Teknik difraksi neutron sebagai komplemen dati PENDAHULUAN TINGGI (HRPD) PPSM ABSTRAK ABSTRACT TATA KERJA 2.01
|
|
- Shinta Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2.1 7 Buku Prosiding Pertemua/J dan Pre:rentasi lmiah PPNY-BATAN. Yogyakarta Apri11995 OPTMAS DFRAKTOMETER TNGG (HRPD) PPSM NEU1RON SERBUK RESOLUS W. Prasuad Epung S.B Gunawan Ridwan Marsongkohadi PPSM-BATAN Kawasan Puspitek Serpong Tangerang 1531 ABSTRAK OPT/MAS! DFRAKTOMETER NEUTRON SERB UK RESOLUS TNGG (HRPD) PPSM Karakteristik Difraktometer NeutronSerbukResolusi Tinggiyang telah dipasangdan dika lib ras"idippsm dilaporkan disini. Peralatan HRPD ini dipasang pada salah satu ujung tabling pemandu berkas neutron NGT-2. Komponen utama instrumen ini terdiri sistem monokromator dengan sndut hambur besot goniometer cuplikan serta tiga puluh duo 'line" kolimatoryang berkoresponsi dengan tiga puluh duo detektor. Faktor resolusi HRPD masih dibawah 5 sampai dengan sudut difraksi 12. Analisa struktur Bi3GaSb2 11merupakan salah satu studi kasus struktur kristal menggunakan HRPD guna memperlihatkan keunggulan metode difraksi neutron untuk menentukan posisi atom-atom ringan di dalam kristal. Analisa struktur yang telah dilakukan adalah dengan 'memanfaatkon program analisa Rietveld versi terbaru RlETAN'94. ABSTRACT OPT/MATON OF HGH RESOLUTON POWDER DFFRACTOMETER (HRPD) PPSM. Characten'stics of High Resolution Powder Diffractometer which has been installed and calibrated recently at PPSM are reported. This HRPD was installed at the one end of Neutron Guide Tube (NGT-2). The main components of this instruments are monochromator system with high take off angle sample goniometer as well as thirty twofine collimator which attached to thirty two detector. Resolution factor of this HRPD is below.5 at difjractionangles less than 12. TheBi3GaSb:;O// compound has been chosen as a study case to showed supen'ority of neutron diffraction method in determining position of light atoms in the unit crystal. All the structure analysis have been done by means of the new Rietveld Analysis Program RlETEN'94. PENDAHULUAN Teknik difraksi neutron sebagai komplemen dati difraksi sinar X merupakan metoda yang sangat penting dalam analisa struktur mikroskopik suatu baron. Struktur mikroskopik ini sangat penting guna memahami mekanisme dasar yang membentuk sifat-sifat makro bahan. Mengingat sifat-sifat neutron yang unik seperti mempunyai momen magnetik panjang hamburan atom yang tidak bergantung nomor atom serta mempunyai daya tembus yang tinggi di dalam bahan maka metode difraksi neutron mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan sinar-x. Penentuan struktur rnagnetik mekanisme transisi rasa serta penentuan posisi atom-atom ringan secara akurat merupakan salah satu contoh pemakaian neutron dalam penelitian ilmu baron yang sangat sulit atau malahan tidak mungkin dilakukan dengan difraksi sinar-x. Beberapa waktu yang lalu di Pusat Penelitian SilinsMateri (ppsm) Serpong telah selesai dipasang sejumlah fasilitas spektrometri neutron. Fasilitas ini memanfaatkan empat dari enam tabling berkas neutron yang terdapat di Reaktor Serba Guna RSG GAS Serpong. Difraktometer Serbuk Resolusi Tinggi yang selanjutnya disebut HRPD (High Resolution Powder Diffractometer) merupakan salah satu dari fasilitas yang terpasang. Pactamakalah ini akan dibahas secara lengkap langkah-langkah yang ditempuh guna meningkatkan optirnasi alat tersebut baik dari segi efisiensi maupun akurasinya. Beberapa hash yang telah diperoleh dengan me!lggunakanalat ini juga akan ditampilkan sebagai contoh. TATA KERJA Komponen Utama HRPD PPSM Pactagambar secara skernatik dapat dilihat komponen utarna peralatan HRPD PPSM. Beberapa prinsip dasar yang dipegang dalam desain serta penempatan alat tersebut adalah : W. Prasl1ad dkk. SSNO
2 Prosiding Pertemuan dan Presentasi llmiah PPNY-BATAN Yogyakarta April 1995 Buku 71 DFRAKTOMETER SERBUK. RESOLUSJTNGG (HRPD) SH>OlC>"" ~4'~"'Jic":o' Jf;L-t~t< ~~~-y.~i'~~'.'f 'C~r;;~ ~~~~-;t~~~ ~i"""~:" ~l1ti~~~ UOO'.RCO >OR ~ rif) "~ : :~l!!.!!i "l)().:/ ~~""".cp')\ '.. k( V " "*7 : 1oETtiTORuTmJ{ ~ ~ W p."yhop J<RKAS Gambar 1. Skema peralatan HRPD-PPSM 1. Sudut difraksi (take off angle) dati monokromator dipilih cukup besar dengan tujuan menghindarkan adanya berkas langsung yang sampai ke cuplikanjdetektor. 2. Penempatan dua buah kolimator dengan divergensi yang sangat kecil (fine collimator) masing-masing didepan cuplilean dad detektor akan dapat memberikan resolusi yang tinggi dari hasil pengukuran. 3. Adanya 32 sistem detektor yang terpisah satu sarna lain dalam jarak yang sarna 5 memungkink an pengukuran untuk setiap selang sudut 5 antara 28 : - 16 dalam interval waktu yang tidak begitu lama. 4. Penempatan HRPD ill pada tabling pemandu berkas neutron-2 (Neutron Guide Tube NGT-2) yang terbuat dari gelas bokron yang dilapisi oleh Ni-58 sebagai reflektor serta mempunyai kelengkungan R = 3926 meter maka gangguan efek cacah latar belakang dapat dihindari dengan baile. Secara lengkap data komponen HRPD ill dapat dilihat pactatebel 1.. TabeJ 1. Komponen utama HRPD-PPSM Tabung pemandu neutron NGT-2 pada S 5 Sudut monokromator dan 13 Panjang gelombang PEMBAHASAN Resolusi HRPD PPSM 1815 Meia cuplikan 29 m - 36 '(4) 2352 (331) Kolimator 1. al = a2 = 33 3 a3 = = 24 (PG-4) dan B = 39 (Ge-33 1) Sudut keja detektor 17 < 28s < 11 Jenis detektor 32 set He-3 HBRAM NH-15 Pacta lahar awal instalasi fasilitas HRPD- PPSM monokromator yang digunakan sebagai ssl\hj W. Prasuad dkk.
3 72 Buku Prosiding Pertemuan dan Presentasi lmiah PPNY-BATAN Yo1:.yakarta April 1995 penyeleksi panjang gelombang berkas neutron adalah kristal tunggal 'Pyrolitic Graphite " PG(4). Monokromator ini dipasang sedemikian rupa menggunakan sistem pemokus berkas (focussing) untuk meningkatkan intensitas neutron di cuplikan. Meningat kristal PG mcmiliki sistem hexagonal berpusat dasar (c-based center) maka refleksi yang dipantulkan tidak hanya berasal dari bidang (4) namun juga dapat berasal dari pantulan bidangbidang (2) dan (6) yang berkorespondensi dengan panjang gelombang 1/2 dan 2/3. Untuk mengatasi hal ini maka sebelum cuplikan telah dipasang kristal tunggal lainnya yang berfungsi sebagai filter. Sebagai konsekuensinya intensitas neutron yang sampai kecuplikan berlmrang cukup besar akibat adanya faktor absorbsi ataupun hamburan lainnya. Selain dari pacta itu efek- efek panjang gelombang parasitik ini tidak dapat dieliminasi sepenuhnya lihat gambar 2 dan 3. Sehinggajelas apabila kondisi ini tidak dapat diatasi maka kesulitan dalam analisis struktur untuk kasus-kasus yang 'real' akan sangat menyulitkan dimasa mendatang..8 6.r. ~.. ~ ;; ' Gambar 2. Pow difraksi neutron cuplikan Si serbuk 28 Terlepas dari masalah adanya panjang gelombang parasjtik ini secara keseluruhan resolusi alat masih baik. Hal ini dapat dilihat pactagambar 4 plot antara lebar setengah puncak maksimum (FWHM) terhadap sudut difraksi 28. Berdasarkan basil pengamatan terhadap cuplikan standar TiO2dan Si menunjukkan bahwa resolusi alat masih dibawah 5 untuk sudut difraksi dibawah 11. Kurva resolusi ini juga sangat sesuai dengan basil perhitungan menggunakan persamaan Caglioti( 1) : (FWHM) = U(tg8sl dengan : + V(tg8&J + W u = ((1((112(122+ (11(32 +(122(3)] (lam «(112 +a22 + 4(32)] V = (4(122(a2 + 2(32)] (tgam «(112 + ( (32)] W = ((112(122+(112(132+(122.(132+4(32 (a22+a32)j / [(a2+(122+4(32)] dimana : a.! a.2dan a.3adalah kolimator dan. Salah satu cara untuk menghindari efek panjang gelombang parasitik ini adalah mengganti monokromator dengan Ge(33l). Berdasarkan sistem kristal Germanium ini maka kemungkinan panjang gelombang lain yang ikut terdifraksi sangat ked!. Namun demikian perlu diingat bahwa kristal Germanium ini pacta umumnya sangat 'perfect" sehingga apabila kristal tersebut langsung digunakan sebagai monokromator tanpa dimodifikasi akan sangat merugikan. Walaupun panjang gelombang neutron yang diperoleh akan monokromatik namun total intensitasnya akan sangat rendah (FWHM sangat sempit). Oleh schab itu Ge(33 1)yang digunakan sebagai monokromator pactahrpd-ppsm telah dimodifikasi melalui proses pemanasan disertai penekanan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kristal dengan 'mosaic spread' yang memadai. Peralatan yang digullakan dalam proses' hot press' ini sepenuhnya dibuat dan dioperasikan oleh staff/teknisi PPSM. (1) sooo 6r.. ' c. :so >DO 2.% :z:!o 3.ol... ' -..-.caw...51 ~:o- 2.5f..-=r- - L 2.f..~~-. 1.5f.. "'=1" 1 LL ~.:~..;---~+. O.CL.:..=..~=--=-~ i. ' l ' & -::- '-. Gambar 3. Pow difraksi neutron cllplikan Ni serb lk. Gambar4. Kurva resoillsi HRPD-PPSM W:Prasuad-dkk. SSN
4 Prosiding Pertemuan dljnpresentasi lmiah PPNY-BATAN Yot:Yakarta April 1995 Buku 73 Pacta gambar Sa dan Sb dapat dengan jelas dibandingkan pola difraksi TiO2 yang diambil masing-masing dengan PG(4) yang berfungsi sebagai monokromator. Pacta gambar Sb puncakpuncak yang rendah tidak terlihat dalam pola difraksi yang acta. Hal ini menunjukkan bahwa panjang gelombang yang berasal datimonokromator sudah sepenuhnya monokromatik. Bcao - 6 ~ ~ i _. u '. -'- ajr..-''i.$t "..- """'_"-"1.'.....; +..1!..' ~'.' ".' >to.. o.-~ ~.-'_... '.. '.... Gambar 6. Kurva resolusi HRPD-PPSM menggunakan metoda analisa Rietveld RlETAN'94J34J ~ Gambar Sa. Pola difraksi neutron cuplikan TiO2 5 6 E ] ~oooc so 75 :ze'oo Gambar 5b. Pola difraksi neutron cuplikan TiO2 Ge(33]) Resolusi alat ditinjau dati penggantian monokromator tidak banyak berbeda. Pactagambar 6 terlihat resolusi alat terlihat masih di bawah OSo sampai sudut difraksi sekitar 12 atau dengan kala lain akurasi alat semakin baik sete1ah penggantian monokromator. Analisa Struktur Kristal Bi3GaSb211 Bahan BbGaSb2O11merupakan salah satu contohyang baik dalam pemanfaatan difraksi neutron untuk analisa struktur kristal. Pactabahan ini dapat dilihat bahwa nomoatom oksigen akan sangat kecil apabila dibandingkan dengan atom-atom lainnya. Apabi1a menggunakan difraksi sina-x maka hamburan yang berasal datiatom-atom Bi Ga atau Sb akan sangat dorninan. Sehingga akan sangat sulit untuk menentukan dengan tepat posisi ala-atom oksigen di da1am kristal. Berbeda halnya dengan difraksi sinar-x keempat jenis atom dalam bahan BbGaSb2O11interaksinya terhadap neutron memberikan efek panjang hamburan sebanding satu sarna 1ain[2].Oleh karena itu dengan menggunakan metoda difraksi neutron tidak akan dihadapi kesulitan dalam menentukan posisi atom-atom oksigen di dalam kristal tersebut dengan akurasi yang tinggi. A1'lalisa struktur kristal BbGaSb2O11yang telah dilakukan dengan menggunakan metoda analisa Rietveld RETAN'94[34]menunjukkan kesesuaian basil yang tinggi antara basil perhitungan dat observasi seperti ditunjukkan pad a gambar 7 'Refinement' akhir mencapai konvergensi dengan Rwp = 1444% Rp = 1413% dat Si = 16%. Parameter kristal beserta posisi atom secara lengkap dapat dilihat pactalabel 2. Tabel 2. Hasil analisa struktur kristal BbGaSb2J] dengan metoda Rietveld (RETAN'94) Parameter kisi(a) a b c Faktor 'R' (%) Rwp Rp s R RF Re Posisi Atom (A) n x y z Bi(l) Bi(2) 1 GaSB (1) (2) (3) SSN W. Prasuad dkk.
5 74 Bllkul Prosiding Pertemuan dan Presentasi llmi.ah PPNY-BATAN Yogyakarta April 1995 KESMPULAN Berdasarkan mekanisme interaksi neutron dengan bahan maka metoda difraksi neutron mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan metoda difraksi sinar-x dimana penentuan posisi atom-atomringan di dalam struktur kristal akan lebih mudah dilakukan dengan akurat apabila digunakan difraksi neutron. Pemilihan sistem monokromator yang tepat sangatlah renting dalam memperoleh berkas sumber monokromatik sehingga tidak menyulitkandalam analisa struktur dalamlahar lebih lanjut. Resolusi alai adalah merupakan faktor yang sangat renting dalam metoda difraksi sistem bubuk ini. Hal ini mengingat makin tinggi resolusi alai maka puncak-puncak yang berhimpitan dapat dipisahkan dengan baik yang pacta akhimya akan dapat memberikan informasi mengenai parameter kristal dengan akurasi yang tinggi. Dari hasil kalibrasi didapatkan harga resolusi peralatan mencapai sudut 12 dengan FWHM 5. Dengan demikian peralatan ini sudah siap untuk digunakan pada percobaan yang sesungguhnya. HRPD ditinjau dati segi 'hardware' maupun 'software' sangatlah kompleks. Oleh sebab itu sejak bahan instalasi sampai proses kalibrasi dad standardisasinya memakan waktu yang cukup lama. UCAP AN TERMA KASH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Y. Harnaguchi serta Mr. N. Minakawa yang banyak membantu selama kalibrasi HRPD dilakukan juga terimakasihdiucapkankepadadr. F. zumiyang telah mengizinkan pemakaian program RETAN'94 versi terbaru sehingga memungkinkan analisa struktur kristal dapat dilakukan. Terima kasih dan penghargaan yang sebagian besarnya penulis sampaikan kepada semua staff dad teknisi PTSN-PPSM yang penuh dedikasi membantu dati sejak instalasi alai hingga proses kalibrasi dad standarisasi selesai dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA 1. CAGLOT G. PAOLETT A and RCC S.P. Nuc!. nstr GASON G.D. Neutron Diffraction Clarendon Press Oxford ZUM F. The Rietveld Method ed. by R.A. Young Oxford University Press Oxford Chap KTM. Y 1. and'zum F. J. Caram. Soc. lpn Equipment Specification ofhrpd Komunikasi Pribadi dengan Prof. Y.Harnaguchi. TANYAJAWAB Agus Baskoro Melihat judulnya apakah and a melakukan optimasi untuk memperoleh resolusi yang tinggi Bila ya'parameter apa saja yang berpengamh dad bagaimana cara penanganannya? Bila tidak apa yang anda maksudkan dengan optimasi? Mohon dijelaskan serta sedikit logika dati program RETAN'94? Mohon dijelaskan cara kerjajkarakteristik dati monokromator P.G4/GE 331. Prasuad - Parameter yang digunakan adalah tingginya daerah 28s yang mempunyai FWHM < 7 dan hasi/ perhitungan Refinement Rietved. - Rietan adalah proses upemiltiyan antara hasi/ perhitungan dan hasi/ observasi. PG (4) mempunyai gelombang harmonik. Tri Mardji Atmono Apakah dengan diffraksi neutron bisa ditentukan besamy.a maden magnetik suatu sampel yang bersifat magnetik. Mohon penjelasan! Suatu sampel mempunyai struktur amorph. nformasi apa saja yang bisa diperoleh dati penelitian dengan diffraktometer neutron ini? Berapakah divergensi datiberkas neutron? Pacta kesimpulan ditampilkan FWHM dati 2 monokromator yang berbeda. Apakah optimasi yang dilakukan "hanya" memperbaiki atau mengganti monokromator saja. Prasuad Dapat dari hasi/ perhitungan rietan. Parameterkisiposisi atomjarak atomfasa-fasa yang terbentuk. Divergensi ditebal darifaktor U V Wdan a a2 a3. Tidak langkah lain adalah memperbaiki soliar kollimator dan efisiensi 32 detektor. W. Prasuad dkk. SSN
PENINGKATAN AKURASI DATA HRSANS DENGAN MODIFIKASI PERANGKAT LUNAK KENDALI PADA BAGIAN SAMPLE CHANGER
Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 8 Serpong, 4 Oktober 2011 ISSN : 1410-7686 PENINGKATAN AKURASI DATA HRSANS DENGAN MODIFIKASI PERANGKAT LUNAK KENDALI PADA BAGIAN SAMPLE CHANGER
Lebih terperinciEfek Sudut Divergensi Horizontal Kolimator 3 terhadap Performa Difraktometer Neutron Serbuk DN3
Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 7 Serpong, 7 Oktober 9 ISSN : 1411-198 Efek Sudut Divergensi Horizontal Kolimator 3 terhadap Performa Difraktometer Neutron Serbuk DN3 A. Fajar
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT KOLIMASI KOLIMATOR 2 TERHADAP RESOLUSI DAN INTENSITAS BERKAS DIFRAKTOMETER NEUTRON DN3
Kata Kunci : difraktometer, intensitas, resolusi, TiO 2 ABSTRACT Pengaruh Sudut Kolimasi Kolimator 2 Terhadap Resolusi dan Iintensitas Berkas Difraktometer Neutron DN3 (A. Fajar dan H. Mugirahardjo) PENGARUH
Lebih terperinciBllklllI 131 ANALISIS KEKOSONGAN OKSIGEN DALAM SUPERKONDUKTOR YBCO-123 MENGGUNAKAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON
--~ -- - 60 Prosiding Pertenulall dall Preselltasi JImiah PPNY-BATAN Yogyakarta 25-27 Apri/1995 BllklllI 131 ANALISIS KEKOSONGAN OKSIGEN DALAM SUPERKONDUKTOR YBCO-123 MENGGUNAKAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON
Lebih terperinciANALISIS RIETAN P ADA REDUKSI DATA DIFRAKTOMETER SERBUK RESOLUSI TINGGI
Analisis RlETAN pada Reduksi Data Difraktometer Serb uk Resolusi Tmggi (Supandi Suminta) ANALISIS RIETAN P ADA REDUKSI DATA DIFRAKTOMETER SERBUK RESOLUSI TINGGI ABSTRAK SupaDdi SumiDta dad Tri Hardi P
Lebih terperinciD IFRAKTO METER TEKSTUR EMP AT LING KARAN (FCDffD, DN2) Adolf Asih S, Mohtar,Bambang Sugeng, A.Purwanto, Yatno
p~ ~ N~ H~ N~,( ~ X, 155N 141-?6r;6 KARAKTERISASI D IFRAKTO METER TEKSTUR EMP AT LING KARAN (FCDffD, DN2) Adolf Asih S, Mohtar,Bambang Sugeng, A.Purwanto, Yatno 53.6 Pusat Penelitian Sains Materi-BATAN
Lebih terperinciKALIBRASI PERALATAN DIFRAKTOMETER NEUTRON SERBUK RESOLUSI TINGGI ( DN3 )
KALIBRASI PERALATAN DIFRAKTOMETER NEUTRON SERBUK RESOLUSI TINGGI ( DN3 ) Herry Mugirahardjo, Tri Hardi Priyanto, Andon Insani Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir BATAN, Kawasan Puspiptek, Tangerang E-mail:mugirahardjo@gmail.com
Lebih terperinciPengembangan Sistem Kendali Spektrometer SANS Resolusi Tinggi (HRSANS)
Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar- ke 7 Serpong, 27 Oktober 29 ISSN : 1411-198 Pengembangan Sistem Kendali Spektrometer SANS Resolusi Tinggi (HRSANS) Irfan Hafid Pusat Teknologi Bahan
Lebih terperinciPENINGKA T AN INTENSIT AS BERKAS NEUTRON DENGAN PEN GE-SET -AN POSISI MAIN BEAM SHU1TER. Abarrul Ikram
p~ ~ ~ ff t N...t J ~ X ~ 2S'SN 1410-76'16 PENNGKA T AN NTENST AS BERKAS NEUTRON DENGAN PEN GE-SET -AN POSS MAN BEAM SHU1TER Abarrul kram Puslitbang ptek Bahan -BAT AN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang
Lebih terperinciANALISIS FASA MINOR DENGAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON
Urania Vol. 20 No. 3, Oktober 2014 : 110-162 ISSN 0852-4777 ANALISIS FASA MINOR DENGAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON Engkir Sukirman, Herry Mugirahardjo Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju - BATAN Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciDevelopment of Data Acquisition and Control Software for High Resolution Powder Diffractometer
Development of Data Acquisition and Control Software for High Resolution Powder Diffractometer Pengembangan Perangkat Lunak Akuisisi Data dan Kontrol Difraktometer Serbuk Resolusi Tinggi Bharoto, Andon
Lebih terperinciKARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA
KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI 140310110018 JURUSAN FISIKA OUTLINES : Sinar X Difraksi sinar X pada suatu material Karakteristik Sinar-X Prinsip
Lebih terperinciSpektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)
Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd) Spektroskopi difraksi sinar-x (X-ray difraction/xrd) merupakan salah satu metoda karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan
Lebih terperinciPENENTUAN PARAMETER KISI KRISTAL HEXAGONAL BERDASARKAN POLA DIFRAKSI SINAR-X SECARA KOMPUTASI. M. Misnawati 1, Erwin 2, Salomo 3
PENENTUAN PARAMETER KISI KRISTAL HEXAGONAL BERDASARKAN POLA DIFRAKSI SINAR-X SECARA KOMPUTASI M. Misnawati, Erwin, Salomo Mahasiswa Porgram Studi S Fisika Bidang Karakterisasi Material Jurusan Fisika Bidang
Lebih terperinciKEGIATAN HAMBURAN NEUTRON DI SERPONG. Abarrullkram
p~ ~ N~ H t N...t.-.lA.. ~-X k 4. ISSN 1410-')6g6 KEGIATAN HAMBURAN NEUTRON DI SERPONG Abarrullkram Puslitbang Iptek Bahan -BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang ABSTRAK KEGIATAN HAMBURAN NEUTRON
Lebih terperinciRekonstruksi Citra Tomografi Neutron Untuk Aplikasi Teknologi Nuklir
Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 8 Serpong, 4 Oktober 2011 ISSN : 1410-7686 Fahrurrozi Akbar, Sutiarso, Setiawan, Juliyani Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-Badan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM
IDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM HASIL PROSES MILLING Yosef Sarwanto, Grace Tj.S., Mujamilah Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314.
Lebih terperinciMAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)
MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan
Lebih terperinciSTurn A W AL PENGUKURAN MODULUS YOUNG DAN POISSON RATIO MENGGUNAKAN TEKNIK HAMBURAN NEUTRON. M. Refai Muslih, Nadi Supamo dan Sairun
p~ ~ N~ fi~ N~ ~ ~ x ~ 4, ISSN 1410-76g6 STurn A W AL PENGUKURAN MODULUS YOUNG DAN POISSON RATIO MENGGUNAKAN TEKNIK HAMBURAN NEUTRON M. Refai Muslih, Nadi Supamo dan Sairun Puslitbang Iptek Bahan -BAT
Lebih terperinciSIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Rasito, P. Ilham Y., Muhayatun S., dan Ade Suherman Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
Lebih terperinciAnalisis Puncak Difraksi
Pertemuan ke-8 Analisis Puncak Difraksi Nurun Nayiroh, M.Si DIFRAKSI SINAR-X ANALISIS PUNCAK DIFRAKSI Keluaran utama dari pengukuran data difraksi serbuk dengan difraktometer adalah sudut 2θ dan intensitas
Lebih terperinciGunawan, Epung Saepul B., S.M. Prasetyo, Abarrullkram, lndarto P.
METODA EKSPERIMEN DAN REDUKSI DATA HAMBURAN NEUTRON SUDUT KECIL Gunawan, Epung Saepul B., S.M. Prasetyo, Abarrullkram, lndarto P. ABSTRAK METODA EKSPERIMEN DAN REDUKSI DATA HAMBURANEUTRON SUDUT KECIL.
Lebih terperinciMETODE X-RAY. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
METODE X-RAY Kristalografi X-ray adalah metode untuk menentukan susunan atom-atom dalam kristal, di mana seberkas sinar-x menyerang kristal dan diffracts ke arah tertentu. Dari sudut dan intensitas difraksi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Permodelan 4.1.1 Hasil Fungsi Distribusi Pasangan Total Simulasi Gambar 4.1 merupakan salah satu contoh hasil fungsi distribusi pasangan total simulasi 1 jenis atom
Lebih terperinciSIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
290 Simulasi Efisiensi Detektor Germanium Di Laboratorium AAN PTNBR Dengan Metode Monte Carlo MCNP5 ABSTRAK SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
Lebih terperinciProsiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi 1997 /SSN /4/0-2897
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi 997 /SSN /4/-2897,\\ ~ \ 'L- STRUKTUR KRIST AL LAPISAN TIPIS NICKEL MOLYBDENUM YANG DIBUAT DENGAN METODA ELEKTRODEPOSISI BERPULSA I ~ Suryanto2 ABSTRAK STRUKTUR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. XRD Uji XRD menggunakan difraktometer type Phylips PW3710 BASED dilengkapi dengan perangkat software APD (Automatic Powder Difraction) yang ada di Laboratorium UI Salemba
Lebih terperinciKapabilitas dan Karakterisasi Rigaku MiniFlex Powder Diffractrometer. Kardiawarman Jurusan Pendidikan Fisika-FPMIPA-UPI Jl. Setiabudi 229-Bandung
Kapabilitas dan Karakterisasi Rigaku MiniFlex Powder Diffractrometer Kardiawarman Jurusan Pendidikan Fisika-FPMIPA-UPI Jl. Setiabudi 229-Bandung Disajikan dalam Seminar Tahunan Fisika oleh HFI cabang Bandung,
Lebih terperinciPengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)
Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 7 Serpong, 27 Oktober 2009 ISSN : 1411-1098 Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran /
Lebih terperinciEVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. 13 No. 1, April 2016 EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89 Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali ABSTRAK
Lebih terperinciGambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Momen Magnet Sifat magnetik makroskopik dari material adalah akibat dari momen momen magnet yang berkaitan dengan elektron-elektron individual. Setiap elektron dalam atom mempunyai
Lebih terperinciDifraksi Franhoufer dan Fresnel Difraksi Franhoufer Celah Tunggal Intensitas pada Pola Celah Tunggal Difraksi Franhoufer Celah Ganda Kisi Difraksi
Sifat dasar & Perambatan Cahaya Superposisi Gelombang Interferensi Gelombang Cahaya Difraksi Franhoufer Difraksi Franhoufer Intensitas pada Pola Difraksi Franhoufer Kisi Difraksi Difraksi Gelombang Cahaya
Lebih terperinciPENGARUH IRADIASI-γ TERHADAP REGANGAN KISI DAN KONDUKTIVITAS IONIK PADA KOMPOSIT PADAT (LiI) 0,5 (Al 2 O 3.4SiO 2 ) 0,5
Pengaruh Iradiasi- Terhadap Regangan Kisi dan Konduktivitas Ionik Pada Komposit Padat (LiI) 0,5(Al 2O 3.4SiO 2) 0,5 (P. Purwanto, S. Purnama, D.S. Winatapura dan Alifian) PENGARUH IRADIASI-γ TERHADAP REGANGAN
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY
ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY YULIUS SUMARNO, UNGGUL HARTOYO, FAHMI ALFA MUSLIMU Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang
Lebih terperinciANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA
ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA Oleh : Frischa Marcheliana W (1109100002) Pembimbing:Prof. Dr. Darminto, MSc Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK AKUISISI DATA DAN SISTEM KONTROL SPEKTROMETER HAMBURAN NEUTRON SUDUT KECIL RESOLUSI TINGGI DI BATAN-SERPONG
PERANGKAT LUNAK AKUISISI DATA DAN SISTEM KONTROL SPEKTROMETER HAMBURAN NEUTRON SUDUT KECIL RESOLUSI TINGGI DI BATAN-SERPONG Bharoto, Irfan Hafid, dan Alan Maulana Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir-BATAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sinar-X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Karena asalnya tidak diketahui waktu itu maka disebut sinar-x. Sinar-X digunakan untuk tujuan
Lebih terperinciHukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Lebih terperinciSIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Rasito, P. Ilham Y., Rini Heroe Oetami, dan Ade Suherman Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN Jl. Tamansari
Lebih terperinciKALIBRASI PERALATAN SANS DENGAN CUPLIKAN STANDAR AgBE. A. Ikram, A. Insani, Indarto PU, S. M. Prasetyo dan Junaedi
---~p~ s :,. N~ H~ N~ ~ ~ x ~ 4. ISSN 1410-t6fJ6 KALIBRASI PERALATAN SANS DENGAN CUPLIKAN STANDAR AgBE A. Ikram, A. Insani, Indarto PU, S. M. Prasetyo dan Junaedi Puslitbang Iptek Bahan -BATAN; Kawasan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGANALISIS KANAL TUNGGAL. Herry Mugirahardjo dan Eddy Santoso
p~ ~ N~ H~ N~ ~ ~X ~ c" ISSN 1c,10-')6g6 RANCANG BANGUN PENGANALISIS KANAL TUNGGAL Herry Mugirahardjo dan Eddy Santoso Puslitbang Iptek Bahan BATAN, Kawasan PuspiptekSerpong, Tangerang ABSTRAK RANCANG
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada
Lebih terperinciDIFRAKSI KRISTAL dan KISI RESIPROK
1 DIFRAKSI KRISTAL dan KISI RESIPROK Rita Prasetyowati 3/7/2012 2 Rita Prasetyowati 3/7/2012 Tujuan Menentukan/mempelajari struktur kristal secara eksperimen Syarat agar terjadi difraksi pada kristal :
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN SIFAT FISIS LUMPUR SIDOARJO. (a)
81 BAB III PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN SIFAT FISIS LUMPUR SIDOARJO 3.1 Lokasi Pengambilan Sample (a) (b) (c) Gambar 3.1 Lokasi pengambilan sampel (a) Peta pulau jawa yang menunjukkan lokasi semburan lumpur
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik / Fisik Fakultas
36 III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik / Fisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD
RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir
Lebih terperinciANALISIS TEKSTUR STAINLESS STEEL (SS) 316-L MENGGUNAKAN METODE DIFRAKSI NEUTRON SKRIPSI NUR RAHMAH HARAHAP
ANALISIS TEKSTUR STAINLESS STEEL (SS) 316-L MENGGUNAKAN METODE DIFRAKSI NEUTRON SKRIPSI NUR RAHMAH HARAHAP 130801008 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciPENENTUAN STRUKTUR KRISTAL AlMg 2 ALLOY DENGAN DIFRAKSI NEUTRON
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 14, No. 2, April 2011, hal 41-48 PENENTUAN STRUKTUR KRISTAL AlMg 2 ALLOY DENGAN DIFRAKSI NEUTRON Arif Ismul Hadi 1), Sumariah 2), M. Dahlan 2), dan Mohtar 3) 1) Jurusan
Lebih terperinci1. Departemen Fisika, Fakultas FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424
Sintesa Material Barium Titanate (BaTiO 3 ) melalui Metode Sol-Gel Nur Intan Pratiwi 1, Bambang Soegijono 1, Dwita Suastiyanti 2 1. Departemen Fisika, Fakultas FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424
Lebih terperinciPEMANF AA T AN ALGORITMA GENETIKA UNTUK ANALISIS DATA HAMBURAN NEUTRON. A. Purwanto
~ PEMANF AA T AN ALGORITMA GENETIKA UNTUK ANALISIS DATA HAMBURAN NEUTRON A. Purwanto Puslitbang Iptek Bahan -BATAN; Kawasan PuspiptekSerpong, Tangerang ABSTRAK PEMANFAATAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK ANALISIS
Lebih terperinciSTRUKTUR KRIST AL BUBUK SILIKON KARBIDA DENGAN METODERIETVELD1
ANALISIS ProsidinQ Pertemua!! llmiah Sains Mat~ri 1997 lssn l 4 l 0-2897 STRUKTUR KRIST AL BUBUK SILIKON KARBIDA DENGAN METODERIETVELD1 Muhammad Hikam2, Nuri Martinr dan Djonaedi Saleh2 ABSTRAK ANALISIS
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN WAKTU ANIL TERHADAP TEKSTUR PADUAN Al TIPE 2024
PENGARUH SUHU DAN WAKTU ANL TERHADAP TEKSTUR PADUAN Al TPE 2024 Adolf Asih Supriyanto Laboratorium Fisika, Prodi Teknik Mekatronika Politeknik Enjinering ndorama, Purwakarta Email: adolf@pei.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciX- RAY DIFFRACTION. Naufal Fauzan You and Affandy Baskoro Adhi Pradana Gilmar Wicaksono M. Helmi Faisal Nicky Rahmana Putra KELOMPOK VI
X- RAY DIFFRACTION Naufal Fauzan You and Affandy Baskoro Adhi Pradana Gilmar Wicaksono M. Helmi Faisal Nicky Rahmana Putra KELOMPOK VI Agenda Persentasi X-ray Diffraction Latar Belakang Dasar Teori Metedologi
Lebih terperinciCitra Permukaan Sampel Dari Cu/Si(lOO) pada Scanning Tunneling Microscope (STM) dengan Polaritas Sam pel Bias Yang Berbeda (1)
Prosiding Pertemuan llmiah Sains Materi 1996 Citra Permukaan Sampel Dari Cu/Si(lOO) pada Scanning Tunneling Microscope (STM) dengan Polaritas Sam pel Bias Yang Berbeda (1) R. Harry Arjadi[2], Laksmi Andri
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR Ndz(Fel-xCoJI7 (X = 0,1; 0,2; 0,3) BERDASARKAN DATA DIFRAKSI NEUTRON RESOLUSI TINGGr
Prosidinl! Pertemuan Ilmiah Sains Materi 1997 ISSN 1410-2897 ANALISA STRUKTUR Ndz(Fel-xCoJI7 (X = 0,1; 0,2; 0,3) BERDASARKAN DATA DIFRAKSI NEUTRON RESOLUSI TINGGr Ridwan2 dan Mujamilah2 ABSTRAK ANALISA
Lebih terperinciPENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI KANAL HUBUNG PRSG PSTBM PADA SAAT REAKTOR RSG-GAS BEROPERASI
PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI KANAL HUBUNG PRSG PSTBM PADA SAAT REAKTOR RSG-GAS BEROPERASI Unggul Hartoyo 1), Nazly Kurniawan, Suhadi, Subiharto 1) PRSG Batan Serpong Indonesia unggul@batan.go.id
Lebih terperinci12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X
MK DIFRAKSI SINAR-X SEKILAS SEJARAH PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si William Roentgen menemukan sinar-x yang memiliki sifat: 1. Merambat dengan lintasan lurus 2.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan analisis struktur kristal semen gigi seng oksida eugenol untuk mengetahui keterkaitan sifat mekanik dengan struktur kristalnya. Ada lima sampel
Lebih terperinciALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)
ALAT UKUR RADIASI Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta 10350 Telepon : (021) 230 1266 Radiasi Nuklir Secara umum dapat dikategorikan menjadi: Partikel bermuatan Proton Sinar alpha
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil XRD
9 Hasil XRD HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi dengan difraktometer sinar-x bertujuan untuk mengetahui fasa kristal yang terdapat dalam sampel, mengetahui parameter kisi dan menentukan ukuran kristal.
Lebih terperinciMETODE SOL-GEL RISDIYANI CHASANAH M
SINTESIS SUPERKONDUKTOR Bi-Sr-Ca-Cu-O/Ag DENGAN METODE SOL-GEL RISDIYANI CHASANAH M0204046 (Bi-Sr-Ca-Cu-O/Ag Superconductor Synthesis with Sol-Gel Method) INTISARI Telah dibuat superkonduktor sistem BSCCO
Lebih terperinciPENGUKURAN TEGANGAN SISA ill SEKITAR DAERAH HEA T AFFECTED ZONE P ADA BAHAN BAJA 1
Prosiding Pel1emuan IImiah Sains Matcri 1996 PENGUKURAN TEGANGAN SISA ill SEKITAR DAERAH HEA T AFFECTED ZONE P ADA BAHAN BAJA 1 W. Prasuad, Gunawan, A.Fajar, Edi S. M.R.Muslich 2 ABSTRAK PENGUKURAN TEGANGAN
Lebih terperinciX-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)
X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) Philips Venus (Picture from http://www.professionalsystems.pk) Alat X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) memanfaatkan sinar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
Lebih terperinciSpektrofotometer UV /VIS
Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika
Lebih terperinciBab III Metoda Penelitian
28 Bab III Metoda Penelitian III.1 Lokasi Penelitian Sintesis senyawa target dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik dan Laboratorium Kimia Fisik-Material Departemen Kimia, Pengukuran fotoluminesens
Lebih terperinciPENGUMPULAN DATA DlFRAKTOMETER MENGGUNAKAN SISTEM DA T ANIM. Ilias Ginting
PENGUMPULAN DATA DlFRAKTOMETER MENGGUNAKAN SISTEM DA T ANIM Ilias Ginting NEUTRON S yip PusatPenelitian danpengembangan TeknikNuklir-BATAN; Jl Tamansari 71 Bandung ~ ABSTRAK PENGUMPULAN DATA DIFRAKTOMETER
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN LINIER ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF
Berkala Fisika ISSN : 11-966 Vol 1, No., Oktober 7 hal. 18-186 PENENTUAN KOEFISIEN LINIER ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF Lilik Eko Jatwiyono, Heri Sugito, K. Sofjan
Lebih terperinciOPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN
ARTIKEL OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN R. Suminar Tedjasari, Ruminta G, Tri Bambang L, Yanni Andriani Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK OPTIMASI ALAT CACAH
Lebih terperinciPENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
258 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal 258-264 PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Hermawan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/fisik Fakultas
III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/fisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan November
Lebih terperinciBAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat
BAB III EKSPERIMEN 1. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Ca(NO 3 ).4H O (99%) dan (NH 4 ) HPO 4 (99%) sebagai sumber ion kalsium dan fosfat. NaCl (99%), NaHCO 3 (99%),
Lebih terperinciSINTESIS SUPERKONDUKTOR BSCCO DENGAN VARIASI Bi DAN Pb MELALUI METODE SOL GEL DAN ANALISIS POLA DIFRAKSI SINAR X MENGGUNAKAN METODE RIETVELD FULLPROF
SINTESIS SUPERKONDUKTOR BSCCO DENGAN VARIASI Bi DAN Pb MELALUI METODE SOL GEL DAN ANALISIS POLA DIFRAKSI SINAR X MENGGUNAKAN METODE RIETVELD FULLPROF YUNI SUPRIYATI M 0204066 Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Lebih terperinciANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI XRF DENGAN DETEKTOR SEMIKODUKTOR Cd Te
1. TUJUAN PRATIKUM Tujuan pratikum Instrumentasi nuklir khususnya XRF (X-ray fluorescence spectrometry) adalah : 1. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dan cara-cara menggunakan XRF 2. Mahasiswa mampu mengkalibrasi
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di lab. Fisika Material, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciHalaman (2)
Halaman (1) Halaman (2) Halaman (3) Halaman (4) Halaman (5) Halaman (6) Halaman (7) SOAL DIFRAKSI PADA CELAH TUNGGAL INTERFERENSI YOUNG PADA CELAH GANDA DAN DIFRAKSI PADA CELAH BANYAK (KISI) Menentukan
Lebih terperinciANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM Asminar, Rahmiati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd. 20 Serpong Tangerang
Lebih terperinciEFEK CuI TERHADAP KONDUKTIVITAS DAN ENERGI AKTIVASI (CuI) x (AgI ) 1-x (x = 0,5-0,9)
EFEK CuI TERHADAP KONDUKTIVITAS DAN ENERGI AKTIVASI (CuI) x (AgI ) 1-x (x = 0,5-0,9) (EFFECT OF CuI ON CONDUCTIVITY AND ACTIVATION ENERGY OF (CuI) x (AgI) 1-x (x = 0.5 to 0.9)) ABSTRAK Patricius Purwanto
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT MAGNETIK DAN SERAPAN GELOMBANG MIKRO BARIUM M-HEKSAFERIT BaFe 12 O 19
KARAKTERISASI SIFAT MAGNETIK DAN SERAPAN GELOMBANG MIKRO BARIUM M-HEKSAFERIT BaFe 12 O 19 NOER AF IDAH 1109201712 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Darminto, MSc Pendahuluan: Smart magnetic materials Barium M-Heksaferit
Lebih terperinciKarakterisasi XRD. Pengukuran
11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi
Lebih terperincispektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang
spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang spektrum merupakan suatu hal yang penting dalam ilmu
Lebih terperinciOPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA NOVIARTY, DIAN ANGGRAINI, ROSIKA, DARMA ADIANTORO Pranata Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Abstrak OPTIMASI
Lebih terperinciKARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO
KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO Rasito, Zulfahri, S. Sofyan, F. Fitriah, Widanda*) ABSTRAK KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciJurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN
STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN SINGLE PHOTON EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (SPECT) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY I 131 Yosi Sudarsi Asril 1, Dian Milvita 1, Fadil
Lebih terperinciPENGARUH JANGKAU SUDUT UKUR PADA HASIL ANALISIS DATA DIFRAKSI SINAR-X MENGGUNAKAN METODE RIETVELD: KASUS CAMPURAN MgO-Y 2 O 3
146 PENGARUH JANGKAU SUDUT UKUR PADA HASIL ANALISIS DATA DIFRAKSI SINAR-X MENGGUNAKAN METODE RIETVELD: KASUS CAMPURAN MgO-Y 2 O 3 Suminar Pratapa Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh November
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan dasar yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah serbuk magnesium yang diproduksi oleh Aremco dengan kemurnian 99,8 % dan ukuran partikel
Lebih terperinciBILANGAN KOORDINASI P ADA BETAINE PHOSPHATE AMORF. Yuliadi, 2 A. Purwanto,
it. 53b ~ ~ N~ H~ Nu.t..- JA.. ~ X KL 2. t5~!410-'16g6 BILANGAN KOORDINASI P ADA BETAINE PHOSPHATE AMORF Yuliadi, 2 A. Purwanto, 2Tri Hatdi P., 2E. Yulianti I Program Studi Materials Science, Program Pascasarjana
Lebih terperinciALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia
Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi
Lebih terperinciANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciDETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.
DETEKTOR RADIASI INTI Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Alat deteksi sinar radioaktif atau sistem pencacah radiasi dinamakan detektor radiasi. Prinsip: Mengubah radiasi menjadi
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA APLIKASI TRANSFORMASI WAVELET UNTUK PENENTUAN FUNGSI DISTRIBUSI RADIAL DIFRAKSI SINAR X ENERGI RENDAH SKRIPSI
APLIKASI TRANSFORMASI WAVELET UNTUK PENENTUAN FUNGSI DISTRIBUSI RADIAL DIFRAKSI SINAR X ENERGI RENDAH SKRIPSI DERIYAN SENJAYA PROGRAM STUDI S-1 FISIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSINTESIS OKSIDA LOGAM AURIVILLIUS SrBi 4 Ti 4 O 15 MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL DAN PENENTUAN SIFAT FEROELEKTRIKNYA
27 SINTESIS OKSIDA LOGAM AURIVILLIUS SrBi 4 Ti 4 O 15 MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL DAN PENENTUAN SIFAT FEROELEKTRIKNYA Synthesis of Metal Oxide Aurivillius SrBi 4 Ti 4 O 15 Using Hydrothermal Method
Lebih terperinciSINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN ADITIF Ca DARI BATU KAPUR ALAM DENGAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN
LAPORAN TUGAS AKHIR SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN ADITIF Ca DARI BATU KAPUR ALAM DENGAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN Oleh: Lisma Dian K.S (1108 100 054) Pembimbing: Drs. Suminar Pratapa, M.Sc., Ph.D. 1
Lebih terperinciUJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto
Uji Banding Sistem Spektrometer (Nugroho L, dkk) Abstrak UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152 Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto UJI BANDING SPEKTROMETER GAMMA
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Iis Haryati, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit
BAB II PEMBAHASAN A. Difraksi Sesuai dengan teori Huygens, difraksi dapat dipandang sebagai interferensi gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang. Medan gelombang boleh jadi
Lebih terperinci1 Pendahuluan. Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 7 Serpong, 27 Oktober 2009 ISSN :
Prosiding Seminar Nasional Hamburan Neutron dan Sinar-X ke 7 Serpong, 27 Oktober 2009 ISSN : 1411-1098 Verifikasi Unjuk Kerja Difraktometer Neutron DN1-M Melalui Pengukuran Regangan Sisa Pada Tiruan Sampel
Lebih terperinci