BAHAN WORKSHOP NMC NCEP 2011 WISMA MAKARA UI DEPOK, 4 6 APRIL 2011

Transkripsi

1 BAHAN WORKSHOP NMC NCEP 2011 WISMA MAKARA UI DEPOK, 4 6 APRIL 2011

2 RENCANA STRATEGIS PNPM MP dan DESAIN PROYEK SASARAN DAN PENDANAAN PROGRAM P2KP ADVANCED TERUS DITINGKATKAN BANTUAN TEKNIS MASIH DILAKUKAN DESAIN BLM DITUJUKAN UNTUK: BLM MP INTI/ REGULER, BLM PENGUATAN, BLM P2KP ADVANCED DAN PNPM SEKTORAL BLM PNPM BLM Phasing Out

3 APA YANG HARUS DICAPAI PADA TAHUN 2014? CAPAIAN NASIONAL KELEMBAGAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN: BKM, UPK DAN UP LAIN, SERTA KSM ASSET TUMBUH BERKEMBANG: INFRASTRUKTUR SOSIAL DAN FISIK, DANA BERGULIR SYSTEM PEMBANGUNAN: PROSES PEMBANGUNAN PARTISIPATIF LOCAL GOVERNMENT YG PRO POOR: PRO POOR POLICY, PRO POOR PROGRAM, PRO POOR BUDGETING DAN GOOD GOVERNANCE KELUARGA MISKIN BERKURANG: POTENSI MANDIRI SUMBERDAYA MANUSIA PEMBERDAYA: FASILITATOR, PEMANDU, PROGRAMMER.

4 CAPAIAN WILAYAH PNPM MP ICDD PROJECT IDB LOAN (LOGICAL FRAMEWORK) KOMPONEN KINERJA TARGET KINERJA INDIKATOR AKHIR PROYEK TUJUAN 1. Pengurangan kemiskinan di 14 provinsi di indonesia Sasaran 1. Kondisi sosial ekonomi penduduk miskin di 111 kab/kota sasaran proyek meningkat, khususnya kelompok perempuan dan orang miksin Tingkat pendapatan kotor di 14 provinsi meningkat 5 10 % 5 tahun selama pasca projek Palingsedikit 1/3 dari 4871 kelurahan sasaran lulus dari daftar kelurahan tertinggal, 2 tahun setelah proyek selesai Tingkat pendapatan kotor di 14 provinsi meningkat minimal 5 % (anggota ksm) Peningkatan aksesibilitas Inklusi dan partisipasi Kelembagaan lokal menguat

5 KOMPONEN KINERJA SASARAN 1a. Infrastruktur fisik dan sosial masyarakat meningkat di areal sasaran 1b. Berkontribusi pada ketahanan pangan di tingkat komunitas TARGET KINERJA 4871 kelurahan sasaran telah disediakan minimal 25% infrastruktur utama yag diperlukan (jalan akses, air bersih dan sanitasi, sekolah, puskesmas, pasar dll) 1 tahun pasca proyek Paling sedikit 25% kelurahan sasaran memiliki ukuran dan kegiatan yang ditempatkan untuk memastikan ketahanan pangan pada tingkat komunitas, setelah 2 tahun proyek selesai; INDIKATOR AKHIR PROYEK 1) Sekurang-kurangnya 70% BLM digunakan untuk kegiatan infrastruktur utama di 4871 kelurahan 2) Sekurang-kurang nya 70% kegiatan infratsruktur berkualitas baik di 3895 kel 1) Sekurang-kurangnya 25% kelurahan sasaran memiliki kegiatan infrastruktur yang terkait dengan kegiatan pertanian 2) Sekurang-kurangnya penduduk miskin di 25% kelurahan sasaran mampu berswasembada pangan seiring dengan peningkatan produksi dan pendapatan penduduk miskin

6 KOMPONEN KINERJA SASARAN 1c. Memfasilitasi pertumbuhan pembangunan ekonomi TARGET KINERJA 1) Menyerap tenaga kerja langsung 2,4 juta orang (50% perempuan) dan tenaga kerja tidak langsung sebesar 5 juta orang dari penduduk sasaran, 1 tahun setelah proyek; 2) Volume perdagangan meningkat 10% di areal proyek, 1 tahun setelah proyek; 3) Keterampilan tenaga kerja dan kewirausahaan mikro meningkat sekitar 15%, 2 tahun setelah proyek. INDIKATOR AKHIR PROYEK 1) Telah terbentuk KSM dengan minimal 50% berkinerja baik 2) Tiap KSM yang berkinerja baik sekurang-kurangnya membuka peluang kerja 5 10 orang 1) Omzet KSM meningkat 5% pada akhir proyek 1) 15 % dari KSM, anggotanya telah mendapatkan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan

7 KOMPONEN KINERJA SASARAN 2. Membangun kapasitas dan keterampilan komunitas dan lembaga lokal TARGET KINERJA 1) Paling sedikit 3000 KSM berkelanjutan dalam komunitas dan paling sedikit senilai US$ 2,5 juta kredit mikro disediakan untuk komunitas, 2 tahun setelah proyek selesai 2) Kapasitas Kementerian PU dan Pemerintah Daerah diperkuat untuk mengelola dan mengimplementasikan pemberdayaan masyarakat dan program pembangunan, seusai proyek. INDIKATOR AKHIR PROYEK 1) Diperoleh 3000 KSM yang berkelanjutan dan telah menerima pinjaman bergulir rata-rata sebesar Rp. 7,5 juta per KSM (asumsi 1 USD = Rp. 9000)

8 KOMPONEN KINERJA TARGET KINERJA INDIKATOR AKHIR PROYEK SASARAN OUTPUT 1. Komunitas telah dimobilisasi dan diberdayakan; 2. Pengukuran kemiskinan dan Rencana Program Jangka Menengah Penanggulangan Kemiskinan (Medium Term Poverty Reduction Plans (MTPRP) telah lengkap fasilitator telah dilatih sebagai master pelatihan selama 6 bulan, dan 4871 BKM (Village Community Committees (VCC) telah terbentuk dan dilatih dalam bulan ke Semua kelurahan telah melakukan pemetaan swadaya dan menghasilkan PJM Pronangkis di bulan ke 12 1) 2000 fasilitator telah dilatih sebagai master pelatihan selama 6 bulan, dan 4871 BKM (Village Community Committees (VCC) telah terbentuk dan dilatih dalam bulan ke 10. 1) PJM Pronangkis tersusun di 4871 kelurahan baik hasil review maupun baru

9 KOMPONEN KINERJA SASARAN 3. Kebutuhan komunitas telah diidentifikasi dan disusun prioritasnya secara open menu 4. BLM telah disalurkan ke seluruh kelurahan sasaran 5. Seluruh komunitas tingkatkelurahan sasaran terlayani TARGET KINERJA 3. Semua kelurahan telah menyiapkan open menu final, yang diterima oleh semua komunitas, dalam 14 bulan. 4. BLM disalurkan dalam 3 tahapan yakni 30% (pada saat BAPPUK), 50% ( pada saat progress 20%) dan 20% (pada saat progress 60%) untuk disalurkan pada tahun Semua kelurahan telah mengimplementasikan dan melengkapi kegiatannya sesuai open menu yang dibuatnya hingga INDIKATOR AKHIR PROYEK 1) Renta tahun berjalan telah tersusun pada bulan ke 14 di 4871 kelurahan sesuai master schedulle 1) BLM TA 2010 telah disalurkan ke seluruh 4871 kelurahan sesuai dengan tahapan sampai Desember ) Seluruh rencana kegiatan dalam Renta dalam PJM Pronagkis telah direalisasikan

10 KOMPONEN KINERJA SASARAN 6. BKM mandiri telah terbentuk dan aktif 7. Proyek telah dikoordinasikan, dicatat, dimonitoring dan disupervisi dengan baik. TARGET KINERJA BKM telah terbentuk dan dilatih, 36 bulan setelah proyek dimulai. 7. PMU dan konsultan mampu dan efisien mendirikan dan mengimplementasikan di tingkat nasional, provinsi dankabupaten/kota dalam 4 bulan, spesialis Monev ditempatkan di masingmasing tempat dalam 10 bulan. INDIKATOR AKHIR PROYEK 1) 3000 BKM telah terbentuk dan dilatih, 36 bulan setelah proyek dimulai.

11 APA ISSUE ISSUE STRATEGIS YANG BERDAMPAK PADA CAPAIAN 2014?

12 ISSUE ISSUE PENDAMPINGAN 1. TARGET SASARAN PROGRAM YAKNI WARGA MISKIN TIDAK MENJADI PERHATIAN FASILITATOR DAN BKM ISSUE ISSUE TARGET SASARAN DAMPAK PADA PROGRAM TIDAK MENGACU PADA DAFTAR PS2 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANYAK DINIKMATI OLEH WARGA NON MISKIN SASARAN PINJAMAN BERGULIR, WARGA MISKIN SUDAH TIDAK MENJADI PRIORITAS, TETAPI HANYA PERTIMBANGAN KEMAMPUAN MENGEMBALIKAN DANA PINJAMAN BLM TIDAK TERDISTRIBUSI DENGAN BAIK PENYERAGAMAN KEGIATAN DI SETIAP KELURAHAN PENGHIDUPAN KELUARGA MISKIN TIDAK DIDAMPINGI FASILITATOR TIDAK TEPAT SASARAN PEMENUHAN HAK DASAR WARGA MISKIN TIDAK TERPENUHI AKSES WARGA MISKIN TERHADAP SUMBERDAYA MODAL TIDAK TERPENUHI PRINSIP KEADILAN TERBAIKAN PEMBELAJARAN PRIORITAS TDK TERJADI TIDAK TERPANTAU PERKEMBANGANNYA

13 2. BKM SEBAGAI LEMBAGA PEMBERDAYAAN WARGA MISKIN DAN PEREMPUAN MASIH LEMAH ISSUE ISSUE KELEMBAGAAN BKM DAMPAK PADA PROGRAM PENGADMINISTRASIAN DOKUMEN DOKUMEN TIDAK TERTIB MANAJEMEN BKM SIKLUS PROGRAM BELUM MENJADI KEBUTUHAN FUNGSI BKM TIDAK BERLANJUT MASIH TERGANTUNG PADA PENDAMPING KEMANDIRIAN BKM MASIH RENDAHNYA KETERLIBATAN PEREMPUAN DI BKM PJM PRONANGKIS TIDAK BERBASIS DARI PROSES PERENCANAAN VISI DAN MISI BKM HANYA SEKEDAR SYARAT TERCANTUM DALAM PJM BELUM SEBAGAI CITA CITA DAN PROGRAM BERSAMA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN KE DEPAN GENDER PERENCANAAN PARTISIPATIF TIDAK TERINTERNALISASI BKM TIDAK MEMILIKI CITA CITA YANG JELAS BKM TIDAK MEMILIKI ROADMAP BKM TIDAK MEMILIKI ARAH KE DEPAN APAKAH LEGALITAS BKM CUKUP DENGAN DICATATKAN DI KANTOR NOTARIS???? KEBERLANJUTAN KEBERADAAN BKM

14 3. UPK BELUM DIPERANKAN SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO ISSUE ISSUE KELEMBAGAAN UPK DAMPAK PADA PROGRAM BELUM MEMILIKI BUSINESS PLAN UPK UPK TIDAK BERKEMBANG BESARNYA DANA MENGANGGUR (IDLE MONEY) DI BANK DAN KAS KONDISI SUSPEND DAN MINIMAL KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN TIDAK BERGERAK KERUGIAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR CUKUP BESAR KECILNYA PENGELOLAAN DANA BERGULIR SKIM PINJAMAN BERGULIR UPK TIDAK FLEKSIBLE DENGAN KEBUTUHAN NYATA PENGELOLAAN DANA BERGULIR BELUM ADIL BAGI WARGA MISKIN PERPUTARAN MODAL RENDAH KEGIATAN PINJAMAN BERGULIR TIDAK JALAN DANA BERGULIR TIDAK BERKELANJUTAN KEGIATAN MIKRO FINANCE TIDAK LAYAK TIDAK MENUNJANG USAHA KSM TERBATAS PADA ORANG TERTENTU

15 4. KSM BELUM DIPERANKAN SEBAGAI WADAH PEMBERDAYAAN BAGI PENINGKATAN PENGHIDUPAN WARGA MISKIN ISSUE ISSUE KSM KSM EKONOMI, INFRASTRUKTUR DAN SOSIAL SELESAI MELAKSANAKAN KEMUDIAN BUBAR BELUM DIGARAPNYA RENCANA PENGEMBANGAN KSM BELUM TERJADI PENINGKATAN KETERAMPILAN ANGGOTA KSM BELUM TERTIBNYA PEMBUKUAN DAN ADMINISTRASI KSM BELUM TERBANGUN TANGGUNG RENTENG ANTAR ANGGOT KASM BELUM MUNCUL SAVING HABIT DI KALANGAN ANGGOTA KSM DAMPAK PADA PROGRAM KSM TIDAK BERKELANJUTAN KSM HANYA PELAKSANA PROYEK TIDAK ADA NILAI TAMBAH BAGI WARGA MISKIN KSM TIDAK BERKELANJUTAN CAPITAL SOCIAL KSM TIDAK TERBANGUN DISIPLIN DAN KEMANDIRIAN BELUM TERBANGUN

16 4. PENDAMPINGAN FASILITATOR ISSUE ISSUE PENDAMPINGAN FASILITATOR PENDAMPINGAN TERBATAS SAMPAI BKM DAN UPK, KSM BELUM TERGARAP TEAM WORK FASILITATOR BELUM BERJALAN DENGAN BAIK TRANSFER KNOWLEDGE PADA MASYARAKAT SASARAN BELUM MENGENDAP TURN OVER FASILTATOR TEKNIK DAN EKONOMI TINGGI ARUS INFORMASI /PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN BELUM TERLAKSANA SECARA BERJENJANG PENGGABUNGAN TEAM REGULER DAN ADVANCED DAMPAK PADA PROGRAM WARGA MISKIN SEBAGAI SASARAN TIDAK TERSENTUH TIDAK EFEKTIFNYA PENDAMPINGAN MASYARAKAT SEMAKIN TERGANTUNG PADA FASILITATOR PROSES PENDAMPINGAN TERGANGGU PROSES PEMBELAJARAN BAGI WARGA MASYARAKAT TIDAK BERJALAN PROSES PENDAMPINGAN TERHAMBAT

17 ISSUE MANAJEMEN PROYEK ISSUE ISSUE MANAJEMEN PROYEK MASIH BANYAK KABUPATEN/KOTA BELUM MENERBITKAN NOTA PERJANJIAN KERJSAMA (NPK) PETUNJUK MEKANISME PENGEMBALIAN SISA DANA DI REKENING BKM DAN SISA KEGIATAN PASCA 31 MARET (PMK 168) ALOKASI DDUB UNTUK INFRASTRUKTUR BUKAN UNTUK EKONOMI DAN SOSIAL TERDAPAT PERBEDAAN KOMPONEN KEGIATAN PROYEK ANTARA IDB LOAN DENGAN WB LOAN BELUM LENGKAPNYA PERSONIL KMP ICDD, OC/KMW, KORKOT DAN TEAM FASILITATOR DALAM MENGAKOMODASI PENAMBAHAN KEGIATAN DAMPAK PADA PROGRAM TIDAK SESUAI PMK 168 TIDAK SESUAI PMK 168 KONSEP TRI DAYA TIDAK BERJALAN PERBEDAAN PENDEKATAN KEGIATAN TERGANGGU

18 ISSUE MANAJEMEN PROYEK (LANJUTAN) ISSUE ISSUE MANAJEMEN PROYEK BANYAK USULAN KEGIATAN TINGKAT KMW TA 2011 TIDAK MENDAPATKAN ALOKASI DANA EFEKTIVITAS NATIONAL TRAINER TINGKAT PD RENDAH EARLY WARNING SYSTEM TIDAK BERJALAN DI BERBAGAI TINGKATAN TRAINING NEED ASSESMENT (TNA) BELUM OPTIMAL PENGELOLAAN DANA FIXED COST TIDAK TRANSPARANT PENERBITAN KEBIJAKAN STRATEGIS TERLAMBAT DAMPAK PADA PROGRAM KEGIATAN TERGANGGU PEMBOROSAN TERLAMBAT PENANGANAN PELATIHAN TIDAK MENJAWAB KEBUTUHAN MASY KEBOCORAN DANA PELATIHAN MENGGANGGU PROGRAM KESELURUHAN

19 ISSUE ISSUE SINERGI PROGRAM ISSUE ISSUE SINERGI PROGRAM BELUM ADA KESAMAAN PERSEPSI TENTANG KOMPONEN KEGIATAN DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) NATIONAL WILAYAH I BELUM TERAKOMODASI RENCANA KEGIATAN ICDD PROJECT DALAM MASTER SCHEDULLE BELUM TERAKOMODASI KEBUTUHAN SUBSTANSI PELATIHAN BERCIRIKAN KOMPONEN PROYEK ICDD DAMPAK PADA PROGRAM TIDAK TERJADI SINERGISITAS PERBEDAAN MASTER SCHEDULLE PEMBANGUNAN KAPASITAS UNTUK MENUNJANG KETERCAPAIAN LOGICAL FRAME WORK TIDAK TERPENUHI

20 ISSUE ISSUE SINERGI PROGRAM ISSUE ISSUE SINERGI PROGRAM BELUM ADANYA KEJELASAN PENGENDALIAN PROGRAM ND DI WILAYAH I PERUBAHAN-PERUBAHAN STRUKTUR DATA SIM HARUS DIDISKUSIKAN DENGAN WILAYAH I BELUM KUATNYA PEMAHAMAN OC, KORKOT DAN TEAM FASKEL PADA KEGIATAN ADVANCED (PAKET, KEMITRAAN DAN ND) DAMPAK PADA PROGRAM LEMAHNYA PENDAMPINGAN DI WILAYAH I KESULITAN PENYESUAIAN STRUKTUR DATA SIM DI WILAYAH I PENGENDALIAN DALAM PENGGABUNGAN KEGIATAN REGULER DAN ADVANCED DI LAPANGAN

21

22

23 Misi Supervisi IDB Team Februari Perlu perhatian khusus terkait penguatan target sasaran kepada masyarakat miskin. Setidaknya 30% masyarakat miskin di lokasi sasaran harus terkena dampak program ini. 2. Masih ditemukan kelemahan pada kelembagaan BKM, proses capacity building menjadi fokus perhatian pada Mulai dipikirkan penguatan kelompok masyarakat (KSM) sebagai target group pemberdayaan masyarakat. 4. Perencanaan partisipatif masyarakat sudah berjalan dengan baik, diperlukan effort untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja. 5. Dibutuhkan pemikiran khusus terkait pemanfaatan infrastruktur untuk masyarakat miskin 6. Mulai diinisiasi Business Development untuk KSM, membantu perluasan pasar di tingkat lokal 7. Peningkatan keterlibatan kaum perempuan dalam pengambilan keputusan.

24 APA PENYEBABNYA???? DESIGN FAILUR? TIDAK MAKSIMALNYA IMPELEMENTASI? LEMAHNYA PENGENDALIAN? BERUBAH ORIENTASI? TIDAK EFEKTIFNYA PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU? LEMAHNYA KOMITMEN PELAKU????????

25 BAGAIMANA CARANYA? MEMPERTAHANKAN VERSUS MEMPERKAYA DESIGN? PENGUATAN STRATEGI IMPLEMENTASI YG ADA VERSUS INTRODUKSI STRATEGI YANG LAIN? MEMPERKUAT STRATEGI PENGENDALIAN YG ADA VERSUS INTRODUKSI PENGENDALIAN LAIN? MEMBIARKAN PERUBAHAN ORIENTASI VERSUS KEMBALI KE KHITOH? MEMPERTAHANKAN MODEL PELATIHAN YANG ADA VERSUS MEMPERKAYA MODEL PELATIHAN BAGAIMANA CARANYA MENGUBAH KOMITMEN? SAYA NGGAK TAHU

26 STRATEGIC PLANNING 2011 DI WILAYAH I MEMBAGI TARGET CAPAIAN INDIKATOR SAMPAI AKHIR PROYEK/PENUGASAN KMP KONSISTENSI PELAKSANAAN INFRASTRUKTUR DENGAN OPEN MENU (BREAKDOWN ISTISNA A ) ORIENTASI PELATIHAN BKM DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN BKM PENGUATAN UPK SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BERKELANJUTAN PENGUATAN KSM SEBAGAI KELOMPOK MANDIRI ORANG MISKIN DAN PEREMPUAN YANG BERKELANJUTAN PEMANDIRIAN WARGA MASYARAKAT MELALUI PENGUATAN PENGHIDUPAN WARGA MSIKIN (SUSTAINABLE LIVELIHOOD) DI 596 KELURAHAN PELAKSANAAN ND BERBASIS PENGEMBANGAN LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT DI 137 KELURAHAN

27 BAGAIMANA PNPM MP INTEGRATED COMMUNITY DRIVEN DEVELOPMENT (ICDD) PROJECT MENJAWABNYA?

28 ICDD Deskripsi Program : Menggunakan pendekatan terpadu (holistik) bagaimana meningkatkan kesejahteran masyarakat melalui pengelolaan (kualitas dan kuantitas) sumber sumber penghidupan yang berkelanjutan. Program akan difokuskan pada level komunitas keluarga miskin di kelurahan2 tertentu, untuk membangun kesadaran kritis, kepedulian, dan kebersamaan, untuk mengelola asset2 sumber penghidupan secara berkelanjutan (Lestari). Program juga akan memperkuat proses2 dan relasinya dengan institusi warga, pemerintahan, atau pelaku lainnya, sejalan dengan prinsip prinsip Good Governance.

29 ICDD Maksud : Memperkuat proses Transformasi Sosial Masyarakat, seperti yang sedang dilaksanakan dalam P2KP / PNPM Perkotaan selama ini. Tujuan : Meningkatkan aset dan kemampuan orang miskin, sehingga mereka dapat mengorganisir diri mereka sendiri, berpartisipasi, melakukan negosiasi, dan menegakkan akuntablitas lembaga lembaga yang mempengaruhi kehidupan mereka. Sasaran / Target : Kemiskinan berkurang (Kualitas Kuantitas)

30 CONCERN ICDD PROJECT PADA LIVELIHOOD Pengelolaan Sumber Penghidupan yg Terjamin (Lestari) Bagi Warga Miskin dan Perempuan

31 4 Elemen yg mempengaruhi Sumber Penghidupan (Livelihood) Elemen Ekonomi S daya Alam Livelihood Elemen Sosial Elemen Institusi

32 5 Asset Sumberdaya Penghidupan Human Capital (SD Manusia) Social Capital (Modal Sosial) Natural Capital (SD Alam) Livelihood Assets Phisical Capital (SD Fisik) Financial Capital (SD Modal)

33 Sumber Daya Manusia (Human Capital) Kesehatan masyarakat dan kemampuan untuk bekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yg mereka peroleh dari pengalaman dan observasinya sepanjang generasi, membentuk Sumber Daya Manusia mereka. Livelihood Assets Pendidikan dapat membantu untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk menggunakan asset2 yang ada secara lebih baik dan menciptakan asset2 baru maupun kesempatan2 (peluang)

34 Sumber Daya Alam (Natural Capital) Livelihood Assets Bagi masyarakat yg hidup di muka bumi (perkotaan/perdesaan), SDA termasuk tanah/lahan, air, udara, hutan, sesungguhnya adalah kunci penting untuk berproduksi, sediaan pangan dan mendapatkan penghasilan (income). Cara bagaimana masyarakat mendapat akses kepada SDA ini (memiliki, sewa, mengumpulkan, dll) Perlu diperhatikan, seperti: Kondisi nya (secara kualitas dan kuantitas, produktifitasnya) serta bagaimana perubahan kondisi terjadi sepanjang waktu (kelestarian).

35 Modal Keuangan (Financial) Modal Keuangan untuk keluarga dapat diperoleh dari pertukaran produksi dengan uang untuk memenuhi kebutuhan pada periode waktu tertentu saat produksi kurang atau untuk investasi dalam kegiatan2 produktif (usaha) lainnya. Livelihood Assets Masyarakat bisa menggunakan kredit (formal / informal) untuk menambah modal keuangan mereka

36 Modal Fisik Modal Fisik dapat berupa alat2 / perangkat, infrastruktur (jalan, dermaga, fasilitas pasar, instalasi air bersih, fasilitas kesehatan, dll). Livelihood Assets Yang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat memenuhi sumber penghidupan mereka.

37 Modal Sosial (Social Capital) Cara orang2 bekerjasama baik di dalam rumah tangga maupun di komunitas yg lebih luas. Di banyak komunitas, keluarga2 yg berbeda sama2 berkaitan karena: Tanggung jawab sosial Kegiatan saling bertukar (pengetahuan, barang, jasa) Rasa percaya dan dukungan kerjasama Livelihood Assets Masing2 dapat memainkan peran2 yg kritis, yg dibentuk dari pemikiran / keyakinan (sebagai modal sosial) secara parsial dari keluarga2 dgn Kapasitas Sumber Penghidupan yang berbeda.

38 Pengelolaan Sumber Penghidupan Konteks Kerentanan Kebijakan, kelembagaan, dan proses2 SDM Hasil Pengelolaan Sumber Penghidupan Modal SOS FISIK Livelihood Assets Modal KEU SDA Strategi Pengelolaan Sumber Penghidupan

39 Konsep Livelihood dalam ICDD (Integrated Community Driven D Devt) Program ini menekankan pada Penguatan Kapasitas Masyarakat (Khususnya Keluarga Miskin) setempat agar mereka dapat berdaya mandiri,. Menuju Keluarga Sejahtera Untuk menjamin Sumber Penghidupan mereka secara Lestari (berkelanjutan).

40 Pemberdayaan Manusia (Fokus: Sumber Penghidupan Keluarga Miskin) Kegiatan Produksi dan Income Asset 2 : SDM Modal Sos Modal Keu KELUARGA MISKIN Kegiatan Transaksi dan Modal Kegiatan Konsumsi Keamanan/ Jaminan: Pangan Gizi Kesehatan Air Bersih Hunian Pendidikan Partisipasi Masyarakat Keamanan Individu KONTEKS Kerentanan STRATEGI PENGELOLAAN Sumber Penghidupan HASIL 2 :

41 Transformasi Sosial Keluarga Miskin Keluarga Miskin (Tidak Berdaya, ketergantungan Sosial dan Ekonomi) Keluarga Berdaya, (Mampu mengurangi ketergantungan Sosial dan Ekonomi) Sikap Mental dan Perilaku Positif, Bermasyarakat secara efektif, Produktif /income, Mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, atau mengakses Asset2 Sumber Penghidupan nya Keluarga Mandiri, (BEBAS ketergantungan Sosial dan Ekonomi utk meraih kemajuan2 nya) Berani (proaktif) memperjuangkan hak2 nya. Produktif /income, dan mampu Investasi masa depan. Mengelola Sumber2 Penghidupan nya secara lestari Menuju: Keluarga Sejahtera Kepribadian LUHUR (Keamanan dan Kenyamana n Individu secara Sosial, Ekonomi) Yang Lestari

42 MENGAPA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TRANFORMASI YG YG TAK SEIMBANG KETERBELA- KANGAN MARGINALISASI

43 Strategi Intervensi PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Membangun Manusia-nya Membangun Kelompok Pendekatan: TARGETED PARTISIPA TORY COMMUNIT Y BASED VALUE BASED Mengembangkan Potensi dan Kapasitas. (EMPOWERMENT ) Local Good Governance Membangun Iklim / situasi yang Kondusif. (ENABLEMENT) Membangun Institusi Komunitas Membangun / Mengembangkan Potensi Lingkungan (Fisik) Memperkuat Pemerintahan yang Katalis Membangun Organisasi Warga Membuka Akses perlindungan PENGELOLAAN SUMBER PENGHIDUPAN Yg LESTARI Meningkatkan Peran dan Pelaku Lain

44 Transformasi Kondisi Sosial di MASYARAKAT Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Intervensi Keg.Siklus Tujuan Pembelajaran Belajar melakukan perbaikan Sikap / Prilaku / Cara pandang Hasil yang Diharapkan Peneladanan Prinsip dan Nilai Luhur Kemanusiaan Penyiapan Masyarakat oleh Faskel 1 Belajar Bersinergi diantara masyarakat Lembaga Masyarakat yang Representatif dan Mengakar Mengelola Pembangun an Permukiman Pembentukan BKM Pembuatan PJM Pronangkis 2 Belajar Membuat Program Kegiatan Mencerminkan TRIDAYA 3 Belajar Aplikasi Rencana Kegiatan Semata untuk Penanggulangan Kemiskina n Pemanfaatan Dana BLM 4 Masyarakat BERDAYA PAKET 5 Belajar Belajar Kemitaa n Pemda & Masyarakat Terjadi Sinergi antara Pemda & Masyarakat Masyarakat MANDIRI CHANNELING Program 6 Belajar Mampu Mengakses SumberDaya disekitarnya Berhasil Bermitra dengan SumberDaya lainnya 7 Menuju Masyarakat MADANI Neighborhood Development Kolaborasi Pembangunan Komu nitas dan Permukiman dgn prinsip Good Governance

45 Transformasi Kondisi Sosial di PEMDA Stadia Awal (Non Pro Poor Policy) SINERGI (Pro Poor Policy) BERDAYA (Pro Poor Planning Budgeting) MANDIRI Menerapkan GOOD GOVERN C Menuju Masyarakat MADANI Intervensi Keg.Siklus Tujuan Pembelajaran Belajar melakukan perbaikan Sikap / Prilaku / Paradigma PELAYAN MASY. Hasil yang Diharapkan LEADERSHIP Peneladanan Prinsip dan Nilai Luhur Kemanusiaan Belajar dari lapangan (Refleksi) 1 Bersinergi bersama Stakeholde rs Kota (PEDULI BERSAMA) TKPKD yg ProAktif, Efektif (Advokasi Kebijakan) Kemitraan Pemda & Masyarakat Pembentukan KBP, Menyusun Proses SPKD, PJM PKP Pronangkis (PPA) 2 Belajar Membuat Perenc Program Kegiatan Nangkis (P3B) RoadMap Mencapai MDG s 3 Sinergi, Harmoni sasi Prog Monev Program Nangkis Meningkatkan Kinerja Program Nangkis Mengelola Prog/Keg Nangkis (MUSREN BANG) 4 5 Terjadi Sinergi antara Pemda & Masya rakat Program KEMITRAAN (Paket / Channeling) 6 Mampu Menggalang SumberDaya disekitarnya Gerakan Bersama Percepatan Nangkis Neighborhood Development 7 Kolaborasi Pembangu nan Komu nitas dan Permukiman dgn prinsip Good Governance Pemb Masyarakat Kota yang Berbudaya MAJU

46 Transformasi Kondisi Sosial di KELUARGA MISKIN Tidak BERDAYA (Keluarga Miskin) Intervensi Keg.Siklus Tujuan Pembelajaran 1 Belajar melakukan perbaikan Sikap / Prilaku / Cara pandang Hasil yang Diharapkan Peneladanan Prinsip dan Nilai Luhur Kemanusiaan Penyiapan Masyarakat oleh Faskel RKM, RK, PS Belajar Bersinergi diantara Anggota KSM BerORGAN ISASI secara efektif dan produktif VISI / CITA 2 Pembentukan KSM 2 Belajar Membuat Program Kegiatan Mengem bangkan Potensi, dan kapasitas Pembuatan Rencana Tindak KSM 3 Belajar Aplikasi Rencana Kegiatan Mengakses SDy, Peluang, Usaha Produkti f/income Pemanfaatan Dana BLM 4 Keluarga BERDAYA Program Kemitraan (KUBE) Belajar Bermitra, Membangun Jaring Sosial /Eko Terjadi Sinergi antar KSM Memupuk Asset Penghidupannya Keluarga MANDIRI 5 Belajar Membangun kemandirian Sos Ek 7 Menuju Keluarga SEJAHTERA Neighborhood Development Local Economic Development 6 ProAktif Mengelola Asset Sumber Penghidupan Pribadi Unggul, Wirausaha berhasil Sumber Penghidupan mereka semakin aman/ terjamin.

47 MENYIAPKAN UPK SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO UPK PNPM CDD UPK PNPM ICDD ALASAN PERUBAHAN SKEMA PINJAMAN SERAGAM (BULANAN) UMUMNYA LAMA PINJAMAN SERAGAM BERKISAR BLN DGN CICILAN FLAT TIDAK ADA TABUNGAN DARI ANGGOTA KSM TANGGUNG RENTENG UNTUK MENJAMIN YG TDK BAYAR PLAFON KREDIT SAMA UNTUK SEMUA ANGGOTA KSM PRODUK PINJAMAN KONVENSIONAL (JASA BUNGA) SKEMA PINJAMAN DISESUAIKAN DENGAN PRODUK KSM LAMA CICILAN DAN BESAR CICILAN BISA BERBEDA BEDA DIKEMBANGKAN TABUNGAN KSM DANA SIMPANAN KHUSUS UNTUK TANGGUNG RENTENG PLAFON KREDIT BERSIFAT INDIVIDUAL SESUAI JENIS USAHA KECIL, (SIMPANAN?) DAN KELAYAKAN PRODUK PINJAMAN DIKEMBANGKAN ALTERNATIF SYARI AH (BAGI HASIL) KREDIT MIKRO DIMAKSUDKAN UNTUK MENDUKUNG USAHA KSM MEMUDAHKAN ANGGOTA KSM MENYESUAIKAN PRODUK PINJAMAN SESUAI KEBUTUHAN PRODUKSI MENDORONG TABUNGAN UNTUK KEBUTUHAN USAHA KSM DAN MENINGKATKAN RASA MEMILIKI KSM THD UPK MERINGANKAN ANGGOTA KSM LAINNYA MENDORONG PRAKTIK PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN YANG LANCAR OLEH KSM MEMBERIKAN ALTERNATIF PRODUK YANG LEBIH SESUAI DGN KSM

48 PELAKSANAAN LIVELIHOOD PENYUSUNAN KONSEP, PEDOMAN TEKNIS DAN MODUL PELATIHAN LIVELIHOOD TARGET KELURAHAN LIVELIHOOD 596 KELURAHAN DAN 3000 KSM SUMBER DANA ISDF : USD 7 MILLION ALOKASI PER KELURAHAN USD 10,000 SASARAN 5 6 KSM PER KELURAHAN DGN DANA USD 2000 WAKTU PELAKSANAAN TA 2011 DAN 2012

49 Seleksi kelurahan livelihood TINGKAT KMP/PUSAT ( M 1-4 APR 2011) TINGKAT KMW/PROV M 1 2 MEI 11 TINGKAT KMP/PUSAT M 3 4 MEI 2011 KELURAHAN YG TELAH 3 KALI BLM KLARIFIKASI LAPANGAN FINALISASI SELEKSI KELURAHAN LIVELIHOOD TDK LULUS SELEKS I SELEKSI KELURAHAN YG MEMENUHI SYARAT BERBASIS DATA SIM Tidak Y/T? Ya DAFTAR CALON KEL LIVELIHOOD Y/T? Ya JUSTIFIKASI DAN MELENGKAPI DATA SIM DAFTAR CALON KEL LIVELIHOOD HSL KLARIFIKASI TDK LULUS SELEKS I Tidak TDK LULUS SELEKS I Tidak Ya Y/T? PENETAPAN KELURAHAN LIVELIHOOD TA 2011 OLEH DIREKTUR PBL DAFTAR KEL LIVELIHOOD DEFINITIF DISEBA R KE KMW

50 PELAKSANAAN NEIGHBOURHOOD DEVELOPMENT SELEKSI KELURAHAN ND PENGAYAAN PROGRAM ND TARGET KELURAHAN ND 137 KELURAHAN SUMBERDANA : IDB LOAN SEBESAR USD 6 MILLION ALOKASI BLM PER KELURAHAN: USD 31,000 DALAM 3 TAHAPAN WAKTU PELAKSANAAN: 2011 DAN 2012

51 Seleksi kelurahan ND TINGKAT KMP/PUSAT ( 4 M) TINGKAT KMW/PROV 2M TINGKAT KMP/PUSAT 2 M KELURAHAN YG TELAH 3 KALI BLM KLARIFIKASI LAPANGAN EVALUASI TDK LULUS SELEKS I SELEKSI KELURAHAN YG MEMENUHI SYARAT BERBASIS DATA SIM Tidak Y/T? Ya Y/T? Ya KELURAHAN ND DISEPAKATI TDK LULUS SELEKS I Tidak TDK LULUS SELEKS I Tidak Ya Y/T? PENETAPAN LOKASI LAYAK IKUT SELEKSI TIM SELEKSI PROV DAFTAR CALON KEL LIVELIHOOD DAFTAR CALON KEL KEL ND DAFTAR KEL ND DEFINITIF

52 PELAKSANAAN PILOT IMPLEMENTASI ISLAMIC MICRO FINANCE PENYUSUNAN KURIKULUM ISLAMIC MICRO CREDIT SELEKSI KELURAHAN TARGET KELURAHAN PILOT MIKRO KREDIT SYARI AH: NAD, SUMBAR DAN JABAR SUMBER DANA TA GRANT : USD 450,000 JENIS KEGIATAN: PELATIHAN DAN PELAKSANAAN WAKTU PELAKSANAAN TA 2011 DAN 2012

53 REKOMENDASI PENAMBAHAN KEGIATAN LIVELIHOOD, ND DAN PILOT MICRO FINANCE SYARI AH 2011 DAN 2012, DIPERLUKAN: 1.MEREKRUT SEGERA KONSULTAN KURIKULUM 2.MEREKRUT FASILITATOR KEWIRAUSAHAAN 3.PELATIHAN NASIONAL LIVELIHOOD 4.PELATIHAN NASIONAL MIKRO FINANCE SYARI AH 5.PERUBAHAN /PENAMBAHAN STRUKTUR KONSULTAN

54

55

56

57 g{tç~ léâ