BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mastersystem Infotama merupakan salah satu perusahaan System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah bidang jaringan komputer. Di bidang jaringan komputer, PT. Mastersystem Infotama menawarkan produk dan jasa berupa analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan untuk sistem jaringan komputer. Dalam menjalankan operasi bisnis, PT. Mastersystem Infotama menjalin kerja sama dalam sistem partnership dengan beberapa vendor terkemuka di bidang jaringan, salah satunya contohnya adalah CISCO SYSTEMS, Inc. PT. Mastersystem Infotama membagi operasi bisnis jaringannya ke dalam empat kategori, yakni Network Integration, Collaboration, Data Center, dan Structured Cabling. Klien-klien PT. Mastersystem Infotama bergerak di bidang-bidang yang bervariasi seperti perbankan dan service provider. Berikut struktur organisasi PT. Mastersystem Infotama : Gambar 3.1: Struktur Organisasi PT. Mastersystem Infotama 34

2 35 Tugas dan wewenang divisi Implementation & Maintenance adalah : 1. Melakukan implementasi solusi yang dibuat oleh divisi Presales, 2. Memastikan operasional client berdasarkan solusi yang dibuat berjalan dengan baik, 3. Melakukan optimasi pada jaringan yang ada, 4. Melakukan proses maintenance dan troubleshooting terhadap masalah yang muncul. Tugas dan wewenang divisi Presales adalah : 1. Melakukan persiapan berdasarkan masalah yang dihadapi, 2. Melakukan perencanaan solusi untuk masalah yang ada berupa survei lapangan dan proposal, 3. Menawarkan produk yang terkait dengan desain solusi masalah, 4. Membuat perancangan desain terhadap solusi yang ditawarkan secara high-level dan low-level, 5. Melakukan presentasi untuk solusi yang diberikan, 6. Melakukan koordinasi dengan pihak client dan Implementation & Maintenance terkait dengan solusi yang ditawarkan. 1.2 Topologi dan Masalah Topologi jaringan yang sedang dipakai Topologi jaringan perusahaan pada penelitian ini terdiri atas 2 jaringan LAN yang terdapat pada kantor pusat (Head Quarter, HQ) dan kantor cabang (Branch) serta jaringan WAN yang menghubungkan antara kantor pusat dan

3 36 kantor cabang. Jaringan LAN pada kantor HQ dan kantor Branch menyediakan komunikasi data bagi pengguna di masing-masing kantor sedangkan jaringan WAN menyediakan komunikasi data yang berasal dari jaringan LAN HQ ke Branch dan sebaliknya. Topologi jaringan yang digunakan pada jaringan LAN di Branch dan kantor pusat adalah topologi jaringan hierarchical. Kantor pusat terdiri dari modul campus untuk user di kantor pusat dan modul data center untuk server-server yang digunakan oleh perusahaan. Modul campus pada perusahaan terdiri dari core layer yaitu switch CISCO catalyst 6506 dan access layer yaitu komputer user. Kantor Branch merupakan modul branch. Jaringan LAN kantor HQ menyediakan komunikasi data servers yang menjalankan beberapa aplikasi bagi user seperti SAP, messaging (Zimbra), proxy server, dan aplikasi internal berbasis HTTP dan TCP. Jaringan LAN kantor Branch menghubungkan komunikasi data internal pengguna jaringan LAN di kantor Branch dan komunikasi data eksternal pengguna ke jaringan LAN di kantor HQ, terutama untuk koneksi ke data servers di kantor HQ. Jaringan WAN yang disewa untuk menghubungkan kedua kantor adalah jaringan Metro Ethernet Telkom dengan bandwidth sebesar 2 Mbps.

4 37 Gambar 3.2: Topologi jaringan LAN dan WAN yang sedang berjalan Berikut addressing jaringan yang digunakan pada topologi : Tabel 3.1 IP Addressing yang digunakan saat ini Bagian Hardware IP Address VLAN HQ Router Cisco /16 2 Switch Catalyst 6506 Cisco /16 2 Branch Router Cisco /16 16 Switch Catalyst 2950 Cisco / Perangkat jaringan yang sedang dipakai End Users dan servers yang terdapat pada jaringan LAN HQ dan Branch dihubungkan menggunakan perangkat switch yang berlokasi pada masingmasing kantor sedangkan hubungan antara jaringan LAN HQ dan Branch

5 menggunakan perangkat router melalui jaringan WAN. Berikut list perangkat yang digunakan : Tabel 3.2 Daftar Perangkat yang digunakan saat ini Bagian Hardware type IOS Software version HQ Router Cisco 3845 Cisco IOS Software, 3800 Software (C3845-ADVENTERPRISEK9-M), Version 15.1(4)M5, RELEASE SOFTWARE (fc1) Switch Cisco Catalyst 6506 IOS (tm) MSFC2 Software (C6MSFC2-PSV-M), Version 12.1(20)E2, EARLY DEPLOYMENT RELEASE SOFTWARE (fc1) 38 Branch Router Cisco 1841 Cisco IOS Software, 1841 Software (C1841-IPBASE-M), Version 15.0(1)M4, RELEASE SOFTWARE (fc1) Switch Cisco Catalyst 2950 IOS (tm) C2950 Software (C2950- I6Q4L2-M), Version 12.1(13)EA1, RELEASE SOFTWARE (fc1) Masalah yang dihadapi Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan yaitu pertukaran data antara kantor HQ dan kantor Branch yang tidak memuaskan bagi para pengguna terutama pengguna kantor Branch karena masalah latency dan bandwidth di jalur WAN. Operasional perusahaan yang sudah terintegrasi dengan bidang IT mengharuskan karyawan atau users di kantor Branch untuk selalu mengakses

6 servers yang terletak di kantor HQ melalui jaringan WAN. Jaringan WAN memiliki beberapa tantangan yang menyebabkan permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya produktifitas users di kantor Branch. Salah satunya adalah latency jaringan WAN yang tinggi sehingga menyebabkan response time yang cukup lama bagi aplikasi pengguna di kantor Branch. Hal ini mengakibatkan users harus menunggu dalam waktu yang tidak singkat sewaktu aplikasi mengakses data servers di kantor HQ. Berikut data response time beberapa aplikasi yang menjadi permasalahan di penelitian: Tabel 3.3 Response Time untuk aplikasi yang melewati jalur WAN No Deskripsi Response Time (minute'second milisecond) 1 Aplikasi 1 Home 0'1"05 Login 0'1"01 open menu 0'1"02 Permintaan input baris ke-1 0'1"18 Permintaan input baris ke-2 0'12"30 permintaan input baris ke-3 0'30"00 permintaan input baris ke-4 0'36"10 2 Aplikasi 2 Home 0'47 03 Login 2'05 60 MMR worksheet group accounting 0'16''70 WPL support_combine 0'16''00 WPL support_feed 0'11"03 print view excel form 0'7'' Send (attachment 2,7Mb) / 0'6 78 Upload Receive (attachment 2,7Mb) 0'11''01 / Download 39 Tantangan lainnya adalah pemakaian bandwidth yang besar di jalur WAN oleh berbagai aplikasi yang digunakan perusahaan seperti SAP, , proxy,

7 40 dan aplikasi internal lainnya. Aplikasi SAP merupakan aplikasi utama yang memegang peranan penting terhadap operasional perusahaan sehari-hari sehingga jika pengiriman data dari dan ke aplikasi SAP terhambat akan membuat proses bisnis perusahaan menjadi terhambat. Berbagai aplikasi tersebut melakukan komunikasi data melalui satu jalur WAN yang sama, akibatnya aplikasi utama yaitu SAP harus berbagi bandwidth dengan aplikasi lainnya. Masalah tersebut menjadi semakin kritis sewaktu jalur WAN yang digunakan mengalami kepadatan karena traffic data yang tinggi dari berbagai aplikasi tersebut. Berikut data total pemakaian bandwidth yang diukur dari pemakaian sehari-hari aplikasi kantor branch ke kantor HQ dalam durasi 2 minggu yaitu tanggal 1 November 2012 hingga 14 November 2012 yang diambil menggunakan aplikasi Central Manager: Gambar 3.3: Grafik perbandingan pemakaian bandwidth per aplikasi

8 Pada gambar 3.3 Grafik perbandingan pemakaian bandwidth per aplikasi dapat dilihat bahwa aplikasi SAP yang merupakan aplikasi utama perusahaan harus berbagi bandwidth dengan aplikasi Proxy (28% dari total pemakaian bandwidth) dan aplikasi (31% dari total pemakaian bandwidth) Tabel 3.4 Total pemakaian bandwidth per aplikasi selama 2 minggu (1 November November 2012) 41 Nama Aplikasi Aplikasi 1 Aplikasi 2 Proxy Int. SAP Other SAP Web Pemakaian Bandwitdh 5.27 MB MB 3.77 GB MB GB 1.32 GB 3.11 GB MB 1.3 Alternatif Pemecahan Masalah Masalah yang dihadapi pada penelitian ini dapat dipecahkan dengan 3 alternatif solusi di bawah ini. 1. Penggunaan server lokal di setiap Branch Jaringan yang sedang digunakan saat ini mengharuskan setiap user Branch melakukan akses untuk data aplikasi di server kantor HQ. Hal ini menyebabkan permasalahan seperti yang disebutkan diatas. Salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan mengimplementasikan server lokal di setiap

9 42 kantor Branch sehingga akses data aplikasi oleh user dilakukan secara lokal tanpa harus melewati WAN ke kantor HQ. Pada penggunaan server secara lokal terdapat tantangan utama yang harus dihadapi yaitu kompleksitas mekanisme untuk sinkronisasi data di server lokal dan servers di kantor pusat. Berikut rancangan untuk topologi penggunaan server lokal di kantor branch: Gambar 3.4: Rancangan server lokal 2. Penggunaan CISCO WAAS Alternatif lainnya yang dapat digunakan yaitu implementasi CISCO WAAS. CISCO WAAS merupakan salah satu produk dari CISCO yang mengoptimasi akses data aplikasi server dari HQ ke Branch dan sebaliknya melalui jalur WAN. Optimasi WAN pada CISCO WAAS meliputi data compression dan traffic flow optimation sehingga mempercepat response time dan mengurangi pemakaian bandwidth yang digunakan.

10 43 CISCO WAAS bekerja dengan cara bertindak sebagai jembatan antara users di kantor Branch ke kantor HQ yang akan melewati jalur WAN dan sebaliknya. Implementasi CISCO WAAS dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu : - Metode Inline Aplikasi CISCO WAAS pada metode ini diimplementasikan dengan memasang WAAS Appliance pada jalur komunikasi data antara user dan gateway. Metode Inline merupakan metode implementasi yang paling simpel. Berikut rancangan untuk topologi menggunakan WAAS Appliance secara inline: Gambar 3.5: Rancangan CISCO WAAS inline Jalur komunikasi data yang dilalui untuk data yang berasal dari Branch menuju kantor HQ: 1) Data dari users yang memasuki switch akan diteruskan ke Branch WAVE.

11 44 2) Data yang memasuki Branch WAVE akan dilalukan pengecekan sesuai rules yang terdapat pada WAAS Appliance untuk menentukan optimasi dilakukan atau tidak dilakukan terhadap data bersangkutan. Data yang dioptimasi akan diproses oleh WAAS Appliance sebelum diteruskan ke Branch router. Data yang tidak dioptimasi akan langsung diteruskan ke Branch router. 3) Data yang sampai pada Branch router akan dilakukan proses routing menuju jalur WAN. 4) Data melewati jalur WAN menuju HQ router dan diteruskan ke HQ WAVE. 5) Data yang memasuki HQ WAVE akan menginisialisasi terbentuknya koneksi yang dioptimasi antara Branch WAVE dan HQ WAVE sehingga data berikutnya akan melewati koneksi tersebut. 6) Data diteruskan ke servers tujuan. - Metode WCCPv2 Aplikasi CISCO WAAS pada metode ini diimplementasikan dengan memasang WAAS Appliance sebagai device tambahan pada subnet jaringan yang ada. Metode ini menggunakan teknologi WCCPv2 untuk melakukan data redirection dari jalur yang seharusnya menuju ke WAAS Appliance sebelum diteruskan ke WAN. Tantangan pada metode WCCP adalah compatibility antara dukungan WCCP pada perangkat-perangkat yang telah ada.

12 Berikut rancangan untuk topologi menggunakan WAAS Appliance dengan metode redirection WCCP: 45 Gambar 3.6: Rancangan CISCO WAAS WCCP Jalur komunikasi data yang dilalui untuk data yang berasal dari Branch menuju kantor HQ: 1) Data dari users yang memasuki switch akan diteruskan ke Branch router. 2) Data yang memasuki Branch router akan dilakukan redirection menuju Branch WAVE oleh WCCPv2. 3) Data yang memasuki Branch WAVE akan dilalukan pengecekan sesuai rules yang terdapat pada WAAS Appliance untuk menentukan optimasi dilakukan atau tidak dilakukan terhadap data bersangkutan. Data yang dioptimasi akan diproses oleh WAAS Appliance sebelum diteruskan ke Branch router. Data yang tidak dioptimasi akan langsung diteruskan ke Branch router.

13 46 4) Data yang sampai pada Branch router akan dilakukan proses routing menuju jalur WAN. 5) Data melewati jalur WAN menuju HQ router dan dilakukan redirect ke HQ WAVE. 6) Data memasuki HQ Switch dan diteruskan ke HQ WAVE. 7) Data yang memasuki HQ WAVE akan menginisialisasi terbentuknya koneksi yang dioptimasi antara Branch WAVE dan HQ WAVE sehingga data berikutnya akan melewati koneksi tersebut. 8) Data diteruskan ke servers tujuan. 1.4 Usulan Pemecahan Masalah Berdasarkan alternatif-alternatif yang telah disebutkan diatas, maka alternatif yang digunakan pada penelitian ini adalah penggunaan CISCO WAAS dengan metode WCCP. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan alternatif yang dipilih yaitu : 1. Pemecahan masalah dengan alternatif mengimplementasikan server lokal memiliki hambatan dalam beberapa hal berikut : - Mekanisme tambahan pada sisi sistem server untuk melakukan sinkronisasi data aplikasi server lokal di Branch dan server di HQ. - Proses sinkronisasi antara setiap server lokal di Branch dan server di HQ membutuhkan bandwidth yang besar dan dapat menyebabkan traffic bottleneck di HQ. 2. CISCO WAAS beroperasi secara transparan bagi users dan perangkat jaringan yang lain sehingga dalam implementasi CISCO WAAS tidak perlu

14 47 mengkonfigurasi ulang perangkat lain dengan adanya penambahan CISCO WAAS. 3. Penggunaan CISCO WAAS dengan metode WCCP pada penelitian ini dipilih karena dengan metode WCCP sewaktu diimplementasikan tidak menimbulkan downtime sehingga operasional jaringan yang sedang berjalan tidak terganggu. Hal ini dicapai karena penambahan WAAS Appliance dilakukan di luar jalur komunikasi data dan konfigurasi tambahan pada router untuk WCCP yang hanya melakukan traffic redirection ke WAAS Appliance sebelum di-routing ke jalur WAN. Perangkat yang sedang digunakan juga mendukung implementasi dengan metode WCCP. Sementara itu implementasi dengan menggunakan metode inline menyebabkan downtime karena saat implementasi memerlukan penambahan WAAS Appliance di tengah-tengah jalur komunikasi data antara user dan gateway. Selain itu, apabila WAAS Appliance mengalami kerusakan baik dari sisi software dan hardware akan menyebabkan pula gangguan terhadap akses data aplikasi server yang melaluinya. Perangkat WAAS yang digunakan pada penelitian adalah WAAS Appliance. Tipe-tipe WAAS Appliance yang digunakan pada penelitian: 1. WAAS Appliance tipe 274 digunakan sebagai WAAS Central Manager yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan manajemen dari WAAS Appliance yang terdapat di kantor HQ dan kantor Branch. WAVE-274 memiliki spesifikasi sebagai berikut : - Memori RAM awal sebesar 3GB. - Dengan RAM sebesar 3GB dapat mengoptimasi sebanyak 200 koneksi TCP dan bandwidth maksimal sebesar 2 Mbps.

15 48-1 buah HDD sebesar 250GB. - Central Manager mendukung hingga 125 managed device WAAS. - Interface : 1 x 10/100/1000 BASE-T. - Fisikal Desktop. - Dimensi ( Tinggi x panjang x lebar ) : 100 mm x 340 mm x 380 mm. Gambar 3.7: WAAS Appliance WAAS Appliance tipe 7541 digunakan sebagai WAAS Application Accelerator di kantor HQ yang berfungsi sebagai WAN optimizer dan application accelerator pada kantor HQ yang melayani optimasi WAN dari dan ke kantor Branch. WAVE-7541 memiliki spesifikasi sebagai berikut : - Memori RAM awal sebesar 24GB. - Dengan RAM sebesar 24GB dapat mengoptimasi sebanyak koneksi TCP dan bandwidth maksimal sebesar 500 Mbps. - 6 buah HDD sebesar 450GB dengan kemampuan RAID 5. - Interface : 2 x 10/100/1000 BASE-T. - Fisikal 2RU. - Dimensi ( Tinggi x panjang x lebar ) : 87 mm x 429 mm x 632 mm.

16 49 Gambar 3.8: WAAS Appliance WAAS Appliance tipe 594 digunakan sebagai WAAS Application Accelerator yang berfungsi sebagai WAN optimizer dan application accelerator pada kantor Branch yang melayani optimasi WAN dari dan ke kantor HQ. WAVE-594 memiliki spesifikasi sebagai berikut : - Memori RAM awal sebesar 8GB dan dapat ditambah menjadi 12GB - Dengan RAM sebesar 8GB dapat mengoptimasi sebanyak 750 koneksi TCP dan bandwidth maksimal sebesar 50 Mbps. - Dengan RAM sebesar 12GB dapat mengoptimasi sebanyak 1300 koneksi TCP dan bandwidth maksimal sebesar 100 Mbps. - 1 buah HDD sebesar 500GB dengan opsi penambahan 1 buah HDD sebesar 500GB untuk mirroring. - Interface : 2 x 10/100/1000 BASE-T. - Fisikal 1RU. - Dimensi ( Tinggi x panjang x lebar ) : 42 mm x 429 mm x 516 mm. Gambar 3.9: WAAS Appliance 594

17 50 Berikut rancangan topologi baru secara fisikal untuk penelitian ini : Gambar 3.10: Rancangan jaringan secara fisikal Mengikuti rekomendasi terbaik dari CISCO yaitu penempatan WAAS yang terbaik adalah di WAN Edge atau di campus switch, penempatan WAAS di kantor HQ diletakkan di HQ Switch dan penempatan WAAS di kantor Branch diletakkan di Branch Switch. Branch WAVE dihubungkan menggunakan port GigabitEthernet 1/0 ke port GigabitEthernet 0/1 Branch Switch. HQ Wave menggunakan port GigabitEthernet 1/0 ke port GigabitEthernet 6/39 HQ Switch. Central Manager menggunakan port GigabitEthernet 1/0 ke port GigabitEthernet 6/38. Penggunaan IP Address pada WAAS mengikuti subnet yang sama dengan jaringan existing untuk mengurangi kompleksitas konfigurasi WCCP. Berikut tabel penggunaan alamat IP untuk WAAS Appliance beserta nomor VLAN yang digunakan untuk WAAS Appliance yang diimplementasikan.

18 51 Tabel 3.5 Tabel IP Address WAAS Appliance Bagian Hardware IP Address VLAN HQ HQ WAVE /16 2 HQ Central Manager WAVE /16 2 Branch Branch WAVE /16 16 HQ WAVE-7541 menggunakan alamat IP dengan subnet mask 16 dan keanggotaan VLAN nomor 2. HQ Central Manager WAVE-274 menggunakan alamat IP dengan subnet mask 16 dan keanggotaan VLAN 2. HQ WAVE-7541 dan HQ Central Manager WAVE-274 memiliki IP Default Gateway di router dengan alamat ip Branch WAVE-594 menggunakan alamat IP dengan subnet mask 16 dan keanggotaan VLAN 16. Branch WAVE-594 memiliki IP Default Gateway di router dengan alamat ip

ANALISIS DAN PENINGKATAN KINERJA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN WAN OPTIMIZER

ANALISIS DAN PENINGKATAN KINERJA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN WAN OPTIMIZER ANALISIS DAN PENINGKATAN KINERJA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN WAN OPTIMIZER Albert Hernando Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia David Christian Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum implementasi, yaitu:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum implementasi, yaitu: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 1.1 Implementasi Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum implementasi, yaitu: 1. Setiap WAAS Appliance membutuhkan minimal 1 IP Address. 2. Pastikan perangkat router yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini, penggunaan jaringan komputer sudah menjadi hal yang sangat penting. Jaringan tidak lagi sebatas menghubungkan

Lebih terperinci

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa Razaq Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bagian metodologi ini akan dibahas semua proses yang dilalui dalam membangun jaringan Virtual Private Network (VPN). Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : 1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan atau digunakandalam pembuatan rancangan jaringan yang diusulkan agar dapat berjalan.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kebutuhan akan pemanfaatan jaringan komputer merupakan hal yang penting. Peningkatan kebutuhan jaringan komputer dipengaruhi oleh terjadinya era

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

Troubleshooting The Network

Troubleshooting The Network Troubleshooting The Network Documenting The Network PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI June 1, 2016 Authored by: Deantari Aji Troubleshooting The Network Documenting The Network Documenting The Network

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf : Kelompok 4 Iin Windarti (9) Janarto Dwi P (12) Tio Adistiyawan (29) Tomi Kurniawan (30) Kelas : XII TKJ A Dedicated Router Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hendra Wijaya, Belajar sendiri Cisco Router, Elex Media Komputindo, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hendra Wijaya, Belajar sendiri Cisco Router, Elex Media Komputindo, Jakarta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kebutuhan akan pemanfaatan jaringan komputer merupakan hal yang penting. Peningkatan kebutuhan jaringan komputer dipengaruhi oleh terjadinya era

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memvirtualisasikan server sehingga dengannya aplikasi-aplikasi dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memvirtualisasikan server sehingga dengannya aplikasi-aplikasi dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung 3.1.1 Software a. vsphere Hypervisor VMware vsphere Hypervisor adalah hypervisor bare-metal gratis yang memvirtualisasikan server sehingga dengannya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar

Lebih terperinci

BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani

BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani The Symbol Hierarchy Troubles Process Build Exit INTERNETWORKING SYMBOLS HIERARCHICAL NETWORK DESIGN Backbone (Core) Layer Core Layer merupakan high-speed switching

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. contoh end device adalah personal computer, notebook, server, printer, IP

BAB 2 LANDASAN TEORI. contoh end device adalah personal computer, notebook, server, printer, IP BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Perangkat Jaringan Di dalam jaringan komputer, ada 2 istilah untuk perangkat-perangkat yang digunakan, yaitu end device dan intermediary device. End device merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN. BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Pemilihan Jenis VLAN Setelah melihat kondisi jaringan di kantor pusat PT Lion Super Indo, maka kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Pengenalan Software Sebelum Simulasi 4.1.1 Packet Tracer Uji coba dan simulasi dilakukan dengan menggunakan Packet Tracer v5.3.3. Berikut ini merupakan tampilan awal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET Nurdiansyah. Z Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ansyah_nrd@yahoo.com Frans Effendi Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer merupakan salah satu infrastruktur yang harus ada pada sebuah perusahaan. Baik perusahaan skala kecil, menengah, hingga yang besar membutuhkan jaringan

Lebih terperinci

Skenario: Rumah Sakit Sehat Selamanya

Skenario: Rumah Sakit Sehat Selamanya Studi Kasus Desain Jaringan 1 Skenario: Rumah Sakit Sehat Selamanya Bapak SBY (Saya Bukan Yahudi), Direktur TI Rumah Sakit Sehat Selamanya, bertanggung jawab sebagai pengelola jaringan. Pak SBY telah meminta

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara BAB 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Persiapan Simulasi Dikarenakan untuk mengimplementasikan sistem jaringan VPN dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara langsung ke dalam sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PEMANTAUAN JARINGAN BERBASIS TCP / IP DENGAN APLIKASI FLOWSCAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PEMANTAUAN JARINGAN BERBASIS TCP / IP DENGAN APLIKASI FLOWSCAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 PEMANTAUAN JARINGAN BERBASIS TCP / IP DENGAN APLIKASI FLOWSCAN Stephanie Angela 0600611585

Lebih terperinci

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service L1 Lampiran A : Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service Provider (ISP) Kingkongznet untuk mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan. Berikut

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, maka semakin dipandang perlu pula tersedianya informasi yang cepat, tepat dan akurat di berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang jarak dekat ataupun jarak jauh. Namun dewasa ini jaringan telah menjadi produk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang jarak dekat ataupun jarak jauh. Namun dewasa ini jaringan telah menjadi produk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia komputer telah mengalami perkembangan yang pesat. Adapun cakupannya juga meliputi jaringan yang digunakan sebagai penghubung antar komputer yang jarak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan PT. Smailling

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012).

Lebih terperinci

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN Feature Mengatur download dan upload computer lain untuk data trafik. Prioritas bagi computer atau beberapa computer untuk mengaccess data pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu : 1. Merancang dua topologi jaringan, yaitu topologi jaringan

Lebih terperinci

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5 I. Pengantar Cisco Packet Tracer merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Cisco Company, bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan komputer dan untuk melakukan monitoring

Lebih terperinci

Konsep Virtual LAN (VLAN)

Konsep Virtual LAN (VLAN) Konsep Virtual LAN (VLAN) Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM 62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar

Lebih terperinci

DESIGN JARINGAN KOMPUTER KEDAI JAMU BERAS KENCUR

DESIGN JARINGAN KOMPUTER KEDAI JAMU BERAS KENCUR DESIGN JARINGAN KOMPUTER KEDAI JAMU BERAS KENCUR Ratna Kafita Dewi 1), Charla Nadira Caidhani 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, STKIP PGRI Tulungagung Jl.Mayor Sujadi TimUR No.7 Tulungagung

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum. Penggunaan teknologi komputer mengalami perkembangan begitu pesat. Pada awal mulanya teknologi komputer diciptakan bertujuan untuk membantu manusia dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan 115 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah diusulkan, maka penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Firdaus Aditya (L2F 007 031) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER LABORATORIUM TELEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi (Diagram alir kerangka berpikir) Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi (Diagram alir kerangka berpikir) Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi (Diagram alir kerangka berpikir) Gambar 3.1 Metodologi Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data dan informasi untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem jaringan yang

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. jaringan ke jaringan lain. Semua paket melewati firewall dan tidak ada paket yang keluar

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. jaringan ke jaringan lain. Semua paket melewati firewall dan tidak ada paket yang keluar BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Firewall adalah titik tunggal masuk dan keluar jaringan yang aman. Di dalam sebuah jaringan, firewall dimaksudkan untuk menghentikan lalu lintas tidak sah dari satu jaringan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Cisco Catalyst TC 24 Port

Gambar 4.1 Cisco Catalyst TC 24 Port BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Jaringan Topologi rancangan jaringan yang baru membutuhkan 2 buah switch dan 1 buah router Cisco diantaranya, yaitu: Cisco Catalyst 2960-24TC 24 port 10/100 Gambar

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LAN PADA PT. TASPEN KANTOR CABANG BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PBR DAN QOS

OPTIMALISASI LAN PADA PT. TASPEN KANTOR CABANG BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PBR DAN QOS OPTIMALISASI LAN PADA PT. TASPEN KANTOR CABANG BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PBR DAN QOS Kevin Aditya, Gilang Kurnia Ramadhan, Gideon Suryanto, Rudi Tjiptadi Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya no. 27 Jakarta

Lebih terperinci

Router Devices & Configuration

Router Devices & Configuration Modul 18: Overview Router pada dasarnya sama halnya dengan PC. Komponen-komponen internal router hampir sama dengan PC dan router juga membutuhkan operating system untuk menjalankan aplikasinya, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebuah sistem jaringan, baik itu skala kecil maupun besar, memerlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router. Perangkat router ini menentukan titik jaringan

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel Modul 12 Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel 12.1 Tujuan - Mengetahui cara membangun wired network - Mengetahui cara membangun wireless network - Mengetahui cara interkoneksi antara jaringan

Lebih terperinci