Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PETERNAK DALAM BETERNAK SAPI PERAH (Kasus Pada Kelompok Peternak Sapi Perah TPK Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat) THE RELATION BETWEEN INTERPERSONAL COMMUNICATION BEHAVIOR WITH THE FULFILLMENT OF FARMER S INFORMATION NEED LEVEL IN THE DAIRY LIVESTOCK (Case in dairy farmers group TPK Cibodas Village, Lembang Subdistrick, West Bandung Regency) Muhammad Fauzi* Marina Sulistyati ** Sugeng Winaryanto ** Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015 ** Staff Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 39fauzi93@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2015 di TPK Desa Cibodas. Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini bertujuan, mengetahui perilaku komunikasi interpersonal yang dilakukan peternak, mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan informasi peternak dan menganalisis hubungan antara perilaku komunikasi interpersonal dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi dalam beternak sapi perah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan acak sederhana (Simple random sampling). Responden yang diambil sebanyak 35 peternak dari 350 orang peternak anggota TPK Cibodas. Data primer diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para peternak dan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait yang mendukung penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku komunikasi interpersonal peternak tergolong tinggi (51,43%), tingkat pemenuhan kebutuhan informasi peternak tergolong tinggi (57,14%). Terdapat hubungan positif yang cukup berarti antara perilaku komunikasi interpersonal peternak sapi perah dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi dalam beternak (rs=0,42). Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Pemenuhan Kebutuhan Informasi Peternak ABSTRACT This research was conducted on April 2015 in TPK Cibodas Village, Lembang Subdistrict, West Bandung Regency. The purposes of this study were to know about the interpersonal communication behavior did by farmers, to know about the level of farmers level of information need and to analize relation between them. The method that used in this research was survey method with simple random sampling. Informants were 35 farmers from 350 farmers member in TPK Cibodas. Primary data of this study was from the interview with the farmers, and secondary data was from some institution which can support this research. Results of this study show that the interpersonal communication behavior from the farmers is high (51,43%), and the level of Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 1

2 information needs fulfillment is high too (58,14%). There is a positive relation between them in dairy breeding (rs=0,42). Keyword: Interpersonal communication, fulfillment of information needs PENDAHULUAN Aspek pemeliharaan dan aspek usaha merupakan salah satu keberhasilan dalam suatu usaha peternakan. Salah satu cara untuk meningkatkan kedua aspek tersebut yaitu pemenuhan kebutuhan informasi dalam hal beternak yang bertujuan agar peternak dapat lebih mengetahui cara untuk mencapai tingkat produksi yang optimal. Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam beternak sapi perah adalah berjalannya suatu perilaku komunikasi antar peternak untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam beternak sapi perah. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang melalui tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung (Mulyana, 2000). Keberhasilan TPK Cibodas dalam mencapai tujuannya tidak lepas dari komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal peternak anggota terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dalam beternak sapi perah. Komunikasi interpersonal membuat peternak akan saling berinteraksi dan saling bertukar informasi pengalaman atau pengetahuan dalam hal beternak sapi perah. Sejauh ini belum banyak diungkap beberapa perilaku komunikasi interpersonal peternak berhubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi dalam beternak yang berkaitan dengan aspek pemeliharaan dan aspek usaha dalam beternak sapi perah. Oleh karena itu maka, hubungan perilaku komunikasi peternak yang terjadi antara peternak dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi peternak dalam usaha sapi perah sangat relavan untuk dilakukan karena dapat mendorong berkembangnya usaha sapi perah. OBJEK DAN METODE Penelitian ini dilakukan di TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan objek adalah peternak sapi perah yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2

3 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Informasi dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Informasi perlu dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Pengumpulan data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui teknik wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun dan diobservasi terhadap keadaan peternak responden. Data sekunder diperoleh untuk melengkapi data primer melalui penelusuran literatur yang berhubungan dengan penulisan usulan penelitian ini serta dari data KPSBU. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple random sampling) yaitu cara pemilihan responden yang memiliki karakteristik homogen secara bebas. Responden yang diambil sebanyak 35 orang dari 350 orang peternak anggota TPK Cibodas atau 10% sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) bahwa dalam populasi yang berjumlah lebih dari 100, maka sampel yang dapat diambil sebanyak % atau 20-25% HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat dari data profil Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Administratif Daerah Desa Cibodas merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat dan terletak mdpl di atas ketinggian laut. Desa Cibodas memiliki curah hujan 1.781,42 mm dan suhu rata-rata harian C. Bagian utara Desa Cibodas berbatasan dengan Desa Wangunharja, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cimenyan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Langensari, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Suntenjaya. Tata Guna Lahan Tata guna lahan Desa Cibodas menunjukkan bahwa, luas lahan terbesar yaitu lahan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut: Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 3

4 Tabel 2. Tata Guna Lahan Desa Cibodas No. Kegunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Jumlah (%) 1. Pemukiman 113,50 8,92 2. Pertanian 637,74 50,17 3. Hutan Lindung 351,00 27,61 4. Pemakaman 0,90 0,08 5. Pekarangan 130,00 10,23 6. Taman 1,00 0, Perkantoran Luas prasarana umum lainnya 0,50 36,50 0,04 2,87 Total Luas Lahan 1271,14 100,00 Sumber : Monografi Desa Cibodas 2014 Ketersedian bahan pakan di suatu daerah yang digunakan bagi usaha ternak harus diperhatikan dengan disertai daya dukung lahan di wilayah tersebut. Data Tabel 2 menunjukkan bahwa, luas lahan yang terbesar yaitu lahan pertanian 637,74 Ha (50,17%), ini menunjukkan bahwa ketersediaan pakan ternak yang cukup banyak, baik yang berasal dari rumput lapangan ataupun pertanian sayur. Mata Pencaharian Penduduk Kondisi mata pencaharian Desa Cibodas didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk No Jenis Pekerjaan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan Orang % 1. Petani ,64 2. Buruh Tani ,01 3. Buruh Migran ,43 4. Pegawai Negeri Sipil ,38 5. Pengrajin I. R. Tangga ,36 6. Pedagang Keliling ,10 7. Peternak ,36 8. Montir ,91 9. Dokter Swasta , Pembantu R. Tangga , TNI , POLRI , Pensiunan PNS/TNI/POLRI , Pengusaha Kecil & ,33 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 4

5 Menengah 15. Dukun Tradisional , Pengusaha Besar , Arsitektur , Seniman/Artis ,24 Total ,00 Sumber : Monografi Desa Cibodas 2014 Data Tabel 3 menunjukkan bahwa mata pencaharian yang paling besar di sektor pertanian yaitu sebagai petani (23,64%) dan buruh tani (43,01%), hal ini sesuai dengan luas lahan yang terbesar di Desa Cibodas yaitu lahan pertanian. Melihat kondisi Desa Cibodas didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan, maka mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah seorang petani (23,64%) dan peternak (20,36%). Ternak sapi perah merupakan ternak yang paling mendominasi sebagai sumber pendapatan penduduk, karena sangat produktif dan didukung oleh ketersediaan hijauan. Peternak sapi perah daerah tersebut tergabung dalam KPSBU. Indentitas Responden Umur Responden Umur merupakan salah satu aspek yang berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menerima sesuatu yang baru. Untuk uraian lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pengelompokkan Umur Responden No. Kelompok Umur Jumlah Responden.Tahun..Orang..% , ,14 Jumlah ,00 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya responden termasuk pada usia produktif, yaitu umur tahun sebesar 82,86%. Sedangkan responden dengan usia kurang produktif, yaitu umur tahun sebesar 17,14%. Menurut Chandriyanti (2000), golongan umur minimal 15 tahun merupakan golongan usia produktif, pada umumnya usia tersebut lebih aktif sehingga dapat menjalankan usaha ternak dengan efektif. Menurut Sujanto (1986), bahwa individu sampai usia 55 tahun masih dapat dikatakan produktif, bahkan pada umur tersebut produktivitas dan kreativitas dalam kondisi memuncak, memiliki rasa kewibawaan tinggi, merasa tanggung jawab terhadap masa yang akan datang dalam hal melanjutkan tradisi luhur, dan merasa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 5

6 ada tujuan hidup yang bersifat non materi, sehingga kehidupan manusia menjelma menjadi penuh arti dan makna. Tingkat Pendidikan Formal dan Non Formal Tingkat pendidikan formal responden bervariasi mulai dari SD, SMP, sampai SMA. Pendidikan merupakan faktor pelancar pembangunan pertanian, karena dengan perantaraan pendidikan, petani akan lebih mengenal pengetahuan, keterampilan, dan cara baru dalam melakukan kegiatan (Mosher, 1981). Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Tingkat Pendidikan Formal Responden No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden.orang..% Tamat SD 23 65,71 2. Tamat SMP 5 14,29 3. Tamat SMA 7 20,00 Jumlah ,00 Sebagian besar responden merupakan tamatan SD sebesar 65,71%. Pada umumnya ini terjadi karena mereka tidak memiliki biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan karena pengaruh tuntutan orang tua yang mengharuskan berusaha mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara responden yang pendidikan terakhirnya SMP sebesar 14,29%, dan SMA sebesar 20,00%. Pendidikan formal bukan satu-satunya faktor yang menentukan cepat atau lambatnya seorang peternak untuk mengadopsi ide-ide baru, seperti dikemukakan Soeyitno (1969) bahwa selain umur dan pendidikan, pengalaman beternak juga turut menentukan keberhasilan dari suatu usaha peternakan. Seluruh responden mendapatkan pendidikan non formal dari penyuluhan yang disampaikan oleh pihak KPSBU. Materi penyuluhan diberikan sekitar 1 bulan sekali meliputi; manajemen pemeliharaan dan manajemen usaha. Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku agar peternak tahu dan mampu melaksanakan hal yang disuluhkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 6

7 Tingkat Pengalaman Beternak Salah satu aspek atau faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ternak adalah pengalaman beternak, karena dari pengalaman seseorang dapat mempelajari kemungkinan dan masalah yang akan terjadi, sehingga akan membantu dalam mengambil keputusan. Tabel 6. Tingkat Pengalaman Beternak Responden No. Pengalaman Beternak Jumlah Responden.tahun..orang..% <5 0 0, ,71 3. > ,29 Jumlah ,00 Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar (94,29%) responden memiliki pengalaman beternak sapi perah >10 tahun. Hal ini memberikan pemahaman bahwa mereka sudah lama beternak sapi perah. Umumnya peternak sapi perah dilokasi penelitian merupakan peternak turunan dan sebagai anggota koperasi yang mendapat pembinaan dari petugas KPSBU. Kepemilikan Ternak Produktif Kepemilikan ternak produktif pada responden sebagian besar pada sakala usaha kecil, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Jumlah Kepemilikan Ternak Produktif Responden No. Skala Jumlah Ternak Produktif Jumlah Responden.ekor..orang..% Kecil ,14 2. Menengah ,86 3. Besar >7 0 0,00 Jumlah ,00 Responden memiliki ternak produktif yang variatif seperti tercantum pada Tabel 7. Sebagian besar skala kepemilikan ternak sapi perah responden (77,14%) berada pada skala usaha kecil. Kepemilikan ternak produktif tersebut akan berpengaruh secara langsung pada total produksi susu yang dihasilkan oleh para peternak dan akan berakibat terhadap tingkat pendapatan ekonomi responden. Dasuki dan Rahayu (1985), membagi skala kepemilikan ternak perah ke dalam 3 skala, yaitu: a. Skala usaha kecil (kepemilikan ternak 1-3 ekor) b. Skala usaha menengah (kepemilikan ternak produktif antara 4-7 ekor) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 7

8 c. Skala usaha besar (kepemilikan ternak produktif >7 ekor) Sebagian besar skala kepemilikan ternak sapi perah responden (77,14%) berada pada skala usaha kecil, hal ini dikarenakan terbatasnya lahan, modal dan terbatasnya kemampuan reponden untuk menambah skala usahanya. Perilaku Komunikasi Interpersonal Perilaku komunikasi interpersonal peternak meliputi upaya memperoleh informasi untuk meningkatkan produktivitas sapi perah dan kualitas susu yang dihasilkannya. Cakupan komunikasi interpersonal peternak dapat dilihat pada table berikut: Tabel 8. Perilaku Komunikasi Interpersonal No. Uraian Kategori Tinggi Sedang Rendah.% Jumlah sumber informasi 71,43 20,00 8,57 2. Frekuensi bertemu dengan sumber 48,57 37,14 14,29 3. Cakupan informasi 57,14 17,14 25,72 4. Kejelasan dalam berkomunikasi 48,57 34,29 17,14 5. Konteks berkomunikasi 51,43 25,71 22,86 Perilaku komunikasi interpersonal 51,43 37,14 11,43 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perilaku komunikasi interpersonal responden yang ada di Desa Cibodas tergolong tinggi yaitu sebesar 51,43%. Hal ini ditunjukkan oleh semua indikatornya pada kategori tinggi yang mencakup jumlah sumber informasi, frekuensi bertemu dengan sumber informasi, cakupan informasi, kejelasan dalam berkomunikasi, dan konteks berkomunikasi yang semuanya tergolong tinggi. Para peternak, umumnya telah melakukan komunikasi dalam rangka memenuhi kebutuhan informasinya baik sesama peternak, penyuluh maupun dengan petugas dari koperasi. Frekuensi dilakukannya komunikasi tersebut cukup sering, khususnya dengan sesama peternak. Informasi dari komunikasi yang dilakukan telah mencakup informasi yang berhubungan dengan manajemen pemeliharaan ternak dan manajemen usaha. Informasi mencakup kedua hal tersebut sudah dipandang jelas oleh para peternak. Tempat dilakukannya komunikasi dengan penyuluh dan petugas koperasi sudah memadai untuk berlangsungnya komunikasi dengan baik. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa peternak sapi perah di Desa Cibodas melakukan proses komunikasi interpersonal dengan baik. Komunikasi antar pribadi juga dapat Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 8

9 dijelaskan sebagai hubungan antara dua individu yang ada dalam satu lingkungan (Nasution, 1990). Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tingkat pemenuhan kebutuhan informasi adalah proporsi responden pada pengetahuan dan pelaksanaan peternak terhadap aspek manajemen pemeliharaan dan aspek manajemen usaha. Dalam hal ini digunakan empat indikator, yaitu : (1) pengetahuan manajemen pemeliharaan, (2) pengetahuan manajemen usaha, (3) pelaksanaan manajemen pemeliharaan, dan (4) pelaksanaan manajemen usaha. Tabel 14. Proporsi Responden Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Informasi No. Uraian Kategori Tinggi Sedang Rendah.% Pengetahuan manajemen 80,00 20,00 0,00 pemeliharaan 2. Pengetahuan manajemen usaha 62,86 37,14 0,00 3. Pelaksanaan manajemen 22,86 77,14 0,00 pemeliharaan 4. Pelaksanaan manajemen usaha 77,14 22,86 0,00 Tingkat pemenuhan kebutuhan 57,14 42,86 0,00 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemenuhan kebutuhan informasi peternak sebanyak 57,14% responden tergolong pada kategori tinggi. Terdapat salah satu indikator yang tergolong kategori sedang yaitu, pelaksanaan manajemen pemeliharaan (77,14%), hal ini dikarenakan dari kemampuan dan keadaan peternak yang terbatas. Namun indikator pengetahuan manajemen pemeliharaan (80,00%), pengetahuan manajemen usaha (62,86%), dan pelaksanaan manajemen usaha (77,14%) tergolong pada kategori tinggi. Para peternak umumnya mengetahui dengan baik perihal manajemen pemeliharaan dan manajemen usaha. Peternak umumnya sudah mengetahui bibit ternak yang baik, pengaturan reproduksi, tatalaksana pakan ternak, pemeliharaan, dan kesehatan ternak. Peternak juga umumnya sudah mengetahui dengan baik mengenai meningkatkan efisiensi usaha dan pendapatan usaha seperti sapi yang sudah tidak berproduksi di afkir, hijauan menanam sendiri, menambah jumlah sapi, meningkatkan produktivitas dan mengolah limbah kotoran sendiri. Menurut Santosa, dkk (2009), keuntungan usaha dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu efisiensi faktor-faktor produksi dan peningkatkan harga output. Output usaha sapi perah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 9

10 didasarkan pada pengukuran total produksi susu dan produksi ternak (pedet dan sapi afkir) selama periode satu tahun. Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal Peternak Dengan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Informasi Dalam Beternak Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman (rs), hubungan antara perilaku komunikasi interpersonal peternak dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi dalam beternak sapi perah di Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,424. Berdasarkan aturan Guilford (1956) dalam Rakhmat (1998) hubungan antara kedua variabel dengan rs = 0,42 berada pada kisaran 0,40 < rs 0,70. Hasil tersebut mengandung arti bahwa hubungan perilaku komunikasi interpersonal peternak dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi dalam beternak mempunyai hubungan yang cukup berarti. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa semakin baik perilaku komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh anggota kelompok peternak TPK Cibodas, maka akan semakin mudah terpenuhi dalam pemenuhan kebutuhan informasi peternak. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku komunikasi interpersonal peternak di Desa Cibodas pada kategori tinggi, hal ini ditunjukkan oleh semua indikatornya tergolong tinggi. 2. Tingkat pemenuhan kebutuhan informasi peternak di Desa Cibodas pada kategori tinggi, hal ini ditunjukkan oleh ketiga indikatornya tergolong tinggi. 3. Terdapat hubungan cukup berarti antara perilaku komunikasi interpersonal peternak dengan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi peternak di Desa Cibodas dengan rs=0,42. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 10

11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Chandriyanti, I Penyerapan Tenaga Kerja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya pada Usaha Tani Sawah Pola Isus dan Supra Insus. Tesis Universitas Padjadjaran. Program Pasca Sarjana. Universitas Padjadjaran. Bandung. Dasuki, A dan Rahayu, S Perbandingan Biaya Usaha Pokok Usaha Ternak Sapi Perah Pada Berbagai Skala Usaha. Laporan Hasil Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung. Mosher Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta. Mulyana, Deddy Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, Zukarimein Prinsip-Prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Rakhmat, J Metode Penelitian Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Santosa, K. A., Dwyanto. K., dan Toharmat. T Profil Usaha Peternakan Sapi Perah di Indonesia. LIPI Press. Jakarta. Soeyitno Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Cetakan Kedua. Penerbit Soeroengan. Jakarta. Sujanto, A Psikologi Perkembangan. Aksara Baru. Surabaya. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 11

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, 35 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan 19 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan objek adalah peternak sapi perah yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara

PENDAHULUAN. ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha peternakan rakyat sebagian besar masih bersifat subsisten dengan ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara tradisional dengan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten

Lebih terperinci

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS Dwi Sulistia Anggarani*, Marina Sulistyati, dan Hermawan Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun

Lebih terperinci

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi dan Kegiatan Penyuluhan dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi Relation Between Input Service Level and Extension Activity with Cooperative s Member

Lebih terperinci

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri

Lebih terperinci

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede ANALISIS BIAYA DAN KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN BABI RAKYAT DI DESA CIGUGUR, KECAMATAN CIGUGUR, KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Simon Pardede* Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program

1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program 18 1 III METODE PENELITIAN 1.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah peternak sapi perah anggota KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program pembinaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

Hubungan Antara Dinamika Kelompok Peternak Ghufron Purnama Putra

Hubungan Antara Dinamika Kelompok Peternak Ghufron Purnama Putra HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK PETERNAK SAPI PERAH DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BIOGAS (Survei di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang) CORRELATION

Lebih terperinci

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA (Kasus di Kelompok Saung Domba Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK

Lebih terperinci

P R O F I L DESA DANUREJO

P R O F I L DESA DANUREJO P R O F I L DESA DANUREJO PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN MERTOYUDAN DESA DANUREJO ALAMAT :DANUREJO MERTOYUDAN MAGELANG TELP (0293) 325590 Website : danurejomty.wordpress.com Email : desadanurejo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±

Lebih terperinci

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Lokasi penelitian berada di wilayah Desa Mangun Jaya Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa ini terletak kurang lebih 20 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, 165 169 Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI AYU PRIHARDHINI SEPTIANINGRUM PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Desa Cisaat terletak di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 125.625 Ha. Desa Cisaat berbatasan dengan Jalan Raya Cisaat di sebelah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Geografi Wilayah Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, yang terdiri dari Kampung Nyalindung, Babakan dan Cibedug, merupakan bagian dari wilayah Desa Cikole.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat 5.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian Kecamatan Cisurupan terletak kurang lebih 18 Km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2011, VOL. 11, NO. 1, 27-34

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2011, VOL. 11, NO. 1, 27-34 JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2011, VOL. 11, NO. 1, 27-34 Hubungan Keberdayaan Peternak Sapi Perah Dengan Tingkat Keberhasilan Usaha Ternak (Correlation Between Dairy Farmer s Power and Level of Farming Succeeding)

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 35 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah Kelompok Pamegatan wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 2.2.

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT EPP.Vo. 7. No 1. 2010 : 14-19 14 DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT (Lycopersicum Esculentum L. Mill) DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGECER SUSU SEGAR DI KOPERASI PETERNAK SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) LEMBANG Rika Destriany*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas

Lebih terperinci

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k 13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas

Lebih terperinci

RESPON PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD TERHADAP KEGIATAN PENYULUHAN PETERNAKAN. Syahirul Alim dan Lilis Nurlina

RESPON PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD TERHADAP KEGIATAN PENYULUHAN PETERNAKAN. Syahirul Alim dan Lilis Nurlina RESPON PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD TERHADAP KEGIATAN PENYULUHAN PETERNAKAN Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Abstrak Penelitian mengenai respon peternak sapi perah anggota KUD terhadap kegiatan penyuluhan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. kabupaten Sidoarjo, jawa Timur. Secara geografis Desa Kedung Turi Sebelah

BAB III PENYAJIAN DATA. kabupaten Sidoarjo, jawa Timur. Secara geografis Desa Kedung Turi Sebelah 48 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi / Gambaran Umum Desa Kedung Turi, merupakan desa yang terletak di kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo, jawa Timur. Secara geografis Desa Kedung Turi Sebelah Utara

Lebih terperinci

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.1.1 Kabupaten Subang Kabupaten Subang adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat terletak di antara 107 o 31 107 0 54 Bujur Timur dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) SKRIPSI SETYO UTOMO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : 44 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Raman Utara Kecamatan Raman Utara merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung Timur dan berpenduduk 35.420 jiwa dengan luas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PETERNAK TERHADAP SIFAT INOVASI KARPET KANDANG DENGAN LAJU ADOPSI PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT

HUBUNGAN PERSEPSI PETERNAK TERHADAP SIFAT INOVASI KARPET KANDANG DENGAN LAJU ADOPSI PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT HUBUNGAN PERSEPSI PETERNAK TERHADAP SIFAT INOVASI KARPET KANDANG DENGAN LAJU ADOPSI PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT (Kasus pada peternakan sapi perah anggota KPSBU di TPK Ciater, Kabupaten Subang) SKRIPSI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara secara sengaja (purposive sampling), yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara secara sengaja (purposive sampling), yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara secara sengaja (purposive sampling), yaitu Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan 50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU (Kasus pada Kelompok Olahan Susu, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi) RELATION

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain kelompok kontrol non-ekivalen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak (Ruseffendi, 1994). Desain penelitian ini

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data diperoleh dari penelitian lapangan melalui wawancara langsung terhadap petugas Kelurahan Sukabumi Indah mengenai Pendistribusian RASKIN

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI YENI MARLIANI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT) HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT) Dewi Purnamasari Damanik*), Meneth Ginting**), Yusak Maryunianta**)

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA

Lebih terperinci

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship Between Caracteristic with Perception of Farmer Beef Cattle to Artificial Insemination) Lilis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG ANALYSIS OF USE FAMILY LABOR CULTIVATION OF SHEEP LIVESTOCK IN THE SUBDISTRICT BUAHDUA DISTRICT

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 12 No 2 (196 dari 221) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE PERFORMANCE

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE PERFORMANCE HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Kasus pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat) THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE

Lebih terperinci

Hubungan Dinamika Kelompok dengan... Ajeng Fitri Anisi

Hubungan Dinamika Kelompok dengan... Ajeng Fitri Anisi HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERHASILAN USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH (Suatu Kasus di Kelompok Tani Sri Murni Desa Bojongkantong Kecamatan Langensari Kota Banjar) THE CORRELATION BETWEEN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Pituruh merupakan salah satu dari 16 Kecamatan di Kabupaten Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681.

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Peternak Responden pada penelitian ini adalah peternak yang berdiam di Desa Dompu, Moyo Mekar dan Desa Sepakat Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan karakteristik

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kondisi Geofisik 1. Letak Geografis Desa Kepuharjo yang berada sekitar 7 Km arah Utara Kecamatan Cangkringan dan 27 Km arah timur laut ibukota Sleman memiliki aksesibilitas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARTISIPASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK PETERNAK KAMBING DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PARTISIPASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK PETERNAK KAMBING DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG HUBUNGAN PARTISIPASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK PETERNAK KAMBING DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG (THE RELATION OF GOAT FARMER PARTICIPATION TO ZOOTECNIC

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia di sektor pertanian. Pertanian tersebut menyebar

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 201, p -0 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI PERAH DI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG Kasus pada Kelompok Ternak Lembu Jaya dan Bumi Mulyo Kabupaten Banjarnegara SKRIPSI TAUFIK BUDI PRASETIYONO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ada di sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Bandung yang berjarak 42 Km dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ada di sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Bandung yang berjarak 42 Km dengan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Aspek Geografis Wilayah Kecamatan Cicalengka merupakan salah satu Kecamatan yang ada di sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Bandung yang berjarak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. pemerintahan dalam memberikan pelayanan publiknya wilayah ini dibagi kedalam

HASIL DAN PEMBAHASAN. pemerintahan dalam memberikan pelayanan publiknya wilayah ini dibagi kedalam IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Desa Mekarjaya merupakan salah satu dari 13 (tiga belas desa) yang berada di Kecamatan Bungbulang. Kecamatan Bungbulang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo. PENGARUH PENYULUHAN MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SISTIM TANAM LEGOWO DI KELOMPOK TANI KARYA MUKTI III DESA SUKAKARYA KECAMATAN SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR

Lebih terperinci

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK KETERKAITAN PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PERAN KELOMPOK TANI DALAM PEROLEHAN KREDIT USAHATANI BELIMBING (Kasus Kelompok Tani di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok) Diarsi Eka Yani

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR A. Letak Geografis Kecamatan Banjar adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjar selain Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Langensari yang berdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penerima PNPM Mandiri Desa di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. penerima PNPM Mandiri Desa di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Jenis Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Sumber data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat penerima

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci