PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. September 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. September 2014"

Transkripsi

1

2

3

4

5 PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Surat Utang oleh MPM Global Pte. Ltd. (anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk) September 2014

6 Jakarta, 18 September 2014 No. RSR/R/B Kepada Yth, Direksi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk Lippo Kuningan, Lantai 26 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12, Kuningan Jakarta Perihal: Laporan Pendapat Kewajaran Atas Penerbitan Surat Utang oleh MPM Global Pte. Ltd. (anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk) Dengan hormat, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk ("Perseroan"), bergerak dalam bidang distribusi sepeda motor dengan merek Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, penjualan eceran kendaraan bermotor roda empat dengan merek Nissan dan Datsun, sewa kendaraan, pabrikasi minyak pelumas, asuransi kerugian, dan aktivitas pendanaan, beralamat di Lippo Kuningan, Lantai 26, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12 Kuningan, Jakarta 12920, telah menunjuk KJPP Ruky, Safrudin dan Rekan RSR yang memiliki izin usaha dari Kementerian Keuangan No berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1131/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Bapepam - LK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ Bapepam LK) No. 09/BL/STTD-P/B/2010, sebagai Penilai Independen untuk memberikan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk menerbitkan surat utang sebesar USD 200 juta melalui MPM Global Pte. Ltd. ( MPM Global ), untuk selanjutnya disebut sebagai Rencana Transaksi. MPM Global merupakan anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Dalam laporan ini Perseroan bertindak sebagai Pemberi Tugas serta Pengguna Laporan. LATAR BELAKANG Perseroan bergerak dalam bidang, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaannya, distribusi sepeda motor dengan merek Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, penjualan eceran kendaraan bermotor roda empat dengan merek Nissan dan Datsun, sewa kendaraan, pabrikasi minyak pelumas, asuransi kerugian, dan aktivitas pendanaan. Dalam rangka diversifikasi sumber pendanaan, memperpanjang profil jatuh tempo utang Perseroan dan untuk menurunkan beban keuangan di masa depan, Perseroan berencana untuk menerbitkan surat utang (Notes) senior dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,750% per tahun pada harga 100% serta tingkat yield to maturity pada saat penerbitan adalah sebesar 6,750%, untuk selanjutnya disebut Notes. Notes tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 19 September 2019, akan diperdagangkan pada SGX-ST dan dijamin dengan (i) jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh Perseroan dan anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Mitra Pinasthika Mulia, PT Mitra Pinasthika Mustika Auto, PT Mitra Pinasthika Mustika Mobil, PT Federal Karyatama, PT Mitra

7 Pinasthika Mustika Rent, PT Grahamitra Lestarijaya, PT Mitra Pinasthika Mustika OTO, PT Balai Lelang Astra Nara Jaya, PT Surya Anugerah Kencana, dan PT Dayakarya Solusi Sejati ( Anak Perusahaan Penjamin ), (ii) gadai saham MPM Global dan MPM Excelsior Pte. Ltd. ( MPM Excelsior ) dan (iii) pengalihan perjanjian pemberian pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan. Jumlah Notes yang akan diterbitkan oleh Perseroan melalui MPM Global direncanakan sebesar USD 200 juta ( Nilai Rencana Transaksi ), dana hasil penerbitan Notes yang akan diterima oleh MPM Global akan diberikan kepada MPM Excelsior, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh MPM Global, dengan cara mengambil bagian atas saham tambahan yang akan diterbitkan MPM Excelsior, sebagaimana tertuang dalam Draft Share Subscription Agreement, dan dalam bentuk pinjaman antarperusahaan, sebagaimana tertuang dalam Draft Intercompany Loan Agreement. Selanjutnya, MPM Excelsior akan memberikan dana tersebut kepada Perseroan, dengan memberikan pinjaman antarperusahaan yang tertuang dalam Draft Intercompany Loan Agreement. Rencana pemberian Pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan untuk selanjutnya disebut Pemberian Pinjaman. Rencana Pemberian Jaminan Rencana pemberian jaminan (i) gadai atas seluruh saham MPM Global yang dimiliki oleh Perseroan dan (ii) gadai atas seluruh saham MPM Excelsior yang dimiliki oleh MPM Global, keduanya untuk menjamin seluruh hutang maupun kewajiban MPM Global dan Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin, sebagaimana tertuang dalam (i) Draft Share Charge, antara Perseroan sebagai pemberi gadai dan DB International Trust (Singapore) Limited sebagai agen jaminan, (ii) Draft Share Charge, antara MPM Global sebagai pemberi gadai dan DB International Trust (Singapore) Limited sebagai agen jaminan. Rencana pemberian jaminan berupa pengalihan (assignment) : (i) pemberian pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan (ii) pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan, keduanya merupakan pengalihan (assignment) atas masing-masing hak yang dimiliki oleh MPM Global, dan MPM Excelsior di dalam Perjanjian Pemberian Pinjaman, sebagaimana tertuang dalam: (i) Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Global dan DB International Trust (Singapore) Limited; (ii) Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Excelsior dan DB International Trust (Singapore) Limited. Rencana Penggunaan Dana Perseroan bermaksud untuk menggunakan dana hasil pelaksanaan Rencana Transaksi untuk (i) kurang lebih sebesar 70% hasil bersih akan digunakan oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Rent ( MPMRent ) untuk pembayaran sejumlah utang berdasarkan fasilitas bank tertentu; (ii) kurang lebih sebesar 20% hasil bersih akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran sejumlah utang berdasarkan fasilitas bank tertentu; dan (iii) kurang lebih sebesar 10% hasil bersih akan digunakan untuk belanja modal, termasuk perluasan usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Auto ( MPM Auto ) dan pembangunan pabrik baru untuk kegiatan pembuatan dan pengemasan pelumas PT Federal Karyatama ( FKT ). Rencana pemberian Jaminan Perusahaan, pemberian jaminan Gadai Saham, Pemberian Pinjaman, dan pengalihan Pemberian Pinjaman merupakan satu kesatuan transaksi atas rencana penerbitan Surat Utang dan bukan merupakan suatu transaksi yang terpisah dan berdiri sendiri. ii

8 TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN Tujuan Laporan Pendapat Kewajaran ini adalah untuk memberikan opini atas kewajaran rencana Perseroan untuk menerbitkan surat utang (Notes) sebesar USD 200 juta melalui MPM Global, sebagaimana didefinisikan dalam laporan ini, serta tidak untuk bentuk rencana transaksi lainnya. OBJEK ANALISIS PENDAPAT KEWAJARAN Objek analisis kewajaran adalah Rencana Perseroan untuk menerbitkan surat utang (Notes) senior dengan nilai pokok sebesar USD 200 juta, dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,750% per tahun pada harga 100% serta tingkat yield to maturity pada saat penerbitan adalah sebesar 6,750%, diterbitkan pada SGX-ST dan memiliki jangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada 19 September SIFAT RENCANA TRANSAKSI Transaksi Afiliasi Berdasarkan informasi dari manajemen Perseroan bahwa para kreditur dari Rencana Transaksi tidak ditujukan kepada pihak yang terafiliasi dengan Perseroan maka Rencana Transaksi ini tidak mengandung Benturan Kepentingan dan bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009, tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ( Peraturan No. IX.E.1 ). Rencana pemberian jaminan perusahaan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin dan rencana pemberian pinjaman terkait dengan rencana penggunaan dana hasil pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1., namun demikian, mengingat transaksi-transaksi pemberian pinjaman dimaksud di atas merupakan bagian dari transaksi material yang telah diumumkan dalam Keterbukaan Informasi, maka sesuai butir 5.a.1) Peraturan No. IX.E.1, transaksi-transaksi tersebut cukup mengikuti ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2., Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP- 614/BL/2011, tanggal 28 Nopember 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama ( Peraturan No. IX.E.2 ) yang dipenuhi dengan dilaksanakannya pengumuman Keterbukaan Informasi. Transaksi Material Dengan Nilai Rencana Transaksi sebesar USD 200 juta atau setara dengan Rp 2.393,8 miliar (menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2014 untuk USD 1 = Rp ) ( Kurs Tengah ), uji materialitas dilakukan dengan membandingkan Nilai Rencana Transaksi dalam Rupiah dengan ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta & Widjaja, yaitu sebesar Rp juta, maka persentase materialitas Nilai Rencana Transaksi terhadap ekuitas konsolidasi Perseroan adalah 46,01%. Dengan Nilai Rencana Transaksi yang melebihi dari 20% namun kurang dari 50% dari jumlah ekuitas Perseroan, maka Rencana Transaksi tersebut dapat menyebabkan pengaruh yang signifikan pada kondisi keuangan Perseroan, sehingga dapat dianggap sebagai transaksi material, namun tidak memerlukan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.2. Sehubungan dengan Peraturan No. IX.E.2, rencana pemberian Jaminan Perusahaan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin, pemberian jaminan Gadai Saham, pengalihan pemberian pinjaman dan Pemberian Pinjaman terkait dengan rencana penggunaan dana hasil iii

9 pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan transaksi-transaksi yang dikecualikan dari Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2 karena transaksi tersebut dilakukan oleh dan antara perusahaan-perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, Perseroan telah menunjuk RSR sebagai Penilai Independen untuk memberikan Pendapat Kewajaran ( Fairness Opinion ) atas Rencana Transaksi di atas bagi para pemegang saham Perseroan. Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan untuk tujuan yang dinyatakan dalam laporan ini dan tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan lain. Pendapat Kewajaran ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut. RUANG LINGKUP Mengingat Perseroan adalah perusahaan publik, maka Rencana Transaksi tersebut harus memenuhi Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, dimana sesuai peraturan tersebut Perseroan wajib menunjuk Pihak Independen untuk melaksanakan penilaian dan memberikan pendapat tentang kewajaran Rencana Transaksi tersebut. Sehubungan dengan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2 tersebut, berkaitan dengan penunjukan RSR untuk memberikan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) atas Rencana Transaksi maka Ruang Lingkup Pendapat Kewajaran akan didasarkan pada analisis atas kewajaran dari Rencana Transaksi tersebut. TANGGAL PENILAIAN Analisis Kewajaran dilaksanakan per tanggal 30 Juni 2014, parameter dan laporan keuangan yang digunakan dalam analisis menggunakan data per 30 Juni SUMBER DATA DAN INFORMASI Sebagai Penilai Independen dalam mempersiapkan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi, kami telah mempelajari, mengacu dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode 30 Juni 2014, yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta & Widjaja; 2. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember yang telah diaudit oleh KAP Siddharta & Widjaja; 3. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember yang telah diaudit oleh KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry; 4. Laporan Keuangan Konsolidasian Proforma Perseroan dan anak perusahaannya per 30 Juni 2014, yang telah disiapkan oleh manajemen Perseroan; 5. Proyeksi Keuangan Konsolidasi Perseroan tanpa dan dengan Rencana Transaksi untuk tahun yang disiapkan oleh manajemen Perseroan. RSR telah melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan tersebut ( Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan ) sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan. Dalam menyusun Laporan Penilaian ini, RSR telah menggunakan Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; 6. Offering Memorandum, yang telah disediakan oleh manajemen Perseroan; iv

10 7. Draft Intercompany Loan Agreement, antara MPM Global dan MPM Excelsior, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 8. Draft Share Subscription Agreement, antara MPM Global dan MPM Excelsior, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 9. Draft Intercompany Loan Agreement, antara MPM Excelsior dan Perseroan, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 10. Draft Share Charge, antara Perseroan dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 16 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 11. Draft Share Charge, antara MPM Global dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 16 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 12. Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Global dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 16 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 13. Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Excelsior dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 14. Surat Keterangan Perseroan mengenai pendirian MPM Global dan MPM Excelsior, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 15. Draft Keterbukaan Informasi, yang telah disiapkan oleh Perseroan ; 16. Representation Letter dari Perseroan kepada RSR dengan No. L.MPM/Dir-068/IX/14 tertanggal 17 September 2014, sehubungan dengan penugasan pemberian Pendapat Kewajaran; 17. Wawancara dan diskusi dengan manajemen Perseroan, yakni Bapak Yoghi Nuswantoro selaku General Manager Corporate Finance pada tanggal 17 September 2014 sehubungan dengan penugasan pemberian Pendapat Kewajaran; dan 18. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak dan elektronik, seperti website Thomson Reuters, Financial Times, Bank Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia serta hasil analisis lain yang kami anggap relevan dengan penugasan penilaian. ASUMSI ASUMSI DAN KONDISI PEMBATAS Laporan Pendapat Kewajaran ini bersifat non-disclaimer opinion, Kami telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian, data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik terkecuali apabila terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Kami bertanggungjawab atas opini yang dihasilkan dalam rangka penugasan Pendapat Kewajaran. Kami telah memperoleh informasi atas status hukum Objek Penilaian dari Pemberi Tugas. Penelahaan, perhitungan dan analisis didasarkan atas data-data dan informasi yang diberikan manajemen Perseroan seperti tertera di Sumber Data dan Informasi. KUALIFIKASI PENILAI Sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 34/KM.1/2010 tertanggal 19 Januari 2010 mengenai Izin Penilai Rudi M. Safrudin, MAPPI (Cert) yang ditetapkan sebagai penilai di Bidang Jasa Penilaian Bisnis dengan kualifikasi (B), No. B dan terdaftar sebagai profesi penunjang pasar v

11 modal di OJK sesuai dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 09/BL/STTD-P/B/2010. INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran ini kami telah bertindak secara independen tanpa adanya konflik dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan perusahaan tersebut. Kami juga tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran nilai yang dihasilkan dari proses analisis kewajaran ini dan kami hanya menerima imbalan sesuai yang tercantum pada surat penugasan No. RSR/P-B/FO tanggal 18 Juni KEJADIAN SETELAH TANGGAL PENILAIAN Sebagai informasi tambahan, MPM Global Pte. Ltd. dan MPM Excelsior Pte. Ltd. Berdiri pada tanggal 1 September 2014, yang sahamnya secara langsung dan tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Pendiriannya hanya dalam rangka penerbitan surat utang dicatatkan di bursa efek Singapura untuk memenuhi ketentuan hukum negara Republik Singapura. Penilaian kami telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi tersebut di atas dan kami tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwaperistiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. METODOLOGI PENGKAJIAN KEWAJARAN ATAS RENCANA TRANSAKSI Dalam menilai kewajaran Rencana Transaksi, kami menggunakan metodologi analisis sebagai berikut: 1. Analisis Kualitatif berupa analisis terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi dan Analisis Keterkaitan, Analisis Perjanjian dan Persyaratan Rencana Transaksi, Analisis Industri, serta Analisis Manfaat dan Risiko Rencana Transaksi. 2. Analisis Kuantitatif berupa Analisis Kinerja Historis, Analisis Kewajaran tingkat kupon dan yield, dan Analisis Uji Nilai Tambah. KESIMPULAN 1. Analisis Kualitatif a) Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi adalah Perseroan, MPM Global, MPM Excelsior, Deutsche Bank, Anak Perusahaan Penjamin, serta investor yang berdasarkan keterangan manajemen Perseroan, adalah bukan merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. b) Jumlah pokok Notes yang akan diterbitkan adalah sebesar USD 200 juta, dengan rating B+ dari Standard & Poor s dan BB- dari Fitch Ratings, dengan tingkat kupon tetap sebesar 6,750% per tahun pada harga 100% serta tingkat yield to maturity pada saat penerbitan adalah sebesar 6,750% dan jangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada 19 September 2019, yang dijamin dengan (i) jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin (ii) gadai saham MPM Global dan MPM MPM Excelsior Pte. Ltd. ( MPM Excelsior ) dan (iii) pengalihan perjanjian pemberian pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan. vi

12 c) Analisis Industri Produksi motor di Indonesia sepanjang tahun 2013 mengalami kenaikan 9,90% dari tahun sebelumnya dan pertumbuhan penjualan mencapai 8,81% setelah sebelumnya pada tahun 2012 sempat mengalami penurunan yang dipengaruhi adanya pemberlakuan kebijakan Down Payment (DP) untuk kendaraan bermotor roda dua. Total penjualan motor mencapai 4,22 juta unit pada kuartal II Menurut Frost & Sullivan, konsumsi minyak pelumas untuk motor sekitar 3,5 4,5 liter per tahun. Pertumbuhan rata-rata per tahun penjualan minyak pelumas untuk motor dapat mencapai 13,25% selama periode Penjualan motor hingga kuartal II-2014 didominasi oleh merek Honda dengan pangsa pasar sebesar 62,26% dengan penjualan mencapai 2,62 juta unit. Sementara itu, kontribusi utama pendapatan Perseroan berasal dari distribusi penjualan motor sebesar 75,24% yang berasal dari anak perusahaan yang bergerak pada bisnis distribusi dan ritel motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini, motor Honda sudah mendominasi 70% pangsa pasar untuk keseluruhan motor di Jawa Timur. Selama periode , Indonesia memiliki pertumbuhan produksi mobil sebesar 26,97% dan pertumbuhan penjualan mobil sebesar 26,29%. Pada kuartal II-2014, produksi dan penjualan mobil di Indonesia tetap mencatat adanya pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan kuartal II Pertumbuhan produksi dan penjualan mobil tertinggi terjadi pada bulan Maret 2014, masing-masing sebesar 37,9% dan 17,8%. Nissan Grand Livina berhasil masuk dalam 20 besar penjualan mobil terlaris pada bulan Maret 2014, yaitu sebesar unit. Secara umum, industri otomotif di Indonesia diprediksikan akan memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 7,3% per tahun selama Prediksi Frost & Sullivan mengenai penjualan motor di Jawa Timur mencapai 14,83% dari total penjualan motor di Indonesia pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 mencapai 15,00%. d) Analisis Manfaat dan Risiko Berdasarkan analisis manfaat dari Rencana Transaksi, manfaat yang diharapkan diterima oleh Perseroan antara lain: Diversifikasi sumber pendanaan utang Beban keuangan yang lebih rendah Memperpanjang profil jatuh tempo utang Melalui penerbitan surat utang, beberapa fasilitas pinjaman dari Bank secara tidak langsung akan menjadi lebih panjang, yaitu menjadi 5 tahun. Risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi diperkirakan adalah : Perseroan diprediksi memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran atas hutang yang akan jatuh tempo. Namun, terdapat risiko bahwa Perseroan tidak mampu melakukan pembayaran kembali atas Notes tersebut jika kinerja usaha Perseroan di masa yang akan datang tidak berjalan secara optimal sebagaimana yang direncanakan; Risiko nilai tukar mata uang, dimana sebelum penerbitan surat utang dengan mata uang Dolar Amerika Serikat, utang Perseroan sebagian besar adalah dalam mata uang Rupiah; vii

13 Risiko tingkat kupon Notes yang memiliki tingkat kupon yang tetap. Apabila kondisi tingkat suku bunga di pasar atau tingkat kupon pembanding mengalami penurunan, Perseroan akan mengalami cost of fund yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kupon di pasar atau pembanding; 2. Analisis Kuantitatif a) Analisis Kinerja Historis Pendapatan bersih Perseroan selama periode mengalami peningkatan dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 21,57% per tahun. Hingga 30 Juni 2014, Pendapatan bersih Perseroan sebesar Rp 7,85 triliun. Beban pokok pendapatan Perseroan selama periode mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 19,12% per tahun. Rata-rata porsi Beban pokok pendapatan Perseroan terhadap Pendapatan bersih selama periode adalah 87,71%. Hingga 30 Juni 2014, Beban pokok pendapatan Perseroan sebesar Rp 6,70 triliun. Laba usaha Perseroan selama periode mengalami peningkatan dengan ratarata sebesar 44,98% per tahun. Rata-rata margin Laba usaha selama periode adalah 5,30% per tahun. Hingga 30 Juni 2014, Laba usaha Perseroan sebesar Rp 489,92 miliar. Laba komprehensif Perseroan selama periode mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 31,35% per tahun. Rata-rata margin Laba komprehensif terhadap Penjualan bersih selama periode adalah 3,57%. Hingga 30 Juni 2014, Laba komprehensif Perseroan sebesar Rp 299,01 miliar. Selama periode , secara keseluruhan Jumlah Aset Perseroan mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 82,76%. Pada 30 Juni 2014, Jumlah Aset Perseroan sebesar Rp 12,98 triliun. Selama periode , Jumlah Liabilitas Perseroan mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 87,46% per tahun. Rata-rata rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset selama periode sebesar 65,52%. Pada 30 Juni 2014, Jumlah Liabilitas Perseroan sebesar Rp 7,78 triliun. Selama periode , Jumlah Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 76,31% per tahun. Rata-rata rasio Jumlah Ekuitas terhadap Jumlah Aset selama periode sebesar 34,48%. Pada 30 Juni 2014, Jumlah Ekuitas Perseroan sebesar Rp 5,20 triliun. b) Analisis Kewajaran Tingkat Kupon dan Yield Analisis atas kewajaran dari tingkat kupon dan yield Notes akan menggunakan pendekatan pasar dan pendekatan pendapatan : i. Berdasarkan pendekatan pasar, tingkat kupon yang diberikan yaitu sebesar 6,750% dengan yield to maturity pada saat penerbitan sebesar 6,750% adalah wajar karena berada di dalam kisaran yield notes/ surat utang pembanding dengan rating yang serupa dan sisa jangka waktu jatuh tempo antara 4 hingga 8 tahun sejak tahun ii. Dengan volatilitas pasar saat ini, kami berpendapat tingkat yield adalah wajar karena tingkat yield berada dalam kisaran tingkat yield dari notes/ surat utang pembanding yaitu minimum sebesar 4,372% hingga maksimum sebesar 9,227%. Pendekatan pendapatan dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV) dari jumlah penerimaan dana sebagai hasil dari penerbitan pokok Notes sebesar USD 200 juta, tingkat kupon tetap sebesar 6,750%, dengan jangka waktu 5 tahun viii

14 dan jatuh tempo pada tahun 2019 serta pembayaran kupon dari pokok Notes sampai dengan saat jatuh tempo dengan tingkat diskonto berdasarkan tingkat yield maksimum dan minimum dari notes/ surat utang pembanding di pasar. Berdasarkan pendekatan pendapatan, penerbitan Notes adalah wajar karena yield to maturity Notes pada saat penerbitan adalah berada dalam kisaran minimum yield 4,372% sampai dengan maksimum yield 9,227%, dengan harga pada saat penerbitan sebesar 100% adalah wajar karena berada dalam kisaran estimasi harga minimum sebesar 90,42% hingga estimasi harga maksimum sebesar 110,48%. c) Uji Nilai Tambah Analisis uji nilai tambah Rencana Transaksi dilakukan dengan melakukan (i) analisis terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian proforma Perseroan (ii) analisis kinerja keuangan Perseroan tanpa dan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi (iii) analisis solvabilitas Perseroan. i. Analisis terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Proforma Perseroan: Berdasarkan analisis Laporan Keuangan Konsolidasian Proforma, dengan dilakukannya Rencana Transaksi, Aset dan Liabilitas Perseroan secara keseluruhan mengalami peningkatan yang berasal dari peningkatan akun Kas dan Setara Kas, dan Liabilitas Jangka Panjang akibat dilaksanakannya Rencana Transaksi. Ekuitas Perseroan juga mengalami peningkatan dari laba yang diperoleh sehubungan dengan Rencana Transaksi. Secara keseluruhan proforma laba rugi Perseroan mengalami peningkatan, terutama berasal dari simpanan atas biaya keuangan dari utang yang sudah dilunasi. ii. Analisis Kinerja Keuangan Perseroan Tanpa dan Dengan Rencana Transaksi, dilakukan dengan menganalisis proyeksi keuangan Perseroan periode : Rata-rata pertumbuhan Pendapatan Perseroan mengalami peningkatan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, dari 22,68% menjadi 23,79% per tahun. Hal tersebut disebabkan meningkatnya penjualan mobil Nissan dan Datsun. Rata-rata pertumbuhan Beban Pokok Pendapatan Perseroan mengalami peningkatan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, dari 22,33% menjadi 23,10% per tahun. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya penjualan. Margin Laba Kotor Perseroan mengalami peningkatan, yaitu dari rata-rata 14,39% menjadi 15,01%. Rata-rata margin Laba Bersih Perseroan mengalami peningkatan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, dari 3,09% menjadi 3,18% per tahun. Rata-rata pertumbuhan Aset Perseroan mengalami peningkatan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, dari 18,25% menjadi 22,11% per tahun. Rata-rata pertumbuhan Liabilitas Perseroan mengalami peningkatan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, dari 16,53% menjadi 22,49% per tahun. Peningkatan tersebut dikarenakan penerbitan surat utang yang dilakukan oleh Perseroan. Rata-rata pertumbuhan Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, dari 20,74% menjadi 21,51% per tahun. Rata-rata rasio Profitabilitas Perseroan diukur dengan Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA). Rata-rata ROE meningkat dari 10,66% menjadi 11,14% per tahun, sedangkan ROA mengalami penurunan, yaitu dari 4,42% menjadi 4,07% per tahun. ix

15 iii. Analisis Solvabilitas Perseroan Analisis tingkat solvabilitas Perseroan atas penerbitan surat utang dilakukan dengan menganalisis Interest Coverage Ratio ( ICR ) dan Debt Service Coverage Ratio ( DSCR ) selama proyeksi keuangan Perseroan periode Interest Coverage Ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan laba sebelum beban bunga dan pajak untuk membayar bunga pinjaman yang harus dibayarkan. Debt Service Coverage Ratio, yaitu rasio kas yang tersedia untuk pembayaran beban bunga dan hutang pokok. Dengan tingkat kupon Notes sebesar 6,750%, rata-rata ICR pada periode proyeksi menunjukkan penurunan yaitu dari 3,73x di tahun 2014 menjadi 3,90x di tahun Dengan membandingkan rata-rata ICR pada periode proyeksi dengan ratarata ICR historis, terlihat bahwa rata-rata ICR pada periode proyeksi sebesar 3,62x lebih rendah dari rata-rata ICR historis yaitu sebesar 4,02x. Kami menggunakan rata-rata historis ICR tahun dikarenakan pada tahun tersebut terdapat peningkatan dari beban bunga seiring dengan peningkatan hutang jangka panjang dan penerbitan surat utang yang dilakukan Perseroan pada tahun Rata-rata ICR pada periode proyeksi sebesar 3,62x, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata ICR historis yang mencapai 4,02x. Hal tersebut dikarenakan terdapat peningkatan beban bunga selama periode proyeksi sehubungan dengan Rencana Transaksi. Walaupun ICR pada periode proyeksi lebih rendah jika dibandingkan dengan ICR historis namun diproyeksikan Laba usaha Perseroan memiliki kemampuan untuk membayar beban bunga. Rata-rata DSCR pada periode proyeksi menunjukkan peningkatan yaitu dari 0,27x pada tahun 2014 hingga mencapai 0,86x pada tahun Dengan membandingkan rata-rata DSCR pada periode proyeksi dengan rata-rata DSCR historis, rata-rata DSCR pada periode proyeksi lebih tinggi yaitu sebesar 1,19x dibandingkan dengan rata-rata DSCR historis yaitu sebesar 0,70x. Hal tersebut menunjukkan arus kas Perseroan dapat membayar hutang pokok dan beban bunganya. 3. Dengan mempertimbangkan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi yang dilakukan meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, maka dari segi ekonomis dan keuangan, menurut pendapat RSR, Rencana Transaksi adalah wajar bagi Perseroan dan pemegang saham Perseroan karena yield to maturity Notes pada saat penerbitan sebesar 6,750% adalah berada dalam kisaran minimum yield 4,372% hingga maksimum yield 9,227%, dengan harga pada saat penerbitan sebesar 100% adalah wajar berada dalam kisaran estimasi harga minimum sebesar 90,422% hingga estimasi harga maksimum sebesar 110,477%, dan karena itu Perseroan diproyeksikan akan mampu melunasi Notes yang akan jatuh tempo pada tahun Mengingat bahwa ada kemungkinan terjadinya perbedaan waktu dari tanggal laporan ini dengan pelaksanaan Rencana Transaksi, maka kesimpulan di atas berlaku bila tidak ada perubahan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai dari Rencana Transaksi. Perubahan tersebut termasuk perubahan baik secara internal pada masing-masing perusahaan maupun secara eksternal meliputi: kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan pemerintah Indonesia setelah tanggal laporan ini dikeluarkan. Bila mana setelah tanggal laporan ini dikeluarkan terjadi perubahan tersebut di atas, maka pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi ini mungkin berbeda. x

16 PENUTUP Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Hormat Kami, KJPP Ruky, Safrudin & Rekan Rudi M. Safrudin, MAPPI (Cert.) Managing Partner Izin Penilai Publik No. : B STTD OJK No. : 09/BL/STTD-P/B/2010 xi

17 PERNYATAAN PENILAI Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : 1. Dalam mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran ini kami telah bertindak secara independen tanpa adanya konflik dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan perusahaan tersebut. Kami juga tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh indikasi nilai yang dihasilkan dari proses analisis penilaian ini dan kami hanya menerima imbalan sesuai yang tercantum pada surat penugasan No. RSR/P-B/FO tanggal 18 Juni Penilai bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan dalam rangka penugasan Pendapat Kewajaran, sebagaimana diungkapkan dalam Laporan ini; 3. Analisis Kewajaran dilakukan per tanggal 30 Juni 2014, parameter dan Laporan Keuangan yang digunakan dalam analisis didasarkan pada data per tanggal 30 Juni 2014; 4. Penugasan penilaian telah dilakukan dengan pemahaman terhadap Objek Analisis Pendapat Kewajaran pada Tanggal Penilaian dan analisis telah dilakukan sesuai dengan Tujuan Pendapat Kewajaran sebagaimana diungkapkan dalam Laporan ini; 5. Laporan Penilaian ini disusun sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2013, dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI), Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal ( Peraturan No. VIII.C.3 ) serta telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Opini yang dihasilkan dalam penugasan ini telah disajikan sebagai Kesimpulan pada Laporan Pendapat Kewajaran ini; 7. Lingkup pekerjaan telah diungkapkan pada Ruang Lingkup dan data-data yang dianalisis serta data ekonomi dan industri yang diungkapkan dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini pada Sumber Data diperoleh dari berbagai sumber yang diyakini dapat dipertanggungjawabkan; 8. Laporan ini menjelaskan semua asumsi dan syarat-syarat pembatasan yang mempengaruhi analisis, pendapat dan kesimpulan yang tertera dalam Laporan ini; 9. Kesimpulan telah sesuai dengan Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas; 10. Pernyataan yang menjadi dasar analisis, pendapat dan kesimpulan yang diuraikan di dalam Laporan ini adalah betul dan benar, sesuai dengan pemahaman terbaik. 11. Dalam mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran ini, Penilai juga tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan ini. Imbalan yang Penilai terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kesimpulan yang tercantum pada Laporan Pendapat Kewajaran ini; 12. Dalam melakukan penugasan ini, Penilai telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional dalam menyiapkan Laporan Pendapat Kewajaran; dan 13. Tidak seorangpun, kecuali yang disebutkan dalam Laporan ini, telah menyediakan bantuan professional dalam menyiapkan Laporan Pendapat Kewajaran; xii

18 Jakarta, 2014 Signing Partner Rudi M. Safrudin, MAPPI (Cert.) Izin Penilai Publik : B STTD OJK : 09/BL/STTD-P/B/2010 MAPPI : 00 S Quality Assurance : Ari Kurnia MAPPI : 11 P Penilai: Budi Erianda MAPPI: 13 A Vica W. Kaparang MAPPI: 14 A xiii

19 DAFTAR ISI 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN OBJEK ANALISIS PENDAPAT KEWAJARAN SIFAT RENCANA TRANSAKSI RUANG LINGKUP TANGGAL PENILAIAN SUMBER DATA DAN INFORMASI ASUMSI ASUMSI DAN KONDISI PEMBATAS KUALIFIKASI PENILAI INDEPENDENSI PENILAI KEJADIAN SETELAH TANGGAL PENILAIAN METODOLOGI DAN ANALISIS KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI METODOLOGI PENGKAJIAN KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI ANALISIS KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI Analisis Kualitatif Analisis Hubungan Antara Pihak Pihak yang Bertransaksi Karakteristik dan Syarat Ketentuan Notes Analisis Perjanjian dan Persyaratan Rencana Transaksi Analisis Industri Analisis Manfaat dan Risiko dari Rencana Transaksi Analisis Kuantitatif Analisis Kinerja Historis Jaminan Gadai Saham Uji Kewajaran Tingkat Kupon dan Yield Uji Nilai Tambah KESIMPULAN ATAS KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI PENUTUP xiv

20 DAFTAR GAMBAR Gambar 2-1 : Produksi dan Penjualan Motor di Beberapa Negara ASEAN Tahun Gambar 2-2 : Produksi dan Penjualan Mobil di Beberapa Negara ASEAN Tahun Gambar 2-3 : Perkembangan Penjualan Minyak Pelumas Mobil dan Motor di Indonesia Gambar 2-4 : Pangsa Pasar Penjualan Motor di Indonesia Kuartal II-2014 Berdasarkan Merek dan Berdasarkan Tipe Gambar 2-5 : Penjualan Sepeda Motor di Surabaya Tahun Gambar 2-6 : Estimasi Penjualan Motor di Indonesia dan Jawa Timur Tahun 2014 dan xv

21 DAFTAR TABEL Tabel 2-1 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan... 8 Tabel 2-2 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham MPM Rent... 9 Tabel 2-3 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham MPMulia Tabel 2-4 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham FKT Tabel 2-5 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham MPM Mobil Tabel 2-6 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham MPM OTO Tabel 2-7 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham GL Tabel 2-8 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham BLANJ Tabel 2-9 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham SAK Tabel 2-10 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham DSS Tabel 2-11 : Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham MPM Auto Tabel 2-12 : Produksi dan Penjualan Motor di Beberapa Negara ASEAN per Juni 2013 dan Juni Tabel 2-13 : Produksi dan Penjualan Mobil di Beberapa Negara ASEAN per Juni 2013 dan Juni Tabel 2-14 : Penjualan Mobil Terlaris di Indonesia per Kuartal II Tabel 2-15 : Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Tabel 2-16 : Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tabel 2-17 : Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Tabel 2-18 : Laporan Arus Kas Konsolidasian Tabel 2-19 : Rasio Keuangan Tabel 2-20: Notes/ Surat Utang Pembanding yang Terbit pada Tabel 2-21: Notes/ Surat Utang Pembanding dengan Karakteristik yang Sama dengan Notes yang Diterbitkan pada Tabel 2-22 : Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Proforma Tabel 2-23 : Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Proforma (Lanjutan) Tabel 2-24 : Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Proforma Tabel 2-25 : Proyeksi Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Tanpa dan Dengan Rencana Transaksi Tabel 2-26 : Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanpa dan Dengan Rencana Transaksi Tabel 2-27 : Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanpa dan Dengan Rencana Transaksi (Lanjutan) Tabel 2-29 : Interest Coverage Ratio dan Debt Service Coverage Ratio Perseroan Periode xvi

22 1 PENDAHULUAN PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk ("Perseroan"), bergerak dalam bidang distribusi sepeda motor dengan merek Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, penjualan eceran kendaraan bermotor roda empat dengan merek Nissan dan Datsun, sewa kendaraan, pabrikasi minyak pelumas, asuransi kerugian, dan aktivitas pendanaan, beralamat di Lippo Kuningan, Lantai 26, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12 Kuningan, Jakarta 12920, telah menunjuk KJPP Ruky, Safrudin dan Rekan RSR yang memiliki izin usaha dari Kementerian Keuangan No berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1131/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Bapepam - LK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ Bapepam LK) No. 09/BL/STTD-P/B/2010, sebagai Penilai Independen untuk memberikan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk menerbitkan surat utang sebesar USD 200 juta melalui MPM Global Pte. Ltd. ( MPM Global ), untuk selanjutnya disebut sebagai Rencana Transaksi. MPM Global merupakan anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Dalam laporan ini Perseroan bertindak sebagai Pemberi Tugas serta Pengguna Laporan. 1.1 Latar Belakang Perseroan bergerak dalam bidang, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaannya, distribusi sepeda motor dengan merek Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, penjualan eceran kendaraan bermotor roda empat dengan merek Nissan dan Datsun, sewa kendaraan, pabrikasi minyak pelumas, asuransi kerugian, dan aktivitas pendanaan. Dalam rangka diversifikasi sumber pendanaan, memperpanjang profil jatuh tempo utang Perseroan dan untuk menurunkan beban keuangan di masa depan, Perseroan berencana untuk menerbitkan surat utang (Notes) senior dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,750% per tahun pada harga 100% serta tingkat yield to maturity pada saat penerbitan adalah sebesar 6,750%,untuk selanjutnya disebut Notes. Notes tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 19 September 2019, akan diperdagangkan pada SGX-ST dan dijamin dengan (i) jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh Perseroan dan anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Mitra Pinasthika Mulia, PT Mitra Pinasthika Mustika Auto, PT Mitra Pinasthika Mustika Mobil, PT Federal Karyatama, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent, PT Grahamitra Lestarijaya, PT Mitra Pinasthika Mustika OTO, PT Balai Lelang Astra Nara Jaya, PT Surya Anugerah Kencana, dan PT Dayakarya Solusi Sejati ( Anak Perusahaan Penjamin ), (ii) gadai saham MPM Global dan MPM Excelsior Pte. Ltd. ( MPM Excelsior ) dan (iii) pengalihan perjanjian pemberian pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan. Jumlah Notes yang akan diterbitkan oleh Perseroan melalui MPM Global direncanakan sebesar USD 200 juta ( Nilai Rencana Transaksi ), dana hasil penerbitan Notes yang akan diterima oleh MPM Global akan diberikan kepada MPM Excelsior, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh MPM Global, dengan cara mengambil bagian atas saham tambahan yang akan diterbitkan MPM Excelsior, sebagaimana tertuang dalam Draft Share Subscription Agreement, dan dalam bentuk pinjaman antar perusahaan, sebagaimana tertuang dalam Draft Intercompany Loan Agreement. Selanjutnya, MPM Excelsior akan memberikan dana tersebut kepada Perseroan, dengan memberikan pinjaman antarperusahaan yang tertuang dalam Draft Intercompany Loan Agreement. Rencana pemberian pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan untuk selanjutnya disebut Pemberian Pinjaman. 1

23 Rencana Pemberian Jaminan Rencana pemberian jaminan (i) gadai atas seluruh saham MPM Global yang dimiliki oleh Perseroan dan (ii) gadai atas seluruh saham MPM Excelsior yang dimiliki oleh MPM Global, keduanya untuk menjamin seluruh hutang maupun kewajiban MPM Global dan Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin, sebagaimana tertuang dalam (i) Draft Share Charge, antara Perseroan sebagai pemberi gadai dan DB International Trust (Singapore) Limited sebagai agen jaminan, (ii) Draft Share Charge, antara MPM Global sebagai pemberi gadai dan DB International Trust (Singapore) Limited sebagai agen jaminan. Rencana pemberian jaminan berupa pengalihan (assignment): (i) pemberian pinjaman oleh MPM Global kepada MPM Excelsior dan (ii) pemberian pinjaman oleh MPM Excelsior kepada Perseroan, keduanya merupakan pengalihan (assignment) atas masing-masing hak yang dimiliki oleh MPM Global, dan MPM Excelsior di dalam Perjanjian Pemberian Pinjaman, sebagaimana tertuang dalam: (i) Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Global dan DB International Trust (Singapore) Limited; (ii) Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Excelsior dan DB International Trust (Singapore) Limited. Rencana Penggunaan Dana Perseroan bermaksud untuk menggunakan dana hasil pelaksanaan Rencana Transaksi untuk (i) kurang lebih sebesar 70% hasil bersih akan digunakan oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Rent ( MPMRent ) untuk pembayaran sejumlah utang berdasarkan fasilitas bank tertentu; (ii) kurang lebih sebesar 20% hasil bersih akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran sejumlah utang berdasarkan fasilitas bank tertentu; dan (iii) kurang lebih sebesar 10% hasil bersih akan digunakan untuk belanja modal, termasuk perluasan usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Auto ( MPM Auto ) dan pembangunan pabrik baru untuk kegiatan pembuatan dan pengemasan pelumas PT Federal Karyatama ( FKT ). Rencana pemberian Jaminan Perusahaan, pemberian jaminan Gadai Saham, Pemberian Pinjaman dan pengalihan Pemberian Pinjaman merupakan satu kesatuan transaksi atas rencana penerbitan Surat Utang dan bukan merupakan suatu transaksi yang terpisah dan berdiri sendiri. 1.2 Tujuan Pendapat Kewajaran Tujuan Laporan Pendapat Kewajaran ini adalah untuk memberikan opini atas kewajaran rencana Perseroan untuk menerbitkan surat utang (Notes) sebesar USD 200 juta melalui MPM Global, sebagaimana didefinisikan dalam laporan ini, serta tidak untuk bentuk rencana transaksi lainnya. 1.3 Objek Analisis Pendapat Kewajaran Objek analisis kewajaran adalah Rencana Perseroan untuk menerbitkan surat utang (Notes) senior dengan nilai pokok sebesar USD 200 juta, dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,750% per tahun pada harga 100% serta tingkat yield to maturity pada saat penerbitan adalah sebesar 6,750%, diterbitkan pada SGX-ST dan memiliki jangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada 19 September Sifat Rencana Transaksi Transaksi Afiliasi Berdasarkan informasi dari manajemen Perseroan bahwa para kreditur dari Rencana Transaksi tidak ditujukan kepada pihak yang terafiliasi dengan Perseroan maka Rencana Transaksi ini tidak mengandung Benturan Kepentingan dan bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK 2

24 No. Kep-412/BL/2009, tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ( Peraturan No. IX.E.1 ). Rencana pemberian Jaminan Perusahaan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin dan rencana pemberian pinjaman terkait dengan rencana penggunaan dana hasil pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1., namun demikian, mengingat transaksi-transaksi pemberian pinjaman dimaksud di atas merupakan bagian dari transaksi material yang telah diumumkan dalam Keterbukaan Informasi, maka sesuai butir 5.a.1) Peraturan No. IX.E.1, transaksi-transaksi tersebut cukup mengikuti ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2., Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP- 614/BL/2011, tanggal 28 Nopember 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama ( Peraturan No. IX.E.2 ) yang dipenuhi dengan dilaksanakannya pengumuman Keterbukaan Informasi. Transaksi Material Dengan Nilai Rencana Transaksi sebesar USD 200 juta atau setara dengan Rp 2.393,8 miliar (menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2014 untuk USD 1 = Rp ) ( Kurs Tengah ), uji materialitas dilakukan dengan membandingkan Nilai Rencana Transaksi dalam Rupiah dengan ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta & Widjaja, yaitu sebesar Rp juta, maka persentase materialitas Nilai Rencana Transaksi terhadap ekuitas konsolidasi Perseroan adalah 46,01%. Dengan Nilai Rencana Transaksi yang melebihi dari 20% namun kurang dari 50% dari jumlah ekuitas Perseroan, maka Rencana Transaksi tersebut dapat menyebabkan pengaruh yang signifikan pada kondisi keuangan Perseroan, sehingga dapat dianggap sebagai transaksi material, namun tidak memerlukan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.2. Sehubungan dengan Peraturan No. IX.E.2, rencana pemberian Jaminan Perusahaan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan Penjamin, pemberian jaminan Gadai Saham, pengalihan pemberian pinjaman dan Pemberian Pinjaman terkait dengan rencana penggunaan dana hasil pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan transaksi-transaksi yang dikecualikan dari Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2 karena transaksi tersebut dilakukan oleh dan antara perusahaan-perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, Perseroan telah menunjuk RSR sebagai Penilai Independen untuk memberikan Pendapat Kewajaran ( Fairness Opinion ) atas Rencana Transaksi di atas bagi para pemegang saham Perseroan. Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan untuk tujuan yang dinyatakan dalam laporan ini dan tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan lain. Pendapat Kewajaran ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut. 1.5 Ruang Lingkup Mengingat Perseroan adalah perusahaan publik, maka Rencana Transaksi tersebut harus memenuhi Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, dimana sesuai peraturan tersebut Perseroan wajib menunjuk Pihak Independen untuk melaksanakan penilaian dan memberikan pendapat tentang kewajaran Rencana Transaksi tersebut. Sehubungan dengan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2 tersebut, berkaitan dengan penunjukan RSR untuk memberikan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) atas Rencana 3

25 Transaksi maka Ruang Lingkup Pendapat Kewajaran akan didasarkan pada analisis atas kewajaran dari Rencana Transaksi tersebut. 1.6 Tanggal Penilaian Analisis Kewajaran dilaksanakan per tanggal 30 Juni 2014, parameter dan laporan keuangan yang digunakan dalam analisis menggunakan data per 30 Juni Sumber Data dan Informasi Sebagai Penilai Independen dalam mempersiapkan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi, kami telah mempelajari, mengacu dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode 30 Juni 2014, yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta & Widjaja; 2. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember yang telah diaudit oleh KAP Siddharta & Widjaja; 3. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember yang telah diaudit oleh KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry; 4. Laporan Keuangan Konsolidasian Proforma Perseroan dan anak perusahaannya per 30 Juni 2014, yang telah disiapkan oleh manajemen Perseroan; 5. Proyeksi Keuangan Konsolidasi Perseroan tanpa dan dengan Rencana Transaksi untuk tahun yang disiapkan oleh manajemen Perseroan. RSR telah melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan tersebut ( Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan ) sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan. Dalam menyusun Laporan Penilaian ini, RSR telah menggunakan Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; 6. Offering Memorandum, yang telah disediakan oleh manajemen Perseroan; 7. Draft Intercompany Loan Agreement, antara MPM Global dan MPM Excelsior, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 8. Draft Share Subscription Agreement, antara MPM Global dan MPM Excelsior, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 9. Draft Intercompany Loan Agreement, antara MPM Excelsior dan Perseroan, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 10. Draft Share Charge, antara Perseroan dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 16 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 11. Draft Share Charge, antara MPM Global dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 16 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 12. Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Global dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 16 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 13. Draft Assignment of Intercompany Loan Agreement, antara MPM Excelsior dan DB International Trust (Singapore) Limited, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 14. Surat Keterangan Perseroan mengenai pendirian MPM Global dan MPM Excelsior, tanggal 17 September 2014, yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 15. Draft Keterbukaan Informasi, yang telah disiapkan oleh Perseroan ; 4

PT. Lippo Karawaci Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Obligasi oleh Theta Capital Pte. Ltd. (anak perusahaan PT. Lippo Karawaci Tbk)

PT. Lippo Karawaci Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Obligasi oleh Theta Capital Pte. Ltd. (anak perusahaan PT. Lippo Karawaci Tbk) PT. Lippo Karawaci Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Obligasi oleh Theta Capital Pte. Ltd. (anak perusahaan PT. Lippo Karawaci Tbk) Nopember 2012 Jakarta, 14 Nopember 2012 No. RSR/R/141112

Lebih terperinci

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk Keterbukaan Informasi ini ditujukan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam rangka memenuhi Peraturan IX.E.2 Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat Bidang Usaha: Industri Kertas Budaya, Pulp dan Kertas Industri KANTOR PUSAT Sinar Mas Land Plaza Tower II Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING DAN

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-614/BL/2011 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera

BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Pendapatan Rp 12 Triliun Pada Kuartal III-2014 Bisnis sejumlah anak perusahaan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri masingmasing segmen Jakarta,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-521/BL/2010 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Aset Tetap dari PT SHS International (Afiliasi Perseroan)

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Aset Tetap dari PT SHS International (Afiliasi Perseroan) PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Aset Tetap dari PT SHS International (Afiliasi Perseroan) Juni 2012 Jakarta, 28 Juni 2012 No. RSR/R/280612 Kepada Yth,

Lebih terperinci

VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia I. LATAR BELAKANG

VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia I. LATAR BELAKANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 25/KPPU/PDPT/X/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT GRAHAMITRA

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan ) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Kegiatan Usaha: Jaringan dan Jasa

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-413/BL/2009 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL

Lebih terperinci

Jakarta, 21 Juni 2016 No. : RAO,YUHAL-B-JP1/VI/16

Jakarta, 21 Juni 2016 No. : RAO,YUHAL-B-JP1/VI/16 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad Development oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Juni 2016 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

Jakarta, 21 Juni 2016 No. RAO,YUHAL-B-JP2/VI/16

Jakarta, 21 Juni 2016 No. RAO,YUHAL-B-JP2/VI/16 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad Development oleh PT Jaya Real Property Tbk Juni 2016 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad Development

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Utang. Bentuk dan Isi. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 46) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, LAMPIRAN DARI KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA 1. KETENTUAN UMUM a. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1) Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015 Laba bersih segmen consumer parts tumbuh 36%, termasuk one-off gain Penjualan sepeda motor turun 9%

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

PT Cardig Aero Services Tbk. Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

PT Cardig Aero Services Tbk. Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT CARDIG AERO SERVICES TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu,

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT BARITO PACIFIC Tbk

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT BARITO PACIFIC Tbk INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT BARITO PACIFIC Tbk KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM ( KETERBUKAAN INFORMASI ) INI DISAMPAIKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA

Lebih terperinci

5. Penilaian Saham Perseroan

5. Penilaian Saham Perseroan 5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Aset Pendekatan ini disebut juga dengan balance sheet approach, karena menghitung nilai perusahaan atau ekuitas melalui penyesuaian nilai buku menjadi nilai

Lebih terperinci

PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang perkebunan dan

Lebih terperinci

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 22/SEOJK.04/2015 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

PT ENERGI MEGA PERSADA Tbk

PT ENERGI MEGA PERSADA Tbk INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PT ENERGI MEGA PERSADA TBK ( PERSEROAN ) Jika anda mengalami kesulitan untuk memahami

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun 2013 Kinerja Keuangan Triwulan I-2014 Hasil RUPST dan RUPSLB Tanya Jawab 1 Ikhtisar Kinerja Tahun 2013 Penjualan sepeda motor baru domestik tumbuh 9% menjadi 7,8 juta unit.

Lebih terperinci

PT Jaya Real Property Tbk

PT Jaya Real Property Tbk PT Jaya Real Property Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Joint Venture dan Rencana Jual Beli Tanah Juni 2013 PT Jaya Real Property Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Joint Venture dan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILI- ASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014 No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014 Kepada Yth, Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro Djojohadikusumo Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta Up. Perihal Ibu Nurhaida Kepala Eksekutif Bidang Pasar

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk. Halaman = 1 dari 10 PIAGAM Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk. Jakarta Halaman = 2 dari 10 DAFTAR ISI Halaman I. Tujuan 3 II. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 3 III. Hak dan Kewenangan Komite Audit

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) Daftar Isi Halaman I. Pendahuluan Latar belakang..... 1 II. Komite Audit - Arti dan tujuan Komite Audit...... 1 - Komposisi,

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Strategi Sekuritisasi Aset pada Piutang Pembiayaan Konsumen Seperti telah diuraikan maka salah satu aset yang memungkinkan untuk disekuritisasi oleh Perseroan adalah piutang

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. IX.E.1 DAN IX.E.2 BERKAITAN DENGAN RENCANA TRANSAKSI AFILIASI & MATERIAL

KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. IX.E.1 DAN IX.E.2 BERKAITAN DENGAN RENCANA TRANSAKSI AFILIASI & MATERIAL KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. IX.E.1 DAN IX.E.2 BERKAITAN DENGAN RENCANA TRANSAKSI AFILIASI & MATERIAL Direksi dan Dewan Komisaris PT Sorini Agro Asia Corporindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatannya, dana tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu berasal dari intern perusahaan dan dari ekstern

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013 PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan Jakarta, 17 Mei 2013 1 Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun 2013 Hasil RUPST dan RUPS LB Tanya Jawab 2 Ikhtisar Kinerja

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 02/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik Jakarta, 20 April 2018 Agenda 1. Ikhtisar Keuangan Tahun 2017 2. Hasil RUPST 3. Tanya Jawab 1 Ikhtisar Kinerja Tahun 2017 Penjualan sepeda motor baru

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALSINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

Kode Emiten Lampiran 1 Tanggal dan Jam 04 Sep :39:47 Transaksi Afiliasi

Kode Emiten Lampiran 1 Tanggal dan Jam 04 Sep :39:47 Transaksi Afiliasi No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 1 CORSEC/L/2012/IX-0089 PT Petrosea Tbk PTRO Tanggal dan Jam 04 Sep 2012 16:39:47 Perihal Transaksi Afiliasi PT Petrosea Tbk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perbankan. Dalam meningkatkan kinerja perusahaan, pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perbankan. Dalam meningkatkan kinerja perusahaan, pihak manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan perekonomian yang semakin ketat saat ini mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan tidak terkecuali lembaga keuangan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor VIII.G.2 LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan dan mengelola kegiatan bisnis dengan baik. Hal ini perlu didukung oleh ketersediaan

Lebih terperinci

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. ( Perseroan ) SERTA JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan di dunia usaha sudah semakin ketat, sehingga dapat memicu meningkatnya persaingan di dunia bisnis. Adapun berbagai cara

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara berkembang selalu berupaya dalam meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang perekonomian. Sebagai suatu

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

PT MALINDO FEEDMILL, TbK.

PT MALINDO FEEDMILL, TbK. Jakarta, 16 September 2015 No: 059iCS/1X15 Kepada Yth. PT Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek lndonesia Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Up. : Bapak Samsul Hidayat, Direktur Penilaian

Lebih terperinci

berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan )

berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT GAJAH TUNGGAL Tbk DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi September 2010 Dasar-Dasar Pasar obligasi dikenal juga sebagai pasar surat utang dan merupakan bagian dari pasar efek yang memungkinkan pemerintah dan perusahaan meningkatkan modalnya. Sama seperti orang

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH No.395, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Perusahaan Terbuka. Hak. Penambahan Modal. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5652) PERATURAN

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau hasil dari penanaman modalnya di masa yang akan datang. Modal dari para investor ini

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

5. Penilaian Saham Perseroan

5. Penilaian Saham Perseroan 5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Aset Penilaian dengan Pendekatan Aset dilakukan dengan menilai Perseroan berdasarkan metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method) atas Neraca Perseroan

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( Rapat ) PT Hanjaya Mandala

Lebih terperinci

PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN

PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI WEBSITE BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manufaktur merupakan sektor industri yang penting di lingkup perekonomian Indonesia, jumlah perusahaannya yang sangat besar dibagi menjadi sektor-sektor, salah

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal: Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal: Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum No. 7/ 3 /DPNP Jakarta, 31 Januari 2005 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BERITA PERS. Dapat Diterbitkan Segera

BERITA PERS. Dapat Diterbitkan Segera BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Perkuat PertumbuhanBisnis, MPMX Tingkatkan Belanja Modal Tahun 2014 Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis di atas industri otomotif, MPMX menaikkan belanja modal

Lebih terperinci

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 45) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci