BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dalam Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S). Rumah tangga yang memiliki KPS berhak menerima program-program perlindungan sosial seperti Subsidi Beras untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Raskin), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KPS membantu memastikan agar rumah tangga miskin dan rentan miskin dapat menerima manfaat dari semua program perlindungan sosial yang berhak diterimanya sehingga membantu upaya rumah tangga untuk keluar dari kemiskinan. Data Rumah Tangga Sasaran (RTS) bersumber dari Basis Data Terpadu (BDT) yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Pendataan RTS telah dilakukan sebanyak tiga kali oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu: Pendataan Sosial Ekonomi (PSE) pada tahun 2005, Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) pada tahun 2008, dan yang terakhir PPLS pada tahun 2011 ( Pada masyarakat penyebaran penerima Kartu Perlindungan Sosial belum sepenuhnya tepat sasaran, walau sumber data penerima KPS dari Basis Data Terpadu Pemerintah. Seperti yang disebutkan dalam Booklet Penetapan Sasaran Solusi Kepesertaan dan Pemutakhiran Data Penerima KPS yang tersedia pada web resmi pemerintah untuk program penanggulangan kemiskinan penetapan sasaran program bantuan sosial berbasis rumah tangga tidak pernah mencapai keakuratan seratus persen. Kemungkinan terjadinya rumah tangga yang luput maupun salah sasaran dapat terjadi pada setiap penyaluran program bantuan masih tetap ada. Hal ini dikarenakan terdapat rumah tangga yang pindah lokasi maupun rumah tangga yang keadaan ekonominya membaik. Permasalahan yang sama juga terjadi pada lingkungan di Kelurahan Pagesangan. Kelurahan Pagesangan merupakan salah satu dari 9 kelurahan yang 12

2 13 ada pada wilayah Kecamatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pada halaman web Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dituliskan tentang profil Kelurahan Pagesangan yang salah satunya mengenai informasi jumlah penduduk berdasarkan data per 30 April 2009, jumlah penduduk Kelurahan Pagesangan mencapai orang yang terdiri dari kepala keluarga. Dari keseluruhan jumlah kepala keluarga pada Kelurahan Pagesangan tidak dapat dipungkiri adanya rumah tangga yang luput dari sasaran maupun salah sasaran penyaluran program bantuan pemerintah. Masyarakat setempat mengeluhkan permasalahan mengenai penyaluran program perlindungan sosial pemerintah yang tidak merata. Terdapat rumah tangga yang luput dari sasaran dan terjadinya kesalahan sasaran dalam penyaluran program pemerintah ini. Klasifikasi adalah salah satu task dalam Data Mining yang banyak dilakukan dan telah diimplementasikan di bidang statistik, pengenalan pola, pengambilan keputusan, machine learning, neural network dan lain-lain. Klasifikasi merupakan metode pembelajaran yang terawasi (supervised). Salah satu metode klasifikasi yang paling populer adalah K-Nearest Neighbor. Metode KNN diperkenalkan oleh Fix dan Hog. KNN mengklasifikasikan suatu objek baru berdasarkan kedekatan jarak suatu data dengan data yang lain. (Yan : 2013) Algortima KNN memiliki kelemahan. Salah satunya yaitu kelas objek baru ditentukan berdasarkan voting mayoritas kelas pada K jarak terdekat. Untuk memperbaiki kinerja dari algoritma KNN dalam melakukan klasifikasi, telah dilakukan beberapa modifikasi pada algoritma KNN. Salah satu modifikasi algoritma KNN yang telah diperkenalkan adalah algoritma Modified K-Nearest Neighbor (MKNN). Algoritma ini diperkenalkan oleh Parvin dkk yang bertujuan untuk mengatasi masalah tingkat akurasi yang rendah pada algoritma KNN dan meningkatkan performa algoritma KNN. Berdasarkan pemaparan diatas, akan dilakukan proses klasifikasi pada rumah tangga yang berada pada Lingkungan Kelurahan Pagesangan menggunakan metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN). Dua lingkungan di Kelurahan Pagesangan akan diambil datanya untuk

3 14 dijadikan dataset penelitian dan disesuaikan variabel-variabel penentu penerima KPS. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses klasifikasi rumah tangga menggunakan metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN)? 2. Bagaimana performa metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) dan K-Nearest Neighbor (KNN) dalam klasifikasi rumah tangga untuk menentukan penerima KPS? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses klasifikasi rumah tangga menggunakan metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) 2. Untuk menganalisis performa metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) dan K-Nearest Neighbor (KNN) dalam klasifikasi rumah tangga untuk menentukan penerima KPS. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya untuk dua lingkungan pada Kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat membantu pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam menentukan daftar rumah tangga sasaran (RTS) baru untuk penerima program bantuan pada lingkungan Kelurahan Pagesangan. 2. Dapat membantu masyarakat yang tergolong miskin yang luput dari daftar RTS agar dapat masuk kedalam daftar RTS.

4 Metodelogi Penelitian Pada sub bab metode penelitian akan dijelaskan mengenai proses yang dilalui untuk melakukan klasifikasi rumah tangga. Adapun sub bab metode penelitian akan menjelaskan tentang studi literatur, penentuan fitur klasifikasi, pengumpulan data, pengolahan data, metode yang digunakan, dan pengujian yang dilakukan Studi Literatur Pada tahap ini akan dilakukan penggalian teori yang relevan dan mendalam mengenai masalah yang diteliti. Studi literatur ini meliputi pemahaman metode Modified K-Nearest Neighbor untuk diterapkan dalam proses klasifikasi data rumah tangga. Sumber literatur yang digunakan berupa buku dan jurnaljurnal ilmiah tentang permasalahan terkait untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai tahapan klasifikasi menggunakan metode Modified K- Nearest Neighbor Penentuan Fitur Fitur yang digunakan dalam proses klasifikasi diadaptasi berdasarkan variabel kriteria dalam menentukan kondisi rumah tangga sasaran (RTS) sebagai calon penerima KPS yang diperoleh dari Booklet Penetapan Sasaran Solusi Kepesertaan dan Pemutakhiran Data Penerima KPS. Berikut ini kelompok variabel kriteria dalam menentukan kondisi RTS yang nantinya akan digunakan sebagai fitur dalam proses klasifikasi rumah tangga. Kelompok Kriteria Tabel 1. 1 Kelompok Variabel Kriteria Penentu Kondisi RTS Detail Kriteria Status kepala rumah tangga Deskripsi Kepala rumah tangga tunggal/menikah Jumlah anggota rumah Karakteristik Lebih banyak / sedikit tangga Rumah Jumlah anggota rumah Tangga tangga usia produktif Lebih banyak / sedikit (bekerja) Jumlah anak bersekolah Lebih banyak / sedikit Kondisi Tingkat pendidikan kepala Pendidikan dasar, menengah,

5 16 Sosial Ekonomi rumah tangga Tingkat pendidikan anggota rumah tangga Status Pekerjaan utama kepala rumah tangga tinggi Pendidikan dasar, menengah, tinggi Berusaha sendiri, buruh, karyawan Keadaan Rumah Tinggal Kepemilikan Aset Status kepemilikan rumah Dinding Atap Lantai Sumber penerangan/listrik Bahan bakar untuk memasak Sumber air minum Cara memperoleh air minum Pemakaian fasilitas tempat buang air/toilet Tempat Buang Air Kulkas Tabung gas 12 kg Telepon selular Kendaraan Milik sendiri / keluarga / sewa Bahan/kondisi Bahan/Kondisi Bahan/kondisi PLN/Non PLN ; daya terpasang Listrik / gas / minyak tanah / arang Air kemasan / isi ulang / leding / sumur Beli / tidak membeli Bersama / milik sendiri Tangki/lubang/tanah/kolam/sung ai/lapangan Memiliki / tidak memiliki Memiliki / tidak memiliki Memiliki / tidak memiliki Sepeda/ perahu / sepeda motor / perahu motor / mobil / kapal bermotor Berdasarkan variabel kriteria penentu kondisi rumah tangga RTS diatas, dapat ditentukan fitur-fitur yang dapat digunakan dalam proses klasifikasi rumah tangga untuk penentuan penerima KPS. Berikut ialah detail dari fitur yang akan digunakan untuk proses klasifikasi: Tabel 1. 2 Fitur Klasifikasi Rumah Tangga No Fitur Keterangan Fitur 1 Status kepala rumah tangga Tunggal / Menikah Fitur 2 Jumlah anggota rumah tangga Numerik

6 17 Fitur 3 Jumlah anggota rumah tangga usia produktif Numerik Fitur 4 Jumlah anak bersekolah Numerik Fitur 5 Fitur 6 Fitur 7 Tingkat pendidikan kepala rumah tangga Rata-rata tingkat pendidikan anggota rumah tangga Status pada pekerjaan utama Dasar, menengah, tinggi Kontinue. Rata-rata pendidikan anggota rumah tangga dihitung berdasarkan pendidikan masingmasing anggota keluarga yang telah diubah ke numerik kemudian dijumlahkan dan di rata-ratakan. Berusaha sendiri, buruh, karyawan Fitur 8 Status kepemilikan rumah Milik sendiri, keluarga, sewa Fitur 9 Kondisi Dinding Fitur 10 Bahan Dinding Fitur 11 Kondisi atap Fitur 12 Bahan atap Fitur 13 Kondisi lantai Fitur 14 Bahan lantai Fitur 15 Daya listrik Fitur 16 Bahan bakar untuk memasak Fitur 17 Sumber air minum Fitur 18 Cara memperoleh air minum Fitur 19 Pemakaian fasilitas buang air/toilet Fitur 20 Tempat buang air Fitur 21 Kepemilikan aset kulkas Fitur 22 Kepemilikan aset tabung gas 12 Sangat kurang, kurang, sedang, baik Bambu, tanah, batako, bata, beton Sangat kurang, kurang, sedang, baik Seng, genteng, beton Sangat kurang, kurang, sedang, baik Tanah, semen, keramik 0 (Sumber penerangan bukan dari PLN), 450, 900, 1300 Arang, minyak tanah, gas, listrik Air kemasan, isi ulang, sumur Beli, tidak beli Bersama, milik sendiri Sungai, WC Punya, tidak punya Punya, tidak punya

7 18 kg Fitur 23 Kepemilikan aset telpon selular Fitur 24 Kepemilikan aset kendaraan Punya, tidak punya Tidak punya, Sepeda, sepeda motor, mobil. Setiap data testing dengan 24 atribut diatas akan diklasifikasikan menjadi 2 kelas yakni rumah tangga sasaran (RTS) penerima KPS dan non rumah tangga sasaran (Non RTS) Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian bersumber dari data rumah tangga dua lingkungan pada Kelurahan Pagesangan, yakni Lingkungan Pagesangan Barat dan Lingkungan Pagesangan Bebidas. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa daftar penerima dan non penerima KPS di kedua lingkungan, serta data kartu keluarga (KK) yang diperoleh langsung dari pihak kedua lingkungan tersebut. Data primer yang akan dikumpulkan berupa data karakteristik rumah tangga berdasarkan fitur yang diadaptasi dari variabel kriteria penentu kondisi RTS. Proses pengumpulan data rumah tangga tersebut dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan Kepala Lingkungan Pagesangan Barat dan Pagesangan Bebidas dengan menggunakan form isian pendataan rumah tangga pada rumah tangga yang berada pada lingkungannya. Berikut ialah form isian pendataan data rumah tangga yang disebarkan untuk mendapatkan data rumah yang diperlukan pada penelitian:

8 19 Gambar 1. 1 From Pendataan Rumah Tangga Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan akan diolah terlebih dahulu sebelum digunakan untuk proses klasifikasi. Seluruh data yang diperoleh diolah sedemikan rupa kedalam bentuk file dengan format xlsx. Pengolahan data pendidikan aggota keluarga juga akan diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata pendidikan anggota keluarga. Nilai rata-rata pendidikan anggota rumah tangga diperoleh dengan cara

9 20 mengubah kategori pendidikan menjadi numerik, kemudian akan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai rata-rata pendidikan anggota keluarga. Adapun perubahan kategori pendidikan ke nilai numerik yang dilakukan ialah sebagai berikut: Tidak sekolah = 1; Pendidikan dasar = 2; Menengah = 3; Tinggi = 4. Sebagai contoh satu data rumah tangga memiliki 2 anggota keluarga yang telah berstatus tamat sekolah. Satu anggota keluarga tingkat pendidikan terakhirnya ialah pendidikan dasar, dan pendidikan terakhir satu anggota keluarga lainnya ialah menengah. Nilai numerik untuk pendidikan dasar ialah 2 dan nilai numerik untuk kategori pendidikan menengah adalah 3, maka dari itu rata-rata pendidikan anggota keluarga tersebut ialah 2, Metode yang Digunakan Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam proses klasifikasi rumah tangga untuk penentuan penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) ialah metode Modified K-Nearest Neighbor. Metode ini merupakan pengembangan dari metode klasifikasi K-Nearest Neighbor yang diusulkan oleh Parvin dkk yang bertujuan untuk mengatasi masalah tingkat akurasi yang rendah pada algoritma KNN. Metode MKNN menambahkan proses validasi pada setiap dataset. Selanjutnya proses klasifikasi dijalankan dengan melakukan pembobotan pada dataset dengan menggunakan nilai validasi sebagai faktor perkalian. MKNN memerlukan metode perhitungan jarak untuk mengukur jarak antara dataset dan data testing atau vektor inputan baru. Dataset dan data testing yang digunakan terdiri dari atribut yang heterogen yakni atribut kategorikal dan atribut numerik, maka dari itu metode perhitungan jarak yang digunakan ialah metode Heterogenous Value Difference Metric (HVDM). Metode perhitungan

10 21 jarak ini diperkenalkan oleh Wilson dan Martinez pada tahun 1997 untuk menghitung jarak data dengan atribut yang heterogen Pengujian dan Evaluasi Pengujian dilakukan dengan menghitung tingkat keakuratan dari hasil klasifikasi menggunakan metode Modified K-Nearest Neighbor. Nilai akurasi diperoleh dari perbandingan antara label kelas yang diperoleh dari hasil klasifikasi dan label kelas asli dari data testing. Selanjutnya juga akan dilakukan pengujian pengaruh parameter K terhadap nilai akurasi yang diperoleh. Selain itu juga akan dilakukan pengujian performa algoritma Modified K-Nearest Neighbor dengan membandingkan nilai akurasi yang diperoleh dengan algoritma K-Nearest Neighbor. Pengujian juga akan dilakukan untuk mendapatkan nilai (smoothing regulator) yang optimum dalam proses pembobotan dataset. Nilai alfa yang akan diuji bernilai 0 hingga 1. Nilai akurasi dari proses klasifikasi dengan metode MKNN dihitung dengan persamaan berikut ini:...(1.1) Berikut ini ialah tabel untuk mencatat nilai akurasi yang didapat: Tabel 1. 3 Tabel Hasil Pengujian K KNN MKNN Alfa

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) Sri Kusumastuti Rahayu (TNP2K) Juli 2013 PERSEPSI/KOMENTAR SOAL KEBIJAKAN BLSM Kebijakan BLSM menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sebagai tinjauan studi. Berikut ialah tinjauan empiris yang digunakan:

Lebih terperinci

KLASIFIKASI RUMAH TANGGA UNTUK PENENTUAN PENERIMA KPS (KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR (MKNN) SKRIPSI

KLASIFIKASI RUMAH TANGGA UNTUK PENENTUAN PENERIMA KPS (KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR (MKNN) SKRIPSI KLASIFIKASI RUMAH TANGGA UNTUK PENENTUAN PENERIMA KPS (KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIED K-NEAREST NEIGHBOR (MKNN) SKRIPSI NI WAYAN EKA AYUNINGSIH 1208605001 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) 10 FEBRUARI 2015 Struktur Organisasi TNP2K Peraturan Presiden

Lebih terperinci

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 i ii P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 PROFIL KEMISKINAN (PBDT 2015) PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2016

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 59 TAHUN 203 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan dan kerawanan pangan. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan secara terpadu

Lebih terperinci

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI Oleh: TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD) PROV. BALI Disampaikan Pada Acara: Verifikasi dan Validasi Basis Data Terpadu (BDT) 2015

Lebih terperinci

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat

Lebih terperinci

Perangkingan calon penerima manfaat dilakukan dengan metodologi ilmiah, memperhatikan keberagaman antar daerah dan terbuka untuk perbaikan.

Perangkingan calon penerima manfaat dilakukan dengan metodologi ilmiah, memperhatikan keberagaman antar daerah dan terbuka untuk perbaikan. BDT berisikan nama, alamat dan karakteristik calon penerima manfaat program. Pengumpulan data ini, dari sisi legal dan substansial, dilaksanakan oleh BPS. Perangkingan calon penerima manfaat dilakukan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) September 2017 1

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung DASAR HUKUM Inpres Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia

Lebih terperinci

FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011

FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011 F4 PEWAWANCARA FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011 Fasilitator mengisi satu set form ini untuk setiap pendaftar. A. INFORMASI UMUM A.01. Provinsi 16. Sumatera Selatan 18. Lampung 33. Jawa Tengah

Lebih terperinci

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) 10 FEBRUARI 2015 Struktur Organisasi TNP2K Peraturan Presiden

Lebih terperinci

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3. Jenis dinding tempat

Lebih terperinci

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia November 2016 1 Subsidi Listrik Tepat

Lebih terperinci

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia 1 Subsidi Listrik Tepat Sasaran 2 Kelompok

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ummul Hairah ummihairah@gmail.com Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS 1 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2012 TATA CARA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2012 TATA CARA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Layout Susenas Kor Trw _Individu

Layout Susenas Kor Trw _Individu Layout Susenas Kor Trw.3 2011_Individu Variable Position B1R1 1 Provinsi B1R2 2 Kabupaten/kota B1R3 3 Kecamatan B1R4 4 Desa/Kelurahan B1R5 5 Klasifikasi desa/kelurahan B1R7 6 Nomor kode sampel B1R8 7 Nomor

Lebih terperinci

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL Bambang Widianto Deputi Setwapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K JAKARTA, 31 JANUARI 2013 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

Layout Susenas Kor 2012 Trw 1_Rumah Tangga Variable Position Label

Layout Susenas Kor 2012 Trw 1_Rumah Tangga Variable Position Label Layout Susenas Kor 2012 Trw 1_Rumah Tangga Variable Position B1R1 1 Provinsi B1R2 2 Kabupaten/kota B1R3 3 Kecamatan B1R4 4 Desa/Kelurahan B1R5 5 Klasifikasi desa/kelurahan B1R7 6 Nomor kode sampel B1R8

Lebih terperinci

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) Bambang Widianto Deputi Seswapres Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kini adalah negara dengan sistem demokrasi baru yang bersemangat, dengan pemerintahan yang terdesentralisasi, dengan adanya keterbukaan sosial dan

Lebih terperinci

Solusi Masalah Kepesertaan & Pemutakhiran Data Penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS)

Solusi Masalah Kepesertaan & Pemutakhiran Data Penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Solusi Masalah Kepesertaan & Pemutakhiran Data Penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Website: www.wapresri.go.id Peluncuran Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang diikuti dengan pelaksanaan program Bantuan

Lebih terperinci

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22 LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH SAKIT MEDIKA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM

Lebih terperinci

Regulasi Kebijakan Umum

Regulasi Kebijakan Umum BBM Regulasi Kebijakan Umum Undang Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2013 Peraturan Presiden RI No.15 Tahun 2012 Tentang Harga Jual Eceran Dan Konsumen Pengguna

Lebih terperinci

KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR REKTORAT : Jln. Nusantara, Kubu, Bangli. Telp. (0366) 93788 Jln. Ratna Tatasan, No. 52 Denpasar. Telp. (0361) 226656 Website : www.ihdn.ac.id, email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algorima Learning Vector Quantization yang dikembangkan oleh Kohonen merupakan metode pembelajaran terawasi (supervised learning) dan dikhususkan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN medanseru.co Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa kinerja penyaluran program beras

Lebih terperinci

RANCANGA BANGUN SISTEM PENENTUAN PENERIMA KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB.

RANCANGA BANGUN SISTEM PENENTUAN PENERIMA KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB. RANCANGA BANGUN SISTEM PENENTUAN PENERIMA KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Oleh : Eko Riyanto 1), Mahmudi 2) Program Studi Teknik Informatika 1),

Lebih terperinci

Indikator Kemiskinan

Indikator Kemiskinan PEMERINTAH KABUPATEN MALANG Indikator Kemiskinan berdasarkan: Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Malang, Nopember 2016 Dasar Hukum

Lebih terperinci

1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu? 2. Apa Kegunaan Basis Data Terpadu?

1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu? 2. Apa Kegunaan Basis Data Terpadu? 1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu? Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) adalah sebuah sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari secara penuh, masih terdapat

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari secara penuh, masih terdapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ekonomi selalu menarik perhatian besar dari individu atau masyarakat, dan berbagai cara telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang sulit ini. Realitanya

Lebih terperinci

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori Abstrak 1 Sri Rahayu, 2 Teguh Bharata Adji & 3 Noor Akhmad Setiawan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013

Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013 Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013 Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 semula masih memberikan alokasi yang cukup besar terhadap subsidi energi, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak pada dasarnya merupakan kaum lemah yang harus dilindungi oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih membutuhkan bimbingan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) p ermasalahan gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah nasional. Anak usia di bawah lima tahun merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Beras memiliki urutan utama dari jenis bahan pangan yang dikonsumsi. Hampir seluruh penduduk Indonesia menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, diperlukan adanya tahapan-tahapan yang tersusun dengan baik dan sistematis agar pelaksanaan penelitian tepat mencapai tujuan yang diharapkan.

Lebih terperinci

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan mahasiswa baru merupakan proses yang selalu dilakukan setiap tahunnya oleh Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (UKDW). Mahasiswa baru merupakan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. commit to user

BAB IV PEMBAHASAN. commit to user digilib.uns.ac.id 26 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem 4.1.1 Deskripsi Data Data yang berhasil dikumpulkan dari hasil wawancara dengan pegawai Kementrian Sosial di dapatkan data hasil survey

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN FUNGSI PENGELOMPOKAN PADA PROGRAM PEMBAGIAN KARTU KELUARGA SEJAHTERA (KKS)

APLIKASI ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN FUNGSI PENGELOMPOKAN PADA PROGRAM PEMBAGIAN KARTU KELUARGA SEJAHTERA (KKS) APLIKASI ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN FUNGSI PENGELOMPOKAN PADA PROGRAM PEMBAGIAN KARTU KELUARGA SEJAHTERA (KKS) (Studi Kasus pada Kelurahan 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang) Didin Astriani

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BULUNGAN No. 03/10/65/XIX, 4 Oktober 2016 KONDISI PERUMAHAN KABUPATEN BULUNGAN 2015 88,9 PERSEN PENDUDUK BULUNGAN MENGGUNAKAN LISTRIK PLN Rumah yang ditempati rumah tangga Kabupaten Bulungan

Lebih terperinci

NAME LABEL VALUE LABELS BLOK I KETERANGAN TEMPAT

NAME LABEL VALUE LABELS BLOK I KETERANGAN TEMPAT NAME LABEL VALUE LABELS BLOK I KETERANGAN TEMPAT B1R1 Propinsi B1R2 Kabupaten/kota B1R3 Kecamatan B1R4 Desa/Kelurahan B1R5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan B1R6 Letak geografis desa/kelurahan

Lebih terperinci

Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika Siti Mutrofin 1, Arrie Kurniawardhani 2, Abidatul Izzah 3, Mukhamad Masrur 4 Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Lebih terperinci

VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA

VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA Sensus kemiskinan rumahtangga di wilayah desa merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setempat atas dasar kebutuhan dan desakan

Lebih terperinci

BDT. Pendahuluan BASIS DATA TERPADU

BDT. Pendahuluan BASIS DATA TERPADU BASIS DATA TERPADU TANYA-JAWAB 2013 Pendahuluan BASIS DATA TERPADU BDT Basis Data Terpadu (BDT) untuk Program Perlindungan Sosial adalah sistem data elektronik yang memuat informasi sosial, ekonomi, dan

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M. Agistia 1), Iyan Mulyana 2), Sufiatul Maryana 3) Email : agis.arxe@gmail.com

Lebih terperinci

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22 LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH SAKIT MEDIKA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN "a WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DISTRIBUSI BERAS KOTA (RASKO) UNTUK KELUARGA KURANG MAMPU (MISKIN)

Lebih terperinci

BASIS DATA TERPADU 1

BASIS DATA TERPADU 1 BASIS DATA TERPADU 1 TANYA-JAWAB Tanya Jawab KUMPULAN TANYA JAWAB UMUM BASIS DATA TERPADU (BDT) 2 BASIS DATA TERPADU Pendahuluan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang dikelola oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raskin merupakan program bantuan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Indonesia sejak Juli 1998 dengan tujuan awal menanggulangi kerawanan pangan akibat krisis moneter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining adalah salah satu teknik dan proses untuk menemukan suatu pola dan pengetahuan dari data yang berjumlah besar (Han dkk., 2011). Proses yang dilakukan

Lebih terperinci

Tim Web UKT ukt.upr.ac.id

Tim Web UKT ukt.upr.ac.id Panduan Pengisian Formulir Uang Kuliah Tunggal (UKT) Tim Web UKT ukt.upr.ac.id Informasi Mengenai UKT ukt.upr.ac.id Halaman Login Calon Mahasiswa Bagian Informasi Download Pengumuman Bagian Login no peserta

Lebih terperinci

PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA. Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus

PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA. Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA Form : I Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus Di - K U D U S Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini,

Lebih terperinci

JURNAL IPSIKOM VOL 3 NO. 1 JUNI 2015 ISSN :

JURNAL IPSIKOM VOL 3 NO. 1 JUNI 2015 ISSN : JURNAL IPSIKOM VOL NO. JUNI 0 ISSN : 8-09 ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN SURAT PERNYATAAN MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP (Studi Kasus di Kelurahan Cigereleng Kota Bandung) Sir

Lebih terperinci

INTELEGENSI BUATAN. Mesin Pembelajaran (Machine Learning)

INTELEGENSI BUATAN. Mesin Pembelajaran (Machine Learning) INTELEGENSI BUATAN Mesin Pembelajaran (Machine Learning) M. Miftakul Amin, M. Eng. e-mail: mmiftakulamin@gmail.com website : http://mafisamin.web.ugm.ac.id Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

INOVASI / PEMANFAATAN

INOVASI / PEMANFAATAN INOVASI / PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN di KABUPATEN SLEMAN PROFIL WILAYAH LUAS WILAYAH DIY : 3.185 km2 Sleman: 575 km2 (18%) ADMINISTRASI 17 Kec, 86 Desa 1.212

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minyak bumi merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta jumlah dan persediaan yang terbatas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yaitu:

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yaitu: 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut Sugiyono (2008:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini kemiskinan merupakan masalah yang banyak terjadi di masyarakat. Kemiskinan yang terjadi saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia, wilayah Provinsi Bali terdiri atas tiga pulau yaitu Pulau Bali, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA SUBSIDI HARGA TEBUS BERAS MISKIN KOTA SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

Pengembangan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT)

Pengembangan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) Pengembangan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) APRIL 2015 Proses & Metodologi Pengembangan Basis Data Terpadu

Lebih terperinci

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Kebijakan dan Program Perlindungan Sosial utuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan Kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi. Penelitian berlangsung pada bulan Juli sampai dengan September 0.

Lebih terperinci

SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015

SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK KOMUTER15 C RAHASIA 101. Provinsi SURVEI KOMUTER MEBIDANG 2015 PENCACAHAN RUMAH TANGGA KOMUTER I. KETERANGAN TEMPAT 102. Kabupaten/Kota *) 103. Kecamatan 104. Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT II. KUNJUNGAN PETUGAS TANGGAL BULAN

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT II. KUNJUNGAN PETUGAS TANGGAL BULAN Rahasia SDKI-RT SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 0 DAFTAR RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT. PROVINSI. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA / KELURAHAN 5. DAERAH **) PERKOTAAN - PERDESAAN - 6.

Lebih terperinci

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL KANTOR WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL Dr. Bambang Widianto Deputi Bidang

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 ST2013-SBK.S REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 RAHASIA Jenis tanaman kehutanan terpilih...... 6 1 I. PENGENALAN TEMPAT 101. Provinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah Negara tidak akan pernah lepas dari suatu masalah yang bernama Kemiskinan. Semua Negara, terutama pada Negara Negara berkembang, pasti dihadapkan pada

Lebih terperinci

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA

Lebih terperinci

DOKUEMENTASI SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI LAMPUNG

DOKUEMENTASI SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI LAMPUNG DOKUEMENTASI SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI LAMPUNG Sistem Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Lampung bisa diakses melalui alamat http://simnangkislampungprov.info Halaman awal dari

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Bandung, 12 Januari 2017 1 LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi untuk Pemetaan Tingkat Kemiskinan Masyarakat Berbasis Perangkat Bergerak

Rancang Bangun Aplikasi untuk Pemetaan Tingkat Kemiskinan Masyarakat Berbasis Perangkat Bergerak A560 Rancang Bangun Aplikasi untuk Pemetaan Tingkat Kemiskinan Masyarakat Berbasis Perangkat Bergerak Risky Dwi Setiyawan, Dwi Sunaryono, Rizky Januar Akbar Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Analisis Data Kesejahteraan Petani

Analisis Data Kesejahteraan Petani Analisis Data Kesejahteraan Petani Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2014 ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Analisis Data Kesejahteraan Petani Ukuran Buku : 10,12

Lebih terperinci

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik DAFTAR ISI PERNYATAAN... iii PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR PERSAMAAN... xv DAFTAR ALGORITMA... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii INTISARI... xviii ABSTRACT...

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG I. PENDAHULUAN LAMPIRAN : NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 DESEMBER 2011 a. Latar Belakang Salah satu program pembangunan Kabupaten Karawang adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni merupakan Program

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.53,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. SOSIAL. KESEJAHTERAAN. Kriteria. Tata Cara. Pendataan. Warga Miskin. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELUARGA MISKIN PADA DESA PANCA KARSA II

PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELUARGA MISKIN PADA DESA PANCA KARSA II ISSN print 2087-1716 ISSN online 2548-7779 ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 9 Nomor 3 Desember 2017 PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELUARGA MISKIN PADA DESA PANCA KARSA II

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012 MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU Jakarta, 17 Juli 2012 Bismillahir rahmaanir rahim,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYAKIT PARU-PARU MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS PADA RUMAH SAKIT ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

ANALISIS PENYAKIT PARU-PARU MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS PADA RUMAH SAKIT ALOEI SABOE KOTA GORONTALO ANALISIS PENYAKIT PARU-PARU MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS PADA RUMAH SAKIT ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Olha Musa 1 dan Alang 2 1 0lh4mu54@gmail.com, 2 virus.stimik@gmail.com 12 STMIK Ichsan

Lebih terperinci

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial Disampaikan oleh: Kepala BPS DI Yogyakarta Sosialisasi Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015, TKPKD Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER TERHADAP RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN TEGAL MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS (SOM)

ANALISIS CLUSTER TERHADAP RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN TEGAL MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS (SOM) ANALISIS CLUSTER TERHADAP RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN TEGAL MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS (SOM) Farah Nur Hidayah 1), Edy Widodo 2) 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KALIMANTAN TENGAH Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 Disampaikan oleh: Dr. Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung

Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung Dari kajian terdahulu memberi kesimpulan bahwa tingginya persentase dan jumlah penduduk miskin Lampung lebih disebabkan oleh masih tingginya

Lebih terperinci

APLIKASI E-RTS. Oleh : BUDIYANTO SIDIKI, S.Sos, M.Si KEPALA BAPPPEDA PROVINSI GORONTALO

APLIKASI E-RTS. Oleh : BUDIYANTO SIDIKI, S.Sos, M.Si KEPALA BAPPPEDA PROVINSI GORONTALO APLIKASI E-RTS Oleh : BUDIYANTO SIDIKI, S.Sos, M.Si KEPALA BAPPPEDA PROVINSI GORONTALO Berawal dari masih tingginya angka Kemiskinan Provinsi Gorontalo, dimana pada September 2016 masih sebesar 17,63%.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Bahan Coffee Morning Jakarta, 18 November 2016 1 LANDASAN

Lebih terperinci

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 REPUBLIK INDONESIA WB-ATT RAHASIA 1 Kabupaten/Kota *) 2 Kecamatan 3 Desa/Kelurahan *) VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Citra digital saat ini sudah menjadi kebutuhan banyak orang untuk berbagai macam keperluan. Hal ini dilihat dari betapa pentingnya peranan citra digital di berbagai

Lebih terperinci

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS Elan Satriawan Ketua Pokja, TNP2K 1 LATAR BELAKANG Berbagai indikator kemiskinan seperti P0, P1, ataupun P2

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif. Perumahan. Seminar Hasil Tugas Akhir

Statistik Deskriptif. Perumahan. Seminar Hasil Tugas Akhir Statistik Deskriptif Perumahan Sebagian besar status penguasaan bangunan tempat tinggal rumah tangga miskin dan tidak miskin di Kota Malang tahun 2009 adalah milik sendiri dengan persentase jauh lebih

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI SERVIS BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SISTEM PREDIKSI SERVIS BERKALA KENDARAAN BERMOTOR SISTEM PREDIKSI SERVIS BERKALA KENDARAAN BERMOTOR ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika OLEH : RYANA

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Kuesioner

Daftar Pertanyaan Kuesioner Daftar Pertanyaan Kuesioner Evaluasi Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni di Jorong Kandang Melabung Nagari Lawang Mandahiling Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar No. Responden

Lebih terperinci

K NEAREST NEIGHBOR INFORMATION RETRIEVAL (SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI)

K NEAREST NEIGHBOR INFORMATION RETRIEVAL (SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI) K NEAREST NEIGHBOR INFORMATION RETRIEVAL (SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI) Disusun Oleh : Alfian Sukma 081116007 Dian Ramadhan 081211631003 Bagus Puji Santoso 081211631061 Tiara Ratna Sari 081211632014 Ni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia selalu diiringi dengan berbagai kebutuhan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia selalu diiringi dengan berbagai kebutuhan. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia selalu diiringi dengan berbagai kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan menurut intensitas atau kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dibagi

Lebih terperinci