ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION
|
|
- Sucianty Liana Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION Indra Maulana., Rokhana D.B., Franky H.M. Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp.(62-21) Fax. (62-21) Abstract Indonesia ranks ninth in the world in the case tuberculosis, therefore analyzed using survival analysis methods. This study will examine the characteristics of tuberculosis patients, knowing the factors that affect recovery, as well as knowing the rate of recovery of these factors. This study conducted in Jakarta using data sample in RSUP Persahabatan and using a data sample of 74 data.this study will examine the factors and the rate of recovery of patients using survival analysis methods with parametric models. known to most of the patients with tuberculosis were age years, with the female gender. than that most of the patients with tuberculosis have smoking behavior and body weight between kg. using parametric models weibull that the factors that affect the occurrence of recovery of patients with a significance level of 10% is the factor of sex and smoking behavior. Value of acceleration factor and the value of the hazard ratio is known that the male sex has a greater chance of recovery and a faster treatment time compared with the female gender. while the patients with smoking behavior have a greater chance of recovery and a faster treatment time than having smoking behavior. (IM) Keywords : Tuberculosis, Discovery Rate, Survival Analysis Indonesia menempati peringkat kesembilan dunia dipenyakit tuberculosis pada tahun 2011, oleh karena itu dilakukan analisis dengan metode analisis survival. Penelitian ini akan meneliti tentang kateristik pasien TB paru, mengetahui faktor yang mempengaruhi kesembuhan pasien serta mengetahui laju kesembuhan dari faktor tersebut. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan sampel di RSUP Persahabatan dan menggunakan sampel sebanyak 74 data. Penelitian ini akan meneliti faktor dan laju kesembuhan pasien dengan menggunakan metode survival analisis dengan model Parametric Weibull. Diketahui sebagian besar penderita TB paru berada diusia tahun, dengan jenis kelamin perempuan. Selain itu sebagian besar pasien penderita TB paru memiliki perilaku merokok serta berat badan antara kg. Dengan Model Parametric Weibull diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesembuhan pasien dengan taraf signifkansi 10% adalah faktor jenis kelamin, dan perilaku merokok. Dari nilai acceleration factor dan hazard ratio diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki mempunyai peluang sembuh lebih besar dan waktu pengobatan yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan. Sementara itu pasien denga perilaku tidak merokok mempunyai peluang sembuh lebih besar dan waktu pengobatan yang lebih cepat dibandingkan dengan yang mempunyai perilaku merokok. (IM) Kata kunci : TB Paru, Laju Kesembuhan, Analisis Survival
2 1. PENDAHULUAN Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacteryum tuberculosis. Penyakit ini merupakan salah satu infeksi pada paru-paru yang kronik. World Health Organization (WHO) mendata bahwa ada sekitar,7 juta kasus TB PARU baru (13% bersama HIV ) dan 1,4 juta orang meninggal karena TB PARU, termasuk 1 juta mati karena HIV negatif dan karena HIV positif (WHO, 2011). Indonesia sendiri menempati peringkat kesembilan dunia dan diperkirakan mempunyai 242 juta kasus penyakit TB Paru (WHO, 2011). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 diketahui bahwa daerah yang paling banyak terkena TB Paru ada di wilayah Jakarta Timur, yaitu 935 penderita Selanjutnya tempat kedua di tempati wilayah Jakarta Utara yaitu 3133 penderita, tempat ketiga di tempati wilayah Jakarta Selatan yaitu 136 penderita, tempat keempat di tempati di wilayah Jakarta Barat 1120 penderita, dan tempat yang mempunyai penderita TB Paru paling kecil berada di wilayah Jakarta Pusat yaitu 536 penderita (BPS, 2011). Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan penderita penyakit TB Paru adalah survival analysis. Survival analysis adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu awal kejadian sampai akhir kejadian, misal waktu yang dicatat dalam hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk kejadian awal misalkan awal pasien terjangkit penyakit dan untuk kejadian akhir misalkan kematian pasien dan kesembuhan pasien (Kleinbaum & Klein dan Klein, 2011). Penelitian yang telah menggunakan metode survival analysis diantaranya One (2012). Penelitian tersebut adalah tentang pengaruh TB Paru terhadap terjadinya kanker paruparu di Tuberculosis Endemic Country. Kelebihan dari metode dalam penelitian tersebut adalah peneliti dan para tenaga medis dapat memprediksikan waktu kesembuhan pasien penyakit TB Paru. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini mengangkat permasalahan antara lain Bagaimana karakteristik penderita penyakit TB Paru di Jakarta? Faktor apa saja yang mempengaruhi waktu kesembuhan penyakit TB Paru di Jakarta? Dan bagaimana laju kesembuhan pasien TB Paru berdasarkan variabel yang mempengaruhi model?. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui karakteristik penderita TB Paru di Jakarta, Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju kesembuhan penyakit TB PARU Paru di Jakarta, serta Mengetahui laju kesembuhan penderita penyakit TB Paru berdasarkan faktor-faktor mempengaruhi. 2. METODE PENELITIAN Untuk mengetahui karakteristik penderita penyakit tuberkulosis yang dirawat di RSUP Persahabatan, maka langkah-langkah analisis yang digunakan sebagai berikut: a. Membuat pie chart setiap variabel independen. b. Membuat Kaplan-Meier. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi waktu survival penderita penyakit tuberkulosis yang dirawat di RSUP Persahabatan, peneliti melakukan langkah-langkah analisisnya sebagai berikut : a. Menduga Distribusi data. b. Menyusun model regresi weibull. c. Estimasi parameter model. d. Melakukan uji signifikansi parameter model terbaik dengan hipotesis : H0 : Model dapat memberikan informasi terhadap semua faktor yang mempengaruhi kesembuhan pasien penderita TB Paru. H1 : Model dapat memberikan informasi paling tidak ada satu faktor yang mempengaruhi terhadap kesembuhan pasien penderita TB Paru. H0 : Faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan penyakit TB Paru mempunyai pola waktu yang cepat. H1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan penyakit TB Paru mempunyai pula waktu yang lama. Untuk mengetahui laju kesembuhan dan laju ketahanan hidup pasien penderita penyakit tuberkulosis, peneliti melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut : e. Menghitung nilai acceleration factor dan hazard ratio dari variabel yang berpengaruh terhadap model untuk mengetahui perbandingan laju kesembuhan setiap kategori.
3 f. Perancangan dan pembangunan aplikasi untuk mendukung perhitungan metode analsis survival. 3. HASIL DAN BAHASAN 3.1 Analisis Data dan Bahasan Analisis variabel independent dan variabel dependen Analsis ini berguna untuk mengetahui nilai rata-rata, maximum, dan minimum dari variabel independen dan variabel dependen. Tabel 3.1 Analisis variabel waktu Variabel Mean Min Max Waktu - tersensor - tidak tersensor 65,204 60,4 Karakteristik pasien berdasarkan status pasien disajikan dalam tabel 3.1. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk status pasien tersensor rata-rata waktu pengobatan yang dilakukan penderita TB Paru adalah 65,204 hari. Waktu yang tercepat untuk staus pasien tersensor dalam menjalani pengobatan berada di waktu 15 hari. Waktu yang terlama untuk staus pasien tersensor dalam menjalani pengobatan berada di waktu hari. Untuk status pasien tidak tersensor ratarata waktu pengobatan yang dilakukan penderita TB Paru adalah 60,4 hari. Waktu yang tercepat untuk staus pasien tidak tersensor dalam menjalani pengobatan berada di waktu hari. Waktu yang terlama untuk staus pasien tidak tersensor dalam menjalani pengobatan berada di waktu hari. Tabel 3.2 Analisis variabel waktu berdasarkan faktor Independen Rata-Rata Min Max Usia tahun tahun tahun tahun tahun tahun Jenis Kelamin Laki-laki = 1 Perempuan = 2 Perlakuan Merokok Tidak = 0 Ya = 1 Berat Badan 40 kg kg kg kg > 75 kg 61,2 65,25 71,35 69,634 39,5 70,333 69,179 57,657 57,773 72,467 67,7 57,795 6, ,75 4,333 Karakteristik pasien berdasarkan variabel waktu yang di pengaruhi oleh variabel usia disajikan dalam Tabel 3.2. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar penderita TB Paru yang memiliki rata-rata waktu pengobatan terlama berada pada usia tahun yaitu dengan waktu 71,35 hari. Waktu maksimal pada pasien melakukan pengobatan berada pada usia tahun yaitu hari dan untuk waktu minimal pasien melakukan pengobatan berada pada pasien dengan usia tahun yaitu dengan waktu hari. Karakteristik pasien berdasarkan variabel waktu yang di pengaruhi oleh variabel jenis kelamin disajikan dalam Tabel 4.2. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar penderita TB Paru yang berada pada jenis kelamin laki-laki berada pada rata-rata waktu 69,179 hari. Rata-rata waktu penderita TB Paru yang memiliki memiliki jenis kelamin perempuan adalah 57,657. Waktu maksimal pada jenis kelamin laki-laki yaitu hari dan untuk waktu minimal adalah 17 hari. Waktu maksimal pada jenis kelamin perempuan yaitu hari dan untuk waktu minimal adalah hari
4 Karakteristik pasien berdasarkan variabel waktu yang di pengaruhi oleh variabel perlakuan merokok disajikan dalam Tabel 3.2. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar penderita TB Paru yang berada pada perlakuan merokok berada pada rata-rata waktu 72,467 hari. Rata-rata waktu penderita TB Paru yang memiliki memiliki perlakuan tidak merokok adalah 57,773. Waktu maksimal pada perlakuan merokok yaitu hari dan untuk waktu minimal adalah 29 hari. Waktu maksimal pada perlakuan tidak merokok yaitu hari dan untuk waktu minimal adalah hari. Karakteristik pasien berdasarkan variabel waktu yang di pengaruhi oleh variabel berat badan disajikan dalam tabel 3.2. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar penderita TB Paru yang memiliki rata-rata waktu pengobatan terlama berada pada berat badan > 75 kg yaitu dengan waktu 4,333 hari. Waktu maksimal pada pasien melakukan pengobatan berada pada pasien yang memiliki berat badan kg yaitu hari dan untuk waktu minimal pasien melakukan pengobatan berada pada pasien yang memiliki berat badan kg yaitu dengan waktu hari. 3.2 Kaplan-Meier Kaplan-Meier berfungsi untuk mengetahui peluang survive pasien berdasarkan waktu dari pasien melakukan pengobatan sampai pasien sembuh. Gambar 3.1. Plot Kaplan-Meier Dari Gambar 3.1. dapat disimpulkan bahwa semakin lama pasien melakukan pengobatan maka peluang pasien sembuh semakin kecil. Misalkan pada t = 20 mempunyai peluang survive 0.9 yang menunjukkan bahwa peluang pasien untuk survive pada waktu lebih dari 20 hari sebesar 9%. Sedangkan untuk t = mempunyai peluang survive sebesar 0 yang menunjukkan bahwa peluang pasien untuk survive pada waktu lebih dari hari sebesar 0%. 3.3 Uji Penduga Distribusi Data Uji pendugaan distribusi data berfungsi untuk menduga sebaran data yang diperoleh dan untuk megetahui pemodelan yang tepat untuk data yang ada. Tabel 3.3 Pengujian Distribusi Data Distribusi Anderson Darling Weibull Exponential 3.57 Log-Normal 3.99 Log-Logistic Tabel 3.3 menunjukkan bahwa nilai statistik Anderson Darling yang mempunyai nilai terendah ada pada distribusi weibull yang bernilai 2,997. Maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh mengikuti distribusi weibull. Pemodelan hazard proportional dan Accelerated Failure Time mengikuti distribusi weibull.
5 3.4 Model Weibull Model weibull berfungsi untuk mendapatkan model PH dan AFT serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Model weibull terbentuk berdasarkan data pasien penderita penyakit TB PARU Paru dari variabel usia, jenis kelamin, merokok, dan berat badan adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Nilai Taksiran Parameter pada Model Parameter Taksiran Z hitung Sig. Intercept x Usia x Jenis Kelamin x Merokok x Berat Badan x Log (scale) x 10-0 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa variabel yang signifikan pada taraf 10% adalah jenis kelamin dan merokok. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai Z hitung > Z tabel = 1,645. Maka model hazard proportional dan AFT pada distribusi weibull dapat dibentuk sebagai berikut : S(t) = exp[-(exp[-( Usia Jenis Kelamin Merokok Berat Badan) t ) t ] h(t) = [exp( Usia Jenis Kelamin Perilaku Merokok Berat Badan)] t Perhitungan Nilai Acceleration Factor dan Hazard Ratio Perhitungan nilai acceleration factor ini berfungsi mengetahui nilai taksiran untuk laju kesembuhan pasien berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi model. Tabel 3.5. Nilai Acceleration Factor dan Hazard Ratio Variabel Taksiran Acceleration Factor Hazard Ratio Jenis Kelamin 1 = Laki-Laki 2 = Perempuan Merokok 0 = tidak merokok 1 = Merokok Dari Tabel 3.5 didapatkan nilai acceleration factor variabel jenis kelamin dari kategori lakilaki terhadap kategori perempuan yaitu 0, Nilai tersebut menunjukkan bahwa peluang survive pasien yang berjenis kelamin laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan, maka waktu kesembuhan yang berjenis kelamin laki-laki lebih cepat dari yang berjenis kelamin perempuan. Berarti peluang waktu sembuh pasien dengan jenis kelamin laki-laki 0,66937 kali dari jenis kelamin perempuan. Nilai acceleration factor variabel perilaku merokok dari kategori tidak merokok terhadap kategori merokok yaitu 0,6942. Nilai tersebut menunjukkan bahwa peluang survive pasien yang tidak merokok lebih kecil dibanding dengan yang merokok, maka waktu waktu kesembuhan pasien yang tidak merokok lebih cepat dari yang merokok. Berarti peluang waktu sembuh pasien dengan perilaku tidak merokok 2,43364 kali dari perilaku merokok. Nilai hazard ratio dari variabel jenis kelamin dari kategori laki-laki terhadap kategori perempuan yaitu 2, Nilai tersebut menunjukkan bahwa peluang kesembuhan pasien yang berjenis kelamin laki-laki lebih besar dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan. Berarti peluang sembuh pasien dengan jenis kelamin laki-laki 2, kali dari jenis kelamin perempuan.
6 Nilai hazard ratio dari variabel jenis kelamin dari kategori laki-laki terhadap kategori perempuan yaitu 2, Nilai tersebut menunjukkan bahwa peluang kesembuhan pasien yang tidak merokok lebih besar dibandingkan dengan yang merokok. Berarti peluang sembuh pasien dengan perilaku tidak merokok 2,43364 kali dari perilaku merokok. Nilai acceleration factor dan hazard ratio dari variabel jenis kelamin berdasarkan kategori laki-laki terhadap kategori perempuan dapat diketahui bahwa kategori laki-laki memiliki peluang sembuh lebih besar dan waktu pengobatan lebih cepat dibandingkan kategori perempuan. Sementara itu yang tidak merokok memiliki peluang sembuh lebih besar dan waktu pengobatan lebih cepat dibandingkan dengan yang merokok. 3.6 Program Aplikasi Hasil perancangan layar disajikan dalam Gambar 3.2. Gambar adalah gambar awal program dijalankan. Fungsi tombol browse adalah untuk memilih file yang akan digunakan untuk proses perhitungan. Setelah memilih file, maka tombol View Data akan menjadi aktif. Gambar 3.3 adalah gambar dimana tombol View Data setelah diklik. Fungsi tombol View Data adalah melihat isi dari file yang telah dipilih pada tampilan awal. Check box Test Distribution of data, chexk box Kaplan-Meier test, Semi Parametric test dan Parametric test menjadi aktif. Gambar 3.2 layar utama Gambar 3.3 hasil perhitungan
7 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakteristik penderita TB Paru yang berada di Jakarta berdasarkan sampel data dati Poli TB Paru di RSUP Persahabatan pada periode januari juni 2012 sebagian besar diderita oleh usia tahun dengan presentase 34%, dan pada jenis kelamin perempuan denggan presentase 53%, memiliki perlakuan merokok sesbesar 59% dan berat badan pada kg dengan presentase sebesar 53%. Rata-rata pasien melakukan pengobatan selama 63,7 hari. 2. Dari hasil perhitungan uji Anderson-Darling disimpulkan bahwa waktu berdistribusi weibull, maka model survival menggunakan model survival weibull. Melalui model tersebut didapatkan bahwa dari keempat faktor yang diteliti hanya ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya kesembuhan pasien dengan alpha 10% yaitu jenis kelamin dan perilaku merokok. Berdasarkan nilai Acceleration Factor dan Hazard Ratio dapat disimpulkan bahwa waktu sembuh jenis kelamin laki-laki lebih cepat dan memiliki peluang sembuh lebih besar dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan. Sementara untuk pasien yang tidak merokok memiliki peluang sembuh lebih besar dan waktu pengobatan yang lebih cepat dibandingkan dengan yang pasien yang merokok. 4.2 Saran Saran yang direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya adalah : 1. Mengambil jumlah sampel dalam ukuran lebih besar dan dari luar kategori penyakit baru untuk dapat benar-benar mewakili populasi yang ada. 2. Dapat menggunakan distribusi dan metode yang lain untuk mendapatkan faktor yang mempengaruhi serta laju kesembuhan dari penderita TB Paru. 5. REFERENSI Badan Pusat Statistik. (2011). Jakarta Dalam Angka. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Kleinbaum, G. D., & Klein, M.(2011). Survival Analysis.(3rd edition). New York : Springer Science + Business Media. Stevenson, M.(2009). An Introduction to Survival Analysis. New Zeanland : Massey University. WHO Global Tuberculosis Report Diperoleh 15 february 2013 dari WHO Tuberculosis profile. Diperoleh 15 february 2013 dari
BAB 4 ANALSIS DAN BAHASAN. Tuberculosis (TB Paru) berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, perilaku
BAB 4 ANALSIS DAN BAHASAN 4.1. Analisis Data dan Bahasan 4.1.1. Analsis Deskriptif Analisis deskriptif berikut ini menjelaskan kateristik pasien penderita Tuberculosis (TB Paru) berdasarkan variabel usia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacteryum tuberculosis. Penyakit
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, wilayah yang diamati adalah wilayah Jakarta. Data yang
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Wilayah dan Jadwal Penelitian Dalam penelitian ini, wilayah yang diamati adalah wilayah Jakarta. Data yang digunakan adalah pasien yang tercatat di RSUP Persahabatan, di Jakarta
Lebih terperinciPEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS
PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS (DEMAM TIFOID) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX (Studi Kasus di RSUD Kota Semarang) SKRIPSI Disusun oleh: Nama :
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 781-790 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU SEMBUH ALERGI DENGAN ANALISIS SURVIVAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU SEMBUH ALERGI DENGAN ANALISIS SURVIVAL Hikmah FMIPA Universitas Sulawesi Barat hikmah.ugm@gmail.com Abstrak Faktor waktu sembuh penyakit alergi dan perbedaan waktu
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KESEMBUHA PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KESEMBUHA PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS DI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK Oleh : Eldira Sukmawati (1308 100 50) Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman
Lebih terperinciWULAN SAFITRI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL (Studi Kasus di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat) SKRIPSI Disusun Oleh: WULAN SAFITRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak penelitian yang outcome nya berkaitan dengan lama waktu. Secara umum waktu ini dikatakan waktu kesintasan. Banyak metode analisis yang dapat digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang
BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian
Lebih terperinciAnalisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya
Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Alfensi Faruk Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya e-mail: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: In this study,
Lebih terperinciKata Kunci: TBC, Laju Kesembuhan, Analisis Survival, Regresi Cox-Weibull
Jurnal Matematika UNAND Vol 5 No 4 Hal 62 71 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN MODEL REGRESI COX-WEIBULL UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA KESEMBUHAN PASIEN
Lebih terperinciD-450 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ( X Print)
D-450 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) Analisis Faktor yang Memengaruhi Laju Kesembuhan Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 Menggunakan Regresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Lee (2001), terdapat tiga faktor yang dibutuhkan dalam menentukan waktu survival, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari berbagai macam peristiwa (event) yang dialami. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kebahagiaan
Lebih terperinciANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL
ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL (Studi Kasus di RSUD Kartini Jepara) SKRIPSI Disusun oleh : ISHLAHUL KAMAL 24010211140074 JURUSAN
Lebih terperinciREGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M
REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I oleh NANDA HIDAYATI M0108098 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah analisis data yang memanfaatkan informasi kronologis dari suatu kejadian atau peristiwa (event). Respon yang diperhatikan adalah waktu sampai
Lebih terperinciAnalisis Survival terhadap Pasien Diare Anak Mengunakan Metode Kaplan Meier dan Uji Log Rank
Analisis Survival terhadap Pasien Diare Anak Mengunakan Metode Kaplan Meier dan Uji Log Rank Muhammad Muhajir*, Yayi Diyah Palupi Program Studi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah munculnya penyakit, baik menular
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO) dalam satu tahun kuman M.
Lebih terperinciANALISIS SURVIVAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI TABLET CAPTOPRIL
ANALISIS SURVIVAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI TABLET CAPTOPRIL Dessy Noor Hadiyah (300800504), Dr. Ir. Setiawan, MS. (960030987000) 2 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Hal ini sangat penting dalam membantu kita untuk melakukan aktivitas kehidupan serta rutinitas sehari-hari. Bila
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus
BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang prosedur pembentukan model Cox extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus kejadian bersama yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan dengan berbagai macam kejadian/peristiwa (event). Meskipun begitu, tidak semua peristiwa tersebut menjadi
Lebih terperinciMODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS
Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER
ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini umumnya menyerang pada paru, tetapi juga dapat menyerang bagian
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 Annisa Nurhidayati, 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : July Ivone, dr.,mkk.,m.pd.ked. : Triswaty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cure rate models merupakan model survival yang memuat cured fraction dan uncured fraction. Model ini dikembangkan untuk estimasi proporsi pasien yang sembuh
Lebih terperinciAPLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA
UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI APLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA I KOMANG CANDRA WIGUNA 0820025045 PROGRAM
Lebih terperinciPEMODELAN REGRESI COX DAN REGRESI WEIBULL WAKTU SEMBUH DIARE PADA BALITA
Jurnal UJMC, Volume 2, Nomor 1, Hal. 50-55 pissn : 2460-3333 eissn : 2579-907X PEMODELAN REGRESI COX DAN REGRESI WEIBULL WAKTU SEMBUH DIARE PADA BALITA Siti Alfiatur Rohmaniah 1 dan Danardono 2 1 Universitas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PASIEN DENGAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PASIEN DENGAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (Studi Kasus Pasien Tuberkulosis Kota Semarang Triwulan Pertama Tahun 2008) SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciAPLIKASI REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD
APLIKASI REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA ANALISIS KESINTASAN DAN IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO (Studi Kasus Penderita Kanker Serviks Pasien RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2009) SKRIPSI NOVITA SARI 070803026
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014 Siti Kholifah *), Suharyo **), Massudi Suwandi **) *) Alumni S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciMODEL LOG-LINEAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HIPERTENSI (STUDI KASUS: RSUD ABDOE RAHEM SITUBONDO)
MODEL LOG-LINEAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HIPERTENSI (STUDI KASUS: RSUD ABDOE RAHEM SITUBONDO) IMAMUDDIN KAMIL 1, MADE SUSILAWATI 2, I PUTU EKA NILA KENCANA 3 1,2,3, Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis data survival merupakan salah satu bidang dalam statistika yang digunakan untuk menganalisis data yang mengukur waktu terjadinya suatu kejadian ( event).
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 31-40 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis sering kali analisis data uji hidup digunakan. Analisis data uji hidup sendiri bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Kemenkes RI, 2014). TB saat ini masih menjadi salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis Paru sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO
KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO Dian Wahyu Laily*, Dina V. Rombot +, Benedictus S. Lampus + Abstrak Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang terjadi di
Lebih terperinciPenerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999
Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Penerapan Model Frailty Weibull-Eksponensial pada Data Tabel Mortalitas Indonesia Tahun 1999 1 Anjalina Kusumawardhani, 2 Aceng Komarudin Mutaqin, 3 Lisnur Wachidah
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga dapat menyebar
Lebih terperinciterdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu tahan hidup (survival) merupakan waktu tunggu hingga terjadinya suatu kejadian (event) tertentu. Pada bidang kesehatan, event dapat dianggap sebagai suatu kegagalan
Lebih terperinciANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH
123 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 123-127 ANALISIS SURVIVAL DALAM MEMODELKAN SISWA PUTUS SEKOLAH Rahmat Hidayat 1, Yuli Hastuti 2 Program Studi Matematika, Fakultas Sains
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2015 Ira D. Pawa, Jootje M. L. Umboh, Budi T. Ratag * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Survival Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan
Lebih terperinciANALISIS TAHAN HIDUP PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE
ANALISIS TAHAN HIDUP PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN Titian Peramu Cahyani, Sri Subanti dan Purnami Widyaningsih Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Menurut laporan World Health Organitation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Oleh: VINOTH VISWASNATHAN 110100518 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh Mycobacterium tuberculosis dan bagaimana infeksi tuberkulosis (TB)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merokok dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dapat terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan bagaimana infeksi tuberkulosis (TB) dapat berlanjut menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang dimaksud di sini adalah peristiwa kegagalan yang dapat berupa tidak berfungsinya benda tersebut
Lebih terperinciOVERVIEW OF PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS IN THE LANGENSARI COMMUNITY HEALTH CENTER, BANJAR, 2013 PERIOD
1 GAMBARAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS LANGENSARI KOTA BANJAR PERIODE 2013 OVERVIEW OF PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS IN THE LANGENSARI COMMUNITY HEALTH CENTER, BANJAR, 2013 PERIOD Freddy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asam) positif yang sangat berpotensi menularkan penyakit ini (Depkes RI, Laporan tahunan WHO (World Health Organitation) tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di sebagian besar negara di seluruh dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TB sampai saat ini masih tetap menjadi masalah kesehatan dunia yang utama
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke arah yang lebih baik di Indonesia, mempengaruhi pergeseran pola penyakit yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Survival Analisis survival adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pasien ART Rendahnya imunitas dan beratnya keadaan klinis pasien saat memulai ART mempengaruhi lamanya proses perbaikan imunologis maupun klinis pasien. Tabel 2
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bakteri Tahan Asam (BTA) Mycobacterium tuberculosa. Sebagian besar bakteri ini menyerang paru-paru
Lebih terperinciPenggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F
Penggunaan Metode Nonparametrik Untuk Membandingkan Fungsi Survival Pada Uji Gehan, Cox Mantel, Logrank, Dan Cox F Used of Non Parametric Method to Compare Survival Function on Gehan Test, Cox Mantel,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. negara berkembang, penyakit ini disebabkan oleh kuman. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014, dari 20 negara di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tuberkulosis merupakan suatu penyakit menular yang banyak ditemukan di negara berkembang, penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis yang sebagian
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI
PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI SA Putri, Nurdjaman Nurimaba, Henny Anggraini Sadeli, Thamrin Syamsudin Bagian
Lebih terperinciPREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran
Lebih terperinciAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh
Statistika, Vol. 17 No. 2, 53 61 November 2017 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh Samsul Anwar, Afriyani, Desfrira Ahya, Nurhidayati,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun adakalanya angka-angka tersebut semata-mata dikumpulkan tanpa maksud atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini seringkali digunakan data yang umumnya berupa kumpulan angka, namun adakalanya angka-angka tersebut semata-mata dikumpulkan tanpa maksud atau alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi Directly
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis Paru (TB Paru) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi Directly Observed Treatment Short-course
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang terutama disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, sebagian kecil oleh bakteri Mycobacterium africanum dan Mycobacterium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencanangkan TB sebagai kegawatan dunia (Global Emergency), terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa situasi Tuberkulosis (TB) dunia semakin memburuk, dimana jumlah kasus TB meningkat dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan.
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL
STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fenty Fahminnansih, Retno Indryani, Nur Iriawan Jurusan Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit di seluruh dunia, setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV). negatif dan 0,3 juta TB-HIV Positif) (WHO, 2013)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global utama. Hal ini menyebabkan gangguan kesehatan pada jutaan orang setiap tahunnya dan merupakan peringkat kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB paru) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, analisis survival dapat didefinisikan sebagai seperangkat metode yang digunakan untuk menganalisis data di mana variabel outputnya berupa lama
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN
Your logo PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH LAMA PROSES PELAYANAN IMB (IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN) DI SURABAYA DENGAN METODE REGRESI COX Dosen Pembimbing : Prof.Drs.NUR IRIAWAN,MIkom,PhD PENDAHULUAN Dalam
Lebih terperinciMODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK ABSTRAK
JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 83-92 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK Ibnu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksius dapat disebabkan oleh invasi organisme mikroskopik yang disebut patogen. Patogen adalah organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau parasit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan sepertiga dari populasi dunia telah terinfeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkolusis paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES
i HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paling. umum di dunia dengan perkiraan sepertiga populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paling umum di dunia dengan perkiraan sepertiga populasi terinfeksi dan 2,5 juta orang meninggal setiap tahun. Penyakit tuberkulosis
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA MADE INTAN SHANTIVANI
UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KESINTASAN PERBEDAAN WAKTU KESEMBUHAN PASIEN KATARAK MENURUT JENIS OPERASI YANG DILAKUKAN MADE INTAN SHANTIVANI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
1 GAMBARAN HASIL AKHIR PENGOBATAN PASIEN TB PARU BTA POSITIF YANG MENGGUNAKAN STRATEGI DOTS TIDAK MENGALAMI KONVERSI SPUTUM SETELAH 2 BULAN PENGOBATAN DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2004-2012 Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agenda Millenium Development Goals (MDGs) menitikberatkan pada upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diindikasikan dari beberapa indikator pencapaian.
Lebih terperinciKata Kunci: Merokok, Kepadatan Hunian, Ventilai, TB Paru
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI RSUD MERAUKE Maria Grizella Aldehaids Malelak*, Afnal Asrifuddin*, Grace. D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tuberkulosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis complex (Depkes RI, 2008). Tingginya angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang menyerang organ paru-paru. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang tertua yang dikenal oleh manusia
Lebih terperinciOleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara
PREVALENSI PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS DENGAN RIWAYAT MEROKOK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK (RSUP HAM) MEDAN PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2009 Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH 070100443
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014 Ferdinand Dennis Kurniawan, 1210122 Pembimbing I : Dr.Jahja Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merupakan penyebab dari timbulnya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), masih menjadi masalah kesehatan utama secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World Health
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kata Kunci: regresi cox, cox proportional hazards, diabetes mellitus, ketahanan hidup. Seminar Nasional Matematika
ANALISIS REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA KETAHANAN HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS Ninuk Rahayu, Adi Setiawan, Tundjung Mahatma Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang di Indonesia telah meremehkan penyakit tuberkulosis paru atau yang dahulu sering disebut TBC yang kini menjadi sebutan TB Paru. Tuberkulosis Paru merupakan
Lebih terperinciPERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU
E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 86-91 ISSN: 2303-1751 PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU Luh Putu Ari Dewiyanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Wayan Sumarjaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah besar kesehatan di dunia. TB merupakan penyakit menular pembunuh terbesar kedua setalah HIV/AIDS. Tahun 2013, diperkirakan 9
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat
Lebih terperinci