PRIORITAS PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRIORITAS PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 ISSN Edisi 2 Jan - Mar 2013 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa PRIORITAS PENDIDIKAN Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Wamendikbud: Sinkron dengan Kurikulum 2013 Latih Fasilitator Praktik yang Baik Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Pertemuan di ruang Wamendikbud membahas sinergi dalam implementasi kurikulum Jakarta. Penerapan Kurikulum 2013 perlu melibatkan berbagai potensi pendidikan. Program seperti USAID PRIORITAS merupakan mitra penting untuk dapat mensinkronkan programnya dengan implementasi kurikulum Demikian pesan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S pada pertemuan dengan tim USAID PRIORITAS yang membahas rencana implementasi kurikulum baru itu. Pesan Wamendikbud ditindaklanjuti USAID PRIORITAS dengan mengenalkan dan mempraktikkan aspek-aspek penting dalam Kurikulum 2013 pada pelatihan yang dilaksanakan di tujuh provinsi mitra. Awal tahun ini, kita telah memulai pelatihan praktik yang baik untuk SD/MI dan SMP/MTs, sementara kurikulum 2013 masih dalam proses finalisasi. Untuk itu, kita akan mulai dengan memfasilitasi peserta pelatihan menggunakan standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada di kurikulum 2013 sebagai bagian penting yang harus dimasukkan dalam praktik mengajar di kelas, kata Lynne Hill Adviser Pengajaran dan Pembelajaran USAID PRIORITAS. Harapannya, menurut adviser asal Australia itu, peserta dapat memiliki pengalaman dalam memfasilitasi pembelajaran yang berorientasi pada kurikulum Kita memberikan keyakinan kepada peserta bahwa kurikulum ini dapat di implementasikan secara efektif di sekolah dengan cara mengajar yang memfasilitasi siswa untuk belajar aktif, tukasnya. Kunjungi: EGRA di MI Nurul Ulum 2 Pamekasan, Jawa Timur fasilitator siap untuk melatih dan mendampingi sekolah di tujuh provinsi mitra. Solo-Medan. Penyebarluasan praktik yang baik dalam pendidikan melalui kegiatan pelatihan telah dimulai. USAID PRIORITAS melatih 274 fasilitator provinsi yang berasal dari guru, kepala sekolah, pengawas, dan dosen terpilih yang siap melatih lagi fasilitator daerah dan mendampingi sekolah untuk menerapkan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. Pelatihan dibagi menjadi dua kelompok, untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI) diselenggarakan di Solo, pada14-20 Januari 2013, sedangkan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) kegiatannya dipusatkan di Medan, pada 30 Januari-5 Februari Mereka dipersiapkan untuk melatih fasilitator daerah yang tersebar di tujuh provinsi mitra. Secara keseluruhan ada fasilitator yang siap untuk melatih dan mendampingi sekolah di tujuh provinsi mitra USAID PRIORITAS. Didik Prangbakat, M.Pd mewakili Direktur Pembinaan SD yang hadir pada kegiatan di Solo, melihat potensi yang luar biasa dari para fasilitator. Menurutnya, pelatihan tersebut menjadi kesempatan bagi mereka untuk menjadi guru terbaik yang patut untuk dicontoh guru lainnya. Dr. Juandanilsyah, mewakili Direktur Pembinaan SMP pada kegiatan pelatihan di Medan menyampaikan bahwa ke depan akan banyak tantangan yang dihadapi guru. Dia berharap para fasilitator yang dilatih dapat menjadi motivator untuk mengajak guru-guru lainnya menjadi lebih baik dalam praktik mengajar. Baca berita lengkapnya di halaman 3. (Anw) Kembangkan Program Berbasis Riset EGRA ASESMEN kemampuan membaca siswa kelas awal (EGRA) yang dilaksanakan pada Bulan November - Desember 2012, memberikan data tentang kemampuan membaca siswa di SD/MI daerah mitra USAID PRIORITAS. Berdasarkan hasil EGRA, USAID PRIORITAS akan mengembangkan program yang dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan membacanya. Berita lengkapnya di halaman 2. (Anw)

2 PRIORITAS - Nasional Hasil Asesmen Kemampuan Membaca Siswa Kelas Awal di Tujuh Provinsi: Lancar Baca Huruf tapi Sulit Menyimak EGRA perlu waktu sekitar 15 menit untuk mengases siswa. Jakarta Hasil Asesmen Membaca Siswa Kelas Awal (Early Grade Reading Assessment - EGRA) yang dilakukan pada siswa kelas tiga di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di 23 kabupaten di tujuh provinsi mitra USAID PRIORITAS, menunjukkan siswa kelas tiga fasih dalam membaca huruf dan membaca kata-kata tetapi memiliki kesulitan dalam membaca teks dan memahami isinya. Lorna Power, Deputi Direktur Program USAID PRIORITAS yang memimpin pelaksanaan program EGRA mengatakan bahwa secara keseluruhan temuan ini menunjukkan keterampilan membaca siswa kelas 3 di daerah mitra USAID PRIORITAS sudah cukup baik pada tingkat dasar. "Mereka bisa membaca Relevan dengan LPTK KALANGAN profesional pendidikan melihat potensi besar dalam aplikasi EGRA. Seperti yang diutarakan Prof. Dr. Asfah Rahman, dosen Universitas Negeri Asfah Rahman Makassar (UNM). Menurutnya EGRA sangat penting sebagai input untuk meningkatkan kualitas pelatihan guru di tingkat universitas. "Berdasarkan EGRA kita dapat mengembangkan materi yang relevan dengan permasalahan guru dalam mengajar keterampilan membaca. Bahan pelatihan tersebut dapat digunakan untuk perkuliahan atau pendidikan profesi guru," kata dosen UNM itu. Hal senada juga disampaikan Ririk Ratnasari staf di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bahasa, Kemdikbud. "Hasil EGRA dapat membantu kita untuk merancang program pelatihan guru untuk guru kelas awal, sehingga kita bisa melatih guru untuk mengajar yang lebih baik," katanya yakin. kata-kata dalam bahasa Indonesia, tetapi mereka belum tentu selalu mengerti apa yang mereka baca," kata deputi direktur dari Inggris. "Dan mereka sering tidak tahu makna apa yang mereka baca," tambahnya. Anak-anak pada sampel asesmen bisa mengidentifikasi rata-rata 85,69 huruf dalam satu menit, dan membaca katakata bermakna sebanyak 70,42 per menit tetapi anak-anak yang bisa membaca dengan 80% pemahaman kurang dari setengahnya (47,2%). Detailnya lihat tabel di bawah. EGRA adalah asesmen yang diakui secara internasional dan yang telah divalidasi digunakan di banyak negara di seluruh dunia. Hasilnya digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dibutuhkan anak untuk mengetahui komponen Skor Rata-rata di kelas tiga % siswa dgn skor zero Membaca Huruf Per Menit 85,69 HASIL asesmen EGRA, akan digunakan USAID PRIORITAS untuk merancang program yang komprehensif untuk meningkatkan kemampuan membaca anak-anak. "Ini akan membantu USAID untuk mencapai target global membantu kemampuan dari membaca yang masih perlu dikembangkan. EGRA versi Indonesia berisi enam tugas untuk mengukur kemampuan membaca siswa kelas awal (dari kelas 1 hingga kelas 3), yaitu (1) membaca huruf, (2) membedakan bunyi awal, (3) membaca kata bermakna, (4) membaca kata tidak bermakna, (5) kelancaran membaca kalimat, dan membaca pemahaman berdasarkan teks yang dibacakan, serta (6) menyimak. Asesmen setiap siswa membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Berdasarkan hasil EGRA, diketahui kebanyakan siswa di kelas tiga hanya mengerti 50% dari apa yang mereka dengar, dan hanya separuh dari anak-anak mengerti apa yang mereka baca. Meningkatkan kemampuan membaca anak akan membantu meningkatkan kemampuannya untuk belajar di semua mata pelajaran dalam kurikulum. Hal ini adalah tantangan riil untuk kita semua," katanya lagi. (Anw) meningkatkan keterampilan membaca 100 juta anak-anak di seluruh dunia. EGRA merupakan faktor kunci dalam membantu kita mencapai target ini," jelas Jalu Cahyanto, Program Manager USAID Indonesia. Dr. Unifah Rosyidi, Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik BP SDM PMP Kemdikbud, pada kegiatan pemaparan hasil asesmen EGRA di Jakarta pada Pebruari lalu, menyambut baik pelaksanaan EGRA di Indonesia. Menurutnya, program ini sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak-anak di Indonesia. Banyak penelitian yang hanya menyentuh di permukaan, tetapi EGRA ini menyentuh langsung pada persoalan di lapangan. Kami mendukung kolaborasi Kemdikbud dengan USAID untuk memperluas cakupan pelaksanaan EGRA di Indonesia, tegasnya. Ibu Unifa juga berharap, selain mengases kemampuan membaca anak, guru juga perlu diases kemampuan mengajarnya sehingga diketahui relevansinya dengan kemampuan anak. (Anw) Newsletter PRIORITAS PENDIDIKAN diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami: Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. Alamat Redaksi: Gedung Ratu Plaza, Lt. 25.Jl. Jenderal Sudirman Kav 9. Jakarta Telp: (62-21) , Faks: (62-21) Artikel berupa gagasan atau pengalaman praktik yang baik dalam bidang pendidikan dapat dikirimkan melalui usaidprioritas@prioritas.or.id. Naskah ditulis dalam format Microsoft Word dengan jumlah kata Lampirkan foto yang relevan dengan tulisan dalam format JPG. USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students Bunyi Awal 4,72 Kata Bermakna Per Menit 70,42 Kata Tidak Bermakna Per Menit 35,57 Membaca Lancar Per Menit 68,09 Memahami Bacaan 3,25 Menyimak Tidak ada Skor Tidak ada Skor Tidak ada Skor Tidak ada Skor Skor Skor Skor Max Max 10 Max Max Max Max 5 Max 5 0,50% 8,01% 1,85% 3,69% 1,34% 3,31% 16,77% USAID Bantu 100 Juta Anak Terampil Membaca 1,52 EGRA menjadi pintu masuk untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. 2 - Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari - Maret/ 2013

3 PRIORITAS - Nasional Sebarluaskan Praktik yang Baik melalui Pelatihan USAID PRIORITAS mengusung pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah pada kegiatan yang digelar di tujuh provinsi mitra. Pelatihan yang berlangsung mulai Januari s.d Agustus 2013 itu, mengembangkan materi pelatihan yang selama ini terbukti efektif dalam mewujudkan perubahan di sekolah. Untuk memberikan contoh riil perubahan, pada beberapa materi pelatihan ditayangkan video keberhasilan yang terjadi di sekolah. Misalnya implementasi pembelajaran aktif kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), pembelajaran kontekstual, strategi sekolah dalam mendorong peranserta masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah, dan beberapa video untuk memberikan inspirasi kepada peserta. Untuk menguatkan pemahaman dan keyakinan peserta tentang aktivitas program ini, para pelaku praktik yang baik juga diundang sebagai narasumber. Mereka memaparkan pengalaman keberhasilannya dalam memfasilitasi pembelajaran aktif dan menerapkan manajemen berbasis sekolah. Peserta juga diberi kesempatan untuk berdialog dan mencatat hal-hal penting yang dapat diadaptasi di sekolahnya. Setelah mendapatkan materi pelatihan tentang pembelajaran, seluruh peserta diminta mengembangkan RPP untuk diimplementasikan pada praktik mengajar di sekolah. Semua peserta diwajibkan mengajar dan memastikan semua aspek yang dilatihkan, diimplementasikan dalam praktik mengajar. Prof. Dr. H. Patta Bundu, M.Ed, Dosen PGSD Universitas Negeri Makassar menilai pelatihan yang diikutinya sangat menarik dan inspiratif. Pelatihan ini dapat Melisa, siswi MTsN Lubuk Pakam dan teman sekelompoknya mencari informasi hubungan asosiatif dan disosiatif yang terjadi di sekolahnya. Mereka mewancarai petugas kebersihan sekolah. Proses pembelajaran aktif ini merupakan bagian dari praktik mengajar peserta pelatihan USAID PRIORITAS. mendorong percepatan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, kata dosen yang aktif mengikuti pelatihan untuk SD/MI di Solo pada Januari lalu. (Anw) Implementasikan SKL Kurikulum 2013 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP KETERAMPILAN PENGETAHUAN PRIBADI YANG BERMAIN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan PADA pelatihan yang melibatkan fasilitator itu, USAID PRIORITAS juga memfasilitasi peserta tentang konteks Kurikulum Peserta didampingi untuk implementasikan standar kompetensi lulusan (SKL) Kurikulum 2013 dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) praktik mengajar. Kita mendampingi peserta untuk memastikan aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada pada SKL Kurikulum 2013 sudah menjadi bagian dalam RPP dan diterapkan pada praktik mengajar di kelas. Peserta menggunakan standar isi dari kurikulum yang berlaku yang diintegrasikan dengan SKL Kurikulum 2013, kata Ujang Sukandi Spesialis Pelatihan Guru USAID PRIORITAS. Pola ini akan diteruskan sampai pada pelatihan di tingkat sekolah. Peserta akan menjadi fasilitator yang juga dapat menyampaikan konteks kurikulum Pada saat implementasi Kurikulum 2013 sudah diberlakukan, maka kita harapkan para guru di sekolah mitra sudah familier dengan proses pembelajaran yang berorientasi Kurikulum 2013 yaitu tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan. (Anw) Apa yang Dilatihkan? Pelatihan ini mengusung dua aspek penting perubahan di sekolah, yaitu Pembelajaran dan Manajemen Sekolah. Berikut adalah gambaran materi pelatihannya, Pembelajaran SD/MI: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif Persiapan dan Praktik Mengajar Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Menyusun Rencana Tindaklanjut Penerapan PAKEM Pembelajaran SMP/MTs: Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Kooperatif Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi Menciptakan Lingkungan Kelas yang Mendorong Siswa Belajar Menulis Jurnal Reflektif, Persiapan dan Praktik Mengajar Mengoptimalkan Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Menyusun Rencana Tindak Lanjut Penerapan Pembelajaran Kontekstual Manajemen Sekolah: Manajemen Sekolah (Pemberdayaan Berbagai Pihak untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran, Transparansi dan Akuntabilitas) Peranserta Masyarakat (Manfaat, Jenis, dan Cara Mendorong) Perencanaan dan Penganggaran Sekolah Menyusun Rencana Tindak Lanjut Penerapan Manajemen Sekolah Materi dan video pelatihan dapat diunduh di Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari- Maret/

4 PRIORITAS - Nasional Kembangkan Program Penataan dan Pemerataan Guru Dr. Sumarna Surapranata, Direktur P2TK Kemdikbud PEMERATAAN distribusi guru, saat ini menjadi permasalahan penting di Indonesia. Di beberapa daerah, ternyata banyak sekolah yang memiliki kelebihan guru sedangkan di sekolah lainnya jumlah guru tidak sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya terjadi inefisiensi pembiayaan pendidikan. Seringkali BOS lebih banyak digunakan untuk membiayai belanja pegawai dibandingkan untuk kebutuhan pembelajaran. Pemerintah juga telah menerbitkan surat peraturan bersama (Perber) 5 menteri pada 3 Oktober 2011untuk menata pemerataan distribusi guru secara nasional. Untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut, USAID PRIORITAS mengembangkan program Pengembangan Kapasitas dalam Penataan dan Pemerataan Guru yang akan diimplementasikan di 60 daerah mitra. Kami akan membantu kabupaten/kota dalam melakukan analisis kecukupan dan kebutuhan guru yang hasilnya digunakan untuk membuat kebijakan penataan dan pemerataan guru di daerahnya. Bila distribusi guru merata dan sesuai kebutuhan maka hal itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan dari aspek kecukupan guru. Pembiayaan dana BOS juga bisa difokuskan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, jelas Dr. Mark Heyward Adviser Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan USAID PRIORITAS. Kabupaten Blitar menjadi ujicoba pertama dari modul penataan dan pemerataan guru yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Beberapa unsur pemerintah akan terlibat dalam kegiatan ini, seperti dinas pendidikan, BKD (badan kepegawaian daerah), Bappeda, Kemenag, pengawas, dan unsur sekolah. Kegiatan ini akan menghasilkan peta distribusi guru dan alternatif kebijakan penataan dan pemerataan guru tingkat satuan pendidikan dalam kabupaten/kota. USAID Prioritas akan fasilitasi dan dampingi daerah yang berkomitmen untuk menata pemerataan guru di daerahnya, kata Dr. Heyward. Program Pengembangan Kapasitas dalam Penataan dan Pemerataan Guru USAID PRIORITAS, sangat diapresiasi oleh Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar (P2TK) Dr. Sumarna Surapranata. Pada pertemuan di ruang kerjanya (27/3), dia berharap USAID PRIORITAS dapat memberikan solusi dalam penataan dan pemerataan guru di kabupaten/kota. Tenaga ahli kami siap untuk bekerjasama dan kami juga membuka akses data pokok pendidikan (Dapodik) untuk USAID PRIORITAS, katanya setelah mendapat penjelasan program dari USAID PRIORITAS. (Anw) Penataan distribusi guru dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Cimahi Susun Renstra Berbasis Peningkatan Mutu Pembelajaran Oleh Sri Rusmiyati, Kasubag Program Dinas Pendidikan Kota Cimahi KOTA Cimahi menjadi pilot project USAID PRIORITAS dalam program pendampingan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pendidikan. Dari pendampingan ini, kami belajar bahwa cara pandang dan ketajaman analisis isu strategis berdasarkan data dan informasi menjadi kunci utama dalam menetapkan kebijakan pendidikan melalui program dan kegiatan strategis selama Tahun Ada tiga perhatian khusus dalam Renstra ini, yaitu: 1. Data dan Informasi Penentuan arah sasaran, pilihan strategi, penetapan kebijakan mesti berbasis data dan informasi pendidikan Kota Cimahi. Hal ini untuk mengidentifikasi sasaran khusus, seperti sekolah dengan kinerja rendah, kelompok siswa berkebutuhan khusus (keterbatasan fisik, ekonomi, jarak tempuh), kelompok sekolah yang kelebihan/kekurangan siswa atau guru, dan lain-lain. Data dan informasi yang diolah melalui sistem informasi pendidikan yang dikembangkan USAID PRIORITAS, memberikan dukungan yang signifikan dalam penentuan program pembangunan Pertemuan tim USAID PRIORITAS dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi bersama tim Penyusun Renstra. pendidikan yang efektif dan efisien. 2. Mutu Pembelajaran Visi Dinas Pendidikan Cimahi, terwujudnya pendidikan yang berkualitas menuju masyarakat cerdas dan berdaya saing, membawa kebijakan pembangunan lebih berfokus pada peningkatan mutu. Dalam analisis mutu, diperhatikan beberapa target, misalnya rasio siswarombel, rasio siswa-guru, rata-rata nilai ujian, angka mengulang kelas yang pada hakikatnya mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. Semua target di atas menjadi fokus utama dalam perencanaan strategis untuk kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Cimahi. 3. Mutu dan Distribusi Guru Guru dan pembelajaran, bagaikan mata uang yang saling menegaskan. Sebaran siswa dan sebaran guru menjadi salah satu penentu keberhasilan kualitas pembelajaran. Berdasarkan data tahun 2012 yang diolah dengan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan USAID-PRIORITAS, potret satuan pendidikan Kota Cimahi menunjukkan penumpukan satuan pendidikan dengan rasio siswa-rombel di atas 32 dan rasio Guru Kelas-Rombel di bawah 1 (kekurangan guru kelas). Di sisi lain, masih terdapat beberapa satuan pendidikan yang memiliki jumlah siswa kecil (siswa per rombel kurang dari 32), tetapi justru jumlah guru kelas yang tersedia lebih dari yang dibutuhkan. Ketidakseimbangan distribusi guru terhadap distribusi siswa merupakan tantangan bagi kami untuk menata sistem pengelolaan pendidikan, terutama dalam memperkecil kesenjangan antar satuan pendidikan. Isu ini menjadi salah satu isu strategis Dinas Pendidikan melalui kebijakan pemerataan guru dan pembatasan penerimaan siswa baru untuk peningkatan kualitas pembelajaran siswa di kelas. Terima kasih USAID PRIORITAS. *** 4 - Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari - Maret/ 2013

5 PRIORITAS - Nasional Membangun Peta Kemitraan Strategis dengan LPTK STRATEGI utama program USAID PRIORITAS dalam menjalankan programnya adalah bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK). Kegiatan LPTK Introductory Meeting yang diselenggarakan di tujuh provinsi mitra pada Bulan Februari-Maret lalu, menegasi kemitraan USAID PRIORITAS dan LPTK untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru pra dan dalam jabatan. Di Medan, Dua LPTK terbesar di Sumatera Utara (Sumut), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN SU) menyatakan kemitraan ini akan membantu peningkatan layanan pendidikan di Provinsi Sumut menjadi layanan pendidikan kelas dunia. Hal itu disampaikan dalam kegiatan TTI Introductory Meeting di Grand Angkasa International Hotel, Medan (8/3). Rektor IAIN SU Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA sangat mendukung program kemitraan ini. USAID PRIORITAS sebagai kelanjutan program USAID DBE (Decentralized Basic Education), dipercaya mampu meningkatkan mutu pendidikan dasar. Saya telah ikut bekerjasama dengan program DBE yang banyak membawa perubahan dan manfaat, kata Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA. Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA yang juga Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara mengatakan bahwa pelatihan dan pendampingan yang dikerjakan USAID DBE adalah jawaban atas kebutuhan guru. Guru-guru dan sekolah yang dilatih USAID DBE menjadi Adviser Pengajaran dan Pembelajaran USAID PRIORITAS, Lynn Hill menyerahkan Kerangka Acuan Kerjasama (KAK) kepada Rektor Unimed, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS dan Rektor IAIN SU Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA disaksikan Konsul AS untuk Pulau Sumatra, Kathryn A. Crockrat dan Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut, Agus Marwan. kreatif dan inovatif. Guru yang tidak ikut dilatih oleh USAID DBE menjadi cemburu. Karena itu diseminasi program ini harus dilakukan lebih luas agar hasil baiknya bisa menular, pungkas lulusan University of California, Los Angeles (UCLA) AS. Rektor Unimed, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS menyebut kerjasama dengan USAID PRIORITAS merupakan kemitraan yang strategis. Melalui kemitraan ini, dosen-dosen Unimed akan mengambil manfaat dan meningkatkan keterampilan sebagai tenaga pengajar profesional. Beliau optimis program USAID PRIORITAS mampu mengubah budaya teachercentered menjadi student-centered. Diresmikan Konsul AS Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatera, Kathryn A. Crockart mendukung penuh usaha USAID PRIORITAS bekerjasama dengan LPTK. Kathryn mengatakan bahwa pemerintah AS berkomitmen membantu pemerintah Indonesia meningkatan akses layanan pendidikan dasar berkualitas. Komitmen ini merupakan bagian dari kemitraan konprehensif yang ditanda-tangani oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jelasnya. (Eh/Anw) Bagaimana Kemitraaan dengan LPTK? Prof. Dr. Fathur Rokhman Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Stuart Weston Direktur Program USAID PRIORITAS pada saat penyerahan KAK kemitraan USAID PRIORITAS dengan Unnes. TUJUAN utama kemitraan USAID PRIORITAS dengan LPTK adalah untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah melalui program pendidikan guru pra dan dalam jabatan. LPTK akan terlibat dalam peningkatan kualitas perkuliahan dan praktikum untuk mahasiswa. Mereka juga akan terlibat dalam pelatihan dan pendampingan guru di daerah mitra dalam hal pembelajaran dan manajemen sekolah. Selain itu, kemitraan dengan LPTK juga untuk membantu kabupaten/kota dalam meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen pendidikan. Semua itu menjadi sistem yang dibangun untuk memperkuat dampak di sekolah. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya: (1) Menguatkan program praktik mengajar untuk mahasiswa (pra jabatan) dan pendidikan profesi guru (dalam jabatan); (2) Melatih dosen secara langsung tentang praktik pembelajaran yang baik; (3) Melibatkan dosen dalam pelatihan di tingkat kabupaten/kota dan sekolah; (4) Melatih sekolah lab dan sekolah mitra LPTK terpilih; (5) Membantu LPTK dalam pengembangan/revisi kurikulum pendidikan guru pra dan dalam jabatan; (6) Mendukung pengembangan LPTK sebagai penyedia layanan (service provider) untuk pendidikan dalam jabatan; dan (7) Melaksanakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) bersama guru. Praktik pendidikan yang baik hasil dari kemitraan ini akan didiseminasikan melalui konsorsium LPTK di daerah mitra. Program ini untuk memperkuat peningkatan kualitas membaca siswa kelas awal, Matematika dan Sains. (Anw) Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari- Maret/

6 PRIORITAS - Nasional Memperkuat Kinerja Siswa Sekolah Mitra 50% 43.0% 41.1% 44.7% 45.6% USAID PRIORITAS pada Bulan November s.d Desember 2012 melakukan asesmen awal kepada lebih dari siswa SD/MI dan lebih dari siswa SMP/MTs di tujuh provinsi mitra. Asesmen dimaksudkan untuk mendapatkan data awal tentang kinerja siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Berikut adalah laporan singkat hasil asesmen tersebut. Pentingnya Pemecahan Masalah dan Kreativitas Di SD/MI, tes Bahasa Indonesia dan Matematika dilakukan pada siswa Kelas IV, sedangkan tes IPA dilakukan pada siswa Kelas V. Pada tes bahasa Indonesia, ada dua tes yang diujikan yaitu tes membaca dan tes menulis. Cukup banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan dan sulit mengkomunikasikan ide-ide yang koheren secara tertulis. Pada tes Matematika banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengenali nilai dari kedua pecahan desimal sederhana dan operasi dengan pecahan desimal. Siswa juga mengalami kesulitan pada pertanyaan yang memerlukan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas dalam jawaban mereka. Pada tes IPA, siswa tampak lebih mudah menjawab soal dengan pilihan ganda daripada soal yang mengharuskan mereka untuk membuat kesimpulan dan menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari. 40% 30% 20% 10% 0% Memperkuat Implementasi Konsep Di SMP/MTs, semua tes dilakukan pada siswa kelas VIII. Dalam tes bahasa Indonesia, sebagian besar siswa sudah memahami isi teks dengan baik dan mampu menulis karangan secara koheren. Tetapi sekitar 20% siswa mengalami kesulitan dalam tes menulis, terutama pada aspek membuat kalimat, kualitas ide, ejaan dan tanda baca, serta tulisan tangan yang sulit dibaca. Pada tes matematika siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan dengan penekanan pada pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan konsep. Dalam tes IPA siswa relatif lemah dalam menarik simpulan dari data. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membaca alat ukur Kelas 4 - Bahasa Indonesia - Membaca Pemahaman 33.3% 44.5% 38.3% 44.3% 35.9% L P TK Non TK SD MI Negeri Swasta Total Jenis Kelamin Pendidikan Anak Usia Dini Jenis Sekolah Status Sekolah Grafik hasil tes bahasa Indonesia siswa kelas IV SD/MI tentang membaca pemahaman. penggaris, membaca timbangan, serta mengukur silinder. Mereka juga kesulitan dalam menerapkan konsep untuk situasi kehidupan sehari-hari. Pentingnya Pendidikan Pra-Sekolah Contoh hasil tes membaca di SD dan MI dicantumkan dalam grafik di atas. Berdasarkan asesmen, di hampir semua tes, skor siswa laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Skor anak SD dan MI yang pernah ikut TK jauh lebih tinggi daripada anak yang tidak pernah ikut TK. Hal ini membuktikan pentingnya pendidikan pra-sekolah. Rata-rata anak yang masuk SD lebih tinggi skornya dari pada MI, dan siswa dari sekolah negeri lebih tinggi daripada siswa sekolah swasta. (Sw/Anw) Asesmen Siswa Sebagai Dasar Pelatihan Guru Pelatihan untuk guru harus berdampak pada perubahan di kelas. HASIL penilaian siswa tersebut akan menjadi rujukan bagi USAID PRIORITAS dalam mengembangkan program pelatihan untuk guru. Untuk itu, pelatihan guru harus menekankan hal berikut ini: Pembelajaran membaca harus membantu siswa memahami isi bacaan melalui lebih banyak diskusi tentang makna teks yang dibaca. Siswa harus dibiasakan menulis laporan, cerita dan teks lainnya yang jelas, bermakna dan teratur dengan baik. Penekanan pembelajaran Matematika harus kepada pengembangan dan aplikasi konsep (daripada hanya menghafalkan rumus). Pendekatan pemecahan masalah oleh siswa sendiri perlu diutamakan, berarti siswa diberi soal untuk dipecahkan dengan cara mereka sendiri. Soal yang terbuka perlu lebih banyak dimanfaatakan; misalnya: buatlah 2 sebanyak mungkin segiempat dengan luas 24 cm. Hal yang sama berlaku dalam pembelajaran IPA. Siswa harus lebih banyak praktik dan observasi supaya mereka memahami konsep sains melalui pengalaman secara langsung. Mereka juga harus memahami penerapan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa perlu sering dilatih dalam keterampilan proses IPA, termasuk mengamati, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menulis laporan tentang hasil pengamatan mereka. (Sw/Anw) 6 - Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari - Maret/ 2013

7 PRIORITAS - Provinsi Aceh Melanjutkan Keberhasilan DBE di Lima Daerah Bupati Bireuen H. Ruslan M. Daud menerima KAK (Kerangka Acuan Kerjasama) dari Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston di Banda Aceh. SELAMA enam tahun, Pemerintah Aceh telah menjadikan Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Tengah sebagai penerima manfaat dari USAID melalui program Decentralized Basic Education atau DBE. Program DBE telah memberikan manfaat yang signifikan terhadap bidang pendidikan di lima kabupaten/kota tersebut, terutama pada tingkat pendidikan dasar. Keberlanjutan inilah yang kami nantikan, karena DBE telah memberikan manfaat yang cukup besar untuk perkembangan pendidikan di kabupaten kami, ungkap Drs. H. Taufik, MM Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah yang sebelumnya menjabat sebagai kepala dinas pendidikan pada masa pelaksanaan program DBE. Di Kabupaten Aceh Besar, Tim USAID PRIORITAS berkesempatan melanjutkan hasil inisiasi program DBE dengan menjadi pemateri pada Sosialisasi Qanun (Peraturan Daerah) Nomor 6 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Aceh Besar. Qanun yang awalnya atas inisiasi program DBE tersebut mendapat tanggapan yang cukup baik dari peserta yang sebagian besar kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Dalam kegiatan tersebut USAID PRIORITAS memaparkan materi Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan yang didasarkan pengalaman sebelumnya pada program DBE. Sementara itu di Kabupaten Bireuen, H. Ruslan M. Daud, Bupati Bireuen menegaskan komitmen keikutsertaan kembali kabupaten tersebut terhadap program pendidikan yang dibiayai oleh USAID. Pada masa Program DBE Kabupaten Bireuen telah mengeluarkan SK Bupati Bireuen Nomor 38 Tahun 2008 tentang pembentukan panitia pengarah program dan kelompok kerja peningkatan mutu pendidikan dasar. Dinas Pendidikan dan Kemenag secara bersama mendorong pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut. Bupati menyatakan bahwa selama lima tahun ke depan kepemimpinannya akan fokus pada peningkatan mutu pendidikan. Kami fokus pada peningkatan sumber daya manusia terutama untuk peningkatan mutu pendidikan, tegas Bupati yang mendapat dukungan USAID PRIORITAS di Kabupaten Bireuen. Tidak ketinggalan Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh menyatakan kesiapannya untuk menerima kembali program peningkatan mutu pendidikan dari USAID. Bahkan Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin, dan Wakil Bupati Pidie, M. Iriawan ikut menghadiri langsung peluncuran program USAID PRIORITAS beberapa waktu lalu di Jakarta. Bardan Sahidi wakil rakyat dari komisi pendidikan DPRK (DPRD) Aceh Tengah yang sebelumnya membidangi penganggaran, menyatakan dukungannya untuk menyokong dana dari APBK (APBD) dalam meningkatkan kualitas mutu guru, Saya akan memperjuangkan anggaran tahun ini untuk pelatihan peningkatan mutu guru yang akan dilakukan secara sharing oleh USAID PRIORITAS. Kami telah merasakan manfaat yang cukup baik dari program DBE sebelumnya, jelas Pak Bardan sapaan akrab Bardan Sahidi. (Tmk) Bersinergi dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan Pemaparan hasil dan diskusi studi awal di Kabupaten Bener Meriah yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Rusli M. Saleh. KABUPATEN Bener Meriah yang terkenal sebagai daerah penghasil Kopi nomor satu di Aceh, memiliki motto BERSEMI atau Bersih, Indah, Menarik dan Islami. Di bawah kepemimpinan Bupati Ruslan Abdul Gani dan Wakil Bupati Rusli M. Saleh daerah ini terus bergerak maju dalam pembangunan terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kami berterimakasih kepada pemerintah Amerika Serikat dan USAID yang telah memilih kabupaten kami sebagai salah satu kabupaten USAID PRIORITAS di Aceh, ungkap Bupati Ruslan Abdul Gani dalam pertemuan awal dengan Tim USAID PRIORITAS. Peningkatan mutu pendidikan merupakan program utama dari kepemimpinannya. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Wakil Bupati Rusli M. Saleh saat pemaparan hasil studi awal yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS. Kita akan fokuskan program pendidikan di Bener Meriah pada peningkatan mutu! tegas Rusli M. Saleh, yang secara langsung memimpin diskusi pemaparan awal kondisi pendidikan Kabupaten Bener Meriah bersama USAID PRIORITAS yang dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan. Sama seperti halnya Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Jaya yang merupakan kabupaten mitra USAID PRIORITAS juga menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan program ini selama 5 tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Aceh Jaya Ir. Azhar Abdurrahman disela-sela penandatanganan KAK antara USAID PRIORITAS dan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya beberapa waktu lalu di Banda Aceh. Kami mendukung peningkatan mutu yang akan dilakukan oleh USAID PRIORITAS. Kabupaten kami masih membutuhkan banyak pelatihan untuk peningkatan mutu terutama untuk tenaga pendidik dan kependidikan, ungkap Bupati. Kabupaten yang pernah luluh lantak akibat terjangan tsunami 8 tahun silam, saat ini memiliki banyak bangunan fisik sekolah yang lebih baik dan memadai. Untuk itu, sudah saatnya peningkatan mutu pendidikan menjadi fokus utama. Untuk mendukung keberlanjutan peningkatan mutu tersebut, para pemangku kepentingan bidang pendidikan di kabupaten ini berharap USAID PRIORITAS dapat menyediakan fasilitator daerah dan melatihnya secara kontinu terutama pelatihan pemandu bidang studi di KKG/MGMP. (Tmk) Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari- Maret/

8 PRIORITAS - Provinsi Sumatra Utara MTsN Peanornor Buat Ruang Meditasi IPA Desmila Manurung sedang mendampingi siswa melakukan uji coba perambatan sinar dengan media sederhana di ruang meditasi IPA. Di ruang Meditasi IPA, siswa dapat menggunakan media untuk membuktikan konsep IPA yang dipelajari. Tapanuli Utara. Ada banyak media pembelajaran IPA di salah satu kelas di MTs Negeri Peanornor, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Siswa menyebut kelas itu laboratorium IPA. Tapi Desmila Manurung, S.Pd lebih suka menyebutnya sebagai ruang meditasi. Itu bukan laboratorium IPA. Mereka sebut begitu, karena mereka ingin punya laboratorium IPA, terang Desmila Manurung. Desmila Manurung punya alasan memilih istilah meditasi. Alumnus IKIP HKBP Nommensen itu, ingin siswanya fokus dan senang belajar IPA. Di ruang itu Ia membuat dan mengumpulkan ragam media pembelajaran. Setiap kali belajar IPA, siswa diajak menggunakan media-media itu. Di tempat ini saya ingin siswa seperti bermeditasi dan menemukan obat, tukas Desmila. Obat yang dimaksud Desmila adalah praktik nyata dari konsep IPA. Sebagai guru IPA, Desmila menyadari kesulitan siswa belajar IPA. Siswa sering gagal memahami konsep IPA karena tidak tahu kegunaannya di dunia nyata. Di sini mereka menggunakan media untuk membuktikan konsep IPA yang dipelajari. Jadi konsepnya nyambung dengan dunia nyata, terang Desmila. Desmila sering memanfaatkan bahan-bahan sederhana dan berbiaya murah untuk membuat media pembelajaran. Keseriusannya membuat media bertambah sejak mendapatkan pelatihan BTL (Better Teaching and Learning) program USAID-DBE. Setelah membuat dan mengumpulkan media, Desmila Manurung dihadapkan pada masalah merawat media-media itu. Banyak media yang rusak setelah dipakai oleh siswa. Menghadapi masalah ini punya cara bagus. Ia selalu mendokumentasikan setiap media yang dibuat. Hasil dokumentasi itu Ia tunjukkan kepada siswa di awal tahun pembelajaran. Tujuannya agar siswa tahu media yang dulu dibuat kakak kelasnya, kata ibu dua anak itu. Setelah itu Ia meminta siswa membuat media yang sama. Ketika membuat media itu, siswa mengalami proses pembelajaran. Mereka secara langsung menemukan konsep IPA yang dipelajari. Siswa bisa menemukan konsep pembelajaran, media yang dibuat lebih bagus, dan media selalu tersedia untuk digunakan, tukas Desmila. (Eh) Siswa mencoba periskop kapal selam sederhana yang dibuatnya sendiri. Stakeholder Provinsi Sepakati FGD Rutin PEMPROVSU Pertegas Dukungan Drs. M. Zein, M.Si Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Utara. Medan - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu) kembali mempertegas dukungan atas implementasi program USAID Prioritas di Sumatra Utara. Keberhasilan USAID PRIORITAS adalah juga keberhasilan Pemprovsu, tegas Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) H. Gatot Pujo Nugroho, ST yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Provsu (Dikdisku) Drs. Mohammad Zein, M.Si pada Pelatihan Nasional untuk Fasilitator Praktik yang Baik di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) bertempat di Ballroom Hotel Arya Duta Medan (30/1). Plt. Gubsu lebih lanjut mengatakan bahwa kemitraan antara Pemprovsu dengan USAID PRIORITAS merupakan kemitraan strategis. Pemprovsu pada tahun telah menyebarluaskan praktik yang baik dari program USAID DBE dengan melatih guru. Pelatihan ini mampu memberikan manfaat langsung kepada siswa di 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Utara. Penyebarluasan ini dimaksudkan untuk mendorong pemerataan peningkatan mutu pendidikan dasar di seluruh Provinsi Sumatra Utara, ungkap Plt. Gubsu. Karena itu Pemprovsu menyatakan siap mendukung Program USAID PRIORITAS baik dari segi kebijakan, pendanaan dan sumber daya untuk memastikan keberhasilan Program USAID PRIORITAS di Sumut, tegasnya. (Eh) 8 - Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari - Maret/ 2013

9 PRIORITAS - Provinsi Banten Ikrar Sukseskan Program Pendidikan Berkualitas Kabupaten Pandeglang dan Serang bertekad bulat untuk bekerjasama dengan USAID PRIORITAS dalam meningkatkan pendidikan dasar yang berkualitas. Pandeglang Serang. Sekitar 100 orang perwakilan dari calon sekolah mitra USAID PRIORITAS berkumpul di gedung Dinas Pendidikan Kabupaten untuk menyatakan kebulatan tekad dalam menyukseskan program peningkatan pendidikan dasar yang berkualitas (20/12). Pertemuan yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Drs. Nurhasan tersebut, merumuskan sebuah kesepakatan dalam mendukung pelaksanaan program USAID PRIORITAS yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Sehari kemudian, kesepakatan yang sama dicapai di Kabupaten Serang. 74 undangan dari sekolah mitra, Dinas Pendidikan, dan Bappeda kabupaten Serang berkumpul di aula SMPN 1 Ciruas Kab. Serang. Para mitra sangat antusias dalam mendukung program USAID PRIORITAS. Pada umumnya, mereka melihat peluang dan kesempatan untuk mengembangkan berbagai ide dan inisiatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Seperti yang diutarakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Mudah-mudahan Pandeglang ke depannya bisa menjadi model pendidikan untuk kabupaten lain, di tingkat provinsi, maupun nasional, Para guru wakil dari sekolah mitra di Kabupaten Serang bersemangat saat mengucapkan ikrar komitmen kerjasama dengan USAID PRIORITAS. sembari menekankan bahwa USAID PRIORITAS memberikan bantuan berupa peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui dukungan teknis, bukannya berupa fisik. Semoga dukungan ini segera terwujud dan memberikan keuntungan kepada pemangku kepentingan yang sejati, yaitu siswa. (Nic) Semua Ada di Sini PROK, prok, prok. Terdengar derap langkah teratur. Tampak 3 siswi berseragam sekolah tengah berbaris tegap di lapangan upacara SMPN2 Cilegon di suatu sore. Mereka tak sedang melaksanakan upacara. Mereka tengah berlatih. Salah seorang pelajar yang tengah mengamati berkata pada rekannya, Kita harus bisa juara lagi tahun ini. SMPN2 Cilegon memang langganan juara dalam banyak bidang. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, sejak 2011 sampai 2012, siswa-siswi SMPN2 Cilegon tercatat 130 kali menjuarai berbagai lomba di berbagai bidang di tingkat kota, kabupaten, sampai provinsi. Dari olahraga sampai story telling. Dari Matematika sampai Taekwondo. Beragamnya prestasi itu karena sekolah yang berdiri sejak tahun 1980 ini menawarkan berbagai kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) bagi para muridnya. Tidak kurang dari 25 ekskul tersedia. Tak hanya olahraga dan seni, namun ekskul yang terkait dengan hobi pun ada, seperti Klub Sains, Klub Matematika, bahkan Klub Robot. Hebatnya lagi, setiap ekskul memiliki pelatih dan pembina sendiri. Untuk menjaga kualitas prestasi akademik, setiap siswa hanya diijinkan mengikuti maksimal 2 ekskul, namun mereka tetap diwajibkan mengikuti minimal 1 ekskul, karena merupakan salah satu indikator kenaikan kelas. Para pengajar di SMPN2 Cilegon berpendapat bahwa ekskul yang beragam dapat membantu mengembangkan minat, bakat, dan potensi siswa. Proses ini akan menghasilkan anak didik yang mandiri, bertanggungjawab, dan percaya diri. Para siswa yang berprestasi merasa bangga karena dapat mengharumkan nama sekolah. Tak hanya kebanggaan, mereka juga bisa mendapatkan beasiswa dari sekolah dan dari instansi terkait. (Nic) SMPN 2 Cilegon berhasil membukukan 130 prestasi dalam kurun waktu satu tahun. Beragam kegiatan siswa dapat ditemukan di sini, seperti, Paskibra, aeromodeling, lingkungan hidup, klub Sains, klub Matematika, dan masih banyak lagi. Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari- Maret/

10 PRIORITAS - Provinsi Jawa Barat Komitmen Kepala Daerah Hebat Para Bupati dan Walikota Mitra USAID PRIORITAS menandatangani kerangka acuan kerjasama (KAK). Bandung - Bupati Sukabumi, Sukmawijaya pada peluncuran USAID PRIORITAS di Jawa Barat bercerita bahwa pada bulan Juli 2012, ia menerima perwakilan USAID PRIORITAS yang menjelaskan tentang program. Dirinya menjadi tahu USAID PRIORITAS adalah program kelanjutan dari seperti DBE, yang memiliki program meningkatkan kualitas pembelajaran, tata kelola dan manajemen, serta keterkaitan dan keselarasan kebijakan pendidikan. Bupati Sukmawijaya mengaku langsung menerima tawaran USAID PRIORITAS untuk melanjutkan kemitraan, Kami, dan Daerah DBE Unjuk Dampak Program Kami melihat dan merasakan sendiri dampak nyata program DBE di daerah kami. Manfaat itu sangat terasa baik oleh anakanak, guru-guru, dan kami sendiri di jajaran pemerintahan daerah, papar Agus Supriatman, Kepala Disdikpora Karawang, dalam sambutannya pada peluncuran Program USAID PRIORITAS di Jawa Barat. Agus mewakili daerah mitra DBE menyampaikan Agus Supriatman, evaluasi dan testimoni atas dampak program DBE yang terjadi Kepala Disdikpora dan dirasakan langsung di daerahnya. Karawang. Berikut beberapa dampak program DBE yang disampaikan: Tersusunnya Rencana Strategis dan Rencana Kerja bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pendidikan yang berbasis informasi; Sekolah-sekolah bisa menyusun Rencana Kerja Sekolah yang berbasis pada profil sekolah sebagai dasar informasinya; Disepakatinya Biaya Standar Operasional Satuan Pendidikan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan bahkan SMA/MA; Mampu menghitung Biaya Standar Pelayanan Minimal dan Akses Pendidikan; Meningkatnya mutu pembelajaran yang lebih baik melalui pendekatan pembelajaran kontekstual, kooperatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk SD/MI; Melalui pembelajaran bermakna telah terjadi peningkatan mutu pembelajaran di SMP/MTs; Program pendidikan jarak jauh berbasis sekolah; Diselenggarakannya Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG). Dia juga memastikan bahwa daerah mitra yang lain merasakan manfaat yang sama, bahkan mungkin dapat menunjukkan dampaknya secara lebih lengkap lagi. Selain itu, dia juga memaparkan sejumlah program daerah yang diakui terinspirasi dari DBE. Melalui program USAID PRIORITAS, Agus berharap, berbagai keberhasilan DBE dapat dikembangkan lebih lanjut. (Ddn) tentunya Kepala Daerah mitra USAID PRIORITAS yang lain, merasa senang dan bangga karena daerah kami terpilih untuk menjadi mitra USAID PRIORITAS. Dia merasa program ini sejalan dengan kebijakannya dalam bidang pendidikan. Kami segenap kepala daerah mitra USAID PRIORITAS menyatakan siap mendukung dan menyukseskan program USAID PRIORITAS. Kami bersedia menyiapkan anggaran maupun sumberdaya manusia, tegasnya. (Ddn) Agar Tetap Giat, KKG/MGMP Butuh Terobosan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) sekarang relatif padat kegiatan. MGMP IPA di Kota Cimahi, misalnya, mengadakan kegiatan hampir setiap pekan. KKG gugus 4 Sindangkasih, Ciamis juga sibuk dengan kegiatan yang padat setiap pekannya. Namun MGMP dan KKG hanya aktif bila ada bantuan dana dari lembaga donor. Saat ini MGMP begitu aktif karena ada bantuan blockgrant dari pemerintah. Demikian garis besar hasil wawancara tim baseline USAID PRIORITAS di Kota Cimahi, Bandung Barat, dan Ciamis. Deni Ahmad Ketua MGMP Bahasa Indonesia dan Irawati Ketua MGMP IPA Kota Cimahi secara jujur mengakui hal itu saat diwawancara. Demikian juga pengakuan Tohir Ketua KKG Gugus 4 Sindangkasih dan Tatang Supriatna Ketua MGMP Bahasa Inggris di Cimahi. MGMP Bandung Barat, khususnya di Gugus 02 dan Gugus 04, pada tahun ini menerima bantuan Lesson Study dan Blockgrant sehingga bisa dikatakan MGMP sangat aktif. Namun kondisi terbalik, MGMP di Gugus 02 dan 04 terkesan pasif. Pertemuan di MGMP terbanyak dua bulan sekali atau malah kurang dari itu. Topik yang dibahas biasanya hanya seputar pembahasan kisi-kisi dan soal ulangan. Ini kondisi sebelum Lesson Study dan Blockgrant masuk. Perlu Terobosan Atas dasar itu, para pengurus MGMP berharap USAID PRIORITAS kiranya melakukan terobosan untuk membuat MGMP berdaya. Apa yang dimaksud 'berdaya' meliputi dua hal: keaktifan dan keberlanjutan kegiatan. Pertama, ihwal keaktifan, pengurus MGMP membutuhkan pelatihanpelatihan yang dapat mendorong mereka mampu menghidupkan MGMP dengan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif bagi profesionalisme guru. Dalam hal ini, MGMP seyogianya hidup dengan kegiatan yang bervariasi dan produktif bagi kualitas pembelajaran. Kedua, ihwal keberlanjutan, para pengurus MGMP membutuhkan tempaan kapasitas dan kreativitas untuk mempertahankan sustainabilitas kegiatan. Menurut Iwan Irawan, Ketua MGMP IPS Cimahi, pengurus MGMP perlu didukung untuk mengasah kemampuan swadaya dan penggalangan dana. Dengan demikian, kehidupan MGMP tidak akan lagi bergantung pada bantuan pemerintah seperti Blockgrant. MGMP mesti tetap aktif meski tidak ada lagi Blockgrant. Para pengurus MGMP di Bandung Barat mengaku sangat membutuhkan bantuan dari USAID PRIORITAS supaya MGMP tetap aktif dan maju. Melalui skema kegiatan MGMP yang dikembangkan USAID PRIORITAS, semoga keaktifan MGMP menjadi sustainabel, harapnya. (Ddn) 10 - Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari - Maret/ 2013

11 PRIORITAS - Provinsi Jawa Tengah Membangun Spirit Sekolah Unggul H. Mundjirin, Bupati Semarang. UNTUK membangun kebersamaan dan keselarasan pemahaman program, USAID PRIORITAS melakukan sosialisasi di seluruh kabupaten/kota mitra di tujuh provinsi. Sosialisasi tersebut melibatkan Bupati, DPRD, Dinas Pendidikan, Kemenag, Badan Perencanaan Daerah, Dewan Pendidikan, Fasilitator Daerah (Fasda), dan Sekolah Mitra. Seperti yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah. Semangat untuk melaksanakan program USAID PRIORITAS dengan spirit positif membangun sekolah unggul digelorakan oleh para kepala daerah. Greget Sragen Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman dalam sambutannya pada sosialisasi program USAID PRIORITAS, mengemukakan slogan gerakan pembangunan Sragen bernama Gerbang Sukowati atau Greget Bangun Sukowati di semua bidang. USAID PRIORITAS merupakan bagian dari Gerbang Sukowati, karenanya PRIORITAS diharapkan mampu membawa perubahan, memperbaiki kualitas pendidikan di Sragen, dan memunculkan greget untuk membangun pendidikan di Sragen, tandasnya. Tingkatkan Mutu Tenaga Pengajar Senada dengan yang disampaikan Bupati Sragen, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo berharap melalui pendampingan USAID PRIORITAS akan muncul sekolah unggul yang dapat menjadi percontohan bagi sekolah di kecamatan lain. Hal itu dapat mendongkrak rangking pendidikan Banjarnegara ke tingkat yang lebih baik. Kunci utama menurutnya adalah peningkatan mutu khususnya tenaga pengajar. Menjadi mitra USAID PRIORITAS merupakan kesempatan untuk melakukan perubahan. Guru di sekolah mitra harus mampu mendorong sekolahnya menjadi sekolah unggulan dan menjadi contoh bagi sekolah lainnya, pesanya. Batang Cerdas Komprehensif Di Kabupaten Batang, Wakil Bupati Batang H. Soetadi menyampaikan perlunya menciptakan layanan prima pendidikan yang berkualitas. Terutama untuk mewujudkan masyarakat Batang yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing. Hadirnya USAID PRIORITAS yang berfokus pada tiga komponen penting pendidikan wajib untuk didukung. Program kemitraan ini harus didukung demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Batang untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Batang, sambutnya. Diseminasi Menyeluruh Terkait pentingnya diseminasi program, Bupati Semarang H. Mundjirin mengatakan, Kegiatan sosialisasi ini jangan hanya menjadi kegiatan penyampaian informasi saja, namun harus menjadi start atau dimulainya langkah nyata untuk mendiseminasikan hal-hal unggul yang memiliki dampak positif. Diseminasi menyeluruh dalam peningkatan kualitas pendidikan ditegaskan pula oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Imam Subijakto. Walaupun pada awalnya 2 kecamatan, namun di akhir program harus menjadi 18 kecamatan di Purbalingga yang melakukan diseminasi, tegasnya. Contoh dari Fasda Sambutan hangat untuk menciptakan spirit sekolah unggul di daerah mitra disambut hangat oleh Nurkolis Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Jawa Tengah. Menurutnya, semangat ini akan dijaga oleh USAID PRIORITAS. Salah satu caranya yaitu menjaga kualitas para Fasda yang merupakan aset dari pemerintah daerah. Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Iskhak berpesan kepada para fasilitator daerah, Sebagai fasilitator daerah bapak dan ibu harus menjadi contoh yang baik, menjadi agent of change kualitas pendidikan sehingga harus memiliki keilmuan yang mumpuni serta harus menguasai IT berpola inovatif kreatif, pesannya. (Arz) Berdayakan Fasilitator, Dukung dengan Dana Pendamping Replikasi Pelatihan DBE: Kelompok kerja guru (KKG) MI se-kabupaten Grobogan belum lama ini mengadakan diseminasi dua program DBE. Pertama, What is Active Learning (WIAL) dan Reading Program. Pelatihan WIAL dilaksanakan di MI YATPI Getasrejo Grobogan. Kedua, Reading Program untuk guru kelas awal. Kegiatan itu diikuti 75 orang guru dari MI sekabupaten Grobogan. Biaya kegiatan ini sharing antara kelompok kerja madrasah (KKM) dengan dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenag Provinsi Jawa Tengah. (Arz) Banjarnegara. Imam Muhdi anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjarnegara menyambut baik kehadiran USAID PRIORITAS. Saya sangat mengapresiasi dan mendukung program USAID PRIORITAS. Program ini merupakan salah satu strategi dalam visi misi Bupati Banjarnegara untuk peningkatan kualitas pendidikan di Banjarnegara. Saya yakin semua stakeholder pendidikan akan menerima dengan tangan terbuka, papar pria yang juga ketua Himpaudi (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini) Banjarnegara. Mengenai keberadaan fasilitator daerah (Fasda), beliau berpesan, Mereka harus didampingi dan dibimbing karena fasilitator menjadi ujung tombak program ini. Fasilitator akan menjadi bagian untuk program peningkatan kualitas pendidikan. Terkait dengan anggaran pendidikan, Imam menyampaikan bahwa Banjarnegara memiliki alokasi anggaran pendidikan yang cukup baik. Hadirnya USAID PRIORITAS di Banjarnegara, juga siap untuk difasilitasi dengan dukungan dana pendamping. Dengan nada tegas Imam Muhdi mengatakan, Silakan dinas pendidikan dan instansi terkait bisa menyusun program yang masuk dalam rencana kegiatan anggaran untuk diajukan kepada kami. Imam Muhdi, anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara. (Arz) Prioritas Pendidikan: Edisi 2/ Januari- Maret/

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR

PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR PANDUAN LOMBA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI SEKOLAH DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 i PANDUAN LOMBA

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut:

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut: Decentralized Basic Education 3 (DBE3), program yang didukung dana dari USAID, telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama dari tahun 2006 s.d. tahun 2011, di 44 kabupaten/kota di enam

Lebih terperinci

Edisi I - Desember 2012

Edisi I - Desember 2012 Edisi I - Desember 2012 Media Informasi dan Penyebarluasan Praktek Pendidikan yang Baik WEWARAH PRIORITAS Pendidikan inklusi, gender, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan budaya hidup sehat, juga menjadi

Lebih terperinci

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program

Lebih terperinci

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia merupakan kebutuhan wajib yang harus dikembangkan, sejalan dengan tuntutan perkembangan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG. Di susun oleh : Nama : Hanifah Mawaddah NIM : Prodi : Pendidikan Matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG. Di susun oleh : Nama : Hanifah Mawaddah NIM : Prodi : Pendidikan Matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Di susun oleh : Nama : Hanifah Mawaddah NIM : 4101409046 Prodi : Pendidikan Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

NOMOR : % TAHUN 2017

NOMOR : % TAHUN 2017 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : % TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PARTISIPATIF DI LINGKUP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MESUJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cahyo Budi Santoso, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cahyo Budi Santoso, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan Nasional berkaitan dengan peningkatan kualitas manusia karena saat ini peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi isu strategis Nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

Lebih terperinci

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pendidikan nasional

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Disusun oleh: Nama : MARTINA DWI PERMATASARI NIM : 7101409062 Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan LAPORAN Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan Kabupaten Bulukukumba ke Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Program KINERJA USAID Kerjasama Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembentukan generasi tangguh semakin disadari kepentingannya oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil memecahkan masalah, bijak

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Disusun oleh Nama : Rosadi NIM : 6102409017 Prodi : PGPJSD, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG Disusun Oleh Nama : Aries Shofiana Al Hamidi NIM : 2201409114 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Hasil Perhitungan SPM

Hasil Perhitungan SPM THE WORLD BANK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara Juli 2012 Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Menggunakan Aplikasi TRIMS (Tool for Reporting and Information Management by Schools)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 207 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR JAKARTA PANDUAN UMUM LOMBA

Lebih terperinci

IPD: I KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrrahim

IPD: I KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrrahim KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrrahim Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa,

Lebih terperinci

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu: 120 menit A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 2 TAHUN 2015

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 2 TAHUN 2015 SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 2 TAHUN 2015 PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, SATUAN PENDIDIKAN DASAR, DAN SATUAN

Lebih terperinci

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Muhammad Iwan Priyadana NIM : 5201409021 Prodi. : Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun 2012-2016 UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Rencana Operasional (RENOP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Lebih terperinci

PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013

PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2650 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN AMAL BHAKTI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN BAGI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA TERNATE, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL Disusun oleh : Nama : Mualif Tafrichan NIM : 5301409045 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan nasional yang harus diperhatikan dan menjadi sesuatu yang sangat penting karena berhubungan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Pendidikan Dasar Dengan Menggunakan TRIMS KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 212 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA 2 Laporan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR SEJARAH UPTD PAUD dan SD Kecamatan Karawang Timur terletak di Kecamatan Karawang Timur di Kabupaten Karawang dengan alamat Jl Surotokunto No15 Desa Warungbambu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN I. Arah Kebijakan 1. Menyediakan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh anak usia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA

PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA PRAKTIK CERDAS Seri Lembaran Informasi BASICS No. 11 - September 2013 PROGRAM SANGIHE MENGAJAR: Kiat Baru Pemenuhan Guru di Pulau-Pulau dan Desa Terpencil DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Menimbang PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh

FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh NAMA PPID SKPK/UNIT KERJA FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh No Nama informasi/dokumentasi Ringkasan Isi Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data 50 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode 2001-2012. Data

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENDIDIKAN BERBASIS KAWASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci