RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016"

Transkripsi

1 RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2016 yang diupayakan sedapat mungkin memenuhi kebutuhan pembangunan Aceh melalui bidang Penyusunan Rencana Kerja suatu instansi pemerintah mutlak dilakukan untuk menjadi pedoman dalam bekerja guna tercapainya cita-cita pembangunan dalam rentang waktu satu tahun ke depan. Karena itu, Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2016 ini disusun untuk menjadi bagian dari upaya mewujudkan Visi Badan Investasi dan Promosi, yaitu Aceh menjadi salah-satu daerah tujuan investasi utama Diharapkan agar target yang telah direncanakan dapat terpenuhi di setiap tahun anggaran sehingga visi tersebut dapat tercapai. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan dokumen perencanaan ini. Semoga Allah SWT memberkahi usaha kita. Banda Aceh, Juli 2015 KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI Ir. Iskandar, M.Sc. Pembina Utama Madya NIP Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh ii

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI.. iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 4 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2014 dan Capaian Renstra Badan Investasi dan Promosi Analisis Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan Promosi Review terhadap Rancangan Awal RKPA Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan.. 13 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Tujuan dan Sasaran Renja Badan Investasi dan Promosi Program dan Kegiatan.. 15 BAB IV PENUTUP. 18 LAMPIRAN Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPA dan Pencapaian Renstra SKPA s.d Tahun 2015 Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA Provinsi Aceh Tabel 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPA Tahun 2016 Provinsi Aceh Tabel 2.5 Usulan Program dan Kegiatan dari Pemangku Kepentingan/Masyarakat Tahun 2016 Provinsi Aceh Tabel 3.3 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPA Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Provinsi Aceh Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh iii

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi dan ekspor-impor. Diantara faktor-faktor tersebut, hanya investasi yang dapat dipacu pertumbuhannya tanpa batas, baik investasi yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Karenanya, peningkatan investasi perlu diupayakan semaksimal mungkin, dengan meningkatkan minat calon investor untuk berinvestasi di Aceh. Iklim investasi yang kondusif seperti adanya kepastian hukum, stabilitas politik dan jaminan keamanan, kebijakan pemerintah yang pro investasi, serta tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai, adalah faktor utama yang dapat meningkatkan minat calon investor. Hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh untuk diupayakan serta dijabarkan dalam suatu Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi. Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman modal perlu terus dilakukan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Aceh adalah karena masih adanya pemahaman yang tidak sama dari masyarakat akan arti pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal, diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah di tingkat desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Bahkan, peran masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi begitu penting pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dengan berlangsungnya pemilihan umum kepala Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 1

5 daerah tahun 2012 secara damai maka daya tarik calon-calon penanam modal di Aceh diharapkan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan pelayanan lain di bidang Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat calon-calon penanam modal baru perlu terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain. Demikian juga terhadap tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai, perlu terus disediakan oleh pemerintah. Koordinasi yang intensif dengan instansi teknis terkait untuk sinkronisasi perencanaan infrastruktur dengan kebutuhan penanaman modal juga perlu ditingkatkan agar sarana dan prasarana ke sentra-sentra produksi dapat terpenuhi. Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi nonfasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi dan Promosi dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Penanaman Modal secara makro; mengidentifikasi potensi unggulan daerah; melakukan kegiatan promosi investasi; menyusun regulasi perizinan penanaman modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam bidang Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu acuan tahunan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi Aceh, sehingga potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) yang menggambarkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi Badan Investasi dan Promosi. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 2

6 Perwujudan Rencana Kerja tahun 2016 ini perlu ditunjang oleh keterpaduan, kebersamaan, tanggung jawab, dorongan, motivasi, pengembangan inisiatif dan kreatifitas dari aparatur Badan Investasi dan Promosi. 1.2 Landasan Hukum Beberapa landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2016 adalah: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN); 2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tangal 11 Agustus 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM Daerah; 12. Qanun No. 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Antar Provinsi di Aceh; 13. Qanun No. 5 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal; 14. Qanun Aceh No. 12 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun ; 15. Peraturan Gubernur Aceh No. 02 tahun 2014 tentang Pemberian Insentif dan Penanaman Modal di Aceh; Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 3

7 16. Peraturan Gubernur Aceh No. 96 tahun 2014 tentang Rencana Umum Penanaman Modal Aceh; 17. Peraturan Gubernur Aceh No. 97 tahun 2014 tentang Kawasan Perhatian Investasi Aceh; 18. Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2016 dimaksudkan untuk memberi arah pengembangan investasi pada tahun keempat dari Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai: 1. Acuan bagi setiap bidang dan aparatur Badan Investasi dan Promosi Aceh dalam pelaksanaan kegiatan tahun Acuan bagi seluruh stakeholder penanaman modal dalam memadukan kegiatankegiatan pengembangan investasi di Provinsi Aceh. 3. Pertimbangan bagi Pemeritah Aceh dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil keputusan. 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2016 ini disusun dalam empat bab, di mana pada: Bab I Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, serta Sistematika Penulisan dari Rencana Kerja; Bab II Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2014, menguraikan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2014 dan Capaian Rencana Strategis SKPA; Analisis Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi; Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan Promosi; Review terhadap Rancangan Awal RKPA; dan Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat. Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, menjelaskan Telaahan terhadap Kebijakan Nasional; Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi; serta Program dan Kegiatan. Bab IV Penutup. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 4

8 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2014 dan Capaian Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Untuk menggerakkan penanaman modal, Badan Investasi dan Promosi merancang berbagai program dan kegiatan yang masing-masing memiliki indikator kinerja. Kinerja ini dilihat dari apa yang selama ini sudah dilakukan, terutama berdasarkan programprogram yang ada pada Rencana Strategis lima tahun sebelumnya, yaitu dari tahun 2007 hingga 2012, berupa: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan 6. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah. Pada Rencana Strategis , program yang direncanakan berubah menjadi: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 4. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan 5. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah. 6. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Secara umum, hampir semua rencana anggaran dan kegiatan tahunan dapat dilaksanakan dengan baik jika dilihat dari sisi keluaran (output). Sedangkan dari sisi manfaat (outcome), beberapa kegiatan perlu diperbaiki kualitasnya atau diganti dengan kegiatan-kegiatan lain agar bermanfaat dalam mencapai visi Badan Investasi dan Promosi di masa mendatang. Selain itu, pembatalan kegiatan karena perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dapat menjadi salah-satu faktor persentasi realisasi yang menurun. Karena itu, dalam tiga tahun sisa RPJM Aceh ke depan, peningkatan kualitas perencanaan kegiatan bidang penanaman modal perlu ditingkatkan. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 5

9 Lebih jelas tentang evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja dan pencapaian Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.1 (terlampir). 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi Pencapaian kinerja pelayanan Badan Investasi dan Promosi secara umum telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pencapaian ini juga diarahkan untuk memenuhi enam indikator kunci atau indikator utama, yaitu : 1. Jumlah nilai realisasi 2. Persentase kenaikan nilai realisasi 3. Rasio daya serap tenaga kerja. 4. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) 5. Jumlah nilai rencana 6. Persentase kenaikan nilai rencana Tabel 2.2 (terlampir) memperlihatkan data detil pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi pada tahun 2014, dan perkiraan untuk tahun 2015, 2016 dan Secara kumulatif, sebagaimana ditunjukkan Gambar 1, realisasi PMA dan PMDN pada tahun 2014 sebesar Rp 6,226 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 22,31 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 5,091 triliun. Ini melampaui target yang dicanangkan dalam Renstra Badan Investasi dan Promosi Aceh Peningkatan realisasi investasi sebagaimana tertera dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa iklim investasi semakin membaik. Kepatuhan perusahaan dalam menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) juga semakin meningkat. Seiring dengan itu, permasalahan penanaman modal terus diupayakan penyelesaiannya melalui forum taskforce yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 6

10 Gambar 1. Perkembangan Realisasi Investasi Aceh hingga Tahun 2014 Realisasi investasi yang terus mengalami peningkatan ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mengatasi pengangguran dan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh. Data tahun 2014 menunjukkan bahwa terjadi serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak orang pada 197 proyek/perusahaan, baik PMA maupun PMDN, yang tersebar pada hampir seluruh Kabupaten/Kota di Aceh. Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi Sasaran 1: Meningkatnya jumlah penanaman Sasaran 2: Meningkatnya realisasi 1. Jumlah Perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) Persentase Tingkat Capaian Target (%) 72 Perusahaan 58 Perusahaan Rasio daya serap tenaga kerja. 1:140 1: Jumlah nilai realisasi rupiah 1. Jumlah nilai rencana rupiah 2. Persentasi kenaikan nilai rencana rupiah rupiah % -7.79% Tabel 2. Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dalam hal realisasi investasi melaporkan bahwa pada Triwulan IV-2014, untuk PMDN, Aceh berada pada peringkat ke-8 dengan realisasi Rp 1.900,6 (Rp juta) dari 52 proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh berada pada peringkat ke-30 dengan realisasi USD 12,8 (USD ribu) dari 38 proyek. BKPM juga menyebutkan bahwa secara keseluruhan, pada tahun 2014 Aceh berada pada peringkat ke-9 untuk PMDN dengan realisasi Rp 5.110,3 (Rp juta) dari 75 proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh berada pada peringkat ke-29 dengan realisasi Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 7

11 USD 31,1 (USD ribu) dari 49 proyek. Jadi, total realisasi Investasi Aceh Tahun 2014 adalah sebesar Rp dan ini berarti mencapai target yg telah ditetapkan BKPM untuk Aceh, yaitu Rp 5,4 Triliun. Beberapa fakta menarik lain yang terjadi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut. 1. Ada 197 proyek/ perusahaan yang melakukan realisasi investasi di Aceh, dan sebanyak 146 proyek atau 74 % di antaranya adalah PMDN. 2. Kabupaten Aceh Tengah adalah lokasi favorit investor asing dengan total PMA sebanyak 7 proyek/perusahaan buah. 3. Kabupaten Aceh Tengah adalah lokasi favorit investor dalam negeri dengan total PMDN sebanyak 20 buah. 4. PMDN dengan realisasi investasi total tertinggi, yaitu Rp 1.2 Triliun adalah PT. PLN (persero) UIP I (PLTA Peusangan) dengan lokasi proyek di Kabupaten Aceh Tengah 5. PMA dengan realisasi investasi total tertinggi, yaitu USD 7,6 juta, adalah PT. Kamadhenu Ventures Indonesia dengan lokasi proyek di Kabupaten Aceh Tengah 6. Bidang usaha Listrik, gas dan air memiliki realisasi investasi tertinggi dengan total nilai Rp 2,27 Triliun (PMDN Rp 2,25 Triliun dan PMA Rp 14,72 Miliar). Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan realisasi investasi asing dan domestik dengan menyederhanakan prosedur perizinan dan memperkuat kelembagaan penanaman modal dan PTSP. Demikian pula pengembangan agroindustri, infrastruktur pelabuhan dan jalan tembus, serta pengembangan pariwisata menjadi prioritas penanganan yang memerlukan dukungan segenap lapisan masyarakat. Selain itu, diperlukan peningkatan peran pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota agar dapat mendukung program prioritas pemerintah pusat melalui sektor listrik, infrastruktur, dan kemaritiman. 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan Promosi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Investasi dan Promosi, terdapat beberapa tantangan yang dijaring pada saat seminar atau pertemuan-pertemuan dengan stokeholder atau calon-calon penanam Tantangan merupakan tren dan perkembangan di luar wilayah/komunitas/ organisasi yang dapat mempersulit tercapainya Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 8

12 visi dan misi. Beberapa tantangan yang ada dalam mencapai target kinerja Badan Investasi dan Promosi adalah: 1. Kepastian hukum belum terwujud akibat masih adanya regulasi yang tidak selaras, baik di tingkat nasional maupun daerah; 2. Koordinasi antar sektor masih lemah dalam menyusun rencana pembangunan ekonomi, khususnya dalam bidang penanaman modal; 3. Sarana dan prasarana minimal, seperti listrik dan jalan, masih belum terpenuhi; 4. Kualitas SDM dan keterampilan kerja masih kurang dimiliki oleh tenaga kerja lokal; 5. Status dan peruntukan lahan masih susah didapatkan serta sengketa lahan antara perusahaan dengan masyarakat; 6. Dukungan masyarakat, perbankan dan pemerintah daerah yang masih kurang; 7. Upah Minimum Provinsi (UMP) terbilang tinggi untuk ukuran Indonesia; 8. Rendahnya kepatuhan penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Di samping tantangan yang ada, juga terdapat beberapa peluang yang merupakan tren dan perkembangan di luar wilayah/komunitas/organisasi yang dapat membantu tercapainya visi dan misi. Peluang yang dimiliki Badan Investasi dan Promosi adalah : 1. Kondisi keamanan yang semakin baik di Aceh; 2. Penambahan alokasi anggaran setiap tahun; 3. Perencanaan pembangunan jalan highway lintas Sumatera; 4. Perencanaan pembangunan pembangkit listrik berdasarkan potensi alam Aceh; 5. Kesepakatan perdagangan bebas antar negara di kawasan ASEAN; Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 9

13 6. Kesempatan kerjasama luar negeri yang semakin terbuka dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri; 7. Berlakunya visa on arrival di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda; 8. Terselenggaranya penerbangan langsung langsung Banda Aceh-Penang dan Banda Aceh Kuala Lumpur; 9. Penyelenggaraan pelayanan perizinan satu pintu yang memudahkan calon-calon penanam modal mendapatkan izin berusaha. Dari tantangan dan peluang yang dikemukakan di atas, dapat ditentukan isu-isu strategis yang menjadi perhatian Badan Investasi dan Promosi, yaitu 1. Belum lengkap dan detil informasi proyek-proyek investasi yang ditawarkan kepada dunia usaha. 2. Belum optimal pemantauan, pengawasan, dan advokasi penyelesaian permasalahan kegiatan 3. Belum membaiknya pelayanan perizinan untuk kemudahan masuknya investor baru. 4. Belum optimal perencanaan penanaman modal yang meliputi berbagai sektor terkait. 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPA Perencanaan yang baik membutuhkan perhatian yang jeli terhadap perkembangan yang terus berubah. Akibatnya, penyesuaian rencana kerja patut dilakukan guna memastikan visi dan misi organisasi tercapai. Karena itu, Badan Investasi dan Promosi melakukan berbagai perbaikan perencanaan melalui peninjauan kembali rencana awal yang telah dibuat. Tabel 2.4 (terlampir) memperlihatkan kondisi awal RKPA dan analisis kebutuhan sesuai dengan perkembangan yang ada dalam bidang Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 10

14 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Para pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat luas menaruh harapan agar bidang penanaman di Aceh membaik dan semakin maju di masa mendatang. Mereka mengharapkan agar informasi potensi komoditas unggulan, kemudahan perizinan, dan koordinasi antara pemerintah dan swasta perlu ditingkatkan. Karena itu, Badan Investasi dan Promosi merencanakan berbagai macam kegiatan promosi dan pertemuan untuk meningkatkan realisasi Tabel 2.5 (terlampir) menampilkan usulan program dan kegiatan dari para stakeholder yang ditampung dalam anggaran Badan Investasi dan Promosi. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 11

15 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Visi Pembangunan Aceh yang ditetapkan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Tahun Visi yang dimaksud berbunyi: Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU Helsinki. Visi ini menjadi pedoman bagi keselarasan program-program semua SKPA sehingga dapat mengoptimalkan segala sumberdaya yang ada untuk memperoleh manfaat (outcome) dan dampak (impact) yang dicita-citakan. Sedangkan untuk mewujudkan visi di atas, dirumuskan pula beberapa misi yang hendak dijalankan selama lima tahun ke depan beserta peran yang dapat dimainkan bidang Adapun Misi Pemerintah Aceh tahun adalah : 1. Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui implementasi dan penyelesaian turunan UU PA untuk menjaga perdamaian yang abadi. Untuk keberhasilan misi ini, program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur bidang penanaman modal dibuat dan dievaluasi sepanjang tahun sehingga mencapai target yang direncanakan. 2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan misi ini, nilai-nilai agama menjadi panduan dalam memajukan Nilai-nilai itu antara lain, integritas (siddiq), akuntabilitas (amanah), transparan dan informatif (tabligh), serta kerja keras dan cerdas (fathanah) dengan berpijak pada model ekonomi Islam yang berkeadilan dan berkerakyatan. 3. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia. Untuk kesuksesan misi ini, bidang penanaman modal memainkan peran yang penting karena menjadi salah-satu penggiat roda ekonomi daerah melalui peningkatan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja. 4. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan. Untuk menjalankan misi ini, program dan kegiatan-kegiatan bidang penanaman modal perlu terus dikoordinasikan lintas sektoral dan lintas kabupaten/kota sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 12

16 5. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam. Misi ini memastikan bahwa pelaku usaha dan tenaga kerja yang ada perlu dibina dengan baik yang melingkupi lintas sektoral dan lintas kabupaten/kota sehingga mampu meningkatkan nilai tambah (value-added) potensi unggulan daerah untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat Aceh. Visi dan misi Pemerintah Aceh ditindaklanjuti oleh Badan Investasi dan Promosi dengan merumuskan pula visi dan misi organisasi untuk lima tahun. Visinya adalah Aceh menjadi Salah-Satu Daerah Investasi Utama Tahun Sedangkan misinya adalah: 1. Meningkatkan percepatan reformasi birokrasi bidang 2. Membentuk citra Aceh sebagai daerah tujuan utama 3. Melaksanakan integrasi perencanaan dan pengendalian penanaman modal dengan Pemerintah, Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, swasta, perbankan, dan masyarakat. Pencapaian visi dan misi Badan Investasi dan Promosi memperhatikan Prioritas Pembangunan Nasional dan Prioritas Pembangunan Aceh sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Prioritas Pembangunan Nasional Prioritas Pembangunan Aceh Reformasi birokrasi dan tata laksana; 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola 2. Pendidikan; pemerintahan; 3. Kesehatan; 2. Keberlanjutan perdamaian; 4. Penanggulangan Kemiskinan; 3. Dinul Islam, sosial, adat dan budaya; 5. Ketahanan pangan; 4. Ketahanan pangan dan nilai tambah 6. Infrastruktur; pertanian; 7. Iklim investasi dan iklim usaha; 5. Penanggulangan kemiskinan; 8. Energi; 6. Pendidikan; 9. Lingkungan hidup dan pengelolaan 7. Kesehatan; bencana; 8. Infrastruktur yang terintegrasi; 10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, 9. Sumberdaya alam berkelanjutan; dan dan pasca konflik; 10. Lingkungan hidup dan kebencanaan. 11. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi. Tabel 3.1. Prioritas Pembangunan Nasional dan Aceh. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 13

17 Walaupun RPJM Aceh Tahun tidak menyebutkan secara eksplisit bidang penanaman modal sebagaimana yang ada dalam RPJM Nasional Tahun ; namun, Badan Investasi dan Promosi sebagai koordinator bidang penanaman modal di Aceh memandang semua prioritas di atas sebagai satu kesatuan dalam memajukan Aceh, terutama melalui investasi di berbagai bidang. Karena itu, fungsi koordinasi SKPA ini sangat penting dioptimalkan dalam rangka konsolidasi dan sinkronisasi lintas sektoral untuk kemajuan Aceh. Pengembangan bidang penanaman modal di Aceh tidak terlepas dari prioritas pembangunan nasional sebagaimana tersebut di atas. Dari sebelas prioritas pembangunan Indonesia hingga tahun 2014, iklim investasi dan iklim usaha merupakan salah-satu di antaranya. Oleh sebab itu, peran Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi dan Promosi adalah meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk peningkatan realisasi investasi di masa yang akan datang. Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi salah-satu panduan dalam menyusun program dan kegiatan bidang penanaman modal di Aceh. Badan Investasi dan Promosi juga ikut secara langsung memberi kontribusi dalam mendukung program-program BKPM di Aceh, seperti dukungan pada kegiatan-kegiatan promosi, kerjasama regional, dan kegiatan perbantuan untuk meningkatkan pelaksanaan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Untuk itu, Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi diselaraskan dengan Rencana Strategis BKPM yang diwujudkan dengan merancang Rencana Kerja yang memuat program-program dan kegiatan-kegiatan yang serasi dengan mempedomani Permendagri 54/2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tujuan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi adalah 1. Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan 2. Meningkatkan iklim investasi dan realisasi 3. Meningkatkan kualitas perencanaan bidang Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 14

18 Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan ditempuh agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi adalah 1. Meningkatnya jumlah penanam 2. Meningkatnya realisasi 3. Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif. 3.3 Program dan Kegiatan Untuk tahun 2016, Badan Investasi dan Promosi merencanakan program yang sama dengan tahun 2015, namun dengan kegiatan yang sedikit berbeda. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja SKPA ini pada tahun ketiga RPJM Aceh Tahun dapat memberi manfaat bagi perbaikan citra Aceh sebagai salah-satu daerah tujuan investasi di Indonesia. Diharapkan, sejalan dengan itu, terjadi pula peningkatan nilai realisasi investasi pada tahun Program dan kegiatan yang direncanakan Badan Investasi dan Promosi terdiri dari program dan kegiatan rutin dan spesifik bidang Adapun program dan kegiatan rutin adalah 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program ini dimaksudkan untuk penyediaan barang dan jasa perkantoran dengan beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu: a. Penyediaan jasa surat-menyurat; b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik; c. Penyediaan jasa kebersihan kantor; d. Penyediaan alat tulis kantor; e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan; f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor; g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor; h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan; i. Penyediaan makanan dan minuman; j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah; k. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran dan l. Penyediaan jasa keamanan kantor. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 15

19 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program ini dimaksudkan untuk penyediaan sarana dan prasarana perkantoran dengan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu: a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional b. Pembangunan gedung kantor; c. Pengadaan peralatan gedung kantor; d. Pengadaan meubeler; e. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor; f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional; g. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor; h. Pemeliharaan rutin/berkala taman, tempat parkir dan halaman kantor; dan i. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program ini diwujudkan dalam kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini diwujudkan dalam kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal Sedangkan program dan kegiatan yang spesifik bidang penanaman modal adalah: 1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Program ini diadakan dalam rangka menarik calon-calon penanam modal untuk berinvestasi di Provinsi Aceh. Adapun kegiatan-kegiatannya adalah a. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah. b. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal. c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia guna peningkatan pelayanan d. Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi unggulan daerah. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 16

20 2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Program ini terdiri atas kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal; 3. Program Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah. Program ini terdiri atas kegiatan Kajian Potensi Sumberdaya yang Terkait dengan Investasi. 4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Program ini diwujudkan dalam kegiatan Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal. Program dan kegiatan yang direncanakan oleh Badan Investasi dan Promosi dapat dilihat pada Tabel 3.3 (terlampir). Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 17

21 BAB IV PENUTUP Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2016 dibuat untuk mencapai Visi dan Misi Badan Investasi dan Promosi. Rencana Kerja ini tidak saja menjadi panduan dalam penyusunan anggaran dan belanja daerah tahun 2016 di bidang penanaman modal, tapi juga menjadi patokan bagi keberhasilan pencapaian kinerja tahun 2015 yang sedang dilaksanakan. Benang merah antara kinerja tahun berjalan dengan tahun berikutnya patut diperhatikan agar keberlanjutan (sustainability) pencapaian misi Badan Investasi dan Promosi dapat terus berlangsung secara efektif dan efesien hingga akhir RPJM Aceh Tahun Keterkaitan kinerja antar-tahun anggaran dapat dilihat melalui laporan kinerja akhir tahun. Karena itu, Rencana Kerja ini dapat menjadi salah-satu alat evaluasi terhadap target dan realisasi kerja yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Yang juga sangat penting adalah bahwa dunia usaha dan masyarakat luas dapat terus memberi kontribusi bagi perbaikan kinerja Badan Investasi dan Promosi guna peningkatan nilai realisasi investasi Aceh. Diharapkan agar keluaran (output) Rencana Kerja pada tahun keempat RPJM Aceh Tahun ini memberi manfaat nyata (outcome) bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh di masa mendatang. Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh 18

22 Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan (Tahun 2015) =(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 1 Urusan Wajib 1 16 Penanaman Modal Daerah Badan Investasi dan Promosi 24,598,899,259 14,701,872,050 22,883,755,551 20,597,137, ,598,899,259 59,897,908, Belanja Tidak Langsung 82 orang 6,063,200, orang 5,091,309, orang 5,512,000, orang 5,391,463, orang 6,063,200,000 16,545,973, Belanja Langsung 18,535,699,259 9,610,562,147 17,371,755,551 15,205,673, ,535,699,259 43,351,935, Program/Kegiatan Rutin Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program/Kegiatan Spesifik SKPA Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Tercapainya Kelancaran Administrasi dan Operasional Kantor. Terpenuhinya Fasilitas dan Kenyamanan Kerja Bidang Penanaman Modal. Meningkatnya realisasi a. Jumlah nilai realisasi b. Persentase kenaikan nilai realisasi c. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM. d. Rasio daya serap tenaga kerja. Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPA) Tahun 2015 Tabel 2.1 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPA DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPA S.D TAHUN 2015 PROVINSI ACEH Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014 Target Renja SKPA Tahun 2014 Realisasi Renja SKPA Tahun 2014 Tingkat Realisasi (%) Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA Tahun 2015) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA s.d. Tahun Berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s.d. Tahun Berjalan Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) 13 Kegiatan 13 kegiatan 13 kegiatan 11 kegiatan kegiatan 37 kegiatan Kegiatan 4 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan kegiatan 14 kegiatan 280 2,645,000,000,000 rupiah 5,091,120,831,883 rupiah 2,300,000,000,000 rupiah 6,226,851,054,556 rupiah ,645,000,000,000 rupiah 13,962,971,886,439 rupiah % 155 % 15 % % 1, % 341 % 2, perusahaan 105 perusahaan 80 perusahaan 84 perusahaan perusahaan 280 perusahaan 308 1:150 1:157 1:140 1:101 1:150 1: Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal. a. Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota. b. Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja. c. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh. a. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan b. Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman c. Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman d. Jumlah peserta bimbingan teknis/sosialisasi pengendalian pelaksanaan penanaman 15 kali 5 kali 15 kali 2 kali kali 22 kali eksemplar 70 buku 70 eksemplar 35 eksemplar eksemplar 175 eksemplar eksemplar 295 buku 200 eksemplar 35 eksemplar eksemplar 530 eksemplar kali 2 kali 5 kali 6 kali kali 13 kali kali 9 kali 7 kali 49 kali kali 67 kali kali 1 kali 1 kali 2 kali kali 4 kali orang 32 orang 50 orang 40 orang orang 122 orang 244 1

23 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPA) Tahun 2015 Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014 Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA Tahun 2015) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA s.d. Tahun Berjalan Realisasi Capaian Program dan Tingkat Capaian Tingkat Target Renja SKPA Tahun 2014 Realisasi Renja SKPA Tahun 2014 Kegiatan s.d. Tahun Berjalan Realisasi Target Realisasi (%) (Tahun 2015) Renstra (%) =(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna peningkatan pelayanan Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi unggulan daerah. e. Frekuensi fasilitasi 1 kali 1 kali 1 kali 2 kali kali 4 kali 400 penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman f. Frekuensi publikasi informasi 2 kali 1 kali 2 kali 3 kali kali 6 kali 300 terkait LKPM. g. Jumlah talkshow 1 kali 0 kali 0 kali 0 1 kali 1 kali 0 h. Jumlah penerima penghargaan 5 penerima 0 penerima 0 penerima 0 5 penerima 5 penerima 0 a. Jumlah peserta bimbingan 50 orang 40 orang 50 orang 58 orang orang 148 orang 296 ketentuan/kebijakan b. Jumlah peserta kursus-kursus singkat. a. Jumlah proyek investasi yang ditawarkan. 30 orang 31 orang 30 orang 38 orang orang 99 orang proyek 18 proyek 15 proyek 15 proyek proyek 48 proyek 320 b. Jumlah kegiatan promosi 20 kali 16 kali 20 kali 20 kali kali 56 kali 280 c. Jumlah judul buku peluang 4 judul 4 judul 4 judul 5 judul judul 13 judul 325 d. Jumlah buku peluang 10,000 buah 10,000 buah 0 buah 0 10,000 buah 10,000 buah Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. e. Jumlah leaflet promosi. 40,000 lembar 2,000 lembar 40,000 lembar 500 lembar 1 40,000 lembar 42,500 lembar 106 f. Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar 24,000 eksemplar 40,000 eksemplar 37,500 eksemplar 94 40,000 eksemplar 101,500 eksemplar 254 g. Jumlah display elektronik 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah buah 3 buah 300 investasi dan promosi. h. Jumlah lokasi rak display 4 lokasi 2 lokasi 4 lokasi 0 lokasi 0 4 lokasi 6 lokasi 150 investasi dan promosi. i. Jumlah media penyimpan digital bahan promosi. 6,000 keping/buah 110 keping 6,000 keping/buah 750 keping/buah 0 6,000 keping/ buah 6,860 keping/ buah 114 Meningkatnya informasi prosedur 78 % % 72 % 78 % regulasi dan perizinan investasi kepada masyarakat. a. Persentase publikasi 78 % % 72 % 72 % % 200 % 257 informasi perizinan b. Jumlah perusahaan yang 72 perusahaan 42 perusahaan 72 perusahaan 58 perusahaan perusahaan 172 perusahaan 239 mendapat persetujuan (izin) c. Jumlah nilai rencana 8,397,875,000,000 rupiah 6,133,436,193,666 rupiah 7,302,500,000,000 rupiah 23,472,861,900,000 rupiah 321 8,397,875,000,000 rupiah 38,004,173,093,666 rupiah Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal. d. Persentase kenaikan nilai rencana a. Jumlah judul buku regulasi bidang b. Jumlah buku regulasi c. Frekuensi sosialisasi regulasi d. Jumlah peserta sosialisasi regulasi 15 % % 15 % % 2, % 385 % 2,565 4 judul 2 judul 4 judul 4 judul judul 10 judul 250 2,000 eksemplar 600 buku 2,000 eksemplar 1,250 eksemplar 63 2,000 eksemplar 3,850 eksemplar kali 1 kali 4 kali 1 kali 0 4 kali 6 kali orang 50 orang 200 orang 55 orang orang 305 orang 153 2

24 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPA) Tahun 2015 Realisasi Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014 Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA Tahun 2015) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA s.d. Tahun Berjalan Realisasi Capaian Program dan Tingkat Capaian Tingkat Target Renja SKPA Tahun 2014 Realisasi Renja SKPA Tahun 2014 Kegiatan s.d. Tahun Berjalan Realisasi Target Realisasi (%) (Tahun 2015) Renstra (%) =(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah Kajian Potansi Sumber Daya yang terkait Investasi. Meningkatnya ketersediaan data potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah. a. Persentase ketersedian data kawasan a. Jumlah kajian perencanaan kawasan b. Jumlah kajian pengembangan c. Jumlah buku hasil kajian d. Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian. 68 % 62 % 62 % 68 % % 62 % 62 % 62 % % 192 % kajian 1 kajian 1 kajian 0 kajian 0 0 kajian 1 kajian 0 2 kajian kajian 0 kajian 1 kajian 0 2 kajian 3 kajian eksemplar 200 buku 400 eksemplar 30 eksemplar eksemplar 630 eksemplar keping/ buah 200 keping/buah 400 keping/ buah 50 keping/ buah keping/ buah 650 keping/ buah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal. e. Frekuensi sosialisasi hasil kajian Tersedianya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif. a. Persentase penyelesaian perencanaan bidang a. Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan. b. Jumlah judul buku data/perkembangan c. Jumlah buku data/perkembangan d. Frekuensi koordinasi perencanaan penanaman e. Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman f. Frekuensi sosialisasi rencana bidang 1 kali kali 1 kali 0 kali 0 1 kali 1 kali % 56 % 56 % 64 % 64 % 56 % 56 % 56 % % 176 % eksemplar 479 buku 200 eksemplar 510 eksemplar eksemplar 1,189 eksemplar judul 0 judul 4 judul 0 judul 0 4 judul 4 judul 100 1,000 eksemplar 0 buku 1,000 eksemplar 0 eksemplar 0 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar kali 1 kali 2 kali 1 kali 50 2 kali 4 kali orang 85 orang 400 orang 60 orang orang 545 orang kali 1 kali 1 kali 1 kali kali 3 kali 300 g. Jumlah peserta sosialisasi 120 orang 50 orang 120 orang 50 orang orang 220 orang 183 rencana bidang penanaman h. Jumlah pusat data dan 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit unit 3 unit 300 informasi i. Jumlah website. 1 buah 1 buah 1 buah 0 buah 0 1 buah 2 buah 200 Banda Aceh, Juli 2015 Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Ir. Iskandar, M.Sc Pembina Utama Madya NIP

25 Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA Provinsi Aceh Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi No. Indikator SPM/Standar Target Renstra SKPA Realisasi Capaian Proyeksi Catatan IKK Nasional Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Analisis Jumlah nilai realisasi 2,300,000,000,000 rupiah 2,645,000,000,000 rupiah 3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah 6,226,851,054,556 rupiah rupiah 3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah 2 Persentase kenaikan nilai realisasi 15 % 15 % 15 % 15 % % % 15 % 15 % 3 Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM. 4 Rasio daya serap tenaga kerja. 5 Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota. 6 Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja. 7 Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh. 8 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan 9 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman 10 Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman 11 Jumlah peserta bimbingan teknis/sosialisasi pengendalian pelaksanaan 1 (satu) kali /tahun Jumlah penanam modal asing / dalam negeri. Rasio daya serap tenaga kerja. 80 perusahaan 91 perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan 200 perusahaan perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan 1:140 1:150 1:160 1:170 1:101 1:160 1: kali 15 kali 15 kali 15 kali 2 kali kali 15 kali 15 kali 70 eksemplar 70 eksemplar 70 eksemplar 70 eksemplar 35 eksemplar eksemplar 70 eksemplar 70 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 35 eksemplar eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 6 kali kali 5 kali 5 kali 7 kali 9 kali 11 kali 13 kali 49 kali kali 11 kali 13 kali 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali kali 2 kali 2 kali 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 40 orang orang 50 orang 50 orang 12 Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman 13 Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM. 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 3 kali kali 2 kali 2 kali 14 Jumlah talkshow 0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 0 kali kali 1 kali 1 kali 15 Jumlah penerima penghargaan 16 Jumlah peserta bimbingan ketentuan/kebijakan 17 Jumlah peserta kursuskursus singkat. 0 penerima 5 penerima 5 penerima 5 penerima 0 penerima penerima 5 penerima 5 penerima 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 58 orang orang 50 orang 50 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 38 orang orang 30 orang 30 orang 1

26 No. Indikator SPM/Standar Target Renstra SKPA Realisasi Capaian Proyeksi Catatan IKK Nasional Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Analisis Jumlah proyek investasi yang ditawarkan. 15 proyek 15 proyek 20 proyek 20 proyek 15 proyek proyek 20 proyek 20 proyek 19 Jumlah kegiatan promosi 20 Jumlah judul buku peluang 21 Jumlah buku peluang 1 (satu) kali /tahun 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali kali 20 kali 20 kali 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 5 judul judul 4 judul 4 judul 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah 0 buah buah 10,000 buah 10,000 buah 22 Jumlah leaflet promosi. 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 500 lembar lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 23 Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 37,500 eksemplar eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 24 Jumlah display elektronik investasi dan promosi. 25 Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi. 26 Jumlah media penyimpan digital bahan promosi. 27 Persentase publikasi informasi perizinan 28 Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) 29 Jumlah nilai rencana 30 Persentase kenaikan nilai rencana 31 Jumlah judul buku regulasi bidang 32 Jumlah buku regulasi 33 Frekuensi sosialisasi regulasi 34 Jumlah peserta sosialisasi regulasi 35 Persentase ketersedian data kawasan 36 Jumlah kajian perencanaan kawasan 37 Jumlah kajian pengembangan 38 Jumlah buku hasil kajian 39 Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian. 40 Frekuensi sosialisasi hasil kajian 41 Persentase penyelesaian perencanaan bidang Jumlah nilai investasi berskala nasional. Persentase kenaikan nilai realisasi penanaman 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah buah 1 buah 1 buah 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 0 lokasi lokasi 4 lokasi 4 lokasi 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 750 keping/buah keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 72 % 78 % 84 % 90 % 72 % % 84 % 90 % 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 58 perusahaan perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 7,302,500,000,000 rupiah 8,397,875,000,000 rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah 23,472,861,900,000 rupiah rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah 15 % 15 % 15 % 15 % % % 15 % 15 % 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul judul 4 judul 4 judul 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 1,250 eksemplar eksemplar 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 1 kali kali 4 kali 4 kali 200 orang 200 orang 200 orang 200 orang 55 orang orang 200 orang 200 orang 62 % 68 % 74 % 80 % 62 % % 74 % 80 % 1 kajian 0 kajian 0 kajian 2 kajian 0 kajian kajian 0 kajian 2 kajian 0 kajian 2 kajian 2 kajian 4 kajian 1 kajian kajian 2 kajian 4 kajian 400 eksemplar 400 eksemplar 400 eksemplar 400 eksemplar 30 eksemplar eksemplar 400 eksemplar 400 eksemplar 400 keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping/ buah 50 keping/ buah keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping/ buah 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 0 kali kali 1 kali 1 kali 56 % 64 % 72 % 80 % 56 % % 72 % 80 % 2

27 No. Indikator SPM/Standar Target Renstra SKPA Realisasi Capaian Proyeksi Catatan IKK Nasional Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Analisis Jumlah Dokumen 200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 510 eksemplar eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar Perencanaan Investasi dan Laporan. 43 Jumlah judul buku 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 0 judul judul 4 judul 4 judul data/perkembangan 44 Jumlah buku 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 0 eksemplar eksemplar 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar data/perkembangan 45 Frekuensi koordinasi 1 (satu) kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 1 kali kali 2 kali 2 kali perencanaan penanaman /tahun 46 Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang 60 orang orang 400 orang 400 orang 47 Frekuensi sosialisasi rencana 1 (satu) kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali kali 1 kali 1 kali bidang /tahun 48 Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 50 orang orang 120 orang 120 orang 49 Jumlah pusat data dan 1 (satu) buah 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit unit 1 unit 1 unit informasi 50 Jumlah website. 1 (satu) buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah buah 1 buah 1 buah Banda Aceh, Juli 2015 Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Ir. Iskandar, M.Sc Pembina Utama Madya NIP

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015 2014 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2015 yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2017 2016 RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : konsumsi, pengeluaran pemerintah,

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH B A D A N I N V E S TA S I D A N P R O M O S I A C E H 2 014

PEMERINTAH ACEH B A D A N I N V E S TA S I D A N P R O M O S I A C E H 2 014 PEMERINTAH ACEH B A D A N I N V E S TA S I D A N P R O M O S I A C E H 2 014 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Kerja (R E N J A) TAHUN 2015 PEMERINTAH ACEH DINAS BINA MARGA ACEH

Rencana Kerja (R E N J A) TAHUN 2015 PEMERINTAH ACEH DINAS BINA MARGA ACEH Rencana Kerja (R E N J A) TAHUN 2015 PEMERINTAH ACEH Jln. Jenderal Sudirman No.1 Telp. (0651) 46767, 47009, 46694, 46915 Fax. 47232 Banda Aceh Kode Pos 23239 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU ACEH

RENCANA KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU ACEH RENCANA KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU ACEH 2014 RENCANA KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU ACEH 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. BAB I. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Dasar Pertimbangan Perubahan... 1

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. BAB I. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Dasar Pertimbangan Perubahan... 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Maksud dan Tujuan... 1 1.2 Dasar Pertimbangan... 1 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN TRIWULAN

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Proses penyusunan suatu perencanaan berkaitan erat dengan proses evaluasi, dari hasil

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja OPD (Renja OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

Lebih terperinci

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018 RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018 Organisasi/SUB SKPD : 2.12.01.01 - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KODE Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA)

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA) PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA) DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH TAHUN 2014 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM AcehRENSTRA 2012-2017 1 PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, pencapaian tujuan pembangunan nasional diprioritaskan untuk terwujudnya Indonesia

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16 URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Ringkasan Renja 2015 1. LATAR BELAKANG Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 88.4/ /KEP/35.07.04/20 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2015 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Sumatera Selatan Nomor 22 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG 1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2016 Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA INSPEKTORAT ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA INSPEKTORAT ACEH TAHUN 2015 PEMERINTAH ACEH INSPEKTORAT ACEH Jln. Gurami No. 17 Lamprit Banda Aceh 23242 Telp. (0651) 7551400 7551415 Fax. (0651) 7551414 7551413 PEMERINTAH ACEH INSPEKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Utara Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Utara Tahun BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat (1) menegaskan bahwa Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan Pemerintahan yang bersifat khusus atau bersifat istimewa

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,yang selanjutnya disebut rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 25 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jl. Semeru No. 4 Telp./Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya yang selanjutnya disingkat RENJA, adalah dokumen perencanaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan Tujuan Sasaran Indikator

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG 1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2015 Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN Peran strategis kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan posisinya yang strategis sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, dan berada pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa, serta merupakan koridor pembangunan Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ACEH UNTUK INVESTASI BERBASIS SDA

KEBIJAKAN ACEH UNTUK INVESTASI BERBASIS SDA KEBIJAKAN ACEH UNTUK INVESTASI BERBASIS SDA Oleh: Fuadi, SE FORUM MULTI PIHAK DAN KELOMPOK KERJA PERUBAHAN IKLIM ACEH Badan Investasi & Promosi Aceh DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

KERJA RENCANA REVIEW T A H U N

KERJA RENCANA REVIEW T A H U N REVIEW RENCANA KERJA T A H U N 2 0 1 7 PEMERINTAH ACEH DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK Jl.Krueng Jambo Aye-Geuceu Komplek Telp.(0651) 42115-42621 Fac.(0651) 46798 Email :disnakermobduk@acehprov.go.id,website

Lebih terperinci

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten yang sedang tumbuh dan berkembang di wilayah pesisir barat-selatan Provinsi Aceh. Kabupaten yang terbentuk secara

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018 DINAS PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rancangan Rencana Kerja 2018 Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

ARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014

ARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014 ARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014 Oleh : Ir. Iskandar, M.Sc Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal Aceh dalam rangka Sinkronisasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Lampiran : I 1. Nama Organisasi : Badan Koordinasi Penanaman Modal 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DAFTAR ISI Hal BAB I : PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-1 1.3. Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1529/03/HK/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

Program Pelayanan Meningkatnya KPPTSP 12 bulan 488,445, ,308,380

Program Pelayanan Meningkatnya KPPTSP 12 bulan 488,445, ,308,380 TABEL VII Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2017 dan Prakiraan Maju Tahun 2018 Kota Banda Aceh Nama SKPD : Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Lembar 1 dari 5 Rencana Tahun 2017

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahu 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 33 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RENJA 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 1 DAFTAR ISI BAB I

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA SKPD KOTA TANGERANG LATAR BELAKANG, MAKSUD DAN TUJUAN Latar Belakang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2010 BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI 1 BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a. bahwa penanaman

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.16. - PENANAMAN MODAL : 1.16.01. - BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KODE REKENING 1.16.1.16.01.00.00.4. 1.16.1.16.01.00.00.8. 1.16.1.16.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional RKPD Tahun disusun dengan memperhatikan arah kebijakan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun 2015 BP3MD Prov. Sumsel Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun 2015 BP3MD Prov. Sumsel Page 1 BAB I PENDAHULUAN Peraturan dan perundangan di era desentralisasi memperlihatkan komitmen politik pemerintah untuk menata kembali dan meningkatkan sistem, mekanisme, prosedur dan kualitas proses perencanaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Peran strategis kecamatan di Kota Badnung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci