BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Tahun Kedua dari RPJMD Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian Versus Standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut : Wadja sampai kaputing 26

2 Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Berhasil yaitu 92,58%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Sangat Berhasil yaitu 106,10%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas. A. Capaian Atas Kinerja Makro Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2012 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1. Tabel 1 Capaian Kinerja Makro 2012 No Indikator Target 2012 Realisasi 2012 % Capaian 1 Pertumbuhan ekonomi 5,68 5,73 100,88 2 PDRB Per Kapita (Adhk) 9, ,61 3 Laju Inflasi 5,2 5,96 87,24 4 Indeks GINI 0,21 0,35* 166,66 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,60 4,32 152,77 6 Tingkat Kemiskinan 4,15 5,01 82,87 7 Indeks Pembangunan Manusia 70,5 70,44* 99,91 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,59 2,57 61,86 Rata-rata capaian 106,10 *) data sementara Wadja sampai kaputing 27

3 Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2012 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun No Indikator Realisasi Realisasi Realisasi Target RPJMD Pertumbuhan ekonomi 5,9 6,12 5,73 6,04 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) ,4 9,2-10,6 3 Laju Inflasi 9,06 3,98 5,96 5,2 5,0-7,0 4 Indeks GINI 0,24 0,35 0,35* 0,21 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,75 5,62 4,32 6,60 6,62-6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,21 5,35 5,01 4,15 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 69,2 70,44 70,44* 70, Tingkat pertumbuhan penduduk 1,98 1,89 2,57 1,59 1,60-1,40 Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 5,73% yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebagaimana terlihat pada indikator PDRB Per Kapita yang meningkat, dan tingkat kemiskinan yang menurun. Dibandingkan tahun 2011 Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 34,42 triliun sedangkan tahun 2011 sebesar Rp 32,55 triliun, bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2012 naik sekitar 7,7 triliun rupiah lebih yaitu Rp 68,19 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 75,92 triliun tahun Dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan sebesar 9,85% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,64%, ditahun 2012 sektor tersier tumbuh sangat baik disbanding sektor primer dan sekunder. Wadja sampai kaputing 28

4 Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp 32,55 triliun. PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2012 mencapai Rp sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2011 sebesar Rp ,- Tingkat Inflasi tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, yaitu : dari 3,98 di tahun 2011 menjadi 5,96 di tahun 2012, namun hal tersebut masih dalam koridor target di RPJMD. Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 yaitu 5,01% jauh mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibanding tahun 2011 yaitu 5,35%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan, hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 2 (dua) terendah dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta, dari jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin. Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi. Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini. Wadja sampai kaputing 29

5 B. Capaian Sasaran Organisasi MISI PEMBANGUNAN DAERAH A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu sasaran pertama adalah Meningkatkan toleransi antar umat beragama ; sasaran kedua adalah Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat ; dan sasaran ketiga adalah Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah. 1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat. Keberhasilan capaian kinerja tahun 2012 atas sasaran Meningkatkan toleransi antar umat beragama diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 3 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi 1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti 2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) 3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif 4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan 5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan 6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama % Capaian % ,00 Buah ,00 Buah ,00 % ,00 % 7,3 NA NA Kali ,00 Wadja sampai kaputing 30

6 7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti % ,00 Rata-rata capaian 85,71 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan toleransi antar umat beragama adalah sebesar 85,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama : a. Peningkatan pembinaan sosialisasi monitoring dan kerjasama dengan forum pembauran kebangsaan (FPK) Kabupaten/Kota. b. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan antar etnis dan suku bangsa se Kalimantan Selatan. c. Forum komunikasi wawasan kebangsaan dan pembauran bangsa se Kalimantan Selatan Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan utama : a. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan. b. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 4 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti Kinerja Naik/Turun % Tetap Wadja sampai kaputing 31

7 2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) 3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif 4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan 5 peningkatan lembaga pendidikan keagamaan 6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama 7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti Buah 1 1 Tetap Buah 1 1 Tetap % Tetap % 4,7 NA NA kali 1 1 Tetap % Tetap Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 5 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, 2 Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) Sekretariat bersama 3 antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan 4 lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti Target RPJMD % Buah NA NA Buah % % 5 4,7 NA 7,3 85 Kali % Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat diukur melalui 12 indikator Wadja sampai kaputing 32

8 dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 % No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,5 1,5 100,00 2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik % ,00 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai ,00 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah ,00 5 Persentase tertanganinya korban bencana % ,00 6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % ,00 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah % NA NA NA 8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa % NA NA NA 9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti % ,00 10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani % ,00 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Unit ,00 12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti % 97,93 97,93 100,00 Rata-rata capaian 83,33 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat adalah sebesar 83,33% yang berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan utama : a. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal. b. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab kesejahteraan sosial bagi PMKS. Wadja sampai kaputing 33

9 c. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. d. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia. Program Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan kegiatan utama : a. Kegiatan invitasi olahraga Basket b. Kegiatan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga. c. Kegiatan pembinaan dan pengembangan BAPOPSI. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama : a. Penanganan Bencana selama tahun 2012 b. Pengarahan tim reaksi cepat pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana. c. Pelaksanaan penyerahan bantuan kepada korban bencana selama tahun 2012 sebesar Rp ,- Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2012 terealisasi sebanyak keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi 2012 melebihi target RPJMD yang sebanyak 125 Keluarga atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin. Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator baru. Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun 2012 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar yang ditampung panti dari total lansia terlantar, dikatakan tercapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 0,56 %. Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani telah mencapai target tahun 2012 yang ditetapkan sebesar 2,78 %, terealisasi sebesar 2,78 % atau 545 orang dari total fakir miskin penyandang cacat sebanyak orang. Wadja sampai kaputing 34

10 Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian, pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang diwujudkan dengan : a. Penanganan bencana selama 2012 yang terdiri dari : Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir/rob 13 kali, tanah longsor 2 kali, angin ribut 49 kali dan kekeringan 10 kali. Jumlah korban KK ( jiwa) dengan 10 orang meninggal dan 12 orang luka. Kerusakan rumah: 41 rusak total, 157 rusak berat, 86 rusak sedang dan 388 rusak ringan. Bencana sosial 442 kejadian, terdiri atas kebakaran 442 kali. Jumlah korban 856 KK (2.951 jiwa) dengan 7 orang meninggal dan 23 orang luka. Kerusakan rumah: 206 rusak total, 257 rusak berat, 68 rusak sedang, 87 rusak ringan. b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 7 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial Kinerja Naik/Turun % 1,5 1,5 Tetap 2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah % Tetap panti dalam keadaan baik 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai Tetap 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap 5 Persentase tertanganinya korban bencana % Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % Tetap 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah % NA NA NA 8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa % NA NA NA Wadja sampai kaputing 35

11 9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti 10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar 12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti % 0,56 0,56 Tetap % 3,15 2,78 Tetap Unit 5 5 Tetap % 97,93 97,93 Tetap Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 8 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin % 0 1,5 1,5 0,26 0,65 penyandang masalah sosial 2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam % NA NA keadaan baik 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai NA Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah NA Persentase tertanganinya korban bencana % Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam % penanggulangan bencana 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah % NA NA NA NA NA 8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan % NA NA NA NA NA beasiswa 9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti % 0 0,56 0,56 0, Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang % 0 3,15 2,78 0,2 0,5 tertangani 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Unit Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti % 0 97,93 97,93 97,93 98 Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010 dicanangkan sebanyak keluarga, direncanakan sampai tahun 2015 turun sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus berkelanjutan. Wadja sampai kaputing 36

12 Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4% yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2012 realisasi sebanyak 170 lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun waktu 2 tahun dari 2011 sampai dengan 2012 sebanyak 340 lansia terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan. 3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai, pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi oleh tiga pilar yakni, (1) pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para pemangku seni budaya (adat) dan yang (3) Pilar Peran dan fasilitasi pemerintah daerah. Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat (4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra pemerintah, Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka Wadja sampai kaputing 37

13 mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan kebudayaan Banjar. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah % ,00 2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN % ,00 3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS % ,00 4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 100,00 5 Lama Kunjungan WISNUS Hari ,00 6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun % ,00 Rata-rata Capaian 100,00 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama: a. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya). b. Festival kesenian daerah (wayang gong, musik kintung dan japin carita). Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan daerah pada tahun 2012 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %, meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara. yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas Wadja sampai kaputing 38

14 diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya. Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata, peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan dukungan pembangunan pariwisata. Kalimantan Selatan patut bersyukur kawasan wisata Pasar Terapung, wisata Pendulangan Intan Martapura, dan Wisata Alam Loksado Kandangan masuk dalam event wisata nasional, dan di tahun 2012 telah selesai dilaksanakan revitalisasi Museum Waja Sampai Kaputing, pembelian serta rehabilitasi Penginapan Graha Wisata Amandit yang terletak di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang akan dikelola Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan secara profesional sebagai percontohan yang dikelola dengan standar Sapta Pesona. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 10 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Naik/Turun 1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah % Tetap 2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN % 3 3 Tetap 3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS % Tetap 4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 Tetap 5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap 6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun % Turun Wadja sampai kaputing 39

15 Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2011 sampai dengan 2012, peningkatan peran wisata dan budaya dalam pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 11 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Persentase peningkatan Event Budaya Daerah % Persentase peningkatan kunjungan WISMAN % 2, ,3 2,3 3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS % ,5 4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 5 Lama Kunjungan WISNUS Hari Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun % B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing 1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang Wadja sampai kaputing 40

16 pendidikan diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Angka melek huruf % 96,35 96,84 100,50 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,5 7,8 104,00 3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,2 99,38 100,18 4 APK SLTP/MTs % 97,6 98,17 100,58 5 APK SLTA/MA/SMK % 78 78,72 100,92 Rata-rata Capaian 101,24 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan adalah sebesar 101,24% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Pendidikan Dasar 9 Tahun. a. Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. b. Peningkatan mutu dan sarana prasarana SD/MI, SMP/MTs Program Pendidikan Menengah. Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah. Program Non Formal Pemberdayaan tenaga pendidik non formal. Wadja sampai kaputing 41

17 Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 13 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Naik/Turun 1 Angka melek huruf % 96,73 96,84 Naik 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,72 7,80 Naik 3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,28 99,38 Naik 4 APK SLTP/MTs % 97,54 98,17 Naik 5 APK SLTA/MA/SMK % 78,25 78,72 Naik Dari 5 indikator kinerja diatas tercermin adanya peningkatan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Indikator Angka Melek Huruf pada tahun 2012 sebesar 96,84% tercapai dari target 96,35%, dengan demikian angka buta aksara mampu ditekan hingga menjadi 3,16% lebih baik dibandingkan dengan standar nasional sebesar 5%. Angka rata-rata lama sekolah yang ditargetkan sebesar 7,5 Tahun tercapai 7,8 Tahun dikatakan tercapai target, dan jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,08 Tahun, dan lebih tinggi 0,08 Tahun jika dibandingkan dengan standar nasional 7,72 Tahun. Capaian tertinggi pada indikator Angka Partisipasi Kasar SLTP/MTs sebesar 98,17 melebihi target 2012 yang sebesar 97,6% atau lebih tinggi 3.17% dari standar nasional sebesar 95%. Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan menaruh kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap penuntasan buta aksara di Kalimantan Selatan yang telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat sehingga membuahkan penghargaan yang diraih berupa penghargaan Pelopor Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2012, Inclusive Award dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2012, Wadja sampai kaputing 42

18 Anugerah Ki Hajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 9 November 2012, Anugerah Pendidikan Pasiad 2012 (Pasiad Education Awards) Kategori Birokrat dari Pasiad Indonesia pada tanggal 28 November 2012, dan Penghargaan Implementasi Perda Pendidikan Alquran No 3 Tahun 2009 dari Kementerian Agama Republik Indonesia tanggal 03 Januari Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 14 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Angka melek huruf % 95,70 96,73 96,84 96,35 97,8 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,23 7,72 7,80 7,5 10,0 3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,21 99,28 99,38 99,2 100,0 4 APK SLTP/MTs % 97,21 97,54 98,17 97,6 99,02 5 APK SLTA/MA/SMK % 76,27 78,25 78, ,0 Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2011, menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan. Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, peningkatan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf dan rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran atau telah Wadja sampai kaputing 43

19 tercapai target sebanyak orang khusus untuk pemberantasan buta huruf. Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf, dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan Angka Melek Huruf 0.11%, di tahun ,73% sedangkan ditahun 2012 mencapai 96,84%. Dalam rangka pencapaian kinerja sebagaimana diuraikan sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 didukung dengan kekuatan dana APBN (Dekonsentrasi) sebesar Rp dan APBD sebesar Rp ,-, Total Anggaran Tahun 2012 (APBN dan APBD) sebesar Rp ,- Realisasi sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp (96,81%). Anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. Rp ,- terdiri dari APBN sebesar Rp ,- (2,92%) dan APBD sebesar ,- (3,3%) 2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Angka Harapan Hidup Tahun 66,62 64,56* 96,91 2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh ,06 3 Angka kematian ibu Kasus Wadja sampai kaputing 44

20 4 5 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % ,86 % Rata-rata Capaian 97,57 *angka sementara Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan adalah sebesar 97,57 yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama : a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat. b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat. c. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan. d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. e. Pembiayaan terpadu Posyandu. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan utama : a. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu. b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2012 adalah sebesar 64,56, hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja indikator ini sebesar 96,9% dari target sebesar 66,62, yang berarti target kinerja tahun 2012 tidak tercapai, penyebabnya antara lain : 1. Meski mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi. 2. Status gizi masyarakat masih rendah terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita. Wadja sampai kaputing 45

21 3. Adanya pengaruh Sosial dan Budaya dalam peristiwa persalinan yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit. Angka Kematian Bayi di tahun 2012 adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, mencapai 97% dari target sebesar 33 per 1000 kelahiran hidup, angka diatas menggambarkan tidak tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut : 1. Provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat 265 desa yang belum memiliki tenaga bidan, meskipun setiap tahun Kementerian Kesehatan mengangkat tenaga Bidan di desa sebagai tenaga PTT. 2. Dari 224 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan 35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Angka Kematian Ibu, berdasarkan laporan yang dihimpun sepanjang tahun 2012 terjadi sebanyak 90 kasus kematian ibu bersalin di seluruh Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, capaian kinerja indikator ini telah mencapai 101,10% dari target setinggi-tingginya sebesar 91 Kasus hal ini didukung oleh : 1. Kebijakan penempatan bidan PTT Pusat dan daerah untuk mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman berdampak pada semakin meningkatnya pelayanan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan). 3. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan) 4. Peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, dapat diinformasikan pada tahun 2012 telah dilakukan pembinaan kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan anggaran APBD Provinsi Kalimantan Selatan. Wadja sampai kaputing 46

22 Berdasarkan data kinerja tahun 2012 capaian Indikator Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan adalah 65% atau 92,86% dari target sebesar 70% menunjukan sasaran pada tahun 2012 tidak tercapai, disebabkan kurang tepatnya perhitungan kebutuhan pembiayaan untuk Jaminan Kesehatan Provinsi pada tahun 2012 sehingga terdapat defisit mencapai Rp ,- (delapan milyar lima ratus juta rupiah) yang mengakibatkan sempat terhentinya Jamkesprov dari bulan September s.d awal Desember 2012 khususnya yang menjamin penduduk yang tidak memiliki jaminan kesehatan dalam pelayanan kesehatan sampai ada perhitungan ulang dan adanya penambahan dana melalui APBD Provinsi. Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat tercapai 100% didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam pelaksanaanya ada 2 (dua) mekanisme : 1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda. 2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi, dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 16 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Angka Harapan Hidup 2 Angka Kematian Bayi Kinerja Naik/Turun Tahun 64,17 64,56* Naik Kasus per 1000 Kh Tetap Wadja sampai kaputing 47

23 3 Angka kematian ibu Kasus Naik 4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan % Naik 5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % Tetap *angka sementara Untuk Indikator Angka Harapan Hidup dapat dilihat belum mencapai target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat Statistik, Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi NTB, Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5 (lima) Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup yang tinggi, yaitu sebesar 0,61% pada tahun 2012, yang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup Nasional yang sebesar 0,45%. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 17 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Angka Harapan Hidup Tahun 63,81 64,17 64,56* Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh , Angka kematian ibu Kasus Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat % % Bila dibandingkan dengan target sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis dimana diharapkan Angka Harapan Hidup di Kalimantan Selatan sebesar 71 Tahun, sampai dengan tahun 2012 sudah mencapai 90,92%, perlu upaya yang lebih keras dan terarah bukan hanya dari jajaran kesehatan tapi juga dari Lintas Sektor dan Lintas Program terkait. Wadja sampai kaputing 48

24 3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 18 Capaian Kinerja Tahun 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi 1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja % Capaian % ,56 % 40 49,29 123,22 Persentase pengurangan pengangguran terbuka % 4 4,32 108,00 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 71 71,24 100,33 Rata-rata capaian 115,27 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing adalah sebesar 115,27% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja dengan kegiatan utama : a. Padat karya produktif b. Pengembangan bursa kerja. c. Pengembangan kewirausahaan pola grameen Bank. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat mendukung pengembangan BLK Banjarbaru menuju bertaraf Internasional, dimana lulusan BLK berstandar internasional memiliki sertifikat uji kompetensi oleh BNSP. Data diatas menunjukan bahwa seluruh Indikator diatas telah tercapai, menunjukan bahwa kinerja Pemerintah Wadja sampai kaputing 49

25 Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing sangat baik hal ini di landaskan oleh : a. Meningkatnya kesempatan kerja yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang semakin stabil khususnya pada sektor pertanian, industri pengolahan dan pertambangan. b. Meningkatnya angkatan kerja disebabkan banyaknya penduduk usia kerja yang memasuki pasar kerja dimana setelah tamat SMU langsung mencari pekerjaan atau hanya sebagian kecil saja yang melanjutkan ke jenjang Pendidikan Tinggi, demikian juga ibu-ibu rumah tangga yang dulunya merawat dan mengurus rumah tangga tetapi setelah anak-anak sudah beranjak besar kembali memasuki pasar kerja untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. c. Menurunya angka pengangguran didorong adanya dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap pengangguran melalui kebijakan pengalokasian dana untuk kegiatan padat karya, Bursa Kerja (Job Fair), Informasi Pasar Kerja (IPK), demikian juga ditingkat Kabupaten/Kota serta lembaga sektoral seperti perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam penyelanggaraan Bursa Kerja di kampus-kampus. Adanya perkembangan investasi di daerah ini tentu merupakan faktor utama dalam penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap menurunya angka pengangguran. d. Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja karena semakin banyaknya angkatan kerja yang memasuki pasar kerja dari pada melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 19 Realisasi Kinerja Tahun 2011 dan 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase kelulusan BLK yang bekerja 2 Persentase Jumlah Penduduk yang Kinerja Naik/Turun % 26, Naik % 49,39 49,29 Turun Wadja sampai kaputing 50

26 bekerja 3 4 Persentase pengurangan pengangguran terbuka Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 5,62 4,32 Turun % 70,68 71,24 Naik Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 20 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase kelulusan BLK % NA 26, yang bekerja Persentase Jumlah Penduduk 2 yang bekerja % NA 49,39 49, Target RPJMD Persentase pengurangan pengangguran terbuka % NA 5,62 4,32 4 6,62 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % NA 70,68 71, ,03 C. MISI III : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis Untuk mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; sasaran kedua adalah Berkembangnya sektor industri berbasis Wadja sampai kaputing 51

27 agroindustri; dan sasaran ketiga adalah Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. 1. Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 21 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian % Capaian 1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi Ton ,54 Produksi Jagung Ton ,34 Produksi Jeruk Ton ,35 Produksi Sayuran Ton ,40 2 Perkebunan Produksi Karet Ton ,37 Produksi Sawit Ton ,98 3 Peternakan Produksi daging Ton/Th ,42 4 Pertambangan % NA 2,64 NA 5 Industri pengolahan % 2 4,02 201,00 6 Perdagangan % 5 9,78 195,60 7 Jumlah pungutan PSDH dan DR Rp US $ , ,92 87,98 128,90 Rata-rata capaian 110,16 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah sebesar 110,16% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan kegiatan utama : Wadja sampai kaputing 52

28 a. Fasilitasi dan koordinasi penyediaan dan distribusi bahan pokok b. Fasilitasi dan koordinasi sinkronisasi dalam rangka pengendalian inflasi daerah Program peningkatan pengelolaan lahan dan perluasan areal pertanian dengan kegiatan utama : a. Fasilitasi pembinaan dan pengembangan pengelolaan lahan. Produksi Padi di tahun 2012 mencapai Ton terealisasi sebesar 10,89%, peningkatan ini dikarenakan adanya Peningkatan Luas Panen pada tahun 2012, dari Ha menjadi Ha naik sebesar 1,12% terjadi di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan sepanjang tahun Produksi Jagung juga mengalami peningkatan sebesar 1,34% dari Target 2012 sebesar Ton mencapai Ton hal ini karena adanya luas tanam mengalami peningkatan sebesar 11,85% dari ha di tahun 2011 menjadi ha di tahun 2012 dan peningkatan luas panen 10,73% dibanding tahun 2011 dan peningkatan produktivitas jagung di banding 2011 sebesar 11,72% 51,20 ku/ha di tahun 2011 menjadi 51,66 ku/ha di tahun Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 22 Realisasi Kinerja 2011 dan 2012 No Indikator Kinerja Satuan Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian Kinerja Naik/Turun 1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi Ton Naik Produksi Jagung Ton Naik Produksi Jeruk Ton Naik Produksi Sayuran Ton Naik 2 Perkebunan Produksi Karet Ton Naik Produksi Sawit Ton Naik 3 Peternakan Produksi daging Ton/Th Naik Wadja sampai kaputing 53

29 Pertambangan % 6,53 2,64 Turun Industri pengolahan % 3,91 4,02 Naik Perdagangan % 8,21 9,78 Naik Jumlah pungutan PSDH dan DR Rp US $ , ,92 Naik Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 23 Realisasi Kinerja dari tahun 2010 s.d 2012 No Indikator Kinerja Satuan Pertumbuhan PDRB Sektor : Pertanian Target RPJMD Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Padi Ton Produksi Ton NA Jagung Produksi Jeruk Ton NA Produksi Sayuran 2 Perkebunan Ton NA Produksi Karet Ton Produksi Sawit Ton Peternakan Produksi daging Ton/Th NA Pertambangan % 7,57 6,53 2, Industri pengolahan % 2,87 3,91 4, Perdagangan % 6,89 8,21 9, Jumlah pungutan PSDH dan DR Milyar IDR Ratusa n Ribu USD NA 3 3, NA 6 7, Pertumbuhan di sektor pertambangan melambat jika di bandingkan dengan tahun 2010, hal ini merupakan imbas dari krisis global yang dialami Benua Eropa yang mengakibatkan penurunan permintaan ekspor batubara, sektor pertambangan juga memberikan dampak negatif terhadap perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan (ekspor), terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif dikarenakan harga batubara Wadja sampai kaputing 54

30 di pasaran global mengalami penurunan selama 4 triwulan terakhir di tahun 2012, penyebab utamanya melambatnya pertumbuhan adalah pengaruh berkurangnya permintaan produk tambang di pasar dunia akibat dampak Krisis Eropa yang sudah terasa di wilayah Asia. Kondisi perkembangan ekonomi global, terutama pertumbuhan ekonomi Cina dan India yang makin melambat membuat permintaan bahan tambang menurun. 2. Sasaran: Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri diukur melalui 1 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 24 Capaian Kinerja Terhadap Target 2012 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Persentase industri yang berbasis agroindustri % NA NA NA Rata-rata capaian 0,00 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri adalah sebesar 0% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2012 yaitu berupa : Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan kegiatan utama : a. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan cluster industri b. Grand Design daerah berbasis agroindustri Program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan kegiatan utama : a. Pembinaan kemampuan teknologi industri. Wadja sampai kaputing 55

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB I PENDAHULUAN... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 3 C. Struktur Organisasi... 6 D. Sistematika Penyajian...

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN H. RUDY ARIFFIN H. RUDY RESNAWAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN MUHAMMAD ARSYADI, ME SEKRETARIS DAERAH

Lebih terperinci

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA KINERJA PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PROVINSI PAPUA TAHUN - 2017 MISI 1 MEWUJUDKAN SUASANA AMAN, TENTRAM & NYAMAN BAGI SELURUH MASYARAKAT PAPUA DALAM KEDAULATAN NKRI ANGKA

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah Jumlah Investor Berskala

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN 2009-2013 Indikator MISI 1 1. Angka Melek Huruf Persen 94,90 96,98 98,93 100,00 100,00 98,10 98,18 98,18 2. Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 12,20

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Investor Berskala Nasional PMA 17 PMA/PMDN Ekonomi dan Daya Saing

Lebih terperinci

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016 Lampiran Rekapitulasi Kinerja Tahun 2016 Tujuan Sasaran Indikator Target Mewujudkan 1. Mewujudkan 1. Opini BPK WTP On proses - - 6.054.909.055,- 5.208.945.347,- 86,02 kualitas penyelenggaraan Sistem kinerja

Lebih terperinci

: RUSLI HABIBIE :

: RUSLI HABIBIE : GUBERNUR GORONTALO PENETAPAN KINERIA TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 431 / 02 / XI / 2015 TANGGAL : 3 NOVEMBER 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PROVINSI GORONTALO 1. Nama Organisasi : Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016

Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 Tabel 3.3.2 Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian (%) Anggaran (Rp.) Anggaran Realisasi (Rp.) Capaian (%) Tingkat Efisiensi (6-9)

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015 14 BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Aceh Barat tahun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mataram, Maret 2015 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT. Dr.TGH. M.

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mataram, Maret 2015 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT. Dr.TGH. M. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Penyusunan laporan kinerja Kabupaten Temanggung Tahun 2016 telah mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR NOMOR 188.44 / 0549 / KUM / 2012 TENTANG PENYEMPURNAAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lampiran PK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. Terwujudnya masyarakat yang toleran, rukun dan damai

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016 Daftar Tabel Tabel 2.1 Luas Wialayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Jeneponto berdasarkan BPS... II-5 Tabel 2.3 Daerah Aliran

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia,

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia, KATA PENGANTAR Dengan niat yang tulus, segala bentuk kebijakan, program dan kegiatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dengan harapan semoga gerak langkah kita selalu diberkahi

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

Tabel Alokasi Anggaran per Sasaran/Urusan. Anggaran Realisasi Realisasi % Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

Tabel Alokasi Anggaran per Sasaran/Urusan. Anggaran Realisasi Realisasi % Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah 3.3. REALISASI ANGGARAN 3.3.1. Alokasi per sasaran pembangunan Pada dasarnya pembagian alokasi anggaran pada suatu pemerintah daerah disesuaikan dengan proporsi pembangunan. Pada tabel di bawah ini di

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB I PENDAHULUAN... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 5 C. Struktur Organisasi... 7 D. Permasalahan dan

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN PENETAPAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN : LAMANDAU TAHUN : 2014 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah. 2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 0 No Sasaran No Indikator NO Satuan Target Realisasi Capaian Ket 8 9 0 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 14 Kabupaten/Kota, namun sejak tgl 25 April 2013 telah dikukuhkan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 14 TAHUN 2017

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 14 TAHUN 2017 SALINAN NOMOR 14, 2017 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEJIK TAHUN

RENCANA STRATEJIK TAHUN RENCANA STRATEJIK TAHUN 2008-2013 Formulir RS Instansi Visi Misi Ke - 1 : Pemerintah Provinsi Jawa Barat : Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera : Mewujudkan Sumberdaya

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci