Pendidikan Keaksaraan Dasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendidikan Keaksaraan Dasar"

Transkripsi

1

2 Pendidikan Keaksaraan Dasar i

3 KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 5, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif, adil dan bermutu, serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Tujuan tersebut untuk menyelesaikan agenda Pendidikan Untuk Semua (PUS) dan Millenium Development Goals (MDGs), serta menjawab sebagai tantangan nasional. Kesepakatan yang dibuat ini lebih dikenal dengan Agenda Pendidikan 3 Agenda Pendidikan 3 disusun berdasarkan prinsip bahwa pendidikan merupakan komoditi masyarakat, hak azasi manusia, dan dasar penjaminan hak-hak lainnya. Secara lebih tegas, Agenda pendidikan 3 memuat komitmen untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Hal ini termasuk penjaminan kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan, serta memberikan mereka berbagai kesempatan pembelajaran, pendidikan dan pelatihan. Sejalan dengan Agenda Pendidikan 3, layanan pendidikan masyarakat memegang peran strategis dan penting. Hal ini disebabkan karena secara nasional masih terdapat sebesar 3,86% atau penduduk usia 5-69 tahun buta aksara, dua pertiga di antaranya adalah perempuan (PDSP, Kemdikbud,4) Agar dapat menjangkau seluruh sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat berupaya memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan masyarakat melalui keragaman layanan program, seperti pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan minat dan budaya baca, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, dan penataan kelembagaan. ii Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar iii

4 Saya menyambut baik diterbitkannya panduan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan, bahan ajar, dan perangkat belajar lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat. Jakarta, Juli 5 Direktur Jenderal Ir. Harris Iskandar, Ph.D. NIP KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Agenda pendidikan tahun 3, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Termasuk penjamin kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan fungsional yang relevan dan diakui serta memberikan mereka berbagai kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa. Sejalan dengan itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, memperluas berbagai layanan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas masyarakat dikemas dalam berbagai program antara lain pendidikan keaksaraan, peningkatan budaya baca masyarakat, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup perempuan,dan pendidikan berkelanjutan. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan keaksaraan dan kesetaraan maka perlu di rumuskan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat pembelajaran lainnya sebagai acuan di lapangan. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut yang telah disusun dengan kesungguhan, dan keikhlasan dapat bermanfaat untuk kita semua, semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayahnya kepada kita semua, Amin. Jakarta, Juli 5 Direktur Dr. Erman Syamsuddin NIP iv Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar v

5 DAFTAR ISI Kata Sambutan... iii Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Alur Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar... viii BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Dasar Hukum... C. Tujuan, Manfaat dan Dampak... D. Pengertian... 3 BAB II PENILAIAN AKHIR DAN TIM PELAKSANA PENILAIAN AKHIR. 4 A. Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan... 4 B. Tim Pelaksana Penilaian Akhir... 6 BAB III PROSEDUR DAN INSTRUMEN PENILAIAN AKHR... 7 A. Prosedur Penilaian Akhir... 7 B. Penyusunan Instrumen Penilaian Akhir... 9 C. Pedoman Penghitungan Nilai... D. Kriteria Nilai... BAB IV KRITERIA KELULUSAN, PROSEDUR, DAN MEKANISME PENERBITAN SUKMA... 3 A. Kriteria Kelulusan... 3 B. Prosedur Penerbitan SUKMA... 3 C. Mekanisme Penerbitan SUKMA... 6 D. Monitoring dan Evaluasi... 7 E. Pelaporan... 7 F. Tindak Lanjut... 8 G. Kriteria Keberhasilan... 8 BAB V PENUTUP... 9 DAFTAR LAMPIRAN... Lampiran. Format Usulan Calon Peserta Penilaian Akhir... Lampiran. Format Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Akhir... Lampiran 3. Lembar Pernyataan Keabsahan Hasil Penilaian Akhir... Lampiran 4. Surat Permohonan Blangko dan Nomor Seri SUKMA... 3 Lampiran 5. Contoh Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Akhir... 4 Lampiran 6. Contoh Instrumen Penilaian Akhir... 6 Lampiran 7. Contoh Pedoman Penskoran... 3 Lampiran 8.Contoh Penghitungan Nilai Akhir vi Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar vii

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya, khususnya pembelajaran. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Direktorat Disdik Provinsi Disdik Kab/Kota Penyelenggara Keaksaraan Dasar Menetapkan dalam bentuk SK dan mengorientasi tim pelaksana penilaian akhir y gg Persiapan Pelaksanaan Tindak Lanjut Menyediakan panduan penilaian akhir dan Blangko SUKMA Menyosialisasikan panduan penilaian akhir Menyusun dan menggandakan instrumen penilaian akhir Mengusulkan calon tim pelaksana penilaian akhir (pendidik dan tenaga kependidikan). Mengusulkan calon peserta penilaian akhir. Mengusulkan waktu dan tempat pelaksanaan penilaian akhir. Monitoring pelaksanaan penilaian akhir Melaksanakan penilaian akhir. Mengolah hasil penilaian akhir. Menetapkan tingkat kelulusan Mencetak atau mengajukan blangko SUKMA Mengajukan nomor seri SUKMA ke Direktorat Memfasilisitasi tempat pelaksanaan penilaian akhir Mendistribusikan blangko dan nomor seri SUKMA sesuai ajuan, dan menerima laporan hasil penilaian akhir Mengisi nilai kompetensi membaca, menulis, dan berhitung Legalisasi halaman depan SUKMA Mendistribusikan SUKMA ke penyelenggara program Menyusun laporan hasil penilaian akhir. Menyampaikan laporan hasil penilaian akhir ke Dinas Kab/Kota/Provinsi dan Direktorat Mengisi deskripsi nilai sikap dan legalisasi halaman belakang SUKMA Mendistribusikan SUKMA kepada peserta didik. Penilaian dalam pendidikan keaksaraan dasar dilaksanakan secara periodik oleh pendidik melalui penilaian formatif untuk mengetahui tingkat capaian hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung, dan untuk melaksanakan penilaian akhir dalam rangka pencapaian SKL, pemerintah daerah kabupaten/ kota wajib membentuk tim pelaksana ujian akhir yang bertugas menyusun instrumen, melaksanakan, dan menetapkan tingkat kelulusan peserta didik pendidikan keaksaraan dasar. Penegasan tersebut termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 86 Tahun 4 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. Penilaian akhir dalam pendidikan keaksaraan dasar dilakukan setelah peserta didik tuntas belajar dan selesai mengikuti proses pembelajaran. Penilaian akhir dalam pendidikan keaksaraan dasar, antara lain bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi keaksaraan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran selama minimal 4 jam pelajaran. Penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang hasil belajar peserta didik yang harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan tentang peserta didik yang berhak untuk memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA). Panduan ini khusus berisi informasi berkenaan dengan mekanisme penyelenggaraan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar, dari mulai membentuk tim pelaksana ujian akhir sampai dengan pengajuan dan distribusi SUKMA. Keberadaan panduan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya penyelenggaraan penilaian akhir pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar yang objektif, sistematis, akuntabel, dan edukatif. Alur Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar viii Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar

7 B. Dasar Hukum. Undang-Undang Nomor Tahun 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 3 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 3 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 5 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 6 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA). 5. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 5 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Tahun 7 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 3 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal. 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 86 Tahun 4 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. C. Tujuan, Manfaat, dan Dampak. Tujuan Tujuan panduan ini untuk menjadi acuan: a. Dinas Kabupaten/Kota dalam mempersiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan menindaklanjuti penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar. b. Tim pelaksana ujian akhir dalam merencanakan, mengembangkan instrumen, melaksanakan, dan menetapkan kelulusan peserta didik program pendidikan keaksaraan dasar. Manfaat a. Tim pelaksana ujian dapat menyusun instrumen, melaksanakan dan menetapkan tingkat kelulusan peserta didik pendidikan keaksaraan dasar secara baik dan sesuai ketentuan. b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mempersiapkan dan memberikan dukungan terhadap penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar secara optimal dan berkualitas. 3. Dampak a. Terciptanya penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar yang objektif, sistematis, akuntabel, dan edukatif. b. Hasil penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar dapat berkontribusi terhadap validitas data jumlah warga negara yang telah melek aksara. c. Terciptanya program pendidikan keaksaraan dasar yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program Wajar Dikdas 9 tahun. D. Pengertian. Pendidikan keaksaraan dasar adalah layanan pendidikan bagi penduduk buta aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dalam bahasa Indonesia, dan menganalisa sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi diri.. Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. 3. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. 4. Ujian Akhir dalam panduan ini diartikan sebagai penilaian akhir yang dilakukan setelah peserta didik tuntas belajar dan selesai mengikuti proses pembelajaran untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir masa pendidikan di satuan pendidikan. 5. Tim Pelaksana Ujian Akhir adalah unsur yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten/kota yang bertugas untuk menyusun instrumen penilaian akhir, melaksanakan penilaian akhir, dan menetapkan tingkat kelulusan peserta didik pendidikan keaksaraan dasar. Selanjutnya dalam panduan ini, tim pelaksana ujian akhir disebut dengan tim pelaksana penilaian akhir. 6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan belajar. 7. Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) adalah sertifikat yang diberikan kepada peserta didik yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pendidikan keaksaraan dasar. Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 3

8 BAB II PENILAIAN AKHIR DAN TIM PELAKSANA PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR A. Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan. Tujuan a. Memperoleh data tentang penguasaan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik dalam membaca, menulis dan berhitung setelah tuntas belajar dan selesai mengikuti proses pembelajaran selama minimal 44 jam pelajaran. b. Memperoleh informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik dengan mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pendidikan keaksaraan dasar. c. Memperoleh informasi tentang jumlah peserta didik yang berhak memperoleh SUKMA.. Prinsip a. Mendidik; penilaian akhir mampu memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar. b. Sistematis; penilaian akhir dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang ditentukan. c. Menggunakan acuan kriteria; penilaian akhir menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. d. Akuntabel; penilaian akhir dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang kompeten, baik aspek teknik, prosedur, dan hasil. e. Objektif; penilaian akhir tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif penilai. f. Menyeluruh; penilaian akhir meliputi berbagai aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam membaca, menulis, dan menghitung dalam bahasa Indonesia. g. Transparan; prosedur, kriteria, dan dasar pengambilan keputusan hasil penilaian akhir dapat diakses oleh semua pihak. h. Adil; tidak ada peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender. 3. Aspek Kompetensi keaksaraan yang menjadi aspek penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar, meliputi dimensi pengetahuan dan dimensi keterampilan dalam hal: a. Membaca dan menulis ) Huruf, suku kata, kata, dan kalimat. ) Teks personal, deskripsi, narasi, informasi, dan petunjuk (minimal 3 kalimat sederhana) b. Berhitung ) Mengenal dan menulis bilangan. ) Melakukan operasi hitung (+,-,x, :) sampai angka. 3) Memperkirakan dan membulatkan hasil perhitungan. 4) Mengenal dan menggunakan uang satuan ukuran panjang, jarak, berat, dan waktu. 4. Sasaran Sasaran penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar adalah peserta didik yang mempunyai kriteria sebagai berikut: a. Selesai mengikuti pembelajaran minimal 4 jam pelajaran; b. Telah tuntas mempelajari semua kompetensi keaksaraan dasar yang telah ditetapkan; c. Kehadiran minimal 8% dibuktikan dengan daftar hadir dan portopolio kemajuan belajar. 5. Pelaksana Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bertanggung jawab untuk membentuk tim pelaksana penilaian akhir yang berasal dari unsur pendidik dan tenaga kependidikan yang sedang terlibat dalam penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar pada tahun yang bersangkutan. 6. Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penilaian akhir ditetapkan oleh masing-masing lembaga penyelenggara dengan mengacu ketuntasan program belajar selama minimal 4 jam pelajaran, adapun tempat pelaksanaannya dapat berlokasi di masingmasing lembaga penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar. 7. Biaya Penilaian akhir pendidikan keaksaraan dapat dibiayai oleh swadaya masyarakat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat 4 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 5

9 B. Tim Pelaksana Penilaian Akhir. Kriteria a. Berasal dari unsur pendidik dan tenaga kependidikan yang sedang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar. b. Berpendidikan minimal SMA/Sederajat, kecuali untuk daerah-daerah tertentu. c. Terdaftar dalam struktur organisasi lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan dasar.. Tugas a. Mengidentifikasi dan menetapkan jumlah sasaran penilaian akhir. b. Menyusun jadwal penilaian akhir. c. Menyusunan instrumen penilaian akhir. d. Menggandakan dan mendistribusikan soal penilaian akhir. e. Melaksanakan penilaian akhir. f. Menganalisis hasil penilaian akhir. g. Menetapkan peserta didik yang berhak memperoleh SUKMA. h. Mengajukan blangko dan nomor seri SUKMA ke Direktorat, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. i. Melaksanakan pengisian blanko SUKMA dan nilai hasil penilaian akhir masing-masing peserta didik. j. Mendistribusikan SUKMA. k. Menyusun laporan penyelenggaraan penilaian akhir. l. Menyerahkan laporan penyelenggaraan penilaian akhir ke Dinas Kabupaten/Kota/Provinsi dan Direktorat Pendidikan 3. Jumlah a. Tim pelaksana penilaian akhir pada setiap kabupaten/kota disesuaikan dengan: ) Jumlah peserta didik dengan rasio (satu) orang penilai bertugas menguji maksimal (dua puluh). ) Kondisi geografis domisili sasaran ujian; b. (satu) orang penilai dapat melaksanakan penilaian akhir lebih dari (satu) kegiatan. 4. Penetapan dan masa tugas a. Ditetapkan melalui SK yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kepala Bidang PNF. b. Masa tugas maksimal (satu) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kondisi dan kebutuhan. BAB III PROSEDUR DAN INSTRUMEN PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR A. Prosedur Penilaian Akhir. Persiapan a. Dinas pendidikan meminta pimpinan/ketua lembaga yang sedang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar untuk mengajukan pendidik atau tenaga kependidikan (sesuai kriteria) yang akan menjadi calon tim pelaksana penilaian akhir dengan rasio (satu) orang penilai untuk menilai maksimal (dua puluh) orang peserta didik. b. Dinas pendidikan menetapkan tim pelaksana penilaian akhir melalui Surat Keputusan (SK) dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kepala Bidang PNF. c. Dinas pendidikan melaksanakan orientasi tim pelaksana penilaian akhir. Materi orientasi berkenaan dengan penyusunan instrumen, teknik pelaksanaan, dan analisis hasil penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar. d. Tim pelaksana menghimpun dan menetapkan jumlah peserta didik yang akan menjadi calon peserta penilaian akhir dengan mengacu pada jumlah peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar pada tahun yang bersangkutan, baik yang mempergunakan dana swadaya masyarakat, APBN, APBD maupun dana lain yang sah dan tidak mengikat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menyebarkan format biodata calon peserta penilaian akhir yang minimal berisi informasi tentang nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal mulai pembelajaran, tanggal berakhir pembelajaran, dan tahun pelaksanaan pembelajaran. e. Tim pelaksana menyiapkan soal penilaian akhir yang bisa dilaksanakan dengan cara menyusun sendiri, mengadaptasi soal atau mengadopsi contoh soal yang telah disusun oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (terlampir). 6 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 7

10 . Pelaksanaan a. Tim pelaksana berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk rencana pelaksanaan penilaian akhir yang ditindaklanjuti dengan pemberian surat tugas kepada tim penilai untuk melaksanakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar. b. Tim pelaksana menggandakan soal sesuai kebutuhan. c. Tim pelaksana mempersiapkan administrasi pendukung penilaian akhir, minimal terdiri dari: ) Daftar hadir peserta dan penilai; ) Berita acara hasil penilaian akhir (terlampir); 3) Fakta integritas penilai (terlampir). 4) Pernyataan keabsahan hasil penilaian akhir (terlampir) d. Tim pelaksana melaksanakan penilaian akhir secara jujur, partisipatif, edukatif dan tertib yang dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. e. Tim pelaksana mengisi dan menandatangani lembar pernyataan integritas penilai, keabsahan hasil penilaian akhir, dan berita acara pelaksanaan ujian akhir. f. Pemerintah daerah dan/atau pemerintah pusat dapat melaksanakan monitoring kesemua atau beberapa lokasi yang sedang melaksanakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar. 3. Tindak lanjut a. Tim pelaksana menganalisis dan menetapkan hasil penilaian akhir, serta merekomendasikan peserta didik (melalui SK) yang berhak mendapatkan SUKMA ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mencetak atau mengajukan blangko SUKMA ke Direktorat. Jika Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota berinisatif untuk mnecetak, maka format blangko SUKMA harus mempergunakan format standar yang telah ditentukan dengan tetap diwajibkan untuk mengajukan nomor seri SUKMA ke Direktorat. c. Direktorat mendistribusikan blangko SUKMA sesuai ajuan yang telah disertai nomor seri SUKMA sesuai kode masing-masing daerah pengusul. d. Tim pelaksana menyusun laporan pelaksanaan penilaian akhir dan menyerahkan laporan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat. B. Penyusunan Instrumen Penilaian Akhir Tim pelaksana diperbolehkan untuk mengadaptasi soal atau mengadopsi contoh soal yang telah disusun oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (terlampir). Mengadaptasi soal berarti mengganti materi soal dengan materi belajar konteks lokal yang diajarkan kepada peserta didik. Mengadopsi soal berarti mempergunakan contoh soal secara utuh untuk menjadi instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar di masing-masing kabupaten/kota. Tim pelaksana juga dipersilahkan untuk menyusun sendiri instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar, dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:. Melakukan analisis konteks supaya materi soal sesuai dengan materi yang dibelajarkan kepada peserta didik di masing-masing lokasi penyelengara program pendidikan keaksaraan dasar.. Menyusun kisi-kisi soal berdasarkan kompetensi minimal yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan dan memilih kompetensi dasar esensial (penting) yang harus dikuasai oleh peserta didik, serta memperhatikan prinsip sebagai berikut: a. Urgen; materi soal harus dikuasai peserta didik; b. Kontinuitas; materi soal berkesinambungan antar kompetensi; c. Relevansi; materi sesuai dengan materi yang diajarkan kepada peserta didik. Contoh Format Kisi-Kisi Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal 3. Menulis soal dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal; b. Aspek yang akan di nilai; c. Bentuk soal yang akan digunakan; 8 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 9

11 d. Format butir soal; e. Jumlah butir soal; f. Tingkat kesukaran butir soal. Adapun bentuk soal yang dapat dipergunakan dalam instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar, antara lain: a. Unjuk kerja, contohnya: bacalah bacaan berikut dengan jelas! singkong ditanam di kebun singkong bisa dibuat keripik keripik banyak disukai orang b. Uraian, contohnya: susunlah kata di bawah ini menjadi kalimat yang benar! tanam - bercocok - pak amir - jagung c. Isian, contohnya: Jawablah soal berikut dengan tepat! 5 + = =... 5 x 6 =... 3 : 3 =... d. Menjodohkan, contohnya: pilihlah yang paling tepat! ukuran satuan panjang adalah... dan... ukuran satuan berat adalah... dan... centimeter ons meter kilogram e. Jawaban singkat, contohnya: perhatikan gambar berikut! (a) (b) ada... ons ada... ons 4. Melaksanakan ujicoba terbatas dan analisis setiap butir soal penilaian akhir dengan memperhatikan aspek: a. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator; b. Penggunaan bahasa; c. Tingkat kesukaran; d. Kesesuain soal dengan petunjuk pengerjaan soal; e. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf; f. Kejelasan ruang lingkup soal; g. Kesesuaian dengan h. Kesesuaian soal dengan kondisi kehidupan peserta didik 5. Memperbaiki dan menyusun instrumen, sehingga instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Setiap butir soal sudah mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar; b. Berjenjang dari yang relative mudah ke yang relatif sukar untuk dijawab peserta didik; c. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti; e. Menggunakan rumusan kalimat soal yang menggunakan kata tanya atau perintah, seperti bacalah, tuliskan dan hitunglah. Dengan kata lain, disertai petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal; f. Dilengkapi dengan pedoman penskoran. Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar

12 Contoh Pedoman Penskoran No. Aspek yang Dinilai Skor Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dengan lancar dan benar. Membaca kata demi kata dalam atau kalimat dengan lancar dan benar. Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dengan tidak lancar (mengeja) tetapi benar. Membaca kata demi kata dalam atau kalimat dengan tidak lancar (mengeja) tetapi benar. Tidak dapat membaca dengan benar/diam 4 3 Skor Maksimum 4 6. Mengnalisis karakteristik butir soal mencakup analisis parameter kuantitatif dan kualitatif butir soal. Parameter kuantitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian alternatif pilihan jawaban. Parameter kualitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas pertimbangan ahli (expert judgement). C. Pedoman Penghitungan Nilai Setiap soal dalam instrumen penilaian akhir harus disertai pedoman penskoran secara rinci (seperti contoh), sehingga tidak diperlukan adanya pembobotan, dengan demikan bisa dipergunakan skala dengan rumus: Membaca = Jumlah skor membaca yang diperoleh x Jumlah skor maksimal soal membaca Menulis = Jumlah skor menulis yang diperoleh x Jumlah skor maksimal soal menulis Berhitung = Jumlah skor berhitung yang diperoleh x Jumlah skor maksimal soal berhitung Nilai akhir = Jumlah skor menulis+ membaca+berhitung x Jumlah skor maksimum D. Kriteria Nilai Kriteria nilai bagi peserta didik yang mengikuti penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar dan dijadikan acuan untuk memformulasikan nilai membaca, menulis, dan berhitung dalam blangko SUKMA adalah sebagai berikut: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat 86 A Sangat Baik 7 85 B Baik C Cukup 54 D Kurang BAB III KRITERIA KELULUSAN, PROSEDUR DAN MEKANISME PENERBITAN SURAT KETERANGAN MELEK AKSARA A. Kriteria Kelulusan Peserta didik yang dinyatakan lulus dan berhak memperoleh SUKMA jika memenuhi kriteria:. Minimal mendapatkan nilai akhir 55 dengan kriteria cukup;. Memperoleh keterangan bahwa peserta didik bersikap positif dari pendidik yang dideskripsi dalam blangko SUKMA. 3. Disiplin selama mengikuti pembelajaran (8% kehadiran). B. Prosedur Penerbitan SUKMA. Tujuan penerbitan SUKMA a. Bukti bagi peserta didik yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) keaksaraan dasar. b. Penghargaan kepada peserta didik yang telah lulus dan selesai mengikuti pembelajaran keaksaraan dasar.. Manfaat a. Sebagai bukti peserta didik sudah melek aksara. b. Sebagai prasyarat untuk mengikuti pendidikan keaksaraan lanjutan. c. Sebagai bentuk akuntabilitas program pendidikan keaksaraan dasar. Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 3

13 3. Blangko SUKMA. a. Bagian depan b. Bagian belakang 4. Pembagian peran dalam pengisian blangko SUKMA a. Halaman depan: ) Bagian atas pada nomor seri SUKMA di isi oleh Direktorat dengan menggunakan sistem penomoran yang ditentukan; ) Keterangan identitas penerima SUKMA di isi oleh tim pelaksana penilaian akhir yang disertai pas photo penerima SUKMA; 3) Bagian bawah dilegalisasi oleh Kepala Bidang yang menangani program PNF atas nama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dilengkapi dengan cap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b. Halaman belakang, ) Pada tabel nilai dan predikat kompetensi membaca, menulis, dan berhitung diisi oleh tim pelaksana penilaian akhir. ) Pada kotak deskripsi nilai sikap di isi oleh pendidik berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan deskripsi yang mengacu pada kompetensi dasar dan indikator sikap yang sudah ditentukan. 3) Bagian bawah dilegalisasi oleh ketua/pimpinan lembaga penyelenggara pendidikan keaksaran dasar dengan membubuhkan nama, tanda tangan dan cap lembaga. 5. Cara pengisian blanko SUKMA a. Bagian depan Aspek Cara pengisian Nomor Seri = Nomor seri SUKMA terdiri dari: - digit untuk kode provinsi. - digit untuk kode kabupaten/kota. digit untuk pendidikan keaksaraan dasar PK-PNF (Pendidikan Keaksaraan-Pendidikan Non Formal). 7 digit nomor urut blanko (dimulai dari untuk tiap tingkat setiap provinsi) Contoh:.4.I.PK-PNF. = Provinsi... 4 = Kab/Kota... I = Keaksaraan dasar Dinas Pendidikan = Nama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota lokasi penyelenggaraan kab/kota program pendidikan keaksaraan dasar Provinsi = Nama provinsi lokasi penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar. Nama = Nama peserta didik pemeroleh SUKMA Tempat, tanggal lahir = Tempat, tanggal, bulan dan tahun peserta yang memperoleh SUKMA Jenis Kelamin = Coret jenis kelamin yang tidak sesuai dengan peserta yang memperoleh SUKMA. Alamat = Alamat lengkap tempat peserta berdomisili. Diselenggarakan oleh = Nama penyelenggara (lembaga/kelompok belajar) program pendidikan keaksaraan dasar. 4 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 5

14 Aspek Cara pengisian Pada tanggal = Tanggal dimulai dan tanggal berakhirnya pembelajaran. Tahun = Tahun pelaksanaan pembelajaran. Desa/Kelurahan = Nama desa/kelurahan tempat penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar Kecamatan = Nama kecamatan tempat penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar Titimangsa = Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan SUKMA. Kab/Kota = Nama kabupaten/kota (ditulis secara lengkap). u.p Kepala Bidang = Nama Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tanda tangan = Tanda tangan Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. NIP = NIP Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Pas foto = Ditempel pas foto peserta didik ukuran 3 x 4 (berwarna dan terbaru). b. Bagian belakang Aspek Cara pengisian Nilai membaca = Nilai kompetensi membaca hasil penilaian akhir ( 54 -) Nilai menulis = Nilai kompetensi menulis hasil penilaian akhir ( 54 -) Nilai berhitung = Nilai kompetensi berhitung hasil penilaian akhir ( 54 -) Predikat membaca = Predikat kompetensi membaca hasil penilaian akhir (sangat baik/ baik/cukup/kurang) Predikat menulis = Predikat kompetensi menulis hasil penilaian akhir (sangat baik/baik/ cukup/kurang) Predikat berhitung = Predikat kompetensi berhitung penilaian akhir (sangat baik/baik/ cukup/kurang) Deskripsi nilai sikap = Catatan tentang sikap peserta didik berdasarkan pengamatan dan penilaian pendidik selama proses pembelajaran. Aspek nilai sikap peserta didik yang harus dideskripsikan dalam SUKMA meliputi sikap religius, santun, disiplin, jujur, dan taat pada aturan yang berlaku. C. Mekanisme Penerbitan SUKMA. Master blangko SUKMA dibuat oleh pusat, pemerintah daerah dipersilahkan untuk mencetak sendiri atau mengajukan blangko SUKMA ke Direktorat berdasarkan kebutuhan.. Nomor seri SUKMA disediakan oleh pusat, pemerintah daerah dan penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar tidak diperbolehkan mengeluarkan nomor seri SUKMA sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga akuntabilitas program dan untuk menjadi input bagi data base nasional tentang warga masyarakat buta aksara yang telah lulus program pendidikan keaksaraan dasar pada setiap tahunnya. 3. SUKMA dapat digandakan/didistribusikan oleh Direktorat dan atau provinsi, kabupaten/kota sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. 4. SUKMA diberikan kepada tim pelaksana penilaian akhir di masing-masing kabupaten/kota untuk di isi identitas peserta didik pada halaman depan dan nilai membaca, menulis, berhitung pada halaman belakang SUKMA. 5. Tim pelaksana penilaian akhir mengajukan legalisasi SUKMA kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dilegalkan oleh Kabid PNF setempat. 6. Tim pelaksana mendistribusikan SUKMA yang telah terdapat nilai dan sudah dilegalisasi Kabid PNF kepada lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan dasar yang peserta didiknya sudah selesai melaksanakan penilaian akhir. 7. Pendidik menuliskan deskripi nilai sikap pada bagian belakang SUKMA berdasarkan pada penilaian sikap yang dilakukan selama proses pembelajaran. 8. Penyelenggara program melegalisasi halaman belakang SUKMA dan mendistribusikan SUKMA kepada peserta didik yang berhak memperolehnya. D. Monitoring dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi dan Direktorat dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi ke semua atau beberapa lokasi pelaksanaan penilaian akhir, antara lain bertujuan untuk:. Memperoleh gambaran tentang proses dan hasil penilaian akhir;. Mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan penilaian akhir; 3. Memperoleh masukan untuk penyempurnaan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar di waktu yang akan datang. E. Pelaporan. Tim pelaksana di masing-masing kabupaten/kota berkewajiban untuk menyusun laporan pelaksanaan penilaian akhir, minimal berisi informasi yang berkenaan dengan: a. Lokasi dan waktu pelaksanaan penilaian akhir; b. Jumlah peserta didik yang mengikuti penilaian akhir; c. Jumlah peserta didik yang memperoleh SUKMA; d. Jumlah peserta didik yang tidak lulus penilaian akhir; e. Faktor pendukung dan faktor penghambat penilaian akhir.. Tim pelaksana menyerahkan laporan pelaksanaan penilaian akhir kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang ditembuskan pada Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat. 6 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 7

15 F. Tindak Lanjut. Peserta didik yang memperoleh SUKMA, di fasilitasi untuk termotivasi menjadi peserta didik program Paket A atau program pendidikan keaksaraan lanjutan (Keaksaraan Usaha Mandiri/Multi Keaksaraan).. Peserta yang tidak memperoleh SUKMA di fasilitasi dengan kegiatan remedial dan/atau mengulang pembelajaran dan jika terlihat sudah siap, bisa dilakukan penilaian akhir kembali. G. Kriteria Keberhasilan. Minimal 8% peserta berhak memperoleh SUKMA.. Terbentuknya tim pelaksana penilaian akhir di tingkat kabupaten/kota melalui dari SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3. Tersedianya dokumen penyelenggaraan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar. BAB V PENUTUP Panduan ini berusaha untuk menguraikan secara terperinci aspek dan komponen yang dipandang perlu untuk diketahui dan dipahami oleh semua pihak yang kompeten dalam penyelenggaraan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar, supaya proses dan hasilnya dapat berkualitas serta terstandar sesuai dengan ketentuanketentuan yang berlaku, baik secara akademis, empiris maupun yuridis untuk mendukung terwujudnya akuntabilitas dan transparansi publik penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia. Apabila terdapat hal-hal yang belum jelas dalam panduan ini, dipersilahkan untuk mencari dan mempelajari referensi lain yang relevan atau dapat menghubungi: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, u.p. Subdit Pendidikan Keaksaraan dan Budaya Baca Alamat: Kompleks Kemdikbud. Gedung E Lantai 8 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 7 Telepon () Faksimili () Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 9

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Format Usulan Calon Peserta Penilaian Akhir Lampiran Format Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Akhir No Nama Lembaga/Rombongan Belajar : Alamat : Desa. Kecamatan. Kab/Kota Provinsi Nama Pimpinan : Nomor Telepon/HP : Nilem (Khusus PKBM) : Nama Tempat Tanggal Lahir Jenis kelamin Umur Alamat Tanggal mulai belajar Tanggal selesai belajar Pada hari ini tanggal bulan.. tahun 5 telah dilaksanakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan dasar di: Nama lembaga/ rombongan belajar : Alamat : Telp/HP : Nama Pimpinan : Waktu Pelaksanaan : s.d WIB Jumlah Peserta : Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dan dipertanggungjawabkan secara hukum., Penilai Pimpinan Lembaga,..5 Ttd ttd dan stempel Ttd dan stempel (Pimpinan Lembaga) Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar

17 Lampiran 3 Lembar Pernyataan Keabsahan Hasil Penilaian Akhir Lampiran 4 Surat Permohonan Blangko dan Nomor Seri SUKMA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Alamat : Tim Penilai Kab/Kota : Provinsi : KOP DINAS PENDIDIKAN... Nomor : Lampiran : (satu) berkas Perihal : Permohonan Nomor Seri SUKMA Dengan ini menyatakan bahwa:. Data yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya.. Saya bertanggung jawab atas semua hasil penilaian akhir dan data lainnya yang diberikan dalam dokumen hasil penilaian akhir ini. Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh dan rasa tanggung jawab. Pernyataan ini dibuat pada tanggal Di Koordinator Ttd ( ) Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan di Jakarta Dengan hormat disampaikan bahwa sehubungan dengan berakhirnya penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar tahun... yang diselenggarakan oleh lembaga PKBM/yayasan/organisasi se-kabupaten/kota... Provinsi... maka kami mohon kesediaannya memberikan Blangko SUKMA sebanyak... bagi peserta didik yang telah mengikuti penilaian akhir dan dinyatakan telah mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KK) pendidikan keaksaraan dasar. Demikian permohonan kami, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih....,... Kadis/Kabid PNF Dinas Pendidikan Kab/Kota.... Ttd dan Cap Nama Lengkap NIP.... Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 3

18 Lampiran 5 Contoh Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Akhir Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Membaca dan Menulis Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dan keterampilan berhitung untuk melakukan aktivitas seharihari dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Membaca lancar teks minimal 3(tiga) kalimat sederhana dan memahami isinya. Menulis kata dan kalimat sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menulis teks personal tentang identitas diri. Disajikan teks narasi 3 kalimat sederhana. Peserta didik dapat: Membaca kata demi kata teks tersebut dengan lancar. Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks tersebut. Disajikan kata yang disusun secara acak. Peserta didik dapat menyusun kata-kata tersebut menjadi kalimat yang padu. Disajikan format formulir identitas diri (nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, status pernikahan, pekerjaan). Peserta didik dapat melengkapi formulir tersebut sesuai dengan identitas dirinya. Menulis teks deskripsi ten tang Disajikan gambar objek penggambaran sebuah objek (benda, hewan, tumbuhan, (benda, hewan, tumbuh an, atau atau orang). Peserta didik orang) da lam bahasa Indonesia dapat menulis ciri- ciri mini mal 3 (tiga) kalimat seder hana berkaitan dengan kehidup an kalimat. objek tersebut sebanyak 3 sehari-hari, Menulis teks informasi dalam bentuk poster menggunakan bahasa Indonesia. Menulis teks narasi minimal 3 (tiga) kalimat yang di dalamnya terdapat kalimat majemuk berdasarkan gambar tunggal atau gambar seri. Menulis teks petunjuk/arahan tentang kehidupan sehari-hari minimal 3 (tiga) kalimat dengan atau tanpa bantuan gambar. Disajikan sebuah gambar peristiwa. Peserta didik dapat menyusun kalimat pos ter berda sarkan gambar ter se but. Disajikan sebuah gambar peristiwa. Peserta didik dapat membuat paragraf padu terdiri atas 3 kalimat sesuai gambar tersebut. Disajikan 3 kalimat petunjuk melakukan sesuatu yang diacak. Peserta didik dapat menyusun petunjuk tersebut secara berurutan. No Soal Bentuk Soal T e s Unjuk Kerja 3 Uraian 4 Isian 5 Uraian 6 Uraian 7 Uraian 8 Uraian Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Berhitung Menguasai pengetahuan faktual tentang cara ber komunikasi melalui bahasa Indo nesia dan ber hitung untuk mela kukan aktifi tas sehari hari da lam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dan ketrampilan berhitung untuk melakukan aktifitas sehari hari dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Menguasai pengeta huan faktual ten tang cara berkomunikasi melalui bahasa Indonesia dan berhitung untuk melakukan aktifitas sehari hari dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat Mampu mengguna kan bahasa Indo nesia dan Ke terampilan berhitung untuk melakukan akti fitas sehari-hari dalam kehidup an keluarga dan masyarakat. (Dimen si Keterampilan) Mengenal bilangan (-), uang, dan operasinya dalam kehidupan sehari hari. Melakukan dan menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan sampai dua angka dalam kehidupan sehari hari Memperkirakan atau membulatkan hasil perhitungan dalam kehidupan sehari hari Mengenal dan membaca satuan panjang, berat, isi, dan waktu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari hari.. Mengukur dan menggunakan satuan ukuran panjang, jarak, berat, dan waktu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari hari. Disajikan uang dengan nilai tertentu, peserta didik dapat menentukan hasil penukaran uang tersebut. Peserta didik dapat menyelesai kan operasi hitung bilangan yang melibatkan pen jumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang disaji kan dalam bilangan sederhana. Disajikan soal cerita tentang operasi bilangan da lam kehi - dup an sehari hari. Peser ta didik dapat menyelesaikan dengan langkah-lang kah yang sesuai dengan operasi berhitung. Disajikan soal yang berkaitan dengan pecahan sederhana, peserta didik dapat menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang sesuai operasi hitung bilangan. Peserta didik dapat menentukan ukuran satuan yang benar jika diberikan dua gambar benda alat ukur satuan pengukuran Peserta didik dapat menentukan perkiraan berat jika diberikan gambar benda-benda berdasarkan satuan ukuran berat. Disediakan berbagai alat ukur sejenis, peserta didik dapat menentukan benda yang diukur sesuai dengan alat ukurnya. 9 No Soal Bentuk Soal Isian Isian Uraian Uraian 3 Jawaban singkat 4 5 Uraian Isian 4 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 5

19 Lampiran 6 Contoh Instrumen Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 5. Cermatilah gambar berikut!. Bacalah bacaan berikut dengan jelas! Ibu Dewi menjual sayuran di pasar. Sayuran yang dijual adalah bayam dan kangkung. Banyak orang membeli sayuran yang dijual Ibu Dewi.. Jawablah pertanyaan ini berdasarkan bacaan di atas! Di mana Ibu Dewi menjual sayuran? Susunlah kata di bawah ini menjadi kalimat yang benar! padi sawah menanam di - petani Isilah formulir berikut sesuai identitas diri Anda! Tuliskan ciri-ciri hewan tersebut dalam tiga kalimat! Perhatikan gambar berikut! a. Nama :... b. Umur :... c. Jenis kelamin :... d. Agama :... e. Alamat :... f. Status pernikahan :... g. Pekerjaan :... Buatlah kalimat poster sesuai dengan gambar tersebut!... 6 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 7

20 7. Perhatikan gambar berikut ini! Buatlah paragraf berisi tiga kalimat dari gambar di atas! Bacalah kalimat-kalimat yang diacak berikut! () Gosok kedua tangan dengan sabun! () Bilas kedua tangan dengan air bersih! (3) Basahi kedua tangan dengan air! Susunlah urutan kalimat-kalimat tersebut menjadi petunjuk membersihkan tangan! Perhatikan uang berikut! Tukarkan uang tersebut menjadi lima ribuan dan seribuan! Lima ribu ada... lembar Seribu ada... lembar. Jawablah soal berikut dengan tepat! + =... 6 =... 5 x 7 =... 5 : 5 =.... Jawablah soal berikut dengan langkah langkah yang benar! Ibu mempunyai uang lima ribu rupiah. Ayah memberi ibu sepuluh ribu rupiah. Ibu membelanjakan uang tersebut enam ribu rupiah. Berapa sisa uang ibu? Berikan jawaban rinci!.... Jawablah soal dengan langkah-langkah yang benar! Satu buah telur dadar dipotong menjadi empat. Diberikan pada Ali, Husen, Ambar, dan Andi. Berapa bagian telur yang didapat Ali? a. Perhatikan gambar jam dinding berikut! Jam tersebut menunjukkan pukul... b. Perhatikan gambar penggaris! Panjang penggaris.cm 8 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 9

21 4. Perkirakan berat buah-buah berikut! Lampiran 7 Contoh Pedoman Penskoran No. Aspek yang Dinilai Skor Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dengan lancar dan benar Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dengan tidak lancar tetapi benar Tidak dapat membaca dengan benar/diam Skor Maksimum Perkiraan berat buah nomor adalah... ons Perkiraan berat buah nomor adalah... kg 5. Perhatikan gambar-gambar timbangan berikut! Timbangan no. Timbangan no. Timbangan no. 3 Tuliskan penggunaan timbangan yang cocok untuk ukuran berat berikut! Gambar di samping ditimbang dengan timbangan nomor... Gambar di samping ditimbang dengan timbangan nomor... Gambar di samping ditimbang dengan timbangan nomor No Aspek yang Dinilai Skor Jawaban Menjawab pertanyaan dengan benar Menjawab salah/ tidak menjawab Skor Maksimum No. Aspek yang Dinilai Skor Jawaban 3 Dapat menyusun kata-kata menjadi kalimat dengan benar. Tidak dapat menyusun kata-kata menjadi kalimat dengan benar/tidak menjawab Skor Maksimum Di pasar Petani menanam padi di sawah. Atau Di sawah petani menanam padi. Atau Petani di sawah menanam padi. No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 4 Dapat mengisi semua rincian formulir dengan 7 Nama : Rudi tepat. Dapat mengisi 6 rincian formulir. Dapat mengisi 5 rincian formulir. Dapat mengisi 4 rincian formulir. Dapat mengisi 3 rinican formulir. Dapat mengisi rincian formulir. Dapat mengisi rincian formulir Umur : 4 tahun Jenis Kelamin: laki-laki Agama : Islam Alamat : Jalan Mawar, nomor 5 Status pernikahan : Kawin Pekerjaan : Petani Tidak dapat mengisi semua rincian formulir Skor Maksimum 7 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 5 Menyebutkan 3 ciri dengan benar Menyebutkan ciri dengan benar Menyebutkan ciri dengan benar 3 Kambing punya dua tanduk. Jumlah kaki kambing empat. Telinga kambing dua, Menjawab salah/tidak menjawabi Skor Maksimum 3 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 6 Menjawab dengan benar Buang sampah pada tempatnya! Menjawab salah/ tidak menjawab Skor Maksimum 3 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 3

22 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 7 Kesesuaian isi paragraf dengan objek - Ada dua ekor sapi di kandang (benda, hewan, tumbuhan atau orang) Sapi itu sedang makan rumput. sesuai Kulit sapi berwarna coklat. kurang sesuai Rumput berwarna hijau. tidak sesuai Hubungan antar kalimat Padu Kurang padu Tidak padu - Pilihan kata Semua/sebagian besar sesuai konteks Sebagian kecil sesuai konteks tidak sesuai konteks Ejaan Semua/sebagian besar tepat Sebagian kecil tepat Tidak ada yang tepat Tidak menjawab Skor Maksimum 8 No. Aspek yang Dinilai Skor Jawaban 8 Menjawab dengan benar Menjawab salah/ tidak menjawab Skor Maksimum Basahi kedua tangan dengan air! Gosok kedua tangan dengan sabun! Bilas kedua tangan dengan air bersih! ATAU 3-- BERHITUNG No. Aspek yang Dinilai Skor Jawaban 9 Menjawab benar keduanya Menjawab satu benar lembar lima ribuan 5 lembar seribuan Menjawab salah/tidak menjawab Skor Maksimum No Aspek yang Dinilai Skor Jawaban Menjawab keempatnya dengan benar Menjawab tiga dengan benar Menjawab dua dengan benar Menjawab satu dengan benar Menjawab salah/ tidak menjawab Skor Maksimum No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban Menuliskan langkah jawaban lengkap Menuliskan jawaban sebagian ( dibagi 4 dibagi 4 sama dengan ¼ Jadi Ali mendapat ¼ bagian sama dengan ¼ ) atau hanya jawaban ¼ Menjawab salah /tidak menjawab Skor Maksimum No. Aspek yang Dinilai Skor Jawaban 3 Menjawab benar keduanya Menjawab hanya salah satu benar a. Pukul 3. atau 5. WIB b. 7 cm Menjawab salah/tidak menjawab Skor Maksimum No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 4 Menjawab benar Menjawab benar Jeruk = lebih kurang ons Semangka = lebih kurang 3 kg Menjawab salah/ tidak menjawab Skor Maksimum No. Aspek yang Dinilai Skor Jawaban 5 Menjawab benar 3 soal Menjawab benar soal Menjawab benar soal 3 Cincin ditimbang dengan timbangan no. Telur ditimbang dengan timbangan no. Anak ditimbang dengan timbangan no. 3 Menjawab salah/tidak menjawab Skor Maksimum 3 No. Aspek yang Dinilai Skor Jawaban Menuliskan langkah jawaban lengkap 5 ribu + ribu - 6 ribu = 9 ribu Menuliskan jawaban sebagian (5 ribu+ ribu 6 ribu) atau hanya jawaban akhir 9 ribu. Menjawab salah /tidak menjawab Skor Maksimum 3 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 33

23 Lampiran 7 Contoh Perhitungan Nilai Akhir Nilai Akhir Peserta Didik Keaksaraan Dasar Nama : Ibu Rina Alamat : Rombongan Belajar : No soal Skor Perolehan Skor Maksimum Membaca dan menulis Membaca dan menulis Berhitung Membaca = + x = = Sangat Baik 3 Menulis = x = 76, = Baik Berhitung = x = 88. = Baik 7 Nilai akhir Ibu Rina adalah = 34x = 8,9 Dibulatkan = 83 4 Ibu Rina Lulus dengan nilai 83 dan Predikat B (Baik). 34 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Dasar 35

24 CATATAN: 36 Panduan Penyelenggaraan Penilaian Akhir

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global,

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan Seri 1 Membaca dan Menulis Huruf Seri 2 Membaca, Menulis Angka dan Kalimat Sederhana Seri 3 Belajar Berhitung Permulaan Seri 4 Membaca dan Menulis Teks Sederhana

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3 No. 1264, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Pendidikan Keaksaraan Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu memastikan pendidikan yang

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global,

Lebih terperinci

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai

Lebih terperinci

i. akuntabel; j. efektif; k. efisien; dan l. integritas.

i. akuntabel; j. efektif; k. efisien; dan l. integritas. - 2 - Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga tidak mempunyai hukum mengikat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

No. Telepon : No. Faks :. Website : Tanggal, bulan dan tahun lembaga berdiri (ijin pendirian lembaga)

No. Telepon : No. Faks :. Website : Tanggal, bulan dan tahun lembaga berdiri (ijin pendirian lembaga) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Gedung E Lantai VIII, Jl. Jenderal Sudirman Senayan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Pedoman Teknis Penyerahan Syarat Dukungan, Penelitian Administrasi,

Lebih terperinci

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerinta

2017, No Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerinta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1296, 2017 KPU. Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta PEMILU Anggota DPR dan DPRD. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN FOTOKOPI IJAZAH/SURAT TANDA TAMAT BELAJAR, SURAT KETERANGAN PENGGANTI IJAZAH/SURAT TANDA TAMAT

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembara n Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor

Lebih terperinci

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) ` PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT

Lebih terperinci

- 2 - Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 30 Juli 2012; MEMUTUSKAN :

- 2 - Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 30 Juli 2012; MEMUTUSKAN : - 2-4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 5. Undang-Undang

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TENTANG PENCAPAIAN KINERJA DI BIDANG PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PENYERAHAN SYARAT DUKUNGAN, PENELITIAN DAN VERIFIKASI PERSEORANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN UMUM DAN PENCALONAN ANGGOTA DEWAN

Lebih terperinci

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung II BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 3102156; Faksimil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pedoman Bantuan Beasiswa Uji Kompetensi

Pedoman Bantuan Beasiswa Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.768, 2012 KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pendaftaran. Verifikasi. Penetapan. Parpol. Pemilu. DPR. DPRD. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENDAFTARAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketunaaksaraan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Ketunaaksaraan juga sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI DAN KELOMPOK PENYELENG

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI DAN KELOMPOK PENYELENG - 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI DALAM PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

- 3 - Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 138);

- 3 - Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 138); - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENCALONAN PERSEORANGAN PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH.

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENCALONAN PERSEORANGAN PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH. - 2 - Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 137); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENCALONAN PERSEORANGAN PESERTA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 KATA PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2015 KEMENAKER. Izin Usaha. Pelatihan Kerja. Pelayanan Satu Pintu. BKPM. Standar Operasional Prosedur. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

B U P A T I B A L A N G A N

B U P A T I B A L A N G A N 1 SALINAN B U P A T I B A L A N G A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi ii Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN ATAS PENDAFTARAN, VERIFIKASI PARTAI POLITIK CALON PESERTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN DAN VERIFIKASI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI, DAN DEWAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENERBITAN KARTU KELUARGA KEPADA CAMAT DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ISU STRATEGIS DAN KETENTUAN DALAM PERATURAN KPU

ISU STRATEGIS DAN KETENTUAN DALAM PERATURAN KPU RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ISU STRATEGIS DAN KETENTUAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK...

PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK... PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK................. TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN :............................................................................ PEMERINTAH

Lebih terperinci

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 23 Januari 2013;

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 23 Januari 2013; 2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 4. Undang-Undang

Lebih terperinci

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2017 KEMEN-LHK. Pengelolaan Pengaduan Dugaan Pencemaran. Perusakan Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan Hutan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 20142014 TENTANG PENGAWASAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci