BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi"

Transkripsi

1 BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang macam-macam bentuk geometris clan berbagai istilah yang terkait dengan bentuk tersebut yang di kenali clan dipahami. Dari berbagai bentuk geometris dua dimensi tersebut tersebut beberapa diantaranya (bujur sangkar clan lingkaran) akan diproyeksikan sehingga menjadi bentuk tiga dimensi yang sangat besar manfaatnya didalam menggambar teknik bangunan. Dalam modul ini akan di pelajari tentang berbagai macam bentuk geometri, cara menggambar sumbusumbu aksonometri clan menggambar isometri kubus secara manual. Setelah Anda mempelajari clan menguasai modul ini, maka Anda diharapkan dapat menggambar isometri kubus termasuk sumbu aksonometrinya dengan menggunakan peralatan clan perlengkapan gambar manual. B. Prasayarat Agar anda lebih mudah clan berhasil dalam mempelajari modul ini maka ada beberapa kemampuan dasar yang harus Anda miliki sebelumnya. Anda harus memiliki kemampuan untuk menggambar garis tegak lurus, garis sejajar clan menggambar sudut. Selain itu anda harus memiliki pengetahuan yang cukup mendalam tentang system dimensi, mampu menghitung menggunakan pecahan, desimal, clan persen. Selain berbagai macam kemampuan tersebut anda juga harus memiliki kemampuan menghitung luas dari berbagai bentuk geometri. Modul BGN.GGT.016 A 1

2 C. Petunjuk Penggunaan Modul Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat: 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat clan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. 3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan clan 70 % terjawab benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak mencapai 70% benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini. 4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 5. Pahami setiap mated teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soalsoal evaluasi sebagai sarana latihan. 6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas clan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik clan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur. 8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk lainnya yang berhubungan dengan mated modul agar anda mendapatkan tambahan pengetahuan. Modul BGN.GGT.016 A 2

3 D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat: 1. Memahami dasar-dasar menggambar isometri 2. Melakukan persiapan pekerjaan menggambar isometri 3. Menggambar sumbu-sumbu aksonometri kubus 4. Menggambar isometri kubus Modul BGN.GGT.016 A 3

4 E. Kompetensi KOMPETENSI : Menggambar Isometri Kubus KODE : BGN.GGT.016 A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA Daalm melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan: 1. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi isometri kubus yang baku 2. Tersedia peralatan gambar yang meliputi: jangka, berbagai macam penggaris, busur derajat, pensil atau rapido, meja atau papan gambar, media gambar berbagai jenis dan ukuran 3. Tersedia sumber informasi yang berupa gambar-gambar bentuk geometris dan istilahnya. SUB KOMPETENSI 1. Melakukan persiapan pekerjaan menggambar isometri kubus KRITERIA KINERJA Macam-macam bentuk geometris, istilah dikenal dan dipahami Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki Sumber gambar dipahami apabila tidak jelas ditanyakan pada atasan LINGKUP BELAJAR Macam-macam bentuk geometris beserta istilahnya Alat-alat gambar yang digunakan Bahan gambar yang digunakan MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Macam-macam bentuk geometri Macam-macam alat gambar Macam-macam bahan gambar Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan teliti dan tepat ukuran Menghargai produktifitas kerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerja Bersifat positif dan terbuka penilaian hasil kerja oleh atasan Dapat menemukan macam-macam bentuk geometri Dapat menemukan maacm-macam alat gambar yang digunakan Dapat menemukan macam-macam bahan gambar yang digunakan Modul BGN.GGT.016 A 4

5 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN 2. Menggambar sumbusumbu aksonometri Garis tegak lurus dibuat dengan titik koordinat O sebagai pusat Lingkaran pertama digambar dengan titik O yang memotong sumbu OZ disatu titik Lingkaran kedua digambar dengan titik pusat pada titik potong di OZ danpanjang jarijari sma dengan jarak titik potong ke titik O Titik perpotongan antara lingkaran pertama dan kedua ditentukan dikedua sisi sumbu OZ Garis lurus digambar yang melalui titik potong kedua lingkaran dan titik potong O sehingga membentuk sumbu OX dan OY Sumbu-sumbu aksonometri Cermat Teliti Tanggung jawab Bekerja sesuai prosedur Macam-macam garis sumbu aksonometri Teknik menggambar lingkaran Titik pusat dan titik potong lingkaran Menggambar sumbu-sumbu akonometri Menemukan danmenggambar titik pusat dan titik potong lingkaran Modul BGN.GGT.016 A 5

6 SUB KOMPETENSI 3. Menggambar isometri kubus KRITERIA KINERJA Gambar titik kubus yang telah ditentukan (misal OA dan OC) diberi tanda dengan sebuah titik pada sumbu OX dan OY Garis lirus sejajar dengan sumbu OX dan OY digambar dari titik O dan C yang berpotongan disatu titik (misal titik B) yang menjadi dasar kubus (segi Empat OABC) Garis tegak lurus digambar dari titik A, B, dan C dengan panjang sama dengan panjang OA dan OC dan menghasilkan garis (misalnya garis AE, BF dan CG) Sumbu OZ diukur sama panjang dengan OA kemudian diberi tanda dengan sebuah titik (misalnya titik D) Titik E, F, G dan D dihubungkan dengan garis lurus sehingga membentuk segi empat DEFG sebagai bagian atas kubus Garis putus-putus digambar untuk memberi tanda sisi-sisi kubus yang tak terlihat (sisi OA, OC dan OD) LINGKUP BELAJAR Gambar isometri kubus MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Cermat Panjang isi kubus Menemukan dan Teliti Sisi-sisi kubusyang menggambar sisisisi Tanggung jawab sejajar dengan sumbu kubus dengan Bekerja dengan aksonometri lambang garis prosedur Titik potong sisi kubus gambar yang benar Modul BGN.GGT.016 A 6

7 SUB KOMPETENSI 4. Membereskan pekerjaan KRITERIA KINERJA Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya Hasil gambar disimpan pada tempatnya LINGKUP BELAJAR Kesesuaian gambar dengan perintah Membersihkan dan menyimpan peralatan dan perlengkapan Menyimpan hasil gambar pada tempat yang telah ditentukan MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Meneliti kembali Prosedur Dapat hasil gambar membereskan membereskan dengan cermat pekerjaan pekerjaa dan Menyimpan Prosedur menyimpan menyimpan hasil kembali alat-alat gambar gambar pada tempatnya Meletakkan hasil gambar pada tempat yang disediakan Modul BGN.GGT.016 A 7

8 F. Cek Kemampuan Petunjuk: Berilah tanda cek (~) pada kolom Ya jika anda dapat melakukan atau memiliki kemampuan untuk mengerjakan sesuai derngan pertanyaan yang disampaikan atau berilah tanda cek (~) pada kolom Tidak jika anda tidak dapat melakukan atau belum memiliki kemampuan untuk mengerjakan sesuai derngan pertanyaan yang disampaikan No. Pertanyaan Ya Tidak Apakah anda dapat menyebutkan 12 macam bentuk geometri beserta istilahnya? Apakah anda dapat menjelaskan pengertian proyeksi aksonometri? Apakah anda tahu bagaimana cara mengurangi terjadinya distorsi pada gambar proyeksi aksonometri? 4. Apakah anda mengerti apa yang dimaksud dengan proyeksi isometri? 5. Apakah anda dapat menyebutkan sumbu-sumbu aksonometri yang diperlukan untuk menggambar proyeksi isometri? 6. Apakah anda dapat menjelaskan langkah-langkah dalam menggambar sumbu aksonometri? 7. Apakah anda dapat membuat gambar sumbu aksonometri OZ, OX, dan OY; dengan sumbu OZ sebagai sumbu vertical jika jari jari lingkaran pertama dari titik O sebesar 7 cm. 8. Apakah anda dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar proyeksi Isometri? 9. Apakah Anda mengerti apa yang dimaksud dengan gambar isometri? 10. Apakah Anda mengerti apa yang dimaksud dengan skala isometri? 11. Apakah Anda dapat menjelaskan langkah-langkah dalam mnggambar isometri kubus? Apakah Anda dapat menggambar proyeksi 12. isometri kubus jika ditentukan panjang sisi kubus 7cm? Modul BGN.GGT.016 A 8

9 Kriteria: 1. Jika tanda cek (~) siswa berada pada kolom Ya pada pertanyaan No 1 sampai dengan No 7 maka siswa dapat melewati Kegiatan Belajar 1 dan langsung mengerjakan tugas 1 dan Tes Formatif untuk Kegiatan Belajar Jika ada satu atau lebih tanda cek (~) siswa berada pada kolom Tidak pada pertanyaan No 1 sampai dengan No 7 maka siswa harus mengikuti Kegiatan Belajar 1 sebelum mengerjakan tugas 1 dan Tes Formatif untuk Kegiatan Belajar Jika tanda cek (~) siswa berada pada kolom Ya pada pertanyaan No 8 sampai dengan No 12 maka siswa dapat melewati Kegiatan Belajar 2 dan langsung mengerjakan tugas 2 dan Tes Formatif untuk Kegiatan Belajar Jika ada satu atau lebih tanda cek (~) siswa berada pada kq~pm Tidak pada pertanyaan No 8 sampai dengan No 12 maka siswa harus mengikuti Kegiatan Belajar 2 sebelum mengerjakan tugas 2 dan Tes Formatif untuk Kegiatan Belajar 2. Catatan dan Kesimpulan Untuk Siswa: , Tg Mengetahui: Guru Pembimbing NIP.... Modul BGN.GGT.016 A 9

10 BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi : Menggambar Isometri Kubus Sub Kompetensi:1. Persiapan Pekerjaan menggambar isometri 2. Menggambar sumbu aksonometri 3. Menggambar isometri kubus 4. Membereskan pekerjaan Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat gelajar Alasan Perubahan Tnda Tangan Guru Modul BGN.GGT.016 A 10

11 B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1. Persiapan Pekerjaan Menggambar Isometri a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1, diharapkan Anda dapat: 1. Mengenali jenis-jenis bentuk geometri dan istilahnya 2. Memahami istilah-istilah dalam proyeksi isometrik 3. Menggambar sumbu sumbu aksonometri b. Uraian Materi 1. Bentuk-bentuk Geometri Geometri adalah ilmu ukur. Sehingga yang dimaksud dengan bentuk geometri adalah bentuk-bentuk yang lazim digunakan dalam ilmu ukur seperti bentuk segitiga yang meliputi bentuk segitiga siku-siku, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki dan bentuk segitiga lainnya. Bentuk lainnya adalah bujur sangkar, lingkaran, elips dan lainnya. Untuk lebih jelasnya dpat dilihat pada tabel dibawah ini. Istilah (Nama) Bentuk Geometri Segitiga siku-siku Segitiga sama sisi Segitiga sama kaki Modul BGN.GGT.016 A 11

12 Bujur sangkar Segi panjang Jajaran genjang Trapesium Belah ketupat Segi lima Segi enam Lingkaran Elips Modul BGN.GGT.016 A 12

13 2. Proyeksi Aksonometri Aksonometri adalah sebuah sebutan umum bagi pandangan yang oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran aksonometri garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Akan tetapi gambar aksonometri ini kurang nyaman untuk dipandang karena belakang benda yang di proyeksikan akan kelihatan lebih lebar daripada benda bagian muka (terjadi distorsi). Untuk mengurangi distorsi ini, maka bidang-bidang yang membuat sudut dengan bidang proyeksi di pendekkan. Pemendekan bidangbidang yang membuat sudut dengan bidang proyeksi harus mengikuti aturan yang ditetapkan. Salah satu aturan aturan untuk mengurangi efek distorsi Gambar Proyeksi Aksonometri 3. Proyeksi Isometri Secara harfiah isometri terdiri dari dua kata yaitu iso dan metrik. Iso memiliki arti sama, setara atau sebanding; sedangkan metric mempunyai arti ukuran atau panjang. Jadi isometri diartikan memiliki ukuran yang sama atau satu ukuran. Dalam modul ini proyeksi isometri diartikan sebagai suatu bentuk proyeksi aksonometri yang didatarkan sehingga sudut-sudut sisi sebuah bujur sangkar (sudut siku-siku) menjadi 120 dan Modul BGN.GGT.016 A 13

14 Untuk kasus ini kita ambil sebuah contoh sederhana, yaitu sebuah kubus. Kubus tersebut di letakkan miring, di mana diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertical ataupun bidang proyeksi. Dalam proyeksi isometri ukuran tinggi, lebar dan dalam tetap konstan yaitu dalam perbandingan 1:1:1 D C C D A C B. G D B H B H F A A B D C 30 A F...E... E Gambar Proyeksi Isometri Gambar proyeksi harus berbentuk sudut 35 16' dengan bidang horizontal clan itu akan membentuk gambar proyeksi dimana sisi AB, AD clan AE sama panjangnya. Dengan demikian sudut antar sisi kubus tersebut membentuk sudut 120 atau dua buah sisi lainnya membentuk sudut 30 terhadap bidang datar di bawah kubus. Sudut Proyeksi Isometri 4. Sumbu Aksonometri Dalam menggambar proyeksi isometri hal penting yang harus dipelajari adalah menggambar sumbu-sumbu aksonometri. Langkah-langkah menggambar sumbu aksonometri adalah sebagai berikut: Modul BGN.GGT.016 A 14

15 Langkah I, Buatlah sebuah garis tegak lurus, misalnya garis OZ dengan titik koordinat 0 sebagi titik pusat. Untuk selanjutnya garis ini disebut sumbu OZ. Z o Langkah 2 Buatlah lingkaran pertama dengan titik pusat dititik 0, dan lingkaran tersebut memotong sumbu OZ disatu titik. Dan tandai titik potong tersebut dengan titik A Z A o Modul BGN.GGT.016 A 15

16 Langkah 3 Buatlah lingkaran kedua dengan titik pusat dititik A, dengan panjang jari jari sama dari titik O ke titik A. Z A o Langkah 4 Tentukan titik perpotongan antara lingkaran pertama dengan lingkaran kedua. Tandailah titik perpotongan tersebut dengan titik B dan titik C Z C A o B Modul BGN.GGT.016 A 16

17 Langkah 5 Gambarlah garis lurus dari titik 0 melewati titik B clan tandailah garis tersebut sebagai sumbu OX. Gambarlah lagi garis lurus dari titik O melewati titik C clan tandailah garis tersebut sebagai sumbu OY. z Setelah anda tetah melakukan lima langkah tersebut maka anda telah menyelesaikan langkah dalam membuat sumbu aksonometri. Sumbu sumbu aksonometri tersebut adalah sumbu OX, sumbu OY clan sumbu OZ. Jika sudut sumbu OX clan OY di ukur dari garis horizontal (mendatar) maka besar sudut tersebut adalah 30. Modul BGN.GGT.016 A 17

18 c. Rangkuman 1. Bentuk geometri adalah bentuk yang lazim digunakan dalam ilmu ukur seperti bentuk segitiga, bujur sangkar, segi empat, lingkaran, elips dan sebagainya. 2. Aksonometri adalah sebuah sebutan umum bagi pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda yang ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. 3. Dalam proyeksi aksonometri terjadi distorsi pada gambar proyeksi 4. Untuk mengurangi terjadinya distorsi pada gambar proyeksi salah satu cara adalah dengan cara proyeksi isometri 5. Dalam proyeksi isometri (contoh kubus) perbandingan ukuran tinggi, lebar dan dalam adalah 1:1:1. 6. Untuk dapat menggambar proyeksi isometri di perlukan sumbu-sumbu aksonometri 7. Sumbu aksonometri OZ adalah sumbu tegak lurus (vertical) dengan bidang mendatar pada proyeksi 8. Sumbu aksonometri OX dan OY membentuk sudut 30 dengan bidang mendatar pada proyeksi d. Tes Formatif 1. Jelaskan pengertian dari aksonometri? 2. Bagaimanakah cara mengurangi terjadinya distorsi pada gambar proyeksi aksonometri? 3. Apakah yang dimaksud dengan proyeksi isometri? 4. Sebutkan sumbu-sumbu aksonometri yang diperlukan untuk menggambar proyeksi isometri? 5. Jelaskan langkah-langkah dalam menggambar sumbu aksonometri! Modul BGN.GGT.016 A 18

19 e. Tugas Buatlah gambar sumbu aksonometri OZ, OX, dan OY; dengan sumbu OZ sebagai sumbu vertical. Jari-jari lingkaran pertama dari titik 0 sebesar 7 cm. Modul BGN.GGT.016 A 19

20 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Bentuk geometri adalah bentuk-bentuk yang lazim digunakan dalam ilmu ukur seperti bentuk segitiga yang meliputi bentuk segitiga sikusiku, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki dan bentuk segitiga lainnya. Bentuk lainnya adalah bujur sangkar, segi panjang, trapezium, jajaran genjang, belah ketupat, segi lima, segi enam, lingkaran, elips dan lainnya 2. Aksonometri adalah sebuah sebutan umum bagi pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda yang ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi 3. Cara mengurangi terjadinya distorsi pada gambar proyeksi aksonometri adalah dengan cara proyesi isometri 4. Proyeksi isometri adalah sebagai suatu bentuk proyeksi aksonometri yang didatarkan sehingga sudut-sudut sisi sebuah bujur sangkar (sudut siku-siku) menjadi 120 dan Sumbu-sumbu aksonometri yang diperlukan untuk menggambar proyeksi isometri adalah sumbu aksonometri OZ yaitu sumbu tegak lurus (vertical) dengan bidang mendatar pada proyeksi dan sumbu aksonometri OX dan OY yang membentuk sudut 30 dengan bidang mendatar pada proyeksi 6. Langkah-langkah dalam menggambar sumbu aksonometri adalah sebagai berikut: a. Buatlah sebuah garis tegak lurus, misalnya garis OZ dengan titik koordinat O sebagi titik pusat b. Buatlah lingkaran pertama dengan titik pusat dititik 0, dan lingkaran tersebut memotong sumbu OZ disatu titik. Dan tandai titik potong tersebut dengan titik A c. Buatlah lingkaran kedua dengan titik pusat dititik A, dengan panjang jari-jari sama dari titik 0 ke titik A. d. Tentukan titik perpotongan antara lingkaran pertama dengan lingkaran kedua. Tandailah titik perpotongan tersebut dengan titik B dan titik C Modul BGN.GGT.016 A 20

21 e. Gambarlah garis lurus dari titik O melewati titik B dan tandailah garis tersebut sebagai sumbu OX. Gambarlah lagi garis lurus dari titik O melewati titik C dan tandailah garis tersebut sebagai sumbu OY. g. Lembar Kerja dan Kunci Jawaban Tugas 1. Alat a. Satu unit meja gambar b. Alat-alat tulis c. Perlengkapan menggambar 2. Bahan a. Kertas 3. Keselamatan Kerja a. Periksa dan bersihkan meja gambar sebelum memulai pekerjaan b. Periksa dan persiapkan semua alat yang diperlukan c. Hati-hati dalam mengerjakan dan tidak boleh ceroboh d. Ikutilah petunjuk cara menggambar dengan benar (sesuai intruksi) e. Bersihkanlah kembali tempat kerja dan benahilah alat yang digunakan setelah selesai bekerja 4. Prosedur Kerja Menggambar sumbu-sumbu aksonometri a. Menyiapkan perlengkapan dan bahan yang diperlukan b. Membuat sebuah garis tegak lurus, misalnya garis OZ dengan titik koordinat 0 sebagi titik pusat c. Membuat sebuah lingkaran (pertama) dengan titik pusat dititik 0, dan lingkaran tersebut memotong sumbu OZ disatu titik. Dan tandai titik potong tersebut dengan titik A d. Membuat lagi sebuah lingkaran (kedua) dengan titik pusat dititik A, dengan panjang jari jari sama dari titik O ke titik A. Modul BGN.GGT.016 A 21

22 e. Menentukan titik perpotongan antara lingkaran pertama dengan lingkaran kedua. Menandai titik perpotongan tersebut sebagai titik B dan titik C f. Menggambar garis lurus dari titik O melewati titik B dan menandai garis tersebut sebagai sumbu OX. Menggambar lagi garis lurus dari titik 0 melewati titik C dan menandai garis tersebut sebagai sumbu OY. g. Setelah semua kegiatan selesai maka alat dan perlengkapan dibersihkan dan dibenahi seperti semula Hasil akhir Tugas 1 dan Kunci Jawaban lembar Kerja berupa gambar seperti dibawah ini: Modul BGN.GGT.016 A 22

23 Kegiatan Belajar 2. Menggambar Sumbu Aksonometri a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat: 1. Memahami dasar-dasar menggambar proyeksi isometri 2. Menggambar bidang dasar (alas) proyeksi isometri kubus 3. Menggambar proyeksi isometri kubus secara lengkap b. Uraian Materi Untuk dapat menggambar proyeksi isometri dengan baik clan benar, beberapa hal mendasar yang harus di pahami clan diketahui oleh Anda. hal tersebut antara lain: - Sumbu-sumbu isometri atau sumbu aksonometri - Sudut-sudut dari sumbu isometri - Gambar isometri - Proyeksi isometri - Skala isometri 1. Sumbu Isometri (sumbu aksonometri) Sumbu isometri merupakan dasar dalam membuat gambar proyeksi isometri. Sumbu OZ merupakan sumbu yang tegak lurus dengan bidang horizontal. Dan sumbu OX clan sumbu OY merupakan sumbu yang bersudut 30 dari bidang horizontal. Sumbu Isometr - i Modul BGN.GGT.016 A 23

24 2. Sudut-sudut dari Sumbu Isometri Sumbu OX dan sumbu OY membentuk sudut 30 dari bidang horizontal. Sedangkan pertemuan dari ketiga sumbu OZ, OX dan sumbu OY masingmasing membentuk sudut Gambar Isometri dan Proyeksi Isometri Gambar isometri adalah sebuah gambar dari sebuah obyek yang diputar sedemikin rupa sehingga ketiga sumbu membuat sudut yang sama dengan bidang datar. Karena semua sumbu membuat sudut yang sama dengan bidang gambar, maka semua itu kita perpendek dengan ukuran yang sama dan kita gambarkan pada skala yang sama pula. Sehingga pada contoh gambar isometric dibawah ini semua garis sumbu pada tepi-tepi kubus membuat sudut yang sama besar satu sama lain, dan proyeksinyapun membuat sudut yang sama besar pula. Sudut antara ketiga garis sumbu adalah masing-masing sebesar Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut Modul BGN.GGT.016 A 24

25 4. Skala Isometri Untuk membuat sebuah proyeksi isometri, sebuah skala kita asumsikan untuk obyek termaksud dari gambar yang diproyeksikan. Gambar yang diproyeksikan tersebut ukurannya diperpendek berdasarkan skala yang ditetapkan dalam proyeksi isometri. Ukuran garis sumbu yang diproyeksikan adalah dari kepanjangan garis-garis yang sebenarnya. Sebagai contoh jika obyek tersebut berskala 1J8 inchi, maka proyeksi isometrinya dibuat pada skal x 1/8 inchi. Sehingga jika obyek tersebut berskala 1 maka proyeksi isometrinya adalah Skala perpendekan 0.816:1 adalah hasil dari sin 54 44'. Sehingga yang dimaksud dengan skala isometri adalah skala perpendekan yang ditentukan atas skala standar pada garis miring 45 yang dipindahkan pada garis miring Proyeksi Isometri Kubus Untuk membuat gambar proyeksi isometri kubus, kita lakukan langkah awal dalam membuat sumbu aksonometri seperti pada kegiatan belajar pertama modul ini. Setelah sumbu aksonometri tersebut dibuat tandailah titik pusat sebagi titik 0. Setelah sumbu OZ, OX clan OY terbentuk lakukan langkahlangkah berikut: Langkah 1 Tentukanlah panjang sisi kubus pada sumbu OX clan OY (misalnya 7 cm). Dan titik O berilah tanda pada sumbu OX dengan titik A clan sumbu OY dengan titik C (OA=0C=7 cm). Modul BGN.GGT.016 A 25

26 Langkah 2 Gambarlah garis lurus sejajar dengan sumbu OX clan sumbu OY, digambar dari titik A clan titik C. Titik perpotongan antara kedua garis tersebut tandailah sebagai titik B. Maka kini jadilah segiempat OABC yang menjadi dasar (alas) kubus Langkah 3 Buatlah garis tegak lurus yang digambar dari titik A, titik B dan titik C dengan panjang 7 cm (sama dengan panjang garis OA dan garis OC). Tandailah garis tegak lurus tersebut sehingga menjadi garis AE, BF dan garis CG Modul BGN.GGT.016 A 26

27 Langkah 4 Pada sumbu OZ, ukurlah dari titik 0 jarak yang sama panjangnya dengan jarak OA (misalnya 7 cm). Dan tandailah titik tersebut dengan titik D (sehingga jarak OA=0C=0D=7cm) Langkah 5 Gambarlah garis putus-putus untuk memberi tanda pada sisi-sisi kubus yang tak terlihat (yaitu garis pada sisi BA, BC dan BF) Modul BGN.GGT.016 A 27

28 Setelah anda melakukan ke enam langkah tersebut maka hasil gambar akhir Anda akan berbentuk seperti gambar dibawah ini. c. Rangkuman 1. Hal-hal yang perlu di ketahui dalam menggambar proyeksi isometri adalah sumbu-sumbu isometri atau sumbu aksonometri, sudutsudut dari sumbu isometri, gambar isometri, proyeksi isometri, skala isometri 2. Sumbu isometri meliputi sumbu OX, OY clan sumbu OZ 3. Gambar isometri adalah sebuah gambar dari sebuah obyek yang diputar sedemikin rupa sehingga ketiga sumbu membuat sudut yang sama dengan bidang datar 4. Skafa isometri adalah perbandingan antara gambar isometri dengan proyeksi isometri 5. Perbandingan skala isometri adalah 0.816:1 6. Langkah-langkah membuat proyeksi isometri kubus adalah sebagai berikut: a. Tentukanlah panjang sisi kubus pada sumbu OX clan OY (misalnya 7 cm). Dari titik 0 berilah tanda pada sumbu OX dengan titik A clan sumbu OY dengan titik C (OA=0C=7 cm). Modul BGN.GGT.016 A 28

29 b. Gambarlah garis lurus sejajar dengan sumbu OX clan sumbu OY, digambar dari titik A clan titik C. Titik perpotongan antara kedua garis tersebut tandailah sebagai titik B. Maka kini jadilah segiempat OABC yang menjadi dasar (alas) kubus c. Buatlah garis tegak lurus yang digambar dari titik A, titik B clan titik C dengan panjang 7 cm (sama dengan panjang garis OA clan garis OC). Tandailah garis tegak lurus tersebut sehingga menjadi garis AE, BF clan garis CG d. Hubungkanlah titik E, F, G clan D dengan sebuah garis lurus sehingga membentuk segi empat DEFG sebagai bagian atas kubus e. Gambarlah garis putus-putus untuk memberi tanda pada sisi-sisi kubus yang tak terlihat (yaitu garis pada sisi BA, BC dan BF) d. Tes Formatif 1. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar proyeksi isometri! 2. Apa yang dimaksud dengan gambar isometri? 3. Apa yang dimaksud dengan skala isometri? 4. Jelaskan langkah-langkah dalam menggambar isometri kubus! e. Tugas 1. Buatlah gambar proyeksi isometri kubus jika ditentukan panjang sisi kubus 7 cm. Modul BGN.GGT.016 A 29

30 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar proyeksi isometri adalah sumbu-sumbu isometri atau sumbu aksonometri, sudut-sudut dari sumbu isometri, gambar isometri, proyeksi isometri, skala isometri. 2. Yang dimaksud dengan gambar isometri adalah sebuah gambar dari sebuah obyek yang diputar sedemikin rupa sehingga ketiga sumbu membuat sudut yang sama dengan bidang datar 3. Yang dimaksud dengan skala isometri adalah perbandingan antara gambar isometri dengan proyeksi isometri. 4. Langkah-langkah dalam menggambar isometri kubus: a. Menentukan panjang sisi kubus pada sumbu OX dan OY (misalnya 7 cm). Dari titik 0 diberi tanda pada sumbu OX dengan titik A dan sumbu OY dengan titik C (OA=0C=7 cm). b. Menggambar garis lurus sejajar dengan sumbu OX clan sumbu OY, digambar dari titik A clan titik C. Titik perpotongan antara kedua garis tersebut ditandai sebagai titik B. Maka kini jadilah segiempat OABC yang menjadi dasar (alas) kubus c. Membuat garis tegak lurus yang digambar dari titik A, titik B clan titik C dengan panjang 7 cm (sama dengan panjang garis OA clan garis OC). Menandai garis tegak lurus tersebut sehingga menjadi garis AE, BF clan garis CG d. Menghubungkan titik E, F, G clan D dengan sebuah garis lurus sehingga membentuk segi empat DEFG sebagai bagian atas kubus Menggambar garis putus-putus untuk memberi tanda pada sisi-sisi kubus yang tak teriihat (yaitu garis pada sisi BA, BC clan BF) g. Lembar Kerja dan Kunci Jawaban Formatif 1. Alat a. Satu unit meja untuk mengambar b. Alat-alat tulis Modul BGN.GGT.016 A 30

31 c. Perlengkapan menggambar 2. Bahan a. Kertas 3. Keselamatan Kerja a. Periksa clan bersihk6n rri6ja gambar sebelum memulai pekerjaan b. Periksa clan persiapkan semua alat yang diperlukan c. Hati-hati dalam mengerjakan clan tidak boleh ceroboh d. Ikutilah petunjuk cara menggambar dengan benar (sesuai intruksi) e. Bersihkanlah kembali tempat kerja clan benahilah alat yang digunakan setelah selesai bekerja 4. Prosedur Kerja Menggambar Isometri Kubus a. Menyiapkan perlengkapan clan bahan yang diperlukan b. Menggambar sumbu aksonometri OX, OZ clan OY c. Menentukan panjang sisi kubus pada sumbu OX clan OY (misalnya 7 cm). Dari titik 0 diberi tanda pada sutnbu OX dengan titik A clan sumbu OY dengan titik C (OA=0C=7 cm). d. Menggambar gdris lurus sejajar dehgan sumbu OX clan sumbu OY, digambar dari titilt A dan titik C. tifik perpotongan antara kedua garis tersebut ditandai sebagdi titik 8. M6ka kihi jadilah segiemp6t dabc yang merijadi das & (alas) khbus e. Membuat gari8 teodk IurUs yang digdmbdr dari titik A, titik B dan titik C dengan 08ttjAng 7 cm (sam6 denoah panjdng gerfs OA dan garis OC). Menandai geris tegak lurus tersebut sehingga menjadi garis AE, BF dan garis CG f. Menghubungkan titik t, F, G clan b dengan sebuah garis lurus sehingga membentuk segi empat DEFG sebagai bagian atas kubus g. Menggambar garis putus-putus untuk memberi tanda pada sisi-sisi kubus yang tek terlihat (yaitu garis pada sisi BA, BC dan BF) h. Membersihkan kembali tempat kerja den benahilah alat yang digunakan setelah selesai bekeda Modul BGN.GGT.016 A 31

32 Hasil tugas 2 berupa gambar isometri kubus seperti berikut: Modul BGN.GGT.016 A 32

33 BAB. III EVALUASI A. Tes Tertulis 1. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar proyeksi isometri! 2. Apa yang dimaksud dengan gambar isometri? 3. Apa yang dimaksud dengan skala isometri? 4. Jelaskan langkah-langkah dalam menggambar isometri kubus! 5. Gambarkanlah macam-macam bentuk geometris (minimal 12 bentuk) clan sebutkanlah juga istilah (nama) dari bentuk tersebut! 6. Jelaskan pengertian dari aksonometri? 7. Bagaimanakah cara mengurangi terjadinya distorsi pada gambar proyeksi aksonometri? 8. Apakah yang dimaksud dengan proyeksi isometri? 9. Sebutkan sumbu-sumbu aksonometri yang diperlukan untuk menggambar proyeksi isometri? 10. Jelaskan langkah-langkah dalam menggambar sumbu aksonometri! B. Tes Praktik 1. Gambarkan proyeksi isometri kubus jika di tentukan: - Panjang sisi kubus 7 cm - Pada sudut kiri atas di pangkas sepanjang 2,5 cm Modul BGN.GGT.016 A 33

34 Kunci Jawaban A. Tes tertulis 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar proyeksi isometri adalah sumbu-sumbu isometri atau sumbu aksonometri, sudut-sudut dari sumbu isometri, gambar isometri, proyeksi isometri, skala isometri. 2. Yang dimaksud dengan gambar isometri adalah sebuah gambar dari sebuah obyek yang diputar sedemikin rupa sehingga ketiga sumbu membuat sudut yang sama dengan bidang datar 3. Yang dimaksud dengan skala isometri adalah perbandingan antara gambar isometri dengan proyeksi isometri. 4. Langkah-langkah dalam menggambar isometri kubus! a. Menentukan panjang sisi kubus pada sumbu OX clan OY (misalnya 7 cm). Dari titik 0 diberi tanda pada sumbu OX dengan titik A clan sumbu OY dengan titik C (OA=0C=7 cm). b. Menggambar garis lurus sejajar dengan sumbu OX clan sumbu OY, digambar dari titik A clan titik C. Titik perpotongan antara kedua garis tersebut ditandai sebagai titik B. Maka kini jadilah segiempat OABC yang menjadi dasar (alas) kubus c. Membuat garis tegak lurus yang digambar dari titik A, titik B clan titik C dengan panjang 7 cm (sama dengan panjang garis OA clan garis OC). Menandai garis tegak lurus tersebut sehingga menjadi garis AE, BF clan garis CG d. Menghubungkan titik E, F, G clan D dengan sebuah garis lurus sehingga membentuk segi empat DEFG sebagai bagian atas kubus e. Menggambar garis putus-putus untuk memberi tanda pada sisi-sisi kubus yang tak terlihat (yaitu garis pada sisi BA, BC clan BF) 5. Bentuk geometri adalah bentuk-bentuk yang lazim digunakan dalam ilmu ukur seperti bentuk segitiga yang meliputi bentuk segitiga siku-siku, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki clan bentuk segitiga lainnya. Modul BGN.GGT.016 A 34

35 Bentuk lainnya adalah bujur sangkar, segi panjang, trapezium, jajaran genjang, belah ketupat, segi lima, segi enam, lingkaran, elips dan lainnya 6. Aksonometri adalah sebuah sebutan umum bagi pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda yang ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi 7. Cara mengurangi terjadinya distorsi pada gambar proyeksi aksonometri adalah dengan cara proyesi isometri. 8. Proyeksi isometri adalah sebagai suatu bentuk proyeksi aksonometri yang didatarkan sehingga sudut-sudut sisi sebuah bujur sangkar (sudut sikusiku) menjadi 120 dan Sumbu-sumbu aksonometri yang diperlukan untuk menggambar proyeksi isometri adaiah sumbu aksonometri OZ yaitu sumbu tegak lurus (vertical) dengan bidang mendatar pada proyeksi dan sumbu aksonometri OX dan OY yang membentuk sudut 30 dengan bidang mendatar pada proyeksi 10. Langkah-langkah dalam menggambar sumbu aksonometri adalah sebagai berikut: a. Buatlah sebuah garis tegak lurus, misalnya garis OZ dengan titik koordinat O sebagi titik pusat b. Buatlah lingkaran pertama dengan titik pusat dititik 0, dan lingkaran tersebut memotong sumbu OZ disatu titik. Dan tandai titik potong tersebut dengan titik A c. Buatlah lingkaran kedua dengan titik pusat dititik A, dengan panjang jari jari sama dari titik O ke titik A. d. Tentukan titik perpotongan antara lingkaran pertama dengan lingkaran kedua. Tandailah titik perpotongan tersebut dengan titik B dan titik C e. Gambarlah garis lurus dari titik 0 melewati titik B dan tandailah garis tersebut sebagai sumbu OX. Gambarlah lagi garis lurus dari titik O melewati titik C dan tandailah garis tersebut sebagai sumbu OY. Modul BGN.GGT.016 A 35

36 B. Tes Praktik 1. Gambar Isometri Kubus Modul BGN.GGT.016 A 36

37 C. Lembar Penilaian Tes Praktik Nama Peserta : No.Induk : Program Keahlian : Nama Jenis Pekerjaan : Pedoman Penilaian No. Aspek Penilaian Skor Skor Maks. Perolehan Keterangan I. Perencanaan Persiapan alat dan bahan 5 Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya. 5 Sub Total 10 II. Menggambar Proyeksi Isometri 2.1 Penyiapan alat gambar Menentukan sumber gambar yang akan diproyeksikan 5 Sub Total 10 III. Proses (Sistematika & Cara Kerja) Cara menggambar sumbusumbu aksonometri Cara menggambar isometri Sub Total 30 IV. Kualitas Produk Kerja Hasil gambar sesuai dengan perintah 10 Hasil gambar memenuhi unsur teknik 20 Pekerjaan diselesaikan dalam waktu an telah ditentukan 10 Sub Total 40 V. Sikap/Etos Kerja Tanggung jawab Ketelitian Inisiatif Kemandirian Sub Total 10 Total 100 Modul BGN.GGT.016 A 37

38 Kriteria Penilaian No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor I. Perencanaan Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan 5 Alat dan bahan disiapkan tidak sesuai dengan kebutuhan 1 II. Menganalisis jenis bentuk geometris Membuat persiapan menggambar manual 2.1 Penyiapan tata letak Merencanakan sesuai tahapan /proses menggambar Tidak merencanakan tahapan/ proses menggambar Tata letak disiapkan sesuai prosedur Tata letak tidak disiapkan sesuai prosedur Menentukan jenis bentuk geometris yang akan diproyeksikan III. Proses (Sistematika & Cara Kerja 3.1 Cara menggambar sumbu aksonometri 3.2 Cara menggambar sumbu isometri IV. Kualitas Produk Kerja Hasil gambar sesuai dengan perintah Bentuk geometris dilengkapi dengan istilah dipahami Bentuk geometris tidak dilengkapi dengan istilah dipahami Menggambar sumbu aksonometri dibuat sesuai dengan prosedur Menggambar sumbu aksonometri dibuat tidak sesuai dengan prosedur Gambar memenuhi dasardasar teknik menggambar Gambar tidak memenuhi dasardasar teknik menggambar Hasil gambar sesuai dengan perintah Hasil gambar tidak sesuai dengan perintah Hasil gambar isometri memenuhi unsur teknik Hasil gambar menerapkan unsur teknik 20 Modul BGN.GGT.016 A 38

39 Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan V. Sikap/Etos Kerja 5.1 Tanggung jawab Hasil gambar tidak menerapkan unsur teknik Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu yang ditentukan Membereskan kembali alat dan bahan yang dipergunakan Tidak membereskan alat dan bahan yang dipergunakan Ketelitian 5.3 Inisiatif 5.4 Kemandirian Tidak banyak melakukan kesalahan kerja Banyak melakukan kesalahan kerja Memiliki inisiatif kerja Kurang/tidak memiliki inisiatif kerja Bekerja tanpa banyak diperintah Bekerja dengan banyak diperintah Modul BGN.GGT.016 A 39

40 BAB. IV PENUTUP Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda tetah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu clan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi. Modul BGN.GGT.016 A 40

41 DAFTAR PUSTAKA Martin, Leslie C GrafrkArsitektur. Jakarta: Airlangga Rasul, Joharis Gambar Teknik Bangunan Untuk SMK. Bandung: Angkasa Suparyono, Yohanes Konstruksi Perpektif. Yogyakarta: Kanesius Modul BGN.GGT.016 A Modul BGN.GGT.016 A 41

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang macam-macam bentuk geometris dan berbagai istilah yang terkait dengan bentuk tersebut yang dikenali dan dipahami. Dari berbagai

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Siswa akan mempelajari tentang menggambar proyeksi orthogonal dan berbagai istilah yang terkait dengan proyeksi tersebut yang dikenali dan dipahami. Untuk

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Parabola dan praktek menggambarnya dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasarat telah menguasai

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI A.20.03 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk penggunaan modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk penggunaan modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda mempelajari cara membuat gambar segi tujuh (Heptagonal) beraturan. Segi tujuh beraturan dapat dibentuk dengan bantuan lingkaran dan garis-garis bantu.

Lebih terperinci

A. Deskripsi Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu: 1. Menggambar sudut 2. Memindahkan sudut 3. Membagi sudut

A. Deskripsi Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu: 1. Menggambar sudut 2. Memindahkan sudut 3. Membagi sudut . Deskripsi Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu: 1. Menggambar sudut 2. Memindahkan sudut 3. Membagi sudut BB. I PENDHULUN Setelah menguasai modul ini peserta diklat diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda mempelajari cara membuat gambar segidelapan (0ktagona) beraturan. Segidelapan beraturan dapat dibentuk dengan bantuan lingkaran dan garis-garis bantu.

Lebih terperinci

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI Bab 4 SISTEM PROYEKSI Materi : Pengertian proyeksi. Gambar proyeksi. Gambar pandangan tunggal. Gambar pandangan majemuk 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI. Agar dapat menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah lingkaran, sedangkan yang akan dibahas ada tiga unit yaitu : 1. Menggambar lingkaran 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. 3. Menggambar garis

Lebih terperinci

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MATA KULIAH PROYEKSI & PERSPEKTIF

MATA KULIAH PROYEKSI & PERSPEKTIF SEMESTER GASAL 2010 MATA KULIAH PROYEKSI & PERSPEKTIF Oleh: Dwi Retno Sri Ambarwati, M.Sn JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA Company FBS UNY PROYEKSI Definisi Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi

Lebih terperinci

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar . I PENDHULUN. Deskripsi Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan elajar yaitu: GN.GGT. 001 Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar Pada Kegiatan elajar 1, yaitu menggambar garis tegak lurus diatas garis

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 002 A Membagi garis sama besar

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 002 A Membagi garis sama besar . I PENDHULUN. Deskripsi Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan elajar yaitu: GN.GGT. 002 Membagi garis sama besar Pada Kegiatan elajar yaitu mengulas tentang Membagi Garis menjadi dua bagian sama panjang..

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL A.20.05 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR PROEKSI WAKTU (JAM):

Lebih terperinci

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG 3.1. Sub Kompetensi Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut : - Mahasiswa mampu memahami dan menggambar bentuk bidang dalam gambar kerja. 3.2.

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KUIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJUUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN POGAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBA TEKNIK DASA MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBA GAIS DAN SUDUT WAKTU (JAM):

Lebih terperinci

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET 4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET Standar Kompetensi : Peserta didik dapat mengidentifikasi cara menggambar dengan cara: isometri, dimetri, trimetri, prespektif, gambar sket dengan menggunakan tangan, dan

Lebih terperinci

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI Gambar Teknik i halaman ini sengaja dibiarkan kosong Gambar Teknik ii Daftar Isi Daftar Isi... iii... 1 1 Pendahuluan... 1 2 Sumbu, Garis, dan Bidang Isometri... 2 3 Skala

Lebih terperinci

MENGGAMBAR TEKNIK I. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311

MENGGAMBAR TEKNIK I. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311 Modul Praktek MENGGAMBAR TEKNIK I Bambang Wijayanto, A.Md., S.T. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311 (0287) 381 116, 383 800 www.politeknik-kebumen.ac.id Email : politeknik.online@yahoo.com

Lebih terperinci

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF A.20.04 3 2 1 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Gambar 3 Dimensi meliputi definisi, macam-macam gambar 3 Dimensi, dan teknik-teknik pembuatan gambar 3 Dimensi.

PENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Gambar 3 Dimensi meliputi definisi, macam-macam gambar 3 Dimensi, dan teknik-teknik pembuatan gambar 3 Dimensi. II. GAMBAR 3 DIMENSI PENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Gambar 3 Dimensi meliputi definisi, macam-macam gambar 3 Dimensi, dan teknik-teknik pembuatan gambar 3 Dimensi. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung rusuk kubus = a volume = a³ panjang diagonal bidang = a 2 luas = 6a² panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume = π r² t luas = 2πrt Prisma

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR. Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS Materi : Konstruksi-konstruksi dasar. Garis-garis lengkung. Gambar proyeksi. Gambar pandangan tunggal. Proyeksi ortogonal (gambar pandangan majemuk). 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Geometri Ruang (Dimensi 3) Geometri Ruang (Dimensi 3) Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung volume = a³ luas = 6a² rusuk kubus = a panjang diagonal = a 2 panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume =

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK BAG- TGB.001.A-01 45 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR SISWA

KEGIATAN BELAJAR SISWA KEGIATAN BELAJAR SISWA Bidang studi : Matematika Satuan Pendidikan: SLTP Kelas: 3 (tiga) Caturwulan: 1 (satu) Pokok Bahasan: Transformasi Subpokok Bahasan: Refleksi Waktu: 150 Menit Endang Mulyana 2003

Lebih terperinci

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C Pertemuan ke Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C B Empat persegi panjang d D E a c C B b B = CD dan B // CD D = BC dan D //

Lebih terperinci

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA A.20.07 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari Gambar Konstruksi kusen Pintu dan kusen jendela dari kayu, termasuk didalamnya menggambar denah rencana peletakan, daftar kusen serta

Lebih terperinci

Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif

Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan

Lebih terperinci

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan i Kode MAT.13 Aproksimasi Kesalahan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar

Sifat-Sifat Bangun Datar Sifat-Sifat Bangun Datar Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

Menggambar Chasis Elektronika

Menggambar Chasis Elektronika KODE MODUL EI.004 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI Menggambar Chasis Elektronika BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran LINGKARAN Persamaan Persamaan garis singgung lingkaran Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a, b) Kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran Merumuskan persamaan garis singgung yang melalui suatu

Lebih terperinci

PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN

PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN Proyeksi isometri(k) dapat digolongkan sebagai gambar piktorial. Ketiga bidang pada sebuah objek 3D digambar dan tampak jelas. Dimensi objek gambar pun dapat diukur langsung

Lebih terperinci

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropa dan cara Amerika. Pada

Lebih terperinci

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak GRA. SUP.010 Mengirimkan Hasil Cetak BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengirimkan

Lebih terperinci

Berikut ini adalah materi pembelajaran mengenai Proyeksi,Sebagai. salah satu bagian dari materi mata pelajaran Membaca gambar mudahmudahan

Berikut ini adalah materi pembelajaran mengenai Proyeksi,Sebagai. salah satu bagian dari materi mata pelajaran Membaca gambar mudahmudahan PROYEKSI Berikut ini adalah materi pembelajaran mengenai Proyeksi,Sebagai salah satu bagian dari materi mata pelajaran Membaca gambar mudahmudahan ini bisa bermanfaat.salam SMK Bisa!!! 1. Proyeksi Piktorial,

Lebih terperinci

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK Ganjil 2016-2017 Ir. Endi Sutikno, M.T. Asisten Studio Gambar Teknik dan Mesin Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bahasa Gambar

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

Ruang Lingkup Pengukuran di SD PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan

Lebih terperinci

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT 1. MEMBAGI GARIS a. Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang menggunakan jangka dapat diikuti melalui

Lebih terperinci

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR KONSTRUKSI GEOMETRI Unsur-unsur geometri sering digunakan seorang juru gambar atau ahli gambar teknik untuk menggambar konstruksi mesin. Unsurunsur goemetri yang dimaksudkan ini adalah busur-busur, lingkaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi I PENDHULUN. Deskripsi Dalam mdul ini nda dapat membaca dan menggambar segi lima (penta gnal) beraturan. Segi lima beraturan dapat dibentuk dengan bantuan lingkaran dan garis-garis bantu. Dalam mdul ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

Perkalian Titik dan Silang

Perkalian Titik dan Silang PERKALIAN TITIK DAN SILANG Materi pokok pertemuan ke 3: 1. Perkalian titik URAIAN MATERI Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor dan dinyatakan oleh (baca: titik ). Untuk lebih jelas, berikut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek, misalnya benda-benda atau kejadian-kejadian yang mewakili kesamaan ciri khas

Lebih terperinci

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira http://matematika100.blogspot.com/ Kumpulan Soal dan Pembahasan Matematika SMP dan SMA, Media Pembelajaran,RPP, dan masih banyak lagi Catatan

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

Pertemuan ke 10 MODUL GEOMETRI

Pertemuan ke 10 MODUL GEOMETRI Pertemuan ke 0 MODUL GEOMETRI Standar Kompetensi Mengerti, memahami, dan memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk menerapkan ilmu matematika dalam memecahkan masalah di bidang teknik Politeknik Negeri

Lebih terperinci

DASAR GAMBAR PROYEKSI

DASAR GAMBAR PROYEKSI DASAR GAMBAR PROYEKSI ELK-DAS.02 40 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat Gambar 6.1 Keindahan panorama yang diperlihatkan layar-layar perahu nelayan di bawah cerah matahari di Bali Sumber: Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa Perhatikan gambar 6.1 di atas! Perahu layar

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KISI-KISI PENULISAN SAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga Kelas / semester : VII / 2 Standar Komptensi : Memahami konsep segi empat

Lebih terperinci

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT 1. MEMBAGI GARIS a. Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ Pertemuan Ke : - Alokasi Waktu : 8 x 5 Menit A. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan

Lebih terperinci

MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN

MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN Disusun Oleh: Odi Fauzi, ST DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI 2013 6

Lebih terperinci

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK Ganjil 2017-2018 Purnami, ST., MT. Asisten Studio Gambar Teknik dan Mesin Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr wb, Puji

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) H. SufyaniPrabawant, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 5 PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun ruang dan dibagi menjadi dua kegiatan belajar.

Lebih terperinci

MENGGAMBAR MISTAR I. PENGERTIAN MENGGAMBAR MISTAR

MENGGAMBAR MISTAR I. PENGERTIAN MENGGAMBAR MISTAR MENGGAMBAR MISTAR I. PENGERTIAN MENGGAMBAR MISTAR Menggambar mistar sebenarna hampir mirip dengan menggambar bentuk. Menggambar bentuk adalah menggambar kemiripan bentuk/model suatu benda dengan mengunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Melakukan Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian LAMPIRAN 5 Instrumen

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.

Lebih terperinci

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto Buku Pendalaman Konsep Trigonometri Tingkat SMA Doddy Feryanto Kata Pengantar Trigonometri merupakan salah satu jenis fungsi yang sangat banyak berguna di berbagai bidang. Di bidang matematika sendiri,

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG 2.1 Menggambar Sudut Memindahkan sudut a. Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m b.

Lebih terperinci

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green TEOREMA DIVERGENSI, STOKES, DAN GREEN Materi pokok pertemuan ke 13: 1. Teorema divergensi Gauss URAIAN MATERI Untuk memudahkan perhitungan seringkali dibutuhkan penyederhanaan bentuk integral yang berdasarkan

Lebih terperinci

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5 BAHAN BELAJAR MANIRI 5 BANGUN RUANG PENAHULUAN untuk membantu calon guru dan guru Sekolah dasar dalam memahami konsep geometri bangun ruang, bidang empat (limas), bidang enam (prisma), dan bangun ruang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 106 107 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 108 109 110 111 112 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian 113 114 115 116 117 Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Validitas 118 Kisi-kisi Instrumen Tes Formatif

Lebih terperinci

DATA OBSERVASI SEBELUM TINDAKAN

DATA OBSERVASI SEBELUM TINDAKAN 82 83 84 85 86 DATA OBSERVASI SEBELUM TINDAKAN Dari observasi yang dilakukan telah didapatkan data hasil observasi yaitu sebagai berikut: 1. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran matematika pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENN PELKSNN PEMELJRN Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI / 4 Pertemuan ke - :, lokasi Waktu : 4 jam @ 45 menit Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut ang melibatkan titik,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)

Lebih terperinci

MATA KULIAH PROYEKSI DAN PERSPEKTIF. Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY

MATA KULIAH PROYEKSI DAN PERSPEKTIF. Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY MATA KULIAH PROYEKSI DAN PERSPEKTIF Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY ALAT-ALAT MENGGAMBAR 1. Pensil Pensil bertanda huruf H (Hard) berarti keras. Makin besar H

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 4 SEGIEMPAT A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian berbagai macam segiempat: jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Disamping

Lebih terperinci

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. menghitung luas bangun datar; 2. menghitung luas segi banyak; 3. menghitung luas gabungan dua bangun datar; dan 4. menghitung

Lebih terperinci

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI D. GEOMETRI 1. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memahami dan dapat menjelaskan unsur-unsur geometri, hubungan titik, garis dan bidang; sudut; melukis bangun geometri; segibanyak;

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN PECAHAN SEDERHANA. Pecahan - Pecahan Daerah yang diarsir satu bagian dari lima bagian. Satu bagian dari lima bagian artinya satu dibagi lima

Lebih terperinci

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10 1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat.

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari pekerjaan menggambar konstruksi dinding bata/bataco yang biasanya ada pada gambar denah dan potongan bangunan yang memakai kostruksi

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?

Lebih terperinci

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA BAB 8 UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA Dio sedang mengamati benda-benda dalam ruang kelasnya. Ada penggaris segitiga, buku tulis, kertas lipat, papan tulis, beberapa hiasan dinding, atap berbentuk

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 3 PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA A. MENGGAMBAR PROYEKSI Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi

Lebih terperinci

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian simetri lipat, simetri putar, setengah putaran,

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti terlebih dahulu akan membahas kajian pustaka. Dalam kajian pustaka ini membahas tentang

Lebih terperinci