BAB III BANTALAN (BEARING)
|
|
- Teguh Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 48 Tujuan Pelajaran: BAB III BANTALAN (BEARING) Mengidentifikasi, menyeleksi, dan memasang bantalan ke dalam peralatan mekanis yang dipilih. Kriteria Penilaian 1. Mengidentifikasi dan menyebutkan aplikasi bantalan. 2. Memasang bantalan ke dalam peralatan mekanis. 3. Mengambil sampel bantalan yang terpasang pada mesin dan memeriksa kondisinya. 3.1 Pendahuluan Bearing adalah bagian mesin dimana bagian-bagian mesin yang lain berputar atau bergeser. Bearing memiliki tiga fungsi utama : 1. mengurangi gesekan 2. menahan beban. 3. Mengatur posisi elemen yang bergerak. Gesekan adalah hambatan yang ada pada dua permukaan yang saling bergerak bersentuhan. Jika gesekan yang terjadi akibat gerak kedua benda terlalu besar maka dapat merusakkan komponen mesin itu sendiri. Bearing mampu mengurangi gesekan tersebut. Gesekan antara dua benda besarnya tergantung pada bidang kontak dan bahan/material benda itu. Pada poros yang berputar terjadi gesekan antara poros dan bantalan/bearing. Gesekan yang terjadi dapat dikurangi dengan cara memperkecil bidang kontak dengan menggunakan elemen gulir (bola atau rol) sehingga menghasilkan rolling friction (gesekan putar). Pemilihan bahan yang tahanan geseknya kecil juga dapat mengurangi gesekan. Pada situasi ini gesekan yang terjadi dinamakan sliding friction (gesekan geser). Bearing adalah bagian dari mesin yang memikul beban. Istilah beban berarti gaya yang diterima oleh bearing. Beban yang diterima oleh bearing dapat berupa : a. Beban yang diterima oleh poros dan diteruskan ke bearing b. Gaya berat poros sendiri. c. Gaya tambahan yang tercipta karena gerak poros Fungsi bearing yang ketiga adalah mengatur posisi elemen yang bergerak, atau menahan agar bagian yang bergerak tetap pada posisinya. Selain harus mampu menahan agar tidak terjadi pergerakan ke satu arah atau lebih, bearing harus memungkinkan terjadinya pergerakan ke arah yang lain.
2 Pembebanan pada Bantalan (bearing) Karena bantalan (bearing) kemungkinan dapat terkena beban axial dan radial (Gambar 3.1), maka bantalan (bearing) tersebut dirancang untuk penggunaan khusus. Bantalan (bearing) radial digunakan jika hanya terdapat beban radial saja. Bantalan tekan (Thrust bearing) digunakan jika hanya terdapat beban axial (endways) saja. Sejumlah bantalan (bearing) ada yang dibuat untuk menahan kedua beban tersebut diatas yaitu axial dan radial. Beban tekan (thrust load) dapat dibawa oleh bantalan rol tirus (tapered roller bearings) dan sejumlah bantalan bola dan rol (misalnya jenis angular contact ball bearing dan spherical roller bearing). Pada bantalan ini, dikarenakan bentuknya, maka beban radial diubah menjadi beban dorong (thrust load). Gambar 3.1 Beban yang bekerja pada Bantalan (bearing) Dengan demikian menurut arahnya, beban yang bekerja pada bearing dibedakan atas : a) Beban radial Adalah beban yang arahnya tegak lurus dengan poros. b) Beban Axial/ beban dorong Adalah beban yang arahnya sejajar dengan sumbu poros. c) Beban kombinasi Adalah beban radial dan aksial terjadi secara bersamaan. Gambar 3.2 Gaya-gaya yang bekerja pada bearing
3 Jenis-jenis Bearing Berdasarkan jenis gesekan yang dialami, bearing dibedakan atas : 1. Sliding Surface Bearing, disebut juga friction bearing karena gesekan yang dihasilkan masih relatif besar 2. Rolling Contact Bearing, disebut juga anti-friction bearing karena gesekan yang dihasilkan hampir tidak ada. Termasuk di dalam Sliding Surface Bearing adalah Plain Journal Bearing dan Thrust Bearing (Bantalan Dorong). Cirinya, kedua bantalan tersebut memiliki satu permukaan yang bergeser pada permukaan yang lain. Yang termasuk Rolling Contact Bearing adalah Ball Bearing dan Roller Bearing. Cirinya menggunakan elemen gulir di antara kedua permukaannya Sliding Surface Bearing A. Plain Journal Bearing Plain bearing journal atau sleeve bearing terdiri atas sebuah sleeve atau selongsong logam yang dipasang disekitar shaft. Bagian shaft yang berputar dalam bearing disebut journal. Sleeve logam tersebut ditutup dan dijaga posisinya oleh bearing housing. Bantalan luncur (plain bearing) (lihat Gambar 3.3) sering disebut bushing. Selama bearing dan bushing merupakan sinonim, kita menganggap semua rancangan tertentu sebagai bantalan (bearing). Bantalan luncur (plain bearing) menggunakan sedikit ruang dan umumnya harganya lebih murah dibandingkan dengan bantalan gelinding (antifriction bearing). Bantalan luncur (plain bearing) dipakai dengan pertimbangan apabila mesin sering dilakukan perbaikan dan tempatnya mudah dijangkau, serta mesinnya yang dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk proses penggantian. Gambar 3.3 Tipe bantalan luncur (Typical plain bearing) Plain Journal Bearing hanya mampu menahan gaya dengan arah radial, menjaga agar shaft tidak bergerak naik turun atau ke samping, tapi tidak dapat menahan gerak poros arah axial yaitu arah sepanjang garis sumbu shaft. Pada shaft yang hanya ditahan secara radial terdapat masalah berupa gerak maju mundur poros.
4 Bagian-bagian utama Plain Journal Bearing terdiri dari sleeve, oil groove, oil hole dan retainer lug (pada split bush) 51 Gambar 3.4 Bagian-bagian utama Plain Journal Bearing Ciri-ciri Plain Journal Bearing : 1. Poros berputar dalam ruang tertutup yang halus permukaannya, permukaan poros dan permukaan bearing diberi pelumas untuk mengurangi gesekan. 2. Plain Journal Bearings hanya mampu menahan gaya arah radial, tidak ke arah axial. Keuntungan-keuntungan Plain Journal Bearing: 1. Dapat mengurangi friksi/gesekan yang terjadi 2. Dapat disesuaikan dengan beban dan kecepatan putaran yang diterima 3. Mudah dalam penggantian Jenis-jenis Plain Journal Bearing Berdasarkan Bentuk Bushingnya 1. Plain Bush Plain bush seperti pada gambar 3.5 biasanya dibuat dengan menyesuaikan lubang supaya semua gerakan terjadi diantara bush dan shaft. Bush umumnya memerlukan scraping atau reaming untuk memasang shaft setelah mendapat tekanan. Plain bearing menopang beban radial.. Gambar 3.5 Plain Bush 2. Wrapped Bush Wrapped bush (gambar 3.6) terbuat dari potongan metal yang berbentuk silinder. Metal ini diperalati dengan bearing yang berkwalitas tinggi dengan ketebalan kira-kira 0,1 mm dan oleh karena itu alat ini tidak boleh dipasang ke shaft dengan menggunakan scraping atau reaming. Bushes yang dibawah ukuran dapat dipakai untuk shaft yang aus atau diperbaiki.
5 Jenis bush ini sangat umum untuk mesin produksi berskala banyak yang memerlukan penggantian part. Alat ini dibuat dengan sangat teliti dan relatif murah. 52 Gambar 3.6 Wrapped Bush 3. Flanged Bush Bush ini (Gambar 3.7) memiliki flange di bagian ujungnya, yang mana disesuaikan dengan shoulder dan collarnya pada shaft, yang akan menahan beban trust (axial). Gambar 3.7 Flanged Bush 4. Solid Bush Plain Bush, Wrapped Bush dan Flange Bush pemasangannya dengan cara memasukkannya lewat salah satu ujung shaft. Bearingnya utuh, tidak terbelah karena itu disebut juga Solid Bush 5. Split Bush Jika untuk Pemasangan dan Pembongkaran bearing tidak dapat dilakukan dengan melepas shaft (karena terlalu besar, terlalu panjang atau terlalu rumit), atau jika bearing harus disetel setiap saat, maka bearing harus dapat dibelah dan tiap bagiannya dipotong oleh housing. Agar Bushing dapat melekat kuat pada lubang maka setengah bearing bagian atas dilebihkan 0,02 sampai 0,05 mm dari batas housing dan cap. Apabila cap dikencangkan maka bushing akan menempel ketat pada lubang (Gambar 3.8). Setengah bearing diberi scraping (kecuali pada wrapped bushes tidak boleh diberi scraping) untuk memasang ke shaft. Split sheel dipilih sesuai dengan ukuran shaft. Posisi yang tepat akan didapatkan apabila dowel digunakan.
6 53 Gambar 3.8 Split Bush Thrust Bearing Bearing terdiri dari antara lain Kingsbury Thrust Bearing, Tapered Land Bearing dan thrust washer/plate. 1. Kingsbury Thrust Bearing Kingsbury thrust bearing (Gambar 3.9) adalah Thrust Bearing yang dilengkapi dengan tilting pad (bantalan mining). Bearing ini memiliki elemen berputar (disebut Thrust Runner-berupa collar pada shaft) dan elemen tetap (terdiri atas segmen-segmen miring yang memikili sumbu/pivoted). Ketika bearing bekerja, segmen-segmen tersebut akan miring sehingga memungkinkan terjadinya aliran oli. Pelumasan terjadi di antara segmen-segmen bearing dan collar. Segmen-segmen tersebut memungkinkan pemikulan gaya yang lebih besar karena adanya distribusi oli yang lebih baik pada bidang kontak. Selain itu segmen-segmen itu bertumpu pada pelat-pleat perata yang akan menyamaratakan gaya pada masing-masing segmen bearing sehingga menjamin tidak adanya satu segmen yang kelebihan beban (overload). 2. Tapered Land Bearing Gambar 3.9 Kingsbury Thrust Bearing
7 54 Jenis Thrust Bearing lainnya adalah Tapered Bearing (Gambar 3.10). Pada bearing ini elemen stasioner (diam) berupa satuan tunggal yang utuh. Permukaan bearing dibagi dalam segmen-segmen yang disebut land dan dipisahkan oleh beberapa alu radial. Masing-masing land dibuat agak tirus (tapered) agar pelumasannya optimal. Pelumasan terjadi antara bearing dan collar. Gambar 3.10 Tapered Land Bearing 3. Thrust Washer/Thrust Plate Thrust washer adalah solid bearing yang tipis yang digunakan hanya untuk beban aksial, biasanya digunakan pada shaft di sisi gear dan bearing yang lainnya (Gambar 1-11). Thrust washer terbuat dari kombinasi bronze dan steel, aluminium dan steel, atau lead dan tin. Gambar 3.11 Thrust washer Untuk pelumasan, pada thrust washer terdapat groove oli atau kantung oli (ball indentation) atau kombinasi keduanya (Gambar 3-12). Untuk menjaga agar trust washer tidak ikut berputar dengan shaft, maka pada trust washer dapat diberi pengunci (lock tab) seperti terlihat pada gambar 3-13.
8 55 Gambar 3.12 Thrust washer yang memiliki kombinasi groove dan kantung oli Figure 3.13 Thrust washer dengan lock tab. 4. Trust Plate Thrust plate juga digunakan untuk mengontrol beban aksial di sepanjang axis (garis sumbu) dari shaft. Thrust plate dibuat dari material yang sama dengan trust washer dan tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukuran.
9 56 Gambar 3.14 Contoh-contoh Thrust plates Gambar 3.15 Contoh penggunaan Thrust plate Bantalan Gelinding Bantalan gelinding adalah nama lain dari pendukung poros yang mempunyai elemen yang berputar. Elemen yang berputar tersebut terletak antara poros dengan rumah bantalan. Pendukung poros dengan tanpa elemen berputar disebut dengan bantalan luncur. Gambar : 3.16 Jenis bantalan gelinding dilihat dari kode bantalan (dalam lingkaran)
10 57 Secara prinsip, berdasarkan tipe elemen yang berputar bantalan gelinding dapat dibedakan menjadi antara lain : - Bantalan bola (ball bearing) - Bantalan tong (barrels bearing) - Bantalan silinder (Cylinder bearing) - Bantalan kerucut (taper bearing) - Bantalan jarum (needle bearing) Dasar-dasar bantalan gelinding yang dipakai sampai dengan pada saat ini sebenarnya sudah sangat tua. Pada waktu itu untuk memudahkan pemindahan benda yang sangat berat, masyarakat membuat suatu alat yang dibuat secara tradisional yaitu dari cabang kayu yang bulat. Batang kayu tersebut diletakkan dibawah benda, diberi air atau lemak kemudian benda tersebut didorong dengan mudah. Prinsip tersebut yang digunakan sampai saat ini. Pada sekitar tahun 1870, siklus industri mulai berkembang dalam sekala yang cukup besar memacu penciptaan untuk mengganti bantalan luncur dengan bantalan gelinding yang gesekannya lebih kecil. Industri bantalan gelinding seperti yang sekarang terjadi tidak begitu saja muncul sampai sekitar tahun 1900 tetapi merupakan berkat kehadiran industri otomobil. Dalam industri ini terdapat permintaan bantalan gelinding yang komponen standart dan dapat dipertukarkan Konstruksi bantalan gelinding Untuk menjelaskan konstruksi dan operasi bantalan gelinding diperlukan gambar penampang bantalan tersebut. Cincin luar Cincin dalam Elemen Gelinding Sangkar Gambar Penampang bantalan gelinding Nama - nama bantalan gelinding : 1. Elemen yang berputar (bola, silinder, tong, kerucut atau jarum), selalu dipasang pada jarak yang telah ditentukan dan keberadaannya karena sangkar.
11 58 2. Cincin dalam (inner ring) berputar yang kecepatannya sama dengan putaran poros. 3. Cincin luar (outer ring) keberadaannya tetap dan tidak berputar. 4. Bantalan gelinding memiliki keuntungan dan kerugian yang spesifik bila dibandingkan dengan bantalan luncur. Keuntungan : - Keausan kurang - Panas yang ditimbulkan kurang - Gesekan konstan pada setiap putaran - Pemakaian pelumas minimum - Ukuran lebarnya kecil - Mudah untuk mengganti - Elemen standart dapat didapat dimana-mana Beberapa kerugian : - Untuk beban kejut (getaran karena ketidak seimbangan komponen mesin) bantalan akan lebih cepat rusak. - Lebih sensitif terhadap debu dan kelembaban. - Lebih mahal Pemasangan dan Pelepasan bantalan gelinding. Pemasangan bearing pada komponen mesin, komponen tersebut pertama-tama harus benar-benar balance agar bearing dapat bertahan dengan baik. 1. Alignment (pengaturan sumbu poros pada mesin harus benar-benar sejajar). 2. Proses pemberian beban,pemberian beban ini harus sesuai dengan jenis bearing yang digunakan apakah itu beban radial atau beban aksial. 3. Pengaturan posisi bearing pada poros. 4. Clearance bearing, metode pemasangan dan peralatan yang digunakan. 5. Toleransi dan ketepatan yang diperlukan, pada saat pemasangan bearing pada poros, maka toleransi poros pada proses pembubutan harus diperhatikan karena hal hal tersebut mempengaruhi keadaan bearing. Pemasangan bearing yang berlubang silinder, hal yang perlu diperhatikan jika akan memasang bearing yang lubangnya silinder adalah sbb : 1. Gaya pemasangan harus dikenai pada ring dalam 2. Kode bearing diletakkan diluar 3. Jangan menekan secara langsung pada sangkar dan bola bearing 4. Gunakan batang perantara (sleeve) agar penekanan dapat merata 5. Pemasangan bearing yang berlubang silinder pada poros dengan suaian sesak, dapat dilakukan dengan cara dipukul dengan palu, dipres dengan
12 59 perantara batang lain atau dengan cara pemanasan. Penekanan harus dikenakan pada ring dalam. 6. Untuk lebih memudahkan pemasangan bearing pada poros, dapat dilakukan dengan cara pemanasan. Sebelum bearing dipasang, bearing dipanaskan lebih dahulu pada temperature 90 0 C sampai 95 0 C denganpemanasan oli atau pemanasan induksi. Pemanasan ini tidak boleh lebih dari C, karena akan merusak sangkar bearing. Gunakan sarung tangan untuk keamanan. Pemasangan bearing yang berlubang kerucut 1. Sebelum memasang, periksalah bearing dan tanda kerucutnya.pemasangan dapat dilakukan dengan pengencangan mur pengunci(locking nut), menggunakan kunci kait (hook spanner), dengan adaptor peluncur atau dengan suaian sesak pada poros.untuk menentukan tingkat kekencangannya, kencangkan dengan kekuatan tangan dan kemudian periksa celah radialnya (radial clearance)dengan menggunakan feeler gauge. 2. Pemasangan dengan pemanasan oli 3. Pemasangan dengan pemanasan induksi Pelepasan bearing berlubang silinder 1. Untuk melepas bearing lubang silinder yang dipasang pada poros dapat menggunakan tracker atau puller secara manual.hal yang harus diperhatikan dalam melepas bearing adalah : 2. Gaya penarikan dikenakan pada cincin dalam 3. Jangan sekali-sekali mengeluarkan dengan cara memukul secaralangsung dengan palu pada cincin luar 4. Jika penarikan dikenakan pada cincin luar, putar bearing ketikamenariknya. 5. Pemasangan dengan mur pengunci 6. Pelepasan bearing dengan puller 7. Pemasangan dengan adaptor peluncur Pemasangan suaian sesak pada poros 1. Jika memungkinkan, pelepasan bearing yang dipasang pada poros dapat juga dilakukan dengan menggunakan cara pengepresan.untuk bearing yang dipasang pada lubang, pelepasan bearing dapatdilakukan dengan puller khusus, dengan pukulan palu melalui perantaraatau dengan drift. 2. Selain itu dapat juga menggunakan hydraulic oil injection puller dengan gaya penarikan 500 kn Penyebab kerusakan: 1. Kesalahan bahan
13 60 2. Penggunaan bearing melewati batas waktu penggunaannya (tidak sesuai dengan petunjuk buku fabrikasi pembuatan bearing). 3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai dengan buku petunjuk dan keadaan lapangan (real). 4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai standart yang ditentukan. 5. Terjadi misalignment 6. Karena terjadi unbalance (tidak imbang), 7. Bearing kurang minyak pelumasan Perawatan Bantalan: Kontrol rutin bantalan gelinding : 1. Mendengarkan Letakkanlah sepatang kayu atu obeng atau benda lain yang sejenis menempel pada rumah bantalan, sedekat mungkin pada lokasi dekat bantalan. Letakkanlah telinga anda pada ujung batang yang lain dan dengarkan. Jika bantalan masih bagus maka akan terdengar suara yang lembut, tapi jika rusak makaa akan terdengar suara berisik.. 2. Merasakan (meraba) Kontrol ini suhu bantalan gelinding dilakukan ddengan termometer, atu dengan cara sederhana dengan menempelkan tangan pada rumah bantalan. Jika suhu naik tidak seperti biasanya, maka hal tersebut merupakan indikasi ketidakberesan, seperti: kotoran, kelonggaran, kelebihan beban, keausan, dan gesekan pada bantalan 3. Melihat Periksalah kondisi sil yang yang berada didekat bantalan untuk memastikan cairan panas atau kotoran maupun pengkarat tidak dapat memasuki bantalan. 4. Melumasi Pelumasan dengan gemuk : bersihkan dulu nipel dan rumah bantalan dengan lap, kemudian buka cover rumah bantalan dan bersihkan dari gemuk yang lama hingga bersih, lalu masukkan grease yang baru. Pelumasan dengan minyak (oli) : periksalah kembali ketinggian oli dan isi kembali bila kurang, jika oli harus diganti maka oli lama harus di tap dan dibersihkan dengan oli yang sejenis sebelum diisi kembali. Oli yang terdapat dalam bak pelumas cukup diganti sekali saja dalam setahun asalkan temperatur tidak lebih dari 50 0 C dan tidak terjadi pencemaran oli selama itu. Selain itu cara pencegahan kerusakan pada bearing juga dapat melakukan hal-hal dibawah ini: 1. Melakukan penggantian bearing sesuai umur waktu kerja yang telah ditentukan.
14 61 2. Mengganti bearing yang sesuai dengan klasifikasi kerja 3. Melakukan pemasangan bearing dengan hati-hati sesuai standar yang telah ditentukan. 4. Melakukan alignment pada poros pompa dan penggeraknya. 5. Melakukan tes balancing pada poros dan impeller. 6. Memasang deflektor pada poros dan pemasangan rubber seal pada rumah bantalan dan perbaikan pada seal gland, untuk mengantisipasi kebocoran
Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin
Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin Penyusun : Mohamad Iqbal Prodi : Teknik Otomotif 1 A NIM : 0420130026 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Bantalan adalah suatu alat pendukung pada suatu mesin yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 BANTALAN/BEARING Bearing adalah suatu elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan berumur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Hidrolik Dalam bahasa yunani hidro artinya air sedang aulos artinya pipa. Kata hidrolik berasal dari bahasa yunani yang dalam bahasa inggris artinya air dalam pipa.
Lebih terperinciPERANCANGAN BUSHING METAL BRONZE PENGGANTI BEARING PADA MESIN PABRIK GULA
PERANCANGAN BUSHING METAL BRONZE PENGGANTI BEARING PADA MESIN PABRIK GULA Aznam Barun, Hilman Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK Bushing metal adalahalat yang digunakanuntukmenggantikan
Lebih terperinciBAB 7 BANTALAN (BEARING)
BAB 7 BANTALAN (BEARING) Bantalan (bearing) adalah Elemen Mesin yang digunakan untuk menumpu poros yang berbeban, sehingga putaran atau gesekan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan tahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
Lebih terperinci1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perakitan dan pengukuran tranmisi Langkah Pembongkaran Berikut ini langkah-langkah pembongkaran transmisi : a. Membuka baut tap oli transmisi. b. Melepas baut yang melekat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Secara garis besar, pada proses perancangan kepala pembagi sederhana ini berdasar pada beberapa teori. Teori-teori ini yang akan mendasari pembuatan komponen-komponen pada kepala
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50
BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 Gbr 4.1 Transmisi Type C50 4.1 MEMBONGKAR TRANSAXLE 1. MELEPAS POROS TUAS PEMINDAH (SELECT LEVER SHAFT ASSEMBLY) DAN PEMILIH (SHIFT) Lepaskan poros tuas pemindah
Lebih terperinciBahasan: Bearing. Bearing/Elemen Mesin III/ ybsi
Bahasan: Bearing rachmanto @stt ybsi 1 Definisi dan Fungsi Utama Bearing Klasifikasi Bearing Konstruksi Bearing Diagram Bearing Kodifikasi Bearing Seleksi dan Kalkulasi Umur Bearing rachmanto @stt ybsi
Lebih terperinci1 BAB III METODELOGI PENELITIAN
1 BAB III METODELOGI PENELITIAN Tempat & Waktu Pelaksanaan Dilaksanakannya dalam proses Analisis Troubleshooting Sistem Transmisi Penggerak Roda Depan Honda Accord 4 Percepatan dan pembongkaran pengambilan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam perancangan alat pembuka ball bearing dengan memanfaatkan hidrolik jack (dongkrak hidrolik) ini diuraikan teori-teori dasar yang diperlukan dalam membantu proses perhitungan
Lebih terperinciMembongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball
Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa mampu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciPerawatan System C V T
Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.
Lebih terperinciKonstruksi CVT. Parts name
Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave
Lebih terperinciMODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)
MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis
Lebih terperinciMembongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion
Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar
Lebih terperinciDESAIN UMUR BANTALAN CARRIER IDLER BELT CONVEYOR PT. PELINDO II BENGKULU
DESAIN UMUR BANTALAN CARRIER IDLER BELT CONVEYOR PT. PELINDO II BENGKULU Erinofiardi (1) (1) Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin, Universitas Bengkulu ABSTRACT Bearing is one of important part of
Lebih terperinciBAB III. Metode Rancang Bangun
BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL
Lebih terperinciBAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC
BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC 26 A. Daftar Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc Tabel 3.1 Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://counterdaihatsu.files.wordpress.com/2011/12/spek-gmpu.jpg)
Lebih terperinci1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA
1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciMATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM
PENGUJIAN BETON 4.1. Umum Beton adalah material struktur bangunan yang mempunyai kelebihan kuat menahan gaya desak, tetapi mempunyai kelebahan, yaitu kuat tariknya rendah hanya 9 15% dari kuat desaknya.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,
Lebih terperinciDIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)
DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai
Lebih terperinciA Rear Brake Wear Gauge ALAT PENGUKUR KEAUSAN REM (BRAKE WEAR GAUGE) A8727 BIRRANA YANG SESUAI UNTUK REM BELAKANG - CAT 789 TRUCK
ALAT PENGUKUR KEAUSAN REM (BRAKE WEAR GAUGE) BIRRANA YANG SESUAI UNTUK REM BELAKANG - CAT 789 TRUCK Sebagian besar kecelakaan yang melibatkan pengoperasian atau perawatan mesin disebabkan oleh kegagalan
Lebih terperinciA Rear Brake Wear Gauge ALAT PENGUKUR KEAUSAN REM (BRAKE WEAR GAUGE) A8093 BIRRANA YANG SESUAI UNTUK REM BELAKANG - CAT 793 TRUCK
ALAT PENGUKUR KEAUSAN REM (BRAKE WEAR GAUGE) BIRRANA YANG SESUAI UNTUK REM BELAKANG - CAT 793 TRUCK Sebagian besar kecelakaan yang melibatkan pengoperasian atau perawatan mesin disebabkan oleh kegagalan
Lebih terperinciBAB V PACKING. Gambar 5.1 Stuffing box housing
81 Tujuan Pelajaran BAB V PACKING Dapat memilih packing gland yang sesuai dan mendemonstrasikan cara pengemasan stuffing box standar. Kriteria Penilaian 1. Mengidentifikasi dan menyeleksi packing gland
Lebih terperinciPERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL 48 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL 1. Gambar Komponen Transmisi Manual. 2.
Lebih terperinciBOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :
BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BANTALAN Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman,
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 68 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 1. Gambar komponen-komponen differential. 17 12 15 4 1 2 3 7 18 13
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Serabut Kelapa Sebagai Negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Menurut
Lebih terperinciPT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA
Lebih terperinciKOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis
PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis
Lebih terperinciJOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder
JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :
FIELD PROJECT 2011 ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : 6308030008 LATAR BELAKANG Mesin Gap Shear merupakan suatu mesin potong yang menggunakan sistem hidrolik
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Secara garis besar, dalam perancangan hovercraft ini ada beberapa teori dasar yang digunakan. Teori dasar yang mendasari proses perencanaan ini bisa digambarkan dalam flowchart dibawah
Lebih terperinciA8720 777D Rear Brake Wear Gauge ALAT PENGUKUR KEAUSAN REM (BRAKE WEAR GAUGE) A8720 BIRRANA YANG SESUAI UNTUK REM BELAKANG - 777D CAT TRUCK
ALAT PENGUKUR KEAUSAN REM (BRAKE WEAR GAUGE) BIRRANA YANG SESUAI UNTUK REM BELAKANG - 777D CAT TRUCK Sebagian besar kecelakaan yang melibatkan pengoperasian atau perawatan mesin disebabkan oleh kegagalan
Lebih terperinciPERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciGesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com
Gesekan Hoga Saragih Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Beberapa cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses cutting Turbocharger Dalam pengerjaan media pembelajaran dalam sistim Turbocharger, adapun langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proses cutting turbocharger. Berikut
Lebih terperinciBAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208
BAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208 Keseimbanagn putaran pada mesin sangat berpengaruh besar terhadap kerusakan mesin tersebut, semakin tinggi nilai keseimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.
Lebih terperinciBAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL
BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL Fungsi sistem kemudi Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda. Sistem kemudi harus dapat memberikan informasi
Lebih terperinciBAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129
BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 4.1 Pengantar Proses assemble power section dibagi menjadi 3 tahapan proses assembly yaitu : 1. Assembly rotating group 2. Assembly component support
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu
29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Permasalahan 3.1.1. Flow yang Dihasilkan Kurang 3.1.1.1. Gambaran Masalah Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu mengangkat beban pada ketinggian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan
Lebih terperinciLaporan Investigasi PLTMH Lokomboro
PT PLN (persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan 2016 Laporan Investigasi PLTMH Lokomboro SURVEI DAN INVESTIGASI KERUSAKAN BEARING AXIAL PLTMH Lokomboro Unit 6 & 7 Nusa Tenggara Timur 29 Agust 2016
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder
Lebih terperinciBAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual
20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004
22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif
Lebih terperinciKeselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara
Lebih terperinciCreated by Training Department Edition : April 2007
M-STEP I Created by Training Department Edition : April 2007 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta. M-STEP I 2-1. Open End Wrench (Spanner) 1. Pastikan ukuran open end wrench cocok dengan
Lebih terperinci2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)
Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak
Lebih terperinciOleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.
Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium
Lebih terperinciTEORI SAMBUNGAN SUSUT
TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil pemeriksaan dan pengukuran 4.1.1 Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Bagian primary fixed
Lebih terperinciKonstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat
Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 9I 1 10 J A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) G. Clutch housing/rumah kopling C. Weight / Pemberat
Lebih terperinciBAB III TURBIN UAP PADA PLTU
BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan
Lebih terperinciALAT PENGUKUR GETARAN
ALAT PENGUKUR GETARAN Dalam pengambilan data suatu getaran agar supaya informasi mengenai data getaran tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat yang akan kita gunakan. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciGIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION
PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION 1. Tujuan Khusus Pembelajaran P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type rak dan pinion Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi type rak dan pinion
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat
Lebih terperinciBAB II PERATAAN (LEVELLING) DAN PENJAJARAN (ALIGNMENT)
34 Tujuan Pelajaran 4 BAB II PERATAAN (LEVELLING) DAN PENJAJARAN (ALIGNMENT) Menyetel kerataan rakitan mesin, dengan memperhatikan prosedur keselamatan kerja. Kriteria Penilaian Mendemonstrasikan prosedur
Lebih terperinciPemindah Gigi Belakang JALANAN
(Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Alignment Alignment adalah kesatu sumbuan, kesejajaran, kesebarisan dan ketegak lurusan elemen mesin pemindah putaran atau daya. Berikut komponen yang sering terjadi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Dwi
Lebih terperinciSISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 CARA PERAWATAN TURBOCHARGER Gambar 4.1 Turbocharger (Sumber : Data Pribadi) Turbocharger adalah bagian yang dibuat secara presisi, tetapi memiliki desain yang sangat sederhana, dan
Lebih terperinciPemindah Gigi Belakang
(Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK
TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK Oleh: Achmad Rifa i 2107030701 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEng.Sc PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinciSISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER
SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING Mulyadi (1), Toti Srimulyati (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang (2) Staf Pengajar Jurusan Manajemen,
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO
MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO I b M KELOMPOK INDUSTRI KECIL PENGRAJIN EMPING MLINJO DI BEJI, PAJANGAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id
Lebih terperinciKERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10
BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 3.1 Dasar Pompa oli Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke
Lebih terperinciSet engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000
(Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Bearing. Tujuan sebuah Bearing adalah untuk menumpu suatu beban, tetapi tetap
BAB II DASAR TEORI 2.1. Bearing Tujuan sebuah Bearing adalah untuk menumpu suatu beban, tetapi tetap memberikan keleluasaan gerak relatif antara dua elemen dalam sebuah mesin. sehingga gerak berputar atau
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG BATU TAHAN API
Hal 1-16 PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG BATU TAHAN API Wardjito, Wahyu Ary Iskandar ABSTRAK Pada jaman yang serba modern saat ini dunia industri sudah mulai mengunakan teknologi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TEORI UMUM. Gambar 2.1 Gambar rantai transmisi daya
BAB II TEORI UMUM 2.1 Landasan teori Rantai transmisi daya digunakan dimana jarak poros lebih besar dari pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada transmisi sabuk. Rantai mengait pada gigi
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB III Mesin Milling I
BAB III Mesin Milling I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin milling. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin milling 3. Mahasiswa mengetahui
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Perancangan mesin pemisah padi ini ada beberapa elemen dan teori dasar yang akan digunakan, antara lain, poros, bantalan gelinding, transmisi sabuk (belt), dan motor listrik. Landasan
Lebih terperinci