PENGARUH EKSPANSI CEPAT ADIABATIS TERHADAP PERUBAHAN SUHU GAS IDEAL SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH EKSPANSI CEPAT ADIABATIS TERHADAP PERUBAHAN SUHU GAS IDEAL SKRIPSI"

Transkripsi

1 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI PENGARUH EKSPANSI CEPA ADIABAIS ERHADAP PERUBAHAN SUHU GAS IDEAL SKRIPSI Diaukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar sarana sains (S.Si) Program studi fisika Oleh : Yuliana Hanik Indrayani NIM : PROGRAM SUDI FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULAS SAINS DAN EKNOLOGI UNIERSIAS SANAA DHARMA YOGYAKARA 007 i

2 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI EFFEC OF ADIABAIC RAPID EXPANSION O HE EMPERAURE CHANGE OF AN IDEAL GAS SKRIPSI Precented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarana Sains Degree In Physics By Yuliana Hanik Indrayani NIM : PHYSICS SUDY PROGRAM PHYSICS DEPARMEN SCIENCE AND ECHNOLOGY FACULY SANAA DHARMA UNIERSIY YOGYAKARA 007 ii

3 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI iii

4 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI iv

5 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI MOO DAN PERSEMBAHAN Percayalah kepada uhan dengan segenap hatimu, dan anganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5) Kebiaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menaga engkau (Amsal :-) PERSEMBAHAN : "Skripsi ini aku persembahkan untuk Yesus yang selalu memberikan alan saat tiada alan dan yang selalu menguatkanku. I love u Yesus. Ayah dan Ibuku tersayang, nenekku, mas Daniel, adikku milla yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang sepanang hidupku, Almameterku dan sahabat-sahabatku. v

6 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI vi

7 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI PENGARUH EKSPANSI CEPA ADIABAIS ERHADAP PERUBAHAN SUHU GAS IDEAL ABSRAK elah dilakukan penelitian terhadap perubahan suhu gas ideal yang mengalami ekspansi cepat secara adiabatis sebagai fungsi parameter kecepatan () dan parameter stroke () secara numerik dengan menggunakan Maple 9.5. Hasil penelitian menunukkan bahwa penurunan suhu semakin kecil kalau nilai semakin besar serta nilai semakin kecil. Sebaliknya, penurunan suhu semakin besar kalau nilai semakin kecil serta nilai semakin besar. vii

8 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI EFFEC OF ADIABAIC RAPID EXPANSION O HE EMPERAURE CHANGE OF AN IDEAL GAS ABSRAC Research on the temperature changes as functions of speed parameter () and stroke parameter () for an ideal gas which undergoes an adiabatically rapid expansion have been performed numerically by using Maple 9.5. he results show that the reduction of the temperature to be very small when the value of to be large with value of to be small. Otherwise, the reduction of the temperature to be very large when the value of to be small with value of to be large. viii

9 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI KAA PENGANAR Pui dan syukur penulis panatkan kepada Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berudul : PENGARUH EKSPANSI CEPA ADIABAIS ERHADAP PERUBAHAN SUHU GAS IDEAL, yang diaukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarana Sains pada Program Studi Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik berupa waktu, tenaga, bimbingan, dorongan, dan sumbang saran yang penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:. Bapak Drs. Drs. et. Asan Damanik, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat dalam pengeraan tugas akhir ini.. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku Kepala program studi Fisika yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan serta saran yang sangat bermanfaat bagi penulis. 3. Bapak Dr. Ign Edi Santosa, M.S. selaku dosen pendamping akademik yang sudah banyak memberikan pendampingan selama menadi ix

10 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI mahasiswa serta yang telah memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis. 4. Bapak Suryadi, SU, yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mengui penulis serta memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis. 5. Ayah dan Ibuku tercinta yang tanpa henti memberikan dukungan, dorongan, doa, dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Adikku tercinta milla yang selalu memberikan semangat dan doanya pada waktu penulis mengerakan skripsi. 7. Mas Daniel yang selalu memberikan dukungan, dan doanya dalam penulis mengerakan skripsi. 8. Andre, Duwi, Inke, Melin, Kia, Lori, Ima yang selalu mendukungku dalam mengerakan skripsi. 9. emen-teman fisika yang selama bertahun-tahun selalu beruang bersamaku. 0. eman-teman Fisika 00 yang bertahun-bertahun bersama-sama belaar di Sanata Dharma. Iman, Inke, Erni, Ook, Frida, Danang, Ridwan, Gita, ri, Yuda, Ima, Basil, Adit, Lori, Ratna, Kia, Adet, Dian.. Mba Neni, Rita, Mba Anas, dan teman-teman kostku Duwi, Eka, Santi, Mega terimakasih atas kebersamaannya. x

11 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI. Seluruh Staff Pengaar Jurusan Fisika yang telah memberikan pengaaran dan pendampingan. 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu. erimakasih atas segala bantuannya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan khususnya pembaca. Yogyakarta, Oktober 007 Penulis xi

12 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI DAFAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSEUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN.... iv HALAMAN MOO PERSEMBAHAN v PERNYAAAN KEASLIAN KARYA... vi ABSRAK... vii ABSRAC...viii KAA PENGANAR... ix DAFAR ISI... xii DAFAR GAMBAR.....xiii BAB I. PENDAHULUAN..... Latar Belakang..... Perumusan Masalah Batasan Masalah uuan Penelitian dan Manfaat Penelitian uuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 4 BAB II. DASAR EORI... 6 xii

13 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI.. Konsep Suhu Konsep eori Kinetik Gas Konsep Ekspansi Lambat Ekspansi Cepat Integrasi Numerik Dengan Menggunakan Maple BAB III. MEODOLOGI PENELIIAN Jenis Penelitian Sarana Penelitian Langkah-Langkah Penelitian BAB I. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Parameter Stroke Parameter Kecepatan Parameter Stroke dan Parameter Kecepatan Pembahasan BAB. PENUUP Kesimpulan Saran DAFAR PUSAKA xiii

14 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI DAFAR GAMBAR Gambar.. Perbandingan skala Kelvin, Celcius, Rankine, dan Fahrenheit... 8 Gambar.. Siklus Carnot... 3 Gambar.3. Skema proses ekspansi cepat pada gas ideal... 5 Gambar.4. Grafik f (y) sin y... 3 Gambar 4.. Δ 0 sebagai fungsi dan 0.0, 0.03, , , Gambar 4.. Δ 0 sebagai fungsi dan 0., 0.3, 3 0.5, 4 0.7, Gambar 4.3. Δ 0 sebagai fungsi dan xiv

15 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Dalam fisika, konsep kera, panas atau kalor yang masuk atau keluar dari sistem, dan perubahan energi dalam sebuah sistem dipelaari secara khusus dalam cabang fisika yang dikenal sebagai termodinamika. Hubungan antara perubahan energi dalam (du), kera yang dilakukan atau diterima sistem (dw), kalor atau panas yang masuk atau keluar dari sistem (dq) adalah yang dikenal sebagai Hukum I ermodinamika. : dq du dw (.) Sistem dapat berupa benda atau daerah yang dibatasi oleh suatu pembatas. Pembatas sebuah sistem dapat berbentuk real ataupun imainer. Energi dalam sebuah sistem pada umumnya merupakan fungsi tekanan (P), suhu (), dan volume (). Secara matematis energi dalam (U) dapat dituliskan sebagai (, P) U U, (.) sehingga dalam termodinamika ada kaitan antara P, dan. Jika dituliskan sebagai f (P,, ) 0. du U U d d (.3) Jika ditinau suatu sistem yang terdiri dari gas ideal dengan volume mula-mula 0, dan suhu mula-mula 0 mengalami ekspansi adiabatis sehingga volumenya menadi dan suhu, maka berlaku relasi (Sears dan Salinger, 975)

16 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI 0 γ 0 γ (.4) dengan γ c c P ( γ adalah rasio panas enis pada tekanan tetap terhadap panas enis pada volume tetap). Jika ditinau sebuah piston yang mengalami ekspansi adiabatis dengan kecepatan piston lebih kecil dari kecepatan termal molekul-molekul atau partikelpartikel gas ideal, maka teradi perubahan suhu sehingga berlaku persamaan (.4). Ekspansi gas ideal dengan kecepatan piston lebih kecil dari kecepatan termal molekul-molekul atau partikel-partikel sering disebut sebagai ekspansi lambat. Jika ekspansi gas ideal yang ada dalam suatu sistem berlangsung dengan cepat ( kecepatan piston lebih besar dari kecepatan molekul-molekul atau partikel-partikel gas ideal), maka relasi pada persamaan (.4) tidak berlaku lagi. Oleh karena itu penelitian tentang perubahan suhu gas ideal yang mengalami ekspansi cepat secara adiabatis merupakan penelitian yang menarik... Perumusan Masalah Proses gas ideal melalui ekspansi cepat telah dilaporkan (Zimba, 005) dengan meninau gas ideal monoatomik bermassa m, dan suhu mula-mula 0 yang terdapat dalam sebuah silinder yang panangnya L. Dengan mendefenisikan dua buah parameter, yaitu parameter kecepatan mu k0 yaitu perbandingan antara kecepatan piston (u) dengan kecepatan terbolehadi partikel (gas), dan parameter stroke l L yaitu perbandingan

17 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI antara panang ekspansi l dengan panang silinder L, (Zimba, 005). Zimba melaporkan bahwa rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ adalah 0 Δ 0 3 ( ) ( ) erfc π e (.5) Yang menadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana relasi suatu parameter kecepatan sebagai fungsi umlah atom atau molekul N, massa m, suhu awal 0, dan parameter stroke sebagai fungsi panang silinder L, dan panang ekspansi l? b. Bagaimana pengaruh kecepatan piston u, parameter kecepatan dan parameter stroke terhadap Δ 0?.3. Batasan Masalah Masalah yang diteliti dibatasi hanya untuk sistem gas ideal yang terdapat dalam sebuah silinder gas ideal yang dilengkapi dengan sebuah piston yang mengalami ekspansi cepat secara adiabatis khususnya rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ 0 sebagai fungsi parameter kecepatan dan parameter stroke. Gas yang ada dalam piston dianggap sebagai gas ideal sehingga teori kinetik gas dan prediksinya dapat diberlakukan..4. uuan dan Manfaat Penelitian.4.. uuan Penelitian Penelitian ini bertuuan untuk : 3

18 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI a. Merumuskan parameter kecepatan dan parameter stroke. b. Mengetahui secara eksplisit pengaruh parameter kecepatan dan parameter stroke terhadap Δ 0 untuk gas ideal..4.. Manfaat Penelitian Penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan terhadap perubahan suhu gas ideal melalui ekspansi cepat secara adiabatis dan implikasinya..5. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Pada Bab I dielaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tuuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penelitian. Bab II. Dasar eori Pada Bab II diabarkan mengenai konsep suhu, konsep teori kinetik gas, ekspansi lambat, ekspansi cepat, integrasi numerik dengan menggunakan Maple 9.5. Bab III. Metode Penelitian Pada Bab III dielaskan tentang enis penelitian, sarana penelitian dan langkah-langkah penelitian. 4

19 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Bab I Analisa dan pembahasan Pada Bab I akan ditampilkan hasil penelitian secara numerik serta pembahasannya. Bab Penutup Pada Bab disaikan kesimpulan dan saran. 5

20 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI BAB II DASAR EORI..Konsep Suhu Salah satu besaran fisis yang penting dalam termodinamika adalah suhu (). Suhu suatu benda atau sistem yang diukur dengan menggunakan alat yang disebut termometer. Suhu gas secara empiris θ g didefinisikan sebagai (Sears dan Salinger,975): P θ g θ P P 3 lim (.) dengan θ g suhu gas kenyataan, θ 3 suhu titik tripel (triple-point), P 3 tekanan pada saat suhu θ 3, dan P tekanan. Untuk menentukan nilai θ 3 terlebih dahulu didefinisikan suhu uap air murni (θ s ) sebesar 00 deraat dan suhu es (θ i ) sebesar nol deraat. Karena suhu sebanding dengan tekanan maka perbandingan antara θ s dan θ i adalah : θ s P s i P θ i (.) dan θ s - θ i 00 deraat (.3) Jika persamaan (.3) disubstitusikan ke persamaan (.), maka diperoleh : 6

21 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI θ 00 i P P (.4) s i Berdasarkan hasil eksperimen, nilai P P adalah.366 (Sear dan Salinger, 975). s i Jika nilai P s P i.366 dimasukkan ke persamaan (.4), maka diperoleh 00 θi 73.5 deraat (.5).366 Karena nilai θ , θ i θ 3 atau tepatnya θ i θ 3-0.0, maka persamaan (.) dapat dituliskan menadi P θ g 73.6 lim P P (.6) Satuan suhu menurut satuan Internasional (SI) adalah Kelvin atau disingkat K. Dengan menuliskan θ g, persamaan (.6) dapat dituliskan P 73.6K lim P P (.7) Satuan suhu selain Kelvin adalah deraat Celcius ( C), Rankine ( R), dan Fahrenheit ( F). Perbandingan skala antara Kelvin, Celcius, Rankine, dan Fahrenheit dapat dilihat pada Gambar.. 7

22 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI K C R F itik didih itik beku Nol absolut Gambar.. Perbandingan skala Kelvin, Celcius, Rankine, dan Fahrenheit... Konsep eori Kinetik Gas Dalam teori kinetik gas, molekul-molekul atau atom-atom yang dianggap sebagai gas ideal bergerak secara acak dengan kecepatan yang berbeda. Molekulmolekul atau atom-atom yang dianggap sebagai gas ideal terutama gas monoatomik mengikuti distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann. Karena molekul-molekul yang bergerak mengikuti distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann, maka molekul-molekul atau atom-atom termasuk ke dalam molekul atau atom terbedakan (distinguishable molecule). Gas monoatomik adalah gas yang terbentuk dari satu enis atom saa. 8

23 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Fungsi distribusi dalam statistik Maxwell-Boltzmann dapat dituliskan sebagai N μ ε N exp g k B exp (.8) k B dengan N hunian rata-rata pada aras ke, μ potensial kimia, g adalah degenerasi aras yang ke-, N umlah atom atau molekul, ε energi pada aras yang ke-, k B konstanta Boltzmann, dan suhu. Karena N N, dan potensial kimia μ tidak tergantung pada, maka N μ ε N N exp g k B exp (.9) k B atau N μ N Z k B exp (.0) dengan Z ε g exp (.) k B Z disebut fungsi partisi. Dari persamaan (.9) dan (.) diperoleh bahwa μ exp (.) Z k sehingga fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann dapat dituliskan menadi B 9

24 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI N g N ε exp (.3) Z k B dengan N g adalah umlah molekul atau atom rata-rata untuk setiap keadaan pada aras energi ke-. Molekul atau atom (selanutnya disebut partikel) bergerak bebas dan acak diantara dua dinding. Karena diantara partikel-partikel tidak saling berinteraksi kecuali pada saat bertumbukan (tidak ada pengaruh medan konservatif luar). umbukan yang teradi bersifat elastis karena tumbukan bisa teradi ke segala arah. umbukan-tumbukan yang teradi antara partikel-partikel dengan dinding dinding akan mempertahankan energi kinetik, sehingga energi kinetik partikel diberikan oleh p ε mv (.4) m dengan p mv, dan L arak antara dua dinding. Dengan menggunakan mekanika kuantum, nilai p adalah p h n, sehingga L h 3 ε n (.5) 8m dengan sistem. x y n n n n z, h tetapan Planck, m massa partikel, dan volume Aras energi pada sistem gas ideal begitu rapat sehingga nilai aras energi antara yang satu dengan yang lain sangat dekat. Dalam hal ini dapat dideskripsikan 0

25 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI pengelompokkan keadaan makro yang mempunyai nilai energi berdekatan. Pengelompokkan aras makro membuat fungsi partisi Z dapat dinyatakan sebagai Z ε ΔG exp (.6) k dengan ΔG adalah aras makro yang energinya antara ε dan ε Δε. dan umlah aras makro G adalah g 8 (.7) 4 3 dengan adalah volume bola. Jika volume bola adalah πn, maka 3 G x πn sehingga π n (.8) 3 6 ΔG π x3n Δn 6 π n Δ n (.9) Dari persamaan (.4) dan (.5) diperoleh n 3 m h Δv. Dari persamaan (.4), (.5), dan (.9) diperoleh 4πm ΔGv 3 h 3 Δ v (.0) sehingga persamaan (.6) dapat dituliskan menadi

26 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Z π n h exp 8mk 3 n Δn (.) Secara pendekatan, persamaan (.) dapat dinyatakan dalam bentuk integral yaitu Z π 0 n h exp 8mk 3 n dn (.) Persamaan (.) menadi Z πmk h 3 (.3) Distribusi kecepatan partikel, dapat dituliskan Δ N v N Z Δ G v mv exp k (.4) dengan N v menyatakan banyaknya molekul atau partikel yang kecepatannya lebih kecil atau sama dengan ν. Karena ΔN v menyatakan banyaknya degenerasi pada keadaan kecepatan molekul atau partikel antara ν dan νδν. Maka dengan menggunakan persamaan (.0), (.3) dan (.4) nilai ΔN v diberikan oleh Δ N v N πmk h 3 4πm 3 h 3 v mv exp Δv k (.5) atau ΔN v 4N m mv v exp Δv π k k 3 (.6)

27 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Dari persamaan (.6) dapat dicari nilai kecepatan terbolehadi (the most probable speed) atau v m untuk partikel atau molekul dengan menggunakan d dv ΔNv 0 Δv (.7) Dari persamaan (.6) dan persamaan (.7) diperoleh sehingga d dv v mv exp 0 k mv v exp v k m k mv k ( v) exp 0 k v m (.8) m Jadi fungsi distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann diberikan oleh ΔN v Δv 4N π v 3 m v v exp v m (.9) Jika ada sebanyak N molekul atau N partikel dengan masing-masing molekul atau partikel mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, maka pada ruang tiga dimensi ada tiga komponen kecepatan yaitu komponen kecepatan ke arah sumbu x, y, dan z. Kecepatan rata-rata ( v ) adalah v vδnv N (.30) Jika persamaan (.9) disubstitusikan ke persamaaan (.30), maka kecepatan rata-rata menadi 3

28 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI 4 v v 3 π v m 0 3 v exp v m dv 4 mv (.3) π 3 v m Untuk menghitung hasil integral pada persamaan (.3) telah digunakan relasi (Boas, 983) ( ax ) dx 3 x exp 0 a (.3) dengan v m a. Jika persamaan (.8) disubstitusikan ke persamaan (.3), maka kecepatan rata-rata menadi 8k v vm (.33) π πm Akar kuadrat kecepatan rata-rata (ν rms ) adalah : v v ΔN v v rms (.34) N Jika persamaan (.6) disubstitusikan ke persamaan (.34), maka diperoleh: v rms 3 4 m 4 mv exp v π k v k Δ atau v rms 3 m mv v Δv 4 4 exp k k π (.35) 4

29 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Dengan menggunakan relasi yang ada pada persamaan (.8), persamaan (.35) menadi v rms 4 v 4 v exp 3 v v m π m Δv (.36) Secara pendekatan persamaan (.36) dapat dituliskan menadi : v rms 4 v 3 v π m 0 4 v exp v m dv 3 3 v m (.37) atau 3k v rms m Untuk memperoleh hasil integral pada persamaan (.37) telah digunakan 0 x 4 exp 3 ( ax ) dx 5 8 π a (.38).3. Konsep Ekspansi Lambat Secara umum energi dalam U suatu sistem dapat dinyatakan sebagai fungsi variabel tekanan (P), volume (), dan suhu (), atau secara matematis dituliskan 5

30 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI ( P, ) U U, (.39) sehingga dalam termodinamika ada kaitan antara P, dan. Jika dituliskan sebagai f (P,, ) 0. du U U d d (.40) dapat dituliskan Karena energi dalam sebagai fungsi suhu () dan volume () yang bebas du U U d d (.4) Selanutnya menggunakan Hukum I ermodinamika (Halliday dan Resnick, 985) dq du Pd (.4) dengan dq adalah perubahan panas, du adalah perubahan energi dalam, P d adalah kera yang dilakukan. Jika persamaan (.4) disubstitusikan ke persamaan (.4), diperoleh U U dq d P d (.43) Untuk volume konstan (tetap), d0, persamaan (.43) menadi c U (.44) dengan c ( panas enis pada volume tetap). 6

31 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI U Karena du dapat dituliskan uga dari persamaan (.44). Berdasarkan Hukum d I ermodinamika Dari persamaan (.4) dan persamaan (.44) diperoleh Q c d Pd (.45) Karena persaman keadaan gas ideal adalah PnR (Martin,986) sehingga dapat dideferensialkan menadi Pd dp nrd (.46) Dari persamaan (.45) dan persamaan (.46) diperoleh ( c nr) d dp Q (.47) Untuk proses adiabatik dimana dq0 (Nainggolan, 978) persamaan (.45) menadi d c Pd (.48) Dengan mengeliminasikan d, dari persamaan (.47) dan (.48) diperoleh ( Pd dp) nrpd 0 c (.49) karena nr c P c. Dari persamaan (.48) dan persamaan (.49) diperoleh c dp cppd 0 (.50) Jika masing-masing suku dibagi dengan C P dari persamaan (.50) menadi dp c P c P d 0 (.5) 7

32 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI c karena γ c P. Persamaan (.5) menadi dp d γ 0 (.5) P dengan c adalah panas enis suatu sistem (Joule / K), c (panas enis pada volume tetap), c P (panas enis pada tekanan tetap), n (umlah mol), R (konstanta umum gas), P (tekanan), (volume), (suhu), γ ( rasio panas enis pada tekanan tetap dengan panas enis pada volume tetap). Menurut Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan, volume, berbanding terbalik dengan suhu sehingga dituliskan P C (.53) dengan C konstanta. Persamaan (.53) dari masing-masing suku dideferensialkan, diperoleh C P (.54) Karena P sebagai fungsi dan, maka dapat dituliskan P P dp d d (.55) Jika persamaan (.54) disubstitusikan ke persamaan (.55) menadi C C dp d d (.56) Dari persamaaan (.5), (.53) dan (.56) menadi 8

33 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI d d d γ 0 (.57) atau d d γ (.58) ( ) 0 Jika persamaan (.58) diintegralkan, maka diperoleh γ ln K (.59) ln ( ) dengan K tetapan integrasi (konstanta). Persamaan (.59) dapat dituliskan menadi atau ln ln γ- K (.60) γ γ (.6) dengan suhu ahkir, volume ahkir, suhu awal, volume awal. Hukum I ermodinamika (Halliday dan Resnick, 985) du dq dw (.6) dan Hukum II ermodinamika dq ds (.63) dengan s (entropi), ds (perubahan entropi), dq (perubahan panas), du (perubahan energi dalam), dw (kera yang dilakukan), (suhu). Dari persamaan (.6) dan (.63) diperoleh du ds Pd (.64) Karena ss (,), maka 9

34 d s d s ds (.65) Dari persamaan (.64) dan (.65) diperoleh d s d P s du (.66) dan dari persamaan (.4) dan (.66) diperoleh relasi P s U (.67) dan s U (.68) Kalau f (U,, ) 0, maka U U U (.69) atau U U U (.70) Dari persamaan (.63) dan (.68) diperoleh relasi s U 0 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI

35 Q c (.7) Dari persamaan (.70) dan (.7) diperoleh relasi U U c (.7) atau U c U (.73) Persamaan (.67) dapat pula dituliskan dalam bentuk lain yaitu U P s (.74) dan persamaan (.68) dalam bentuk U s (.75) Jika persamaan (.74) diturunkan terhadap, dan persamaan (.75), diturunkan terhadap, maka diperoleh relasi P U P U U (.76) sehingga diperoleh PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI

36 P P U atau P k U β (.77) dengan p β, P k (Zeemansky dan Dittman, 98). Persamaan (.77) dapat uga dituliskan dalam bentuk ( ) 0 P P U (.78) Dari persamaan (.78) terlihat bahwa energi dalam (U) tidak bergantung pada volume (). Jika suatu sistem berubah, maka keadaan sistem ikut berubah. Sistem yang mengalami perubahan disebut mengalami suatu proses. Salah satu proses yang ditinau dalam termodinamika adalah proses yang berlangsung secara adiabatik. Proses adiabatik adalah suatu proses yang berlangsung tanpa ada kalor atau panas yang masuk atau keluar dari sistem. Proses adiabatik dapat digambarkan dalam siklus Carnot yang ditunukkan dengan hubungan antara tekanan (P) dan volume () dapat dilihat pada Gambar.. PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI

37 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Gambar.. Siklus Carnot Dari gambar diatas didapatkan empat proses yaitu :. Sistem yang mengalami proses dari a ke b dengan suhu (ekspansi isotermal) dan panas atau kalor Q masuk ke dalam sistem sehingga sistem melakukan kera sebesar W. 3

38 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI. Proses dari b ke c adalah ekspansi adiabatik sehingga mengakibatkan suhu turun dari ke. 3. Proses dari c ke d adalah kompresi isotermal pada suhu dan kalor atau panas keluar Q dari sistem dan kera yang dilakukan adalah W. 4. Proses dari d ke a adalah kompresi adiabatik dan suhu naik dari ke..4. Ekspansi cepat Untuk mendefinisikan ekspansi cepat ditinau suatu sistem gas ideal dalam sebuah silinder yang dilengkapi dengan sebuah piston. Jika kecepatan piston lebih besar dari kecepatan maksimum partikel (gas), maka gas disebut mengalami ekspansi cepat. Kalau gas mengalami ekspansi cepat, persamaan (.6) tidak berlaku lagi karena pada proses ekspansi cepat terlibat parameter kecepatan () dan parameter stroke (). Untuk menelaskan keterkaitan dan pada proses ekspansi cepat suatu gas ideal ditinau bidang v 0x - x 0 seperti terlihat pada Gambar.3. 4

39 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI t0 tτ Gas (N,m, 0 ) Molekul B (v 0x < 0) - piston A piston Molekul A (v 0x > 0) x x-l x0 x l Gambar.3. Skema proses ekspansi cepat pada gas ideal. Menurut statistika Maxwell-Boltzmann, dari Gambar.3, pada saat t 0 posisi horizontal partikel x o terdistribusi dalam (-L, 0) dan kecepatan horizontal v ox terdistribusi dalam (-, ). Partikel partikel dalam gas didasarkan pada kondisi awal. Partikel-partikel dalam gas dikelompokkan menadi dua kelompok yaitu partikelpartikel kelompok A dan partikel-partikel kelompok BB. Partikel-partikel kelompok A mempunyai v ox > 0 dan partikel-partikel kelompok B B mempunyai v ox < 0. Karena dalam sistem terdapat gas yang berisi partikel-partikel yang dilengkapi dengan piston yang bergerak sehingga dalam sistem terdapat gerak partikel-partikel dan gerak piston. Pada saat partikel-partikel kelompok A menabrak piston tepatnya kali (banyaknya tumbukan) membutuhkan waktu t, t 3, t 5.. t -3, sampai τ atau selama selang waktu (0,τ). Partikel-partikel kelompok BB menabrak piston tepatnya kali (banyaknya tumbukan) selama selang waktu (0,τ) dan partikel-partikel kelompok BB 5

40 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI menabrak dinding sebelah kiri selama kali. Partikel-partikel yang tidak mengalami tumbukan dengan piston selama selang waktu (0,τ) tidak berpengaruh. Pada saat partikel-partikel kelompok A mengalami tumbukan dengan piston dalam waktu t τ mengakibatkan kecepatan partikel-partikel kelompok A menadi sangat lambat dari kondisi awal x 0. Secara eksplisit gerak partikel-partikel A dapat dituliskan x x (.79) 0 v0 t ut ( v u)( t t ) L ut 0x (.80) ut ( v ( ) u)( t t ) L 3 0x 3 L (.8) ( v ( ) u)( τ t ) uτ (.8) 0x Dari persamaan (.79), (.80), (.8) menelaskan waktu tumbukan, maka diperoleh relasi t k [( k ) L x0 ] ( v ku) 0x (.83) dengan menggunakan hubungan v 0x dan x 0 dari persamaan (.8) diperoleh L τ l τ x τ 0 ( ) ( ) v0 x (.84) Partikel-partikel kelompok A mengalami penurunan kecepatan u dalam masing-masing tumbukan dengan piston. Karena adanya tumbukan antara partikelpartikel dan piston akan mengakibatkan energi kinetik hilang maka dituliskan 6

41 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI ε ε -ε ½ m (v 0X u) ½ mv 0X -mu(v 0X u) (.85) dengan ε (energi kinetik total), ε (energi kinetik ahkir), dan ε (energi kinetik awal). Jika semua partikel-partikel dalam kondisi awal dan dalam bidang dx 0 dv 0x dengan (x 0, v 0x ) A sehingga energi kinetik yang hilang du oleh partikel-partikel kelompok A dapat dituliskan (Zimba, 005) dengan ( L) dx0 N m mv 0x du dx 0 exp dv0 L πk0 k0 x [ mu( v u) ] 0x (.86) N adalah umlah partikel-partikel dengan posisi horizontal antara x 0 dan x 0 dx 0, mv exp 0x dv0 x adalah bagian partikel-partikel yang masih 0 k0 m k ada, dan partikel. mu( v u) 0x adalah energi kinetik yang hilang oleh masing-masing Integrasi persamaan (.86) untuk kelompok A menghasilkan total energi kinetik yang hilang ΔU A. otal energi kinetik yang hilang dapat dituliskan menadi A ( ) ( ) ( 3) Δ U ΔU ΔU ΔU (.87) A A A dengan ΔU ( r ) α (, ) Nk0 r adalah energi kinetik yang hilang dari kelompok A 7

42 yang berada di daerah r, dan (r,, 3). Fungsi ( ) α, r diberikan oleh (Zimba, 005) ( ) [ ( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) π α 4, y ( )( ) ] ( ) dy e y y (.88) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) π α y dy e y 4, (.89) ( ) ( ) [ ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) 4, 3 π α ( ) ]( ) dy e y y y (.90) Hal yang sama untuk kelompok partikel yang bergerak ke kiri yaitu kelompok BB memberikan ( ) ( ) ( ) [ ( ) ( ) ( ) ( )( ) π β 4, ( ) ]( ) dy e y y y (.9) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) π β y dy e y 4, (.9) ( ) ( ) ( [ ( ) ( ) ) ( ) ( ) ( )( ) π β 3 4, ( ) ]( ) dy e y y y (.93) dengan 0 0 k mv y x, m v u, dan L l. 8 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI

43 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Perubahan energi dalam pada ekspansi cepat didefenisikan sebagai energi kinetik total yang hilang dari partikel-partikel kelompok A dan BB. Perubahan energi dalam (ΔU) dapat dituliskan ΔU 3 r ( α r (, ) β r (, ) ) Nko (.94) dengan N umlah molekul, k konstanta Boltzman (k.38 x0-3 J K - ), 0 suhu awal. Fungsi α r (,) adalah fraksi energi kinetik total yang hilang dari partikel-partikel kelompok A. Fungsi β r (,) adalah fraksi energi kinetik total yang hilang dari partikel-partikel kelompok BB. Dari persamaan (.94.) hanya partikel-partikel kelompok A yang berada di daerah A untuk r saa yang kemungkinan mengalami tumbukan dengan piston sehingga hanya ada koefisien α. Dengan demikian persamaan (.88) menadi 4 y ( y y ) e dy α (.95) π Karena Δ U Nk0 merupakan fungsi α r, maka Δ U Nk0 untuk α diberikan oleh ΔU Nk 0 ( ) erfc( ) π e (.96) dengan adalah parameter kecepatan, adalah parameter stroke dan erfc z y ( z) e dy π (.97) Secara eksplisit parameter kecepatan () dan parameter stroke () dapat dituliskan sebagai 9

44 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI u v u m k m mu. (.98) k 0 dan l (.99) L Perubahan energi dalam pada proses ekspansi gas ideal hanya bergantung pada suhu saa, maka rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ 0 untuk bentuk tiga dimensi adalah Δ 0 3 ΔU Nk 0 (.00) sehingga persamaan (.96) dapat dituliskan menadi Δ 0 3 ( ) erfc( ) ε π e (.0).5. Integrasi Numerik Menggunakan Maple 9.5 Bentuk-bentuk eksponensial numerik dalam integral yang ada di dalam persamaan (.95) akan diselesaikan secara numerik dengan menggunakan paket program Maple 9.5. Secara umum penyelesaian eksponensial dalam integral untuk I y max y min f ( y) e y dy dengan menggunakan paket program Maple 9.5 adalah 30

45 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI int e y y ( f * ( e ), y y min.. y max);, dengan f adalah fungsi yang akan diintegralkan, adalah bilangan pengali dikalikan fungsi yang akan diintegralkan, ymin adalah batas bawah, ymax adalah batas atas, dan int adalah perintah yang digunakan untuk mengevaluasi integrasi numeriknya. Selain itu ada uga penyelesaian untuk trigonometri dengan menggunakan Maple 9.5 secara langsung dengan menuliskan plot(f(x), xxmin..xmax); dimana f(x) adalah fungsi yang akan diplotkan, xmin adalah batas bawah, xmax adalah batas atas. Dalam Maple 9.5 terdapat perintah yang menggunakan evalf, evalf adalah perintah untuk menampilkan hasil dari input. Contoh : >input :int(4*exp(-y^),y0..5); Output: erf 5 ()π Contoh :>evalf(int(4*exp(-y^),y0..5)); Output: Contoh 3 : >plot(sin(y), y 0..*Pi); Gambar.4.Grafik f (y) sin y 3

46 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI BAB III MEODOLOGI PENELIIAN 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian studi pustaka dan paket pemrograman Maple Sarana Penelitian Sarana yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini adalah buku-buku yang berhubungan dengan ekspansi cepat yang terdapat di UP Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :. Menelusuri bahan-bahan mengenai konsep suhu, teori kinetik gas, konsep ekspansi lambat, ekspansi cepat secara adiabatis serta integrasi numerik dengan menggunakan paket pogram Maple Mengelaborasi pengertian ekspansi lambat dan ekspansi adiabatik secara analitik. 3

47 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI 3. Menghitung koefisien α secara numerik dengan menggunakan Maple 9.5. dan selanutnya mencari nilai Δ Memberikan batasan-batasan nilai untuk parameter dan pada rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ 0 dengan paket program Maple Memplotkan hasil ahkir dari persamaan (.0) untuk parameter kecepatan,, parameter stroke pada rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ Membandingkan hasil dari kedua parameter dan yang mempunyai pengaruh pada rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ Menarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. 33

48 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Penelitian Sebagaimana telah diketahui dari persamaan (.0) bahwa rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ 0 (akibat ekspansi secara adiabatis) bergantung pada dua buah parameter yaitu parameter kecepatan dan parameter stroke. Untuk mengetahui secara elas pengaruh dan terhadap Δ 0, maka persamaan (.0) diselesaikan secara numerik dengan menggunakan paket pemrograman Maple Parameter Stroke () Hasil perhitungan secara numerik dengan menggunakan paket pemrograman Maple 9.5 untuk menghitung rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ sebagai fungsi parameter kecepatan pada berbagai nilai parameter stroke 0 ditampilkan dalam bentuk grafik sebagaimana dapat dilihat pada Gambar

49 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Δ 0 Gambar 4.. Δ 0 sebagai fungsi dan 0.0, 0.03, , , Keterangan : Warna hiau untuk 0.0. Warna merah untuk Warana biru untuk Warna orange untuk Warna hitam untuk

50 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI 4... Parameter Kecepatan () Hasil perhitungan secara numerik dengan menggunakan paket pemrograman Maple 9.5 untuk menghitung rasio perubahan suhu terhadap suhu awal Δ sebagai fungsi parameter stroke pada berbagai nilai parameter kecepatan 0 ditampilkan dalam bentuk grafik sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.. Δ 0 Gambar 4.. Δ 0 sebagai fungsi dan 0., 0.3, 3 0.5, 4 0.7, Keterangan : Warna biru untuk 0.. Warna merah untuk 0.3. Warna hiau untuk 0.5. Warna hitam untuk 0.7. Warna orange untuk

51 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI Parameter Stroke () dan Parameter Kecepatan () Hasil perhitungan secara numerik dengan menggunakan pemrograman Maple 9.5 untuk menghitung Δ 0 sebagai fungsi dan ditampilkan pada Gambar 4.3. Δ 0 Gambar 4.3. Δ 0 sebagai fungsi dan 37

52 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI 4.. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan secara numerik dengan menggunakan Maple 9.5, pengaruh parameter kecepatan dan parameter stroke terhadap Δ (Gambar 4.) terlihat bahwa semakin besar nilai semakin kecil nilai 0 Δ 0. Dari Gambar 4. uga terlihat bahwa penurunan nilai 0 Δ akibat bertambahnya nilai adalah berbentuk eksponensial. Semakin besar nilai semakin besar nilai Δ 0 pada nilai yang sangat kecil. Artinya, ika piston mempunyai kecepatan lambat (u < v m ), maka teradi penurunan suhu gas semakin besar, sebaliknya kalau u > v m nilai Δ 0 sangat kecil. Karena sebagai fungsi l dan sebagai fungsi u, maka dari dan diperoleh suatu relasi. Semakin besar l dan u maka nilai Δ 0 sangat kecil (lambat). Nilai Δ 0 yang sangat kecil ika u > v m untuk sembarang nilai dapat dielaskan dengan meninau proses yang teradi pada ekspansi adiabatis. Kalau u > v m, partikel-partikel tidak akan pernah menumbuk dinding piston yang bergerak sehingga tidak ada kehilangan energi kinetik. Karena tidak ada kehilangan energi kinetik, maka tetap sesuai dengan persamaan (.8). Dari Gambar 4. terlihat bahwa semakin besar nilai parameter stroke, semakin besar nilai Δ 0. Artinya semakin besar nilai maka perubahan suhu yang ditunukkan dengan penurunan suhu Δ 0 yang semakin besar untuk nilai yang semakin kecil. Karena sebagai fungsi l dan sebagai fungsi u, maka dari dan 38

53 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI diperoleh suatu relasi. Semakin besar l semakin kecil u, maka nilai Δ 0 sangat kecil. Jika kedua Gambar 4. dan 4. digabungkan, maka akan diperoleh Gambar seperti yang ditampilkan pada Gambar

54 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI BAB PENUUP 5.. Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan proses yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Perubahan suhu khususnya penurunan suhu gas ideal pada proses ekspansi cepat adiabatis teradi ika kecepatan piston u ( u ) lebih kecil dibandingkan kecepatan maksimum molekul-molekul atau partikelpartikel gas (v m ).. Semakin besar nilai parameter stroke semakin besar perubahan suhu khusunya kenaikan suhu gas ideal yang mengalami ekspansi cepat secara adiabatis. v m 5.. Saran Karena perubahan suhu gas ideal yang mengalami ekspansi cepat secara adiabatis hanya memperhitungkan arah gerak molekul-molekul atau partikel-partikel gas ideal ke satu arah saa, padahal molekul-molekul atau partikel-partikel dapat bergerak ke segala arah. Oleh sebab itu disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanut dengan memperhitungkan faktor distribusi kecepatn molekul atau partikel gas ideal yang mengalami ekspansi cepat adiabatis ke segala arah. 40

55 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI DAFAR PUSAKA Boas, M.L. 983, Mathematical Methods in the Physical Science, New York : John Wiley. Halliday, D., dan Resnick, R., 985, Fisika, 3 rd. Ed, Jakarta : Erlangga. Martin, M. C., 986, Elements of hermodynamics, New Jersey : Prentice Hall. Nainggolan, W. S., 978, hermodinamika, Bandung: Penerbit Armico. Putz, John F., Maple Animation, Presss Company : Chapman & Hall / CRC. Sears, F. W., dan Salinger, G. L., 98, hermodynamics, Kinetic heory, and Statistical hermodynamics, Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company. Zeemansky, M. W., dan Dittman, R. H., 98, Heat and hermodynamics, New York : McGraw-Hill Book Company. Zimba, J., 005, Cooling of an Ideal Gas by Rapid Expansion, American Association of Physics eachers. 4

56 PLAGIA MERUPAKAN INDAKAN IDAK ERPUJI BIOGRAFI Nama lengkap penulis adalah Yuliana Hanik Indrayani, lahir di Klaten, 3 Mei 984. Semasa SD bersekolah di SD N Duwet II, lulus tahun 996. SLP bersekolah di SMP Pangudi Luhur I Klaten lulus tahun 999. SMUN I Karangnongko lulus tahun 00. ahun 00 masuk ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengambil urusan Fisika dan dinyatakan lulus tanggal 6 Oktober 007.

VI. Teori Kinetika Gas

VI. Teori Kinetika Gas VI. Teori Kinetika Gas 6.1. Pendahuluan dan Asumsi Dasar Subyek termodinamika berkaitan dengan kesimpulan yang dapat ditarik dari hukum-hukum eksperimen tertentu, dan memanfaatkan kesimpulan ini untuk

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN

TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN March 20, 2013 Daftar Isi 1 SISTEM TERMODINAMIKA 2 1.1 Deskripsi Sistem Termodinamika............................. 2 1.2 Kesetimbangan Termodinamika..............................

Lebih terperinci

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan

Lebih terperinci

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 6, NOMOR 1 JANUARI,010 Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi Yohanes Dwi Saputra dan Agus Purwanto Laboratorium Fisika

Lebih terperinci

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari a) Gas terdiri atas partikelpartikel yang sangat kecil yang disebut molekul, massa dan besarnya sama untuk tiap-tiap jenis gas. b) Molekul-molekul ini selalu bergerak

Lebih terperinci

Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: Tinjauan terhadap Topik Termodinamika

Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: Tinjauan terhadap Topik Termodinamika Perjanjian No: III/LPPM/2013-03/33-P Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: injauan terhadap opik ermodinamika Disusun Oleh: Risti Suryantari, M.Sc Lembaga Penelitian dan

Lebih terperinci

VIII. Termodinamika Statistik

VIII. Termodinamika Statistik VIII. Termodinamika Statistik 8.1. Pendahuluan Mereka yang mengembangkan termodinamika statistik: - Boltzmann - Gibbs dan setelah kemauan teori kuantum: - Satyendra Bose - lbert Einstein - Enrico Fermi

Lebih terperinci

Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc.

Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc. Oleh : YOHANES DWI SAPUTRA 1105 100 051 Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc. JURUSAN FISIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 010 PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. 1. KONSEP TEMPERATUR 2 Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor (heat) adalah energi yang mengalir dari benda

Lebih terperinci

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1 FI-1101: Kuliah 13 TEORI KINETIK GAS Teori Kinetik Gas Suhu Mutlak Hukum Boyle-Gay y Lussac Gas Ideal Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1 FISIKA TERMAL Cabang

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar! Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Fahrenheit C. Henry D. Kelvin E. Reamur 2. Dalam teori kinetik gas ideal, partikel-partikel

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TERMODINAMIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian termodinamika.. Memahami perbedaan sistem

Lebih terperinci

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut

Lebih terperinci

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut. Penerapan Hukum I Termodinamika- Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi untuk sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran energi dengan lingkungan dan memberikan hubungan antara

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9 ERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE- HUKUM KE-2 NK..04 /9 SISEM DAN LINGKUNGAN Sistem adalah sekumpulan benda yang menjadi perhatian Lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem Keadaan suatu sistem dapat

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari Kenapa Mempelajari Termodinamika? Konversi Energi Reaksi-reaksi kimia dikaitkan dengan perubahan energi. Perubahan energi bisa dalam bentuk energi kalor, energi cahaya,

Lebih terperinci

Soal Teori Kinetik Gas

Soal Teori Kinetik Gas Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 FISIKA KELAS XI November, 203 Oleh Ayu Surya Agustin Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 A. SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Halaman 1 01. Jika P adalah tekanan, V adalah volume, n adalah jumlah molekul, R adalah konstanta gas umum, dan T adalah suhu mutlak. Persamaan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

MAKALAH. Makalah Diajukan untuk

MAKALAH. Makalah Diajukan untuk MAKALAH PENGARUH POSISI BULAN TERHADAP PERCEPATAN GRAVITASI EFEKTIF YANG DIALAMI BENDA DI PERMUKAAN BUMI Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Fisika Program Studi

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal

Lebih terperinci

BAB TEEORI KINETIK GAS

BAB TEEORI KINETIK GAS 1 BAB TEEORI KINETIK GAS Gas adalah materi yang encer. Sifat ini disebabkan interaksi yang lemah antara partikel-partikel penyusunnya sehingga perilaku termalnya relatif sederhana. Dalam mempelajari perilaku

Lebih terperinci

3. Teori Kinetika Gas

3. Teori Kinetika Gas 3. Teori Kinetika Gas - Partikel gas dan interaksi - Model molekular gas ideal - Energi dalam - Persamaan keadaan gas - Kecepatan partikel (rms, rata-rata, modus) 3.1. Partikel Gas dan Interaksi Padat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformasi Laplace Salah satu cara untuk menganalisis gejala peralihan (transien) adalah menggunakan transformasi Laplace, yaitu pengubahan suatu fungsi waktu f(t) menjadi

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI SUHU DAN PENGUKURAN SUHU Untuk mempelajari KONSEP SUHU dan hukum ke-nol termodinamika, Kita perlu mendefinisikan pengertian sistem,

Lebih terperinci

Bab VIII Teori Kinetik Gas

Bab VIII Teori Kinetik Gas Bab VIII Teori Kinetik Gas Sumber : Internet : www.nonemigas.com. Balon udara yang diisi dengan gas massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara mengakibatkan balon udara mengapung. 249 Peta Konsep

Lebih terperinci

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil WUJUD ZAT (GAS) SP-Pertemuan 2 Gas : Jarak antar partikel jauh > ukuran partikel Sifat Gas Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil Laju-nya selalu berubah-ubah karena adanya tumbukan dengan wadah

Lebih terperinci

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W = 1 BAB TERMODINAMIKA 14.1 Usaha dan Proses dalam Termodinamika 14.1.1 Usaha Sistem pada Lingkungannya Dalam termodinamika, kumpulan benda-benda yang kita tinjau disebut sistem, sedangkan semua yang ada

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 1 TUGAS KIMIA DASAR II TERMODINAMIKA Disusun Oleh NAMA : NIM : JURUSAN : TEKNIK PERTAMBANGAN DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini Hukum Termodinamika Usaha dan Kalor Mesin Kalor Mesin Carnot Entropi Hukum Termodinamika Usaha dalam Proses Termodinamika Variabel Keadaan Keadaan Sebuah Sistem Gambaran

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 017 (ONMIPA-PT) Bidang Fisika (Tes 3) 3 Maret 017 Waktu: 10 menit TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK Petunjuk Pengerjaan : KETENTUAN

Lebih terperinci

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil. Teori Kinetik Zat Teori Kinetik Zat Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara

Lebih terperinci

Jawaban. atau 1 xkt. h c = = = atau. 4,965k

Jawaban. atau 1 xkt. h c = = = atau. 4,965k Jawaban Diketahui F( λ) π 5 λ hc ex( hc / λk ) a Untuk menemukan nilai maksimum F( λ ), diambil derivatif F( λ ) ke λ kemudian nilanya sama dengan 0 Misalnya Sehingga hc x λk atau xk λ hc Dengan Maka 5

Lebih terperinci

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor teori kinetik gas mempelajari sifat makroskopis dan sifat mikroskopis gas. TEORI KINETIK GAS sifat-sifat gas ideal 1. terdiri atas molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antar molekul lebih

Lebih terperinci

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses 4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses - Kesetimbangan termal -Kerja - Hukum Termodinamika I -- Kapasitas Panas Gas Ideal - Hukum Termodinamika II dan konsep Entropi - Relasi Termodinamika 4.1. Kesetimbangan

Lebih terperinci

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom Hukum Termodinamika 1 Adhi Harmoko S,M.Kom Apa yang dapat anda banyangkan dengan peristiwa ini Balon dicelupkan ke dalam nitrogen cair Sistem & Lingkungan Sistem: sebuah atau sekumpulan obyek yang ditinjau

Lebih terperinci

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) KINETIKA KIMIA Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

IV. Entropi dan Hukum Termodinamika II

IV. Entropi dan Hukum Termodinamika II IV. Entropi dan Hukum ermodinamika II Perhatikan peristiwa sehari-hari di bawah ini: Juga perhatikan peristiwa yang dapat dilakukan di laboratorium: :: 2 (a) (b) (c) Peristiwa (a): benda pada suhu dalam

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal eori Kinetik Gas eori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun

Lebih terperinci

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry 1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry 2. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 ºC, disebut...

Lebih terperinci

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut Termodinamika Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut Usaha sistem terhadap lingkungan Persamaan usaha yang dilakukan gas dapat

Lebih terperinci

FIsika TEORI KINETIK GAS

FIsika TEORI KINETIK GAS KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TEORI KINETIK GAS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi gas ideal dan sifat-sifatnya.. Memahami

Lebih terperinci

1. Suhu. - pengertian suhu - pengukuran suhu - skala suhu - pemuaian

1. Suhu. - pengertian suhu - pengukuran suhu - skala suhu - pemuaian 1. Suhu - pengertian suhu - pengukuran suhu - skala suhu - pemuaian 1 Pengertian Suhu Pengertian awam: temperatur merupakan sensasi indra kita terhadap panas-dinginnya (hotness and coldness) suatu benda.

Lebih terperinci

HUKUM TERMODINAMIKA II Thermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles

HUKUM TERMODINAMIKA II Thermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles HUKUM ERMODINAMIKA II hermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles Hukum ermodinamika II Sistem a. Suatu benda pada temperatur tinggi, yang mengalami sentuhan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH : TERMODINAMIKA KODE MATA KULIAH : FIS6324 SKS : 3 WAKTU PERTEMUAN : 1x3x50 menit PERTEMUAN KE : 1 A. TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. UMUM Mahasiswa diharapkan mampu menguasai

Lebih terperinci

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup Catatan Kuliah TERMODINAMIKA Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup Pada bab ini pembahasan mengenai perpindahan pekerjaan batas atau pekerjaan P dv yang biasa dijumpai pada perangkat reciprocating

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL Bagian I

FISIKA TERMAL Bagian I FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/07 DEFIISI GAS IDEAL DISRIBUSI KECEPAA KECEPAA GAS IDEAL HUBUGA EKAA DA KECEPAA PERSAMAA GAS IDEAL PROSES ISOBARIK PROSES ISOKHORIK PROSES ISOERMIK PROSES ADIABAIK KALOR JEIS GAS HUKUM ERMODIAMIKA

Lebih terperinci

Contoh soal dan pembahasan

Contoh soal dan pembahasan Contoh soal dan pembahasan Soal No. 1 Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m 3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m 3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3) eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang

Lebih terperinci

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha Contoh Soal dan tentang Termodinamika, Materi Fisika kelas 2 (XI) SMA. Mencakup Usaha, Proses-Proses Termodinamika, Hukum Termodinamika I dan Mesin Carnot. Rumus Rumus Minimal Hukum Termodinamika I ΔU

Lebih terperinci

I. GAS IDEAL. T=T 1 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) V V 1 V 2 V 3 V i n P P 1 P 2 P 3 P i PV P 1 V 1 P 2 V 2 P 3 V 3 P i V i. T=T 2 n mol H 2 (N 2,O 2, dll)

I. GAS IDEAL. T=T 1 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) V V 1 V 2 V 3 V i n P P 1 P 2 P 3 P i PV P 1 V 1 P 2 V 2 P 3 V 3 P i V i. T=T 2 n mol H 2 (N 2,O 2, dll) I. GAS IDEAL 1.1 ersamaan gas ideal dan gas nyata Eksperimen : - ada suhu =1 volume sejumlah n mol gas diubah-ubah, dan tekanan dicatat. Ini dilakukan dengan berbagai jenis gas - Seluruh percobaab diulang

Lebih terperinci

peroleh. SEcara statistika entropi didefinisikan sebagai

peroleh. SEcara statistika entropi didefinisikan sebagai BAB 5 Entropi 5.1 Entropi (S) Pertama-tama mari kita definisikan sebuah besaran termodinamika yang bernama entropi secara statistika. Secara termodinamika, entropi telah didefinisikan melalui hubungan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN LPTK TAHUN 2003

INSTRUMEN PENELITIAN LPTK TAHUN 2003 INSTRUMEN PENELITIAN LPTK TAHUN 003 JUDUL PENELITIAN : PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS STRUKTUR PENGETAHUAN MATERI TERMODINAMIKA DALAM RANGKA MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS KONSEP (PSBK)

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam Elektron Bebas Beberapa teori tentang panas jenis zat padat yang telah dibahas dapat dengan baik menjelaskan sifat-sfat panas jenis zat padat yang tergolong non logam, akan tetapi untuk golongan logam

Lebih terperinci

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu FISIKA DASAR Silabi TUJUAN UMUM Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya. Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DAFTAR ISI BAB I...2 PENDAHULUAN...2 A. Latar Belakang...2 B. Rumusan Masalah...3 C. Tujuan...3 D. Manfaat Penulisan...3 BAB II...4 PEMBAHASAN...4 A. Hukum-Hukum Termodinaka...4 B. Penerapan Hukum-Hukum

Lebih terperinci

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd Hukum I Termodinamika Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd Makalah Fisika Dasar II Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisika II Pada Program Strata 1 (S1) Anggih Pratama 20148300618 Ayulia Nurfatwa

Lebih terperinci

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd TEMPERATUR A. TEMPERATUR; Sebuah Kuantitas Makroskopis Secara kualitatif, temperatur dari sebuah objek (benda) dapat diketahui dengan merasakan sensasii panas atau dinginnya benda tersebut pada saat disentuh.

Lebih terperinci

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS SIFA-SIFA GAS Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus ke segala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul-molekul

Lebih terperinci

I. Hukum Kedua Termodinamika

I. Hukum Kedua Termodinamika I. Hukum Kedua Termodinamika Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa kondisi-kondisi alam selalu mengarah kepada ketidak aturan atau hilangnya informasi.hukum ini juga dikenalsebagai Hukum Entropi.Entropi

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA D.ERMODINAMIKA. Kalor Jenis Gas Suhu suatu gas dapat dinaikkan dalam kondisi yang bermacam-macam. olumenya dikonstankan, tekanannya dikonstankan atau kedua-duanya dapat dirubah-rubah sesuai dengan kehendak

Lebih terperinci

Panas dan Hukum Termodinamika I

Panas dan Hukum Termodinamika I Panas dan Hukum Termodinamika I Termodinamika yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara kalor (panas) dengan usaha. Kalor (panas) disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Kalor akan berpindah dari tempat

Lebih terperinci

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas ) Xpedia Fisika Soal TKG ( Teori Kinetik Gas ) Doc Name : XPFIS0604 Version : 06-05 halaman 0. Yang bukan merupakan sifat-sifat gas ideal adalah... terdiri dari partikel yang memiliki energi kinetik energinya

Lebih terperinci

Atau dengan menginverse S = S(U), menjadi U=U(S), kemudian menghitung:

Atau dengan menginverse S = S(U), menjadi U=U(S), kemudian menghitung: ISTITUT TEKOLOGI BADUG FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM PROGRAM STUDI FISIKA UJIA TEGAH SEMESTER - FI-5 Mekanika Statistik SEMESTER/ Sem. - 6/7 Hari/Tgl. : Senin 3 Maret 7 Waktu :.-3. Sifat :

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Backpropagation untuk Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer

Perbaikan Metode Backpropagation untuk Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perbaikan Metode Backpropagation untuk Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer R. Muhammad Subekti 1 1. P2TRR BATAN, Kompleks Puspiptek Gedung 31, Serpong, Tangerang 15310 Abstrak Algoritma umum metode

Lebih terperinci

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

A. HUKUM I THERMODINAMIKA Standar Kompetensi : Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor Kompetensi Dasar :. Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika Indikator :. Menjelaskan hukum

Lebih terperinci

3. Termodinamika Statistik

3. Termodinamika Statistik 3. Termodinamika Statistik Pada bagian ini akan dibahas pemanfaatan postulat statistik yang berdasarkan sistem dalam keadaan keseimbangan untuk menjelaskan besaran makroskopis. Disiplin ini disebut Mekanika

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Pendahuluan Termodinamika berasal dari bahasayunani, yaitu thermos yang berarti panas, dan dynamic yang berarti perubahan. Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 Status Mata Kuliah Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) ;wajib Jumlah Pertemuan 2 kali/minggu (Kuliah & Responsi) Tujuan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan

Lebih terperinci

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA PENENTUAN KOEFISIEN EKSPANSI VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INDEKS BIAS ZAT CAIR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si) Program Studi Fisika

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB IX TEORI KINETIK GAS Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON Rif ati Dina Handayani 1 ) Abstract: Suatu partikel yang bergerak dengan momentum p, menurut hipotesa

Lebih terperinci

V. Potensial Termodinamika

V. Potensial Termodinamika V. otensial ermodinamika 5.1. Fungsi Helmholtz dan Gibbs Selain energi dalam (U) dan entropi (S) cukup banyak besaran yang dapat didefinisikan berdasarkan kombinasi U, S serta variabel keadaan lainnya.

Lebih terperinci

BAB TEORI KINETIK GAS

BAB TEORI KINETIK GAS 1 BAB TEORI KINETIK GAS Contoh 13.1 Sebuah tabung silinder dengan tinggi 0,0 m dan luas penampang 0,04 m memiliki pengisap yang bebas bergerak seperti pada gambar. Udara yang bertekanan 1,01 x 10 5 N/m

Lebih terperinci

IX. Aplikasi Mekanika Statistik

IX. Aplikasi Mekanika Statistik IX. Aplikasi Mekanika Statistik 9.1. Gas Ideal Monatomik Sebagai test case termodinamika statistik, kita coba terapkan untuk gas ideal monatomik. Mulai dengan fungsi partisi: ε j Z = g j exp j k B T Energi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas Fisika Teori Kinetik Gas - Latihan Soal Doc Name : KARFIS090 Version : 04-09 halaman 0. Yang bukan merupakan sifat-sifat gas ideal adalah... Terdiri dari partikel yang memilik energi kinetik

Lebih terperinci

II. Persamaan Keadaan

II. Persamaan Keadaan II. ersamaan Keadaan Bahasan entang:.1. ersamaan keadaan gas ideal dan diagram -v-.. endekatan persamaan keadaan gas real.3. Ekspansi dan Kompresibilitas.4. Konstanta kritis gas van der Waals.5. Hubungan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan

Lebih terperinci

Karakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian

Karakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian Karakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Proses Stokastik Disusun oleh : Saidun Nariswari Setya Dewi Lisa Apriana Marvina Puspito Nita Eka

Lebih terperinci

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1 A. ARGE PEMBELAJARAN : No :: MAERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke arget yang diharapkan Menyebutkan ciri dan sifat konsep gas ideal. Menuliskan persamaan umum gas ideal. 3 Menentukan besaran

Lebih terperinci

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013 DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

Ensembel Kanonik Klasik

Ensembel Kanonik Klasik Ensembel Kanonik Klasik Menghitung Banyak Status Keadaan Sistem Misal ada dua sistem A dan B yang boleh bertukar energi (tapi tidak boleh tukar partikel). Misal status keadaan dan energi masing-masing

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UAS 02 Doc Name: AR11FIS02UAS Version : 2016-08 halaman 1 01. Miroslav Klose menendang bola sepak dengan gaya rata-rata sebesar 40 N. Lama bola bersentuhan dengan kakinya

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6)

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6) LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 1-6) Oleh : Warsono, M.Si Supahar, M.Si Supardi, M.Si FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Teknik Lingkungan S1 TERMODINAMIKA LINGKUNGAN

Teknik Lingkungan S1 TERMODINAMIKA LINGKUNGAN Teknik Lingkungan S1 TERMODINAMIKA LINGKUNGAN Uraian Singkat Silabus Definisi dan pengertian dasar, sifat-sifat unsur murni, hukum pertama termodinamika untuk sistem tertutup, hukum pertama termodinamika,

Lebih terperinci

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. 1. Suhu dan Termometer Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. besaran pokok satuan SI Kelvin (K) skala Kelvin tidak dikalibrasi

Lebih terperinci

KB 1. Usaha Magnetik Dan Pendinginan Magnetik

KB 1. Usaha Magnetik Dan Pendinginan Magnetik KB 1. Usaha Magnetik Dan Pendinginan Magnetik 1.1 Usaha Magnetik. Interaksi magnetik merupakan hal yang menarik dalam bidang Fisika. Interaksi magnetik ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S Fisika Panas SKS Adhi Harmoko S Balon dicelupkan ke Nitrogen Cair Balon dicelupkan ke Nitrogen Cair Bagaimana fenomena ini dapat diterangkan? Apa yang terjadi dengan molekul-molekul gas di dalam balon?

Lebih terperinci

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron Tes Formatif 1 Petunjuk: Jawablah semua soal di bawah ini pada lembar jawaban yang disediakan! =============================================================== 1. Sebuah elektron ditempatkan dalam sebuah

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto MENU HARI INI TEMPERATUR KALOR DAN ENERGI DALAM PERUBAHAN FASE Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat

Lebih terperinci