TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI
|
|
- Ade Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI Syahirul Alim Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan metode penyuluhan pengembangan ternak sapi perah di Kecamatan Tanjungsari. Metode penelitian yang digunakan adalah survei pada peternak sapi perah kelompok raharja. Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas metode penyuluhan yang ditunjukkan pada kemampuan penyuluh, keadaan alat bantu penyuluhan, kesesuaian dengan waktu dan tempat penyuluhan, materi penyuluhan, kesesuaian dengan kondisi dan tingkat adopsi sasaran, kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai, menunjukkan ciriciri yang baik. Tingkat efektivitas penggunaan metode penyuluhan termasuk dalam kategori tinggi yang ditunjukkan oleh 64,5% responden. Hal ini menunjukkan metode penyuluhan yang dipergunakan telah menunjukkan hasil terhadap peningkatan kemampuan beternak oleh peternak, juga terhadap pengembangan peternakan sapi perah di daerah penelitian Kata Kunci : Efektivitas Metode Penyuluhan Abstract The objective of this research was to find out the effectiveness level of agricultural extension method used in developing dairy cow in Tanjungsari District. The research used survey method to dairy s farmer in group of Raharja. The result showed that the effectiveness level of agricultural extension method showed by extensionist ability, material equipment condition appropriateness, place and time of extension appropriateness, extension s material, condition and adoption level of target and goal of extension program suitability is in a good characteristic. The effectiveness level of agricultural extension method is in high category stated by 64,5% of respondent. Its indicated that method of agriculture extension using by extensionist has been success toward increasing of farmer s ability and the development of dairy s cow in Tanjungsari district. Key words : Extension Method Effectiveness. Pendahuluan Penyuluhan pertanian sebagai salah satu kegiatan dari pembangunan pertanian, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan modernisasi pertanian/peternakan. Sehingga pembangunan pertanian di suatu daerah menuntut adanya perubahan sikap dan perilaku dari petani /peternak tradisional. Berhasil tidaknya pengenalan teknologi baru sebagai realisasi pembangunan peternakan selain menuntut perubahan sikap dan perilaku dari peternak, juga sangat dipengaruhi oleh keadaan wilayah, teknik penyuluhan yang digunakan dan faktor penyuluhnya. Dalam rangka pencapaian tujuan perubahan sikap dan perilaku peternak, penyuluhan memiliki kegiatan tertentu yang harus dilaksanakan secara teratur dan terarah dimana kegiatan tersebut harus bersifat mendidik, mengubah atau memperbaiki tingkat pikiran, tingkat kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya. Efektivitas kegiatan penyuluhan perlu menggunakan metode, teknik dan alat bantu penyuluhan yang tepat guna, sehingga sasaran dapat mendengar, melihat dan merasakan atau melaksanakan contohcontoh yang diperagakan. Pemilihan metode atau cara pendekatan yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan penyuluhan, sehingga para petugas penyuluhan harus memilih dan menentukan metode yang tepat sesuai dengan siatuasi dan kondisi peternak, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan oleh peternak (Sugarda, 980) mengatakan bahwa pendidikan penyuluhan harus merupakan 552
2 kombinasi metode mengajar, karena kemampuan sasaran adalah berbedabeda dalam menerima pelajaran. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah sensus, yaitu survei yang meliputi seluruh populasi yang diinginkan (Sevilla, dkk, 2006) dengan objek penelitian peternak sapi perah kelompok Raharja. Desa Raharja. Kecamatan Tanjungsari yang berjumlah 3 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari responden dengan teknik wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari sumbersumber yang terkait dengan penelitian. Adapun operasional variabel yaitu Pemilihan metode penyuluhan yang terpilih mengacu kepada pendapat Belli (98) dan Adjid (200) yang menyatakan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memlilih dan menentukan metode penyuluhan, yaitu : a. kesesuaian dengan tingkat kemampuan penyuluh, b. kesesuaian dengan fasilitas atau sarana penyuluhan yang tersedia, c. kesesuaian dengan waktu dan tempat penyuluhan, d. kesesuaian dengan materi penyuluhan, e. kesesuaian dengan kondisi dan tingkat adopsi sasaran, f. kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai. Unsurunsur dari Efektivitas metode penyuluhan yang diukur antara lain :. Tingkat kemampuan penyuluh, yaitu : pengetahuan dan keterampilan penyuluh dalam memberikan informasi penyuluhan. Indikatornya adalah : a. Kecakapan penyuluh dalam menyelenggarakan praktek sesuai dengan kebutuhan peternak. Jika keterampilan dalam memberikan contoh sesuai dengan kebutuhan peternak dan tepat diberi skor tiga. Jika keterampilan dalam memberikan contoh sebagian sesuai dengan kebutuhan peternak dan tepat diberi skor dua. Jika keterampilan dalam memberikan contoh sebagian kecil sesuai dengan kebutuhan peternak diberi skor satu. b. Pengetahuan penyuluh terhadap materi yang disuluhkan. Ukurannya adalah nilai skor dari penguasaan materi yang disuluhkan. Jika penyuluh menguasai semua materi yang disuluhkan diberi skor tiga. Jika penyuluh menguasai sebagian materi yang disuluhkan diberi skor dua. Jika penyuluh menguasai sebagian kecil materi yang disuluhkan diberi skor satu. 2. Keadaan alat bantu penyuluhan. Indikatornya adalah ketersediaan alat bantu dalam penyuluhan. a. Ketersediaan alat bantu dalam penyuluhan. Jika tersedia tiga macam alat peraga diberi skor tiga. Jika tersedia dua macam alat peraga diberi skor dua. Jika tersedia satu macam alat peraga diberi skor satu. b. Kesesuaian alat bantu penyuluhan yang dipakai. Jika alat bantu penyuluhan sesuai diberi skor tiga. Jika alat bantu penyuluhan sebagian sesuai diberi skor dua. Jika alat bantu penyuluhan tidak sesuai diberi skor satu. 3. Kesesuaian waktu dan tempat penyuluhan. Indikatornya adalah kesesuaian dan ketepatan waktu pertemuan dan tempat pelaksanaannya. a. Ketepatan dan kesesuaian waktu pertemuan, memakai ukuran pada waktu luang petani. Jika peternak menyatakan sesuai dan tepat diberi skor tiga. Jika peternak menyatakan sebagian sesuai diberi skor dua. Jika peternak menyatakan sebagian kecil sesuai diberi skor satu. b. Ketepatan dan kesesuaian tempat pertemuan. Jika peternak menyatakan tempat pertemuan sesuai dan tepat diberi skor tiga. Jika peternak menyatakan tempat pertemuan sebagian sesuai dan tepat diberi skor dua. Jika peternak menyatakan tempat pertemuan sebagian kecil sesuai dan tepat diberi skor tiga. 4. Materi penyuluhan, yaitu kesesuaian materi penyuluhan dengan masalah yang dihadapi. Jika peternak menyatakan seluruhnya sesuai dengan masalah yang dihadapi peternak peternak diberi skor tiga. Jika peternak menyatakan sebagian sesuai dengan masalah yang dihadapi peternak diberi skor dua. Jika peternak menyatakan sebagian kecil sesuai dengan masalah yang dihadapi peternak diberi skor satu. 5. Kondisi dan tingkat adopsi peternak. Indikatornya adalah pendapat peternak tentang metode penyuluhan yang diberikan. Jika peternak menyatakan seluruh metode yang digunakan disukai peternak diberi skor tiga. Jika peternak menyatakan sebagian metode yang digunakan disukai peternak diberi skor dua. Jika peternak menyatakan sebagian kecil metode yang digunakan disukai peternak diberi skor satu. 553
3 6. Kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai. Indikatornya adalah kejelasan tujuan penyuluhan dan kesesuaian tujuan penyuluhan dengan kepentingan sasaran. a. Kejelasan tujuan penyuluhan. Jika setiap penyuluhan yang diadakan mempunyai tujuan dan dapat dipahami diberi skor tiga. Jika setiap penyuluhan yang diadakannya mempunyai tujuan tetapi kurang dapat dipahami diberi skor dua. Jika setiap penyuluhan yang diadakannya tidak mempunyai tujuan yang jelas diberi skor satu. b. Kesesuaian tujuan penyuluhan dengan kepentingan sasaran. Jika semua tujuan penyuluhan menunjang terhadap tujuan pribadi diberi skor tiga. Jika sebagian kecil tujuan penyuluhan menunjang terhadap tujuan pribadi diberi skor dua. Jika tujuan penyuluhan tidak menunjang terhadap tujuan pribadi diberi skor satu. Skor total dari seluruh jawaban pertanyaan yang diberikan merupakan nilai tingkat efektivitas metode penyuluhan (Xi). Skor total dari masingmasing responden digolongkan ke dalam tiga kelas kategori, yaitu Tingkat Efektivitas metode penyuluhan Tinggi, Sedang dan Rendah. Kelas kategori di tentukan dengan menggunakan kelas interval dengan cara sebagai berikut. Diketahui skor tertinggi (33 + 0,5) dan skor total terendah ( 0,5) dan banyaknya Kelas Interval 3, selanjutnya dihitung panjang interval dengan menggunakan rumus Sudjana (989) Panjang Kelas Interval = Skor Tertinggi Skor Terendah Banyaknya Interval Kelas Sehingga di peroleh kategori kelas efektivitas penggunaan metode penyuluhan adalah : a. 0,50 7,50 efektivitas penggunaan metode penyuluhan rendah b. 7,5 24,5 efektivitas penggunaan metode penyuluhan sedang c. 24,52 33,50 efektivitas penggunaan metode penyuluhan tinggi Hasil dan Pembahasan Keadaan Penyuluhan Peternakan di Kecamatan Tanjungsari Penyuluhan pertanian/peternakan di wilayah kecamatan tanjungsari dilaksanakan oleh petugas penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian Tanjungsari. Penyuluhan dilakukan terhadap kelompokkelompok tani hamparan, kelompok domisili, kelompok tani kecil, kelompok wanita tani, Peternakan, kelompom agribisnis jagung serta Perikanan. Untuk peternakan, penyuluhan yang dilaksanakan mengacu kepada penerapan saptausaha ternak dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan komoditi unggulan setempat. Metode penyuluhan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan kelompok dan individu. Adapun alat bantu yang dignakan dalam penyuluhan adalah poster, leaflet dan majalahmajalah. Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah secara lisan melalui pertemuan peternak dan acara diskusi dalam kelompoknya. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di kelompok masingmasing biasanya bertempat di rumah ketua kelompok atau di Balai Penyuluhan Pertanian. Menurut Samsudin (977) pada penyuluhan denga pendekatan secara kelompok, kesadaran akan minat peternak terhadap inovasi akan diarahkan agar mau menilai dan mencoba. Media lisan sangat efektif apabila ditunjang fasilitas yang memadai agar petugas penyuluh dapat mengevaluasi umpan balik (feedback) dari para peternak terhadap apa yang dia suluhkan (Alim, 2008). Tingkat Efektivitas Penggunaan Metode Penyuluhan Pengembangan Peternakan Sapi Perah Tingkat efektivitas metode penyuluhan yang dilakukan diukur melalui enam indikator. Untuk menggambarkan efektivitas metode penyuluhan yang diteliti, dipakai sebagai ukuran ialah jumlah responden dari setiap unsur penilaian indikator efektivitas metode penyuluhan. Hasil tanggapan responden berdasarkan indikator tersebut dilihat pada Tabel. 554
4 Tabel. Pendapat Peternak Tentang Efektivitas Metode Penyuluhan No Kriteria Kemampuan penyuluhan d. Kecakapan dalam menyelenggarakan praktek. ) selalu membangkitkan kebutuhan pribadi peternak 2) kadangkadang membangkitkan kebutuhan pribadi peternak 3) tidak membangkitkan kebutuhan pribadi peternak e. Penguasaan materi yang disuluhkan. ) menguasai semua materi 2) menguasai sebagian materi 3) tidak menguasai materi 2 Keadaan Alat bantu penyuluhan a. Ketersediaan alat peraga yang dipakai pada saat penyuluhan. ) ada tiga macam 2) ada dua macam 3) ada satu macam b. Kesesuaian alat peraga yang dipakai pada penyuluhan. ) sesuai 2) sebagian sesuai 3) tidak sesuai 3 Kesesuaian dengan waktu dan tempat penyuluhan a. Kesesuaian waktu penyuluhan dengan waktu luang peternak. ) sesuai 2) sebagian sesuai 3) sebagian kecil sesuai b. Tempat pertemuan kelompok dekat dengan tempat tinggal ) sesuai 2) terkadang sesuai 3) tidak sesuai 4 Materi penyuluhan a. Kesesuaian materi penyuluhan dengan masalah yang dihadapi peternak ) seluruhnya sesuai 2) sebagian sesuai 3) sebagian kecil sesuai 5 Kesuaian dengan kondisi dan tingkat adopsi peternak a. Metode penyuluhan yang diberikan disukai peternak. ) seluruhnya disukai 2) sebagaian disukai 3) sebagian kecil disukai b. Metode penyuluhan yang diberikan mudah diterima ) seluruhnya mudah diterima 2) sebagian mudah diterima 3) sebagian kecil mudah diterima 6 Kesesuaian dengan tujuan yang ingin di capai a. Kejelasan tujuan penyuluhan ) tujuan jelas dan dapat dipahami 2) tujuan kurang dapat dipahami 3) tidak mempunyai tujuan yang jelas b. Kesesuaian tujuan penyuluhan dengan kepentingan sasaran ) semua menunjang terhadap tujuan pribadi 2) sebagian kecil menunjang terhadap tujuan pribadi 3) tidak menunjang sama sekali terhadap tujuan pribadi 555 Jumlah Penilaian Orang.% ,74 29,03 77,42 22,58 2,9 87,09 77,4 22,58 83,87 9,67 6,45 80,64 9,67 9,67 35,48 6,29 70,96 25,80 70,96 25,80 74,9 25,8 58,06 38,7
5 Dari Tabel tampak bahwa :. Tingkat kemampuan penyuluh yang ditunjukkan oleh keterampilan, penguasaan terhadap materi yang disuluhkan dan kepahaman responden terhadap hal yang disuluhkan dari 3 peternak responden, 67,74 % menyatakan keterampilan penyuluh baik, dimana penyuluh selalu dapat membangkitkan kebutuhan pribadi peternak. Dalam penguasaan penyuluh terhadap hal yang disluhkan, 77,42 % peternak responden menyatakan penyuluh menguasai semua materi yang disuluhkan. Hal ini dapat dipahami karena penyuluh biasanya merupakan peternak sapi perah juga. penyuluh telah mengenal daerah kerja dan sasarannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang orangorang yang diajak berkomunikasi, penyuluh dapat memilih dan menetapkan caracara yang paling baik untuk berkomunikasi. 2. Ketersediaan alat bantu dalam kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, dimana efektivitas penyampaian dapat ditingkatkan dengan bantuan alat peraga. Alat peraga yang biasanya di gunakan pada saat penyuluhan yaitu papan tulis dan sejenisnya. Sebanyak 83,09 % responden mengatakan bahwa alat peraga yang digunakan hanya satu macam dimana peternak sangat menyukai penggunaannya, karena peternak sasaran dapat lebih memahami informasi yang disampaikan apabila diterangkan melalui ganbaran/ilustrasi. Untuk kesesuaian alat peraga, 77,4 % responden menyatakan telah sesuai dengan materi penyuluhan. 3. Penyuluhan dengan pendekatan kelompok dilakukan kepada anggota kelompok peternak dan waktunya dilakukan pada pagi, siang atau malam hari. Sebagian besar peternak 83,87 % menyatakan waktu penyuluhan sesuai dengan waktu luang peternak. Pemilihan tempat penyelenggaraan penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh telah tepat, karena di tanggapi oleh responden secara positif. Tempat dilaksanakannya penyuluhan penyuluhan biasanya di rumah ketua kelompok atau di tempat lain yang telah disepakati. Kebanyakan peternak responden mengatakan bahwa tempat dilaksanakan penyuluhan sesuai karena dapat dijangkau dengan jalan kaki. Sebanyak 9,67 % peternak responden mengatakan kadangkadang sesuai karena tempat penyuluhan yang kurang memadai untuk menampung peternak, dimana pengaturan tempat duduk hampir tidak ada, hal ini terjadi apabila penyuluhan yang dilakukan merupakan gabungan dari dua kelompok. 4. Kesesuaian materi penyuluhan dengan masalah yang dihadapi peternak sasaran merupakan daya tarik bagi peternak, sehingga para peternak dengan sendirinya akan selalu hadir pada setiap penyuluhan yang diadakan. Ppeternak responden yang mengatakan bahwa materi penyuluhan yang diadakan seluruhnya sesuai dengan masalah yang dihadapi 38,88 persen. Peternak yang mengatakan bahwa materi penyuluhan, sebagian sesuai dengan masalahmasalah yang dihadapi yaitu sebanyak 58,33%. Hal ini disebabkan sebagian teknologi atau inovasi yang disampaikan bukan merupakan pemecahan terhadap masalahmasalah yang idhadapi. Materi penyuluhan yang menarik perhatian para peternak adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha perbaikkan tingkat kehidupannya. Agar materi penyuluhan yang diberikan pada peternak dapat diterima selain harus sesuai dengan kebutuhannya harus pula memberi atau mendatangkan keuntungan ekonomis (Kartasapoetra, 988) 5. Pemilihan metode penyuluhan yang dilakukan didasarkan pada situasi dan kondisi peternak responden. Metode penyuluhan kelompok yang dilakukan oleh penyuluh adalah sesuai karena sifat masyarakat didaerah sudah terbuka dan telah dibentuk kelompokkelompok peternak. Metode penyuluhan yang melibatkan orangorang atau kelompok dalam suatu kerja sama, merupakan metode penyuluhan yang peling tepat karena metode tersebut disukai oleh sebagian besar responden (70,96 %), terutama yang menjadi alasan peternak yaitu karena adanya kesempatan untuk bertanya, mengemukakan pendapat, pengalaman serta dapat berdiskusi dengan peternak lainnya. 6. Tujuan kegiatan penyuluhan menyangkut tujuan perbaikkan perilaku peternak dalam hal penerapan inovasi. Tujuan penyuluhan dari setiap kegiatan penyuluhan yang di adakan oleh penyuluh adalah jelas, yang ditunjukkan oleh 74,9 % peternak yang mengatakan tujuan jelas dan dapat di pahami oleh peternak. Peternak yang mengatakan bahwa tujuan dari setiap penyuluhan yang diadakan kurang dapat dipahami ditunjukkan oleh sebanyak 25,8 % peternak. Hal ini umumnya dikemukakan oleh responden yang tingkat pendidikannya hanya sampai sekolah dasar. Kesesuaian tujuan penyuluhan dengan kepentingan sasaran ditunjukkan oleh sebanyak 58,06 % peternak bahwa semua tujuan penyuluhan menunjang terhadap tujuan pribadi peternak. Sebanyak 556
6 38,7 % peternak yang mengatakan bahwa sebagian kecil tujuan penyuluhan menunjang terhadap tujuan pribadi. Hasil penilaian Efektivitas metode penyuluhan, maka diperoleh kategori tingkat efektivitas penggunaan metode penyuluhan. Seperti yang tercantum pada Tabel. Dari tabel tersebut di ketahui dari 3 responden, sebagian besar (64,5%) memiliki kategori efektivitas metode penyuluhan tinggi. Tabel 2. Tingkat Efektivitas Penggunaan Metode Penyuluhan No Kategori Jumlah Responden.Orang..%... Tinggi 20 64,5 2 Sedang 9 29,03 3 Rendah 2 6,45 Secara umum tingkat efektivitas metode penyuluhan yang ditunjukkan oleh kemampuan penyuluh, keadaan alat bantu penyuluhan, kesesuaian dengan waktu dan tempat penyuluhan, materi penyuluhan, kesesuaian dengan kondisi dan tingkat adopsi sasaran, kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai, menunjukkan ciriciri yang baik. Dengan demikian penyuluhan yang dilakukan di daerah ini dengan metode pendekatan kelompok menunjukkan hasil yang cukup terhadap peningkatan kemampuan beternak oleh peternak, juga terhadap pengembangan peternakan sapi perah di daerah penelitian. Daftar Pustaka Adjid, A. Dudung Penyuluhan Pertanian. Yayasan Pengembangan Sinar Tani. Jakarta. Alim, Syahirul Implikasi Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap Kegiatan Penyuluhan Peternakan Di Kabupaten Sumedang. J. Ilmu Ternak. Vol 8 No : Belli, T.B. 98. Metode Dan Alat Bantu Penyuluhan. Program Pendidikan Diploma. Faperta. Unpad. Bandung. Mardikanto, Totok Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas University Press. Surakarta. Sudjana.989. Statistika. Edisi Ke4. Penerbit Tarsito. Bandung. Vanden Ban Dan Hawkins Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Sugarda, Tarya Penyuluhan Pertanian. Unpad. Bandung Sevilla, Counsuelo, Ochave, Punsalan, Bella P, dan Grabriel Pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia Press. Jakarta 557
Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten
Lebih terperinciJURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2008, VOL. 8, NO. 1, Syahirul Alim, Unang Yunasaf, Sugeng Winaryanto Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2008, VOL. 8, NO. 1, 72 76 Implikasi Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap Kegiatan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Sumedang (Kasus di Cabang Dinas Pertanian Tanjungsari
Lebih terperinciTINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU
TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU THE LEVEL EVECTIVENESS METHOD EXTENSION DEVELOPMENT BEEF CATTLE IN BURU REGENCY MALUKU
Lebih terperinciKata Kunci : Otonomi Daerah, Perencanaan Program Penyuluhan, Pelaksanaan Program Penyuluhan.
Implikasi Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap Kegiatan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Sumedang (Kasus di Cabang Dinas Pertanian Tanjungsari Sumedang) Syahirul Alim, Unang Yunasaf, Sugeng Winaryanto
Lebih terperinciRespon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS
RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS Dwi Sulistia Anggarani*, Marina Sulistyati, dan Hermawan Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun
Lebih terperinciRESPON PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD TERHADAP KEGIATAN PENYULUHAN PETERNAKAN. Syahirul Alim dan Lilis Nurlina
RESPON PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD TERHADAP KEGIATAN PENYULUHAN PETERNAKAN Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Abstrak Penelitian mengenai respon peternak sapi perah anggota KUD terhadap kegiatan penyuluhan
Lebih terperinciHubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENYAJIAN RUMPUT PADA PETERNAKAN SAPI PERAH ( Kasus Pada Kelompok Peternak Sapi Perah Pamegatan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK
Lebih terperinciDr. Ir. Benu Olfie L.S, MS. (Ketua) Ir. Celcius Talumingan, MP. (Anggota) Yolanda P. I Rori, SP. MSc. (Anggota) 2
Kinerja Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Mega Mendiri Di Desa Kolongan Kecamatan Kalawat Marco Marsel Sambeka 1 Dr. Ir. Benu Olfie L.S, MS. (Ketua) Ir. Celcius Talumingan, MP. (Anggota) Yolanda
Lebih terperinciJURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, 165 169 Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension
PERSEPSI PENYULUH DAN PETANI TERHADAP PENTINGNYA PERAN PENYULUHAN PERKEBUNAN KOPI ARABIKA DI KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA THE PERCEPTIONS AGRICULTURAL EXTENSION FIELD AND
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS.
35 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah Kelompok Pamegatan wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS. 2.2.
Lebih terperinci1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program
18 1 III METODE PENELITIAN 1.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah peternak sapi perah anggota KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program pembinaan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciOleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.
PENGARUH PENYULUHAN MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SISTIM TANAM LEGOWO DI KELOMPOK TANI KARYA MUKTI III DESA SUKAKARYA KECAMATAN SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014
KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANG (PPL) DALAM PENERAPAN PANCA USAHATANI JAGUNG SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KEMAJUAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Agricultural Extension
Lebih terperinciMETODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati
METODE DEMONSTRASI Oleh :Tuty Herawati Metode demonstrasi sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif, karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah seeing is believing yang dapat diartikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DENGAN PENGEMBANGAN KAPASITAS WANITA PEDESAAN DALAM ASPEK PENGOLAHAN SUSU (Kasus pada Kelompok Olahan Susu, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi) RELATION
Lebih terperinciTINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) Melfrianti Romauli *), Lily Fauzia **),
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dari suatu
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2006). Objek pada penelitian ini adalah hubungan karakteristik
Lebih terperinciPeran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik... Cindi Febrianti
PERAN PENYULUH DALAM MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK PETERNAK ITIK (Kasus Pada Kelompok Peternak Itik Di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang) THE ROLE OF EXTENSION WORKER IN DEVELOPING
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH
HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH THE CORRELATION BETWEEN LEADERSHIP ROLE OF GROUP LEADER AND MEMBER MOTIVATION OF DAIRY FARMERS (Kasus di
Lebih terperinciTingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari
Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Widya Lestari 1, Syafril Hadi 2 dan Nahri Idris 2 Intisari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciSyahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan
Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)
Lebih terperinciHubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni
HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri
Lebih terperinciPERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT
PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT Febrian Husnuzhan 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi zhancrash@gmail.com Dedi Djuliansyah
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA (Kasus di Kelompok Saung Domba Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten
Lebih terperinciAnimal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :
Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 839 844 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN PERILAKU DENGAN MOTIVASI PARA PETERNAK DI PAGUYUBAN KAMBING PERAH PERANAKAN
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA USAHA AGRIBISNIS KERAPU
1 EVALUASI KINERJA USAHA AGRIBISNIS KERAPU (Kasus: Desa Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat). Hamidah*), Yusak Maryunianta**), M. Jufri**) *) Alumni Program Studi Penyuluhan dan
Lebih terperinciBy : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation
The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah)
Lebih terperinciLilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi dan Kegiatan Penyuluhan dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi Relation Between Input Service Level and Extension Activity with Cooperative s Member
Lebih terperinciPENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT
PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh: Andriana Yeni Oswita, Wahyuningsih dan Purwanto Sekolah
Lebih terperinciJURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2011, VOL. 11, NO. 1, 27-34
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2011, VOL. 11, NO. 1, 27-34 Hubungan Keberdayaan Peternak Sapi Perah Dengan Tingkat Keberhasilan Usaha Ternak (Correlation Between Dairy Farmer s Power and Level of Farming Succeeding)
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. perilaku petani peternak adalah sebuah komponen yang sangat penting. Peranan
LANDASAN TEORI Peran penyuluhan dalam meningkatkan produksi peternakan dan perubahan perilaku petani peternak adalah sebuah komponen yang sangat penting. Peranan penyuluhan pertanian adalah sebagai fasilitator,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP
TINGKAT ADOPSI INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO DALAM PAKAN TERNAK SAPI POTONG ( Studi Kasus Pada Kelompok Tani Karya Abadi Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman ) SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI Amiruddin Saleh 1, Nia Rachmawati 2, Sutisna Riyanto 16 ABSTRACT The objectives of this research are: (1) to understand the communication process
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas
Lebih terperinciPepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK
PERSEPSI PETANI TENTANG DETERMINAN SELEKSI SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENERIMAAN INFORMASI USAHATANI PADI (KASUS PETANI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN) Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
PERBEDAAN METODE KOMUNIKASI PERTANIAN YANG DIBERIKAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA TELUK DAWAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Wiwin Alawiyah 1
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Restaurant tax, internal control structure, and the restaurant tax billing. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this study was to obtain a comprehensive overview of the implementation role of the internal control structure of the restaurant tax billing in Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.
Lebih terperinciPERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU
15 PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU Kausar \ Cepriadi ^, Taufik Riaunika ^, Lena Marjelita^ Laboratorium Komunikasi dan Sosiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM
EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM. 11010151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciE-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 7, No. 1, Januari 2018
Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai Fasilitator dalam Penggunaan Metode Belajar Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) (Kasus di Gapoktan Madani, Desa Sampalan Klod, Kecamatan Dawan, Kabupaten
Lebih terperinciPeranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program
Lebih terperinciI. Pendahuluan. Yunilas 1
Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak
Lebih terperinciPEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta)
PEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta) Irfan Setiawan 1, Asih Mulyaningsih 2, Ari Tresna Sumantri 2 1 Alumni Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN PARTISIPASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK PETERNAK KAMBING DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN PARTISIPASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK PETERNAK KAMBING DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG (THE RELATION OF GOAT FARMER PARTICIPATION TO ZOOTECNIC
Lebih terperinciADOPSI INOVASI PETANI KELAPA SAWIT TERHADAP SISTEM INTEGRASI SAPI KELAPA SAWIT (SISKA) DI KABUPATEN PELALAWAN
ADOPSI INOVASI PETANI KELAPA SAWIT TERHADAP SISTEM INTEGRASI SAPI KELAPA SAWIT (SISKA) DI KABUPATEN PELALAWAN THE INNOVATION-ADOPTED BY THE PALM FARMER TO PALM COW INTEGRATED SYSTEM (SISKA) IN PELALAWAN
Lebih terperinciJENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN
JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
Lebih terperinciKETEPATAN ADOPSI INOVASI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DI KABUPATEN BULUKUMBA. Agustina Abdullah ABSTRAK
KETEPATAN ADOPSI INOVASI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DI KABUPATEN BULUKUMBA Agustina Abdullah Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Abdullah_ina@yahoo.com
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Mataram
Pengaruh Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Mataram Bq Azmi Sukroyanti Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP Mataram E-mail:
Lebih terperinci1. Nama Mata Kuliah : Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2. Kode/SKS : PNP 2100 / Semester : Ganjil/Gasal 4. Tujuan Pembelajaran :
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2. Kode/SKS : PNP 2100 / 2-1 3. Semester : Ganjil/Gasal 4. Tujuan Pembelajaran : Dasar-Dasar Penyuluhan
Lebih terperinciPEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciTingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)
TINGKAT KETERLAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-WILAYAH TIMUR KABUPATEN CILACAP Oleh: Sumi Fitriana, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Lebih terperinciKETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN
KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN Sovia Angginta, Ardi, RRP.Megahati e-mail:soviaangginta@gmail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO
1 PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO Oleh: Khairunniza Finata * Dra. Suheni, M.Pd.** Mori Dianto, M.Pd.** Program Studi Bimbingan STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang) Riki Suharda*), Lily Fauzia**), Emalisa**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciHubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)
Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DENGAN KEI- KUTSERTAAN DALAM PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA KAMANGA
Lebih terperinciSIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO
1 SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Eliek Prasetiawan, Suwarto, Bekti Wahyu Utami Fakultas Pertanian
Lebih terperinciTINGKAT KOMPETENSI PROFESIONAL PENYULUH PERTANIAN DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
TINGKAT KOMPETENSI PROFESIONAL PENYULUH PERTANIAN DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR PROFESSIONAL LEVEL OF COMPETENCE OF THE AGRICULTURAL EXTENSION WORKERS IN KAMPAR DISTRICT KAMPAR REGENCY Sri Maulina
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu
Lebih terperinciUnang Yunasaf dan Didin S. Tasripin Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2011, VOL. 11, NO. 2., 98-103 Peran Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Peternak Sapi Perah di KSU Tandangsari Sumedang (Role of Extention Agents in Dairy smallholder farmer
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG Yulia Hidayani*), Sofia Edriati**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PROGRAM SRI
EFEKTIVITAS PROGRAM SRI (System of Rice Intensification) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI PADA KELOMPOK TANI MADYA DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor
Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2009, Vol. 07, No. 2 Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten
Lebih terperinciPERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH
PERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH (oriza Sativa) DI DESA HUTAGUGUNG KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI Daniel Matanari *), Salmiah** ), Emalisa ** ) * ) Alumni Program Studi
Lebih terperinci(The Leadership of Chairman Groups And Its Association With Groups Effectiveness (In Cases of Dairy Farmers Groups of KSU Tandangsari Area))
JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, 179-185 Kepemimpinan Ketua Kelompok Dan Hubungannya Dengan Keefektifan Kelompok (Kasus Pada Kelompoktani Ternak Sapi Perah Di Wilayah Kerja Koperasi Serba
Lebih terperinci-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell
-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell 1. PENDAHULUAN Jika anda seorang petugas koperasi yang bekerja pada koperasi
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan
19 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan objek adalah peternak sapi perah yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang,
Lebih terperinciABSTRACT. Hendra Saputra 1) dan Jamhari Hadipurwanta 2) ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM BLM PUAP DI GAPOKTAN TRI LESTARI, KAMPUNG TRI TUNGGAL JAYA, KECAMATAN BANJAR AGUNG, KABUPATEN TULANG BAWANG Hendra Saputra 1) dan Jamhari
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG
HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG Kasus pada Kelompok Ternak Lembu Jaya dan Bumi Mulyo Kabupaten Banjarnegara SKRIPSI TAUFIK BUDI PRASETIYONO PROGRAM
Lebih terperinciParwiyati, S., W. Sumekar dan D. Mardiningsih* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET PADA PENINGKATAN PENGETAHUAN PETERNAK KAMBING TENTANG PENYAKIT SCABIES DI KTT NGUPOYO SATO DESA WONOSARI KECAMATAN
Lebih terperinciRESPON PETERNAK TERHADAP PEMBERIAN UREA MOLASES MULTINUTRIENT BLOCK (UMMB)
RESPON PETERNAK TERHADAP PEMBERIAN UREA MOLASES MULTINUTRIENT BLOCK (UMMB) SEBAGAI PAKAN PENGUAT PADA SAPI BALI DI DESA SUMBER MULYA KECAMATAN PELAIHARI TANAH LAUT Susanto dan Suryana Balai Pengkajian
Lebih terperinciINTERAKSI PARTISIPATIF ANTARA PENYULUH PERTANIAN DAN KELOMPOK TANI MENUJU KEMANDIRIAN PETANI
INTERAKSI PARTISIPATIF ANTARA PENYULUH PERTANIAN DAN KELOMPOK TANI MENUJU KEMANDIRIAN PETANI RINGKASAN Penyuluhan pertanian (PP) menjadi penting sebagai upaya menuju kemandirian petani. Dengan berlakunya
Lebih terperinciDAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN PARTISIPATIF TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK TANI PEMULA
DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN PARTISIPATIF TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK TANI PEMULA ( Studi kasus di kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung) Oleh : Nataliningsih Abstrak Penyuluhan pertanian
Lebih terperinciPENGARUH BAHASA BOOKLET
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 September 2006, Vol. 2, No. 2 Abstract PENGARUH BAHASA BOOKLET PADA PENINGKATAN PENGETAHUAN PETERNAK SAPI PERAH TENTANG INSEMINASI BUATAN DI KELURAHAN NONGKOSAWIT, KECAMATAN
Lebih terperinciHubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BOBOT BADAN KAWIN PERTAMA SAPI PERAH FRIES HOLLAND DENGAN PRODUKSI SUSU HARIAN LAKTASI PERTAMA DAN LAKTASI KEDUA DI PT. ULTRA PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (UPBS) PANGALENGAN JAWA
Lebih terperinciARTIKEL ILMIYAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pangaraian.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI PADI DI DESA PIR TRANS SOSA IV TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN PADA BALAI PENYULUH KECAMATAN HUTARAJA TINGGI KABUPATEN PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA ARTIKEL
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG 1) Unang Yunasaf 1) dan Basita Ginting 2)
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN BANDUNG 1) Unang Yunasaf 1) dan Basita Ginting 2) 1) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, 2) Sekolah Pasca Sarjana
Lebih terperinciKarakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT
KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT QUANTITATIVE CHARACTERISTICS OF PASUNDAN CATTLE IN VILLAGE FARMING Dandy Dharma Nugraha*, Endang Yuni Setyowati**, Nono Suwarno** Fakultas Peternakan
Lebih terperinciJurnal Zootek ( Zootek Journal ) Vol. 37 No. 2 : (Juli 2017) ISSN
HUBUNGAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN KEBERHASILAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA Ismail Dali, Fietje S. Oley, Anneke K. Rintjap*, Judy M. Tumewu Fakultas
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor)
ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor) SKRIPSI FAJAR MUTAQIEN PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciPERANAN PENYULUH TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS UBI KAYU (Manihot utillisima Pohl)
PERANAN PENYULUH TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS UBI KAYU (Manihot utillisima Pohl) Safitri 1, Asih Mulyaningsih 2, Ari Tresna Sumantri 2 1 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI (Studi Kasus : Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai)
Lebih terperinciPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science
e-journal FAPET UNUD e-journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id Universitas Udayana Persepsi Penyuluh Tentang
Lebih terperinciDINAMIKA KELOMPOKTANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR
DINAMIKA KELOMPOKTANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR THE DYNAMICS OF SELF-SUPPORTING OIL PALM FARMER GROUPS IN THE BAGAN SINEMBAH SUB-DISTRICT ROKAN HILIR DISTRICT
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM PENCETAKAN SAWAH BARU DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM PENCETAKAN SAWAH BARU DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Ratnawaty Siata 1 dan Fendria Sativa 1 1 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, Di lihat dari letak geografisnya, Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciTINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN
Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN LEVEL OF IMPLEMENTATION
Lebih terperinciTHE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.
THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU. Sinar Ilfat Nursal Hakim Charlina sinarilfat@ymail.com 0853555523813 Education of Indonesian Language and
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: The effectiveness, internal control, finished goods inventory
ABSTRACT For PT. LAJ inventories are assets that contain material value. Finished goods inventory control is important because it has an impact on the company's growth. Finished goods which are too large
Lebih terperinciUsulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERANAN PENYULUH DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PERANAN PENYULUH DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Oleh : Arip Wijianto, SP. Msi * ABSTRACT The aims of this research are
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI
Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA
Lebih terperinciEdu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.
Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PERANAN KELAS BELAJAR TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN TAHUN
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAHAN KERING KABUPATEN DONGGALA. OLEH : SYAMSYIAH GAFUR, dkk
LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAHAN KERING KABUPATEN DONGGALA OLEH : SYAMSYIAH GAFUR, dkk BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciPERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 341-352 ISSN 2302-1713 PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO Rusita Dewi Saputri,Sapja Anantanyu,
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Lebih terperinciRIDA BAKTI PRATIWI K
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinci