DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA"

Transkripsi

1 1 TUGAS KIMIA DASAR II TERMODINAMIKA Disusun Oleh NAMA : NIM : JURUSAN : TEKNIK PERTAMBANGAN DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2 TERMODINAMIKA Pengertian Termodinamika Termodinamika Kimia dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain dari energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Erat berkaitan dengan ilmu termodinamika kimia adalah termokimia yang menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukkan larutan. Termodinamika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas hubungan antara panas dan kerja yang menyebabkan perubahan suatu zat, maksudnya adalah apabila suatu zat atau benda diberi panas (suhunya dinaikkan), maka akan timbul berbagai akibat seperti : Gas, cairan dan zat padat akan memuai Termo-elemen membangkitkan GGL Kawat-kawat mengalami perubahan daya tahannya. Dalam proses demikian, biasanya terdapat suatu pengaliran panas dan bekerjanya suatu gaya yang mengalami perpindahan (panas) dan mengakibatkan terjadinya Usaha atau Kerja. Tujuannya memecahkan persoalan termodinamika dengan menguasai prinsip dasar (dalil, persamaan), sistematika pemecahan soal, dan defenisi dasar suatu hukum termodinamika. Termodinamika kimia energi dan hukum termodinamika, yaitu : setiap materi mempunyai energi energi dapat berpindah dari sistem ke lingkungan dan sebaliknya sistem terbagi menjadi system terbuka, tertutup dan tersekat suatu sistem terikat pada persamaan keadaan system Sistem dan lingkungan Dalam termodinamika, kumpulan benda-benda yang diperhatikan disebut sebagai sistem, sedangkan semua yang ada di sekitarnya disebut dengan lingkungan. Suatu sistem berinteraksi dengan lingkungan dalam hal menukarkan kalor Q dan melakukan usaha W. Alam semesta dibagi atas dua bagian: sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian yang sedang kita kaji/selidiki, sedangkan lingkungan adalah semua bagian alam di luar system, misalnya adalah proses pemuaian gas dalam silinder. Sistem adalah gas dalam silinder dan lingkungan adalah silinder beserta semua bagian alam di sekelilingnya. 1.2 Prinsip Termodinamika Prinsip-prinsip Termodinamika dapat disimpulkan dalam 3 Hukum antara lain : 1. Hukum Termodinamika ke-nol Hukum Termodinamika ke-nol berkenaan dengan kesetimbangan termal atau Konsep Temperatur (HukumKesetimbangan Termal) yaitu apabila ada dua sistem dimana masing-masing setimbang dengan sistem ketiga, maka kedua sistem akan setimbang satu dengan yang lainnya.

3 3 2. Hukum Termodinamika I Hukum Temodinamika I merupakan konsep energi dalam dan menghasilkan prinsip kekekalan energi. Menegaskan ke-ekivalenan perpindahan kalor dan perpindahan kerja. Hukum 1 Termodinamikna dapat diungkapkan sebagai berikut: Jika benda A berada dalam keseimbangan panas dengan benda B dan benda B berada dalam keseimbangan panas dengan benda C, maka benda A berada dalam keseimbangan panas dengan benda C. Hukum Termodinamika I dapat digambarkan sebagai berikut : Keseimbangan Keseimbangan panas panas A B B C Keseimbangan panas A C Usaha Luar, dapat dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V 1 menjadi volume akhir V 2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya. W = p V= p(v 2 V 1 ) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai berikut : Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik p V. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p V, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik p V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik. 1 L atm = 101,32 J

4 4 Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V 2 > V 1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V 2 < V 1 dan usaha gas bernilai negatif. Energi Dalam Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik. Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai untuk gas monoatomik untuk gas diatomik Dimana U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol 1 K 1, dan T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin). Hukum Termodinamika I

5 5 Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi. Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai Q = W + U Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut : Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam U. Proses adalah peristiwa perubahan keadaan gas dari satu keadaan awal ke satu keadaan akhir. Misalnya mula-mula keadaan gas diungkapkan oleh variable-variabel P 1, V 1, dan T 1. Kemudian nilai variable tersebut adalah P 2, V 2, dan T 2, maka dikatakan gas telah melewati suatu proses. Selama mengalami proses pada umumnya terjadi perubahan energi yang dimiliki gas (energi dalam) dan pertukaran energi antara gas dengan lingkungan. Proses Isotermik Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahanperubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam ( U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W). Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai Dimana V 2 dan V 1 adalah volume akhir dan awal gas.

6 6 Proses Isokhorik Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan ( V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan Q V. Q V = U Proses Isobarik Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Q p. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam, sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan Q V = U Usaha gas dapat dinyatakan sebagai berikut ini : W = Q p Q V Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Q p ) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (Q V ).

7 7 Proses Adiabatik Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = U). Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masingmasing p 1 dan V 1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p 2 dan V 2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1). Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p V dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik p V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam. Misalkan energi dalam awal gas U 1 dan energi dalam akhir U 2, maka perubahan energi dalam adalah U = U 2 U 1 Dan misalnya pada gas dilakukan kerja oleh lingkungan sebesar W dan aliran masuk kalor ke dalam gas sebesar Q. Energi kekal merupakan pertambahan energi dalam gas hanya tejadi karena adanya kerja yang dilakukan lingkungan pada gas dan adanya aliran masuk kalor ke dalam gas.

8 8 Hukum Termodinamika I (hukum kekekalan energi) dapat dituliskan sebagai berikut : U = W + Q U positif jika energi dalam yang dimiliki gas bertambah U negatif jika energi dalam yang dimiliki gas berkurang W positif jika lingkungan melakukan kerja pada gas (sistem) W negatif jika gas (sistem) melakukan kerja pada lingkungan Q positif jika kalor mengalir masuk dari lingkungan ke gas (sistem) Q positif jika kalor mengalir keluar dari gas (sistem) ke lingkungan 3. Hukum Termodinamika II : memperlihatkan arah perubahan alami distribusi energi dan memperkenalkan prinsip peningkatan entropi. Merupakan hukum kedua (konversienergi dan entropi), antara lain Azas Kelvin-Planck, menyatakan bahwa tidak mungkin ada suatu system mesin kalor yang mengubah panas menjadi 100% kerja, selalu ada panas yang dilepaskan ke lingkungan dan tidak mungkin membuat mesin yang menyerap kalor dari reservoir panas dan mengubah seluruhnya menjadi kerja. Konsekuansi pernyataan ini adalah tidak mungkin membuat mesin kalor yang memiliki efisiensi 100%. Azas Clausius, adalah tidak mungkin ada suatu system mesin kalor yang mengalirkan kalor dari reservoir suhu rendah kereservoir suhu tinggi tanpa menerima kerja dan tidak mungkin membuat mesin pendingin yang menyerap kalor dari reservoir bersuhu rendah dan membuang ke reservoir bersuhu tinggi tanpa bantuan kerja dari luar. Pernyataan ini memiliki konsekuensi bahwa tidak mungkin merancang mesin pendingin sempurna dengan koefisien unjuk kerja Entropi (s), merupakan fungsi keadaan dan salah satu penentu ke-spontanan reaksi entropi merupakan besarnya kalor reversibel per satuan suhu. Entropi mengacu kepada ketidakteraturan system perubahan entropi alam semesta senantiasa positif (salam > 0) Hukum kedua termodinamika terkadang dinyatakan sebagai transfer panas, dimana pada transformasi apapun, energi cenderung untuk semakin berkurang hingga tak tersedia cukup energi untuk melakukan kerja yang berhasil. Karena kerja yang berhasil terkait dengan keteraturan, hukum kedua termodinamika dapat dinyatakan sebagai kecenderungan di alam bagi sistem-sistem untuk bergerak ke arah ketidakteraturan atau keacakan yang semakin meningkat.istilah bagi ketidakteraturan adalah entropi. Entropi meningkat pada proses pelelehan, penguapan, dan pelarutan. Perubahan entropi (ds) adalah suatu fungsi keadaan yang merupakan perbandingan perubahan kalor yang dipertukaran antara sistem

9 9 dan lingkungan secara reversibel (δqrev) terhadap suhu tertentu T( C). Persamaan besarnya entropi dinyatakan sebagai berikut: ds = δqrev/t 4. Hukum Termodinamika III (Entropi Kristal Sempurna), yaitu entropi kristal sempurna pada 0 atau k = 0 Hukum-hukum Termodinamika didasarkan pada penalaran logis, bukti yang membenarkan penggunaan hukum-hukum ini secara menerus diperoleh dari percobaan yang menyetujui akibat-akibatnya. Entropi dari kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak menunjukkan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit diatas 0K, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu bernilai positif. Soo = 0 Entalpi dan Kalor Reaksi Standar Entalpi adalah perubahan energi kalor suatu sistem kimia yang berlangsung pada tekanan tetap. q = U W q = U + P V q = U2 U1 + P(V2 V1) q = (U2 + PV2) (U1 + PV1) q = H2 H1 q = H Entalpi (H) adalah besaran mutlak yang tidak dapat diukur atau ditentukan. Pada suatu proses yang terukur adalah harga dari H. Penetuan harga ( H) tidak bergantung pada jalannya proses namun hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir proses ( H sebagai fungsi keadaan). Nilai H dapat digunakan untuk meramalkan suatu proses reaksi. Bila H > 0 proses berjalan secara endotermis, yaitu sistem menyerap kalor. Bila H = 0 proses berjalan secara adiabatik, semua kalor diubah menjadi kerja. Bila H < 0 proses berjalan secara eksotermis, yaitu sistem melepaskan kalor. Hubungan-hubungan yang melibatkan entalpi diantaranya adalah H adalah suatu sifat ekstensif yaitu perubahan entalpi sebanding dengan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi Jika kita gandakan dua kali jumlah zat yang terlibat dalam reaksi maka

10 10 perubahan entalpi reaksi juga menjadi dua kali. H akan berubah tanda bila arah reaksi berlangsung sebaliknya 1.3 Penerapan Termodinamika Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) adalah sebagai berikut : Refrigerasi dan Pengkondisian Udara Pembangkit Daya Listrik Motor Bakar Sistem pemanasan surya Pesawat Terbang, dsb 1. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Energi kimia atau energi nuklir dikonversikan menjadi energi termal dalam ketel uap atau reaktor nuklir. Energi ini dilepaskan ke air, yang berubah menjadi uap. Energi uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin uap, dan energy mekanis yang dihasilkan digunakan untuk meng- gerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik. 2. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Energi potensial air dikonversikan menjadi energi mekanis melalui penggunaan turbin air. Energi mekanis ini kemudian dikonversikan lagi menjadi energi listrik oleh generator listrik yang disambungkan pada poros turbinnya. 3. Motor Pembakaran Dalam Energi kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja mekanis. Campuran udara bahan bakar dimampatkan dan pembakaran dilakukan oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran mendorong piston, yang menghasilkan putaran pada poros engkol. Rumus - Rumus Minimal

11 Hukum Termodinamika I ΔU = Q W keterangan : ΔU = perubahan energi dalam (joule) Q = kalor (joule) W = usaha (joule) Proses-proses : Isobaris tekanan tetap Isotermis suhu tetap ΔU = 0 Isokhoris volume tetap (atau isovolumis atau isometric) W = 0 Adiabatis tidak terjadi pertukaran kalor Q = 0 Siklus daur ΔU = 0 Persamaan Keadaan Gas Hukum Gay-Lussac Tekanan tetap V / T = Konstan V 1/ T1 = V 2/ T2 Hukum Charles Volume tetap P / T = Konstan P 1/ T1 = P 2/ T2 Hukum Boyle Suhu tetap PV = Konstan P 1 V 1 = P 2 V 2 P, V, T Berubah (non adiabatis) (P 1 V 1 ) / (T1) = (P 2 V 2 ) / (T2) (adiabatic) P 1 V 1γ = P 2 V 2 γ 11 γ T 1 V 1 γ 1 1 = T 2 V 2 γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap γ = C p / Cv Usaha W= P(ΔV) Isobaris W= 0 Isokhoris W= nrt ln (V 2 / V 1 ) Isotermis W= 3 / 2 nrδt Adiabatis ( gas monoatomik) keterangan : T = suhu (Kelvin/ K) P = tekanan (Pa = N/m 2 ) V = volume (m 3 ) N = jumlah mol 1 liter = 10 3 m 3 1 atm = 10 5 Pa (Jika tidak terdapat pada soal diambil nilai ln 2 = 0,693) Mesin Carnot η = ( 1 T r / Tt ) x 100 % η = ( W / Q1 ) x 100% W = Q 1 Q 2 keterangan : η = efisiensi mesin Carnot (%) T r = suhu reservoir rendah (Kelvin) T t = suhu reservoir tinggi (Kelvin) W = usaha (joule) Q 1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule) Q 2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

12 1.4 Contoh Soal ml larutan HCl 1 M direaksikan dengan 50 ml larutan NaOH 1M dalam calorimeter menyebabkan suhu naik dari 30 o C menjadi 36,5 o C. Jika kalor jenis larutan sama dengan kalor jenis air 1 = 4,2 J/gr o C. Tentukan kalor reaksi dan entalpi netralisasi dari : HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H 2 O ( l ) Kalor reaksi (perubahan entalpi) hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi, tidak bergantung pada lintasan/tahapan reaksi. Hukum Hess atau Hukum Penjumlahan Kalor 2. Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m 3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m 3. Jika tekanan gas adalah 2 atm. Tentukan usaha luar gas tersebut (1 atm = 1,01 x 10 5 Pa) Jawaban : V 2 = 4,5 m 3 V 1 = 2,0 m 3 P = 2 atm = 2,02 x 10 5 Pa Isobaris Tekanan Tetap W = P (ΔV) W = P(V 2 V 1 ) W = 2,02 x 10 5 (4,5 2,0) = 5,05 x 10 5 joule 3. 1,5 m 3 gas helium yang bersuhu 27 o C dipanaskan secara isobarik sampai 87 o C. Jika tekanan gas helium 2 x 10 5 N/m 2, gas helium melakukan usaha luar sebesar... Jawaban : Data : V 1 = 1,5 m 3 T 1 = 27 o C = 300 K T 2 = 87 o C = 360 K P = 2 x 10 5 N/m 2 W = PΔV Mencari V 2 : V 2 / T2 = V 1/ T1 V 2 = ( V 1/ T1 ) x T 2 = ( 1,5 / 300 ) x 360 = 1,8 m 3 W = PΔV = 2 x 10 5 (1,8 1,5) = 0,6 x 10 5 = 60 x 10 3 = 60 kj

13 / 693 mol gas helium pada suhu tetap 27 o C mengalami perubahan volume dari 2,5 liter menjadi 5 liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 = 0,693. Tentukan usaha yang dilakukan gas helium Jawaban : Data : n = 2000 / 693 mol V 2 = 5 L V 1 = 2,5 L T = 27 o C = 300 K Usaha yang dilakukan gas : W = nrt ln (V 2 / V 1 ) W = ( 2000 / 693 mol) ( 8,314 J/mol K)(300 K) ln ( 5 L / 2,5 L ) W = ( 2000 / 693 ) (8,314) (300) (0,693) = 4988,4 joule 5. Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan adalah... (Sumber Soal : UN Fisika 2009 P04 No. 18) Jawaban : η = ( 1 T r / Tt ) x 100 % Hilangkan 100% untuk memudahkan perhitungan : η = ( / 600 ) = 1 / 3 η = ( W / Q1 ) 1 / 3 = W / 600 W = 200 J 6. Diagram P V dari gas helium yang mengalami proses termodinamika ditunjukkan seperti gambar berikut : Usaha yang dilakukan gas helium pada proses ABC sebesar. (Sumber Soal : UN Fisika 2010 P04 No. 17) Jawaban : W AC = W AB + W BC W AC = 0 + (2 x 10 5 )(3,5 1,5) = 4 x 10 5 = 400 kj 7. Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, efisiensinya... % (Sumber Soal : SPMB 2004)

14 Jawaban : Data pertama: η = 40% = 4 / 10 T t = 400 K Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (T r ) hilangkan 100 % untuk mempermudah perhitungan: η = 1 ( Tr / Tt ) 4 / 10 = 1 ( Tr / 400 ) ( Tr / 400 ) = 6 / 10 Tr = 240 K Data kedua : Tt = 640 K Tr = 240 K (dari hasil perhitungan pertama) η = ( 1 Tr / Tt ) x 100% η = ( / 640 ) x 100% η = ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5% 8. Perhatikan gambar berikut ini! Jika kalor yang diserap reservoir suhu tinggi adalah 1200 joule, tentukanlah : a) Efisiensi mesin Carnot b) Usaha mesin Carnot c) Perbandingan kalor yang dibuang di suhu rendah dengan usaha yang dilakukan mesin Carnot d) Jenis proses ab, bc, cd dan da Jawaban : a) Efisiensi mesin Carnot b) Data : Tt = 227 o C = 500 K Tr = 27 o C = 300 K η = ( 1 Tr / Tt ) x 100% η = ( / 500 ) x 100% = 40% c) Usaha mesin Carnot d) η = W / Q1 4 / 10 = W / 1200 W = 480 joule

15 c) Perbandingan kalor yang dibuang di suhu rendah dengan usaha yang dilakukan mesin Carnot Q 2 = Q 1 W = = 720 joule Q 2 : W = 720 : 480 = 9 : 6 = 3 : 2 e) Jenis proses ab, bc, cd dan da ab pemuaian isotermis (volume gas bertambah, suhu gas tetap) bc pemuaian adiabatis (volume gas bertambah, suhu gas turun) cd pemampatan isotermal (volume gas berkurang, suhu gas tetap) da pemampatan adiabatis (volume gas berkurang, suhu gas naik) 8. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti pada gambar P V di bawah ini. Kerja yang dihasilkan pada proses siklus ini adalah...kilojoule. Jawaban : W = Usaha (kerja) = Luas kurva siklus = Luas bidang abcda W = ab x bc W = 2 x (2 x 10 5 ) = 400 kilojoule 9. Hubungan Kalor, Usaha dan Energi Dalam. Tentukan perubahan energi dalam gas apabila : a. Gas menyerap kalor 252 J dan serentak melakukan usaha 40 J.melakukan usaha 40 J. b. Gas menyerap kalor 126 J dan serentak melakukan usaha 45 J dilakukan pada gas. c. Gas melepaskan kalor 588 J tanpa melakukan usaha (volum tetap) melakukan usaha (volum tetap). d. Gas melakukan usaha 45 J tanpa melepaskan dan menerima kalor. 10. Hitung ΔH untuk reaksi berikut (T = 298 K) C 3 H 7 OH (l) + 9/2 0 2(g) 3 CO 2(g) + 4 H 2 O (l) ΔE = - 2 X 103 kj/mol Jawaban : ΔH = ΔE + PΔV Jika gas O 2 dan CO 2 pada reaksi di atas dianggap sebagai gas ideal, maka pada suhu dan tekanan tetap, akan didapatkan : PΔV = ΔnRT Δn = perbedaan jumlah mol gas Δn = nproduk nreaktan Pada reaksi di atas: Δn = 3-9/2 = - 3/2 Jadi: ΔH = (-3/2 mol) (8.314 X 10-3 kj.mol K-1) (298 K) = kj/mol

16 ΔH = kj/mol 1.5 Daftar Pustaka Siklus Termodinamika Pengertian Siklus Carnot Termodinamika Kapasitas Kalor Sunardi Siaga dan Sukses Jelang Ujian Nasional Fisika SMA/MA. Bandung : YRAMA WIDYA.

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha Contoh Soal dan tentang Termodinamika, Materi Fisika kelas 2 (XI) SMA. Mencakup Usaha, Proses-Proses Termodinamika, Hukum Termodinamika I dan Mesin Carnot. Rumus Rumus Minimal Hukum Termodinamika I ΔU

Lebih terperinci

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD 111 0022 TEKNIK PERTAMBANGAN TUGAS KIMIA DASAR 2 TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN FAHMI YAHYA TUGAS TERMODINAMIKA

Lebih terperinci

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika)

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika) Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika) 1. Efisiensi suatu mesin Carnot yang menyerap kalor pada suhu 1200 Kelvin dan membuang kalor pada suhu 300 Kelvin adalah Suhu

Lebih terperinci

Contoh soal dan pembahasan

Contoh soal dan pembahasan Contoh soal dan pembahasan Soal No. 1 Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m 3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m 3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar

Lebih terperinci

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari Kenapa Mempelajari Termodinamika? Konversi Energi Reaksi-reaksi kimia dikaitkan dengan perubahan energi. Perubahan energi bisa dalam bentuk energi kalor, energi cahaya,

Lebih terperinci

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut Termodinamika Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut Usaha sistem terhadap lingkungan Persamaan usaha yang dilakukan gas dapat

Lebih terperinci

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

A. HUKUM I THERMODINAMIKA Standar Kompetensi : Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor Kompetensi Dasar :. Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika Indikator :. Menjelaskan hukum

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TERMODINAMIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian termodinamika.. Memahami perbedaan sistem

Lebih terperinci

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut

Lebih terperinci

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W = 1 BAB TERMODINAMIKA 14.1 Usaha dan Proses dalam Termodinamika 14.1.1 Usaha Sistem pada Lingkungannya Dalam termodinamika, kumpulan benda-benda yang kita tinjau disebut sistem, sedangkan semua yang ada

Lebih terperinci

Panas dan Hukum Termodinamika I

Panas dan Hukum Termodinamika I Panas dan Hukum Termodinamika I Termodinamika yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara kalor (panas) dengan usaha. Kalor (panas) disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Kalor akan berpindah dari tempat

Lebih terperinci

HUKUM I TERMODINAMIKA

HUKUM I TERMODINAMIKA HUKUM I TERMODINAMIKA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Termodinamika Kelompok 3 Di susun oleh : Novita Dwi Andayani 21030113060071 Bagaskara Denny 21030113060082 Nuswa

Lebih terperinci

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan

Lebih terperinci

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut. Penerapan Hukum I Termodinamika- Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi untuk sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran energi dengan lingkungan dan memberikan hubungan antara

Lebih terperinci

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil. Teori Kinetik Zat Teori Kinetik Zat Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. Cakupan Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia Reaksi kimia yang

Lebih terperinci

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses 1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor a. Siklus dan Perhitungan Usaha Siklus adalah rangkaian beberapa proses termodinamika yang membuat keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya. Pada

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan energi yang menyertai

Lebih terperinci

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA D.ERMODINAMIKA. Kalor Jenis Gas Suhu suatu gas dapat dinaikkan dalam kondisi yang bermacam-macam. olumenya dikonstankan, tekanannya dikonstankan atau kedua-duanya dapat dirubah-rubah sesuai dengan kehendak

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar! Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Fahrenheit C. Henry D. Kelvin E. Reamur 2. Dalam teori kinetik gas ideal, partikel-partikel

Lebih terperinci

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry 1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry 2. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 ºC, disebut...

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9 ERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE- HUKUM KE-2 NK..04 /9 SISEM DAN LINGKUNGAN Sistem adalah sekumpulan benda yang menjadi perhatian Lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem Keadaan suatu sistem dapat

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Pendahuluan Termodinamika berasal dari bahasayunani, yaitu thermos yang berarti panas, dan dynamic yang berarti perubahan. Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013 DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB TERMODINAMIKA V(L)

BAB TERMODINAMIKA V(L) 1 BAB TERMODINAMIKA Contoh 14.1 P (kpa) 300 A B Suatu gas dalam wadah silinder tertutup mengalami proses seperti pada gambar. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas untuk (a) proses AB, (b) proses BC,

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari PV Work Irreversible (Pressure External Constant) Kompresi ireversibel: Kerja = Gaya x Jarak perpindahan W = F x l dimana F = P ex x A W = P ex x A x l W = - P ex x

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS GAS IDEAL. Untuk menyederhanakan permasalahan teori kinetik gas diambil pengertian tentang gas ideal : 1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini Hukum Termodinamika Usaha dan Kalor Mesin Kalor Mesin Carnot Entropi Hukum Termodinamika Usaha dalam Proses Termodinamika Variabel Keadaan Keadaan Sebuah Sistem Gambaran

Lebih terperinci

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

HUKUM TERMODINAMIKA I

HUKUM TERMODINAMIKA I HUKUM TERMODINAMIKA I Pertemuan 3 Sistem Isotermal: Suhu-nya tetap Adiabatik: Tidak terjadi perpindahan panas antara sistem dan lingkungan Tertutup: Tidak terjadi pertukaran materi dengan lingkungan Terisolasi:

Lebih terperinci

Efisiensi Mesin Carnot

Efisiensi Mesin Carnot Efisiensi Mesin Carnot Efisiensi mesin carnot akan dibahasa pada artikel ini. Sebelumnya apakah yang dimaksud dengan siklus carnot? siklus carnot adalah salah satu lingkup dari ilmu thermodinamika, yang

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 1. NURHIDAYAH 2. ELYNA WAHYUNITA 3. ANDI SRI WAHYUNI 4. ARMITA CAHYANI 5. AMIN RAIS KELAS : FISIKA A(1,2) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup Catatan Kuliah TERMODINAMIKA Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup Pada bab ini pembahasan mengenai perpindahan pekerjaan batas atau pekerjaan P dv yang biasa dijumpai pada perangkat reciprocating

Lebih terperinci

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses 4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses - Kesetimbangan termal -Kerja - Hukum Termodinamika I -- Kapasitas Panas Gas Ideal - Hukum Termodinamika II dan konsep Entropi - Relasi Termodinamika 4.1. Kesetimbangan

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika Xpedia Fisika Soal - Termodinamika Doc Name : XPFIS0605 Version : 2016-05 halaman 1 01. Hukum 1 termodinamika menyatakan baha... (A kalor tidak dapat masuk dan keluar dari suatu sistem (B energi adalah

Lebih terperinci

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom Hukum Termodinamika 1 Adhi Harmoko S,M.Kom Apa yang dapat anda banyangkan dengan peristiwa ini Balon dicelupkan ke dalam nitrogen cair Sistem & Lingkungan Sistem: sebuah atau sekumpulan obyek yang ditinjau

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan TERMODINAMIKA Thermos = Panas Dynamic = Perubahan Termodinamika Cabang ilmu fisika yang mempelajari: 1. Pertukaran energi dalam bentuk: - Kalor - Kerja 2. Sistem ----------------Pembatas (boundary) 3.

Lebih terperinci

HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA

HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA Soal : 1. Dalam dua percobaan terpisah, suatu gas helium memiliki keadaan awal yang sama (A) dan keadaan akhir yang sama (B) akan tetapi prosesnya berbeda. Percobaan pertama mengikuti

Lebih terperinci

Hukum Termodinamika II

Hukum Termodinamika II ukum Termodinamika II Definisi ukum Termodinamika II, memberikan batasan-batasan tentang arah yang dijalani suatu proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau irreversible dan salah

Lebih terperinci

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep BAB II ENERGETIKA I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep Sistem : Bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian kita dengan batasbatas yang jelas Lingkungan : Bagian di luar sistem Antara sistem

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K Revisi Antiremed Kelas Fisika Termodinamika - Soal Doc Name : RKARFIS7 Version : 6- halaman. Hukum termodinamika menyatakan baha. (A kalor tidak dapat masuk dan keluar dari suatu sistem (B energi adalah

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

Remedial UB-2 Genap Fisika Kelas XI Tahun Ajaran 2011 / 2012 P

Remedial UB-2 Genap Fisika Kelas XI Tahun Ajaran 2011 / 2012 P P 1. Gas dalam suatu system tekanannya 6 atm volumenya 1 m 3 dan suhunya 27 ºC. jika dipanaskan hingga suhunya menjadi 227 ºC dan volume gas tetap, tekanan gas dalam system tersebut menjadi.... A. 9 atm

Lebih terperinci

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI BAB IV TERMOKIMIA A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DAFTAR ISI BAB I...2 PENDAHULUAN...2 A. Latar Belakang...2 B. Rumusan Masalah...3 C. Tujuan...3 D. Manfaat Penulisan...3 BAB II...4 PEMBAHASAN...4 A. Hukum-Hukum Termodinaka...4 B. Penerapan Hukum-Hukum

Lebih terperinci

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd Hukum I Termodinamika Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd Makalah Fisika Dasar II Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisika II Pada Program Strata 1 (S1) Anggih Pratama 20148300618 Ayulia Nurfatwa

Lebih terperinci

I. Hukum Kedua Termodinamika

I. Hukum Kedua Termodinamika I. Hukum Kedua Termodinamika Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa kondisi-kondisi alam selalu mengarah kepada ketidak aturan atau hilangnya informasi.hukum ini juga dikenalsebagai Hukum Entropi.Entropi

Lebih terperinci

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. 1. KONSEP TEMPERATUR 2 Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor (heat) adalah energi yang mengalir dari benda

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI SUHU DAN PENGUKURAN SUHU Untuk mempelajari KONSEP SUHU dan hukum ke-nol termodinamika, Kita perlu mendefinisikan pengertian sistem,

Lebih terperinci

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor teori kinetik gas mempelajari sifat makroskopis dan sifat mikroskopis gas. TEORI KINETIK GAS sifat-sifat gas ideal 1. terdiri atas molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antar molekul lebih

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP & K-13 kimia K e l a s XI TERMOKIMIA I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Menjelaskan hukum kekekalan energi, membedakan sistem dan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Halaman 1 01. Jika P adalah tekanan, V adalah volume, n adalah jumlah molekul, R adalah konstanta gas umum, dan T adalah suhu mutlak. Persamaan

Lebih terperinci

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah PENGERTIAN SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar

Lebih terperinci

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan BAB Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan. Pengenalan Hal-hal yang berkaitan dengan neraca energi : Adiabatis, isothermal, isobarik, dan isokorik merupakan proses yang digunakan dalam menentukan suatu

Lebih terperinci

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit =================================== GAS THERMODINAMIKA Sejumlah tertentu gas tidak mempunyai volume atau rapat yang pasti tetapi mengembang untuk mengisi setiap wadah tertutup yang ditempatinya. Meskipun demikian ada hubungan tertentu antara

Lebih terperinci

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA Binyamin Mechanical Engineering Muhammadiyah University Of Surakarta Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika

Lebih terperinci

Bab VIII Teori Kinetik Gas

Bab VIII Teori Kinetik Gas Bab VIII Teori Kinetik Gas Sumber : Internet : www.nonemigas.com. Balon udara yang diisi dengan gas massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara mengakibatkan balon udara mengapung. 249 Peta Konsep

Lebih terperinci

-Ibnu Fariz A -Akhmad Rivaldi C -Ghanang Samanata Y -Fadlan Izra -Raihan Aldo -Dimas Nur. Kelompok 6 Termokimia, Arah dan Proses

-Ibnu Fariz A -Akhmad Rivaldi C -Ghanang Samanata Y -Fadlan Izra -Raihan Aldo -Dimas Nur. Kelompok 6 Termokimia, Arah dan Proses -Ibnu Fariz A -Akhmad Rivaldi C -Ghanang Samanata Y -Fadlan Izra -Raihan Aldo -Dimas Nur Kelompok 6 Termokimia, Arah dan Proses Pendahuluan Termokimia mempelajari perubahan energi yang menyertai reaksi

Lebih terperinci

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot Siklus adalah suatu rangkaian roses sedemikian rua sehingga akhirnya kembali keada keadaan semula. Perhatikan Gambar 1! Gambar 1. Siklus termodinamika.

Lebih terperinci

Soal Teori Kinetik Gas

Soal Teori Kinetik Gas Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 FISIKA KELAS XI November, 203 Oleh Ayu Surya Agustin Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 A. SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling

Lebih terperinci

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 2 Desember 2010 / 13.00-15.00 WIB Asisten : Dicky Maulana JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor Xpedia Fisika Soal Zat dan Kalor Doc. Name: XPPHY0399 Version: 2013-04 halaman 1 01. Jika 400 g air pada suhu 40 C dicampur dengan 100 g air pada 30 C, suhu akhir adalah... (A) 13 C (B) 26 C (C) 36 C (D)

Lebih terperinci

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum

Lebih terperinci

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo Tinjauan Singkat Termodinamika Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termodinamika merupakan sains

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/07 DEFIISI GAS IDEAL DISRIBUSI KECEPAA KECEPAA GAS IDEAL HUBUGA EKAA DA KECEPAA PERSAMAA GAS IDEAL PROSES ISOBARIK PROSES ISOKHORIK PROSES ISOERMIK PROSES ADIABAIK KALOR JEIS GAS HUKUM ERMODIAMIKA

Lebih terperinci

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan Hukum III termodinamika Hukum termodinamika terkait dengan temperature nol absolute. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu system mencapai temperature nol absolute, semua proses akan berhenti dan

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

FIsika TEORI KINETIK GAS

FIsika TEORI KINETIK GAS KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TEORI KINETIK GAS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi gas ideal dan sifat-sifatnya.. Memahami

Lebih terperinci

Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain

Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain Jika sistem mengalami perubahan, maka : ΔH = H 2 H 1 ΔH = ( U 2 + p

Lebih terperinci

Catatan : Dalam menghitung Q dan W selama satu siklus, sebaiknya digunakan harga-harga mutlak

Catatan : Dalam menghitung Q dan W selama satu siklus, sebaiknya digunakan harga-harga mutlak BAB VII 7. Dari pengalaman (eksperimen) kita ketahui bahwa usaha dapat diybah menjadi kalor seluruhnya. Misalnya, kalau dua benda kita gosokkan satu terhadap yang lain di dalam suatu fluida (sistem), maka

Lebih terperinci

BAB VIII. Kelompok ke-1 Usaha Isotermik

BAB VIII. Kelompok ke-1 Usaha Isotermik BAB VIII 8. Kita tahu : dalam termodinamika semua proses dianggap berlangsung secara kuasistatik; setiap saat antara i dan f, sistem berada dalam keadaan seimbang. Proses demikian tidak sesuai dengan kenyataan

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal eori Kinetik Gas eori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang

Lebih terperinci

MAKALAH TEMODINAMIKA KIMIA SISTEM TERMDINAMIKA. Disusun oleh: Kelompok

MAKALAH TEMODINAMIKA KIMIA SISTEM TERMDINAMIKA. Disusun oleh: Kelompok MAKALAH TEMODINAMIKA KIMIA SISTEM TERMDINAMIKA Disusun oleh: Kelompok Intan Wulandari (06101281419029) Nabilah Hasanah (06101281419031) Yulianti Sartika (06101281419077) Dosen Pengampu: Dr. Effendi Nawawi,

Lebih terperinci

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar HIDROSTATIS 05. EBTANAS-02-09 Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar Gunung es 01. EBTANAS-93-05 Di dalam tabung gelas terdapat minyak setinggi 20 cm. Dengan mengabaikan tekanan udara luar,

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pendinginan

Konsep Dasar Pendinginan PENDAHULUAN Perkembangan siklus refrigerasi dan perkembangan mesin refrigerasi (pendingin) merintis jalan bagi pertumbuhan dan penggunaan mesin penyegaran udara (air conditioning). Teknologi ini dimulai

Lebih terperinci

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA BAB VI SIKLUS UDARA ERMODINAMIKA Siklus termodinamika terdiri dari urutan operasi/proses termodinamika, yang berlangsung dengan urutan tertentu, dan kondisi awal diulangi pada akhir proses. Jika operasi

Lebih terperinci

Heat and the Second Law of Thermodynamics

Heat and the Second Law of Thermodynamics Heat and the Second Law of Thermodynamics 1 KU1101 Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan Bab 04 Great Idea: Kalor (heat) adalah bentuk energi yang mengalir dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih

Lebih terperinci

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada Siklus Kompresi Uap Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS TERMOKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan

Lebih terperinci

213 BAB 9 TERMODINAMIKA

213 BAB 9 TERMODINAMIKA BAB 9 TERMODINAMIKA 23 24 Peta konsep 25 Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dan usaha mekanik. Dalam pengertian yang lebih luas, termodinamika merupakan kajian tentang

Lebih terperinci

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO FINONDANG JANUARIZKA L 125060700111051 SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel)

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FT. USU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : TERMODINAMIKA TEKNIK I KODE / SKS : TKM 205 / 4 SKS DESKRIPSI SINGKAT : Membicarakan konsep dan definisi termodinamika,temperature,

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I. nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271)

KIMIA FISIKA I. nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271) KIMIA FISIKA I NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id (0271) 821585 MESIN KALOR W U = 0 = W Ketika sebuah sistem melakukan proses siklus maka tidak terjadi

Lebih terperinci

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA BAB 9 TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu mendiskripsikan, menganalisis, dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

BAB 14 TEORI KINETIK GAS BAB 14 TEORI KINETIK GAS HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC P 1 V 1 T 1 P 2 V 2 PERSAMAAN UMUM GAS IDEAL P. V n. R. T Atau P. V N. k. T Keterangan: P tekanan gas (Pa). V volume (m 3 ). n mol gas. R tetapan umum gas

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi TERMOKIMIA almair amrulloh 12:04:00 AM 11 IPAKimia 11 IPA Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain

Lebih terperinci

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 5) Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA ENERGI & KERJA Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.

Lebih terperinci

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi MODUL 1 TERMOKIMIA Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sebagai prasyarat untuk mempelajari termokimia, kita harus mengetahui tentang perbedaan kalor (Q)

Lebih terperinci

GAS. Sifat-sifat gas

GAS. Sifat-sifat gas GAS Sifat-sifat gas Volume dan bentuk sesuai dengan wadahnya. Mudah dimampatkan. Bercampur dengan segera dan merata. Kerapatannya lebih rendah dibandingkan dengan cairan dan padatan. Sebagian tidak berwarna.

Lebih terperinci

REVERSIBLE, IRREVERSIBLE

REVERSIBLE, IRREVERSIBLE REVERSIBLE, IRREVERSIBLE Sebelum membahas apa itu siklus carnot, pertama-tama kita harus memahami yang disebut dengan proses terbalikkan (reversible) dan tak terbalikkan (Irreversible). Proses reversible

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER Oleh: Aprilia Rizqi Nurcahyani XI IPA IV (02) SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SEWON JALAN PARANGTRITIS KM 5 YOGYAKARTA 2012/2013 A.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar! LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS SIFA-SIFA GAS Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus ke segala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul-molekul

Lebih terperinci

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari. 1 Energi Dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk lainnya. Kemampuan untuk melakukan kerja. Kerja: perubahan energi yang langsung dihasilkan oleh suatu proses. Energi kinetic; energy yang dihasilkan

Lebih terperinci