PENERAPAN REGRESI COX PADA LAMA WAKTU TUNGGU LULUSAN PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA IPB MEMPEROLEH PEKERJAAN PERTAMA AGUSTINA DIPRIANTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN REGRESI COX PADA LAMA WAKTU TUNGGU LULUSAN PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA IPB MEMPEROLEH PEKERJAAN PERTAMA AGUSTINA DIPRIANTI"

Transkripsi

1 PENERAPAN REGRESI COX PADA LAMA WAKTU TUNGGU LULUSAN PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA IPB MEMPEROLEH PEKERJAAN PERTAMA AGUSTINA DIPRIANTI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan Regresi Cox pada Lama Waktu Tunggu Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB Memperoleh Pekerjaan Pertama adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2015 Agustina Diprianti NIM G

4 ABSTRAK AGUSTINA DIPRIANTI. Penerapan Regresi Cox pada Lama Waktu Tunggu Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB Memperoleh Pekerjaan Pertama. Dibimbing oleh ITASIA DINA SULVIANTI dan AGUS MOHAMAD SOLEH. Banyaknya pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi pada Februari 2013 sampai Februari 2015 meningkat sebesar 0.32 persen (BPS 2015). Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi pencetak sarjana. Meskipun sarjana Statistika dibutuhkan di berbagai bidang pekerjaan namun perusahaan memiliki kualifikasi dalam memilih tenaga kerjanya. Akibatnya lulusan Program Studi Statistika memiliki kecenderungan menunggu pekerjaan pertamanya dengan waktu tunggu yang tidak tertentu. Karena itu tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi peubah-peubah yang berhubungan dengan lama waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama dan mengidentifikasi hubungan IPK dengan bidang pekerjaan pertamanya. Data yang digunakan adalah data primer melalui kuesioner. Lulusan yang belum bekerja sampai batas waktu akhir penelitian pada April 2015 dan yang melanjutkan studi S2 disebut dengan data tersensor. Analisis yang berkaitan dengan lama waktu dan adanya data tersensor adalah analisis daya tahan dengan pendekatan regresi Cox sedangkan analisis korespondensi digunakan untuk mengetahui hubungan IPK dengan bidang pekerjan pertamanya. Peubah yang berhubungan dengan lama waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama adalah jenis kelamin dan IPK pada taraf nyata 5%. Analisis korespondensi menunjukkan bahwa Kementerian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Pertamina merupakan bidang pekerjaan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5. Kata kunci: analisis korespondensi, data tersensor, pekerjaan pertama, regresi Cox.

5 ABSTRACT AGUSTINA DIPRIANTI. The Application of Cox Regression for Amount of Waiting Time of IPB s Statistics Program Graduates to Get Their First Job. Advised by ITASIA DINA SULVIANTI and AGUS MOHAMAD SOLEH. The number of unemployment graduate students is increasing by 0.32 percent from February 2013 until February 2015 (BPS 2015). Institut Pertanian Bogor (IPB) as the university of Statistics graduates maker resulting in Statistics graduates that are needed in various work fields, but the company has qualification in selecting the workforce. Consequently Statistics program graduates tend to be in unemployment status because the amount of time for getting the uncertain first job. Therefore this research aim is to identify variables associated with the amount of waiting time of IPB s Statistics undergraduates program for getting their first job and identify the relation between GPA and their first job field. The data used is primary data through questionnaires. The unemployment graduates that have not worked until the end of research time on April 2015 and continue their master study is called by censored data. The analysis relating to the amount of waiting time and censored data is survival analysis with Cox regression while correspondence analysis is used for knowing the relation between GPA and the first job. Variables associated with the amount of waiting time to obtain first job is sex and GPA in the 5% significance level. Correspondence analysis showed that the Ministry, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), and Pertamina are works field of IPB s Statistics program study graduates who have GPA greater or equal to 3.5. Keywords: censored data, correspondence analysis, Cox regression, first job.

6

7 PENERAPAN REGRESI COX PADA LAMA WAKTU TUNGGU LULUSAN PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA IPB MEMPEROLEH PEKERJAAN PERTAMA AGUSTINA DIPRIANTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

8

9 p Judul Skripsi : Penerapan Regresi Cox pada Lama Waktu Tunggu Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB Memperoleh Pekerjaan Pertama Nama : Agustina Diprianti NIM : G Disetujui oleh Dra Itasia Dina Sulvianti, MSi Pembimbing I p Agus Mohamad Soleh, SSi MT Pembimbing II Diketahui oleh Dr Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

10 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2015 sampai Mei 2015 ini ialah pemodelan, dengan judul Penerapan Regresi Cox pada Lama Waktu Tunggu Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB Memperoleh Pekerjaan Pertama. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut membantu dalam terselesaikannya karya ilmiah ini, terutama kepada : 1. Ibu Dra Itasia Dina Sulvianti, MSi selaku pembimbing I dan Bapak Agus Mohamad Soleh, SSi MT selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian. 2. Penguji luar komisi Bapak Dr Bagus Sartono, MSi yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun. 3. Seluruh dosen Statistika IPB baik yang telah mengajarkan ataupun belum pernah mengajarkan penulis selama perkuliahan serta seluruh staf Tata Usaha. 4. Kedua orang tua yaitu Supadi dan Prihatin, kakak Linda Fitrina Rahayu, dan adik Rudy Triwibowo yang terus memberikan motivasi, doa, semangat, serta dukungan yang tak terkira. 5. Kakak alumni S1 Statistika IPB yang telah berperan dan bersedia menjadi responden pada penelitian saya. 6. Keluarga Besar Statistika Angkatan 48 dalam mengarungi kebersamaan yang tak akan terlupakan, keluarga Gamma Sigma Beta departemen Analisis Data yang telah menjadikan penulis lebih baik lagi dalam mengasah softskill. 7. Sahabat penulis yaitu Desi Hermawati, teman-teman diskusi yaitu Kurnia Sekar Negari, Muhammad Aulia Syahiddurrahman, dan Erwansyah Ardiantama atas ilmu, dukungan, dan bantuan selama menjalani perkuliahan. 8. Seluruh pihak yang telah membantu penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juli 2015 Agustina Diprianti

11 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Analisis Daya Tahan 2 Fungsi Daya Tahan 3 Pendugaan Parameter 4 Analisis Korespondensi 5 METODE 5 Data 5 Metode 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Deskriptif Data 8 Asumsi Proportional Hazard 12 Analisis Regresi Cox 12 Interpretasi Koefisien 15 Analisis Korespondensi 15 SIMPULAN 17 DAFTAR PUSTAKA 17 RIWAYAT HIDUP 21

12 DAFTAR TABEL 1 Peubah yang digunakan 5 2 Tabel kontingensi dua arah 7 3 Pengujian sisaan Schoenfeld 12 4 Hasil regresi Cox 13 5 Tabel kontingensi dua arah antara peubah IPK dan bidang pekerjaan pertama 16 DAFTAR GAMBAR 1 Ilustrasi jenis sensor 2 2 Proporsi data tersensor dan tidak tersensor 8 3 Karakteristik lama studi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berdasarkan jenis kelamin 9 4 Sebaran data waktu tunggu 10 5 Sebaran waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB peubah jenis kelamin 10 6 Sebaran waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB peubah IPK 11 7 Fungsi hazard pada jenis kelamin 13 8 Fungsi hazard pada IPK 14 9 Analisis korespondensi 16 DAFTAR LAMPIRAN 1 Perhitungan analisis korespondensi antara IPK dan bidang pekerjaan pertama 19

13 PENDAHULUAN Latar Belakang Banyaknya pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi mengalami peningkatan dari 5.02 persen pada Februari 2013 menjadi 5.34 persen pada Februari 2015 (BPS 2015). Di lain pihak, Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi pencetak lulusan sarjana salah satunya adalah sarjana Statistika. Pada umumnya sarjana Statistika atau lulusan Program Studi Statistika merupakan sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang pekerjaan. Namun setiap perusahaan memiliki kualifikasi tertentu dalam memilih tenaga kerjanya. Akibatnya lulusan Program Studi Statistika belum tentu memperoleh pekerjaan dengan cepat dan masih menunggu memperoleh pekerjaan pertamanya dengan lama waktu yang tidak tertentu. Selain itu sebagian lulusan masih menunggu pekerjaan pertama karena mencari bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin mengidentifikasi peubah-peubah yang berhubungan dengan lama waktu tunggu lulusan Program Studi Statistika khususnya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB dalam memperoleh pekerjaan pertama dan mengidentifikasi hubungan kemampuan lulusan melalui peubah IPK dengan bidang pekerjaannya. Ketika mengamati lama waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama, terdapat lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang belum memperoleh pekerjaan pertama sampai batas akhir penelitian pada bulan April 2015 dan sebagian melanjutkan studi S2. Karakteristik data tersebut dinamakan data tersensor. Menurut Lee dan Wang (2003) jika lama waktu hingga terjadinya suatu peristiwa tidak diketahui akibat suatu obyek belum mengalami peristiwa tertentu sampai batas akhir pengamatan peneliti, data tersebut dikatakan data tersensor. Selain itu data dapat dikatakan tersensor apabila obyek mengalami peristiwa lain, pada kasus ini lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang melanjutkan studi S2. Analisis yang berkaitan dengan lama waktu dan data tidak lengkap atau data tersensor adalah analisis daya tahan. Analisis daya tahan dengan model proportional hazard atau regesi Cox digunakan untuk mengetahui hubungan antara waktu daya tahan dan peubahpeubah yang tidak bergantung terhadap waktu. Waktu daya tahan pada penelitian ini adalah lama waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama. Regresi Cox merupakan analisis daya tahan semiparametrik yang tidak mengikuti sebaran tertentu pada data waktu daya tahannya. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memiliki kemampuan pemahaman statistika yang berbeda-beda sehingga menjadi pertimbangan untuk memasuki bidang pekerjaan yang sesuai. Jika ingin diketahui hubungan antara kemampuan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB melalui peubah IPK dan bidang pekerjaannya, dapat dianalisis menggunakan analisis korespodensi. Analisis korespondensi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara dua atau lebih peubah yang bersifat kualitatif dengan teknik grafik untuk eksplorasi data dari tabel kontingensi (Mattjik dan Sumertajaya 2011).

14 2 Tujuan Penelitian Mengidentifikasi peubah-peubah yang berhubungan dengan lama waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama dengan regresi Cox dan mengidentifikasi hubungan peubah IPK dengan bidang pekerjaan pertamanya dengan analisis korespondensi. TINJAUAN PUSTAKA Analisis Daya Tahan Analisis daya tahan adalah analisis statistika yang digunakan untuk mengetahui peubah bebas yang berhubungan dengan peubah respon berupa waktu daya tahan. Waktu daya tahan adalah pengamatan lama waktu dari awal pengamatan hingga terjadinya suatu peristiwa tertentu. Peristiwa dapat didefinisikan kematian, perolehan pekerjaan pertama pada lulusan, kesembuhan pasien dari penyakit tertentu, atau peristiwa lainnya, sedangkan lama waktu didefinisikan sebagai satuan waktu yaitu hari, bulan, tahun, atau satuan waktu lainnya. Analisis daya tahan didasarkan pada pertimbangan adanya data tersensor. Menurut Kleinbaum dan Klein (2005) alasan data dikatakan tersensor apabila obyek tidak mengalami peristiwa tertentu sampai batas akhir penelitian, obyek hilang dari pengamatan selama penelitian berlangsung, atau obyek mengalami peristiwa lain di luar peristiwa yang menjadi perhatian peneliti. Ada tiga jenis data tersensor (Gambar 1) (Allison 2010): Waktu awal penelitian Waktu akhir penelitian Gambar 1 Ilustrasi jenis sensor. (1) Sensor kanan, (2) Sensor kiri, dan (3) Sensor kiri kanan 1. Sensor kanan (Right censoring) yaitu ketika waktu awal obyek teramati namun peristiwa tertentu yang dialami obyek belum terjadi sampai batas terakhir penelitian. 2. Sensor kiri (Left censoring) yaitu waktu awal obyek tidak teramati pada waktu awal penelitian sementara peristiwa tertentu yang dialami obyek teramati secara penuh. 3. Sensor kiri kanan (Interval censoring) yaitu waktu awal dan peristiwa tertentu yang dialami obyek tidak teramati dalam selang penelitian.

15 3 Fungsi Daya Tahan Waktu daya tahan (T) merupakan peubah acak kontinu dan positif dengan fungsi kepekatan peluang f(t) dan t adalah waktu amatan yang merupakan lama waktu hingga suatu obyek mengalami peristiwa tertentu. Fungsi f(t) didefinisikan sebagai peluang suatu obyek mengalami peristiwa tertentu pada selang pengamatan (t, t + dt), yaitu: (t) lim dt P t t dt) dt dengan fungsi kumulatif peluang dari T yaitu peluang suatu obyek mengalami peristiwa tertentu pada waktu t, (t) t (u) du Informasi yang dapat diperoleh dari fungsi kepekatan peluang waktu daya tahan yaitu fungsi survival dan fungsi hazard (Congdon 2003). Fungsi survival S(t) merupakan peluang suatu obyek mengalami peristiwa tertentu setelah waktu ke-t atau P(T > t). Nilai P(T > t) sama halnya dengan selisih dari peluang kejadian total terhadap peluang suatu obyek mengalami peristiwa tertentu pada waktu t atau P t), yaitu sebagai berikut: S(t) = P(T > t) = 1 P t) 1 F(t) Fungsi hazard adalah peluang suatu obyek mengalami peristiwa tertentu dalam selang pengamatan (t, t + dt) dengan syarat suatu obyek telah mampu bertahan untuk tidak mengalami peristiwa tertentu hingga waktu t, didefinisikan sebagai berikut: f t) h(t) S t) h(t) lim dt ( (t dt) t) ) 1 dt S t) Fungsi hazard kumulatif sebagai berikut: diperoleh berdasarkan: h(t) f t) S t) H t) ln S t) S t) S t) d dt ln S t) h(t) d dt ln S t) H(t) = ln S(t) Model Regresi Cox Model regresi proportional hazard atau regresi Cox digunakan untuk mengetahui hubungan waktu daya tahan dengan peubah bebas yang tidak tergantung terhadap waktu. Misalkan fungsi hazard obyek ke-i mengalami

16 4 peristiwa tertentu pada saat t yaitu h i (t) bergantung pada nilai x 1i, x 2i,..,x pi dari peubah bebas X 1, X 2,...,X p, sedangkan h 0 (t) atau fungsi baseline hazard merupakan fungsi hazard yang bergantung terhadap waktu namun tidak bergantung pada peubah bebas. Model regresi Cox merupakan model semiparametrik karena pada fungsi baseline hazard tidak spesifikasi terhadap sebaran parametrik tertentu. Maka hazard dari obyek ke-i dapat dituliskan sebagai berikut: h i t) h t) e p ( j ji ) dengan keterangan: h 0 (t) : fungsi baseline hazard t : waktu daya tahan X ji : peubah bebas ke-j untuk obyek ke-i j : koefisien peubah bebas ke-j i : 1,2,...n, dengan n banyaknya obyek j : 1,2,...p, dengan p banyaknya peubah bebas Pendugaan Parameter Pendugaan parameter β j dapat dilakukan melalui metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood). Misalkan terdapat n obyek yang terdiri dari r waktu pengamatan yang tidak tersensor dan n-r waktu pengamatan yang tersensor kanan, diurutkan menjadi t 1 < t 2 <...< t r. Diasumsikan bahwa tiap waktu pengamatan hanya ada satu obyek yang mengalami peristiwa tertentu sehingga tidak adanya ties (Collet 2003). Menurut Allison (2010), ties merupakan adanya beberapa obyek yang mengalami peristiwa pada waktu yang sama. Jika fungsi hazard obyek ke-i yang mengalami peristiwa tertentu pada waktu ke-j (t j ) dinotasikan h i (t j ) dan fungsi hazard semua obyek yang memiliki kecenderungan mengalami peristiwa tertentu pada waktu ke-j (t j ) dinotasikan h l (t j ), diperoleh (Lawless 2003): h i t j ) e p( j)) l t j ) h l t j ) l t ) e p( l)) dengan keterangan R(t j ) merupakan himpunan obyek yang memiliki risiko mengalami peristiwa tertentu pada waktu t j. Kemudian diperoleh fungsi kemungkinan n obyek yaitu: n p j 1 e p( j)) l( ) [ ] e p( l)) j 1 l t j ) dengan keterangan j = 1,2,..,n dan n adalah banyaknya obyek yang memiliki waktu pengamatan tunggal, dengan δ j merupakan indikator sensor yang bernilai 0 jika tersensor dan bernilai 1 jika tidak tersensor. Penduga kemungkinan maksimum bagi β diperoleh dengan memaksimumkan fungsi log kemungkinannya sebagai berikut: n log l( ) j { j) log e p j)) } j 1 l t )

17 5 Analisis Korespondensi Analisis korespondensi merupakan analisis statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan dua atau lebih peubah. Analisis korespondensi merupakan teknik eksplorasi data dari tabel kontingensi. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada analisis korespondensi, diantaranya (Mattjik dan Sumertajaya 2011): Kelebihan analisis korespondensi: 1. Analisis korespondensi memberikan gambaran yang sederhana dalam tabulasi silang, analisis ini sangat tepat digunakan pada peubah yang memiliki beberapa kategori. 2. Mampu menggambarkan hubungan antar baris dan kolom serta menggambarkan hubungan antar kategori dalam setiap baris dan kolom. Kekurangan analisis korespondensi: 1. Tidak dapat digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis, namun hanya dapat digunakan untuk eksplorasi data. 2. Penentuan dimensi pada analisis korespondensi tidak terdapat metode khusus. METODE Data Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner. Responden yang ditentukan adalah lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang lulus pada periode November 2013 sampai Januari 2015 karena terjadi peningkatan pengangguran pada periode tersebut. Pengambilan responden berdasarkan quota sampling untuk memperoleh responden yang memenuhi kriteria tertentu. Responden yang memberikan respon sebanyak 65 orang yang terdiri dari angkatan 44 sebanyak 1 orang, angkatan 45 sebanyak 1 orang, angkatan 46 sebanyak 23 orang, dan angkatan 47 sebanyak 40 orang. Lulusan yang telah bekerja atau sedang magang sebelum lulus dari Program Studi S1 Statistika tidak digunakan dalam pemodelan ini. Fokus penelitian ini adalah lulusan yang memperoleh pekerjaan pertama setelah lulus dari Program Studi S1 Statistika atau mendapat gelar sarjana Statistika. Peubah respon (Y) pada penelitian ini adalah waktu daya tahan dalam satuan bulan. Definisi waktu daya tahan adalah jangka waktu kelulusan sampai mendapatkan pekerjaan pertama. Batas akhir periode Tabel 1 Peubah yang digunakan Peubah Keterangan Y Waktu daya tahan Numerik X 1 Jenis kelamin X 1(1), laki-laki X 1(0), perempuan X 2 IPK X 2(2), IPK 3.5 X 2(1), 3 IPK < 3.5 X 2(0), IPK < 3 X 3 Usia Numerik

18 6 pengamatan oleh peneliti yaitu April Jenis data tersensor pada penelitian ini adalah sensor kanan. Data tersensor yaitu lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan sampai batas akhir penelitian pada April 2015 dan lulusan yang melanjutkan studi S2. Peubah bebas yang digunakan yaitu jenis kelamin, IPK, dan usia (Tabel 1). Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAS 9.3. Metode Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Melakukan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik data. 2. Melakukan pemodelan daya tahan dengan pendekatan regresi Cox: h i t) h t) e p ( j ji ) a. Melakukan pemeriksaan asumsi proportional hazard menggunakan goodness of fit. Pengujian asumsi goodness of fit melalui uji statistik sisaan Schoenfeld (Kleinbaum dan Klein 2005). Hipotesis: H 0 : ρ = 0 (Asumsi proportional hazard terpenuhi) H 1 : ρ Asumsi proportional hazard tidak terpenuhi) Statistik uji: sedangkan, r t r n 1 r p j 1 (s i s ) i ) (s i s ) i ) dengan keterangan n adalah banyaknya obyek yang tidak tersensor, s adalah sisaan Schoenfeld yang diperoleh dari pemodelan daya tahan dan τ adalah data jangka waktu dari lulus sampai mendapatkan pekerjaan yang telah diurutkan dari terendah ke tertinggi. Nilai τ menggunakan nilai rataan jika terdapat ties. Daerah kritis: Tolak H0 jika t hitung > t tabel(α/2,n 2). b. Melakukan pendugaan parameter dengan metode kemungkinan maksimum. c. Melakukan pengujian signifikansi parameter. Pengujian secara serentak: Hipotesis: H 0 : p = 0, dengan p adalah banyaknya peubah bebas. H 1 : Paling sedikit ada satu i Statistik uji: fungsi kemungkinan tanpa peu ah e as ln ( fungsi kemungkinan dengan peu ah e as )

19 7 Daerah kritis: tolak H 0 jika G > χ 2 α,p Pengujian secara parsial: Hipotesis: H 0 : i = 0, dengan i = 1, 2,...p, p adalah banyaknya peubah bebas. H 1 : i Statistik uji: i i S i) 2 Daerah kritis: tolak H 0 jika W i > χ 2 α,1 d. Melakukan interpretasi pendugaan parameter. Nilai dugaan hazard ratio H ) merupakan hazard relatif obyek ke-i dengan peubah bebas = ( ) mengalami peristiwa tertentu dibandingkan obyek ke-j dengan peubah bebas = ( ) yang konstan terhadap waktu (Lee dan Wang 2003). H h t, i) h (t) e p i) e p h t, j) h (t) e p 1 1i 1j) p pi pj)) j) 3. Melakukan analisis korespondensi a. Membuat tabel kontingensi dua arah Tabel 2 Tabel kontingensi dua arah Y 1 Y j Y b Total X 1 n 11 n 1j n 1b n 1. X i n i1 n ij n ib n i. Keterangan: X a n a1 n aj n ab n a. Total n.1 n.j n.b n.. n i. : ; i = 1,2,...a (Jumlah frekuensi baris ke-i) n.j : ; j = 1,2,...b (Jumlah frekuensi kolom ke-j) n.. : (Total jumlah frekuensi) n ij (Frekuensi pengamatan baris ke-i kolom ke-j) b. Membuat matriks diagonal baris dan kolom yang dihasilkan dari matriks korespondensi P. Matriks P dihasilkan dari tabel kontingensi dua arah dengan rumus sebagai berikut: a p ij ) n ij n ) Vektor jumlah baris dari matriks P yaitu r T = P I = (p 1.,...,p a. ) T, kemudian diperoleh diagonal matriks kolom yaitu D r. Vektor jumlah kolom dari matriks P yaitu c = P T I = (p.1,...,p.b ) T, kemudian diperoleh diagonal matriks kolom yaitu D c. c. Membuat profil baris (R) dan profil kolom (C) untuk mengetahui proporsi dari setiap baris dan kolomnya.

20 8 r 1 p 11 p 1. p 1 p 1 p 1. p p p.. p 1 p 1. p p. c 1 p 11 p. p 1 p 1 p. p p. p. p p. p p. p a1 p a p a p 1 p p a [ p a. p a. p a. ] [ p. p. p a. ] d. Menghitung jarak Khi Kuadrat untuk menampilkan profil-profil baris dan profil-profil kolom ke dalam ruang dimensi Euclid. 1 r 1 ) c ) dengan keterangan r merupakan vektor jumlah baris dan c adalah vektor jumlah kolom. e. Melakukan penguraian nilai singular untuk memperoleh koordinat profil baris dan koordinat profil kolom dari matiks (Greenacre 2007): r 1 1 ) c diperoleh S = AɅB T, berlaku, dengan keterangan: A = Matriks vektor singular kiri B = Matriks vektor singular kanan Ʌ = Matriks diagonal yang elemen-elemennya adalah nilai singular Koordinat baris dan kolom ditentukan sebagai berikut: -1 r -1 Ʌ dan Ʌ f. Mencari nilai total inersia. Nilai total inersia mempresentasikan semua informasi dalam seluruh ruang. Nilai total inersia dapat diperoleh dari m / n atau tr[e] = i. g. Menggambarkan koordinat baris dan kolom ke dalam plot dua dimensi. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif Data Setelah dilakukan pendataan melalui kuesioner, lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang lulus pada periode November 2013 sampai Januari 2015 terdiri dari angkatan 44 sebanyak 1 orang, angkatan 45 sebanyak 1 orang, angkatan 46 sebanyak 23 orang, dan angkatan 47 sebanyak 40 orang. Tersensor 8% Tidak tersensor 92% Gambar 2 Proporsi data tersensor dan tidak tersensor

21 Banyaknya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB diperoleh yaitu sebanyak 65 orang. Dari 65 data yang diperoleh, sebanyak 60 orang (92%) berstatus tidak tersensor sedangkan sisanya 5 orang (8%) berstatus tersensor (Gambar 2). Data yang tersensor yaitu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang melanjutkan studi S2 sebanyak 3 orang dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang belum memperoleh pekerjaan pertama sampai batas akhir penelitian pada April 2015 yaitu sebanyak 2 orang. Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang lulus studinya kurang dari atau sama dengan 48 bulan dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang lulus studinya lebih dari 48 bulan. Dari 65 lulusan Program Studi S1 Statistika IPB terdapat sebanyak 53 orang lulus studinya kurang dari atau sama dengan 48 bulan, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 12 orang lulus studinya lebih dari 48 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang belum dapat menyelesaikan studinya tepat waktu yaitu kurang dari atau sama dengan 48 bulan. 9 Banyaknya lulusan (orang) Lama studi 48 bulan Laki-laki 7 5 Lama studi > 48 bulan Perempuan Gambar 3 Karakteristik lama studi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berdasarkan jenis kelamin Sebaran lama studi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berdasarkan jenis kelamin terdapat pada Gambar 3. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang lulus studinya tepat waktu sebagian besar adalah lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 orang, sedangkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang. Kemudian lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang lulus tidak tepat waktu atau lebih dari 48 bulan terdiri dari 7 orang lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan. Sebaran data waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama terdapat pada Gambar 4. Sebaran data ini diperoleh dari 60 lulusan yang tidak tersensor. Hasil sebaran data waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB dapat diindikasikan adanya ties. Ties merupakan adanya beberapa kejadian pada waktu yang sama (Allison 2010). Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa lulusan Program Studi S1 Statistika IPB

22 10 yang memperoleh pekerjaan dalam bulan yang sama, sehingga tidak diketahui lulusan yang mengalami peristiwa terlebih dahulu. Berdasarkan Gambar 4, lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama pada bulan ke-1 yaitu sebanyak 18 orang. Selanjutnya lama waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama pada bulan ke-2 dan bulan ke-3, masih terdapat beberapa lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memperoleh pekerjaan pertamanya dalam bulan yang sama. Banyaknya lulusan (orang) Waktu tunggu (bulan) Gambar 4 Sebaran data waktu tunggu Regresi Cox pada pendugaannya memiliki syarat tidak adanya ties, sehingga diperlukan modifikasi untuk mengatasi ties yaitu melalui fungsi partial likelihood. Pendugaan koefisien peubah bebas dengan fungsi partial likelihood dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan diantaranya Breslow, Exact, Discrete, dan Efron (Allison 2010). Umumnya pendekatan Exact diperoleh hasil yang lebih akurat namun membutuhkan komputasi yang lebih besar (Xin 2011). Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan Exact. Banyaknya lulusan (persen) Waktu tunggu (bulan) Laki-laki Perempuan Gambar 5 Sebaran waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB peubah jenis kelamin Banyaknya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang tidak tersensor berjenis kelamin laki-laki adalah 27 orang sedangkan sisanya 33 orang berjenis

23 kelamin perempuan. Namun banyaknya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang tersensor berjenis kelamin laki-laki adalah 2 orang dan sisanya yaitu sebanyak 3 orang berjenis kelamin perempuan. Hasil dari eksplorasi sebaran data berdasarkan peubah jenis kelamin yang tidak tersensor dapat diamati bahwa lakilaki cenderung lebih cepat memperoleh pekerjaan pertama karena maksimal lama waktu tunggu pada laki-laki yaitu 5 bulan. Maksimal waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang berjenis kelamin perempuan yaitu 8 bulan. Persentase waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama pada bulan ke-1 dan ke- 2 bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki lebih besar dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan. Namun persentase menjadi lebih kecil pada bulan ke-3 bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki yaitu 36 persen dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan yaitu 64 persen. Selanjutnya waktu tunggu bulan ke-4 dan ke-5, besarnya persentase lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memperoleh pekerjaan pertama baik laki-laki maupun perempuan adalah sama (Gambar 5). Banyaknya data tidak tersensor lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 yaitu 13 orang, lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 yaitu 27 orang, dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 yaitu 20 orang. Namun banyaknya data tersensor lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 yaitu 3 orang. Berikutnya banyaknya data tersensor lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 masingmasing sebanyak 1 orang. 11 Banyaknya lulusan (persen) Waktu tunggu (bulan) IPK < IPK < 3.5 IPK 3.5 Gambar 6 Sebaran waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB peubah IPK Sebaran data waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berdasarkan peubah IPK dapat dilihat pada Gambar 6. Persentase lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 semakin menurun dengan bertambahnya waktu

24 12 tunggu dalam bulan. Namun terdapat sebesar 100 persen bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 pada bulan ke-7. Hal ini menjelaskan bahwa lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 belum tentu memperoleh pekerjaan dalam waktu yang singkat. Persentase lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 sebesar 100 persen pada bulan ke-6 dan terdapat sebesar 67 persen pada bulan ke-8. Selanjutnya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 pada bulan ke-1 sampai ke-3 memiliki persentase yang lebih kecil dibandingkan kategori peubah IPK lainnya. Namun bulan ke-4 dan bulan ke-5, lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 memiliki persentase yang lebih besar dan masih terdapat beberapa lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 memperoleh pekerjaan pertama pada bulan ke-8. Sebaran data waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama ini dapat menjelaskan bahwa IPK yang tinggi belum tentu lebih cepat memperoleh pekerjaan pertama (Gambar 6). Asumsi Proportional Hazard Sebelum melakukan analisis daya tahan dengan regresi Cox, perlu dilakukan suatu pengujian asumsi proportional hazard. Asumsi ini berkaitan dengan hubungan antara peubah bebas dan peubah respon yang tidak bergantung terhadap waktu. Nilai hazard yang diperoleh proportional atau konstan sepanjang waktu diantara kategorinya. Berdasarkan pengujian yang diperoleh melalui sisaan Schoenfeld, nilai-p pada hasil sisaan Schoenfeld lebih besar dari taraf nyata 5%. Keputusan pada pengujian ini adalah tidak tolak H 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi proportional hazard terpenuhi (Tabel 3). Tabel 3 Pengujian sisaan Schoenfeld Peubah Nilai korelasi Nilai -p Jenis kelamin (X 1(1) ) IPK (X 2(2) ) IPK (X 2(1) ) Usia (X 3 ) Analisis Regresi Cox Pemodelan melalui regresi Cox dapat memberikan informasi peubahpeubah yang berhubungan dengan waktu daya tahannya. Hasil dari regresi Cox diperoleh nilai G yang dihasilkan sebesar dengan nilai-p sebesar Nilai-p yang dihasilkan lebih kecil dari taraf nyata 5%. Makna dari nilai G adalah minimal ada satu peubah bebas yang berhubungan dengan waktu daya tahan. Berdasarkan uji secara parsial dengan uji Wald diperoleh peubah bebas yang berhubungan dengan lama waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama dapat dilihat pada Tabel 4. Peubah bebas yang berhubungan dengan waktu tunggu

25 lulusan Program Studi S1 Statistika IPB adalah jenis kelamin dan IPK. Model regresi Cox yang terbentuk adalah: h i t) h t) e p( ) )). 13 Tabel 4 Hasil regresi Cox Peubah Koefisien Standar error Khikuadrat Nilai-p Hazard ratio Jenis kelamin (X 1(1) ) a IPK (X 2(2) ) a IPK (X 2(1) ) Usia (X 3 ) a Tolak H0 pada taraf nyata 5%. Fungsi hazard dapat diamati melalui grafik. Grafik dapat memudahkan melihat perbedaan fungsi hazard pada antar kategori peubah bebasnya. Grafik fungsi hazard pada peubah bebas jenis kelamin dapat diamati melalui Gambar 7. Hazard kumulatif Waktu tunggu (bulan) Gambar 7 Fungsi hazard pada jenis kelamin Hasil dari grafik fungsi hazard pada Gambar 7 menunjukkan bahwa lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan lebih cepat memperoleh pekerjaan pertama dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat dijelaskan melalui grafik hazard bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki yang berakhir pada bulan ke-4 sedangkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan yang berakhir pada

26 14 bulan ke-7. Selanjutnya dari grafik fungsi hazard tersebut juga dapat diamati kecenderungan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertamanya di setiap bulannya. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk memperoleh pekerjaan pertama pada bulan ke-2, bulan ke-3, dan bulan ke-5 karena terlihat pada grafik perubahan nilai hazard yang tinggi pada bulan tersebut. Data tersensor bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki terdapat pada bulan ke-1 dan bulan ke-4 sedangkan data tersensor bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan terdapat pada bulan ke-2, bulan ke-4, dan bulan ke-7 (Gambar 7). Data yang tersensor adalah lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang mengalami peristiwa lain yaitu melanjutkan studi S2 dan belum memperoleh pekerjaan pertama. Hal yang sama dapat diamati pada fungsi hazard peubah IPK pada Gambar 8. Fungsi hazard memperlihatkan bahwa lulusan Program Studi S1 Hazard kumulatif Waktu tunggu (bulan) Gambar 8 Fungsi hazard pada IPK Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 memiliki kecenderungan lebih cepat memperoleh pekerjaan pertama dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5. Hal ini dapat dijelaskan melalui grafik fungsi hazard lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 yang berakhir pada bulan ke-5 sedangkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 masing-masing berakhir pada bulan ke-7 dan ke-6. Berdasarkan grafik fungsi hazard dapat diperoleh bahwa terjadi

27 kecenderungan yang lebih besar pada bulan ke-2, bulan ke-3, dan bulan ke-5 untuk memperoleh pekerjaan pertama bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB karena terlihat pada grafik perubahan nilai hazard yang tinggi pada bulan tersebut. Data tersensor bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 terdapat pada bulan ke-1, bulan ke-4, dan bulan ke-7. Selanjutnya data tersensor bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 terdapat pada bulan ke-2. Berikutnya data tersensor bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 terdapat pada bulan ke-4 (Gambar 8). Data yang tersensor adalah lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang mengalami peristiwa lain yaitu melanjutkan studi S2 dan belum memperoleh pekerjaan pertama. 15 Interpretasi Koefisien Peubah-peubah yang berhubungan dengan waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama adalah jenis kelamin dan IPK. Interpretasi terhadap model regresi Cox dapat dilihat melalui nilai hazard ratio pada Tabel 4. Interpretasi bagi peubah jenis kelamin adalah kecenderungan memperoleh pekerjaan pertama bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin laki-laki sebesar kali lebih cepat dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan. Interpretasi bagi peubah IPK adalah kecenderungan memperoleh pekerjaan pertama bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 sebesar kali lebih cepat dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil dari 3.0. Analisis Korespondensi Analisis korespondensi dapat digunakan untuk mengetahui lebih jelas mengenai peubah yang berhubungan dengan lama waktu tunggu lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memperoleh pekerjaan pertama yaitu IPK dengan bidang pekerjaan pertama yang diperolehnya. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB memiliki pekerjaan pertama di berbagai bidang pekerjaan. Kategori pada penelitian ini adalah asuransi, riset/konsultan, perbankan, KOP, dan lainnya. Kategori lainnya adalah lulusan S1 Statistika IPB yang bekerja sebagai guru, periklanan, dan lain sebagainya sedangkan KOP adalah kategori bagi bidang pekerjaan Kementerian, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan Pertamina. Sebaran data antara peubah IPK dan bidang pekerjaan pertamanya dapat dilihat di tabel kontingensi dua arah pada Tabel 5. Hasil dari tabel kontingensi dua arah diperoleh lulusan Program Studi S1 Statistika IPB sebagian besar bekerja di riset/konsultan. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang bekerja di bidang pekerjaan riset/konsultan merupakan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang sebagian besar memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5. Sebaliknya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang bekerja di bidang pekerjaan perbankan hanya sebanyak 5 orang. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang bekerja di

28 16 bidang pekerjaan KOP adalah lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5. Tabel 5 Tabel kontingensi dua arah antara peubah IPK dan bidang pekerjaan pertama Bidang IPK pekerjaan IPK IPK < 3.5 IPK < 3.0 Total Riset/Konsultan Asuransi Perbankan KOP Lainnya Total Analisis korespondensi dapat dilihat hubungan antara IPK dan bidang pekerjaan pertama bagi lulusan Program Studi S1 Statistika IPB (Gambar 9). Berdasarkan analisis korespondensi dapat dilihat bahwa lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang bekerja di bidang pekerjaan KOP sangat dekat dengan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5. Selanjutnya lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang bekerja di bidang pekerjaan asuransi dekat dengan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 dan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5. Kemudian lulusan Gambar 9 Analisis korespondensi

29 Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil 3.0 dekat dengan bidang pekerjaan perbankan dan lainnya. Bidang pekerjaan riset/konsultan berada dekat dengan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK di antara 3.0 sampai 3.5 (Gambar 9). Hasil yang diperoleh dari analisis korespondensi menunjukkan bahwa nilai inersia komponen pertama sebesar dan nilai inersia komponen kedua sebesar Kedua komponen tersebut telah menjelaskan keragaman data sebesar 100% (Lampiran 1). 17 SIMPULAN Hasil dari model Cox dengan mengatasi ties menggunakan metode Exact diperoleh peubah bebas yang berhubungan dengan lama waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama adalah jenis kelamin dan IPK. Lulusan Program Studi S1 berjenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan memperoleh pekerjaan pertama sebesar kali lebih cepat dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB berjenis kelamin perempuan dengan lama waktu tunggu maksimal selama 4 bulan. Lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 memiliki kecenderungan memperoleh pekerjaan pertama sebesar kali lebih cepat dibandingkan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih kecil dari 3.0 dengan lama waktu tunggu maksimal selama 5 bulan. Kementerian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Pertamina termasuk bidang pekerjaan lulusan Program Studi S1 Statistika IPB yang memiliki IPK lebih besar atau sama dengan 3.5 berdasarkan hasil analisis korespondensi. DAFTAR PUSTAKA Allison PD Survival Analysis Using SAS: A Practical Guide 2nd ed. North Carolina (US): SAS Institute Inc. [BPS]. Badan Pusat Statistik Keadaan ketenagakerjaan Februari Berita resmi statistik [Internet]. [diunduh 2015 Mei 21]; No. 47/05/Th. XVII. Tersedia pada: Collet D Modelling Survival Data in Medical Research 2nd ed. London (UK): Chapman and Hall. Congdon P Applied Bayesian Modelling. London (UK): John Wiley & Sons Ltd. Greenacre M Correspondence Analysis in Practice 2nd ed. Boca Raton (US): Chapman and Hall/CRC. Kleinbaum DG, Klein M Survival Analysis: A Self-Learning Text 3rd ed. New York (US): Springer Science Business Media Inc. Lawless JF Statistical Models and Methods for Lifetime Data 2nd ed. New York (US): John Wiley & Sons Inc. Lee ET, Wang JW Statistical Methods for Survival Data Analysis 3rd ed. New York (US): John Wiley & Sons Inc.

30 18 Mattjik AA, Sumertajaya IM Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Xin X A Study of Ties and Time-Varying Covariates in Cox Proportional Hazards Model [tesis]. Ontario (Canada): Universitas Guelph.

31 Lampiran 1 Perhitungan analisis korespondensi antara IPK dan bidang pekerjaan pertama Matriks korespondensi 19 P [ ] Profil baris Bidang pekerjaan IPK IPK IPK < 3.5 IPK < 3 Margin Riset/Konsultan Asuransi Perbankan KOP Lainnya Margin Profil kolom Bidang pekerjaan IPK IPK IPK < 3.5 IPK < 3 Margin Riset/Konsultan Asuransi Perbankan KOP Lainnya Margin Koordinat baris Bidang pekerjaan Koordinat Dimensi 1 Dimensi 2 Riset/Konsultan Asuransi Perbankan KOP Lainnya

32 20 Koordinat kolom Koordinat IPK Dimensi 1 Dimensi 2 IPK IPK < IPK < Nilai inersia Dimensi Nilai singular Nilai inersia Khi kuadrat Proporsi inersia Proporsi inersia kumulatif Total

33 21 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 12 Agustus 1993 sebagai anak kedua dari pasangan Supadi dan Prihatin. Penulis menempuh pendidikan di SD Negeri Bintaro 09 Pagi ( ), SMP Negeri 161 ( ), dan SMA Negeri 47 ( ) di Jakarta Selatan. Penulis diterima di IPB pada tahun 2011 melalui jalur undangan dengan mayor Statistika dan minor Matematika Keuangan dan Aktuaria. Selama menempuh pendidikan di IPB pada tahun pertama penulis tergabung dalam UKM Gentra Kaheman. Pada tahun kedua penulis mengikuti MIPA Go Field, dan pada tahun ketiga penulis tergabung dalam Himpro Gamma Sigma Beta Divisi Analisis Data sebagai bendahara divisi. Selain tergabung dalam organisasi penulis berkesempatan untuk aktif dibeberapa kepanitiaan seperti Fundraising Pekan Olahraga Statistika 2012, staf Lead Officer Kompetisi Statistika Ria ke-9, dan humas Welcome Ceremony of Statistics Bulan Juni sampai Agustus 2014 penulis melaksanakan program praktek lapang di salah satu perusahaan riset politik bernama Jaringan Suara Indonesia yang berlokasi di Jakarta Selatan. Penulis berkesempatan untuk ikut aktif mengikuti kegiatan quick count di Jaringan Suara Indonesia.

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama Anita Nur Vitriana, Rosita Kusumawati Program Studi

Lebih terperinci

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 86-91 ISSN: 2303-1751 PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU Luh Putu Ari Dewiyanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Wayan Sumarjaya

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 621-630 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX PADA DATA WAKTU

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang prosedur pembentukan model Cox extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus kejadian bersama yaitu

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 781-790 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : OKA AFRANDA

SKRIPSI. Disusun oleh : OKA AFRANDA ANALISIS REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX PADA DATA WAKTU TUNGGU SARJANA DENGAN SENSOR TIPE I (Studi Kasus di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro) SKRIPSI Disusun oleh : OKA AFRANDA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA ISSN: 067X 7 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA Anita Nur Vitriana a, Rosita Kusumawati b a Program Studi Matematika FMIPA UNY Jl. Colombo No. Yogyakarta, anitavtrn@gmail.com

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 173-181 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA DATA LAMA STUDI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAHASISWA PUTUS KULIAH DI IPB ANGKATAN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAHASISWA PUTUS KULIAH DI IPB ANGKATAN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Xplore, 2013, Vol. 2(1):e1(1-6) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAHASISWA PUTUS KULIAH DI IPB ANGKATAN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fadjrian

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 204 ISSN 2085-7829 Perbandingan Aplikasi Metode Parametrik (Distribusi Log logistik) dan Non Parametrik (Nelson-Aalen Estimator) dalam Analisis Data Uji

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL

PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 44-54 ISSN: 2087-7889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.2 PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL Rahmat Hidayat 1 *, Titik Pitriani Muslimin 2,

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II Ryndha, Anna 2, Nasrah 3 ABSTRAK Data survival adalah data yang menunjukkan waktu suatu individu atau objek dapat bertahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

TINJAUAN PUSTAKA Kredit TINJAUAN PUSTAKA Kredit Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti S-25 PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Pemodelan multilevel adalah

Lebih terperinci

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Alfensi Faruk Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya e-mail: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: In this study,

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA TAHAN MENUNGGU KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PROVINSI LAMPUNG MAHFUZ HUDORI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

ANALISIS DAYA TAHAN MENUNGGU KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PROVINSI LAMPUNG MAHFUZ HUDORI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 i ANALISIS DAYA TAHAN MENUNGGU KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PROVINSI LAMPUNG MAHFUZ HUDORI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA

Lebih terperinci

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract ISBN: 978-602-71798-1-3 SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI Widiarti 1), Ayu Maidiyanti 2), Warsono 3) 1 FMIPA Universitas Lampung widiarti08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Kleinbaum dan Klein, 2005). Persson (2002) mengatakan data sintasan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Kleinbaum dan Klein, 2005). Persson (2002) mengatakan data sintasan adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Sintasan 2.1.1. Pengertian Analisis Sintasan Analisis sintasan adalah kumpulan dari proses statistik untuk menganalisis data yang mana peubah yang diteliti adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Survival Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melalukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, pada bab ini akan diuraikan beberapa teori penunjang yang dapat membantu dalam penulisan skripsi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan bab selanjutnya dan pembahasan utama dalam penelitian

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 RINGKASAN TENDI

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh LANDONG PANAHATAN HUTAHAEAN

SKRIPSI. Disusun oleh LANDONG PANAHATAN HUTAHAEAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA DATA LAMA STUDI MAHASISWA (Studi Kasus Di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang Mahasiswa Angkatan 2009) SKRIPSI Disusun oleh LANDONG

Lebih terperinci

Kata Kunci: TBC, Laju Kesembuhan, Analisis Survival, Regresi Cox-Weibull

Kata Kunci: TBC, Laju Kesembuhan, Analisis Survival, Regresi Cox-Weibull Jurnal Matematika UNAND Vol 5 No 4 Hal 62 71 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN MODEL REGRESI COX-WEIBULL UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA KESEMBUHAN PASIEN

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F

Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F Used of Non Parametric Method to Compare Survival Function on Gehan Test, Cox Mantel,

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI

ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp ISSN: PENERAPAN REGRESI PROBIT BIVARIAT UNTUK MENDUGA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KELULUSAN MAHASISWA (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas MIPA Unversitas Udayana) Ni Gusti Ketut Trisna Pradnyantari 1, I Komang

Lebih terperinci

Kelas 2. Kelas 1 Mahasiswa. Mahasiswa. Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika

Kelas 2. Kelas 1 Mahasiswa. Mahasiswa. Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika 4 Kelas 2 Kelas 1 N3 N4 N3 N4 Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika BAHAN DAN METODE Bahan Data yang digunakan adalah data nilai capaian mahasiswa dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR

Lebih terperinci

Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan

Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan Alfansi Faruk Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Sriwijaya Email: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: The birth interval

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR. Rahmat Hidayat

PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR. Rahmat Hidayat Jurnal Dinamika, April 2016, halaman 1-8 ISSN 2087-7889 Vol. 07. No.1 PENGGUNAAN METODE KAPLAN-MEIER DAN LIFE TABLE ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR Rahmat Hidayat Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan. Tabel Hasil pendugaan model pengaruh tetap dengan Y sebagai peubah respon dan X, X dan X sebagai C -. 00 X -5 0.50 X.05 00 X 00 R 0.6 Adjusted R 0.6 Hasil pendugaan model data panel dengan Y sebagai peubah

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH

ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH 123 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 123-127 ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH Rahmat Hidayat 1, Yuli Hastuti 2 Program Studi Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA FMIPA IPB IIN MAENA

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA FMIPA IPB IIN MAENA PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA FMIPA IPB IIN MAENA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, 17 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Analisis Survival (Survival Analysis) Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup atau analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis keberlanjutan studi dalam wajib belajar 6 tahun (SD/MI) adalah metode Life Table, Kaplan-Meier, dan hazard proporsional Cox. 4.1 Metode

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DAN KAJIAN PERFORMA NASABAH USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA PISANG BEREBUS ABRAR SETIAWAN

KLASIFIKASI DAN KAJIAN PERFORMA NASABAH USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA PISANG BEREBUS ABRAR SETIAWAN KLASIFIKASI DAN KAJIAN PERFORMA NASABAH USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA PISANG BEREBUS ABRAR SETIAWAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT)

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT) ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT) SKRIPSI Disusun Oleh : ANIK NURUL AINI 240 102 111 300 28 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa

BAB I PENDAHULUAN. statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis survival atau analisis data ketahanan hidup adalah suatu metode statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah suatu metode yang berhubungan dengan waktu, mulai dari time origin atau start point sampai terjadinya suatu kejadian khusus atau end point.

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL (Studi Kasus di RSUD Kartini Jepara) SKRIPSI Disusun oleh : ISHLAHUL KAMAL 24010211140074 JURUSAN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh Statistika, Vol. 17 No. 2, 53 61 November 2017 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh Samsul Anwar, Afriyani, Desfrira Ahya, Nurhidayati,

Lebih terperinci

Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI)

Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI) Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI) Endah Budiarti 1 Septiadi Padmadisastra 2 Bertho Tantular 3 1,2,3 ProgramMagister Statistika Terapan, FMIPA, Universitas Padjadjaran Email:

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION

ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION Indra Maulana., Rokhana D.B., Franky H.M. Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk No. 27,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

Lebih terperinci

PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS

PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS (DEMAM TIFOID) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX (Studi Kasus di RSUD Kota Semarang) SKRIPSI Disusun oleh: Nama :

Lebih terperinci

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Oleh : Teguh Purianto (0 09 06) Dosen Pembimbing : Wibawati, S.Si., M.Si. ABSTRAK Anak

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA TAHAN DEBITUR MENGGUNAKAN PERLUASAN MODEL COX DAN COX STRATIFIKASI IWAN KURNIAWAN

ANALISIS DAYA TAHAN DEBITUR MENGGUNAKAN PERLUASAN MODEL COX DAN COX STRATIFIKASI IWAN KURNIAWAN ANALISIS DAYA TAHAN DEBITUR MENGGUNAKAN PERLUASAN MODEL COX DAN COX STRATIFIKASI IWAN KURNIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 17-22 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN I MADE ANOM ARIAWAN 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, NI LUH PUTU

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Jl. Ir. H. Juanda No. 4 Dago Dosen Jurusan Statistika Universitas Islam Bandung

Jl. Ir. H. Juanda No. 4 Dago Dosen Jurusan Statistika Universitas Islam Bandung (R.13) PENENTUAN DETERMINAN PENGHENTIAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI DENGAN REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DAN PENGELOMPOKAN AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN SURVIVAL TREE 1Dewa Ayu Eka Sumarningsih,

Lebih terperinci

KAJIAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA IPB FAHMY ANDRIYAN NUGRAHA

KAJIAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA IPB FAHMY ANDRIYAN NUGRAHA KAJIAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA IPB FAHMY ANDRIYAN NUGRAHA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1 ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG (Studi Kasus Mahasiswa Non Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Malang) Chofifatul Jannah

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Jurnal Dinamika, September 204, halaman - ISSN 2087-7889 Vol. 05. No. 2 RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Rahmat Hidayat Program Studi Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Beberapa Pengertian Definisi 1 [Ruang Contoh] Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan acak, dan dinotasikan dengan (Grimmet dan Stirzaker,1992)

Lebih terperinci

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Analisis Pola Hubungan Besarnya Kerugian Negara Akibat Korupsi Dengan Demografi Koruptor di Jawa Timur Oleh : Amilia Firda Rahmana (1311 105 008) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Seminar

Lebih terperinci

WULAN SAFITRI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

WULAN SAFITRI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL (Studi Kasus di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat) SKRIPSI Disusun Oleh: WULAN SAFITRI

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI

MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Survival Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan menduga probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, kematian, dan peristiwaperistiwa

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fenty Fahminnansih, Retno Indryani, Nur Iriawan Jurusan Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA. Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani

APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA. Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani S-4 APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Metode Statistika

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UJI HIDUP

ANALISIS DATA UJI HIDUP DESKRIPSI MATA KULIAH ANALISIS DATA UJI HIDUP Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan untuk mengkaji distribusi-distribusi waktu hidup, serta

Lebih terperinci

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL 1 Rima Ruktiari, 2 Sri Astuti Thamrin, 3 Armin Lawi 1,2,3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya

Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya Jurnal Matematika Vol. 5 No.2, Desember 2015. ISSN: 1693-1394 Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya Ali Amran Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis data survival yaitu kumpulan dari beberapa metode untuk menganalisis data yang terjadi dari titik asal sampai terjadinya event. Pada analisis survival terdapat

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis sering kali analisis data uji hidup digunakan. Analisis data uji hidup sendiri bertujuan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA MODEL COX STRATIFIKASI SKRIPSI DWI ANJAR FERIANA

UNIVERSITAS INDONESIA MODEL COX STRATIFIKASI SKRIPSI DWI ANJAR FERIANA UNIVERSITAS INDONESIA MODEL COX STRATIFIKASI SKRIPSI DWI ANJAR FERIANA 0706261612 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPOK JULI 2011 UNIVERSITAS INDONESIA MODEL

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 2016, pp. 76-81 ISSN: 2303-1751 APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI Agust Wiras Ardi Kusuma 1, I Gusti Ayu

Lebih terperinci

ANALISIS ORIENTASI FASHION WANITA DI JABODETABEK MENGGUNAKAN KORESPONDENSI BERGANDA YOHANES BELLA KURNIAWAN

ANALISIS ORIENTASI FASHION WANITA DI JABODETABEK MENGGUNAKAN KORESPONDENSI BERGANDA YOHANES BELLA KURNIAWAN ANALISIS ORIENTASI FASHION WANITA DI JABODETABEK MENGGUNAKAN KORESPONDENSI BERGANDA YOHANES BELLA KURNIAWAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR Jur. Ris. & Apl. Mat. I (207), no., xx-xx Jurnal Riset dan Aplikasi Matematika e-issn: 258-054 URL: journal.unesa.ac.id/index.php/jram PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus Ninuk Rahayu a, Adi Setiawan b, Tundjung Mahatma c a,b,c Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT 1 Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT 1 Irfan Wahyudi 1 Mahasiswa S-3 Statistika FMIPA ITS,

Lebih terperinci

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran 1 Prastika Tumilaar, 2 Djoni Hatidja, 3 Jantje D. Prang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK FUNGSI HAZARD RATE DISTRIBUSI GENERALIZED WEIBULL. (Skripsi) Oleh MUTIA ADILLAH

KARAKTERISTIK FUNGSI HAZARD RATE DISTRIBUSI GENERALIZED WEIBULL. (Skripsi) Oleh MUTIA ADILLAH KARAKTERISTIK FUNGSI HAZARD RATE DISTRIBUSI GENERALIZED WEIBULL (Skripsi) Oleh MUTIA ADILLAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT CHARACTERISTIC

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER MULTILEVEL TERBAIK (Choice the Best Linear Regression Multilevel Models)

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER MULTILEVEL TERBAIK (Choice the Best Linear Regression Multilevel Models) , Oktober 2009 p : 1-7 ISSN : 0853-8115 Vol 14 No.2 PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER MULTILEVEL TERBAIK Bertho Tantular 1, Aunuddin 2, Hari Wijayanto 2 1 Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN MAGRI HANDOKO. Manajemen

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fenty Fahminnansih, Retno Indryani, Nur Iriawan Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah analisis data yang memanfaatkan informasi kronologis dari suatu kejadian atau peristiwa (event). Respon yang diperhatikan adalah waktu sampai

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI PENGARUH PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH PUCUK HARUM PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING 140521065

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci