MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON"

Transkripsi

1 KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005

2 KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON Tim Penulis: 1. Tedi Ikin Sodikin 2. Sutono 3. Suwargo Fasilitator: 1. Drs. Suwardaya Aji

3 BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini terdiri dari kegiatan belajar yang mencakup: 1. Mempersiapkan pekerjaan 2. Memasang rangka plafon 3. Memasang penutup plafon 4. Membereskan pekerjaan B. Prasyarat Untuk melaksanakan modul memasang rangka dan penutup plafon memerlukan kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik: 1. Anak didik harus menguasai modul; Merakit kuda-kuda 2. Anak didik telah memahami alat-alat untuk pekerjaan kayu 3. Anak didik telah memahami keselamatan kerja 4. Anak didik telah memahami petunjuk pengerjaan C. Petunjuk Penggunaan Modul Agar peserta didik dapat melaksanakan modul ini dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perlu diperhatikan petunjuk sebagai berikut: 1. Pelajari dengan cermat materi yang terdapat dalam setiap kegiatan belajar 2. Sebelum melaksanakan kegiatan bawalah dan perhatikan gambar kerja 3. Siapkan peralatan dan bahan sebelum memulai bekerja 4. Bekerjalah dengan hati-hati dan teliti supaya mendapatkan hasil yang memuaskan 5. Kerjakan soal latihan pada lembar evaluasi 6. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian modul ini

4 D. Tujuan Akhir Tujuan akhir yang diharapkan dari modul ini peserta didik dapat: 1. Memasang rangka penutup plafon dengan baik dan benar 2. Memasang penutup plafon dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan 3. Mengidentifikasi macam-macam komponen dan spesifikasi bahan kerangka dari penutup plafon E. Kompetensi Modul ini dengan judul Memasang Kerangka dengan Penutup Plafon. Sub kompetensi: 1. Melaksanakan pekerjaan persiapan pada pemasangan rangka dan penutup plafon 2. Melaksanakan pemasangan rangka plafon 3. Melaksanakan pekerjaan penutup plafon 4. Melaksanakan pembersihan pada lingkungan kerja F. Cek Kemampuan 1. Sebutkan bahan untuk rangka penggantung plafon! 2. Sebutkan bahan-bahan penutup plafon! 3. Berapa ukuran standar panjang dan lebar triplek? 4. Alat apa yang digunakan untuk memasang asbes?

5 BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Pemelajaran No. Jenis Kegiatan Waktu Tempat Guru 1. Mempersiapkan pekerjaan 20 Lokasi Kerja: Ruang Belajar 2. Memasang rangka plafon 48 Lokasi Kerja: Ruang Belajar 3. Memasang penutup 40 Lokasi Kerja: plafon Ruang Belajar 4. Membereskan pekerjaan 12 Lokasi Kerja: Ruang Belajar B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat memahami langkah-langkah mempersiapkan pekerjaan. Untuk mencapai tujuan, peserta didik harus membaca uraian materi tentang persiapan pekerjaan. b. Uraian Materi Pada materi pemelajaran 1 ini, sub kompetensinya adalah mempersiapkan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan memasang rangka dan penutup plafon. Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu harus melaksanakan pekerjaan persiapan diantaranya: 1) Peninjauan ke lokasi yang akan dikerjakan. Peninjauan ke lokasi dipandang sangat perlu untuk pekerjaan ini, karena tanpa kita mengetahui lokasi, kita akan sulit atau tidak bisa menghitung dan merancang dari pekerjaan tersebut.

6 2) Perencanaan bentuk Dalam perencanaan ini kita harus menyesuaikan dengan keadaan tipe bangunan, keadaan lingkungan (cuaca) dan bahan yang akan digunakan. 3) Penghitungan anggaran Kita bisa menghitung anggaran biaya setelah menguasai bentuk, ukuran dan bahan apa yang digunakan. 4) Penggunaan alat Bila ingin mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal diperlukan alat atau perkakas yang lengkap dan sesuai. Hal ini harus dipersiapkan lebih awal sebelum memulai bekerja. c. Rangkuman Pada tahapan pemelajaran 1 ini berorientasi kepada persiapan pekerjaan dalam pemasangan rangka dan penutup plafon. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai bekerja, diantaranya: 1) Peninjauan ke lokasi 2) Perencanaan bentuk 3) Penghitungan anggaran 4) Penggunaan alat d. Tugas 1) Ukurlah ruangan yang akan dipasang rangka penggantung plafon dan gambarlah bentuk plafon di atas dengan bahan penutup plafon dari bahan plat asbes! 2) Hitunglah kebutuhan rangka penggantung plafon dengan penutup plafon yang diinginkan adalah plat asbes dengan ukuran asbes 100 x 100 x 0,4 cm dan ukurlah ruangan seperti gambar berikut:

7 e. Tes Formatif 1) Sebutkan alat apa saja yang digunakan untuk memasang penggantung plafon! 2) Bahan apa saja yang digunakan untuk kerangka penggantung penutup plafon? 3) Berapa ukuran plat asbes yang ada di pasaran? 4) Selain plat asbes, bahan apa saja yang banyak digunakan untuk menutup plafon? 5) Berapa ukuran panjang dan lebar dari triplek? f. Kunci Jawaban 1) Palu, paku, meteran, pensil, benang, siku-siku 2) Kayu kaso ukuran 5 / 7 3) 100 x 100 cm 4) Triplek anyaman bambu, kulit pohon nipah, papan, aluminium 5) 244 x 122 cm g. Lembar Kerja 1) Tujuan - Memberi kesempatan belajar secara langsung kepada siswa

8 - Agar siswa mendapat pengalaman cara mempersiapkan pekerjaan secara teliti 2) Instruksi Umum 1. Tempat yang akan dijadikan obyek pekerjaan harus aman dan selalu bersih 2. Perencanaan dan gambar kerja harus tepat dan mudah difahami 3. Bekerja dengan sistematis 3) Perkakas dan Bahan 1. Gergaji 2. Meteran 3. Pensil 4. Siku-siku 5. Benang 6. Palu 7. Water pass/slang timbang 8. Tangga/steger 9. Kaso ukuran 5 / 7 atau 4 / Plat asbes 11. List profil 12. Paku tang 4) Tindakan Pencegah 1. Perhatikan langkah-langkah bekerja dari awal sampai selesai 2. Jangan memakai alat yang tumpul 3. Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai 4. Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri 5) Langkah Kerja 1. Meninjau lokasi yang akan dikerjakan 2. Mengukur bidang yang akan dikerjakan 3. Merencanakan bentuk, bahan dan alat yang digunakan 4. Menggambar bentuk pekerjaan 5. Menghitung rencana anggaran biaya

9 Kegiatan Belajar 2 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat memahami dan melaksanakan pemasangan rangka plafon. b. Uraian Materi Sebelum melaksanakan pekerjaan penutup plafon terlebih dahulu harus memasang batang-batang penggantung sebagai rangka plafon. Maka dari itu materi pemelajaran ini berorientasi hanya meliputi pemasangan rangka plafon. Untuk pemasangan rangka plafon ini harus sesuai dengan ukuran penutup plafon yang akan dipasang. Biasanya kayu yang digunakan untuk rangka ini menggunakan kayu kaso/usuk berukuran 5 / 7 atau 4 / 6 cm yang dipasang dengan klos-klos dari reng 2 / 3 cm panjang cm. Jarak batang-batang rangka penggantung plafon dibuat sesuai dengan ukuran panjang dan lebarnya ditambah renggangan ± 1 cm hingga diperoleh petak-petak yang sesuai dengan ukuran penutup plafon yang direncanakan. Pembagian petak-petak untuk setiap ruangan tidak selalu dapat dibuat untuk lembar-lembar yang utuh, maka lembarnya harus dipotong, sesuai dengan petak-petak sisa. Petak-petak sisa diletakkan pada bagian tepi. Gambar pembagian petak-petak di atas direncanakan akan dipasang penutup plafon dengan bahan plat asbes berukuran 100 x 100 cm.

10 Ujung batang rangka plafon dipasang masuk ke dalam tembok atau dengan dipasang klos yang menumpang pada batang lain. Balok penggantung yang masuk dalam tembok Adapun urutan-urutan pengerjaan pemasangan rangka plafon adalah sebagai berikut: 1) Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon. 2) Bagilah tiap-tiap sisi dengan bilangan selebar satu lembar bahan penutup plafon ditambah 1 cm. 3) Sisa pembagian dibagi dua kanan dan kiri. 4) Beri tanda pada masing-masing pembagian tersebut pada tembok dengan pensil. 5) Buatlah lubang pada tembok dengan ukuran sama dengan batang penggantung yang masuk ke dalam tembok sedalam 5 10 cm. 6) Letakkan batang-batang yang berukuran besar terlebih dahulu, baru kemudian yang kecil. 7) Pembagian pada batang yang berukuran besar terhadap batang yang kecil selalu menggunakan tarikan benang. 8) Perletakan batang-batang menggunakan klos dari kayu ukuran 2 / 3. 9) Pemasangan rangka selesai, selanjutnya memang penutup plafon. Jika diperlukan rangka tersebut ditambah kayu yang berukuran kecil 2 / 3 sebagai tambahan agar lebih kuat dan dipasang di antara batang-batang

11 gantung dengan batang gantung yang ada. Pemasangannya juga menggunakan klos dari kayu ukuran 2 / 3. Untuk pengerjaan memasang rangka penutup plafon diperlukan peralatan memadai dan alat tersebut harus selalu siap pakai. c. Rangkuman Pada tahapan pemelajaran 2 ini anak didik memahami tentang rencana rangka plafon termasuk perhitungan penempatan balok induk dan balok pembagi. Memahami bentuk dan konstruksi rangka plafon, serta memahami teknis pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka plafon. d. Tugas 1. Gambarkan/rencanakan bentuk rangka plafon pada ruangan berukuran 400 x 600 cm! 2. Hitung kebutuhan kayu untuk rangka penggantung plafon sesuai dengan tugas Nomor 1! 3. Pasang rangka penutup plafon sesuai dengan gambar dan rencana pada tugas tersebut! e. Tes Formatif 1) Bahan apa yang digunakan untuk rangka penggantung plafon? 2) Apa kegunaan rangka penutup plafon?

12 3) Bila ada petak sisa atau kurang dari ukuran yang ditentukan, dimana meletakkan petak sisa tersebut? 4) Agar lebih kuat penutup plafon pada waktu dipasang harus dipasang kayu tambahan, bagaimanakah cara pemasangannya? 5) Alat apa yang digunakan untuk mengukur kedataran bidang rangka penutup plafon? f. Kunci Jawaban 1) Kaso ukuran 5 / 7 atau 4 / 6 2) Untuk menggantungkan atau memasang penutup plafon 3) Di bagian tepi/pinggir 4) Dipasang sejajar dengan batang penggantung 5) Water pass g. Lembar Kerja 1. Tujuan - Agar anak didik mampu mengerjakan rangka penutup plafon dengan benar. - Memberi pengalaman kepada anak didik cara bekerja dengan teliti dan baik. 2. Instruksi Umum - Kayu kaso yang akan dipasang harus dipilih yang lurus dan kering - Gunakan paku yang sesuai - Pemasangan kaso diusahakan harus selalu mengikuti patokan ukuran dan tarikan benang 3. Perkakas dan Bahan - Gergaji pemotong - Meteran - Palu - Pensil - Siku-siku

13 - Tangga/steger - Benang - Paku - Water pass/slang timbang 4. Tindakan Pencegah - Harus selalu memperhatikan langkah-langkah kerja dari awal sampai selesai - Gunakan alat sesuai dengan fungsinya dan selalu tajam - Gunakan kayu kaso yang lurus dan kering - Mintalah bantuan bila ada kesulitan dalam pekerjaan - Selalu memperhatikan keselamatan kerja 5. Langkah Kerja - Membuat garis horizontal pada dinding sesuai dengan ketinggian plafon - Memasang kayu kaso sekeliling dinding yang akan dipasang plafon - Membagi petak-petak sesuai dengan lebar penutup plafon ditambah 1 cm - Menarik benang sesuai dengan titik pembagi untuk patokan pemasangan rangka agar hasilnya lurus dan rata - Memasang rangka, dipasang yang bagian tengah terlebih dahulu - Periksa semua pekerjaan bila telah selesai

14 Kegiatan Belajar 3 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat memahami dan hati-hati dalam melakukan tahapan-tahapan pekerjaan pemasangan penutup plafon dengan memperhatikan mutu hasil. b. Uraian Materi Penutup plafon dipasang pada rangka plafon mengikuti modul rangka dengan diperkuat oleh paku pada jarak 20 cm. Bila dikehendaki ada nut atau jarak maka antara penutup plafon diberi jarak lebih kurang 1 cm. Untuk menambah lebih indah di sekeliling dinding dipasang penutup list profil dengan alat sambung paku yang sesuai. Kerapihan dan kerataan permukaan plafon diperiksa secara visual. Bahan yang digunakan untuk penutup plafon biasanya menggunakan bilik (kepang), papan, asbes, kardbord, particleboard, aluminium, triplek dan gipsum. Dalam pemasangan penutup plafon diperlukan pemahaman teknikteknik pelaksanaannya karena pemasangan penutup plafon antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya kemungkinan caranya berbeda. Perlu diperhatikan pula oleh peserta didik langkah pengerjaan pemasangan penutup plafon dan peralatan yang digunakan agar menghasilkan pekerjaan yang memuaskan, yaitu: 1) Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan dan selalu siap pakai 2) Siapkan bahan sesuai kebutuhan menurut gambar kerja 3) Siapkan alat bantu seperti tangga atau steger untuk kenyamanan kerja 4) Memakai alat keselamatan kerja 5) Memulai memasang penutup plafon, harus disesuaikan dengan gambar kerja

15 c. Rangkuman Pada tahapan pemelajaran 3 ini anak didik mengetahui spesifikasi komponen-komponen penutup plafon, memahami teknis pelaksanaan pemasangan penutup plafon dan mengetahui alat yang digunakan serta selalu mematuhi keselamatan kerja. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan rencana dan gambar kerja. d. Tugas 1. Pasanglah penutup plafon dengan menggunakan bahan plat asbes dengan ukuran 100 x 100 cm serta jarak (nut) 0,5 cm pada ruangan yang telah dipasang rangka penggantung plafon (telah disiapkan)! 2. Pasang penutup plafon dengan menggunakan bahan triplek ukuran 244 x 122 cm dan hitung kebutuhan bahannya bila akan memasang ruangan dengan ukuran seperti gambar e. Tes Formatif 1. Sebutkan bahan yang digunakan untuk penutup plafon! 2. Berapa jarak paku bila akan memasang penutup plafon? 3. Alat bantu apa yang perlu disiapkan bila akan memasang penutup plafon?

16 4. Untuk memperindah plafon, Apa yang biasa dipasang di sekeliling tembok? 5. Alat untuk memperkuat list/profil menggunakan bahan? f. Kunci Jawaban 1) Bilik, asbes, papan, triplek, aluminium dan gipsum 2) ± 20 cm 3) Tangga/steger 4) List/Profil 5) Paku g. Lembar Kerja 1) Tujuan - Agar anak didik mampu mengerjakan penutup plafon dengan benar - Memberi pengalaman kepada anak didik cara bekerja dengan tertib, baik dan rapih 2) Instruksi Umum - Bahan yang akan digunakan untuk penutup plafon harus dipilih yang baik - Memasang penutup plafon harus mengikuti tarikan benang agar tetap lurus - Pemasangan penutup plafon harus dipakai jarak (nut) agar kelihatan rapi - Gunakan paku yang sesuai dengan jarak paku 20 cm 3) Perkakas dan Bahan - Gergaji pemotong dan pembelah - Meteran - Penggaris - Siku-siku - Palu

17 - Benang - Tangga/steger - Pensil 4) Tindakan Pencegah - Perhatikan langkah-langkah bekerja dari awal sampai pekerjaan selesai - Gunakan alat sesuai dengan fungsinya dan harus selalu tajam - Harus berhati-hati pada waktu memotong bahan - Jangan bekerja sendirian - Selalu memperhatikan keselamatan kerja 5) Langkah Kerja - Memotong bahan penutup plafon sesuai dengan ukuran gambar - Menghampelas bidang yang perlu dihaluskan - Memasang benang untuk patokan kelurusan dan kesikuan - Memasang penutup plafon dengan patokan benang yang telah terpasang - Memasang penutup plafon diperkuat dengan paku yang sesuai dengan jarak 20 cm - Memasang list profil bagian sisi supaya lebih indah - Cek kembali hasil pekerjaan

18 6) Gambar Kerja

19 Kegiatan Belajar 4 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan mengetahui prosedur pembersihan lokasi, perawatan dan penyimpanan bahan dan peralatan kerja. b. Uraian Materi Setelah pekerjaan semua selesai dikerjakan perlu adanya pembenahanpembenahan bahan, baik bahan yang masih bisa digunakan ataupun tidak. Bila ternyata bahan tersebut tidak bisa digunakan lagi dibuang pada tempat yang aman. Sedangkan bahan yang masih bisa digunakan disimpan dengan rapih pada tempat-tempat yang telah disediakan. Untuk menjaga keutuhan dari peralatan yang telah digunakan perlu adanya pengecekan terutama jumlahnya. Bila ada alat yang kurang dari jumlah sebelumnya maka harus mencari sampai ketemu. Setelah alat-alat tersebut lengkap, bersihkan dari kotoran, rawat bila ada yang rusak. Selanjutnya simpan alat-alat tadi pada tempat yang aman dan mudah dijangkau bila akan diperlukan. Tempat Sampah: Membuang bahan bekas pada tempatnya

20 Tempat Alat: Simpan alat pada tempat yang telah disediakan c. Rangkuman Dalam setiap pekerjaan memerlukan tahapan pembersihan lokasi supaya kelihatan lebih bersih, rapih dan aman. Selain itu peralatan yang telah digunakan harus dirawat dan disimpan pada tempat yang telah disediakan. d. Tugas 1) Bersihkan lokasi kerja dimana Anda telah melaksanakan kerja 2) Tajamkan alat bila ada alat-alat yang tumpul 3) Buang bahan yang tidak dipakai (sampah) 4) Rapihkan alat di tempat yang telah disediakan e. Tes Formatif 1) Kapan pelaksanaan pembersihan/pembenahan lokasi kerja dilaksanakan? 2) Bagaimana menyikapi bila ada bahan yang masih bisa digunakan? 3) Apa gunanya Anda harus merawat alat-alat/perkakas yang telah digunakan? 4) Kenapa alat-alat yang tidak dipakai harus disimpan pada tempatnya?

21 f. Kunci Jawaban 1) Setelah semua pekerjaan selesai 2) Disimpan yang rapih pada tempat yang telah disediakan 3) Agar alat-alat tersebut awet dan selalu siap pakai (tajam) 4) Supaya aman dan mudah dijangkau g. Lembar Kerja 1) Tujuan - Agar anak didik mengetahui dan mampu cara-cara pembersihan lokasi tempat bekerja dimana bekerja. 2) Instruksi Umum 1). Memilih bahan mana yang harus dibuang dan mana yang masih dapat dipergunakan. 2). Menyimpan dan mengatur bahan yang masih bisa dipakai. 3). Merawat alat bila ada yang kotor dan rusak. 3) Perkakas dan Bahan 1). Sapu 2). Tempat sampah 3). Kotak alat 4). Kain lap 5). Batu asah 6). Kikir 7). Tempat penyimpanan bahan 4) Tindakan Pencegah 1) Membuang sampah bahan sisa pada tempatnya 2) Jangan membuang bahan sisa dimana saja 3) Simpan alat/perkakas pada tempat yang disediakan 4) Selalu memperhatikan keselamatan kerja

22 5) Langkah Kerja 1). Mengumpulkan alat/perkakas yang telah dipakai 2). Membereskan bahan dan sisa-sisa bahan yang tidak digunakan lagi 3). Menyapu lokasi kerja dimana Anda bekerja 4). Membuang sampah dan bahan-bahan sisa pada tempatnya 5). Menyimpan bahan yang masih bisa dipakai pada tempatnya

23 BAB.III EVALUASI A. TES PRAKTIK Bila diketahui : Ruangan ukuran: 4 X 6,5 m Rencanakan : Rangka Plafon Bahan yang diketahui : - Kayu lapis 6 mm - Kasar/usuk 4/7 dan 5/7 - Balok 8/12 - Reng 2/3 - Ukuran yang belum ada tentukan sendiri B. INSTRUMEN PENILAIAN FORMAT KRITERIA PENILAIAN No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor Perolehan Skor I. Rancangan Kerja II. 1. Sistematik Kerja Kerja - Berurutan - Tidak berurutan 2. Rencana Biaya - Perhitungan benar - Perhitungan salah 3. Perencanaan Waktu - Tepat/lebih cepat dari yang direncanakan - Lebih lambat dari yang direncanakan Gambar Kerja Proyeksi - Gambar lengkap: tampak depan, samping, atas dan potongan - Gambar tidak lengkap 2. Dimensi - Ada ukuran simbol lengkap - Ukuran dan simbol tidak lengkap 3. Kebersihan - Tidak ada bekas coretan - Ada bekas coretan

24 No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor Perolehan Skor III. Proses/Cara Kerja IV. 1. Pengukuran - Mengukur dengan teliti - Mengukur tidak teliti 2. Pemotongan bahan - Memotong bahan tepat dengan rangka ukuran - Memotong bahan tidak tepat 3. Pemasangan rangka - Memasang rangka tepat pada lukisan - Memasang rangka tidak tepat pada lukisan 4. Pemotongan bahan penutup plafon 5. Pemasangan penutup plafon - Memotong bahan sesuai dengan ukuran - Memotong bahan tidak sesuai - Memasang tepat dan mengikuti benang patokan - Memasang tidak tepat 3 6. Memasang list/profil - Memasang list/profil dengan 3 benar - Memasang list/profil tidak benar 1 43 Sikap/Etos Kerja Langkah Kerja - Bekerja sesuai dengan ketentuan - Bekerja tidak sesuai dengan ketentuan 2. Penggunaan alat - Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya - Menggunakan alat tidak sesuai dengan fungsinya 3. Penggunaan bahan - Menggunakan bahan sesuai dengan kebutuhan - Menggunakan bahan tidak sesuai dengan kebutuhan 4. Keselamatan - Selalu memperhatikan keselamatan kerja - Tidak memperhatikan keselamatan kerja V. Kualitas/Hasil Kerja 1. Ketepatan Ukuran - Hasilnya tepat dengan ukuran gambar - Hasilnya tidak tepat dengan ukuran gambar 2. Kerapihan - Hasilnya rapih - Hasilnya tidak rapih 3. Kedataran - Hasilnya datar - Hasilnya tidak datar

25 BAB. IV PENUTUP Setelah mempelajari dan menyelesaikan modul ini maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah Anda pelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini maka Anda berhak melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak Dunia Industri atau Asosiasi Profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Dunia Industri atau Asosiasi Profesi.

26 DAFTAR PUSTAKA Yayasan Kanisius, 1980, Ilmu Konstruksi Bangunan Gedung 2, Heinz Friek, Jakarta. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1978, Ilmu Bangunan Gedung 2, Soegihardjo BAE dan Pr. Soedityo, Jakarta. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1982, Petunjuk Praktek Bangunan Gedung 1, Pr. Soedityo dan Drs. Suratman, Jakarta. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Siswa akan mempelajari tentang menggambar proyeksi orthogonal dan berbagai istilah yang terkait dengan proyeksi tersebut yang dikenali dan dipahami. Untuk

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN PASANGAN BATU MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMASANG BOUWPLANK

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda mempelajari cara membuat gambar segidelapan (0ktagona) beraturan. Segidelapan beraturan dapat dibentuk dengan bantuan lingkaran dan garis-garis bantu.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk penggunaan modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk penggunaan modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda mempelajari cara membuat gambar segi tujuh (Heptagonal) beraturan. Segi tujuh beraturan dapat dibentuk dengan bantuan lingkaran dan garis-garis bantu.

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG 1 KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang macam-macam bentuk geometris dan berbagai istilah yang terkait dengan bentuk tersebut yang dikenali dan dipahami. Dari berbagai

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU A. LEMBAR INFORMASI Bahan untuk kuda-kuda kayu ini harus dipilih dari kayu yang baik dan ukurannya mencukupi dengan ukuran yang dibutuhkan. Untuk kudakuda

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN GEDUNG MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR SAMBUNGAN

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kosen pintu, kosen jendela,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT SAMBUNGAN

Lebih terperinci

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar . I PENDHULUN. Deskripsi Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan elajar yaitu: GN.GGT. 001 Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar Pada Kegiatan elajar 1, yaitu menggambar garis tegak lurus diatas garis

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU BAG- TKB.001.A-74 63 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis gergaji tangan 2. Menjelaskan karakteristik gergaji

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45... MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...... 13 BUKU PENILAIAN 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N

Lebih terperinci

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN BAG- TKB.004.A-89 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI 50 KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI A. Sambungan Melebar Lidah dan Alur 1. Tujuan Akhir (Terminal Performance Objective) Setelah melakasanakan praktek para siswa memahami dan trampil

Lebih terperinci

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari Gambar Konstruksi kusen Pintu dan kusen jendela dari kayu, termasuk didalamnya menggambar denah rencana peletakan, daftar kusen serta

Lebih terperinci

PETA KEDUDUKAN MODUL

PETA KEDUDUKAN MODUL KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Konstruksi Bangunan Kayu merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR KODE MODUL M.7.32A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah lingkaran, sedangkan yang akan dibahas ada tiga unit yaitu : 1. Menggambar lingkaran 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. 3. Menggambar garis

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Bidang Keahlian: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG Program Keahlian: TEKNIK KONSTRUKSI KAYU Judul Modul : MELAKSANAKAN PEMBUATAN SAMBUNGAN ARAH MELEBAR Waktu : 40 Jam Kode Modul:

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN GEDUNG MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR PONDASI WAKTU

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN GEDUNG MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR MACAM-MACAM

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Bidang Keahlian: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG Program Keahlian: TEKNIK KONSTRUKSI KAYU Judul Modul : MERENCANAKAN PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA Waktu : 16 Jam Kode Modul:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Dinding dan Lantai Kayu merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai praktikum peserta didik (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU

BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU 1 BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU A. LEMBAR INFORMASI Untuk dapat membuat dinding dari bahan kayu yang baik, harus didahului pengetahuan tentang berbagai bentuk sambungan kayu arah melebar. Sambungan

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul

Lebih terperinci

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA BAG- TPK.002.A-57 70 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGUNTING PELAT TIPIS MENGUASAI KERJA BANGKU MENGGUNTING PELAT TIPIS B.20.09 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 002 A Membagi garis sama besar

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 002 A Membagi garis sama besar . I PENDHULUN. Deskripsi Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan elajar yaitu: GN.GGT. 002 Membagi garis sama besar Pada Kegiatan elajar yaitu mengulas tentang Membagi Garis menjadi dua bagian sama panjang..

Lebih terperinci

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAFTAR JOBSHEET PRAKTIKUM KERJA BATU JS 01 JS 02 JS 03 JS 04 JS 05 JS 06 JS 07 JS 08 JS 9-10

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

LABORATORIUM KONSTRUKSI DASAR (Sumber : Teknik Konstruksi Bangunan Gedung, AG. Thamrin, 2008)

LABORATORIUM KONSTRUKSI DASAR (Sumber : Teknik Konstruksi Bangunan Gedung, AG. Thamrin, 2008) LABORATORIUM KONSTRUKSI DASAR (Sumber : Teknik Konstruksi Bangunan Gedung, AG. Thamrin, 2008) 1/5 A. Menyiapkan Lokasi 1. Lokasi Hal-hal yang perlu disiapkan di lokasi pekerjaan pasangan batu adalah; a.

Lebih terperinci

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU BAG- TGB.001.A-06 54 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Parabola dan praktek menggambarnya dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasarat telah menguasai

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT SAMBUNGAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

Indah, Awet, dan Anti Rayap

Indah, Awet, dan Anti Rayap P E T U N J U K P E M A S A N G A N Indah, Awet, dan Anti Rayap KARAKTERISTIK Indah, bertekstur kayu. Awet, tidak lapuk, dan tahan terhadap cuaca. Anti rayap. Tidak mudah terbakar. Finishing dengan cat

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN... 1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN... 2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN... 1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN... 2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN... 1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN... 2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN... 5 1. Kompetensi Umum... 5 2. Kompetensi Kejuruan... 6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10

Lebih terperinci

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN MENGUASAI KERJA BANGKU MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN B.20.10 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02 KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIIDIIKAN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang macam-macam bentuk geometris clan berbagai istilah yang terkait dengan bentuk tersebut yang di kenali clan dipahami. Dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I. Laporan Praktikum 1

BAB I. Laporan Praktikum 1 BAB I A. Teori Dasar Sebelum dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi, maka dilakukan terlebih dahulu pekerjaan pemasangan papan Bouwplank. Bouwplank adalah pembatas yang digunakan untuk menentukan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat Pada Mesin Bubut CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Instruksi Memasang Pahat pada Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

MODUL III BAJA RINGAN

MODUL III BAJA RINGAN MODUL III BAJA RINGAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN TAHAN GEMPA A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan tahan gempa. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan

Lebih terperinci

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA SMK NEGERI 3 PURBALINGGA JL.LETNAN SUDANI -

Lebih terperinci

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA BAG- TGB.001.A- 07 45 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN http//: www.salmanisaleh.wordpress.com A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAYU DASAR MODUL / SUB-KOMPETENSI:

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Konstruksi Pilaster merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 6 Macam macam kikir Dibuat dari baja

Lebih terperinci

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 8 Bentuk-bentuk pahat Dibuat dari baja karbon

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN LOKASI KERJA F.45...... 02 BUKU PENILAIAN 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN GEDUNG MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR SIMBOL-SIMBOL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga

Lebih terperinci

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4. NO. 1. GAMBAR Palu Besi 2. Rivet 3. Penggaris Busur 4. Penggaris Siku 5. Patri FUNGSI Alat untuk memukul atau membengkokan benda yang kerja yang keras sasuai dengan bentuk yang kita inginkan. Yaitu tangan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama 1. Pekerjaan Bekisting Kolom 1.1. Bahan: Kayu Suri 6/12 Plywood FF 4 x 8 x 15 mm Balok ganjal Minyak Bekisting Paku 5, 7, 10 cm 1.2. Alat-alat: Gergaji/

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN LOKASI KERJA F.45...... 02 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT

Lebih terperinci

MEMPLESTER PROFIL HIAS

MEMPLESTER PROFIL HIAS MEMPLESTER PROFIL HIAS BAG- TKB.005.A-91 30 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Melaksanakan Pekerjaan Struktur 1.2 Kode Unit F.45xxx.005.02 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Mengacu pada rumusan masalah dan pembahasan pada bab 4 terkait proses pembuatan komponen rangka pada mesin perajang sampah organik, didapat beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Program Keahlian : Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / II Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI DANGKAL F.45...... 03 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Bidang Keahlian: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG Program Keahlian: TEKNIK KONSTRUKSI KAYU Judul Modul : PENGETAHUAN TENTANG PERKIRAAN KEBUTUHAN KAYU Waktu : 4 Jam Kode Modul:

Lebih terperinci

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan i Kode MAT.13 Aproksimasi Kesalahan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU Dr. Wagiran MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU (Aplikasi Pendekatan Konstruktivistik Model Self Assessment) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 Praktek Kerja Bangku...

Lebih terperinci

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU BAG- TGB.002.A-10 55 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit)

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit) KODE MODUL TS.011 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SUITSING Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit) Key Telephone Cabang Ke sambungan

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan

Lebih terperinci

MEMPLESTER BIDANG RATA

MEMPLESTER BIDANG RATA MEMPLESTER BIDANG RATA BAG- TKB.005.A-90 30 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL A.20.05 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

kurve sambungan

kurve sambungan kurve sambungan 7 6 5 4 3 1 2 1 2 3 4 5 6 7 ... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv PETA KEDUDUKAN MODUL... viii GLOSSARIUM... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. DESKRIPSI... 1 B. PRASYARAT... 1 C. PETUNJUK

Lebih terperinci

JOB SHEET SISWA SMK NASIONAL BERBAH. F/751/P/K.TP/0 1 Juli Standar Kompetensi : Menggunakan perkakas tangan Kode : KK

JOB SHEET SISWA SMK NASIONAL BERBAH. F/751/P/K.TP/0 1 Juli Standar Kompetensi : Menggunakan perkakas tangan Kode : KK SMK NASIONAL BERBAH F/751/P/K.TP/0 1 Juli 2009 JOB SHEET SISWA Standar Kompetensi : Menggunakan perkakas tangan Kode : KK 014-04 Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan jenis,fungsi dan cara penggunaan perkakas

Lebih terperinci