BAB IV PEMBAHASAN. commit to user
|
|
- Yuliani Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id 26 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Deskripsi Data Data yang berhasil dikumpulkan dari hasil wawancara dengan pegawai Kementrian Sosial di dapatkan data hasil survey calon penerima bantuan PKH di Kecamatan Wonosari sebanyak 927 keluarga, hasil alternatif penerima bantuan PKH dapat dilihat pada lampiran Analisis Data Calon Penerima Bantuan PKH Pada tahap ini dilakukan penentuan nilai untuk masing-masing kriteria terhadap data hasil wawancara. Kriteria tersebut ialah sebagai berikut. 1. Kepemilikan telepon selular Kriteria kepemilikan telepon selular mendiksripsikan apakah keluarga tersebut memiliki alat komunikasi berupa telepon selular atau tidak. 2. Pekerjaan Kriteria pekerjaan mendiskripsikan pekerjaan apa yang dimiliki oleh kepala keluarga tersebut. 3. Status tempat tinggal Kriteria status tempat tinggal mendiskripsikan bagaimana status tempat tinggal tersebut, apakah milik sendiri, kontrak atau statusnya masih miliki orangtua dari kepala keluarga tersebut. 4. Luas lantai Kriteria luas latai mendiskripsikan berapa luas lantai dari rumah yang sedag ditempati tersebut. 5. Jenis lantai terluas Kriteria jenis lantai terluas mendiskripsikan apa jenis lantai yang paling luas yang ada di rumah yang ditempati tersebut. 6. Jenis dinding terluas Kriteria jenis dinding terluas mendiskripsikan apa jenis dinding yang paling luas yang dimiliki rumah tersebut. 7. Jenis atap terluas
2 digilib.uns.ac.id 27 Kriteria jenis atap terluas mendiskripsikan apa jenis atap yang paling luas yang dimiliki rumah tersebut. 8. Fasilitas jamban Kriteria fasilitas jamban mendiskripsikan status jamban yang dimiliki di dalam rumah tersebut, apakah sudah memiliki jamban sendiri, masih menggunakan fasilitas jamban umum atau lainnya. 9. Tempat pembuangan akhir tinja Krietria tempat pembuangan akhir tinja mendiskripsikan bagaimana pembuangan akhir tinja yang dimiliki dalam suatu keluarga tersebut. Apakah sudah menggunakan tangki, melubangi tanah atau lainnya. 10. Kelompok usaha bersama Kriteria kelompok usaha bersama mendiskripsikan apakah suatu keluarga tersebut mengikuti kelompok usaha bersama atau tidak. 11. Usaha ekonomi produktif Kriteria usaha ekonomi produktif tersebut mendiskripsikan apakah suatu kelompok tersebut memiliki usaha ekonomi produktif atau tidak. 12. Beras miskin. Kriteria beras miskin mendiskripsikan apakah keluarga tersebut menerima bantuan beras miskin atau tidak. Hasil penentuan nilai terhadap masng-masing kriteria akan dimasukkan ke dalam database untuk diproses di dalam sistem rekomendas validasi penerima bantuan PKH Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan fungsional sistem rekomendasi penerima bantuan PKH, sebagai berikut: a. Kebutuhan fungsional 1. Koordinator dapat memasukkan nilai kepentingan setiap kriteria. 2. Koordinator dapat menambah dan menghapus kriteria tambahan. 3. Koordinator dapat memasukkan data dan nilai kriteria calon penerima bantuan PKH melalui import file. 4. Koordinator dapat melihat hasil perankingan calon penerima bantuan PKH.
3 digilib.uns.ac.id Koordinator dapat mengunggah hasil perankingan calon penerima bantuan PKH. b. Kebutuhan Non-Fungsional 1. Sistem bersifat fast respon. 2. Sistem dapat dijalankan di semua komputer dengan syarat komputer tersebut telah memiliki software pendukung sistem seperti web server, database, php, web browser, dll Proses Perhitungan Rekomendasi Dalam proses perhitungan rekomendasi dengan metode AHP-TOPSIS, yang pertama kali dilakukan adalah menentukan preferensi tingkat kepentingan setiap kriteria dari nilai yang ditentukan ke dalam skala saaty yaitu 1,3,5,7,9 yang dikonversi ke dalam angka 1 sampai 5. Semakin tinggi nilai kepentingannya maka semakin penting kriteria yang bersangkutan. Pada proses perhitugan kali ini menggunakan 1,5,4,2,4,4,4,4,3,1,4,1 kemudian di dalam sistem akan dikonversi menjadi 1,9,7,3,7,7,7,7,5,1,7,1. Selanjutnya nilai preferensi tersebut akan diproses menggunakan metode AHP, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat matriks perbandingan nilai preferensi masing-masing kriteria yang akan dijabarkan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Matriks Perbandingan K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K1 1,00 0,11 0,14 0,33 0,14 0,14 0,14 0,14 0,20 1,00 0,14 1,00 K2 9,00 1,00 1,29 3,00 1,29 1,29 1,29 1,29 1,80 9,00 1,29 9,00 K3 7,00 0,78 1,00 2,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,40 7,00 1,00 7,00 K4 3,00 0,33 0,43 1,00 0,43 0,43 0,43 0,43 0,60 3,00 0,43 3,00 K5 7,00 0,78 1,00 2,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,40 7,00 1,00 7,00 K6 7,00 0,78 1,00 2,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,40 7,00 1,00 7,00 K7 7,00 0,78 1,00 2,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,40 7,00 1,00 7,00 K8 7,00 0,78 1,00 2,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,40 7,00 1,00 7,00 K9 5,00 0,56 0,71 1,67 0,71 0,71 0,71 0,71 1,00 5,00 0,71 5,00 K10 1,00 0,11 0,14 0,33 0,14 0,14 0,14 0,14 0,20 1,00 0,14 1,00 K11 7,00 0,78 1,00 2,33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,40 7,00 1,00 7,00 K12 1,00 0,11 0,14 0,33 0,14 0,14 0,14 0,14 0,20 1,00 0,14 1,00 2. Normalisasi matriks perbandingan, dengan langkah berikut: a. Membagi elemen setiap kolom dengan jumlah elemen dari kolom yang bersangkutan. Sebagai contoh, elemen (K1,K1) adalah 1 dan jumlah dari kolom
4 digilib.uns.ac.id 29 tersebut adalah 6, hasil dari 1/62 adalah 0, Hasil perhitungan secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Matriks Normalisasi K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K1 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 K2 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 K3 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 K4 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 K5 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 K6 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 K7 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 K8 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 K9 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 K10 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 K11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 K12 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 b. Menjumlahkan elemen matriks perbaris. Hasil perjumlahan per baris dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil penjumlahan elemen perbaris c. Melakukan pembagian antara hasil penjumlahan perbaris pada Tabel 4 dengan jumlah kriteria untuk mendapatkan eigen vektor. Eigen vektor dapat dilihat pada Tabel 4.4. Kriteria Total per baris K1 62,00 K2 6,89 K3 8,86 K4 20,67 K5 8,86 K6 8,86 K7 8,86 K8 8,86 K9 12,40 K10 62,00 K11 8,86 K12 62,00 Tabel 4.4. Eigen vektor K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 0,02 0,15 0,11 0,05 0,11 commit 0,11 0,11 to user 0,11 0,08 0,02 0,11 0,02
5 digilib.uns.ac.id 30 Keterangan : K1 = Kepemilikan telepon selular K2 = Pekerjaan K3 = Status tempat tinggal K4 = Luas lantai K5 = Jenis lantai terluas K6 = Jenis dinding terluas K7 = Jenis atap terluas K8 = Fasilitas jamban K9 = Tempat pembuangan tinja K10 = Kelompok usaha bersama K11 = Usaha ekonomi produktif K12 = Beras miskin 3. Menghitung konsistensi rasio Langkah untuk menghitung konsistensi rasio ialah sebagai berikut: a. Menghitung nilai eigen max ( max) Cara memperoleh nilai max adalah menjumlahkan hasil perkalian antara setiap elemen pada eigen vektor dengan elemen hasil per kolom yang berkaitan. Dengan perhitungan matematis sebagai berikut: max = (62 x 0,016129)+( 6,889 x 0,145161)+( 8,857 x 0,112903)+( 20,67 x 0,048387)+(8,857 x 0,112903)+(8,857 x 0,112903)+(8,857 x 0,112903)+( 8,857 x 0,112903)+( 12,4 x 0,080645)+( 62 x 0,016129)+( 8,857 x 0,016129)+( 62 x 0,016129) = 12 b. Menghitung indeks konsistensi (CI) CI = ( max-n) / n-1 = (12-12)/(12-1)=0 c. Rasio Konsistensi (CR) CR = CI/RI, nilai RI dapat dilihat pada Tabel 1. CR = 0/1,48 = 0 Karena CR<0,1 maka pembobotan dinyatakan konsisten dan dapat digunakan sebagai bobot pada proses perhitungan menggunakan metode TOPSIS.
6 digilib.uns.ac.id 31 Selanjutnya adalah menghitung proses perankingan menggunakan metode TOPSIS dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan matriks keputusan, dalam penelitian ini yaitu nilai kriteria yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta penerima PKH yang akan dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Matriks Keputusan Nomor KK K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K Menghitung matriks keputusan ternormalisasi dengan menggunakan matriks pada Tabel 4.5. Perhitungan dilakukan dengan persamaan 2.4. Hasil dari perhitungan ditunjukkan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Matriks keputusan ternormalisasi Nomor KK K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K ,34 0,36 0,09 0,15 0,28 0,32 0,32 0,15 0,14 0,38 0,32 0, ,34 0,36 0,09 0,37 0,28 0,32 0,32 0,46 0,42 0,19 0,32 0, ,34 0,36 0,09 0,50 0,28 0,32 0,32 0,15 0,14 0,19 0,32 0, ,17 0,09 0,56 0,31 0,28 0,32 0,32 0,46 0,42 0,38 0,32 0, ,34 0,36 0,56 0,21 0,55 0,32 0,32 0,46 0,42 0,38 0,32 0, ,34 0,36 0,09 0,24 0,28 0,32 0,32 0,15 0,14 0,38 0,32 0, ,34 0,18 0,09 0,16 0,28 0,32 0,32 0,15 0,42 0,38 0,32 0, ,17 0,36 0,56 0,33 0,28 0,32 0,32 0,15 0,14 0,38 0,32 0, ,34 0,36 0,09 0,34 0,28 0,32 0,32 0,15 0,14 0,19 0,32 0, ,34 0,18 0,09 0,38 0,28 0,32 0,32 0,46 0,42 0,19 0,32 0,32 3. Membuat matriks keputusan ternormalisasi berbobot, pada tahap ini dilakukan perkalian antara nilai setiap elemen pada Tabel 4.6 dengan bobot yang diperoleh dari commit proses to perhitungan user menggunakan metode AHP
7 digilib.uns.ac.id 32 yaitu 0.02, 0.15, 0.11, 0.05, 0.11, 0.11, 0.11, 0.11, 0.08, 0.02, 0.11, 0.02 dengan hasil perhitungan seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Matriks keputusan ternormalisasi berbobot Nomor KK K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K ,01 0,05 0,01 0,01 0,03 0,04 0,04 0,02 0,01 0,01 0,04 0, ,01 0,05 0,01 0,02 0,03 0,04 0,04 0,05 0,03 0,00 0,04 0, ,01 0,05 0,01 0,02 0,03 0,04 0,04 0,02 0,01 0,00 0,04 0, ,00 0,01 0,06 0,02 0,03 0,04 0,04 0,05 0,03 0,01 0,04 0, ,01 0,05 0,06 0,01 0,06 0,04 0,04 0,05 0,03 0,01 0,04 0, ,01 0,05 0,01 0,01 0,03 0,04 0,04 0,02 0,01 0,01 0,04 0, ,01 0,03 0,01 0,01 0,03 0,04 0,04 0,02 0,03 0,01 0,04 0, ,00 0,05 0,06 0,02 0,03 0,04 0,04 0,02 0,01 0,01 0,04 0, ,01 0,05 0,01 0,02 0,03 0,04 0,04 0,02 0,01 0,00 0,04 0, ,01 0,03 0,01 0,02 0,03 0,04 0,04 0,05 0,03 0,00 0,04 0,01 4. Menghitung solusi ideal positif (S + ) dan solusi ideal negatif (S - ), untuk memperoleh solusi ideal positif dan negatif adalah dengan mencari nilai maksimal dan minimal dari setiap kriteria dengan persamaan sebagai berikut: S + i = n j=1 (v ij v + i ) 2 S i = n (v ij v j=1 i ) 2 Solusi ideal positif dan negatif dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel4.8. Tabel Solusi ideal positif dan negatif K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 I+ 0,01 0,05 0,06 0,02 0,06 0,04 0,04 0,05 0,03 0,01 0,04 0,01 I- 0,00 0,01 0,01 0,01 0,03 0,04 0,04 0,02 0,01 0,00 0,04 0,01 Menghitung jarak alternatif dari solusi ideal (separasi) seperti pada persamaan 2.8 dan 2.9. Sebagai permisalan jarak solusi ideal positif dari data dengan nomor KK ialah sebagai berikut: (0.01 S ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + = ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 = Sedang untuk menghitung solusi ideal negatif adalah sebagai berikut: (0.01 S ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + = ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 = 0.040
8 digilib.uns.ac.id Hasil dari perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Tabel Separasi Nomor KK S+ S ,08 0, ,06 0, ,07 0, ,05 0, ,01 0, ,08 0, ,08 0, ,05 0, ,07 0, ,07 0,05 6. Menghitung kedekatan terhadap solusi ideal positif menggunakan persamaan Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel Tabel Hasil perhitungan TOPSIS Nomor KK Ci , , , , , , , , , , Hasil dari perhitungan kedekatan terhadap solusi ideal positif diranking berdasarkan nilai yang paling besar sampai nilai yang paling kecil. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel Tabel Perankingan pada proses TOPSIS Ranking Nomor KK Ci , , , , , , , , , ,257089
9 digilib.uns.ac.id Hasil dari perhitungan topsis tersebut akan dikalikan dengan status kepemilikan anak, apabila nomor KK tersebut memiliki anak yang usianya sesuai dengan ketentuan pada aturan penerimaan PKH maka akan dikalikan satu da apabila tidak sesuai dengan aturan maka akan dikalikan nol. Karena dalam kasus ini data dinyatakan memiliki anak yang berusia sesuai dengan ketentuan PKH maka hasil akhir dikalikan satu sehingga tidak mengalami perubahan nilai pada hasil akhir. Hasil akhir dapat dilihat pada Tabel Tabel Tabel perankingan hasil akhir Ranking Nomor KK Ci , , , , , , , , , , Definisi User User yang terlibat dalam sistem pendukung keputusan penerima bantuan PKH ini akan dijelaskan dalam Tabel Tabel Definisi user No. User Deskripsi 1. Koordinator Koordinator adalah pengguna aplikasi yang memiliki hak akses antara lain dapat menginput data dan nilai kriteria keluarga calon penerima bantuan PKH, dapat menentukan nilai tingkat kepentingan masing-masing kriteria, dapat mengolah data, melihat hasil akhir pengolahan data serta dapat mencetak hasil akhir tersebut.
10 digilib.uns.ac.id Context Diagram Context diagram dari aplikasi SPK penerima bantuan PKH dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut: Gambar 4.1. Context Diagram Keterangan: Data_keluarga : nama_kk, kepemilikan_anak Data Flow Diagram (DFD) DFD Level 1 Di dalam sistem pendukung keputusan penerima bantuan PKH terdapat empat proses utama yaitu mengelola kriteria, mengelola keluarga dan proses rekomendasi. Di dalam proses mengelola kriteria terdapat sub proses memasukkan nilai preferensi, tambah dan hapus yang melibatkan satu tabel yakni tabel kriteria. Di dalam proses mengelola keluarga terdapat sub proses input data calon peserta dan input nilai kriteria calon peserta yang melibatkan empat tabel yakni tabel keluarga, kelurahan, kecamatan dan nilai kriteria. Di dalam proses rekomendasi melibatkan empat tabel yaitu tabel keluarga, kriteria, nilai_kriteria dan hasil. DFD level 1 ini dapat dilihat pada Gambar 4.2. Sedangkan untuk DFD Level 2 terdapat pada lampiran.
11 digilib.uns.ac.id Gambar 4.2. DFD Level 1
12 digilib.uns.ac.id Perancangan Perancangan Database Perancangan database dari aplikasi SPK penerima bantuan PKH dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Desain Database Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka pada sistem pendukung keputusan penerima bantuan PKH ini untuk tampilan koordinator terdiri dari halaman login seperti pada Gambar 4.4. Halaman home yang berisi pesan selamat datang yang akan ditampilkan pada Gambar 4.5. Halaman data peserta berisi form inputan untuk memasukkan data dan nilai calon penerima bantuan PKH serta button untuk menampilkan data yang telah diinputkan yang seperti pada Gambar 4.6. Setelah itu terdapat halaman tampil data peserta dan tampil nilai peserta seperti pada Gambar 4.7 dan 4.8 serta halaman hasil pencarian data peserta dan halaman hasil pencarian nilai kriteria peserta seperti pada Gambar 4.9 dan halaman demografi per kelurahan seperti Gambar Selain itu terdapat halaman proses perhitungan yang berisi button tambah kriteria untuk menambahkan kriteria baru, slider yang digunakan untuk memasukkan nilai preferensi setiap kriteria dan button proses perankingan untuk memproses nilai
13 digilib.uns.ac.id 38 kriteria para peserta yang telah diinputkan seperti pada Gambar 4.11, untuk tampilan form tambah kriteria akan ditampilkan pada Gambar Selain itu juga terdapat tampilan hasil dari perankingan seperti pada Gambar 4.13 dan tampilan data yang akan di export seperti pada Gambar Berikut adalah gambar desain antarmuka untuk koordinator: Gambar 4.4. Desain antarmuka halaman login Gambar 4.5. Desain commit antarmuka to user halaman home
14 digilib.uns.ac.id 39 Gambar 4.6. Desain antarmuka input data dan nilai calon peserta PKH Gambar 4.7. Desain antarmuka commit halaman to user tampil data calon peserta PKH
15 digilib.uns.ac.id 40 Gambar 4.8. Desain antarmuka halaman tampil nilai kriteria calon peserta PKH Gambar 4.9. Desain antarmuka halaman hasil pencarian data calon peserta PKH
16 digilib.uns.ac.id 41 Gambar Desain antarmuka halaman demografi per kelurahan Gambar Desain antarmuka commit to halaman user proses perhitungan
17 digilib.uns.ac.id 42 Gambar Desain antarmuka halaman form tambah kriteria Gambar Desain antarmuka halaman hasil perankingan
18 digilib.uns.ac.id 43 Gambar Desain antarmuka hasil export 4.3 Implementasi Implementasi dari desain yang telah dirancang akan dijelaskan pada sub bab ini. Halaman login pada aplikasi akan ditujukkan pada Gambar Halaman yang digunakan koordinator terdiri dari halaman home seperti pada Gambar 4.16, halaman input data peserta seperti pada Gambar 4.17, halaman tampil data calon peserta seperti pada Gambar 4.18, halaman tampil nilai kriteria calon peserta seperti pada Gambar 4.19, halaman hasil pencarian data peserta dan halaman hasil pencarian nilai kriteria peserta seperti pada Gambar 4.20, halaman demografi per kelurahan seperti pada Gambar 4.21, halaman proses perhitungan seperti pada Gambar 4.22, halaman tambah kriteria seperti pada Gambar 4.23, halaman perankingan seperti pada Gambar 4.24 dan halaman export yang akan ditunjukkan pada Gambar Gambar Halaman login
19 digilib.uns.ac.id 44 Gambar Halaman home Gambar Halaman input data peserta
20 digilib.uns.ac.id 45 Gambar Halaman tampil data calon peserta bantuan PKH Gambar Halaman tampil nilai kriteria calon peserta PKH
21 digilib.uns.ac.id 46 Gambar Halaman hasil pencarian data calon peserta PKH Gambar Halaman demografi calon peserta PKH
22 digilib.uns.ac.id 47 Gambar Halaman proses perhitungan Gambar Halaman tambah kriteria
23 digilib.uns.ac.id 48 Gambar Halaman perankingan Gambar Halaman export
24 digilib.uns.ac.id Pengujian Dalam penelitian ini dilakukan 3 jenis pengujian, yaitu black box, white box dan usability testing. Pengujian pertama adalah black box testing digunakan untuk menguji kebutuhan fungsional. Pengujian dilakukan dengan dua skenario, yaitu skenario dengan inputan benar dan salah. Pengujian ditunjukkan pada lampiran. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat menjalan semua fungsional dengan baik. Pengujian kedua adalah white box testing pengujian ini digunakan untuk memastikan bahwa proses komputasi pada AHP-TOPSIS dapat berjalan dengan benar. Pengujian white box testing hanya diterapkan pada operasi AHP-TOPSIS, karena jika pada proses ini terjadi kesalahan maka akan mempengaruhi hasil akhir dari rekomendasi yang diberikan oleh sistem. Hasil dari white box testing menunjukkan bahwa perhitungan AHP-TOPSIS pada sistem sudah berjalan dengan benar. Pengujian white box testing ini akan ditunjukkan pada lampiran 2. Pengujian yang ketiga adalah usability testing. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui kemudahan aplikasi ketika dioperasikan oleh pengguna dan untuk mengetahui pemahaman pengguna terhadap aplikasi ini. Metode yang digunakan di dalam pengujian usability ini yaitu dengan memberikan kuisioner kepada pengguna. Kuisioner diberika kepada pendamping lapangan PKH secara random. Kuisioner yang digunakan mengacu pada kuisioner System Usability Scale. Daftar pernyataan kuisioner SUS ditunjukkan pada Tabel Tabel Kuisioner penyataan SUS No. Pertanyaan Kode 1. Saya akan sering menggunakan aplikasi ini P1 2. Aplikasi kompleks P2 3. Aplikasi mudah digunakan P3 4. Saya butuh bantuan untuk mengoperasikan aplikasi ini P4 5. Fungsi-fungsi dalam aplikasi dapat berjalan dengan baik P5 6. Banyak yang tidak konsisten dalam aplikasi ini P6 7. Aplikasi mudah dimengerti P7 8. Aplikasi tidak praktis P8 9. Saya yakin dapat menggunakan aplikasi ini P9 10. Saya perlu belajar menggunakan aplikasi ini P10 Pengujian dilakukan kepada tiga responden yang dipilih secara random dengan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.16.
25 digilib.uns.ac.id 50 Tabel Nilai responden Pernyataan Penilaian P1 4 P2 2 P3 5 P4 2 P5 4 P6 1 P7 5 P8 2 P9 4 P10 2 Nilai SUS 82.5 Rata rata SUS = = 82.5 Rata-rata nilai SUS aplikasi ini adalah 82.5 termasuk ke dalam kategori acceptable, hal ini menunjukkan bahwa aplikasi dapat diterima dan digunakan dengan baik oleh pengguna.
BAB IV. commit to user
digilib.uns.ac.id 22 BAB IV BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Data mengenai lokasi toko diperoleh dari hasil wawancara dengan kuisioner kepada pemilik Toko Ivo Busana. Kuisioner tersebut berisi informasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Program Studi Informatika
HALAMAN JUDU L PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN VALIDASI PENERIMA BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN WONOSARI MENGGUNAKAN METODE AHP- TOPSIS SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut yaitu melakukan uraian hasil metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) dan Simple Additive
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Uraian Hasil Metode Gabungan AHP dan TOPSIS Dalam penyelesaian permasalahan dengan metode AHP dan TOPSIS ada beberapa langkah-langkah pemecahannya, yaitu
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah aplikasi desktop untuk pendataan bayi dan analisa kesehatan dengan mengimplementasikan algoritma Analitycal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
77 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pengajuan Kredit Nasabah Berbasis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Sistem
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan dilakukan di instansi wilayah kecamatan Margorejo Kab.PATI tepatnya pada Unit Pengelola Program Keluarga Harapan (UPPKH) yang merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Karyawan pada CV. Fountain dengan menggunakan metode AHP berbasis WEB
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan tempat penyimpanan produksi pada PT. Unibis dengan sistem yang dibangun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 3 1.3. Batasan Masalah... 4 1.4. Maksud dan
Lebih terperinci2.2 Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Prinsip Analytic Hierarchy Process (AHP) Konsep Dasar Analytic Hierarchy Process (
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... i LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... ii LEMBAR KEASLIAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii ABSTRAKSI... x TAKARIR... xi DAFTAR
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengelolaan data proses pemilihan buku pelajaran pada sekolah SMA Yayasan Perguruan Swasta Budi Agung Medan dilakukan dengan musyawarah antara para
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi
Lebih terperinciGambar 3.1 Prosedur penelitian
Gambar 3.1 Prosedur penelitian 3.2.1 Studi Pustaka Penelitian diawali dengan melakukan studi pustaka untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang implementasi metode AHP dan TOPSIS dalam sistem pendukung
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU KELUARGA MISKIN METODE AHP BERBASIS WEB DINAMIS STUDY KASUS KELURAHAN KETAON, BANYUDONO, BOYOLALI
ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU KELUARGA MISKIN METODE AHP BERBASIS WEB DINAMIS STUDY KASUS KELURAHAN KETAON, BANYUDONO, BOYOLALI Zenna Atmaja (zennaatmaja@gmail.com) Muhammad Hasbi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciPenyebaran Kuisioner
Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan
Lebih terperinciJurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 2, No.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Kost Khusus Mahasiswa dengan Metode AHP dan TOPSIS Berbasis Web (Studi Kasus : Kota Pontianak) Herik Sugianto, Yulianti, Hengky Anra Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Membangun sebuah sistem perlu melalui tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH) Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Program Keluarga Harapan (PKH)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai
15 BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Kebutuhan Input Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai perbandingan kriteria, nilai perbandingan sub kriteria menurut kriteria
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Sistem yang dibangun berdasarkan dari data-data yang diperoleh dari kantor bagian kepegawaian Universitas Potensi Utama. Berdasarkan data-data tersebut maka
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pegawai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari rancangan implementasi knowledge management system berbasis web tentang import hortikultura pada PT. Lintas Buana
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis merupakan peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada kegiatan pelayanan keluar masuk kapal pada PT. Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti pendaftaran,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Kualitas busa springbed ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses pemilihan Kualitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pemberian cuti pegawai dengan metode AHP dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft Visual Basic.Net
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELUARGA MISKIN PADA DESA PANCA KARSA II
ISSN print 2087-1716 ISSN online 2548-7779 ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 9 Nomor 3 Desember 2017 PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELUARGA MISKIN PADA DESA PANCA KARSA II
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas sistem
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS. (Studi Kasus : Program Studi Sistem Informasi) Yusmanita
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS Yusmanita Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Islam Indragiri (UNISI) Jl. Parit
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP)
Permasalahan pada AHP didekomposisikan ke dalam hirarki kriteria dan alternatif MASALAH KRITERIA- KRITERIA-2 KRITERIA-n KRITERIA-, KRITERIA-n, ALTERNATIF ALTERNATIF 2 ALTERNATIF m Saya ingin membeli HP
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengambilan Keputusan dalam menentukan jumlah pemesanan obat masih sering terjadi kesalahan sehingga menjadi lambat dan tidak akurat. Hal ini cenderung
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada. Paramuda Tour
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : Imam Husni A Abstrak - Penelitian ini mengembangankan Sistem Pendukung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ambar Widayanti (ambarwidayanti@gmail.com) Muhammad Hasbi (hasbb63@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguh@sinus.ac.id)
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa
Lebih terperinciPertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pertemuan 5 Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Nurma Agus Sari (nurmaaguss@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@sinus.ac.id)
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI
3 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI Sri Primaini Agustanti Hartini JURNAL SIGMATA LPPM AMIK SIGMA 17 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) ANALYSIS AND DESIGN APPLICATION
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA Ian Febianto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Berbasis Web dapat dilihat sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir
29 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir Penerapan AHP dalam menentukan prioritas pengembangan obyek wisata dilakukan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global
Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sri Subekti 1, Arni Retno Mariana 2, Andri Riswanda 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang akan diolah menjadi kopi. Banyak penggemar kopi memilih kopi berdasarkan kualitas rasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA Wira Guna Wulan Rindryani Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT Thamrin Brothers adalah sebuah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW Lusiana Dwi Wardani 1, Dwi Puspitasari 2, Yuri Ariyanto 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan
Lebih terperinciMODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Adhie Thyo Priandika Teknik Informatika, STMIK Teknokrat Jl. H.ZA Pagaralam, No 9-11,
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan Metode TOPSIS Pada Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak sistem pendukung keputusan analisis pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan langkah-langkah sistematis yang dipergunakan untuk mempermudah dalam mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan. Metodologi penelitian adalah cara yang
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi sistem Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi perancangan aplikasi web E-Commerce
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango Secara umum gambaran pendidikan saat ini di Kabupaten Bone Bolango yaitu sebagai berikut : a.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahap implementasi, merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari portal informasi yang sudah dirancang. Penerapan rancangan yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Teknik Pengembangan Sistem A
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi MOTTO...
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Perlunya hiburan untuk menikmati keindahan alam dan menyegarakn fikiran. Untuk itu kebanyakan masyarakat mempergunakan waktu liburan panjang mereka
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
14 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Dalam memilih tempat gym terbaik selama ini hanya dengan cara manual yaitu langsung ke lokasi tempat gym yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,
Lebih terperinciPemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik. Pengembangan SPK Terdapat 3 (tiga) pendekatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJICOBA
BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
69 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi system pakar ini, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.pada sub bab berikut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada halaman menu utama sistem penunjang keputusan ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BANTUAN PERUMAHAN RAKYAT
PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BANTUAN PERUMAHAN RAKYAT Aris Rakhmadi 1*, Nana Suhendar 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum penilaian hasil kerja security pada STMIK Potensi Utama yakni menganalisis
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN KHUSUS SISWA MISKIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN KHUSUS SISWA MISKIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh : VEBRI RAMADHAN SARI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMAAN KARTU JAKARTA PINTAR(KJP) DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS WEB PADA SDN KEMBANGAN SELATAN 03 PG. TUGAS AKHIR Oleh : VEBRI RAMADHAN SARI
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini merupakan tampilan
Lebih terperinci