BAB IV KALIMAT BERMARKAH DAN TIDAK BERMARKAH. Menurut Quirk at al. (1985: 803) kalimat sederhana atau sering disebut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KALIMAT BERMARKAH DAN TIDAK BERMARKAH. Menurut Quirk at al. (1985: 803) kalimat sederhana atau sering disebut"

Transkripsi

1 31 BAB IV KALIMAT BERMARKAH DAN TIDAK BERMARKAH 4.1 Pengantar Menurut Quirk at al. (1985: 803) kalimat sederhana atau sering disebut simple sentence secara sintaksis dapat dibagi menjadi empat. Tipe-tipe kalimat itu adalah kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif. Berdasarkan fungsi wacananya kalimat sederhana dapat dibagi menjadi empat juga. Keempat macam kalimat itu yakni: kalimat pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seru. Fungsi-fungsi kalimat secara wacana ini berkorelasi dengan fungsi-fungsi kalimat secara sintaksis. Tipe-tipe kalimat ini menentukan apakah suatu kalimat tidak bermarkah (unmarked) atau bermarkah (markerd). Untuk lebih jelasnya, berikut adalah deskripsi singkat tentang kalimat tidak bermarkah dan bermarkah. 4.2 Kalimat Tidak Bermarkah Pada hakikatnya struktur klausa atau kalimat sangat bervariasi. Kebervariasian sebuah struktur dapat disebabkan oleh verba atau kata kerja yang mengikatnya. Menurut Huddleston dan Pullum (2008: 25) kalimat tidak bermarkah adalah suatu kalimat yang deklaratif positif. Deklaratif yang dimaksudkan adalah kalimat itu mengandung pernyataan yang positif. Dengan demikian, kalimat tidak bermarkah berpola subjek dan diikuti oleh predikat. Subjek kalimat ini biasanya frasa nomina (FN), Sebaliknya predikatnya adalah

2 32 frasa verba (FV). Perlu diketahui bahwa tidak semua kalimat yang deklaratif positif dikategorikan kalimat yang tidak bermarkah. Bahasa Inggris mempunyai kesamaan dan perbedaan dengan bahasa lain. Persamaan dan perbedaan itu akan muncul dalam dimensi bahasa-bahasa itu. Salah satu perbedaannya adalah pola struktur unsur-unsur sintaksis Bahasa Inggris jika dibandingkan dengan bahasa lainnya. Unsur-unsur inti klausa atau kalimat secara sintaksis adalah subjek (S), predikat(p), objek (O), komplemen/pelengkap (C), dan adverbia (A). Unsur-unsur ini diikat oleh verba dari klausa atau kalimat bersangkutan, misalnya ketika verba dari suatu klausa berkategori monotransitif maka unsur yang diikat atau yang harus ada adalah subjek dan objek. Untuk lebih jelasnya berikut adalah konsep dari unsur-unsur tersebut. a. Subjek (S) Subjek adalah salah satu unsur klausa yang biasanya diisi oleh frasa nomina (FN) atau klausa (KL) yang berfungsi sebagai nomina. Subjek hadir sebelum frasa verba pada klausa deklaratif dan berada setelah operator pada kalimat interogatif, kecuali pada kalimat imperatif yang biasanya tidak ada subjek. Dalam Bahasa Inggris terdapat kesesuaian bentuk kata kerja dengan subjeknya. b. Predikator (P) Predikator sebuah kalimat adalah unsur yang berupa frasa verba yang terdiri atas satu verba atau lebih. Unsur ini menentukan hadirnya elemen-elemen lain pada sebuah kalimat. Artinya, hadir-tidaknya suatu objek, pelengkap, atau oblik ditentukan oleh predikator yang mengikatnya.

3 33 c. Objek (O) Objek adalah salah satu unsur klausa yang diisi oleh frasa nomina atau klausa yang berfungsi sintaksis sama dengan frasa nomina. Posisi objek di dalam kalimat biasanya mengikuti subjek dan predikat. Objek hanya diperlukan oleh kata kerja yang transitif sebagai komplementasi. Dengan adanya transformasi pasif, objek dalam kalimat aktif akan berkedudukan sebagai subjek dalam kalimat pasif. d. Komplemen/Pelengkap (C) Komplemen adalah salah satu unsur klausa yang diisi oleh frasa nomina (FN), frasa adjektiva (F Adj.), atau klausa dengan fungsi sebagai nomina yang berkoreferensial dengan subjek atau objek. Komplemen adalah unsur yang hadir setelah verba kopula atau verba tertentu yang membutuhkan komplemen. e. Adverbia (A) Adverbia adalah salah satu unsur klausa yang biasanya diisi oleh frasa adverbia (F Adv.), frasa preposisi (FP), atau klausa yang berfungsi sebagai adverbia. Adverbia dapat hadir setelah subjek dan predikat atau setelah objek. Posisi frasa adverbia dapat berpindah, dalam arti memungkinkan terjadi lebih dari satu posisi di dalam klausa atau kalimat. Adverbia biasanya bersifat opsional, yakni dapat disisipkan atau dilesapkan dari kalimat tanpa mengurangi unsur keberterimaan, kecuali pada klausa yang berstruktur S-V-A dan S-V-O-A yang bersifat wajib. Perlu diketahui bahwa unsur-unsur kalimat seperti S, P, O, C, dan A merupakan unsur-unsur yang berperilaku sebagai fungsi secara sintaksis.

4 34 Namun, Di dalam penjelasan kalimat tidak bermarkah ini, V (verb) digunakan sebagai pengganti dari unsur P. Hal ini diambil karena dalam Bahasa Inggris semua klausa atau kalimat mengandung verb atau kata kerja. Hal inilah yang membedakan Bahasa Inggris dengan bahasa lainnya, khususnya Bahasa Indonesia. V dalam Bahasa Inggris bersifat kategorial yang selalu hadir setelah subjek. Kalimat tidak bermarkah Bahasa Inggris adalah kalimat deklaratif positif yang mempunyai pola (1) S-V, (2) S-V-C, (3) S-V-A, (4) S-V-O, (5) S-V-O-C, (6) S-V-O-A, dan (7) S-V-O-O. Pola-pola kalimat ini dikemukakan oleh Quirk at al (1985). (1) Saya sedih Bahasa Indonesia S P Fungsi/Pola N Adj. Kategori (2) I am sad Bahasa Inggris S P Fungsi N V Adj. Kategori S V C Pola Tipe S V Tipe ini adalah tipe kalimat tidak bermarkah yang paling sederhana. Subjek dalam tipe ini berupa frasa nomina (FN), Sebaliknya posisi setelah subjek diisi oleh kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak memerlukan objek. Menurut Quirk at al. (1985: 1169) ketika tidak adanya komplementasi, maka kata kerja itu mempunyai fungsi intransitif.

5 35 The baby cried S V intransitif Bayi itu menangis Kalimat di atas mempunyai kata kerja yang intransitif karena tidak memerlukan objek sebagai komplementasi, yang biasanya terletak setelah kata kerja tersebut. Di sisi lain, kata kerja ini tidak dapat disisipi objek. Kata kerja ini dapat diisi oleh unsur lain yang bersifat opsional, seperti di bawah ini. * I cried the baby. S V intransitif O Saya menangis bayi itu The baby cried yesterday. S V intrasitif A opsional Bayi itu menangis kemarin Kata kerja yang dikategorikan sebagai kata kerja yang intransitif adalah sebagai berikut. Appear die fall happen tampil mati jatuh terjadi Come digress go lie Datang menyimpang pergi berbohong Rise Naik Wait menunggu We go. S V intransitif Kami pergi

6 S V C Pola kalimat ini digolongkan kalimat yang tidak bermarkah (unmarked). V pada pola ini biasanya diisi oleh verba kopula dan linking verb atau kata kerja yang membutuhkan pelengkap. Kata kerja yang hadir dalam pola ini juga dapat disebut kata kerja intransitif. Bagian dari kata kerja kopula adalah is, am, are, was, were, dan been. Berdasarkan pelengkapnya (C), pola kalimat ini dapat dibagi menjadi dua, yakni verba berpelengkap frasa adjektiva dan verba berpelengkap frasa nomina Frasa adjektiva sebagai pelengkap subjek Kata kerja yang menetapkan hadirnya frasa adjektiva dalam tipe ini secara garis besar dapat dibagi dua, yakni current attributive dan resulting attributive. Hal yang membedakan di antara dua jenis verba yang berpelengkap ini adalah bahwa kata kerja current attributive adalah kata kerja yang bersifat statif dan tidak dapat terjadi pada aspek progresif. Kata kerja yang biasanya digunakan dalam pola ini adalah sebagai berikut. Current Be (friendly) Ramah Feel (bored) Merasa (bosan) Keep (silent) Tenang resulting become (older) menjadi (lebih tua) Come (true) menjadi kenyataan Get (ready) siap

7 37 The student feel bored. S V intransitif C Siswa-siswa itu merasa bosan Frasa nomina sebagai pelengkap subjek Dalam pola SVC yang kedua ini fungsi C diisi oleh frasa nomina. Kata kerja yang hadir dalam pola ini pada umumnya sama dengan pola SVC dengan frasa adjektiva sebagai pelengkap. Intinya dalam pola yang kedua ini adalah pelengkapnya berkategori frasa nomina (FN). Kata kerja yang memerlukan frasa nomina sebagai pelengkap adalah sebagai berikut. Current Be (my friend) Adalah (teman saya) Look (a lucky boy) resulting become (an author) (menjadi (seorang penulis) turn (traitor) Kelihatan (seorang lelaki yang beruntung) menjadi (pengkhianat) Remain (good friend) Tetap (teman baik) Anom looks a lucky boy. S V Intransitif C Anom kelihatan seorang lelaki yang beruntung.

8 S V A Pola kalimat bermarkah seperti ini mempunayi kemiripan dengan pola S- V-C. Kedua pola kalimat ini mempunyai kata kerja dengan golongan yang sama. Yang membedakan adalah unsur adverbianya (A) yang biasanya berupa frasa preposisi atau frasa nomina yang berfungsi sebagai adverbia. Unsur A mungkin muncul setelah verb be dan linking verb. Kata kerja yang mungkin muncul dalam pola ini adalah sebagai berikut. Live Hidup Keep Menjaga Stay tinggal Grow menjadi Get (home) Pulang Kata kerja di atas biasanya diikuti oleh frasa preposisi atau frasa nomina yang berfungsi sebagai adjunct atau keterangan yang bersifat wajib. Unsur A di sini memang sama dengan keterangan, tetapi unsur ini tidak boleh dihilangkan karena diikat oleh verba kompleks transitif. A di sini boleh juga disebut dengan oblik. I live in Bali. S V kompleks I A Saya tinggal di Bali *I live. S *Saya V Kom. I tinggal (tidak gramatikal)

9 S V O Pola kalimat ini mempunyai kata kerja yang berkategori monotransitif, yakni kata kerja yang hanya memerlukan satu objek sebagai komplementasi. Dilihat dari verbanya kalimat ini dapat dibagi menjadi dua, yakni monotransitif yang dapat dipasifkan dan monotransitif yang tidak dapat dipasifkan. Kata kerja yang tidak dapat dipasifkan disebut dengan middle verb (Quirk at al., 1985: 1177). Kata kerja yang dapat dipasifkan adalah sebagai berikut. Begin Memulai Pass Melewati Support Mendukung Wash mencuci win memenangkan need memerlukan Anom begins the game aktif S V Mono O Anom memulai permainan itu The game is begun by Anom pasif S Aux V A Permainan itu dimulai oleh Anom Kata kerja yang tidak dapat dipasifkan adalah: Have/has Mempunyai Fit Mencocokkan Lack kekurangan Suit mencocokkan

10 40 Resemble Menyerupai The man resembles Michael Jackson. Aktif S V O Lelaki itu menyerupai Michael Jackson *Michael Jackson is resembled by the man. Pasif (tidak berterima) S Aux V A Michael jakson diserupai oleh lelaki itu S V O C Kalimat tidak bermarkah ini mempunayi pola yang lebih kompleks dari pola SVO karena ada unsur tambahan yang wajib, yakni C. Kata kerja yang mempunyai pola ini disebut dengan kata kerja kompleks transitif. Berdasarkan pelengkapnya (C) pola kalimat tidak bermarkah ini dapat dibagi menjadi dua, yakni pelengkap objek frasa adjektiva dan pelengkap objek frasa nomina Frasa adjektif sebagai komplemen objek Verba pada pola klausa ini adalah kompleks monotransitif. Kompleks monotransitif adalah kata kerja yang memerlukan komplementasi berupa objek dan pelengkap atau adverbia. Kata kerja yang masuk dalam pola ini adalah sebagai berikut. Current Hold Menganggap resulting Certify menjamin

11 41 Call Menganggap Wish Mengharapkan Consider Menganggap Proclaim menyatakan declare mengumumkan prove membuktikan The judge considered the suspect guilty S V komp. Tran O C Hakim itu menganggap tersangka itu salah Frasa nomina sebagai komplemen objek Kata kunci dari pola kalimat ini adalah frasa nomina yang menjadi komplemen kata kerja berkoreferensial dengan objek. Kata kerja yang muncul dalam pola ini secara kategorial masih sama dengan yang lainnya yakni kata kerja transitif kompleks. Kata kerja itu, antara lain sebagai berikut. Appoint Menunjuk Choose Memilih Presume Mengira Call Memanggil Make membuat Confess mengakui reckon memperhitungkan imagine membayangkan

12 42 We appoint Agus chairman S V komp. Tra O C Kami menunjuk Agus sebagai ketua S V O A Kalimat tidak bermarkah tipe SVOA ini dilihat dari kategori kata kerjanya adalah kata kerja kompleks transitif. Kata kerja itu seperti di bawah ini. Slip Memasukkan Put Menaruh Place Menempatkan Wish mengharapkan sit mendudukkan send mengirimkan Leave Meninggalkan Adverbia yang mungkin dalam pola ini adalah adverbial yang berbentuk frasa seperti di bawah ini. Into the lock Ke dalam kunci itu On the table Di atas meja

13 43 I slipped the key into the lock. S V Komp. Tra O A Saya memasukkan anak kunci itu ke dalam induk kunci itu S V O O Dalam pola tidak bermarkah ini perlu dicermati bahwa ada dua objek, yakni objek langsung (OL) dan objek tidak langsung (OTL). Objek langsung biasanya berupa animasi dan berposisi langsung setelah verba. Sebaliknya, objek tidak langsung biasanya konkret berposisi setelah objek langsung. Kata kerja ini mengikat dua objek sekaligus sebagai komplementasi. Kata kerja yang mempunyai pola seperti ini, yakni memerlukan dua objek disebut dengan kata kerja bitransitif. Kata kerja yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah sebagai berikut. Give Memberi Find Menemukan Tell Memberi tahu Remind Mengingatkan Charge Membebankan offer menawari bring membawakan teach mengajari convince meyakinkan promise menjanjikan

14 44 Marry tells John the secret. S V Bitra O O Marry member tahu John rahasia itu Komplementasi Kelima unsur kalimat di atas, yakni unsur S, V, O, C, dan A dikenal dengan istilah unsur kalimat secara sintaksis. Unsur O, C, dan A adalah komplementasi dari kata kerja yang mengikatnya. Unsur-unsur ini ada yang bersifat wajib (obligatory) dan ada yang bersifat manasuka (optional). Unsurunsur ini bersifat wajib ditentukan oleh kata kerja yang mengikatnya, misalnya, jika kata kerja dari suatu kalimat berkategori kata kerja intransitif, maka verba tersebut tidak memerlukan komplementasi yang wajib. Jika suatu kalimat mengandung kata kerja yang transitif kompleks, maka secara tidak langsung kata kerja ini mengikat dua komplementasi, yakni O dan C atau A. Ketika kata kerja itu tidak sesuai antara kategori dan unsur-unsur yang menyertai maka kalimat tersebut tidaklah gramatikal. The gilr danced. S V Intransitif Gadis itu menari I left my friend in the class. S V Tra. Komp. O A Saya meninggalkan teman saya di kelas Secara sintaksis kata kerja intransitif tidak memerlukan unsur A, C, ataupun O sebagai komplementasi dari verbanya yang bersifat wajib. Namun,

15 45 dalam keadaan tertentu suatu kalimat yang mengandung verba intransitif tidak menutup kemungkinan memerlukan unsur-unsur lain, seperti unsur A. Dalam hal ini unsur A tidaklah bersifat wajib sehingga kehadiran A dalam kalimat tersebut bersifat manasuka. The girl cried yesterday. S V A Gadis itu menangis kemarin Hadirnya unsur-unsur itu sekali lagi ditentukan oleh predikator atau kata kerja yang mengikat di dalam kalimat itu. Ketika suatu kalimat mengandung kata kerja yang berkategori transitif kompleks maka secara sintaksis verba ini mengikat dua kompementasi, yakni unsur O dan A. Ketika adanya pelesapan salah satu unsur ini, yang semestinya hadir diperlukan oleh verba itu, kalimat tersebut tidak berterima atau tidak gramatikal. * I put the book. S V Komp tra O Saya menaruh buku itu Kalimat di atas tidak gramatikal karena kekurangan salah satu unsur kalimat yakni A, yang sifatnya wajib. Kata kerja put menaruh menuntut dua komplementasi, yakni objek dan adverbial. Kalimat itu akan menjadi gramatikal bila dilengkapi dengan A seperti di bawah ini. I put the book on the table. S V Komp tra O A Saya menaruh buku itu di atas meja

16 Kalimat Bermarkah Pada penjelasan di depan dinyatakan bahwa kalimat tidak bermarkah adalah suatu kalimat yang deklaratif positif (Huddlestone dan Pullum, 2008: 24). Berdasarkan pola tertentu yang dijelaskan di depan, maka dapat simpulkan bahwa kalimat bermarkah adalah kalimat yang bukan deklaratif positif yang terdapat dalam pola tersebut. Kalimat-kalimat bermarkah itu adalah kalimat deklaratif negatif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, kalimat esklamatif, dan kalimat deklaratif dengan pola yang bermarkah. Kalimat-kalimat bermarkah itu dapat dideskripsikan sebagai berikut Kalimat Deklaratif Negatif Kalimat deklaratif negatif adalah suatu kalimat yang dimarkahi oleh not tidak atau n t tidak sebagai penyingkatan dari not. Posisi pemarkah ini berada di antara kata kerja bantu (auxiliary) dan kata kerja leksikal atau di antara modal dan kata kerja leksikal. Dilihat dari cara penegasiannya, kalimat deklaratif negatif secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga (Quirk, 1985: ), yakni kalimat deklaratif negatif yang menegasikan seluruh klausa atau kalimat, kalimat deklaratif negatif yang menegasikan hanya satu konstituen, dan kalimat deklaratif negatif yang menegasikan predikat. Kalimat deklaratif negatif yang menegasikan klausa atau kalimat adalah salah satu jenis kalimat deklaratif negatif yang seluruh isi klausa atau kalimatnya secara sintaksis dianggap negatif. Klausa ini dapat dibentuk dengan menyisipkan

17 47 not atau n t di antara operator dan predikat, kata kerja bantu dan predikat, atau setelah to be. Tidak bermarkah I have finished. Saya telah selesai She is a teacher Dia seorang guru Bermarkah I have not finished. Saya belum selesai She isn t a teacher. Dia bukan seorang guru Kalimat deklaratif negatif yang menegasikan satu konstituen (local) adalah salah satu jenis kalimat deklaratif negatif yang salah satu konstituen di dalam klausa atau kalimat berstruktur negatif. Medan kenegatifan pada kalimat ini hanya pada level konstituen atau frasa. Kalimat ini dibentuk dengan menegatifkan kata atau frasa tanpa membuat makna klausanya negatif. She s not unattractive woman. Dia adalah orang yang menarik Pada contoh kalimat di atas not sebagai pemarkah negatif hanya menegasikan kata unattractive kurang menarik. Pemarkahan not tidak sampai menegasikan kata woman wanita karena pada faktanya woman wanita mempunyai referen pada she dia. Kalimat deklaratif negatif yang menegasikan predikat adalah salah satu jenis kalimat deklaratif negatif yang ditandai dengan kata kerja bantu tertentu dan predikatnya dinegatifkan. Kalimat negatif jenis ini terjadi pada ungkapan penyangkalan dan permisi. Kalimat ini diucapkan dengan jeda yang khusus

18 48 setelah not tidak. Perlu dijelaskan bahwa kalimat deklaratif negatif tipe ini menegasikan predikat dan hanya jelas teramati pada peristiwa berbahasa lisan. Untuk itu, kalimat ini tidak dijadikan dasar untuk mengamati data-data di dalam novel karena analisis kalimat bermarkah di dalam data dianalisis berdasarkan pendekatan sintaksis. They may not go swimming (They are allowed not to go swimming) Mereka boleh tidak pergi berenang (Mereka diijinkan untuk tidak pergi berenang) Kalimat Interogatif Kalimat interogatif adalah suatu kalimat nonkanonik yang dimarkahi oleh operator atau kata tanya yang berawalan dengan wh. Kalimat negatif dapat dilihat dari dua hal berikut. Pertama, penempatan operator secara langsung berada di depan subjek. Kedua, kata tanya wh terletak pada posisi awal kalimat. (1) Will John speak to the boss today? Apakah John akan berbicara kepada bos itu sekarang? (2) What do you want to drink? Apakah yang Anda ingin minum? Kalimat nomor 1 di atas adalah kalimat bermarkah yang dimarkahai oleh adanya pemindahan will yang sebelumnya (dalam bentuk kanoniknya) berposisi setelah subjek kalimat. Pemindahan ini dalam teori transformsi disebut dengan I movement, yakni pergeseran unsur modal untuk membuat klausa atau kalimat berstatus kalimat interogatif. Kalimat nomor 2 di atas adalah kalimat bermarkah

19 49 yang dimarkahi oleh (a) adanya kata tanya wh, (b) adanya kata kerja bantu sebelum subjek kalimat tersebut. Kalimat interogatif secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelas berdasarkan jawaban yang diperlukan. Dua jenis kalimat interogatif itu adalah interogatif yes-no, dan interogatif wh Interogatif yes-no Interogatif yes-no adalah salah satu jenis interogatif yang mengharapkan jawaban yes ya atau no tidak. Kalimat bermarkah ini dibentuk dengan menempatkan operator sebelum subjek suatu kalimat dan memberikan kalimat tersebut intonasi naik. Berdasarkan jawaban yang diinginkan interogatif yes-no ini terdiri atas dua macam, yakni sebagai berikut. a. Interogatif yes-no positif Kalimat interogatif tipe ini adalah kalimat interogatif yang mempunyai orientasi positif terhadap sesuatu yang ditanyakan. Pada contoh di bawah ini, misalnya, pembicara mempunyai orientasi atau dugaan yang positif. Jadi, dalam keadaan seperti ini kalimat nonkanoniknya hanya dimarkahi oleh operator did apakah. Tidak bermarkah You called her yesterday. Kamu panggil dia kemain. Bermarkah Did you call her yesterday? Apakah kamu memanggil dia kemarin?

20 50 b. Interogatif yes-no negatif Berbeda halnya dengan kalimat interogatif yes no yang positif, kalimat interogatif yes-no yang negatif mempunyai orientasi negatif terhadap sesuatu yang ditanyakan oleh pembicara terhadap lawan bicaranya. Contoh di bawah, misalnyaselain dimarkahi oleh operator do apakah, n t tidak sebagai bentuk pendek dari kata not juga hadir untuk memberi makna orientasi/dugaan yang negatif. Con, toh: Tidak bermarkah You believe me. Kamu percaya saya c. Interogatif tumpangan Bermarkah Don t you believe me? Apakah kamu tidak percaya saya? Interogatif tumpangan sering disebut dengan istilah question tag. Dalam Bahasa Inggris tipe kalimat ini adalah tipe kalimat bermarkah yang dibentuk dengan menambah operator dan pronoun kata ganti setelah kalimat pernyataan. Kunci dari kalimat interogatif ini adalah bahwa kalimat deklaratif positif mempunyai tag tumpangan yang negatif. Sebaliknya, kalimat deklaratif negatif mempunyai tumpangan yang positif. Pilihan tense waktu yang ada pada operator ditentukan oleh frasa verba pada kalimat pernyataannya. Tidak bermarkah Joan recognized you. Joan mengenal kamu The boat hasn t left. Perahu itu belum berangkat? Bermarkah Joan recognized you, didn t she? Joan mengenal kamu, ya bukan? The boat hasn t left, has it? Perahu itu belum berangkat, ya bukan?

21 Interogatif wh Interogatif wh adalah salah satu jenis kalimat interogatif dengan harapan dapat menjawab kata tanya who siapa, whom siapa, whose kepunyaan siapa, what apa, which yang mana, when kapan, where di mana, why mengapa, dan how bagaimana. Kalimat interogatif ini tidak dapat dijawab oleh jawaban ya atau tidak. Untuk menyusun kalimat ini biasanya kata tanya yang berawalan dengan wh di atas menduduki posisi awal kalimat, kemudian diikuti oleh operator kalimat tersebut yang sekaligus sebagai pemarkah. Tidak bermarkah Bermarkah (1) You will come back When will you come back? Kamu akan datang kembali Kapan kamu akan datang kembali? (2) She want to study (what) What does she want to study? Dia ingin mempelajari (apa)? Apa yang ingin dia pelajari?' Bila diperhatikan hubungan antara kalimat tidak bermarkah dan bermarkah di atas, kalimat no. 1 dan 2 mempunayi tingkat kebermarkahan yang berbeda. Kalimat no.1 dimarkahi oleh kata tanya wh dan operator will yang terletak sebelum subjek. Operator will ini muncul karena will sebagai modal dalam kalimat kanoniknya. Sebaliknya, kalimat no. 2 dimarkahi oleh kata tanya wh dan operator does. Operator does hadir hanya dalam bentuk interogatif karena kalimat kanoniknya tidak mengandung modal atau kata kerja bantu maka does hadir sebagai pembantu kata kerja wants ingin.

22 Kalimat Imperatif Kalimat imperatif berfungsi untuk memerintah atau menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu (Quirk at al.,1985: 804). Secara sintaksis kebermarkahan kalimat imperatif terletak pada subjeknya. Pada umumnya kalimat imperatif tidak mempunyai subjek gramatikal yang jelas. Kata kerja pada kalimat imperatif berbentuk kata kerja dasar (base form). Kalimat imperatif biasanya tidak mempunyai subjek sehingga kebermarkahan dimarkahi oleh ketidakhadiran subjek. Namun, dalam keadaan tertentu kalimat imperatif memiliki subjek. Dalam hal ini kalimat imperatif yang memiliki subjek tidak dianggap kalimat bermarkah secara sintaksis Kalimat imperatif positif Kalimat imperatif positif ini mempunyai ajakan atau suruhan yang secara sintaksis berstruktur positif. Kalimat ini mempunyai kata kerja dasar (base form). Dalam kalimat imperatif ini terdapat kata kerja atau verba yang menunjukkan tense. Kalimat imperatif disusun dengan menempatkan kata kerja dan diikuti oleh komplementasi yang diikat oleh kata kerja tersebut. Open the door! V Monotra O Buka pintunya! Give him this book! V Bitra OTL OL Berikan dia buku ini!

23 Kalimat imperatif negatif Untuk menegasikan kalimat imperatif positif maka hadirlah kalimat imperatif negatif. Kalimat ini dibentuk dengan menempatkan do not jangan atau don t jangan sebelum kata kerja dasar pada kalimat positif. Secara sintaksis kalimat imperatif negatif ini bermarkah dari dua hal. Pertama, kebermarkahan ditandai dengan tidak adanya subjek yang jelas pada kalimat ini. Kedua, pemarkahan ditandai dengan adanya penanda negatif, yakni do not atau don t. Imperatif positif Take the book! Ambillah buku itu! Open the door! Bukalah pintunya! Imperatif negatif Don t take the book! Jangan ambil buku itu! Don t open the door! Jangan buka pintunya! Kalimat Eksklamatif Kalimat eksklamatif berfungsi untuk mengungkapkan tingkat pemikiran pembicara yang dikesankan oleh sesuatu. Kalimat ini dibentuk dengan what atau how sebagai posisi inisial. Kedua kata ini ( what dan how) berarti alangkah atau betapa. Kalimat eksklamatif dan kalimat interogatif khususnya intrrogatif wh adalah kalimat sama-sama bermarkah yang diawali oleh kata what dan how. Namun, kalimat ini tidak mengandung operator setelah what dan how sebagai tanda kontras dengan kalimat interogatif wh. What dan how diikuti oleh unsurunsur tertentu yang ditempatkan di posisi awal sebagai bentuk pergeseran dari posisi sebelumnya yang terletak setelah subjek. Intinya kalimat eksklamatif ini (a)

24 54 dimarkahi oleh what atau how (b) dimarkahi oleh unsur-unsur yang bergeser mengikuti what atau how. What dan how yang diikuti oleh unsur tertentu yang dapat berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan atau adverbial. Kalimat eksklamatif (bermarkah) What an enormous crowd came S V Betapa besar burung gagak yang datang How delightful her manners are C S V Alangkah menggembirakan cara-cara dia Deklaratif posistif (tidak bermarkah) An enormous crowd came S V Burung gagak yang besar datang Her manners are delightful S V C Cara-cara dia menggembirakan Kalimat Deklaratif Positif yang Bermarkah Kalimat pasif Sebelum mengacu pada kebermarkahan kalimat pasif, penulis memberikan deskripsi singkat tentang mentransformasi kalimat aktif ke dalam kalimat pasif. Sebelum hal ini dilakukan, kalimat aktif itu harus mengandung kata kerja yang transitif dan dapat dipasifkan. Karena jika kalimat itu mengandung kata kerja intransitif, berarti kalimat itu tidak dapat dipasifkan. Setelah kalimat itu mengandung kata kerja transitif, kata kerja itu dilihat dari bentuk waktunya terdiri

25 55 atas present, past, atau past participle. Hal ini dilakukan untuk dapat mengisi to be atau kata kerja bantu pada kalimat pasif. Berikut adalah adalah to be dalam Bahasa Inggris. a. Kata kerja bantu (to be) Present tense Past tense Past perfect tense Am Was Been Are were Is Untuk to be present tense, am digunakan untuk subjek I, are digunakan untuk subjek you, they, we, dan is digunakan untuk subjek he, she, it. Untuk to be past tense, was digunakan untuk subjek I, he, she, it, dan were digunakan untuk subjek you, they, we. Untuk to be past perfect tense, been digunakan untuk semua subjek. b. Kata kerja leksikal Kata kerja leksikal berdasarkan cara pembentukannya dapat dibagi menjadi dua, yakni bentuk beraturan (regular) dan tidak berarturan (irregular). Untuk membentuk membentuk kata kerja bentuk II dan III dari kata kerja bentuk I pada kata kerja beraturan pada umumnya dengan menambahkan sufiks ed. Kata kerja past dan past perfect dalam hal ini mempunyai bentuk yang sama. Present (Verb I) Past (Verb II) Past perfect (Verb III) Listen listened listened Record Recorded Recorded Watch watched watched

26 56 Kata kerja tidak beraturan mempunyai bentuk yang tidak bersesuaian antara V I, V II, dan V III. Kata kerja ini harus dipelajari lewat penghapalan. Berikut adalah contoh daftar kata kerja beraturan: Present (Verb I) Past (Verb II) Past perfect (Verb III) Buy bought bought Read read read Speak spoke spoken c. Kata ganti Kata ganti yang berfungsi sebagai subjek (nominatif) dan objek (akusatif) juga menunjukkan bentuk yang berbeda. Berikut adalah daftar kata ganti itu sesuai dengan fungsinya: Nominatif I He She It You They We Akusatif me him her it you them us

27 57 Setelah hal di atas diketahui dengan jelas berikut adalah struktur dalam kalimat aktif dan pasif: Aktif : S + V + O Pasif : O + to be + V III + by + S Ada suatu sistem yang mengkontraskan kalimat aktif dengan kalimat pasif. Sistem itu disebut dengan sistem voice. Dalam sistem voice ini, fungsi sintaksis berasimilasi dengan peran semantis. Istilah kalimat aktif dan pasif ditentukan oleh peran semantis subjek di dalam suatu kalimat yang mengandung suatu aksi. Dalam klausa yang menggambarkan aksi yang disengaja, subjek berasimilasi dengan partisipan aktif (actor). Sebaliknya, Kalimat pasif adalah kalimat yang mengandung subjek sebagai partisipan pasif (pasient). The police arrested her son. Aktor pasien Polisi itu menangkap anak laki-lakinya Her son was arrested by the police. Pasien aktor Anak laki-lakinya ditangkap oleh polisi itu Pada kalimat pertama, the police polisi itu adalah subjek yang berperan sebagai aktor. Sebaliknya, pada kalimat kedua her son anak laki-lakinya berperan sebagai pasien yang berfungsi sebagai subjek. Kebermarkahan kalimat pasif di atas dapat dilihat dari dua hal. Pertama, adanya kata kerja bantu be sebelum kata kerja utama, dalam hal ini was. Kedua, adanya frasa nomina (FN)

28 58 sebagai pelengkap dari preposisi by, yakni by the police. Kalimat pasif ini dapat digambarkan dengan diagram pohon sebagai berikut. (1) Aktif K FN FV D N V FN D N The police arrested her son. (2) Pasif K FN FV D N Aux FV V FP P FN D N Her son was arrested by the police Kalimat ekstraposisi Ektraposisi adalah salah satu kalimat yang bermarkah secara sintaksis. Kalimat ekstraposisi ini dilihat dari strukturnya dapat dibagi menjadi dua yakni ekstraposisi subjek dan ekstraposisi komplemen internal. Kedua tipe kalimat tersebut diuraikan sebagai berikut.

29 Ekstraposisi subjek Ekstraposisi ini terjadi pada kalimat yang mempunayi subjek klausa subordinasi yang ditempatkan pada posisi akhir kalimat dan fungsi subjek diisi oleh dummy it. Ketika subjek dalam bentuk frasa nomina pada kalimat kanoniknya, kalimat tersebut tidak dapat ditransformasi ke dalam bentuk ekstraposisi. That he was acquitted disturbed her (kanonik). Klausa subordinasi V O Bahwa dia dibebaskan bertingkahlaku mengganggu dia It disturbed her that he was acquitted (nonkanonik). S V O Klausa subordinasi Itu mengganggu dia bahwa dia dibebaskan bertingkahlaku Ekstraposisi komplemen internal Ekstraposisi tipe ini ditemukan di dalam kalimat yang mengandung kata kerja transitif kompleks. 1. I find that he gave up disappointing (tidak bermarkah) S V Kom.Tra Kl subordinasi C Saya menemukan bahwa dia menyerah mengecewakan 2. I find it disappointing that he gave up. ( bermarkah) S V Kom. Tra C Kl subordinasi Saya menemukan itu mengecewakan bahwa dia menyerah Dari contoh kalimat bermarkah di atas dummy it muncul sebagai objek dan klausa subordinasi sebagai objek yang diekstraposisikan.

30 Kalimat eksistensial Kata there dalam Bahasa Inggris digunakan untuk dua makna. Pertama, there berarti lokasi seperti pada kalimat put it there taruh itu di sana. Kedua, there berarti ada, seperti pada kalimat there is a strange man ada seorang lelaki yang asing. Ketika there berfungsi untuk membawakan makna ada maka kalimat itu disebut dengan eksistensial. There di sini berfungsi sebagai dummy subjek secara sintaksis. Berdasarkan strukturnya klausa eksistensial dapat dibagi menjadi dua, yakni eksistensial sederhana (bare existensial) dan eksistensial luas (extended existential) Eksistensial sempit Eksistensial sempit dalam istilah Bahasa Inggris sering disebut dengan bare exixtential. Klausa ini dibentuk dengan there diikuti oleh kata kerja be dan diikuti oleh frasa nomina. Pengertian sempit dalam klausa ini adalah bahwa frasa nomina yang terletak setelah kata kerja be tidak diikuti oleh konstituen lain. Klausa ini tidak mempunyai padanan struktur makna di dalam bentuk kanoniknya. Artinya kalimat ini hanya berterima dalam bentuk bermarkah atau nonkanonik. Klausa nonkanonik There is a dog Ada seekor anjing There are many species of spiders Ada banyak jenis laba-laba Eksistensial luas klausa kanonik *a dog is seekor anjing many species are banyak jenis laba-laba

31 61 Dilihat dari strukturnya eksistensial sempit dan eksistensial luas mempunyai bentuk yang mirip, yakni sama-sama mengandung dummy there dan diikuti oleh kata kerja be. Perbedaannya adalah dalam eksistensial luas ini frasa nomina setelah kata kerja be diikuti oleh konstituen lain yang mengikuti frasa nomina tersebut. Konstituen-konstiuen itu berupa lokatif, temporal, predikatif adjektif, dan infinitif. Klausa eksistensial luas ini mempunyai padanan struktur makna dalam bentuk kanoniknya sebagai akibat dari adanya sisipan unsur atau konstituen setelah frasa nomina tersebut. Klausa nonkanonik klausa kanonik There is a snake in the grass a snake is in the grass Ada seekor ular di rumput itu seekor ular di rumput itu There is another meeting today another meeting is today Ada pertemuan yang lain sekarang pertemuan yang lain sekarang Kalimat it cleft Ketika it berfungsi sebagai dummy it maka konstruksi dari klausa yang mengandung dummy it itu disebut dengan it cleft. Tipe It cleft ini adalah suatu konstruksi pergeseran (movement) sebuah frasa nomina (FN) yang fungsinya di dalam kalimat non-cleft sebagai subjek, objek, dan pelengkap dari preposisi. They think you should leave (Non-cleft) Mereka pikir kamu seharusnya pergi It s you they think should leave (It cleft) Itu kamu yang mereka pikir seharusnya pergi

32 62 Pada contoh kalimat non-cleft di atas you adalah subjek dari klausa embedded, yakni you should leave. Sebaliknya you merupakan komplementasi dari kata kerja think. Pada konstruksi it cleft you mengalami pergeseran struktur Kalimat pseudo cleft Konstruksi pseudo-cleft hampir mirip dengan it-clef, yakni terdiri atas unsur depan dan unsur belakang. Unsur belakang (Backgrounded element) dalam dalam klausa it-cleft menggambarkan informasi praanggapan. Sebaliknya, dalam pseudo cleft ini unsur belakang ditempatkan dalam konstruksi fused relative (digabungkan). What we need is more time (klausa nonkanonik) Apa yang kami perlukan adalah waktu yang lebih We need more time (klausa kanonik) Kami memerlukan waktu yang lebih Kalimat dislokasi Dislokasi adalah suatu kalimat yang mempunyai tambahan frasa nomina yang terletak di kiri atau di kanan bagian klausa yang terdiri atas unsur subjek dan predikat. Unsur subjek dan predikat ini disebut dengan nukleus. Dislokasi kiri dibentuk dengan menempatkan frasa nomina atau frasa nomina yang kompleks di awal suatu kalimat. Frasa ini berkoreferensi dengan kata ganti (pronoun) di dalam nukleus sehingga dari segi struktur nukleus lebih sederhana.

33 63 One of my cousins has triplets Satu dari sepupu saya mempunyai anak kembar tiga. One of my cousins, she has triplets. Satu dari sepupu saya, dia mempunyai anak kembar tiga. Dislokasi kanan dibentuk dengan menambahkan frasa nomina yang mengklarifikasi referen dari kata ganti di dalam nukleus. Her father can be very judgemental (klausa kanonik). Ayahnya sangat main hakim He can be very judgemental, her father (klausa nonkanonik). Dia sangat main hakim, ayahnya Kalimat Preposing, postposing, dan inversi Postposing, preposing, dan inversi adalah bagian dari kalimat bermarkah di dalam klausa deklaratif. Secara fungsi tidak ada perubahan antara konstruksi tidak bermarkah dan bermarkah pada klausa-klausa ini. Hal yang ada adalah pergeseran atau movement dari klausa dasarnya sehingga menimbulkan kebermarkahan secara sintaksis Preposing Preposing adalah suatu konstruksi bermarkah yang dibentuk dengan menempatkan unsur kalimat sebelum subjek sebuah klausa. Unsur-unsur itu dapat berupa frasa nomina, frasa adverbial, dan frasa adjektiva. Posisi awal dari unsur ini di dalam kalimat kanoniknya berada sesudah kata kerja.

34 64 I said he could have the other (tidak bermarkah) Klausa Klausa S V Monotra O Saya mengatakan dia dapat membeli yang lain. The other I said he could have. (bermarkah) FN Kl Kl O K V Monotra Yang lain saya katakan dia dapat beli Postposing Postposing adalah suatu kalimat bermarkah yang dibentuk dengan tambahan sebuah unsur pada akhir sebuah klausa yang seharusnya ditempatkan sebelumnya. They brought with them an extraordinarily lavish lunch ( nonkanonik). A O Mereka membawa dengan mereka makanan siang yang mewah They brought an extraordinarily lavish lunch with them (kanonik). O A Mereka membawa makanan siang yang mewah dengan mereka Inversi Inversi adalah kalimat bermarkah yang dibentuk dengan membolakbalikkan posisi unsur-unsur di dalam suatu klausa atau kalimat. Dilihat dari

35 65 strukturnya ada dua jenis inversi, yakni inversi subjek-kata kerja bantu dan inversi subjek-dependen Inversi subjek dan kata kerja bantu Kalimat inversi ini dibentuk dengan menempatkan kata kerja bantu dan adverbial sebelum subjek. Kata kerja bantu atau disebut dengan auxiliary dalam Bahasa Inggris dapat dibagi menjad dua, yakni modal dan nonmodal. Modal mempunyai anggota can, could, may, might, must, shall, dan lain-lain. Sebaliknya, nonmodal mempunyai bagian to be, have, dan do. Kata kerja bantu dan adverbial tertentu mengalami inversi. Bermarkah I realized my mistake only later. Saya sadar kesalahan saya hanya terlambat. Tidak Bermarkah Only later did I realize my mistake. Hanya terlambat saya sadari kesalahan saya Inversi subjek-dependen Kalimat inversi ini dibentuk dengan mengiversikan subjek dengan pelengkap atau adverbia. Kata-kata yang dapat inversi dengan pola ini adalah sebagai berikut. To be Lie Kata kerja bantu Berbohong

36 66 Appear Muncul Sit Duduk Bermarkah A bowl of fruit was on her desk. S V A Semangkuk buah berada di atas mejanya. Tidak bermarkah On her desk was a bowl of fruit. A V S. Di atas mejanya berada semangkuk buah Kalimat reduksi Reduksi adalah suatu bentuk kalimat nonkanonik yang dimarkahi oleh pelesapan konstituen (Huddleston dan Pullum: 258). Konstituen yang lesap adalah konstituen yang memiliki informasi lama (old information). Dilihat dari hirarkinya struktur secara sintaksis terdapat dua jenis pelesapan, yakni pelesapan frasa dan pelesapan klausa Reduksi frasa Reduksi frasa nomina Reduksi dapat terjadi pada level frasa, yakni adanya pelesapan konstituen inti pada level frasa sebagai bentuk kebermarkahan dari kalimat nonkanonik. Dalam reduksi ini, pada level frasa biasanya terjadi pelesapan frasa nomina. Pelesapan dalam frasa nomina terdiri atas dua jenis, yakni elipsis dan pro-form. Elipsis adalah penghilangan konstituen total pada informasi lama. Sebaliknya,

37 67 pro-form menunjukkan tidak terjadi penghilangan total, tetapi yang terjadi adalah kebermarkahan frasa nomina dengan kata ganti (pronoun). The girl sat down on the floor and Ө watched the TV. FN Gadis itu duduk di atas lantai itu dan Ө menonton TV. My father said he would help you (pro-form). FN Ayah saya mengatakan bahwa dia akan membantu kamu Pada contoh kalimat pertama di atas terjadi pelesapan frasa. Penghilangan konstituen di sana adalah konstituen subjek (S) yang mempunyai informasi lama, yakni berkoreferensial dengan S pada klausa pertama. Sebaliknya, pada contoh kedua terjadi pelesapan frasa nomina pro-form, yakni adanya pemarkah kata ganti he dia sebagai informasi lama dari frasa nomina sebelumnya, yakni the girl gadis itu Reduksi frasa verba Frasa verba juga mungkin mengalami pelesapan. Pelesapan ini tentunya karena sudah menjadi informasi lama di dalam struktur kalimat tersebut. Pelesapan frasa verba terjadi pada kalimat majemuk. Pada contoh pelesapan frasa verba di bawah ini kata kerja come datang tidak muncul pada klausa kedua karena frasa ini bukan informasi baru lagi.

38 68 You can come with us if you want to. FV Kamu dapat datang dengan kami jika kamu mau Reduksi frasa adverbia Sama halnya dengan frasa-frasa lain, pelesapan frasa adverbia muncul karena frasa ini sudah menjadi informasi yang lama di dalam susunan kalimat tersebut. He was born in Boston and lived there all his life. F Adv. Dia lahir di Boston dan tinggal di sana sepanjang hidupnya Reduksi klausa Reduksi klausa juga mungkin terjadi di dalam suatu kalimat. Klausaklausa yang mengalami reduksi itu biasanya mengambil bentuk, seperti that, this, atau it. Pada contoh di bawah ini that merupakan bentuk reduksi dari klausa Jill informed the press. Pemarkahan klausa itu menjadi bentuk reduksi disebabkan oleh informasi klausa itu merupakan informasi lama sehingga untuk mempersingkat dan membuat informasi tidak monoton, maka dipilihlah bentuk reduksi itu.

39 69 He says Jill informed the press, but that can be true. Dia mengatakan Jill menginformasikan ke pers, tetapi itu dapat menjadi benar.

BAB I PENDAHULUAN. berada di bawah struktur informasi suatu kalimat. Pada hakikatnya struktur

BAB I PENDAHULUAN. berada di bawah struktur informasi suatu kalimat. Pada hakikatnya struktur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat bermarkah dalam bahasa Inggris merupakan suatu kajian yang berada di bawah struktur informasi suatu kalimat. Pada hakikatnya struktur informasi suatu kalimat

Lebih terperinci

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. TAG QUESTION Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. Syarat utama dalam membuat question tag adalah: Apabila kalimat utamanya / pernyataannya

Lebih terperinci

TIPE DAN STRUKTUR INFORMASI KALIMAT PASIF BAHASA INGGRIS PADA NOVEL DESECRATION. I Wayan Swandana UNDIKSHA ABSTRACT

TIPE DAN STRUKTUR INFORMASI KALIMAT PASIF BAHASA INGGRIS PADA NOVEL DESECRATION. I Wayan Swandana UNDIKSHA ABSTRACT TIPE DAN STRUKTUR INFORMASI KALIMAT PASIF BAHASA INGGRIS PADA NOVEL DESECRATION I Wayan Swandana UNDIKSHA ABSTRACT This research is entitled The Types and Information Structure of English Passive Sentence

Lebih terperinci

Marilah kita lihat contoh berikut :

Marilah kita lihat contoh berikut : Sekarang kita menginjak ke tahapan penting kedua pelajaran kita. Dalam pelajaran IV ini, kita akan mempelajari pengungkapan kalimat yang TIDAK menggunakan AKAN, SUDAH, SEDANG. Kalimat yang kita buat disini

Lebih terperinci

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Conditional Sentence Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP.19780710 200801 1 012 Pengertian CONDITIONAL SENTENCES adalah: Kalimat pengandaian Atau Kalimat bersyarat Rumus: If (clause 1 ), (clause 2) Type 1 [

Lebih terperinci

BAB V TIPE DAN STRUKTUR KONSTITUEN KALIMAT BERMARKAH. Tipe-tipe kalimat bermarkah dalam penelitian ini dikategorikan

BAB V TIPE DAN STRUKTUR KONSTITUEN KALIMAT BERMARKAH. Tipe-tipe kalimat bermarkah dalam penelitian ini dikategorikan 70 BAB V TIPE DAN STRUTUR ONSTITUEN ALIMAT BERMARAH 5.1 Pengantar Tipe-tipe kalimat bermarkah dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan teori struktur informasi yang diprakarsai oleh Huddleston dan

Lebih terperinci

TESIS DALAM INGGRIS KALIMAT NIM PROGRAM

TESIS DALAM INGGRIS KALIMAT NIM PROGRAM TESIS KALIMAT BERMARKAH DALAM BAHASA INGGRIS PADA NOVEL DESECRATION I WAYAN SWANDANA NIM 0990161010 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANAA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 i KALIMAT

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT

THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT APPENDICES A. Questionnaires Form : Name (Nama) : Age (Usia) : Address (Alamat) : Job (Pekerjaan) : Tolong terjemahkan ke dalam Bahasa Muko-Muko! (Please translate to Muko-Muko

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 1. Rita :Dont leave me alone, Bondan! Bondan :What did she say, Wan? Iwan :. SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 She told you that you dont leave me alone. She told you

Lebih terperinci

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan Lesson 31: Interrogative form of Will Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan Reading (Membaca) Will it be sunny tomorrow? ( Apakah akan cerah besok?) Will you lend her the car? (Apakah kamu akan

Lebih terperinci

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi) Lecture: Kapita Selekta Linguistik Date/Month/Year: 25 April 2016 Semester: 104 (6) / Third Year Method: Ceramah Credits: 2 SKS Lecturer: Prof. Dr. Dendy Sugono, PU Clues: Notes: Kapita Selekta Linguistik

Lebih terperinci

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan Lesson 67: Tag Questions Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan Reading (Membaca) You will come with us, won t you? (Kamu akan datang dengan kami, The water is cold, isn t it? (Airnya dingin, bu You really

Lebih terperinci

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu Reading (Membaca) He can cook almost any dish. (Dia bisa memasak hamper semua masakan.) You must solve your problems. (Kamu harus menyelesaikan masalahmu.)

Lebih terperinci

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa Lesson 21: Who Pelajaran 21: Siapa Reading (Membaca) Who are your friends? (Siapa temanmu?) Who is your new boss? (Siapa bos barumu?) Who is your English teacher? (Siapa guru Bahasa Inggrismu?) Who was

Lebih terperinci

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Lesson 27: Prepositions of Direction (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Bagaimana Menggunakan Kata Depan untuk Arah Reading (Membaca) I come from Austria. ( Saya datang

Lebih terperinci

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Lesson 66: Indirect questions Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Reading (Membaca) Could you tell me where she went? (Bisakah kamu beritahu aku kemana dia pergi?) Do you know how I can get to the

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A HANDLING TAMU E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A CARA PENERIMAAN TAMU Menanyakan nama dan keperluan (RESEPSIONIS) Good Morning. What can I do for you? Good morning, can

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 1. Grandpas Birthday What is the topic of the text? Birthday party Birthday cake Happy birthday Grandpas birthday Kunci Jawaban : D Bacaan tersebut

Lebih terperinci

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu Lesson 42: have to, don t have to Pelajaran 42: harus, tidak perlu Reading (Membaca) We have to go to school tomorrow. ( Kita harus pergi ke sekolah besok ) I have to get up at 5 am tomorrow. ( Aku harus

Lebih terperinci

Lesson 55 : imperative + and, or, otherwise Pelajaran 55 : Kata Perintah + dan, atau, jika tidak

Lesson 55 : imperative + and, or, otherwise Pelajaran 55 : Kata Perintah + dan, atau, jika tidak 52 Lesson 55 : imperative + and, or, otherwise Pelajaran 55 : Kata Perintah + dan, atau, jika tidak Reading (Membaca) Go straight on, and you will see the station. (Jalan lurus, dan Anda akan melihat stasiunnya.)

Lebih terperinci

Bentuk ini juga berlaku untuk BISA DI, HARUS DI, MUNGKIN DI, BOLEH DI

Bentuk ini juga berlaku untuk BISA DI, HARUS DI, MUNGKIN DI, BOLEH DI Pelajaran VII ini adalah tahapan penting ketiga, yang akan membawa kita bisa berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Jika kita dapat melewatkan pelajaran VII atau tahapan penting ketiga ini dengan betul-betul

Lebih terperinci

Conditional Sentences (Part 1): Real Conditionals

Conditional Sentences (Part 1): Real Conditionals Conditional Sentences (Part 1): Real Conditionals Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita berandai-andai. Misalnya, seandainya (jika) kamu mau jadi pacar saya, saya akan buat kamu orang paling bahagia

Lebih terperinci

BAB VI INFORMASI YANG DITONJOLKAN OLEH KALIMAT BERMARKAH. Struktur informasi sebuah klausa atau kalimat merupakan ungkapan

BAB VI INFORMASI YANG DITONJOLKAN OLEH KALIMAT BERMARKAH. Struktur informasi sebuah klausa atau kalimat merupakan ungkapan 128 BAB VI INFORMASI YANG DITONJOLKAN OLEH KALIMAT BERMARKAH 6.1 Pengantar Struktur informasi sebuah klausa atau kalimat merupakan ungkapan formal dari pengaturan pragmatis suatu proposisi dalam sebuah

Lebih terperinci

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh:

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh: Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek dalam Klausa Bahasa Inggris 1 oleh: Eva Tuckyta Sari Sujatna, M.Hum 2 1. Pengantar Frasa nomina (yang kemudian saya

Lebih terperinci

Lesson 69: Articles. Pelajaran 69: Penggunaan Artikel

Lesson 69: Articles. Pelajaran 69: Penggunaan Artikel Lesson 69: Articles Pelajaran 69: Penggunaan Artikel Reading (Membaca) Could you open the window? (Bisakah kamu membuka pintunya?) The Sun is shining. (Matahari sedang bersinar.) I go out only twice a

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued)

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued) English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued) Pelajaran 22: Menangani situasi yang serius (lanjutan) L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-22.

Lebih terperinci

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa Lesson 21: Who Pelajaran 21: Siapa Reading (Membaca) Who are your friends? (Siapa temanmu?) Who is your new boss? (Siapa bos barumu?) Who is your English teacher? (Siapa guru Bahasa Inggrismu?) Who was

Lebih terperinci

Lesson 07: Verb + Not, Verb +? Pelajaran 07: Kata kerja + Tidak, kata kerja + "?"

Lesson 07: Verb + Not, Verb +? Pelajaran 07: Kata kerja + Tidak, kata kerja + ? Lesson 07: Verb + Not, Verb +? Pelajaran 07: Kata kerja + Tidak, kata kerja + "?" Reading (Membaca) I do not run. (Saya tidak berlari.) We do not go to the park. (Kami tidak pergi ke taman.) You do not

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya. Lesson 28: Other Prepositions (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain Cara menggunakan preposisi lainnya. Reading (Membaca) I go to school by bus. ( Saya pergi ke sekolah dengan

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

Lesson 17: Can, Cannot, Can...? Pelajaran 17: Dapat, Tidak dapat, Dapatkan..?

Lesson 17: Can, Cannot, Can...? Pelajaran 17: Dapat, Tidak dapat, Dapatkan..? Lesson 17: Can, Cannot, Can...? Pelajaran 17: Dapat, Tidak dapat, Dapatkan..? Reading (Membaca) I can walk. (Saya dapat berjalan.) He can write an email. (Dia dapat menulis sebuah email.) You can dance.

Lebih terperinci

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple Lesson 72: Present Perfect Simple Pelajaran 72: Present Perfect Simple Reading (Membaca) I have been to that cinema before. (Saya sudah ke bioskop itu sebelumnya.) He has studied English. (Dia sudah belajar

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 STANDARD AMERICAN ENGLISH AND AFRICAN AMERICAN VERNACULAR ENGLISH (AAVE) IN THE HELP (2011) BY

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6 1. A Smart Parrot Where does the story happen? London Puerto Rico Jakarta Buenos Aires Dijelaskan dalam kalimat pertama paragraf 1: A man in

Lebih terperinci

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda Eph 5:22-27 22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8LATIHAN SOAL CHAPTER 8 By the way, you are still going to look around, arent you? Who are talking in the dialog? Bruce Erick Ericks sister Bruce and Erick Kunci

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation Pelajaran 21: Menangani situasi yang serius L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio

Lebih terperinci

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA Ebook Gratis Boleh dibagikan kepada kawan tapi tidak boleh merubah bentuk dan isi Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA klik www.pendidikaninggris.com 1 RINGKASAN TENSES Perubahan Bentuk Waktu Kalimat Present

Lebih terperinci

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Reading (Membaca) Let him go to the concert. (Biarkan dia perdi ke konser.) Make him tell the truth. (Buat

Lebih terperinci

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Lesson 24: Prepositions of Time (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Cara menggunakan preposisi waktu Reading (Membaca) I was born in 2000. ( Saya lahir

Lebih terperinci

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d. APPENDICES Name : Class : Date : Time : 60 minutes CONDITIONAL SENTENCES I. Choose the best answer 1. Will you come to the meeting? If you come, I a. come c. do e. too b. will d. am 2. If you use a city

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,

Lebih terperinci

Lesson 32: Future tense expressed by. be going to, not going to. Pelajaran 32: Bentuk akan datang yang diungkapkan dengan be. going to, not going to

Lesson 32: Future tense expressed by. be going to, not going to. Pelajaran 32: Bentuk akan datang yang diungkapkan dengan be. going to, not going to Lesson 32: Future tense expressed by be going to, not going to be verb~ing, not + be verb~ing Pelajaran 32: Bentuk akan datang yang diungkapkan dengan be going to, not going to be verb~ing, not + be verb~ing

Lebih terperinci

A mysterious meeting. (Pertemuan misterius) Indonesian. List of characters. (Daftar pelaku)

A mysterious meeting. (Pertemuan misterius) Indonesian. List of characters. (Daftar pelaku) (Pertemuan misterius) List of characters (Daftar pelaku) Khalid, the birthday boy (Khalid, anak yang berulang tahun) Leila, the mysterious girl and phone voice (Leila, gadis misterius dan suara telepon)

Lebih terperinci

Lesson 60 : Too/Either, So do I, Neither do I. Pelajaran 60 : Juga/Antara, Saya juga begitu, Saya juga tidak

Lesson 60 : Too/Either, So do I, Neither do I. Pelajaran 60 : Juga/Antara, Saya juga begitu, Saya juga tidak Lesson 60 : Too/Either, So do I, Neither do I Pelajaran 60 : Juga/Antara, Saya juga begitu, Saya juga tidak Reading (Membaca) I often watch movies at the movie theater, and my cousin does too. (Saya sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Analisis data pada penelitian ini meliputi : (i) perilaku argumen pada perubahan struktur klausa bahasa Indonesia, (ii) pelesapan argumen pada penggabungan klausa bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

Lesson 52 : Passive Voice and its negative form

Lesson 52 : Passive Voice and its negative form Entry Grammar Lesson 52 Lesson 52 : Passive Voice and its negative form Pelajaran 52 : Suara Pasif dan Bentuk Negatif Reading (Membaca) Reporters write news reports. (Wartawan menulis laporan berita) News

Lebih terperinci

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan Lesson 30: will, will not Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan Reading (Membaca) I hope you will visit me one day. ( Aku harap kamu akan mengunjungi saya satu hari ) I think your sister will like that cellphone.

Lebih terperinci

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Lesson 36: Infinitive 1 Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Reading (Membaca) My dream is to live in New York. (Impianku adalah tinggal di New York.) I would like to learn more about your country! (Saya

Lebih terperinci

In the beginning God created the heavens and the earth. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Genesis 1:1.

In the beginning God created the heavens and the earth. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Genesis 1:1. In the beginning God created the heavens and the earth. - Genesis 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Kejadian 1:1 For God so loved the world that he gave his only Son, that whoever believes

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

PENETAPAN PANITIA PENGUJI...

PENETAPAN PANITIA PENGUJI... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 20 At the festival (continued)

English for Tourism Lesson 20 At the festival (continued) English for Tourism Lesson 20 At the festival (continued) Pelajaran 20: Di festival (lanjutan) L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-20. Di festival. Eng: Lesson

Lebih terperinci

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 4 Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 4 memuat materi kalimat efektif. Kalimat efektif adalah materi lanjutan dari modul sebelumnya, yaitu tata kalimat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Lesson 41: may, might, might not. Pelajaran 41: boleh, mungkin, tidak boleh

Lesson 41: may, might, might not. Pelajaran 41: boleh, mungkin, tidak boleh Lesson 41: may, might, might not Pelajaran 41: boleh, mungkin, tidak boleh Reading (Membaca) You may have a seat. ( Anda boleh duduk ) May I borrow your book? ( Bolehkah saya meminjam bukumu?) The taxi

Lebih terperinci

No Kegiatan Kalimat yang di latih Arti. 2. How are you? 3.- Do you remember about population? - Can you explain about population?

No Kegiatan Kalimat yang di latih Arti. 2. How are you? 3.- Do you remember about population? - Can you explain about population? 45 Lampiran 3. Siklus 1 1 Pendahuluan 1. Good morning/ Good afternoon 2. How are you? 3.- Do you remember about population? about population? 4.- Do you know the meaning of population? - What is the definition

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN

Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN LATIHAN SOAL TES CPNS Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN 1. I have the homework a. doing b. done c. does d. did e. do b. done I have the homework. Kalimat di atas menggunakan causative verb, yaitu sebuah

Lebih terperinci

Lesson 53 : Passive Interrogative Form of Passive Voice

Lesson 53 : Passive Interrogative Form of Passive Voice Entry Grammar Lesson 52 Lesson 53 : Passive Interrogative Form of Passive Voice Pelajaran 53 : Bentuk Pasif Interogatif dari Bunyi Pasif Reading (Membaca) Is that letter written by him? (Apakah surat itu

Lebih terperinci

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO Read Online and Download Ebook SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO DOWNLOAD EBOOK : SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI Click link bellow and free

Lebih terperinci

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A) APPENDICES Appendix A Data 1 (Student A) 48 No Sentence 1. *There so many place they can visiting. *There so many place they can visiting. Tidak mengerti struktur yang sebenarnya, mengira bahwa are atau

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pada bagian pendahuluan telah disampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini diwujudkan dalam tipe-tipe

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan...

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Reading (Membaca) Walk on this road. (Berjalanlah di jalan ini.) Write an email to me. (Tulislah sebuah email untuk saya.) Dance

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau yang sudah ada dengan menyebutkan dan membahas seperlunya hasil penelitian

Lebih terperinci

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap Lesson 57 : all, both, each Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap Reading (Membaca) All the birds flew away. (Semua burung-burung terbang) Did you eat all of the cakes? (Apakah kamu memakan semua kuenya?)

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut KBBI (2003 : 588), konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. Secara garis besar kalimat imperatif bahasa Indonesia dapat

Lebih terperinci

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition)

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Hery Hery Click here if your download doesn"t start automatically Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu frasa, FP, kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah

Lebih terperinci

NEGASI DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS

NEGASI DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS NEGASI DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS Dian Noviani Syafar Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, STKIP PGRI Sumbar E-mail: dianoviany.s@gmail.com Abstract This study is entitled Negation in Indonesia

Lebih terperinci

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pembahasan tentang pronoun mencakup beberapa topic yaitu: Personal, possessive and reflexive pronouns Personal, possessive and reflexive pronoun menjelaskan tentang kata

Lebih terperinci

BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA. dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat.

BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA. dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat. 81 BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA Dalam bab ini dideskripsikan tentang pemerolehan bahasa, pemerolehan bunyi bahasa dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri sebagai satu kesatuan. Kalimat merupakan unit gramatikal terbesar yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri sebagai satu kesatuan. Kalimat merupakan unit gramatikal terbesar yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah salah satu unsur utama tata bahasa yang dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan. Kalimat merupakan unit gramatikal terbesar yang mengandung kata,

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 25 A job interview

English for Tourism Lesson 25 A job interview English for Tourism Lesson 25 A job interview Pelajaran 25: Wawancara Pekerjaan L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-25. Wawancara Pekerjaan. Lesson 25. A Job Interview.

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour Pelajaran 16: Membicarakan Perjalanan Wisata L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-16: Membicarakan Perjalanan

Lebih terperinci

LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan.

LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan. LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan. To be digunakan sebagai penghubung antara subjek dan predikat. Predikat

Lebih terperinci

ELLIPTICAL SENTENCE. Dalam pengerjaan / penggunaan kalimat Elliptical Construction, perlu diperhatikan tentang kata kerja bantu / auxiliary verb :

ELLIPTICAL SENTENCE. Dalam pengerjaan / penggunaan kalimat Elliptical Construction, perlu diperhatikan tentang kata kerja bantu / auxiliary verb : ELLIPTICAL SENTENCE Elliptical sentence atau yang sering disebut dengan ellipsis atau construction adalah penggabungan dua buah kalimat yang memiliki unsur sama dengan tujuan untuk membuat kalimat majemuk

Lebih terperinci

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa Lesson 22: Why Pelajaran 22: Mengapa Reading (Membaca) Why are you tired? (Mengapa kamu lelah?) Why is your boss angry? (Mengapa bosmu marah?) Why was he late? (Kenapa dia terlambat?) Why did she go there?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6Latihan Soal 6.1

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6Latihan Soal 6.1 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6Latihan Soal 6.1 What is the dialog about? Weekly test Greetings Kinds of test Cheating Kunci Jawaban : A Untuk menjawab apa isi dialog diatas, kalian harus membacanya.

Lebih terperinci

Bagaimana Mengembangkan Lembar Kerja/Tugas yang Baik?

Bagaimana Mengembangkan Lembar Kerja/Tugas yang Baik? Bagaimana Mengembangkan Lembar Kerja/Tugas yang Baik? I Latar Belakang Lembar kerja/tugas merupakan salah satu alat guru mengajar; LK/LT lebih bersifat sebagai pelengkap penjelasan guru tentang suatu konsep

Lebih terperinci

T : Tapi kalian tau gak bahasa inggris dari penyakit-penyakit yang kalian rasakan itu?

T : Tapi kalian tau gak bahasa inggris dari penyakit-penyakit yang kalian rasakan itu? Callista Sulaiman 2011-031-070 T : Good morning, guys! S : Morning.. T : Where is your voice? Good morning, guys! S : Morning, miss.. T : So, today this is the first time I teach your class. And you don

Lebih terperinci

Lesson 68: Suggestions. Pelajaran 68: Saran

Lesson 68: Suggestions. Pelajaran 68: Saran Lesson 68: Suggestions Pelajaran 68: Saran Reading (Membaca) How about going to a club? (Bagaimana dengan pergi ke klub?) Why not stop smoking? (Kenapa tidak berhenti merokok?) Why don t you try exercising

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK BAGIAN I UNIT 1 PART OF SPEECH Part of speech merupakan jenis-jenis kata dasar yang dikenal dalam dalam bahasa inggris, artinya kata-kata ini merupakan potongan-potongan puzzle yang digunakan untuk memahami

Lebih terperinci

God s PERFECT TIMING EDITORIAL

God s PERFECT TIMING EDITORIAL God s PERFECT TIMING EDITORIAL TAKUT AKAN TUHAN. Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik... KEHIDUPAN YANG DIPERSEMBAHKAN. Karena itu saudara-saudara,

Lebih terperinci