BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Liana Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Deskriptif Efektivitas pengelolaan dana Program Kemitraan BUMN sebelum Penerapan Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013 Berikut ini adalah tabel Efektivitas pengelolaan dana Program Kemitraan BUMN sebelum Penerapan Peraturan Menteri BUMN yang diambil dari Laporan Tahunan BUMN tahun Berdasarkan data tersebut: Tabel 5.1 Efektivitas Pengelolaan Dana Program Kemitraan Sebelum Penerapan Peraturan Menteri BUMN Nama BUMN Efektivitas Nilai Efektivitas Kolektibilitas Tingkat Kolektibilitas Perum Peruri 85,00% Skor 2 28,00% Ragu-ragu PT Dahana 96,62% Skor 3 78,92% Kurang lancar PT Pindad 90,48% Skor 3 79,58% Kurang lancar PT Telkom Tbk 74,18% Skor 0 107,14% Lancar PT Asuransi ABRI 92,47% Skor 3 85,92% Kurang lancar PT Asuransi Jasa Indonesia 36,28% Skor 0 30,40% Ragu-ragu PT Biro Klasifikasi Indonesia 91,65% Skor 3 77,89% Kurang lancar PT Hutama Karya 92,80% Skor 3 88,17% Kurang lancar PT PLN 91,65% Skor 3 40,40% Ragu-ragu PT Aneka Tambang Tbk 86,58% Skor 2 75,10% Kurang lancar PT Pertamina 83,66% Skor 1 75,10% Kurang lancar PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 103,00% Skor 3 81,29% Kurang lancar PT Timah Tbk 64,34% Skor 0 56,35% Ragu-ragu PT Bali Tourism Development Corporation 91,07% Skor 3 79,76% Kurang lancar PT Garuda Indonesia Tbk 92,77% Skor 3 80,35% Kurang lancar 62
2 63 Untuk memudahkan dalam melihat Efektivitas pengelolaan dana Program Kemitraan BUMN sebelum Penerapan Peraturan Menteri BUMN dapat dilihat dalam gambar berikut ini: a. Efektivitas Penyaluran dana Perum Gambar 5.1 Diagram Frekuensi Efektivitas
3 64 Nilai Efektivitas Series1; Skor 0; 3; 20% Series1; Skor 3; 9; 60% Skor 0 Series1; Skor Skor 1 1; 1; Skor 7% 2 Skor 3 Series1; Skor 2; 2; 13% Gambar 5.2 Diagram Frekuensi Nilai Efektivitas Tabel diatas menunjukkan frekuensi nilai efektivitas penyaluran dana kemitraan BUMN tahun Mayoritas nilai sebanyak 60% dari sample penelitian adalah nilai efektivitas perusahaannya dalam kategori skor 3 (penyaluran >90% dari dana tersedia) dan paling sedikit yang nilai efektivitas perusahaannya dalam kategori skor 1 ( 80% penyaluran 85% dari dana tersedia) yaitu sebesar 7%. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN tahun PER-10/MBU/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, efektivitas penyaluran dihitung berdasarkan jumlah dana yang disalurkan dibandingkan dari dana tersedia.
4 65 Pada peraturan Menteri BUMN No Per-05/MBU/2007, sumber dana dalam penggunaan program kemitraan adalah berasal dari saldo laba tahun sebelumnya maksimum 2%. Sehingga setiap BUMN yang mengalami keuntungan, wajib menyalurkan 2% laba tersebut untuk program kemitraan. Namun, dalam pelaksanaannya meski dana kemitraan sudah tersedia, penyaluran dana tersebut belum tentu efektif. Ketidakefektifan tersebut dihitung dari persentase penyaluran dana dibagi dana yang tersedia. Kemudian persentase tersebut di terjemahkan dalam bobot yang nilai dan kriteria nya sudah diatur oleh Peraturan Mentri BUMN. BUMN yang memiliki nilai persentase efektivitas penyaluran yang rendah adalah Telkom, Timah, Jasindo, dan Pertamina. Dengan skala perusahaan yang besar, BUMN tersebut kurang fokus dalam pengelolaan dana kemitraan yang disebabkan kurangnya keahlian dimana bukan merupakan industri utama perusahaan. Program kemitraan dijadikan sebagai program tambahan untuk menaati peraturan Menteri BUMN.
5 66 b. Tingkat Kolektibilitas dana Perum Peruri Gambar 5.3 Diagram Frekuensi Tingkat Kolektibilitas Tingkat Kolektibilitas Series1; Lancar; 1; 6% Series1; Macet; 0; 0% Series1; Raguragu; 4; Macet 27% Ragu-ragu Kurang lancar Lancar Series1; Kurang lancar; 10; 67% Gambar 5.4 Diagram Frekuensi Nilai Kolektibilitas
6 67 Tabel diatas menunjukkan frekuensi tingkat kolektibilitas BUMN berdasarkan data Laporan Tahunan tahun Mayoritas tingkat kolektibilitas sebanyak 67% adalah tingkat kolektibilitas perusahaannya dalam kategori kurang lancar dan paling sedikit yang tingkat kolektibilitas perusahaannya dalam kategori Lancar yaitu sebesar 6%. Dalam aktivitas pengelolaan dana kemitraan menurut SOP, terdapat kegiatan pemantauan dan pembinaan terhadap mitra binaan, dalam hal ini termasuk memantau dana pinjaman. Dana pinjaman yang sudah jatuh tempo harus di tagihkan oleh BUMN untuk dapat digunakan sebagai modal pinjaman bagi mitra binaan lainnya. Perputaran kas masuk hasil dari pembayaran pinjaman tentunya akan berdampak pada aktivitas operasi program kemitraan. Pinjaman yang macet, menunjukan bahwa pemantauan atas penyaluran dana kurang baik. Dalam gambar 5.3, BUMN dengan tingkat kolektibilitas tertinggi adalah Telkom, dengan tingkat penyaluran yang rendah namun kolektibilas tinggi maka dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2012, Telkom berfokus pada aktivitas penagihan pinjaman. Tingkat kolektibiltas terendah adalah Peruri dengan angkat 28%. Dengan nilai efektivitas penyaluran yang tinggi namun kolektibilitas yang rendah, maka dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2012, Peruri berfokus pada aktivitas penyaluran sedangkan penagihan belum dilakukan dengan baik.
7 Efektivitas pengelolaan dana Program Kemitraan BUMN setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013 Berikut ini adalah tabel Efektivitas pengelolaan dana Program Kemitraan BUMN setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013: Tabel 5.2 Efektivitas Pengelolaan Dana Program Kemitraan Setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN Nama BUMN Efektivitas Nilai Efektivitas Kolektibilitas Tingkat Kolektibilitas Perum Peruri 92,50% Skor 3 21,00% Macet PT Dahana 90,32% Skor 3 86,29% Kurang lancar PT Pindad 42,95% Skor 0 79,64% Kurang lancar PT Telkom Tbk 30,17% Skor 0 184,56% Lancar PT Asuransi ABRI 87,35% Skor 2 85,62% Kurang lancar PT Asuransi Jasa Indonesia 22,93% Skor 0 12,01% Macet PT Biro Klasifikasi Indonesia 35,00% Skor 0 35,00% Ragu-ragu PT Hutama Karya 0,00% Skor 0 42,10% Ragu-ragu PT PLN 5,23% Skor 0 14,41% Macet PT Aneka Tambang Tbk 93,47% Skor 3 77,46% Kurang lancar PT Pertamina 8,41% Skor 0 49,56% Ragu-ragu PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 50,00% Skor 0 78,16% Kurang lancar PT Timah Tbk 27,63% Skor 0 41,65% Ragu-ragu PT Bali Tourism Development Corporation 4,69% Skor 0 66,26% Ragu-ragu PT Garuda Indonesia Tbk 20,09% Skor 0 77,96% Kurang lancar Untuk memudahkan dalam melihat Efektivitas pengelolaan dana Program Kemitraan BUMN setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
8 69 a. Efektivitas Penyaluran dana Perum Peruri Gambar 5.5 Diagram Frekuensi Efektivitas Penyaluran Series1; Skor 3; 3; 20% Nilai Efektivitas Series1; Skor Series1; 2; 7% Skor 1; 0; 0% Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Series1; Skor 0; 11; 73% Gambar 5.6 Diagram Frekuensi Nilai Efektivitas
9 70 Tabel diatas menunjukkan frekuensi nilai efektivitas perusahaanperusahaan BUMN setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013. Mayoritas nilai efektivitas perusahaan-perusahaan sebanyak 73% adalah nilai efektivitas perusahaannya dalam kategori skor 0 (Penyaluran < 80% dari dana tersedia) dan paling sedikit yang nilai efektivitas perusahaannya dalam kategori skor 2 (85% penyaluran 90% dari dana tersedia) yaitu sebesar 7%. Pada tahun 2013, efektivitas penyaluran dana kemitraan menurun drastis. Hal ini terlihat dari skor yang menurun dan lebih banyak BUMN dengan skor 0. Hal ini disebabkan oleh terbitnya peraturan Per-05/MBU/2013 surat edaran S- 92/DS.MBU/2013 yang berisi mengenai penghentian penyaluran dana kemitraan. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas temuan BPK mengenai indikasi penyelewengan dana program kemitraan. Pada gambar 5.5, BUMN yang masih menyalurkan dana program kemitraan dengan angka tinggi adalah Peruri dan Antam. Sedangkan BUMN yang penyaluran dana kemitraannya rendah hampir mencapai 73%. Hal ini menujukan bahwa Peraturan menteri BUMN Per-05/MBU/2013 surat edaran S- 92/DS.MBU/2013 sangat berdampak pada aktivitas program kemitraan BUMN meski masih ada beberapa BUMN yang tidak mengikuti peraturan tersebut dan tetap melakukan aktivitas penyaluran.
10 71 b. Tingkat Kolektibilitas dana Perum Gambar 5.7 Diagram Frekuensi Tingkat Kolektibilitas Tingkat Kolektibilitas Series1; Kurang lancar; 6; 40% Series1; Lancar; 1; 7% Series1; Macet; 3; 20% Macet Ragu-ragu Kurang lancar Lancar Series1; Raguragu; 5; 33% Gambar 5.8 Diagram Frekuensi Nilai Kolektibilitas
11 72 Tabel diatas menunjukkan frekuensi tingkat kolektibilitas perusahaanperusahaan BUMN setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013. Mayoritas tingkat kolektibilitas perusahaan-perusahaan sebanyak 40% adalah tingkat kolektibilitas perusahaannya dalam kategori kurang lancar dan paling sedikit yang tingkat kolektibilitas perusahaannya dalam kategori Lancar yaitu sebesar 7%. Pada gambar 5.7, tingkat kolektibilitas tertinggi diperoleh Telkom. Pada tahun 2013 ini, Telkom tetap konsisten dalam memfokuskan aktivitas penagihan atas pinjaman. Meski dana yang disalurkan tidak optimal, namun dengan koletibilitas yang tinggi maka dana yang telah disalurkan tersebut dapat kembali menjadi kas masuk bagi perusahaan dan perputaran piutang menjadi lancar Uji Asumsi Distribusi Normal Untuk membuktikan bahwa data efektivitas pengelolaan dana program kemitraan BUMN sebelum dan sesudah penerapan peraturan menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013 berbeda atau tidak secara signifikan, maka dilakukan uji kesamaan dua nilai rata-rata keadaan awal dengan menggunakan metode uji-t. Metode uji-t berpasangan merupakan analisis parametrik dimana terdapat asumsi yang harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu normalnya distribusi masing-masing kelompok data yang kemudian akan diolah. Apabila normalitas data terpenuhi, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai gain yang akan digunakan dalam uji perbandingan rata-rata (uji -t). Namun permasalahan terjadi ketika asumsi tidak terpenuhi. Karena kita tidak selalu dapat membuat asumsi itu, dan memang dalam beberapa contoh data tidak dapat dibuat
12 73 asumsi, maka kita dapat menganalisis data dengan metode yang dikenal sebagai metode nonparametrik atau metode tanpa distribusi. Uji peringkat-bertanda Wilcoxon untuk data berpasangan dapat dipakai untuk menguji perbedaan antara kedua kelompok data tersebut. Pengujian merupakan alternatif lain untuk uji-t parametrik yang paling berguna apabila peneliti ingin menghindari asumsi-asumsi dan persyaratan-persyaratan yang membatasi, yang semuanya itu diperlukan dalam uji-t Uji Normalitas Pengujian hipotesis: H 0 H 1 : Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal α : 0,05 Kriteria pengujian: Tolak H 0 dan terima H 1 jika χ 2 hitung > χ 2 tabel Terima H 0 dan tolak H 1 jika χ 2 hitung < χ 2 tabel Daerah penolakan dan penerimaan H 0 untuk uji normalitas: Daerah Daerah Penolakan Ho Penerimaan Ho 0 χ 2 tabel
13 74 Uji normalitas yang digunakan adalah metode uji normal Chi-Square. Berikut disajikan secara lengkap perhitungan hasil uji normalitas data sebelum dan sesudah penerapan peraturan Menteri BUMN pada program kemitraan baik pada efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran maupun terhadap tingkat kolektibilitas Efektivitas Penyaluran Dana Program Kemitraan Sebelum Dan Setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 Surat Edaran Nomor S-92/Ds.MBU/2013 Tabel 5.3 Uji Normalitas Data Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Efektivitas Penyaluran Dana Sebelum Penerapan Peraturan Menteri BUMN Batas Kelas Z Luas F(Ei) F(Oi) 35,780-3,012 0,014 0, ,972 49,624-2,162 0,074 1, ,115 62,968-1,343 0,211 3, ,426 76,312-0,523 0,316 4, ,639 89,656 0,296 0,258 3, , ,500 1, ,968 2 tabel 5,991
14 75 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 χ 2 tabel = 5,991 χ 2 hitung = 11,968 Dari perhitungan diperoleh nilai 2 hitung sebesar 11,968 dan dari tabel Chi- Square diperoleh nilai 2 tabel sebesar 5,991. Dengan demikian 2 hitung > 2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran dana sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN tidak berdistribusi normal.
15 76 Tabel 5.4 Uji Normalitas Data Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Efektivitas Penyaluran Data Setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN Batas Kelas Z Luas F(Ei) F(Oi) -0,500-1,200 0,146 2, ,508 18,694-0,641 0,201 3, ,314 37,388-0,097 0,211 3, ,432 56,082 0,448 0,167 2, ,500 74,776 0,992 0,100 1, ,152 93,970 1, ,906 2 tabel 5,991 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 χ 2 tabel = 5,991 χ 2 hitung = 9,906
16 77 Dari perhitungan diperoleh nilai 2 hitung sebesar 9,906 dan dari tabel Chi- Square diperoleh nilai 2 tabel sebesar 5,991. Dengan demikian 2 hitung > 2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran dana setelah penerapan peraturan Menteri BUMN tidak berdistribusi normal Tingkat Kolektibilitas Dana Program Kemitraan Sebelum Dan Setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN No 05/MBU/2013 Surat Edaran Nomor S-92/Ds.MBU/2013 Tabel 5.5 Uji Normalitas Data Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Tingkat Kolektibilitas Dana Sebelum Penerapan Peraturan Menteri BUMN Batas Kelas Z Luas F(Ei) F(Oi) 27,500-1,949 0,086 1, ,253 43,829-1,217 0,194 2, ,258 59,658-0,507 0,274 4, ,087 75,487 0,203 0,239 3, ,442 91,316 0,913 0,131 1, , ,645 1, ,510 2 tabel 5,991
17 78 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 χ 2 tabel = 5,991 χ 2 hitung = 10,510 Dari perhitungan diperoleh nilai 2 hitung sebesar 10,510 dan dari tabel Chi- Square diperoleh nilai 2 tabel sebesar 5,991. Dengan demikian 2 hitung > 2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data efektivitas pengelolaan dana terhadap tingkat kolektibilitas dana sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN tidak berdistribusi normal.
18 79 Tabel 5.6 Uji Normalitas Data Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Tingkat Kolektibilitas Dana Setelah Penerapan Peraturan Menteri BUMN Batas Kelas Z Luas F(Ei) F(Oi) 11,510-1,220 0,234 3, ,759 46,520-0,398 0,315 4, ,346 81,029 0,413 0,229 3, , ,539 1,224 0,090 1, , ,048 2,035 0,019 0, , ,058 2, ,878 2 tabel 5,991 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 χ 2 tabel = 5,991 χ 2 hitung = 5,878
19 80 Dari perhitungan diperoleh nilai 2 hitung sebesar 5,878 dan dari tabel Chi- Square diperoleh nilai 2 tabel sebesar 5,991. Dengan demikian 2 hitung < 2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data efektivitas pengelolaan dana terhadap tingkat kolektibilitas dana setelah penerapan peraturan Menteri BUMN berdistribusi normal. Secara ringkas, hasil uji normalitas sebelum dan sesudah penerapan peraturan Menteri BUMN dapat dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Data Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Efektivitas Penyaluran Dana Data 2 hitung 2 tabel Kesimpulan Sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN Setelah penerapan peraturan Menteri BUMN 11,968 5,991 9,906 5,991 Ho ditolak: Data Tidak Berdistribusi Normal Ho ditolak: Data Tidak Berdistribusi Normal Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa pada taraf signifikan α = 0,05 dan ukuran sampel sebanyak 15, diperoleh nilai 2 tabel sebesar 5,991. Dari data diperoleh nilai 2 hitung sebesar 11,968 untuk sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN dan 9,906 untuk setelah penerapan peraturan Menteri BUMN. Ternyata nilai 2 hitung untuk kedua kelompok data lebih besar dari 2 tabel. Hal ini menunjukkan bahwa data sebelum dan setelah penerapan peraturan
20 81 Menteri BUMN untuk efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran dana tidak berdistribusi normal. Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Data Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Tingkat Kolektibilitas Dana Data 2 hitung 2 tabel Kesimpulan Sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN Setelah penerapan peraturan Menteri BUMN 10,510 5,991 5,878 5,991 Ho ditolak: Data Tidak Berdistribusi Normal Ho diterima: Data Berdistribusi Normal Dari tabel 5.14 dapat dilihat bahwa pada taraf signifikan α = 0,05 dan ukuran sampel sebanyak 15, diperoleh nilai 2 tabel sebesar 5,991. Dari data diperoleh nilai 2 hitung sebesar 10,510 untuk sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN dan 5,878 untuk setelah penerapan peraturan Menteri BUMN. Ternyata nilai 2 hitung untuk data sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN lebih besar dari 2 tabel dan data setelah penerapan peraturan Menteri BUMN lebih kecil dari 2 tabel Hal ini menunjukkan bahwa data sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN tidak berdistribusi normal dan setelah penerapan peraturan Menteri BUMN untuk efektivitas pengelolaan dana terhadap tingkat kolektibilitas dana berdistribusi normal.
21 Pengujian Hipotesis Dari hasil uji normalitas terhadap kelompok-kelompok data tersebut di atas dapat diketahui bahwa masih terdapat pelanggaran terhadap asumsi pengujian parametrik. Oleh sebab itu pengujian akan dilakukan menggunakan metode nonparametrik, dalam hal ini menggunakan uji peringkat-bertanda Wilcoxon Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon Jika banyaknya pasangan sampel yang memiliki selisih tidak nol (N) lebih kecil atau sama dengan 25 sampel, maka pengujian hipotesis didasarkan pada harga-harga kritis distribusi sampling T. Pengujian hipotesis: H 0 : Kedua kelompok data cenderung sama (tidak berbeda signifikan) H 1 : Kedua kelompok data cenderung tidak sama (berbeda signifikan) α : 5% Kriteria uji: Tolak H 0 jika T hitung < T tabel Terima H 0 jika T hitung > T tabel
22 83 a. Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Efektivitas Penyaluran Dana Dengan bantuan aplikasi program SPSS versi 13.0 maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut: Efektivitas Penyaluran setelah Penerapan Peraturan - Efektivitas Penyaluran sebelum Penerapan Peraturan Ranks Negative Ranks Positive Ranks Ties Total N Mean Rank Sum of Ranks 13 a 8,69 113,00 2 b 3,50 7,00 0 c 15 a. Efektivitas Penyaluran setelah Penerapan Peraturan < Efektivitas Penyaluran sebelum Penerapan Peraturan b. Efektivitas Penyaluran setelah Penerapan Peraturan > Efektivitas Penyaluran sebelum Penerapan Peraturan c. Efektivitas Penyaluran setelah Penerapan Peraturan = Efektivitas Penyaluran sebelum Penerapan Peraturan Keterangan: Banyaknya pasangan observasi setelah penerapan peraturan Menteri BUMN yang lebih kecil daripada observasi sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN sebanyak 13 sampel dan mempunyai jumlah ranking (R 1 ) sebesar 113,00. Banyaknya pasangan observasi setelah penerapan peraturan Menteri BUMN yang lebih besar daripada observasi sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN sebanyak 2 sampel dan mempunyai jumlah ranking (R 1 ) sebesar 7,00. Tidak ada pasangan observasi setelah penerapan peraturan Menteri BUMN yang sama dengan observasi sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN
23 84 Artinya: Data efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran dana sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN cenderung memiliki partisipasi yang lebih besar daripada efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran dana setelah penerapan peraturan Menteri BUMN. Jumlah rangking untuk tanda paling sedikit (T) adalah tanda positif. Dalam perhitungan ini ada 2 tanda positif sehingga jumlah rangking untuk tanda positif tersebut adalah 7. Aturan keputusannya adalah tolak H 0 jika T hitung < T tabel. Dengan taraf kepercayaan sebesar 95% atau dengan sebesar 5% dan N = 15 didapat nilai T tabel sebesar 25. Dengan demikian kita dapat menolak H 0 (7 < 25). Ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok data efektivitas pengelolaan dana terhadap efektivitas penyaluran dana sebelum dan sesudah penerapan peraturan Menteri BUMN. b. Efektivitas Pengelolaan Dana Terhadap Tingkat Kolektibilitas Dana Dengan bantuan aplikasi program SPSS versi 13.0 maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut: Tingkat Kolektibilitas setelah Penerapan Peraturan - Tingkat Kolektibilitas sebelum Penerapan Peraturan Ranks Negative Ranks Positive Ranks Ties Total N Mean Rank Sum of Ranks 11 a 8,55 94,00 4 b 6,50 26,00 0 c a. Tingkat Kolektibilitas setelah Penerapan Peraturan < Tingkat Kolektibilitas sebelum Penerapan Peraturan b. Tingkat Kolektibilitas setelah Penerapan Peraturan > Tingkat Kolektibilitas sebelum Penerapan Peraturan c. Tingkat Kolektibilitas setelah Penerapan Peraturan = Tingkat Kolektibilitas sebelum Penerapan Peraturan 15
24 85 Keterangan: Banyaknya pasangan observasi setelah penerapan peraturan Menteri BUMN yang lebih kecil daripada observasi sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN sebanyak 11 sampel dan mempunyai jumlah ranking (R 1 ) sebesar 94,00. Banyaknya pasangan observasi setelah penerapan peraturan Menteri BUMN yang lebih besar daripada observasi sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN sebanyak 4 sampel dan mempunyai jumlah ranking (R 1 ) sebesar 26,00. Tidak ada pasangan observasi setelah penerapan peraturan Menteri BUMN yang sama dengan observasi sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN. Artinya: Data efektivitas pengelolaan dana terhadap tingkat kolektibilitas dana sebelum penerapan peraturan Menteri BUMN cenderung memiliki partisipasi yang lebih besar daripada efektivitas pengelolaan dana terhadap tingkat kolektibilitas dana setelah penerapan peraturan Menteri BUMN. Jumlah rangking untuk tanda paling sedikit (T) adalah tanda positif. Dalam perhitungan ini ada 4 tanda positif sehingga jumlah rangking untuk tanda positif tersebut adalah 26. Aturan keputusannya adalah tolak H 0 jika T hitung < T tabel. Dengan taraf kepercayaan sebesar 95% atau dengan sebesar 5% dan N = 15 didapat nilai T tabel sebesar 25. Dengan demikian kita tidak dapat menolak H 0 (26 > 25). Ini berarti bahwa terdapat perbedaan antara kelompok data efektivitas
25 86 pengelolaan dana terhadap tingkat kolektibilitas dana sebelum dan sesudah penerapan peraturan Menteri BUMN namun tidak signifikan. Perbedaaan tersebut dikarenakan penerbitan peraturan menteri BUMN BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013, pada bulan April Dampak dari peraturan tersebut adalah berkurangnya dana penyaluran yang dilakukan oleh BUMN. Pada peraturan tersebut, menyatakan bahwa penyaluran dana program kemitraan ditiadakan, namun peraturan yang terbit pada Bulan April tersebut sedikit terlambat karena terdapat beberapa BUMN yang sudah menyalurkan program dana kemitraan sebelum peraturan diterbitkan. Akan tetapi bagi beberapa BUMN lainnya peraturan tersebut tidak mengubah aktivitas penyaluran dana, sehingga mereka tetap menyalurkan dana kemitraan dengan jumlah besar. Sampai saat ini belum ada aturan mengenai ketidakpatuhan tersebut. Dalam peraturan menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013, juga disebutka mengenai pengalihan pengelolaan dana kemitraan pada pihak ketiga. Pada tahun 2014, Menteri BUMN menunjuk PNM (Permodalan Nasional Madani) sebagai BUMN yang bergerak dibidang jasa keuangan non bank untuk mengelola dana kemitraan BUMN. namun sampai tesis ini diterbitkan belum ada payung hukum atas penunjukan tersebut. Sehingga menimbulkan keraguan bagi para BUMN dalam mengelola dana program kemitraan. Penelitian ini terbatas hanya difokuskan pada perbedaan efektivitas pengelolaan dana kemitraan yang diakibatkan dari penerbitan peraturan menteri
26 87 BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013. Dimana efektivitas tersebut diukur dari tingkat penyaluran dan kolektibilitas. Dari hasil penelitian sebelumnya yang lebih umum meneliti mengenai efektivitas PKBL secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini lebih khusus pada satu program saja. Selain itu penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan atas dampak dari kebijakan pemerintah yang tertuang pada peraturan menteri BUMN No 05/MBU/2013 surat edaran Nomor S-92/DS.MBU/2013. Tujuan pemerintah dalam menerbitkan peraturan tersebut adalah untuk mencegah adanya indikasi penyelewengan dana program kemitraan dan membantu BUMN untuk lebih fokus dalam melakukan aktivitas penagihan sementara pemerintah mencari pihak ketiga untuk mengelola dana tersebut. Hal ini juga dilakukan sebagai pertimbangan atas kegiatan BUMN yang harus berfokus pada aktivitas utamanya dan tidak menjadikan kegiatan PKBL sebagai alasan dalam penurunan aktivitas produksi dan sebaliknya. Dari hasil penelitian ini, tujuan pemerintah untuk memfokuskan BUMN pada aktivitas penagihan secara keseluruhan telah tercapai. Meski masih ada beberapa BUMN yang masih melakukan aktivitas penyaluran dana.
Nurinsani: efektivitas pengelolaan dana program kemitraan BUMN sebelum dan sesudah
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA PROGRAM KEMITRAAN BUMN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PERATURAN MENTERI BUMN NO 05/MBU/2013 SURAT EDARAN NOMOR S-92/DS.MBU/2013 Galuh Eka Siti Nurinsani Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan
Lebih terperinciUJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI
UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI Digunakan untuk menentukan apakah dua perlakukan sama atau tidak sama Uji parametrik Uji non parametrik: T- test asumsi: distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN
BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pengujian Mann-Whitney dipakai apabila karakteristik kelompok item yang menjadi sumber sampelnya tidak diketahui Metode ini diterapkan terhadap data yang diukur dengan
Lebih terperinciUji Z atau t Uji Z Chi- square
UJI FRIEDMAN SEBAGAI PENDEKATAN ANALISIS NONPARAMETRIK UNTUK MENGUJI HOMOGENITAS RATA-RATA retnosubekti@uny.ac.id Pendahuluan Uji parametrik memerlukan pemenuhan asumsi-asumsi tentang distribusi populasi
Lebih terperinciLaporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Beserta Laporan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif komparatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan suatu data, yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 di bagian rekam medis RSUD Dr. Moewardi. Populasi subyek pada penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciSURAT EDARAN NOMOR: SE- 02 AVIBU/S/03/2016 TENTANG PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH MELALUI E-FILING
TELEPON (021) 2311618, FAKSIMILI (021) 2311618, SITUS www.bumn.gojd Yth. Para Direktur Utama BUMN (Daftar BUMN Terlampir) SURAT EDARAN NOMOR: SE- 02 AVIBU/S/03/2016 TENTANG PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk
BAB 4 PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional terhadap pelaksanaan program kemitraan dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk mencakup pelaksanaan dari unit Program
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitiaan ini menggunakan populasi dari perusahaan BUMN Non
27 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitiaan ini menggunakan populasi dari perusahaan BUMN Non Perbankan di Indonesia tahun 2008-2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 BUMN II.1.1.1 Pengertian BUMN BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam penelitian seringkali dijumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian yang diperoleh kebanyakan hanya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
40 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data hasil penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu berupa skor tes evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Good Corporate Governance (GCG) dengan pengukuran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan
54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian beserta hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan menggunakan alat analisis regresi linier sederhana dan regresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu perusahaan adalah mencapai laba optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan. Semakin tinggi penjualan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah ini berada di Desa Bringin, Kecamatan Bringin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang direncanakan pada saat penelitian ini dilakukan adalah pada pertengahan tahun 2015, yaitu pada saat peneliti menjalani semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan perkembangan dunia usaha dimanapun sangat. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim yang memungkinkan peraturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan akan perkembangan dunia usaha dimanapun sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim yang memungkinkan peraturan menjamin dan melindungi
Lebih terperinciPENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN SERTA PERINGKAT CGPI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN SERTA PERINGKAT CGPI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Lia Agustin 20208729 LATAR BELAKANG Investor terpusat pada informasi
Lebih terperinciNanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1
Nanparametrik_Korelasi_MJain uri, MPd 1 Pengertian Pada penelitian yang ingin mengetahui ada tidaknya hubungan di antara variabel yang diamati, atau ingin mengetahui seberapa besar derajat keeratan hubungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Efektivitas Penggunaan Active Learning dalam Mengembangkan Critical Thinking Pada Anak Usia Dini
ARTIKEL PENELITIAN Efektivitas Penggunaan Active Learning dalam Mengembangkan Critical Thinking Pada Anak Usia Dini Oleh : Rita Mariyana, M. Pd, dkk. Dibiayai oleh Dana Dipa SK Rektor Nomor : 5085/H.40.00/PL.01/2007,
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas
Lebih terperinciPENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK.
PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. Serly Huzaima/ 3EB18/ Akuntansi Dosen Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Peranan modal kerja
Lebih terperinciTests of Normality Kolmogorov-Smirnov a
Uji statistik N-Gain Idikator berpikir kritis a. Mengidentifikasi/memformulasikan jawaban yang mungkin 1. Hasil Uji normalitas Tabel uji normalitas pada Indikator Mengidentifikasi/memformulasikan jawaban
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Data Perusahaan yang Terdaftar di IICG yang Mempublikasikan Laporan Keuangan Periode
LAMPIRAN 1 Data Perusahaan yang Terdaftar di IICG yang Mempublikasikan Laporan Keuangan Periode 2010-2012 No Nama Perusahaan Terdaftar di CGPI Mempublikasikan Laporan Keterangan Periode 2010-2012 Keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciPT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 d1/february 29, 2016 Paraf : Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Daftar Isi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data
28 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data penelitian ini yaitu berasal dari data sekunder berupa
Lebih terperinciUNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Lampiran 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciSURAT EDARAN NOMOR : SE- 03 IMBU.S/2007 TENTANG. WILAYAH BINAAN DAN BUMN KORDINATOR PKBL TAHUN 2007
SURAT EDARAN MOR : SE- 03 IMBU.S/2007 TENTANG. WILAYAH BINAAN DAN BUMN KORDINATOR PKBL Yth. Direksi Pembina PKBL Di Tempat Sebagai pedoman dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pengukuran pada setiap tahun pengamatan, terlihat bahwa
BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran pada setiap tahun pengamatan, terlihat bahwa pelaksanaan Program Kemitraan belum berjalan dengan efektif. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada laporan keuangan perusahaan industri farmasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan perminyakan terbesar di Indonesia. PT Pertamina (Persero) juga merupakan salah satu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian remunerasi gaji dan fasilitas direksi terhadap kinerja perusahaan BUMN Non Perbankan. Selain itu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP N 2 Kalasan merupakan sekolah yang beralamat di Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Visi SMP
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014 : 3). Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket siswa dan lembar observasi.
Lebih terperinciGUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS
GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan-pernyataan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. kembali pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran pengukuran
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Penelitian dilaksanakan di SDN Bebekan pada tanggal 8 s/d 12 Nopember 201. Diawali dengan mengadakan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai konsep pengukuran
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.
Lebih terperinciDaftar BUMN Indonesia
Perusahaan Jenis Sektor Perum Perhutani (Persero) Perum Kehutanan Perum Prasarana Perikanan Samudera Perum Perikanan PT Inhutani I (Persero) Perseroan Kehutanan PT Inhutani II (Persero) Perseroan Kehutanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat
Lebih terperinci: S /S.MBU/09/2014 : 1 (satu) : Segera : Evaluasi Implementasi Kriteria Penilaian Kinerj a Unggul (KPKU) Tahun 2014
GEDUNG KEMENTERIAN, LANTA1M, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NO 13, JAKARTA TELEPON (021) 29935678, FAKSIMILI (021) 2311787, SITUS www.bumn.go.id mor Lampiran Sifat Hal : S- 2 7 2 /S.MBU/09/2014 : 1 (satu)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk penguasaan konsep. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di Jl. Panglima Polem No. 5 Segalamider, Kota Bandarlampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciMata Kuliah: Statistik Inferensial
DATA BERPERINGKAT Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id PENGERTIAN STATISTIKA NONPARAMETRIK Statistika nonparametrik untuk data berperingkat: Statistika yang menggunakan data
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan
IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendirisendiri.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian
1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK YPT Pringewu yang terdistribusi dalam limabelas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang
II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang Menurut Niswonger et al (1999) piutang merujuk pada claims (tagihan) dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi sehingga
Lebih terperinciPT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 d1/february 23, 2017 Paraf : Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Daftar Isi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (011 : 6) sebagai berikut : Metode penelitian
Lebih terperinciDESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012
DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Isna Riyanurani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel)
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel) No Kode Emiten Kriteria 1 2 Sampel 1 ADRO Adora Energy Tbk x x - 2 ATPK ATPK Resources Tbk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina Kencana.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Novita Sari Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. melakukan penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:22), Variabel atau
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel yang menjadi fokus utama peneliti dalam melakukan penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:22), Variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes kemampuan akhir (X 2 ). Data X 1 merupakan data dari kelas XI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah locus of control dan faktor
55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah locus of control dan faktor kerja berupa tekanan kerja, komitmen organisasi dan kinerja auditor internal.
Lebih terperinciUndangan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian BUMN
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JL. MEDAN MERDEKA SELATAN NO.13 JAKARTA 10110 TELEPON (021) 2311949, FAKSIMILE (021) 2311737, SITUS: www.bumn.go.id Nomor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dari bulan September 2016 di Jakarta, dengan mengambil data keuangan atau laporan keuangan pada perusahaan Pertambangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar
Lebih terperinciBAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan bagi semua bangsa di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, juga mengharapkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskiptif yaitu penelitian dilakukan untuk mengetahui dan mampu menjelaskan perbedaan variabel
Lebih terperinciL2
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak. Pada tahun 2013, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) turun menjadi di bawah 6% untuk
Lebih terperinci