SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO"

Transkripsi

1 1 SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Eliek Prasetiawan, Suwarto, Bekti Wahyu Utami Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 7126, Telp/Fax:(271) eliek_pras@ymail.com, Abstract: Basic method of this research is descriptive. Location deliberately purposive study determined that in the farmer groups Tani Mulyo. Sampling was conducted with participants sampling technique intact system (census), with a sample size of 33 respondents. To find out the attitude of dragon fruit growers on extention techniques census techniques. Sources of data used in this research is primary data and secondary data. To determine the relationship between the attitude of dragon fruit growers to use extention techniques Likert Scale. With the measurement category used formula class interval width. To determine the relationship between the attitudes of respondents (farmers experience, others are considered important, the role of the mass media, formal education and non-formal education) and attitudes toward a variety of extention techniques can be determined by Spearman Rank correlation coefficient formula. dragon fruit farmer attitudes toward extention technique is good. The relationship between the factors related to the attitudes of farmers with dragon fruit farmers attitudes towards engineering education has a significant relationship to the level of 9% to the value of rs 3 Key Word: the attitudes of farmer, dragon fruit, techniques extention. Abstrak: Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive yaitu di kelompok tani Tani Mulyo. Pengambilan sampel peserta dilakukan dengan teknik sampling intact system (sensus), dengan sampel sebanyak 33 responden. Untuk mengetahui sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan teknik sensus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui hubungan antara sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan digunakan Skala Likert. Dengan kategori pengukurannya digunakan rumus lebar interval kelas. Untuk mengetahui hubungan antara sikap responden (pengalaman petani, orang lain yang dianggap penting, peran media massa, pendidikan formal, serta pendidikan non formal) dengan sikapnya terhadap ragam teknik penyuluhan dapat diketahui dengan rumus koefisien korelasi Rank Spearman. sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan tergolong baik. Hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap petani dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan memiliki hubungan yang signifikan pada taraf kepercayaan 9% dengan nilai rs 2,3 Kata Kunci: sikap petani, buah naga, teknik penyuluhan.

2 2 PENDAHULUAN Pengembangan budidaya tanaman hortikultura khususnya buah-buahan saat ini terus digalakkan oleh pemerintah. Tidak dapat dipungkiri kebutuhan akan buah-buahan pada masyarakat luas semakin meningkat. Buah-buahan merupakan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, tidak heran banyak orang mencari buah-buahan untuk dikonsumsi. Salah satu buah yang semakin banyak dicari dan dikonsumsi masyarakat yaitu buah naga (Hylocereus Sp) Buah naga merupakan jenis kaktus hutan yang sering juga disebut kaktus manis, daerah asal katus hutan yang buahnya berwarna merah dan bersisik ini adalah Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Utara. Di daerah asalnya buah naga atau dragon fruit ini di namai pi tahaya atau pi toya raja (Kristanto, 23). Bertitik tolak pada realita pentingnya buah naga yang banyak bermanfaat dan perlu untuk dibudidayakan, dan untuk itu penyuluhan pertanian serta peran penyuluh di perlukan serta memegang peranan yang cukup urgent dalam membantu pembudidayaan tanaman buah naga. Mardikanto (29) menjelaskan salah satu tugas yang menjadi tanggungjawab setiap penyuluh adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam rangka mengubah perilaku masyarakat penerima manfaat agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perubahan hidupnya. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai teknik penyuluhan pertanian ditujukan untuk memberdayakan petani dan kelompok tani agar mampu memecahkan sendiri masalah usahatani yang dihadapi. Dalam mengkomunikasikan adopsi dan inovasi penyuluh di hadapkan dengan sikap sasaran. Sikap adalah kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang mempunyai konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Salah satu kawasan yang saat ini telah membudidayakan serta mengembangkan tanaman buah naga yang dikelola secara kelompok tani yaitu di Desa Toriyo Kecamatan Bedosari Kabupaten Sukoharjo. Pengembangan buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bedosari Kabupaten Sukoharjo yang di pelopori oleh Pemuda Tani sukoharjo (PTS) dengan cara memberdayakan para petani untuk mulai membudidayakan buah naga yang memiliki harga tinggi jika dilihat dari segi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan faktor-faktor pembentuk sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, (2) Menganalisis sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, (3) Menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap petani buah naga dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif diawali dengan

3 3 merumuskan masalah penelitian. Masalah penelitian dirumuskan secara operasional, dimana konsep-konsep yang dipilih dapat diukur secara kuantitatif. Masalah penelitian dijawab secara teoritik dengan cara mengacu pada teoriteori yang telah ada (Slamet, 26) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu penelitian yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan bertitik tolak dari data yang dikumpulkan, dianalisa dan disimpulkan dalam konteks teori-teori hasil. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciricirinya akan diduga (Singarimbun dan Effendi, 199) Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan sensus yaitu pengambilan responden dengan menetapkan seluruh jumlah responden yang akan diteliti. Jenis Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data yaitu Data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan pencatatan. Metode Analisis Data Analisis data menggunakan skala likert. Kategori pengukurannya dengan menggunakan rumus lebar interval kelas.. Identitas Responden HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Karekteristik Pribadi Responden No. Nama Kelompok Tani Kategori Umur Skor Tani Mulya Non Produktif Produktif Non Produktif Sumber: Data Primer Responden dalam penelitian dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok umur produktif (umur antara 1 tahun sampai dengan 64 tahun) dan kelompok umur non produktif (umur sampai dengan 14 tahun dan umur lebih dari 64 tahun). Diketahui Jumlah Responden (Orang) Prosentase (%) >64-3 3, 9,9 9,1 Jumlah 33 1, sebanyak 3 responden (9,9 %) dalam usia produktif dimana pada usia responden mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga dan mencukupi kebutuhan hidup.

4 4 Faktor-Faktor Pembentuk Sikap Tabel 2 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Responden dan Penghasilan Berusahatani Buah Naga Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi 2, 3,6 3,7,2,3 6,8 6,9 8,4 8, ,3 1,2 1,2 3,3, Jumlah 33 1, Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengalaman responden dalam menjalankan usahatani termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu sebanyak 13 orang responden (39,3%), hal ini disebabkan karena masih minimnya pengalaman berusahatani para petani buah naga yang rata-rata baru 3 tahun. Tabel 3 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Frekuensi Responden Memperoleh Informasi Dari Orang Lain Yang Dianggap Penting Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi 2, 3,6 3,7,2,3 6,8 6,9 8,4 8, , 1,2 33,3 1,, Jumlah 33 1, Azwar (1998) menyatakan bahwa pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa orang lain yang dianggap penting (Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), pemerintah desa, sesepuh desa petani lain, suami/istri, anak dan orang tua) dalam berusahatani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam kategori tinggi yaitu ada 17 orang responden (1,%). Pengaruh orang lain yang dianggap penting dibutuhkan oleh petani karena mereka masih banyak membutuhkan informasi khususnya yang berkaitan dengan usahatani buah naga agar dapat lebih baik.

5 Tabel 4 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Frekuensi Responden Mengakses dan Memperoleh Informasi Dari Media Massa Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi 2, 3,6 3,7,2,3 6,8 6,9 8,4 8, ,2 48,4 3,3 6,1, Jumlah 33 1, Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa responden mempunyai distribusi terpaan media massa dalam kategori rendah yaitu dengan presentase 16 orang responden (48,4%). Media massa yang dimanfaatkan kurang maksimal karena responden cenderung menunggu informasi baik itu lewat penyuluh maupun ketua kelompok. Tabel Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Yang Pernah Ditempuh Atau Ditamatkan Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi ,, 1,2 1, 6,1 Jumlah 33 1, Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa sebanyak 26 orang responden (78,8%) termasuk dalam kategori tinggi hal tersebut dapat menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sudah sadar akan pendidikan. Hal ini karena kesadaran penduduk akan pentingnya arti pendidikan sudah tinggi. Ini dibuktikan dengan semakin sadarnya masyarakat dalam hal ini petani menggunakan biaya dari hasil panen buah naga maupun pemasukan lain dari keluarga untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

6 6 Tabel 6 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Non Formal Yang Pernah Ditempuh Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi 2, 3,6 3,7,2,3 6,8 6,9 8,4 8, ,, 6,1 84,8 9,1 Jumlah 33 1, Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebanyak 28 orang responden (84,8%) mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian dan pelatihan sebanyak 12 kali dalam satu musim tanam dengan aktif dan termasuk dalam kategori tinggi karena kegiatan diselenggarakan mendapat perhatian yang positif dari petani dengan materi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan petani seperti penanaman buah naga, perawatan, pemupukan, pengendalian hama, panen hingga pengolahan hasil pasca panen. Kegiatan penyuluhan maupun pelatihan sangat penting, karena melalui pertemuan tersebut petani dapat bertukar pikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapi secara bersamasama serta memperoleh informasi yang berguna bagi usahatani. Sikap Petani Terhadap Metode Penyuluhan Tabel 7 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Sikap Petani Terhadap Metode Penyuluhan Dengan Cara Ceramah Sangat buruk Buruk Baik Sangat baik ,, 18,2 72,7 9,1 Jumlah 33 1, Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa distribusi sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara ceramah termasuk dalam kategori baik dengan jumlah responden 24 orang (72,7%). Dapat dilihat bahwa sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara ceramah tergolong baik yaitu didapat data bahwa responden yang dapat menerima dengan baik teknik penyuluhan dengan cara ceramah karena petani merasa ingin mengetahui dan memahami tentang berusahatani tanaman buah naga yaitu dengan mengetahui penanaman buah naga, perawatan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Selain itu suasana kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan

7 7 ceramah berlangsung secara kondusif dan menyenangkan. Tabel 8 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Sikap Petani Terhadap Metode Penyuluhan Dengan Cara Kunjungan Sangat buruk Buruk Baik Sangat baik ,, 1,2 78,7 6,1 Jumlah 33 1, Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa distribusi sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara kunjungan termasuk dalam kategori baik dengan jumlah responden 26 orang (78,7%). Dapat dilihat bahwa sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara kunjungan tergolong baik. Petani mau menerima dan mengikuti teknik penyuluhan dengan cara kunjungan karena banyak manfaat yang dapat diambil dari teknik penyuluhan yang dilakukan dengan cara kunjungan serta petani sadar dengan mengikuti penyuluhan dengan cara kunjungan akan menambah informasi serta pengalaman berusahatani buah naga. Tabel 9 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Sikap Petani Terhadap Metode Penyuluhan Dengan Cara Diskusi Sangat buruk Buruk Baik Sangat baik ,, 18,2 78,8 3, Jumlah 33 1, Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa distribusi sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara diskusi termasuk dalam kategori baik dengan jumlah responden 26 orang (78,8%). Dapat dilihat bahwa sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara diskusi tergolong baik. Petani mempunyai sikap menerima dengan baik terhadap teknik penyuluhan dengan cara diskusi yang telah dibuat oleh penyuluh selaku perwakilan dari dinas pemerintah karena materi yang diangkat untuk bahan diskusi tentang masalah-masalah terbaru yang sedang dialami petani dalam berusahatani buah naga. Teknik penyuluhan dengan cara diskusi selalu berjalan efektif karena terjadi umpan balik pertanyaan antara penyuluh selaku fasilitator dengan petani, dan disetiap

8 8 akhir kegiatan ditawarkan solusi untuk setiap permasalahannya. Tabel 1 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Sikap Petani Terhadap Metode Penyuluhan Dengan Cara Demonstrasi Cara Sangat buruk Buruk Baik Sangat baik ,, 12,1 72,8 9,1 Jumlah 33 1, Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa distribusi sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara demonstrasi cara termasuk dalam kategori baik dengan jumlah responden 26 orang (78,8%). Sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan cara demonstrasi cara tergolong baik. Petani mempunyai sikap menerima terhadap teknik penyuluhan dengan cara demonstrasi cara karena bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan demonstrasi cara sangat mudah didapatkan, bahkan sisa-sisa dari hasil pertanian pun dengan sedikit keterampilan dapat dijadikan produk baru sebagai sumber pendapatan petani. Pelaksanaan penyuluhan dengan demonstrasi cara juga sangat diperlukan untuk mengetahui masalah-masalah teknis dalam berusahatani buah naga yang tidak ditemui di pemberian materi maupun teori yang sudah ada serta mendapatkan pengalaman baru dengan melakukan simulasi dan praktek sederhana yang nantinya akan berguna dalam melakukan berusahatani buah naga. Hubungan Antara Variabel Pembentuk Sikap Dengan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Metode Penyuluhan Tabel 11 Analisis Hubungan Antara Variabel Pembentuk Sikap Dengan Sikap Petani Terhadap Teknik Penyuluhan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan Di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo Y1 Y2 Y3 Y4 YTotal (rs) t hit (rs) t hit (rs) t hit (rs) t hit (rs) t hit X1 -,222-1,268 -,26-1,499,11,64 -,91 -,9 -,19-1,17 X2,177 1,1 -,27 -,1,73,48,44,24,164,926 X3 -,183-1,36 -,99 -,4 -,26-1,172 -,323-1,9 -,281-1,63 X4 -,7 -,318,24 1,642,27 1,178,423 * 2,99,44 * 2,49 X,448 ** 2,79,182 1,31,37 * 2,218,344 * 2,4,447 ** 2,782 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 212

9 9 Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan dan tidak signifikan antar variabel. Untuk mengetahui makna angka-angka hasil analisis di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Hubungan Antara Pengalaman Responden Dengan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengalaman responden berusahatani buah naga dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Dapat diketahui nilai rs sebesar,19 dan nilai t hitung 1,17 lebih kecil dari nilai t tabel 2,31 pada taraf kepercayaan 9%. Ketidaksignifikanan Ini dibuktikan bahwa meski pengalaman petani dalam berusahatani buah naga masih tergolong minim, tetapi untuk sikap petani dalam menerima informasi baru yang dalam hal ini metode penyuluhan tentang usahatani buah naga dapat diterima dengan baik. Karena disadari oleh petani dengan beralih menjadi petani buah naga akan meningkatkan penghasilannya. Dapat disimpulkan bahwa pengalaman pribadi tidak mempengaruhi sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Karena dengan tingkat pengalaman pribadi petani yang masih tergolong rendah dalam berusahatani buah naga tidak mengurangi minat untuk menerima teknik penyuluhan yang diberikan dari dinas pertanian maupun pengelola kelompok serta mau untuk melakukannya usahatani buah naga. Hubungan Antara Pengaruh Orang Lain Yang Dianggap Penting Dengan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengaruh orang lain yang dianggap penting dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (rs) antara pengaruh orang lain yang dianggap penting dengan tingkat sikap petani terhadap metode penyuluhan adalah,164 dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel yaitu,926 2,3 Karena bagi petani buah naga memutuskan untuk beralih menjadi petani buah naga seperti sekarang ini adalah karena pengaruh dari petani lain yang lebih dulu berusahatani buah naga. Mereka membandingkan hasil yang didapat dari berusahatani tanaman pangan dengan petani lain yang lebih dulu berusahatani buah naga.dapat disimpulkan bahwa pengaruh orang lain yang dianggap penting (Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), pemerintah desa, sesepuh desa petani lain, suami/istri, anak dan orang tua) tidak begitu menentukan diterima atau tidaknya teknik penyuluhan terhadap berusahatani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Karena meski dengan orang lain yang dianggap penting ikut berperan aktif atau tidak dalam pembudidayaanan buah naga, metode penyuluhan akan dirasa perlu walaupun bukan PPL langsung yang menyampaikan itu, karena petani buah naga hanya ingin mengetahui informasi cara-cara yang benar dalam berusahatani buah naga yang digunakan untuk menunjang kemajuan berusahatani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Hubungan Antara Terpaan Media Massa Dengan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara terpaan media massa dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Dapat diketahui

10 1 bahwa nilai koefisien korelasi (rs) antara terpaan media massa dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan adalah,281 dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel yaitu 1,63 < 2,3 Sehingga dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terpaan media massa tidak berhubungan dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Hubungan yang tidak signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena belum banyaknya minat dari petani buah naga untuk mengakses media massa secara mandiri, sehingga mereka hanya menunggu bahan bacaan yaitu brosur dari penyuluh pertanian. Hubungan Antara Pendidikan Formal Dengan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (rs) antara pendidikan formal dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan yaitu,44 dengan t hitung 2,49 Jumlah t hitung lebih besar dari t tabel 2,3 Sehingga dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Pendidikan petani buah naga yang rata-rata dalam kategori tinggi menjadi faktor penentu untuk dapat membuat petani untuk mampu berusahatani buah naga yang baik. Dengan tingkat pendidikan yang tergolong tinggi petani buah naga di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo telah memiliki modal dasar yaitu dapat cepat memahami dasar-dasar yang harus dimiliki untuk berusahatani buah naga serta harus mempelajari lagi tentang semua yang berhubungan dengan usahatani buah naga di luar yang pernah di pelajari pada pendidikan formal. Hubungan Antara Pendidikan Non Formal Dengan Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan Berdasarkan pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pendidikan non formal dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan dengan nilai rs sebesar,447 dan nilai t hitung 2,782 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,3 Nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan non formal berhubungan secara signifikan dengan sikap petani terhadap teknik penyuluhan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi pendidikan non formal yang dimiliki petani maka akan semakin baik sikapnya terhadap teknik penyuluhan. Pendidikan non formal diukur dengan frekuensi petani mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan selama satu musim tanam. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji Sikap Petani Buah Naga Terhadap Teknik Penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Faktor- faktor yang berhubungan dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo meliputi : pengalaman pribadi menurut petani tergolong masih sangat rendah, pengaruh orang lain yang dianggap penting menurut petani tergolong tinggi, pengaruh media massa menurut petani tergolong rendah, pengaruh pendidikan formal menurut petani tergolong tinggi, pengaruh pendidikan non formal menurut petani tergolong sangat tinggi. Sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten

11 11 Sukoharjo meliputi : sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan dengan cara ceramah tergolong baik. Sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan dengan cara kunjungan tergolong baik. Sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan dengan cara diskusi tergolong baik. Sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan dengan cara demonstrasi cara tergolong baik. Hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap petani dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan, pada taraf kepercayaan 9% sebagai berikut : terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengalaman pribadi petani buah naga dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengaruh orang lain yang dianggap penting oleh petani buah naga dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengaruh media massa yang diterima petani buah naga dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal petani buah naga dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pendidikan non formal petani buah naga dengan sikap petani buah naga terhadap teknik penyuluhan di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Saran Bagi pemerintah, hendaknya memberikan lebih menambahan program pendidikan non formal kepada petani buah naga yang berupa pelatihan yang dapat mengasah kemampuan dan menambah wawasan petani dalam budidaya buah naga. Bagi kelompok yang berkaitan dengan budidaya buah naga (KUB PTS (Kelompok Usaha Bersama Pemuda Tani Sukoharjo) dan Kelompok Tani Tani Mulya ) agar dapat memberikan informasi pertanian terutama terkait tentang budidaya buah naga yang tepat sasaran dan tepat guna sesuai dengan kebutuhan petani buah naga sendiri. Bagi petani buah naga, perlu penyegaran dalam pencarian informasi secara mandiri. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Kristanto, D. 2 Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya. Jakarta. Mardikanto, T. 29. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Singarimbun, M dan Sofyan E. 199 Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Slamet. 26. Metode Penelitian Sosial. Sebelas Maret University Press. Surakarta Van den Ban.AW dan Hawkins, HS Penyuluhan Pertanian. Kanisius.Yogyakarta.

12 12

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 216 : Hal. 24-34 ISSN 232-1713 SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELENKABUPATEN PURWOREJO) Nurul Meinawati,

Lebih terperinci

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar Sendy Christina Kusumawardhani, Bekti Wahyu Utami, Widiyanto Program

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN AGRISTA : Vol. 4 No. September 26 : Hal. 47-58 ISSN 22-7 SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR Rudi Kurniawan,

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Eko Budi Hariyani, Totok Mardikanto, Hanifah Ihsaniyati

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang SIKAP PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA WERENG BATANG COKELAT MELALUI SEKOLAH LAPANG PNGENDALIAN HAMA TERPADU DI DESA KEBONHARJO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN Nanang Adi Pamungkas, Totok

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP PETANI TEMBAKAU TERHADAP PROGRAM KEMITRAAN PT. MERABU DI KABUPATEN MAGELANG

ANALISIS SIKAP PETANI TEMBAKAU TERHADAP PROGRAM KEMITRAAN PT. MERABU DI KABUPATEN MAGELANG ANALISIS SIKAP PETANI TEMBAKAU TERHADAP PROGRAM KEMITRAAN PT. MERABU DI KABUPATEN MAGELANG Nur Anisatussyarifah, Sapja Anantanyu, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN SIKAP PETANI TERHADAP KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN SIKAP PETANI TERHADAP KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 192-204 ISSN 2302-1713 SIKAP PETANI TERHADAP KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN Vilda Damayanti, Eny Lestari, Emi Widiyanti Program

Lebih terperinci

Luas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha)

Luas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha) 1 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PHT PASCA SLPHT PADI DI DESA METUK, KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI Paramesti Maris, Sapja Anantanyu, Suprapto

Lebih terperinci

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DENGAN KEI- KUTSERTAAN DALAM PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA KAMANGA

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension PERSEPSI PENYULUH DAN PETANI TERHADAP PENTINGNYA PERAN PENYULUHAN PERKEBUNAN KOPI ARABIKA DI KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA THE PERCEPTIONS AGRICULTURAL EXTENSION FIELD AND

Lebih terperinci

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI

SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel

Lebih terperinci

By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation

By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah)

Lebih terperinci

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten

Lebih terperinci

KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU. Trisna Anggreini 1)

KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU. Trisna Anggreini 1) KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU Trisna Anggreini 1) Abstract. The purpose of this research are acessing the correlation of attitudes

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN SAYURAN DENGAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR KABUPATEN BOYOLALI

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN SAYURAN DENGAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR KABUPATEN BOYOLALI PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN SAYURAN DENGAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR KABUPATEN BOYOLALI Kiki Priyo Prasetyo, Mohd. Harisudin, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI METODE PENELITIAN

LANDASAN TEORI METODE PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEBERDAYAAN ANGGOTA GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (P-LDPM) DI DESA NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

Lebih terperinci

RESPON PETANI TERHADAP PEPAYA VARIETAS CALLINA (California) DI KABUPATEN MAMUJU, PROVINSI SULAWESI BARAT

RESPON PETANI TERHADAP PEPAYA VARIETAS CALLINA (California) DI KABUPATEN MAMUJU, PROVINSI SULAWESI BARAT RESPON PETANI TERHADAP PEPAYA VARIETAS CALLINA (California) DI KABUPATEN MAMUJU, PROVINSI SULAWESI BARAT Andi Anugrah Tahir / 213 22 163 Dr. Ir. Sriyadi. MP / Ir. Eni Istiyanti. MP Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic

Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI DESA JOHO KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**,

Lebih terperinci

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Jurusan/ Program Studi Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian Oleh :

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU JURNAL Motivasi Pembudidaya Dalam Usaha Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Jorong Rambahan Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat OLEH RAFIKAH NIM:

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KECAMATAN MOGA KABUPATEN PEMALANG

PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KECAMATAN MOGA KABUPATEN PEMALANG AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal. 476-485 ISSN 2302-1713 PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KECAMATAN MOGA KABUPATEN PEMALANG Widiyastuti, Emi Widiyanti,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta

Lebih terperinci

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H0402035 III. METODE PENELITIAN A. Metode

Lebih terperinci

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS Dwi Sulistia Anggarani*, Marina Sulistyati, dan Hermawan Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun

Lebih terperinci

Perilaku Petani Terhadap Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan

Perilaku Petani Terhadap Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan Perilaku Petani Terhadap Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan GEDE AGUS NEVO HANDRIYANTA I WAYAN SUDARTA I DEWA PUTU OKA SUARDI Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR Ugik Romadi 1) dan Dika Lusianto 2) 1) Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP),

Lebih terperinci

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT Febrian Husnuzhan 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi zhancrash@gmail.com Dedi Djuliansyah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ERLI YUNEKANTARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

MINAT PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA PUTIH DI KABUPATEN GROBOGAN

MINAT PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA PUTIH DI KABUPATEN GROBOGAN MINAT PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA PUTIH DI KABUPATEN GROBOGAN Rawit Kusumo Atmojiwa, Sapja Anantanyu, Sutarto Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG

SIKAP PETANI TERHADAP SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG SIKAP PETANI TERHADAP SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO

PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 341-352 ISSN 2302-1713 PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO Rusita Dewi Saputri,Sapja Anantanyu,

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KARTU TANI DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI. Oleh : Koko Widyat Moko H

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KARTU TANI DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI. Oleh : Koko Widyat Moko H PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KARTU TANI DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Oleh : Koko Widyat Moko H0413022 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 PERSEPSI PETANI

Lebih terperinci

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN USAHATANI CABAI SEBAGAI DAMPAK DARI PEMBELAJARAN FMA (STUDI KASUS DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA PROVINSI SULAWESI TENGAH) Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Program adalah pernyataan tertulis tentang keadaan, masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan yang disusun dalam bentuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI 10 HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Oleh : Arip Wijianto*, Emi Widiyanti * ABSTRACT Extension activity at district

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 51 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Suyanto dan Sutinah (2008) melibatkan lima komponen informasi ilmiah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, III. METODE PENELITIAN Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Penelitian ini berlangsung pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Kecamatan Sayegan berada pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Suatu Kasus pada Gapoktan Tahan Jaya di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI (Studi Kasus : Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai)

Lebih terperinci

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) Melfrianti Romauli *), Lily Fauzia **),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat

Lebih terperinci

SIKAP PETANI MELON TERHADAP PEDAGANG PERANTARA DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

SIKAP PETANI MELON TERHADAP PEDAGANG PERANTARA DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO 1 SIKAP PETANI MELON TERHADAP PEDAGANG PERANTARA DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEEFEKTIFAN KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS KEEFEKTIFAN KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS KEEFEKTIFAN KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN SEMARANG Okta Andriana Suyadi, Sapja Anantanyu, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency) PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH (Arabica coffee farmer perceptions toward organic certification program in district Atu

Lebih terperinci

M. Zulkarnain Yuliarso 1. Abstract

M. Zulkarnain Yuliarso 1. Abstract Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Kelompok Tani (Studi pada kelompok tani tambak ikan air tawar Mitra Tani Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor) M. Zulkarnain Yuliarso 1 1) Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science ejournal FAPET UNUD ejournal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id PEMANFAATAN SUMBER INFORMASI PETERNAKAN OLEH

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI AGRISE Volume IX No. 1 Bulan Januari 009 ISSN: 141-145 HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI THE CORRELATION

Lebih terperinci

Analisis Kompetensi Petani Pepaya California (Studi Kasus Kelompok Tani Merta Giri Kusuma Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem)

Analisis Kompetensi Petani Pepaya California (Studi Kasus Kelompok Tani Merta Giri Kusuma Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem) Analisis Kompetensi Petani Pepaya California (Studi Kasus Kelompok Tani Merta Giri Kusuma Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem) I GEDE ARTHA SUDIARSANA, DWI PUTRA DARMAWAN, I DEWA GEDE RAKA

Lebih terperinci

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04 Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat gelar Sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat gelar Sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret HUBUNGAN PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: AYU PUSPITANINGSIH NIM. 071510201086 JURUSAN

Lebih terperinci

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province By Gita Rizanty 1) Kusai 2) and Lamun Bathara 3) ABSTRACT The research

Lebih terperinci

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014 PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM SL-PHT DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO (Studi Kasus Petani Kakao di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu) PERCEPTION

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016 PERBEDAAN METODE KOMUNIKASI PERTANIAN YANG DIBERIKAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA TELUK DAWAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Wiwin Alawiyah 1

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Maret 2006,Vol. 2, No.1 PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN ( Kasus Petani Sayuran Peserta Program Kawasan

Lebih terperinci

TINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

TINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL Saleh Afianto Nugroho/ 20130220124 Ir. Siti Yusi Rosimah, MS/ Dr.Ir.Indardi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science e-journal FAPET UNUD e-journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id Universitas Udayana PERSEPSI PETERNAK TENTANG

Lebih terperinci

PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR THE FARMERS PARTICIPATION IN ONETHOUSANDS HEKTAR PROGRAM OF JAJAR LEGOWO RICE

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PERANAN PENYULUH TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS UBI KAYU (Manihot utillisima Pohl)

PERANAN PENYULUH TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS UBI KAYU (Manihot utillisima Pohl) PERANAN PENYULUH TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS UBI KAYU (Manihot utillisima Pohl) Safitri 1, Asih Mulyaningsih 2, Ari Tresna Sumantri 2 1 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution

Lebih terperinci

MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: Indah Listiana *) Abstrak

MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: Indah Listiana *) Abstrak MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh: Indah Listiana *) Abstrak Penelitian ini dilakukan pada petani padi yang menggunakan benih padi

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU MOTIVATION OF FARMERS TO JOINT FARMER GROUPS IN PAGARAN TAPAH VILLAGE PAGARAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Jurnal Galung Tropika, 4 (3) Desember 2015, hlmn. 137-143 ISSN Online 2407-6279 ISSN Cetak 2302-4178 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Analysis

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG Kasus pada Kelompok Ternak Lembu Jaya dan Bumi Mulyo Kabupaten Banjarnegara SKRIPSI TAUFIK BUDI PRASETIYONO PROGRAM

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO PEMAFAATA MEDIA ITERET SEBAGAI MEDIA IFORMASI DA KOMUIKASI DALAM PEMBERDAYAA PETAI DI DESA POCOKUSUMO KECAMATA POCOKUSUMO Use Of The Internet As A Media Information And Communication In The Empowerment

Lebih terperinci

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP Prosiding SNaPP011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 089-590 Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP Achmad Faqih Jurusan Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG

SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG (Kasus: Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang) Rofiqoh Ahmad 1), Yusak Maryunianta

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEMITRAAN PABRIK GULA TASIKMADU DENGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEBU DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEMITRAAN PABRIK GULA TASIKMADU DENGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEBU DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEMITRAAN PABRIK GULA TASIKMADU DENGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI TEBU DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Oleh Aziiz Ramadhan H0812025 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA (Kasus di Kelompok Saung Domba Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA) ( Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen ) SKRIPSI Oleh Susi Naluri H0809104

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah.

PENDAHULUAN. kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah. PENDAHULUAN Latar Belakang Pandangan, perhatian dan pemeliharaan terhadap para petani di pedesaan sudah semestinya diperhatikan pada masa pembangunan saat ini. Kenyataannya kehidupan para petani di pedesaan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 7, Nomor 1, Juli 2016 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) PERAN PENYULUHAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEBERDAYAAN PETANI SAGU DI KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Minat Belajar... (Anas Fatoni) 27 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR RELATIONSHIP BETWEEN INTERESTS IN LEARNING, TEACHER-STUDENT COMMUNICATION

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO Nike Susanti, Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, M.P, dan R. Kunto Adi, S.P., M.P Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani karet dengan perilaku menabung

Lebih terperinci

HUBUNGAN SEJUMLAH KARAKTERISTIK PETANI METE DENGAN PENGETAHUAN MEREKA DALAM USAHATANI METE DI KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA

HUBUNGAN SEJUMLAH KARAKTERISTIK PETANI METE DENGAN PENGETAHUAN MEREKA DALAM USAHATANI METE DI KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Juni 2006, Vol. 2, No. 2 HUBUNGAN SEJUMLAH KARAKTERISTIK PETANI METE DENGAN PENGETAHUAN MEREKA DALAM USAHATANI METE DI KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA (THE RELATIONSHIP

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Tradisional di Kota Medan) Ester B.A Purba *), Rahmanta Ginting **), Satia Negara Lubis **)

Lebih terperinci

ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA Amelia Cynthia Olgawati, Totok Mardikanto, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang berhubungan dengan Partisipasi Petani dalam Kebijakan Optimalisasi dan Pemeliharaan JITUT 5.1.1 Umur (X 1 ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research is conducted to know is there any influence which is significant of Role Of Internal Auditor To Enterprise Risk Management. Writer use internal auditor s code of ethics and profession

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI (Kasus di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang NTT) IRIANUS REJEKI ROHI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013 to user

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013 to user HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) DI KECAMATAN MAGETAN KABUPATEN MAGETAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang diteliti dalam

III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang diteliti dalam 40 III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor

Lebih terperinci

ABSTRAK. Diarsi Eka Yani Pepi Rospina Pertiwi Argadatta Sigit Program Studi Agribisnis, Jurusan Biologi FMIPA-UT ABSTRACT

ABSTRAK. Diarsi Eka Yani Pepi Rospina Pertiwi Argadatta Sigit Program Studi Agribisnis, Jurusan Biologi FMIPA-UT ABSTRACT PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM MENGANALISIS DATA KEADAAN PADA USAHATANI SAYURAN (Kelompok tani sayuran di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung) Diarsi Eka Yani (diarsi@ut.ac.id)

Lebih terperinci