Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik... Cindi Febrianti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik... Cindi Febrianti"

Transkripsi

1 PERAN PENYULUH DALAM MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK PETERNAK ITIK (Kasus Pada Kelompok Peternak Itik Di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang) THE ROLE OF EXTENSION WORKER IN DEVELOPING DUCK S FARMERS GROUP DYNAMICS (Case on Duck Farmers Group in Padamulya Village Cipunagara District Subang Regency) Cindi Febrianti*, Marina Sulistyati** dan Syahirul Alim** *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2015 ** Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran cindifebrianti22@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Jawa Barat tanggal 03 Januari 2015 sampai dengan 03 Februari Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : (1) peran penyuluh dalam membina kelompok peternak itik, (2) tingkat dinamika kelompok peternak itik, dan (3) hubungan peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan responden peternak itik anggota kelompok ternak itik Sri Jaya Mulya yang mendapatkan program kegiatan penyuluhan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara terhadap 25 anggota kelompok peternak itik dan data sekunder diperoleh dari buku kegiatan kelompok, studi pustaka dan penyuluh lapangan yang bertugas di Desa Padamulya. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan diinterpretasikan menggunakan aturan Guilford. Hasil penelitian menunjukan : (1) Tingkat Peran Penyuluh peternak itik di Desa Padamulya dikategorikan tinggi, (2) Tingkat dinamika kelompok peternak itik di Desa Padamulya dikategorikan tinggi, (3) Terdapat hubungan yang cukup berarti antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik, dengan nilai koefisien korelasi r s = 0,668. Kata Kunci : Peran Penyuluh, Dinamika Kelompok, Itik ABSTRACT This research has been carried out in Padamulya Village, Cipunagara District, Subang Regency West Java from 3 rd January 2015 to 3 rd February The objectives of the research were to know about : (1) the role of extension worker in developing duck farmers group, (2) the level of dynamics of duck farmers group, and (3) the relation between the role of extension worker and the dynamics of duck farmers group. This research used census method with total of the respondents was 25 farmers from Sri Jaya Mulya Group who get extension program. The primary data collected with interview of 25 members of the duck farmers group, and the secondary data was taken from the report of group activities and extension worker report in Padamulya Village. These data analyzed by Rank Spearman s correlation and interpreted by Guilford s rule. The result of the research indicated that : (1) the level of extension worker s role was categorized high, (2) the level of the duck farmer dynamics in Padamulya Village was categorized high, and (3) there was a positive and

2 moderate corelation between the role extension worker role and dynamics of duck farmers group, with correlation value rs = 0,668. Keyword: Extension worker Role, Dynamics of Group, Duck PENDAHULUAN Usaha budidaya ternak itik memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Subang (2012) tercatat bahwa Kabupaten Subang merupakan salah satu sentra peternakan itik di Jawa Barat, dengan populasi ekor itik pada tahun 2012 dan jumlah itu masih jauh dari potensi pasar untuk konsumsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta mencapai ton telur itik dan 4,3 juta ekor DOD per tahun. Peningkatan usaha peternakan, akan sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia peternak sebagai pelaku utama dari kegiatan peternakan, salah satu cara untuk mendorong dan menumbuh kembangkan usaha peternakan yang ada menjadi berkualitas, produktif dan berdaya saing adalah dengan membentuk kelompok peternak. Keberhasilan usaha peternakan itik dapat didukung oleh : (1) Kelompok peternak yang dinamis; (2) pengetahuan dasar dan keterampilan peternak yang cukup; dan (3) manajemen usaha yang baik. Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam beternak, ada lima hal yang harus diperhatikan yaitu apa yang harus dihasilkan, cara produksi mana yang digunakan, berapa banyak telur yang dihasilkan, bagaimana bila harus membeli dan menjual serta dimana harus membeli dan menjual bibit (Bishop dan Toussant, 1979). Sumberdaya peternak yang berkualitas dapat tercapai bila disertai dengan adanya kelompok yang dinamis, yaitu kelompok yang bergerak, aktif, dan efisien dalam mencapai tujuannya. Terwujudnya kelompok yang dinamis dapat dipengaruhi oleh faktor internal dilihat dari dinamika kelompok itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah adanya peran penyuluh dilapangan yaitu peran penyuluh sebagai fasilitator, motivator, dan katalisator di dalam mendorong meningkatkan dinamika kelompok peternak itik. Penyuluhan sebagai suatu sistem pendidikan informal untuk para petani/nelayan dan keluarganya dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan masyarakat (Padmanagara, 1972 dalam Suriatna, 1987). Penyuluhan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang diberikan kepada petani atau peternak yang bertujuan untuk merubah perilaku dalam usahanya. Penyuluh adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada petani/peternak agar mau mengubah

3 cara berpikir, bekerja dan cara hidupnya yang lama dengan cara-cara yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi terbaru (BBPT, 2013). Dalam perkembangannya, peran penyuluh tidak hanya terbatas pada fungsi menyampaikan inovasi dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluhan. Akan tetapi, harus mampu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah atau lembaga penyuluhan yang diwakilinya dengan masyarakat sasaran, baik dalam hal menyampaikan inovasi atau kebijakan-kebijakan yang harus diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat sasaran, maupun untuk menyampaikan umpan balik atau tanggapan masyarakat kepada pemerintah atau lembaga penyuluhan yang bersangkutan. Sebab hanya dengan menempatkan diri pada kedudukan atau posisi seperti itulah akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik (Mardikanto, 1991). Peran penyuluh adalah tingkat peran yang dilakukan oleh penyuluh dalam fungsinya sebagai agen pembaharu atau pengubah, terutama didalam mendorong dinamisnya kelompok, yang meliputi : (1) Peran penyuluh sebagai fasilitator; (2) Peran penyuluh sebagai motivator; dan (3) Peran penyuluh sebagai katalisator. Peran penyuluh sebagai fasilitator adalah peranan penyuluh dalam memfasilitasi kelompok sehingga memiliki kelengkapan struktur, rencana kegiatan, sarana dan sumber informasi yang memadai. Peran penyuluh sebagai motivator adalah peranan penyuluh dalam memberikan dorongan pada kelompok untuk mengadakan pertemuan berkala, munculnya kader kepemimpinan dan keberanian berpendapat. Peran penyuluh sebagai katalisator adalah peranan penyuluh dalam membantu mempercepat proses pengambilan keputusan dan pengembangan kerjasama di kelompok (Yunasaf, 2008). Kelompok merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih orangorang yang mengadaan interaksi secara intensif dan teratur, sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kesatuan tersebut (Gerungan, 1978). Peternakan yang berbasis kelompok ternak sangat berguna bagi pengembangan pembangunan peternakan dimasa depan karena berbagai kemudahan akan diperoleh dengan cara berkelompok, namun basis dari pembentukan kelompok tersebut harus atas dasar keinginan bersama anggota kelompok melalui musyawarah dan mufakat. Nilai positif yang akan didapatkan dari kelompok adalah terbentuknya kelompok yang difasilitasi atau didanai oleh institusi yang terkait dengan program atau kegiatan.

4 Menurut Yunasaf (2008) dinamika kelompok peternak adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam kelompok yang menentukan dan mempengaruhi perilaku kelompok dan anggota-anggotanya dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif. Analisis dinamika kelompok dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap segala sesuatu yang akan berpengaruh terhadap perilaku anggota-anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok. Dinamika kelompok itu sendiri diwujudkan oleh unsur-unsur yang menyebabkan kelompok hidup dan bergerak aktif dan efektif dalam mencapai tujuannya. Unsur-unsur atau dimensi-dimensi dalam dinamika kelompok tersebut yaitu : (1) tujuan kelompok; (2) struktur kelompok; (3) fungsi tugas kelompok; (4) pembinaan dan pemeliharaan kelompok; (5) kekompakan kelompok; (6) suasana kelompok; (7) tekanan kelompok; dan (8) efektivitas kelompok (Huraerah dan Purwanto, 2005). Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peran penyuluh dalam membina kelompok peternak itik, mengkaji tingkat dinamika kelompok peternak itik dan mengkaji keeratan hubungan antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek penelitian yang diteliti adalah peternak anggota kelompok usaha tani ternak itik Sri Jaya Mulya di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus, yaitu mengambil seluruh anggota populasi (peternak itik) Sri Jaya Mulya yang ada di Desa Padamulya. Tempat penelitian dipilih secara Purposive yaitu di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah peternak yang merupakan anggota kelompok tani ternak itik Sri Jaya Mulya yang mendapatkan program kegiatan penyuluhan di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Kelompok tani ternak itik Sri Jaya Mulya dipilih karena merupakan kelompok ternak itik yang masih aktif dan terorganisir, serta mendapatkan program kegiatan penyuluhan secara berkala dari dinas peternakan setempat. Data diperoleh dengan teknik wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, data primer

5 dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara kepada 25 orang anggota kelompok dan data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan daerah, buku kegiatan kelompok, penyuluh yang bertugas dilapangan, studi perpustakaan dan internet. Analisis Data Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independent variabel) adalah peran penyuluh peternak itik (Xi). Variabel terikat (dependent variabel adalah dinamika kelompok peternak itik (Yi). Cara pengukuran dari variabel bebas (Peran Penyuluh) dan variabel terikat (Dinamika Kelompok) menggunakan skala ordinal. Kedua variabel diukur dengan menjumlahkan skor dari seluruh komponen yang tergabung pada variabel-variabel tersebut. Pengukuran dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan variabel-variabel tersebut mengacu pada skala likret, dengan memberikan alternatif tiga jawaban. Ukuran skala ordinal tersebut adalah 3, 2, 1 yang menunjukkan nilai kualitatif tinggi, sedang dan rendah. Nilai peran penyuluh (Xi) diperoleh dari nilai total seluruh jawaban responden atas pertanyaan yang dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dikategorikan berdasarkan kelas interval, terdapat 20 pertanyaan yang mewakili variabel (Xi). Nilai dinamika kelompok (Yi) diperoleh dari nilai total seluruh jawaban responden atas pertanyaan yang dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dikategorikan berdasarkan kelas interval, terdapat 35 pertanyaan yang mewakili variabel (Yi). Menurut Sudjana (2005), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Panjang kelas Interval = Batas atas kelas = Jumlah pertanyaan dikali 3 Batas bawah kelas = Jumlah pertanyaan dikali 1 Rentang = Batas atas kelas Batas bawah kelas Banyak kelas interval adalah tiga kategori kelas. Guna menambah ketelitian data yang diperoleh, maka skor tertinggi ditambahkan 0,5 dan terendah dikurangi 0,5. Kategori kelas interval untuk peran penyuluh adalah : 20,00 33,67 : Peran penyuluh rendah > 33,67 47,34 : Peran penyuluh sedang

6 > 47,34 : Peran penyuluh tinggi Kategori kelas interval untuk dinamika kelompok adalah : 35,00 58,67 : Dinamika kelompok peternak rendah > 58,67 82,34 : Dinamika kelompok peternak sedang > 82,34 : Dinamika kelompok peternak tinggi Pengolahan data yang di dapatkan dilapangan dilakukan secara deskriptif. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dilakukan dengan menghitung jumlah skor dari variabel peran penyuluh (X) dengan variabel dinamika kelompok (Y). Perhitungan korelasi antara dua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistics 21. Perhitungan korelasi keeratan antara dua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan perhitungan analisis statistik non parametrik korelasi Rank Spearman (Siegel, 1997). Hipotesis yang di ajukan : H o : H 1 : Tidak terdapat hubungan positif antara peran penyuluh dengan tingkat dinamika kelompok peternak itik Terdapat hubungan positif antara peran penyuluh dengan tingkat dinamika kelompok peternak itik Hasil uji rank spearman diinterpretasikan menggunakan aturan Guilford, aturan Guilford membagi nilai rasio korelasi ke dalam beberapa tingkatan sebagai berikut (Guilford, 1956 dalam Setiawan, 2009) : r s < 0,20 : korelasi sedikit; hubungan hampir diabaikan 0,20-0,40 : korelasi rendah; hubungan rendah tapi pasti 0,40-0,70 : korelasi sedang; hubungan cukup berarti 0,70-0,90 : korelasi tinggi; hubungan kuat 0,90-1,00 : korelasi sangat tinggi; hubungan yang sangat diandalkan HASIL DAN PEMBAHASAN Peran Penyuluh Menurut Yunasaf, 2005 mengungkapkan bahwa peran penyuluh adalah tingkat peran yang dilakukan oleh penyuluh dalam fungsinya sebagai agen pembaharu atau pengubah, terutama didalam mendorong dinamisnya kelompok. Peran penyuluh diukur dengan cara

7 mengetahui jumlah skor dari tiga komponen dimensinya. Penilaian peran penyuluh meliputi peran penyuluh sebagai fasilitator, peran penyuluh sebagai motivator dan peran penyuluh sebagai katalisator. Penilaian responden dibedakan dalam tiga kelas kategori yaitu : (1) Peran penyuluh rendah, (2) Peran penyuluh sedang dan (3) Peran penyuluh tinggi. Tingkat peran penyuluh peternak itik secara umum disajikan ada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Peran Penyuluh Kategori Responden Jumlah (orang) % Tinggi Sedang 8 32 Rendah 0 0 Total Data Tabel 11 menunjukkan bahwa, sebagian besar responden menilai peran penyuluh pada ketegori tinggi (68 persen), artinya bahwa peran penyuluh sebagai fasilitator, motivator dan katalisator telah dijalankan oleh penyuluh dengan baik dalam fungsi meyampaikan informasi dan inovasi sebagai agen pembaharu atau pengubah bagi peternak dan kelompok ternak. Tingginya peran penyuluh peternak ini dapat dilihat dari peran penyuluh sebagai fasilitator yang dikategorikan tinggi (80 persen) dalam memfasilitasi penyempurna struktur kelompok, memfasilitasi komunikasi dengan sumber informasi dan teknologi, memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan kelompok dan memfasilitasi pengembangan sarana kelompok. Peran penyuluh sebagai katalisator yang dikategorikan tinggi (60 persen) dalam mendorong adanya pertemuan berkala dan berkelanjutan, mendorong pengembangan kader kepemimpinan, dan mendorong pengembangan kemampuan mengemukakan pendapat. Peran tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh penyuluh. Disisi lain peran penyuluh sebagai motivator yang dikategorikan sedang (64 persen) dalam memberikan kesempatan menjalin komunikasi kelompok dengan anggota, memberikan kesempatan adanya pelatihan, dan memberikan kesempatan dalam kerjasama anggota dengan pihak luar. Hal ini menjadikan penyuluh harus terus berusaha untuk memberikan dorongan kepada kelompok dan peternak dalam kondisi apapun. Penyuluh saat ini diharapkan tidak hanya sebagai penyedia atau penyampai teknologi informasi semata (desiminator teknologi

8 dan informasi), tetapi lebih diperlukan sebagai motivator, dinamisator, fasilitator (Tjitropranoto, 2003 dalam Yunasaf, 2008). Dinamika Kelompok Yunasaf (1995), menyatakan bahwa dinamika mengandung makna gerak, sedangkan kelompok diartikan sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dicirikan oleh adanya interaksi yang kontinyu dan relatif lama, kesadaran sebagai bagian dari anggota kelompok, kesepakatan bersama (norma yang berlaku, nilai-nilai yang dianut dan tujuan, atau kepentingan yang ingin dicapai) dan struktur hubungan (hubungan-hubungan antar peran, norma, tugas serta hak dan kewajiban). Dinamika kelompok diamati melalui penilaian responden terhadap 8 dimensinya, yang diukur dengan cara mengetahui jumlah skor nilai dari komponen dimensinya. meliputi : (1) tujuan kelompok, (2) struktur kelompok, (3) fungsi tugas kelompok, (4) pembinaan dan pemeliharaan kelompok, (5) kekompakan kelompok, (6) suasana kelompok, (7) tekanan kelompok, dan (8) efektivitas kelompok (Huraerah dan Purwanto, 2005). Penilaian responden dibedakan dalam tiga kelas kategori yaitu (1) dinamika kelompok peternak rendah, (2) dinamika kelompok peternak sedang, dan (3) dinamika kelompok peternak tinggi. Tingkat dinamika kelompok secara umum disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dinamika Kelompok No Uraian Penilaian Responden Tinggi Sedang Rendah... %... 1 Tujuan Kelompok Struktur Kelompok Fungsi Tugas Kelompok Pembinaan dan Pemeliharaan Kelompok Kekompakan Kelompok Suasana Kelompok Tekanan Kelompok Efektivitas Kelompok Dinamika Kelompok

9 Data Tabel 2 menunjukan bahwa, penilaian responden terhadap dinamika kelompok ternak pada kategori tinggi (56 persen), artinya bahwa kelompok telah menjalankan tugasnya dengan baik, didalamnya terjadi proses interaksi dengan baik sehingga kelompok dapat bergerak, aktif, dan efektif untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat diketahui dari struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok yang tergolong pada kategori tinggi. Sedangkan tujuan kelompok, pembinaan dan pemeliharaan kelompok, tekanan kelompok, efektivitas kelompok yang tergolong kedalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika kelompok peternak itik dinilai sudah cukup baik dan kelompok masih mampu dalam meningkatkan dinamika yang sudah dicapai hingga saat ini sehingga akan didapat tujuan secara efektif. Menurut Yunasaf (1991) bahwa dinamika kelompok peternak merupakan kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam kelompok yang menentukan dan mempengaruhi perilaku kelompok dan anggota-anggotanya dalam pencapaian tujuan secara efektif. Hubungan Peran Penyuluh dengan Dinamika Kelompok Peternak Itik Keeratan hubungan antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik dilakukan dengan uji statistik nonparametrik dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, koefisien Rank Spearman (r s ) peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar r s 0,668. Berdasarkan aturan Guilford, hubungan tersebut berada pada kisaran 0,40-0,70 yang bermakna terdapat hubungan positif yang cukup berarti. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dan semakin baik peran dari seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya, maka semakin meningkat dinamika kelompok dalam menjalankan kegiatan dan usaha ternaknya. Adanya hubungan yang cukup berarti tersebut dikarenakan, penyuluh telah menjalankan perannya dengan cukup baik terlihat dari peran penyuluh sebagai fasilitator tergolong tinggi dimana terbentuknya kelengkapan struktur kelompok, memudahkan komunikasi dengan dinas terkait, penyusunan rencana kegiatan, adanya beberapa sarana yang dimiliki kelompok. Peran penyuluh sebagai katalisator tergolong tinggi, memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dengan penyuluh dan adanya kerjasama dengan pihak luar. Hal lainnya karena penyuluh memiliki pengalaman cukup lama dalam melakukan penyuluhan di bidang pertanian dan peternakan dan merupakan satu-satunya penyuluh di desa tersebut

10 sejak tahun Akan tetapi penyuluh masih kurang dalam memberikan motivasi pada peternak untuk mengadakan pertemuan berkala dan berkelanjutan yang baru dilakukan sebulan sekali atau ketika terjadi kendala dalam usahanya serta masih kurang dalam mengembangkan kader kepemimpinan dan kemampuan mengemukakan pendapat, sehingga anggota kurang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan tidak terlalu banyak anggota yang mampu mengeluarkan pendapat atau aspirasinya bagi kemajuan kelompok maupun usahanya. Hal lain yang menyebabkan hubungan cukup berarti karena kelompok telah menjalankan tugasnya dengan baik dimana kelompok memiliki struktur organisasi yang lengkap dan berusaha menjalankan perannya dengan baik, adanya tempat pembelajaran penetasan telur yang dapat digunakan oleh anggota maupun masyarakat umum, tersedianya sarana informasi, sudah berfungsi sebagai sarana penyalur hasil produksi seperti telur dan DOD, adanya kerjasama yang baik didalam kelompok yang melakukan musyawarah ketika terjadi kendala dalam usahanya, adanya suasana yang baik dalam kelompok karena masih merupakan anggota keluarga, saudara dan tetangga disekitar. Akan tetapi saat ini kelompok masih belum memiliki tujuan yang terlulis untuk mencapai efektivitas usaha, belum adanya norma atau aturan-aturan yang mengikat bagi anggotanya sehingga tidak ada hukuman bagi anggota yang melakukan kesalahan, belum adanya tuntutan dari konsumen agar kelompok menjual produknya secara rutin dan lebih baik lagi dalam kualitasnya, dan kelompok masih belum efektif karena belum sesuai antara produktivitas ternak dan penghasilan yang diperoleh dengan tenaga kerja dan modal yang dikeluarkan. Kelompok Peternak itik Sri Jaya Mulya didirikan pada tanggal 15 Maret 2007 di Kampung Babakan Dangdeur Desa RT 26 RW 07 Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Berdasarkan surat keputusan kepala desa Padamulya Nomor: /233/2007. Kegiatan utama adalah dibidang penetasan itik dan pemeliharaan itik petelur. Penetasan itik yang dilakukan dengan menggunakan mesin penetasan yang diproduksi sendiri oleh kelompok sebanyak 36 unit dengan kapasitas 800 butir telur itik dan 10 unit dengan kapasitas butir telur itik dengan presentasi daya tetas telur 60-70%. Jenis itik yang dipelihara merupakan itik tegal dengan rata-rata populasi bagi peternak untuk usaha sampingan atau skala kecil adalah ekor itik, sedangkan pada peternak skala cukup besar atau sebagai usaha pokok adalah ekor itik.

11 Kegiatan penyuluhan di kelompok ini sejak tahun 2009 yang tergabung pada Gapoktan Barokah. Metode penyuluhan yang diterapkan dalam penyuluhan di kelompok Sri Jaya Mulya adalah secara langsung melalui pendekatan individu yaitu dengan melakukan kunjungan rumah atau usaha tani ketempat peternak dan pendekatan kelompok yaitu dengan melakukan pelatihan, temu wicara antara pemerintah dengan kelompok dalam rangka bertukar informasi mengenai kebijakan/program pemerintah dalam pembangunan pertanian dan melakukan perlombaan kelompok. Materi penyuluhan yang telah diberikan kepada kelompok dari penyuluh maupun dari dinas terkait seperti pembentukan tim biosecurity, peningkatan produktifitas ternak dengan cara melakukan inseminasi buatan pada itik, mengenai perlombaan kelompok dan lain-lain KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat peran penyuluh dalam membina kelompok peternak itik di daerah penelitian termasuk kedalam kategori tinggi (68 persen). Hal ini terlihat pada dimensi-dimensi dalam peran penyuluh yang dikategorikan tinggi yaitu peran penyuluh sebagai fasilitator dan peran penyuluh sebagai katalisator. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh sudah dapat menjalankan perannya dengan baik, karena saat ini penyuluh tidak hanya cukup sebagai penyedia atau penyampai teknologi informasi semata, akan tetapi lebih diperlukan sebagai Fasilitator, Motivator dan Katalisator. 2. Tingkat dinamika kelompok peternak itik di daerah penelitian termasuk kedalam kategori tinggi (56 persen). Hal ini terlihat pada dimensi-dimensi dalam dinamika kelompok yang rata-rata di kategorikan tinggi yaitu struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, kekompakan kelompok, dan suasana kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika kelompok peternak ini sudah berjalan dengan cukup baik dan

12 kelompok masih mampu meningkatkan dinamika yang sudah dicapai hingga saat ini, sehingga akan didapat tujuan secara efektif. 3. Terdapat hubungan positif yang cukup berarti antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik, dengan koefisien korelasi rank spearman (r s ) sebesar 0,668. Hubungan ini menunjukan bahwa, semakin tinggi dan semakin baik peran dari seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya, maka semakin meningkat dinamika kelompok dalam menjalankan kegiatan dan usaha ternaknnya. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Frekuensi penyuluhan yang ada harus lebih ditingkatkan lagi di dalam membina kelompok ternak. Hal ini karena kelompok tersebut yang masih tergolong baru sehingga masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari penyuluh maupun dinas terkait. 2. Untuk menjaga dan meningkatkan dinamika kelompok yang sudah ada. Sebaiknya tujuan dari kelompok harus dibuat secara tertulis sehngga lebih jelas dan terukur dalam visi dan misi yang akan dicapai. 3. Peternak diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam dalam manajemen usaha ternak itik kearah yang lebih baik lagi. Serta meningkatkan kuantitas dan kualitas produk (DOD dan tekur) yang dihasilkan lebih baik lagi. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen Fakultas Peternakan terutama kepada Dr. Ir. Marina Sulistyati, M.S dan Syahirul Alim, S.Pt., M.Si. Sebagai dosen pembimbing atas ilmu, waktu, kesabaran dan keteladanan yang telah diberikan selama ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan saudaraku, para

13 peternak itik di Desa Padamulya Kelompok Tani Ternak Itik Sri Jaya Mulya serta kepada sahabat yang telah membantu dan mendoakan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga Allah merahmati langkah yang kita ayunkan dalam jalan kebaikan dan kebenaran. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Statistik Konsumsi pangan Tahun Pusat Data dan Sistem Pertanian. Sekertariat Jendral. Kementrian Pertanian. Bishop, C.E. dan W. D. Toussaint Pengantar Analisis Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta. Dinas Peternakan Kabupaten Subang Kelompok Tani Ternak Itik. Subang. Gerungan, W.A Psychology Sosial. Eresco. Bandung. Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw Hill. 145 dalam Setiawan, Nugraha Interpretasi nilai koefisien Korelasi menurut Guilford (1956). (online) (diakses 27 Desember 2014, jam 18:50 WIB). Mardikanto, Totok Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Siegel, S Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia. Jakarta. Sudjana Metoda Statistika. Tarsito. Bandung. Huraerah dan Purwanto Dinamika Kelompok. Refika Aditama. Bandung Suriatna, Sumardi Metode Penyuluhan Pertanian. PT. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta. Yunasaf, Unang Organisasi Sosial dan Kepemimpinan Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan. Jurusan Sosial Ekonom Peternakan, Universitas Padjadjaran. Bandung Dinamika Kelompok Peternak Sapi Perah dan Keberdayaan Anggotanya. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

14 LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Cindi Febrianti NPM : Judul Skripsi : Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik (Kasus Pada Kelompok Peternak Itik Di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang) Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyatan ini. Dibuat di Jatinangor, 1 Juli 2015 Penulis, Mengetahui, Pembimbing Utama, (Cindi Febrianti) (Dr. Ir. Marina Sulistyati, MS) Pembimbing Anggota, (Syahirul Alim, S.Pt., M.Si )

Hubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W

Hubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENYAJIAN RUMPUT PADA PETERNAKAN SAPI PERAH ( Kasus Pada Kelompok Peternak Sapi Perah Pamegatan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut

Lebih terperinci

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten

Lebih terperinci

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS Dwi Sulistia Anggarani*, Marina Sulistyati, dan Hermawan Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun

Lebih terperinci

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program

Lebih terperinci

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU (Kasus pada Kelompok Olahan Susu, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi) RELATION

Lebih terperinci

By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation

By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah)

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH

HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH THE CORRELATION BETWEEN LEADERSHIP ROLE OF GROUP LEADER AND MEMBER MOTIVATION OF DAIRY FARMERS (Kasus di

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG Kasus pada Kelompok Ternak Lembu Jaya dan Bumi Mulyo Kabupaten Banjarnegara SKRIPSI TAUFIK BUDI PRASETIYONO PROGRAM

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG 1) Unang Yunasaf 1) dan Basita Ginting 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG 1) Unang Yunasaf 1) dan Basita Ginting 2) 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG 1) Unang Yunasaf 1) dan Basita Ginting 2) 1) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, 2) Sekolah Pasca Sarjana

Lebih terperinci

TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI

TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI Syahirul Alim Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT Febrian Husnuzhan 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi zhancrash@gmail.com Dedi Djuliansyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA (Kasus di Kelompok Saung Domba Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE PERFORMANCE

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE PERFORMANCE HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Kasus pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat) THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan 25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah peternak yang tergabung dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Dinamika Kelompok Peternak Ghufron Purnama Putra

Hubungan Antara Dinamika Kelompok Peternak Ghufron Purnama Putra HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK PETERNAK SAPI PERAH DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BIOGAS (Survei di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang) CORRELATION

Lebih terperinci

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, 165 169 Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic

Lebih terperinci

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 35 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah Kelompok Pamegatan wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 2.2.

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dari suatu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dari suatu III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2006). Objek pada penelitian ini adalah hubungan karakteristik

Lebih terperinci

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DENGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA IKAN GURAMI

HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DENGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA IKAN GURAMI HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DENGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA IKAN GURAMI SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan untuk Menyelesaikan Program Sarjana pada Program Studi Sosial

Lebih terperinci

HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Desember 2013 Vol. 2 No.2 Hal : 93-97 ISSN 2302-6308 Available online at: http://umbidharma.org/jipp HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Hubungan Dinamika Kelompok dengan... Ajeng Fitri Anisi

Hubungan Dinamika Kelompok dengan... Ajeng Fitri Anisi HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERHASILAN USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH (Suatu Kasus di Kelompok Tani Sri Murni Desa Bojongkantong Kecamatan Langensari Kota Banjar) THE CORRELATION BETWEEN

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGECER SUSU SEGAR DI KOPERASI PETERNAK SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) LEMBANG Rika Destriany*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DENGAN KEI- KUTSERTAAN DALAM PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA KAMANGA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN PARTISISPASI PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS-PAJALE)

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN PARTISISPASI PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS-PAJALE) HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN PARTISISPASI PETANI DALAM PROGRAM UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS-PAJALE) Sani Firmansyah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI 10 HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Oleh : Arip Wijianto*, Emi Widiyanti * ABSTRACT Extension activity at district

Lebih terperinci

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi dan Kegiatan Penyuluhan dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi Relation Between Input Service Level and Extension Activity with Cooperative s Member

Lebih terperinci

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) Melfrianti Romauli *), Lily Fauzia **),

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku 8 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku pelaksana dan penyedia jasa di Kelurahan Cipageran dan tingkat kepercayaan peternak

Lebih terperinci

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN(PUAP) Evri Ricky Rodesta Sianturi *), Meneth Ginting **), dan Rahmanta Ginting **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu 25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pegawai di UPT BBIB Singosari yang berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY Kevin Novarsy*, Linda Herlina**, Adjat Sudradjat**. Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA

PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA (Kasus Inovasi pada Kelompok Peternak Sapi Potong Kereman Margo Lestari di Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai 41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi

Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PETERNAK DALAM BETERNAK SAPI PERAH (Kasus Pada Kelompok Peternak Sapi Perah TPK Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ERLI YUNEKANTARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

(The Leadership of Chairman Groups And Its Association With Groups Effectiveness (In Cases of Dairy Farmers Groups of KSU Tandangsari Area))

(The Leadership of Chairman Groups And Its Association With Groups Effectiveness (In Cases of Dairy Farmers Groups of KSU Tandangsari Area)) JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, 179-185 Kepemimpinan Ketua Kelompok Dan Hubungannya Dengan Keefektifan Kelompok (Kasus Pada Kelompoktani Ternak Sapi Perah Di Wilayah Kerja Koperasi Serba

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor) JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Juni 2006, Vol. 2, No. 2 Abstract FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan

Lebih terperinci

PENGUATAN PERAN LEMBAGA KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA TANI KOPI RAKYAT

PENGUATAN PERAN LEMBAGA KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA TANI KOPI RAKYAT PEGUATA PERA LEMBAGA KELOMPOK TAI DALAM PEGEMBAGA USAHA TAI KOPI RAKYAT (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember) Hesti Herminingsih Staf Pengajar pada Fakultas MIPA

Lebih terperinci

MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur)

MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur) 0 MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur) MOTIVATION OF COCOA FARMERS TO JOINED WITH FARMER GROUP

Lebih terperinci

Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Koperasi Desi Rosmala

Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Koperasi Desi Rosmala HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KETUA UMUM DENGAN KINERJA KARYAWAN KOPERASI (Kasus di Koperasi Serba Usaha Tandangsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat) THE RELATION BETWEEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI Siti Aminah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Siti_sarahaminah@yahoo.co.id Tedi Hartoyo 2) Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri)

ABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri) PUBLIC PERCEPTION OF EX QUARRY LAND UTILIZATION (QUARRY) AS BUSSINESS PLACE OF FLOATING NET CAGES CULTURE (FNC) IN TANJUNG RAMBUTAN VILLAGE KAMPAR DISTRICT KAMPAR REGENCY RIAU PROVINCE By Jalisman 1) ;

Lebih terperinci

SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO 1 SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Eliek Prasetiawan, Suwarto, Bekti Wahyu Utami Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 23-28

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 23-28 Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 23-28 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN PERSEPSI PETERNAK TERHADAP INSEMINASI BUATAN PADA SAPI POTONG KELURAHAN TUAN-TUAN KECAMATAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension PERSEPSI PENYULUH DAN PETANI TERHADAP PENTINGNYA PERAN PENYULUHAN PERKEBUNAN KOPI ARABIKA DI KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA THE PERCEPTIONS AGRICULTURAL EXTENSION FIELD AND

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI (Studi Kasus : Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai)

Lebih terperinci

JURNAL P ENYULUHAN PERAN KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH (KASUS DI KABUPATEN BANDUNG)

JURNAL P ENYULUHAN PERAN KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH (KASUS DI KABUPATEN BANDUNG) JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 September 2008, Vol. 4 No. 2 PERAN KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH (KASUS DI KABUPATEN BANDUNG) THE ROLE OF THE DAIRY GROUP FARMERS

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA (Kasus Kelompok Tani Mandiri, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) SKRIPSI RENDY JUARSYAH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science e-journal FAPET UNUD e-journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id Universitas Udayana PERSEPSI PETERNAK TENTANG

Lebih terperinci

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK Partisipasi Anggota Kelompoktani dalam Penyusunan...(Suwiton M. Anis, Lukman Effendy dan Elih Juhdi Muslihat) PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT

PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh: Andriana Yeni Oswita, Wahyuningsih dan Purwanto Sekolah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics

ABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics ANALISIS DINAMIKA KELOMPOKTANI SAGU DI DESA LUKUN KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ANALYSIS DYNAMIC OF FARMERS GROUP SAGO IN THE VILLAGE OF LUKUN DISTRICTS TEBING TINGGI TIMUR

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014 KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANG (PPL) DALAM PENERAPAN PANCA USAHATANI JAGUNG SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KEMAJUAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Agricultural Extension

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian kinerja karyawan bagian operasional khususnya divisi produksi 1-A dan divisi produksi 1-B pada PT. Pupuk Kujang Cikampek,

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN

DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN Omega Runtunuwu *, B. F. J. Sondakh, B. Rorimpandey dan F.N. S. Oroh Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (PKP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (EFFECTIVENESS AND PARTICIPATION SOCIETY AGAINST THE URBAN POVERTY ERADICATION

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 7, Nomor 1, Juli 2016 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) PERAN PENYULUHAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEBERDAYAAN PETANI SAGU DI KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak 16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. 3.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP TINGKAT ADOPSI INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO DALAM PAKAN TERNAK SAPI POTONG ( Studi Kasus Pada Kelompok Tani Karya Abadi Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman ) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. 1. Variabel independen yang diteliti meliputi :

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. 1. Variabel independen yang diteliti meliputi : 29 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel independen yang diteliti meliputi : a. Percaya diri (X 1 ), yaitu sikap wirausahawan yang memberi keyakinan kuat pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang 29 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan di

Lebih terperinci

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dwiguna yang dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging dan susu.

I PENDAHULUAN. dwiguna yang dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging dan susu. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang membantu dalam pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia. Produk peternakan berupa daging, susu, telur serta bahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENYULUH DENGAN PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI DAN TEKNOLOGI SEBAGAI SUMBER INFORMASI PENYULUHAN DI BIDANG PETERNAKAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENYULUH DENGAN PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI DAN TEKNOLOGI SEBAGAI SUMBER INFORMASI PENYULUHAN DI BIDANG PETERNAKAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENYULUH DENGAN PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI DAN TEKNOLOGI SEBAGAI SUMBER INFORMASI PENYULUHAN DI BIDANG PETERNAKAN THE CORRELATION BETWEEN EXTENTIONIST CHARACTERISTICS AND THE USE

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN PEMERAHAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT RAHMAWATI JAYA PENGADEGAN JAKARTA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN PEMERAHAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT RAHMAWATI JAYA PENGADEGAN JAKARTA SELATAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN PEMERAHAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT RAHMAWATI JAYA PENGADEGAN JAKARTA SELATAN SKRIPSI NUR HAFIZAH TRISTY DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Maret 2006,Vol. 2, No.1 PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN ( Kasus Petani Sayuran Peserta Program Kawasan

Lebih terperinci

ROLE OF THE GROUP FARMERS IN DEVELOPMENT OF THE EMPOWERMENT OF DAIRY FARMERS

ROLE OF THE GROUP FARMERS IN DEVELOPMENT OF THE EMPOWERMENT OF DAIRY FARMERS PERAN KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kabupaten Bandung) THE ROLE OF THE GROUP FARMERS IN DEVELOPMENT OF THE EMPOWERMENT OF DAIRY FARMERS (Case of Bandung

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) SKRIPSI DEWI SHINTA KOMALA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

PERAN PENYULUHAN DALAM PEMBERDAYAAN PETANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KABUPATEN KAMPAR

PERAN PENYULUHAN DALAM PEMBERDAYAAN PETANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KABUPATEN KAMPAR 1 PERAN PENYULUHAN DALAM PEMBERDAYAAN PETANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KABUPATEN KAMPAR THE ROLE OF EXTENSION ON EMPOWERING OIL PALM INDEPENDEN SMALLHOLDER FARMERS IN KAMPAR DISTRICT Karim Sirait, Rosnita,

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 PERSEPSI PETANI TERHADAP BUDIDAYA PADI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA RINGGIT KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Priyo Utomo, Dyah Panuntun Utami dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi

Lebih terperinci

PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU

PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU ISSN 1411 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 6, No. 2, 2004, Hlm. 111-115 111 PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan 19 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan objek adalah peternak sapi perah yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang,

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017 KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo

Lebih terperinci

1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program

1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program 18 1 III METODE PENELITIAN 1.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah peternak sapi perah anggota KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program pembinaan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN ) DI KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

STUDI TENTANG PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN ) DI KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Studi Tentang penyuluh Terhadap Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) Kartanegara (Adi Heryanto) STUDI TENTANG PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN ) DI KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT) HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT) Dewi Purnamasari Damanik*), Meneth Ginting**), Yusak Maryunianta**)

Lebih terperinci

DYNAMIC CORRELATION OF COOPERATIVE ORGANIZATIONS WITH PARTICIPATION OF THEIR MEMBERS (The case in milk cooperative)

DYNAMIC CORRELATION OF COOPERATIVE ORGANIZATIONS WITH PARTICIPATION OF THEIR MEMBERS (The case in milk cooperative) HUBUNGAN DINAMIKA ORGANISASI KOPERASI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI (Suatu Kasus pada Koperasi Persusuan) Unang Yunasaf, Nugraha Setiawan dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

PERANAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL KELOMPOK TANI TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI LEISA

PERANAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL KELOMPOK TANI TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI LEISA EPP.Vol.4.o.1.007:8-1 8 PERAA FAKTOR-FAKTOR SOSIAL KELOMPOK TAI TERHADAP TIGKAT PEERAPA TEKOLOGI LEISA (The Role of Social Factors of Farmer Group to Applicated LEISA Technology) Jumri dan Midiansyah Effendi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

Peran Modal Sosial dalam Menunjang Dinamika Kelompok Peternak Sapi Perah (Studi Kasus di Kelompok 3 TPK Pulosari Pangalengan)

Peran Modal Sosial dalam Menunjang Dinamika Kelompok Peternak Sapi Perah (Studi Kasus di Kelompok 3 TPK Pulosari Pangalengan) JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2014, VOL. 1, NO. 10, 52-57 Peran Modal Sosial dalam Menunjang Dinamika Kelompok Peternak Sapi Perah (Studi Kasus di Kelompok 3 TPK Pulosari Pangalengan) The Role Of Social Capital

Lebih terperinci

JURNAL P ENYULUHAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI BEBERAPA KABUPATEN PROVINSI JAWA BARAT

JURNAL P ENYULUHAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI BEBERAPA KABUPATEN PROVINSI JAWA BARAT JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 September 2006, Vol. 2, No. 2 KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI BEBERAPA KABUPATEN PROVINSI JAWA BARAT AGRICULTURAL EXTENSION AGENTS PERFORMANCE IN SEVERAL DISTRICTS IN WEST

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat)

EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat) EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat) SKRIPSI WAHYUDI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM FARMERS MANAGED EXTENSION ACTIVITIES

ANALISIS PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM FARMERS MANAGED EXTENSION ACTIVITIES ANALISIS PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM FARMERS MANAGED EXTENSION ACTIVITIES DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun Oleh : AGNES EVI

Lebih terperinci

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science e-journal FAPET UNUD e-journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id Universitas Udayana PERSEPSI PETERNAK TENTANG

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI KELOMPOK WANITA TANI KOTA SALATIGA ORGANIZATION COMMITMENT FROM WOMAN FARMERS GROUP IN SALATIGA SKRIPSI

KOMITMEN ORGANISASI KELOMPOK WANITA TANI KOTA SALATIGA ORGANIZATION COMMITMENT FROM WOMAN FARMERS GROUP IN SALATIGA SKRIPSI KOMITMEN ORGANISASI KELOMPOK WANITA TANI KOTA SALATIGA ORGANIZATION COMMITMENT FROM WOMAN FARMERS GROUP IN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Korelasi Antara Nilai Frame Score Dan Muscle Type... Tri Antono Satrio Aji

Korelasi Antara Nilai Frame Score Dan Muscle Type... Tri Antono Satrio Aji Korelasi antara Nilai Frame Score dan Muscle Type dengan Bobot Karkas pada Sapi Kebiri Australian Commercial Cross (Studi Kasus di Rumah Potong Hewan Ciroyom, Bandung) Correlation between Frame Score and

Lebih terperinci

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: 222-229 ISSN 1411-0172 ANALISIS KEBERLANJUTAN KELOMPOK USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SRAGEN JAWA TENGAH SUSTAINABILITY ANALYSIS OF BEEF CATTLE BUSSINES GROUP

Lebih terperinci

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Sedangkan, subjek yang diamati dalam penelitian ini

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Sedangkan, subjek yang diamati dalam penelitian ini 21 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diamati adalah persepsi dan keterampilan istri peternak sapi perah dalam pemanfaatan biogas di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan,

Lebih terperinci

Dewi Eka Wahyu Nurcahyo, M Munandar Sulaeman, Didin Supriat Tasripin

Dewi Eka Wahyu Nurcahyo, M Munandar Sulaeman, Didin Supriat Tasripin HUBUNGAN PERSEPSI PETERNAK TERHADAP SIFAT INOVASI KARPET KANDANG DENGAN LAJU ADOPSI PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT (Kasus pada peternakan sapi perah anggota KPSBU di TPK Ciater, Kabupaten Subang) Dewi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 27 MEI 2005 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PENGOLAHAN

Lebih terperinci

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (Studi Kasus di II Desa Gunungrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan) Ista Yuliati 1, Zaenal Fanani 2 dan Budi Hartono 2 1) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo. PENGARUH PENYULUHAN MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SISTIM TANAM LEGOWO DI KELOMPOK TANI KARYA MUKTI III DESA SUKAKARYA KECAMATAN SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR

Lebih terperinci