BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi tersebut pada suatu waktu tertentu. pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu, karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktorfaktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimilik masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat. Pertumbuhan ekonomi mutlak harus ada, sehingga pendapatan masyarakat akan bertambah, dengan demikian tingkat kesejahteraan masyarakat diharapkan akan meningkat. Agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang maka perlu diketahui faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan faktor apa yang perlu dihindari agar pertumbuhan ekonomi tidak berjalan ditempat atau mengalami kemunduran. Kondisi perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan perkembangan yang positif. Pada tahun 2008 pertumbuhan PDRB mencapai 8,68 % dan pada tahun 2009 meningkat 10,11 %. Pembangunan tidak dapat terlepas dari unsur tenaga kerja, dengan kondisi tenaga kerja yang produktif maka pembangunan dapat berjalan lancar dan harapannya taraf kehidupan penduduk juga akan meningkat. Tanpa tenaga kerja tidak mustahil pembangunan tidak dapat berjalan, tenaga kerja menjadi penggerak dalam roda pembangunan. Tenaga kerja dengan sumber daya manusianya bisa memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam proses pembangunan. Semakin tingginya angkatan kerja tentu memerlukan lapangan pekerjaan yang layak, namun pada kenyataanya lapangana pekerjaan tidak selalu tersedia. Semakin banyaknya penduduk, meningkatnya jumlah angkatan kerja. Sumeber daya yang baik,

2 keterampilan yang bagus menjadi modal utama bagi angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan melihat latar belakang dari masalah permasalah diatas dan melihat dari fenomena yang ada, mendorong peneliti untuk mengamati lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu akan dicoba dibahas secara mendalam melalui penelitian dengan judul ANALISIS EFEKTIVITAS INVESTASI DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN B. BATASAN MASALAH Sehubungan dengan faktor keterbatasan yang ada dan mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, maka penelitian hanya membahas pada : 1 Variabel-variabel yang dianggap berpengaruh terhadap besar kecilnya pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu pada investasi dan angkatan kerja. 2 Data yang digunakan adalah data tahunan yaitu dari tahun 1995 sampai 2010 terdiri atas : a) Produk Domestik Regional Bruto b) Tingkat Penanaman Modal Dalam Negeri c) Banyaknya Penduduk Angkatan Kerja C. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, maka dapat diambil suatu perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1 Seberapa besar pengaruh tingkat investasi atau penanaman modal dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta?

3 2 Seberapa besar pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta? 3 Bagaimana pengaruh besarnya tingkat investasi, angkatan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta? D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui pengaruh tingkat investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta? 2 Untuk mengetahui pengaruh tingkat angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta? 3 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat investasi, angkatan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta?

4 BAB II LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN 1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kuznet dalam Todaro (2000 :144) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusi dan ideologis terhadap berbagai keadaan yang ada. Selanjutnya, ditambahkan oleh Susanti, dkk(2000 :23-24) indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Ada bebarapa alasan yang mendasari pemilihan pertumbuhan ekonomi menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) bukan indikator lainnya yaitu : 1) PDB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi didalam perekonomian. Hal ini berarti peningkatan PDB juga mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut. 2) PDB dihitung atas dasar konsep aliran (flow concept), artinya perhitungan PDB hanya mencakup nilai produk yang dihasikan kepada suatu priode tertentu. 3) Batas wilayah perhitungan PDB adalah negara (perekonomian domestik) Menurut Todaro (2000:137) ada tiga faktor komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu : 1) Akumulsi modal, yakni meliputi semua bentuk atau jenis investasi yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya manusia. 2) Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya akan memperbanyak angkatan kerja. 3) Kemajuan teknologi.

5 2 Teori Investasi Investasi merupakan penambahan pembentukan modal yang mengakibatkan terjadinya pertambahan kekayaan, investasi juga merupakan permintaan terhadap barang dan jasa untuk menambah kapasitas produksi sehingga meningkatkan pendapatan dimasa datang. Ada dua tujuan utama dalam investasi yaitu untuk mengganti bagian dari penyediaan modal yang rusak dan sebagai tambahan penyediaan modal yang ada, pengertian investasi secara statistik dalam perhitungan pendapatan nasional adalah seluruh nilai pembeliaan para pengusaha atas barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri dan penambahan nilai dalam stock barang perusahaan yang berupa bahan mentah, bahan setengah jadi dan barang jadi. Menurut Jhingan (1999:338) bahwa investasi dalam peralatan modal tidak saja meningkatkan produksi tetapi juga kesempatan kerja. Pembentukan modal menghasilkan kemajuam teknik yang menunjang tercapainya ekonomi produksi skala luas dan meningkatkan spesialisasi, pembentukan modal pada kenyataanya akan membantu tercapainya swasembada suatu negara dan mengurangi beban hutang luar negeri. Menurut Suparmoko dan Irawan (2002 : ) ada beberapa cara untuk meningkatkan investasi dapat dilakukan dengna jalan : 1) Meningkatkan tabungan dengan mengurangi konsumsi, cara ini dapat dilakukan dengan cara paksa(involuntary) yaitu dengan menaikkan tingkat pajak (tax rate) tetapi ini menyebabkan tabungan sukarela (voluntary saving) menurun karena masyarakat tetap mempertahankan konsumsinya. 2) Pemerintah menjual obligasi dengan bunga menarik sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya. 3) Pembatasan impor barang-barang konsumsi dan bila memungkinkan juga membatasi impor barang kapital agar ada inovasi didalam negeri. 4) Dengan mengadakan pinjaman ke luar negeri. 5) Memperluas sektor perdagangan dengan menaikkan terms of trade, misal bila barang-barang ekspor naik, maka kenaikan pendapatan dari ekspor diinvestasikan kembali di dalam negeri.

6 3 Teori Angkatan Kerja Tenaga kerja merupakan seluruh penduduk yang dianggap memiliki potensi untuk bekerja secara produktif (Adioetomo :2010). Hal ini berarti penduduk yang mampu menghasilkan barang dan jasa dapat disebut sebagai tenaga kerja. Terdapat tiga pendekatan pemberdayaan yang didasarkan pada pengukuran kegiatan ekonomi yang dijadikan tolok ukur untuk analisis ketenagakerjaan yaitu Gainful Worker Approach, Labor Force Approach dan Labor Utilization Approach. Masing-masing konsep tersebut atau teori tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1) Konsep Gainful Worker Approach Konsep ini menjelaskan tentang aktivitas ekonomi orang yang pernah bekerja atau biasa dilakukan seseorang(usual activity). Kata biasa dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa usaha tidak menggangap penting kegiatan-kegiatan lain yang tidak termasuk biasa dilakukan. Contohnya orang yang biasanya sekolah namun pada kondisi sekarang sedang mencari kerja maka hal ini diklasifikasikan sebagai orang yang sekolah. Teori ini tidak dapat menggambarkan secara statistik mengenai kondisi mereka yang bekerja dan sedang mencari pekerjaan sehingga angka pengangguran terbuka relatif kecil. 2) Konsep Angkatan Kerja (Labor Force Approach) Pendekatan ini memberikan batas yang jelas tentang kegiatan yang dilakukan dalam semiggu ini, sehingga secara tegas dapat diketahui kegiatan apa yang benar-benar dilakukan sebagai kegiatan utamanya. Pendekatan ini lebih dikenal sebagai pendekatan aktivitas kini dengan jangka waktu tertentu (Mantra,2009). Menurut Adioetomo, 2010 terdapat dua perbaikan yang diusulkan dalam konsep yaitu : a) Activity Concept, bahwa yang termasuk dalam angkatan kerja (labor force) haruslah orang yang secara aktif bekerja atau sedang aktif mencari pekerjaan.

7 b) Aktivitas tersebut dilakukan dalam suatu batasan waktu tertentu sebelum wawancara. Dengan kata lain, konsep angkatan kerja umumnya disertai dengan referensi waktu. Berdasarkan konsep tersebut, angkatan kerja (labor force)dibagi menjadi dua yaitu : 1) Bekerja 2) Mencari pekerjaan (menganggur), yang dapat dibedakan antara : a. Mencari pekerjaan, tetapi sudah pernah bekerja sebelumnya b. Mencari pekerjaan untuk pertama kalinya (belum pernah bekerja sebelumnya) Angkatan kerja dapat dikatakan sebagai bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam konsep angkatan kerja ini harus ada referensi waktu yang pasti, misalnya satu minggu sebelum pencacahan. 3) Konsep Pemanfaatan Tenaga Kerja ( Labor Utilization Approach) Pendekatan ini awalnya dikembangkan oleh Philip M Hauser untuk memperbaiki konsep Labor Force, Pendekatan Labor Utilization dimaksudkan untuk lebih menyempurnakan konsep angkatan kerja, terutama supaya lebih sesuai dengan keadaan negara berkembang. Pendekatan dalam konsep ini lebih ditujukan untuk melihat potensi tenaga kerja, apakah telah dimanfaatkan secara penuh. Dengan konsep ini, angkatan kerja dikelompokkan sebagai berikut : a. Pemanfaatan penuh (Full Utilized) b. Pemanfaatan kurang (Under-Utilized), karena jumlah jam kerja yang rendah, pendapatan upah atau gaji yang rendah dan tidak sesuai dengan kemampuan atau keahliannya, biasa disebut setengah penganggur. Untuk point a dan b didasarkan pada jumlah jam kerja seminggu. c. Pengangguran terbuka (Open Unemployment)

8 B. HIPOTESIS Sejalan dengan latar belakang pada penelitian ini didapat diambil suatu hipotesis atau dugaan sementara sebagai berikut : 1) Diduga investasi atau penanaman modal dalam negeri mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2) Diduga tingkat angkatan kerja mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN Objek penelitian ini hanya memusatkan dengan pengaruh pertumbuhan ekonomi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu investasi dan angkatan kerja. B. SUBJEK PENELITIAN Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi (Y), sedangkan variabel bebasnya (independent variabel) yaitu investasi (I) dan angkatan kerja (AK). Tujuan dari penelitian ini adalah agar kita dapat memperoleh gambaran yang terperinci dari masing-masing variabel itu sendiri sehingga berguna untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi tiap tahun. C. METODE PENGUMPULAN DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari tahun Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari data yang berhubungan dengan variabel penelitian secara urut sesuai dengan tahun penelitian dan mendokumentasikannya, data-data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu, Badan Pusat Statistik (BPS-Yogyakarta) dan Bank Indonesia daerah Yogyakarta. D. METODE ANALISIS DATA 1 Uji Teori Uji teori dalam penelitian ini dilihat dari fungsi Pertumbuhan ekonomi yaitu : Y = f ( I, AK ) Keterangan : Y = Pertumbuhan Ekonomi I = Investasi AK = Angkatan Kerja

10 2 Uji Statistik Uji t (signifikansi parameter individual) Uji t dilakukan untuk mengetahui variabel bebas secara individual terhadap variabel tidak bebas. Hipotesis yang digunakan : H 0 : β = 0, artinya variabel independent tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. H 1 : β 0, artinya variabel independent berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. 3 Uji F-Statistik Untuk mengetahui peranan variabel bebas secara keseluruhan dilakukan dengan uji F. Kesimpulan uji F dapat diperoleh dengan membandingkan antara probability F-statistik dengan signifikansi α = 5 %. Bila probabilty F-Statistik > α = 5 % maka H 0 ditolak, berarti secara bersamasama variabel independen berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap variabel dependen. Bila probabilty F-Statistik < α = 5 % maka H 1 diterima, berarti secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. Koefisien Determinasi (R 2 ) Determinasi R 2 ini digunakan untuk mengukur proporsi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. =- ( ) ( ) Nilai R 2 adalah terletak 0 R 2 1. Semakin mendekati 1, berarti modelnya semakin baik.

11 4 Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen, variable independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residualnya berdistribusi normal atau tidak dengan melihat kepada probability yaitu: Jika nilai probabilitas Jarque-bera > α (0,05), maka residualnya berdistribusi normal Jika nilai probabilitas Jarque-bera < α (0,05), maka residualnya berdistribusi tidak normal b) Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan garis regresi yang dibuat, selanjutnya dibuat keberartian koesifien garis regresi serta linearitasnya. Uji linearitas antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan membandingkan nilai Probabiilty F-Statistik dengan nilai signifikansi α = 0,05 %, yaitu : Jika nilai Probability F -Statistik > 0,05, maka model linear ditolak. Jika nilai Probability F -Statistik < 0,05, maka model linear diterima. c) Uji Multikolinearitas Menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Cara mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah : Dengan membandingkan persamaan regresi (R 2 ) dengan estimasi regresi yaitu :

12 Persamaan regresi Y = a 0 + a 1 X 1 + a 2 X 2...(1) Estimasi regresi X 1 = b 0 + b 1 X 2...(2) X 2 = b 0 + b 1 X 1...(3) Untuk persamaan (1) nilai R 2 selanjutnya disebut R 2 10 Untuk persamaan (2) nilai R 2 selanjutnya disebut R 2 11 Untuk persamaan (3) nilai R 2 selanjutnya disebut R 2 12 Ketentuan : Bila nilai R 2 10 > R 2 11, R 2 12, maka model tidak diketemukan adanya multikolinearitas Bila nilai R 2 10 < R 2 11, R 2 12, maka model diketemukan adanya multikolinearitas d) Uji Autokorelasi Menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Analisis deteksi data adanya autokorelasi dilihat dari besaran Durbin- Watson (D-W) dengan pedoman: Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

13 e) Uji Heteroskedastisitas Menguji apakah pada model regresi terjadi keseimbangan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatam ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak adanya heterokedastisitas. Pendeteksian ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan melakukan uji white baik cross terms maupun no cross terms. Apabila nilai probability Obs*R Squared > dari nilai signifikansi α = 5 % maka dapat disimpulkan model diatas tidak terdapat heterokedastisitas. Apabila nilai probability Obs*R Squared < dari nilai signifikansi α = 5 % maka dapat disimpulkan model diatas terdapat heterokedastisitas.

14 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis memperoleh suatu hasil pengujian berdasarkan data yang sudah diolah. Berdasarkan hasil data olahan tersebut dapat ditarik hasil antara analisis dan pembahasan adalah sebagai berikut : 1 Uji Teori a. Tabel Hasil Regresi Variebel Koefisien (t-stat) Konstanta 9,3371 (2,628)** I 0,0065 (0,266) AK 0,9300 (7,272)** R-square 0,8126 F stat 28,1907 DW stat 1,9577 **signifikan pada level 5% Berdasarkan hasil regresi diatas maka dapat disimpulkan bahwa: Persamaan Y = β 0 +β 1 I+β 2 AK+ i Y = 9, , ,9300 Dimana Y = Pertumbuhan Ekonomi / Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto di DIY I = Tingkat investasi AK = Banyaknya penduduk angkatan kerja Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka hasil koefisien regresinya dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Β 0 = 9,3371 dapat diartikan bahwa apabila semua variabel bebas (I, AK) dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka pertumbuhan ekonomi atau PDRB sebesar 9,3371

15 Β 1 = 0,0065 dapat diartikan bahwa apabila I naik satu satuan maka Y naik sebesar 0,0065 dengan asumsi Y tetap. Β 2 = 0,9300 dapat diartikan bahwa apabila semua AK naik satu satuan maka Y naik sebesar 0,9300 dengan asumsi Y tetap. 2 Uji Statistik Apakah variabel (I dan AK) mempunyai hubungan terhadap Y?, maka untuk menjawab pertanyaan ini, diperlukan pengujian dengan menggunakan uji statistik antara lain : Pengujian variabel I terhadap Y untuk mengetahui apakah I berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) dan sesuai dengan hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Uji Hipotesis H 0 = artinya tidak ada pengaruh dan diterima dengan ketentuan < α = 5 % H 1 = artinya ada pengaruh dan ditolak dengan ketentuan > α = 5 % 2) Dilihat dari nilai probabilitas variabel I pada tabel diatas sebesar 0,794 > 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya menolak hipotesis bahwa variabel I tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 3) Kesimpulan,jadi dari hasil analisis tersebut didapat bahwa tidak ada pengaruh antara variabel Investasi terhadap variabel pertumbuhan ekonomi. Pengujian variabel AK terhadap Y untuk mengetahui apakah AK berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) dan sesuai dengan hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Uji Hipotesis H 0 = artinya tidak ada pengaruh dan diterima dengan ketentuan < α = 5 % H 1 = artinya ada pengaruh dan ditolak dengan ketentuan > α = 5 %

16 2) Dilihat dari nilai probabilitas variabel I pada tabel diatas sebesar 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya menerima hipotesis bahwa variabel AK berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 3) Kesimpulan,jadi dari hasil analisis tersebut didapat bahwa ada pengaruh antara variabel angkatan kerja terhadap variabel pertumbuhan ekonomi. 3 Uji F Statistik Dependent Variable: Y Variable Coefficien t Std. Error t-statistic Prob. C I AK R-squared F-statistic Adjusted R-squared Prob(F-statistic) Berdasarkan hasil regresi diatas, maka uji F dapat diketahui berpengaruh atau tidak dengan pengujian sebagai berikut : Uji Hipotesis H 0 : a 0 : a 1 : a 2 = artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel I dan AK terhadap variabel Y H 1 : a 0 : a 1 : a 2 = artinya ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel I dan AK terhadap variabel Y Hasil perhitungan dengan eviews diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 28,190 dengan ketentuan α = 5 %, maka dilihat dari nilai signifikan F sebesar 0,00 dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent secara keseluruhan yang terdiri dari Investasi dan angkatan kerja terhadap variabel dependent yaitu pertumbuhan ekonomi karena 0,00 < 0,05 artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima.

17 Kesimpulan jadi dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima artinya mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, semua variabel independent mampu menjelaskan variabel dependennya yaitu pertumbuhan ekonomi. Determinasi R 2 Dilihat dari tabel diatas bahwa nilai R Square sebesar 0,812, artinya 81,2 % variasi dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen dan sisanya 18,8 % dijelaskan oleh variabel diluar model atau variabel lain. 4 Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Series: Residuals Sample Observations 16 Mean 2.11E-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Dilihat dari tabel diatas, dapat mendeteksi residual apakah berdistribusi normal atau tidak dengan membandingkan probability jarque-bea dengan signifikansi α = 5 % yaitu : Jika nilai Probability JB > 0,05, maka residualnya berdistribusi tidak normal. Jika nilai Probability JB < 0,05, maka residualnya berdistribusi normal. Analisis hasil output, bahwa nilai Probability JB 0,09 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi tidak normal.

18 b) Uji Linearitas Ramsey RESET Test: F-statistic probability Log likelihood ratio Probability Untuk mendeteksi apakah model linear atau tidak dengan membandingkan nilai probability F -Statistik dengan signifikansi α = 5 % yaitu : Jika nilai Probability F -Statistik > 0,05, maka model linear ditolak. Jika nilai Probability F -Statistik < 0,05, maka model linear diterima. Analisis hasil output, bahwa nilai Probability F -Statistik 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model linear diterima. c) Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan pendekatan korelasi parsial dengan tahapan : 1. Persamaan regresi Y = β 0 +β 1 I+β 2 AK+ i...(1) 2. Estimasi regresi I= β0 + β1 AK...(2) AK = β0 + β1 I...(3) Persamaan pertama Dependent Variable: Y Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I AK R-squared F-statistic Adjusted R-squared Prob(F-statistic)

19 Persamaan kedua Dependent Variable: I Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C AK R-squared F-statistic Adjusted R-squared Prob(F-statistic) Persamaan ketiga Dependent Variable: AK Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I R-squared F-statistic Adjusted R-squared Prob(F-statistic) Untuk persamaan (1) nilai R 2 adalah sebesar 0,8126 selanjutnya disebut R 2 10 Untuk persamaan (2) nilai R 2 adalah sebesar 0,0461 selanjutnya disebut R 2 11 Untuk persamaan (3) nilai R 2 adalah sebesar 0,0461 selanjutnya disebut R 2 12 Ketentuan : Bila nilai R 2 10 > R 2 11, R 2 12, maka model tidak diketemukan adanya multikolinearitas Bila nilai R 2 10 < R 2 11, R 2 12, maka model diketemukan adanya multikolinearitas Analisis hasil output, menunjukkan nilai R 2 10 > R 2 11, diketemukan adanya multikolinearitas R 2 12, maka model tidak d) Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi apakah model regresi mengandung autokorelasi atau tidak dapat ditentukan melalui nilai D-W (Durbin-watson). Dengan demikian jika dilihat dari nilai D-W maka diperoleh nilai sebesar 1,9577 jadi pada model regresi tidak mengandung autokorelasi karena nilai D-W berada diantara -2 sampai +2

20 e) Uji Heteroskedastisitas I. Uji White Heteroskedastisitas ( no cross terms ) White Heteroskedasticity Test: F-statistic Probability Obs*R-squared Probability II. Uji White Heteroskedastisitas ( cross terms ) White Heteroskedasticity Test: F-statistic Probability Obs*R-squared Probability Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan dengan signifikansi α = 5 % yaitu: Jika nilai Probability Obs*R-squared > 0,05, maka model tidak terdapat heterokedastisitas. Jika nilai Probability Obs*R-squared < 0,05, maka model terdapat heterokedastisitas. Hasil analisis output, berdasarkan tabel diatas nilai Probability Obs*Rsquared 0,11 > 0,05, baik untuk cross terms maupun no cross terms maka dapat disimpulkan model diatas tidak terdapat heterokedastisitas.

21 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pengaruh investasi/penanaman modal dalam negeri dan jumlah angkatan kerja tahun dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1 Hasil analisis pengaruh investasi atau penanaman model dalam negeri (PMDN) di Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa ada pengaruh yang rendah dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan 1 % nilai investasi (I) akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau pendapatan domestik regional bruto sebesar 0,266 % dan sebaliknya penurunan 1 % nilai investasi (I) akan menurunkan pertumbuhan ekonomi atau pendapatan domestik regional bruto sebesar 0,266 %. 2 Hasil analisis pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi menunjukkan ada pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan 1 % angkatan kerja (AK) akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau pendapatan domestik regional bruto sebesar 7,272 % dan sebaliknya penurunan 1 % angkatan kerja (AK) akan menurunkan pertumbuhan ekonomi atau pendapatan domestik regional bruto sebesar 7,272 %.

22 DAFTAR PUSTAKA Adioetomo, Sri Murtiningsih Dasar-dasar Demografi.Salemba Empat. Jakarta. Jhingan.M.L Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (terjemahan oleh D,Guritno). PT.Raja Grapindo Persada. Jakarta Mantra, Ida Bagus Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Saptutyningsih, Endah & Hermanto. (2002). Electronic Data Processing, UPFE- UMY, Yogyakarta. Suparmoko, M dan Irawan Ekonomika Pembangunan, Edisi Keenam. BPFE Yogyakarta. Susanti, H, Moh. Iksan dan Widyanti Indikator-indikator Makro Ekonomi. Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

23 LAMPIRAN : Data investasi (I), pertumbuhan ekonomi (Y), dan angkatan kerja (AK) tahun Tahun I AK Y Sumber dari BPS yang sudah diolah Data investasi (I), pertumbuhan ekonomi (Y), dan angkatan kerja (AK) setelah dipersenkan Tahun I AK Y ,78 1,48 13, ,20 2,79 13, ,27-3,16 36, ,74 5,11 19, ,24 8,88 11, ,82 42,80 16, ,10-1,50 15, ,60 2,99 11, ,14 1,29 12, ,28 4,72 15, ,72 1,88 16, ,01 2,06 11, ,27 2, , ,21 1,25 8, ,13-5,89 10, ,00-100,00-100,00

24 Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/10/12 Time: 02:04 Sample: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I AK R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Y = C(1) + C(2)*I + C(3)*AK Y = *I *AK Uji normalitas Series: Residuals Sample Observations 16 Mean 2.11E-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Uji Linearitas Ramsey RESET Test: F-statistic Probability Log likelihood ratio Probability Test Equation: Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/10/12 Time: 02:26 Sample: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C

25 I AK FITTED^ R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Uji Multikolinearitas Y = C(1) + C(2)*I + C(3)*AK Y = *I *AK Estimasi regres : I= β0 + β1 AK Dependent Variable: I Method: Least Squares Date: 06/10/12 Time: 02:32 Sample: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C AK R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) ak = β0 + β1 I Dependent Variable: AK Method: Least Squares Date: 06/10/12 Time: 02:33 Sample: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

26 Uji Heterokedastisitas No cross terms White Heteroskedasticity Test: F-statistic Probability Obs*R-squared Probability Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/10/12 Time: 02:34 Sample: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I I^ AK AK^ R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Cross terms White Heteroskedasticity Test: F-statistic Probability Obs*R-squared Probability Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/10/12 Time: 02:35 Sample: Included observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I I^ I*AK AK AK^ R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) 71 Lampiran-Lampiran Lampiran 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) PELAKU KEGIATAN USAHA 1. Nama : 2. Alamat

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan BAB IV STUDI KASUS 4.1 Indeks Harga Konsumen Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang. Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan? Lampiran 1 : Kuisioner KUISIONER A. PROFIL USAHA 1. Nama Usaha :. Alamat Usaha : 3. Pemilik Usaha :. Alamat Pemilik : 5. Jenis Usaha : 6. Usia : 7. Jenis Kelamin : 8. Jumlah Tanggungan : B. DAFTAR PERTANYAAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan rumah tangga yang secara berturut-turut pada periode tahun 1981

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa perhitungan regresi dan efisiensi, serta pembahasan permintaan (konsumsi) energi listrik di Indonesia dalam periode 1990-2010, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan (JSX dan IDX), indeks Dow Jones (DJIA), indeks FTSE (FTSE), indeks

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu apakah jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun LAMPIRAN 1 Kuisioner Skripsi Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Usia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif 50 A. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Koesioner

Lampiran 1. Koesioner Lampiran 1. Koesioner PENGENALAN TEMPAT DAN PROFIL PERUSAHAAN Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan Lokasi Klaster BDSP Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Nomor Badan Hukum Tanggal Penetapan Badan Hukum Alamat

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebing Tinggi

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebing Tinggi Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebing Tinggi Riandani Rezki Prana Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma riandanirezkiprana@yahoo.co.id Abstrak. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa 72 V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas kebijakan pemerintah pada industri pemotongan hewan. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahap Evaluasi Model 5.1.1. Tahap Evaluasi Pemilihan Model Estimasi model, untuk mengetahui pengaruh belanja pemerintah daerah per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisa Laboratorium Kualitas Air Sungai

Lampiran 1. Hasil Analisa Laboratorium Kualitas Air Sungai Lampiran 1. Hasil Analisa Laboratorium Kualitas Air Sungai Lampiran 2. Laporan Proses Air Limbah PT. UNITEX Periode Agustus 2006 Lampiran 3. Hasil Pemeriksaan Mutu Limbah Cair PT. UNITEX Periode Juli 2005

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH Bayu Mulya Nugraha STIE Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA (Studi pada Bank Umum di Daerah Istimewa Yogyakarta) Oleh : Rafin Siddiq Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun 1995-2014 Oleh : Nurul Izzah Email: nurulizzahlubis@yahoo.com Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB Sementara itu, Kabupaten Supiori dan Kabupaten Teluk Wondama tercatat sebagai daerah dengan rata-rata angka kesempatan kerja terendah selama periode 2008-2010. Kabupaten Supiori hanya memiliki rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian mengenai Luas panen, Jumlah Penduduk dan Harga terhadap produksi padi di Kabupaten Gunungkidul periode tahun 1982-2015.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan. DAFTAR PUSTAKA Alexandi, Muhammad Findi, 2011. Penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian dan jasa pasca kebijakan upah minimum di Provinsi Banten. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan

Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan Effect of Investment, Labor and Population Growth on Economic Growth in Pelalawan Regency Windy

Lebih terperinci

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN LAMPIRAN KUEIONER PENELITIAN PENGARUH ITEM INFORMAI AKUNTANI TERHADAP KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BANK-BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURA EFEK INDONEIA No. Kuesioner :... (diisiolehpeneliti) Tgl/bln/thn

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci