Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat
|
|
- Ivan Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 9I 1 10 J A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) G. Clutch housing/rumah kopling C. Weight / Pemberat H. Clutch carrier D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) I. V-belt E. Secondary sliding sheave (pulley bergerak) J. Primary fixed sheave
3 Rangkaian Gerak 2 Bagian Pulley primer Rangkaian alur tenaga 8 6 Bagian Pulley sekunder 8 Pedal starter kaki Kopling satu arah Motor Starter 1 Gir Starter 2 Crank shaft Pulley Primer 5 Rumah Kopling 4 Clutch carrier Pulley Sekunder 3 V-belt 6 As roda gigi primer 7 Drive axle Roda Belakang
4 Konstruksi Pulley Primer Slider Putaran rendah Pulley bergerak Slider Pulley bergerak Putaran tinggi Collar Cam Cam Pulley tetap Pemberat / Weight Pemberat / Weight Collar Pulley tetap
5 Konstruksi Pulley Sekunder Rumah kopling Putaran rendah Clutch carrier Pulley bergerak Torque cam Putaran tinggi Clutch carrier Torque cam Pulley tetap Rumah kopling Pulley tetap Pulley bergerak
6 Cara Kerja CVT Putaran ke Roda belakang Putaran dari Crankshaft Clutch carier 1. Putaran Langsam Gaya centrifugal clutch carrier lebih kecil dari gaya per penarik sehingga sepatu tidak cukup tenaga menggerakan rumah kopling.
7 Cara Kerja CVT V-belt Pulley Sekunder Putaran ke Roda belakang Pulley Primer Putaran dari Crankshaft 2. Saat Mulai Berjalan Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran ke rpm Kopling terkopel penuh pada putaran ke rpm
8 Cara Kerja CVT V-belt Pulley Sekunder Putaran ke Roda belakang Pulley Primer Putaran dari Crankshaft 2. Putaran Menengah Gaya centrifugal pada pemberat / weight akan semakin besar, seiring dengan bertambahnya Putaran mesin, sehingga merubah diameter pulley primer.
9 Cara Kerja CVT V-belt Pulley Sekunder Putaran ke Roda belakang Pulley Primer Putaran dari Crankshaft 2. Putaran Tinggi Jika celah piringan pulley sekunder semakin melebar, maka diameter V-belt pada pulley semakin kecil, sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.
10 Torsi Cam Pulley tetap sekunder Pulley bergerak sekunder 1. Kondisi beban ringan (A) (A) Beban ringan pada roda belakang Torsi cam : Terdapat dipulley sekunder Fungsi : Menaikan torsi roda belakang pada saat - sepeda motor mendaki, - akselerasi spontan
11 Torsi Cam Pulley tetap sekunder 2. Kondisi pada saat mendaki dan akselerasi Pulley bergerak sekunder Torque cam Menyempit V-belt (B) Beban bertambah besar pada roda belakang Perbedaan putaran dan beban mesin dan roda belakang menyebabkan pulley tidak Perbedaan putaran dan beban mesin dan roda belakang menyebabkan pulley tidak tetap pada sekunder menyempit dan diameter puley menjadi besar.
12 Cara Kerja Kopling Sentrifugal Fungsi : Menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang Cara Kerja : Gaya sentrifugal yang disebabkan putaran mesin,akan melemparkan sepatu kopling dan terhubung dengan rumah hkopling. Rumah kopling memutarkan roda belakang melalui reduction gear. Clutch in (berhubungan)
13 Roda gigi reduksi Poros roda gigi primer 1. Gigi reduksi diperlukan untuk Poros utama menghasilkan total perbandingan yang ideal antara poros engkol dan roda belakang. 2Pl 2. Pelumamsan terpisah hdengan pelumasan engine. Roda gigi yang digerakkan Poros yang digerakan / poros roda
14 Service Point Perubahan akan terjadi pada beberapa bagian dan menimbulkan masalah : Bagian Part/jenis problem Pemeriksaan Primer Sekunder Weight / Pemberat Bentuk / alur Cam Hambatan gerak Per Torsi cam Hambatan - pergerakan Bagian yang bergerak kesamping Bagian pemberat / Weight Bagian tetap (Collar dan pulley bergerak) Permukaan pulley dan V belt Bentuk Alur Karakteristik V-belt Kemampuan mesin Bagian torsi cam (Pin dan alur) Permukaan pulley dan V belt Bagian tetap (pulley tetap )
15 Service Point Akibat yang Ditimbulkan karena Slip pada CVT Kegagalan pemindahan tenaga Suhu meningkat pada Selip permukaan gesek (V Belt) ( Suhu dalam ruang (Kopling) CVT meningkat ) Selip Kemampuan berlari menurun Panas pada V belt Perubahan pada permukaan gesek Meleleh pada parts (Pemberat) (Slider) Kerusakan pada oil seal (Panas) Oli / Grease bocor Selip Kegagalan start Umur V belt lebih pendek Kemampuan berlari kurang Kemampuan berlari kurang Noise / berisik Kemampuan berlari kurang Kekurangan pelumas Aus, etc
16 Service Point Pemeriksaan V-belt Gambar A ( V-belt kondisi baik ) Ada kelebihan V-belt check gauge 18,2 mm Cross section of V-belt Harus ada kelebihan dari V-belt antara V-belt bagian bawah dan bagian bawah alat pemeriksa V- belt. Gambar B ( Kondisi V-belt saatnya harus diganti ) Tidak ada kelebihan 17,2 mm Jika bagian bawah alat pemeriksa sudah rata dengan V belt Artinya V- belt telah aus. Rekomendasi penggantian : Tiap km.
17 Service Point Pemeriksaan V-belt Buka Baut pemeriksa pada cover crankcase dan masukan alat pemeriksa. Ukur ketebalan V belt dengan cara yang benar (lihat hal sebelumnya)
18 Service Point Mengatasi V-belt slip Apabila ada suara berdecit saat akselerasi, maka periksa keausan dan permukaan singgung dari V- belt. Jika kondisi baik uintuk dipakai lagi, pergunakan V-belt cleaner / larutan pembersih V-belt untuk menghilangkan suara berdecit / noise. Permukaan pulley V-belt Untuk menghilangkan suara noise / berdecit pergunakan larutan pembersih V-belt
19 Service Point (1) Jangan sampai terbalik pada saat memasang ring payung (conical spring washer) pada crankshaft. Akibat : Jika memasang dengan posisi iiterbalik maka akan mempermudah kendornya baut pengikat poros engkol. Maka akan merusakkan poros engkol dan harus mengganti satu set poros engkol dengan biaya yang cukup mahal. Sisi pulley primer Sisi mur Arah memasang
20 Service Point (2) Pemasangan dua buah conical spring washers pada bagian gear transmisi. Akibat : Jika pemasangan terbalik, akan timbul suara berisik / tidak normal pada bagian gearbox. Sisi cir clip Sisi gear 1 Arah pemasangan Sisi Main axle Sisi Ring Aran pemasangan
21 Service Point 3. Pemasangan mur kopling sentrifugal Kencangkan mur kopling sentrifugal sesuai dengan standart torsi pengencangan. Akibat : Jika mur kopling sentrifugal kendor akan menyentuh rumah kopling dan putaran mesin akan diteruskan keroda belakang meskipun dalam kondisi langsam dan timbul suara noise. Torsi standart t : 50Nm (5.0mkg)
Konstruksi CVT. Parts name
Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave
Lebih terperinciPerawatan System C V T
Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil pemeriksaan dan pengukuran 4.1.1 Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Bagian primary fixed
Lebih terperinciSISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinci: Memperbaiki transmisi otomatis
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Mata Pelajaran : SMK Negeri 2 Yogyakarta : Teknologi dan Rekayasa : Teknik Kendaraan Ringan : Sistem Pemindah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Gambar 2.1. Transmisi Otomatis Yamaha Mio. (duniamotormatic,2010)
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Honda Beat PGM-FI Komponen tersebut adalah drive belt, boss movable
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 dan pengukuran Pada bab ini akan membahas tentang hasil dan pengukuran. Pemeriksaan serta pengukuran telah dilakukan pada komponen yang terdapat pada Honda Beat PGM-FI 2014.
Lebih terperinciDiagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka
LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Mesin Secara umum, mesin merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi (air, panas, listril, dll) menjadi sebuah tenaga penggerak (mekanik). Mesin motor termasuk mesin
Lebih terperinciGambar 2.1 Motor Matic Yamaha Mio Soul (Sumber S : Dokumen Pribadi) 2.2 PENGERTIAN CVT Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem o
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MOTOR MATIC Motor matic adalah suatu kendaraan yang nyaman saat dikendaraain dengan hanya menarik gas motor langsung bisa berjalan. Yang pada dasarnya kinerja motor matic berbeda
Lebih terperinciDISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A
DISUS O L E H x Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftarisi.......ii KataPengantar...... iii BAB I PENDAHULUAN... A.Latar Belakang Fungsi Transmisi Keuntungan dan Kerugian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian CVT (Continously Variable Transmision) Sistem CVT (Continously Variable Transmission) adalah sistem otomatis yang dipasang pada beberapa tipe sepeda motor saat ini.
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD. Gatot Budy Prasetiyo*)
ANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD Gatot Budy Prasetiyo*) ABSTRAK Perkembangan teknologi otomotif khususnya sepeda motor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda motor yamaha vixion berdasarkan standar dan spesifikasi
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan membongkar (CVT) sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas
Lebih terperinciTipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor
Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor menggunakan transmisi tipe constant mesh. Karakteristik Tipe
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pengukuran dan analisis tugas akhir sebagai berikut : 3.1.1 Waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan ini kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara khususnya dibidang transportasi, perkembangan ini muncul karena manusia menggunakan akalnya
Lebih terperinciSistem Transmisi Otomatis
Sistem Transmisi Otomatis A. Garis Besar Sistem V-Matic Sistem V-Matic adalah mekanisme otomatis yang mengubah perbandingan gigi tanpa langkah-langkah dan mengubah daya mesin menjadi gaya dorong optimal
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciTUGAS AKHIR CARA KERJA DAN TROUBLE SHOOTING CVT SUZUKI SPIN 125 R
TUGAS AKHIR CARA KERJA DAN TROUBLE SHOOTING CVT SUZUKI SPIN 125 R Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Lamtio Indo Fratomo
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PELAKSANAAN. Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di
BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin Program Politeknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY
22 BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY KOPLING (CLUTCH) 3.1 Kontruksi dan Prinsip Kerja Kopling Bab ini membahas konstruksi sub-assembly kopling, prinsip kerja dan fungsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Saputra, dkk (2010) melakukan penelitian tentang variasi Konstanta Berat Roller Centrifugal Terhadap Daya Dan Torsi Mesin Pada Motor Gokart Matic.
Lebih terperinciKeselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara
Lebih terperinciKONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc
E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis
Lebih terperinci3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara mengadakan penelitian agar pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian ini
Lebih terperinciANALISA dan PENGUJIAN ROLLER PADA MESIN GOKART MATIC. Dr-Ing. Mohamad Yamin *), Achmad Ardhiko Widyarso **)
ANALISA dan PENGUJIAN ROLLER PADA MESIN GOKART MATIC Dr-Ing. Mohamad Yamin *), Achmad Ardhiko Widyarso **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma **) Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma Abstraksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 DEFINISI KOPLING
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 DEFINISI KOPLING Kopling merupakan suatu komponen dari mesin yang sangat diperlukan untuk sebuah mesin agar bisa beroperasi dengan baik, karena kopling merupakan penghubung
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sepeda Motor Matic 1. Pengertian Sepeda Motor Matic Sepeda motor matic adalah tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi.
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor Kode Soal : 1316 Alokasi Waktu
Lebih terperinciBAB III ANALISA DATA
BAB III ANALISA DATA 3.1 Prosedur Pengujian Untuk melakukan pengujian, motor harus memiliki prosedur tersendiri. Berikut prosedur yang harus dipenuhi sebagai berikut : a. Motor harus dalam kondisi standar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Chassis Dynamometer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Chassis Dynamometer Dinamometer, adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan kecepatan putaran (rpm) dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin, motor atau
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed
2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Media Pembelajaran 2.1.1. Pengertian Media Pembelajran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM CONTINOUSLY VARIABEL TRANSMISION (CVT) MOTOR HONDA BEAT PGM-FI 2014
TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM CONTINOUSLY VARIABEL TRANSMISION (CVT) MOTOR HONDA BEAT PGM-FI 2014 Diajukan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III Program Vokasi Program Studi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai
BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alur Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pemotong kerupuk rambak kulit ditunjukan pada diagram alur pada gambar 3.1 : Mulai Pengamatan dan pengumpulan
Lebih terperinciTRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR
TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan pengolahan
Lebih terperinci1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perakitan dan pengukuran tranmisi Langkah Pembongkaran Berikut ini langkah-langkah pembongkaran transmisi : a. Membuka baut tap oli transmisi. b. Melepas baut yang melekat
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM TRANSMISI OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
LAPORAN TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM TRANSMISI OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO Disusun oleh : ROFI NURIZHA 20133020032 PROGRAM STUDI TEKNIKK MESIN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia otomotif yang semakin berkembang menuntut perubahan agar alat transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar melainkan juga pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam judul tugas penelitian pemindah tenaga transmisi manual pada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka. Dalam judul tugas penelitian pemindah tenaga transmisi manual pada yamaha vixion mengatakan perbandingan roda gigi pada tiap kecepatan dapat dihitung dengan menghitung
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )
BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION HONDA BEAT TAHUN 2011 TUGAS AKHIR
ANALISA KERUSAKAN CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION HONDA BEAT TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Lebih terperinci3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya
Lebih terperinciDiagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.
Garis Besar Converter Stator One-way clutch Torque converter Stator shaft Oil pump to input shaft Umum Konverter tenaga putaran (torque converter) menghantarkan dan menggandakan tenaga putaran dari mesin
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50
BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 Gbr 4.1 Transmisi Type C50 4.1 MEMBONGKAR TRANSAXLE 1. MELEPAS POROS TUAS PEMINDAH (SELECT LEVER SHAFT ASSEMBLY) DAN PEMILIH (SHIFT) Lepaskan poros tuas pemindah
Lebih terperinciPT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kopling Kopling merupakan suatu komponen dari mesin yang sangat diperlukan untuk sebuah mesin agar bisa beroperasi dengan baik, karena kopling merupakan penghubung poros
Lebih terperinci2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)
Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK G1000 Vaganza single speed
2 TRAKTOR QUICK G1000 Vaganza single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE
BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE A. Overhaul Sistem Pelumasan Overhaul yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan sampai dengan penganalisaan perlu tidaknya suatu komponen engine dilakukan penggantian.
Lebih terperinciTEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL
MAKALAH TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL Disusun Oleh : Achmad Risa Harfit, ST. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2008 DAFTAR ISI Daftar isi... i I. Pendahuluan... 1 II.
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR
BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciBAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX
BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX 3.1 Mencari Informasi Teknik Komponen Gearbox Langkah awal dalam proses RE adalah mencari informasi mengenai komponen yang akan di-re, dalam hal ini komponen gearbox traktor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu
29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Permasalahan 3.1.1. Flow yang Dihasilkan Kurang 3.1.1.1. Gambaran Masalah Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu mengangkat beban pada ketinggian yang
Lebih terperinciGambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK KIJANG single speed
2 TRAKTOR QUICK KIJANG single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan pengolahan
Lebih terperinciMesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20
Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Dwi
Lebih terperinciFUNGSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLING KENDARAAN RINGAN
FUNGSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLING KENDARAAN RINGAN Muksin R. Harahap Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UISU muksin.harahap@ft.uisu.ac.id Abstrak Salah satu bagian yang berfungsi untuk memindahkan,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder
Lebih terperinciPerbaikan yang kami lakukan bergaransi, jadi jangan ragu lagi untuk menghubungi kami, kami juga siap menerima panggilan ke tempat anda...
Kami Purnama Matic adalah salah satu bengkel matic yang berada di daerah Jakarta dan Bekasi dengan tenaga ahli yang profesional melayani pengerjaan mobil matic anda yang rusak. Service yang kami berikan
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciPETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN
PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T R A K T O R Q U I C K 2 TRAKTOR QUICK CAPUNG METAL single speed KATA PENGANTAR Indonesia mempunyai lahan pertanian padi yang luas dan bervariasi, salah satunya lahan
Lebih terperinciSILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR
SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad
Lebih terperinciBAB IV PENGENALAN BALL MILL
BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi
Lebih terperinciBAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN
BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN 4.1. Data Sebelum Dilakukan Overhoul. Sebelum melakukan proses overhoul atau pembongkaran mesin, terlebih dahulu melakukan pengujian dan pengambilan data awal
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR PEMBUATAN ALAT PERAGA TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR
LAPORAN PROYEK AKHIR PEMBUATAN ALAT PERAGA TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas
Lebih terperinciPETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004
PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T r a k t o r Q U I C K dilengkapi dengan P A R T L I S T Edisi Januari 2004 2 TRAKTOR QUICK TL800 single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses
Lebih terperinciANALYSIS AND TESTING ROLLER ON GOKART MATIC MACHINE
ANALYSIS AND TESTING ROLLER ON GOKART MATIC MACHINE ACHMAD ARDHIKO WIDYARSO, DR-ING. MOHAMAD YAMIN Undergraduate Program, Industry Technology, 2009 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords:
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS
BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu
Lebih terperinciOleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.
Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium
Lebih terperinciBAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208
BAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208 Keseimbanagn putaran pada mesin sangat berpengaruh besar terhadap kerusakan mesin tersebut, semakin tinggi nilai keseimbangan
Lebih terperinciPENGUJIAN TRANSMISI OTOMATIS CVT MESIN SEPEDA MOTOR SUZUKI SKYDRIVE TAHUN 2010
PENGUJIAN TRANSMISI OTOMATIS CVT MESIN SEPEDA MOTOR SUZUKI SKYDRIVE TAHUN 2010 Mochammad Khafid Kurniawan D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: kkhafid@gmail.com Dwi Heru
Lebih terperinciPETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN
PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T R A K T O R Q U I C K 2 TRAKTOR QUICK IMPALA single speed KATA PENGANTAR Indonesia mempunyai lahan pertanian padi yang luas dan bervariasi, salah satunya lahan pertanian
Lebih terperinciMODIFIKASI KOPLING JENIS PLAT BANYAK DENGAN PEMBERIAN LUBANG LUBANG PADA PLAT BAJA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA KOPLING
MODIFIKASI KOPLING JENIS PLAT BANYAK DENGAN PEMBERIAN LUBANG LUBANG PADA PLAT BAJA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA KOPLING R. Hengki Rahmanto 1) 1) Dosen Program Studi Teknik Mesin - Universitas Islam
Lebih terperinci