BAB 2. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 2. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 2.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Umum Perusahaan Korporasi Sharp didirikan pada tahun 1912 di Osaka, Jepang, oleh Mr. Tokuji Hayakawa, dengan nama awal perusahaan Hayakawa Industry Corporation. Mr. Tokuji Hayakawa kemudian membangun pabrik logam di Tokyo. Pada tahun 1915, Mr. Hayakawa menemukan pensil mekanik pertama di dunia, yang dinamakan Ever Sharp Pencil. Pensil mekanik tersebut kemudian sangat populer dan menjadi icon perusahaan. Seiring berjalannya waktu, Hayakawa Industry Co. berkembang pesat dan unggul dalam hal produksi peralatan elektronik, seperti televisi dan microwave. Pada tahun 1970, Akira Saeki menjadi President dan mengubah nama Hayakawa Industry Co. menjadi Sharp Corporation yang diambil dari nama pensil mekanik Ever Sharp Pencil yang pertama kali ditemukan tersebut. Hingga saat ini, SHARP merupakan nama perusahaan dan menjadi merek dagang yang sangat dikenal dengan produk elektroniknya. 1 SHARP terus berusaha untuk melebarkan sayapnya dan berkembang menjadi perusahaan elektronik yang unggul di dunia. Hal ini juga ditandai dengan langkah ekspansi yang diambil korporasi SHARP ke berbagai negara, diantaranya Indonesia. Di Indonesia, Sharp Corporation memiliki anak perusahaan bernama PT. Sharp Electronics Indonesia atau juga dikenal sebagai PT. SEID. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT. Yasonta, yang dibangun pada tahun 1970 sebagai perusahaan nasional. Selanjutnya pada tahun 1994, Sharp Corporation melakukan joint venture dengan PT. Yasonta, dengan mengakuisisi sebagian jumlah saham dari perusahaan tersebut, dan merubah nama perusahaan menjadi PT Sharp Yasonta Indonesia (SYI). SYI merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang elektronik berupa perlengkapan visual seperti televisi berwarna dan LCD, perlengkapan audio seperti mini compo dan home theater, juga perlengkapan elektrik 1 Intranet SEID, Sejarah SHARP 4

2 rumah tangga seperti kulkas dan mesin cuci. SYI kemudian terus berkembang menjadi perusahaan elektronik yang sangat diperhitungkan di Indonesia. Hingga pada 1 April 2005, PT Sharp Yasonta Antarnusa (anak perusahaan SYI) bergabung/merged dengan PT. Sharp Yasonta Indonesia, dan sejak May 2005 PT. Sharp Yasonta Indonesia berganti nama menjadi PT. Sharp Electronics Indonesia Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Service Perusahaan Dalam kegiatan operasional perusahaan, PT. Sharp Electronics Indonesia sangat memperhatikan kualitas dan inovasi produk serta pelayanan yang cepat dan memuaskan kepada para customer di seluruh Indonesia. Hal tersebut diwujudkan PT. SEID dengan membuka kantor cabang (Branch) dan unit pelayanan service center yang terdiri dari SDSS (Sharp Direct Service Station), SSR (Sharp Service Representative), dan SASS (Sharp Authorized Service Station). Unit atau agen penyedia layanan service tersebut tersebar di setiap wilayah Indonesia, dengan tujuan mampu menjangkau dan memberikan fasilitas serta pelayanan terbaik kepada konsumen di seluruh Indonesia. Kantor cabang (Branch) merupakan kepanjangan tangan dari PT. Sharp Electronics Indonesia yang resmi didirikan pada kota-kota besar di Indonesia. Kantor cabang tersebut didirikan antara lain di Medan, Padang, Pekan Baru, Palembang, Jakata, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Kediri, Malang, Denpasar, Banjarmasin, Samarinda, Makasar, Lampung, Pontianak, Palu, Manado, Jayapura, Tarakan, dan Batam. Keberadaan Branch tersebut berguna sebagai pemberi layanan after sale service (perbaikan kerusakan/kendala pada barang-barang elektronik yang sudah dibeli), pengontrol aktivitas service dan penjualan produk SHARP pada daerah yang diduduki, pemberi layanan konsultasi konsumen mengenai informasi produk SHARP, serta penjualan dan promosi produk-produk elektronik yang diproduksi oleh PT. SEID. Sedangkan Sharp Direct Service Station (SDSS) merupakan suatu unit layanan service center, yang terletak di berbagai daerah di Indonesia, yang bertujuan untuk dapat menjangkau dan memberikan pelayanan terbaik secara langsung kepada konsumen. Apabila konsumen mengalami kerusakan produk, maka proses perbaikan, pembelian spare part, dan klaim atas garansi yang masih berlaku dapat dilakukan di 5

3 SDSS. Selain SDSS, terdapat SSR yang juga memberikan pelayanan /service, namun SSR hanya terdapat pada wilayah tertentu saja. Sama halnya dengan kantor cabang, SDSS dan SSR merupakan salah satu bagian dari PT. SEID yang menjadi unit pelayanan service resmi. Hampir menyerupai SDSS, Sharp Authorized Service Station (SASS) juga merupakan mitra PT. SEID yang menyediakan layanan service bagi pengguna setia produk SHARP. Namun, yang membedakan adalah SASS merupakan suatu unit usaha diluar PT. SEID, yang menjadi agen pemberi layanan/service dan diberi authorized atau legitimasi resmi dari PT. SEID untuk menjalankan kegiatan usahanya yaitu pelayanan perbaikan produk elektronik SHARP yang rusak. Proses kegiatan usaha SASS, seperti pengelolaan, tempat usaha, pengadaan perkakas, dan pembayaran gaji karyawan/teknisi menjadi tanggungan agen tersebut sepenuhnya. Agen tersebut mendapat komisi dari ongkos perbaikan produk Sharp dan penjualan spare part, dengan biaya yang telah ditetapkan oleh PT. SEID. SASS dapat menggunakan spare part terlebih dahulu, dan dibayarkan setelah perbaikan barang elektronik milik konsumen Sharp selesai dikerjakan. Apabila unit produk elektronik yang diperbaiki tersebut masih dalam batas garansi, maka ongkos pengerjaan ditanggung sepenuhnya oleh PT. SEID, dan SASS dapat mengklaim ongkos kerja tersebut pada PT. SEID setiap bulannya. Prosedur pelayanan dan sistematika pembayaran diatur dan dikontrol sepenuhnya oleh PT. SEID, sehingga pelaksanaan kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik Ruang lingkup usaha PT. Sharp Electronics Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang memproduksi berbagai perlengkapan elektronik. Barang-barang elektronik tersebut dapat berupa perlengkapan elektronik audio, visual, serta peralatan elekronik rumah tangga, seperti kulkas dan mesin cuci. Dalam industri tersebut, PT. Sharp Electronic Indonesia terbukti unggul bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. PT. SEID mampu mengontrol dan memilih bahan baku berkualitas dari supplier ternama, kemudian merakit dan memproduksinya menjadi perlengkapan elektronik yang bermutu tinggi. 6

4 Kualitas produk elektronik yang diproduksi PT. SEID juga sangat didukung dengan teknologi modern Sharp Corporation yang berasal dari Jepang, dengan inovasi-inovasi produk yang menarik dan ramah lingkungan. Salah satu produk kebanggaan Sharp yakni LCD, terbukti mampu memberikan kepuasan konsumen dan meningkatkan perkembangan teknologi elektronik di dunia. Dengan demikian, dapat dikatakan hampir setiap kebutuhan konsumen akan peralatan elektronik dapat dipenuhi oleh Sharp Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada gambar 12, halaman 42. Untuk Departemen Customer Satisfaction - Strategy & Promotion sendiri, memiliki struktur kerja seperti: CS-Strategy & Promotion Manager Tehnical Center Parts Support Operational Administration SDSS Team SASS Team IT Gambar 1. Struktur Departemen CS-Strategy&Promotion Struktur organisasi Customer Satisfaction - Strategy & Promotion diatas memudahkan manager dan staff dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masingmasing, dengan rantai komando yang jelas, dan garis koordinasi yang memungkinkan satu sama lain berinteraksi dan berkerjasama dengan mudah. Dalam pelaksanaan kerja sehari-hari, tim SDSS mencatat kegiatan setiap SDSS di seluruh Indonesia dengan menggunakan System Aplication Process (SAP), sedangkan tim SASS mengontrol kerja setiap agen service, dan memberikan kemudahan kepada mereka dalam hal penyediaan spare part, serta melakukan proses administrasi pembayaran komisi service teknisi dan keuntungan pembelian spare part. Selanjutnya, kedua tim ini dibantu oleh tim administrasi yang mengurus kerapihan data-data pada SAP, kelengkapan berkas, serta pencatatan keuangan. Sementara itu, bagian Operational Network Support mengambil peran dalam menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan logistik SDSS, baik penyediaan tools, equipment, serta persiapan pembukaan SDSS baru. Segala kegiatan yang 7

5 berkaitan dengan SAP, dan software atau perangkat teknologi lainnya akan diselesaikan oleh bidang IT. Dengan demikian, struktur kerja yang ada pada bagian Customer Satisfaction-Strategy & Promotion sangatlah mampu membuat karyawan saling berkerja sama dan meningkatkan potensinya secara maksimal. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, seluruh keluarga besar Sharp yang terdiri dari pemegang saham, manajemen, serta karyawan, yang tergabung dalam suatu struktur organisasi Sharp, berpegang teguh pada pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, serta selalu menegakkan falsafah dan prinsip usaha SHARP. Falsafah Usaha: Kami tidak hanya meluaskan volume usaha, tetapi dengan menggunakan teknologi inovasi kami yang unik, kami bertekad untuk berpartisipasi dalam peningkatan budaya, kebajikan dan kesejahteraan manusia di dunia. Adalah tujuan korporasi kami untuk tumbuh bersama dengan para karyawan, memajukan dan membantu mereka untuk meraih seluruh potensi serta meningkatkan taraf hidup. Kemakmuran masa depan kami berkaitan langsung dengan kemakmuran dari para pelanggan, penjual dan pemegang saham, serta seluruh anggota keluarga Sharp. Kredo/Prinsip Usaha: Korporasi Sharp berpegang pada dua prinsip utama: Kejujuran dan Kreatifitas Berdasarkan janji kami terhadap prinsip tersebut, kami berusaha agar hasil usaha kami dapat memberikan kepuasan nyata kepada orang lain, serta memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada masyarakat. Kejujuran adalah dasar utama etika manusia, selalu bersikap jujur. Harmoni memberikan kekuatan, saling mempercayai dan berkerja sama. Kesopanan adalah suatu kebaikan, selalu sopan santun dan saling menghormati. Kreatifitas membawa kemajuan, tetap menyadari adanya kebutuhan untuk inovasi dan perbaikan. Keberanian adalah prinsip hidup yang berguna, menerima setiap tantangan dengan sikap positip 8

6 Bidang-bidang Kerja (Job Description). A. CS- Strategy&Promotion Manager Manager melakukan fungsi dan peran sebagai pengelola departemen CS- Stratergy & Promotion guna mencapai tujuan perusahaan. Peranan Manager departemen ini terutama adalah mendukung dan mewujudkan terciptanya peningkatan kesetiaan dan kepuasan pelanggan secara umum, serta memberikan layanan purna jual (after sale service) yang terbaik kepada pelanggan. Sehingga pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia dapat berkonsultasi dan memperbaiki barang elektroniknya yang mengalami kendala atau kerusakan dengan mudah. CS-Strategy&Promotion Manager juga berwenang untuk melakukan koordinasi dan memberikan komando kepada setiap pegawai yang tergabung dalam tim pada departemennya, serta mengambil keputusan terbaik atas segala permasalahan teknis yang terjadi pada departemen tersebut, sehingga target dan tujuan perusahaan dapat tercapai. B. Technical Center Technical Center merupakan salah satu bagian dalam CS-Strategy & Promotion yang bertugas memberikan support kepada setiap unit pelayanan service, yakni pada seluruh Cabang, SDSS, dan SSR di Indonesia, apabila mengalami suatu kendala dalam hal teknis perbaikan atau service. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, tim Technical Center selalu siap dalam melakukan perbaikan dan mengatasi permasalahan yang terjadi pada unit/produk SHARP yang tidak dapat diservice/diperbaiki oleh Cabang, SDSS maupun SSR. Setiap unit service yang menghadapi kendala dalam hal tehnik atau perbaikan suatu produk Sharp, dapat langsung mengirimkan produk tersebut ke kantor pusat service, bagian Technical Center. C. Parts Support Parts Support bertugas mengelola spare parts yang digunakan dalam proses service yang dilakukan oleh setiap service center, sebagai penggantian spare parts untuk unit produk Sharp yang rusak. Dalam melaksanakan tugas utamanya, Parts support melakukan kontrol terhadap setiap spare parts yang masuk dan keluar, atau 9

7 yang kita kenal dengan istilah inventory control. Parts support bertanggung jawab atas ketersediaan stock, serta pengelolaan penyimpanan spare parts yang ada dalam gudang spare parts. Apabila terdapat permintaan atau request dari Branch (kantor cabang), SDSS, SSR, atau SASS, Parts Support harus mampu menyediakan spare parts yang diminta tersebut, kemudian melakukan pengepakan dan mengirimnya ke tempat tujuan dengan menggunakan jasa SPL cargo sebagai mitra pengiriman. D. Operational Network Support Berbeda dengan Parts Support yang bertugas menyediakan spare parts saja, bagian Operational Network Support bertugas untuk memfasilitasi atau menunjang setiap kebutuhan Branch, SDSS dan SSR, dalam hal kegiatan service diluar kebutuhan spare parts. Pemberian fasilitas berupa tools, equipment, inventory, kendaraan, hingga kebutuhan infrastruktur dilakukan karena Branch, SDSS dan SSR merupakan unit pemberi layanan service yang didirikan dan menjadi tanggung jawab penuh PT. Sharp Electronics Indonesia. Selain menunjang kebutuhan kepada setiap unit service, bagian Operational Network Support juga bertugas melakukan koordinasi dan memberikan informasi atas aktivitas yang dilakukan Branch, SDSS, dan SSR yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti kegiatan promosi dan aktivitas usaha lainnya. E. SDSS Team SDSS Team bertugas melakukan kontrol atas aktivitas SDSS, yakni dengan mencatat segala aktivitas pelayanan/service yang dilakukan oleh setiap SDSS di seluruh Indonesia dalam format baku SAP. Pencatatan ini dilakukan dengan tujuan mempermudah perusahaan dalam mengontrol dan mengetahui progress aktivitas yang dilakukan SDSS setiap harinya. Selain itu, dengan adanya pencatatan tersebut, perusahaan dapat mengetahui secara detail berapa banyak pelanggan yang melakukan service, bagian atau unit produk apa yang kualitasnya kurang baik atau sering bermasalah, dan bagaimana kemampuan teknisi dalam memperbaiki dan menyelesaikan permasalahan produk sehingga dapat memuaskan pelanggan. Tim SDSS juga bertugas untuk memfasilitasi kebutuhan spare parts SDSS, dengan melakukan order ke bagian Parts Supports. 10

8 F. SASS Team Berbeda dengan SDSS Team, SASS Team tidak melakukan pencatatan aktivitas setiap SASS seluruh Indonesia dalam format SAP. SASS Team bertugas mengontrol segala aktivitas usaha/service SASS yang berkaitan dengan produk Sharp, dengan memperhatikan Laporan Kerja (LK) dan Tanda Terima Barang Reparasi (TTBR). SASS team memiliki kewenangan untuk mengizinkan atau memberi authorize atas pengajuan SASS baru yang akan beroperasi, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kelengkapan berkas administratif yang menjadi syarat SASS, lokasi yang strategis, kesiapan unit/agen dalam hal infrastruktur dan kualitas SDM, serta track record penanganan service elektronik dan rekomendasi dari perusahaan sejenis. Selain untuk merekrut calon agen SASS baru, SASS Team juga berwenang untuk melakukan kontrol dan melakukan pemberhentian kerjasama atau penarikan authorize terhadap SASS yang melakukan pelanggaran. Seperti halnya tim SDSS, dalam hal pemberian layanan dan menunjang aktivitas setiap SASS, tim SASS bertanggung jawab untuk memfasilitasi setiap kebutuhan spare parts SASS, dengan melakukan order kepada Parts Support, kemudian melakukan pengiriman ke SASS tujuan atau dititipkan pada Kantor Cabang / SDSS yang terdekat dari SASS tersebut. Setelah melakukan pengiriman spare parts, tim SASS juga bertanggungjawab dalam proses administrasi keuangan, yakni pemberian komisi ongkos service dan keuntungan penjualan spare part, serta penagihan pembayaran pembelian spare parts tersebut kepada agen SASS. Proses pembayaran spare parts dapat ditangguhkan sampai proses service selesai, yang dapat dipotong dari komisi service teknisi dan keuntungan pembelian spare part apabila komisi tersebut melebihi harga spare parts. Terdapat dua jenis SASS dalam pengelolaan SASS PT. SEID, yakni SASS Central dan SASS Non Central. Dalam hal pelaksanaan aktivitas teknis operasional harian, tim SASS (HQ) hanya berhubungan dan bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan SASS Central. Sedangkan untuk SASS Non Central dapat berkoordinasi dengan kantor cabang dalam melaksanakan aktivitas usaha hariannya. 11

9 G. Administratif Sesuai dengan namanya, bagian administratif bertugas dalam melakukan kegiatan administrative atas segala aktivitas yang dilakukan oleh Cabang, SDSS, SSR dan SASS, yang telah dilaporkan dan telah di input oleh Branch Administration. Bagian Administratif berperan dalam melakukan pengecekan SAP mengenai kegiatan service SDSS, yakni laporan selesai atas pengerjaan service unit/produk elektronik Sharp dan kelengkapan administrasi lainnya. Kegiatan penting lain yang menjadi tanggung jawab bagian administratif adalah yang terkait masalah administrasi keuangan SDSS dan SASS, mengenai pembayaran ongkos kerja teknisi, pembayaran spare part, pemotongan gaji teknisi/karyawan atas laporan tools hilang, dan masalah keuangan lainnya dengan berkoordinasi dengan Manager CS-Strategy & Promotion, bagian procurement, serta bagian accounting pada main office. H. IT Tugas utama IT adalah memberikan kemudahan atas sarana teknologi pendukung dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian pada departemen CS- Strategy & Promotion. Hal umum yang menjadi tanggung jawab bagian IT yaitu mengontrol dan memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam sistem SAP, SEVA dan perangkat software lain yang digunakan dalam aktivitas kerja. Bagian IT juga bertanggung jawab dalam mengontrol aktivitas internet dan intranet user pada masing-masing komputer yang dipakai pegawai. Hal tersebut dilakukan, agar dapat memperkecil resiko penggunaan situs yang tidak diizinkan oleh karyawan, sehingga setiap karyawan dapat memanfaatkan waktu kerjanya secara optimal. 12

10 2.2. Pelaksanaan Magang Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang Dengan mengacu pada Kerangka Acuan Praktek Kerja Lapangan, dalam periode Magang ini penulis melakukan praktek kerja secara langsung serta melakukan pengamatan mengenai tingkat efektifitas dan efisiensi proses manajemen logistik dan inventory (Logistic and Inventory Management), yang dilakukan oleh bagian Operational Network Support, Departemen Customer Satisfaction - Strategy & Promotion PT. SHARP Electronics Indonesia. Kegiatan pengamatan dan praktek kerja langsung pada bagian tersebut dilakukan karena pentingnya peranan bagian tersebut sebagai pelaksana fungsi kontrol dan sumber informasi Kantor Pusat (HQ) dalam menunjang aktivitas dan kebutuhan logistik Branch, SDSS (SHARP Direct Service Station), dan SSR (SHARP Service Representative). Adapun rincian pelaksanaan kegiatan penulis disertai dengan penjelasan prosedur pelaksanaan dan hasil yang didapat dari pelaksanaan kerja tersebut terdapat dalam pembahasan prosedur kerja Peran Bagian/Departemen tempat magang terhadap keseluruhan Organisasi/ Perusahaan. Peran Departement Customer Satisfaction Strategy & Promotion dalam keseluruhan organisasi PT. Sharp Electronics Indonesia ialah mewujudkan serta melakukan usaha peningkatan kesetiaan dan kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang cepat dan berinovasi (Speed and Innovation). Usaha tersebut dilakukan terutama dengan memberikan pelayanan after sale service yang terbaik, sehingga pelanggan produk SHARP mudah berkonsultasi dan dapat memperbaiki barang elektroniknya yang mengalami kendala atau kerusakan. Untuk memberikan pelayanan tersebut, Departement Customer Satisfaction Strategy & Promotion bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi, serta memfasilitasi kebutuhan Kantor Cabang dan unit pelayanan service center yang terdiri dari SDSS (Sharp Direct Service Station), SSR (Sharp Service Representative), dan SASS (Sharp Authorized Service Station). Dengan demikian, unit atau agen 13

11 penyedia layanan/service yang tersebar di setiap wilayah Indonesia tersebut, mampu memberikan fasilitas serta pelayanan terbaik kepada konsumen di seluruh Indonesia, sehingga tercapailah tujuan perusahaan. Dalam menunjang aktivitas dan kebutuhan akan fasilitas Branch, SDSS & SSR, Departement Customer Satisfaction Strategy & Promotion dibantu oleh bagian Operational Network Support. Bagian Operational Network Support berperan dalam pelaksanaan koordinasi mengenai pelaksanaan operasional dan pengelolaan inventory serta penyediaan logistik yang dilakukan kantor pusat untuk menunjang kebutuhan serta pelaksanaan kegiatan setiap unit service (Branch, SDSS, dan SSR) sehingga setiap permasalahan dan kebutuhan seluruh unit service dapat terakomodir dengan baik Target/Sasaran Perusahaan Secara umum, perusahaan menetapkan target berdasarkan target penjualan produk elektronik secara keseluruhan dalam satu bulan (nominal tidak dapat disebutkan). Target yang ditetapkan oleh perusahaan memanglah sangat besar, dan diperlukan koordinasi usaha yang ekstra kuat dari setiap Divisi, Departemen, Bagian, serta individu pegawai SHARP sendiri. Namun demikian, bukan berarti target tersebut mustahil, karena perlu diinformasikan, bahwa ketika penulis melaksanakan program penelitian dan Praktek Kerja Lapangan, yaitu pada bulan Juli 2010, target penjualan tersebut tercapai. Konsekuensi dari pencapaian target tersebut adalah pemberian reward / bonus kepada setiap karyawan berupa pembayaran setengah bulan gaji. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai target penjualan bukanlah hanya merupakan keberhasilan dari Tim Sales saja, tetapi juga menjadi parameter bagi setiap divisi yang terdapat pada PT. Sharp Electronics Indonesia. Dengan tercapainya target penjualan, berarti Tim Marketing telah sukses dalam memasarkan dan melakukan strategi promosi produk dengan baik; Tim Procurement telah memenuhi kebutuhan bahan baku dengan sangat baik; Tim Produksi TV, Audio, dan HA telah berhasil memenuhi permintaan konsumen sesuai target pembuatan produk; Tim Brand Strategy telah berhasil membawa nama besar SHARP menjadi merek dagang dan produk elektronik yang paling diminati dan sangat diingat oleh para konsumen; Tim 14

12 HRD telah mampu memberikan motivasi dan arahan serta training kepada para karyawan, sehingga target yang tinggi dapat dicapai secara bersama-sama; dan yang terpenting Tim Customer Satisfaction telah menunjukkan keberhasilannya dalam meningkatkan kesetiaan dan kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang cepat dan peningkatan produk yang berkualitas dan sangat inovativ Prosedur Kerja Untuk memahami prosedur kerja suatu perusahaan, tentunya mahasiswa tidak hanya harus mempelajari operasional prosedur atas suatu bidang kerja saja, tetapi juga perlu melakukan kegiatan pada bidang kerja tersebut secara langsung. Hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah menganalisa tujuan umum dan peranan bidang kerja dalam keseluruhan organisasi, serta mengetahui secara prinsip jenis pekerjaan dalam bidang kerja tersebut. Dengan mengetahui tujuan, peranan, dan hal apa yang dapat dilakukan pada suatu bidang kerja, tentunya kita akan lebih mudah mengikuti prosedur kerja pada bidang kerja tersebut. Bagian Operational Network Support, Departemen CS-Strategy & Promotion PT. Sharp Electronics Indonesia berperan sebagai pelaksana koordinasi mengenai pelaksanaan operasional dan pengelolaan inventory serta penyediaan logistik yang dilakukan kantor pusat untuk menunjang kebutuhan serta pelaksanaan kegiatan setiap unit service (Branch, SDSS, dan SSR). Telah kita ketahui bahwa Branch, SDSS dan SSR merupakan agen service center resmi PT. Sharp Electronics Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, dan mampu menjangkau customer secara langsung. Oleh karena itu, bagian Operational Network Support CS-Strategy& Promotion membutuhkan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi dalam proses operasional, pengelolaan inventory, serta penyediaan logistik dalam menunjang SDSS dan SSR, agar tujuan perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan dan melayani kebutuhan pelanggan dengan cepat dan penuh inovasi (Speed and Innovation), sesuai dengan Motto yang menjadi landasan Divisi Customer Satisfaction, senantiasa dapat tercapai. Secara umum, kegiatan yang dilakukan oleh bagian Operational Network Support CS-Strategy& Promotion merupakan serangkaian kegiatan pengelolaan inventory, dan juga penyediaan perlengkapan logistic kepada seluruh Branch, SDSS, 15

13 dan SSR yang menunjang aktivitas pelayanan/service Branch, SDSS, dan SSR. Kegiatan pengelolaan inventory dan logistic haruslah dilakukan dengan baik dan tepat, karena hal tersebut sangat penting dan dapat berpengaruh dalam aktivitas pelayanan/service kepada pelanggan. Inventory sendiri memiliki arti inventory is a stock of items kept by an organization to meet internal or external customer demand 2. Artinya, inventory merupakan suatu barang yang disimpan guna memenuhi pelanggan internal atau eksternal. Barang-barang inventory dalam perusahaan manufaktur seperti SHARP dapat berupa Raw Material (bahan baku), Spare parts (suku cadang), Work-in-process product (barang setengah jadi), Item being transported (barang yang sedang dalam proses pengiriman), dan Tools & Equipment. 3 Sedangkan maksud dari pelanggan internal (internal customer) disini merupakan pelanggan yang berasal dari dalam organisasi atau dalam hal ini, Branch, SDSS, dan SSR merupakan target/pelanggan dari CS-Strategy&Promotion PT. SEID. Dengan demikian, kegiatan bagian Operational Network Support yang melakukan aktivitas penyimpanan dan penyediaan barang berupa tools dan equipment, untuk disalurkan/dikirim kepada SDSS dan SSR selaku pelanggan internal, merupakan suatu proses kegiatan Inventory. Dalam pelaksanaan kegiatan inventory sendiri, kita harus mengetahui bagaimana cara mengelola inventory dengan baik, yang diulas dalam teori Inventory Management. Tujuan dari inventory management adalah untuk menyimpan inventory secukupnya, untuk memenuhi permintaan pelanggan, sekaligus juga untuk menjaga biaya se-efektif mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan berapa jumlah optimal inventory yang disimpan sebagai stock, berapa yang akan di-order/dipesan oleh customer, dan juga berapa jumlah yang akan kita pesan lagi sebagai inventory berikutnya. 4 Inventory juga merupakan salah satu kandidat pengurangan biaya yang jelas, sehingga harus dikelola sebaik-baiknya. Oleh karena itu, dengan pelaksanaan inventory management yang baik, kita dapat memenuhi permintaan pelanggan secara cepat dan tepat. Dengan demikian, perusahaan yang mampu mengelola inventory dengan baik, dapat dikatakan perusahaan tersebut telah memenangkan persaingan. 2 Russel & Taylor, Operations Management Along the Supply chain, 6 th edition,2009, page ibid 4 Ibid, 527,

14 Tidak jauh berbeda dengan inventory, dalam konteks supply chain management, kita dapat mengetahui istilah dan tujuan dari logistik, yaitu logistic exists to move and position inventory to achieve desired time, place, and possession benefit at the lowest total cost 5. Dengan kata lain, kemampuan pengelolaan logistik sangatlah penting, yakni agar perusahaan dapat meminimalkan biaya, dan memaksimalkan keuntungan atas waktu, tempat dan kewenangan dari pengiriman inventory, dengan cara yang effective dan efficient. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses inventory dan logistic sangatlah berkaitan erat. Peranan penyedia barang atau logistic sangatlah mempengaruhi nilai dari inventory. Hal ini dikarenakan inventory memiliki keterbatasan nilai, sampai inventory tersebut dikirim pada waktu dan lokasi yang tepat. Apabila logistik tidak memenuhi kebutuhan pemesanan inventory pada waktu dan tempat yang tepat secara konsisten, maka nilai dari inventory tersebut akan hilang sama sekali. Dengan demikian, penerapan pengelolaan logistic haruslah terintegrasi antara satu kegiatan dengan kegiatan lain. Dalam buku Supply Chain Logistic Management dibahas mengenai suatu kesatuan proses kegiatan pengelolaan logistic yang saling terkait satu sama lain, konsep tersebut dikenal dengan istilah Integrated Logistic. Integrated Logistic Facility Network Warehousing Material handling Integrated Logistic Management Order Processing Transportation Inventory Gambar 2. Intergrated Logistic 5 Donald J. Bowersocx, David J. Closs, M. Bixby Cooper, Supply chain logistic management, 2009, page 26 17

15 Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis menjumpai dan melakukan beberapa kegiatan inventory management dan juga beberapa hal yang terkait dengan kegiatan integrated logistic sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku pada persusahaan. Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan penulis selama periode magang berlangsung, berikut penjelasan prosedur kerja, dan hasil yang penulis dapat dari proses kerja tersebut adalah sebagai berikut: A. Aktivitas 1. Penyesuaian dan pemahaman dasar mengenai tujuan umum dan culture perusahaan. Serta pengenalan dan pemahaman tujuan dan aktifitas usaha yang dilakukan departemen CS-Strategy & Promotion, terutama bagian Operational Network Support dalam menjalankan fungsi logistic & inventory management guna memfasilitasi kebutuhan Cabang, SDSS, dan SSR. Penjelasan: Dalam tahapan awal periode magang ini, penulis melakukan proses penyesuaian kerja, disertai dengan pemahaman mengenai culture perusahaan, serta tujuan umum perusahaan. Penulis juga melakukan pengamatan dan pemahaman tugas masing-masing bagian yang terdapat pada departemen CS-Strategy&Promotion, disertai peranannya dalam mencapai goals perusahaan. Selanjutnya, penulis diberi arahan untuk mempelajari SOP formal perusahaan, mengenai prosedur yang berlaku pada departemen CS-Strategy&Promotion mengenai proses logistic dan inventory management. Hasil yang didapat: Penulis memahami nilai-nilai dan culture yang dianut oleh perusahaan. PT. SEID yang merupakan anak perusahaan Sharp Corporation yang berasal dari Jepang, tentu saja menganut disiplin usaha dan budaya bisnis Jepang. Kedisiplinan dan ketertiban kerja adalah hal mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan, tanpa pandang bulu. Hal ini dapat dilihat dari peraturan kerja yang ketat, kedisiplinan jam/waktu 18

16 kerja, dan juga pemberlakuan pakaian seragam yang sama bagi setiap level karyawan. Selain itu, perusahaan juga sangat mengamalkan beberapa pakem yang dianut oleh bangsa Jepang. Pakem tersebut diantaranya adalah Kaizen (continuous improvement) dan Filosofi 5S, yang merupakan budaya kerja yang berasal dari negara Sakura (Jepang). Filosofi 5S adalah perubahan yang lebih baik dan berkesinambungan dimanapun, kapanpun oleh siapapun. 5S merupakan 5 kata awal dari bahasa Jepang yaitu: SEIRI (Ringkas), SEITON (Rapi), SEISO (Resik), SEIKETSU (Rawat), dan SHITSUKE (Rajin). Selain nilai dan culture, penulis juga memahami tujuan umum divisi Customer Satisfaction, yakni To be the First, the Best, and the Win. Maksudnya adalah divisi Customer Satisfaction ingin memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, dengan penciptaan produk dan sistematika pelayanan yang berinovasi terbaru (The First), dikemas dengan pelayanan yang terbaik (The Best), sehingga tercapailah kepuasan pelanggan yang maksimal, sehingga mampu memenangkan persaingan usaha (The Win). B. Aktivitas 2 Pengamatan dan pengelolaan data Inventory (Equipment, dan Tools) Serta melakukan proses checking dan penyesuaian Stock taking barang untuk laporan inventory bulanan. Penjelasan: Dalam hal ini, Penulis melakukan input dan pengelolaan data mengenai inventory monthly reports. Pengelolaan data inventori (tools dan equipment) bulanan dimaksudkan agar setiap perlengkapan yang ada pada gudang, dan juga yang telah dikirim atau terdapat pada masingmasing Cabang, SDSS, dan SSR dapat terdata dan terkontrol dengan baik, sehingga para teknisi di setiap Cabang, SDSS, dan SSR dapat menjalankan aktivitasnya tanpa ada kendala perlengkapan teknisi. 19

17 Proses input dan pengelolaan data dilakukan pada Ms. Excel, sehingga proses pengadministrasian perhitungan data dapat dilakukan dengan mudah. Setelah proses pengolahan data bulanan, penulis melakukan pengecekan barang yang ada pada gudang penyimpanan untuk menyesuaikan jumlah aktual dengan jumlah data. Hasil yang didapat: Penulis mampu memahami dan mempraktikkan metode pengolaan data, yakni dalam proses persiapan pembuatan inventory report. Dalam proses pencatatan data, tools dikelompokkan berdasarkan nama atau jenis tools, kemudian tools juga dikelompokkan kembali berdasarkan merek dan kode satuan tools. Pengelompokkan tersebut dapat dilihat pada format berikut ini: Nama ItemTools Merek Kode Satuan Saldo Awal Penerimaan (+) Aceh (-) Qty Supplier Repair QTY Remark ~ Saldo Akhir Remark Check Tabel 1. Contoh Form Inventory Report Bulanan Saldo merupakan jumlah barang (tools) yang tersedia pada suatu waktu tertentu. Saldo akhir pada bulan sebelumnya akan menjadi saldo awal bulan ini. Kemudian apabila terdapat penerimaan, maka tools akan dijumlah berdasarkan pengelompokan tools yang sama, kemudian supplier dan tanggal diterimanya tools dicatat dalam kolom supplier. Permintaan tools oleh setiap Cabang, SDSS, dan SSR yang berada diseluruh Indonesia dicatat pada daerah masing-masing, dan akan mengurangi saldo akhir tools pada bulan tersebut. Hasil akhir/saldo akhir kemudian akan di cek jumlah aktualnya. Jika terjadi kesalahan perhitungan, maka karyawan dapat meneliti ulang pekerjaannya. Apabila saldo akhir kurang dari stock limit, maka akan dilakukan proses inventory management berikutnya, yaitu melakukan order & purchasing tools. 20

18 Dengan melakukan proses pengamatan dan pengelolaan data ini, penulis mampu memahami secara nyata bagaimana proses inventory control dengan data-data yang akurat dan up to date. Yakni bagaimana proses pengelolaan data dilakukan, dan bagaimana mengelola inventory dengan baik, menggunakan data-data yang ada. C. Aktivitas 3 Melakukan proses inventory barang (Tools & Equipment) dan pelaksanaan quality control pada Warehouse (tempat penyimpanan barang), sesuai dengan konsep Inventory Management. Penjelasan: Dalam hal ini, Penulis mengikuti proses pengecekan dan penyimpanan barang pada Warehouse. Tools dan Equipment dicek satupersatu berdasarkan jenis, merek, dan tipenya. Kemudian dilanjutkan dengan pendataan jumlah barang, dan ketersediaan barang yang berkualitas. Barang-barang yang telah rusak selama masa penyimpanan, akan dipisahkan dan kemudian akan dilakukan proses penghancuran (WO) Hasil yang didapat: Penulis memahami metode pengecekan dan pendataan barangbarang secara langsung, disertai dengan pengelompokan tools dan equipment berdasarkan jenisnya masing-masing. Selain itu, penulis juga mengikuti proses quality control sehingga mampu mengetahui kriteria barang-barang yang masih berkualitas dan layak pakai. D. Aktivitas 4 Mengikuti proses Request Order yang dilakukan Cabang, SDSS, dan SSR ke HQ. 21

19 Penjelasan: Dalam hal ini, Penulis menerima order dari Cabang, SDSS, dan SSR yang dilakukan via . Kegiatan pemesanan (order) menggunakan form request telah ditentukan dalam format form request order. Kepala service Cabang, SDSS, dan SSR harus mengetahui dan menandatangani barang-barang apa saja yang diminta oleh teknisinya. Setelah form request diterima, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pendataan barang yang di-order tersebut, melalui data base tools and inventory report. Maksud dari pendataan tersebut adalah untuk mengecek apakah unit service (Cabang/SDSS/SSR) yang melakukan request tersebut telah meminta barang yang sama sebelumnya, dan berapa lama proses request yang dilakukannya. Apabila Cabang/SDSS/SSR tersebut belum pernah melakukan request atas barang yang sama sebelumnya, atau periode permintaan tools/inventory dalam periode waktu normal, dan tools yang dipesan tersedia dalam gudang penyimpanan, maka permintaan tersebut dipenuhi. Data barang yang dipenuhi kemudian akan dilampirkan pada form balasan, yang ditandatangani oleh kepala bagian Operational Network Support departemen CS-Strategy and Promotion. Hasil yang didapat: Penulis mengetahui sistem dan tata cara pemesanan /order yang dilakukan SDSS dan SSR diseluruh Indonesia. Selain itu, penulis juga mengetahui bagaimana proses penanganan request setelah surat pengajuan tersebut diterima. Untuk dapat menunjang kebutuhan SDSS dan SSR dengan hasil yang maksimal, diperlukan suatu langkah responsive yang cepat dan penuh tanggung jawab. Sistem yang dikembangkan oleh PT. Sharp Electronics Indonesia dalam mengatasi permasalahan jarak dan waktu adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi sebaik mungkin. Hal tersebut dilakukan dengan proses pengajuan surat melalui , dan penandatanganan persetujuan dengan proses Print & Scan sehingga 22

20 keabsahan tandatangan surat dapat dipertanggungjawabkan, tanpa harus melalui proses birokrasi yang sulit. Dengan demikian, proses pemesanan tools dan kebutuhan lainnya dapat dilakukan dalam waktu singkat, sehingga proses pelayanan dapat berlangsung dengan baik. E. Aktivitas 5 Proses procurement/ordering tools yang telah out of stock (kurang dari batas minimum) ke vendor/supplier yang memiliki tools berkualitas dengan harga murah. Penjelasan: Dalam hal ini, penulis mendata/mengecek jumlah tools dalam tools report. Kemudian proses tersebut dilanjutkan dengan pembuatan list/ daftar nama untuk tools yang sudah mencapai stock limit (3%). Selanjutnya untuk nama-nama tools yang terdapat dalam list, akan dibuatkan form request untuk pengajuan pembelian. Pelaksanaan pembelian dilakukan pertama-tama dengan menghubungi beberapa vendor/supplier tetap yang menyediakan item tools yang dibutuhkan, yakni dengan meminta Quotation yang berisi daftar harga dan spesifikasi tools yang dibutuhkan tersebut. Bagi supplier yang menawarkan produk dengan kualitas terbaik dan harga yang termurah, maka produk tersebut akan dipesan, dan diproses pembeliannya. Setelah mendapatkan harga yang sesuai, bagian Operational Network Support kemudian membuat Esker pembelian barang, dan kemudian meminta persetujuan dari manajemen, bagian Akuntansi, dan Pajak. Apabila Esker tersebut telah disetujui, bagian Procurement kemudian akan membuat Purchasing Order (PO) dan dikirim ke Vendor, untuk proses pemesanan dan pembelian tools. Tools yang sudah dipesan, kemudian akan dikirim oleh Vendor ke bagian Operational Network Support, dan selanjutnya pembayaran dilakukan oleh PT SEID dengan cara ditransfer sesuai waktu tempo yang disepakati. Tools yang sudah dibeli tersebut kemudian didata dalam tools report sebagai penambahan 23

21 tools. Proses terakhir adalah melakukan proses inventory dalam gudang penyimpanan tools (warehouse) atau proses pengiriman (Transporting) apabila Cabang, SDSS, atau SSR mengajukan request. Untuk permintaan equipment dan inventory yang bersifat temporer atau hanya pada saat tertentu, proses pembelian dilakukan dengan cara yang sama. Namun demikian, proses pembelian akan dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu tingkat urgensi dan kepentingan pembelian equipment yang diajukan. Setelah menilai pembelian barang tersebut perlu dilakukan, Esker pembelian kemudian dapat langsung diajukan. Hasil yang didapat: Penulis mengetahui proses pembelian dan pengadaan tools yang dilakukan oleh bagian Operational Network Support dalam mengelola ketersediaan stock tools dalam inventory. Selain itu, penulis juga memahami secara langsung mengenai proses birokrasi pengajuan pembelian, disertai dengan format pengajuan yang ditetapkan. Proses ini juga memberikan pengalaman dan pemahaman penulis mengenai proses pemilihan supplier yang terbaik. Kegiatan tersebut tentu saja dilakukan dengan pendekatan-pendekatan bisnis yang menuntut dan melatih kemampuan/skills penulis dalam hal lobby dan negosiasi. F. Aktivitas 6 Melakukan kontrol bulanan terhadap tools & equipment teknisi, dan penyediaan penggantian tools rusak dan hilang. Penjelasan: Dalam hal ini, penulis meminta laporan Kepala Service di setiap Cabang, SDSS, dan SSR atas tools & equipment yang ada pada unit service tersebut sebagai perlengkapan aktivitas pelayanan service untuk masing-masing teknisi. Setiap Kepala Service mengirimkan daftar tools & equipment berikut kondisi fisiknya. Apabila terdapat kekurangan tools 24

22 akibat kerusakan atau kehilangan, maka Kepala Service mengajukan penggantian tools rusak atau hilang. Laporan tersebut dikirim via , dengan melampirkan foto tools apabila ada yang rusak. Bagi tools rusak, akan dicek pemakaiannya, tanggal pengiriman, dan jenis kerusakannya. Apabila tools tersebut rusak akibat pemakaian yang normal dan dalam waktu yang wajar, maka tools akan segera diurus proses penggantiannya. Namun apabila ternyata tools hilang atau mengalami kerusakan tidak wajar karena kelalaian teknisi, maka tools tersebut akan diganti oleh teknisi tersebut dengan proses pemotongan gaji. Hasil yang didapat: Dengan mengikuti proses kerja ini, penulis mengetahui dan dapat mempraktekkan bagaimana pelaksanaan kontrol dan manajemen dilakukan pada setiap unit service yang lokasinya berjauhan dari kantor pusat (HQ). Kontrol yang dilakukan terutama kontrol untuk pemakaian tools. Dengan kontrol tersebut, teknisi akan lebih teliti dan berhati-hati menggunakan tools dan equipment dalam pelaksanaan aktivitas service sehari-hari. Dengan demikian, tingkat terjadinya kesalahan service akibat human error akan semakin berkurang. Selain aktivitas controlling, dalam proses ini juga penulis belajar bagaimana prosedur dan langkah effektif dalam melakukan kontrol jarak jauh. G. Aktivitas 7 Pemenuhan order dari Cabang, SDSS, dan SSR dengan melakukan proses pengepakan (Packaging) barang dan pengiriman (Transporting) barang ke Cabang/SDSS/SSR tujuan. Penjelasan: Dalam hal ini, penulis mengikuti serangkaian proses pemenuhan order yang diajukan Cabang/SDSS/SSR, yang dilakukan setelah tahapan request order Cabang/SDSS/SSR (Aktivitas 4) diterima. Serangkaian kegiatan tersebut dimulai dari tahap pengecekan ketersediaan barang (tools/equipment) yang diminta Cabang/SDSS/SSR. Pengecekan dilakukan 25

23 dengan melihat data base pada laporan tools dan equipment. Apabila barang yang diminta tersedia dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik, proses pengiriman selanjutnya akan dilakukan. Sedangkan apabila barang yang diminta tidak tersedia atau mengalami kekurangan jumlah, maka akan dilakukan proses ordering (Aktivitas 5) kepada supplier yang telah menjadi mitra langganan perusahaan dalam penyediaan tools dan equipment. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya, setelah semua barang yang dibutuhkan tersedia adalah melakukan proses pengepakan (packaging). Proses packaging dilakukan agar tools dan equipment yang akan dikirim dapat dibawa dengan mudah, praktis, dan aman hingga ke lokasi tujuan. Barang-barang dikemas sedemikian rupa, dengan mengurangi kemasan produk yang tidak perlu, agar kemasan lebih praktis, dan mengurangi berat dari kemasan yang akan dikirim. Dengan demikian, barang akan mudah disatukan dengan tools/equipment lain dalam satu paket kemasan. Selain itu, biaya pengiriman barang juga akan dapat berkurang sesuai dengan pengurangan berat kemasan. Proses pengepakan juga harus mempertimbangkan keamanan kemasan dan produk (tools/equipment) yang akan dibawa, sampai ke tempat tujuan. Barang-barang biasanya akan dilapisi dengan benda-benda halus, seperti kertas dan busa/foam sesuai dengan yang diperlukan, untuk melindungi barang-barang dari benturan satu sama lain, selama proses pengiriman. Perlindungan terhadap kemasan juga dapat ditambah sesuai dengan tingkat kerawanan kerusakan produk selama pengiriman. Perlindungan ekstra dapat dilakukan dengan menggunakan kayu sebagai pelapis di sekeliling kemasan. Setelah proses pengepakan dilakukan dengan rapih, praktis, dan aman, barang siap untuk dikirim. Proses pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan jasa distribusi (cargo). Biro distribusi yang menjadi mitra/partner distribusi departemen CS-Strategy & Promotion ke 26

24 Cabang/SDSS/SSR tujuan adalah SPL Cargo. Dalam hal kerjasama pengiriman barang, SPL Cargo menjalankan tugas distribusi barang, sesuai dengan order atau surat jalan yang diberikan oleh bagian Operational Network Support. Setiap pengiriman yang dilakukan, akan dicatat nomor, tujuan dan data-data penting mengenai proses pengiriman tersebut. SPL Cargo kemudian akan memberikan nota dan bukti pengiriman, sesuai dengan nomor dan tujuan pengiriman. Proses pembayaran dilakukan secara akumulasi pengiriman selama satu bulan. Laporan atas terkirimnya barang kemudian disampaikan oleh SPL Cargo kepada bagian Operational Network Support departemen CS-Strategy & Promotion. Hasil yang didapat: Dengan mengikuti proses kerja ini, penulis mengetahui dan dapat mempraktekkan bagaimana proses pelaksanaan pengepakan (packaging) dan pengiriman (transporting) dilakukan. Kegiatan ini sangat berguna, untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan penulis dalam hal pengepakan dan pengiriman barang, karena hampir setiap proses bisnis, terutama pada industri mantufaktur melakukan proses pengepakan dan pengiriman. Penulis juga dapat mengetahui bagaimana cara mengelola barang se-effektif mungkin, sehingga proses pengiriman dapat dilakukan dengan cepat, mudah, praktis, dan aman. H. Aktivitas 8 Pembuatan laporan tools yang telah dikirim, dengan meminta dokumentasi tools/equipment yang sudah diinstalasi dan digunakan oleh teknisi melalui via . Penjelasan: Setelah proses pengiriman tools/equipment dilakukan (Aktivitas 7), kegiatan yang harus dilakukan oleh departemen CS-Strategy & Promotion adalah meminta laporan kepada Cabang/SDSS/SSR tujuan, mengenai 27

25 barang yang telah terkirim. Hal ini dilakukan sebagai langkah cross check, agar perusahaan dapat mengetahui apakah barang sudah diterima, dan dalam kondisi baik. Dalam hal ini, penulis meminta laporan tools/equipment yang sudah diterima, diinstalasi dan digunakan oleh teknisi melalui via , untuk selanjutnya dilaporkan kepada Manager CS-Strategy & Promotion. Hasil yang didapat: Dengan mengikuti proses kerja ini, penulis mengetahui pentingnya suatu laporan dan proses checking barang yang dapat digunakan sebagai data pengiriman. I. Aktivitas 9 Membantu proses pengoperasian dan pembukaan SDSS baru dengan menunjang kebutuhan logistik yang diperlukan. Penjelasan: Dalam hal ini, penulis mengikuti proses penyediaan logistik untuk membantu pelaksanaan pengoperasian dan pembukaan SDSS baru. Dalam periode Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan penulis, PT Sharp Electronics Indonesia membuka empat unit SDSS baru, yaitu SDSS Muara Bungo yang berlokasi di Muara Bungo, Jambi, SDSS Majene di Makassar, SDSS Bengkalis di Riau, dan SDSS Belitung. SDSS Muara Bungo dibuka pada 23 Juli 2010, sedangkan Ketiga SDSS lainnya pada bulan Agustus Kegiatan yang penulis lakukan adalah kegiatan pengadaan dan pengiriman barang, seperti yang dijelaskan dalam aktivitasaktivitas sebelumnya. Hasil yang didapat: Dengan mengikuti proses kerja ini, penulis dapat mengetahui serta mempraktekkan serangkaian kegiatan pengadaan tools dan equipment dalam memfasilitasi SDSS yang akan beroperasi. 28

26 Kendala yang Dihadapi dan Upaya untuk Memecahkannya Kendala yang dihadapi Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang sangat berguna pada dunia kerja, terutama di dalam bidang manajemen inventori dan logistik. Penulis banyak menemui kesamaankesamaan masalah dan aktivitas usaha manajemen logistik dan inventori yang penulis pelajari di kelas, dengan praktek di lapangan. Metode-metode strategis dan praktis di lapangan untuk penyelesaian masalah dan pelaksanaan aktivitas inventory & logistic management, tentunya akan lebih bermanfaat bagi pengembangan kemampuan manajemen penulis, dari pada hanya menguasai teori dari mata kuliah tersebut di dalam kelas saja. Namun demikian dalam pelaksanaan kegiatan praktek kerja ini, penulis juga menemui beberapa kendala dan kekurangan perusahaan atas penanganan inventory management, terutama dalam hal pengelolaan penyimpanan/inventory tools & equipment yang dilakukan bagian Operational Network Support, department CS- Strategy & Promotion (aktivitas 3). Hal yang terjadi di lapangan adalah dalam pelaksanaan penyimpanan barang atau proses inventory, proses klasifikasi atau pengelompokan barang hanya dilakukan berdasarkan jenis dan nama barang saja. Hal ini tentunya akan mempersulit proses pengecekan dan kontrol atas quality management. Adapun proses kontrol yang penulis temui adalah dengan melakukan pengecekan tools dan equipment satu per satu. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi salah satu kendala perusahaan dalam hal peningkatan efisiensi dan effektifitas kerja, terlebih apabila jumlah inventory semakin bertambah banyak. Hal lain yang menjadi kendala dalam peningkatan effisiensi kerja adalah kurangnya perhitungan atas jumlah quantity yang optimal, dan penentuan waktu yang tepat dalam proses pemesanan (ordering process) yang dilakukan perusahaan (aktivitas 5). Pada dasarnya, tools dan equipment adalah kebutuhan logistik yang mutlak harus dimiliki oleh setiap teknisi. Terutama untuk tools yang memiliki jangka waktu penggunaan yang ditentukan, dan harus diganti kembali dengan tools baru setelah barang tersebut tidak layak untuk digunakan. Dengan demikian, berarti tools merupakan inventory yang selalu harus ada dan dipesan dalam jumlah yang tetap 29

27 Percentage of dollar value apabila ketersediaan inventori tersebut kurang dari batas minimum atau biasa dikenal Continuous Inventory Upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan kendala Untuk memudahkan proses inventory control dalam hal penyimpanan barang (aktivitas 3), perlu ada klasifikasi yang baik dan aplikatif dalam mengelompokkan tools dan equipment. Apabila pengelompokan hanya berdasarkan jenis tools saja, tentunya proses pengecekan dan pencarian tools akan tidak effisien, karena terlalu banyak jenis dari tools tersebut. Oleh karena itu, harus ada kriteria lainnya yang menjadi indikator klasifikasi, sehingga proses pencarian dan pengecekan quality control terhadap tools dapat berlangsung dengan mudah. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mengelompokkan tools berdasarkan persentase nilai atau harga tools dan jumlah quantity dari tools tersebut. Jenis klasifikasi ini lebih dikenal dengan istilah The ABC Classification System. Dalam ABC Classification, kita menggolongkan jenis barang-barang sebagai A items, yakni barang-barang dengan nilai atau harga yang tinggi dan jumlah barang sedikit, B items dengan barang-barang yang memiliki nilai atau harga sedang dan jumlah yang cukup banyak (seimbang), dan C items yang merupakan barang barang dengan harga rendah namun dengan volume barang yang banyak/besar. A items The ABC Clasification System B items C items Percentage of inventory items Gambar 3. The ABC Clasification System 6 Russel & Taylor, Op. Cit,

Gambar-Gambar. Gambar 6. Dokumentasi PT. Sharp Electronics Indonesia. Gambar 7. Dokumentasi SHARP Training Center 38

Gambar-Gambar. Gambar 6. Dokumentasi PT. Sharp Electronics Indonesia. Gambar 7. Dokumentasi SHARP Training Center 38 Gambar-Gambar Gambar 6. Dokumentasi PT. Sharp Electronics Indonesia Gambar 7. Dokumentasi SHARP Training Center 38 Gambar 8. Dokumentasi Situasi Kerja, Divisi Customer Satisfaction Gambar 9. Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik semakin ketat, dimana dapat kita lihat banyak bermunculan produkproduk

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik semakin ketat, dimana dapat kita lihat banyak bermunculan produkproduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan industri manufaktur seperti elektronik semakin ketat, dimana dapat kita lihat banyak bermunculan produkproduk elektronik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil Perusahaan Adrenaline Counter adalah toko yang bergerak pada penjualan sepeda, sparepart dan perbaikan. Didirikan dibawah naungan PT. Biker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Adanya persaingan ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar bertahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi diharapkan menjadi sebuah

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu kerja manusia, khususnya sebagai media pengolah

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,

Lebih terperinci

SAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I

SAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I LOGISTICS PART I Logistics Logistik adalah seluruh proses yang melibatkan barang / jasa yang diproduksi kemudian dijual oleh perusahaan tersebut Mulai dari persiapan sebelum produksi, proses produksi itu

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne merupakan sebuah televisi swasta nasional dan berproduksi sebagai perusahaan jasa dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Red Army Watches Indonesia (PT. RAW Indonesia) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang retail yang mengelola butik jam tangan bernama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July 19 th 2004, pp 43 ), merupakan pasar potensial yamg sangat besar bagi setiap pemasar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI 4.1 Definisi Logistic Logistik berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Mercindo Autorama 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri PT. Karya Sarana Cipta Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan KSCM, berdiri sejak 14 Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat disangkal apabila semua perusahaan menginginkan kegiatan operasinya dapat dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga dapat dilakukan penghematan

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? PT. Mega Daya bergerak dalam bidang electrical rotating services untuk semua tipe generator. 2. Kapan PT. Mega Daya berdiri? PT. Mega

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB 46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

Dari. Logistics Value Creation PROPOSISI

Dari. Logistics Value Creation PROPOSISI PROPOSISI Logistics Value Creation Dari perspektif konsumen, logistik merupakan kegiatan untuk menyampai kan produk ke konsumen secara tepat, yang memenuhi tujuh kriteria tepat. Dikenal dengan tujuh tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gudang adalah bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts, goods-in-process, dan finished goods) pada dan antara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dimana abad 21 merupakan era komputerisasi, sekitar 70% dari kegiatan dan aktivitas manusia dapat disubtitusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 2. PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor. Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara.

BAB 2. PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor. Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara. BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor produk Cina dengan merk KTM. PT Asean Motor International didirikan oleh Rachman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perbengkelan dan pemasaran kendaraan bermotor, ban,acc, oli dan lain-lain. Pada

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perbengkelan dan pemasaran kendaraan bermotor, ban,acc, oli dan lain-lain. Pada 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Awal mulanya Perusahaan ini bernama PT. Sutan Kasim yang berdiri pada tahun 1974. Perusahaan ini merupakan pemindah tanganan dari seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan sales & marketing

Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan sales & marketing Deskripsi Pekerjaan Sales and Marketing Admin Sales and Marketing Admin merupakan jabatan pada suatu perusahaan yang bertanggung jawab dalam mendukung kebutuhan kegiatan pemasaran perusahaan, seperti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI. Drh. Isnardono MM LEMBAGA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS PBM TAHUN 2015

MANAJEMEN PRODUKSI. Drh. Isnardono MM LEMBAGA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS PBM TAHUN 2015 MANAJEMEN PRODUKSI Drh. Isnardono MM LEMBAGA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS PBM TAHUN 2015 Produksi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan barang/jasa lain yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Gambaran Umum Persediaan dan Strategi Manajemen Persediaan. Hesti Maheswari SE., M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Persediaan. Gambaran Umum Persediaan dan Strategi Manajemen Persediaan. Hesti Maheswari SE., M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Persediaan Gambaran Umum Persediaan dan Strategi Manajemen Persediaan Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi S1 Manajemen Definisi Barang persediaa adalah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Logistik Perusahaan Garment Pada umumnya proses bisnis manufakturing garment dikelola sendiri oleh perusahaan, dari proses perencanaan produksi, operasi di pabrik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menekankan pada perlunya costumer satisfaction dalam menjalankan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. menekankan pada perlunya costumer satisfaction dalam menjalankan usahanya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan secara global terjadi didalam bidang teknologi dan informasi, dengan perkembangan secara cepat ini menyebabkan persaingan di antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PART MESIN UNIT PABRIKASI DRUM PLANT MENGGUNAKAN DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM (Studi kasus di PT. ABC)

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PART MESIN UNIT PABRIKASI DRUM PLANT MENGGUNAKAN DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM (Studi kasus di PT. ABC) D-1-1 SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PART MESIN UNIT PABRIKASI DRUM PLANT MENGGUNAKAN DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM (Studi kasus di PT. ABC) * Agus Mansur, ** Budi Rianto Aribowo Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Hypermart bergerak dalam industri ritel khususnya hypermarket yang tergabung dalam grup MPP. Bisnis Hypermart sebagai bisnis retil sangat berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertumbuhnya iklim bisnis, persaingan tiap industri semakin ketat termasuk industri perhotelan. Perkembangan industri hotel terlihat jelas di kota Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan perkembangan di segala sektor elektronik dan teknologi semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH

BAB IV ANALISA MASALAH BAB IV ANALISA MASALAH 4.1 Sejarah Perusahaan Mandiri Group adalah suatu perusahaan yang terdiri dari tiga perusahaan yang saling berhubungan yang bekerja dalam bidang angkutan atau logistic, distributor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki 10 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Suzuki Sunindo Varia Motor Gemilang yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No. 101 Medan dan Suzuki Sunindo Motor yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman ini,sebagai suatu entitas/pihak manajemen di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat berkembang, ditandai dengan timbulnya lokasi tambang baru dimana untuk usaha seperti ini (yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

Mode Distribusi & Transportasi. Tita Talitha, MT

Mode Distribusi & Transportasi. Tita Talitha, MT Mode Distribusi & Transportasi Tita Talitha, MT Pikirkan bagaimana produk-produk berikut sampai ke tangan pelanggan: Gula pasir Sabun cuci Roti kaleng Minyak goreng Air mineral Coca cola Pelanggan Pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat maka perusahaan harus dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari

Lebih terperinci