BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut : Wadja Sampai Kaputing 26

2 Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 104,72%, sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Berhasil yaitu 99,97%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas. A. Capaian Atas Kinerja Makro Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2013 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro yang tertuang dalam sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada tabel 1. Tabel 1 Capaian Kinerja Makro 2013 No Indikator Satuan Target 2013 Realisasi 2013 % Capaian 1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 5,18 86,33 2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah ,09 3 Laju Inflasi % 6,50 5,98 92,00 4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,36* 55,55 5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 3,79 174,14 6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,76 98,94 7 Indeks Pembangunan Manusia % 72,12 71,08* 98,72 8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,84 94,02 *) data sementara Rata-rata capaian 99,97 Wadja Sampai Kaputing 27

3 Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun 2013 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun No Indikator Realisasi Realisasi Realisasi Target RPJMD Pertumbuhan ekonomi 6,12 5,73 5,18 6,0 6,0-6,9 2 PDRB Per Kapita (Adhk) ,4 9,2-10,6 3 Laju Inflasi 3,98 5,96 5,98 6,5 5,0-7,0 4 Indeks GINI 0,35 0,35* 0,36* 0,20 0,22-0,18 5 Tingkat pengangguran 5,62 4,32 3,79 6,60 6,62-6,50 terbuka 6 Tingkat Kemiskinan 5,35 5,01 4,76 4,71 4,25-3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 8 Tingkat pertumbuhan penduduk *data sementara 70,44 70,44* 71,08* 72, ,89 2,5 7 1,84 1,73 1,60-1,40 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18% dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22%. Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013, BPS Provinsi Kalimantan Selatan belum mengeluarkan data resmi, penggunaan data disini merupakan angka sementara yang di dapat pada posisi tahun Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 16,20%. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 36,20 triliun. Wadja Sampai Kaputing 28

4 Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 yaitu 4,76% jauh mengalami penurunan yang sangat baik jika dibanding tahun 2012 yaitu 5,01% serta masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional tahun 2013 yaitu 11,47%, yang secara bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui program pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh sebagian pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 3 (tiga) terendah Persentase Penduduk Miskin dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dari jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin. Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data resmi, dengan penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,36 dan untuk Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,08 berada di bawah Kalimantan Timur yang mencapai 76,71, sedangkan jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di Indonesia yang mencapai 73,29 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Selatan masih harus terus mengalami perbaikan. Indikator Indeks Gini ratio Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20 dengan meningkatkan akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya mendorong pertumbuhan sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang menyerap lebih banyak tenaga kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk mengatasi ketidak merataan pendapatan daerah. Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini. Wadja Sampai Kaputing 29

5 B. Capaian Sasaran Organisasi MISI PEMBANGUNAN DAERAH A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu sasaran pertama adalah Meningkatkan toleransi antar umat beragama ; sasaran kedua adalah Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat ; dan sasaran ketiga adalah Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah. 1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat. Keberhasilan capaian kinerja tahun 2013 atas sasaran Meningkatkan toleransi antar umat beragama diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 3 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi 1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti 2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) 3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif 4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan 5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan 6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama % Capaian % ,00 Buah ,33 Buah ,00 % ,00 % ,28 Kali ,00 Wadja Sampai Kaputing 30

6 7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti % ,00 Rata-rata capaian 138,94 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan toleransi antar umat beragama adalah sebesar 138,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan utama : 1. Pembinaan pengawasan/pengendalian dan monitoring tenaga orang asing di Kalsel. 2. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan antar etnis dan suku bangsa se-kalimantan Selatan. 3. Fasilitasi dan koordinasi ketahanan bangsa antar etnis golongan, suku dan umat beragama se-kalsel. b. Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan utama : 1. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 4 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti Kinerja Naik/Turun % Tetap Wadja Sampai Kaputing 31

7 2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) 3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif 4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan 5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan 6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama 7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti Buah 1 4 Naik Buah 1 1 Tetap % Naik % NA 80 Naik kali 1 6 Naik % Naik Indikator Persentase Pengaduan gangguan melaksanakan kegiatan keagamaan yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dari target 100%. Pengaduan kegiatan keagamaan di Kalimantan Selatan pada tahun 2013 ada 3 (tiga) pengaduan terkait pendirian rumah ibadah di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, semua pengaduan telah ditindaklanjuti dan diselesaikan 100% melalui Forum Kerukunan Umat Beragama, baik ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Indikator Jumlah Forum pembauran antar etnis, golongan, suku dan umat beragama yang aktif di Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan 3 (tiga) buah, terealisasi sebanyak 4 (empat) forum masing-masing : Ikatan Kerukunan Antar Suku Bangsa (IKASBA), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) yang dibentuk atas fasilitasi Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel. Indikator Sekretariat Bersama antar umat beragama terealisasi sebanyak 1 buah dari target 1 buah. Sekretariat Bersama yang berdiri sendiri adalah Sekretariat FKUB Provinsi Kalsel di Jl. Petai Banjarbaru, sedangkan Sekretariat IKASBA, FPK dan FPLA belum berdiri sendiri tetapi masih difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel. Indikator persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan terealisasi sebanyak 75% dari target tahun %. Lembaga Sosial di Kalimantan Selatan Tahun 2013 cukup meningkat dengan bermunculannya Majelis-Majelis Ta lim dan Kelompok-Kelompok Perkumpulan Maulid. Perkembangan tersebut dibarengi dengan Wadja Sampai Kaputing 32

8 pembinaan untuk meningkatkan kualitas lembaga-lembaga sosial keagamaan. Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kalimantan Selatan Tahun 2013 terealisasi sebanyak 80% dengan target 75%. Lembaga Pendidikan Keagamaan mengalami perkembangan yang cukup signifikan terutama bidang pendidikan menghafal Al Qur an sebagai implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al Qur an di kalimantan Selatan. Perkembangan yang cukup menonjol adalah telah diberikannya beasiswa kepada 200 santri Tahfizdul Qur an di 19 Pondok Pesantren/Rumah Tahfizd. Indikator Frekuensi pertemuan antar umat beragama di Kalimantan Selatan tahun 2013 terealisasi sebanyak 6 kali dengan target sebanyak 2 kali. Pertemuan antar umat beragama secara konsisten terus dilaksanakan dengan rutin, baik yang dilaksanakan sendiri oleh Biro Kesra maupun memfasilitasi kegiatan bersama FKUB dan FPLA. Pertemuan FKUB dilaksanakan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan melibatkan semua Majelis Agama seperti; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghocho serta para pembina Kerukunan dari unsur Pemerintah seperti Badan Kesbangpol Provinsi, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan Biro Kesra Setda Prov. Kalsel. Indikator Persentase kesepatakan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dengan target 100% pada tahun Kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama selalu ditindaklanjuti oleh semua Majelis agama di Kalimantan Selatan, kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi terciptanya toleransi, kedamaian dan harmonisasi kehidupan umat beragama di Kalimantan Selatan. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Wadja Sampai Kaputing 33

9 Tabel 5 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, 2 Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK) Sekretariat bersama 3 antar umat beragama yang aktif Persentase peningkatan 4 lembaga sosial keagamaan Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan Frekuensi pertemuan antar umat beragama Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti Target RPJMD % Buah NA Buah % % 4,7 NA 80 70,3 85 Kali % Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat diukur melalui 12 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 % No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,96 2,62 133,67 2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik % 6,90 11,49 166,52 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 78,95 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah ,00 5 Persentase tertanganinya korban bencana % ,00 6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % 40 41,33 103,32 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah % NA NA NA Wadja Sampai Kaputing 34

10 8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa % NA NA NA 9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti % 0,56 0,56 100,00 10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani % 0,47 0,71 151,06 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar Unit ,00 12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti % 95,00 75,00 78,95 Rata-rata capaian 92,71 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat adalah sebesar 92,71% yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Untuk indikator Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial, Penurunan remaja keluarga miskin pada tahun 2013 sebanyak 2,62 %, terdapat peningkatan dari target yang ditetapkan sebanyak 1,96 %. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut : a. Luar Panti : Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja (PBK) bagi anak terlantar sebanyak 30 orang b. Dalam Panti : 1. Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100 orang 2. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak 250 orang. Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebesar 2,62% dibandingkan dengan target 1,96% Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebanyak ± keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi Wadja Sampai Kaputing 35

11 2013 melebihi target RPJMD yang sebanyak 125 Keluarga atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin. Untuk Indikator Presentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam kondisi baik pada tahun 2013 sebanyak 11,49 %, terdapat peningkatan dari target yang ditetapkan sebanyak 6,9 %, adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pemberian bantuan bagi organisasi sosial melalui kegiatan pemberdayaan sosial bagi organisasi sosial sebanyak 10 orsos. Untuk Indikator Indeks kepuasan Masyarakat pada tahun ,00% belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 95,00%, hal ini disebabkan karena dari 5 (lima) panti sosial hanya 1 (satu) panti sosial yang sudah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (PSBW Melati). Pelaksanaan survei juga tidak dapat dilaksanakan setiap tahun karena jumlah penerima pelayanan pada PSBW Melati sebanyak 100 orang/tahun, sedangkan sasaran survei IKM minimal 150 orang. Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian, pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang diwujudkan dengan : a. Penanganan bencana selama 2013 yang terdiri dari : 1. Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir 21 kali, ROB 1 kali, tanah longsor 7 kali, angin ribut 34 kali orang tenggelam 10 kali dan jembatan putus 1 kali. Jumlah korban KK ( jiwa) dengan 15 orang meninggal dan 9 orang luka. Kerusakan rumah: 35 rusak total, 433 rusak berat, 227 rusak sedang dan 1965 rusak ringan. 2. Bencana sosial 274 kejadian, terdiri atas kebakaran 274 kali. Jumlah korban 465 KK (1.508 jiwa) dengan 9 orang meninggal. Kerusakan rumah: 412 rusak total, 39 rusak berat, 18 rusak sedang, 79 rusak ringan. b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana. Wadja Sampai Kaputing 36

12 Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator baru. Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun 2013 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar yang ditampung panti, dikatakan tercapai target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,56 % atau 170 orang dari total lansia terlantar. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial dalam panti kepada 170 orang. Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani terealisasi sebesar 0,71 % atau 140 orang, dikatakan telah tercapai target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,47 % atau 93 orang dari total fakir miskin penyandang cacat sebanyak orang, dan terdapat peningkatan dari capaian tahun 2012 sebanyak 0,24 %. Kegiatan utama di tahun 2013 yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam panti sebagai berikut : a. Luar Panti : 1. Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat di sebanyak 28 orang. 2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang cacat berat sebanyak 50 orang. b. Dalam Panti : Pelayanan sosial bagi penyandang cacat netra sebanyak 70 orang. Indikator Persentase jumlah panti dengan sarana dan prasarana memenuhi standar tahun 2013 dari 5 panti yang dimiliki Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 5 panti, sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 5 panti yaitu PSAA Budi Mulia, PSBR Budi Satria, PSBN Fajar Harapan, PSBW Melati dan PSTW Budi Sejahtera. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : Wadja Sampai Kaputing 37

13 a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan utama : 1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal. 2. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab kesejahteraan sosial bagi PMKS. 3. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. 4. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia. b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan kegiatan utama : 1. Kegiatan invitasi olahraga Basket 2. Pembibitan dan Pembinaan Olahraga Berbakat 3. Pemusatan Pelatihan POPNAS 4. Pengiriman Atlet Pelajar dan Pelatih pada Kejuaraan Terbuka/Kejurnas c. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama : 1. Pelatihan dan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan, kerugian dan sumber daya. 2. Pengarahan SDM dan logistik untuk pemulihan darurat penangggulangan bencana. 3. Koordinasi dan standardisasi pemenuhan kebutuhan dasar PB. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 7 Realisasi Kinerja 2012 dan 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial Kinerja Naik/Turun % 1,50 2,62 Naik 2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah % 8,89 11,49 Naik panti dalam keadaan baik 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 Turun 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00 100,00 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana % 28,00 41,33 Naik Wadja Sampai Kaputing 38

14 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah 8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa 9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti 10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar 12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti % NA NA NA % NA NA NA % 0,56 0,56 Tetap % 2,78 0,71 Turun Unit 5 5 Tetap % 97,93 75,00 Turun Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 8 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial 2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga 5 Persentase tertanganinya korban bencana 6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana 7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah 8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa 9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti 10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani 11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar 12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti Target RPJMD % 1,5 1,5 2,62 0,39 0,65 % 30,00 8,89 11,49 NA NA Nilai 95,00 95,00 75,00 95,00 95,00 Buah % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 % ,33 40,00 60,00 % NA NA NA NA NA % NA NA NA NA NA % 0,56 0,56 0,56 1,20 2,00 % 3,15 2,78 0,71 0,30 0,50 Unit NA NA % 97,93 97,93 75,00 NA NA Wadja Sampai Kaputing 39

15 Salah satu keberhasilan dari Dinas Sosial yang dapat dilihat dari tabel di atas yaitu bahwa target SKPD pada poin 1 dan poin 10 lebih tinggi daripada target di RPJMD, dimana target di RPJMD pada poin 1 hanya sebesar 0,39% dan poin 10 sebesar 0,3%. Sedangkan Dinas Sosial sudah menargetkan poin 1 sebesar 1,96% dan poin 10 sebesar 0,47%. Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010 dicanangkan sebanyak keluarga, direncanakan sampai tahun 2015 turun sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus berkelanjutan. Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4% yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2013 realisasi sebanyak 170 lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun waktu 3 tahun dari 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 510 lansia terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan. 3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai, pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi oleh tiga pilar yakni, (1) Pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para pemangku seni budaya (adat) dan (3) Pilar Peran dan fasilitasi pemerintah daerah. Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat Wadja Sampai Kaputing 40

16 (4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra pemerintah. Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan kebudayaan Banjar. Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah % 10 28,89 288,90 2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN % 2,3 2,47 107,40 3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS % 3 21,70 723,33 4 Lama Kunjungan WISMAN Hari ,00 5 Lama Kunjungan WISNUS Hari ,00 6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun % 12-17,22 0 Rata-rata Capaian 219,94 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah adalah sebesar 219,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama: Wadja Sampai Kaputing 41

17 1. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya). 2. Festival kesenian daerah (mamanda, wayang kulit banjar, bepandung). Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan daerah pada tahun 2013 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %, meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk indikator kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah di targetkan sebesar 10% dengan jumlah event budaya daerah sebanyak 18 event, telah terealisasi 52 event budaya sepanjang tahun 2013 dengan persentase sebesar 28,89 %. Indikator Prosentase kunjungan wisatawan mancanegara terealisasi sebesar 2,47% atau orang dari target sebesar 2,3% atau orang. Sedangkan untuk indikator Prosentase Kunjungan wisatawan nusantara terealisasi sebesar 21,70% atau orang dari target sebesar 3% atau orang. Untuk indikator Persentase peningkatan pengunjung ke museum mengalami penurunan sehingga realisasinya bernilai minus. Persentase pengunjung museum pada tahun 2013 terealisasi sebanyak orang atau sebesar -17,22% dari target orang atau sebesar 12,00%. Terjadi penurunan sebanyak orang di tahun 2013 dibanding dengan kunjungan museum di tahun Untuk Indikator Persentase peningkatan kunjungan wisman, wisnus, dan kunjungan ke museum mengalami penurunan dari tahun 2012, yang disebabkan oleh antara lain : a. Kurangnya promosi pariwisata. b. Obyek wisata atau destinasi belum memiliki daya saing. c. Pengembangan obyek wisata masih kurang. Wadja Sampai Kaputing 42

18 d. Obyek wisata/destinasi belum dikemas dengan baik oleh kabupaten/kota. e. Perbaikan ruang induk, atap, dan teras museum yang menyebabkan tempat yang dikunjungi terbatas, sehingga kunjungan menjadi berkurang. f. Kurangnya promosi kunjungan ke museum bagi sekolah dan masyarakat. g. Kurangnya event-event yang digelar di kawasan museum dalam rangka meningkatkan minat pelajar atau masyarakat untuk berkunjung. Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya. Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata, peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan dukungan pembangunan pariwisata. Pada tahun 2013 telah selesai dilaksanakan pembangunan Toilet Wisata di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Takisung Kabupaten Tanah Laut, selesainya pembangunan Screen House Anggrek di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, selesainya penyusunan Grand Design Wisata Berbasis Sungai di Kawasan Jalan Jafri Zam-Zam Banjarmasin, penyusunan Grand Design Kampung Budaya Banjar di Kawasan Banua Anyar Banjarmasin, Rehab Ruang Kantor, Toilet dan Taman pada Museum Waja Sampai Kaputing, serta pembenahan dan rehab Penginapan Graha Wisata Amandit di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penginapan ini akan menjadi percontohan dalam pengelolaannya yang berdasarkan standar Sapta Pesona. Wadja Sampai Kaputing 43

19 Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 10 Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Naik/Turun 1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah % 10 28,89 Naik 2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN % 5,73 2,47 Turun 3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS % 18,22 21,70 Naik 4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 3 Naik 5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap 6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun % -1,96-17,22 Turun Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan 2013, peningkatan peran wisata dan budaya dalam pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 11 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Persentase peningkatan Event Budaya Daerah % 10,00 10,00 28,89 10,00 50,00 2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN % 3,00 3,00 2,47 2,30 11,5 3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS % 10,00 10,00 21,70 3,00 16,00 4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 3 NA NA 5 Lama Kunjungan WISNUS Hari NA NA 6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun % 18,00 12,00 4,83 12,00 60,00 Wadja Sampai Kaputing 44

20 B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing 1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Kinerja Terhadap Target 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Angka melek huruf % 96,50 96,95 100,46 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 8,00 7,90 98,75 3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,00 99,48 100,48 4 APK SLTP/MTs % 99,00 98,80 99,80 5 APK SLTA/MA/SMK % 79,00 79,19 100,24 Rata-rata Capaian 99,94 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan adalah sebesar 99,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Pendidikan Dasar 9 Tahun. Wadja Sampai Kaputing 45

21 1. Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran SMP Model. 2. Peningkatan sarana belajar buku perpustakaan siswa Non UASBN SD, SDLB dan MI Negeri dan Swasta se-kalsel. b. Program Pendidikan Menengah. a. Pembinaan siswa berprestasi. b. Lomba Anak Berkebutuhan Khusus tingkat menengah. c. Pembinaan dan Pengembangan Mutu Lulusan SMA sederajat. c. Program Non Formal 1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan. 2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang pendidikan. Indikator kinerja utama Angka Melek Huruf (%) dari target 96,50 % terealisir menjadi 96,95 % dengan capaian 100,46 %. Dikarenakan Peningkatan Akses Tiap Tahun selalu dianggarkan, mengingat jumlah siswa yang bersekolah SD/SMP/SMA meningkat. Hal ini sejalan dengan Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Program Penuntasan Wajar Dikmen 12 Tahun, Angka Melek Huruf meningkat dikarenakan Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun dan Program Wajar Dikmen 12 Tahun berhasil serta menurunnya angka buta aksara telah mencapai 3,05% lebih baik dibandingkan target atau Standar Nasional 5%. Indikator Angka rata-rata lama sekolah dari target 8 Tahun terealisir 7,90 Tahun atau dengan capaian 98,75 %, namun hasil capaian indikator ini lebih tinggi 0,18 Tahun dari Target/Standar Nasional 7,72 Tahun. Indikator APM SD/MI tahun 2013 ditargetkan sebesar 99,00% terealisasi 99,48%, dengan hasil capaian kinerja 100,48%, APM SD/MI pada tahun 2013 lebih tinggi 4,48% dari standar nasional 95%. Indikator APK SMP/MTs pada tahun 2013 telah mencapai 98,80% dari yang ditargetkan sebesar 99,00%, dengan persentase hasil capaian 100,24%, pencapaian ini lebih tinggi 3,80% dari standar nasional yang ditargetkan sebesar 95%. Untuk indikator APK SMA/SMK/MA pada tahun 2013 telah mencapai 79,19 % dari yang ditargetkan sebesar 79,00% dengan capaian hasil Wadja Sampai Kaputing 46

22 kinerja 98,99, jika dibandingkan dengan atau lebih tinggi 9,85% dari target nasional 69,34 %. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 13 Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Naik/Turun 1 Angka melek huruf % 96,84 96,95 Naik 2 Angka rata-rata lama sekolah 3 Angka Partisipasi Murni SD/MI 4 APK SLTP/MTs 5 APK SLTA/MA/SMK Tahun 7,80 7,90 Naik % 99,38 99,48 Naik % 98,17 98,80 Naik % 78,72 79,19 Naik Dari 5 indikator kinerja diatas tercermin adanya peningkatan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 14 Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Angka melek huruf % 96,73 96,84 96,95 96,50 97,8 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,72 7,80 7,90 8,00 10,0 3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,28 99,38 99,48 99,00 100,0 4 APK SLTP/MTs % 97,54 98,17 98,80 99,00 99,02 5 APK SLTA/MA/SMK % 78,25 78,72 79,19 79,00 90,0 Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013, menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan. Wadja Sampai Kaputing 47

23 Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, peningkatan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf dan rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran. Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf, dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan Angka Melek Huruf 0,11%, di tahun ,84% sedangkan ditahun 2013 mencapai 96,95%. Apresiasi atas pencapaian pembangunan di Provinsi Kalsel khususnya bidang pendidikan kembali berikan pada awal Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin menerima penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam (API) Tahun Penghargaan API tahun 2012 Kategori Pemerintah Daerah tersebut diserahkan langsung Menteri Agama RI H. Suryadhama Ali kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin pada acara Peringatan Hari Amal Bhakti ke-67 Kementerian Agama RI di Auditorium KH M Rasyidi Kementerian Agama RI di Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kalinya diterima oleh Kalsel. Hal ini tak lepas dari keberhasilan Kalsel memacu pendidikan berbasis Agama Islam dengan adanya Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al-Qur'an. Menyertai Perda tersebut Pemprov Kalsel memberikan perlakuan yang sama bagi semua sekolah termasuk sekolah yang dibawah binaan Kementerian Agama, baik pembinaan kompetensi guru Al-Qur'an, Wadja Sampai Kaputing 48

24 sarana prasarana dan media belajar penunjang tingkat SD dan MI, SMP dan MTs, serta SMA/SMK dan MA. Penghargaan tingkat nasional kembali diraih pada 18 November 2013 lalu. Penghargaan yang baru saja diterima adalah Inclusive Education Award yang diserahkan dalam acara Gebyar Multi Talenta PKLK Diknas di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, 18 November 2013 kemarin. Penghargaan diserahkan langsung oleh Hamid Muhammad, PhD yang merupakan Direktur Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai penerima adalah Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin yang mewakili masyarakat Kalsel. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin menerima Penghargaan bergengsi ini melalui penilaian kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan pendidikan iklusif. Setelah Tahun 2012 Kalsel ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Pelopor penyelenggaraan pendidikan Inklusif, seluruh jajaran terus bekerja keras sehingga Gubernur Kalsel menjadi yang pertama menerima penghargaan ini. Apresiasi terhadap sejumlah prestasi bidang pendidikan Kalsel sebenarnya sudah mulai diberikan pada 2012 lalu. Diawali dengan penghargaan Pasiad Education Award untuk Kategori Birokrat yang diberikan kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin, penghargaan diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Azwar Abubakar pada akhir November 2012 di Sasono Mulyo, Hotel Le Meridien, Sudirman Jakarta. Pasiad Education Award 2012 adalah penghargaan yang diberikan kepada tokoh masyarakat, birokrat dan akademisi yang telah menginspirasi dan memiliki sumbangsih dalam usaha peningkatan dunia pendidikan Indonesia. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin adalah sosok penting dibalik berdirinya SMA Banua Kalsel Bilingual Boarding School. SMA milik Pemprov Kalsel yang bekerjasama dengan Yayasan Pasiad Turki tersebut kini telah banyak mengukir prestasi baik di levei Nasional maupun Internasional. Pada tahun yang sama, Kalsel juga kembali meraih prestasi Inclusive Award dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diberikan kepada Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin. Gubernur menerima Wadja Sampai Kaputing 49

25 penghargaan karena memiliki perhatian dan kepeduliannya terhadap anak, berkebutuhan khusus. Penghargaan Inclusive Award kepada Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin diserahkan Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Suyanto, PhD, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada akhir Desember Penyerahan penghargaan sebagai rangkaian Rapat Koordinasi (Rakor) pengembangan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Klitistis (PLK) Wilayah Tengah dan sekaligus pencanangan Provinsi Kalsel sebagai Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Adapun dukungan dana dalam rangka menunjang capaian kinerja 2013 bersumber dari dana APBD Provinsi Kalimantan dan dana APBN. Anggaran Belanja Daerah untuk Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2013 tersedia Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 95,97%. Sedangkan dukungan dana/anggaran dari APBN 2013 senilai Rp dan terealisasi sebesar Rp atau 77,90%. 2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran Meningkatan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2013 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Angka Harapan Hidup Tahun 67 65,10 97,16 2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh 33, ,14 3 Angka kematian ibu Kasus , Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat *angka sementara % ,00 % ,00 Rata-rata Capaian 105,36 Wadja Sampai Kaputing 50

26 Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan adalah sebesar 105,36% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2013 yaitu berupa : a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama : 1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya. 2. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial. 3. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. 4. Penilaian kinerja Puskesmas Kab/Kota se-kalsel. 5. Pemetaan Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan dan Rujukan. b. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan utama : 1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu. 2. Peningkatan Pembinaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Provinsi. Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2013 adalah sebesar 65,10%, hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja indikator ini sebesar 97,16% dari target sebesar 67%, yang berarti target kinerja tahun 2013 tidak tercapai, penyebabnya antara lain : 1. Meski mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi. 2. Status gizi masyarakat masih rendah terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita. 3. Adanya pengaruh Sosial dan Budaya dalam peristiwa persalinan yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit. Wadja Sampai Kaputing 51

27 Untuk Indikator Angka Harapan Hidup dapat dilihat belum mencapai target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat Statistik, Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi NTB, Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5 (lima) Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup yang tinggi, yaitu sebesar 0,56% pada tahun 2013, yang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan Hidup Nasional yang sebesar 0,31%. Angka Kematian Bayi di tahun 2013 terealisasi sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup dari target sebesar 33,5 per 1000 kelahiran hidup, dengan capaian kinerja 76,14% angka diatas menggambarkan tidak tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut: 1. Provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat 231 desa yang belum memiliki tenaga bidan, meskipun setiap tahun Kementerian Kesehatan mengangkat tenaga Bidan di desa sebagai tenaga PTT. 2. Dari 228 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan 35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Angka Kematian Ibu, berdasarkan laporan yang dihimpun sepanjang tahun 2013 berhasil ditekan sebanyak 88 kasus kematian ibu bersalin di seluruh Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, capaian kinerja indikator ini telah mencapai 187,50% dari target setinggi-tingginya sebesar 165 Kasus hal ini didukung oleh : 1. Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman berdampak pada semakin meningkatnya pelayanan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan). 3. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan). Wadja Sampai Kaputing 52

28 4. Peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, dapat diinformasikan pada tahun 2013 telah dilakukan pembinaan kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan anggaran APBD Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan data kinerja tahun 2013 capaian Indikator Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan adalah 66,00% atau 66,00% dari target sebesar 100% menunjukan sasaran pada tahun 2013 tidak tercapai, disebabkan masih belum semua masyarakat mengikuti jaminan kesehatan. Sebagian masyarakat di antaranya masyarakat miskin, PNS, TNI, POLRI dan sebagian tenaga kerja sudah mendapatkan Jaminan Kesehatan melalui Askes, Asabri maupun Jamsostek. Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat tercapai 100% didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam pelaksanaanya ada 2 (dua) mekanisme : 1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda. 2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi, dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi. Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Wadja Sampai Kaputing 53

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN H. RUDY ARIFFIN H. RUDY RESNAWAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN MUHAMMAD ARSYADI, ME SEKRETARIS DAERAH

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB I PENDAHULUAN... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 3 C. Struktur Organisasi... 6 D. Sistematika Penyajian...

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

: RUSLI HABIBIE :

: RUSLI HABIBIE : GUBERNUR GORONTALO PENETAPAN KINERIA TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : 22. URUSAN SOSIAL a. Program dan Kegiatan. Program pokok pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 adalah: 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan kinerja merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mataram, Maret 2015 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT. Dr.TGH. M.

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mataram, Maret 2015 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT. Dr.TGH. M. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEJIK TAHUN

RENCANA STRATEJIK TAHUN RENCANA STRATEJIK TAHUN 2008-2013 Formulir RS Instansi Visi Misi Ke - 1 : Pemerintah Provinsi Jawa Barat : Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera : Mewujudkan Sumberdaya

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 431 / 02 / XI / 2015 TANGGAL : 3 NOVEMBER 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PROVINSI GORONTALO 1. Nama Organisasi : Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016 Lampiran Rekapitulasi Kinerja Tahun 2016 Tujuan Sasaran Indikator Target Mewujudkan 1. Mewujudkan 1. Opini BPK WTP On proses - - 6.054.909.055,- 5.208.945.347,- 86,02 kualitas penyelenggaraan Sistem kinerja

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lampiran PK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. Terwujudnya masyarakat yang toleran, rukun dan damai

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah Jumlah Investor Berskala

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG PEMERINTAH KOTA PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PENDAPATAN DAERAH PERTUMBUHAN EKONOMI Tahun 2004 = 7,69 % Tahun 2005 = 4,57 % PDRB (harga konstan 2000)(dalam juta rupiah) Realisasi Tahun 2004 = 4.554.824 Realisasi

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Penyusunan laporan kinerja Kabupaten Temanggung Tahun 2016 telah mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat Peraturan Pemerintah mor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Republik Indonesia mor 7 Tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN 2009-2013 Indikator MISI 1 1. Angka Melek Huruf Persen 94,90 96,98 98,93 100,00 100,00 98,10 98,18 98,18 2. Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 12,20

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015-2019 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB I PENDAHULUAN... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 5 C. Struktur Organisasi... 7 D. Permasalahan dan

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia,

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia, KATA PENGANTAR Dengan niat yang tulus, segala bentuk kebijakan, program dan kegiatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dengan harapan semoga gerak langkah kita selalu diberkahi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : Bali Mandara Jilid 2, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan,, Indikator dan Target Visi : " Mandara Jilid 2", yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera No 1 Misi Mewujudkan yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan Meningkatkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Investor Berskala Nasional PMA 17 PMA/PMDN Ekonomi dan Daya Saing

Lebih terperinci

Lampiran : Peraturan Gubernur Papua Nomor : 33 Tahun 2014 Tanggal : 30 Desember 2014

Lampiran : Peraturan Gubernur Papua Nomor : 33 Tahun 2014 Tanggal : 30 Desember 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) PROVINSI PAPUA TAHUN 2014 2018 Lampiran : Peraturan Gubernur Papua Nomor : 33 Tahun 2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Misi 1 : Mewujudkan Suasana Aman, Tentram dan Nyaman

Lebih terperinci

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA KINERJA PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PROVINSI PAPUA TAHUN - 2017 MISI 1 MEWUJUDKAN SUASANA AMAN, TENTRAM & NYAMAN BAGI SELURUH MASYARAKAT PAPUA DALAM KEDAULATAN NKRI ANGKA

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Visi dan Misi Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR NOMOR 188.44 / 0549 / KUM / 2012 TENTANG PENYEMPURNAAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

SIINKRONISASI PROGRAM, INDIKATOR DAN OUTPUT (RPJMD, RKPD DAN KUA-PPAS)

SIINKRONISASI PROGRAM, INDIKATOR DAN OUTPUT (RPJMD, RKPD DAN KUA-PPAS) SIINKRONISASI PROGRAM, INDIKATOR DAN OUTPUT (RPJMD, RKPD DAN KUA-PPAS) Urusan Program Indikator RPJMD Target Indikator RKPD Target Indikator KUA-PPAS Target SKPD BIDANG EKONOMI Urusan Ketenagakerjaan Urusan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2014 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja pada Pemerintah Kabupaten Kebumen secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari 306 indikator yang telah ditetapkan di atas terdapat 82 indikator yang belum mencapai

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN H. RUDY ARIFFIN H. RUDY RESNAWAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN H. M. MUCHLIS GAFURI Sekretaris Daerah

Lebih terperinci

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai kean dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

multiplier effect bagi indikator lainnya. Misalnya pencapaian kinerja yang cukup tinggi

multiplier effect bagi indikator lainnya. Misalnya pencapaian kinerja yang cukup tinggi Adapun perbandingan antara pencapaian kinerja dan anggaran pada tabel 3.3.2 di atas, tidak bisa serta merta di tetapkan tingkat efisiensinya, di karenakan pada masingmasing indikator bisa jadi di biayai

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.

Lebih terperinci