ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK Oleh: Achmad Rifa i DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEng.Sc PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

2 PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat

3 PENDAHULUAN Tujuan Rumusan Masalah Batasan Masalah Manfaat

4 PENDAHULUAN Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

5 PENDAHULUAN Manfaat Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah

6 Diagram Alir Penelitian

7 Termografi Inframerah merupakan suatu teknologi pengukuran temperatur melalui pendeteksian radiasi panas yang dipancarkan suatu permukaan obyek akibat temperaturnya dan diterjemahkan menjadi gambar termal yang terukur. Metode pengukuran ini merupakan salah satu jenis metode pengukuran tanpa kontak langsung dengan obyek dan tergolong peralatan uji tak merusak.

8

9

10 Kelebihan Kamera Inframerah TIPE FLIR T400

11 11

12 12

13 BANTALAN??? Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputartanpamengalamigesekanyang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. 13

14 BANTALAN GELINDING Rolling bearing atau bantalan gelinding adalah salah satu jenis bantalan yang memungkinkan gerakan relatif secara radial pada sumbu geraknya. Elemennya terdiri dari bola, pemisah atau pemegang bola (cage), lintasan dalam (inner race), lintasan luar (outher race). 14

15

16 Penyebab Kerusakan Bearing (bantalan) 1. KESALAHAN PELUMAS Pemakaian pelumas yang terlalu lama Pemakaian pelumas yang terlalu lama Viskositas pelumas tidak layak Kurangnya kuantitas pelumas Lebih minyak pelumas Terkontaminasi pelumas

17 2. Kesalahan Pemilihan Bantalan Faktor produsen yaitu retaknya bantalan setelah produksi baik retak halus maupun berat, kesalahan toleransi, kesalahan celah bantalan faktor konsumen: yaitu kurangnya pengetahuan tentang karakteristik pada bantalan 3. Kesalahan pemasangan Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai standart yang ditentukan Karena terjadi unbalance (tidak imbang) karena misalignment

18 4. Kesalahan tidak langsung Beban yang terlalu berat Debit listrik Getaran Suhu tinggi 5.Materi cacat dan kesalahan manufaktur

19 Prosedur Pengukuran Thermography Infrared

20 Objek yang mau di ukur harus ditentukan, Sesudah itu dilakukan pengujian thermography di lapangan dengan mengambil gambar menggunakan kamera inframerah. Hasil dari pengukuran di lapangan ini dimasukkan ke dalam personal computer. Data dimasukkan ke bentuk excel kemudian diolah dan diedit menggunakan QuickReport Setelah data diolah barulah dapat dianalisa kerusakan apa yang terjadi pada peralatan mesin tersebut dengan melihat titik temperatur panasnya.

21 ANALISA DAN PEMBAHASAN

22 Overhaul Pada Bearing Motor Induksi Keadaan Bearing Saat Overhaul

23 PergantianBearing Motor InduksiDenganBearing Pada Motor Induksi Standby Bearing pada pagi hari pertama

24 Bearing pada siang hari pertama

25 Bearing pada sore hari pertama

26 Bearing pada kedua pagi

27 Pergantian Bearing Motor Induksi Dengan Bearing Baru keadaan bearing baru pada motor induksi

28 Kesimpulan Temperatur panas pada bantalan (bearing) motor induksi diketahui sehingga gejala-gejala kerusakan bearing dapat dicegah. Hal ini dapat dilihat dari titik temperatur C maka bearing masih normal dan aman digunakan. Apabila besartemperaturbearingmelebihi70 0 Cmakabearingmengalamigejala- gejala kerusakan dan dilakukan pergantian bearing supaya lebih aman. Penyebab utama kerusakan bearing pada motor terjadi karena adanya Kesalahan pemilihan pelumas pada bearing sehingga umur bearing jadi lebih pendek.hal ini disebabkan adanya gesekan sehingga temperaturnya akan semakin meningkat.

29