PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016
|
|
- Deddy Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016 A. Gambaran Umum Program ICDD Phase 3 telah memfasilitasi penguatan peran Pemerintah Daerah dalam rangka menjalin kemitraan, yang akan mensinergikan antara usaha produktif yang dikembangkan KSM dengan kebijakan dan produk unggulan yang dikembangkan Pemerintah Daerah, serta upaya pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman di perkotaan. Program tersebut diperkenalkan dengan nama Pusat Pengembangan Bisnis atau Business Development Center (BDC), yang mana pada tahun 2015 telah dibentuk kelembagaannya di 15 Kota/kabupaten sebagai pilot program. Program ini bertujuan : 1. Meningkatkan kapasitas Pemda dalam melaksanakan Pilot BDC untuk mengembangkan usaha KSM yang berkelanjutan di wilayahnya. 2. Mewujudkan BDC sebagai simpul jaringan usaha dan sarana pengembangan KSM yang mencakup pemasaran, produksi, sumber daya manusia (SDM), pembiayaan serta menjadi penghubung usaha dalam pengembangan ekonomi lokal. 3. Mewujudkan jejaring usaha usaha antara kelompok masyarakat dengan dunia usaha dan kelompok peduli (stakeholders) lainnya. B. Pelaksanaan Pilot Business Development Center (BDC) 1. Seleksi dan Penetapan lokasi Pilot BDC Kegiatan seleksi kabupaten/kota lokasi BDC sudah selesai dilakukan dalam 2 tahap seleksi yaitu: No Tahapan Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Mapping tahap pertama dilakukan di 100 Kab/Kota yang Okt Des 2014 menjadi dampingan P2KKP di wilayah I. Aspek-aspek yang dinilai secara umum pada seleksi tahap awal ini meliputi: a. Potensi Produk Unggulan Daerah b. Potensi KSM dampingan PNPM Mandiri Perkotaan c. Kinerja PNPM Mandiri Perkotaan d. Dukungan Kebijakan Pemda e. Potensi dukungan Kelompok Peduli (stakeholders) Mapping tahap pertama ini mendapatkan 50 Kab/kota dengan nilai ranking tertinggi dari 100 kab/kota yang dinilai. 2 Mapping tahap kedua dilakukan di 50 Kab/Kota hasil penilaian pada mapping tahap pertama. Aspek-aspek yang dinilai pada seleksi tahap kedua ini adalah aspek Kapasitas Januari April 2015 Usaha (economic mapping) pada potensi KSM yang mendukung produk unggulan daerah di masing-masing kab/kota, yang meliputi aspek: a. Jumlah pelaku usaha dan tenaga kerja. b. Rata-rata jumlah pelaku usaha terhadap produk unggulan daerah. c. Total omzet pelaku usaha per bulan di Kab/Kota.
2 No Tahapan Kegiatan d. Rata-rata persentase keuntungan dari omzet per bulan. e. Jangkauan pemasaran lintas kecamatan, kabupaten dan provinsi. Mapping tahap kedua ini mendapatkan 15 Kab/Kota yang menjadi calon lokasi pilot BDC. Waktu Pelaksanaan Menindak lanjuti hasil seleksi, sudah dilakukan penetapan 15 Kabupaten/Kota sebagai lokasi BDC melalui tahapan sebagai berikut: No Tahapan Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Permintaan dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah 8 Mei 2015 terhadap kegiatan Pilot BDC di 15 Kab/Kota calon lokasi BDC melalui melalui surat Direktur Bangkim No. UM CK/261 tertanggal 8 Mei 2015 perihal dukungan Pemerintah Daerah terhadap Kegiatan Pilot Business Development Center (BDC). 2 Dukungan dan komitmen Pemda melalui surat minat (komitmen) pelaksanaan kegiatan Pilot BDC yang diajukan oleh 15 walikota/bupati kepada Direktur Bangkim Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPERA. Mei - Juli Penetapan 15 kabupaten/kota lakasi BDC melalui surat Direktur Bangkim No. LP CK/717 tertanggal 9 September 2015 perihal Pelaksanaan Percontohan Business Development Center (Pilot BDC) Tahun 2015, dengan rincian kabupaten/kota sebagai berikut: 1. Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara 2. Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat 3. Kota Jambi, Provinsi Jambi 4. Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan 5. Kota Pagar Alam, Provinis Sumatera Selatan 6. Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung 7. Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung 8. Kota Metro, Provinsi Lampung 9. Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 10. Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat 11. Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat 12. Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat 13. Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat 14. Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat 15. Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. 2. Pelaksanaan Feasibility Study (FS) 9 Sept
3 Kegiatan FS dilakukan oleh tim studi kelayakan yang bertugas di masing-masing kota/kab (di 15 Kota/Kab). Struktur organisasi tim studi kelayakan di masing-masing kota/kab terdiri dari: 1 orang TA Local Economic Development (LED), 1 orang Sub TA Kelembagaan, 1 orang Sub TA Data dan Informasi. Tim studi kelayakan dikoordinir oleh Konsultan Manajemen dan Evaluasi (KME). Kegiatan FS sudah selesai dilaksanakan pada bulan Agustus Oktober 2015, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: Persiapan yang meliputi: TOR FS, Instrumen FS, Presentasi desain FS dan Rekrutmen Tim FS; Pelatihan pembekalan Tim FS dan mobilisasi Tim FS ke lapangan (15 kab/kota); Pelaksanaan kajian di lapangan (koordinasi, survey KSM, FGD, indept interview, pengumpulan data skunder dan verifikasi data lapangan); Presentasi awal hasil FS; Workshop daerah (15 kabupaten/kota) untuk masukan akhir hasil FS; Penyusunan laporan akhir hasil FS. Hasil dari FS ini adalah berupa dokumen laporan yang berisi laporan hasil FS, profil potensi ekonomi kota dan rencana bisnis (business plan) untuk masing-masing 15 kota/kabupaten lokasi BDC. 3. Pelaksanaan TOT Pembentukan dan Pengelolaan BDC bagi TA KMW dan Korkot Dalam rangka menyiapkan tim pemandu dan pendamping di tingkat konsultan (TA KMW dan Korkot) yang memiliki kemampuan dalam memfasilitasi pembentukan dan pengelolaan BDC di 15 kabupaten/kota lokasi BDC maka dilaksanakan kegiatan TOT Pembentukan dan Pengelolaan BDC yang sduah dilaksanakan pada tanggal Agustus 2015 yang bertempat di Hotel Ibis Jakarta. 4. Pembentukan Kelembagaan BDC Pembentukan kelembagaan BDC sudah dilaksanakan di 15 kabupaten/kota pada bulan September sampai Desember 2015, meliputi capaian kegiatan sebagai berikut: Lokakarya pembentukan BDC sudah dilaksanakan di 15 kabupaten/kota dengan hasil sudah terbentuknya kelembagaan BDC dan struktur Komite BDC di 15 kabupaten/kota; Sudah diterbitkan SK Walikota/Bupati perihal pembentukan BDC dan struktur Komite BDC di 15 kabupaten/kota; Sudah adanya Rekening bank Komite BDC di 15 kabupaten/kota, dengan ketentuan ditandatangani oleh 3 orang perwakilan anggota Komite BDC, terdiri dari 3 unsur (Pemda, BKM, KSM/Kelompok Peduli), yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite BDC; Sudah tersusunnya Rencana Kerja Komite BDC di 15 kabupaten/kota; AD/ART BDC sudah selesai disusun dan disahkan Komite BDC di 15 kabupaten/kota. 5. Penyiapan Pengelola dan Rencana Operasional BDC Dalam menyiapkan pelaksanaan operasional BDC, pada bulan Januari - April 2016 sudah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: 3
4 Rekrutmen Pengelola BDC (Manajer, Bag. Keuangan dan Bag. Adm) sudah selesai di 15 kabupaten/kota. Pelatihan Pengelolaan BDC bagi Komite dan Pengelola BDC sudah selesai di 15 kabupaten/kota. Pembukaan rekening Pengelola BDC sudah selesai di 15 kabupaten/kota (100%). Penyusunan rencana usaha dan kegiatan pengelolaan BDC (tahun pertama) sudah selesai di 15 kabupaten/kota. 6. Pencairan dan Pemanfaatan BLM BDC Tahap I a) Pencairan BLM BDC Tahap I Pencairan BLM BDC Tahap I sebesar 1,5 Milyar per kabupaten/kota (75 % dari Rp. 2 Milyar) sudah selesai dicairkan melalui rekening Komite BDC di 15 kabupaten/kota pada bulan November sampai Desember b) Pemanfaatan BLM BDC Tahap I Untuk bisa memanfaatkan dana BLM ada 6 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu : (1) Dokumen Business Plan Hasil FS; (2) Pengelola BDC sudah direkrut; (3) Pelatihan Pengelolaan BDC sudah dilaksanakan; (4) AD/ART sudah disahkan; (5) Ada Dokumen Rencana Usaha dan Kegiatan BDC 1 Tahun; dan (6) Ada Rekening Bank Pengelola BDC. Status 31 Desember 2016, BLM BDC sudah disalurkan dari rekening Komite BDC ke rekening Pengelola BDC di 15 Kabupaten/Kota sebesar total sebesar Rp. 12,836,777,500,- (57%). Dari dana yang sudah disalurkan Komite kepada Pengelola BDC tersebut, sebesar total Rp. 6,167,454,190,- (48%) sudah dimanfaatkan oleh Pengelola BDC untuk mendukung biaya operasional dan kegiatan BDC. Progress pemanfaatan BLM BDC Tahap I per tanggal 31 Desember 2016 secara rinci sebagai berikut: No Provinsi Kota/ Kabupaten Cair ke Komite BDC Progress Pemanfaatan BLM BDC Tahap I Disalurkan dari Komite ke Pemanfaatan oleh Pengelola Pengelola BDC BDC Rp Rp % Rp % 1 Sumatera Utara Kota Medan ,1% ,4% 2 Sumatera Barat Kota Pariaman ,0% ,0% 3 Jambi Kota Jambi ,0% ,1% 4 Sumatera Selatan Kota Palembang ,3% ,2% Kota Pagaralam ,9% ,3% Kota Bandar Lampung ,0% ,7% 5 Lampung Kabupaten Pringsewu ,9% ,9% Kota Metro ,9% ,3% 6 Banten Kabupaten Tangerang ,2% ,6% 7 Kalimantan Barat Kota Pontianak ,0% ,2% Kota Bandung ,7% ,5% Kota Tasikmalaya ,2% ,1% 8 Jawa Barat Kabupaten Pangandaran ,7% ,9% Kabupaten Bogor ,0% ,9% Kabupaten Garut ,0% ,6% Total % % 4
5 Bentuk kegiatan BDC meliputi: fasilitasi pengembangan usaha KSM (diantaranya pemasaran, pengembangan produksi dan kualitas produk KSM), penguatan kapasitas serta kegiatan advokasi kebijakan. Jumlah KSM dan Anggota KSM yang fasilitasi BDC per tanggal 31 Desember 2016 secara rinci sebagai berikut: No KOTA / KABUPATEN KELURAHAN KSM ANGGOTA KSM ANGGOTA KSM YANG SUDAH DIFASILITASI BDC TENAGA KERJA 1 KOTA MEDAN KOTA PARIAMAN KOTA JAMBI KOTAPAGAR ALAM KOTA PALEMBANG KOTA BANDAR LAMPUNG KOTA METRO KABUPATEN PRINGSEWU KABUPATEN TANGGERANG KOTA PONTIANAK KOTA BANDUNG KABUPATEN BOGOR KOTA TASIKMALAYA KABUPATEN GARUT KABUPATEN PANGANDARAN TOTAL Pelatihan Penguatan BDC Dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelolaan BDC, maka sudah dilaksanakan pelatihan penguatan (lanjutan pengelolaan BDC) dengan peserta terdiri dari konsultan pendamping BDC (TA PPMK, TA MK, Korkot/Askot Mandiri) dan pelaksana BDC untuk 15 kabupaten/kota ( meliputi Pengurus inti Komite BDC serta Manajer, Staf Keuangan dan Tenaga Ahli Pengembangan Usaha Pengelola BDC) pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 5 November 2016 yang bertempat di Hotel Ibis Jakarta. Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan tersebut, diantaranya adalah: a) Terbangunnya pemahaman peserta tentang konsep, arah pengembangan BDC dan sistem perdagangan yang berkeadilan; b) Peserta dapat menjalankan kelembagaan BDC sesuai dengan peran dan fungsinya; c) Peserta dapat melakukan analisis keuangan dan usaha BDC secara berkala; d) Tersusunnya Rencana Kerja dan strategi pengembangan BDC ke depan. C. Lesson Learned dan Isu Strategis BDC Pembelajaran dan Isu strategis selama pelaksanaan pilot BDC, diantaranya sebagai berikut: 5
6 1. Pedoman/POB Pilot BDC seharusnya sudah final disusun dan disahkan sejak program mulai dilaksanakan di lapangan, sehingga dapat menjadi landasan/acuan yang pasti bagi seluruh pihak yang terlibat sejak awal. 2. Proses mapping (seleksi) kabupaten/kota dalam mendapatkan lokasi BDC tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada Tim Korkot tetapi perlu pengendalian yang lebih intensif dan verifikasi data lapangan secara langsung oleh KMW dan KMP, sehingga menghasilkan data dan hasil seleksi yang lebih objektif dan akurat. 3. Pelaksanaan feasibility study (FS) masih lemah dalam pemetaan dan analisis pasar berdasarkan data primer potensi pasar/buyer yang riil berada di lingkungan kab/kota lokasi BDC, sehingga rekomendasi dan business plan yang dihasilkan dari FS masih normatif hanya berupa asumsi-asumsi potensi pasar yang berdasarkan data sekunder dan belum menggambarkan potensi pasar yang riil dari produk-produk unggulan KSM. 4. Sosialiasi program Pilot BDC kepada Pemda, BKM, KSM dan stakeholders lainnya harus dilakukan lebih intensif sejak awal program dengan media sosialisasi yang lebih tepat, sehingga pemahaman Pemda, BKM, KSM dan stakeholders lainnya lebih baik sejak awal persiapan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengembangan program. 5. Dari sisi perkembangan kelembagaan BDC: a) Soliditas dan keaktifan Komite BDC masih kurang dan belum merata; b) Kapasitas Komite dan Pengelola BDC masih belum memadai. 6. Dari sisi perencanaan kegiatan dan usaha BDC, diantaranya adalah: a) Ada produk KSM yang potensial dikembangkan di luar produk unggulan hasil FS, tapi secara umum BDC belum berani mengembangkannya; b) Business plan yang ada belum bisa menjawab seluruh kebutuhan riil dan potensi produk KSM; c) Data base KSM belum optimal. 7. Dari sisi perkembangan kegiatan usaha, diantaranya adalah: a) Pengelola BDC belum optimal dalam memfasilitasi pengembangan usaha KSM; b) Penjualan produk KSM masih relatif rendah. 8. Dari sisi peran PEMDA dan stakeholder lainnya, diantaranya adalah: dukungan SKPD belum optimal. 9. Dari Sisi Peningkatan kapasitas, diantaranya adalah: belum memiliki strategi pengembangan kapasitas KSM. 10. Konsultan pendamping BDC (KMW, Korkot dan Tim Fasilitator) harus memiliki kapasitas yang memadai, lebih kreatif dan lebih intensif dalam melakukan pendampingan dan penguatan baik di level BDC dan Pemda maupun di level KSM. D. Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Kesimpulan Pelaksanaan Pilot BDC di 15 kabupaten/kota secara umum sudah berjalan sesuai dengan ketentuan dan tahapan kegiatan yang sudah diatur dalam POB Penyelenggaraan Pilot BDC, dengan ringkasan kegiatan sebagai berikut: a) Tahap persiapan, sudah dilakukan kegiatan-kegiatan, meliputi: 6
7 Kegiatan seleksi kabupaten/kota untuk menetapkan 15 kabupaten/kota yang menjadi lokasi pilot BDC; Sosialisasi awal BDC di 15 kabupaten/kota yang menjadi lokasi BDC; Kegiatan Feasibility Study (FS). b) Tahap perencanaan dan penyiapan kelembagaan BDC, meliputi: Pembentukan kelembagaan BDC: (1) Lokakarya pembentukan kelembagaan BDC dan struktur Komite BDC; (2) Penerbitkan SK Walikota/Bupati perihal pembentukan BDC dan struktur Komite BDC; (3) Pembukaan rekening bank Komite BDC; (4) Penyusunan Rencana Kerja Komite BDC; (5) Penyusunan AD/ART BDC. Menyiapkan pelaksanaan operasional BDC: (1) Rekrutmen Pengelola BDC (Manajer, Bag. Keuangan dan Bag. Adm); (2) Pelatihan Pengelolaan BDC bagi Komite dan Pengelola BDC; (3) Pembukaan rekening Pengelola BDC; (4) Penyusunan rencana usaha dan kegiatan pengelolaan BDC (tahun pertama). c) Tahap Pencairan dan Pemanfaatan BLM PPMK Pencairan BLM BDC Tahap I sebesar 1,5 Milyar per kabupaten/kota (75 % dari Rp. 2 Milyar) sudah selesai dicairkan melalui rekening Komite BDC di 15 kabupaten/kota, sementara pemanfaatan BLM sudah tersalurkan dari rekening Komite BDC ke rekening Pengelola BDC di 15 Kabupaten/Kota sebesar total sebesar Rp. 12,836,777,500,- (57%) dan sudah dimanfaatkan oleh Pengelola BDC sebesar total Rp. 6,167,454,190,- (48%). d) Tahap Pengelolaan BDC Serangkaian kegiatan sudah dilakukan oleh Pengelola BDC berdasarkan rencana kerja dan rencana usaha BDC meliputi: fasilitasi pengembangan usaha KSM (diantaranya pemasaran, pengembangan produksi dan kualitas produk KSM), penguatan kapasitas serta kegiatan advokasi kebijakan. 2. Rekomendasi Untuk meningkatkan kinerja BDC ke depan, maka berikut beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti: a) Perlu kajian lebih lanjut terhadap potensi produk unggulan lainnya dan Review Business plan; b) Menjadikan 4 indikator kesehatan keuangan (likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktifitas) sebagai penilaian kinerja dan aktifitas BDC; c) Menyiapkan strategi pengembangan kapasitas bagi komite, pengelola, pemda dan KSM; d) Melaksanakan fasilitasi pengembangan usaha KSM secara optimal; e) Mengaktifkan Kegiatan-kegiatan belajar internal BDC secara periodik; f) Mapping seluruh KSM potensial di kota/kab sebagai data base KSM; g) Memastikan tim pendamping melakukan pengendalian dan pengembangan kapasitas BDC sesuai tugas dan fungsinya untuk menjamin keberlanjutan BDC; h) Menindaklanjuti inisiasi pengembangan asosiasi BDC dan jaringan pemasaran online antar BDC. 7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN Keynote Speech Kebijakan Business Development Center Untuk Mendukung Penanganan
Lebih terperinciPengembangan Livelihood dalam Program KOTAKU
Pengembangan Livelihood dalam Program KOTAKU Ditulis oleh: Budi Yana Saifullah, TA Livelihood KMP KOTAKU Wilayah 1 A. Konsep dan Pengembangan Kegiatan Livelihood dalam Program KOTAKU 1. Konsep Dasar Pengembangan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK
A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)
Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP) Disampaikan Oleh: Mita D Aprini Jakarta, Juni 2015 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat a. LATAR BELAKANGLatar
Lebih terperinciKEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB
KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB 2016-2020 NO INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA (TAHUN) 2016 2017 2018 2019 2020 STRATEGI OPERASIONAL KOMPONEN PENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 2 Key Performance Indicator NSUP-IDB
Lebih terperinciProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan
i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) PER 31 DESEMBER 2014 I. LOKASI PPMK TAHUN
Lebih terperinciLESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG
LESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG oleh: Kasatker Randal Provinsi Lampung Disampaikan pada Workshop Peningkatan Kualitas RPI2-JM Kabupaten/Kota Strategis Nasional Wilayah Sumatera Yogyakarta,
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2014-2015 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya LINGKUP PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Landasan Kebijakan 3 Arah
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 Tahun Propinsi Kota Kelurahan 2008 (Pilot) Lokasi Kegiatan
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN L1NGKUNGAN
DE PAR T EM E N P EKE R JAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN L1NGKUNGAN Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan - Phone / Fax. (021) 72797233 Nomor :
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011
LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011 I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu Periode Januari Desember 2011 pengaduan yang telah masuk sebanyak 7.875 pengaduan
Lebih terperinciKerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) A. LATAR BELAKANG Program KOTAKU sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah
Lebih terperinciII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. PENDAHULUAN Berdasarkan progress capaian pengaduan pada periode Maret 2012 jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 801 pengaduan dan secara akumulatif sampai dengan bulan Maret 2012 jumlah pengaduan yang
Lebih terperinciII. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan
I. PENDAHULUAN Pengelolaan data bulan September 2015 telah masuk data sebanyak 55.918 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai penanganannya mencapai 55.657 pengaduan (99,53%). Pengaduan yang masih berstatus
Lebih terperinciKonsep Dasar Business Development Center (BDC)
Konsep Dasar Business Development Center (BDC) BDC BAGIAN DARI STRATEGI PENGEMBANGAN LIVELIHOOD Federasi UPK Pengembangan dan Keberlanjutan Layanan Keuangan Mikro Layanan Keuangan Mikro UPK melalui Konvensional
Lebih terperinciPROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015
PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan
Lebih terperinciPengaduan tiap provinsi
SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN BANTEN JAWA BARAT BENGKULU BANGKA BELITUNG LAMPUNG KALIMANTAN BARAT JAMBI Konsultan Manajemen Pusat A. Perkembangan PPM bulan Agustus 2016 Pengaduan pada bulan Agustus 2016
Lebih terperinciAPA ITU PROGRAM KOTAKU? pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana
KOTAKU? APA ITU PROGRAM Sumber Photo : Istimewa Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan
Lebih terperinciREKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007
REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara
Lebih terperinciHASIL UJI PETIK P2KP ADVANCED KMP ADVANCE
HASIL UJI PETIK P2KP ADVANCED KMP ADVANCE HASIL UJI PETIK KEGIATAN PAKET KMP ADVANCE Pelaksanaan Uji Petik PAKET TOR KMP P2KP Advanced : 50% dari Total Kab/ Kota dampingan KMP P2KP Advanced Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciKonsep Dasar. Mau. Paham. Mampu
Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.
Lebih terperinciOleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013
Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun
Lebih terperinciArah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU
Z Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh 2015-2019 dan Gambaran Umum Program KOTAKU Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Latar Belakang & Kebijakan Amanat
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya
Lebih terperinciMEKANISME PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN ANGGARAN BANTUAN DANA INVESTASI (BDI) NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor : 63/SE/DC/2016 Tentang : Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman MEKANISME PENCAIRAN DAN
Lebih terperinciBuletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara
Tentang Program Kotaku Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat
Lebih terperinciStatus Pengaduan bulan Sept 16
DKI JAKARTA SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN JAWA BARAT BANTEN BENGKULU SUMATERA BARAT KALIMANTAN BARAT BANGKA BELITUNG LAMPUNG RIAU JAMBI KEPULAUAN RIAU A. Perkembangan PPM bulan September 2016 Jumlah
Lebih terperinciProgress Report. Kepada : Yth TL KMP P2KP-2 : RM dan TA KMP P2KP-2 Perihal : Progress Channeling Program P2KP Tanggal : Minggu ke- 3 Desember 2006
Progress Report Kepada : Yth TL KMP P2KP-2 Cc : RM dan TA KMP P2KP-2 Perihal : Progress Channeling Program P2KP Tanggal : Minggu ke- 3 Desember 2006 Sesuai dengan rencana kerja, ada beberapa kegiatan yang
Lebih terperinciP2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08
: KMW-2 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-2 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 1 TIM, Kel. ) 9 () Quick Status P2KP Status
Lebih terperinciOleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013
Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Kemiskinan adalah masalah kompleks sehingga Penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif Kondisi lingkungan dan permukiman yang
Lebih terperinciThn Thn Thn Thn JUMLAH 91
I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data
Lebih terperinciKAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN
KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman OUTLINE Latar Belakang Program Arahan Kebijakan DJCK: ATAR BELAKANG Kebijakan
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL RAPAT KERJA TENAGA AHLI MONEV KMW. Juni 2009
KMP PNPM MANDIRI PERKOTAAN RANGKUMAN HASIL RAPAT KERJA TENAGA AHLI MONEV KMW Juni 2009 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 Mei 2009 LOKASI SASARAN DONOR PROP KOTA KELURAHAN BARU LANJT LAMA IDB 14 110 764 2.635
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SURAT EDARAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 88/SE/DC/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN
Lebih terperinciPROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan
I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai
Lebih terperinciPROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )
PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN BASELINE, PLPBK
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION
latar Belakang Kesenjangan antar wilayah di perkotaan dan perdesaan ditandai dengan keterbatasan sarana, prasarana, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang belum memadai menyebabkan kualitas sumber daya
Lebih terperinciSTRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA
STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA Logical Framework PERAN PEMERINTAH DAERAH PERTANYAAN PENELITIAN 1. Bagaimana koordinasi antara berbagai badan pemerintah dengan KBP dapat diperkuat
Lebih terperinciIII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi
Lebih terperinciP E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS
Lebih terperinciBersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh.
Bersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan Program lanjutan dari Program PNPM Mandiri Perkotaan. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)telah disosialisasikan di
Lebih terperinciSELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran
KMW-4 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-4 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. Quick Status SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 8 TIM, Kel. ) P2KP Status data: 1-28
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan
Lebih terperinciKEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM
KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SURAT EDARAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 63/SE/DC/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN
Lebih terperinciProgres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009
Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex PKP, Ex KMW Provinsi, Ex PKP, OC, OC dan OC 8) Periode Nopember 009 Pendahuluan Berdasarkan surat KMP PNPM Mandiri Perkotaan No. 09/KMP/PNPM/IV/009 tanggal
Lebih terperinciKurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan
1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Lebih terperinciPRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011
PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya agar keterlibatan pemerintah provinsi dalam PNPM Mandiri Perkotaan meningkat dari waktu
Lebih terperinciMEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016
MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 Ir. Mochammad Natsir, MSc. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN 2016 Jakarta,
Lebih terperinciKebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline
Lebih terperinciP E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN
P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN 2 1.4. 3 Gampong adalah wilayah
Lebih terperinciII. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan
I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan April 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 506 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 497 pengaduan
Lebih terperinciKONSEP KELEMBAGAAN DAN ARAH PERAN BDC. Jump to first page
KONSEP KELEMBAGAAN DAN ARAH PERAN BDC KELEMBAGAAN DAN ARAH PERAN BDC 1. Kelembagaan BDC dibentuk di tingkat kota/kab. berdasarkan kesepahaman, kebutuhan, partisipasi dan cita-cita bersama, baik Pemda maupun
Lebih terperinciTabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM
A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan
Lebih terperinciPROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan
I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan
Lebih terperinciPENDAMPING DESA. oleh: Ahmad Erani Yustika
PENDAMPING DESA oleh: Ahmad Erani Yustika Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 1 STATUS EX-PNPM MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)
Lebih terperinciAKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015
AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2
KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2 A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan proyek P2KP II tahap 1, yang dimulai pada bulan Oktober
Lebih terperinciKEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN
KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Disampaikan Pada Rakornas Gubernur Dan Bupati/Walikota DEPARTEMEN PERTANIAN Jakarta, 31 Januari 2008 1 LATAR BELAKANG Pengembangan Usaha
Lebih terperinciKerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab. Karangasem I. LATAR BELAKANG Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciPembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif
1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP
KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan masyarakat bersama Pemerintah Daerah
Lebih terperinciWALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 202/050/2017 TENTANG
WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 202/050/2017 TENTANG PENUNJUKAN SATUAN PELAKSANA TINGKAT KECAMATAN PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN /KOTA TANPA KUMUH
Lebih terperinciPengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri
I. PENDAHULUAN Selama periode Januari Desember tahun 2013 jumlah pengaduan yang telah dikelola dari tingkat Korkot sampai dengan KMP mencapai 12.403 dengan status pengaduan yang masih proses 57 pengaduan(0,45%).
Lebih terperinciII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu tahun 2012 pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana cenderung meningkat dari jumlah dana yang terekam di dalam SIM PPM Pengaduan. Penyimpangan dana hasil temuan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. PENDAHULUAN Status pengaduan pada periode Juni 2012 sebanyak 815 pengaduan, dengan total pengaduan sampai dengan periode Juni sebanyak 19.677 pengaduan. Pengaduan yang masuk pada periode Juni telah
Lebih terperinciProses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.
I. PENDAHULUAN Pengaduan sampai status Juni 2014 yang telah dikelola di wilayah I telah mencapai 46.066 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 99,57% dan masih status proses sebesar
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM
STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM Deputi Meneg PPN/Kepala Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Rakornas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciSambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.
Sambutan Pembukaan Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA Pada Acara Rapat Koordinasi Nasional Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPeran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK
Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK Pelaku Tingkat Pusat 1. Project Management Unit PMU P2KP adalah unit kerja yang bertanggung atas keberhasilan pelaksanaan program PLP BK
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009
LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan
Lebih terperinciPROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE )
PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN 2015 i LAPORAN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN
Lebih terperinciPROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah
I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Mei 2013 telah mencapai 31.631 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 31.581 pengaduan
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciPengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017
Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017 Gambaran Umum Pengelolaan pengaduan pada bulan November 2017 mencapai 873 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya atau 100%. Pengaduan
Lebih terperinciKerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) A. LATAR BELAKANG Program KOTAKU sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau
Lebih terperinciOleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1
KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 I.Latar Belakang Salah satu tahapan pelaksanaan P2KP adalah Pembangunan BKM, yang dipandang menjadi bagian yang merupakan tahapan yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah tersusunnya buku Laporan Akhir Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Kelurahan Taipa Kota Palu.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 DIREKTUR PERBIBITAN TERNAK ABUBAKAR
0 KATA PENGANTAR Kondisi usaha pembibitan sapi yang dilakukan oleh peternak masih berjalan lambat dan usaha pembibitan sapi belum banyak dilakukan oleh pelaku usaha, maka diperlukan peran pemerintah untuk
Lebih terperinciDisampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai
Lebih terperinciI. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM
Lebih terperinciProgres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)
Wilayah II KMP Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember
Lebih terperinciDraft Pedoman Teknis Channeling Penguatan Modal Keuangan UPK-BKM dan KSM PNPM Mandiri Perkotaan
1 Draft Pedoman Teknis Channeling Penguatan Modal Keuangan UPK-BKM dan KSM PNPM Mandiri Perkotaan I. Pendahuluan A. Dasar Pemikiran 1. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang sudah dilaksanakan
Lebih terperinciMatrik Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Penanganan Kumuh Di Lokasi PLPBK Lanjutan
Matrik Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Penanganan Kumuh Di Lokasi PLPBK Lanjutan Kabupaten / Kota : Bantaeng Kelurahan : Onto Nama BKM : Balla Tujua No Tahapan Kegiatan PELAKU HASIL KEGIATAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciProgram Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah
Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah 0 Daftar isi Daftar isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Tujuan Penyusunan Panduan... 2 BAB II PENDAMPINGAN
Lebih terperinciKUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH
LAMPIRAN I KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH 1. Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (Kode TAPP 01); Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan harus memenuhi syarat sebagai
Lebih terperinciPERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciII. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan
I. PENDAHULUAN Pengaduan pada bulan Mei 2015 tidak ada data yang berstatus proses kecuali Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pengaduan yang masuk pada bulan Mei 2015 berjumlah 509 pengaduan. Pengaduan yang
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PROFESIONAL BIDANG AIR MINUM MELALUI POLA CENTER OF EXCELLENT PAKET 5 (PROVINSI KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, KALIMANTAN TIMUR) TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinci