BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Penempatan Hardware Penempatan hardware pada PT. XYZ akan dijabarkan per lantai: Lantai 1 3 buah Cisco Catalyst PC-L sebagai Switch Access. 15 IP Phone yang terdiri dari: o o 1 buah IP Phone 7960 G 14 buah IP Phone 7911G Lantai 2 1 buah Router 3825 sebagai Voice Gateway, SRST dan Gateway bagi jaringan lokal ke internet 1 buah Cisco Catalyst TS sebagai Core Switch 4 buah Cisco Catalyst PC-L sebagai Access Switch 1 buah MCS7816-I3 sebagai Cisco Unified Communication Manager 1 buah file server 1 buah mail server 28 IP Phone yang terdiri dari: o o 5 buah IP Phone 7941G 23 IP Phone 7911G Lantai 3 3 buah Cisco Catalyst PC-L sebagai Access Switch 134

2 IP Phone yang terdiri dari: 3 buah IP Phone 7941G 24 IP Phone 7911G 5.2 Konfigurasi Konfigurasi Router Voice Gateway Konfigurasi Router Voice Gateway ini dilakukan pada CISCO3825- SRST/K9, di sini, router ini tidak hanya berfungsi sebagai voice gateway tetapi juga sebagai internet gateway Konfigurasi Switch Core Switch Konfigurasi Core Switch ada 1 unit yang dilakukan pada Cisco Catalyst 3560G-24TS yang berfungsi untuk melakukan routing VLAN Access Switch Konfigurasi Access Switch ini dilakukan pada 10 unit switch Cisco Catalyst PC-L. Konfigurasi untuk setiap switch sama, tetapi yang membedakan ialah pada assignment VLAN dan pengalamatan IP Address Switch untuk management jaringan yang berbeda. Berikut ini ialah salah satu konfigurasi Access Switch di lantai satu.

3 Konfigurasi Cisco Unified Communication Manager Cisco Unified Communication Manager Installation Berikut adalah informasi tentang Cisco Unified Communication Manager yang diperlukan untuk instalasi: CCM_JKT Location Status MCS 7816 I3 ***JKT Publisher IP Subnet Mask Gateway Comp Name DNS Name CCM7 CCM7 Tabel 5.1 Cisco Unified Call Manager Installation Service Activation Berikut adalah daftar service yang diaktifkan pada sistem IP Telephony ini. Service Name Activation Status CM Services Cisco Call Manager Cisco TFTP

4 137 Cisco Messaging Interface Cisco Unified Mobile Voice Access Service Cisco IP Voice Media Streaming App Cisco CTI Manager Cisco Extension Mobility Cisco Extended Function Cisco Dialed Number Analyzer Cisco DHCP Monitor Service CTI Services Cisco CallManager Attendant Console Server Cisco IP Manager Assistant Cisco WebDialer Web Service CDR Services Cisco SOAP-CDRonDemand Service Cisco CAR Web Service Database and Admin Service Cisco AXL Web Service Cisco Bulk Provisioning Service Cisco TAPS Service Perfomance and Monitoring Service Cisco Serviceability Reporter Cisco Call Manager SNMP Service

5 138 Security Services Cisco CTL Provider Cisco Certificate Authority Proxy Function Directory Service Cisco DirSync Tabel 5.2 Tabel Service Activation System Configuration 1. Server Configuration Server Configuration digunakan untuk menspesifikasi alamat di CUCUM di-install. Host Name / IP Address MAC Address Description 0017a48fe751 CCM7 Tabel 5.3 Server Configuration 2. Cisco Unified Communication Manager Configuration CUCM Configuration digunakan untuk menspesifikasikan port dan properti lainnya untuk setiap CUCM yang di-install pada cluster yang sama.

6 139 Cisco Unified Communication Manager Name Description Auto-registration Disabled on this Cisco Unified CM_CCM7 CCM7 Actived Communication Manager Tabel 5.4 Cisco Unified Communication Manager Configuration 3. Cisco Unified Communication Manager Group CUCM Group menspesifikasikan sebuah daftar prioritas dari CUCM. CUCM pertama pada daftar tersebut akan menjadi CUCM primer bagi group tersebut, anggota group yang lain akan menjadi CUCM sekunder dan tersier (backup). Karena pada jaringan ini hanya terdapat satu buah CUCM, maka tidak terdapat CUCM backup. CUCM Group Name Auto-registration CUCM Group Selected CUCM GC_CCM7 Actived CM_CCM7 Tabel 5.5 Cisco Unified Communication Manager Group

7 Date/Time Group Date/Time group digunakan untuk mendefinisikan zona waktu bagi setiap device yang terhubung ke Cisco Unified Communication Manager. Group Name CMLocal Time Zone SE Asia Standard Time (GMT+07:00) Bangkok, Jakarta Separator Date Format Time Format / (Slash) D/M/Y 24-hour Tabel 5.6 Date/Time Group 5. Region Region digunakan untuk menspesifikasikan bandwidth yang digunakan untuk panggilan audio dan video dalam sebuah region dan antar region yang sudah ada. Audio codec menentukan tipe kompresi jumlah bandwidth maksimum yang digunakan pada tiap panggilan audio. Video call bandwidth menentukan jumlah audio bandwidth dan video bandwidth.

8 141 Region Name Audio Codec Video Call Bandwidth Jakarta G.711 Keep Current Setting Tabel 5.7 Region 6. Device Pool Device pool digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan karakteristik umum untuk device. Device pool name CUCM Group Date / time group Region Location SRST Reference DP_CCM7 GC_CCM7 CMLocal ***Jakarta Loc_***Jakarta SRST_VG Tabel 5.8 Device Pool 7. Location Location digunakan untuk melaksanakan kontrol admisi panggilan dalam panggilan terpusat sistem pengolahan. Kontrol panggilan ini memungkinkan Anda untuk mengatur kualitas audio dan video dengan membatasi ketersediaan jumlah bandwidth yang tersedia bagi panggilan audio dan video antar lokasi tersebut. Location Name Loc_Jakarta

9 142 Audio Bandwidth Video Bandwidth Unlimited Unlimited Table 5.9 Location 8. Physical Location Physical location digunakan untuk mendefinisikan lokasi fisik suatu device. Physical location name PL_***Jakarta Tabel 5.10 Physical location 9. SRST Router yang difungsikan sebagai fallback jika sewaktu-waktu server CUCM mati ataupun jaringan WAN ke CUCM tidak bisa digunakan. Name SRST_VG Port 2000 IP Address SIP Network/IP Address SIP Port 5060 Tabel 5.11 SRST

10 Call Routing Configuration 1. Route Group Configuration Berikut adalah konfigurasi Route Group Configuraton yang digunakan untuk menetapkan urutan gateway dan percabangan mana yang akan dipilih : Route Group Configuration Route Group Name Distribution Algorithm RG_***JKT Circular Find Devices to Add to Route Group Available Devices Current Route Selected devices Tabel 5.12 Route Group Configuration 2. Route List Configuration Berikut ini adalah konfigurasi Route List untuk mengasosiasikan serangkaian Route Group pada CUCM: Route Group List Information Name RL_***JKT Description Route List 1

11 144 Cisco Unified Communication GC_CCM7 Manager Group Route List Member Information Selected Groups RG_***JKT Tabel 5.13 Route List Configuration 3. Route Pattern Konfigurasi Route pattern yang berisi urutan digit untuk mengarahkan panggilan ke route list atau gateway: Pattern Description Partition 9.00[178]! SLI/International Call International_PT ! Toll FreeCalling Toll_Free_PT 9.08[1-9][1-9]! HP/Mobile Phone Mobile_PT Celular Calling 9.0[2-9][0-9]! SLJJ/Long Distance Long_Distance_PT Calling 9.1XX Telkom Information Information_PT Calling 9.1XXXX Local PSTN Calling 5 Loc al_pstn_pt digit 9.2[2-9]XXXXX Local PSTN Calling 6 Loc al_pstn_pt digit 9.2[2-9]XXXXXX Local PSTN Calling Loc al_pstn_pt 9.2[2-9]XXXXXXX Local PSTN Calling 7 digit Loc al_pstn_pt Tabel 5.14 Route Pattern 4. Line Group Configuration Konfigurasi Line Group untuk memberikan kita kebebasan

12 145 menetapkan urutan nomor direktori yang dipilih: Line Group Name Operator_LG RNA Reversion Timeout 10 Description Algorithm Available DN/Route Pattern Longest Idle Time 1000/IP_Phone_PT 1200/IP_Phone PT 1500/IP_Phone PT 1509/IP_Phone PT 4600/IP_Phone PT Tabel 5.15 Line Group Configuration 5. Hunt List Configuration Konfigurasi Hunt List digunakan untuk mendaftarkan serangkaian kelompok line (line groups) dalam urutan tertentu: Name Description Cisco Unified Communication HL_Operator Hunt List Operator GC_CCM7 Manager Group Hunt List Member Information GC_CCM7

13 146 Selected Groups Operator_LG Tabel 5.16 Hunt List Configuration 6. Hunt Pilot Configuration Konfigurasi Hunt Pilot yang terdiri dari serangkaian angka (alamat) dan satu set manipulasi angka yang saling terkait satu sama lain dimana rute panggilan tersebut terhubung ke hunt list: Hunt Pilot 1100 Route Partition Hunt List Route Option Call Clasification Callin_PT HL_Operator Route this pattern OffNet Authorization Level 0 Tabel 5.17 Hunt Pilot Configuration 7. Time Period Configuration Konfigurasi Time Period terdiri dari rentang waktu yang ditentukan oleh waktu mulai dan waktu akhir: Name TP_Call_center_officehour

14 147 Available time period Selected time period All the time TS_Call_center_officehour Tabel 5.18 Time Period Configuration 8. Time Schedule Configuration Konfigurasi Time Schedule terdiri dari sekelompok periode waktu: Name Available time period Selected time period TS_Call_center_officehour All the time TP_Call_center_officehour Tabel 5.19 Time Schedule Configuration 9. Partition Berikut ini adalah konfigurasi Partition: Partition Name Description Call_Centre_OfficeHour_pt Partition Call Centre Office Hour Call_Centre_Physical_PT Partition for Call Centre Originating Callin_PT Partition for PSTN Calling in IP_Phone_PT Partition for Local IP Phone Call Information_PT Telkom Information Partition International_PT Partition for International Call Local_PSTN_PT Partition for Local PSTN Call Long_Distance_PT Partition for Long Distance Call

15 148 Mobile_PT Toll_Free_PT Partition for Mobile Call Toll Free Partition Tabel 5.20 Partition 10. Calling Search Space Konfigurasi Calling Search Space untuk menentukan partition yang dapat dihubungi oleh sebuah device saat melakukan panggilan: CSS Name CSS_All CSS_CC_Physical CSS_Callin Description CSS For Calling Internal Local, HP, SLJJ, SLI CSS For Callin Call Centre CSS For Calling PSTN Callin CSS_Internal CSS For Calling Internal IP Phones CSS_Internal_Local CSS For Calling Internal and Local PSTN CSS_Internal_Local_HP CSS For Calling Internal, Local, PSTN and HP CSS_Internal_Local_HP_SCJJ CSS For Calling Internal, Local, HP and SLJJ Tabel 5.21 Calling Search Space 11. Translation Pattern Konfigurasi Translation Patterns untuk memanipulasi dialed digits sebelum digit tersebut dikirimkan menjadi sebuah panggilan: Translation Pattern Partition Description 6500 IP_Phone_PT Translation Pattern for

16 149 Compnet Non-DID 6600 IP_Phone_PT Translation Pattern for Compnet DID 6600 Callin_PT DID Pilot Number Tabel 5.22 Translation Pattern 12. Call Park Fitur call park memampukan penerima untuk menempatkan panggilan dalam kondisi menunggu, berikut ini konfigurasinya: Call Park Number/Range Description Partition Cisco Unified Communication Manager 30XX Call Park *** Jakarta IP_Phone_PT CM_CCM7 Tabel 5.23 Call Park 13. Call Pickup Call pickup memampukan seseorang untuk menjawab panggilan yang ditujukan ke telepon lain yang berada dalam satu call pickup group. Call Pick Up Configuration Call Pick Up Name CPG_*** Call Park Number/Range 1304

17 150 Description Call Pick Up Group *** Division Partition IP_Phone_PT Call Pick Up Group Notification Settings Call Pick Up Group Notification Policy Call Information Display for Call Pick Up Group Notification Audio and Visual Alert Calling Party Information Called Party Information Find Pick Up Number by Numbers/Partition Available Call Pick Up Group 1301/IP_Phone_PT 1302/IP_Phone_PT 1303/IP_Phone_PT 1305/IP_Phone_PT 1306/IP_Phone_PT Current Associated Call Pick Up Groups Selected Call Pick Up Groups 1304/IP_Phone_PT Tabel 5.24 Call Pick Up 14. Directory Number Konfigurasi Directory Number berfungsi untuk mengatur dan memberikan nomor IP Phone:

18 151 Directory Number 1000 Route Partition Alerting Name ASCII Alerting Name Allow Control of IP_Phone_PT Operator Operator Active Device from CTI Associated Device Call Pick up Group SEP0017ED66CD55 CPG_***_Receptionist in IP_Phone_PT Tabel 5.25 Directory Number 15. MeetMe Conference Berikut ini konfigurasi MeetMe Conference: Directory Number of Pattern Description Partition Minimum security level 180X MeetMe IP_Phone_PT Encrypted Tabel 5.26 MeetMe Conferece Media Resource Configuration 1. Announciator Konfigurasi Annunciator memampukan CUCM untuk memutar suara pemberitahuan yang sudah direkam sebelumnya (file.wav).

19 152 Server Name ANN_***_JKT Description Annunciator for *** Jakarta Device pool DP_***Jakarta Location Loc_***Jakarta Tabel 5.27 Annunciator 2. Conference Bridge Konfigurasi Conference Bridge pada CUCM untuk memampukan baik konferensi ad hoc maupun MeetMe Conference: Conference Bridge Name Description Device pool Location CFB_***JKT Conference Bridge for *** Jakarta DP_***_JKT_SRST Loc_***Jakarta Tabel 5.28 Conference Bridge 3. Media Termination Point Konfigurasi Media Termination Point memampukan CUCM untuk meneruskan panggilan lewat gateway SIP atau H.323: Media Termination Point Name MTP_***JKT

20 153 Description Media Termination Point Server for *** Jakarta Device pool DP_***_JKT_SRST Tabel 5.29 Media Termination Point 4. Music On Hold Fitur Music On Hold pada CUCM menggunkan MoH Server yang menyediakan sumber audio musik tunggu untuk IP Phone. Berikut ini adalah konfigurasinya: MOH Audio Source File MOH Audio Source Name 01_Canon in D Canon in D Tabel 5.30 Music on Hold 5. Music On Hold Server Configuration MOH server merupakan sebuah software aplikasi yang menyediakan sumber audio untuk music on hold dan menghubungkan sumber audio tersebut kedalam jaringan. Music On Hold Server MOH_***JKT Name Description Music On Hold Server for *** Jakarta Device Pool DP_***_JKT_SRST Location Loc_***Jakarta Tabel 5.31 Music on Hold Server Configuration

21 Media Resource Group Berikut ini adalah konfigurasi Media Resource Group pada CUCM: Media Resource Group Information Name Description MRG_***JKT Media Resource Group for *** JKT Device for this Group Selected Media Resources ANN_***JKT (ANN) CFB_***JKT (CFB) MOH_***JKT (MOH) MTP_***JKT (MTP) Tabel 5.32 Media Resource Group 7. Media Resource Group List Berikut ini adalah konfigurasi Media Resource Group List pada CUCM: Name Selected Media Resource MRGL_***JKT MRG_***JKT Groups Tabel 5.33 Media Resource Group List

22 Evaluasi Untuk mengevaluasi hasil implementasi infrastruktur jaringan dan sistem IP Telephony yang dilakukan pada PT. XYZ, maka dilakukan analisis traffic jaringan dengan menggunakan tool analyzer. Berikut analisis traffic jaringannya: Gambar 5.1 Analis traffic pada server Gambar 5.2 Analis traffic pada voice

23 156 Berikut ini adalah hasil monitoring yang menunjukkan performance dan efektifitas komunikasi: Gambar 5.3 Monitoring jitter, packet loss dan latency pada voice gateway Gambar 5.4 Monitoring availability, response time, packet loss, cpu utilization, memory utilization pada voice gateway

24 157 Gambar 5.5 Monitoring Availability, response time, packet loss, cpu utilization, memory utilization pada Core Switch Gambar 5.6 Receive traffic pada keseluruhan interface di tiap device

25 158 Gambar 5.7 Sent Traffic pada keseluruhan interface di tiap device Selain menganalisis traffic pada sistem yang baru, dilakukan juga wawancara terhadap bagian keuangan untuk mengetahui biaya yang biasa dikeluarkan tiap bulannya untuk biaya maintenance PABX seperti penambahan line, konfigurasi, dan troubleshooting. Berikut ini adalah perbandingan kisaran biaya yang dikeluarkan: Biaya Maintenance per 3 bulan Penambahan Line dan PABX Rp Rp Sistem IP Telephony Tidak ada biaya, karena dilakukan oleh Staff IT perusahaan. Tidak ada biaya, karena Konfigurasi (per dilakukan oleh Staff IT

26 159 Panggilan) Troubleshooting Panggilan) (per perusahaan. Rp Rp Tabel 5.34 Perbandingan biaya PABX dan sistem IP Telephony Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada staf IT, telah diketahui jumlah frekuensi terhadap pemanggilan administrator khusus untuk melakukan penambahan line dan troubleshooting. Berikut ini adalah total biaya yang dikeluarkan per tahunnya. Biaya Maintenance per 3 bulan Penambahan Line dan Konfigurasi (rata-rata 3 panggilan per tahun) Troubleshooting (ratarata 3 panggilan per tahun) PABX Rp x 4 = Rp Rp x 3 = Rp Rp x 3 = Rp Sistem IP Telephony Tidak ada biaya, karena dilakukan oleh Staff IT perusahaan. Tidak ada biaya, karena dilakukan oleh Staff IT perusahaan. Rp x 3 = Rp Total Rp Rp Tabel 5.35 Perbandingan biaya PABX dan sistem IP Telephony yang PT XYZ keluarkan per tahunnya

27 160 Untuk mengetahui lebih dalam lagi permasalahan yang dialami PT. XYZ, dilakukan pula penyebaran kuisioner kepada 50 end user yang terdiri dari staf IT dan pegawai lainnya. Berikut hasil kuisioner: Seberapa seringkah Anda melakukan pengiriman data antar divisi? < >10 Gambar 5.8 Hasil kuisioner pertanyaan 1 Apakah Anda masih sering mengalami hambatan atau kegagalan saat pengiriman data? 3 pernah 47 tidak pernah Gambar 5.9 Hasil kuisioner pertanyaan 2

28 161 Seberapa seringkah Anda melakukan panggilan ke rekan kerja Anda setiap harinya? < >10 Gambar 5.10 Hasil kuisioner pertanyaan 3 Masih pernahkah Anda mengalami hambatan dalam melakukan panggilan yang disebabkan oleh line telepon penuh? 2 pernah 48 tidak pernah Gambar 5.11 Hasil kuisioner pertanyaan 4 Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menyesuaikan diri untuk berpindah dari telepon biasa ke IP Phone? < 1 minggu 1-2 minggu > 2 minggu Gambar 5.12 Hasil kuisioner pertanyaan 5

29 162 Apakah IP Phone dan fitur-fitur di dalamnya telah memenuhi requirement dan memberikan solusi dalam pemasalahan komunikasi dalam pekerjaan Anda? Ya Tidak Tidak merasa ada perbedaan Gambar 5.13 Hasil kuisioner pertanyaan 6 Berdasarkan hasil evalusi dari wawancara dan kuisioner yang sudah dilakukan, dapat ditemukan beberapa kelemahan dan keunggulan dari sistem yang diimplementasikan. Berikut keunggulan dan kelemahannya: Keunggulan : 1. Dengan implementasi infrastruktur jaringan yang baru, sudah jarang ditemukan kegagalan dalam pengiriman data dan melakukan panggilan. 2. Infrastruktur jaringan baru dan sistem IP Telephony yang diimplementasikan dapat lebih memudahkan kinerja dan menjadi solusi atas pemasalahan yang dihadapi PT. XYZ. 3. IP Phone menyediakan fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh telepon konvensional, yang akan memberikan efektifitas dan efisien dalam pekerjaan para staf. Kelemahan: 1. Para staf akan memerlukan training dan waktu untuk beradaptasi dengan IP Phone.

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INFRASTRUKTUR JARINGAN DAN SISTEM IP TELEPHONY PADA PT. XYZ

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INFRASTRUKTUR JARINGAN DAN SISTEM IP TELEPHONY PADA PT. XYZ ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INFRASTRUKTUR JARINGAN DAN SISTEM IP TELEPHONY PADA PT. XYZ SKRIPSI Oleh Rendy 1000850670 Suleman 1000876921 Paskalia Mariana 1000880332 Kelas / Kelompok : 07PET

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN 4.1 Rancangan Jaringan IP Telephony PT. XYZ 4.1.1 Multisite Centralized Processing Design Model Dengan topologi jaringan PT. XYZ yang telah dibahas pada bab 3, maka rancangan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

Langkah-langkah mengkonfigurasi Device Pool di Cisco Unified Communications Manager (CUCM)

Langkah-langkah mengkonfigurasi Device Pool di Cisco Unified Communications Manager (CUCM) Langkah-langkah mengkonfigurasi Device Pool di Cisco Unified Communications Manager (CUCM) Alkindi Hafidz Alkindi.h@outlook.com Editor : Mulyana Hasani (Aylumna@gmail.com) Romi Satria Wahono (romi@brainmatics.com)

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Tahap ini adalah tahapan untuk merancang jaringan VoIP yang akan diimplementasi di Altros, baik untuk infrastruktur jaringan, Call Manager, Unity Express, endpoint devices, hingga

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERSIAPAN KOMPONEN 4.1.1 PIRANTI KERAS 4.1.1.1 IP PHONE CISCO 6921 Gambar 4.1 IP Phone Cisco 6921 Spesifikasi IP Phone Cisco 6921 : - 2 Lines - 2 Ethernet Ports (Gigabit)

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. 4.1 Rancangan Jaringan IP Telephony pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. 4.1 Rancangan Jaringan IP Telephony pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN 4.1 Rancangan Jaringan IP Telephony pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap 4.1.1 Multisite with Centralized Call Processing Design Model Dengan topologi jaringan Bank Indonesia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI IP TELEPHONY PADA JARINGAN PT.LIPPO KARAWACI,TBK

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis) BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagimana fitur Tail End Hop Off (TEHO) pada Cisco IP Telephony mengoptimalisasi jaringan komputer yang

Lebih terperinci

Alkindi Hafidz. Lisensi Dokumen:

Alkindi Hafidz. Lisensi Dokumen: Mengintegrasikan VoIP dengan 3CX Menggunakan CUCM Alkindi Hafidz Alkindi.h@outlook.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncangkan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

Menghubungkan CUCM dengan PSTN Gateway

Menghubungkan CUCM dengan PSTN Gateway Menghubungkan CUCM dengan PSTN Gateway Alkindi Hafidz Alkindi.h@outlook.com Editor : Mulyana Hasani Aylumna@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi 2 Semester 6 PEMBIMBING : Amalia Eka R., ST. MT DISUSUN OLEH : Dwi Definta Oktavia Siswoyo NIM. 1241160069

Lebih terperinci

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR,

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, 199 4.3.3.2 Web Portal Bagi User Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR, Billing, dan Contact Us. User bisa memilih fitur yang ingin diakses melalui

Lebih terperinci

Alkindi Hafidz

Alkindi Hafidz Menggunakan Handphone bersistem operasi Android sebagai SIP-VoIP Client Alkindi Hafidz Alkindi.h@outlook.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save 293 Gambar 4.47 Setting Wireless Setup D-Link a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard b. Wireless Network Name = Indonesian Tower WiFi c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password

Lebih terperinci

Alkindi Hafidz. Lisensi Dokumen:

Alkindi Hafidz. Lisensi Dokumen: Membuat Call Center Sederhana Menggunakan Cisco IP Communicator Berbasis CUCM Alkindi Hafidz Alkindi.h@outlook.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Seminar Tugas Akhir 4 Juli 2011 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Oleh : NOVI NURUL AINI (2209105073) Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Pembuatan aplikasi sistem peminjaman barang internal berbasiskan IP Telephony ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) di PT. Nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi dan jaringan komputer telah berdampak sangat luas dalam bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang telekomunikasi

Lebih terperinci

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... i ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

Troubleshooting The Network

Troubleshooting The Network Troubleshooting The Network Documenting The Network PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI June 1, 2016 Authored by: Deantari Aji Troubleshooting The Network Documenting The Network Documenting The Network

Lebih terperinci

/28

/28 82 9. 192.168.1.208 192.168.1.223/28 Gambar 4.29 Konfigurasi IP EDP Setelah konfigurasi jaringan kabel yang menggunakan IP static di mikrotik, Lakukan konfigurasi VLAN di switch cisco 2950. Hal ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Materi I Monitoring Jaringan Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Monitoring performance dari jaringan Mengetahui status (up/down) service dari host yang kita monitor secara realtime dengan system alert/alarm

Lebih terperinci

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102 Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102 INDONESIA Daftar Isi Spesifikasi 1 Struktur Jaringan 1 Persiapan 1 Buat Extension 4 Buat Trunk 5 Buat Outbound Routes 6 Buat Inbound Routes 7 Konfigurasi SPA3102

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI VoIP yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya akan dirancang menggunakan Trixbox pada suatu jaringan WAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan, hardware,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mastersystem Infotama merupakan salah satu perusahaan System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN IP TELEPHONY DI JARINGAN KOMPUTER LOKAL KANTOR PUSAT PT. XYZ Abstrak

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perumusan Masalah Sistem telepon di perkantoran saat ini umumnya memakai PBX tradisional (PSTN) untuk telepon internalnya. Biasanya setiap ruangan ataupun divisi pada kantor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

OLIMPIADE KOMPUTER (OLKOM) STMIK BUMIGORA 2017 BIDANG LOMBA JARINGAN KOMPUTER

OLIMPIADE KOMPUTER (OLKOM) STMIK BUMIGORA 2017 BIDANG LOMBA JARINGAN KOMPUTER OLIMPIADE KOMPUTER (OLKOM) STMIK BUMIGORA 2017 BIDANG LOMBA JARINGAN KOMPUTER Diinformasikan bagi sekolah baik SMK/SMA/MA di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berencana mengikuti lomba bidang Jaringan Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI. Oleh

ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI. Oleh ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI Oleh Muchammad Ferdi 0900803345 Adi Kurniawan Yusro 0900829905 Kelas/Kelompok : 08PAT /8 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (Sugiharto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor traffic dalam jaringan, sehingga administrator dapat mengetahui keadaan

Lebih terperinci

Panduan Operasional Streaming

Panduan Operasional Streaming 1 Panduan Operasional Streaming STP Trisakti Archieves Streaming Solution Menggunakan Web UI RSS4000 : 1. Buka web browser. Masukkan Address : http://streaming.stptrisakti.net atau IP Address : 202.78.200.181

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya  , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi merupakan faktor penting dalam perkembangan bisnis dewasa ini. Salah satunya adalah alat komunikasi yang dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

Computer Telephony Integration

Computer Telephony Integration Computer Telephony Integration Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Topik Standarisasi CTI Fungsi CTI Komponen-komponen CTI Konfigurasi CTI Layanan CTI 1 Pendahuluan CTI (Computer Telephony Integration) Teknologi

Lebih terperinci

: POB-SJSK-013 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 01

: POB-SJSK-013 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 01 1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standardpengelolaan dan penggunaan VOIP IPB 1.2. Menetapkanstandardpenomoran VOIP IPB 1.3. Menetapkanproseduraktivasi dan instalasi VOIP IPB 2. RUANG LINGKUP 2.1. Prosedur operasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. conference berbasiskan unified communication adalah :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. conference berbasiskan unified communication adalah : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Persiapan Komponen 4.1.1 Piranti Keras Piranti keras yang digunakan untuk membangun jaringan video conference berbasiskan unified communication adalah : 1. Cisco Router

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer) .: BAB II :. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer) --- Modul TKJ 15 (hal 34-37) --- Sesi 1 Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri

Lebih terperinci

Nagios Sebagai Network Monitoring Software

Nagios Sebagai Network Monitoring Software Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Nagios Sebagai Network Monitoring Software 1. Pendahuluan Nagios adalah NMS open source yang dirancang khusus untuk memonitor host/managed device dan layanan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SERVER VOIP TRIXBOX MENGGUNAKAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) YANG DILENGKAPI DENGAN SISTEM MONITORING VQMANAGER

IMPLEMENTASI SERVER VOIP TRIXBOX MENGGUNAKAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) YANG DILENGKAPI DENGAN SISTEM MONITORING VQMANAGER IMPLEMENTASI SERVER VOIP TRIXBOX MENGGUNAKAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) YANG DILENGKAPI DENGAN SISTEM MONITORING VQMANAGER RIZALDY EKA JAYA 41511010060 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Pengenalan Software Sebelum Simulasi 4.1.1 Packet Tracer Uji coba dan simulasi dilakukan dengan menggunakan Packet Tracer v5.3.3. Berikut ini merupakan tampilan awal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang ini terus bermunculan dengan konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

lantai 2 Direktur dan Sales, lantai 3 diisi oleh Engineer. IP Phone dibutuhkan untuk

lantai 2 Direktur dan Sales, lantai 3 diisi oleh Engineer. IP Phone dibutuhkan untuk BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Altros Teknologi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT sebagai penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan IT Infrastruktur khususnya. Altros

Lebih terperinci

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014 INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER Politeknik Cilacap 2014 Apa itu Router?? Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun yang berbeda

Lebih terperinci

BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani

BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani The Symbol Hierarchy Troubles Process Build Exit INTERNETWORKING SYMBOLS HIERARCHICAL NETWORK DESIGN Backbone (Core) Layer Core Layer merupakan high-speed switching

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 92 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Dengan keterbatasan waktu, tempat, dan biaya yang ada, serta jaringan kantorkantor PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk yang berlokasi di Jakarta, Samarinda, Tanjung Harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengetahui parameter sistem seperti langkah langkah pengumpulan pergerakan penumpang dan konfigurasi sistem pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rancangan Layar Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone dibutuhkan sebuah aplikasi yang memiliki user interface agar mudah digunakan. Rancangan

Lebih terperinci

1. Tutorial Setting mail-server pada windows 2003 server

1. Tutorial Setting mail-server pada windows 2003 server 1. Tutorial Setting mail-server pada windows 2003 server Kali ini saya akan membahas bagaimana caranya membuat mail server pada Sistem Operasi Windows 2003 Server. Alasan saya Kenapa menggunakan Windows

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge Page 25 Modul 4 Mikrotik Router Wireless Mikrotik Hotspot IP Firewall NAT Bridge Jaringan tanpa kabel / Wireless Network merupakan jenis jaringan berdasarkan media komunikasi, memungkinkan Hardware jaringan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

SUPER WORKSHOP IT GOES TO SCHOOL UNTUK SISWA SE-SUMATERA UTARA

SUPER WORKSHOP IT GOES TO SCHOOL UNTUK SISWA SE-SUMATERA UTARA SUPER WORKSHOP IT GOES TO SCHOOL UNTUK SISWA SE-SUMATERA UTARA LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi IT sangatlah cepat, dan seiring dengan itu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut yang sifatnya

Lebih terperinci

1. Instalasi Oracle & Membuat Starter Database

1. Instalasi Oracle & Membuat Starter Database Page 1 of 17 1. Instalasi Oracle & Membuat Starter Database Pada bab ini akan kita bahas cara melakukan instalasi software Oracle dan membuat starter database dengan menggunakan Oracle Universal Installer

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. VLAN merupakan sebuah perangkat device virtual managemen (Software) yang perlu di konfigurasi secara logikal, sehingga bisa saling berkomunikasi sesuai dengan Group VLAN dan pada sub Network yang sama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh pesatnya teknologi informasi pada saat ini membuat ruang gerak suatu komunikasi menjadi lebih bebas dan fleksibel. Pada masa lampau suatu komunikasi biasa dilakukan

Lebih terperinci

Praktikum 2, DHCP ( Dynamic Host Control Protocol ) 1. Pengertian DHCP

Praktikum 2, DHCP ( Dynamic Host Control Protocol ) 1. Pengertian DHCP Praktikum 2, DHCP ( Dynamic Host Control Protocol ) 1. Pengertian DHCP DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol, merupakan salah satu mekanisme pemberian IP pada komputer host atau client secara otomatis.

Lebih terperinci

Jaringan Komputer - Jilid V

Jaringan Komputer - Jilid V Jaringan Komputer - Jilid V Transmission Control Protocol / Internet Protocol Rezar Muslim rezar@rezarmuslim.net .. the story continue.. ~ Network File System (NFS) : adalah protokol sistem file terdistribusi

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat dibutuhkan oleh banyak pihak seperti akses dari kantor cabang, para pekerja yang bekerja di luar kantor dan sering

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN. Oleh: Andrew Fiade, S.T., M.Kom. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

SIMULASI JARINGAN. Oleh: Andrew Fiade, S.T., M.Kom. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 SIMULASI JARINGAN Oleh: Andrew Fiade, S.T., M.Kom. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci