Komisi Informasi Pusat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komisi Informasi Pusat"

Transkripsi

1 Komisi Informasi Pusat Gedung Graha PPI Lantai 5, Jl. Abdul Muis No. 8 Jakarta Pusat Telp: Fax: sekretariat@komisiinformasi.go.id

2 Kata Pengantar Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (selanjutnya disebut UU KIP) dapat dibilang sebagai salah satu landasan yuridis bagi penyelenggara negara untuk menyelenggarakan penyelenggaraan negara yang baik, transparan, efektif, dan efesien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. Mustahil penyelenggaraan negara yang baik dapat terwujud jika transparansi atau keterbukaan Informasi Publik tidak menjadi bagian dalam penyelenggaraan negera, karena keterbukaan Informasi Publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Mendasarkan pada hal-hal di atas, Komisi Informasi Pusat (selanjutnya disebut KI Pusat) yang dibentuk berdasarkan UU KIP memiliki peran dan tanggung jawab untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, transparan, efektif, dan efesien, akuntabel dengan cara menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dimiliki setiap lembaga. KI Pusat memiliki tanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang kepada Dewan Perwakilan Rakyat, dan secara umum kepada masyarakat sebagai bentuk keterbukaan Informasi Publik serta sebagai sarana pengawasan publik atas penyelenggaraan tugas, fungsi dan wewenang KI Pusat selama tahun Pada tahun 2013, untuk pertama kalinya terjadi proses transisi atau dalam bahasa lain terdapat pergantian Anggota KI Pusat Periode (Periode I), Abdul Rahman Ma mun, Alamsyah Saragih, Amirudin, Dono Prasetyo, Henny S. Widyaningsih, Ramly Amin Simbolon, dan Usman Abdalik, ke Anggota KI Pusat Periode (Periode II) Abdulhamid Dopopramono, Dyah Aryani Prastyastuti, Evy Trisulo Dianasari, Henny S.Widyaningsih, John Fresly, Rumadi, Yhannu Setyawan. Proses pergantian tersebut terjadi pada bulan Juli 2013, artinya laporan ini akan menyampaikan pelaksanaan tugas, fungsi yang telah dilaksanakan oleh Anggota KI Pusat Periode I dan Periode II, sehingga laporan atas pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang KI Pusat dibuat mulai dari Januari Desember Dengan adanya laporan ini, maka makin terbuka bagi publik untuk melakukan pengawasan tehadap KI Pusat. Demikian juga dengan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang KI Pusat makin dapat dipertanggungjawabkan. Semoga dengan adanya laporan ini, dapat dimaknai sebagai bentuk komitmen KI Pusat dalam penyelenggaraan negara yang terbuka, transparan, efektif, dan efesien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. Ketua Komisi Informasi Pusat Abdulhamid Dipopramono

3 1. Pendahuluan LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN 2013 Perkembangan ketatanegaraan di Indonesia Pasca Amandemen Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945), menghadirkan hal yang baru khususnya terkait kehadiran lembaga-lembaga yang menjalankan kekuasaan negara yang tidak lagi terbatas pada lembaga fundamental (state organ) seperti eksekutif, legilslatif, dan yudikatif. Di luar itu terdapat lembaga negara tambahan yang pada saat ini lazim disebut sebagai auxiliary state organ, lembaga kuasi negara, lembaga ekstra struktural, maupun sebagai independent and self regulatory bodies yang sifatnya melengkapi, namun memiliki fungsi yang sangat signifikan. Lembaga-lembaga di luar eksekutif, legilslatif, dan yudikatif ini ada yang disebut secara eksplisit di dalam UUD 1945, Undang-Undang, seperti halnya komisi, dewan, badan, komite. Lembaga semacam ini selalu diidealkan bersifat independen dan seringkali memiliki fungsi yang beragam, seperti fungsi semi legislatif dan regulatif, semi administratif, dan bahkan semi yudikatif. Salah satunya adalah Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). KI Pusat dibentuk sebagai lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan UU KIP dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi non litigasi. Pembentukan KI Pusat diawali dengan penetapan anggota KI Pusat yang berjumlah 7 orang dengan Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun 2009, tertanggal 2 Juni 2009, setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap para calon oleh DPR RI. Masa jabatan KI Pusat Periode I berakhir sesuai dengan tanggal ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun Masa jabatan Anggota KI Pusat Periode I sempat diperpanjang Presiden melalui Keppres Nomor 82/P tentang Perpanjangan Masa Jabatan Keanggotaan KI Pusat Periode yang berlaku mulai 2 Juni 2013 sampai ditetatapkannya Anggota KI Pusat Periode II melalui Keputusan Presiden Nomor 85/P Tahun 2013 tertanggal 16 Juli 2013, yaitu Abdulhamid Dopopramono, Dyah Aryani Prastyastuti, Evy Trisulo Dianasari, Henny S.Widyaningsih, John Fresly, Rumadi, Yhannu Setyawan. 1.1 Pergantian Anggota Komisi Informasi Pusat Sebagaimana telah disampaikan di atas, KI Pusat terbentuk bersama dengan penetapan Anggota KI Pusat Periode Pada ketentuan Pasal 23 UU KIP, KI Pusat pada pokoknya mempunyai tugas dan fungsi (1) Melaksanakan UU LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

4 KIP; (2) Menetapkan Standar Layanan Informasi Publik; dan (3) Menyelesaikan Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi Nonlitigasi. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai tugas dan fungsi KI Pusat, tentunya Anggota KI Pusat Periode memiliki tantangan dan tanggungjawab besar untuk menancapkan pondasi kelembagaan yang benar-benar mandiri dan independen sebagaimana cita-cita yang terkandung dalam UU KIP. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Anggota KI Pusat Periode untuk mewujudkan cita-cita sebagai lembaga yang mandiri dan independen. Dalam acara seremonial serah terima jabatan dari Anggota Periode I ke Periode II, Abdul Rahman Ma mun (Anggota KI Pusat Periode ) menyampaikan Memori Akhir Masa Jabatan Komisi Informasi Pusat Periode yang diselenggarakan di Kantor KI Pusat pada tanggal 16 Juli 2013, menyampaikan beberapa hal yang telah dicapai Anggota KI Pusat Periode I, antaranya, dalam hal regulasi telah dihasilkan: (i) Peraturan Komisi Informasi Pusat tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik; (ii) Peraturan Komisi Informasi Pusat tentang Standar Layanan Informasi Publik; (iii) beberapa Surat Edaran tentang Penyelesaian Sengketa Informasi Publik; dan (iv) keputusan penghentian sementara Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Adapun kerjasama kelembagaan yang dibangun KI Pusat dilakukan dengan lembaga seperti: (i) Dewan Pers; (ii) Mahkamah Agung; (iii) Badan Pengawas Pemilu; (iv) Komisi Penyiaran Indonesia; (v) Ombudsman Republik Indonesia, dan lain-lain. Sedangkan kinerja menjalanankan tugas menyelesaikan Sengketa Informasi Publik pada Periode I, sejak tahun 2010 sampai Desember 2012 sebanyak 818 perkara yang diterima. Target penyelesaian sengketa informasi publik adalah 60% perkara selesai. Dari jumlah sengketa tersebut, 64% (523 perkara) telah selesai baik melalui proses Mediasi dan/atau Ajudikasi dan hanya 2% (10 perkara) yang diajukan upaya hukum (keberatan) ke Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung oleh Pemohon atau Termohon. 1.2 Tantangan Anggota KI Pusat Periode Anggota KI Pusat Periode yang diangkat Presiden RI melalui Keputusan Presiden RI Nomor 85/P Tahun 2013 tanggal 16 Juli 2013, membawa semangat dan paradigma baru dalam melihat, menilai, dan melaksanakan tugas dan fungsi Komisi Informasi yang diatur dalam UU KIP. Capaian atau keberhasilan dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenang tersebut tidak hanya diukur dengan jumlah sengketa Informasi Publik yang diselesaikan melainkan, bagaimana Komisi Informasi dapat wewujudkan tujuan UU KIP. Tujuan UU KIP tertuang pada Pasal 3, yang merupakan tujuan besar bangsa ini dalam menjamin hak setiap warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

5 kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik. Selain itu, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan, mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. Fungsi sebagaimana disebutkan di atas bersifat intangible tapi tidak kalah penting dengan fungsi membuat standar dan menyelesaikan sengketa yang tangible, maka dalam konteks itu keseriusan Anggota KI Pusat Periode menjadikan Komisi Informasi sebagai lembaga yang kuat dan mandiri terus diupayakan dengan cara merumuskan percepatan program melalui pembentukan 3 (tiga) Gugus Tugas sebagai bentuk sense of crisis situasi untuk mewujudkan tujuan UU KIP dan memperkuat lembaga sebagai lembaga yang mandiri, akuntabel, dan kredibel serta dalam rangka mengoptimalkan kinerja dalam masa transisi Anggota Periode II KI Pusat. Gugus Tugas sebagaimana dimaksud adalah menggantikan sementara pembidangan Komisi Informasi Pusat yang diterapkan pada Periode I yang terdiri dari Bidang Kelembagaan, Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Publik dan Bidang Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi. Istilah Gugus Tugas digunakan agar langkah-langkah strategis dapat segera diwujudkan sebelum nantinya akan dibentuk pembidangan kelembagaan KI Pusat. Sebagai langkah awal, dibentuk susunan kepemimpinan, terdiri atas Ketua KI Pusat Abdulhamid Dipopramono, Wakil Ketua KI Pusat John Fesly. Adapun Gugus Tugas tersebut yaitu: 1. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Sengketa Informasi Komisioner : Dyah Aryani Prastyastuti & Yhanny Setyawan 2. Gugus Tugas Revitalisasi Kesekretariatan dan Anggaran Komisioner : John Fresly & Evy Trisulo Dianasari 3. Gugus Tugas Peningkatan Hubungan Badan Publik dan Hubungan Media Massa Komisioner : Henny S. Widyaningsih & Rumadi Dari tiga Gugus Tugas tersebut Anggota KI Pusat Periode II, memilik Gugus Tugas Penyelesaian Sengekata Informasi (GT 1) sebagai tugas prioritas dan diharapkan masing-masing Gugus Tugas selama masa transisi bekerja secara cepat sesuai dengan fokusnya, dan melaporkan hasilnya kepada Ketua KI Pusat secara periodik. Penjelasan secara komprehensif terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Gugus Tugas diuraikan pada bagian-bagian selanjutnya. LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

6 2. Kinerja Komisi Informasi Pusat Tahun Penyelesaian Sengekata Informasi Publik Gambaran Umum Terjadinya pergantian Anggota KI Pusat Periode I ke Periode II, jelas mempengaruhi salah satu penyelenggaraan fungsi KI Pusat khususnya pada proses penyelesaian sengketa informasi publik yang secara nyata berdampak pada kepentingan publik dan menimbulkan ketidakpastian hukum bagi Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik maupun Termohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, Komisi Informasi Pusat Periode I memutuskan untuk menghentikan sementara waktu penyelesaian sengketa informasi publik melalui Keputusan Ketua Komisi Informasi Pusat Nomor 04/KEP/KIP/III/2013, hingga terpilihnya anggota Komisi Informasi Pusat periode Penghentian ini tidak membatasi hak masyarakat untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik sehingga dengan terpilihnya anggota KI Pusat Periode II pada 2 Agustus 2013, proses penyelesaian sengketa informasi publik mulai terlaksana kembali pada September Dengan demikian, maka sekitar 6 bulan KI Pusat hanya menerima permohonan penyelesaian sengketa informasi publik. Dalam kurun waktu yang sangat singkat tersebut yakni September hingga Desember 2013, anggota KI Pusat Periode II berupaya secara maksimal melaksanakan penyelesaian sengketa informasi publik, baik yang dilaksanakan di Jakarta maupun di luar Jakarta. Sengketa informasi publik yang berada di luar kota melibatkan pemerintah provinsi yang belum memiliki Komisi Informasi provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Jambi. Di bawah koordinasi Gugus Tugas I, fungsi penyelesaian sengketa tidak an sich ditafsirkan dalam melaksanakan persidangan sengketa informasi publik selain itu pula mendorong dan menggugah kesadaran hukum Pemerintah Daerah untuk segera membentuk Komisi Informasi Provinsi sebagaimana diamanatkan oleh UU KIP. Pelaksanaan fungsi penyelesaian sengketa informasi publik juga ditafsirkan sebagai tugas dan fungsi untuk menyusun dan menerbitkan berbagai regulasi sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelesaian sengketa informasi publik sebagaimana diamanatkan oleh UU KIP, termasuk melaksanakan berbagai kajian hukum guna memperkuat pendapat dan LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

7 pertimbangan hukum Majelis Komisioner terhadap substansi penyelesaian sengketa informasi publik Jumlah Penyelesaian Sengketa Informasi Publik 1) Register Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Selama tahun 2013, Komisi Informasi Pusat menerima permohonan penyelesaian sengeta informasi publik sebanyak 377. Jika dirata-rata maka dalam setiap bulannya selama kurun waktu 2013, sebanyak 31 permohonan penyelesaian sengketa informasi publik diterima Komisi Informasi Pusat. Permohonan penyelesaian sengketa informasi dengan jumlah terbanyak terjadi pada bulan Mei 2013, yakni sebanyak 81 permohonan. Sedangkan jumlah permohonan penyelesaian sengketa informasi terendah terdap terjadi pada bulan Desember 2013 dengan 6 permohonan (lihat jumlah permohonan pada tabel di bawah ini). No Bulan Jumlah Register 1 Januari 10 2 Februari 10 3 Maret 11 4 April 74 5 Mei 81 6 Juni 52 7 Juli 17 8 Agustus 76 9 September Oktober November Desember 6 Total 377 Tabel 1. Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Tahun 2013 Per bulan Adapun status penanganan sengketa informasi yang diregister pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

8 4% Dalam Proses Ditolak Status Penyelesaian 3% Sengketa Dilimpahkan Dicabut 0% 3% 3% Mediasi Selesai Ajudikasi Selesai 87% Grafik 1.Presentase Penyelesaian Sengketa per 27 Desember ) Pokok Sengketa Informasi Publik Sengketa informasi publik yang dimohonkan penyelesaiannya di KI Pusat belum bergeser dari persoalan tentang keuangan dan/atau rencana anggaran kegiatan dari badan publik serta penggadaan barang dan jasa. Padahal sebagaimana tercantum dalam UU KIP, informasi publik tersebut masuk dalam kategori informasi yang wajib disediakan dan diumumkan. Grafik 2. Jenis Informasi Publik yang Dimohonkan Tahun Penyelesaian Sengketa Infomasi Publik Pascaputusan Komisi Informasi Pusat 1) Upaya Keberatan Melalui Gugatan Pada Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri Dalam ketentuan UU KIP dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyelensaian LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

9 Sengketa Informasi Publik di Pengadilan, Pemohon dan Termohon diberikan hak hukum untuk mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Tata usaha Negara. Selama tahun 2013, terdapat beberapa sengketa informasi publik yang telah diputuskan KI Pusat diajukan keberatan oleh Pemohon atau Termohon ke Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Tata usaha Negara (lihat pada tabel di bawah ini, pengajuan keberatan atas putusan KI Pusat). NO REGISTER PERKARA 1 066/IV/KIP-PS- A-M/ /I/KIP-PS- A/ /IX/KIP-PS- M-A/ /VII/KIP-PS- M-A/ /VI/KIP-PS- M-A/ /V/KIP-PS- A/ /IV/KIP- PS/ /VI/KIP- P/2012 PEMOHON TERMOHON WILAYAH HUKUM HMI Cab Kendari Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara PTUN Kendari Agus Yahya PT TUN Suarabaya PTUN Surabaya Joshua L PT Kereta Api PN Bandung Siahaan Indonesia Persero LSM Kantor Pertanahan PTUN Jakarta Sarvodaya- Bekasi KPODI Agus Yahya PN Bangil PTUN Surabaya Drs. Syahrial BPN Kantor PTUN Padang Dt. Garang Wilayah Sumatera Ari Widodo Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Barat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Universitas Negeri Medan PTUN Jakarta PTUN Medan Tabel 2. Upaya Keberatan Pascaputusan Komisi Informasi Pusat 2) Komisi Informasi Pusat Digugat di Pengadilan. Beberapa putusan yang telah dijatuhkan oleh KI Pusat telah menjadi dasar bagi Pemohon dan/atau Termohon mengajukan gugatan terhadap KI Pusat di Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri. Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara didasarkan pada argumentasi hukum bahwa putusan KI Pusat merupakan produk dan/atau keputusan badan usaha negara. Adapun gugatan di Pengadilan Negeri didasarkan LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

10 pada gugatan atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh KI Pusat. Tugas pendampingan terhadap gugatan-gugatan yang dilayangkan kepada KI Pusat merupakan bagian dari tugas operasional Tim Hukum Komisi Informasi Pusat. (Lihat pada tabel di bawah ini, Jumlah Gugatannya). No Register perkara Kedudukan KIP 1. Perkara Nomor 171/G/2012/PTU N-JKT 2. Perkara Nomor 173/G/2012/PTU N-JKT 3. Perkara Nomor 181/G/2012/PTU N-JKT 4. Perkara Nomor 450/Pdt.G/2012/P N.JKT.SEL. 5. Perkara Nomor 401/PDT.G/2013/ PN.JKT.PST 6. Perkara Nomor: 6/PDT.G/2014/P N.MTR Tergugat Tergugat Tergugat Turut Tergugat Tergugat Tergugat III Penggugat Muhammad Hidayat S Muhammad Hidayat S Muhammad Hidayat S Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Zaini Aroni (DPD Partai Golkar NTB) Wilayah Hukum Pengadilan Pengadilan Tata Usaha Jakarta Pengadilan Tata Usaha Jakarta Pengadilan Tata Usaha Jakarta Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pengadilan Negeri Mataram Ketera ngan Selesai Selesai Selesai Kasasi Proses Proses Tabel 3. Gugatan Terhadap Komisi Informasi Pusat 3) Memberikan Keterangan terhadap Laporan Tindak Pidana Keterbukaan Informasi Publik di Kepolisian Pada tahun 2013, Komisi Informasi Pusat telah menerima 4 (empat) permohonan untuk bertindak sebagai ahli pada laporan dugaan tindak pidana keterbukaan informasi di Kepolisian yang dilaporkan oleh Masyarakat. No Dasar Pengaduan Putusan Sengketa Informasi Wilayah Hukum Kepolisian Permohonan saksi atau ahli LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

11 1 Laporan Polisi Nomor : LP / B- 026 / I / 2013 / LPG / SPKT, tanggal 15 Januari Laporan Polisi Nomor : LP / 1484 / V / 2013 / PMJ / Dit Reskrimsus, tanggal 3 Mei Laporan Polisi Nomor : 3340 / IX / 2013 / PMJ / Dit Reskrimsus, tanggal 24 September Laporan Polisi Nomor : LP / 1819 / V / 2012 / PMJ / Dit Reskrimsus, tanggal 30 Mei 2012 Putusan Komisi Informasi Propinsi Lampung Nomor : 019/VI/KI- Prov.LPG-PS-M- A/2012, tanggal 16 oktober 2012 Putusan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Nomor: 074/PNTP- MK.A/KI- JBR/XI/2012 Polda Lampung Polda Metro Jaya - Polda Metro Jaya - Polda Metro Jaya Tabel 4. Permohonan Sebagai Ahli Ahli Ahli Ahli Ahli Perubahan Regulasi Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Hukum acara dalam penyelesaian sengketa informasi publik diatur melalui Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki 1 Tahun 2010). Peraturan tersebut kemudian dicabut dengan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki PPSIP), yang berlaku pada 29 April Perubahan peraturan ini terjadi pada masa Periode I. Meski terjadi perubahan Perki PPSIP, guna menjamin kepastian hukum penyelesaian sengketa informasi terhadap permohonan yang telah sampai pada pemeriksaan pendahuluan sebelum berlakunya Perki 1 Tahun 2013 tetap diselesaikan dengan menggunakan Perki 2 Tahun Adapun terhadap permohonan yang telah diregistrasi namun belum sampai pada tahap pemeriksaan pendahuluan disidangkan dengan menggunakan Perki 1 Tahun LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

12 Perubahan mendasar pada Perki 1 Tahun 2013 adalah meletakan tahap Mediasi ke dalam tahap awal pemeriksaan Ajudikasi. Hal ini dimaksudkan agar kesepakatan yang dihasilkan dari proses Mediasi dikuatkan dalam Putusan Komisi Informasi sehingga terpenuhi ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU KIP Peningkatan Keahlian dalam Penyelesaian Sengketa Informasi Publik 1) Pelatihan Mediator Bersertifikat Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menuntut penyelesaian sengketa informasi ditangani dengan prinsip cepat dan tepat waktu, berbiaya ringan, dan cara sederhana. Salah satu cara penyelesaian sengketa tersebut adalah dengan cara Mediasi. Untuk mendukung keahlian dalam penyelesaian sengketa informasi publik, Anggota KI Pusat mengikuti Pelatihan Mediator Bersertifikat yang diselenggarakan Indonesia Institute for ConflictTransformation (IICT) yang tujuannya adalah dapat meningkatkan kompetensi Komisioner Komisi Informasi dalam menyelesaikan sengketa informasi publik. 2) Pelatihan Case Management (Manajemen Kasus) Kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pegawai di lingkungan Sekretariat Komisi Informasi Pusat dalam memahami sistem administrasi penanganan sengketa informasi publik. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Pramesthi, Cibogo, Bogor pada tanggal Juli 2013 dengan jumlah peserta 23 orang. Peserta terdiri dari staf administrasi, Asisten Ahli dan beberapa pejabat struktural di lingkungan Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Peserta diberikan pelatihan dengan metode pembelajaran aktif. Dengan pemberian pre-test dan post-test terlihat perubahan kemampuan dan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan. 3) Peningkatan Kapasitas Panitera Pengganti Kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kepaniteraan dalam melayani permohonan penyelesaian sengketa informasi publik serta pelaksanaan tugas dan fungsi kepaniteraan dalam proses persidangan dan paska persidangan penyelesaian sengketa informasi yang sesuai dengan Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Pramesthi, Cibogo, Bogor pada tanggal Juli 2013 dengan jumlah peserta 44 orang. Peserta terdiri dari pegawai sekretariat Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi Provinsi. Narasumber untuk kegiatan ini adalah Komisioner Komisi Informasi LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

13 Pusat yaitu Henny S. Widyaningsih dan Tenaga Ahli. Serta Asisten Ahli Komisi Informasi Pusat sebagai fasilitator Forum Diskusi Ahli Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Guna memperdalam pemahaman terhadap substansi penyelesaian sengketa informasi publik yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan Majelis Komisioner dalam menjatuhkan putusan. Diadakannya beberapa kegiatan diskusi ahli penyelesaian sengketa informasi publik dengan nara sumber dari beberapa pakar hukum dan akademisi, dengan beberapa tema sebagai berikut: 1. Keberadaan Lembaga Quasi Judicial dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia; 2. Informasi Publik di bidang Pertanahan Pendaftaran; 3. Penerapan Pasal 4 Perki I Tahun 2013 Terkait Vexatious Request (permohonan tidak sungguh-sungguh) Kunjungan dalam Rangkan Penelitian Keterbukaan Infomasi Publik Isu keterbukaan informasi di Indonesia telah menarik beberapa peneliti luar negeri untuk melakukan penelitian di KI Pusat. Peneliti tersebut antaranya Monica Ang dari Mahasiswa Ilmu Politik Universitas DE La Sella Manila Filiphina dengan tema Peran Masyarakat Global dalam Advokasi Keterbukaan Informasi. Kemudian Ward Barenschot peneliti dari Kitlv, Universitas Leiden yang melakukan penelitian tentang Bagi Keterbukaan Informasi di Indonesia. 2.2 Kelembagaan Gambaran Umum Salah satu syarat atau ciri penting menuju negara yang demokratis adalah dengan adanya keterbukaan informasi publik, dan hal ini sejalan dengan konsideran dalam bagian menimbang UU KIP. Keterbukaan informasi dalam sebuah negara yang demokratis merupakan bagian dari cita-cita masyarakat untuk dapat melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan negara yang baik. Berlandaskan hal di atas, KI Pusat sebagai lembaga yang dibentuk berdasarkan UU KIP serta mempunyai tugas untuk menjalankan UU KIP ini, memahami bahwa lembaga ini seyogyanya menjadi atau memberikan contoh kepada lembaga lain untuk menerapkan prinsip-prinsip transparansi dalam setiap pelaksanaan kegiatan, pengambilan kebijakan dengan cara membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan atau pengambilan kebijakan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui sarana yang mudah diakses oleh publik, sebagaimana diatur dalam UU KIP. LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

14 UU KIP dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik merupakan landasan hukum dalam hal keterbukaan informasi publik. Dalam rangka itu, Periode II, melalui Gugus Tugas Revitalisasi Kesekretariatan Dan Anggaran yang mempunyai tugas dibidang kelembagaan, anggaran dan pengelolaan sumber daya manusia membuat laporan pelaksanaan kegiatan berdasarkan cakupan tugasnya, yang diuraikan pada bagian-bagian selanjutnya Pembentukan Konsep Pembidangan Kelembagaan KI Pusat Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, bahwa adanya pergantian Anggota KI Pusat Periode I ke Periode II, maka Anggota KI Pusat Periode II secara aktif masuk pada bulan Juli 2013 serta berdasarkan catatan memori akhir jabatan tersebut, salah satu hal yang menjadi dasar pemikiran perlu adanya perubahan pembidangan pada tingkat kelembagaan KI Pusat. Pertimbangan perubahan pembidangan mendasarkan pada pemahaman tujuan UU KIP. Inilah yang menjadi tolok ukur pemenuhan Hak atas Informasi Publik, sehingga bidang-bidang pada Anggota Periode I dipandang perlu dilakukan penyegaran guna mewujudkan tujuan UU KIP dan penguatan kelembagaan. Dengan dasar tersebut, Anggota KI Pusat Periode II membuat struktur bidang untuk komisioner yaitu: 1) Gugus Tugas 1 (Hubungan badan publik dan media massa) 2) Gugus Tugas 2 (Revitalisasi kesekretariatan dan anggaran) 3) Gugus Tugas 3 (Percepatan Penangan Sengketa Informasi) Tujuan dari pada pembentukan gugus tugas (task force) sebagaimana yang disampaikan Ketua Komisi Informasi Pusat Abdulhamid Dipopramono yaitu untuk Memperkuat Komisi Informasi sebagai Lembaga yang Mandiri, Akuntabel, dan Kredibel." (Buka! Informasi Publik hal 2. Edisi 1 Tahun 2013). Konsep kelembagaan Komisi Informasi Pusat sebagaimana yang dijelaskan di atas telah disosialisasikan ke Komisi Informasi Provinsi pada acara Rapat Koordinasi Nasional yang diselenggarakan pada September 2013 di Surakarta, Jawa Tengah. Sosiliasasi tersebut dimasukkan untuk memberikan gambaran mengenai konsep Kelembagaan Komisi Informasi Pusat, bukan untuk menuntut Komisi Informasi provinsi memiliki kelembagaan yang sama, karena pada tingkat kebutuhannya berbeda-beda. Sehingga KI sebagai lembaga yang kuat dan mandiri sehingga berhasil merumuskan percepatan program melalui LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

15 pembentukan Gugus Tugas sebagai bentuk sense of crisis (Buka! Informasi Publik, Edisi 1 Tahun 2013) Penganugrahan dan Penilaian Mandiri Keterbukaan Informasi Publik Sudah ketiga kalinya, KI Pusat menyelenggarakan Penganugrahan dan Penilaian Mandiri Keterbukaan Informasi Publik (dua tahun sebelumnya bernama Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik) yaitu pada tahun 2012 dan 2011 yang dilaksanakan Periode I. Pada tahun 2013, KI Pusat juga melakukan perbaikan instrument penilaian. Tak hanya perbaikan instrument penilaian, KI Pusat juga menambahkan peserta/responden yaitu Badan Usaha Milik Negara dan Partai Politik yang sebelumnya responden hanya dari Kementerian, Lembaga Non Struktural, dan Provinsi. Proses Penilaian Mandiri Keterbukaan Informasi Publik dimulai dengan menyebarluaskan kuesioner ke 323 Badan Publik dan yang mengambilkan sebanyak 123 Badan Publik (lihat table di bawah) untuk diisi secara mandiri kuesioner (Self Assessment Questioner) yang telah disiapkan oleh Tim Penilai Mandiri. Adapun Kuesioner yang telah dikirim ke Badan Publik terdiri atas 27 pertanyaan yang bersifat penilaian mandiri, dengan klaster bobot penilaian sebagai berikut: (i) Informasi Dasar dengan bobot penilaian 10%; (ii) Kewajiban Badan Publik untuk Menyediakan Informasi dengan bobot penilaian 20%; (iii) Kewajiban Badan Publik untuk Mengumumkan Informasi dengan bobot penilaian 30%; dan (iv) Pelayanan Informasi dengan bobot penilaian 40%. No Kategori Badan Publik Kirim Kembali 1 Pemerintahan Provinsi BUMN Partai Politik Nasional 12 1 Jumlah Penilaian Mandiri Keterbukaan Informasi Publik tersebut menghasilkan peringkat tingkat kepatuhan Badan Publik untuk mengimplementasikan UU KIP dengan peringkat (1) adalah Kementerian Keuangan dengan nilai 84,516; (2) Kementerian Pekerjaan Umum dengan nilai 80,291; dan (3) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan nilai 77,722. Untuk peringkat kategori Provinsi, peringkat (1) Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai 56,832; (2) Provinsi Jawa Timur dengan LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

16 nilai 52,442; dan (3) Provinsi Aceh dengan nilai 52,004. Untuk kategori BUMN peringkat (1) PT. Perusahan Listrik Negara dengan nilai 74,092; (2) PT. Bio Farma dengan nilai 60,652; dan peringkat (3) PT. Taspen dengan nilai 57,696. Dari Penilaian Mandiri Keterbukaan Informasi Publik 2013, KI Pusat berdasarkan hasil penilaian self assessment dan verifikasi didapatkan nilai rata-rata keterbukaan informasi Badan Publik per kategori yaitu untuk Kategori BP Pemerintahan adalah 49,309; nilai rata-rata BP Provinsi adalah 42,722; dan nilai rata-rata Kategori BP BUMN adalah 38,070. Melihat hasil tersebut, Komisi Informasi Pusat berpendapat bahwa tingkat kepatuhan Badan Publik untuk mengimplementasikan UU KIP belum maksimal, dilihat dari belum mencapai nilai setengah dari Kewajiban Badan Publik sesuai dengan yang diamanatkan UU KIP. Karena itu, Komisi Informasi Pusat harus lebih memacu Badan Publik dalam mendorong keterbukaan informasi publik dengan mengimplementasikan UU KIP. 2.3 Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi Gambaran Umum UU KIP telah diberlakukan lebih dari 3 (tiga) tahun. UU KIP terbentuk tidak bisa lepas dari aspirasi masyarakat, UU KIP memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk mengakses informasi publik sehingga dapat berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan publik dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang transparan, efektif, efisien, serta akuntabel. Kewajiban Badan Publik untuk menyediakan informasi publik harus sejalan dengan pemahaman masyarakat yang lebih luas terhadap hak dan kewajibannya sebagai Pemohon dan Pengguna Informasi. Menguatnya animo masyarakat untuk melakukan permohonan informasi apabila tidak diimbangi dengan kesiapan Badan Publik dalam mengelola informasi berpotensi menimbulkan sengketa informasi publik. Ketidaksiapan Badan Publik dalam mengelola informasi tidak menjadi satu-satunya faktor yang menyebabkan timbulnya sengketa informasi publik. Faktor lain yang tetap perlu diantisipasi adalah tingkat kepuasan Pemohon atas respon Badan Publik serta pengujian kepentingan publik atas informasi yang dikecualikan berdasarkan undang-undang. Keberadaan Komisi Informasi sebagai lembaga yang menyelesaikan sengketa informasi publik harus tetap kuat dan berwibawa. Perbaikan demi perbaikan pola penyelesaian sengketa terus dilakukan untuk mendukung terwujudnya asas penyelesaian yang cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

17 sederhana. Perwujudan asas ini tidak lepas dari terpenuhinya tujuan undangundang untuk menjamin hak warga negara untuk mengakses informasi yang bermanfaat sesuai dengan tujuan permohonannya dan tepat waktu. Dalam kaitan tersebut menjadi penting untuk mengedukasi Badan Publik agar benar-benar mengimplementasikan UU KIP yang dialaksanakan oleh Bidang Kelembagaan (Periode I) sedangkan pada Periode II dilaksanakan Gugus Hubungan Badan Publik Dan Media Massa. Selain itu penting juga melakukan sosialisasi untuk meningkatkan awareness masyarakat bahwa mereka punya hak untuk mengetahui informasi publik. Oleh karena itu diperlukan media yang mampu menjadi sarana edukasi dan sosialisasi mengenai UU KIP. Komisioner KI Pusat telah berupaya melakukan Advokasi, sosialisasi, dan edukasi Badan Publik dan masyarakat sejak Periode I, dan Periode II. Kesadaran Badan Publik untuk mengimpelemtasikan UU KIP dapat dilihat dari upaya Badan Publik untuk melakukan sosialisasi internal Badan Publik yang melakukan sosialisasi dan mengundang Komisi Informasi Pusat sebagai Narasumber dapat dilihat dari table dibawah ini : Sumber : Komisi Informasi Pusat, berdasarkan Surat Masuk 2013 Dari Diagram diatas bisa dilihat bahwa Badan Publik Kementerian/Badan/Lembaga Negara yang paling banyak mengadakan sosialisasi UU KIP, namun jika diperhatikan dari jumlah prosentasenya dari LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

18 tahun 2011 sebanyak 67%; 2012 sebanyak 55%; dan 2013 sebanyak 54% faktor turunnya jumlah prosentase di Kementerian/Badan/Lembaga Negara mungkin salah satunya karena Kementerian/Badan/Lembaga Negara yang sudah siap dengan tata kelola internal mereka sudah baik, dan banyak factor lainnya yang menyebabkan turunnya prosentase itu. Jumlah prosentase tahun ke tahun yang paling kecil atau paling sedikit melakukan sosialisasi adalah Perguruan Tinggi. Untuk BUMN dari tahun ke tahun semakin meningkat untuk melakukan Sosialisasi UU KIP, sedangkan LSM mengalami peningkatan dalam hal sosialisasi Penyuluhan dan Penyebaran Standar Layanan Informasi Publik kepada Badan Publik Kegiatan penyuluhan dan penyebaran Standar Layanan Informasi Publik dini bertujuan untuk memberikan pemahaman tenatang prinsip-prinsi keterbukaan informasi yang diatur di dalam UU KIP serta meningkatkan kesadaran terhadap badan publik dan elemen masyarakat atas hak dan kewajiban yang diatur di dalam UU KIP. Penyuluhan ini dibagi menjadi dua tahap sasaran. Pertama, sasaran penyuluhan dilakukan kepada beberapa Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada badan publik. Kedua, sasaran penyuluhan dilakukan kepada perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, yang dilokukan di dua wilyah Indonesia yaitu Wilayah Barat, Timur dan Pusat Dialog Interaktif Dialog Interaktif menjadi penting untuk mengedukasi Badan Publik agar benar-benar menyesuaikan diri dengan atmosfer keterbukaan yang dibawa oleh UU KIP. Dalam hal ini media elektronik seperti siaran radio dan televisi menjadi pilihan yang penting untuk edukasi dan sosialisasi UU KIP serta Komisi Informasi yang menjamin Hak Anda untuk tahu. Kegiatan ini dilakukan dibeberapa media Televisi dan Radio yang terdiri: Televisi 1. Jak Tv, selama dua kali dengan Tema Seleksi Anggota KI Pusat Periode dan Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik. 2. TV-One, Tema Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik 3. TVRI, Tema Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

19 Radio 1. KBR 68H, Tema Seleksi Anggota KI Pusat Periode RRI Medan, Tema Memperingati Tiga Tahun Efektif Berlakunya UU Keterbukaan Informasi Publik Dalam Rangka Penguatan PPID 3. RRI Bengkulu, Tema Peran Masyarakat dalam Mendorong Penguatan PPID 4. RRI Surakarta, Tema Penguatan kelembagaan Komisi Informasi dalam Mewujudkan Keterbukaan Informasi Publik 5. RRI Jakarta, Tema Peringatan Keterbukaan Informasi Publik dalam kaitannya dengan RTKD 6. Radio Green FM, Tema Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik 7. Radio Smart FM, Tema Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik 8. Radio KBR 68 H Jakarta, Tema Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik 9. Radio RRI Pro 4, Tema Open Government dan Pemeringkatan Badan Publik Pengembangan dan Pengelolaan Website Pengembangan dan Pengelolaan Website ini sudah mulai dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2013 melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu Pusat Data dan Sarana Informatika serta Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika yang secara berkala melakukan pengembangan Website Komisi Informasi Pusat, yaitu pengembangan dan pengelolaan website, update system, dan update berita mengenai KI Pusat. Pada program rekonstruksi Website KIP juga penambahan konten pada regulasi PPID dimana didalamnya terdapat informasi berkala dan informasi tersedia setiap saat. Di akhir tahun 2013, dilakukan Rekonstruksi Website KI Pusat berbasis mobile support dan terdiri dari struktur engine yang lebih baik dari sisi layout, Image Slide preview/slide rotator, video preview dengan menu maksimal 3 layer, dengan bread-crumb dan instalasi unit server berbasis centos. Server, firewall, dan security system. Dengan adanya server baru tersebut, dilakukan migrasi data dari hosting sewa ke server yang baru. Didalam server yang baru ini, juga terinstalasi roundcube/aplikasi dengan domain komisiinformasi.go.id. Berdasarkan data kunjungan yang terpantau oleh admin website KIP terjadi peningkatan pengunjung. Adapun rubrik yang banyak dikunjungi pengunjung website KIP adalah berita dan putusan KIP. Dengan demikian LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

20 adanya rekonstruksi website KIP ini telah mampu meningkatkan trafik kunjungan Penerbitan Newsletter Newsletter adalah media atau penerbitan internal berupa majalah berisi sejumlah kegiatan dan pembahasan isu Keterbukaan Informasi Publik serta sebagian kegiatan KI Daerah yang disusun dan diterbitkan oleh Komisi Informasi Pusat. Penyusunan Newsletter di Komisi Informasi Pusat sudah dilakukan sebanyak 3 kali, untuk edisi ke-1 dilaksanakan pada bulan Juni 2013 dengan nomor edisi 1/06/2013, tema Launching tentang PERKI (Peraturan Komisi Informasi) 1 tahun 2013, untuk edisi ke- 2 pada bulan September 2013 dengan nomor edisi 2/09/2013, tema Rapat Kerja Teknis dan Persiapan Rakornas (Rapat Kerja Nasional). Sedangkan untuk edisi ke-3 pada bulan Desember 2013 dengan nomor edisi 3/12/2013, tema Pemeringkatan Badan Publik. Newsletter itu didistribusikan untuk event berskala nasional seperti Rakornas dan Peringatan Hari Hak untuk Tahu se-indonesia. Adapun output dari tiga kali penerbitan Newsletter KI Pusat memberikan banyak sosialisasi tentang program dan kegiatan serta pembahasan isu Keterbukaan Informasi Publik kepada masyarakat luas khususnya kalangan KI Daerah, PPID Badan Publik, dan LSM. Penerbitan Newsletter KIP dengan edisi yang telah ditingkatkan kualitas penulisan dan perbaikan rubrikasi ini sacara nyata mampu memberikan dampak positif. Dampak positif yang ditunjukkan dari peningkatan pengelolaan Newsletter KIP ini bisa dilihat dari animo yang besar Komisioner KI Provinsi. Setiap edisi penerbitan Newsletter KIP selalu menjadi perhatian serius dari para Komisioner KI Daerah. Bahkan mereka harus bersusahpayah memotret cover Newsletter untuk share ke rekan-rekannya di daerah, ini menandakan minat mereka sangat tinggi terhadap penerbitan majalah ini. Dengan demikian, kehadiran Newsletter edisi baru ini memberikan banyak inspirasi dari Komisioner KI Daerah. Indikator ini menunjukkan pentingnya inovasi penerbitan ini sehingga mampu lebih meningkatkan promosi KIP ke publik Advetorial Advetorial adalah Publikasi Program Kerja dan Keberhasilan yang dilakukan oleh lembaga berupa tulisan dan foto yang telah disetujui PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk kepentingan promosi atau sosialisasi program kepada masyarakat luas atau publik, Komisi Informasi Pusat sudah melaksanakan penayangan Advetorial yang termudi di media cetak: 1. Majalah Sindo Weekly, judul Tim Panitia Seleksi Penerimaan Calon Komisioner KIP Periode LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

21 2. Majalah GATRA, judul Indonesia Bangkit melalui Keterbukaan Informasi Publik 3. Majalah GATRA, judul Pelaksanaan UU No.14 Tahun 2008 dan Pemeringkatan Badan Publik Tahun Pemantauan Media Cetak dan Online Nasional tentang Issu Keterbukaan Informasi Publik Pemantauan media cetak dan online nasional sudah mulai dilaksanakan melalui Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Komisi Informasi Pusat Nomor: 16A/KEP/KPA/SET.KIP/KOMINFO/02/2013 tertanggal 28 Februari 2013 dan Nomor: 30B/KEP/KPA/SET.KIP/KOMINFO/07/2013 tertanggal 31 Juli 2013 tentang Pembentukan Tim Pemantauan Media Cetak dan Online Nasional tentang Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Pusat 2013 dengan melibatkan Pusat Informasi Humas dan Ditjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hal ini bertujuan untuk mendokumentasikan berita yang terkait dengan keterbukaan informasi publik, baik media cetak maupun online, kegiatan ini bertujuan sebagai bahan referensi KI Pusat dalam melihat sisi pemberitaan mengenai keterbukaan informasi ataupun mengenai lembaga Komisi Informasi Pusat. Media yang dipantau oleh Tim diantaranya adalah: Cetak (Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Republika, Jurnal Nasional. Rakyat Merdeka, Seputar Indonesia, Majalah Gatra, Majalah Tempo). Elektronik (Media Online: dll). Kategori pemberitaan yang dipantau dibagi menjadi 4 Kategori: 1). Terkait Keterbukaan Informasi; 2). Komisi Informasi Pusat; 3). Komisioner Komisi Informasi Pusat sebagai Narasumber; 4). Komisi Informasi Provinsi. Adapun hasil dari pemantauan media massa cetak sebagai berikut: LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

22 Rekap Pemberitaan Media Massa Cetak bulan 3-30 September 2013 No Kategori Kompas Republika Media Indonesia Jurnal Nasional Koran Tempo Koran Sindo Rakyat Merdeka Majalah Gatra Majalah Tempo 1 Lembaga KI Pusat Komisioner sebagai Narasumber Keterbukaan Informasi Publik Terkait Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Provinsi TOTAL Rekap Pemberitaan Media Massa Cetak bulan Oktober 2013 No Kategori Kompas Republika Media Indonesia Jurnal Nasional Koran Tempo Koran Sindo Rakyat Merdeka Majalah Gatra Majalah Tempo 1 Lembaga KI Pusat Komisioner sebagai Narasumber Keterbukaan Informasi Publik Terkait Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Provinsi TOTAL LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

23 Rekap Pemberitaan Media Massa Cetak bulan November 2013 No. Kategori Kompas Republika Media Indonesia Jurnal Nasional Koran Tempo Koran Sindo Rakyat Merdeka Majalah Gatra Majalah Tempo TOTAL 1 Lembaga KI Pusat Komisioner sebagai Narasumber Keterbukaan Informasi Publik Terkait Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Provinsi Rekap Pemberitaan Media Massa Cetak bulan Desember 2013 No. Kategori Kompas Republika Media Indonesia Jurnal Nasional Koran Tempo Koran Sindo Rakyat Merdeka Majalah Gatra Majalah Tempo TOTAL 1 Lembaga KI Pusat Komisioner sebagai Narasumber Keterbukaan Informasi Publik Terkait Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Provinsi LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

24 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Terkait Keterbukaan Informasi setiap bulannya sangat dinamis dan cukup banyak isunya. Sedangkan Kategori Komisioner Komisi Informasi Pusat sebagai Narasumber masih kosong setiap bulannya Iklan Layanan Masyarakat tentang Keterbukaan Informasi Publik Untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, maka diperlukan sebuah penayangan Iklan Layanan Masyarakat yang berisi pesan-pesan tentang keterbukaan informasi publik. Iklan Layanan Masyarakat selain sedang banyak disukai, pada salah satu sisi dapat membantu menyampaikan serta memberikan informasi tentang keterbukaan informasi secara lebih utuh dan menyatu secara kontinyu. Iklan Layanan Masyarakat atau Publik Service Announcement (PSA) merupakan media efektif dalam menjangkau khalayak luas, karena di dalamnya ada 3 kekuatan yang menjadi unik dalam penyampaian informasi tersebut seperti gambar, narasi, dan musik. Penayangan Iklan Layanan Masyarakat ini dilakukan dengan memanfaatkan media massa yang ada, salah satu media yang dipilih oleh Komisi Informasi pusat adalah audio atau lebih dikenal dengan Radio. Komisi Informasi Pusat memilih Radio karena memiliki karakteristik dan keunggulan diantaranya sebagai berikut: a. Mampu menyampaikan pesan secara langsung tanpa dipengaruhi oleh jarak dan waktu b. Mampu membentuk theather of mind bagi para pendengarnya c. Mudah diingat dan dipahami maksud dan tujuan dari Iklan Layanan Masyarakat Komisi Informasi Pusat. Dengan berbagai keunggulan media radio tersebut, maka diharapkan penayangan Iklan Layanan Masyarakat mengenai keterbukaan informasi publik yang dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat akan mampu disosialisasikan dengan baik sehingga mampu memberikan hasil yang efektif dan efisien. Target yang dicapai dari PSA Komisi Informasi Pusat adalah: a. Meningkatnya awareness masyarakat akan informasi mengenai Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. b. Tersosialisasinya tugas pokok dan fungsi Komisi Informasi. Iklan layanan masyarakat tentang keterbukaan informasi ini bertujuan untuk mengenalkan Komisi Informasi dan Apa itu Badan Publik serta Hak dan Kewajibannya. Iklan Layanan Masyarakat pada tahun ini ditayangkan di Televisi dan Radio. Pada tahun 2013 Komisi Informasi Pusat hanya menayangkan Iklan Layanan Masyaralat melalui Jaringan Radio 68H (200 LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

25 Stasiun Radio Daerah), mulai dari tanggal 5 November sampai dengan 5 Desember 2013 dengan durasi penayangan 60 menit yang disiarkan setiap hari Peringatan Internasional Right to Know Day Hari Hak untuk Tahu Interasional. Kegiatan Peringatan Right to Know Day (RTKD) Right to Know Day atau Hari Hak untuk Tahu diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 28 September terutama di negara-negara yang telah efektif menerapkan aturan tentang transparansi, Right to Information (RTI) Act, atau Freedom of Information (FOI) Law. Right to Know Day di Dunia dimulai di Sofia, Bulgaria. Gagasan tersebut muncul pada saat pertemuan Internasional tentang advokasi informasi yang berhasil mencetuskan perlunya 1 (satu) hari khusus diberikan untuk mempromosikan kebebasan informasi di dunia. Tujuan adanya Hari Hak untuk Tahu, untuk meningkatkan kesadaran global dari individu untuk mengakses informasi pemerintah dan juga untuk mempromosikan akses informasi yang mengacu pada Hak Asasi Manusia. Prinsip Utama RTK Sebagai berikut : 1. Akses informasi adalah Hak setiap orang; 2. Informasi yang dirahasiakan adalah pengecualian; 3. Hak untuk Tahu diaplikasikan di semua lembaga publik; 4. Semua permintaan menjadi cepat, sederhana, dan tanpa biaya; 5. Para pejabat memiliki tugas untuk melayani Pemohon; 6. Penolakan harus berdasarkan Undang-Undang; 7. Kepentingan publik menjadi Hak yang lebih tinggi dari kerahasiaan; 8. Setiap orang memiliki hak untuk mengkritisi keputusan yang merugikan; 9. Lembaga publik harus proaktif menginformasikan tentang lembaganya; 10. Hak tersebut dijamin oleh lembaga independen. Tujuan : dari kegiatan ini adalah mensosialisasikan dan mengedukasi Masyarakat dan Badan Publik untuk mengimplementasikan UU KIP secara optimal, menguatkan komitmen bersama akan pelaksanaan UU KIP, mencapai dukungan penuh dari pemerintah agar konsisten dalam melaksanakan penyelenggaraan negara yang baik, transparan dan akuntabel. Acara ini diperingati tanggal 28 September 2013, Komisi Informasi Pusat dan didukung oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelanggerakan kegiatan tersebut di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Tenggara. LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

26 Acara ini dimeriahkan dengan Lenong Betawi tentang Keterbukaan Informasi, kemudian dilanjutkan dengan Seruan Keterbukaan Informasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Bapak Priyo Budi Santoso. Acara ditutup dengan menggelar Aksi Simpatik Keterbukaan Informasi Publik disekitar lapangan silang monas tenggara dengan menandatangai spanduk Hari Hak untuk Tahu, membagikan sticker dan flyer kepada masyarakat yang sedang berada dilingkungan monas dan juga dibagikan kepada sejumlah PPID Badan Publik dan/atau yang mewakilinya. Dalam kegiatan ini juga Komisi Informasi Pusat mendapatkan sponsor dari Pupuk Sriwijaya berupa Kaos yang digunakan pada saat kegiatan berlangsung. 3. Penutup Demikian Laporan tentang Pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang KI Pusat tahun 2013 sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang yang diberikan UU KIP kepada KI Pusat. Selain sebagai bentuk pertanggungjawabkan KI Pusat, laporan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk komitmen KI Pusat sebagai lembaga yang diberikan fungsi melaksanakan UU KIP dan peraturan pelaksananya untuk terus memajukan dan memberikan contoh keterbukaan Informasi Publik kepada setiap badan publik yang ada. LAPORAN KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN

SELAMAT DAN SUKSES. Pelakasanaan Konfrensi Asia Afrika 2015

SELAMAT DAN SUKSES. Pelakasanaan Konfrensi Asia Afrika 2015 SELAMAT DAN SUKSES Pelakasanaan Konfrensi Asia Afrika 2015 DARI REDAKSI Inf orm asi Publik Penerbit: Komisi Informasi Pusat RI Pengarah/Penanggung Jawab: Ketua dan Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat Dewan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI KOTA CIREBON Sekretariat ; Jl. ARAFURU (Komplek TNI-AL Dewa Ruci) Tlp/Fax. (0231) , Kota Cirebon 45131

LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI KOTA CIREBON Sekretariat ; Jl. ARAFURU (Komplek TNI-AL Dewa Ruci) Tlp/Fax. (0231) , Kota Cirebon 45131 Kata Pengantar UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan jaminan hukum bagi setiap orang untuk memperoleh informasi sebagai salah satu hak asasi manusia, sebagaimana diatur dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur. No.275, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur. PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR LAYANAN DAN PROSEDUR

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2015 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1. LATAR BELAKANG... 3 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...

Lebih terperinci

daftar isi daftar isi DARI REDAKSI

daftar isi daftar isi DARI REDAKSI DARI REDAKSI daftar isi daftar isi Dari Redaksi... 02 Laporan Utama... 03 Aspirasi... 09 Fokus...11 Kegiatan KI Pusat...14 Sidang KI Pusat... 20 Opini...37 Kegiatan KI Provinsi... 38 2 Buka! EDISI 07 Januari

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PEMERINGKATAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 ISTANA WAKIL PRESIDEN RI JAKARTA JUM AT, 12 DESEMBER 2014 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 117/V/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 117/V/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 117/V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Januari 2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Ketua, Ir. Drs. Muhammad Syauqie, MM. Laporan Tahunan 2014 (iii)

KATA PENGANTAR. Mataram, Januari 2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Ketua, Ir. Drs. Muhammad Syauqie, MM. Laporan Tahunan 2014 (iii) KATA PENGANTAR Alhamdulillah, atas Rahmat dan Karunia Allah SWT penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Komisi Informasi Provinsi NTB Tahun 2014 dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi amanat

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA Bambang Heriyanto, S.H., M.H. Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Disampaikan pada Rapat Kerja Kementerian

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 011/I/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 011/I/KIP-PS-A/ IDENTITAS A S L I KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 011/I/KIP-PS-A/2014 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB. : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB. : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB KEGIATAN TEMA : Diskusi Terbatas : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi TAHUN 2017 1 A. PENDAHULUAN Informasi

Lebih terperinci

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Komisi Informasi

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Komisi Informasi Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Komisi Informasi UU KIP pasal 4 : Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini Setiap Orang berhak: 1. Melihat dan

Lebih terperinci

2016, No Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No

2016, No Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No No.1309, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Metode dan Teknik Evaluasi (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 14). PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT

KOMISI INFORMASI PUSAT KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 347/X/KIP-PS-A/2013 'asli KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

Laporan Layanan Informasi Publik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Laporan Layanan Informasi Publik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Komisi Informasi Pusat Tahun 2016 PPID Komisi Informasi Pusat Siap Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Cepat, Tepat Waktu, Berbiaya Ringan dan Cara Sederhana Daftar Isi Kata Pengantar... i BAGIAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT PENYUSUNAN PROGRAM DAN TAHUN SEKRETARIAT KOMISI INFOASI PUSAT KODE SUBKOMPONEN) UTAMA PENDUKUNG 3020 Dukungan 14,366,700,000 14,366,700,000 Manajemen dan 001 Dukungan Persentase (%) 85% 85% 1. Penanganan

Lebih terperinci

ASLI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 220/VII/KIP-PS-M-A/ IDENTITAS

ASLI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 220/VII/KIP-PS-M-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA ASLI PUTUSAN Nomor: 220/VII/KIP-PS-M-A/2012 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

1. IDENTITAS. Terhadap. [1.2] Telah membaca surat permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa surat-surat Termohon;

1. IDENTITAS. Terhadap. [1.2] Telah membaca surat permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa surat-surat Termohon; KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 079/IV/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan Republik Indonesia Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik PPID Kementerian Keuangan Tahun 2014 Daftar Isi 4 8 12 14 16 17 Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 007/I/KIP-PS-A/2014 X. IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 007/I/KIP-PS-A/2014 X. IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 007/I/KIP-PS-A/2014 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA X. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia PARADIGMA BARU PELAYANAN INFORMASI DALAM ERA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK *) Oleh : Amin Sar Manihuruk, Drs,

Lebih terperinci

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar HAK AKSES INFORMASI PUBLIK Oleh: Mahyudin Yusdar PENGAKUAN HAK ATAS INFORMASI Pengakuan terhadap hak atas informasi di negara-negara demokrasi sekaligus merupakan sarana untuk: memantau dan mengawasi penyelenggaraan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom No.1190, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Anggota. Seleksi dan Penetapan. Pelaksanaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 12). PERATURAN KOMISI

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN. Nomor: 067/1V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN. Nomor: 067/1V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS ASLI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 067/1V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 254/1V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 254/1V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 254/1V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 367/XI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDOENSIA 1.

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 367/XI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDOENSIA 1. KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 367/XI/KIP-PS-A/2013 ASLI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDOENSIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1252, 2017 BEKRAF. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan Aipda Tut Harsono No. 47,

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2014 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 2015 I. Pendahuluan Dalam Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor sepanjang tahun 2015, masih memerlukan langkah-langkah penyempurnaan.

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo No.1160, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Pemeriksaan Setempat (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 10). PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 046/V/KIP-PS-A-M/2014 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA Menimbang Majelis Komisioner Komisi Informasi Pusat telah memeriksa kewenangan Komisi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649, 2013 KOMISI INFORMASI. Sengketa Informasi Publik. Penyelesaian. Prosedur. Pencabutan. PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM DI

Lebih terperinci

Pasal 4. (1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang Undang ini.

Pasal 4. (1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang Undang ini. CAPAIAN POSITIP DALAM UU KIP PELEMBAGAAN /PENGAKUAN Pasal 4 Kecuali ayat (3) yang masih mensyaratkan permintaan HAK PUBLIK ATAS INFORMASI (1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 335/IX/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 335/IX/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 335/IX/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 21/XII/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 21/XII/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG PUTUSAN NOMOR : 21/XII/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI INFORMASI DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI INFORMASI DAERAH SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI INFORMASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT

KOMISI INFORMASI PUSAT KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 108/V/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDOENSIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 45/I/KIP/PS-M-A/2011. menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik Nomor Registrasi: 45/l/KIP/PS-M- A/2011 yang diajukan oleh:

PUTUSAN Nomor: 45/I/KIP/PS-M-A/2011. menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik Nomor Registrasi: 45/l/KIP/PS-M- A/2011 yang diajukan oleh: SALINAN KOMISI INFORMASI PUSAT PUTUSAN Nomor: 45/I/KIP/PS-M-A/2011 menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik Nomor Registrasi: 45/l/KIP/PS-M- A/2011 yang diajukan oleh: Nama : Muhammad Hidayat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 26/PTS/KIP-SU/VIII/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS

PUTUSAN. Nomor : 26/PTS/KIP-SU/VIII/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS PUTUSAN Nomor : 26/PTS/KIP-SU/VIII/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 207/VI/KIP-PS-M-A/2012 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Iniormasi Pusat Republik Indonesia yang memeriksa, memulus,

Lebih terperinci

Dualisme melihat Kedudukan hukum Pemohon Informasi

Dualisme melihat Kedudukan hukum Pemohon Informasi Dualisme melihat Kedudukan hukum Pemohon Informasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat dan Forum Wakcabalaka (Forum penggiat keterbukaan informasi publik di Jawa Barat) telah melaksanakan diskusi mengenai

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 36/PTS/KIP-SU/IX/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS

PUTUSAN. Nomor : 36/PTS/KIP-SU/IX/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS PUTUSAN Nomor : 36/PTS/KIP-SU/IX/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 005/I/KIP-PS-A/ IDENTITAS

PUTUSAN Nomor: 005/I/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 005/I/KIP-PS-A/2014 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN No: 340/IX/KIP -PS-A-M/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN No: 340/IX/KIP -PS-A-M/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA, KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN No: 340/IX/KIP -PS-A-M/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Majelis Komisioner Komisi Informasi Pusat telah memeriksa kewenangan Komisi

Lebih terperinci

Ringkasan LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT 2011

Ringkasan LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT 2011 Ringkasan LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT 2011 Komisi Informasi (KI) Provinsi Informasi Jawa Barat ditetapkan tanggal 19 April 2011 berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 821.2/Kep.566

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor: 07/PTS/KIP-SU/II/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS

PUTUSAN. Nomor: 07/PTS/KIP-SU/II/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS PUTUSAN Nomor: 07/PTS/KIP-SU/II/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.939, 2013 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Informasi Publik. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana APBN APBN APBN. Rp ,00,00, ,00 APBN APBN APBN

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana APBN APBN APBN. Rp ,00,00, ,00 APBN APBN APBN data per 08/02/207 RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA : SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN ANGGARAN : 207 No Nama Volume Pagu Dukungan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : TAHUN TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

Lebih terperinci

TAMBAHAN BERITA NEGARA RI

TAMBAHAN BERITA NEGARA RI No.5 TAMBAHAN BERITA NEGARA RI KOMISI INFORMASI. Sengketa Informasi Publik. Penyelesaian. Prosedur. Pencabutan.(Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 649) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 15/X/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 15/X/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG SALINAN PUTUSAN NOMOR : 15/X/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI YUDISIAL

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 357/X/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 357/X/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 357/X/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi

Lebih terperinci

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG,

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT

KOMISI INFORMASI PUSAT I. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). a. Pasal 23 Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang ini dan peraturan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN. Nomor: 189/V/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN. Nomor: 189/V/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 189/V/KIP-PS-A/2012 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN. Nomor: 010/I/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN. Nomor: 010/I/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA ASLI PUTUSAN Nomor: 010/I/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 A. Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGANUGERAHAAN KETERBUKAAN INFORMASI BADAN PUBLIK TAHUN 2017 JAKARTA, ISTANA WAKIL PRESIDEN, 21 DESEMBER 2017

LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGANUGERAHAAN KETERBUKAAN INFORMASI BADAN PUBLIK TAHUN 2017 JAKARTA, ISTANA WAKIL PRESIDEN, 21 DESEMBER 2017 Yang terhormat, KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGANUGERAHAAN KETERBUKAAN INFORMASI BADAN PUBLIK TAHUN 2017 JAKARTA, ISTANA WAKIL PRESIDEN, 21 DESEMBER 2017

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUI

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: No. 70/XII/KIP-PS-M-A/2010 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUI V 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi

Lebih terperinci

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 DAFTAR ISI Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik 1 Gambaran Umum Perkembangan Tahun 2015 4 Rincian

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 207/VI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Instansi Pemerintah. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat

Instansi Pemerintah. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat 2014 Laporan KATA PENGANTAR Kinerja Instansi Pemerintah Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM... 3 III. MAKSUD DAN TUJUAN... 4 IV. KLASIFIKASI INFORMASI...

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 157, 2017 KEMENDAGRI. Pelayanan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 18/X/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 18/X/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG SALINAN PUTUSAN NOMOR : 18/X/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

Penyelesaian Sengketa di Komisi Informasi

Penyelesaian Sengketa di Komisi Informasi 1 Penyelesaian Sengketa di Komisi Informasi 2 Skema Waktu Permohonan masuk ke PPID 10 + 7 hari Keberatan masuk ke Atasan PPID 30 hari Proses persidangan di Komisi Informasi Tunggu relas Sengketa masuk/didaftarkan

Lebih terperinci

AJUDIKASI NONLITIGASI

AJUDIKASI NONLITIGASI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA BUKU SAKU AJUDIKASI NONLITIGASI GEDUNG GRAHA PPI LT. 5 JL. ABSUL MUIS NO. 8 TANAH ABANG JAKARTA PUSAT TELP./FAX (62-21) 34830757 komisiinformasi.go.id @KIPusat

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KO

2017, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KO No.429, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Pengklasifikasian Informasi Publik. PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGKLASIFIKASIAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri. 1 I. PENGANTAR Di era globalisasi saat ini kebutuhan dan keterbukaan akan informasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia dalam mengembangkan wawasan serta ilmu baik secara pribadi maupun golongan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PROVINSI DKI JAKARTA. Buku Saku Keterbukaan Informasi Publik

KOMISI INFORMASI PROVINSI DKI JAKARTA. Buku Saku Keterbukaan Informasi Publik KOMISI INFORMASI PROVINSI DKI JAKARTA Buku Saku Keterbukaan Informasi Publik KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami haturkan dengan telah terbitnya buku saku tentang informasi Publik

Lebih terperinci

49/PIH/KOMINFO/7/2011

49/PIH/KOMINFO/7/2011 Siaran Pers No. 49/PIH/KOMINFO/7/2011 tentang Peringatan Sangat Serius Bagi Badan Publik (Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif) Pusat dan Daerah Yang Belum Menetapkan Pejabat Yang Bertanggung Jawab Dalam

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 053/V/KIP-PS-A/20I4 1. IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 053/V/KIP-PS-A/20I4 1. IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 053/V/KIP-PS-A/20I4 I ASLI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK,

Lebih terperinci

Pusat Pelayanan Informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Pusat Pelayanan Informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Buku Saku Pusat Pelayanan Informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah i Daftar Isi Daftar isi... ii Kata

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 232/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 232/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 232/VI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA PROSES PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 078/IV/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 078/IV/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 078/IV/KIP-PS-A/2013 ASLI KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang menerima, memeriksa, dan memutus

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selaku pejabat publik dengan masyarakat. Dan komunikasi tersebut akan berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. selaku pejabat publik dengan masyarakat. Dan komunikasi tersebut akan berjalan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi adalah kebutuhan pokok bagi setiap manusia untuk dapat mengembangkan hidupnya baik secara politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya serta keamanan dalam

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5729); 4. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahu

2017, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5729); 4. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1826, 2017 BAWASLU. Penyelesaian Sengketa Pemilu. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.1211 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BAGIAN HUMAS DAN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA BIRO HUKUM, HUMAS, DAN PENGAWASAN INTERNAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat 2016 Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Daftar Isi I. Latar Belakang Masalah... 4 II. Maksud

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

2015, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1159, 2015 KI. Mediator Pembantu. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 9). PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG MEDIATOR

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN Nomor : 020/V/KI-SB/PS-A/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa

Lebih terperinci