SKPG TAHUNAN. S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
|
|
- Utami Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SKPG TAHUNAN S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
2 III. PENGENALAN SUMBER DATA DAN TABEL ISIAN SKPG TAHUNAN Analisis SKPG tahunan dilakukan dalam rangka mengetahui situasi pangan dan giziselam satu tahun ditinjau dari aspek ketersediaan, akses, dan pemanfaatan. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu perlu diketahui file atau alat analisis yang digunakan. Analisis menggunakan Microsoft excel. File terdiri atas sembilan sheet (Sumber data, Padi, jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, B1. Ketersediaan Tahunan, B2. Akses Tahunan, B3. Pemanfaatan Tahunan, dan Skor Komposit Tahunan). Tampilan sembilan sheet yang terdapat dalam file Analisis SKPG Tahunan. [ sembilan sheet Berikut diuraikan lebih detail masing-masing sheet yang ada di dalam file Analisis SKPG Tahunan Sheet Sumber Data SKPG Tahunan Sumber data SKPG tahunan berisi data indikator yang akan dimasukan pada file analisis. Setelah sumber data ini terisi, maka secara otomatis file analisis juga terisi. SUMBER DATA SKPG TAHUNAN Kabupaten : PURBALINGGA Tahun: 2012 No KECAMATAN Kotor Padi Kotor Jagung Kotor Ubi Kayu Kotor Ubi Jalar Populasi 2012 (Jiwa) Jml Keluarga KK_Pra Sejahtera KK_Sejaht era I Jumlah Balita Yang Ditimban g P M C SP 1 KECAMATAN A 69,070 75, ,677 7, ,916 41,578 6,723 7,235 3, KECAMATAN B 23,548 25,582 27,113 3, , ,435 12,971 7,530 4, KECAMATAN C 16,659 35,662 35,026 2, ,300 42,166 8,753 9,085 6, KECAMATAN D 11, , ,896 19, ,296 27,060 9,754 10,995 3, KECAMATAN E 18,707 44,367 74,981 11, , ,803 20,438 29,940 4, KECAMATAN F 10,775 63, ,611 4, ,668 44,646 11,097 7,804 2, KECAMATAN G 8,108 16,819 30,706 1, ,085 32,817 5,623 6,234 3, KECAMATAN H 7,932 15,899 24,459 4, ,339 84,784 15,497 11,521 3, KECAMATAN I 15,048 29,838 52,585 2, ,356 25,182 6,865 9,932 3, KECAMATAN J 18,505 20,984 68,769 6, ,874 74,887 8,942 4,434 1, Gizi Buruk Gizi Kurang 1.2. Sheet Data Padi Di dalam sheet ini terdapat jumlah produksi padi pada suatu kabupaten/kota/kecamatan pada tahun tertentu. Ini adalah data awal yang akan digunakan dan tercantum pada Tabel Ketersediaan Tahunan. S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
3 Data produksi padi Kabupaten : PURBALINGGA Tahun: 2012 Susut Gabah Bersih Bersih No KECAMATAN Kotor Padi Pakan Tercecer Padi Beras (62,74%) Benih (0.9%) (0.44%) (5.4%) P s f w (Pnet) Rnet 1 KECAMATAN A 69, , , , KECAMATAN B 23, , , , KECAMATAN C 16, , , KECAMATAN D 11, , , KECAMATAN E 18, , , , KECAMATAN F 10, , , KECAMATAN G 8, , , KECAMATAN H 7, , , KECAMATAN I 15, , , Sheet Data Jagung Di dalam sheet ini terdapat jumlah produksi jagung pada suatu kabupaten/kota/kecamatan pada tahun tertentu. Data produksi jagung Kabupaten: PURBALINGGA Tahun: 2012 No kecamatan Kotor Jagung Susut Jagung Benih (0,9%) Pakan (6%) Tercecer (5%) Bersih jagung M s f w (Mnet) 1 KECAMATAN A 75, , , , KECAMATAN B 25, , , , KECAMATAN C 35, , , , KECAMATAN D 135,397 1,219 8, , , KECAMATAN E 44, , , , KECAMATAN F 63, , , , KECAMATAN G 16, , , KECAMATAN H 15, , KECAMATAN I 29, , , , S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
4 1.4. Sheet Data Ubi Kayu Di dalam sheet ini terdapat jumlah produksi ubi kayu pada suatu kabupaten/kota/kecamatan pada tahun tertentu. Kabupaten : Tahun: 2012 PURBALINGGA No Kecamatan Kotor Ubi Kayu Susut Ubi Kayu Tercecer Benih (0 %) Pakan (2%) (2,13%) Bersih Ubi Kayu C s f w (Cnet) 1 KECAMATAN A 131,677-2, , , KECAMATAN B 27, , KECAMATAN C 35, , KECAMATAN D 153,896-3, , , KECAMATAN E 74,981-1, , , KECAMATAN F 103,611-2, , , KECAMATAN G 30, , KECAMATAN H 24, , KECAMATAN I 52,585-1, , , Sheet Data Ubi Jalar Di dalam sheet ini terdapat jumlah produksi ubi kayu pada suatu kabupaten/kota/kecamatan pada tahun tertentu. Data produksi Ubi Jalar Kabupaten : PURBALINGGA Tahun: 2012 No Kecamatan Kotor Ubi Jalar Susut Ubi Jalar Benih (0 %) Pakan (2%) Tercecer (10%) Bersih Ubi Jalar SP s f w (SPnet) 1 KECAMATAN A 7, , KECAMATAN B 3, , KECAMATAN C 2, , KECAMATAN D 19, , , KECAMATAN E 11, , , KECAMATAN F 4, , KECAMATAN G 1, , KECAMATAN H 4, , KECAMATAN I 2, , S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
5 1.6. Sheet B.1. Ketersediaan Tahunan Data pada Sheet ini merupakan hasil pengisian pada tabel data produksi padi, jagung, ubi kayu, dan ubi jalar dan merupakan produksi bersih masing-masing komoditas. B.1. Aspek Ketersediaan Tahunan Kabupaten Tahun 2012 PURBALINGGA No Kecamatan Bersih Beras Bersih Jagung Bersih Ubi Bersih Total Populasi 2012 (Jiwa) Bersih (Gram/Kapita/hari) Rasio Ketersediaan (r) Skor_Pertanian 1 KECAMATAN A 40,414 66,344 44, , ,916 1, KECAMATAN B 13,778 22,538 9,610 45, , KECAMATAN C 9,747 31,418 11,825 52, , KECAMATAN D 7, ,285 54, , ,296 1, KECAMATAN E 10,946 39,087 27,293 77, ,985 1, KECAMATAN F 6,305 55,973 34,507 96, , KECAMATAN G 4,744 14,818 10,160 29, , KECAMATAN H 4,641 14,007 9,019 27, , KECAMATAN I 8,805 26,287 17,424 52, , KECAMATAN J 10,828 18,487 23,789 53, , Sheet B.2. Akses Tahunan Di dalam sheet ini terdapat Informasi tentang kondisi suatu kabupaten/kota/kecamatan dilihat dari tingkat ekonomi keluarga. Terdapat data jumlah keluarga, keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I. Form B2. Aspek Askes Pangan Tahunan Kabupaten Tahun 2012 PURBALINGGA Data Keluarga Miskin No Kecamatan Jml Keluarga KK_Pra Sejahtera KK_Sejahtera I KK_Pra dan sejahtera I (Total) % Pra dan Sejahtera I (r) Skor_Miskin 1 KECAMATAN A 41,578 6,723 7,235 13, KECAMATAN B 110,435 12,971 7,530 20, KECAMATAN C 42,166 8,753 9,085 17, KECAMATAN D 27,060 9,754 10,995 20, KECAMATAN E 110,803 20,438 29,940 50, KECAMATAN F 44,646 11,097 7,804 18, KECAMATAN G 32,817 5,623 6,234 11, KECAMATAN H 84,784 15,497 11,521 27, KECAMATAN I 25,182 6,865 9,932 16, S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
6 1.8. Sheet B.3. Pemanfaatan Tahunan Di dalam sheet ini terdapat Informasi yang ditampilkan dalam aspek pemanfaatan pangan adalah informasi mengenai jumlah balita yang ditimbang, gizi buruk, gizi kurang. B3. Aspek Pemanfaatan Pangan Kabupaten Tahun 2012 PURBALINGGA Data Status Gizi No Kecamatan Jumlah Balita Yang Ditimbang Gizi Buruk Gizi Kurang Total KEP % KEP (r) Skor KEP 1 KECAMATAN A 3, KECAMATAN B 4, KECAMATAN C 6, KECAMATAN D 3, KECAMATAN E 4, KECAMATAN F 2, KECAMATAN G 3, KECAMATAN H 3, KECAMATAN I 3, Skor Komposit Tahunan Di dalam sheet ini terdapat Informasi indeks komposit ketiga aspek dan indeks komposit tahunan pada tahun berjalan. Indeks Komposit Ketahanan Pangan (Tahunan) Kabupaten Tahun 2012 PURBALINGGA Tabel 6 : Situasi Pangan dan Gizi No Kecamatan S_Pertanian S_Pra dan Sejahtera I S_KEP Skor_Komposit Indeks Komposit Tahunan (IKT) 1 KECAMATAN A KECAMATAN B KECAMATAN C KECAMATAN D KECAMATAN E KECAMATAN F KECAMATAN G KECAMATAN H KECAMATAN I S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
7 IV. PROSES PENGISIAN ANALISIS SKPG TAHUNAN Sebelum melakukan proses pengisian SKPG tahunan, maka lakukan proses sebagai berikut: 1. Copy file master SKPG tahunan tersebut pada folder yang sudah dibuat 2. Rename file tersebut sesuai provinsi/kabupaten bersangkutan Proses pengisian SKPG bulanan dilakukan sebagai berikut: 2.1. Sumber Data SKPG Tahunan Identitas diisi sesuai daerah masing-masing. Identitas ini akan secara otomatis terisikan pada identitas tabel berikutnya 11 indikator pada SKPG tahunan Dengan mengisi tabel-tabel yang ada dalam sheet sumber data ini, maka secara otomatis, tabel yang ada dalam sheet lain yang memuat informasi yang sama dengan informasi dalam tabel sumber data akan terisi. Hal ini karena tabel tersebut diberi rumus (menggunakan link) untuk memudahkan pengisiannya pada tabel lainnya Data Padi a. Pengisian tabel produksi kotor padi (kolom B) terisi secara otomatis berdasarkan data yang telah diinput pada sumber data SKPG tahunan. S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
8 Kolom C-H b. Penjelasan pada kolom susut gabah (kolom D-F). Ini terdiri dari komponen benih (0,9%), pakan (0,44%) dan tercecer (5,4%) dari produksi kotor padi. Apabila data Kotor Padi sudah terisi, maka secara otomatis data Susut Gabah (ton) sudah terisi. Rumus (CONTOH):Benih:0,9/100* Kotor Padi c. Selanjutnya untuk Penjelasan mengenai kolom Bersih Padi (Pnet) (kolom G) dan Bersih Beras (Rnet) (kolom H)adalah sebagai berikut: a) Bersih Padi (ton)= Kolom P-(Kolom S+F+W) b) Bersih Beras (ton)= Kolom (Pnet)*62,74% 2.3. Data Jagung a. Pengisian tabel produksi kotor jagung (kolom C) terisi secara otomatis berdasarkan data yang telah diinput pada sumber data SKPG tahunan. Kolom C-G S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
9 b. Penjelasan selanjutnya adalah pada kolom susut jagung (kolom D-F). Ini terdiri dari komponen benih (0,9%), pakan (6%) dan tercecer (5%) dari produksi kotor jagung. Apabila data Kotor Jagung sudah terisi, maka secara otomatis data Susut Gabah (ton) sudah terisi. Rumus (CONTOH):Benih:0,9/100* Kotor Jagung c. Penjelasan mengenai kolom Bersih jagung (Pnet) (kolom G) adalah sebagai berikut: Bersih Jagung (ton)= Kolom M-(Kolom S+F+W) 2.4. Data Ubi Kayu a. Pengisian tabel produksi kotor ubi kayu (kolom C) diisi berdasarkan data yang tersedia data yang telah diinput pada sumber data SKPG tahunan. Kolom C-G b. Penjelasan selanjutnya adalah pada kolom susut ubi kayu (ton) (kolom D-F). Ini terdiri dari benih (0%) pakan (2 %) dan tercecer (2,13 %) dari produksi kotor ubi kayu. Apabila data Kotor ubi kayu sudah terisi, maka secara otomatis data Susut Gabah (ton) sudah terisi. Rumus (CONTOH): Pakan:2/100* Kotor ubi kayu c. Penjelasan mengenai kolom Bersih Ubi Kayu (Cnet) (kolom G) adalah sebagai berikut: Bersih Ubi Kayu (ton)= Kolom C-(Kolom S+F+W) S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
10 2.5. Data Ubi Jalar a. Pengisian tabel produksi kotor ubi jalar (kolom C) diisi berdasarkan data yang tersedia data yang telah diinput pada sumber data SKPG tahunan. Kolom C-G b. Penjelasan selanjutnya adalah pada kolom susut ubi jalar (ton) (kolom D-F). Ini terdiri dari benih (0%) pakan (2 %) dan tercecer (10 %) dari produksi kotor ubi jalar. Apabila data Kotor ubi jalar sudah terisi, maka secara otomatis data Susut Gabah (ton) sudah terisi. Rumus (CONTOH): Pakan:2/100* Kotor ubi jalar. c. Penjelasan mengenai kolom Bersih Ubi Jalar (SPnet)) (kolom G) adalah sebagai berikut: Bersih Ubi jalar (ton)= Kolom C-(Kolom S+F+W) S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
11 2.6. B.1. Aspek Ketersediaan Tahunan Kolom C-J a. Data produksi bersih beras, produksi bersih jagung, produksi bersih ubi kayu, dan produksi bersih ubi (kolom C-F) sudah otomatis terisi berdasarkan Tabel Data Padi, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar. b. Data populasi penduduk (kolom C-G) diperoleh dari sumber data SKPG tahunan c. Bersih (Gram/Kapita/Hari) (kolom H) diperoleh dengan perhitungan berikut: 1000 (Total produksi bersih komoditas X1000)X( jml populasi ) Bersih = 365 d. Penjelasan mengenai Rasio Ketersediaan Tahunan (kolom I) adalah sebagai berikut: Rasio Ketersediaan = Bersih Komoditas 300 e. Skor Pertanian (kolom J) diperoleh berdasarkan nilai Rasio Ketersediaan dan didasarkan pada tabel berikut: S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
12 2.7. B.2. Aspek Akses Tahunan Kolom C-H a. Data jumlah keluarga, KK_Pra Sejahtera dan KK_Sejahtera I (kolom C-F) sudah otomatis terisi berdasarkan data yang diisikan pada sumber data SKPG tahunan. b. Data Total KK_Pra dan Sejahtera I dan persentasenya (kolom F-G) akan terisi otomatis setelah Data jumlah keluarga, KK_Pra Sejahtera dan KK_Sejahtera I terisi. Nilai persentase Pra dan Sejahtera I diperoleh dengan cara: % = Total KK Pra dan Sejahtera Jumlah Keluarga c. Skor Miskin dan warna (kolom H) didasarkan Nilai Persentae Pra dan Sejahtera I. Penjelasan mengenai Skor Miskin dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini. S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
13 2.8. B.3. Aspek Pemanfaatan Tahunan Kolom C-H a. Data jumlah Balita yang Ditimbang, Gizi Buruk, dan Gizi Kurang (kolom C-E) sudah otomatis terisi berdasarkan data yang diisikan pada sumber data SKPG tahunan. b. Penjelasan mengenai Total KEP (kolom F) diperoleh dengan cara menjumlahkan: Balita gizi buruk+balita gizi kurang c. Nilai % KEP (kolom G) diperoleh dengan cara: (Total KEP/Jml balita ditimbang)x100 d. Skor KEP (kolom H) diperoleh berdasarkan nilai persentase KEP (r). Nilai r kemudian dibandingkan dengan tabel rentang nilai r S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
14 2.9. Indeks Komposit Ketahanan Pangan Tahunan Kolom C-G a. Indeks komposit ketahanan pangan tahunan adalah gabungan dari skor pertanian (Ketersediaan), skor pra dan sejahtera I (Akses) dan skor KEP (Pemanfaatan) (kolom C-E). b. Nilai skor (kolom F) akan secara otomatis terisi berdasarkan tabel isian pada ketiga aspek tersebut. c. Nilai dan keterangan warna (kolom G) pada Indeks Komposit Tahunan didasarkan pada tabel di bawah ini: S i s t e m K e w a s p a d a a n P a n g a n d a n G i z i,
Lampiran 2. PERATURAN MENTERI PERTANIAN/KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN Nomor : 43/Permentan/OT.140/7/2010 Tanggal : 27 Juli 2010 PEDOMAN
Lampiran 2. PERATURAN MENTERI PERTANIAN/KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN Nomor : 43/Permentan/OT.140/7/2010 Tanggal : 27 Juli 2010 PEDOMAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT PROVINSI KEMENTERIAN
Lebih terperinciLampiran 3. PERATURAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN Nomor : 43/Permentan/OT.140/7/2010 Tanggal : 27 Juli 2010 PEDOMAN
Lampiran 3. PERATURAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN Nomor : 43/Permentan/OT.140/7/2010 Tanggal : 27 Juli 2010 PEDOMAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data cross section. Data
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data cross section. Data cross section yaitu data yang terdiri dari satu objek namun memerlukan sub-objek lainnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
38 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Model Bisnis Proses Saat ini Pengumpulan data yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan bagi manajemen dilakukan secara manual dari berbagai pihak
Lebih terperinciKETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU
KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU Tibrani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau E-mail: tibrani@agr.uir.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian deskriptif, prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tabel 1 Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian. Tahun Publikasi BPS Kabupaten Lampung Barat
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah retrospektif. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan yaitu (1) Kabupaten Lampung Barat akan melakukan
Lebih terperinciTABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012
Komoditi TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012 Produksi Penyediaan Kebutuhan Konsumsi per kapita Faktor Konversi +/- (ton) (ton) (ton) (ton) (kg/kap/th) (100-angka susut)
Lebih terperinciUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PENGGALIAN DATA UNTUK PEMETAAN Rosihan Asmara, SE, MP Email :rosihan@brawijaya.ac.id UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Peta Kerawanan Pangan Peta kerawanan pangan pada tingkat provinsi merupakan alat-bantu
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan minimal manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidup. Kebutuhan pokok manusia terdiri atas, kebutuhan pangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik secara langsung maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perencanaan gizi di Indonesia telah mulai dilakukan dari Pelita I. Pada awal-awal pelaksanaannya perencanaan gizi dilandasi oleh informasi yang sangat terbatas,
Lebih terperinciProduksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015)
No. 62 /11 /94 /Th. VII, 2 November Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun (Berdasarkan Angka Ramalan II ) A. PADI Produksi padi Provinsi Papua tahun diperkirakan mencapai 204.891 ton gabah kering
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,
Lebih terperinciSISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI
SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI A. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Pangan Nomor: 18 Tahun 2012, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
Lebih terperinciDATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014
DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah maupun yang tidak
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS
86 BAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai hubungan perilaku konsumsi dengan sikap terhadap singkong, jagung, dan ubi.
Lebih terperinciSTATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013
STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG RAWAN PANGAN. Written by adminbkpp2 Wednesday, 20 May :37 - Last Updated Wednesday, 20 May :59
Beberapa media sering sekali memberitakan tentang rawan pangan/ kerawanan pangan dan kelaparan yang terjadi pada suatu daerah. Dengan adanya pemberitaan ini maka dengan sendirinya masyarakat jadi tahu
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 16/03/Th.VIII. 02 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2014 SEESAR 1.820.112 TON
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study.penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari data riset
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 40/11/34/Th. X, 03 November 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan III (ARAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki peranan yang besar
Lebih terperinciLampiran 1 Perkembangan indeks harga konsumen (IHK) dan pengeluaran per kapita sebulan atas dasar harga berlaku dan konstan
LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1 Perkembangan indeks harga konsumen (IHK) dan pengeluaran per sebulan atas dasar harga berlaku dan konstan Pengeluaran per Pengeluaran per Indeks Harga Tahun atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XIX, 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 4.044.829 TON GKG, NAIK SEBESAR
Lebih terperinciSITUASI PANGAN DAN GIZI WILAYAH (Kasus di Kabupaten Tuban) PENDAHULUAN
SITUASI PANGAN DAN GIZI WILAYAH (Kasus di Kabupaten Tuban) P R O S I D I N G 58 Fahriyah 1*, Rosihan Asmara 1 1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya *E-mail ria_bgl@yahoo.com
Lebih terperinciLampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( )
Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara (1991-2005) Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 1991 10454686 1992 10685200 1993 10813400 1994 10981100 1995 11145300 1996 11306300 1997 11463400 1998 11754100 1999
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 3 Maret 2014 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 2012 (ATAP 2012)
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SKPG Desa Pagerharjo Tahun 2011-2015 A. Aspek ketersediaan pangan Ketersediaan pangan merupakan aspek yang terkait dengan pasokan bahan pangan dan kebutuhan pangan Masyarakat
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 48/11/Th. XVII, 03 November 2014 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) Sampai dengan Subround II (Januari-Agustus) tahun 2014, telah
Lebih terperinciAnalisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :
1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Peranan sektor pertanian tanaman pangan di Indonesia sangat penting karena keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1 Tinjauan Pustaka Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013)
BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Thn. XVII, 20 Oktober PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN ) ANGKA TETAP PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 103.881 TON GABAH KERING GILING (GKG),
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 19/3/52/Th.X, 1 Maret 216 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 214 (ATAP 214) produksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam. Kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mewujudkan tujuan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA TETAP TAHUN 2013)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 45/07/12/Thn. XVII, 1 Juli PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA TETAP TAHUN ) ANGKA TETAP PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 3.727.249 TON GKG, NAIK SEBESAR 11.735
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI D.I.YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN II 2008)
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 24/07/34/Th. X, 01 Juli 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI D.I.YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN II 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan II (ARAM II) tahun 2008,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dapat dicapai melalui suatu sistem yang bersinergi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA
No. 16/03/34/Th.XVIII, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA SEMENTARA 2015) Produksi padi tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 25.563 ton GKG
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan dengan penentuan lokasi secara purposive. Penelitian ini berlansung selama 2 bulan, dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ketersediaan makanan. Teori tersebut menjelaskan bahwa dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maltus mengungkapkan dalam teorinya bahwa pertumbuhan penduduk melebihi pertumbuhan ketersediaan makanan. Teori tersebut menjelaskan bahwa dunia harus bersiap-siap
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 20/03/12/Thn. XVII, 3 Maret 2014 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 3.727.249 TON GKG, NAIK SEBESAR
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan, ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 22/3/12/Thn. XVIII, 2 Maret 215 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 3.628.968 TON GKG, TURUN SEBESAR
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No.01 /03/3321/Th.I,2 Maret 2015 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Kabupaten Demak Tahun 2014 diperkirakan
Lebih terperinciDaftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3
Daftar Isi A. Pendahuluan... 1 B. Operasional Sistem... 1 Halaman Login... 1 Menu Dashboard... 2 Menu Data Kemiskinan... 3 Sub Menu Kemiskinan dan Ketenagakerjaan... 3 Sub Menu Kesehatan... 4 Sub Menu
Lebih terperinciPRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)
PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA ) No. 15 /03/94 /Th. VIII, 1 Maret 2016 A. PADI Produksi Padi Provinsi Papua tahun diperkirakan mencapai 181.682 ton gabah kering
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2013)
No. 17/03/72/Th.XVII, 3 Maret 2014 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2013) A. PADI Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2013 sebesar 1.031.324 ton
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting karena pertanian berhubungan langsung dengan ketersediaan pangan. Pangan yang dikonsumsi oleh individu terdapat komponen-komponen
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALI JALAN RAYA BY PASS NGURAH RAI PESANGGARAN, DENPASAR, P.O. BOX : 3480 TELEPON (036) 720498 72438,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)
No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)
No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA JAW A TENGAH 1996-2011 ISSN : 0854-6932 No. Publikasi : 33531.1204 Katalog BPS : 5203007.33 Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : 245 halaman Naskah : Bidang Statistik
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Purwakarta
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008)
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teorotis 3.1.1 Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008) mengungkapkan bahwa perlu tiga dimensi dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar mengembangkan sektor pertanian. Sektor pertanian tetap menjadi tumpuan harapan tidak hanya dalam
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada
Lebih terperinciANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) DAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KABUPATEN SIDOARJO
AGRISE Volume XV No. 1 Bulan Januari 2015 ISSN: 1412-1425 ANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) DAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KABUPATEN SIDOARJO (ANALYSIS OF FOOD BALANCE SHEET (FBS) AND DESIRABLE DIETARY
Lebih terperinciANALISIS INDIKATOR KETAHANAN PANGAN KOTA PROBOLINGGO: PENDEKATAN SPASIAL (ANALYSIS OF FOOD SECURITY INDICATORS IN PROBOLINGGO CITY: SPATIAL APPROACH)
AGRISE Volume XV No. 3 Bulan Agustus 2015 ISSN: 1412-1425 ANALISIS INDIKATOR KETAHANAN PANGAN KOTA PROBOLINGGO: PENDEKATAN SPASIAL (ANALYSIS OF FOOD SECURITY INDICATORS IN PROBOLINGGO CITY: SPATIAL APPROACH)
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE
ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian Februari 2011 ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA TETAP 2015)
No. 37/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA TETAP 2015) A. Padi Produksi padi tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 25.563 ton
Lebih terperinciDIVERSIFIKASI PANGAN POKOK BERBASIS PANGAN LOKAL (ENBAL)
DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK BERBASIS PANGAN LOKAL (ENBAL) UNTUK MEMBANGUN KEMANDIRIAN PANGAN DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA OLEH : IR. ANDERIAS RENTANUBUN BUPATI MALUKU TENGGARA DAN DRS. YUNUS SERANG, MSI
Lebih terperinciSTATISTIK PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA TAHUN 2012 DAN KONDISI TAHUN 2013
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 45/07/12/Thn. XVI, 1 Juli STATISTIK PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA TAHUN DAN KONDISI TAHUN Angka Tetap produksi padi tahun di Sumatera Utara sebesar 3.715.514 ton Gabah
Lebih terperinci1. Angka. 2. Angka Kering. beras atau. meningkat. meningkat dari 1,4. diperkirakan akan. Produksi ubi kayu 2010.
. BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR T No.8/11/53/Th. XV, 1 November PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA TETAP 211 & ANGKAA RAMALAN II ) 1. Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi NTT Tahun 211
Lebih terperinciProduksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada
47 Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada Abstrak Berdasarkan data resmi BPS, produksi beras tahun 2005 sebesar 31.669.630 ton dan permintaan sebesar 31.653.336 ton, sehingga tahun 2005 terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)
NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar
Lebih terperinciSTATISTIK PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA TAHUN 2011 DAN RAMALAN KONDISI TAHUN 2012
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 70/11/12/Thn. XV, 1 November STATISTIK PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA TAHUN DAN RAMALAN KONDISI TAHUN Angka Tetap produksi padi tahun di Sumatera Utara sebesar 3.607.403
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan
PENDAHULUAN Latar Belakang adalah segala sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan yang memenuhi atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)
NO. 53/11/33/TH. IV, 1 NOVEMBER 2010 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) A. PADI ARAM III produksi padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,079 juta ton Gabah Kering Giling (GKG),
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)
PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) No. 18/03/33 Th.VIII, 3 Maret 2014 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 diperkirakan 10,34 juta ton gabah kering
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan bahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Perolehan pangan yang cukup baik dalam jumlah maupun mutu merupakan sesuatu yang penting bagi setiap manusia agar dapat hidup secara berkualitas. Oleh karena itu hak atas kecukupan
Lebih terperinciMETODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan
METODE Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan prospective study dengan menggunakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Papua tahun 2008 sampai tahun
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Persentase Angka Partisipasi Sekolah (APM) SD/ MI 92 Persen Dituntaskannya program wajib
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)
PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)
Lebih terperinciPOTENSI INDUSTRI TEPUNG LOKAL DI JAWA TIMUR BAGIAN SELATAN PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 84 POTENSI INDUSTRI TEPUNG LOKAL DI JAWA TIMUR BAGIAN SELATAN Rini Dwiastuti 1* 1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya *E-mail rinidwi.fp@ub.ac.id
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen
PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA Oleh : RIKA PURNAMASARI A14302053 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 2012
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.17/3/61/Th. XVI, 1 Maret 213 PRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 212 A. PADI Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan Angka Sementara (ASEM)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan pangan yang cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok masyarakat Indonesia adalah beras. Beras
Lebih terperinciDeterminan Ketahanan Dan Kerentanan Pangan Pada Wilayah Lahan Sub Optimal Di Provinsi Sumatera Selatan
Determinan Ketahanan Dan Kerentanan Pangan Pada Wilayah Lahan Sub Optimal Di Provinsi Sumatera Selatan Determinant of Food Security and Vulnerability on Sub Optimal Area in South Sumatera Riswani 1 *)
Lebih terperinciIII. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data
III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu Kajian dilakukan terhadap usahatani beberapa petani sawah irigasi di desa Citarik kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi terutama didasarkan pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinciModul Santri PonpesKu V1.0
Modul Santri Modul Santri merupakan bagian dari sistem yang memberikan layanan untuk mengelola data santri seperti melihat daftar santri, melihat data setiap santri lebih detail, mengubah data santri serta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Lebih terperinci