Edisi I - Desember 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Edisi I - Desember 2012"

Transkripsi

1 Edisi I - Desember 2012 Media Informasi dan Penyebarluasan Praktek Pendidikan yang Baik WEWARAH PRIORITAS Pendidikan inklusi, gender, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan budaya hidup sehat, juga menjadi program yang akan kami prioritaskan, - Stuart Weston, COP PRIORITAS PUJI SYUKUR ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Wewarah Prioritas ( wewarah : menyebarluaskan [Banten] - Red.) sebagai wahana komunikasi mitra USAID Prioritas di Banten. Seiring diluncurkannya program Prioritas Banten tanggal 4 Desember 2012, Kabar Prioritas hadir untuk mengabarkan praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah, sedang dan akan di-lakukan ke depan sejalan dengan implementasi program. Praktik terbaik akan lahir dari keikhlasan, dedikasi dan kreativitas para guru terkait proses pembelajaran. Kejelasan visi, ketegasan, keteladanan dan gaya kepemimpinan kepala sekolah bisa juga melahirkan praktik terbaik yang selayaknya di-share. Dari sisi siswa, karya-karya kreatif orisinal juga bisa lahir dan sayang jika kemudian hanya ditumpuk di atas meja. Selanjutnya mitra bestari di semua lini dan level diharapkan juga dapat urun karya melengkapi khazanah newsletter ini. Media ini diharapkan akan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh mitra program Prioritas untuk memublikasikan praktik terbaik dan unggul yang dicapai. Selanjutnya kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan tulisannya. Akhir kata mari kita kembangkan bersama Kabar Prioritas ini agar dapat memberi manfaat sebesarbesarnya. Rifki Rosyad - Serang, Desember 2012

2 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaruan, Inovasi, dan Kesempatan Bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa USAID PRIORITAS adalah program kerja sama antara pemerintah AS yang diwakili oleh USAID (United States Agency for International Development), sebuah lembaga donor milik pemerin-tah, dengan pemerintah RI yang diwakili oleh Kemnterian Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Sosial, dengan tujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia. USAID PRIORITAS berjangka waktu lima tahun dan bekerja di tingkat nasional dan pemerintah daerah setingkat provinsi dan kabupaten. Ada tiga tujuan program kerja sama ini yaitu: meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah, meningkatkan tata kelola pendidik -an di sekolah dan kabupaten/kota, serta meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan), dan pemerintah di semua jenjang. Program USAID PRIORITAS yang secara total bernilai US$83.7 juta atau setara dengan Rp.753,3 miliar, bekerja di 60 daerah mitra di 7 provinsi yang berbeda: Aceh, Sumatera Utara, 1.Kota Tangerang 2.Kota Cilegon 3.Kabupaten Serang 4.Kabupaten Lebak 5.Kabupaten Pandeglang Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dalam dua tahun ke depan, di tahun 2014, daerah mitra akan bertambah dengan bergabungnya provinsi Papua, dan dua provinsi lain yang akan ditentukan kemudian. Program USAID PRIORITAS ditargetkan untuk bekerja sama dengan 18 LPTK di seluruh daerah mitra, menyentuh lebih dari 1400 sekolah setingkat SD dan SMP, termasuk madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, dan melibatkan 20 ribu guru dan 300 ribu siswa setingkat SD dan SMP. Program ini juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah di total 100 kabupaten/kota, dengan 50 di antaranya merupakan daerah mitra program DBE (Decentralized Basic Education), proyek rintisan pendidikan sebelum PRIORITAS. Di Provinsi Banten, selama tahun 2013, USAID PRIORITAS akan bekerja di 3 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang. Setelah tahun 2013, USAID PRIORITAS Banten berencana untuk melibatkan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Serang. Selain dengan pemerintah daerah, USAID PRI- ORITAS juga bekerjasama dengan dua LPTK di Banten, yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang. PRIORITAS Banten Daerah mitra USAID DBE yang dikembangkan USAID PRIORITAS Daerah mitra USAID PRIORITAS tahun pertama Daerah mitra USAID PRIORITAS tahun kedua dan ketiga

3 PELUNCURAN USAID PRIORITAS DI JAKARTA SETELAH berhasil dengan program DBE (Decentralized Basic Education), USAID (United States Agency for International Development) bersama Pemerintah Indonesia mengembangkan program pendidikan yang diberi nama USAID PRIORI- TAS. Program yang dirancang selama 5 tahun tersebut ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas. USAID PRIORITAS merupakan kepanjangan dari prioritizing reform innovation, and opportunities for reaching Indonesia s teachers, administrators, and students atau mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Program USAID PRIORITAS diluncurkan secara nasional pada tanggal 3 Oktober lalu oleh Dubes AS untuk RI, Scot Alan Marciel bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh di kantor Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Acara peluncuran itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, selaku perwakilan dari salah satu daerah mitra PRIORITAS. USAID PRI- ORITAS sendiri akan bekerja di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kehadiran USAID PRIORITAS disambut positif oleh para insan pendidikan di Indonesia. Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Muchlas Samani menyampaikan perlunya sinergisitas program USAID PRIORITAS dengan program LPTK. Dirinya juga berharap, melalui kemitraan dengan USAID PRIORITAS, forum KKG dan MGMP dapat diberdayakan secara maksimal sebagai media peningkatan profesionalisme guru. PRIORITAS Jakarta 3

4 SOSIALISASI BEST PRACTICES Salah satu program penting USAID PRI- ORITAS pada tahun pertama adalah mendiseminasi atau menyebarluaskan berbagai praktik pendidikan yang baik. Keberhasilan yang ditorehkan program DBE (Decentralized Basic Education) dampaknya akan diperluas melalui Program USAID PRIORITAS. Berikut beberapa pengalaman sekolah/madrasah, dan dinas pendidikan yang berhasil membangun perubahan. SDN Sedati Gede 2, Sidoarjo, Jawa Timur: Berhasil Implementasikan MBS Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang diimplementasikan di SDN Sedati Gede 2, memberi kesempatan pada pengelola sekolah dan masyarakat untuk bekerjasama dalam meningkatkan mutu pendidikan Sekolah menciptakan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah yang terbuka, efektif, dan efisien. Keterbukaan inilah yang meningkatkan kepercayaan, motivasi, serta dukungan orang tua dan masyarakat terhadap sekolah. Dampaknya, kualitas pembelajaran menjadi meningkat. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) secara konsisten diimpementasikan di semua kelas. Dinas Pendidikan Purworejo, Jawa Tengah: Replikasi Praktik yang Baik Melihat dampak program DBE di sekolah, Dinas Pendidikan Purworejo berinisiatif memfasilitasi seluruh SMP negeri dan swasta untuk mereplikasi program pelatihan DBE. Menurut Drs. Bambang Aryawan, MM., implementasi program DBE di kelas membuat motivasi mengajar guru dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran semakin baik. Kabupaten Purworejo juga memanfaatkan tools yang dikembangkan DBE untuk menyusun Rencana Strategis Pendidikan dan Menghitung Biaya Operasional Satuan Pendidikan. Pembangunan pendidikan selalu berdasarkan data. Dampaknya, peningkatan mutu pendidikan terjadi secara merata. PRIORITAS Jakarta 4

5 KEMBANGKAN BUDAYA MEMBACA Peningkatan kemampuan membaca siswa mulai kelas awal di Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah menjadi salah satu fokus program USAID PRIORITAS. Kebiasaan senang membaca akan dibangun sejak dini melalui program EGRA (early grade reading asessment) atau penilaian kemampuan membaca kelas awal. Budaya membaca ini penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa lisan, kelancaran, dan pemahaman anak terhadap bahasa lisan atau tulisan, kata Lorna Power, Deputy Chief of Party USAID PRIORITAS. Menurut Lorna, program EGRA sangat efektif untuk mendeteksi kemampuan bahasa lisan, prinsip alfabet, kelancaran, dan pemahaman siswa terhadap suatu bacaan. Pelaksanaan EGRA membantu kita untuk mencapai 4 tujuan, yaitu (1) memberikan data dalam menangani secara sistematis keberhasilan maupun kegagalan membaca, (2) mengidentifikasi kebutuhan, mengalokasi sumber daya dan mengubah cara mengajar, (3) melakukan intervensi yang strategis untuk penguasaan keterampilan membaca, dan (4) mengembangkan sistem pengajaran yang komprehensif. Beberapa program yang bertujuan membangun budaya membaca anak adalah program jam membaca di sekolah, membuat perpustakaan atau sudut baca di kelas, pameran perpustakaan sekolah, jam khusus membaca di rumah dengan keluarga, pengembangan karya hasil bacaan siswa melalui penerbitan majalah, dan banyak lagi. Program-program tersebut akan dikembangkan bersama guru, kepala sekolah, orang tua, serta melibatkan partisipasi siswa, ujar Lorna. PRIORITAS Jakarta 5

6 METODE WHOLESCHOOL Peningkatan manajemen sekolah dan PSM yang bersinergi dengan peningkatan kualitas pembelajaran, menjadi sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ujar Handoko Widagdo, Whole School Development Specialist USAID PRIORITAS. 62 Untuk bisa mengaplikasikan seluruh programnya, USAID PRIORITAS menggunakan pendekatan pengembangan sekolah secara menyeluruh yang dikenal dengan metode whole school approach. Metode ini memfasilitasi keterlibatan aktif para mitra, guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk membangun sekolah yang berhasil dalam membelajarkan siswa. Metode ini menangani seluruh aspek pengembangan sekolah, misalnya mengembang-kan praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah, dan peran serta masyarakat (PSM). PRIORITAS Jakarta

7 PENGALAMAN MENJADI DISTRICT COORDINATOR Tanggal 12 April 2007 saya resmi bergabung dengan DBE-3 Jawa Barat dan Banten sebagai District Coordinator untuk Kota Bogor, Tangerang, Cilegon dan Kabupaten Lebak. Sekalipun koordinasi kegiatan DBE-3 di 4 distrik adalah tanggung jawab besar, namun pekerjaan saya sangat menyenangkan. Perjalanan hidup saya selalu bersinggungan dengan kegiatan pendidikan. Lulus SPG, saya melanjutkan ke IAIN Bandung mengambil jurusan Tadris Matematika. Saya pernah mengajar SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Karena DC bertanggungjawab mengimplementasikan program DBE di tingkat distrik dan berhadapan langsung dengan para mitra pendidikan, saya harus membuat program DBE diterima, dikembangkan dan berdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Tidak semua mitra bisa menerima baik kehadiran program DBE, dan sosialisasi program melalui komunikasi yang baik menjadi kunci pertama agar program DBE dapat diterima dan didukung para stakeholder. DC harus memahami secara utuh program, dan menguasai perkembangan terkini isu-isu strategis perkembangan pendidikan, baik dalam skala makro dan mikro. DC tak boleh ketinggalan informasi tentang kebijakan dan perkembangan baru pendidikan. Di lapangan, mitra saya mulai dari pejabat pemda, kepala sekolah, pengawas, guru, siswa, sampai ke pemerhati dan penggiat pendidikan lokal. Saya sering ditanya tentang program DBE dan pertanyaanpertanyaan lain terkait isu strategis pendidikan yang sedang berkembang. Tanpa komunikasi dan pengetahuan yang memadai, dukungan mereka tak akan mudah diperoleh. Pada bulan November 2012 program DBE berakhir, dan saya menyaksikan banyak dampak positif yang muncul. Pelatihan oleh Mapenda Kemenag Provinsi Banten menggunakan modul DBE serta fasilitator daerah (fasda), baik yang berasal dari perguruan tinggi maupun pengawas. Saya melihat teman-teman fasda kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Banten. Karir mereka pun terus meningkat, seperti Dr. Naf an Tarihoran, M.Hum, kini menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Banten, atau Dr. Fitri Hilmiyati, M.Ed yang kini menjabat Pembantu Dekan I di kampus yang sama. Yang lain ada yang menempati posisi kepala bidang, kepala sekolah, kepala seksi dinas pendidikan, atau pengawas. Pengalaman mengikuti program DBE sebagai fasilitator terbukti menambah wawasan dan kompetensi dalam pengembangan diri sekaligus kepercayaan dari instansi dan masyarakat pendidikan. Pengalaman sebagai DC di Banten mengajarkan saya, bahwa apapun tugas yang dilakukan dan dinamika yang dialami semua harus dipandang positif. Ketika program DBE yang telah kita jalani memiliki nilai manfaat terhadap keberlanjutan kualitas pendidikan, tentu menjadi kebanggaan dan semoga terus memenuhi harapan bangsa, karena penduduknya telah diisi oleh insan-insan yang berkualitas dan memiliki integritas moral yang tinggi. Pada bulan Juli USAID meluncurkan program baru, USAID PRIORITAS, program lima tahun kelanjutan dari program DBE. Program ini dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia. Keberhasilan program ini kelak tentu tak terlepas dari peran staf USAID PRIORITAS di pusat dan daerah. Indikator keberhasilan program sangat berhubungan dengan keyakinan terhadap keberhasilan program yang diimplementasikan, komitmen yang kuat dari semua staf, membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder, menyiapkan SDM daerah yang baik, serta dukungan dari stakeholder. Semoga Usaid Prioritas lebih baik lagi dari program sebelumnya. Syihabuddin, mantan DC Banten DBE-3, kini TTO Junior Secondary USAID PRIORITAS Banten 7

8 WEWARAH PRIORITAS merupakan media komunikasi dan informasi USAID PRIORITAS Provinsi Banten. Media ini memberi ruang bagi seluruh mitra USAID PRIORITAS Banten untuk berpendapat dan memberi masukan bagi kemajuan program dan kemaslahatan seluruh siswa, tenaga kependidikan, dan guru di Provinsi Banten. Segala isi dan tampilan WEWARAH PRIORITAS ditujukan untuk menyebarluaskan praktek pendidikan yang baik demi peningkatan kualitas pendidikan dasar di Provinsi Banten. Penanggungjawab: Editor: Tim Redaksi: Alamat: Rifki Rosyad Nico Hermanu Tim USAID PRIORITAS Banten Kompl. Ciceri Indah Blok M No. 7 Sumur Pecung, Serang, Banten 42118

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi bidang politik di Indonesia pada penghujung abad ke 20 M telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan, yang secara umum bertumpu

Lebih terperinci

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 3/ April - Juni 2013 WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS B1 FA Book 1.indd 1 10/26/10 1:48:31 PM 2 PANDUAN ADVOKASI dan LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 01 Agustus - Oktober 2012 LENSA PRIORITAS Media Komunikasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH:KONSEP PELAKSANAAN, PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI

PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH:KONSEP PELAKSANAAN, PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH:KONSEP PELAKSANAAN, PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI B2 FA Book 2.indd 1 10/26/10 1:54:40 PM FA Book 2.indd 2 10/26/10 1:54:40 PM B2 Penulis Drs. Trias

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL DAN TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH TENTANG DUKUNGAN PROGRAM SEDIA UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa SWARA PRIORITAS

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa SWARA PRIORITAS Edisi 02 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Nov 12-Jan 13 www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat yang diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat yang diiringi dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Hal ini telah menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro dan Kecil mampu

Lebih terperinci

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Seminar Nasional MBS Hotel Ollino, Malang, 29 Nov 2 Des 2013 Struktur Presentasi Latar Belakang

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Artikel JEJAK ONLINE PPPPTK MATEMATIKA: E-LEARNING PPPPTK MATEMATIKA Oleh Muda Nurul Khikmawati

Artikel JEJAK ONLINE PPPPTK MATEMATIKA: E-LEARNING PPPPTK MATEMATIKA Oleh Muda Nurul Khikmawati Artikel JEJAK ONLINE PPPPTK MATEMATIKA: E-LEARNING PPPPTK MATEMATIKA 2011 Oleh Muda Nurul Khikmawati PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA Abstrak Tahun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc KEBIJAKAN TEKNIS Oleh: Winarno, M.Sc 1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009 menetapkan bahwa

Lebih terperinci

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS)

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) MODUL IIIC PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI):

Lebih terperinci

PRIORITAS PENDIDIKAN

PRIORITAS PENDIDIKAN ISSN 2303-0852 Edisi 1 Okt - Des 2012 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa PRIORITAS PENDIDIKAN Media Informasi dan Penyebarluasan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan, sumber daya manusia

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENDIDIKAN BERBASIS KAWASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi tiga prioritas pembangunan pendidikan nasional, meliputi 1. pemerataan dan perluasan akses pendidikan, 2. peningkatan mutu, relevansi dan daya saing,

Lebih terperinci

Seuramoe PRIORITAS. Informasi dan Inovasi UTAMAKAN MUTU PEMBELAJARAN. Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Seuramoe PRIORITAS. Informasi dan Inovasi UTAMAKAN MUTU PEMBELAJARAN. Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik : Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Edisi 1 / Agustus - Oktober

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH. Sambutan Pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016 Jumat, 2 September 2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

GUBERNUR ACEH. Sambutan Pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016 Jumat, 2 September 2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR ACEH Sambutan Pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016 Jumat, 2 September 2016 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi

Lebih terperinci

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi Pidato Menlu RI Dr. R.M. Marty M. Natalegawa Pada Pertemuan Pejabat Tinggi Untuk Pembentukan ASEAN Supreme Audit Institutions (SAI), Jakarta, 13 Oktober 2011 Kamis, 13 Oktober 2011 Mohon diperiksa disesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pendidikan nasional

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

SAMBUTAN DALAM RANGKA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) DEWAN NASIONAL INDONESIA UNTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL (DNIKS) DI PROVINSI BANTEN

SAMBUTAN DALAM RANGKA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) DEWAN NASIONAL INDONESIA UNTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL (DNIKS) DI PROVINSI BANTEN GUBERNUR BANTEN SAMBUTAN DALAM RANGKA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) DEWAN NASIONAL INDONESIA UNTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL (DNIKS) DI PROVINSI BANTEN TANGERANG, 29 AGUSTUS 2016 1 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,

Lebih terperinci

LANDASAN IMPLEMENTASI MBS

LANDASAN IMPLEMENTASI MBS LANDASAN IMPLEMENTASI MBS Oleh: H. Syaiful Sagala Seminar Manajemen Berbasis sekolah (MBS) diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud Tanggal

Lebih terperinci

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 Mengapa Kebudayaan? Tujuan, Komponen Utama Bagaimana cara kerjanya?, Tentang PNPM Mandiri Perdesaan, Kegiatan Kegiatan Mendatang Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Pokok-pokok Bahan Pidato Ibu Menteri Sosial Untuk :Pidato Pembukaan Rakernas DNIKS di Hotel Grand Serpong Tanggerang Tanggal 29 Agustus 2016. Assalamu alaikum wr.wb. Pertama-tama

Lebih terperinci

ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN

ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI ACEH Kota Banda Aceh, 4-6 Septemberi 2014 Oleh: Subi Sudarto A. Pentingnya Workshop Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut:

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut: Decentralized Basic Education 3 (DBE3), program yang didukung dana dari USAID, telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama dari tahun 2006 s.d. tahun 2011, di 44 kabupaten/kota di enam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pokok dewasa ini yaitu masalah mutu pendidikan. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah memprioritaskan usaha untuk

Lebih terperinci

Praktek yang Baik dalam Melaksanakan Kebijakan Pendidikan Dasar Terdesentralisasi di Indonesia

Praktek yang Baik dalam Melaksanakan Kebijakan Pendidikan Dasar Terdesentralisasi di Indonesia Decentralized Basic Education 1: Manajemen dan Tata Layanan Praktek yang Baik dalam Melaksanakan Kebijakan Pendidikan Dasar Terdesentralisasi di Indonesia Januari 2010 Laporan ini adalah salah satu dari

Lebih terperinci

Nomor : 05/MEN.PP dan PA/IV/2010 Nomor : 05/NKB/M.KUKM/IV/2010

Nomor : 05/MEN.PP dan PA/IV/2010 Nomor : 05/NKB/M.KUKM/IV/2010 KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TENTANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KESETARAAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Yang saya hormati: Tanggal, 19 Juni 2008 Pukul 08.30 W IB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan sistem manajemen kepegawaian

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa usaha mikro, kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merujuk pada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi wewenang

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN FASILITASI LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DIPALU SELASA,

Lebih terperinci

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) A. Pendahuluan Undang- Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan

Lebih terperinci

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance Oswar Mungkasa Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Makassar, 5 Desember 2013 1

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK Hari/Tanggal : Sabtu/17 Mei 2008 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Gedung Auditorium UNTAN Pontianak Yth. Bapak Wakil Presiden

Lebih terperinci

Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif

Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif Laporan Akhir DBE1 untuk Provinsi Banten 30 Desember 2011 Laporan ini ditulis oleh Decentralized Basic Education 1 (DBE1) Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan dan pengajaran, terus berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. OLEH: ASEP SURYANA,M.Pd.

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. OLEH: ASEP SURYANA,M.Pd. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH OLEH: ASEP SURYANA,M.Pd. Skema pendidikan Tumbuh dan berkembang Fisik Psikis Sosial Religi ESSQ Manusia Indonesia Seutuhnya Pendidikan Jalur, Jenis, Jenjang Orang Tua Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan. pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian

BAB I PENDAHULUAN. dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan. pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah pekerjaan dapat dikatakan sebuah profesi apabila salah satu syaratnya dilandasi oleh suatu disiplin ilmu. Keilmuan yang melandasi sebuah profesi seiring

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 103 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA KABUPATEN PURWAKARTA makalah Oleh YUDHO DILIYANTO

Lebih terperinci

Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Penyusunan Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) (Edisi Juli 2009) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik terletak pada SDM yang berkualitas, serta memiliki tujuan yang transparan serta berwawasan jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA KE-64 TAHUN 2010

PANDUAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA KE-64 TAHUN 2010 PANDUAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA KE-64 TAHUN 2010 A. Latar Belakang Sejarah pembentukan Kementerian Agama Republik Indonesia pada tanggal 3 Januari 1946, tidak dapat

Lebih terperinci

mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui

mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui belajar. 2 Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS 158 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS dan RKT. Dalam penyusunan RKS dan RKT ternyata memiliki proses yang dapat diamati berdasarkan

Lebih terperinci

ADVOKASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM MBS B2-4

ADVOKASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM MBS B2-4 ADVOKASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM MBS FA Book 2 4.indd 1 10/26/10 2:14:59 PM FA Book 2 4.indd 2 10/26/10 2:14:59 PM DAFTAR ISI A. Dasar Pemikiran 03 B. Tujuan Advokasi Perencanaan 04 dan Penganggaran

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Feb - April 2013 SWARA PRIORITAS

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Feb - April 2013 SWARA PRIORITAS Edisi 03 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Feb - April 2013 www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014

SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014 SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr. wb, Salam sejahtera bagi kita semua.

Lebih terperinci

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1 MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1 Dr. Zulkifli Matondang, M.Si. 2 Abstraks Kepala sekolah merupakan tenaga kependidikan yang diberi tugas tambahan dalam melakukan pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN Keynote Speech Kebijakan Business Development Center Untuk Mendukung Penanganan

Lebih terperinci

Dr. Anis Fauzi, M.SI. MANAJEMEN PENINGKATAN PROFESIONALISME DOSEN

Dr. Anis Fauzi, M.SI. MANAJEMEN PENINGKATAN PROFESIONALISME DOSEN Dr. Anis Fauzi, M.SI. MANAJEMEN PENINGKATAN PROFESIONALISME DOSEN ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada diri

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci