ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN KAWIN DALAM KEGIATAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN KAWIN DALAM KEGIATAN EKONOMI DI JAWA TIMUR"

Transkripsi

1 ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN KAWIN DALAM KEGIATAN EKONOMI DI JAWA TIMUR 1 Mei Puspita Rini, 2 Ismaini Zain, 3 Dwiatmono Agus Widodo 1,2,3 Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 1 meipuspitarini@yahoo.co.id, 2 ismaini_z@statistika.its.ac.id, 3 dwiatmono@statistika.its.ac.id Abstrak Perilaku perempuan dalam kegiatan ekonomi secara individu bisa dilihat dari partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Perempuan yang berpartisipasi ekonomi disebut bekerja, yang tidak berpartisipasi disebut tidak bekerja. Perempuan kawin mempunyai permasalahan cukup kompleks dalam kegiatan ekonomi. Salah satu intensitas kegiatan ekonomi perempuan kawin dapat dilihat dari pendapatan perempuan. Pendapatan perempuan kawin mempunyai skala campuran karena bernilai nol jika tidak bekerja (diskrit) dan mempunyai nilai tertentu jika bekerja (kontinyu). Struktur data seperti itu disebut data tersensor. Metode regresi klasik tidak dapat digunakan untuk menganalisis data campuran, karena terlalu banyak nilai nol. Oleh karena itu digunakan metode regresi tobit. Pada penelitian ini dibedakan antara perkotaan dan pedesaan agar diperoleh karakteristik dan pemodelan perempuan kawin berdasarkan tempat tinggal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik pendapatan perempuan kawin dan memodelkan pendapatan perempuan kawin dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan perempuan kawin. Berdasarkan pembagian wilayah tempat tinggal terdapat perbedaan karakteristik perkotaan dan pedesaan. Pada perkotaan umur suami tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin, sebaliknya pada pedesaan umur suami berpengaruh positif terhadap pendapatan perempuan kawin. Sedangkan dalam bidang pendidikan, pada perkotaan yang mempengaruhi pendapatan perempuan kawin adalah pada jenjang SMP, namun di pedesaan variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin. Kata kunci : Pendapatan, perempuan kawin, partisipasi ekonomi, regresi, tobit. 1. Pendahuluan Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi mencerminkan perilaku ekonomi. Perilaku ekonomi meliputi berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan tidak berpartisipasi. Perempuan yang berpartisipasi ekonomi berarti bekerja dan yang tidak berpartisipasi berarti tidak bekerja. Perempuan kawin yang tidak bekerja berpendapatan nol dan yang bekerja mempunyai pendapatan tertentu yang bervariasi. Menurut Greene (2000) data tersebut disebut data campuran karena terdiri dari data yang berskala diskrit (bernilai nol) dan skala kontinyu (mempunyai nilai tertentu yang bervariasi). Oleh karena itu untuk menganalisis digunakan metode regresi tobit. Dengan menggunakan metode regresi tobit diharapkan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dari regresi klasik (Suhardi dan Llewelyn, 2001) Penelitian tentang partisipasi perempuan telah banyak dilakukan antara lain oleh Suroso (2002), Siburian (2009), dan Siagian (2009). Pada penelitian Suroso (2002) dilakukan analisis terhadap perempuan kawin dengan menggunakan metode analisis regresi logistik trikotomus, data dikategorikan menjadi tiga, yaitu tidak bekerja, bekerja formal dan informal. Siburian (2009) meneliti tentang partisipasi perempuan berdasarkan lapangan kerja. Siagian (2009) meneliti tentang partisipasi perempuan berdasarkan status usaha. Pada penelitian-penelian tersebut variabel respon dibatasi hanya skala nominal dan dikategorikan. Hal tersebut mengurangi informasi data yang ada, sehingga dalam penelitian ini data tidak dikategorikan dan mempunyai skala campuran, untuk menganalisis digunakan metode regresi tobit. Beberapa penelitian menggunakan regresi tobit antara lain oleh Zain dan Hartono (1997), Kusfiva (2000), Suhardi dan Llewelyn (2001) dan Zain, Widodo dan Wulandari (2009). Zain dan Hartono (1997) menyimpulkan dengan menggunakan regresi tobit diperoleh variabel independen yang signifikan lebih banyak daripada OLS. Hal serupa juga dinyatakan oleh Suhardi dan Llewelyn 1

2 (2001) yang meneliti tentang kepuasan konsumen untuk jasa pengangkutan barang. Selanjutnya Kusfiva (2000) menyimpulkan pada regresi OLS data dibatasi minimal berskala interval sedangkan pada tobit data berupa skala campuran. Dalam penelitian Zain, Widodo dan Wulandari (2009) variabel respon yang diamati adalah pendapatan perempuan dan lamanya jam kerja, perempuan tersebut berstatus kawin ataupun tidak dan diperoleh hasil persentase perempuan kawin yang bekerja cukup besar dibanding persentase perempuan belum kawin. Untuk itu dalam penelitian ini pengamatan lebih dispesifikasikan pada perempuan kawin. Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui karakteristik pendapatan perempuan kawin dan memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perempuan kawin dalam kegiatan ekonomi, dalam hal ini pendapatan perempuan kawin menurut tempat tinggal. 2. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini meliputi. 2.1 Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel prediktor (X) dengan variabel respon (Y). Pada data kategorik dilakukan pengujian dengan menggunakan uji korelasi range spearmen dan korelasi pearson pada data numerik. Secara umum hipotesis yang digunakan sebagai berikut (Walpole, 1995). H 0 : ρ YtXtj = ρ 0 (antara X dan Y tidak ada hubungan) H 1 : ρ YtXtj ρ 0, j = 1, 2, 3,,,,, 13 (antara X dan Y ada hubungan) Dengan statistik uji sebagai berikut Dengan H 0 ditolak jika p-value kurang dari α atau jika Z hitung < - Z α/2. atau Z hitung > Z α/2. Data Tersensor Menurut Greene (2000) variabel respon yang mempunyai sifat mixture (campuran) diskrit dan kontinyu, diskrit untuk yang bernilai nol dan kontinyu untuk yang tidak nol, maka dikategorikan data tersensor. Disebut data tersensor jika pada variabel respon terdapat nilai yang dibatasi (Suhardi dan Llewelyn, 2001). Regresi Tobit (Truncated Regression) Regresi tobit merupakan analisis regresi yang digunakan untuk variabel tak bebas yang sebagian datanya berskala diskrit dan sebagian data berskala kontinyu. Secara umum model dari regresi tobit adalah sebagai berikut (Fair, 1977). Dimana dan adalah variabel respon dengan persamaan sebagai berikut. (3) dengan β : koefisien vektor berukuran kx1 yang tidak diketahui, k adalah banyaknya parameter : matriks berukuran Txk dari variabel prediktor : error yang diasumsikan berdistribusi : matriks variabel respon berukuran Tx1 yang berdistribusi normal (µ,σ 2 ) Jika berdistribusi normal dengan mean X t β dan varians σ 2, dengan mengikuti distribusi normal maka diperoleh nilai probabilitas sebagai berikut (Madigan dan Rutgers, 2009). (2) 2

3 adalah cumulative distribusi function (cdf) dari distribusi normal standart. Pendugaan Parameter Dalam menduga parameter regresi tobit digunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE), menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) dengan menggunakan metode ini diperoleh penduga yang konsisten dan efisien untuk sampel yang berukuran besar. Sehingga diperoleh nilai β sebagai berikut (Fair, 1977). dengan y : vektor 1 x R X : matrik k x R, dimana R adalah banyaknya pengamatan tidak sama dengan nol : (X R+1, X R+2,..., X T ), dimana adalah pdf dari distribusi normal standart : (γ R+1, γ R+2,..., γ T ) : penduga OLS pada pengamatan yang tidak sama dengan nol Pengujian Estimasi Parameter Untuk mendapatkan model regresi tobit digunakan pengujian parameter berikut (Hosmer&Lemeshow, 2000). 1. Uji Parsial Uji Parsial digunakan untuk pengujian individu yang menunjukkan apakah suatu variabel bebas signifikan atau layak untuk masuk model atau tidak. Untuk mengujinya digunakan Wald test. Berikut hipotesisnya. ( koefisien β j tidak signifikan secara statistik) ( koefisien β j signifikan secara statistik), j= 1, 2,... p Statistik uji yang digunakan adalah. Dimana adalah penaksir parameter dan SE adalah penduga standart error dari, p adalah banyaknya variabel prediktor. H 0 ditolak jika nilai statistik uji W< -Z α/2 atau W>Z α/2 atau jika p-value < yang berarti berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. 2. Uji Serentak Uji serentak digunakan untuk memeriksa fungsi koefisien secara keseluruhan atau bersamasama, untuk mengujinya digunakan metode likelihood ratio atau uji G. misalkan y 1, y 2,...y T adalah variabel random yang saling bebas sebanyak T, yang masing-masing mempunyai fungsi distribusi probabilitas f(y t ; β 1, β 2,...,β p ) untuk t= 1, 2, 3,...,T. himpunan yang terdiri dari semua parameter titik (β 1, β 2,...,β p ) dinotasikan dengan Ω dan ω subset dari Ω. Berikut hipotesis yang digunakan. 3

4 minimal ada salah satu yang tidak sama dengan nol, j=1, 2, 3,..., p. Statistik Uji yang digunakan adalah sebagai berikut. Dimana = nilai maksimum likelihood tanpa variabel prediktor tertentu. = nilai maksimum likelihood dengan variabel prediktor tertentu. H 0 ditolak jika atau jika p-value < α yang berarti ada salah satu atau lebih yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. Kriteria Kebaikan Model Pada umumnya dalam analisis regresi untuk memperoleh kebaikan model digunakan koefisien determinasi R 2. Berikut rumus R 2 untuk regresi tobit (Bierens, 2004). Dimana Konsep Bekerja Dalam konsep ketenaga kerjaan (BPS, 2009) membagi penduduk menjadi dua golongan yaitu penduduk umur kerja dan penduduk bukan umur kerja. Penduduk umur kerja terbagi dua yaitu bekerja dan mengganggur. Penduduk dikatakan bekerja jika penduduk tersebut melakukan suatu kegiatan ekonomi yang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pendapatan Menurut BPS (2009) pendapatan merupakan upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan, dan nilai pembayaran sejenisnya. Pendapatan merupakan suatu hal yang penting dalam mempengaruhi kehidupan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendapatan bisa berasal dari bidang apa saja, dalam memperoleh pendapatan seseorang bisa memperoleh dari instansi pemerintah dan swasta maupun dengan mendirikan usaha sendiri. Pendapatan bisa diperoleh karena usaha kerja dengan mengeluarkan tenaga ataupun dengan jasa atas kemampuan dan keahlian yang dimiliki seseorang. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perempuan Kawin dalam Melakukan Kegiatan Ekonomi Menurut Dewi (2006) ada beberapa hal yang mendorong perempuan bekerja antara lain karena kebutuhan finansial atau faktor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan relasional dan sosial akan identitas dan penerimaan sosial melalui komitmen kerja, kebutuhan aktualisasi diri untuk berkarya, berkreasi, mencipta, mengekspresikan diri dengan orang lain, membagikan ilmu dan pengalaman, menghasilkan sesuatu, mendapat penghargaan, penerimaan dan prestasi. Faktor tersebut berasal dari segi psikologis perempuan. Dalam kehidupan pribadinya ada beberapa faktor yang mendorong perempuan melakukan kegiatan ekonomi terutama bagi perempuan yang berkeluarga, antara lain karena jumlah anak, jumlah anak yang bekerja, jumlah anak yang sekolah, jumlah anak balita, umur, umur suami, umur perkawinan pertama, jumlah tahun dalam ikatan perkawinan, jumlah jam kerja suami, pendidikan perempuan kawin tersebut, pendidikan suami, lapangan kerja suami, status pekerjaan suami, rata-rata pengeluaran rumah tangga dalam sebulan (Suroso, 2002). 3. Metodologi Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder SUSENAS di provinsi Jawa Timur tahun 2006 dengan jumlah sampel sebanyak responden, yang meliputi perempuan kawin yang tidak bekerja dan yang bekerja formal. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data individu dan data rumah tangga. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel respon penelitian ini adalah partisipasi perempuan kawin dalam kegiatan ekonomi (y t ) dimana y t bernilai 0 untuk perempuan kawin yang tidak bekerja dengan skala data diskrit dan bernilai 4

5 untuk perempuan kawin yang bekerja dalam bidang formal, selanjutnya disebut bekerja, dengan skala data kontinyu. Pada penelitian ini untuk mengetahui perbedaan karakteristik dan pemodelan antara perkotaan dan pedesaan maka digunakan variabel moderator berdasarkan lokasi tempat tinggal. Variabel prediktor yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 13 variabel, berikut ditampilkan dalam Tabel 1. Tabel 1 Variabel Prediktor Nama Variabel Kategori Skala Ket Jumlah ART - rasio X 1 Jumlah anak yang bekerja - rasio X 2 Jumlah anak umur balita - rasio X 3 Umur - rasio X 4 Umur suami - rasio X 5 Pendidikan terakhir 0 SD sederajat 1 = SMP sederajat ordinal X 6 2 SMA sederajat Pendidikan terakhir suami 0 SD sederajat 1 = SMP sederajat ordinal X 7 2 SMA sederajat Hari kerja dalam seminggu - rasio X 8 Jam kerja dalam seminggu - rasio X 9 Bidang pekerjaan utama 0 = tidak bekerja 1 = pertanian 2 = industri 3 = perdagangan nominal X 10 4 = jasa 5 = lain-lain Status kerja suami 0= Tidak Bekerja 1= Bekerja nominal X 11 Rata-rata pengeluaran rumah tangga perbulan Rumah tangga penerima BLT 0 = Tidak menerima 1 = Menerima - rasio X 12 nominal X 13 Metode Pengolahan Data Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu analisis statistika deskripsi dan analisis statistika inferensia. Berikut tahapan analisis statistika deskripsi. 1. Mempersentasekan pendapatan perempuan kawin berdasarkan tempat tinggal yaitu perkotaan dan pedesaan. 2. Mendeskripsikan pendapatan perempuan kawin berdasarkan tempat tinggal. 3. Mendeskripsikan X 1 sampai dengan X 13 berdasarkan lokasi tempat tinggal, masing-masing dibedakan bekerja dan tidak bekerja. Setelah melakukan analisis statistika deskripsi maka dilakukan analisis statistika inferensia dengan menggunakan metode regresi tobit, berikut langkah-langkah untuk memperoleh model regresi tobit. 1. Melakukan uji korelasi antara Y dengan X 1 sampai dengan X 13, sebelum melakukan pemodelan regresi tobit, data kategorik di ubah menjadi dummy. 2. Melakukan statistik uji secara parsial terhadap variabel penelitian (Y dan X 1 sampai dengan X 13 ) berdasarkan persamaan Melakukan statistik uji secara serentak berdasarkan persamaan 5, terhadap variabel-variabel prediktor= yang telah signifikan dalam uji parsial, pada data perkotaan meliputi X 1 sampai dengan X 13, pada data pedesaan meliputi X 1, X 2, X 5, X 6, X 7, X 8, X 9, X 10, X 11, X 12 dan X Memodelkan variabel-variabel prediktor yang telah signifikan dalam uji parsial maupun serentak. 5. Mendapatkan nilai R-Square untuk mengetahui kriteria kebaikan model. 4. Analisis dan Pembahasan 5

6 Karakteristik Variabel Penelitian Keterlibatan perempuan kawin dalam kegiatan ekonomi ditunjukkan dengan besarnya pendapatan. Pendapatan tersebut bernilai nol jika perempuan kawin tidak bekerja dan mempunyai nilai tertentu jika perempuan kawin bekerja. Pendapatan perempuan kawin yang mempunyai nilai nol (diskrit) dan nilai tertentu (kontinyu) menurut Greene (2000) data seperti itu termasuk data tersensor. Gambar 1 Persentase Pendapatan Perempuan Kawin Pada Gambar 1 diketahui terdapat perbedaan antara persentase perempuan kawin yang bekerja dan tidak bekerja. Terlihat bahwa persentase perempuan kawin yang bekerja jauh lebih kecil dibanding dengan persentase perempuan kawin yang tidak bekerja, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan karakteristik perempuan kawin bekerja dan tidak bekerja. Jika dilakukan pengamatan terhadap seluruh data perempuan kawin tanpa membedakan yang bekerja dan tidak bekerja akan terjadi bias pada data, untuk menghindari terjadinya bias pada karakteristik perempuan kawin maka dilakukan pengamatan terpisah antara perempuan kawin bekerja dan tidak bekerja. Tabel 2 Deskripsi Pendapatan Perempuan Kawin (Rupiah/bulan) Mean , ,25 St. Deviasi , ,51 Min Max Pada Tabel 2 diperoleh mean pendapatan perempuan kawin yang bekerja di perkotaan lebih besar daripada di pedesaan, sebaliknya standart deviasi pendapatan perempuan kawin di pedesaan lebih besar daripada di perkotaan. Hal ini menunjukkan kualitas pendapatan di perkotaan lebih baik daripada di pedesaan. Tabel 3 Deskripsi Variabel Penelitian (Data Kontinyu) Jumlah ART (X 1) Jumlah anak yang kerja (X 2) Jumlah anak balita (X 3) Umur (X 4) Umur suami (X 5) Tidak bekerja Bekerja Tidak bekerja Bekerja Mean 4 3,96 3,80 3,74 St. Dev 1,38 1,30 1,34 1,12 Min Max Mean 0,26 0,19 0,23 0,20 St.Dev 0,58 0,53 0,52 0,50 Min Max Mean 0,28 0,25 0,23 0,19 St.Dev 0,51 0,49 0,46 0,41 Min Max Mean 40,99 39,41 41,06 38,76 St.Dev 12,31 9,14 12,88 9,38 Min Max Mean 46,17 43,46 46,69 43,51 St.Dev 13,20 10,09 13,52 10,44 6

7 Min Max Tabel 3(Lanjutan) Deskripsi Variabel Penelitian (Data Kontinyu) Tidak bekerja Bekerja Tidak bekerja Bekerja Mean 5,90 5,86 Hari kerja dalam St.Dev 0,78 1,13 seminggu (X 8) Min 1 1 Max 7 7 Mean 41,38 36,94 Jam kerja dalam St.Dev 13,68 13,40 seminggu (X 9) Min 1 5 Max Mean , , , ,20 Rata-rata St.Dev , , , ,51 pengeluaran RT/bulan (X Min ) Max Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui karakteristik jumlah anggota rumah tangga relatif tidak berbeda antara yang bekerja dan tidak bekerja baik di perkotaan maupun di pedesaan. Demikian juga untuk karakteristik jumlah anak yang bekerja dan jumlah anak balita pada data perkotaan dan pedesaan baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja. Namun pada karakteristik pengeluaran rumah tangga antara perkotaan dengan pedesaan tampak ada perbedaan. Rata-rata pengeluaran di perkotaan lebih tinggi dibanding dengan pedesaan, begitu juga dengan standart deviasi pengeluaran rumah tangga di perkotaan lebih besar dari pada di pedesaan. Hal ini dimungkinkan karena pola hidup masyarakat perkotaan yang cenderung konsumtif. Menurut Suhartini, dkk (2010) penduduk perkotaaan banyak mengalokasikan pengeluaran untuk perumahan (fasilitas rumah, listrik dan bahan bakar), barang dan jasa (perawatan tubuh, kesehatan dan pendidikan), sedangkan penduduk pedesaan pengeluaran terbesar cenderung pada kebutuhan pokok. (a) Pendidikan (b) Pendidikan Suami 7

8 ( c ) Jenis Pekerjaan Utama ( d ) Status Kerja Suami (e) Rumah Tangga Penerima BLT Gambar 2 Karakteristik Variabel Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal dan Partisipasi Ekonomi Berdasarkan Gambar 2 tampak terdapat perbedaan karakteristik antara perempuan kawin yang bekerja dengan yang tidak bekerja, serta perbedaan karakteristik di perkotaan dan di pedesaan. Dilihat dari latar belakang pendidikan di perkotaan persentase tertinggi adalah perempuan kawin dengan pendidikan lebih dari sama dengan SMA yang berstatus bekerja di bidang jasa. Sebaliknya pada data pedesaan persentase tertinggi didominasi perempuan kawin berpendidikan kurang dari sama dengan SD dengan status tidak bekerja. Keadaan tersebut tidak jauh berbeda pada karakteristik suami, di perkotaan pendidikan suami sebagian besar berpendidikan lebih dari sama dengan SMA, dengan status istri bekerja. Sebaliknya di pedesaan sebagian besar perempuan kawin yang tidak bekerja mempunyai suami lulusan kurang dari sama dengan SD. Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Perempuan Kawin dalam Kegiatan Ekonomi Uji korelasi digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel penelitian. Pada data kategori dilakukan pengujian dengan menggunakan uji korelasi R spearmen s dan korelasi pearson pada data kontinyu dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : ρ YtXtj = 0 (antara X dan Y tidak ada hubungan) H 1 : ρ YtXtj 0, j = 1, 2, 3,,,,, 13 (antara X dan Y ada hubungan) Tabel 4 Nilai Koefisien Korelasi Variabel Penelitian (Data Kategorik) R Spearmen's Variabel Pendidikan (X 6) 0,17* 0,18* Pendidikan suami (X 7) 0,13* 0,12* Bidang pekerjaan utama (X 10) 0,99* 0,99* Status kerja suami (X 11) -0,03* -0,02* Rumah tangga penerima BLT (X 13) * Keterangan : *) Uji korelasi R spearmen s signifikan pada α= 0.05 Tabel 5 Nilai Koefisien Korelasi Variabel Penelitian (Data Kontinyu) Variabel Corr Pearson Jumlah ART (X 1) 0,01 0,01 Jumlah anak kerja (X 2) -0,06* -0,03* Jumlah anak balita (X 3) -0,01-0,02 Umur (X 4) -0,01-0,002 Umur suami (X 5) -0,05* -0,03* Hari kerja/minggu (X 8) 0,62* 0,47* Jam kerja/minggu (X 9) 0,61* 0,46* Rata-rata pengeluaran/bulan (X 13) 0,21* 0,16* 8

9 Keterangan : *) Uji korelasi pearson signifikan pada α= 0.05 Berdasarkan Tabel 4 dan Tabel 5 diperoleh kesimpulan pada data perkotaan dan pedesaan terdapat korelasi yang relatif tidak berbeda, yang membedakan antara perkotaan dan pedesaan hanya variabel penerima BLT, di perkotaan menunjukkan tidak ada hubungan, sebaliknya di pedesaan mengindikasikan adanya hubungan. Sebelum melakukan pemodelan regresi tobit, variabel yang kategorik didummykan terlebih dahulu untuk mendapatkan model terbaik. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian secara parsial, dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0, j = 1, 2, 3,,,,,13 Tabel 6 Koefisien Pengujian Variabel Penelitian Secara Parsial Intercept * * X ,15* 3.977,03* Intercept * * X * * Intercept * * X * Intercept * * X4-413,65* -48,04 Intercept * * X ,19* -774,94* Intercept * * X6_ * * X6_ * * Intercept * * X7_ * * X7_ * * Intercept 7.753, ,27 X * * Intercept * 5.868,368 X * * Intercept X10_ * * X10_ * * X10_ * * X10_ * * X10_ * * Intercept * * X11_ * * Intercept * * X12 0,13* 0,12* Intercept * * X13_ * * Keterangan : *) Uji wald signifikan pada α= 0.05 Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji Wald, sesuai dengan persamaan 5, diperoleh nilai koefisien yang ditampilkan pada Tabel 6. Pada pemodelan perkotaan semua variabel prediktor telah signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin, lain halnya dengan pedesaan, terdapat variabel yang tidak signifikan yaitu variabel jumlah anak balita dan umur, hal ini sesuai dengan uji korelasi di pedesaan, variabel umur dan jumlah anak balita tidak ada korelasi dengan pendapatan perempuan kawin di pedesaan. Langkah selanjutnya melakukan uji secara serentak terhadap variabel prediktor yang telah signifikan pada uji parsial, dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : β 1 = β 2 =... = β 13 = 0 H 1 : Paling sedikit terdapat satu β j 0, j = 1, 2, 3,..., 13 Adapun statistik uji yang digunakan adalah statistik uji G, sesuai dengan pada persamaan 5. Berikut diperoleh hasil yang ditampilakn pada Tabel 7. 9

10 Tabel 7 Koefisien Pengujian Variabel Secara Serentak terhadap Pendapatan Perempuan Kawin Intercept * * X ,94 493,58 X * X ,93 X ,92* X , ,14* X6_ * -189,18 X6_ * * X7_ * 1.464,21 X7_ , * X * * X ,24* 7.359,29* X10_ * * X10_ * * X10_ * * X10_ * * X10_ * * X11_ * * X12 0,06* 0,04* X13_ * -368,53 Keterangan : *) Uji G signifikan pada α = 0.05 Berdasarkan pengujian secara serentak diketahui terdapat beberapa variabel prediktor yang telah signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin. Sehingga diperoleh model regresi tobit untuk data di perkotaan adalah sebagai berikut. = X ,92X X 6(1) X 6(2) X 7(1) X ,24 X X 10(1) X 10(2) X 10(3) X 10(4) X 10(5) X 11(1) + 0,06 X X 13 Berikut untuk pemodelan pendapatan perempuan kawin di pedesaan. = ,14 X X 6(2) X 7(2) X ,29 X X 10(1) X 10(2) X 10(3) X 10(4) X 10(5) X 11(2) X 12 Berdasarkan pemodelan tersebut dilihat antara perkotaan dan pedesaan terdapat perbedaan pada variabel umur suami dan pendidikan SMP. Pada perkotaan umur suami tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin, sebaliknya pada pedesaan umur suami berpengaruh positif terhadap pendapatan perempuan kawin. Sedangkan dalam bidang pendidikan, pada perkotaan pendidikan yang mempengaruhi pendapatan perempuan kawin adalah pada jenjang SMP, namun pada pedesaan variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin. Pada pemodelan pendapatan perempuan di perkotaan diperoleh nilai R 2 sebesar 47 persen, hal ini mengartikan bahwa sembilan variabel yang telah signifikan terhadap pendapatan perempuan kawin di perkotaan bisa dijelaskan sebesar 47 persen. Sedangkan pada data pedesaan, ada delapan variabel prediktor yang bisa menjelaskan model pendapatan perempuan kawin sebesar 32 persen. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Persentase perempuan kawin yang bekerja di perkotaan lebih besar dari pada di pedesaan, dimana sebagian besar bekerja di bidang jasa. Selain itu rata-rata pendapatan perempuan kawin di perkotaan juga lebih besar dari pada di pedesaan. Sebaliknya standart deviasi di perkotaan lebih kecil dibanding pedesaan. Perempuan kawin yang bekerja di perkotaan sebagian besar berpendidikan lebih dari sama dengan SMA, lain halnya dengan di pedesaan sebagian besar perempuan kawin yang bekerja berpendidikan terakhir kurang dari sama dengan SD. 10

11 2. Pada pemodelan pendapatan perempuan kawin di perkotaan maupun di pedesaan hampir semua variabel mempunyai pengaruh yang sama kecuali pada variabel umur suami, pendidikan SMP dan rumah tangga penerima BLT. Pada data perkotaan variabel yang berpengaruh positif terhadap pendapatan perempuan kawin adalah umur, pendidikan SMP, pendidikan diatas atau sama dengan SMA, jumlah jam kerja/minggu, bidang pekerjaan utama pertanian, bidang pekerjaan utama industri, bidang pekerjaan utama perdagangan, bidang pekerjaan utama jasa, bidang pekerjaan utama lain-lain dan rata-rata pengeluaran rumah tangga perbulan, sedangkan variabel jumlah anak yang bekerja, pendidikan terakhir suami SMP, banyaknya hari kerja/minggu, status kerja suami bekerja dan penerima BLT berpengaruh negatif terhadap pendapatan perempuan kawin. Pada data pedesaan diperoleh variabel yang berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan perempuan kawin adalah faktor umur suami, pendidikan lebih dari atau sama dengan SMA, jumlah jam kerja/minggu, bidang pekerjaan utama pertanian, bidang pekerjaan utama industri, bidang pekerjaan utama perdagangan, bidang pekerjaan utama jasa, bidang pekerjaan utama lainlain dan rata-rata pengeluaran/bulan, yang berpengaruh negatif adalah variabel jumlah hari kerja/minggu dan status kerja suami. Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dapat dijadikan sebagai saran untuk ke depan yaitu pada penelitian ini data terbatas hanya pada perempuan kawin yang bekerja formal, hal ini mungkin berkaitan dengan nilai R- square yang kecil, sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan melibatkan pendapatan perempuan yang bekerja informal. DAFTAR PUSTAKA Bierens, H. J The Tobit Model. diakses tanggal 10 Maret 2010 BPS Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia Oktober Jakarta: Badan Pusat Statistik. Dewi, I. S Kesiapan Menikah pada Wanita Dewasa Awal yang Bekerja. Medan : UNSU. Fair, R. C A Note on the Computation of the Tobit Estimator. Jurnal Econometrica, Vol. 45, No.7. Greene, W. H Econometrics Analysis, 4 th edition. New Jersey: Prentice Hall. Hosmer, D. W. & Lemeshow, S., Applied Logistic Regression. New York: John Wiley and Son. Kusfiva, E Analisis Regresi Linier Berganda dengan Metode OLS, Probit dan Tobit pada Pengeluaran Rumah Tangga untuk Konsumsi Buah-Buahan. Surabaya: ITS. Madigan, D. & Rutgers Logistic & Tobit Regression. CWRU: University of Washington & Thomas Love. Siagian, S Analisis Regresi Logistik Multinormal pada Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Ekonomi berdasarkan Status Usaha di Jawa Timur. Surabaya: ITS. Siburian, M. L Analisis Regresi Logistik Multinomial pada Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Partisipasi Ekonomi Perempuan berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Timur. Surabaya : ITS. Suhartini, S. H., Nurwati, A. & Wahyu, K Dampak Krisis Ekonomi terhadap Ketahanan Pangan Masyarakat Berpendapatan Rendah di Nusa Tenggara Barat. Suroso, H Model Logistik untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Istri Bekerja di Propinsi Jawa Timur. Surabaya : ITS. Suhardi, I. Y. dan Llewelyn. R Penggunaan Model Regresi Tobit untuk Menganalisa Faktor- Faktor yang Berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen untuk Jasa Pengangkutan Barang. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol.3, No.2: Tobin, J Estimation of Relationships for Limited Dependent Variabel. Jurnal Econometrica, Vol.26, No.1, pp Zain, I. & Suhartono Model Regresi Tobit dan Aplikasinya. Surabaya: ITS. Zain, I., Widodo, D. A. & Wulandari, I. A Pemodelan Data Tersensor partisispasi Ekonomi Perempuan pada Rumah Tangga miskin (RTM) dan Non RTM dengan Metode Regresi Tobit Multivariat. Surabaya: ITS. 11

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Nama : Margareth G. Shari NRP : 1307 100 026 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remitan TKI Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remitan TKI Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Tobit Seminar Hasil Tugas Akhir Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remitan TKI Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Tobit Oleh Sri Kindrana S 1306. 100. 022 Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si JURUSAN

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAHTANGGA UNTUK MAKANAN BERPROTEIN TINGGI. Abstrak

ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAHTANGGA UNTUK MAKANAN BERPROTEIN TINGGI. Abstrak Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAHTANGGA UNTUK MAKANAN BERPROTEIN TINGGI 1

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Perempuan dalam Perekonomian Rumah Tangga di Kota Semarang Menggunakan Regresi Tobit ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI PEREMPUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014 Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014 Dewi Andriani 1, Sri Wahyuningsih

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI UNTUK MAKANAN BERPROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI UNTUK MAKANAN BERPROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI UNTUK MAKANAN BERPROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT 1 Ufi Laily, 2 Ismaini Zain 1,2 Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan dalam sebuah persamaan matematis. Dalam analisis

Lebih terperinci

Model Probit Untuk Ordinal Response

Model Probit Untuk Ordinal Response SEMINAR NASIONAL MAEMAIKA DAN PENDIDIKAN MAEMAIKA UNY Model Probit Untuk Ordinal Response S - 4 Defi Yusti Faidah, Resa Septiani Pontoh, Departemen Statistika FMIPA Universitas Padadaran defi.yusti@unpad.ac.id

Lebih terperinci

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 111-120 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di bahas adalah sebagai berikut: A.

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

EKO ERTANTO PEMBIMBING

EKO ERTANTO PEMBIMBING UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING

Lebih terperinci

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Outline: Regresi Linier Sederhana dan Korelasi (Simple Linier Regression and Correlation) Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Angkatan Kerja Perempuan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Angkatan Kerja Perempuan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Angkatan Kerja Perempuan Oleh : Maulina Rahayuningtyas (1303 109 022) Pembimbing : Dr. Ismaini Zain PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partisipasi Angkatan Kerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui 41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan yang selanjutnya disingkat PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha

Lebih terperinci

REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN

REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN M. Fathurahman Jurusan Matematika, Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK Analisis regresi logistik biner dengan metode penalized maximum likelihood digunakan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI

BAB III DATA DAN METODOLOGI BAB III DATA DAN METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) KOR Kabupaten Bogor tahun 2005 dan data hasil survey

Lebih terperinci

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN 1 Analisis Regresi Logistik Biner Untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Penerimaan Beras Keluarga Miskin (Raskin) Di Kecamatan Gunung Anyar Faiz Ramadhani Rahman, Ismaini Zain Jurusan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi Oleh : Firda Velayati 307 00 05 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ekonomi masyarakat Pesisir Pendapatan nelayan dinaikkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau variabel respon dengan beberapa variabel bebas atau variabel penjelas dapat dimodelkan dengan

Lebih terperinci

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur M.Fariz Fadillah Mardianto,

Lebih terperinci

Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit

Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-159 Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kera (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Pertemuan 8 Outline: Simple Linear Regression and Correlation Multiple Linear Regression and Correlation Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN Oleh : Servianie Purnamasari (1310 030

Lebih terperinci

JURUSAN STATISTIKA - FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Ayunanda Melliana Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Ismaini Zain, M.

JURUSAN STATISTIKA - FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Ayunanda Melliana Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Ismaini Zain, M. JURUSAN STATISTIKA - FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Seminar hasil TUGAS AKHIR Ayunanda Melliana 1309100104 Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat 41 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode survei menurut Singarimbun dan Effendi (1995) adalah penelitian yang mengambil sampel dari

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperlihatkan derajat kesehatan demi peningkatan kualitas hidup yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Penelitian ini menggunakan model regressi logistik ordinal untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Data Data merupakan kumpulan keterangan atau fakta yang diperoleh dari satu populasi atau lebih. Data yang baik, benar dan sesuai dengan model menentukan kualitas kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

Statistika ITS Surabaya

Statistika ITS Surabaya SEMINAR TUGAS AKHIR POLA HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI BALITA DAN FAKTOR- FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PADA KELUARGA NELAYAN DI SURABAYA TIMUR Oleh : Rindyanita Rizky K.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012:809-814 Model Tingkat Kelancaran Pembayaran Kredit Bank Menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus: Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Bintuhan) Yuli

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON Jurnal Euclid, Vol.5, No.1, pp.100 ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON Y.A. Lesnussa 1), H. W. M. Patty 2), A. N. Mahu 3), M. Y. Matdoan 4) 1) Jurusan

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, 1. Karakteristik perempuan yang bekerja di bidang informal mayoritas pada perempuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara satu variabel atau lebih dengan satu variabel atau lebih lainnya

Lebih terperinci

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) Yanti I 1, Islamiyati A, Raupong 3 Abstrak Regresi geometrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan

Lebih terperinci

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN YOGYAKARTA Fransiska Grase S.W, Sri Sulistijowati H.,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

Analisis Regresi Tobit

Analisis Regresi Tobit Analisis Regresi Tobit Terhadap Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Biaya Kesehatan Rumah Tangga (RT) di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan di Propinsi Jawa Timur 1 Imam Uddin Hanief, 2 Dr. Dra. Ismaini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017, Halaman 303-311 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN REGRESI HECKIT UNTUK KONSUMSI SUSU DI PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( ) Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 249 259. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Yuliana,

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time-series data) bulanan dari periode 2004:01 2011:12 yang diperoleh dari PT.

Lebih terperinci

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Konferensi Nasional Sistem & Informatika 7 STMIK STIKOM Bali, Agustus 7 Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Luh Putu Safitri Pratiwi Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Regresi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Regresi BAB III LANDASAN TEORI A. Regresi 1. Pengertian Regresi Regeresi adalah alat yang berfungsi untuk membantu memperkirakan nilai suatu varibel yang tidak diketahui dari satu atau beberapa variabel yang tidak

Lebih terperinci

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Salah satu persyaratan dalam mengestimasi persamaan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square)

Lebih terperinci

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK

EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK Diah Arianti, 1) dan Nur Iriawan 2) 1) Information Management Technology,

Lebih terperinci

MOCH. FAUZI PEMBIMBING : MUHAMMAD SJAHID AKBAR

MOCH. FAUZI PEMBIMBING : MUHAMMAD SJAHID AKBAR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peranan Ibu Rumah Tangga Nelayan Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga di Kelurahan Tebul Bangkalan dengan Metode Regresi Logistik Biner MOCH. FAUZI 1307 030 056 PEMBIMBING

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KUANTIL

ANALISIS REGRESI KUANTIL Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 103 107 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS REGRESI KUANTIL SAIDAH, FERRA YANUAR, DODI DEVIANTO Program Studi Magister Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP

DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Pengguna NAPZA Suntik (Penasun) di Yayasan Bina Hati Surabaya Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal I DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP 1310 100 023

Lebih terperinci

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY KELOMPOK : Karlina Siti Faresha 135020200111071 Rezky Ridhowati 135020200111074 Pahriyatul Ummah 135020201111002 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Pemilihan dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 1 SidangTugas Akhir Javelline Putri B. Purba (1310030080) Dosen Pembimbing : Dr.Dra.Ismaini Zain, Msi ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci

Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit

Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit 1 Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kera (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit Rizky Amalia Yulianti*, Vita Ratnasari*. Jurusan Statistika, FMIPA, Institut

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK Statistik parametrik, didasarkan asumsi : - sampel random diambil dari populasi normal atau - ukuran sampel besar atau - sampel berasal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK Oleh: Agista Dyah Prabawati (1308 100 026) Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci