Web browser Mozilla Firefox 2.0 dan Internet Explorer 7 HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Web browser Mozilla Firefox 2.0 dan Internet Explorer 7 HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data"

Transkripsi

1 6 Web browser Mozilla Firefox 2.0 dan Internet Explorer 7 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Data hotspot yang digunakan adalah data dari tahun 2000 sampai dengan tahun Hal ini disebabkan data hotspot sebelum tahun 2000 mempunyai perbedaan dalam batas-batas wilayah. Data sumber (.xls) berisi kolom koordinat, tanggal, pulau, propinsi, kabupaten, kecamatan, nama HPH (Hak Pengusahaan Hutan), jenis tanah dan lainnya Dari data sumber dengan format (.xls) diambil beberapa atribut yaitu tanggal, pulau, propinsi, dan kabupaten. Pada awalnya atribut kecamatan dipilih tetapi karena keterbatasan perangkat lunak OLAP Server Palo maka atribut kecamatan tidak dimasukkan sebagai atribut terpilih. Atribut tersebut dipilih karena beberapa alasan antara lain : 1 Atribut tersebut menarik untuk dianalisis dan sesuai dengan tujuan dari pembuatan data warehouse persebaran hotspot, 2 Nilai null tidak melebihi 10%, dan 3 Atribut berkaitan satu dengan yang lain. Berdasarkan atribut-atribut yang dipilih kemudian ditentukan fakta dan dimensi. Dari hasil analisis didapatkan 1 tabel fakta dan 2 tabel dimensi. Tabel fakta yaitu jumlah hotspot dan tabel dimensi yaitu waktu dan lokasi. Skema data warehouse yang digunakan adalah skema bintang (star scheme) yang dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Skema bintang data warehouse persebaran data hotspot. Praproses data Tahap awal dalam praproses dari data hotspot yaitu penggabungan dan reduksi data. Penggabungan dilakukan karena data hotspot terpisah setiap tahunnya, masing-masing satu file Excel (.xls). Proses reduksi data dibutuhkan karena jumlah data yang cukup besar. Penggabungan data dilakukan dengan cara meng-import data sumber (.xls) ke DBMS SQL Server 2000 dengan menggunakan tools import. Hasil penggabungan adalah tabel titikpanas yang berisi field Tanggal, Pulau, Propinsi, Kabupaten. Struktur tabel titikpanas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Struktur tabel titikpanas Field Tanggal Pulau Propinsi Kabupaten Data Type Smalldatetime(4) Varchar(12) Varchar(20) Varchar(22) Proses reduksi data dilakukan dengan tujuan yaitu pengurangan jumlah records. Data sumber (.xls) hanya mencatat tanggal dan wilayah hotspot sehingga jumlah hotspot perlu ditentukan. Penjumlahan hotspot dilakukan dengan membuat modul yaitu sum.php dan sumhotspotkab.php. File sum.php digunakan untuk menjumlahkan hotspot pada tingkat kecamatan dan harian. Hasil penjumlahan disimpan di dalam tabel baru yaitu tabel hotspot. Penjumlahan hotspot pada tingkat kecamatan menghasilkan banyak cell pada crosstab sehingga pada saat penampilan data menghasilkan nilai null di beberapa cell. Oleh karena itu jumlah hotspot harian pada tingkat kecamatan diganti dengan tingkat kabupaten dan bulanan. Namun demikian untuk mendapatkan jumlah hotspot pada tingkat kabupaten dan bulanan terlebih dahulu didapatkan dari penjumlahan tingkat harian dan kecamatan. Penjumlahan hotspot pada tingkat kabupaten dilakukan setelah proses pembersihan data pada tabel hotspot. Pembersihan data akan dibahas pada subbab selanjutnya. Tabel hotspot yang telah dibersihkan dipindahkan ke dalam tabel baru yaitu hotspotnew.struktur tabel hotspotnew dapat dilihat pada tabel 2. Penjumlahan hotspot pada tingkat kabupaten dilakukan dari tabel hotspotnew. File sumhotspotkab.php menjumlahkan hotspot pada tingkat kabupaten dan bulanan lalu hasilnya disimpan dalam tabel baru yaitu hotspotbulan. Struktur tabel hotspotbulan dapat dilihat pada Tabel 3.

2 7 Tabel 2 Struktur tabel hotspotnew Field Tanggal Bulan Tahun Pulau Propinsi Kabupaten Kecamatan Jumlah Data Type Varchar(24) Varchar(20) Varchar(22) Varchar(30) Int(4) Tabel 3 Struktur tabel HotspotBulan Bulan Tahun Pulau Field Propinsi Kabupaten Jumlah Data Type Varchar(24) Varchar(20) Varchar(22) Int(4) Pembersihan Data Proses pembersihan data dilakukan bertujuan untuk menghilangkan data yang bernilai kosong (null), noise, dan data yang tidak konsisten. Hal ini dapat terjadi pada saat penggabungan dalam satu tabel. Pada field Tanggal terdapat nilai null dalam tabel hotspotnew sehingga baris tersebut dihilangkan dengan melakukan proses query. Dalam field pulau juga terdapat beberapa nilai null, hal ini menunjukkan bahwa hotspot tersebut terjadi di luar wilayah Indonesia. Untuk itu field pulau yang bernilai null diisi dengan OUTSIDE INDONESIA(ALL). Nama field pulau tersebut untuk mewakili hotspot yang terjadi di luar wilayah Indonesia karena nama field kabupaten (elemen terendah dari dimensi lokasi) diisi dengan Outside Indonesia. Selain nilai null pada data, terdapat hal-hal lain yang membuat data hotspot menjadi tidak konsisten yaitu : 1 Perbedaan penulisan nama kabupaten antar data sumber (.xls) tiap tahun. Data tahun 2003 penulisan nama kabupaten diawali dengan tulisan kab. atau kota, misalnya kab. Rokan Hilir seharusnya Rokan hilir dan kota Dumai yang sebenarnya Dumai. 2 Kesalahan dalam penamaan pulau misal, propinsi Bengkulu terdapat di dalam pulau Jawa. 3 Kesamaan nama kabupaten dengan nama kecamatan seperti kabupaten Banggai dengan kecamatan Banggai (Sulawesi). 4 Penamaan ganda pada kabupaten dan kecamatan, misalnya kabupaten Kutai terdapat di propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Hal tersebut membutuhkan pemeriksaan kembali agar tidak salah dalam penentuan batas wilayahnya. Referensi yang digunakan dalam penentuan batas wilayah didapatkan dari situs Referensi yang didapatkan berupa file html dengan judul kode wilayah tahun 2003 tingkat propinsi. Masing-masing propinsi memiliki satu file html yang memiliki isi daftar kabupaten dan kecamatan. Untuk menangani permasalahan tersebut dilakukan query basis data untuk membenarkan data dengan menggunakan referensi yang ada. Contoh untuk kasus nomor 3, mengganti nama kecamatan dengan menambahkan (Kec) seperti Banggai (Kec). Untuk menangani ketidakkonsistenan data pada kasus nomor 4, maka pertama kali diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan referensi. Apabila setelah diperiksa nama data yang ganda salah satunya tidak terdapat pada referensi penamaan, maka data ganda yang tidak terdapat pada referensi tersebut diganti sesuai dengan yang ada. Akan tetapi, apabila kedua data penamaan ganda terdapat di referensi, maka penamaan kedua data tersebut ditambahkan sesuai dengan propinsinya. Diagram alur tahapan praproses data dapat dilihat pada Gambar 6. Rincian pembersihan data dapat dilihat pada Lampiran 1. Struktur Kubus Data Setelah semua tahapan praproses selesai, tahapan selanjutnya yaitu membuat struktur kubus data di OLAP Server Palo. Pembuatan struktur kubus data dilakukan sesuai dengan skema data warehouse yang telah dibuat. Di

3 8 dalam OLAP Server Palo monthlyhotspot. Gambar 6 Diagram alur tahapan praproses data. diberi nama Dimensi-dimensi yang terdapat di dalam basis data monthlyhotspot adalah waktu dan lokasi. Kubus data yang diberi nama hotspot dibentuk dengan menggunakan kedua dimensi tersebut. Deskripsi kubus data hotspot dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Deskripsi Kubus Data Hotspot Nama Dimensi Lokasi Deksripsi Lokasi titik hotspot (pulau, propinsi, kabupaten) Waktu Bulan dan tahun kejadian hotspot (2000, 2001, 2002, 2003, 2003). Pemuatan Data Tahap terakhir dari pembuatan data warehouse persebaran hotspot yaitu pemuatan data. Pemuatan data merupakan proses pemindahan data dari basis data relasional ke OLAP Server Palo. Proses pemuatan data dilakukan dengan membuat sebuah modul import yaitu importlocation.php, importtime.php, monthlyimport.php. File importlocation.php berfungsi untuk memasukkan nama pulau, propinsi, dan kabupaten yang ada di dalam tabel hotspotbulan (basis data relasional) sebagai elemen dari dimensi lokasi. Dalam pengisian elemen, apabila terdapat penamaan ganda akan menimbulkan error karena terdapat nama elemen yang sama dalam satu dimensi. Oleh karena itu tahap pembersihan data dibutuhkan agar tidak terdapat penamaan ganda. File ImportTime.php berfungsi untuk memasukkan elemen dari dimensi waktu. Elemen tersebut merupakan kombinasi dari setiap tingkatan waktu. Penamaan elemen dari dimensi waktu adalah sebagai berikut All, tahun, quarter + tahun, bulan + tahun. Misalnya data tahun 2004, quarter 1 dan bulan januari maka penamaannya Q dan Jan File monthlyimport.php berisi query pengambilan data dari DBMS SQL Server 2000 lalu memasukkan hasil query tersebut ke dalam OLAP Server Palo menggunakan library atau PHP Palo API. Library Palo yang digunakan yaitu palo_setdata. Deskripsi Umum Aplikasi OLAP Aplikasi OLAP untuk persebaran hotspot merupakan aplikasi yang berguna untuk memberikan informasi mengenai perkembangan atau tren jumlah hotspot setiap tahunnya di wilayah Indonesia. Informasi tersebut dapat berguna bagi para pengambil keputusan terkait, pencegahan kebakaran hutan untuk wilayah tertentu. Arsitektur aplikasi OLAP untuk persebaran hotspot ini menggunakan arsitektur three tier yang memiliki tiga lapisan yaitu lapisan bawah, tengah dan atas. Pada lapisan bawah tahapan praproses data dilakukan menggunakan DBMS (SQL Server 2000). Lapisan tengah merupakan OLAP Server Palo dan pembuatan Aplikasi OLAP. Data yang telah melalui praproses diisi ke dalam kubus data yang terdapat di dalam basis data OLAP Server Palo. Pada lapisan tempat operasi-

4 9 operasi OLAP diimplementasikan digunakan bahasa pemograman PHP yang berjalan pada web Server Apache. Pemograman PHP digunakan untuk pembuatan Aplikasi OLAP maupun pemuatan data basis data relasional ke OLAP Server Palo. Untuk menghubungkan antara PHP dan OLAP Server Palo digunakan Palo PHP API (SDK _1000). Palo PHP API merupakan library yang dapat digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi Palo di PHP. Pembangkitan grafik untuk aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph Aplikasi OLAP untuk persebaran hotspot merupakan pengembangan dari modul palo_demo.php yang terdapat di dalam SDK 1.0c. Fungsi filter dimensi dalam aplikasi ini didapatkan dari aplikasi OLAP untuk data PPMB (Herlambang 2007). Pada aplikasi OLAP untuk persebaran hotspot fungsi filter dimensi ditambahkan beberapa fitur, khususnya pada dimensi waktu yaitu untuk menyeleksi quarter dan bulan. Lapisan atas merupakan hasil visualisasi dari aplikasi OLAP yang ditampilkan melalui web browser. Pada lapisan ini pengguna dapat melihat hasil operasi-operasi OLAP seperti drill down atau roll up. Penyajian informasi dikemas dalam bentuk crosstab (tabel) dan grafik yang mudah untuk dipahami pengguna. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam aplikasi OLAP adalah sebagai berikut : 1 Pengguna dapat menentukan basis data, kubus data dan dimensi yang akan ditampilkan sesuai dengan kepentingan analisis. 2 Visualisasi dalam bentuk crosstab dan grafik yang dapat digunakan untuk menganalisis. 3 Operasi-operasi OLAP yang dapat dilakukan pada crosstab antara lain roll up dan drill down. Untuk visualisasi grafik ditampilkan dalam bentuk bar plot dan pie plot 4 Filter dimensi yang berfungsi untuk menyeleksi yang akan ditampilkan pada kolom (x-axis) dan baris (y-axis). Filter dimensi hanya menampilkan elemen yang dipilih oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan analisis. 5 Filter quarter dan bulan pada dimensi waktu. Filter ini berguna untuk menyeleksi salah satu dari quarter atau bulan. Misalnya pengguna hanya ingin menampilkan elemen Q1 atau bulan januari. Tampilan utama aplikasi OLAP dapat dilihat pada Gambar 7. Contoh visualisasi grafik hasil operasi drill down dimensi waktu dan lokasi pada Gambar 8. Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi OLAP Aplikasi OLAP untuk data persebaran hotspot memiliki beberapa kelebihan, yaitu : 1 Aplikasi OLAP dibuat berbasis web sehingga dapat digunakan oleh pengguna dalam satu jaringan Intranet ataupun mengaksesnya lewat Internet. Aplikasi berbasis web memudahkan dalam pemakaian aplikasi karena tidak perlu menginstall aplikasi di setiap komputer pengguna. Gambar 7 Tampilan utama aplikasi OLAP dan visualisasi crosstab.

5 10 Gambar 8 Visualisasi grafik hasil operasi drill down terhadap dimensi waktu dan lokasi. 2 Aplikasi OLAP dibangun dengan perangkat lunak yang berbasis open source seperti OLAP Server Palo dan PHP. 3 Aplikasi ini dapat digunakan untuk data warehouse yang lain dengan cara mengubah beberapa konfigurasi seperti pada saat fetching data karena aplikasi ini belum mendukung perhitungan rataan. Selain kelebihan yang telah disebutkan di atas, aplikasi OLAP untuk data persebaran hotspot juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu : 1 Pada saat data warehouse persebaran hotspot dibuat sampai tingkat harian dan kecamatan, aplikasi akan menimbulkan warning pada saat crosstab di drill down. Hal ini menyebabkan beberapa cell pada crosstab bernilai null. Untuk menangani masalah ini browser harus di-refresh beberapa kali agar nilai pada cell kembali normal. Kasus tersebut tidak terjadi pada saat data warehouse hanya dibuat sampai tingkat bulanan dan kabupaten. Berdasarkan hasil penelitian ini OLAP Server Palo memiliki keterbatasan dalam jumlah elemen dalam satu dimensi. Aplikasi OLAP untuk persebaran hotspot dengan jumlah elemen (dimensi lokasi) dan (dimensi waktu) akan menghasilkan nilai nul di beberapa cell tertentu dalam crosstab pada saat penampilan data (fetching). 2 Tidak terdapat fungsi untuk melakukan operasi pivot. Saat ini untuk melakukan operasi pivot dengan cara mengubah axis (baris dan kolom) dimensinya. 3 Aplikasi OLAP belum memiliki fungsi updating yang berguna pada saat terdapat data hotspot terbaru. 4 Dalam hal penanganan dimensi waktu seperti penamaan quarter atau bulan. Analisis Visual dari Crosstab dan Grafik Dari aplikasi OLAP untuk persebaran data hotspot dapat diambil beberapa contoh informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi tersebut berupa tren jumlah hotspot di wilayah Indonesia mulai dari pulau, propinsi, dan kabupaten dari tahun 2000 sampai Untuk dimensi waktu juga dapat dilihat lebih rinci misalnya tiap quarter atau bulanan. Informasi yang dapat diambil antara lain yaitu tren perkembangan jumlah hotspot tiap pulau di Indonesia dari tahun 2000 sampai Informasi tersebut didapatkan dari operasi dice, operasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter dimensi. Operasi dice ditampilkan dengan memilih pulau = Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan OUTSIDE INDONESIA(ALL) dan waktu = 2000, 2001, 2002, 2003, dan Tampilan crosstab untuk operasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 9 dan visualisasi grafiknya pada Gambar 10.

6 11 Gambar 9 Crosstab hasil operasi dice untuk melihat perkembangan jumlah hotspot tiap pulau di Indonesia dari tahun 2000 sampai Gambar 10 Grafik Batang trend persebaran hotspot tiap pulau dilihat dari dimensi waktu. Dilihat dari dimensi waktu, pada tahun 2000 pulau sumatera memiliki jumlah hotspot paling tinggi yaitu titik jauh di atas pulau lainnya. Jumlah hotspot terbanyak pada urutan kedua ditempati oleh pulau Kalimantan dengan titik disusul OUTSIDE INDONESIA(ALL) dengan 79 titik, Sulawesi dengan 11 titik dan pulau Jawa di urutan terakhir dengan 0 titik. Tahun 2001 terjadi penurunan jumlah hotspot di wilayah Indonesia. Tahun 2001 juga merupakan tahun dengan jumlah akumulasi hotspot paling sedikit di wilayah Indonesia. Penurunan dialami oleh pulau Sumatera dari titik menjadi hanya titik. Hal ini membuat pulau Sumatera menempati urutan kedua setelah Kalimantan dengan titik. Berbeda dari tahun 2001 yang terjadi penurunan, tahun 2002 beberapa pulau mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan. Pulau Kalimantan, Sumatera, dan OUTSIDE INDONESIA(ALL) mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada tahun ini. Kenaikan tertinggi terjadi pada pulau Kalimantan sehingga menempatkannya pada posisi teratas dan disusul oleh Sumatera di urutan kedua. Pada tahun 2002 merupakan tahun dengan jumlah hotspot terbanyak di wilayah Indonesia periode tahun 2000 sampai Tahun 2003 terjadi kembali penurunan di setiap pulau dan jumlah hotspot terbanyak masih terdapat di pulau Kalimantan dan Sumatera. Di tahun 2004 terjadi kembali kenaikan jumlah hotspot di setiap pulau. Pulau Kalimantan masih berada posisi teratas dalam jumlah hotspot dengan titik dan disusul pulau Sumatera dengan titik. Pada tahun 2004 pulau Jawa memiliki jumlah hotspot terbanyak dibanding tahun sebelumnya dengan 6 titik. Presentasi jumlah hotspot di setiap pulau dilihat dari dimensi waktu dalam bentuk pie plot dapat dilihat pada Gambar 11. Contoh hasil visualisasi crosstab dan grafik lainnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

7 12 Gambar 11 Presentasi jumlah hotspot di setiap pulau dilihat dari dimensi waktu dalam bentuk pie plot. Dalam proses analisis, pengguna dapat menggunakan operasi-operasi OLAP seperti roll up, drill down dan pivot. Contoh-contoh operasi OLAP dalam aplikasi antara lain : 1 Melihat jumlah hotspot pulau Sumatera dan propinsinya dari tahun 2000 sampai Kubus data awal memiliki dimensi lokasi dan waktu. Dimensi lokasi direpresentasikan melalui atribut propinsi dan dimensi waktu direpresentasikan melalui atribut tahun secara keseluruhan (All). Roll up Operasi roll-up ditampilkan dengan menaikkan hirarki dimensi lokasi. Hirarki pada dimensi lokasi adalah All < pulau < propinsi < kabupaten. Sehingga operasi yang dilakukan adalah melihat jumlah hotspot di setiap pulau di Indonesia. Drill down Operasi drill down ditampilkan dengan menurunkan hirarki dimensi waktu. Hirarki pada dimensi waktu adalah All < tahun < quarter < bulan. Sehingga operasi yang dilakukan adalah melihat jumlah hotspot dari setiap propinsi di Sumatera pada tahun 2000 sampai Slice Operasi slice dilakukan dengan pemilihan satu dimensi, yaitu dimensi waktu dengan kriteria tahun = Sehingga operasi yang dilakukan adalah menampilkan jumlah hotspot untuk tingkat pulau dan propinsi di Indonesia pada tahun Dice Operasi dice dilakukan dengan melakukan memilih kedua dimensi dengan kriteria propinsi = Sumatera dan tahun = Pivot Operasi pivot dilakukan dengan menukarkan axis dimensi. Axis-x (elemen waktu) diubah menjadi lokasi (tingkat pulau) dan axis-y (elemen lokasi) menjadi waktu (tahun 2000 sampai 2004). Operasi ini berguna untuk melihat informasi dari sudut pandang yang berbeda. Tampilan operasi OLAP pada contoh 1 dapat dilihat pada Lampiran 3. 2 Melihat jumlah hotspot setiap kabupaten dari propinsi Riau dari tahun 2000 sampai Kubus data awal memiliki dimensi lokasi dan waktu. Dimensi lokasi direpresentasikan melalui atribut propinsi dan dimensi waktu direpresentasikan melalui atribut tahun. Roll up Operasi roll-up ditampilkan dengan menaiki hirarki dimensi waktu. Hirarki pada dimensi waktu adalah All < tahun < quarter < bulan. Sehingga operasi yang dilakukan melihat jumlah hotspot dari setiap propinsi di Sumatera berdasarkan tahun secara keseluruhan (akumulasi dari tahun 2000 sampai 2004 atau elemen All). Drill down Operasi drill down ditampilkan dengan menurunkan hirarki dimensi lokasi. Hirarki pada dimensi lokasi adalah All < pulau < propinsi < kabupaten. Sehingga operasi yang dilakukan adalah melihat jumlah hotspot dari setiap kabupaten di Riau pada tahun 2000 sampai 2004.

8 13 Slice Operasi slice dilakukan dengan pemilihan satu dimensi, yaitu dimensi yaitu dimensi lokasi dengan kriteria kabupaten = Rokan Hilir. Sehingga operasi yang dilakukan adalah menampilkan jumlah hotspot untuk kabupaten Rokan Hilir di propinsi Riau pada tahun 2000 sampai Dice Operasi dice dilakukan dengan melakukan memilih kedua dimensi dengan kriteria kabupaten = Rokan Hilir dan tahun = Tampilan operasi OLAP pada contoh 2 dapat dilihat pada Lampiran 4. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Data warehouse untuk data persebaran data hotspot memiliki satu kubus data yaitu kubus data hotspot. Kubus data ini berisi nilai agregasi jumlah hotspot setiap wilayah di Indonesia mulai dari tingkat pulau sampai tingkat kabupaten. Data hotspot yang digunakan yaitu tahun 2000 sampai dengan tahun Aplikasi OLAP merupakan sistem yang dibuat untuk merepresentasikan kubus data dari OLAP Server Palo yang dapat membantu pengguna dalam menganalisis data multidimensional. Aplikasi OLAP memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan pencegahan kebakaran hutan. Aplikasi OLAP dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP. Dalam aplikasi ini disertai operasi-operasi OLAP seperti roll up, drill down dan pivot yang dapat membantu pengguna dalam menganalisis. Selain itu pengguna juga dapat memilih basis data, kubus data, dimensi dari data warehouse persebaran hotspot yang akan ditampilkan. Hasil operasi OLAP divisualisasikan dalam bentuk crosstab dan grafik. Berdasarkan hasil penelitian ini OLAP Server Palo mempunyai keterbatasan dalam jumlah elemen dari suatu dimensi. Aplikasi OLAP untuk persebaran hotspot dengan jumlah elemen (dimensi lokasi) dan (dimensi waktu) saat penampilan data OLAP Server Palo akan menghasilkan null pada cell tertentu dalam crosstab. Dari hasil crosstab dan grafik dapat diambil beberapa informasi tentang persebaran hotspot di wilayah Indonesia. Salah satu informasi yang dapat diambil yaitu pulau Kalimantan mempunyai jumlah hotspot terbanyak dalam periode tahun 2000 sampai 2004 yaitu titik kemudian disusul pulau Sumatera di urutan kedua yaitu titik sedangkan pulau Jawa sebagai wilayah dengan jumlah hotspot paling sedikit yaitu 8 titik. Dilihat dari dimensi waktu wilayah Indonesia memiliki jumlah hotspot terbanyak pada tahun 2002, jumlah hotspot terbanyak pada tahun 2002 yaitu pulau Sumatera dengan titik. Saran Aplikasi OLAP masih memiliki beberapa kekurangan sehingga masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Saran untuk penelitian data warehouse selanjutnya adalah : 1 Pembuatan modul update untuk data hotspot yang bertujuan untuk memudahkan pengguna apabila terdapat data baru. Pembuatan dapat dilakukan dengan mengembangkan modul yang sudah ada yaitu implocation.php, imptime.php, dan montlyimport.php 2 Penambahan fasilitas login pada proses update sehingga dapat membatasi pengguna yang akan melakukan perubahan pada data. 3 Aplikasi OLAP dikembangkan dengan OLAP Server Palo atau library yang terbaru. Pada saat ini aplikasi OLAP dikembangkan dengan OLAP Server Palo 2.0 dan SDK _ Perbaikan grafik pada multiple pie plot agar jumlah pie plot bisa lebih dinamis tidak hanya berjumlah Penambahan dimensi baru yaitu HPH, HTI, Lithology dan Jenis Tanah. 6 Optimasi pada dimensi waktu. DAFTAR PUSTAKA Cabbibo L, Torlone R Querying Multidimensional Databases / bibbozszpubzszpdfzszdbpl97.pdf/cabibbo97 querying.pdf [9 Januari 2008]. Han J, Kamber M Data Mining Concepts & Techniques. Simon Fraser University. USA: Morgan Kaufman

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Lingkungan Pengembangan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Lingkungan Pengembangan 6 proses updating lokasi untuk basis data dailyhotspot importime.php merupakan modul yang berguna untuk melakukan proses updating elemen dimensi waktu untuk basis data monthlyhotspot importimedaily.php

Lebih terperinci

Penambahan Modul Updating Data pada OLAP Berbasis Web untuk Persebaran Hotspot di Wilayah Indonesia Menggunakan Palo 2.5

Penambahan Modul Updating Data pada OLAP Berbasis Web untuk Persebaran Hotspot di Wilayah Indonesia Menggunakan Palo 2.5 Penambahan Modul Updating Data pada OLAP Berbasis Web untuk Persebaran Hotspot di Wilayah Indonesia Menggunakan Palo 2.5 Riza Mahendra, Annisa, Imas S. Sitanggang Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE DAN OLAP BERBASIS WEB UNTUK PERSEBARAN HOTSPOT DI WILAYAH INDONESIA MENGGUNAKAN PALO 2.0 GANANDA HAYARDISI

DATA WAREHOUSE DAN OLAP BERBASIS WEB UNTUK PERSEBARAN HOTSPOT DI WILAYAH INDONESIA MENGGUNAKAN PALO 2.0 GANANDA HAYARDISI DATA WAREHOUSE DAN OLAP BERBASIS WEB UNTUK PERSEBARAN HOTSPOT DI WILAYAH INDONESIA MENGGUNAKAN PALO 2.0 GANANDA HAYARDISI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik.

4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik. 5 4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik. Lapis atas: Web browser Grafik Laptop JpGraph Line Plot Presentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN Sistem informasi geografis persebaran hotspot di Indonesia merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memantau dan memberikan informasi mengenai persebaran hotspot yang ada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0. 3 warehouse dan data mart memiliki batasan yang sangat tipis, namun perbedaan ini tidak perlu dikhawatirkan karena secara subtansi tujuan dari pembuatannya memiliki kesamaan (Noviandi 2010). Konsep data

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi basis data saat ini berkembang sangat pesat. Data disimpan dalam basis data, diolah kemudian disajikan sebagai informasi yang bernilai bagi pengguna. Penyimpanan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering Perangkat lunak: Sistem operasi: Windows XP Home Edition, WEKA versi 3.5.7, ArcView GIS 3.3, Map Server For Windows (ms4w) 2.3.1 Chameleon 2.4.1 Perangkat keras: Prosessor intel Pentium 4 ~2GHz Memory

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Saat ini sudah banyak organisasi yang telah mengadopsi teknologi data warehouse. Penerapan teknologi ini sangat membantu sekali bagi suatu organisasi yang memiliki data yang

Lebih terperinci

Waktu. id_waktu. Jalur propinsi pulau Pelamar. tahun_masuk Mahasiswa. JenisKelamin. lelaki_perempuan. Studi. id_studi

Waktu. id_waktu. Jalur propinsi pulau Pelamar. tahun_masuk Mahasiswa. JenisKelamin. lelaki_perempuan. Studi. id_studi 8 Palo Server 1.0c (berfungsi sebagai OLAP server yang melakukan fungsi agregasi dan tempat penyimpanan struktur dan data kubus data multidimensi) Palo Excel Add-In 1.0c (tempat pembuatan/pemodelan struktur

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data atribut tahun akademik dan atribut. Selain generalisasi, pada proses ini juga dilakukan dengan mengkonstruksi atribut baru menggunakan data dari atribut yang sudah ada. 4 Pemuatan Data Pada tahap ini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Pada penelitian ini digunakan data satelit NOAA pada tahun 1997 sampai dengan 2005 serta data satelit TERRA dan AQUA dari tahun 2000 sampai dengan 2009.

Lebih terperinci

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006.

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006. 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komputer semakin memudahkan proses penyimpanan dan pengolahan data berukuran besar. Namun demikian, seringkali data yang sudah tersimpan belum dimanfaatkan

Lebih terperinci

ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) BERBASIS WEB UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA MENGGUNAKAN PALO FEBRIANI DWIPRIANTI

ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) BERBASIS WEB UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA MENGGUNAKAN PALO FEBRIANI DWIPRIANTI ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) BERBASIS WEB UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA MENGGUNAKAN PALO FEBRIANI DWIPRIANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE PROGRAM TRACKING STASIUN TV DI INDONESIA ABSTRAK

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE PROGRAM TRACKING STASIUN TV DI INDONESIA ABSTRAK 1 PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE PROGRAM TRACKING STASIUN TV DI INDONESIA Arsanda Prawisda, Wisnu Ananta Kusuma, Hari Agung Adrianto 1 Staf Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan IPA, Institut

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse potensi desa wilayah Bogor melalui beberapa tahap yaitu:

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse potensi desa wilayah Bogor melalui beberapa tahap yaitu: 8 memeriksa apakah masukan dari pengguna akan memberikan keluaran yang sesuai dengan tidak memperhatikan proses yang terjadi di dalamnya (Sommerville 2000). HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sistem Operasi: Microsoft Windows XP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sistem Operasi: Microsoft Windows XP 7 Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional Service Pack Sedangkan spesifikasi inti kedua virtual komputernya adalah: Prosesor tunggal Memori 5 MB Harddisk 8 GB Sistem Operasi: Microsoft Windows

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP UNTUK MEMANTAU PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER IPB SUCI REZKY FHATTIYA

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP UNTUK MEMANTAU PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER IPB SUCI REZKY FHATTIYA PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP UNTUK MEMANTAU PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER IPB SUCI REZKY FHATTIYA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1 Pendahuluan Dalam kegiatan manusia sehari-hari, terutama dalam kegiatan transaksi, seperti transaksi perbankan, rekam medis, transaksi jual beli dan transaksi lainnya harus dicatat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nama dan deskripsi atribut tabel tempfact_indeksprestasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nama dan deskripsi atribut tabel tempfact_indeksprestasi Uji Query Tahap ini dilakukan setelah pembuatan data warehouse selesai. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah operasi dasar OLAP berhasil diimplementasikan dan sesuai dengan informasi yang ditampilkan.

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP PADA DATA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR IPB BERBASIS WEB

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP PADA DATA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR IPB BERBASIS WEB MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP PADA DATA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR IPB BERBASIS WEB Oleh: Wahyu Dwi Suryanto G64096065 Pembimbing: Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi pustaka. Analisis data. Versi struktur dan fungsi transformasi. Pemuatan data. Implementasi operasi OLAP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi pustaka. Analisis data. Versi struktur dan fungsi transformasi. Pemuatan data. Implementasi operasi OLAP Uji Query Uji query adalah tahap untuk menguji temporal data warehouse apakah telah sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi dengan baik serta memeriksa apakah operasi dasar data warehouse dan fungsi agregat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDAHULUAN Analisis data historis dan pengolahan data multidimensi bukan merupakan hal yang baru untuk mendukung suatu pengambilan keputusan. Namun perubahan objek data yang dicatat, membuat

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA AKADEMIK ILMU KOMPUTER IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO 2.0 YAGHI AMANDA PERMANA

DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA AKADEMIK ILMU KOMPUTER IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO 2.0 YAGHI AMANDA PERMANA DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA AKADEMIK ILMU KOMPUTER IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO 2.0 YAGHI AMANDA PERMANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bahasan ini berisi pemaparan mengenai hasil dari perancangan sistem dalam bentuk pembahasan hasil dan pengujian efektivitas data dalam sistem. Pengujian atas hasil penjualan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO (STUDI KASUS: DATA PPMB IPB) ABI HERLAMBANG G

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO (STUDI KASUS: DATA PPMB IPB) ABI HERLAMBANG G PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO (STUDI KASUS: DATA PPMB IPB) ABI HERLAMBANG G64101047 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP

TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP OLEH: VIVIAN WIJAYA (15 62 003) JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2017 OLAP, OPERASI OLAP

Lebih terperinci

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan. OLAP OLAP (Online Analytical Processing), merupakan metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat. Pengertian OLAP itu sendiri dapat

Lebih terperinci

PEMBANDINGAN WAKTU OPERASI DALAM OLAP PPMB IPB PADA PALO VERSI 1.0c DENGAN PALO VERSI 2.0 HOLAN

PEMBANDINGAN WAKTU OPERASI DALAM OLAP PPMB IPB PADA PALO VERSI 1.0c DENGAN PALO VERSI 2.0 HOLAN PEMBANDINGAN WAKTU OPERASI DALAM OLAP PPMB IPB PADA PALO VERSI 1.0c DENGAN PALO VERSI 2.0 HOLAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PEMBANDINGAN

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Penelitian dan Perancangan Sistem Dalam penelitian ini akan dilakukan representasi informasi demografi kependudukan di Provinsi Jawa Tengah, dari mulai data mentah yang dibukukan menjadi output

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA TRACER STUDY ALUMNI IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT BUSINESS INTELLIGENCE

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA TRACER STUDY ALUMNI IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT BUSINESS INTELLIGENCE PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA TRACER STUDY ALUMNI IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT BUSINESS INTELLIGENCE Oleh: Wahyu Dwi Suryanto G64096065 Pembimbing: Firman Ardiansyah, S.Kom.,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G64103046 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Analisis Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Informasi dan Pengambilan Keputusan dengan Tools BI TABLEAU

Pengembangan Sistem Analisis Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Informasi dan Pengambilan Keputusan dengan Tools BI TABLEAU Pengembangan Sistem Analisis Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Informasi dan Pengambilan Keputusan dengan Tools BI TABLEAU 1. Latar Belakang Permasalahan Banyak kendala yang semakin sering muncul dalam

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

Leuwiliang Leuwisadeng 050 Ciampea 050 Ciampea 050 Ciampea 050 Tenjolaya 070 Ciomas 070 Ciomas

Leuwiliang Leuwisadeng 050 Ciampea 050 Ciampea 050 Ciampea 050 Tenjolaya 070 Ciomas 070 Ciomas LAMPIRAN 16 Lampiran 1 Daftar Kecamatan yang mengalami pemecahan dan perubahan wilayah Tahun 1996 Tahun 1999 Tahun 2003 Tahun 2006 Kode Kecamatan Kode Kecamatan Kod Kecamatan Kode Kecamatan e 020 Leuwiliang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) adalah sistem informasi berbasis intranet yang bertujuan menatausahakan barang inventaris milik/kekayaan negara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail tentang proses bisnis perusahaan saat ini, permasalahan-permasalahan yang sering muncul serta kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 ABSTRAK

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 ABSTRAK IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 003 DAN 006 Imas S Sitanggang, Sri Nurdiati, Sofiyanti Indriasari Staf Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan IPA,

Lebih terperinci

menggunakan framework Geomondrian dan

menggunakan framework Geomondrian dan tingkat kabupaten. Penelitian ini telah membangun data warehouse dengan satu tabel fakta (hotspot) dan dua tabel dimensi (waktu dan lokasi). Pada penelitian berikutnya, Hasan (2009) menambahkan empat dimensi,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA Dinar Priskawati 1, Dian Dharmayanti 2 Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

Tugas Akhir (KI091391) Muhamad Adi Prasetyo

Tugas Akhir (KI091391) Muhamad Adi Prasetyo Tugas Akhir (KI091391) Muhamad Adi Prasetyo 5105100159 Prolog Sebuah Program Aplikasi Web yang dibuat untuk melaporkan kuantitas Proses Produksi Menggunakan Metode OLAP pada PT. Aneka Tuna Indonesia (ATI).

Lebih terperinci

SIE/nts/TIUAJMks 9/26/2013

SIE/nts/TIUAJMks 9/26/2013 N. Tri Suswanto Saptadi 1 Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi

Lebih terperinci

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management

Lebih terperinci

Jurnoltlrnloh ilmn kompnter

Jurnoltlrnloh ilmn kompnter Jurnoltlrnloh ilmn kompnter ISSN 1693-1629 Edisi 11 1 PembandinganStabilitas Algoritma Seleksi Fitur menggunakan Transformasi Ranking Normal Taufik Djatna, Yasuhiko Morimoto 7 Pengembangan Data Warehouse

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap Tugas Data Warehouse OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap Renhard Soemargono 1562001 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2017 OLAP (On-Line Analytical

Lebih terperinci

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP OLTP & OLAP (1) OLTP adalah singkatan dari On Line Transaction Processing. OLTP sering kita jumpai di sekitar kita seperti toko atau swalayan contohnya database pada sistem informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nanang Prihatin 1 1 Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Bagi sebuah perguruan tinggi, penerimaan calon mahasiswa merupakan

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE AKADEMIK (STUDI KASUS : KURIKULUM MAYOR-MINOR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER IPB) WIDIA SULISTYANINGSIH

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE AKADEMIK (STUDI KASUS : KURIKULUM MAYOR-MINOR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER IPB) WIDIA SULISTYANINGSIH PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE AKADEMIK (STUDI KASUS : KURIKULUM MAYOR-MINOR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER IPB) WIDIA SULISTYANINGSIH DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Anggota Kelompok 3 :

Anggota Kelompok 3 : Anggota Kelompok 3 : Customer relationship management (CRM) Adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB

BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB Pada bab ini akan diuraikan tahapan yang dilakukan dalam implementasi visualisasi informasi pasut berbasis web, yang terdiri dari: a. Identifikasi

Lebih terperinci

INTEGRASI KUBUS DATA SEKTOR PERTANIAN PADA SPATIAL OLAP TANAMAN HORTIKULTURA ANANDA INSHANY PUTRI

INTEGRASI KUBUS DATA SEKTOR PERTANIAN PADA SPATIAL OLAP TANAMAN HORTIKULTURA ANANDA INSHANY PUTRI INTEGRASI KUBUS DATA SEKTOR PERTANIAN PADA SPATIAL OLAP TANAMAN HORTIKULTURA ANANDA INSHANY PUTRI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Proses Dasar Sistem Proses dasar pengembangan sistem secara umum terdiri dari tahapan sebagai berikut: 1 Praproses. Pada tahap ini dilakukan persiapan yang meliputi seleksi data, transformasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan rancangan data warehouse dimulai dengan menjalankan pencarian data yang berhubungan dengan pembuatan laporan bagi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA TEKNIK INFORMATIKA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 PENGENALAN DATABASE MYSQL

MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA TEKNIK INFORMATIKA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 PENGENALAN DATABASE MYSQL MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA TEKNIK INFORMATIKA 2011 PENGENALAN DATABASE MYSQL Praktikum ke-1 A. Pengenalan MySQL MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat

Lebih terperinci

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS SQL Pengenalan Database, SQL, MySQL dan XAMPP JASA WEBMASTERS Jl. Ringin Raya No 124A Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Database Database secara singkat dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data 6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data.

Lebih terperinci

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO DATAMULTIDIMENSI FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO DATAWAREHOUSE vs DATAMART DATAWAREHOUSE Perusahaan, melingkupi semua proses Gabungan datamart Data didapat dari proses Staging Merepresentasikan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Proses analisis dan perancangan sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul

Lebih terperinci

BASIS DATA MODEL BASIS DATA

BASIS DATA MODEL BASIS DATA BASIS DATA MODEL BASIS DATA APA ITU MODEL BASIS DATA? Model database menunjukkan struktur logis dari suatu basis data, termasuk hubungan dan batasan yang menentukan bagaimana data dapat disimpan dan diakses.

Lebih terperinci

Daftar file data sumber Jumlah kolom. Keterangan. baris

Daftar file data sumber Jumlah kolom. Keterangan. baris LAMPIRAN 19 Lampiran 1 Nama file Daftar file data sumber kolom baris Keterangan cal00ipb.dbf 116 8456 Data pelamar (USMI) tahun 2000 cal01ipb.dbf 128 9280 Data pelamar (USMI) tahun 2001 cal02ipb.dbf 129

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Pembahasan BAB IV mengenai proses perancangan data warehouse meliputi proses integrasi, pemodelan database dan dashboard interface. 4.1 Perencanaan Tahap perencanaan penelitian

Lebih terperinci

MODUL EXTRACT, TRANSFORM, LOAD UNTUK DATA WAREHOUSE KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA MENGGUNAKAN TALEND

MODUL EXTRACT, TRANSFORM, LOAD UNTUK DATA WAREHOUSE KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA MENGGUNAKAN TALEND MODUL EXTRACT, TRANSFORM, LOAD UNTUK DATA WAREHOUSE KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA MENGGUNAKAN TALEND Rina Trisminingsih 1), Intan Yuli Kiswari 2) 1,2 Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1. Jadwal Implementasi Minggu Ke Aktivitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pengumpulan data X Analisa Kebutuhan X X Perancangan data warehouse X X X X Perancangan aplikasi

Lebih terperinci

ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS)

ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS) ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS) Budi Santosa 1), Dessyanto Boedi P 2), Markus Priharjanto 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran"

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, Sistem Informasi, web, PHP, framework, Model-View-Controller (MVC), CodeIgniter, MySQL. 3.1 Supra Desa Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas tentang Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Aplikasi merupakan suatu progam yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang

Lebih terperinci

laporan dari fakta Biaya Operasi dalam bentuk Tabel pivot. User juga dapat mengekspor laporan tersebut ke dalam format excel.layar Tabel pivot ini

laporan dari fakta Biaya Operasi dalam bentuk Tabel pivot. User juga dapat mengekspor laporan tersebut ke dalam format excel.layar Tabel pivot ini 229 Layar Pivot Biaya Operasi Gambar 5.17 Layar Pivot Biaya Operasi Seperti terlihat pada gambar 5.17, pada layar ini user dapat melihat laporan dari fakta Biaya Operasi dalam bentuk Tabel pivot. User

Lebih terperinci

PEMBANGKITAN BORANG AKREDITASI NASIONAL DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS OLAP PADA DATA SDM, PENELITIAN, KEUANGAN, SARANA&PRASARANA.

PEMBANGKITAN BORANG AKREDITASI NASIONAL DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS OLAP PADA DATA SDM, PENELITIAN, KEUANGAN, SARANA&PRASARANA. Oleh : Tugas Akhir PEMBANGKITAN BORANG AKREDITASI NASIONAL DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS OLAP PADA DATA SDM, PENELITIAN, KEUANGAN, SARANA&PRASARANA Kurnia Widyaningtias NRP. 5107100607 Pembimbing 1 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi cabang komoditas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Pencatatan Penjualan Kredit Selama ini aplikasi untuk kegiatan operasional yang digunakan oleh Unit Warungan Primer Koperasi Karyawan Manunggal

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DAERAH BERBASIS WEB (Intranet)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DAERAH BERBASIS WEB (Intranet) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DAERAH BERBASIS WEB (Intranet) Karyo Budi Utomo (Staf Pengajar Jurusan Tteknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Sistem Informasi Manajemen Aset daerah (SIMBADA)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) Meilysa Puspita Sari Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 XAMPP XAMPP merupakan singkatan dari : X A M P P : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris : Apache HTTP Server : MySQL Database Server : PHP Scripting

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap situs web yang akan dibangun, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TATA PAMONG DAN KEMAHASISWAAN MENGGUNAKAN OLAP UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN BORANG AKREDITASI

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TATA PAMONG DAN KEMAHASISWAAN MENGGUNAKAN OLAP UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN BORANG AKREDITASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TATA PAMONG DAN KEMAHASISWAAN MENGGUNAKAN OLAP UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN BORANG AKREDITASI Masfulatul Lailiyah, Umi Laili Yuhana, Dini Adni Navastara Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

Lampiran 1 Struktur forestfire_spatialcube.xml

Lampiran 1 Struktur forestfire_spatialcube.xml LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur forestfire_spatialcube.xml

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 2016 PEMBANGUNAN ONLINE ANALYTICAL PROCESSING YANG TERINTEGRASI DENGAN SISTEM INFORMASI HARGA BAHAN POKOK KOTA YOGYAKARTA C. Hutomo Suryolaksono 1, Paulina

Lebih terperinci

Data Warehousing dan Decision Support

Data Warehousing dan Decision Support Bab 9 Data Warehousing dan Decision Support POKOK BAHASAN: Hubungan antara Data Warehouse dan Decision Support Model Data Multidimensi Online Analytical Processing (OLAP) Arsitektur Data Warehouse Implementasi

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Modul ke: Perancangan Basis Data Fakultas FASILKOM DATA WAREHOUSE Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom DATA WAREHOUSE Definisi Data Warehouse Salah satu efek

Lebih terperinci

Perancangan Data Warehouse

Perancangan Data Warehouse Perancangan Data Warehouse Data yang disimpan dalam data warehouse adalah data historis berorientasi subjek yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan bagi manajemen. Artinya data tersebut harus

Lebih terperinci

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING Untuk kegiatan Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 1 Daftar Isi A. SEKILAS TENTANG MODUL MATERI CML OBM... 4 B. PENGANTAR COMPUTER MEDIATED LEARNING UNIVERSITAS INDONESIA...

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Langkah-langkah deteksi cluster dengan algoritme DDBC. Performansi Hasil Cluster

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Langkah-langkah deteksi cluster dengan algoritme DDBC. Performansi Hasil Cluster Performansi Hasil Cluster Gambar 8 Langkah-langkah deteksi cluster dengan algoritme DDBC. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil cluster. Analisis yang digunakan adalah analisis cluster ce. Besarnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Defenisi Pangkalan Data Pangkalan data atau Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema

Lebih terperinci