LAPORAN KINERJA PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA LAPORAN KINERJA PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2015 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Jl. Panyaungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung Telp:(022) (4 lines) - Fax: (022) info@puskim.pu.go.id Website: PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

2 Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya penyusunan Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman dalam menjalankan tugas dan fungsinya dan kaitan terselenggaranya good governance. Sehubungan dengan terselenggaranya good governance itu, yakni setiap kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pengganti Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan ini dipertegas lagi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang menerbitkan Permen PAN & RB No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai pedoman dalam penyusunan laporan kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman tahun Harapan kami LKIP ini dapat memenuhi mekanisme akuntabilitas sebagai bentuk pertanggung jawaban institusi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman dalam menyampaikan capaian kinerja. LKIP ini juga merupakan perwujudan kewajiban Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban untuk periode TA LKIP ini disusun dengan merujuk kepada Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Kementerian PUPR , yang diimplementasikan di dalam Renstra dan RKT Tahunan melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Kementerian PUPR. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan LKIP Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman TA 2015 ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bandung, Desember 2015 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Prof (R). DR. IR. Arief Sabaruddin, CES. NIP i

3 Ringkasan Eksekutif Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai salah satu bagian dari instansi pemerintahan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat melalui Laporan Kinerja (LKIP) 2015 ini. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR menyusun laporan LKIP ini untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan pencapaian kinerja yang sudah dicapai selama tahun 2015 sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja (PK) dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari laporan LKIP Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman TA 2015 ini adalah sebagai berikut : 1. Kinerja Anggaran Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR Pada tahun anggaran 2015 Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR mampu melakukan penyerapan anggaran sebesar 92,10% yaitu sebesar Rp ,- dari pagu sebesar Rp ,- mengalami penurunan sebesar 2,95% bila dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar 95,05% dari pagu sebesar Rp ,-. (Penyerapan Kementerian PUPR sebesar 91,98%). Pusat litbang Perumahan dan Permukiman melaksanakan efisiensi anggaran sebesar 7,9%. Penghematan tersebut berasal dari efisieni kerja aparatur negara, efisiensi perjalanan dinas efisiensi kegiatan pertemuan / rapat di luar kantor, penghematan dari gerakan hidup sederhana. 2. Kinerja Output Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR Kinerja output pada Tahun 2015 menunjukan prestasi yang tidak jauh berbeda pada tahun sebelumnya, dengan capaian kinerja output mencapai sebesar 98,58%. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman menghasilkan 3 teknologi baru pada tahun Ketiga teknologi tersebut adalah Inovasi Teknologi Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi untuk Struktur bangunan, Aplikasi teknologi sistem struktur Brikon untuk bangunan 2 lantai dan Teknologi Pengolahan Air (Air Gambut dan Air Laut). 3. Selain menghasilkan produk Litbang berupa teknologi dan NSPM, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR memberikan pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis kepada stakeholders terkait. Hal ini terlihat dari pencapaian target PNBP. Pada Tahun 2015 terdapat kenaikan pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang semula Rp (Dua milyar empat ratus sepuluh juta delapan ratus ribu rupiah) naik menjadi Rp (Empat milyar tiga ratus tujuh belas juta sembilan ratus ribu rupiah). Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kepercayaan stakeholders atas pelayanan kinerja Puslitbang Perumahan dan Permukiman. 4. Pada tahun 2015 Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR telah menghasilkan output yang diperjanjikan pada dokumen Perjanjian Kinerja. Namun demikian untuk pencapaian output Naskah R-3 dimana pada Perjanjian Kinerja ditargetkan dapat mencapai 20 naskah, sedangkan pencapaiannya berjumlah 15 naskah R-3. Sebanyak 20 judul naskah telah diajukan dalam konsensus, namun 5 buah judul masih perlu pembahasan kembali. Kelima judul tersebut adalah : a. Spesifikasi lahan urug di tempat pemrosesan akhir sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga b. Spesifikasi tiang pancang bulat berongga pratarik c. Turap lembaran beton pratekan d. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung ii

4 e. Rangka pemikul momen khusus hibrida yang terdiri dari rangkaian komponen beton pracetak dan pasca-tarik Kelima judul ini akan dilakukan pembahasan kembali pada tahun 2016 untuk mencapai output naskah R3. 5. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sudah melaksanakan Sistem Manajemen Mutu secara konsisten dengan mempertahankan perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008, ISO : 2008 dan ISO Terkait pencapaian Kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR pada tahun 2015 ini menghadapi berbagai kendala dan permasalahan seperti : a. Perubahan Nomenklatur Kementerian Pekerjaan Umum Perubahan Nomenklatur Kementerian Pekerjaan Umum menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berdampak pada keterlambatan penyerapan anggaran karena seluruh pajabat mulai dari level Eselon I, II, III dan IV mengalami reposisi jabatan khususnya yang selama ini menjabat sebagai Satker/ PPK berpindah ke satminkal lainnya. b. Perubahan nomenklatur Satker Puslitbang Permukiman menjadi Satker Puslitbang Perumahan dan Permukiman berdampak dalam proses penyerapan anggaran karena KPPN mensyaratkan pencairan telah menggunakan nomenklatur baru tersebut, padahal di KKPN Bandung II masih tercatat sebagai Satker Puslitbang Permukiman, sehingga proses pencairan anggaran mengalami hambatan. c. Adanya penyesuaian terhadap struktur program baru (program-kegiatan-output) yang hingga Bulan Pebruari 2015 belum final menyebabkan proses pelaksanaan kegiatan mengalami keterlambatan. Struktur RKAKL mengalami beberapa kali perubahan sehingga perlu dilakukan proses revisi yang memerlukan waktu. Hal-hal diatas juga menyebabkan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan kontraktual khususnya pekerjaan yang dilakukan melalui proses pelelangan menjadi terhambat. d. Adanya kebijakan Penghematan Anggaran Perjalanan Dinas, Meeting Konsinyering, dan Pemanfaatannya sehingga memerlukan penyesuaian dan revisi RKAKL. e. Adanya kebijakan Kemenkeu pada Bulan Februari 2015 terkait anggaran yang boleh dicairkan hanya (kegiatan rutin) saja berdampak pada keterlambatan realisasi kinerja untuk kegiatan diluar ; f. Terdapat beberapa paket lelang yang pelaksanaannya harus diulang. Hal ini menyebabkan waktu pelaksanaan pekerjaan mundur dari jadual semula sehingga hal ini berpotensi memperlambat proses pembayaran 7. Rekomendasi untuk peningkatan kualitas penerapan SAKIP di tahun mendatang yang harus menjadi perhatian seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan: a. Beberapa kegiatan terkonsentrasi di Triwulan 3 atau Triwulan 4, sehingga menyulitkan pelaksanaan. Kedepannya perlu di susun penjadwalan kegiatan yang lebih baik, efisien dan akurat. b. Memulai Implementasi pengukuran Kinerja Individu melalui Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan mempersiapkan teknologi informasi sebagai perangkatnya karena SKP merupakan persyaratan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan pengungkit peningkatan kinerja sumber daya manusia. c. Dalam rangka membangun database kinerja sebagai media untuk mencatat keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja yang dijanjikan, salah satunya adalah dengan menyusun data pemanfaatan hasil litbang yang sudah diterapkan di beberapa daerah. iii

5 d. Mengembangkan kegiatan inkubasi hasil litbang sebagai wahana pematangan kerjasama pemanfaatan hasil litbang dengan stakeholders terkait. e. Peningkatan kapasitas SDM di semua jajaran dari atas sampai bawah di lingkungan Puslitbang Perumahan dan Permukiman PUPR baik dari segi jumlah maupun kompetensi f. Penggunaan aplikasi untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan. g. Perlu mempertajam koordinasi internal dan eksternal yang dilakukan secara berkala dalam upaya pencapaian target kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR, baik dalam hal teknis maupun administratif. h. Perlu ditingkatkan lagi pemantauan pelaksanaan kegiatan agar dapat ditindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan yang bermasalah. i. Pengadaan barang/jasa dilakukan lebih awal untuk menghindari tender ulang. iv

6 Daftar Isi Kata Pengantar... i Ringkasan Eksekutif... ii Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar... ix BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Isu Strategis Sistematika Pelaporan... 7 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Strategis Visi Misi Tujuan Sasaran Strategis/Kegiatan Rencana Kinerja Tahun Perjanjian Kinerja Tahun Metode Pengukuran BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana Kapasitas Laboratorium DIPA BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Pengukuran Kinerja Output Pengukuran Kinerja Outcome Pengukuran Kinerja Periodik (per Triwulan) Realisasi Anggaran Perbandingan Kinerja Organisasi Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja v

7 4.3.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Output Evaluasi dan Analisis Kinerja Outcome Kendala yang Dihadapi dalam Pencapaian Kinerja Efisiensi dan Efektivitas Penghargaan yang Diperoleh BAB 5 PENUTUP Permasalahan dan Tindak Lanjut (per Triwulan) Rekomendasi lakip DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

8 Daftar Tabel Tabel 1-1 Dukungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman terhadap Sasaran Strategis... 5 Tabel 1-2 Kegiatan Litbang Tahun Tabel 1-3 Sistematika Pelaporan Kinerja Tahun Tabel 2-1 Tujuan dan Indikator Tujuan Tabel 2-2 Rencana Strategis Tahun Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Kegiatan/Output) Tabel 2-3 Rencana Strategis Tahun Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Program/kontribusi Outcome) Tabel 2-4 Rencana Kinerja Tahun 2015 (RKT) Pusat Litbang Puslitbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Kegiatan/Output) Tabel 2-5 Rencana Kinerja Tahun 2015 (RKT) Pusat Litbang Puslitbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Program/kontribusi Outcome) Tabel 2-6 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 (PK) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Kegiatan/Output) Tabel 2-7 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 (PK) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Program/kontribusi Outcome) Tabel 2-8 Lingkup Lembaga Inspeksi Puslitbang Perumahan dan Permukiman yang Sudah Terakreditasi Tabel 3-1 BMN Puslitbang Permukiman PUPR TA Tabel 3-2 Laboratorium di Lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dan Lingkup Layanan Pengujiannya Tabel 3-3 Data Peralatan Laboratorium T.A Tabel 3-4 Jumlah Layanan PULSA Puslitbang Permukiman T.A Tabel 3-5 DIPA Masing masing Satker di lingkungan Puslitbang Perumahan dan Permukiman PUPR TA Tabel 4-1 Pengukuran Kinerja Kegiatan (Output) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tahun Tabel 4-2 Kriteria Pemenuhan Outcome Teknologi Termanfaatkan Tabel 4-3 Pengukuran Kinerja Program (Kontribusi Outcome) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tahun Tabel 4-4 Tabel Kriteria Penilaian Tabel 4-5 Pengukuran Kinerja Triwulanan (Periodik/Berkala) Berbasis Data Capaian Fisik e- Monitoring Tabel 4-6 Progres Kuangan dan Fisik Puslitbang Permukiman TA Tabel 4-7 Perbandingan Data Kinerja Tabel 4-8 Pagu Renstra, Pagu Awal dan Realisasi Anggaran TA Tabel 4-9 Perbandingan Input, Output, dan Harga setiap Output pada RKT, PK dan Capaian/Realisasi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun Tabel 4-10 Kriteria Teknologi Kayu Komposit Tabel 4-11 Kriteria Teknologi BRIKON Tabel 4-12 Kriteia Teknologi Pengolahan Air (Air Gambut dan Air Laut) Tabel 4-13 Output Naskah Ilmiah Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun vii

9 Tabel 4-14 Output Model Sistem Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun Tabel 4-15 Output Model Fisik Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun Tabel 4-16 Output Prototipe Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun Tabel 4-17 Output R-0 Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun Tabel 4-18 Penyelenggaraan Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Perumahan dan Permukiman.. 57 Tabel 4-19 Penyelenggaraan Diseminasi dan Sosialisasi TTG Bidang Perumahan dan Permukiman.. 58 Tabel 4-20 Penyelenggaraan dan KeikutsertaanPameran Hasil Litbang bidang Perumahan dan Permukiman Tabel 4-21 Penyelenggaraan Layanan Advis Teknis Bidang Perumahan dan Permukiman Tabel 4-22 Konsensus R-3 (Standar, Pedoman, dan Manual bidang Perumahan dan Permukiman).. 65 Tabel 4-23 Pelayanan Uji Kualitas Air pada Laboratorium Lingkungan tahun Tabel 4-24 Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Bahan Bangunan tahun Tabel 4-25 Pelayanan Pengujian pada Laboratorium SKB tahun Tabel 4-26 Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Tata Bangunan tahun Tabel 4-27 Data Sertifikasi IPA T.A Tabel 4-28 Data Peralatan Studio dan Komunikasi T.A Tabel 4-29 Pengadaan Alat Pengolah Data TA Tabel 4-30 Rincian Pengadaan Meubelair TA Tabel 4-31 Revisi DIPA Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tahun Tabel 4-32 Realisasi Perjanjian Kerjasama Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tabel 4-33 Jurnal Permukiman Tahun Tabel 4-34 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Air Laut / Payau Tabel 4-35 Lokasi penerapan Teknologi Air Laut / Payau Tabel 4-36 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Papan Lapis Gewang Tabel 4-37 Lokasi penerapan Teknologi Air Laut / Payau Tabel 4-38 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Peningkatan Kinerja Air Minum Tabel 4-39 Lokasi Penerapan Teknologi Peningkatan Air Minum Tabel 4-40 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Rumah Murah Tabel 4-41 Lokasi penerapan Teknologi Rumah Murah Tabel 4-42 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Vermibiofilter Tabel 4-43 Tabulasi dan Pengolahan Data Persepsi Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan di Lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun Tabel 4-44 Sasaran Strategis Tahun Tabel 5-1 Permasalahan dan Tindak Lanjut per Triwulan Dalam Rangka Pencapaian Kinerja Tahun Tabel 5-2 Tindak Lanjut Rekomendasi LKIP viii

10 Daftar Gambar Gambar 1-1 Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman. 3 Gambar 2-1 Prosedur layanan advis teknis Pusperkim Gambar 3-1 Grafik Jumlah Pegawai di Lingkunag Pusperkim Gambar 3-2 Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Menurut Jenjang Pendidikan Tahun Gambar 3-3 Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 berdasarkan Golongan Gambar 3-4 Komposisi Pejabat Fungsional Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Tahun Gambar 3-5 Peningkatan Nilai Anggaran Puslitbang Perumahan dan Permukiman tahun Gambar 3-6 Komposisi Anggaran Puslitbang Perumahan dan Permukiman tahun Gambar 4-1 Kegiatan Monev bulanan dengan teleconfrence Gambar 4-2 Kurva Realisasi Keuangan Puslitbang Permukiman TA Gambar 4-3 Kurva Realisasi Fisik Puslitbang Permukiman TA Gambar 4-4 Teknologi Kayu Komposit Gambar 4-5 Teknologi BRIKON Gambar 4-6 Teknologi Pengolahan Air (Air Gambut dan Air Laut) Gambar 4-7 Pengembangan ITF Gambar 4-8 alur kebijakan sertifikat laik bangunan gedung Gambar 4-9 Gambar Pposisi Gerak Gambar 4-10 Gambar Sistem Informasi Geografi Gambar 4-11 Gambar Perumahan Tradisional Maluku Gambar 4-12 Rencana Lanskap dalam dokumen rencana Gambar 4-13 Metode pengukuran perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Gambar 4-14 Permukiman Tradisional Suku Dayak Bukit Gambar 4-15 Karakteristik Material Rumah Tradisional Minangkabau Gambar 4-16 Sistem Struktur Bangunan Rumah Tradisional Minangkabau Gambar 4-17 Penataan Kawasan Padat dan Kumuh Gambar 4-18 Model Permukiman di Kawasan Pesisir Gambar 4-19 Model Penataan Kawasan Pulau-pulau kecil Gambar 4-20 Model Penataan Kawasan Perbatasan Gambar 4-21 Teknologi Perbaikan Gedung dan Perkuatan (Retrofitting) Gambar 4-22 Model Pengkajian dan Pengembangan Analisis Resiko Gempa Gambar 4-23Alat Uji Jack Dynamic Gambar 4-24 Model Pengembangan Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) Gambar 4-25 Model Fisik Rumah Tradisional Suku Arfak Gambar 4-26 Vermibiofilter Gambar 4-27 Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi Gambar 4-28 Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Pulau Kecil Gambar 4-29 Penerapan Gewang Laminasi Gambar 4-30 Model kebutuhan air bersih ix

11 Gambar 4-31 Prototipe Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal Gambar 4-32 Teknologi Permukiman Berbasis Potensi Lokal Gambar 4-33 Konsep Pedoman Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Gambar 4-34 Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi tahun Gambar 4-35 Suasana Penyelenggaraan Story Telling Permukiman Ramah Lingkungan Gambar 4-36 Suasana TOT SNI Bidang Permukiman Gambar 4-37 Suasana Pameran Expo Harkopnas Ke Gambar 4-38 Suasana Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Gambar 4-39 Suasana Pameran Pekan Inovasi SUMUT Gambar 4-40 Suasana Pameran Konstruksi Indonesia Gambar 4-41 Policy paper Gambar 4-42 Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi tahun Gambar 4-43 Progres pelaksanaan sertifikasi dari tahun Gambar 4-44 Pelaksanaan Kolokium hasil litbang bidang permukiman TA Gambar 4-45 Pelaksanaan Diskusi Teknis Inkubasi Teknologi Gambar 4-46 Pelaksanaan Konsinyering Inkubasi Teknologi Gambar 4-47 Pelaksanaan International Seminar on Partnership for Sustainable Housing and Urban Development Gambar 4-48 Pelaksanaan Seminar Nasional Rumah Tradisional Gambar 4-49 Grafik Realisasi dan Target Penerimaan PNBP Gambar 4-50 Prototipe Teknologi Air Laut / Payau Gambar 4-51 Prototipe Teknologi Papan Lapis Gewang Gambar 4-52 Prototipe Teknologi Peningkatan Kinerja Air Minum Gambar 4-53 Prototipe Teknologi Rumah Murah Gambar 4-54 rototipe Teknologi Vermibiofilter Gambar 4-55 Penghargaan Satker medan sebagai Satker terbaik pertama dalam pengelolaan BMN 94 Gambar 4-56 Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia Gambar 4-57 Gerakan Peduli Rumah Layak untuk Rakyat x

12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), setiap instansi pemerintah wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat. Salah satu bentuk pertanggungjawaban adalah sistem pelaporan akuntabilitas. Dalam Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), laporan wajib untuk disiapkan, disusun, disampaikan secara tertulis, periodik, dan melembaga. Tujuan penyusunan LKIP adalah untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan kinerja yang sudah dicapai. Sebagai bentuk media komunikasi, Lakip disusun secara sistematis dan mudah dipahami oleh khalayak yang berkepentingan. LKIP dibuat secara periodik setiap akhir tahun anggaran berjalan sesuai dengan Permen PAN & RB No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pusat Penelitian dan Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat berkewajiban membuat laporan LKIP yang diterbitkan setiap berakhirnya tahun anggaran. Sesuai dengan Permen PAN & RB No 53 Tahun 2014, LKIP ini berisi tentang iktisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja (PK) Pencapaian sasaran tersebut menjelaskan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi indikator kinerja utama (IKU), penjelasan atas pencapaian kinerja, dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan Penyampaian informasi pada LKIP tersebut sesuai dengan kebijakan penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mulai diterapkan sejak tahun Adanya penerapan PBK tersebut diiringi dengan penyesuaian kembali struktur program yang sudah diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, Unit Eselon I bertanggung jawab terhadap pencapaian outcome, sementara Unit Eselon II bertanggung jawab terhadap pencapaian output dan wajib menyusun Indikator Kinerja Kegiatan (output). 1.2 Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015, Badan Litbang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah unit penunjang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tugasnya adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman. Selanjutnya, sebagaimana dijelaskan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 pasal 1122, dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1

13 Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman; Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelayanan uji laboratorium dan lapangan, sertifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis teknis di bidang perumahan dan permukiman; Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman; Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman; Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan; Pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, dan umum; Penyiapan penyusunan standar dan pedoman; dan Pelaksanaan diseminasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman. Mulai tahun 2011, penyelenggaraan fungsi manajemen tersebut didasarkan pada Sistem Manajemen Mutu (SMM) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 04 tahun 2009, tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. Pada akhir tahun 2011, semua unit kerja eselon-ii dilingkungan Balitbang PUPR telah mendapat sertifikat ISO seri 9000 tentang penyelenggaraan SMM berbasis ISO/SNI Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman memiliki satu bagian, 3 bidang dan 5 balai yang tugas dan fungsinya diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/ PRT/ M/ Struktur organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman sesuai Permen PU No 15/PRT/M/2015 saat ini adalah sebagai berikut: 2

14 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Sumber Daya Kelitbangan Standardisasi dan Kerjasama Program dan Evaluasi Keuangan dan Umum Perumahan & Lingkungan Struktur & Konstruksi Bangunan Tata Bangunan Bahan Bangunan Air Minum & PLP Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional - Makassar Loka Teknologi Permukiman - Medan Kelompok Jabatan Fungsional Loka Teknologi Permukiman - Cilacap Gambar 1-1 Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman 1.4 Isu Strategis Ketersediaan infrastruktur permukiman yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/ wilayah disampaing faktor kualitas lingkungan hidup. Sementara ini, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro, efisinsi pemerintah dan efisiensi usaha. Dalam hal daya saing global, World Competitiveness Yearbook 2008 menempatkan Indonesia pada peringkat 55 dari 134 Negara dimana ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai (16,4%) merupakan penyumbang kedua sebagai faktor problematik dalam melakukan usaha setelah birokrasi pemerintah yang tidak efisien (19,3%). Dengan demikian tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat membaik. Fenomena yang terkait adalah urbanisasi yang cukup tinggi dengan laju 4,5% pertahun akibat tingginya mobilitas peduduk. Diperkirakan dalam 20 tahun hingga 25 tahun ke depan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia akan mencapai 65% (Pustra, 2007) dan pada akhir tahun 2014 jumlah penduduk perkotaan diperkirakan mencapai 53% - 54%. Tingkat urbanisasi yang tinggi belum disertai dengan kemampuan memenuhi kebutuhan infrastruktur menyebabkan backlog semakin tinggi. Tahun 2010 sejumlah 200 kota telah bebas dari kawasan kumuh. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 350 kota dan sisanya harus bebas dari kekumuhan sebelum tahun Tantangan ke depan yang harus dihadapi juga adalah ketersediaan infrastruktur yang belum merata ke semua golongan masyarakat terutama masyarakat miskin. 3

15 Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman ke depan juga erat terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari 3 (tiga) pilar pembangunan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Dalam rangka pencapaian program (100% pelayanan air minum 0 %bebas permukiman kumuh dan 100% pelayan air limbah) diharapkan pelayanan air bersih pada tahun 2015 meningkat menjadi 84%, yaitu 93% di perkotaan dan 73 persen di perdesaan. Pada tahun 2008 PDAM di Indonesia sudah harus dapat melayani air minum kepada masyarakat dan pada tahun 2015 akses pelayanan air limbah menjadi 85%, atau setara 67 juta penduduk, dan untuk persampahan 70%, atau setara dengan 24 juta jiwa penduduk perkotaan. Pemerintah Indonesia telah merumuskan new deal pembangunan ekonomi Indonesia yang secara prinsip memuat triple track strategy yaitu : pro-growth, pro-job, dan pro-poor. Track pertama dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengutamakan ekspor dan investasi. Track ke-dua dilakukan dengan menggerakkan sektor riil untuk menciptakan lapangan kerja. Track ketiga dilakukan dengan merevitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan ekonomi pedesaan untuk mengurangi kemiskinan. Sejalan dengan prinsip tersebut, maka peran pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman dalam pembangunan nasional pada dasarnya sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan. Gambar 1-2 Peran Infrastruktur PU dan Permukiman dalam Pembangunan Nasional Kebijakan Puslitbang Perumahan dan Permukiman selaras dengan kebijakan Balitbang Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, yaitu: 1) Sebagai Prime Mover Menjadi inisiator atau penggerak mula yang mempengaruhi unit terkait untuk menerapkan teknologi dan/atau kebijakan dalam rangka pembenahan terus-menerus (continuous improvements). 4

16 2) Sebagai Scientific Backbone Bertanggung jawab memberikan masukan dalam perumusan kebijakan di bidang ke-pu-an berupa landasan dan justifikasi ilmiah. Tabel 1-1 Arah kebijakan dan strategi Puslitbang Perumahan dan Permukiman NO SASARAN KEBIJAKAN STRATEGI 1. Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman sebagai solusi efektif penanganan isu dan permasalahan pemangku kepentingan terkait. a. Selaras dengan kebijakan nasional yang dituangkan dalam MP3EI, MP3KI, MDG s, RAN MAPI. b. Mengarusutamakan gender. c. Lebih mengutamakan penanganan yang bersifat strategis nasional. 2. Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman yang dapat diterapkan dalam penanganan permasalahan di daerah. 3. Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman yang menghasilkan teknologi baru dan teknologi alternatif. 4. Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman yang memiliki daya saing dan keunggulan kompetitif. 5. Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman yang menghasilkan teknologi dan kebijakan yang berwawasan lingkungan. a. Selaras dengan kebijakan nasional yang dituangkan dalam MP3EI, MP3KI, MDG s, RAN MAPI. b. Mengembangkan teknologi yang pro-poor, pro-job, pro-growth dan pro-environment. c. Mendorong ekonomi kreatif. a. Selaras dengan kebijakan nasional yang dituangkan dalam MP3EI, MP3KI, MDG s, RAN MAPI. b. Mengarusutamakan gender. c. Lebih mengutamakan penanganan yang bersifat strategis nasional. d. Mengembangkan teknologi yang pro-poor, pro-job, pro-growth dan pro-environment. e. Mendorong pengembangan ekonomi kreatif. 6. Terumuskannya naskah R-0. f. Mendorong penyusunan produk pengaturan yang menjamin keselamatan dan kesehatan serta keandalan infrastruktur. 7. Terumuskannya naskah R-3 (Standar, Pedoman dan Manual) bidang permukiman. 8. Terselenggaranya bantuan/layanan advis teknik bidang permukiman. 9. Terselenggaranya diseminasi/sosialisasi teknologi bidang permukiman. 10 Terselenggaranya diseminasi/sosialisasi Standar, Pedoman, Manual bidang permukiman. 11. Terselenggaranya difusi dan alih teknologi bidang permukiman. 12. Terselenggaranya publikasi dan pameran. 13. Terlaksanakannya Reformasi Birokrasi menuju h. Mendorong para pemangku kepentingan untuk lebih meningkatkan penerapan NSPM dan teknologi hasil litbang bidang permukiman. i. Lebih mengutamakan upaya peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan melalui TOT (training of trainers). j. Menjadikan sebagai umpan balik tentang kebutuhan teknologi dan NSPM. Meningkatkan kualitas pelayanan manajemen. a. Penyusunan program penelitian dan pengembangan berbasis isu dan permasalahan. b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan melibatkan para pemangku kepentingan dan penerima manfaat. c. Hasil penelitian dan pengembangan disebarluaskan dan difusikan secara efektif kepada para pemangku kepentingan dan penerima manfaat. a. Mendorong para pejabat fungsional terkait sebagai insan kreatif yang mampu menghasilkan inovasiinovasi. b. Melibatkan partisipasi publik dalam menghasilkan teknologi baru dan alternatif. a. Penyusunan program penelitian dan pengembangan berorientasi pasar dan kebutuhan. b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan melibatkan para pemangku kepentingan dan penerima manfaat. c. Hasil penelitian dan pengembangan disebarluaskan dan difusikan secara efektif kepada para pemangku kepentingan dan penerima manfaat. g. Perumusan standar, pedoman dan manual berbasis family tree kebutuhan standar dan PNPS. k. Penyelenggaraan advis teknik, diseminasi/sosialisasi teknologi, diseminasi/sosialisasi Standar, Pedoman, Manual; difusi dan alih teknologi serta publikasi dan pameran bidang permukiman berbasis kebutuhan para pemangku kepentingan dan penerima manfaat secara efektif. l. Peningkatan SDM internal dan SDM Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan diseminasi/sosialisasi teknologi; diseminasi/sosialisasi Standar, Pedoman, Manual. a. Penyelenggaraan advis teknik, diseminasi/sosialisasi teknologi, 5

17 NO SASARAN KEBIJAKAN STRATEGI Implementasi Manajemen berbasis kinerja. 14. Tersedianya SDM litbang yang Meningkatkan kualitas SDM berbasis berkualitas bertumpu pada para pejabat fungsional. Pejabat Fungsional (Peneliti dan Perekayasa). 15 Meningkatnya sarana kelitbangan (laboratorium, peralatan, jurnal, dll). 16 Terselenggaranya Sistem Manajemen Mutu secara berkelanjutan. Meningkatkan dukungan terhadap pelayanan PULSA dan pelayanan publik. Sumber: Rencana Strategis Pusat Litbang perumahan dan Permukiman diseminasi/sosialisasi Standar, Pedoman, Manual; difusi dan alih teknologi serta publikasi dan pameran bidang permukiman berbasis kebutuhan para pemangku kepentingan dan penerima manfaat secara efektif. b. Peningkatan SDM internal dan SDM Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan diseminasi/sosialisasi teknologi; diseminasi/sosialisasi Standar, Pedoman, Manual. c. Pelaksanaan manajemen berbasis kinerja secara berkelanjutan. d. Pelaksanaan reward and punishment system. e. Pengembangan SDM berbasis Human Resources Competence Management. f. Penciptaan iklim kondusif bagi pejabat fungsional untuk meningkatkan dan mengembangkan karier berbasis Knowledge Management. g. Peningkatan pengelolaan sarana kelitbangan sebagai suatu investasi secara manajemen aset. h. Penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu secara berkelanjutan menuju Continuous Improvement. Arah kebijakan dan strategi Puslitbang Perumahan dan Permukiman dapat dilihat di tabel 3.1 berikut ini: Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, peran strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungannya sesuai tugas dan fungsi yang diembannya, serta memiliki peran yang sangat penting untuk menuntun Instansi Pemerintah dalam memberikan kontribusi bagi upaya mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Rencana strategis memberikan gambaran sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam jangka 5 (lima) tahun untuk mencapai visi dan misi yang tertuang dalam Renstra , serta dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja yang meliputi Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) Badan Litbang PUPR Berdasarkan tugas dan fungsinya yang dihadapkan dengan kondisi dan tantangan pembangunan melalui penelitian dan pengembangan bidang perumahan dan permukiman, serta selaras dengan sasaran strategis Ditjen Ciptakarya, Ditjen Penyediaan Perumahan dan Ditjen Pembiayaan Perumahan maka terdapat peran strategis bagi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman yang harus dipenuhi. Adapun dalam menindaklanjuti peran tersebut, maka pada tahun 2015 tercermin dalam kegiatan prioritas sebagai berikut: 6

18 Tabel 1-2 Kegiatan Litbang Tahun 2015 NO ISU STRATEGIS KEGIATAN LITBANG 1. Peningkatan Kualitas Perumahan Dan Permukiman Pembangunan prototype rumah murah di 33 propinsi Penelitian Pengembangan Teknologi Rumah Murah (Dukungan Teknologi Rumah Cepat Bangun) Penerapan Teknologi Rumah Murah (L) Penelitian Pengembangan Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi Permukiman di Kawasan DAS (Sustainable Water and Sanitation) Pengembangan dan Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Pulau-Pulau Kecil 1.5 Sistematika Pelaporan Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman ini mengacu pada pedoman penyusunan yang tertuang dalam Permen PAN dan RB Nomor 53 tahun Namun, dalam rangka penyesuaian jenjangnya pada tingkat Eselon II dan sesuai dengan kebutuhan pelaporan pada jenjang Eselon I, maka sistematika pelaporan kinerja ini adalah sebagai berikut: Tabel 1-3 Sistematika Pelaporan Kinerja Tahun 2015 BAB 1 PENDAHULUAN Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sebagai organisasi 1.1 Latar Belakang yang diberikan mandat melalui tugas dan fungsi, berikut dengan 1.2 Tugas, Fungsi kewenangan yang diberikan. Termasuk didalamnya struktur 1.3 Struktur Organisasi organisasi yang terbentuk dan sumber daya aparatur yang 1.4 Isu Strategis menggerakkan organisasi. 1.5 Sistematika Pelaporan Aspek-aspek yang melingkupi organisasi, yaitu berupa isu strategisnya berdasarkan pada kondisi dan tantangan. BAB 2 PERENCANAAN KINERJA Pada perencanaan kinerja, diuraikan secara ringkas 2.1 Perencanaan Strategis perencanaan strategis organisasi yang mencakup: perencanaan 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015 strategis (jangka menengah 5 tahun); perencanaan kinerja tahun 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun berdasarkan target rencana strategis; perjanjian kinerja 2.4 Metode Pengukuran tahun 2015 sebagai reasionalisasi target kinerja dengan alokasi anggaran dan metode pengukuran kinerja. BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI Pada bab ini diuraikan kapasitas organisasi dalam hal 3.1 SDM SDM,Sarana prasarana, Laboratorium dan anggaran yang 3.2 Sarana Prasarana dimiliki Puslitbang Perumahan dan Permukiman. 3.3 Kapsitas Laboratorium 3.4 DIPA BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA 4.1 Capaian Kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman 4.2 Perbandingan Kinerja Organisasi 4.3 Evaluasi dan anailisi capaian kinerja 3.4 Efisiensi dan efektivitas 3.5 Penghargaan yang diperoleh Pada akuntabilitas kinerja, diuraikan capaian unit kerja yang terdiri dari pengukuran kinerja tahun 2015 berdasarkan indikator kinerja yang mendukung masing-masing sasaran kegiatan dan program, disertai dengan rincian evaluasi dan analisis capaian kinerjanya yang mencakup; Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kinerja organisasi, yang diantaranya mencakup kunci keberhasilan dan penyebab kegagalan, serta upaya-upaya yang dilakukan dalam mengendalikan pencapaian kinerja; Perbandingan capaian kinerja dibandingkan dengan perencanaan strategis; Kinerja keuangan berdasarkan realisasi anggaran. BAB 5 PENUTUP Sebagai penutup laporan, dikemukakan kesimpulan secara umum 5.1 Permasalahan dan tindak lanjut atas substansi Laporan Kinerja dan disertai harapan dan atau langkah 5.2 Rekomendasi LKIP 2015 yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. 7

19 8

20 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan strategis Kementerian PU serta kebijakan anggaran. Penyusunan rencana kinerja juga merupakan komitmen bagi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR untuk terlaksananya Renstra Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR Sesuai dengan Renstra Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR , Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR memiliki program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2.1 Perencanaan Strategis Perencanaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategi, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya Visi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR sebagai institusi pendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai visi sebagai berikut: Terwujudnya IPTEK yang berkelanjutan untuk Mendukung Infrastruktur bidang Perumahan dan Permukiman yang Handal Misi Untuk mendukung visi Badan Penelitian dan Pengembangan maka Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR misi sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, Standar, Pedoman, Manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Permukiman; 2. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance Tujuan Tujuan Puslitbang Perumahan dan Permukiman ini mencerminkan arah pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Litbangrap IPTEK) 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan Kementerian Pekerjaan Umum. 9

21 Tabel 2-1 Tujuan dan Indikator Tujuan NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN 1. Meningkatnya pemanfaatan IPTEK bidang Perumahan dan Permukiman oleh Stakeholders 2. Meningkatnya Kualitas Layanan Teknis bidang Perumahan dan Permukiman Kepada Stakeholders Tersedianya hasil riset dan pengembangan, penerapan / pemanfaatan bidang Perumahan dan Permukiman Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan bidang Perumahan dan Permukiman Terlaksananya Perencanaan, Monev, Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Terselenggaranya Layanan PNBP Sasaran Strategis/Kegiatan Sasaran strategis Puslitbang Perumahan dan Permukiman, juga harus selaras dengan sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Badan Litbang, dengan mengacu sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Badan Litbang. Dimana sasaran strategis Kementerian PU dan Perumahan Rakyat adalah: Terwujudnya permukiman layak huni dan berkelanjutan Maka sasaran strategis Puslitbang Perumahan dan Permukiman lima tahun kedepan ( ) adalah: Dukungan Penelitian dan Pengembangan sub bidang permukiman dalam menunjang program menuju PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN. Adapun sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tujuan di atas adalah sebagai berikut: Tabel 2-2 Rencana Strategis Tahun Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Kegiatan/Output) NO KEGIATAN/ INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN KEGIATAN Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Perumahan dan Permukiman 1. Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan a. Teknologi Jumlah Teknologi yang Dihasilkan 7 Teknologi b. Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 50 Prosiding DSP 2. Rekomendasi dan Masukan Kebijakan a. Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan 5 Naskah b. Dokumen Rekomendasi Teknis Jumlah Dokumen Rekomendasi Teknis 5 Dokumen c. R-3 Jumlah R Naskah d. Layanan Uji Laboratorium Jumlah Layanan Pengujian Lab 36 Laporan 3. Perencanaan, Monev, Kerjasama, dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya a. Laporan Pengelolaan Keuangan Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI dan administrasi kesatkeran) 55 Dokumen b. Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana (seluruh kegiatan pengadaan) 50 Dokumen 84 Unit 10

22 NO KEGIATAN/ SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET d. Laporan Perencanaan dan Monev Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev 66 Dokumen e. Laporan Kerjasama Jumlah Laporan Kerjasama 54 Dokumen f. Laporan Kepegawaian dan Ortala Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala 50 Dokumen g. Laporan Penyelenggaraan Sarana Jumlah Laporan Penyelenggaraan Sarana 64 Dokumen Kelitbangan Kelitbangan (perpustakaan, jurnal, SMM dan HAKI) h. Laporan Layanan Perkantoran Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran) 60 Bulan 4. Layanan PNBP Jumlah Penerimaan PNBP (sertifikasi/uji laboratorium) juta Sumber: Rencana Strategis Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tabel 2-3 Rencana Strategis Tahun Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Program/kontribusi Outcome) NO SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR KINERJA Meningkatnya Inovasi Teknologi Terapan Bidang PUPR 1 Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Jumlah Teknologi yang Termanfaatkan Stakeholders 2 Meningkatnya kualitas layanan teknis Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan kepada stakeholders Advis Teknis Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium Sumber: Rencana Strategis Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman TARGET 12 Unit 80% 80% 80% 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan ini merupakan rencana 1 (satu) tahun sebagai turunan dari rencana strategis yang berjangka waktu 5 (lima) tahun. Rencana kinerja ini memberikan gambaran lebih rinci mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya, serta menjadi jembatan antara perencanaan jangka menengah ke dalam rencana jangka pendek. Dokumen ini memuat program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan Puslitbang Perumahan dan Permukiman terlihat dalam tabel berikut: Tabel 2-4 Rencana Kinerja Tahun 2015 (RKT) Pusat Litbang Puslitbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Kegiatan/Output) NO KEGIATAN/ INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN KEGIATAN Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Perumahan dan Permukiman 1. Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan a. Teknologi Jumlah Teknologi yang Dihasilkan 7 Teknologi b. Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 10 Prosiding DSP 2. Rekomendasi dan Masukan Kebijakan a. Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan 1 Naskah b. Dokumen Rekomendasi Teknis Jumlah Dokumen Rekomendasi Teknis 1 Dokumen c. R-3 Jumlah R-3 20 Naskah 11

23 NO KEGIATAN/ INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN KEGIATAN d. Layanan Uji Laboratorium Jumlah Layanan Pengujian Lab 4 Laporan 3. Perencanaan, Monev, Kerjasama, dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya a. Laporan Pengelolaan Keuangan Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI dan administrasi kesatkeran) b. Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) 11 Dokumen 10 Dokumen c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana 14 Unit (seluruh kegiatan pengadaan) d. Laporan Perencanaan dan Monev Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev 14 Dokumen e. Laporan Kerjasama Jumlah Laporan Kerjasama 6 Dokumen f. Laporan Kepegawaian dan Ortala Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala 10 Dokumen g. Laporan Penyelenggaraan Sarana Jumlah Laporan Penyelenggaraan Sarana 12 Dokumen Kelitbangan Kelitbangan (perpustakaan, jurnal, SMM dan HAKI) h. Laporan Layanan Perkantoran Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran) 12 Bulan 4. Layanan PNBP Jumlah Penerimaan PNBP (sertifikasi/uji laboratorium) Rp2.500 juta Sumber: Rencana Strategis Pusat Litbang SDA Tabel 2-5 Rencana Kinerja Tahun 2015 (RKT) Pusat Litbang Puslitbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Program/kontribusi Outcome) NO SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR KINERJA Meningkatnya Inovasi Teknologi Terapan Bidang PUPR 1 Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Jumlah Teknologi yang Termanfaatkan Stakeholders 2 Meningkatnya kualitas layanan teknis Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan kepada stakeholders Advis Teknis Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium Sumber: Rencana Strategis Pusat Litbang Puslitbang Perumahan dan Permukiman TARGET 5 Unit 72% 72% 72% Adapun Indikator kinerja kegiatan Pusat Litbang Puslitbang Perumahan dan Permukiman (tingkat eselon II) berupa output (barang atau jasa/layanan) yang mendukung indikator program berupa outcome (tingkat eselon I) ditentukan dalam dokumen RKT untuk kemudian dirasionalisasikan dengan penganggaran untuk menghasilkan Perjanjian Kinerja Tahun Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Perjanjian Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR adalah bentuk perjanjian Rencana Kinerja pada tahun bersangkutan yang akan dicapai antara Kepala Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR dengan Kepala Badan Litbang PUPR. Pada TA 2015 ini target PK mengacu pada Renstra Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR sebagaimana tertuang dalam Tabel berikut ini: Tabel 2-6 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 (PK) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Kegiatan/Output) NO KEGIATAN/ INDIKATOR KINERJA TARGET 12

24 SASARAN KEGIATAN Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman 1. Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan a. Teknologi Jumlah Teknologi yang Dihasilkan 3 Teknologi b. Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 10 Prosiding DSP 2. Rekomendasi dan Masukan Kebijakan a. Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan 1 Naskah b. Dokumen Rekomendasi Teknis Jumlah Dokumen Rekomendasi Teknis 1 Dokumen c. R-3 Jumlah R-3 20 Naskah d. Layanan Uji Laboratorium Jumlah Layanan Pengujian Lab 4Laporan 3. Perencanaan, Monev, Kerjasama, dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya a. Laporan Pengelolaan Keuangan Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI dan administrasi kesatkeran) 11 Dokumen b. Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) 10 Dokumen c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana 14 Unit (seluruh kegiatan pengadaan) d. Laporan Perencanaan dan Monev Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev 14 Dokumen e. Laporan Kerjasama Jumlah Laporan Kerjasama 6 Dokumen f. Laporan Kepegawaian dan Ortala Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala 10 Dokumen g. Laporan Penyelenggaraan Sarana Jumlah Laporan Penyelenggaraan Sarana 12 Dokumen Kelitbangan Kelitbangan (perpustakaan, jurnal, SMM dan HAKI) h. Laporan Layanan Perkantoran Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran) 12 Dokumen 4. Layanan PNBP Jumlah Penerimaan PNBP (sertifikasi/uji laboratorium) Rp Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia (UU 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Rangkaian teknologi itu sendiri mencakup tahapan dan proses dengan komponen sebagai berikut: Naskah ilmiah adalah tulisan/telaah ilmiah tentang masalah strategis untuk menunjang pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yang berkelanjutan. Naskah ilmiah didasarkan kepada hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan baik perorangan maupun kelompok, dengan mengikuti kaidah ilmiah. Model sistem adalah penyederhanaan dari suatu obyek dalam bentuk non fisik, yang merepresentasikan keadaan nyata yang bersifat managerial dan kebijakan. Model fisik adalah contoh uji yang merupakan penyederhanaan dari suatu obyek dalam bentuk fisik, dan diupayakan tetap merepresentasikan keadaan nyata, untuk melakukan pengujian, pengamatan, dan perkiraan kinerjanya dalam rangka menetapkan kriteria desain fisik. Prototipe adalah suatu produk litbang dan/atau perekayasaan yang mengikuti kaidah ilmiah, dibuat dalam skala lapangan, dan kinerjanya harus dipantau supaya aplikasinya optimal. 13

25 R0 adalah output dari kegiatan litbang berupa rancangan awal standar (spesifikasi, metoda, tata cara), pedoman dan manual, yang disusun oleh peneliti yang akan dibahas oleh gugus kerja Balai dengan mengundang narasumber dan anggota subpantek. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman menetapkan suatu proses atau produk penelitian dan pengembangan bidang Perumahan dan Permukiman sebagai suatu keluaran yang sudah memenuhi kriteria TEKNOLOGI jika produk tersebut sudah berwujud prototipe atau model fisik/sistem. Selain itu, penetapan tersebut mempertimbangkan juga keberhasilan pengujian dan kesiapan untuk diusulkan masuk dalam proses/tahap berikutnya, yaitu menjadi rancangan R-O. Pada tahun 2015, Badan Penelitian dan Pengembangan telah menandatangani Perjanjian Kinerja terkait pelaksanaan program dan diturunkan kepada masing-masing Eselon II, termasuk Kepala Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sebagaimana berikut ini: Tabel 2-7 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 (PK) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman (Sasaran Program/kontribusi Outcome) NO SASARAN STRATEGIS/PROGRAM Meningkatnya Inovasi Teknologi Terapan Bidang PUPR 1 Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Stakeholders 2 Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada stakeholders Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Jumlah Teknologi yang Termanfaatkan Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Advis Teknis Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium TARGET 5 Unit 72% 72% 72% 5 (lima) teknologi termanfaatkan telah ditetapkan sebagai target yang harus dapat dicapai dalam Perjanjian Kinerja tahun Teknologi yang diusulkan untuk diidentifikasi kinerja dan pemanfaatannya adalah sebagai berikut: 1. Teknologi Pengolahan Air Laut/Air Payau 2. Teknologi Bahan Bangunan Alternatif berbasis Bahan Baku Lokal 3. Teknologi Peningkatan Kinerja Air Minum 4. Pengembangan Rumah Murah, Sehat, Layak Huni dan Berwawasan Lingkungan 5. Teknologi Pengolahan Air Limbah Adapun terkait kualitas layanan teknis oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman kepada stakeholder yang harus diukur kinerja layanannya berdasarkan tingkat kepuasan pelanggan eksternal/internal adalah sebagai berikut: 14

26 Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Advis Teknis Kegiatan Advis Teknis merupakan layanan konsultasi teknis oleh para ahli dari balaibalai yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman serta dengan didukung oleh laboratorium, SPM dan inovasi teknologi terkini. Layanan dapat berupa kunjungan lapangan sesuai permintaan atau layanan konsultasi teknis. Gambar 2-1 Prosedur layanan advis teknis Pusperkim Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan Proses sertifikasi yang diterbitkan adalah terkait pelaksanaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sebagai Lembaga Inspeksi. Lembaga Inspeksi itu sendiri didefinisikan sebagai suatu kegiatan penilaian terhadap deswain produk, produk, proses, atau instalasi serta determinasi kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu atau persyaratan umum berdasarkan pertimbangan profesional. Lembaga Inspeksi Puslitbang Permukiman dalam melaksanakan sertifikasi mengacu pada SNI sesuai klausul pada Sistem Mutu Lembaga Inspeksi Nomor : LIP2.PM-0, dan terakreditasi oleh KAN sebagai Lembaga Inspeksi Teknik Tipe A, dengan No. LI 039 IDN. Tabel 2-8 Lingkup Lembaga Inspeksi Puslitbang Perumahan dan Permukiman yang Sudah Terakreditasi BIDANG INSPEKSI PRODUK/BAHAN/JASA DIINSPEKSI JENIS INSPEKSI Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pemeriksaan untuk verifikasi desain IPA (Initial dan Konstruksi inspection) Gedung Pemeriksaan untuk verifikasi Kinerja IPA (Periodical inspection) Dengan mencakup seluruh kriteria yang dipersyaratkan dalam inspeksi IPA Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemeriksaan untuk verifikasi desain IPAL (Initial inspection) Pemeriksaan untuk verifikasi Kinerja IPAL (Periodical inspection) Dengan mencakup seluruh kriteria yang dipersyaratkan dalam inspeksi IPAL Sumber: Bidang Sumber Daya Kelitbangan,

27 Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman merupakan aset yang sangat berharga dalam peningkatan hasil penelitian dan pengembangan, supaya mampu menjadi institusi yang dapat bersaing dengan institusi lainnya. Oleh karena itu, mekanisme pengelolaan Laboratorium harus berlangsung responsif dan akomodatif terhadap semua perkembangan yang ada sehingga peran Laboratorium benar-benar dapat memberikan competitive value added bagi institusi. Semua kontribusi, masukan, dan keterlibatan setiap unsur yang menjadi stakeholders serta pengelola lab yang profesional mutlak di perlukan bagi keberlangsungan laboratorium di lingkungan Puslitbang Perumahan dan Permukiman kedepan. Dengan demikian, kepuasan pelanggan terhadap layanan uji laboratorium merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerjanya. 2.4 Metode Pengukuran Pengukuran kinerja adalah membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran kinerja memegang peranan sangat penting dalam penyusunan LKIP. Berdasarkan hasil-hasil perhitungan Pengukuran Kinerja, dilakukan analisis terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Badan Litbang PUPR tahun 2015 merupakan analisis efisiensi dan efektifitas yang dilakukan instansi Badan Litbang PUPR dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini juga menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh Badan Litbang PUPR dengan memberikan data nilai output yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Pengukuran kinerja terhadap indikator output didasari atas monitoring kegiatan secara berkala (pelaporan) maupun rutin (melalui e-monitoring). Keuntungan pelaksanaan monitoring melalui cara ini adalah perubahan dalam kuantitas output dapat dideteksi lebih awal dan segera dapat dikendalikan. Pengukuran disampaikan melalui cara sederhana, yaitu dengan menghitung realisasi output terhadap target capaian, serta merubahnya ke dalam persentase untuk mengetahui tingkat pencapaian output tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase deviasi capaian output, yaitu : 16

28 Realisasi x 100 % Target capaian Pengukuran Kinerja yang dilakukan meliputi : 1) Pengukuran Kinerja Kegiatan (Output) Merupakan tingkat pencapaian target Output dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan yang dihasilkan pada tahun ) Pengukuran Kinerja Sasaran (Outcome) a. Untuk Sasaran/Outcome Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh para pemangku kepentingan diukur dengan mengetahui Jumlah teknologi yang dimanfaatkan (Unit) b. Untuk Sasaran/Outcome Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada pemangku kepentingan diukur melalui hasil kuesioner kepuasan pelanggan yang didistribusikan kepada pelanggan/pengguna layanan teknis Balitbang pada tahun 2015 (Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Advis Teknis (%), Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi (%) dan Indeks kepuasan pelanggal terhadap Layanan Uji laboratorium (%). Pengukuran kinerja Output dan Outcome diatas harus didasarkan kepada dokumen-dokumen yang telah disepakati dan ditetapkan yaitu Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja. Prosentase (%) Capaian Output dan Outcome dihitung berdasarkan Target Output dan Outcome yang tertera pada matriks Renstra Kementerian PUPR (Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13.1/PRT/M/2015). 17

29 BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI 3.1 Sumber Daya Manusia Pusat Litbang Permukiman sebagai instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan didukung oleh SDM yang berkompeten, berkualitas serta memiliki multi disiplin keilmuan. Salah satu indikator SDM berkualitas adalah dari tingkat pendidikannya. Puslitbang Permukiman saat ini didukung oleh 242 personil dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah pegawai di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pada akhir tahun 2015 ada kecenderungan menurun dikarenakan adanya beberapa pegawai yang telah memasuki masa akhir kerja atau purnabakti. Jumlah beban anggaran yang dilaksanakan meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan jumlah SDM melalui pengadaan PNS (cenderung minus growth). 260 Jumlah pegawai Pusperkim Sumber: Data Bidang Sumber Daya Kelitbangan, 2015 Gambar 3-1 Grafik Jumlah Pegawai di Lingkunag Pusperkim Salah satu indikator kualitas SDM berasal dari tingkat pendidikan pegawainya. Pada Tahun 2015, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman memiliki 4 orang berpendidikan S3 (Doktor) 2 di antaranya telah mendapat gelar Profesor Riset, 86 orang berpendidikan S2 (Master), 64 orang berpendidikan S1/D4, 88 orang berpendidikan D3 atau di bawahnya 18

30 Tingkat Pendidikan Category 1 Gambar 3-2 Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015 Sumber: Data Bidang Sumber Daya Kelitbangan, 2015 S3 S2 S1 SD-S3 Gambar 3-3 Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 berdasarkan Golongan Gambar 3-4 Komposisi Pejabat Fungsional Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 Sumber: Data Bidang Sumber Daya Kelitbangan,

31 3.2 Sarana dan Prasarana Aset BMN yang dimiliki Puslitbang Permukiman PUPR selama tahun 2015 sebagai berikut Tabel 3-1 BMN Puslitbang Permukiman PUPR TA 2015 (satker Bandung) SALDO PER MUTASI SALDO PER AKUN NERACA/SUB-SUB KELOMPOK BARANG SAT 1 JANUARI 2015 BERTAMBAH BERKURANG 31 DESEMBER 2015 KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI Tanah m Peralatan dan Mesin Unit/Buah Gedung dan Bangunan Unit/Buah Jalan dan Jembatan m Irigasi Unit Jaringan Unit Aset Tetap dalam Renovasi Aset Tetap Lainnya Buah Aset Tetap yang Tidak Digunakan Unit/Buah TOTAL Sumber : Data Bagian Tata Usaha,

32 3.3 Kapasitas Laboratorium Di lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, terdapat 4 (empat) laboratorium yang disediakan untuk memberikan layanan pengujian. Masing-masing laboratorium dan jenis layanan pengujiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3-2 Laboratorium di Lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dan Lingkup Layanan Pengujiannya NO LABORATORIUM FASILITAS/LINGKUP PENGUJIAN LINGKUP AKREDITASI 1. Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 2. Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan Laboratorium Lingkungan Permukiman Air bersih, air tanah, dan air permukaan: ph, Total Suspended Solid, Kekeruhan, Fe*, Mn*, Cr total*, Cd*, Zn*, Cu*, Pb* Air limbah: ph, Total Suspended Solid, kekeruhan, Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Fe*, Mn*, Cr total*, Cd*, Zn*, Cu*, Pb* Pipa PVC: sifat tampak, dimensi, ketahanan tekanan hidrostatik, uji kekuatan tarik*, ketahanan terhadap Metilena Khlorida*, perubahan panjang (oven)* Meter Air: dimensi, akurasi, tekanan statis, aliran balik*, kehilangan tekanan*, daya tahan: durabilitas aliran kontinu pada Q3* dan durabilitas aliran diskontinu*, aliran awal / starting flow*, pengaruh magnet* Pipa PE: dimensi pipa*, ovalitas*, ketahanan hidrostatik*, kuat tarik*, nilai perubahan arah panjang* Pipa HDPE: Tegangan uji hidrostatik dan MRS* Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan Panel beton ringan berserat: Kuat tekan vertikal, kuat lentur horisontal, kuat lentur vertikal, ketahanan retak terhadap beban terpusat, ketahanan pukul / impact Pasangan dinding bata merah: Kuat geser Kayu konstruksi berukuran struktural: Modulus geser, modulus elasitas lentur, modulus elasitas tekan, kuat tekan sejajar, serat, kuat lentur Turap beton bergelombang: Uji lentur* Tiang pancang beton prategang: Uji lentur Rangka kuda-kuda: Uji system rangka kuda-kuda* Beton keras: Kuat tekan beton, pengambilan benda uji beton inti, kuat tekan beton inti pemboran*, kuat lentur beton dengan balok uji sederhana yang dibebeani terpusat langsung, elemen struktur beton dengan alat palu beton, tipe N dan NR Air bersih, air tanah, dan air permukaan: ph, Total Suspended Solid, Kekeruhan Air limbah: ph, Total Suspended Solid, kekeruhan, Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD) Pipa PVC: sifat tampak, dimensi, ketahanan tekanan hidrostatik Meter Air: dimensi, akurasi, tekanan statis Panel beton ringan berserat: Kuat tekan vertikal, kuat lentur horisontal, kuat lentur vertical, ketahanan retak terhadap beban terpusat, ketahanan pukul / impact Pasangan dinding bata merah: Kuat geser Kayu konstruksi berukuran struktural: Modulus geser, modulus elasitas lentur, modulus elasitas tekan, kuat tekan sejajar, serat, kuat lentur Beton keras: Kuat tekan beton, pengambilan benda uji beton inti, kuat lentur beton dengan balok uji sederhana yang dibebani terpusat langsung, elemen struktur beton dengan alat palu beton, tipe N dan NR 22

33 NO LABORATORIUM FASILITAS/LINGKUP PENGUJIAN LINGKUP AKREDITASI 3. Balai Bahan Bangunan 4. Balai Tata Bangunan Kayu: Kuat geser kayu di laboratorium, kuat tekan kayu di laboratorium, kuat lentur kayu di laboratorium, modulus elasitas lentur kayu di laboratorium Agregat: Kadar air agregat, jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan nomor 200 (0,075 mm), berat jenis dan penyerapan air agregat halus, berat jenis dan penyerapan air agregat kasar, analisis saringan agregat halus dan kasar Blok beton ringan bergelembung udara: Uji beton isi*, uji pengembangan dan penyusutan*, uji kuat lentur*, uji kuat tekan* Baja tulangan beton: Uji kuat Tarik* Laboratorium Sain Bangunan Bahan: (bahan insulasi panas): Uji sifat daya hantar Komponen struktur bangunan: dinding, pintu, kolom, balok, plat lantai Tingkat ketahanan api Lemari besi: Tingkat ketahanan api Lemari arsip tahan api: Tingkat ketahanan api Bahan dan komponen bangunan: Uji absorbsi bunyi dengan metode tabung impedansi*, uji absorbansi dengan metode ruang dengung*, uji insulasi bunyi* Sumber: Bidang SDK Pusperkim 2015 Kayu: Kuat geser kayu di laboratorium, kuat tekan kayu di laboratorium, kuat lentur kayu di laboratorium, modulus elasitas lentur kayu di laboratorium Agregat: Kadar air agregat, jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan nomor 200 (0,075 mm), berat jenis dan penyerapan air agregat halus, berat jenis dan penyerapan air agregat kasar, analisis saringan agregat halus dan kasar Bahan: (bahan insulasi panas): Uji sifat daya hantar Komponen struktur bangunan: dinding, pintu, kolom, balok, plat lantai Tingkat ketahanan api Lemari besi: Tingkat ketahanan api Lemari arsip tahan api: Tingkat ketahanan api Pada tahun 2015, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman menambah peralatan laboratorium sebagai berikut : Tabel 3-3 Data Peralatan Laboratorium T.A NO BALAI/BAGIAN URAIAN 1. Alat Inspeksi Utilitas 12 unit 2. Alat Inspeksi Kenyamanan 29 unit 3. Alat Simulasi Kebakaran 2 unit 4. Alat Inspeksi Plambing 8 unit 5. Alat Pemeriksaan Struktur Material 14 unit 6 Alat Uji Air 9 unit 23

34 Pada tahun 2015, jumlah layanan PULSA yang dilaksanakan oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut: Tabel 3-4 Jumlah Layanan PULSA Puslitbang Permukiman T.A NO LINGKUP PELAYANAN Uji Laboratorium Sertifikasi Advis Teknis 1. Tata Bangunan 109 Pengujian Tidak ada lingkup 50 Advis Teknis 2. Bahan Bangunan 1207 Pengujian sertifikasi 3. Struktur dan Konstruksi 103 Pengujian Bangunan 4. Air Minum dan PLP 664 Pengujian 6 Sertifikasi TOTAL 2083 Pengujian 6 Sertifikasi 50 Advis Teknis 3.4 DIPA Anggaran Puslitbang Perumahan dan Permukiman terus meningkat dari tahun ketahun. Gambar di bawah ini memperlihatkan trend kenaikan anggaran Puslitbang Perumahan dan Permukiman sejak tahun 2010 hingga Anggaran Per Tahun Gambar 3-5 Peningkatan Nilai Anggaran Puslitbang Perumahan dan Permukiman tahun Alokasi awal Puslitbang Perumahan dan Permukiman pada TA 2015 adalah sebesar Rp , pada 10 November 2015 terdapat penambahan anggaran untuk PNBP sebesar Rp sehingga anggaran Puslitbang Permukiman menjadi Rp dengan komposisi anggaran untuk kegiatan litbang sebessar 34%, kegiatan non litbang sebesar 35% dan layanan perkantoran sebesar 31%. 24

35 Komposisi Anggaran TA % 35% 34% Litbang Non Litbang Layanan Perkantoran Gambar 3-6 Komposisi Anggaran Puslitbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 Tabel 3-5 DIPA Masing masing Satker di lingkungan Puslitbang Perumahan dan Permukiman PUPR TA 2015 N O SATKER 1 Puslitbang Perumahan dan Permukima n 2 Balai Litbang Permukima n Tradisional Wilayah Tengah 3 Balai Litbang Permukima n Tradisional Wilayah Timur 4 Balai Litbang Permukima n Tradisional Wilayah Barat 5 Loka Teknologi Permukima n Cilacap PAGU AWAL REVISI KE PAGU AKHIR

36 BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR adalah perwujudan kewajiban organisasi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman PUPR dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem yang dimaksud ini adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang pada dasarnya adalah instrumen yang digunakan oleh setiap instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. 4.1 Capaian Kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Sebagaimana disebutkan dalam Permen PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014, maka pada subbab ini akan disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja memegang peranan sangat penting dalam penyusunan LKIP, akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah tidak dapat dipertanggungjawabkan jika tidak dilengkapi dengan informasi mengenai hasil-hasil yang diperoleh secara valid. Pengukuran kinerja digunakan untuk: Menilai pencapaian secara kuantitatif setiap indikator kinerja sebagai bahan kontribusi bagi proses penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan. Memberikan pemahaman bahwa pengukuran kinerja tidak hanya difokuskan kepada indikator input saja, tetapi yang lebih penting adalah indikator output, outcome, manfaat dan dampak. Memberikan dasar pengukuran dan evaluasi kinerja yang lebih sistimatis, terukur dan dapat diterapkan. Pengukuran Kinerja yang dilakukan dalam LKIP ini mencakup: Pengukuran Kinerja Output/Kegiatan. Merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) indikator kinerja kegiatan dari masing-masing kelompok sasaran kegiatan. Pengukuran Kinerja Outcome/Program. Merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) indikator kinerja program dari masing-masing kelompok sasaran program atau sasaran strategis. Adapun untuk setiap pernyataan kinerja sasaran kegiatan tersebut kemudian dilakukan analisis capaian kinerjanya. Capaian kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman terdiri dari capaian kinerja output dan capaian kinerja outcome sebagai kontribusi terhadap capaian kinerja outcome Badan Litbang (eselon I). 26

37 4.1.1 Pengukuran Kinerja Output Capaian kinerja output Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman diperoleh dengan cara mengukur dan membandingkan rencana/target output yang ingin dihasilkan (ditetapkan pada awal tahun 2015) dengan realisasi output yang mampu dihasilkan dan diwujudkan pada akhir tahun Adapun hasil pengukuran kinerja output Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman pada akhir tahun 2015 berdasarkan masing-masing kelompok sasaran kegiatan adalah sebagaimana berikut ini: Tabel 4-1 Pengukuran Kinerja Kegiatan (Output) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET CAPAIAN Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan a. Teknologi Jumlah Teknologi yang Dihasilkan b. Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 2. Rekomendasi dan Masukan Kebijakan Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Teknologi (Komponen Teknologi) Prosiding DSP % % a. Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan Naskah % b. Dokumen Rekomendasi Jumlah Dokumen Dokumen % Teknis Rekomendasi Teknis c. R-3 Jumlah R-3 Naskah % d. Layanan Uji Laboratorium Jumlah Layanan Pengujian Lab Laporan % 3. Perencanaan, Monev, Kerjasama, dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya a. Laporan Pengelolaan Keuangan Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI dan administrasi kesatkeran) Dokumen % b. Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana (seluruh kegiatan pengadaan) Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev Dokumen % Unit % d. Laporan Perencanaan dan Monev Dokumen % e. Laporan Kerjasama Jumlah Laporan Kerjasama Dokumen % f. Laporan Kepegawaian Jumlah Laporan Kepegawaian Dokumen % dan Ortala dan Ortala g. Laporan Jumlah Laporan Dokumen % Penyelenggaraan Penyelenggaraan Sarana Sarana Kelitbangan Kelitbangan (perpustakaan, h. Laporan Layanan Perkantoran jurnal, SMM dan HAKI) Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran) 4. Layanan PNBP Jumlah Penerimaan PNBP (sertifikasi/uji laboratorium) Sumber: Hasil Pengukuran 2015 Dokumen 60 Bulan % Rp (ribuan) % 27

38 4.1.2 Pengukuran Kinerja Outcome Capaian kinerja outcome Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman memberikan gambaran kondisi outcome sebelumnya (baseline) atau rencana/target outcome yang diharapkan (ditetapkan pada awal tahun 2015) dibandingkan dengan kondisi outcome yang terwujud pada akhir tahun Pengukuran Kinerja Outcome 1: Jumlah Teknologi yang Termanfaatkan Cara untuk mengukur outcome ini dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap teknologi yang dihasilkan oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, terutama teknologi yang dihasilkan pada periode Proses identifikasi tersebut dapat berupa pelaporan outcome, testimoni pemanfaat, informasi/berita media publik, diskusi/wawancara, dan atau survei lapangan. Kriteria yang ditetapkan bahwa teknologi telah termanfaatkan sebagai outcome adalah dengan salah satu kondisi sebagai berikut: 1. Teknologi sudah di-replikasi atau diwujudkan/dibangun sepenuhnya oleh stakeholders tanpa melalui kegiatan dan penggunaan anggaran Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. 2. Output yang dihasilkan langsung melalui kegiatan/anggaran Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman berwujud prototipe atau model fisik/sistem dengan kualitas dan kriteria outcome, yaitu bahwa pada saat dilakukan pengukuran dapat memenuhi sejumlah kriteria sebagaimana berikut ini: Tabel 4-2 Kriteria Pemenuhan Outcome Teknologi Termanfaatkan NO KRITERIA PARAMETER MINIMUM SYARAT PEMENUHAN 1. Kebermanfaatan Prototipe atau model fisik/sistem teknologi dapat memberikan nilai Mutlak lebih/berguna bagi stakeholders dalam hal: Peningkatan kuantitas/kapasitas; Peningkatan kualitas; dan Penurunan/perlindungan kerusakan. 2. Keberfungsian Prototipe atau model fisik/sistem teknologi masih berfungsi optimal Mutlak atau laik fungsi sebagaimana tujuan kegunaannya. 3. Keberlanjutan Prototipe atau model fisik/sistem sudah: Mutlak diserah terimakan pengoperasian dan pemeliharaannya atau sudah dikelola oleh stakeholders secara mandiri. Dikembangkan/ditingkatkan oleh stakeholders secara mandiri. 4. Ketercukupan Prototipe atau model fisik/sistem sudah mencukupi kebutuhan atau menjawab permasalahan stakeholders sepenuhnya (100%). Tidak Mutlak (terkait tugas, fungsi dan kewenangan) Pengukuran Kinerja Outcome 2: Indeks Kepuasan Pelanggan Metode untuk melakukan pengukuran ini yaitu dengan melakukan pengumpulan data/informasi layanan berupa advis teknis; proses penerbitan sertifikasi; dan pengujian di laboratorium. Adapun indeks kepuasan pelanggan diperoleh berdasarkan persepsi pelanggan atau stakeholders internal/eksternal terhadap layanan tertentu melalui instrumen angket/kuesioner sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam Sistem Manajemen Mutu. 28

39 Adapun hasil pengukuran kinerja outcome Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman pada akhir tahun 2015 berdasarkan masing-masing kelompok sasaran program (adalah sebagaimana berikut ini: Tabel 4-3 Pengukuran Kinerja Program (Kontribusi Outcome) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Stakeholders 2 Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada stakeholders Sumber: Hasil Pengukuran 2015 Jumlah Teknologi yang Termanfaatkan Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Advis Teknis Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium 12 Unit 5 Unit 5 Unit 80% 72% - 80% 72% 100 % 80% 72% Pengukuran Kinerja Periodik (per Triwulan) Pusat Litbang Permukiman telah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara rutin setiap bulan sekali yaitu setiap tanggal 6 (awal bulan). Hal ini didasarkan atas Surat Edaran Kepala Puslitbang Permukiman Nomor: 02/SE/Lp/2014 Tentang Pelaksanaan Monitoring Bulanan Kegiatan Litbang, Rutin dan PNBP yang dikeluarkan pada Tanggal 23 Januari Evaluasi dilakukan dengan mengundang seluruh penanggungjawab kegiatan, koordinator pemegang kegiatan dan ketua tim pelaksana kegiatan baik satker pusat maupun daerah. Untuk satker daerah, evaluasi dilakukan dengan menggunakan fasilitas teleconference sehingga mempermudah komunikasi. Selain itu juga dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kualitas pelaksanaan penelitian tahun berjalan dengan penyelenggaraan mengundang evaluator yang merupakan pakar/ ahli pada kegiatan evaluasi laporan pendahuluan, laporan interim, draft laporan akhir dan laporan akhir. Hal-hal yang menjadi perhatian pada saat evaluasi adalah progres penyerapan anggaran, progres pelaksanaan kegiatan, kendalakendala yang dihadapi dan pencarian solusi terhadap kendala tersebut. Gambar 4-1 Kegiatan Monev bulanan dengan teleconfrence 29

40 Selain evaluasi tersebut, dilakukan juga evaluasi periodik yaitu setiap 3 bulan sekali. Untuk memperoleh gambaran mengenai tercapai atau tidaknya target per triwulanan, maka dilakukan pengukuran sesuai tabel kriteria yang ditetapkan berdasarkan Permen PAN No. 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan. Kategori warna disesuaikan dengan angka pencapaian yang kemudian diisikan ke dalam kolom evaluasi sehingga dapat diketahui keberhasilan/kegagalan indikator kinerja selama triwulan yang dilaporkan. Pada tabel di bawah ini digambarkan kategori penilaian kinerja. Rentang nilai menunjukan pencapaian target sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan per tri wulan. Untuk memudahkan pembacaan maka rentang nilai tersebut di interpretasikan berdasarkan kategorinya dan untuk memudahkan pembacaan secara visual digunakan katageori berdasarkan warna pada kolom kategori warna. Secara lebih detil kiteria penilaian tersebut dapat di lihat pada tabel 4-4 di bawah ini. Tabel 4-4 Tabel Kriteria Penilaian NO KATEGORI NILAI ANGKA INTERPRETASI 1. AA > Memuaskan 2. A >75 85 Sangat Baik 3. B >65 75 Baik, Perlu sedikit perbaikan 4. CC >50 65 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar 5. C >30 50 Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar 6. D 0 30 Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan & perubahan yang sangat mendasar KATEGORI WARNA 30

41 Dari hasil penilaian capaian output yang telah dilakukan secara periodik setiap tiga bulan mulai triwulan I sampai triwulan IV selama tahun 2015, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4-5 Pengukuran Kinerja Triwulanan (Periodik/Berkala) Berbasis Data Capaian Fisik e-monitoring 1 Hasil Riset dan Pengembangan, Jumlah Teknologi yang dihasilkan penerapan/pemanfaatan a Teknologi Jumlah Teknologi 3 Teknologi b Komponen Teknologi Jumlah Komponen Teknologi Progress Keuangan Progress Fisik Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV S R S R S R S R S R proporsi S R proporsi S R proporsi S R proporsi 1 Naskah ilmiah Jumlah naskah ilmiah 27 buku 4,74 1,45 30,34 20,59 59,59 39, ,38 4,62 1,88 40,68 31,77 28,44 89,51 60,28 44,85 74, ,69 87,69 2 Model Sistem Jumlah model sistem 7 naskah 2,25 1,50 30,57 40,68 60,83 48, ,44 2,13 2,14 100,54 29,08 34,57 118,88 63,32 55,71 87, ,00 100,00 3 Model Fisik Jumlah model fisik 13 unit 3,56 0,99 23,89 50,59 52,24 62, ,46 3,44 0,90 26,25 24,22 44,26 182,71 52,24 63,03 120, ,67 96,67 4 R-0 Jumlah R-0 1 naskah 3,98-25,00 98,39 64,48 84, ,67 8,28 3,00 36,23 29,57 60,50 204,60 64,48 87,50 135, ,50 97,50 5 Prototipe Jumlah prototipe 11 unit 3,55 2,01 22,48 42,86 60,03 61, ,36 3,58 2,30 64,18 30,27 39,78 131,40 60,89 65,20 107, ,23 98,23 2 Rekomendasi dan Masukan kebijakan 4 a b c Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 10 Prosiding DSP a Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan 1 Naskah Kebijakan 3,74 1,65 27,67 37,74 48,88 57, ,72 3,74 1,44 38,54 25,46 42,96 168,76 54,08 69,33 128, ,58 99,58 3,77-25,00 0,97 50,00 2, ,60 3, ,00 2,00 8,00 50,00 5,00 10, ,00 65,00 b R-3 Jumlah R3 1 naskah 8,00-28,00 25,85 60,00 40, ,14 8, ,00 28,00 100,00 60,00 45,00 75,00 c Layanan Pengujian Lab Jumlah Layanan Pengujian Lab. 4 laporan 8,79-16,78 16,78 32,02 100, ,81 6,05 24,14 398,97 d Dokumen AdTek Jumlah Prosiding Advis Teknik 1 Prosiding ADTEK - 3,37 15,00 21,25 40,00 34, ,13-3,37 100,00 15,00 25,00 166,67 40,00 40,00 100, ,00 100,00 3 Layanan PNBP Jumlah Penerimaan PNBP Rupiah 8,00 8,21 28,00 60,81 60,00 83, ,69 8,00 8,21 102,63 28,00 63,68 227,43 60,00 86,35 143, ,00 100,00 d Laporan Perencanaan dan Monev Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI, dan administrasi kesatkeran) Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (Administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana (Seluruh kegiatan pengadaan) Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev 11 dok 10,41 9,76 34,70 44,16 63,89 68, ,48 10,30 9,85 95,66 35,03 47,93 136,82 68,37 73,97 108, ,55 99,55 10 dok 8,26 0,93 29,24 36,53 58,33 51, ,72 8,26 0,93 11,31 28,42 39,69 139,66 56,76 55,60 97, ,20 99,20 14 unit 2,29 20,32 24,52 55,27 79,80 84, ,85 2,29 20,82 911,01 25,03 58,24 232,63 80,52 89,63 111, ,28 90,28 14 dok 8,05 4,40 39,91 21,83 67,69 50, ,67 9,05 4,42 48,86 42,64 23,86 55,95 73,12 59,18 80, ,33 99,33 e Laporan Kerjasama Jumlah Laporan Kerjasama 6 dok 8,01-34,53 13,23 65,04 21, ,36 8, ,03 20,04 60,68 68,38 31,75 46, ,58 99,58 f g h Sasaran Strategis/ Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Perencanaan, Monev, Kerjasama dan pengembangan kapasitas sumber daya Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI, dan administrasi kesatkeran) Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (Administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) Pengadaan Sarana dan Prasarana (Seluruh kegiatan pengadaan) Laporan Kepegawaian dan Ortala Laporan penyelenggaraan sarana kelitbangan (Perpustakaan, Jurnal, SMM dan HAKI ) Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional, dan pemeliharaan perkantoran) Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala Jumlah Laporan penyelenggaraan sarana kelitbangan (Perpustakaan, Jurnal, SMM dan HAKI ) Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional, dan pemeliharaan perkantoran) 10 dok 6,45 1,00 28,19 32,20 65,29 50, ,57 6,20 0,70 11,27 28,20 36,57 129,66 70,15 55,26 78, ,13 81,13 12 dok 5,93 0,16 29,25 20,78 57,73 34, ,63 5,92 0,16 2,67 27,67 27,05 97,77 59,29 39,73 67, ,20 90,20 12 bulan 17,31 24,29 41,12 47,55 68,74 70, ,38 22,58 28,31 125,39 41,23 48,74 118,22 72,24 74,14 102, ,50 98,50 31

42 4.1.4 Realisasi Anggaran Sesuai dengan fungsi manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, fungsi anggaran juga demikian yaitu terdiri dari : 1. Fungsi Perencanaan. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang. 2. Fungsi Pelaksanaan. Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (pencapaian output). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian kegiatan. 3. Fungsi Pengawasan. Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan). Terkait dengan kinerja dan tingkat penyerapan keuangan, realisasi anggaran tahun 2015 ini berdasarkan e-monitoring Kementerian PUPR per tanggal 14 Januari 2016, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman mampu menyerap sebesar Rp dari alokasi Rp atau sebesar 92,10 % dengan progres fisik sebsar 98,58%. Tabel 4-6 Progres Kuangan dan Fisik Puslitbang Permukiman TA 2015 SATKER PAGU PENYERAPAN % UANG % FISIK Puskim Bandung ,85 98,2 Balai PTPT Wil. Barat , Balai PTPT Wil. Tengah , Balai PTPT Wil. Timur ,93 94,72 Loka Tekkim Cilacap , TOTAL ,10 98,58 32

43 Prosentase Prosentase LAKIP TAHUN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Kurva Keuangan 88,54 77,36 65,20 54,04 66,41 69,30 57,77 42,59 21,72 31, ,97 2,175,46 9,3215,24 22,90 28,32 10,1116,22 2,17 4,07 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des 100,00 92,08 Rencana Realisasi Gambar 4-2 Kurva Realisasi Keuangan Puslitbang Permukiman TA ,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Kurva Fisik 100,00 98,58 88,90 77,93 71,43 66,08 73,72 61,49 57,21 44,29 33,85 41,48 46,44 16,67 23,32 32,25 23,23 2,36 5,80 9,38 17,60 9,73 1,86 4,03 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des Rencana Realisasi Gambar 4-3 Kurva Realisasi Fisik Puslitbang Permukiman TA 2015 Realisasi penyerapan anggaran puslitbang Perumahan dan Permukiman PUPR lebih rendah dari yang direncanakan. Pada triwulan terakhir, penyerapannya lebih rendah 7,9% dari rencana 100%. Hal tersebut memberi indikasi bahwa tidak seluruh anggaran yang dialokasikan dapat terserap 100%. Alokasi anggaran untuk Puslitbang Permukiman berdasarkan Renstra adalah sebagai berikut : 33

44 Tabel 4-7 Pagu Renstra, Pagu Awal dan Realisasi Anggaran TA Alokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Total Renstra Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Perbandingan Kinerja Organisasi Dalam melaksanakan sasaran kinerja pada tahun 2015, berdasarkan target output yang ditetapkan dan alokasi anggaran yang tersedia sebagai input, maka dapat terlihat perbandingan pencapaian data kinerjanya sebagai berikut: 34

45 N O SASARAN KEGIATAN Tabel 4-8 Perbandingan Input, Output, dan Harga setiap Output pada RKT, PK dan Capaian/Realisasi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN 1 Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan a. Teknologi Jumlah Teknologi yang Dihasilkan b Prosiding Diseminasi, Jumlah Prosiding. Sosialisasi, Pelatihan Diseminasi, Sosialisasi, (TOT) Pelatihan (TOT) 2 Rekomendasi dan Masukan Kebijakan a Naskah Kebijakan Jumlah Naskah. Kebijakan b Dokumen Jumlah Dokumen. Rekomendasi Teknis Rekomendasi Teknis c. d Layanan Uji Jumlah Layanan. Laboratorium Pengujian Lab 3 Perencanaan, Monev, Kerjasama, dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya a. b. c. SATUAN RKT (Rp. Ribuan) PK (Rp. Ribuan) REALISASI (Rp. Ribuan) Teknol ogi Prosidi ng DSP INPUT TARGET HARGA PER OUTPUT INPUT TARGET HARGA PER OUTPUT INPUT CAPAIAN HARGA PER OUTPUT Teknologi Teknologi ,1 3 Teknologi Prosiding DSP 603, Prosiding DSP 603, Prosiding DSP Naskah 564,5 1 Dokumen 564, Dokumen Dokumen 331 Dokum 1.972,95 1 Prosiding ,95 1 Prosiding ,48 1 Prosiding 972 en Advis Teknis Advis Teknis Advis Teknis R-3 Jumlah R-3 Naskah 1.452,27 20 Naskah ,27 20 Naskah ,5 15 Naskah 64 Laporan Pengelolaan Keuangan Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI dan administrasi kesatkeran) Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana Lapora n Dokum en Dokum en Laporan Laporan ,7 4 Laporan ,53 11 Dokumen ,53 11 Dokumen ,5 11 Dokumen ,13 10 Dokumen ,13 10 Dokumen ,4 10 Dokumen 106 Unit ,31 14 Unit ,31 14 Unit ,2 14 Unit ,9 37

46 d. e. Laporan Perencanaan dan Monev Laporan Kerjasama (seluruh kegiatan pengadaan) Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev Jumlah Laporan Kerjasama Dokum en Dokum en 4.586,6 14 Dokumen ,6 14 Dokumen ,9 14 Dokumen ,6 6 Dokumen ,6 6 Dokumen ,4 6 Dokumen 260 f. Laporan Kepegawaian dan Ortala Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala g Laporan Jumlah Laporan. Penyelenggaraan Penyelenggaraan Sarana Sarana Kelitbangan Kelitbangan (perpustakaan, jurnal, SMM dan HAKI) h Laporan Layanan Jumlah Laporan Layanan. Perkantoran Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran) 4 Layanan PNBP Jumlah Penerimaan PNBP (sertifikasi/uji laboratorium) Sumber: Pengolahan Data, 2015 Dokum en Dokum en Dokum en 2.066,44 10 Dokumen ,44 10 Dokumen Dokumen ,14 12 Dokumen ,14 12 Dokumen ,5 12 Dokumen ,11 12 Bulan ,11 12 Bulan ,6 12 bulan Rupiah Rp2.139 juta Rp2.139 juta Rp

47 Perbandingan data kinerja memberikan informasi terkait dengan perkembangan capaian indikator kinerja pada Satuan Kerja Puslitbang Permukiman. Berikut adalah data perbandingan kinerja puslitbang permukiman dari data LAKIP tahun : Tabel 4-9 Perbandingan Data Kinerja Indikator Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Indikator ,331, ,393, ,195, ,773, ,907,100 kinerja input *) Realisasi input 93,24% 95.28% 93,18% 97,37% 95,05% 92,10% Indikator kinerja output 99.73% % 99,83% 100,00% 100,00% 98,58% *dalam ribuan rupiah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap IPTEK) bidang permukiman periode yang lalu menghasilkan karya yang terdiri dari 267 karya IPTEK, 7 naskah kebijakan, dan 15 karya advis teknis dan diseminasi. Hasil-hasil yang telah dicapai tersebut merupakan pengejawantahan dari RENSTRA Pusat Litbang Permukiman Namun pada tahun 2015 ini tidak dapat dilakukan pembandingan capaian output dengan periode Renstra sebelumnya disebabkan karena restrukturisasi output untuk tahun yang menyebabkan sejumlah perbedaan. Adapan data kinerja Renstra periode adalah sebagai berikut : Tabel 4-8 Capaian Kinerja Renstra Periode SASARAN STRATEGIS Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai OUT COME Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai. Meningkatn ya kesiapan IPTEK untuk diterap-kan INDIKATOR OUTCOME Prosentase IPTEK masuk bursa TTG bidang ke-puan dan Permukiman Prosentase teknologi tepat guna yang OUTPUT INDIKATOR OUTPUT REALISASI RESTRA Naskah Ilmiah Litbang Sub Bidang Permukiman 02 Teknologi Sub Bidang Permukiman 03 Model Fisik Sub Bidang Permukiman 04 Model Sistem Sub Bidang Permukiman 05 R0 SPM Sub Bidang Permukiman 06 Prototipe Sub Bidang Permukiman 07 Kriteria Disain Sub Bidang Permukiman 08 Naskah Kebijakan Sub Bidang Permukiman Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah Model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah R0 SPM hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah prototipe hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah Kriteria Desain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder TARGET RESTRA Buku Dokumen Unit 10 8 Naskah Naskah Unit 9 8 Dokumen 8 7 Naskah Kebijakan 39

48 SASARAN STRATEGIS OUT COME stakeholders Diberlakuka nnya SPMK dan teknologi oleh stakeholders Diterimanya rekomendas i IPTEK oleh stakeholders. Peningkatan layanan Penyelengg araan Litbang INDIKATOR OUTCOME digunakan oleh stakeholders Prosentase penambahan SPM (K) yang diberlakukan oleh Kementerian PU Prosentase pelayanan teknis yang diterima oleh stakeholders Indeks peningkatan Kapasitas (SDM, sarana prasarana dan manajemen) OUTPUT INDIKATOR OUTPUT REALISASI RESTRA (melalui instansi yang berwenang) 09 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan sub bidang Permukiman 10 Prosiding Advis Teknis, Sosial, Ekonomi sub bidang Permukiman 11 Layanan Perkantoran 12 Dukungan Penyelenggaraan Litbang 13 Layanan Publik (PNBP) 14 Pengadaan Sarana Dan Prasarana Litbang Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang Permukiman Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholders TARGET RESTRA Prosiding DSP 6 5 Prosiding ATSE Jumlah Layanan Perkantoran Bulan Jumlah dokumen Dokumen dukungan penyelenggaraan Litbang Jumlah layanan PNBP Bulan Jumlah pengadaan sarana dan prasarana litbang Unit 4.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Evaluasi dan analisis kinerja pada laporan kinerja ini merupakan hasil pengukuran kinerja pada tahun 2015 yang ditinjau dan diuraikan berdasarkan tingkat capaian indikator kinerjanya terhadap masingmasing kelompok Sasaran Kegiatan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sendiri dan Sasaran Program Badan Litbang dengan kontribusi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. Dalam melakukan evaluasi dan analisis kinerja tersebut dilakukan melalui 4 (empat) cara, yaitu: a. Membandingkan antara hasil yang dicapai tahun 2015 dengan target yang tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015; b. Membandingkan antara hasil yang dicapai tahun 2015 dengan hasil yang dicapai pada tahuntahun sebelumnya; c. Membandingkan antara hasil yang dicapai tahun 2015 terhadap target yang tertuang dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman d. Menguraikan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta langkah tindak yang dilaksanakan dalam rangka pengendalian kinerja. Namun pada tahun 2015 ini tidak dilakukan benchmark terhadap tahun 2014 (butir b), disebabkan restrukturisasi output untuk tahun yang menyebabkan sejumlah perbedaan. 40

49 4.3.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Output Sebagaimana hasil pengukuran kinerja output pada Subbab Capaian Kinerja, dapat diketahui bahwa hampir seluruh indikator kinerja dapat memenuhi atau sesuai dengan target/sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Sasaran Kegiatan Hasil Riset dan Pengembangan dan Penerapan/ Pemanfaatan Sasaran kegiatan ini terdiri dari 3 (kelompok) kelompok output, dimana output teknologi menjadi indikator kinerja utama dari pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan perumahan dan permukiman. Adapun evaluasi dan analisis capaiannya adalah sebagaimana berikut: Teknologi Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 3 (tiga) teknologi pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai seluruhnya (100%). Adapun teknologi yang dapat dihasilkan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Inovasi Teknologi Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi untuk Struktur bangunan Bambu Laminasi merupakan salah satu inovasi teknologi bahan bangunan sebagai salah satu alternatif pengganti kayu. Bambu Petung (Dendrocalamus asper) sebagai bahan utama bambu laminasi merupakan tumbuhan yang dapat hidup di semua musim dan dapat tumbuh dimana saja dengan umur tebang relatif singkat. Dari penelitian yang telah dilakukan, bambu laminasi masih memiliki kendala dan permasalahan yaitu harga jual balok bambu laminasi relatif masih tinggi jika dibandingkan dengan kayu konstruksi dipasaran. Pada penelitian ini dilakukan kajian analisis dengan tujuan penyempurnaan teknologi bambu laminasi dengan mengunakan sistem komposit bahan antara bambu laminasi dan sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) yang berupakan kayu dengan kelas kuat rendah dengan harapan didapat suatu formulasi kekuatan dan harga pasaran yang optimal. Bambu Laminasi Sengon Gambar 4-4 Teknologi Kayu Komposit Tabel 4-10 Kriteria Teknologi Kayu Komposit NO KRITERIA URAIAN 41

50 1. Manfaat Meningkatkan kualitas kayu mutu rendah dengan perkuatan bambu laminasi 2. Sasaran pengguna Produsen Bambu laminasi 3. Rencana pengembangan Didapat inovasi baru yang dipergunakan sebagai alternatif pengganti kayu struktur yang nantinya dapat dipergunakan oleh masyarakat luas sebagai bahan utama pengganti kayu 2. Aplikasi teknologi sistem struktur Brikon untuk bangunan 2 lantai Brikon merupakan teknologi rumah pracetak beton bertulang yang menggunakan 2 (dua) tipe komponen, yaitu komponen balok/kolom beton bertulang dan box-baja sebagai join. Balok dan kolom dirangkai dengan box-baja untuk selanjutnya dirakit menggunakan alat sambung mekanis baut dan kemudian dilakukan grouting semen membentuk struktur rangka bangunan. Keunggulan teknologi ini adalah : Komponen sangat simple Dapat memberikan fleksibilitas desain ruang karena panjang komponen beton dapat divariasikan sesuai Mudahan dalam pemasangan (interlock system) Dapat dibuat untuk bangunan rumah tinggal 2 (dua) lantai Sambungan makanis / baut tidak terekspose sehingga lebih aman dari korositas Material dan Dimensi Komponen Box dan Beton pracetak : Komponen Beton Brikon untuk balok dan kolom menggunakan mutu beton = 25 Mpa Besi tulangan (ulir dim. 13 mm dan polos dim. 6 mm) mempunyai tegangan leleh sebesar 400 Mpa Dimensi penampang 20 x 20 cm dengan keempat sisinya terdapat tempat untuk memasukan baut Panjang komponen dapat bervariasi (50 cm, 80, cm, 100 cm, 140 cm) Ujung komponen beton pracetak terdapat plat dan 4 baut diameter 0.5 Inc Box baja mempunyai ukuran 20 x 20 cm yang berlubang pada keenam sisinya ( 8 x 8 cm) dan juga terdapat lubang baut untuk sambungan ke komponen beton 42

51 Gambar 4-5 Teknologi BRIKON Tabel 4-11 Kriteria Teknologi BRIKON NO KRITERIA URAIAN 1. Manfaat Dapat menjadi alternatif pemilihan sistem struktur bangunan pracetak untuk pembangunan perumahan sampai dengan dua lantai yang mudah dalam aplikasi, murah, cepat serta layak menjadi produk industri untuk memenuhi kebutuhan pasar perumahan formal dan informal. 2. Sasaran pengguna 3. Rencana pengembangan Masayarakat pelaku pembangunan perumahan formal dan informal serta masyarakat yang akan menjadi aplikator / produsesn parcetak Teknologi pracetak Beton bertulang Brikon direncanakan untuk pengembangan perumahan sampai dengan dua lantai yang aplikatif, mudah, murah dan cepat serta layak menjadi produk industrialisasi konstruksi pracetak 3. Teknologi Pengolahan Air (Air Gambut dan Air Laut) Teknologi Pengolahan Air Gambut dan Air Payau ini merupakan bagian dari upaya penyelesaian pengolahan air gambut, yang selama ini masih merupakan kendala bagi sebagian produsen Instalasi Pengolahan air jika berhadapan dengan air baku Gambut. Rancangan teknologi meliputi Unit pengaduk cepat, unit pemisah bertekanan dan unit filtrasi yang dirancang khusus dengan menghilangkan unit pengendapan untuk mendapatkan efisiensi tempat /lahan tanpa mengurangi kulitas air olahan. Penerapan : Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Provinsi Jabar Intan PDAM Tirta Pengabuan Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Pematang Rahim Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi Terdapat dua unit utama pada pengolahan ini, yaitu : Pengolahan Air Gambut 43

52 Pengolahan Air payau atau air laut yang sudah payau akibat pengaruh infiltrasi galeris Pada pengolahan air gambut terdapat tiga komponen utama, yaitu : Titik pembubuh bahan kimia koagulator flokulator bertekanan filter Pengolahan air laut/payau : Pengolahan menggunakan membran Reverse Osmosis Gambar 4-6 Teknologi Pengolahan Air (Air Gambut dan Air Laut) Tabel 4-12 Kriteia Teknologi Pengolahan Air (Air Gambut dan Air Laut) NO KRITERIA URAIAN 1. Manfaat Merupakan bagian dari upaya penyelesaian pengolahan air gambut, yang selama ini masih merupakan kendala bagi sebagian produsen Instalasi Pengolahan air jika berhadapan dengan air baku gambut. 2. Sasaran pengguna daerah permukiman yang air bakunya merupakan air gambut baik yang dipengaruhi pasang air laut maupun tidak 3. Rencana pengembangan Pada tahun 2016 dibuat model pengolahan air gambut skala 1 sampai dengan 5 liter yang non mobile 44

53 Selain dari 3 (tiga) teknologi tersebut yang didukung oleh sejumlah output tahun 2015, dalam upaya menghasilkan teknologi lainnya sebagai bagian dari kesinambungan pencapaian sasaran jangka menengah, pada tahun 2015 ini ditargetkan total sebanyak 30 komponen teknologi. Dari target tersebut dapat tercapai sepenuhnya (100%) dengan rincian sebagai berikut: 1) Naskah Ilmiah sebanyak 27 (dua puluh tujuh) output. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: Tabel 4-13 Output Naskah Ilmiah Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 NO URAIAN NASKAH ILMIAH 1. Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman Terdapat 15 judul inovasi yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 dengan rincian kegiatan sebagai berikut ; Program Aplikasi dan Database AHSP Bidang Permukiman Berbasis Web Optimalisasi Kinerja Struktur Pasangan Bata Terkekang Terhadap Beban Kerja Pengaruh Iklim di Indonesia terhadap Karakteristik Bata Ringan Pemanfaatan Scanning Electron Microscope untuk Mengidentifikasi Karakteristik Bahan Bangunan Pemanfaatan Ultrasonic (UPV) untuk mendeteksi kedalaman kerusakan akibat penetrasi panas pada struktur beton pasca kebakaran Pengembangan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di Lingkungan Kantor Pusat Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pengembangan Aplikasi Database Kebakaran Pengembangan Alat Uji Sprinkler Dengan Metode Hot Air Studi Kesesuaian SNI Terhadap Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung Analisis Residu Termitisida Pada Tapak Bangunan Gedung Dalam Rangka Mendukung Implementasi SNI Analisis Kelas Bahaya Serangan Rayap Tanah Terhadap Bangunan Gedung Milik Pemerintah di Jakarta Selatan dalam Rangka Mendukung Implementasi SNI dan SNI Perencanaan Teknologi Pengolahan Air Gambut dengan Sistem Biofiltrasi (Tanaman Sabut Pinang, Multi Media Granular) dan Sistem Membran Kebijakan (Policy) Pelaksanaan Uprating Instalasi pengolahan Air (IPA) Pengembangan dan Pengkajian Komposter Elektrik Pengelolaan Sampah Berbasis 3R di Lingkungan Pemakaman Gunung Pring Kabupaten Magelang dan Pemakaman Mbah Pahing Kabupaten Temanggung 2. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum (Gambut dan Air Laut) Telah diuraikan dalam Output Teknologi. 3. Pengkajian dan Pengembangan ITF 45

54 NO URAIAN NASKAH ILMIAH Gambar 4-7 Pengembangan ITF Kegiatan ini bertujuan untuk Menganalisis efektivitas dan efisiensi kinerja ITF/TPST dalam upaya pengurangan sampah untuk meningkatkan pengelolaan sampah perkotaan. Output dari kegiatan ini Naskah Ilmiah Kinerja Pengelolaan ITF dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan. Outcome yang ingin dicapai adalah dengan dilakukannya penerapan agar dapat digunakan oleh seluruh stakeholders yang berperan dalam pengelolaan sampah di kota metropolitan, kota besar dan kota sedang, dalam upaya mengoptimalkan upaya pengurangan sampah yang diangkut ke TPA dan peningkatan produk daur ulang sampah. Penerapan ITF dapat direplikasi di berbagai kota. 4. Kelembagaan dalam implementasi kebijakan sertifikat laik fungsi bangunan gedung Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan sertifikat laik fungsi bangunan gedung dan mengembangkan model implemantasi kebijakan SLF yang efektif di daerah. Output dari kegiatan ini adalah naskah rekomendasi berisi model penyelenggaraan SLF dan langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak-pihak pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan bangunan gedung di daerah untuk mengimplementasikan kebijakan SLF. Outcome yang ingin dicapai dapat mengambil langkah-langkah yang relevan sesuai rekomendasi hasil penelitian untuk keberhasilan implementasi SLF di daerahnya. Gambar 4-8 alur kebijakan sertifikat laik bangunan gedung 5. Penyusunan Pedoman Matra Ruang Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan Konsep Pedoman Perencanaan dan Perancangan Kenyamanan Ruang Gerak didalam Bangunan Gedung. Output dari kegiatan ini adalah Konsep Pedoman Perencanaan dan Perancangan Kenyamanan Ruang Gerak di dalam Bangunan Gedung. Outcome yang ingin dicapai adalah Tersedianya Pedoman Tentang Perencanaan dan Perancangan Kenyamanan Ruang Gerak didalam Bangunan Gedung yang sesuai dengan antropometri manusia Indonesia sehingga mempermudah dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan gedung di Indonesia. Gambar 4-9 Gambar Pposisi Gerak 6. Potensi Bahan Bangunan Lokal untuk Mendukung Pembangunan Perumahan Sederhana Menggunakan Sistem Informasi Geografi 46

55 NO URAIAN NASKAH ILMIAH Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun basis data bahan bangunan lokal untuk kebutuhan pembangunan perumahan sederhana. Output dari kegiatan ini adalah Tersusunnya basis data bahan bangunan untuk mendukung pembangunan perumahan sederhana. Outcome yang ingin dicapai Tersedianya basis data bahan bangunan yang lebih akurat, sehingga dengan menggunakan bahan bangunan lokal dalam pembangunan perumahan sederhana dapat menekan biaya bahan bangunan sehingga harga rumah akan lebih murah. Gambar 4-10 Gambar Sistem Informasi Geografi 7 Pengembangan Teknologi Bahan Dinding Tanah (Polpolan) pada rumah Tradisional Bali Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bahan bangunan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerja polpolan. Output dari kegiatan ini adalah diperolehnya data awal mengenai spesifikasi teknis polpolan. Outcome yang dihasilkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam merekayasa bahan bangunan. 8. Inovasi Teknologi Kayu Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi untuk Struktur Bangunan Telah diuraikan dalam Output Teknologi. 9. Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Maluku Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan permukiman yang ada di sekitar rumah tradisional Maluku serta untuk memahami fungsi, konstruksi, dan bentuk arsitektur rumah tradisional di Provinsi Maluku. Output dari kegiatan ini adalah naskah ilmiah mengenai fungsi, konstruksi, dan bentuk arsitektur rumah tradisional Maluku serta nilai sosial budaya yang melatarbelakanginya. Outcome yang ingin dicapai terdukungnya pemerintah dalam pengambilan kebijakan untuk penerapan fungsi dan bentuk arsitektur tradisional pada bangunan masa kini serta dapat digunakan bagi pemerhati dan komunitas arsitektur tradisional. Gambar 4-11 Gambar Perumahan Tradisional Maluku 10. Inovasi Teknologi Permukiman Berbasis Bahan Bangunan Lokal Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan permukiman yang ada di sekitar rumah tradisional Maluku serta untuk memahami fungsi, konstruksi dan bentuk arsitektur rumah tradisional di provinsi Maluku. Output dari kegiatan ini naskah ilmiah mengenai fungsi, konstruksi dan bentuk arsitektur rumah tradisional Maluku serta nilai sosial budaya yang melatarbelakanginya. Outcome yang dihasilkan diterapkannya fungsi dan bentuk arsitektur tradisional oleh masyarakat dan stakeholders pada bangunan setempat sebagai upaya melestarsikan dan mempertahankan arsitektural Maluku. 11. Inovasi Teknologi dan Manajemen (wilayah Barat) Lidi sawit laminasi sebagai bahan bangunan alternatif pengganti kayu solid (non struktural) 47

56 NO URAIAN NASKAH ILMIAH Pemanfaatan kayu kelapa sawit sebagai komponen kayu balok menggunakan teknologi laminasi 12. Pengembangan Agrerat buatan untuk bahan bangunan Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan dinding ringan dengan lembaran styrofoam dan agrerat ringan ALWA dengan campuran abu sekam yang memenuhi persyaratan teknis terhadap gempa. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya naskah laporan hasil penelitian. Outcome yang ingin dicapai pembuatan panel-panel dinding ringan yang tahan bencana gempa sehingga dapat digunakan pada bangunan rumah dan gedung. 2) Model Sistem sebanyak 7 (Tujuh) output. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: Tabel 4-14 Output Model Sistem Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 NO URAIAN MODEL SISTEM 1. Penelitian Sistem rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun sistem rating perumahan dan permukiman hijau dan memvalidasi sitem rating melalui uji coba lapangan. Output dari kegiatan ini adalah model sistem rating perumahan dan permukiman hijau serta konsep pedoman (R0) rating untuk perumahan dan permukiman hijau. Outcome yang ingin dicapai tersedianya sistem rating bagi pemangku kepntingan untuk melakukan penilaian terhadap pencapaian nilai-nilai keberlanjutan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan pada kawasan perumahan dan permukiman. 2. Pengembangan Green Label dalam Penyediaan Bahan Bangunan Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kriteria green dari bahan dan komponen bangunan, mengidentifikasi jenis bahan dan komponen bangunan ramah lingkungan dan menetapkan sistem pemberian green label untuk bahan bangunan. Ouput dari kegiatan ini adalah identifikasi bahan bangunan yang ramah lingkungan dengan green label. Outcome yang dihasilkan kriteria bahan bangunan ramah lingkungan yang layak diberikan green label dan sesuai dengan jenis dan klasifikasi bangunan. 3. Penyusunan Pedoman Sistem Rating Bangunan Hijau Pada Bangunan Gedung 48

57 NO URAIAN MODEL SISTEM Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah konsep R0 sistem rating bangunan hijau yang tervalidasi.output dari kegiatan ini adalah sebuah naskah juknis R0 Sistem rating Bangunan Hijau yang tervalidasi. Outcome yang ingin dicapai tersedianya juknis R0 sistem rating bangunan hijau yang tervalidasi sehingga dapat dipergunakan sebagai buku manual pemeriksaan bangunan di Indonesia oleh lembaga inspeksi bangunan hijau. Gambar 4-12 Rencana Lanskap dalam dokumen rencana 4. Pengembangan Metodologi Pengukuran Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Air Limbah Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan daktor emisi spesifik dan data aktivitas spesifik yang akan mempengaruhi perhitungan estimasi emisi gas rumah kaca sektor air limbah domestik di Indonesia. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya faktor emisi spesifik dan data aktivitas spesifik sektor air limbah domestik. Outcome ynag dihasilkan masukan kebijakan nasional bagi pemerintah dalam pelaksanaan pengukuran emisi gas rumah kaca air limbah domestik melalui peningkatan pengelolaan air limbah domestik dan nilai faktor emisi spesifik dapat digunakan dalam estimasi pengukuran tingkat pengurangan emisi gas rumah kaca dari air limbah domestik. Gambar 4-13 Metode pengukuran perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca 5 Pengkajian Teknologi Bangunan dan Lingkungan Permukiman Tradisional Suku Dayak Bukit di Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sistem struktur bangunan (kekuatan, kekakuan, masa layan, dan integritas struktur). Output dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya sistem struktur rumah tradisional suku Dayak Bukit di Kalimantan Selatan. Outcome yang dihasilkan teridentifikasinya sistem perilaku sistem struktur bangunan (kekuatan, kekakuan, masa layan dan integritas struktur) pada suku dayak bukit. Gambar 4-14 Permukiman Tradisional Suku Dayak Bukit 6. Kajian Kinerja termal dan Karakteristik Material Rumah Tradisional Minangkabau 49

58 NO URAIAN MODEL SISTEM Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja termal rumah tradisional Minangkabau di kabupaten Tanah Datar dan mengetahui karakteristik material rumah tradisional Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar. Output dari kegiatan ini adalah rumusan teknologi permukiman yang terkait dengan performa rumah tradisional Minangkabau yang merespon iklim di lingkungan sekitarnya. Outcome yang dihasilkan database kinerja termal dan karakteristik material rumah tradisional Minangkabau yang merespon lingkungan dan sekitarnya. Gambar 4-15 Karakteristik Material Rumah Tradisional Minangkabau 7. Kajian Kehandalan Sistem Struktur Bangunan Rumah Tradisional Minangkabau Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik material pada konstruksi rumah tradisional Minangkabau melalui pengujian laboratorium dan mengetahui kehandalan struktur rumah tradisional Minangkabau melalui pengujian laboraturium secara parsial dan simulasi numerik kahandalan struktur bangunannya. Output pada kegiatan ini adalah Naskah ilmiah hsil litbang permukiman berupa basis data tentang kehandalan struktur rumah tradisional Minangkabau. Outcome yang dihasilkan tersedianya basis data pengujian karakterisistik material, pengujian laborarturium konstruksi bangunan secara pasrisal dan hasil simulasi numerik rumah tradisional Minangkabau. Gambar 4-16 Sistem Struktur Bangunan Rumah Tradisional Minangkabau 3) Model Fisik sebanyak 10 (sepuluh) output. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: Tabel 4-15 Output Model Fisik Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 NO URAIAN MODEL FISIK 1. Pengembangan Model Penataan Kawasan Padat dan Kumuh di Perkotaan (kerjasama dengan Pemerintah Daerah) 50

59 NO URAIAN MODEL FISIK Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan model penataan Kawasan Padat Huni Kumuh Perkotaan. Output dari kegiatan ini adalah diperolehnya tipe-tipe moda akselerasi penanganan kawasan PHKP dalam rangka mencapai jumlah rumah tangga 0% pada tahun 2019 dan diperolehnya model penataan Kawasan Padat Huni Kumuh Perkotaan di lokasi studi terpilih yang mengadaptasi moda-moda akselerasi pencapaian 0% rumah tangga di kawasan kumuh di tahun Outcome yang ingin dicapai terciptanya kondisi kawasan perkotaan indonesia memiliki 100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh dan 100% akses sanitasi layak. Gambar 4-17 Penataan Kawasan Padat dan Kumuh 2. Pengkajian dan Pengembangan Model Permukiman di Kawasan Pesisir Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji kondisi eksisting dan menganalisa daya dukung lingkungan kawasan Desa Klaces, serta membuat model penataan permukiman adaptif dan membuat contoh bangunan adaptif. Output dari kegiatan ini adalah model penataan permukiman pesisir yang adaptif. Outcome yang ingin dicapai penerapan rekayasa teknologi dalam bentuk bangunan yang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Gambar 4-18 Model Permukiman di Kawasan Pesisir 3. Pengembangan Model Penataan Kawasan Pulau-Pulau Kecil Kegiatan ini bertujuan untuk mengklasifikasikan karakteristik dan permasalahan permukiman di pulau-pulau kecil berdasarkan struktur dan pola ruang pulau-pulau kecil untuk penyediaan infrastruktur permukiman. Output dari kegiatan ini adalah terumuskannya tipologi permukiman pulau-pulau kecil untuk penyediaan infrastruktur permukiman. Outcome yang ingin dicapai tersedianya alat pengelompokan untuk penelitian terkait pengelolaan pulau-pulau kecil. Gambar 4-19 Model Penataan Kawasan Pulau-pulau kecil 4. Pengembangan Model Penataan Kawasan Perbatasan Kegiatan ini bertujuan untuk pembangunan dan pemetaan kebutuhan infrastruktur dan kondisi terkini infrastruktur permukiman. Output dari kegiatan ini adalah Penerapan teknologi untuk mendukung pembangunan permukiman baru di Lumbis Ogong-Nunukan. Outcome yang dihasilkan deskripsi daya dukung lahan untuk pembangunan kawasan permukiman dan peta kebutuhan dan peta kondisi infrastruktur terkini prasarana dan sarana permukiman di desa-desa sekitar kota perbatasna Entikong Terbedu. 51

60 NO URAIAN MODEL FISIK Gambar 4-20 Model Penataan Kawasan Perbatasan 5. Pengembangan Teknologi Perbaikan Gedung dan Perkuatan (Retrofitting) Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan teknologi alternatif perbaikan dan perkuatan yang dapat bekerja secara baik, dan dapat diterapkan secara lebih efektif (kemudahan, kecepatan pengerjaan). Output dari kegiatan ini adalah teknologi alternatif perbaikan dan perkuatan struktur beton bertulang untuk bangunan gedung. Outcome yang dihasilkan teraplikasinya teknologi alternatif perbaikan dan perkuatan struktur beton bertulang untuk bangunan gedung dan tersedianya acuan pedoman teknik alternatif perbaikan dan perkuatan struktur beton bertulang untuk bangunan gedung bagi para stakeholders dan masyrakat umum. Gambar 4-21 Teknologi Perbaikan Gedung dan Perkuatan (Retrofitting) 6. Pengkajian dan Pengembangan Analisis Resiko Gempa Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan peta resiko gempa pada bangunan di kota Manado serta mendapatkan data tipologi bangunan gedung di kota Padang. Output dari kegiatan ini adalah kapasitas struktur bangunan yang khas di kota Manado, peta resiko bencana gempa pada dtruktur bangunan di kota Manado dan tipologi bangunan gedung di kota Padang. Outcome yang dihasilkan informasi untuk penyususnan strategi mitigasi bencana gempa Gambar 4-22 Model Pengkajian dan Pengembangan Analisis Resiko Gempa 7. Pengembangan Model Laboratorium Arsitektur, Struktur dan Utilitas Gambar 4-23Alat Uji Jack Dynamic Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan model laboratorium SKB yang ditinjau dari aspek arsitektur, struktur, dan utilitas sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan pengujian respon gempa terhadap bangunan. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya road map pengembangan sarana dan prasarana laboratorium SKB dan teridentifikasinya kemampuan alat uji yang sudah ada. Outcome yang dihasilkan adalah rekomendasi model laboratorium SKB agar menjadi laboratorium yang terlengkap di Indonesia. 8. Pengembangan model teknologi bangunan dan lingkungan suku dayak ngaju di Pulau Kalimantan Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelas awet, perilaku keterawetan terhadap bahan pengawet, jenis kayu yang masih banyak tersedia di lapangan serta kemudahan pengerjaan Kayu Kapur Naga. Output kegiatan ini adalah diperoleh hasil keawetan, jenis dan kemudahan pengerjaan kayu Kapur Naga. Outcome yang dihasilkan sebagai bahan alternatif pengganti kayu sebagai bahan utama pengganti konstruksi rumah tradisional Djaga Bahen/ Huma Hai. 9. Pengembangan rumah sistem panel instan (RUSPIN) 52

61 NO URAIAN MODEL FISIK Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan teknologi sistem struktur beton bertulang pracetak RUSPIN yang memenuhi persyaratan teknis SNI Pracetak serta meneliti metode dan besaran biaya konstruksistruktur rumah dua lantai dengan metode RUSPIN. Output dari kegiatan ini adalah model struktur rumah dua lantai. Outcome yang dihasilkan alternatif teknologi struktur rumah dua lantai sistem RUSPIN yang memenuhi persyaratan teknis SNI pracetak. Gambar 4-24 Model Pengembangan Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) 10. Model Fisik Rumah Tradisional Suku Arfak Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kehandalan Struktur Rumah Tradisional Suku Arfak terhadap gaya lateral. Output dari kegiatan ini adalah mengetahui perilaku struktur rumah kaki seribu ditinjau dari kekuatan kekakuan dan stabilitasnya terhadap gaya lateral serta menemukan alternatif model pengembangan struktur rumah kaki yang lebih efisien tanpa menanggalkan kearifan lokalnya. Outcome yang dihasilkan ditemukannya model fisik sebagai alternatif struktur rumah tradisional rumah kaki seribu untuk melengkapi kriteria desain sebagai guideline terhadap pengembangn/ peningkatan kualitas rumah dan permukiman suku Arfak di Papua Barat. Gambar 4-25 Model Fisik Rumah Tradisional Suku Arfak 4) Prototipe sebanyak 9 (Sembilan) output. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: Tabel 4-16 Output Prototipe Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 NO URAIAN PROTOTIPE 1. Pengembangan Teknologi Air Limbah dengan sistem Vermibiofilter 53

62 Gambar 4-26 Vermibiofilter Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi vermibiofilter yang siap guna dalam pemanfaatan cacing, untuk meningkatkan optimasi kualitas penurunan bahan pencemar, menurunkan biaya investasi karena adanya nilai tambah. Output pada kegiatan ini adalah terbangunnya suatu prototipe teknologi pengolahan air limbah sistem vermibiofilter serta tersedianya panduan teknologi pengolahan air limbah dengan vermibiofilter. Outcome yang dihasilkan meningkatnya kinerja dalam operasional pengolahan air limbah dengan pemanfaatan cacing, dan kompos, serta mendapatkan alternatif teknologi pengolahan air limbah domestik dan bertambahnya acuan dalam pelaksanaan pengolahan air limbah yang berkelanjutan. 2. Pengembangan dan Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Kawasan Permukiman DAS (Tahun 4) Kegiatan ini bertujuan untuk penilaian komponen teknologi terpadu air minum dan sanitasi yang telah dilakukan di kawasan DAS serta pengembangan teknologi air minum dan sanitasi yang berorientasi karakteristik kawasan DAS dan pembangunan masyrakat. Output dari kegiatan ini adalah terbangunnya suatu prototipe teknologi terpadu air minum dan sanitasi yang sesuai karakteristik DAS, berbasis daur ulang dan pembangunan masyrakat di dalam pengelolaannya di kawasan DAS. Outcome yang dihasilkan tersedianya alternatif teknologi terpadu air minum dan sanitasi yang sesuai karakteristik DAS, berbasis daur ulang dan pembangunan masyarakat di dalam pengelolaannya di kawasan DAS. Gambar 4-27 Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi 3. Pengembangan dan Penerapan Teknologi AIr Minum dan Sanitasi di Pulau Kecil Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan teknologi sistem penyediaan air minum kornunal dan sistem pengolahan air limbah untuk pulau-pulau kecil dan permukiman pesisir. Output dari kegiatan ini adalah prototipe teknologi pengolahan air minum, air baku, air payau atau air bukan payau dan sanitasi untuk pulau-pulau kecil atau kawasan permukiman pesisir. Outcome yang dihasilkan terpenuhinya kebutuhan air bersih/ minum yang memenuhi syarat kesehatan di daerah pesisir/ pulau kecil. Gambar 4-28 Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Pulau Kecil 4. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rumah Murah, Sehat dan Layak Huni Kegiatan ini bertujuan untuk menyedianakn sarana desiminasi teknologi rumah murah hasil litbang permukiman. i dari kegiatan ini adalah terbangunnya prototipr rumah murah di 4 (empat) lokasi, sebagai bahan mapping (zonasi) rumah murah di Indonesia. Outcome yang dihasilkan tereplikasinya teknologi rumah murah produk puskim di 4 (empat) provinsi. 5. Penerapan prototipe teknologi rumah murah berbasis bahan bangunan lokal tahap IV di Propinsi Kalimantan Tengah Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi sistem struktur Risha dengan mempertimbangkan teknologi bahan bangunan lokal dalam suatu prototipe rumah murah, potensi bahan bangunan lokal, dan aspek sosial budaya masyarakat setempat. Output dari kegiatan ini adalah terbangunanya rumah contoh dengan dukungan desain prototipe yang dilengkapi dengan DED, persyaratan teknis, dan rencana anggaran biaya di Provinsi Kalimantan Tengah. Outcome yang dihasilkan teraplikasinya teknologi rumah murah yang layak,aman, nyaman, dan terjangkau. 6. Pengembangan dan penerapan teknologi gewang laminasi (papan lapis pelepah gewang) untuk peningkatan kualitas permukiman di Propinsi NTT Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji penerapan teknologi rumah murah berbasis kearifan dan bahan bangunan lokal. Output pada kegiatan ini adalah terbangunnya rumah contoh dengan 54

63 dukungan desain prototipe. Outcome yang dihasilkan teraplikasinya teknologi rumah murah yang layak,aman, nyaman, dan terjangkau. Gambar 4-29 Penerapan Gewang Laminasi 7. Pengkajian Teknologi perumahan Tradisional di Danau Tempe Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan model penerapan teknologi yang efektif dan sesuai dengan lokal wisdom pada kondisi permukiman tradisional Danau Tempe. Output pada kegiatan ini adalah terterapkannya teknologi pengawetan satu set bambu. Outcome yang dihasilkan mandapatkan bahan material lokal dan terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat. Gambar 4-30 Model kebutuhan air bersih 8. Penerapan Prototipe rumah murah berbasis bahan baku lokal Kegiatan ini bertujuan untuk sebagai bahan diseminasi produk litbang bidang bermukiman dalam bentuk prototype rumah murah berupa RISHA. Output Terbangunnya prototype rumah murah terdiri dari enam unit type 36 tunggal, dan satu unit kopel. Outcome dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya produk litbang bidang permukiman dan tersedianya prototipe rumah murah berbasis bahan baku lokal di lokasi Gorontalo. Gambar 4-31 Prototipe Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal 9. Pengembangan dan Penerapan Teknologi Permukiman berbasis Potensi Lokal Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi permukiman berbasis potensi lokal yaitu komponen dinding bambu zhepire bamboo (Tatta) yang telah diawetkan dengan cara teknologi MOBURI (Boucheri Mourischo Modified) serta mengetahui efektifitas pengaplikasian proses pengawetan bambu skala lapangan dengan menggunakan metode MOBURI dan pembuatan komponen dinding bambu Zhepyr, Output kegiatan ini berupa RISHA dengan komponen dinding bambu Zhepyr. Gambar 4-32 Teknologi Permukiman Berbasis Potensi Lokal 10. Prototipe teknologi rumah murah berbasis kearifan dan bahan bangunan lokal Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji penerapan teknologi rumah murah berbasis kearifan dan bahan bangunan lokal. Output kegiatan ini diterapkannya prototipe rumah murah dengan teknologi RISHA dan BRIKON di wilayah Aceh sebagai rumah contoh untuk pengembangan perumahan baik formal maupun swadaya yang mengakomodasi potensi bahan bangunan dan kearifan lokal. Outcome yang dihasilkan terdapatnya hasil evaluasi 55

64 penerapan teknologi RISHA serta terdapatnya spesifikasi teknis bangunan rumah yang layak huni, aman, nyaman dan terjangkau bagi MBR secara massal sesuai dengan standar rumah tahan gempa dengan teknologi RISHA dan BRIKON untuk komponen strukturnya. 11. Aplikasi teknologi sistem struktur Brikon untuk bangunan 2 lantai Telah diuraikan dalam Output Teknologi. 5) R-0 sebanyak 1 (satu) output. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: Tabel 4-17 Output R-0 Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 NO URAIAN R-0 1. Penyusunan Konsep Pedoman Teknologi Bahan Bangunan Alternatif (lanjutan) baja ringan (R-0). Kegiatan ini bertujuan untuk membuat kajian karakteristik bahan baja canai dingin, perilaku struktur rangka atap baja canai dingin dan membuat konsep pedoman teknis kriteria desain rangka atap baja canai dingin untuk bangunan gedung. Output kegiatan ini adalah tersedianya pedoman teknis kriteria desain rangka atap baja canai dingin untuk bangunan gedung menurut SNI Outcome yang dihasilkan tersedianya hasil kajian dan evaluasi hasil uji bata ringan serta tersusunya rancangan standar Gambar 4-33 Konsep Pedoman Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Diseminasi dan sosialisasi merupakan suatu format untuk mengkomunikasikan atau menyebarluaskan SPM dan IPTEK bidang perumahan dan permukiman yang dilakukan dengan kegiatan penyebarluasan secara konseptual dan sistematis antara Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sebagai perumus SPM dan penghasil teknologi dengan calon pengguna teknologi bidang perumahan dan permukiman seperti Pemerintah Daerah, Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian lain yang terkait, asosiasi profesi, lembaga swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat umum. Selain Diseminasi NSPM dan Teknologi Hasil litbang melalui metoda tatap muka, Pusat litbang Perumahan dan Permukiman mempunyai fungsi untuk melakukan penyebaran informasi dan sosialisasi, melalui penyelenggaraan dan keikutsertaan pameran dan promosi teknologi bidang perumahan dan permukiman. Pada tahun 2015, terealisasi sebanyak 13 kegiatan diseminasi dan sosialisasi yang terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan diseminasi dan sosialisasi SPM dan 6 (enam) kegiatan diseminasi dan sosialisasi teknologi tepat guna (TTG). Penyelenggaraan dan keikutsertaan pameran terealisasis sebanyak 20 (dua puluh) kegiatan. Pelaksanaan diseminasi pada Tahun 2015 berlangsung di 8 (delapan) lokasi/ provinsi. Progres pelaksaan diseminasi dan sosialisasi dari tahun 2009 s.d 2015 terlihat pada gambar di bawah ini. 56

65 Gambar 4-34 Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi tahun Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi Jumlah Lokasi thn 2009 thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 thn 2015 Sasaran kegiatan dengan output berupa prosiding diseminasi, sosialisasi dan pelatihan sebanyak 10 (sepuluh) prosiding DSP pada tahun 2015 ini dapat tercapai sepenuhnya (100%). Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1) Diseminasi dan Sosialisasi Standar, Pedoman, Manual (SPM) bidang Perumahan dan Permukiman dilaksanakan oleh Bidang Standarisasi dan Kerjasama. Output ini terdiri dari kegiatan sebagai berikut: Tabel 4-18 Penyelenggaraan Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Perumahan dan Permukiman NO URAIAN KEGIATAN WAKTU PROVINSI MATERI 1. TOT SNI Bidang Permukiman " Penerapan SNI Bidang Bahan, Struktur dan Konstruksi Pada Perencanaan Struktur Gedung (Bangunan Tahan Gempa) 2. Sertifikat Laik Fungsi April Penerapan SNI Bidang Bahan, Struktur dan Konstruksi Pada Perencanaan Struktur Gedung Baja Tahan Gempa 4. Penerapan SNI Bidang Bahan, Struktur dan Konstruksi Pada Perencanaan Struktur Gedung Baja Tahan Gempa 4-8 Mei 2015 Jawa Barat Struktur Atas Terhadap Gempa Struktur Beton Bertulang, Struktur Baja, Struktur Kayu Beban Minimun Pembelajaran Kasus Struktur Kayu Tahan Gempa, Struktur Baja Tahan Gempa, Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Nusa Tenggara Barat Juni Agustus 2015 Sulawesi Selatan Sumatera Barat Bangunan Gedung Tahan Gempa Pelaksanaan SLF Pada Bangunan Gedung Inspeksi SLF Aspek Keselamatan, Aspek Kesehatan, Aspek kenyamanan, Aspek Aksesibilitas Pengenalan SNI Struktur dan Sambungan, Penampang Balok Baja Tereduksi, Penampang Balok Baja Perlakuan Panas Pemeriksaan Keandalan Bangunan Terpasang Pembelajaran Desain Struktur Baja Tahan Gempa Pengenalan SNI Struktur dan Sambungan, Penampang Balok Baja Tereduksi, Penampang Balok Baja Perlakuan Panas Pemeriksaan Keandalan Bangunan Penjelasan SNI Beban Gempa Pembelajaran Desain Struktur Baja Tahan Gempa 57

66 5. Penerapan SNI Bidang Bahan, Struktur dan Konstruksi Pada Perencanaan Struktur Gedung Baja Tahan Gempa 6. Training of Trainers (ToT) SNI 8153:2015 Tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung 7. Diseminasi SNI 8153:2015 Tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung Agustus November November 2015 Jawa Tengah Jakarta Jakarta Kebijakan Standardisasi Pentingnya Keterkaitan Antara SNI 8153 : 2015 dengan UPC 2012 Pengenalan Sistem Plambing, Persyaratan Sistem Plambing, Perkembangan Plambing di Indonesia Sistem Penyediaan Air Bagian I, Bagian II Air Limbah / Sistem Drainase Air Limbah Bagian I, Bagian II, Sistem Drainase Air Hujan Kebijakan SNI Keterkaitan SNI dengan Standar Internasional Perkembangan Plambing di Indonesia Keterangan: Peserta secara umum berasal dari Kementerian PUPR, Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), BUMD, Konsultan/Kontraktor (Asosiasi) dan Lembaga Pendidikan Tinggi. Gambar 4-35 Suasana Penyelenggaraan Story Telling Permukiman Ramah Lingkungan Gambar 4-36 Suasana TOT SNI Bidang Permukiman 2) Diseminasi dan Sosialisasi Teknologi Tepat Guna (TTG) bidang Perumahan dan Permukiman dilaksanakan oleh Bidang Standarisasi dan Kerjasama. Output ini terdiri dari kegiatan sebagai berikut: Tabel 4-19 Penyelenggaraan Diseminasi dan Sosialisasi TTG Bidang Perumahan dan Permukiman NO URAIAN KEGIATAN WAKTU PROVINSI MATERI 1. Penyelenggaraan Diseminasi Teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu 2. Pelatihan SDM Konstruksi RISHA untuk Pemberdayaan Masyarakat 13 Januari 2015 Jawa Barat Pengelolaan air limbah Pengelolaan persampahan Pengolahan air sungai Praktek kualitas air sederhana Pemberdayaan masyarakat pembentukan calon pengelola 29 s.d. 30 Januari 2015 Jawa Barat Pengenalan Cetakan dan Tulangan Komponen Struktural Spesifikasi dan tata cara pembuatan Beton Pengenalan RISHA, Penjelasan Umum Tata Cara Perakitan Komponen RISHA Praktek lapangan 58

67 3. Penyelenggaraan Studi Lapangan Duta Sanitasi Jawa Barat Penyelenggaraan Penjaringan Partisipasi Publik Dalam Pengembangan Inovasi Teknologi Sanitasi Permukiman 5. Penyelenggaraan Story Telling Permukiman Ramah Lingkungan 6. Penyelenggaraan Sosialisasi Teknologi Bidang Perumahan dan Permukiman dalam Mendukung Program Penyediaan Perumahan di Kawasan Perbatasan 8 April 2015 Jawa Barat Teknologi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Teknologi Bahan Bangunan Berbasis Limbah 17 Maret s.d. 5 Mei 2015 Jawa Barat Inovasi Teknologi dalam Mencapai 100% Akses Sanitasi Layak 7 Mei 2015 Jawa Barat Pemutaran Video Banyu Bersama Titik Air dan Banyu di Negeri Sampah. Storytelling (bercerita) tentang pemanenan air hujan Demo/praktek compost art dan keranjang Takakura 5 Agustus 2015 Kalimantan Barat Kebijakan Penyelenggaraan Pembangunan Bidang Perumahan Rakyat Sosialisasi Proses Sertifikasi Keahlian Untuk Tenaga Pertukangan Expose Produk Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Bantuan Penyediaan Rumah Khusus Perbatasan Teknologi Air Bersih dan Sanitasi Untuk Kawasan Perumahan Keterangan: Peserta secara umum berasal dari Kementerian PUPR, Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), BUMD, Konsultan/Kontraktor (Asosiasi) dan Lembaga Pendidikan Tinggi. 3) Penyelenggaraan dan keikutsertaan pameran bidang Perumahan dan Permukiman dilaksanakan oleh Bidang Standarisasi dan Kerjasama. Output ini terdiri dari kegiatan sebagai berikut: Pelaksanaan pameran sebanyak 20 kegiatan Pengadaan media pameran berupa display digital Tabel 4-20 Penyelenggaraan dan KeikutsertaanPameran Hasil Litbang bidang Perumahan dan Permukiman NO URAIAN KEGIATAN WAKTU LOKASI 1. Pameran dalam pelaksanaan Rapat Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2. Pameran Hari Air Sedunia Provinsi Jawa Barat 3. Pameran Jambore Sanitasi Tingkat Propinsi Jawa Barat 4. Pameran Kolokium Puslitbang Perumahan dan Permukiman tahun Maret 2015 Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 22 Maret 2015 Sungai Cikapundung, Bandung 7 9 April 2015 Bumi Perkemahan Kiara Payung, Sumedang 4 8 Mei 2015 Gedung Grha Wiksa Praniti, Puskim Convention Centre, Bandung 5. Pameran Climate Change Mei 2015 Gedung JCC Senayan, Jakarta 6. Pameran Pekan Inovasi SUMUT Mei 2015 Lapangan Merdeka, Medan 7. Pameran Hari Air Dunia 25 Mei 2015 Waduk Pluit, Jakarta 8. Pameran Expo Harkopnas Ke Juni 2015 Komplek Rumah Dinas Gubernur Provinsi NTT, Kupang 9. Pameran Pekan lingkungan Juni 2015 Gedung JCC Senayan, Jakarta 10 Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Pameran dalam kegiatan Diseminasi dan Sosialisasi Penerapan SNI Bidang Bahan, Struktur, dan Konstruksi pada 7-10 Agustus 2015 Gedung JCC Senayan, Jakarta Agustus2015 Pangeran Beach Hotel, Padang Agustus 2015 Hotel Plaza, Semarang 59

68 Perencanaan Struktur Gedung Baja Tahan Gempa 12 Pameran Sail Tomini September 2015 Teluk Tomini, Gorontalo 13 Pameran Cipta Karya Fair September 2015 Surabaya Mall Cito, Surabaya 14 Pameran Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Ke-17 Tingkat Nasional Tahun Oktober 2015 Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh 15 Pameran Indo Science Expo 8-11 Oktober 2015 Gd. LIPI, Jakarta 16 Pameran Habitat / Tata Ruang 9-11 Oktober 2015 Komp. Werdapura, Bali 17 Pameran Konstruksi Indonesia 4-6 November 2015 Gedung JCC Senayan, Jakarta 18 Pameran dalam kegiatan Sosialisasi November 2015 Hotel Harmony, Batam Terpadu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 19 Pameran Hari Bhakti PUPR November 2015 GBK Senayan, Jakarta 20 Pameran dalam kegiatan Konsultasi Publik strategi Sanitasi (SSK) Pemkot DKP 16 Desember 2015 Komp. Pemerintah Kota Cimahi Gambar 4-37 Suasana Pameran Expo Harkopnas Ke-68 Gambar 4-38 Suasana Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2015 Gambar 4-39 Suasana Pameran Pekan Inovasi SUMUT 2015 Gambar 4-40 Suasana Pameran Konstruksi Indonesia Sasaran Kegiatan Rekomendasi dan Masukan Kebijakan Sasaran kegiatan ini terdiri dari 4 (empat) kelompok output, adapun evaluasi dan analisis capaiannya adalah sebagaimana berikut: 60

69 Naskah Kebijakan Perumusan Kebijakan IPTEK bidang permukiman merupakan salah satu upaya dalam pelaksanaan visi, misi dan tugas pokok dari institusi pusat, sebagaimana tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 3 (RPJM), tahun Dalam memenuhi akses target infrastruktur tahun , terdapat beberapa aspek pembangunan infrastruktur yang perlu ditingkatkan. Hal ini merupakan suatu tantangan dalam penyelesaian isue dan permasalahan diantaranya melalui oenerapan produk litbang bidang permukiman yang handal, berdaya guna dan berhasil guna. Tujuan kegiatan ini adalah membangun networking diantara pemangku kepentingan dan mendorong percepatan penerapan teknologi hasil litbang bidang permukiman. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah : 1. Penyusunan KAK penyusunan makalah kebijakan bidang permukiman 2. Perencanaan diskusi dengan tim penyusun makalah kebijakan 3. Konsultasi dengan narasumber 4. Pelaksanaan worksho[ perumusan naskah kebijakan/ policy paper 5. Sosialisasi naskah kebijakan/ policy paper Gambar 4-41 Policy paper 2015 Dokumen Rekomendasi Teknis Advis teknis merupakan bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. Lingkup advis teknis yang dilakukan yaitu bangunan gedung, air minum dan penyehatan lingkungan permukiman (AMPLP) dan kawasan. Bentuk pelaksanaan kegiatan advis teknis terdiri dari 3 (tiga) bentuk yaitu pemeriksaan visual, pemeriksaan detail dan konsultasi. Pada tahun 2015, terdapat 98 permintaan layanan advis teknis. Jumlah kegiatan advis teknis yang telah direalisasikan berjumlah 50 yang terdiri dari 43 lingkup bangunan gedung dan 7 lingkup AMPLP. Jumlah ini telah mencapai sasaran SKP yang berjumlah 15 kegiatan. Selain itu, jumlah realisasi advis teknis mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 61

70 40 kegiatan. Sasaran kegiatan dengan output berupa prosiding ADTEK sebanyak 1 (satu) prosiding ADTEK pada tahun 2015 ini dapat tercapai sepenuhnya (100%). Penyelenggaraan layanan advis teknis dilaksanakan oleh balai-balai dalam koordinasi Bidang Standarisasi dan Kerjasama (sebelumnya Standarisasi dan Diseminasi), adapun layanan advis teknis pada tahun 2015 ini adalah sebagai berikut: Tabel 4-21 Penyelenggaraan Layanan Advis Teknis Bidang Perumahan dan Permukiman 2015 NO KEGIATAN PENGUSUL WAKTU Lingkup Bangunan Gedung 1. Advis teknis Rumah Susun Santren UGM Ditjen CK dan UGM 25 Juni Permohonan melakukan evaluasi Perkuatan BBWS Desember 2014 Struktur Pembangunan Gedung Kantor BBWS Papua 3. Pengujian Struktur Heliport Kementerian Kelautan dan Des 2014 Bahari 4. Permohonan Advis Teknis Rencana Direktur Jenderal Pengelolaan 3-4 Juni 2015 Pembangunan Gedung Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Utang Kementerian Keuangan RI 5. Kajian Struktur Gedung Pusat Pemerintah Dinas Tata Kota Pemerintah Juni 2015 Kota Tangerang Kota Tangerang 6. Permohonan Advis Teknis Rencana Pembangunan Gedung Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Kementerian Keuangan RI 31 Maret - 1 April Permohonan Penilaian Kelayakan Struktur Bangunan Gedung Keuangan Negara Manokwari 8. Pemeriksaan Visual Perkuatan Gedung Parkir DPR RI 9. Permohonan Audit Hasil Pekerjaan Perkuatan Struktur Gedung Nusantara DPR RI 10. Kebocoran Basement 1 dan 2 Gedung Parkir Kemenkes 11. Permohonan Bantuan Teknis Pengujian Bangunan Gedung TES/Shelter Tsunami di Bang sal, Kab.Lombok Utara NTB 12. Pemeriksaan Visualisasi Lokasi yang direncanakan untuk penampatan kolam renang di Rumah Dinas Wakil Presiden 13. Permohonan Bantuan Tim Ahli untuk Pendampingan dalam Melakukan Pengujian Georadar pada Pekerjaan Pembangunan Gedung C dan Entrance Museum Nasional 14. Uji Kelayakan Struktur Bangunan Existing Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI November 2015 DPR RI Januari 2015 DPR RI 31 Maret-1 April 2015 Kementerian Kesehatan 16 Maret 2015 Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan NTB, Ditjen CK Kementerian Sekretariat Negara RI Kepada Direktur Penataan Ruang Dirjen Cipta Karya Inspektorat Jenderal Kementerian PU Kemenkumham, Kantor Wilayah DKI Jakarta, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, 15. Permohonan Pengecekan Struktur Bangunan Balai Diklat PU Wilayah II 16. Bantuan Tenaga Ahli Fisik Bangunan untuk Proses Penyelidikan Terhadap Pekerjaan Pembangunan Gedung Program Pasca Sarjana Fisipol Universitas Riau 17. Presentasi Hasil Penelitian Struktur Bang. Ged. Dan meneliti kembali kelayakannya setelah 5 tahun pembangunan Bandung Plt Isnpektur Jenderal Kementerian PU dan PR Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Desember April Februari Maret Agustus September - 2 Oktober

71 NO KEGIATAN PENGUSUL WAKTU 18. Pengajuan Perhitungan audit fisik Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang 19. Permohonan Bantuan Tenaga Ahli Sipil Bidang Struktur Gedung untuk Pendampingan dalam Melakukan Pengujian terhadap Kekuatan Struktur Gedung pada Akademi Pariwisata Medan 20. Laporan Hasil Audit Atas Rusunawa Tahap II yang akan dibangun Kementerian Perumahan Rakyat 2012 sampai dengan Inspeksi Awal Advis Teknis Struktur Tribun Gedung Auditorium Universitas Bangka Belitung Pangkal Pinang 22. Permintaan Pendampingan kajian struktur tanah dalam rangka pembangunan gedung KPP Pratama Tanjung Redep 23 Permohonan inspeksi teknis bangunan gedung Menteri Pemuda dan Olah Raga Inspektur Jenderal, Kementerian PUPR Balitbang Agustus Agustus Nov-15 Irjen PUPR Agustus 2015 Kepala Kantor Wilayah DJP 13-Sep-15 Kalimantan Timur dan Utara. Ditjen pajak Kominfo November Permohonan bantuan pengujian Balai pengujian mutu dan sertifikasi pangan, Kem. Pertanian 25 Advis Teknis Struktur Helipad Gedung Direktorat Bina Penataan Binagraha, Kem. Sesneg Bangunan, Ditjen CK 26 Uji Kelaikan Konstruksi Tower Radar Kepala Dinas Fasilitas dan Konstruksi Markas Besar AU 27 Permohonan Penjaminan kualitas 370 hunian Direktorat Penataan Bangunan, tetap relokasi pasca sinabung Ditjen CK 28 Permohonan Pendampingan ke Lapangan Bersama Ahli/Auditor BPKP Prov. Kep. Babel Kepolisian RI, Prov. Kepulauan Babel November Oktober November - 1 Desember November Desember Pertimbangan Teknis Kelaikan Bangunan Dirjen Mineral dan Batu Bara 9-10 Juni 2015 Kemen ESDM 30 Permohonan Analisis Keandalan Bangunan Kepala Biro Umum LAPAN Juni Permohonan Assessment Bangunan Direktur Teknik dan Usaha Juni 2015 Perusahaan Daerah Pasar Surya 32 Permohonan Analisa / Kajian Umur Manfaat Sekretaris Badan Penelitian Juni 2015 Bangunan Gudang Kementerian Kes.RI dan Pengembangan Kesehatan 33 Terbakarnya Pasar Klewer Surakarta Wali Kota Surakarta. 4-8 Januari Permohonan Bantuan Advis Teknis Bangunan Rusunawa Sadang Serang Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung 35 Permohonan Advis Teknis Pemeriksaan Dinas Perumahan dan Gedung 8-10 April 2015 Konstruksi Gedung Kantor Pemda Kepulauan Seribu Pemerintah Daerah Jakarta 36 Uji Kelayakan Stadion Gede Bage BARESKRIM POLRI Juli Analisis Keandalan Bangunan Kepala Biro Umum LAPAN 9-10 Juni Pemeriksaan/Pengujian Bangunan Gedung Dinas Bangunan dan 27-Apr-15 Kantor Walikota Pasca Kebakaran Permukiman Pemerintah Kota Bekasi 39 Permohonan Uji Kelaikan Fungsi Bangunan Markas Besar Angkatan Udara, Agustus 2015 Dinas Fasilitas Dan Konstruski 40 Permohonan Bantuan Penelitian Tingkat Kelayakan Bangunan Kepala Bidang CK Dinas PU Pemprov NTT, Kupang 28 Juli Agustus Permohonan Pemeriksaan Kehandalan Bangunan Gedung KBRI Tokyo Kepala Perwakilam RI Tokyo 24 Oktober - 01 November Inspeksi Awal Kehandalan Teknis Bangunan Dinas tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Tanjung Pinang Kepala Dinas tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Tanjung Pinang 3-6 November

72 NO KEGIATAN PENGUSUL WAKTU 43 Permohonan Fasilitasi Kegiatan Pemeriksaan Bangunan Gedung Asrama Balai Sungai Puslitbang SDA Solo Kapuslitbang Permukiman Agustus 2015 Lingkup AMPLP 1 Konsultasi Teknis Penanganan Air Lindi TPA Pemerintah Kabupaten 7-11 September 2015 Nunukan Kalimantan Timur 2 Permohonan Bantek / Penelitian Sumur Universitas Negeri Surabaya Resapan dan Biopori 3 Peninjauan Proyek Pembangunan 1 Juta Kokoh Anugrah Nusantara Februari 2015 Rumah di Surabaya 4 Permohonan Advis Teknis Dinas Kebersihan dan 8-9 Juni 2015 Pertamanan Kota Cimahi 5 Ijin Monitoring dan Evaluasi Kinerja OPA-PCF Produksi SSENG Korea Direktur Utama PDAM Kabupaten Tabanan 15 Januari Permohonan Advis Teknis untuk Modul SIKIPAS, FPSA, dan SPA 7 Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air (IPA) PCF di PDAM Tabanan Bali Direktur Pengembangan 2-4 September 2015 Penyehatan Lingkungan dan Permukiman, Ditjen Cipta Karya (SPA Cimahi, Sukabumi) Tabanan Bali April 2015 Pelaksanaan advis teknis pada Tahun 2015 berlangsung di 19 (sembilan belas) lokasi/ propinsi. Progres pelaksaan advis teknis dari tahun 2009 s.d 2015 terlihat pada gambar dibawah ini. 20 Jumlah Lokasi Advis Teknis thn 2009 thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 thn 2015 Jumlah Lokasi Gambar 4-42 Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi tahun R-3 Sasaran kegiatan dengan output ini dilaksanakan melalui kegiatan Perumusan SPM dengan target sebanyak 20 (dua puluh) naskah konsensus R-3 (Standar, Pedoman, dan Manual Bidang perumahan dan Permukiman. Sebanyak 20 judul naskah R3 telah diajukan untuk konsensus namun 5 judu naskah masih memerlukan perbaikan sehingga output naskah R3 yang tercapai pada tahun 2015 sebanyak 15 (lima belas) naskah, dengan capaian sebesar 75%. Output ini dikoordinasikan sepenuhnya oleh Bidang Standarisasi dan Kerjasama dengan hasil sebagai berikut: 64

73 Tabel 4-22 Konsensus R-3 (Standar, Pedoman, dan Manual bidang Perumahan dan Permukiman) NO JUDUL URAIAN 1 Perencanaan instalasi pengolahan air dengan system membrane Standar ini menetapkan perencanaan instalasi pengolahan air dengan sistem membran yang mencakup kriteria kualitas air baku yang dapat diolah oleh sistem membran,unit pra pengolahan, unit membran, unit pasca pengolahan, bahan, mekanikal dan elektrikal dan fasilitas penunjang. Instalasi pengolahan air dengan sistem membran menghasilkan kualitas air olahan yang memenuhi persyaratan kualitas air minum 2 Perencanaan pengolahan air limbah dengan reaktor anaerobik sistem baffle 3 Tata cara perencanaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan pengolahan lanjutan 4 Spesifikasi baja structural berkekuatan tinggi dengan paduan rendah columbiumvanadium 5 Tekstil gelas Penentuan kadar material mudah terbakar 6 Tata cara penentuan campuran semen beton dengan semen OPC,PPC, dan PCC 7 Rangka pemikul momen khusus hibrida yang terdiri dari rangkaian komponen beton pracetak dan pasca tarik 8 Tata cara memproporsikan campuran graut untuk beton agregat praletak 9 Spesifikai pengencer graut untuk beton agregat praletak 10 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung 11 Metode pengujian ekspansi dan bliding campuran graut segar untuk beton agragat praletak di laboratorium 12 Metode uji kuat tekan graut untuk beton agragat praletak di laboratorium 13 Metode pengujian flow graut untuk agragat praletak (metode kerucut air) Tata cara ini mengatur tentang persyaratan umum, kriteria perencanaan untuk pengolahan air limbah rumah tangga dengan reaktor anaerobik sistem baffle untuk kapasitas sampai dengan 1000 orang Tata cara ini mengatur tantang kriteria dan perencanaan teknis tangki septik sebagai pengolahan awal air limbah rumah tangga, bidang resapan, sumur resapan, penyaringan dengan up flow filter sebagai pengolahan lanjutan dan kolam sanita, pengolahan air limbah rumah tangga dengan pemakai maksimal 50 jiwa spesifikasi ini meliputi lima profil baja struktural berkekuatan tinggi dengan paduan rendah, pelat, turap dan batang tulangan. Standar ini mensyaratkan sebuah metode untuk penentuan kadar material mudah terbakar dari produk yang dibuat dari tekstil gelas, seperti filamen yarn menerus, fiber benang (yarn) yang mentah, gulungan (roving), chopped strand, milled fibre, fabric, chopped-strand dan mat filamen menerus dan perkuatan gelas lainnya. Petunjuk teknis ini menguraikan tentang metode penentuan proporsi campuran beton normal menggunakan semen hidrolis yang dibuat dengan atau tanpa bahan-bahan sementisius atau bahan tambahan kimia lainnya. Beton ini terdiri dari agregat normal dengan sifat kemudahan pengerjaan (workability) yang sesuai untuk jenis pekerjaan konstruksi umumnya. Bahan pengikat hidrolis yang diacu dalam standar ini adalah Semen Portland (SNI ), Semen Portland Pozolan (SNI 0302:2014), dan Semen Portland Komposit (SNI 7064:2014) Standar ini menetapkan material (khususnya penulangan khusus yang didebonded pada balok yang terangkai pada muka balok-kolom), sistem rangka (khususnya aturan tendon paska-tarik, penulangan khusus dan sistem lantai), balok dari rangka penahan momen (khususnya persyaratan tingkat gaya prategang, kontribusi penulangan khusus terhadap kuat momen yang diperlukan serta perhitungan kekuatan) Tata cara ini menjelaskan prosedur laboratorium untuk memilih proporsi untuk campuran graut yang diperlukan dalam produksi beton agregat praletak (AP). Spesifikasi ini mencakup pengencer untuk graut yang digunakan pada beton agregat praletak. Standar ini menetapkan indeks bahan dan tenaga kerja pemasangan komponen pelat pracetak, balok pracetak, dan kolom pracetak, serta rumusan variasi indeks sesuai ketinggian bangunan Metode pengujian ini menentukan jumlah ekspansi dan akumulasi air blidingpada permukaan graut semen hidrolis dicampur segar yang umumnya digunakan dalam produksi beton agregat praletak (AP) dan graut sementisius tendon pasca-tarik. Metode pengujian ini mencakup penentuan kekuatan tekan graut semen hidrolik untuk beton agregat praletak. Metode pengujian ini meliputi prosedur, digunakan baik di laboratorium dan di lapangan, untuk menentukan waktu penembusan dari volume tertentu cairan graut semen hidrolik melalui kerucutalir terstandarisasi dan digunakan untuk beton agregat praletak; Namun, metode pengujian juga dapat digunakan untuk grout cairan lainnya 65

74 NO JUDUL URAIAN 14 Metode uji kemampuan retensivitas air dalam campuran graut untuk beton agregat praletak di laboratorium Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk menentukan retentivitas air dari campuran graut semen hidrolis dicampur segar untuk beton agregat praletak (AP). 15 Tata cara pembuatan silinder dan prisma uji untuk menentukan kekuatan dan densitas beton agragat praletak di laboratorium Sumber: Bidang Standarisasi dan Kerjasama, 2015 Praktik ini mencakup prosedur untuk membuat silinder uji standar yang digunakan untuk menentukan kekuatan tekan dan densitas beton agregat praletak (AP). Selain R-3 tersebut diatas, pada tahun 2015 ini juga telah diselesaikan rancangan R-2 sebagai berikut: Tabel 4-23 R-2 (Standar, Pedoman, dan Manual bidang Perumahan dan Permukiman) NO JUDUL URAIAN 1 Spesifikasi lahan urug di tempat pemrosesan akhir sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga Spesifikasi ini mancakup persyaratan teknis mengenai fungsi,kriteria, bentuk, ukuran dan bahan/komponen untuk persyaratan fasilitas dasar dan fasilitas perlindungan lingkungan lahan urug untuk sampah perkotaan. Tidak termasuk TPA pasang surut Mengatur Klasifikasi, Kualitas,dan konstruksi tiang pancang beton bertulang prategang 2 Spesifikasi tiang pancang bulat berongga pratarik 3 Turap lembaran beton pratekan Rekomendasi spesifikasi ini menetapkan turap lembaran beton pratekan dari dinding penahan (selanjutnya disebut turap lembaran ). 4 Tata cara perhitungan harga Standar ini menetapkan indeks bahan dan tenaga kerja pemasangan satuan pekerjaan beton pracetak komponen pelat pracetak, balok pracetak, dan kolom pracetak, serta rumusan untuk konstruksi bangunan variasi indeks sesuai ketinggian bangunan gedung 5 Rangka pemikul momen khusus hibrida yang terdiri dari rangkaian komponen beton pracetak dan pasca-tarik Sumber: Bidang Standarisasi dan Kerjasama, 2015 Layanan Uji Laboratorium dan Sertifikasi tandar ini menetapkan material (khususnya penulangan khusus yang didebonded pada balok yang terangkai pada muka balok-kolom), sistem rangka (khususnya aturan tendon paska-tarik, penulangan khusus dan sistem lantai), balok dari rangka penahan momen (khususnya persyaratan tingkat gaya prategang, kontribusi penulangan khusus terhadap kuat momen yang diperlukan serta perhitungan kekuatan) Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 4 (empat) laporan berupa dokumen penyelenggaraan laboratorium pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai sepenuhnya 100%. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan pengujian laboratorium dan sertifikasi setiap Balai yang ada di lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dapat adalah sebagai berikut: PELAYANAN PENGUJIAN 1) Laboratorium Lingkungan Permukiman Ruang lingkup pelayanan di Balai Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Permukiman adalah: Penyelenggaraan Pengujian di Laboratorium; Penyelenggaraan Sertifikasi IPA dan IPAL; Penyelenggaraan Advis Teknis. Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman memiliki 3 (tiga) Laboratorium, yaitu: 66

75 Laboratorium Pengujian Kualitas Air, Udara dan Sampah; Laboratorium Pengujian Meter Air; Laboratorium Pengujian Kualitas Pipa. Laboratorium Pengujian Bidang Lingkungan Permukiman terakreditasi KAN sesuai SNI ISO / IEC No. LP 299 IDN Tabel 4-24 Pelayanan Uji Kualitas Air pada Laboratorium Lingkungan tahun 2015 NO URAIAN VOLUME TOTAL Pengujian Air baku Pengujian pipa Pengujian Sertifikasi IPA Pengujian kualitas air minum dan air limbah Pengujian meter air Pengujian air limbah Pengujian 2) Laboratorium Bahan Bangunan Ruang lingkup pelayanan di Laboratorium Bahan Bangunan adalah: Laboratorium Uji semen, kapur, dan pozolan; Laboratorium Uji bahan dan agregat; Laboratorium Uji kayu, bambu, dan papan buatan Tabel 4-25 Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Bahan Bangunan tahun 2015 NO URAIAN VOLUME TOTAL Uji Mortar Uji beton Uji Paving block Uji Batako Uji Bata merah Uji penutup api Uji besi ulir/ baja tulangan Uji conblock Uji plat baja Uji agregat halus Uji agregat kasar Uji kayu Uji bitumen Uji gypsum Uji batu split Uji ubin traso Uji bata ringan Pengujian 3) Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan Jenis layanan yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan berupa pengujian pada benda uji komponen struktur dan sistem struktur. Secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut : Pengujian komponen Struktur 67

76 Pengujian yang termasuk lingkup ini adalah pengujian tekan, lentur, tarik, geser, siklik panel dinding dan siklik kolom. Output dari pengujian ini berupa laporan hasil uji yang berisikan parameter kapasitas suatu komponen struktur. Pengujian Sistem Struktur Berupa pengujian siklik terhadap bangunan skala penuh pada suatu sistem struktur lengkap atau suatu sistem struktur sambungan. Output kegiatan ini berupa laporan hasil uji yang berisikan perrilaku umum dan performa sistem struktur tersebut dibandingkan dengan standar. Untuk sistem-sistem struktur yang memenuhi persyaratan teknis akan dikeluarkan sertifikat hasil uji Tabel 4-26 Pelayanan Pengujian pada Laboratorium SKB tahun 2015 NO URAIAN VOLUME TOTAL Uji tekan Uji lentur Uji Panel Loading test Uji keandalan gedung Uji siklik Uji profil Assesment struktur Uji joint Sewa alat Pengujian 4) Laboratorium Tata Bangunan Ruang lingkup pelayanan di Laboratorium Tata Bangunan adalah: Laboratorium Kenyamanan Bangunan Gedung; Laboratorium Konservasi Energi; Laboratorium Uji Perambatan udara; Laboratorium Uji Ketahanan api. Tabel 4-27 Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Tata Bangunan tahun 2015 NO URAIAN VOLUME TOTAL Uji Thermal Uji Ketahanan Api Uji kehandalan gedung Uji STC Uji Mortar Uji Insulasi Bunyi Uji Royal Board Audit Energi Pengujian SERTIFIKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR Lembaga Inspeksi Puslitbang Permukiman dalam melaksanakan sertifikasi mengacu pada SNI sesuai klausul pada Sistem Mutu Lembaga Inspeksi Nomor : LIP2.PM-0, dan terakreditasi oleh KAN sebagai Lembaga Inspeksi Teknik Tipe A, dengan No. LI 039 IDN. 68

77 Jumlah Sertifikasi LAKIP TAHUN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pada tahun 2015, Puslitbang Perumahan dan permukiman melayani 6 (enam) permintaan sertifikasi untuk perusahaan IPA. Data permintaan sertifikasi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 4-28 Data Sertifikasi IPA T.A NO Nama Perusahaan Konstruksi/ Kapasitas Sertisikasi IPA 1. PT. Bahana Pratama IPA Baja 50L/detik Konstruksi No Sertifikat 001/SERT.UJI/PNBP/LP /2015 Masa berlaku 19 Maret Maret PT. Aneka Pundi tirta IPA Baja 50L/detik 002/SERT.UJI/PNBP/LP / Maret Maret PT. Tirta Sarana Mulia Technology IPA Baja 100L/detik 003/SERT.UJI/PNBP/LP / Maret Maret PT Adimas Tirta Teknologi IPA Baja 30L/detik 005/SERT.UJI/PNBP/LP / April April PT. Aneka Benua Sukses IPA Baja 20L/detik Mandiri 6. PT. Rapi Tirta Treatmindo IPA 50L/detik 004/SERT.UJI/PNBP/LP / April April 2019 Progres pelaksaan sertifikasi dari tahun 2009 s.d 2015 terlihat pada gambar dibawah ini: Progres Sertifikasi IPA IPAL IPA IPAL Gambar 4-43 Progres pelaksanaan sertifikasi dari tahun

78 Sasaran Kegiatan Perencanaan, Monev, Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Sasaran kegiatan ini terdiri dari 8 (delapan) kelompok output, adapun evaluasi dan analisis capaiannya adalah sebagaimana berikut: Pengelolaan Keuangan Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 11 dokumen pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai sepenuhnya (100%). Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1) Dokumen Perencanaan/implementasi/pengelolaan sistem akuntansi Pemerintahan sebanyak 5 (lima) dokumen dari seluruh satuan kerja 2) Dokumen Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan sebanyak 1 (satu) dokumen oleh satuan kerja Bandung. 3) Dokumen Pengelola satker PPK sebanyak 5 (lima) dokumen dari seluruh satuan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 10 dokumen/laporan pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai sepenuhnya (100%). Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1) Penyelenggaraan humas dan protokol yang dilaksanakan oleh Bagian Tata Usaha sebanyak 1 (satu) dokumen/laporan. Adapun kegiatan ini mencakup: Penerimaan kunjungan lapangan dari instansi pemerintah, asosiasi, perguruan tinggi, SLTA dan pihak swasta sebanyak 43 kunjungan. Pelaksanaan sosialisasi teknik PR dan dokumentasi dalam meningkatkan pelayanan publik. Sosialisasi ini meiliki tujuan agar Puslitbang perumahan dan permukiman memiliki SDM handal dibidang kehumasan, memahami fungsi kehumasan, meningkatkan komunikasi dan koordinasi internal antar bidang/balai sehingga menjadi garda terdepan dalam mendukung program-program Pusperkim. 2) Penyelenggaraan sistem informasi menghasilkan 2 (dua) dokumen yang dilaksanakan oleh Satker Bandung dan Satker Balai PTPT Denpasar. Didalamnya mencakup pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: Updating / Pengkinian Website Puslitbang Permukiman (Perbaikan Konten Website); Pembuatan Aplikasi pendaftaran peserta seminar; Penerapan dan sosialisasi Video Converence menggunakan Scopia 3) Penyelenggaraan Operasional jaringan menghasilkan 1 (satu) dokumen yang dilaksanakan oleh Bagian Tata Usaha Satker Bandung. Kegiatan ini mencakup: Pemeliharaan software sistem jaringan : Pengecekan dan pemeriksaan IP per grup, IP VLAN berdasarkan Balai, Bidang, dan Bagian. Pengecekan dan pemeriksaan Firewall, 70

79 Management bandwidth. Pemeriksaan Sistem Hotspot, DHCP Server, Pool Ip, DNS Server, Route server, dll. Pemeliharaan Software CCTV; Pengecekan Sistem hardware jaringan pusperkim meliputi : jaringan kabel internet dan intranet, pengecehan server cctv, kamera cctv, switch jaringan internet, Hotspot/Wifi, router, server intranet dan pemeliharaan troubleshoot jaringan komputer; Instalasi dan Pemeliharaan Sistem web server intranet pusperkim meliputi hardware dan sofware. 4) Penelitian klarifikasi, registrasi, penerapan sistem kearsipan menghasilkan 1 (satu) dokumen yang dilaksanakan oleh Bagian Tata Usaha Satker Bandung. Kegiatan ini mencakup: a) Pelaksanaan pekerjaan fumigasi ruang penyimpanan arsip puskim b) Pekerjaan pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan dinamis (SIKD) Pueperkim berbasis jariangn dan website c) Sosialisasi bidang kearsipan di lingkungan Pusperkim d) Pengadaan barang penunjang bidang kearsipan 5) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara menghasilkan 5 (lima) dokumen yang dilaksanakan oleh seluruh satker. Kegiatan ini mencakup: a) inventarisasi terhadap penerimaan barang milik negara dari pengadaan alat pengolah data, pengadaan perlengkapan sarana utilitas, pengadaan meubelair, renovasi bangunan gedung laboratotium pada Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan, Bahan Bangunan, Gedung Workshop, gedung laboratorium AMPLP di Turangga, pengadaan alat laboratorium, pengadaan buku perpustakaan, dan pengadaan belanja modal peralatan/mesin lainnya. b) Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan (PSP) BMN (identifikasi aset tanah dan bangunan dan pengajuan permohonan PSP. c) Inventarisasi berupa pendataan, pencatatan dan pelaporan BMN (Laporan Semester dan Tahunan). d) Penghapusan BMN pada satker Pusat Litbang SDA Bandung yang sudah dalam tahap pengajuan permohonan pelelangan kepada KPKNL. Pengadaan Sarana dan Prasarana Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 14 unit pada tahun 2015 ini yang termasuk didalamnya peningkatan nilai bangunan gedung seluas 880 m². Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1) Pengadaan Peralatan Laboratorium sebanyak 5 (lima) dokumen laporan dari seluruh satker Puslitbang Perumahan dan Permukiman. 2) Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi sebanyak 1 (satu) dokumen laporan dari satker Bandung. Data penambahan peralatan studio dan komunikasi adalah sebagai berikut : Tabel 4-29 Data Peralatan Studio dan Komunikasi T.A NO BALAI/BAGIAN URAIAN 1. Standar dan Kerjasama 1 unit Videotron sebagai media sosialisasi digital yang ditempatkan di Grha Wiksa Praniti, Turangga,Bandung 71

80 3) Pengadaan Alat Pengolah Data sebanyak 3 (tiga) dokumen laporan yang dilaksanakan oleh satker Bandung, satker Medan dan satker Denpasar. Data penambahan alat pengolah data adalah sebagai berikut : Tabel 4-30 Pengadaan Alat Pengolah Data TA 2015 NO SATKER URAIAN 1. Satker Bandung Desktop PC i3 (21), Desktop PC i5 (11), Desktop PC i7 (7), Mini PC (2), UPS (39), Notebook 2 in 1 (3), Notebook i3 (4), Ultrabook (3), Printer A4 (24), Printer A3 (10), Scanner (1), Money Counter (1), GPS (2), Finger Print (7), Aplikasi Office (37), Server (1), Laptop i7 (1), Kabel Roll (6), Kabel UTP (1 box), Tablet (13), Projector (1) 4) Pengadaan Meubelair sebanyak 4 (empat) dokumen laporan yang dilaksanakan oleh satker Bandung, satker Medan, satker Cilacap dan satker Denpasar. Data pengadaan meubelair adalah sebagai berikut : Tabel 4-31 Rincian Pengadaan Meubelair TA 2015 NO BALAI/BAGIAN URAIAN 1. Satker Bandung Meja Kerja Pimpinan (1), Credensa (2), Lemari buku (1), Aquarium (1), Kursi Sofa (3), Meja kerja maneger (4 set), Meja kerja staf (8), Meja komputer staf (2), Meja tamu (2), meja counter (5), Lemari counter (2), Meja lipat (50), Meja bundar lipat (40), Meja lipat lebar (14), Kursi lipat (39), kursi kerja (10), kursi sofa tamu GWP (2 set), kursi tunggu (6), kursi susun (60), Rak besi (3), Rak Buku (5), Loker (6), Lemari arsip pintu panel (1), mobile filing cabinet (1 set), lemari arsip besi (13), lemari arsip kaca (9), Meja Alat SEM (2), Meja Display Produk (2), Maja pengujian (6), Lemari (6), Kursi Kerja lab (4), Kursi kantor (5), Kursi Direktur (1), Rak besi Lab (1 set), Lemari arsip kaca lab (1), Meja buffet lounge (7,2 m2), Maja Catelis (1,8 m2), Meja makan lounge (6), Lemari VIP (7,29 m2), Kursi Sofa VIP (12 set) 5) Peningkatan nilai bangunan Gedung Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dengan luasan total 880 m². Adapun capaian output ini berasal dari beberapa kegiatan sebagai berikut: Renovasi dan Penggantian Komponen Bangunan Gedung Kantor yang terlaporkan dalam 1 (satu) dokumen dan dilaksanakan secara kontraktural melalui proses pelelangan. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi: Penggantian Penutup Atap dan Plafond Pada Laboratorium Bahan Bangunan, Laboratorium Pengujian Api, Gedung Utilitas dan Perbaikan Rangka Baja Garasi Kendaraan 6) Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 1 (satu) dokumen laporan yang dilaksanakan oleh satker Makassar. Perencanaan dan Monev Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 14 (empat belas) dokumen/laporan pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai sepenuhnya (100%). Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 72

81 1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran sebanyak 5 (lima) Dokumen (yang dilaksanakan oleh 5 satuan kerja Puslitbang Perumahan dan Permukiman dalam koordinasi Bidang Program dan Evaluasi). Dalam output ini mencakup pelaksanaan kegiatan: Perencanaan Kegiatan Anggaran tahun 2016 Penerimaan usulan kegiatan, output, anggaran (proposal) Revisi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015 (Pemanfaatan dan Refocusing; Perubahan Nomenklatur; dan Perubahan Struktur Output) Pada tahun 2015, terjadi revisi DIPA oleh kelima satker Puslitbang Perumahan Permukiman. Rincian revisi DIPA adalah sebagai berikut : Tabel 4-32 Revisi DIPA Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Tahun 2015 REVISI KE TANGGAL PAGU KETERANGAN Satker Puslitbang Perumahan dan Permukiman 1 16 April perubahan struktur i 2. penghapusan akun perjalanan dinas meeting 3. buka blokir 4. pengurangan anggaran perjalanan dinas 5. penghapusan anggaran pengadaan kendaraan bermotor 6. Penggunaan akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi untuk belanja bahan ATK dan bahan komputer 2 7 Mei revisi kode KPPN 3 8 Oktober pergeseran anggaran antar output dalam 1 kegiatan 4 10 Nopember penambahan pagu PNBP sebesar Rp 1,9 M Satker Balai Litbang Permukiman Tradisional Wilayah Tengah 1 16 April perubahan struktur output 2. penghapusan akun perjalanan dinas meeting 3. buka blokir 4. pengurangan anggaran perjalanan dinas 5. Penggunaan akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi untuk belanja bahan ATK dan bahan komputer 6. Perubahan nama satker 2 19 Oktober Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran 2. Pergeseran anggaran antar i dalam 1 kegiatan 3 30 November pergeseran anggaran dalam 1 kegiatan Satker Balai Litbang Permukiman Tradisional Wilayah Timur 1 16 April perubahan struktur output 2. penghapusan akun perjalanan dinas meeting 3. buka blokir 4. pengurangan anggaran perjalanan dinas 5. Perubahan nama satker 6. Penggunaan akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi untuk belanja bahan ATK dan bahan komputer 73

82 Satker Balai Litbang Permukiman Tradisional Wilayah Barat 1 16 April perubahan struktur output 2. penghapusan akun perjalanan dinas meeting 3. buka blokir 4. pengurangan anggaran perjalanan dinas 5. Perubahan nama satker 6. Penggunaan akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi untuk belanja bahan ATK dan bahan komputer 2 18 Mei Perubahan Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penanda Tangan SPM 3 30 Oktober pergeseran anggaran antar output dalam 1 kegiatan 4 7 Desember revisi belanja tunjangan pph pns yang mengalami minus 5 30 Desember pergeseran anggaran dalam 1 kegiatan Satker Loka Teknologi Permukiman Cilacap 1 16 April perubahan struktur output 2. penghapusan akun perjalanan dinas meeting 3. pengurangan anggaran perjalanan dinas 4. Penggunaan akun Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi untuk belanja bahan ATK dan bahan komputer 2) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sebanyak 5 (lima) dokumen dilaksanakan oleh seluruh satker Tahun Anggaran Kegiatan yang dilaksanakan mencakup: Penyusunan Perjanjian Kinerja tahun 2015 Penajaman TOR kegiatan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman TA. 2015, dilaksanakan pada tanggal Januari 2015 Pembahasan/evaluasi Laporan Pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2015 Pembahasan/evaluasi Laporan Interim dilaksanakan pada tanggal 22 September 2015 Pembahasan/evaluasi Konsep Laporan Akhir dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 Tersusunnya Dokumen Rencana Aksi tahun 2015 dan Dokumen Monitoring Triwulan 1 s/d 4 tahun 2014 tahun ) Evaluasi kemanfaatkan hasil kegiatan sebanyak 3 (tiga) dokumen yang dilaksanakan oleh satker Bandung, satker Denpasar dan satker Cilacap. Kegiatan yang dilaksanakan mencakup: Penyusunan Lakip Puslitbang Perumahan dan Permukiman TA 2015 Penyusunan Laporan Tahunan 2015 Pelaksanaan evaluasi produk fisik Pusperkim Pelaksanaan Kolokium Hasil Litbang Bidang Permukiman tahun 2015 Acara ini berlangsung selama empat hari dari mulai tanggal 4-8 Mei 2015 di Grha Wiksa Praniti, Jl.Turangga Bandung. Tema acara kolokium tahun 2015 adalah Dukungan Inovasi Teknologi Dalam Mewujudkan Permukiman Layak Huni dan Berkelanjutan. (Program Permukiman ). Rangkaian acara kolokium terdiri dari acara pembukaan dengan Training of Trainers SNI Bidang Permukiman Perencanaan Struktur Gedung (Beton,Baja,Kayu)Tahan Gempa dan Product Expose (pameran) Inovasi Terknologi Bidang Permukiman.. Keynote Lecture dan Dialog Dukungan Inovasi Teknologi dalam Mewujudkan Permukiman Layak Huni dan Berkelanjutan menjadi isi acara puncak Kolokium. Acara 74

83 dilanjutkan dengan Presentasi hasil litbang tahun 2014 dan Story Telling Permukiman Ramah Lingkungan. Penutupan kegiatan tersebut adalah presentasi hasil litbang TA 2014 sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatang litbang oleh para peneliti dan perekayasa Pusat Litbang Permukiman. Gambar 4-44 Pelaksanaan Kolokium hasil litbang bidang permukiman TA ) Pengembangan data center dengan kegiatan sebanyak 1 (satu) dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Program dan Evaluasi satker Bandung. Kerjasama Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 6 (enam) dokumen pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai 100% melalui kegiatan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri, Pengembangan unit inkubasi dan Kesekretariatan RCCEHUD. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1) Kerjasama dalam negeri sebanyak 3 (tiga) Dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Standar dan Kerjasama Satker Bandung, Satker Denpasar dan Satker Makassar. Pada TA 2015 telah ditandatangani sebanyak 13 (tiga belas) dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS). Akan tetapi dalam realisasi kerjasama belum seluruhnya dapat merealisasikan lingkup kerjasama yang telah disepakati. Sebesar 69,23% kerjasama dengan mitra sudah dapat terealisasi. Sebesar 30,77% yang belum terealisasi dikarenakan masih dalam proses pembahasan bentuk realisasi kerjasama Tabel 4-33 Realisasi Perjanjian Kerjasama Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman NO LEMBAGA/INSTANSI TANGGAL LINGKUP KERJASAMA 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul 2. Sekretariat Perwakilan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Provinsi Sulawesi Barat 19 Januari Penyelenggaraan diseminasi teknologi sistem RISHA - Pelatihan teknologi RISHA - Alih teknologi dan uji kendali mutu teknologi RISHA - Pembinaan UKM dalam pengembangan dan produksi teknologi sistem RISHA 21 Januari 2015 Pelaksanaan pekerjaan swakelola pemeriksaan/investigasi secara lebih detail atas struktur bangunan gedung keuangan negara (GKN) mamuju Sulawesi Barat 3. PT. Bank Syariah Mandiri 17 Februari 2015 Pembayaran Gaji Pegawai 75

84 NO LEMBAGA/INSTANSI TANGGAL LINGKUP KERJASAMA 4. Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan 5. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 6. Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin 24 Februari 2015 Penerapan teknologi tepat guna hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman 05 Mei 2015 Penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi perumahan, bahan bangunan dan konstruksi bangunan berbasis semen 05 Mei 2015 Pembinaan Teknis Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman 7. PT. Tekno Mas Tirta 05 Mei 2015 Pengembangan instalasi pengelolahan air (IPA) nusantara 8. Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Kabupaten Garut 9. Yayasan Jubit Internasional dan Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan 10. PT. Surveyor Indonesia (Persero) 11. Songgoritty (M) SDN. BHD., Malaysia 20 Juni 2015 Penerapan teknologi tepat guna hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman 01 Juli 2015 Pelaksanaan pekerjaan swakelola penerapan teknologi sistem RISHA dalam Pembangunan Gedung Living Bandung Korean Project (LBKP) di Bandung, Jawa Barat 28 Agustus 2015 Pengembangan dan/atau kerjasama pelaksanaan kegiatan bersama penelitian dan pengembangan di bidang infrastruktur Pekerjaan Umum dan permukiman 29 Oktober 2015 Pengkajian dan pengembangan komponen material kayu bangunan rumah sederhana milik Songgoritty (M) SDN., BHD, Malaysia 12. PT. Selaras Sukses Bersama 02 November 2015 Penerapan Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat dan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) 13. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Sumber: Bidang Standarisasi dan Kerjasama, Juni 2015 Penerapan Teknologi Tepat Guna Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Permukiman 2) Kerjasama luar negeri menghasilkan output sebanyak 1 (satu) Dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Standar dan Kerjasama Satker Bandung. Realisasi kegiatannya adalah sebagai berikut : Penyusunan dokjneb usulan kegiatan hibah Jepang terkait proyek percontohan untuk pembangunan gedung struktur baja dan perangkat seismik tahan gempa di learning centre for earthquake technology. Inisiasi kerjasama dengan Hiroshima University (riset bidang sains bangunan), National Institute Of Environmental Studies (NIES) Jepang (inspeksi IPAL), jyukankyo research institute jepang (riset terkait home energy audit). 3) Pengembangan unit inkubasi hasil litbang permukiman menghasilkan output sebanyak 1 (satu) Dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Standar dan Kerjasama Satker Bandung. 76

85 Inkubasi seperti bayi yang baru lahir dan memasuki lingkungan baru yang membutuhkan perawatan dan perlakuan khusus agar tetap hidup (survival), hal tersebut mirip dengan produk hasil riset dalam proses inkubasi yang membutuhkan teknik perawatan dengan sistem dan metode yang khusus agar dapat berfungsi dengan baik dan menjamin teraplikasinya di masyarakat secara berkelanjutan (sustainable). Melalui kegiatan pengembangan Unit Inkubasi hasil litbang Permukiman diharapkan teraplikasinya hasil litbang yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah : Inventarisasi Produk Diskusi Narasumber dari LIPI, ITB dan BPPT Diskusi Teknis Inkubasi Teknologi Dalam Rangka Pemanfaatan Hasil Litbang Gambar 4-45 Pelaksanaan Diskusi Teknis Inkubasi Teknologi Diskusi teknik ini bertujuan untuk mencari informasi/ masukan dalam rangka mpengembangan unit inkubasi hasil litbang bidang permukiman TA 2015, serta mendapatkan gambaran informasi inkubasi teknologi dari insitusi litbangyasa, menjalin jejaring dalam rangka pengembangan inkubasi hasil litbang dan mendapatkan informasi pengukuran hasil litbang melalui metode TRL. Konsinyering Inkubasi Teknologi Pemetaan Produk Hasil Litbang Perumahan dan Permukiman dengan Metode TRL (Technology Readiness Level) dan Model Inkubasi Konsinyering ini bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap produk litbang pusperkim dan model inkubasi TA 2015 serta mendapatkan informasi alternatif model inkubasi pusperkim. Adapun produk dilakukan pengukurannya adalah produk RISHA, teknologi Gewang, Teknologi Kayu Komposit dan Bio-3. Gambar 4-46 Pelaksanaan Konsinyering Inkubasi Teknologi 4) Kesekretariatan RCCEHUD menghasilkan output sebanyak 1 (satu) Dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Standar dan Kerjasama Satker Bandung. Salah satu kegiatan yang 77

86 dilaksanakan oleh kesekretariatan RCCEHUD adalah pelaksanaan International Seminar on Partnership for Sustainable Housing and Urban Development. Gambar 4-47 Pelaksanaan International Seminar on Partnership for Sustainable Housing and Urban Development RC-CEHUD (Regional Center for Community Empowerment on Housing and Urban Development) sebagai organisasi formal yang berkecimpung dalam bidang perumahan dan pengembangan perkotaan, pusat informasi, pembelajaran dan pengembangan pemberdayaan masyarakat di bidang perumahan dan perkotaan menyelenggarakan International Seminar on Partnership for Sustainable Housing and Urban Development. Kegiatan dilaksanakan di Surabaya, Oktober 2015 atas kerjasama Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Pemerintah Kota Surabaya, dengan tujuan berbagi pengetahuan, pengalaman dan ide-ide inovatif, sebagai upaya pembelajaran dalam menangani permasalahan perumahan dan pembangunan perkotaan, baik melalui pendekatan kemitraan dengan para peneliti, akademisi dan praktisi dari kalangan pemerintah maupun swasta. Secara resmi pelaksanaan acara dibuka oleh Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sosial Budaya dan Peran Serta Masyarakat, Dr. Lana Winayanti, MCP., yang sebelumnya diawali dengan laporan penyelenggaraan kegiatan oleh Manajer RC- CEHUD Ir.Johny F.S. Subrata, MA. dan sambutan selamat datang dari Pjs. Walikota Surabaya oleh Kepala Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Drs. Nurwiyatno, M.Si. Para pembicara kunci menyampaikan materi mengenai Strategy for Public Private Partnership for Sustainable Housing and Urban Development (Prof. Sherif Mohamed, Ph. D., Griffith University, Australia), Partnership for Sustainable Urban Development (Dr. Wicaksono Sarosa dari Habitat Partnership), Dynamics of Community Partnership in Asia Pacific (Prof. Manohar Pawar, Ph.D., Charles Sturt University Australia, serta pembicara undangan lainnya yaitu Mr. Bruno Dercon, Regional Office for Asia and the Pacific, UN-HABITAT, tentang Sustainable Development Goal dan Prof. Dr. Budi Prayitno, M.Eng, Universitas Gajah Mada tentang Partnership in Practice Indonesia s Experience. Selama pelaksanaan acara dilakukan pula kegiatan kunjungan lapangan ke Super Depo Sutorejo dan Jambangan Eco Tourism Village. Sebagai penutup, pelaksanaan seminar diakhiri dengan loka karya bertujuan untuk mengetahui ekspektasi dari para praktisi maupun kalangan pemerintah terhadap program kerja RC-CEHUD lima tahun kedepan. Kepegawaian dan Ortala 78

87 Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 10 (sepuluh) dokumen pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai 100%. Output ini dicapai melalui kegiatan Administrasi Pembinaan dan Pengelolaan/Pemberdayaan Kepegawaian/SDM yang dilaksanakan di masing-masing Satuan Kerja. Adapun dalam hal pengelolaan pegawai telah diselesaikan berupa: a. Pengurusan Kenaikan Pangkat (KP) tahun 2015 sebanyak 69 pegawai. b. Pengurusan Pensiun Pegawai Puslitbang Perumahan dan Permukiman sebanyak 6 (enam) pegawai, c. Pengurusan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) sebanyak 79 pegawai. d. Pengurusan Inpassing Gaji telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sebanyak 245 pegawai e. Pengurusan Tanda Penghargaan sebanyak 5 pegawai. Pemberkasan dilaksanakan pada bulan Februari, untuk pemberkasan Satyalancana Karya Satya 10, 20 dan 30 tahun sebanyak 5 pegawai. f. Pengurusan cuti dari sebanyak 214 pengajuan. g. Sosialisasi e-pupns dan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKSN). Adapun pengisian laporan kekayaan melalui dan disertai penyerahan bukti pelaporannya adalah sebanyak 190 pegawai. h. Penyusunan Analisa Jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK) sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015.pada bulan Februari sebanyak 245 pegawai Penyelenggaraan Sarana Kelitbangan Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 12 dokumen pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai sepenuhnya (100%). Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1) Penerbitan jurnal sebanyak 1 (satu) dokumen melalui Bidang Sumber Daya Kelitbangan. Dalam rangka mendukung pencapaian Sasaran Kinerja Pegawai, khususnya untuk pada pejabat fungsional maka pada tahun 2015 Puslitbang Perumahan dan Permukiman telah menerbitkan Jurnal Permukiman (2 kali terbit), jurnal Human Settlements (2 kali terbit) dan jurnal Masalah Bangunan (1 kali terbit) dengan perincian sebagai berikut: Tabel 4-34 Jurnal Permukiman Tahun 2015 NO JUDUL TULISAN PENULIS JURNAL PERMUKIMAN VOL.10 NO.1 MEI Penanggulangan Getaran Pada Pelat Lantai Beton Bertulang Overcoming Vibration Problems In Reinforced Concrete Floor Slabs Systems 2. Karakteristik Aplikasi Bering (Beton Ringan) ALWA Pada Komponen Panel RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) Characteristic Of Ligthweight Concrete Applications In The Panel Component RISHA 3. Analisis Faktor Berpengaruh Terhadap Kepuasan Penghuni Rumah Susun Sewa, Studi Kasus Rumah Susun Sewa Kemayoran Cecep Bakheri Bachroni Nurul Aini Sulistyowati, Johnny Rakhman Harri A. Setiadi 79

88 NO JUDUL TULISAN PENULIS Analysis Of Influential Factor Toward Public Housing Tenant s Satisfaction, Case Study In Kemayoran Public Housing 4. Penerapan Sistem Evakuasi Tsunami Di Kawasan Perkotaan Kabupaten Cilacap, Kasus Kecamatan Cilacap Selatan Tsunami Evacuation System Application In Cilacap Regency Urban Area, Case Southern Cilacap District 5. Pengaruh Perkembangan Permukiman Swadaya Terhadap Upaya Pelestarian Cagar Budaya Tamansari Effect Of Settlement Development Organization Heritage Preservation Efforts Againts Tamansari Castle Indro Sulistyanto, Eny Krisnawati, Danarti Karsono Arip P. Rachman, Mahatma S. Suryo Indro Sulistyanto, Eny Krisnawati, Danarti Karsono JOURNAL of HUMAN SETTLEMENTS, Vol. 7 No. 1 July Managing Ambon for a Sustainable Coastal City Adi Mulyanto 2. Transformation and Privatization of Coastal Space, Case of Manado Coastline 3. Contribution of Architectural Education to the Creation of Student s Awareness of Coastal Development 4. Potential a New Land as a Result of Community Empowerment on Mangrove Planting in Bedono Coastal Area Reny Syafriny Wiryono Raharjo Widiyana Riasasi 5. Floating Sanitation in Tidal Area Ida Yudiarti Sumidjan JOURNAL of HUMAN SETTLEMENTS, Vol. 7 No. 2 September Principles of Location Development for Housing and Seaweed Processing Industrial 2. Mitigation of Abrasion Impact to Farmer Pond Community, A Case Study of Mangrove Cultivation in Urban District 3. Impact Development of Earthquake Resistant House Building without Quality Control 4. Preliminary Examination Hostel Building Financial Training Ministry in Bintaro Jakarta Sherley Wunas, Veronica Natalia, Mimi Arifin Lianah, Amin Fatah, Joko Budi Purnomo Johnny Rakhman Cecep Bakheri Bachroni 5. Public Perception of House in Cirebon Yulinda Rosa MASALAH BANGUNAN, Vol. 50 No. 1 Oktober Makna Transendental Di Balik Bentuk Arsitektur Tradisional Jawa Pada Gereja Katolik Ganjuran, Yogyakarta Transcendental Meaning Behind The Javanese Traditional Architecture Of Ganjuran Catholic Church, Yogyakarta 2. Penelusuran Makna Ruang Publik Pada Rumah Tradisional Masyarakat Jawa Melalui Studi Spasial Ritual Acara Pernikahan Adat, Studi Kasus : Kota Gede, Yogyakarta Defining Public Space In Javanese Traditional House Through Spatial Study Of The Ritual In Traditional Wedding Ceremony 3. Evaluasi Keandalan Gempa Rumah Tradisional Melalui Penilaian Performa Desain Struktur Rumah Earthquake Reliability Evaluation Of Traditional Houses Through Performance Assessment Of House Structural Design Joyce M. Laurens Sumardiyanto, Antariksa, Purnama Salura Wahyu Wuryanti 80

89 NO JUDUL TULISAN PENULIS 4. Potensi Dan Kendala Dalam Rangka Pengembangan Lingkungan Permukiman Tradisional Yang Berwawasan Lingkungan Di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat Potential And Constraints In Order To Develop Traditional Neighborhoods Environmentally In Bima Regency,West Nusa Tenggara Province 5. Keandalan Bangunan Rumah Dan Gedung Pasca Gempa Kabupaten Beuner Meuriah Houses And Building Structure Capability Post-Quake The Beuner Meuriah District 6. Komposisi Campuran Optimum Paving Block Dari Limbah Batubara Industri Tekstil Optimum Mix Composition Of Paving Block Of Coal Ash Textile Industry 7. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dalam Pembangunan Kota Green Open Space Available In The Development Of City JURNAL PERMUKIMAN Vol. 10 No. 2, November Pengkajian Penyediaan Sarana Prasarana Permukiman Berdasarkan Daya Dukung Pulau Giliyang Assessing Infrastructure Provision Based On Carrying Capacity Of Giliyang Island 2. Revisi Model Penilaian Eco-Degree Di Kawasan Permukiman Perdesaan Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) A Revision For Eco-Degree Assessment Model For Rural Settlement In The Upstream Watershed Area 3. Pemodelan Tingkat Risiko Bencana Tsunami PadaPermukiman Di Kota Bengkulu Menggunakan Sistem Informasi Geografis Modeling Of Tsunami Disaster Risk In The Settlement Of Bengkulu City Using Geographic Information System 4. Metoda Penerapan Zero Run Off Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya Untuk Peningkatan Panen Air Hujan Dan Penurunan Puncak Banjir Method Of Application Of Zero Run Off The Building And Yard For Improvement Rain Water Harvesting And Flood Peak Reduction 5. Efektivitas Pengawetan Bambu Untuk Bahan Material Rumah Apung Danau Tempe Di Sulawesi Selatan The Effectiveness Of Bamboo Preservation Materials For Floating House Tempe Lake In Southern Sulawesi Muhajirin Johnny Rakhman Nurul Aini Sulistyowati Fitrijani Anggraini Rian Wulan D., Rani Widyahantari, Heni Suhaeni, Puthut Samyahardja, Wahyu Yodhakersa Fani Deviana, Arip P. Rachman S. Hidayatullah Santius Sarbidi Karina Mayasari, Muh. Yunus, Muh. Daud 2) Pengembangan mutu kelembagaan menghasilkan output sebanyak 4 (empat) dokumen yang dilaksanakan oleh satker Bandung, satker Makassar, satker Denpasar dan satker Medan. Realisasi pelaksanaan kegiatannnya adalah pada SMM (SNI ISO 9001:2008) dengan Surveilan visit II pada Desember ) Administrasi umum dan peningkatan sarana kelitbangan sebanyak 1 (satu) dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Sumber Daya Kelitbangan. Realisasi pelaksanaan kegiatannnya 81

90 adalah pada SNI ISO 17020:2012 dengan surveilan dari KAN dan SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan surveilan dan penambahan lingkup. 4) Penyelenggaraan perpustakaan sebanyak 2 (dua) yang dilaksanakan oleh Satker Bandung (Bidang Sumber Daya Kelitbangan) dan Satker Denpasar. Didalamnya mencakup pengadann buku, kliping dan langganan jurnal online. 5) Pengurusan HAKI sebanyak 1 (satu) dokumen yang dilaksanakan oleh Bidang Sumber Daya Kelitbangan 6) Penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasional sebanyak 3 (tiga) dokumen yang dilaksanakan oleh satker Bandung, Satker Denpasar dan satker Medan. Pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut ; Pengurusan Tugas dan Ijin Belajar sebanyak 5 Pegawai Pengurusan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri sebanyak 113 Pegawai dalam rangka mengikuti event/kegiatan internasional. Fasilitasi Diklat penjenjangan sebanyak 17 orang Fasilitasi Diklat Teknis dan Non Teknis sebanyak 83 orang dalam 5 (lima) penyelenggaraan. Penyelenggaraan Seminar Jelajah Arsitektur Tradisional sebanyak 3 orang Fasilitasi keikutsertaan seminar, workshop, dll sebanyak 9 orang dalam 3 (tiga) kegiatan. Pelaksanaan Seminar Nasional Rumah Tradisional. Seminar Nasional Rumah Tradisional merupakan wahana dalam mengangkat transformasi nilai-nilai arsitektur tradisional. Peran Puslitbang Permukiman sebagai pendorong berbagai inovasi dan penemuan yang aplikatif dalam rekayasa bangunan. Seminar dilaksanakan selama dua hari, 20 s.d. 22 November 2015 dengan tema Menelusuri Kemanfaatan Arsitektur Tradisional untuk Arsitektur Masa Kini dan Mendatang, di Sanur Bali. Seminar didahului dengan laporan penyelenggaraan Kepala Pusat Litbang Perumahan Permukiman yang dalam hal ini diwakili Kepala Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar Kuswara, ST, MA., dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan rangkaian seminar Nasional 2015 Kepala Badan Litbang PUPR yang diwakili Kepala Pusat Litbang Perumahan Permukiman Prof (R). DR. Ir. Arief Sabaruddin, CES. Dalam rangkaian acara ini menghadirkan para pembicara kunci dari pembuat kebijakan; Kemudian dilakukan deklarasi Forum Masyarakat Arsitektur Tradisional Indonesia ( FORMAT ), yang disepakati oleh para inisiator diantaranya Ir. Johny FS Subrata, MA., DR. Ir. Purnama Salura, MT., DR. Ir. M Muqoffa, MT., Ir. Priyo Pratikno,MT., DR. Ngakan Ketut Achwin, ST., DR. Ir. Alwin Suryono,MT., Ir. Dian Irawati, MT. Forum ini didirikan dengan tujuan sebagai wadah untuk bertukar informasi, riset, aplikasi dan publikasi tentang arsitektur tradisional Indonesia yang dapat mensinergikan berbagai kepentingan dari hulu ke hilir, memiliki itikad baik untuk menumbuhkembangkan konsep-konsep arsitektur tradisional Indonesia sekaligus mendorong kreativitas dan produktivitas para anggotanya, tidak berafiliasi dengan kelompok atau partai politik apapun. Dilanjutkan dengan sesi presentasi pemakalah dari peserta seminar yang dilakukan secara paralel. Dihari terakhir peserta seminar Nasional Jelajah Arsitektur Tradisional mengikuti Fieldtrip & Workshop tata cara pembuatan sirap bambu yang merupakan ajang diseminasi salah satu teknologi yang diadopsi dari arsitektur tradisional Bali yang bertempat di Desa Adat Penglipuran. 82

91 Gambar 4-48 Pelaksanaan Seminar Nasional Rumah Tradisional Layanan Perkantoran Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 12 bulan pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai sepenuhnya (100%). Output berupa layanan ini dilaksanakan oleh 5 (lima) satuan kerja di lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman melalui: 1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan. Output ini mencakup komponen gaji dan tunjangan; tunjangan kinerja; uang makan; uang lembur; dan gaji non-pns. 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran. Pada tahun 2015 ini mencakup: pengadaan toga/pakaian kerja, operasional perkantoran & pimpinan, Perawatan Gedung Kantor; perawatan rumah negara, perawatan sarana gedung, Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4; Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2; Langganan Daya dan Jasa; jasa keamanan dan kebersihan ; Pengiriman Jasa Pos dan Giro; pertemuan dan penerimaan delegasi tamu ; keperluan perkantoran Sasaran Kegiatan Layanan PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan oleh Puslitbang Permukiman merupakan pelaksanaan salah satu fungsi yang didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Puslitbang Permukiman. PNBP ini memberikan gambaran kontribusi unit organisasi dalam meningkatkan pendapatan negara. Terdapat penambahan Pagu PNBP pada revisi DIPA ke 4 (empat) sejumlah 1,9 M. Sehingga pagu Keseluruhan Pusat Litbang Permukiman yang semula Rp (seratus dua puluh empat milyar rupiah) naik menjadi Rp (seratus dua puluh lima milyar sembilan ratus tujuh juta seratus ribu rupiah). Target awal penerimaan sesuai yang tercantum dalam Penetapan Kinerja adalah Rp (Dua milyar lima ratus juta rupiah) naik menjadi Rp (empat milyar empat ratus empat puluh enam ribu dua puluh dua ribu delapan ratus tujuh puluh lima rupiah) atau naik sebesar Rp. 83

92 (satu milyar sembilan ratus empat puluh enam juta dua puluh dua ribu delapan ratus tujuh puluh lima rupiah). Total penerimaan PNBP pada tahun 2015 melebihi target yang ditetapkan yaitu senilai adalah Rp (empat milyar lima ratus empat puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh satu ribu delapan ratus tujuh puluh lima rupiah). Perbandingan target dan realisasi penerimaan PNBP dari tahun adalah sebagai berikut: Target dan Penerimaan PNBP Penerimaan Realisasi Gambar 4-49 Grafik Realisasi dan Target Penerimaan PNBP Evaluasi dan Analisis Kinerja Outcome Sebagaimana hasil pengukuran kinerja outcome pada Subbab Capaian Kinerja, maka dilanjutkan dengan evaluasi dan analisis kinerja outcome pada masing-masing pernyataan sasaran program yang menjadi kontribusi Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman bagi capaian Badan Litbang pada tahun 2015 sebagaimana berikut ini: Sasaran Program Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Stakeholders Teknologi hasil litbang bidang perumahan dan permukiman didorong untuk dapat dicapai kebermanfaatannya pada tahun 2015 ini, sebagaimana telah disebutkan dalam Subbab Perjanjian Kinerja adalah sebanyak 5 (lima) teknologi. Berdasarkan hasil identifikasi pemanfaatannya, maka untuk masing-masing teknologi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Teknologi Pengolahan Air Laut/Payau Latar belakang dari kegiatan ini adalah : Belum optimalnya pengelolaan air serta meningkatnya dampak pencemaran lingkungan, persepsi tentang pentingnya sanitasi masih rendah, Belum efisien dan kesesuaian penerapan teknologi sistem pengolahan air limbah yang diterapkan khususnya di pulau kecil dan kawasan pesisir. 84

93 Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memperoleh tingkat efisiensi dan kehandalan prototipe teknologi penyediaan air minum (air baku air payau atau air bukan payau) dan sistem sanitasi di pulau kecil dan kawasan pesisir. Output kegiatan ini adalah Prototipe teknologi pengolahan air minum, air baku air payau atau air bukan payau dan sanitasi untuk pulau-pulau kecil atau kawasan permukiman pesisir. Outcome yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan air bersih/minum yang memenuhi syarat kesehatan di daerah pesisir/pulau kecil dan berkurangnya pencemaran lingkungan di kawasan pesisir. Gambar 4-50 Prototipe Teknologi Air Laut / Payau Tabel 4-35 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Air Laut / Payau NO KRITERIA PEMENUHAN URAIAN 1. Kebermanfaatan Menyediakan teknologi air minum untuk permukiman di pulau-pulau kecil dan atau kawasan pesisir yang bisa dioperasionalkan dan direplikasi masyarakat. 2. Keberfungsian Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan menggunakan air baku berupa air payau atau air laut. Produknya berupa air minum isi ulang 3. Keberlanjutan Serah terima kepada masyarakat desa Kecamatan Kampung Laut (desa Ujungalang, Klaces, Panikel dan Ujung Gagak) Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, dan telah dibentuk tim khusus pengelola BUMDes di masing-masing desa yang bertanggung jawab dalam operasi dan pemeliharaan, termasuk pengelolaan keuangan yang bersumber dari pemanfaatan air. 4. Ketercukupan - - Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 dan 2015 dengan lokasi penerapan sebagai berikut: Tabel 4-36 Lokasi penerapan Teknologi Air Laut / Payau TAHUN LOKASI PENERAPAN ANGGARAN 2013 Desa Maluriwu RT 014 RW 003 Dusun Uwa Kecamatan Palue Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur PEMANFAAT Masyarakat Desa Maluriwu RT 014 RW 003 Dusun Uwa 85

94 Desa Bokonusan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur 2015 Kec. Kampung Laut, Kab. Cilacap Jawa Tengah Desa Ujungalang Desa Panikel Desa Klacis Desa Ujung Gagak Masyarakat Dusun 4 Desa Bokonusan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur Masyarakat Kampung Laut, Kab. Cilacap Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Bangunan Lokal (Teknologi Papan Lapis Gewang) Teknologi ini merupakan teknologi bahan bangunan yang memiliki tujuan untuk meningkatakn kualitas komponen partisi dinding pada rumah Timor melalui teknologi Laminasi dan Pengempaan Gewang (Bebak). Beberapa keunggulan yaitu : Bahan baku lokal tersebar di NTT Ramah lingkungan Proses pembuatan sederhana Karakteristik fisis & mekanis sudah memenuhi SNI Harga cukup bersaing Bobot per papan cukup ringan, memudahkan transportasi & pemasangan Gambar 4-51 Prototipe Teknologi Papan Lapis Gewang Tabel 4-37 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Papan Lapis Gewang NO KRITERIA PEMENUHAN URAIAN 1. Kebermanfaatan Meningkatkan kualitas komponen partisi dinding pada rumah Timor melalui teknologi Laminasi sebagai salah satu bahan bangunan alternatif untuk pembangunan rumah murah 2. Keberfungsian Menyediakan konsep rumah murah sehat sederhana dengan pemanfaatan bahan lokal untuk menunjang percepatan pemenuhan kebutuhan rumah di Provinsi NTT. 3. Keberlanjutan Penyediaan unit produksi papan lapis gewang yang dikelola oleh pemprov NTT untuk keberlanjutan penyediaan papan lapis gewang 4. Ketercukupan

95 Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 sampai 2015 dengan lokasi penerapan sebagai berikut: Tabel 4-38 Lokasi penerapan Teknologi Air Laut / Payau TEKNOLOGI LOKASI PENERAPAN PEMANFAAT Penerapan Teknologi BB lokal Gewang laminasi Unit produksi Gewang laminasi Kompleks Perumahan Kolhua, Kupang, Nusa Tenggara Timur Kodim Lama, Kecamatan Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur Bengkel dan gudang peralatan Dinas Pekerjaan Umum Kupang Pemerintah Provinsi NTT Kodam VII Udayana Pemprov NTT Teknologi Peningkatan Kinerja Air Minum Salah satu teknologi peningkatan kinerja air minum yang telah dirasakan manfaatnya oeh masyarakat adalah Pengembangan dan Penerapan Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Permukiman Daerah Aliran Sungai (DAS). Sejak tahun , Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR telah melaksanakan penerapan teknologi terpadu di zona hulu perkotaan DAS Bengawan Solo, zona hulu- hilir DAS Citarum, DAS Ciliwung,DAS Brantas, serta zona hulu dan hilir sungai Kampar. Hasil penelitian menunjukkan, penerapan teknologi terpadu dapat mendukung Gambar 4-52 Prototipe Teknologi Peningkatan Kinerja Air Minum penyediaan air minum, peningkatan pelayanan sanitasi berbasis daur ulang serta mendukung peningkatan fungsi DAS. Output kegiatan ini adalah (i) terbangunnya suatu prototipe teknologi pengolahan air dan sanitasi secara sustainable pada area permukiman di kawasan DAS, (ii) tersedianya modul panduan pengelolaan teknologi air dan sanitasi yang sesuai karakteristik kawasan permukiman DAS. Sedangkan outcome kegiatan ini adalah tersedianya alternatif teknologi pengolahan air dan sanitasi yang dapat dipertimbangkan untuk pengelolaan air di lingkungan permukiman kawasan DAS oleh para pemangku kepentingan Tabel 4-39 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Peningkatan Kinerja Air Minum NO KRITERIA PEMENUHAN URAIAN 1. Kebermanfaatan Meningkatkan akses air minum dan sanitasi berbasis daur ulang Meminimumkan beban pencemaran air limbah domestik ke kawasan DAS Memanfaatkan potensi air permukaan untuk pemenuhan kebutuhan air rumah tangga 2. Keberfungsian Menyediakan prototipe teknologi terpadu air minum dan sanitasi di kawasan DAS 87

96 Menediakan panduan untuk pengelolaan teknologi air minum dan sanitasi 3. Keberlanjutan Pemantauan oleh pemda, lokasi pembelajaran oleh insitusi pendidikan, pemda, masyarakat Pilihan teknologi air limbah untuk replikasi oleh pemda provinsi Jawa Barat di 0-20 km DAS Citarum Bahan kajian untuk penerapan di beberpa kawasan oleh Forum DAS Ciliwung, Pemda Kab. Bogor, Kota Depok Replikasi oleh Jubit Korea di Citarum hulu Bahan untuk penerapan teknologi air limbah oleh Pemda Kota Malang 4. Ketercukupan - - Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2012 sampai 2015 dengan lokasi penerapan sebagai berikut: Tabel 4-40 Lokasi Penerapan Teknologi Peningkatan Air Minum TAHUN LOKASI PENERAPAN PEMANFAAT 2012 Solo - DAS Bengawan Solo Masyarakat 2013 Kab. Sumedang - DAS Citarum Kab. Bandung - DAS Citarum Kab. Bandung Barat - DAS Citarum Kab. Karawang - DAS Citarum 2014 Kab. Bogor - DAS Ciliwung Kota Depok - DAS Ciliwung Kota Malang DAS Brantas 2015 Kota Pekanbaru - DAS Siak Kab. Kampar - DAS Kampar Masyarakat Masyarakat Masyarakat Teknologi Pengembangan Rumah Murah/ Sehat/Layak Huni Dan Berwawasan Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman sejak tahun 2005, melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan tentang rumah murah yang memenuhi standar persyaratan teknis seperti yang diamanatkan dalam undang undang bangunan gedung dan telah teruji di laboratorium, sehingga prototipe rumah murah yang dikembangkan tersebut layak untuk diterapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat seluruh Indonesia. Sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan dan Bappenas, Pusat Litbang Permukiman diberi kepercayaan untuk melakukan tugas penyebarluasan hasil teknologi litbang tentang prototipe rumah murah melalui penerapan lapangan / aplikasi rumah contoh skala penuh sebagai sarana desiminasi ke seluruh propinsi di Indonesia. Output kegiatan ini adalah Terbangunnya prototipe rumah murah beberapa propinsi sebagai bahan mapping (zonasi) rumah murah di Indonesia. Outcome kegiatan ini adalah Tereplikasi teknologi rumah murah produk puskim seluruh provinsi di Indonesia. Pusat Litbang Permukiman telah melaksanakan penerapan lapangan teknologi rumah murah berbasis bahan lokal di 88

97 beberapa Provinsi yang ditangani oleh oleh Satker Bandung, Satker Balai PTPT Denpasar dan Balai PTPT Makasar. Gambar 4-53 Prototipe Teknologi Rumah Murah Tabel 4-41 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Rumah Murah NO KRITERIA PEMENUHAN URAIAN 1. Kebermanfaatan Menerapkan prototipe rumah contoh di beberapa daerah yang memiliki kebutuhan rumah tinggi untuk mempercepat pembangunan dan dapat direplikasi oleh masyarakat. 2. Keberfungsian Tersedianya referensi bagi pemerintah, swasta dan masyarakat utuk membangun rumah yang memenuhi syarat teknis dengan harga yang terjangkau. 3. Keberlanjutan Pengembangan unit produksi di daerah yang akan dikelola oleh kelompok masyarakat dan dikoordinir oleh pemda setempat. 4. Ketercukupan - - Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2012 sampai 2015 dengan lokasi penerapan sebagai berikut: Tabel 4-42 Lokasi penerapan Teknologi Rumah Murah TAHUN LOKASI PENERAPAN PEMANFAAT TA 2012 Medan - Martubung III Perumnas - GM I Parung Panjang - Bogor Perumnas - GM III Soreang Perumnas - GM IV Prop. JABAR (CIREBON) Perumnas - GM IV Prop. JATENG (SEMARANG Pucang Gading) Perumnas - GM V DI. Yogyakarta (Bantul) Perumnas - GM V Prop. Jatim (MOJOKERTO) Perumnas - GM VI Prov NTB (Lombok) Perumnas Prov Sulsel (Makassar) Perumnas TA 2013 Metro Lampung Pemerintah Kota Lampung Soreang Perumnas - GM IV 89

98 Kota Bukit Tinggi - Padang Pesantren Al Islah Kab. Agam - Padang Walinagari Kab. Pasaman Barat - Padang Pesantren Darul Yamani Air Raja - Tanjung Pinang Kepulauan Riau Perumnas GM I Bengkulu Perumnas GM II Provinsi Kalimantan Timur (Balikpapan) Perumnas Provinsi Sulawesi Utara (Manado) Pemprov TA 2014 Kompleks RS. Pemprop. Kep. Babel Pemprop. Kep. Babel Komplek Ristek Balitbangda Pemprop. Riau Pemprop. Riau Sungai Duren - Jambi Perumnas GM II Propinsi Sulawesi Barat (Mamuju) Pemda Propinsi NTT (Kupang) Pemda TA 2015 Tangerang Kota - Prop. Banten Pemprop. Banten Serang - Prop. Banten Pemprop. Banten Lebak - Prop. Banten Pemprop. Banten Jagabaring - Palembang Pemprop. Sumsel. Juwata - Tarakan Kalimantan Utara Pemerintah Kota Lampung Safifi - Halmahera Pemprop. Maluku Utara Teknologi Pengolahan Air Limbah (Vermibiofilter) Teknologi pengelolah limbah sistem vermibiofilter merupakan teknologi pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses dekomposisi limbah domestik menggunakan decomposer cacing tanah (lumbrecus rubellus) dan mikroba. Tujuan kegiatan : Mengembangkan teknologi vermibiofilter dengan memanfaatkan cacing, Mengetahui kinerja dan keandalan teknologi sistem vermibiofilter sesuai dengan karakteristik daerah dan pengembangannnya Output kegiatan : Terbangunnya suatu prototipe teknologi pengolahan air limbah sistem vermibiofilter yang berkelanjutan di permukiman dan tersedianya panduan teknologi pengolahan air limbah dengan vermibiofilter. Outcome kegiatan : Termanfaatkannya teknologi pengolahan limbah dengan sistem vermibiofilter. Tersedianya alternatif teknologi pengolahan air limbah domestik Gambar 4-54 rototipe Teknologi Vermibiofilter 90

99 Tabel 4-43 Identifikasi Pemenuhan Outcome Teknologi Vermibiofilter NO KRITERIA PEMENUHAN URAIAN 1. Kebermanfaatan Mendapatkan teknologi pengolahan air limbah yang berorientasi pada nilai tambah dan meningkatkan kualitas keseimbangan ekosistem 2. Keberfungsian Meningkatkan kualitas lingkungan dengan meminimalisasi timbulan limbah tinja dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan 3. Keberlanjutan Replikasi prototipe di berbagai wilayah dengan varian kontur tanah 4. Ketercukupan Sasaran Program Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Stakeholders Aktivitas Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis biasa disebut PULSA, yang juga merupakan salah satu Quick Wins Kementerian PU. Hasil dari PULSA tersebut dapat dirasakan langsung oleh pengguna karena penggunalah yang meminta layanan untuk melakukan uji laboratorium, sertifikasi maupun advis teknis sesuai kebutuhan pengguna. PULSA ini lebih diarahkan kepada upaya pelayanan kepada masyarakat maupun stakeholder terkait yang membutuhkan pelayanan PULSA. Sasaran program tersebut mencakup 3 (tiga) indikator kinerja yang menunjukkan tingkat layanan yang mampu diberikan oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dalam hal advis teknis, proses sertifikasi dan uji laboratorium. Adapun dari salah satu layanan tersebut pada tahun 2015 dapat diukur tingkat kepuasan pelanggannya sebagai berikut: Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan Terhadap pelayanan sertifkasi yang diberikan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman pada tahun 2015 yaitu pelayanan setifikasi IPA dan IPAL dilakukan pengukuran indeks kepuasan pelanggan dengan kriteria sebagai berikut: A: Kesulitan mengajukan permohonan inspeksi? B: Kesulitan mengajukan perhitungan biaya inspeksi instalasi? C: Waktu pelayanan membutuhkan waktu lama? D: Sistem pelaporan hasil dan pembuatan sertifikat membutuhkan waktu lama? E: Kesulitan mengajukan pekerjaan lapangan? F: Pekerjaan lapangan membutuhkan waktu terlalu lama? G: Apakah petugas inspeksi lapangan tidak menggunakan metode/standar yang baku? H: Kesulitan dalam menyampaikan benda uji? I: Petugas penerima sampler mengulur-ulur dan mempersulit? J: Apakah data hasil inspeksi tidak akurat? Penilaian kriteria yang dilakukan oleh beberapa responden adalah sebagai berikut: 91

100 Tabel 4-44 Tabulasi dan Pengolahan Data Persepsi Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi yang Diterbitkan di Lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015 FORMULASI PERTANYAAN A B C D E F G H I J a. PT. Bata Pramesti Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak b. PT. Ruhaak Phala Industri Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak c. PT. Bioseptic Waterindo Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Abadi d. PT. Rapi Tirta Treatimindo Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak e. PT. Adimas Teknologi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Sumber: Sumber daya kelitbangan 2015 Keseluruhan responden merasa pelayanan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sudah memuaskan, tidak ada kendala dan kekurangan berdasarkan 10 parameter yang dianalisa. Seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan inspeksi belum dapat dianalisa karena jawaban hanya tidak dan ya. Formulir perlu dilakukan pengembangan menggunakan skala Likert (misal 1-5) dan pertanyaan yang ada baru hanya sebatas kesesuaian dengan pelayanan teknis, namun seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan belum dapat dievaluasi. 4.5 Kendala yang Dihadapi dalam Pencapaian Kinerja Dalam pelaksanaan pencapaian kinerja keuangan, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi sehingga ikut berdampak pada kinerja fisik. Kendala tersebut diantaranya: Blokir anggaran/bintang pada satker Bandung sebesar Rp (belanja barang) dan Rp (belanja modal) pada kegiatan sebgai berikut : Kegiatanpengkajian dan pengembangan model permukiman di kawsan pesisisr Kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi air minum di pulua kecil Kegiatan pengembangan unit inkubasi hasil litbang permukiman Pengadaan kendaraan bermotor Blokir anggaran/bintang pada satker Denpasar sebesar Rp (belanja barang) pada kegiatan sebgai berikut : Kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi gewang laminasi untuk peningkatan kualitas oermukiman di propinsi NTT Kegiatan penyelenggaraan seminar nasional perumahan tradisional di Kalimantan Timur Blokir anggaran/bintang pada satker Makassar sebesar Rp (belanja barang) pada kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi permukiman berbasis potensi lokal Blokir anggaran/bintang pada satker Medan sebesar Rp (belanja barang) pada kegiatan aplikasi teknologi sistem struktur Brikon untuk bangunan 2 lantai Blokir belanja barang merupakan dana optimasi yang masih memerlukan review dari BPKP sedangkan blokir belanja modal karena alokasi harus dilengkapi dasar hukum pengalokasiannya 92

101 4.6 Efisiensi dan Efektivitas Analisa efisiensi dan efektifitas diperoleh dengan membandingkan antara realisasi output dan input masing-masing kegiatan Pusat LItbang Permukiman sebagai : Tabel 4-45 Sasaran Strategis Tahun 2015 NO Sasaran Strategis/ Program/Kegiatan Satuan Persentase Capaian Output Persentase Capaian Output 1 Hasil Riset dan Pengembangan, penerapan/pemanfaatan a. Teknologi teknologi ,15 Naskah ilmiah buku 100 Model Sistem naskah ,38 Model Fisik unit ,44 R-0 naskah ,46 Prototipe unit ,67 b. Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Prosiding DSP ,36 2 Rekomendasi dan Masukan kebijakan a. Naskah Kebijakan Naskah ,60 Kebijakan b. R-3 naskah 75 66,14 c. Layanan Pengujian Lab laporan ,81 d. Dokumen AdTek Prosiding ADTEK ,13 3 Perencanaan, Monev, Kerjasama dan pengembangan kapasitas sumber daya a. Laporan Pengelolaan Keuangan Dokumen ,48 (pembinaan administrasi keuangan, SAI, dan administrasi kesatkeran) b. Laporan Pengelolaan Dokumen ,72 Administrasi Umum, BMN dan Hukum (Administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN) c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Unit ,85 (Seluruh kegiatan pengadaan) d. Laporan Perencanaan dan Dokumen ,67 Monev e. Laporan Kerjasama Dokumen ,36 f. Laporan Kepegawaian dan Ortala Dokumen ,57 g. Laporan penyelenggaraan sarana Dokumen ,63 kelitbangan (Perpustakaan, Jurnal, SMM dan HAKI ) h. Laporan Layanan Perkantoran Bulan ,38 (gaji, tunjangan, operasional, dan pemeliharaan perkantoran) 4 Layanan PNBP Rupiah 102,29 93,69 Rata-rata 98,86 79,76 Dari perbandingan antara realisasi output dan realisasi input diperoleh data realisasi output adalah sebesar 98,86 % dan realisasi input sebesar 79,76%. 93

102 Pencapaian output sebesar 98,86 % dapat dicapai karena pada salah satu kegiatan yaitu R-3 tidak memenuhi target kegiatan ( 20 naskah R3 ). Sebanyak 20 judul telah diajukan dalam konsensus namun terdapat 5 judul standar yang masih memerlukan pembahasan kembali. Walaupun terdapat salah satu kegiatan yang outputnya tidak dapat tercapai 100% namun kegiatan ini dapat ditutupi dan bahkan dapat melebihi target yang ditetapkan yaitu kegiatan layanan PNBP. Kegiatan ini dapat melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 102,29%. Untuk mencapai target output, Puslitbang Perumahan dan Permukiman hanya menggunakan sumber daya keuangan sebesar 92,10% dan berhasil mengefisienkan anggaran/input yang digunakan sebesar 7,9%. Dengan kata lain pada tahun 2015 Puslitbang Perumahan dan Permukiman mampu menghemat sebesar Rp Penghargaan yang Diperoleh Pada tahun 2015, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman berhasil meraih 3 (tiga) penghargaan berupa: 1. Salah satu satker Pusat Penelitian Dan Pengambangan Perumahan Dan Permukiman PUPR yaitu Satker Balai Litbang Permukiman Tradisional Wilayah Barat (Medan) memperoleh peringkat terbaik pertama dalam pengelolaan BMN. Selain itu, satker Pusat Penelitian dan Pengambangan Perumahan dan Permukiman (Bandung) juga memperoleh peringkat terbaik ketiga dalam pengelolaan BMN. Gambar 4-55 Penghargaan Satker medan sebagai Satker terbaik pertama dalam pengelolaan BMN 2..Penghargaan untuk Penerapan Kayu LVL (Laminated vineer lumber) untuk struktur jembatan pada bangunan kantor sebagai juara 2 kategori Teknologi Tepat Guna pada Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia

103 Gambar 4-56 Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia RISHA Indocement Pada Gerakan Peduli Rumah Layak Untuk Rakyat Gerakan Peduli Rumah Layak untuk Rakyat ini bertujuan membangun kerjasama antar berbagai komponen masyarakat baik dari pemerintah, swasta, LSM, akademisi, dan pihakpihak yang bergerak dalam bidang konstruksi penyediaan rumah layak huni bagi rakyat. Menteri PUPR berkesempatan pula menyerahkan 11 unit Risha, alat cetak panel RISHA dan komposter komunal pengolahan sampah organik rumah tangga kepada masyarakat Desa Tanjung Anom berpendapatan rendah. Gambar 4-57 Gerakan Peduli Rumah Layak untuk Rakyat 95

104 4.8 PENUTUP Sebagaimana disebutkan dalam renstra Kementerian PUPR, penelitian dan pengembangan memiliki peran sebagai scientific backbone dan sebagai leader dalam bidang teknologi infrastruktur. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sendiri sebagai salah satu unit kerja eselon II di bawah Badan Litbang Kementerian PUPR mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang Perumahan dan Permukiman. Pada tahun 2015 ini, mengawali pelaksanaan perencanaan jangka menengah yang ketiga ( ), Kementerian PUPR dan Badan Litbang --yang didalamnya termasuk Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman -- telah memperbaiki indikator kinerjanya, terutama pada skala outcome. Hal itu sesuai dengan hasil sejumlah kajian dan evaluasi, serta rekomendasi Kementerian PAN dan RB dalam evaluasi SAKIP Kementerian PUPR. Dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2015 Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman menjadi lebih baik dan terukur dalam memberikan gambaran kinerjanya. Dalam LKIP ini sudah disajikan sejumlah keberhasilan dan kendala yang harus dihadapi dalam upayanya memenuhi sasaran kegiatan untuk mendukung tercapainya sasaran program Badan Litbang dan sasaran strategis Kementerian PUPR. Sasaran tersebut telah dituangkan ke dalam 4 (empat) indikator kinerja program berskala outcome dan 14 indikator kinerja kegiatan berskala output pada bidang Perumahan dan Permukiman. Berdasarkan hasil pengukurannya, dari 14 indikator kinerja kegiatan hampir seluruhnya tercapai sesuai target, sementara 1 (satu) indikator melampaui target dan 1 (satu) indikator tidak memenuhi target. Adapun dari sisi penggunaan anggarannya dapat terserap sebesar 92,10 %. Dengan demikian secara umum target dan sasaran yang telah diperjanjikan oleh Kepala Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman pada tahun 2015 telah dapat dituntaskan dengan cukup baik dan diharapkan akan dapat lebih meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Diharapkan dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini akan dapat memberikan informasi yang bermanfaat secara transparan dan akuntabel kepada seluruh pihak yang berkepentingan, (terutama terkait dengan perencanaan kedepan) sehingga kemudian dapat memberikan feedback untuk peningkatan kinerja berikutnya. 4.9 Permasalahan dan Tindak Lanjut (per Triwulan) Pelaksanaan kinerja tahun anggaran 2015 dihadapkan dengan sejumlah dinamika yang terjadi. Diantara dinamika tersebut diantaranya mencakup: Perubahan dan transisi struktur, nomenklatur, tugas dan fungsi Kementerian, Unit Organisasi Eselon I, Unit Kerja Eselon II dan jenjang dibawahnya. Terlambatnya pengesahan DIPA dan berlakunya Kebijakan Pembekuan pencairan anggaran kegiatan terkecuali untuk sejumlah komponen yang bersifat rutin. Transisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis Kementerian dari menuju , termasuk didalamnya struktur output. 96

105 Dinamika tersebut secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan sejumlah permasalahan yang harus dihadapi dan ditindak lanjuti dengan langkah-langkah strategis dan operasional dalam rangka pengendalian organisasi untuk tetap dapat memenuhi sasaran-sasaran kinerjanya. Adapun permasalahan dan tindak lanjutnya tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut ini Tabel 4-46 Permasalahan dan Tindak Lanjut per Triwulan Dalam Rangka Pencapaian Kinerja Tahun 2015 PERIODE PERMASALAHAN TINDAK LANJUT Triwulan 1 Terdapat Perubahan Nomenklatur Kementerian Pekerjaan Umum Terdapat beberapa kegiatan yang di blokir dengan total nilai (kegiatan NCICD, Kegiatan Penerapan air minum di pulau-pulau kecil, kegiatan inkubasi, dan pembelian kendaraan bermotor) Triwulan 2 Terdapat Perubahan Nomenklatur Satuan kerja Terdapat Perubahan Struktur Program Terdapat Kebijakan Penyerapan Anggaran Terdapat masalah perijinan pada salah satu pengadaan alat yang dilelangkan (videotron) Triwulan 3 Terdapat banyak perubahan arahan dari pimpinan terkait pelaksanaan kegiatan litbang Triwulan 4 Terdapat beberapa paket lelang yang pelaksanaannya harus diulang. Hal ini menyebabkan waktu pelaksanaan pekerjaan mundur dari jadual semula; Kurang dipahaminya struktur penganggaran oleh pelaksana sehingga menyebabkan sering terjadinya salah pengambilan jenis belanja atau pemanfaatan jenis belanja tertentu yang minim Adanya indikasi banyaknya rekanan nakal yang dicirikan : lelang yang selalu gagal hingga akhirnya dilakukan pemilihan langsung; jebakan waktu yang menggiring penyelesaian di penghujung tahun, harga timpang cukup tinggi untuk item pekerjaan yang menguntungkan dan sebaliknya. Tidak proporsialnya jumlah SDM fungsional Peneliti dan Perekayasa dibandingkan postur organisasi litbang sehingga ada kendala dalam menjalankan kegiatan penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan kompetensinya. Selain hal tersebut juga jumlah Sumber Daya Manusia tidak sebanding dengan beban kerja. Puslitbang Permukiman segera melakukan penyesuaian dengan nomenklatur baru Melengkapi data dukung untuk membuka blokir Melakukan monitoring dan evaluasi internal secara rutin Melakukan terobosan ijin dengan pendekatan birokrasi Melakukan diskusi dengan KBK terkait perubahan arah kebijakan pimpinan tentang pelaksanaan kegiatan litbang Dalam hal keterlambatan proses lelang karena harus dilakukan lelang ulang, telah diupayakan solusinya melalui konsultasi dan pendampingan dengan Inspektorat jenderal Kementerian Pekerjaan Umum; Tidak memberi toleransi kepada rekanan yang memojokkan Puskim untuk menerima penyelesaian pekerjaan melanggara batas waktu kontrak. Menyosialisasikan kebijakan baru secara intensif ke pelaksana kegiatan Masalah tidak proporsionalnya jumlah SDM fungsional Peneliti dan Perekayasa dibandingkan postur organisasi litbang, maka telah dikeluarkan kebijakan Kapuslitbang Perumahan Permukiman untuk melibatkan tenaga ahli dari luar (perguruan tinggi) dalam rangka membantu pelaksanaan kegiatan litbang. 97

106 4.10 Rekomendasi lakip 2015 Berdasarkan LKIP Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2014, yang menandai berakhirnya pelaksanaan rencana jangka menengah kedua ( ) dan capaiannya menjadi baseline perencanaan berikutnya ( ), maka terdapat sejumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 ini. Rekomendasi dan tindaklanjut tersebut adalah sebagaimana berikut ini: Tabel 4-47 Tindak Lanjut Rekomendasi LKIP 2014 NO REKOMENDASI TINDAK LANJUT 1. Renstra : Penyusunan Renstra untuk periode selanjutnya ( ) harus mencantumkan tujuan dan sasaran yang berorientasi hasil. Target kinerja pada Renstra ditetapkan dengan menggunakan data-data pada tahun sebelumnya minimal dari tahun Dokumen Renstra sebaiknya dievaluasi secara berkala dalam kurun waktu tertentu 2. Perbaikan pada indikator kinerja tujuan agar lebih spesifik dan terukur 3. Mengembangkan pengukuran kinerja menggunakan teknologi informasi agar dapat diakses secara mudah dan transparan 4. Basis data LKIP sebaiknya menggunakan data kinerja pada tahun-tahun sebelumnya (kurang lebih 5 tahun kebelakang) 5. Sebaiknya dilakukan modifikasi pedoman dalam mengevaluasi program agar sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Penyusunan Renstra sebagai perencanaan jangka menangah menggunakan Renstra sebagai benchmark untuk perbaikan (terutama dalam hal perumusan indikator kinerja) dan menjadi baseline perencanaan. Target kinerja pada renstra dengan mempertimbangan realisasi pencapaian pada Renstra sebelumnya sehingga akan terlihat kesinambungannya. Dokumen Renstra akan dilakukan reviu secara berkala. Dokumen Renstra akan dilakukan reviu secara berkala untuk mengantisipasi perkembangan kebijakan jangka menengah; Perubahan indikator kinerja pada tahun yang lebih SMART mendorong output litbang yang telah dihasilkan pada tahun dan kedepannya untuk siap terap dan dapat terukur pemanfaatannya secara nyata, serta terukurnya kepuasan stakeholders terkait sejumlah layanan sarana/prasarana bidang litbang Perumahan dan Permukiman Mengembangkan aplikasi untuk pengukuran kinerja sehingga memudahkan dapat melakukan evaluasi pengukuran kinerja Basis data LKIP telah menggunakan data kinerja pada kurun waktu 5 tahun kebelakang dengan membandingkan data pencapaian kinerja output maupun input. Perencanaan Program dan Anggaran sudah masuk kedalam ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu ISO 9008, dan telah dilakukan audit baik internal maupun eksternal. Modifikasi atas prosedur pelaksanaan akan dilakuksanakan untuk penyempurnaan pelaksaan kegiatan penyusunan program dan anggaran. Berdasarkan pelaksanaan kinerja Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman di lingkungan Badan Litbang dan Kementerian PUPR, maka terdapat sejumlah rekomendasi yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan dan pelaksanaan kinerja tahun Rekomendasi tersebut diantaranya adalah: 1. Meningkatkan komposisi / porsi anggaran untuk kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai core-business unit kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. 98

107 2. Penyusunan program dan kegiatan litbang yang bersifat integrasi dan terpadu lintas sektor sehingga akan diperolah ouput dan outcome kegiatan yang lebih nyata dirasakan oleh stakeholders; 3. Mengembangkan pemantauan tahapan/proses kegiatan/pekerjaan dalam rangka menghasilkan output (capaian fisik) dilaksanakan melalui sistem informasi berbasis WEB. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendampingi dan melengkapi pemantauan dalam sistem e-monitoring yang data/informasinya lebih handal (reliable) dalam hal capaian dan penyerapan keuangan; 4. Memperbaiki dan menyederhanakan pengelompokan output kegiatan, terutama terkait dengan satuan dan substansi kegiatan, serta penyeragaman output kegiatan diantara satuan kerja; dan 5. Melaksanakan pelelangan secara dini untuk kegiatan/paket pekerjaan kontraktual, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lelang ulang, perubahan lingkungan strategis yang berdampak pada efektifitas dan efisiensi pencapaian target/sasaran kegiatan (perubahan kebijakan, kondisi ekonomi makro, dsb) dan mengurangi beban pekerjaan pada akhir tahun. 99

108 DAFTAR PUSTAKA Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Peraturan Menteri PUPR Nomor 15 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 34 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) RENSTRA Puslitbang Perumahan dan Permukiman Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 Laporan Akhir seluruh kegiatan Puslitbang Perumahan Permukiman TA

109 LAMPIRAN L1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 l.2 Tabel Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun

110 102

111 103

112 104

113 105

114 106

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Research Institute for Human Settlements) http://puskim.pu.go.id BA DAN PENELITIAN DAN PENGEM BANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PETA LOKASI SELAYANG PANDANG

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.11-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-033.11-0/AG/2014 DS 9272-2750-2151-8497 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-033.11-0/2013 DS 0213-6410-3677-6422 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.11-/216 DS795-932-979-37 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan perusahaan serta hasil usaha yang diharapkan. Budgeting ini

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan perusahaan serta hasil usaha yang diharapkan. Budgeting ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan dan aktivitas dalam suatu organisasi tidak terlepas dari program dan anggaran yang tersedia. Budgeting atau penganggaran merupakan salah satu bentuk perencanaan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv KATA PENGANTAR... vii RINGKASAN EKSEKUTIF...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv KATA PENGANTAR... vii RINGKASAN EKSEKUTIF...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv KATA PENGANTAR... vii RINGKASAN EKSEKUTIF...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tugas dan Fungsi... 2 1.3 Struktur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan kinerja Badan Litbang Perhubungan tahun 2016 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran yang berisi informasi tentang keberhasilan

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung KATA PENGANTAR

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya, akhirnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

Bandung, Januari 2015 Kepala Pusat Litbang Permukiman, Prof. DR. Ir. Anita Firmanti, MT NIP

Bandung, Januari 2015 Kepala Pusat Litbang Permukiman, Prof. DR. Ir. Anita Firmanti, MT NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas telah selesainya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Puslitbang Permukiman Tahun 2014 ini. Memperhatikan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015 DAFTAR ISI

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL, GAMBAR, BAGAN DAN GRAFIK... ii DAFTAR LAMPIRAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN EKSEKUTIF... vi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tugas dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Gedung Kementerian Agama Lantai. 17. Jalan M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Telepon/Faksimili : (021)

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2016 DAFTAR ISI

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL, GAMBAR, BAGAN DAN GRAFIK... ii DAFTAR LAMPIRAN... vii KATA PENGANTAR... viii RINGKASAN EKSEKUTIF... ix BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tugas

Lebih terperinci

RENJA K/L TAHUN 2016

RENJA K/L TAHUN 2016 RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73 C. Pengelolaan Keuangan... 67 BAB IV PENUTUP... 73 Kesimpulan... 73 LAMPIRAN : - Pernyataan Telah Direviu - Formulir Checklist Reviu - Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2010-

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci