BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode ELECTRE Metode ELECTRE termasuk pada metode analisis pengambilan keputusan multikriteria yang berasal dari Eropa pada tahun 1960an. ELECTRE adalah akronim dari Elimination Et Choix Traduisant la Realité atau dalam bahasa Inggris berarti Elimination and Choice Expressing Reality (wikipedia). Menurut Janko dan Bernoider (2005:11), ELECTRE merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Metode ELECTRE digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan kriteria dieliminasi dan alternatif yang sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, ELECTRE digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan (Setiyawati). Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa (Kusumadewi, 2006). Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode ELECTRE adalah sebagai berikut: 1. Normalisasi matriks keputusan. Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari nilai x ij dapat dilakukan dengan rumus Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi, 22

2 23 R adalah matriks yang telah dinormalisasi, dimana m menyatakan alternatif, n menyatakan kriteria dan r ij adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke-j. 2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi. Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot-bobot (w j ) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalized matrix adalah yang ditulis sebagai: dimana W adalah 3. Menentukan himpunan concordance dan disordance index. Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k, l= 1,2,3,, m dan k l) kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpunan bagian, yaitu concordance dan discordance. Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance jika: Sebaliknya, komplementer dari himpunan bagian concordance adalah himpunan discordance, yaitu bila: 4. Menghitung matriks concordance dan discordance.

3 24 a. Menghitung matriks concordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk pada himpunan concordance, secara matematisnya adalah sebagai berikut: b. Menghitung matriks disordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks disordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk ke dalam himpunan bagian disordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah sebagai berikut: {} {} 5. Menentukan matriks dominan concordance dan disordance a. Menghitung matriks dominan concordance Matriks F sebagai matriks dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold. dengan nilai threshold ( adalah: sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut: b. Menghitung matriks dominan disordance {

4 25 Matriks G sebagai matriks dominan disordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold : dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut: { 6. Menentukan aggregate dominance matrix. Matriks E sebagai aggregate dominance matriks adalah matriks yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan elemen matriks G yang bersesuaian, secara matematis dapat dinyatakan sebagai: 7. Eliminasi alternatif yang less favourable. Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila maka alternatif A k merupakan alternatif yang lebih baik daripada A l. Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian, alternatif terbaik adalah alternatif yang mendominasi alternatif lainnya (Setiyawati). Berikut ini merupakan contoh penggunaan metode ELECTRE. Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun sebuah gudang yang akan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sementara hasil produksinya. Ada tiga lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu: A 1 = Ngemplak, A 2 = Kalasan, A 3 = Kota Gedhe. Ada lima kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu: C 1 = jarak dengan pasar terdekat (km), C 2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi (orang/km 2 ),

5 26 C 3 = jarak dari pabrik (km), C 4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km), C 5 = harga tanah untuk lokasi (xrp.1000/m 2 ). Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai dengan 1 sampai 5 dengan ketentuan: 1 = Sangat buruk, 2 = Buruk, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Sangat baik. Sedangkan tingkat kepentingan yang nantinya akan dijadikan bobot preferensi setiap kriteria juga dinilai dengan 1 sampai 5, dengan ketentuan: 1 = Sangat rendah, 2 = Rendah, 3 = Cukup, 4 = Tinggi, 5 = Sangat tinggi. Tabel 3.1 Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif pada Setiap Kriteria Kriteria Alternatif C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 A A A Tabel 3.1 menunjukkan rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria merupakan nilai kecocokkan dimana nilai terbesar adalah terbaik, maka semua kriteria yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan. Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai: W = (5, 3, 4, 4, 2)

6 27 berikut: Matriks keputusan yang dibentuk dari tabel kecocokan adalah sebagai Untuk menyelesaikan masalah di atas dengan metode ELECTRE, akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. 1. Normalisasi matriks keputusan

7 28 Dari perhitungan di atas diperoleh matriks 2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi. 3. Menentukan himpunan concordance dan disordance index. a. Concordance Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance jika:

8 29 b. Disordance Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk disordance jika:

9 30 4. Menghitung matriks concordance dan discordance. a. Menghitung matriks concordance Jadi, matriks concordance adalah: b. Menghitung matriks disordance {} {}

10 31

11 32 Jadi, matriks disordance adalah: 5. Menentukan matriks dominan concordance dan disordance a. Menghitung matriks dominan concordance Nilai threshold ( adalah Elemen matriks F ditentukan sebagai berikut: { Sehingga, matriks dominan concordance adalah

12 33 b. Menghitung matriks dominan disordance Nilai threshold ( adalah dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut: { Sehingga, matriks dominan disordance adalah 6. Menentukan aggregate dominance matrix. Rumus umum untuk anggota matriks aggregate dominance adalah Sehingga, matriks aggregate dominance adalah 7. Eliminasi alternatif yang less favourable.

13 34 Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila maka alternatif A k merupakan alternatif yang lebih baik daripada A l. Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian, baris pertama dan kedua yang dapat dieliminasi dan tersisa baris tiga. Nilai e 32 =1 menunjukkan bahwa alternatif ketiga lebih baik dari alternatif kedua. Sehingga pengambil keputusan akan mengambil alternatif ketiga. 3.2 Perancangan Sistem Sebelum memasuki tahap pembuatan dan implementasi sistem pendukung keputusan pemilihan model sepatu dengan metode ELECTRE, haruslah dibuat suatu perancangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang program yang akan dibuat. Perancangan dalam hal ini adalah perancangan tampilan antarmuka (user interface) dan perancangan tabel-tabel yang akan digunakan dalam basis data.

14 Perancangan Tampilan Antarmuka Sistem yang akan dibuat memiliki beberapa tampilan antarmuka, yaitu sebagai berikut: 1. Formlogin Login Password : OK Cancel Gambar 3.1 Rancangan Form Login Saat pengguna (user) masuk ke dalam sistem, maka form pertama yang akan muncul adalah formlogin. Setelah pengguna memasukan kata kunci (password) yang tepat dan menekan tombol OK, pengguna akan masuk ke tampilan selanjutnya. Program ini diperuntukan hanya untuk satu pengguna, yaitu pemilik toko saja. Sehingga kata kunci yang dibutuhkan hanya satu. Tombol Cancel berfungsi untuk pembatalan masuk ke dalam sistem. Ketika kata kunci tidak tepat, maka akan muncul suatu tampilan yang menjelaskan bahwa kata kunci tidak tepat. 2. FormUtama Data Perhitungan Keluar - x ELECTRE Gambar 3.2 Rancangan Form Utama Setelah pengguna memasukan kata kunci yang tepat dan menekan tombol OK pada form login, pengguna akan masuk ke dalam from utama. Menu yang terdapat dalam form utama ini ditunjukkan dalam tabel 3.1.

15 36 Tabel 3.2 Menu pada Tampilan Utama Menu Submenu Fungsi (ketika ditekan) Pengguna akan masuk ke Produk dalam tampilan data Data produk. Pengguna akan masuk ke Penjualan dalam tampilan untuk menambah data penjualan. Perhitungan Pengguna akan masuk ke dalam tampilan perhitungan Pengguna akan keluar dari Keluar tampilan utama dan kembali ke menu login 3. Form Data Produk Data Produk - x Kode Barang : Nama Barang : Harga : Foto Tambah Edit Hapus Batal Tampilkan Dalam Excel Cari Foto Kode Barang Nama Barang Harga Gambar 3.3 Rancangan Form Data Produk Ketika menu Data dengan submenu Produk pada form utama ditekan, akan muncul form data model yang menampilkan data produk yang disimpan dalam database. Form ini juga memiliki beberapa tombol yang berfungsi menambah data, mengedit data yang sudah ada, menghapus data, mencari foto produk dan menampilkan data dalam Microsoft Excel agar pengguna dapat mencetak data yang ada.

16 37 4. Form Data Penjualan Data Penjualan - x Tanggal : Kode Barang : Qty : Tambah Edit Hapus Batal Tampilkan Dalam Excel Tanggal Kode Barang Qty Total Gambar 3.4 Rancangan Form Data Penjualan Ketika menu Data dengan submenu Penjualan pada form utama ditekan, akan muncul form data penjualan yang menampilkan data penjualan yang disimpan dalam database. Form ini juga memiliki beberapa tombol yang berfungsi menambah data, mengedit data yang sudah ada, menghapus data dan menampilkan data dalam Microsoft Excel agar pengguna dapat mencetak data yang ada. 5. FormPerhitungan Perhitungan Dengan Metode ELECTRE - x INFORMASI DATA PRODUK Kode Barang Harga Nilai Produk Kode Nilai Nilai Nilai Barang Harga Penjualan Minat INFORMASI DATA PENJUALAN Kode Barang Item Terjual Gambar 3.5 Rancangan Form Perhitungan 1 Hitung

17 38 Tampilan ini akan muncul ketika menu Perhitungan pada form utama ditekan. Untuk melakukan perhitungan dengan metode ELECTRE, yang pertama akan dilakukan adalah pengguna harus memasukkan nilai kategori minat pelanggan untuk setiap kode model sepatu. Tombol Hitung berfungsi untuk menyimpan nilai. Setelah nilai dimasukkan, perhitungan akan dilanjutkan dengan sampai akhirnya akan ditampilkan form perhitungan ke-2 yang berisi matriks aggregate dominance E dengan kesimpulan produk mana yang harus diproduksi selanjutnya. Kesimpulan - x Kode Model 1 Kode Model 2 Kode Model M KESIMPULAN : Gambar 3.6 Rancangan Form Perhitungan Perancangan Tabel Normalisasi Tabel Pada Sistem Pendukung Keputusan ini, terdapat beberapa tabel yang digunakan dalam database. 1. Tabel Data_Model Tabel 3.3 Rancangan Tabel Data_Model Field Name Data Type Format Kode_barang Text Ukuran field: 10 Nama_barang Text Ukuran field: 50 Harga Currency Ketergantungan fungsional pada tabel ini adalah Kode_barang Nama_barang, Harga Atribut Kode_barang dapat membedakan setiap baris pada tabel secara unik. Karena itulah atribut Kode_barang merupakan superkey. Hal

18 39 ini menunjukkan bahwa tabel Data_Model memenuhi Boyce-Code Normal Form. Oleh karena itu, tabel Data_Model merupakan tabel yang normal. 2. Tabel Data_Jual Tabel 3.4 Rancangan Tabel Data_Jual Field Name Data Type Format Tanggal Date/ Time Short Date Kode_Barang Text Ukuran field: 10 Qty Number Ukuran field: Long Integer Ketergantungan fungsional pada tabel ini adalah Tanggal, Kode_barang Qty Atribut Tanggal bersama-sama dengan atribut Kode_barang dapat membedakan setiap baris pada tabel secara unik. Karena itulah atribut Tanggal dan Kode_barang merupakan superkey. Hal ini menunjukkan bahwa tabel Data_Jual memenuhi Boyce-Code Normal Form. Oleh karena itu, tabel Data_Jual merupakan tabel yang normal. 3. Tabel Bernilai Tabel 3.5 Rancangan Tabel Bernilai Field Name Data Type Format Kode_barang Text Ukuran field: 10 Nilai_harga Number Ukuran field: Long Integer Nilai_Jual Number Ukuran field: Long Integer Nilai_Minat Number Ukuran field: Long Integer Ketergantungan fungsional pada tabel ini adalah

19 40 Kode_barang Nilai_harga, Nilai_Jual, Nilai_Minat Atribut Kode_barang dapat membedakan setiap baris pada tabel secara unik. Karena itulah atribut Kode_barang merupakan superkey. Hal ini menunjukkan bahwa tabel Bernilai memenuhi Boyce-Code Normal Form. Oleh karena itu, tabel Bernilai merupakan tabel yang normal Diagram E-R dengan Kamus Data Tabel-tabel pada basis data yang digunakan dapat dinyatakan dalam diagram E-R sebagai berikut: 1 1 Data_Model Bernilai Data_Jual Kamus data: Data_Model = {Kode_barang, nama_barang, harga} Data_Jual = {Tanggal,Kode_barang, qty} Bernilai = {Kode_barang, nilai_harga, nilai_jual, nilai_minat}

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÉ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÉ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÉ (ELECTRE) (Studi Kasus pada Produsen Sepatu dan Sandal Obara Shoes Cibaduyut Bandung)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE Andri Yusuf Wicaksono 1, Ridwan Rismanto 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Dwi Prabowo Apriansyah, Indriyati Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Dwi Prabowo Apriansyah, Indriyati

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÃ) PADA PEMILIHAN EKSTRAKULIKULER TERBAIK

PENERAPAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÃ) PADA PEMILIHAN EKSTRAKULIKULER TERBAIK PENERAPAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÃ) PADA PEMILIHAN EKSTRAKULIKULER TERBAIK Shanty Dafitri Hasibuan 1, Sri Setyaningsih 2, Amar Sumarsa 2 Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 1. Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 2,3,4

Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 1. Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 2,3,4 IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan Metode Electre Dalam Merekomendasikan Dosen Berprestasi Bidang Ilmu Komputer (Study Kasus di AMIK

Lebih terperinci

Implementasi Metode Electre Pada Sistem Pendukung Keputusan SNMPTN Jalur Undangan

Implementasi Metode Electre Pada Sistem Pendukung Keputusan SNMPTN Jalur Undangan Implementasi Metode Electre Pada Sistem Pendukung Keputusan SNMPTN Jalur Undangan Fahmi Setiawan 1, Fatma Indriani 2, Muliadi 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan

Lebih terperinci

Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE)

Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE) Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE) Febriyanno Suryana, S.Kom,MM,M.Kom www.suryagsc.wordpress.com tugaskuliahsaya@yahoo.com 0852 7474 1981 528FDA93 Langkah-langkah dalam metode ELECTRE

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE ELECTRE PADA BAURAN PEMASARAN (7P) DALAM MEMULAI USAHA JASA CENTER

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE ELECTRE PADA BAURAN PEMASARAN (7P) DALAM MEMULAI USAHA JASA CENTER SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE ELECTRE PADA BAURAN PEMASARAN (7P) DALAM MEMULAI USAHA JASA CENTER Sutrisno 1, Agus Darmawan 2, Fanisya Alva Mustika 3 Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori yang digunakan untuk dapat membantu penyelesaian permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM APLIKASI PENENTUAN AFKIR BURUNG PUYUH PETELUR MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE (ELECTRE)

JURNAL SISTEM APLIKASI PENENTUAN AFKIR BURUNG PUYUH PETELUR MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE (ELECTRE) JURNAL SISTEM APLIKASI PENENTUAN AFKIR BURUNG PUYUH PETELUR MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE (ELECTRE) APPLICATION SYSTEM DETERMINE CAST OFF EGG LAYER QUAIL USE METHOD ELIMINATION

Lebih terperinci

Penerapan Metode Elimination and Choice Translation Reality Dalam Penentuan Bank bagi Calon Nasabah

Penerapan Metode Elimination and Choice Translation Reality Dalam Penentuan Bank bagi Calon Nasabah Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Elimination and Choice Translation Reality Dalam Penentuan Bank bagi Calon Nasabah Rosalia Hadi 1), Ni

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TEMA TUGAS AKHIR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TEMA TUGAS AKHIR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TEMA TUGAS AKHIR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNG Sri Wahyuni S. Nahu ), Agus Lahinta ), Dian Novian ) Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MODEL PEMBERIAN BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE DI KECAMATAN MARAWOLA

MODEL PEMBERIAN BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE DI KECAMATAN MARAWOLA Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, November 2017 MODEL PEMBERIAN BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE DI KECAMATAN MARAWOLA

Lebih terperinci

Rifki Aprilian Danoe, Herfina, Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan

Rifki Aprilian Danoe, Herfina, Arie Qur ania   Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan PENERAPAN MODEL FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCY PROCESS (AHP) DAN ELECTRE UNTUK PRIORITAS STANDAR PENGELOLAAN SEKOLAH Rifki Aprilian Danoe, Herfina, Arie

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Penggunaan Metode ELECTRE untuk Menyelesaikan Permasalahan Multi Criteria Decision Making (MCDM) The use of the ELECTRE Method to solve problems of Multi Criteria Decision

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Konsep sistem pendukung keputusan diperkenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision Sistem

Lebih terperinci

Aplikasi Pemilihan Tenaga Kerja Untuk Penempatan

Aplikasi Pemilihan Tenaga Kerja Untuk Penempatan ISSN: 2089-3787 601 Aplikasi Pemilihan Tenaga Kerja Untuk Penempatan Ria Nur Handayani, Syahib Natarsyah STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru rianurhandayani@yahoo.co.id, syahib.stmik@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan tempat penyimpanan produksi pada PT. Unibis dengan sistem yang dibangun

Lebih terperinci

Pengujian Metode Elektree Untuk menentukan Lokasi Strategis Suatu Objek Bisnis. Oleh :

Pengujian Metode Elektree Untuk menentukan Lokasi Strategis Suatu Objek Bisnis. Oleh : Pengujian Metode Elektree Untuk menentukan Lokasi Strategis Suatu Objek Bisnis Oleh : Apri Chandra W 1, Tahang 2 Dosen STMIK Dharma Wacana Metro Lampung 1, Pasca Sarjana IBI Dharmajaya 2 Email: lp3m@stmikdharmawacana.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM PEMILIHAN TEMPAT KOST BERBASIS SIG MENGGUNAKAN METODE ELECTRE DAN GOOGLE MAPS API

SISTEM PEMILIHAN TEMPAT KOST BERBASIS SIG MENGGUNAKAN METODE ELECTRE DAN GOOGLE MAPS API Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 3 September 2013 65 SISTEM PEMILIHAN TEMPAT KOST BERBASIS SIG MENGGUNAKAN METODE ELECTRE DAN GOOGLE MAPS API Yona Widya Sabrina Suprihatini 1), Fahrul Agus 2),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Syariah Berdirinya bank syariah di Indonesia diawali oleh adanya beberapa fatwa dari organisasi keislaman di Indonesia tentang bunga bank. Diantaranya adalah fatwa organisasi

Lebih terperinci

JURNAL. DECISION SUPPORT SYSTEM EMPLOYEE SELECTION OF ACHIEVEMENT INCREASE FOR A LEADER WITH ELECTRE METHOD ( Elemination And Translition Of Reality )

JURNAL. DECISION SUPPORT SYSTEM EMPLOYEE SELECTION OF ACHIEVEMENT INCREASE FOR A LEADER WITH ELECTRE METHOD ( Elemination And Translition Of Reality ) JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI UNTUK KENAIKAN JABATAN MENGUNAKAN METODE ELECTRE ( Elemination And Translition Of Reality ) DECISION SUPPORT SYSTEM EMPLOYEE SELECTION OF

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support Sistem (DSS) merupakan sebuah sistem untuk mendukung para pengambil keputusan anajerial dalam situasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MENU MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MENU MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MENU MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE BERBASIS WEB Studi Kasus: Puskesmas Tegal Rejo NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Prihatin Indahsari

Lebih terperinci

Fryda Fatmayati 1, Maya Marselia

Fryda Fatmayati 1, Maya Marselia 56 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Konsultan Proyek Menggunakan Metode Elimination Et Choix Traduisant Ia Realité Decision Support System in Project Consultant Selection using Elimination Et Choix

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ELECTRE UNTUK MENGANALISA PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DARI CUSTOMER

IMPLEMENTASI METODE ELECTRE UNTUK MENGANALISA PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DARI CUSTOMER IMPLEMENTASI METODE ELECTRE UNTUK MENGANALISA PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DARI CUSTOMER Mah Begi Program Studi Teknik Informatika - Sekolah Tinggi Teknik Harapan Jl. HM Joni No

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syeril Akshareari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syeril Akshareari, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam kegiatan bisnis untuk mempertahankan area pemasaran, toko komputer mengalami beberapa permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai uraian permasalahan yang ada dan pemecahan dari permasalahan tersebut, rancangan sistem, dan desain uji coba dari rancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem II.1.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekataan di dalam pendefinisian sistem yaitu sekelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Proses sistem informasi keluar masuk barang yang berjalan pada pada PT. Union bersifat semi komputer yang mana dalam pembuatan laporan bulanan

Lebih terperinci

Multi atributte decision making (madm)

Multi atributte decision making (madm) Multi atributte decision making (madm) Weighted Product, Topsis Weighted Product (wp) Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Perkembangan di dunia teknologi berkembang begitu pesat salah satunya perkembangan dibidang telekomunikasi yang berlangsung dengan sangat ketat, sehingga setiap operator penyedia layanan

Lebih terperinci

Metode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP

Metode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP Metode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa

Lebih terperinci

Arina Prima Silalahi PascasarjanaTeknik Informatika Universitas Sumatera Utara

Arina Prima Silalahi PascasarjanaTeknik Informatika Universitas Sumatera Utara Metode Elimination and Choice Translation Reality (ELECTRE)dan Fuzzy Kurva-S Untuk Pemilihan Rumah di Kota Medan Dr. Zakarias Situmorang MT Fakultas Ilmu Komputer Unika Santo Thomas SU zakarias65@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pustaka diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Penulis Judul Metode. Analisis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pustaka diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Penulis Judul Metode. Analisis. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Pada penelitian-penelitian sebelumnya, sistem pendukung keputusan dengan menerapkan Multi-Attribut Decision Making MADM banyak digunakan dalam berbagai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE ELECTRE DALAM MENENTUKAN PRIORITAS CALON DEBITUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE ELECTRE DALAM MENENTUKAN PRIORITAS CALON DEBITUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE ELECTRE DALAM MENENTUKAN PRIORITAS CALON DEBITUR [1] Cahya Rahmad, [2] Dimas Wahyu Wibowo, [3] Pramana Yoga Saputra [1],[2],[3] Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DESA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DESA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DESA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE Dedi Trisnawarman Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara Jakarta email : dtrisnawarman@gmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PROMETHEE DENGAN METODE ELECTRE PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE PROMETHEE DENGAN METODE ELECTRE PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID SKRIPSI PERBANDINGAN METODE PROMETHEE DENGAN METODE ELECTRE PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

PEMILIHAN HELM TERFAVORIT DENGAN MADM BERBASIS GUI MATLAB (Studi Kasus : Pemilihan Helm Terfavorit oleh Mahasiswa FSM Undip, Semarang) ABSTRACT

PEMILIHAN HELM TERFAVORIT DENGAN MADM BERBASIS GUI MATLAB (Studi Kasus : Pemilihan Helm Terfavorit oleh Mahasiswa FSM Undip, Semarang) ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017, Halaman 419-428 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMILIHAN HELM TERFAVORIT DENGAN MADM BERBASIS GUI MATLAB (Studi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Kualitas busa springbed ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses pemilihan Kualitas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem. 1. Halaman Login Pada halaman Login, user memasukkan nama pengguna ( user name ) dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan pada pembangunan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bagian pembelian PT. Purinusa Ekapersada Bawen Semarang merupakan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bagian pembelian PT. Purinusa Ekapersada Bawen Semarang merupakan BAB IV HASIL DAN ANALISIS 1.1. Analisis Bagian pembelian PT. Purinusa Ekapersada Bawen Semarang merupakan bagian yang menerima penagihan dari pemasok. Setiap ada tagihan yang masuk, bagian ini sering kali

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan [4] Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang akan diolah menjadi kopi. Banyak penggemar kopi memilih kopi berdasarkan kualitas rasa dan

Lebih terperinci

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Multi criteria decision making (mcdm) Suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari program yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini diterangkan secara singkat mengenai analisa sistem yang ada di toko sahabat teknik, untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi persediaan barang pada CV. BARUMUN. Yakni menganalisis

Lebih terperinci

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya dapat dilihat bersamaan dengan tampilan

Lebih terperinci

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. Henry Wibowo S Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan pada bengkel Mandiri Motor bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI CAFÉ VERSI 1.0

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI CAFÉ VERSI 1.0 PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI CAFÉ VERSI 1.0 JAKARTA, MEI 2011 i DAFTAR ISI MEMULAI APLIKASI... 1 LOGIN... 1 MENU APLIKASI... 2 MENGISI MASTER DATA... 4 OUTLET... 4 GROUP ITEM... 5 DETAIL ITEM... 7 PAYMENT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

Tutorial Program Aplikasi PAK Pengawas

Tutorial Program Aplikasi PAK Pengawas Wastandar, Ph. D. Tutorial Program Aplikasi PAK Pengawas 24-26 Maret 2015 Subdit Program & Evaluasi Direktorat P2TK DIKMEN KEMDIKBUD RI Panduan Penggunaan Aplikasi SIPAKWAS DIKMEN KEMDIKBUD RI 1. Alur

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penjualan pupuk pada PT. Sentana Adidaya Pratama dengan yang dibangun dapat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ELECTRE UNTUK MENENTUKAN LOKASI BISNIS TERBAIK

PENERAPAN METODE ELECTRE UNTUK MENENTUKAN LOKASI BISNIS TERBAIK ISSN : 0-0 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakarta, - Februari 0 PENERAPAN METOE ELETRE UNTUK MENENTUKAN LOKASI BISNIS TERBAIK, Stevi Ema Wijayanti, Andriyan wi Putra

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan PT. Bancar Makmur Indah Medan, belum terdapat sebuah sistem informasi yang terprogram. Dengan dibuatnya suatu sistem yang terprogram

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Materi Kuliah [05] SPK & Business Intelligence Multi-Attribute Decision Making Dr. Sri Kusumadewi Lizda Iswari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. permintaan order dari customer melalui marketing lapangan ke

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. permintaan order dari customer melalui marketing lapangan ke 31 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis CV. Menang merupakan perusahaan manfaktur yang memproduksi pipa PVC. Bagian gudang barang jadi bertugas mencatat laporan persediaan dari bagian produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo

User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 1. LOGIN... 2 1.1 REGISTER... 2 1.2 MERUBAH DATA PROFILE USER... 3 1.3 LOGIN... 5 2. PERMOHONAN... 7 2.1 PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Proses persediaan pompa yang sedang berjalan masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian melalui daftar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan prestasi belajar siswa pada SMK Krakatau Medan yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pengolahan Aktiva Tetap Pada CV. Jaya Agung yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam perencanaan operasional kerja untuk penentuan bonus, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

[ ] Gambar Contoh matriks keputusan. Dimana Xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap kriteria ke-j.

[ ] Gambar Contoh matriks keputusan. Dimana Xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap kriteria ke-j. Analisis Dan Implementasi Metode Fuzzy AHP Dan ELECTRE Pada Sistem Pengambilan Keputusan (Studi Kasus: Evaluasi Diri Lembaga PAUD PP-PAUDNI Regional II Semarang) Rahma Sarsetyaning Utami 1, Drs. Mahmud

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahuti kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses sistem informasi keluar masuk barang yang berjalan pada pada PT. Indosehat Sempurna bersifat semi komputer yang mana dalam pembuatan laporan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang akan dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang akan dibuat. 96 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam membuat sebuah aplikasi yang perlu diperhatikan salah satunya adalah antarmuka (interface), karena antarmuka yang kita buat sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Desain Program 1. Form Login Halaman pertama yang akan di tampilkan pada aplikasi ini adalah form login. Form login diperlukan untuk bisa

Lebih terperinci

PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) APLIKASI SIMRENBANGDA KABUPATEN BANJARNEGARA

PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) APLIKASI SIMRENBANGDA KABUPATEN BANJARNEGARA PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) KABUPATEN BANJARNEGARA Untuk melakukan pengentrian data usulan anggota DPRD terlebih dahulu harus masuk ke dalam aplikasi. Untuk masuk ke

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Permasalahan Keputusan selama ini yang dilakukan oleh Toko Buku Sembilan Wali Medan untuk menentukan buku apa saja yang paling potensial dijual berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TOKO BESI LANCAR BERORIENTASI OBJEK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TOKO BESI LANCAR BERORIENTASI OBJEK ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TOKO BESI LANCAR BERORIENTASI OBJEK Nama : Aditio NPM : 10110179 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Anggraeni Ridwan, SKom.,MMSI., LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Petunjuk Pemakaian Sistem

Petunjuk Pemakaian Sistem Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian sistem dari aplikasi pengiriman barang PT. Buana Resota. Aplikasi ini dimulai dengan membuka browser, kemudian memasukkan alamat website.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci