Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan"

Transkripsi

1

2 i

3 KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif, adil dan bermutu, serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Tujuan tersebut untuk menyelesaikan agenda Pendidikan Untuk Semua (PUS) dan Millenium Development Goals (MDGs), serta menjawab sebagai tantangan nasional. Kesepakatan yang dibuat ini lebih dikenal dengan Agenda Pendidikan 2030 Agenda Pendidikan 2030 disusun berdasarkan prinsip bahwa pendidikan merupakan komoditi masyarakat, hak azasi manusia, dan dasar penjaminan hak-hak lainnya. Secara lebih tegas, Agenda pendidikan 2030 memuat komitmen untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Hal ini termasuk penjaminan kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan, serta memberikan mereka berbagai kesempatan pembelajaran, pendidikan dan pelatihan. Sejalan dengan Agenda Pendidikan 2030, layanan pendidikan keaksaraan memegang peran strategis dan penting. Hal ini disebabkan karena secara nasional masih terdapat sebesar 3,43% atau 5,629,943 penduduk usia tahun buta aksara, dua pertiga diantaranya adalah perempuan (PDSP, Kemdikbud, 2016). Agar dapat menjangkau seluruh sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat berupaya memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan keaksaraan melalui keragaman layanan program, seperti pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan minat dan budaya baca, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, dan penataan kelembagaan. Jakarta, Januari 2017 Direktur Jenderal Ir. Harris Iskandar, Ph.D. NIP ii PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN iii

4 KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan DAFTAR ISI Agenda pendidikan tahun 2030, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Termasuk menjamin kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan fungsional yang relevan dan diakui serta memberikan mereka berbagai kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa. Sejalan dengan itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, memperluas berbagai layanan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas masyarakat dikemas dalam berbagai program antara lain pendidikan keaksaraan, peningkatan budaya baca masyarakat, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup perempuan, dan pendidikan berkelanjutan. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan keaksaraan dan kesetaraan perlu dirumuskan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk standar kompetensi lulusan (SKL), silabus, panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat pembelajaran lainnya sebagai acuan di lapangan. SKL merupakan tolak ukur dalam pencapaian kualifikasi lulusan pada jenjang atau program tertentu yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL pendidikan multikeaksaraan diarahkan sesuai dengan minat peserta didik pada bidang keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni dan budaya, sosial, politik dan kebangsaan, serta pekerjaan atau profesi. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut yang telah disusun dengan kesungguhan, dan keikhlasan dapat bermanfaat untuk kita semua, semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayahnya kepada kita semua, Amin. Jakarta, Januari 2017 Direktur Dr. Erman Syamsuddin NIP Kata Sambutan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 3 D. Sasaran Pengguna... 3 E. Pengertian... 3 BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN... 5 A. Pengertian... 5 B. Prinsip... 5 C. Jenis Penilaian... 5 D. Lingkup Penilaian... 8 E. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian BAB III PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN A. Pengertian B. Peserta Penilaian Akhir C. Pelaksana Penilaian Akhir D. Lingkup Penilaian Akhir E. Penyusunan Instrumen Penilaian Akhir F. Pedoman Penghitungan Nilai G. Kriteria Nilai H. Prosedur Penilaian Akhir iv PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN v

5 I. Monitoring dan Evaluasi J. Pelaporan dan Tindak Lanjut K. Kriteria Keberhasilan BAB IV SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN A. Pengertian B. Kriteria Kelulusan C. Tujuan Pemberian SUKMA-L D. Penerbitan SUKMA-L E. Blangko SUKMA-L F. Pengisian Blangko SUKMA-L G. Penerbitan, Pengajuan, dan Distribusi SUKMA-L H. Tindak Lanjut BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Pustaka Acuan Lampiran 1. Contoh Rencana Pelaksanaan Penilaian Akhir Lampiran 2. Contoh Format Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Akhir Lampiran 3. Contoh Lembar Pernyataan Keabsahan Hasil Penilaian Akhir. 36 Lampiran 4. Contoh Surat Permohonan Nomor Seri SUKMA-L Lampiran 5. Contoh Format Rekapitulasi Peserta Didik. Pendidikan Multikeaksaraan untuk Pengajuan SUKMA-L Lampiran 6. Contoh Kisi-Kisi, Instrumen, dan Pedoman Penskoran Hasil Penilaian Akhir Pendidikan Multikeaksaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang masuk dalam klasifikasi masyarakat buta aksara, sampai dengan tahun 2015 berjumlah orang atau 3,43% dari populasi penduduk Indonesia (PDSP Kemdikbud, 2015). Sebagian besar dari mereka berada di rentang usia 15 hingga 59 tahun, usia tersebut merupakan usia produktif yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang, terutama pada aspek pengetahuan dan keterampilan, sehingga mereka mampu menjadi sumber daya manusia bermutu yang mampu berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan bangsa. Namun dikarenakan mereka masih buta aksara, maka pada akhirnya mereka dominan menjadi objek, dibandingkan menjadi pelaku pembangunan. Jika dipandang secara positif, angka 3,43% merupakan potensi sumber daya manusia yang harus didayagunakan atau dioptimalkan untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia. Menyadari hal tersebut, maka untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, pemerintah penyelenggarakan program pendidikan keaksaraan. Hal itu, sejalan dengan kesepahaman masyarakat dunia tentang peningkatan keaksaraan yang ditulis dalam Deklarasi Persepolis yang kemudian melahirkan Hari Keaksaraan Internasional. Di dalam deklarasi tersebut, terkandung makna untuk mendorong setiap negara selalu menaruh perhatian terhadap peningkatan keaksaraan dan rumusan konsep buta aksara sebagai sebuah jalan bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Mengacu pada rumusan konsep tersebut, maka arah pendidikan keaksaraan bukan sekedar mendidik masyarakat supaya bisa membaca, menulis, dan berhitung saja, melainkan harus menjadi medium untuk mengembangkan kemampuan masyarakat supaya dapat beradaptasi dan mengatasi persoalan kehidupannya. Dengan kata lain, pendidikan keaksaraan harus lebih diarahkan pada fungsionalisasi aksara dan angka untuk penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan peserta didiknya, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. Karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginisiasi program pendidikan multikeaksaraan yang mempunyai spirit sama dengan kesepakatan vi PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 1

6 dari Deklarasi Persepolis tersebut, yaitu menjadikan pendidikan keaksaraan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat yang memiliki berbagai manfaat terutama dalam rangka penanggulangan masalah lingkungan dan kemiskinan, serta sebagai wahana untuk mengembangkan masyarakat demokratis melalui penerapan strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan kesadaran sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Sebagai suatu sistem pendidikan, pembelajaran pada program pendidikan multikeaksaraan harus terjaga proses dan hasilnya. Dengan kata lain, disamping menyediakan kurikulum yang handal, pembelajaran pendidikan multikeaksaraan harus disertai sistem penilaian yang berkualitas dan komprehensif. Karena itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, menyusun Panduan Penilaian Pembelajaran Program Pendidikan Multikeaksaraan. Keberadaan panduan ini, diharapkan dapat memandu pendidik dan tim yang di bentuk dinas pendidikan kabupaten/kota untuk melaksanakan penilaian pembelajaran pendidikan multikeaksaraan sesuai dengan kapasitasnya masingmasing, sebagaimana yang sudah diatur pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar. 4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA). 5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Acuan Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP- PWB/PBA). 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan. C. Tujuan 1. Tujuan 2. Panduan penilaian pembelajaran pendidikan multikeaksaraan ini disusun untuk memfasilitasi: 3. Pendidik/tutor dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai; 4. Tim penilai dalam mengembangkan instrumen penilaian akhir, mengolah, memanfaatkan, dan menindaklanjuti, serta menyusun laporan hasil penilaian akhir secara objektif, akuntabel, dan informatif. 5. Penilaian akhir program pendidikan multikeaksaraan dilakukan oleh tim penilai yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/ atau UPT PAUD dan Dikmas secara berkesinambungan untuk mengetahui tingkat capaian program pembelajaran peserta didik sesuai kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan lanjutan. Direktorat, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, UPT PAUD dan Dikmas, dan unsur terkait lainnya untuk menjamin mutu proses dan hasil penilaian pembelajaran program pendidikan multikeaksaraan. D. Sasaran Pengguna 1. Pendidik sebagai acuan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memastikan ketercapaian kompetensi lulusan peserta didik program pendidikan multikeaksaraan. 2. Tim penilai sebagai rambu-rambu dalam merencanakan, melaksanakan, mengolah, dan menindaklajuti penilaian akhir program pendidikan multikeaksaraan. 3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta unsur terkait lainnya sebagai bahan untuk melakukan pembinaan dan supervisi penyelenggaraan program pendidikan multikeaksaraan. E. Pengertian 1. Pendidikan Keaksaraan Lanjutan adalah layanan pendidikan keaksaraan yang menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik yang telah selesai melaksanakan pendidikan keaksaraan dasar dalam rangka mengembangkan kompetensi bagi warga masyarakat pasca pendidikan keaksaraan dasar. Pendidikan Keaksaraan Lanjutan terdiri dari pendidikan keaksaraan usaha mandiri dan pendidikan multikeaksaraan. 2 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 3

7 2. Pendidikan Multikeaksaraan merupakan pendidikan keaksaraan lanjutan yang menekankan peningkatan keberagaman keberaksaraan dalam segala aspek kehidupan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan profesi, pekerjaan atau kemahiran yang dimiliki dan diminati peserta didik. Pendidikan Multikeaksaraan diarahkan sesuai dengan minat peserta didik tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan, serta pekerjaan atau profesi. 3. Pengelolaan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan pendidikan keaksaraan lanjutan yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, dan penilaian pertanggungjawaban agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. 4. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pendidikan keaksaraan lanjutan. 5. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan/atau sumber belajar pada satuan pendidikan. 6. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. 7. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan memiliki kompetensi sebagai pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan keaksaraan. 8. Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) adalah sertifikat yang diberikan kepada peserta didik yang telah memenuhi kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan lanjutan. BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN A. Pengertian Penilaian hasil belajar adalah kegiatan untuk mengumpulkan data capaian hasil belajar peserta didik, baik pada aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik secara terencana, sistematis, dan berkesinambungan. Adapun tujuan dari penilaian oleh pendidik, antara lain untuk: 1. Mengetahui tingkat ketuntasan penguasaan kompetensi oleh peserta didik; 2. Menentukan kegiatan remedial atau pengayaan; dan 3. Memperbaiki proses pembelajaran. B. Prinsip Aktivitas penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik pada pembelajaran pendidikan multikeasaraan harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Terpadu; tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; 2. Mendidik; harus memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar; 3. Otentik; harus mengukur penguasaan kompetensi oleh peserta didik; 4. Berkriteria; harus mengacu pada kriteria ketuntasan minimal (KKM); 5. Menyeluruh; mencakup semua aspek kompetensi yang telah ditetapkan; 6. Sistematis; dilakukan secara terencana, bertahap, dan prosedural; 7. Objektif; tidak dipengaruhi pandangan dan tendensi tertentu dari pendidik; 8. Adil, penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik; dan 9. Akuntabel; teknik, prosedur, dan hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan. C. Jenis Penilaian Pada pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, disebutkan bahwa penilaian oleh pendidik dilakukan pada awal, proses, dan akhir pembelajaran. Karena itulah, jenis penilaian yang harus dilakukan oleh pendidik/ tutor program pendidikan multikeaksaraan adalah: 4 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 5

8 1. Penilaian awal Penilaian awal merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pendidik sebelum pembelajaran pendidikan multikeaksaraan dimulai. Penilaian awal bertujuan mengetahui tingkat kemampuan calon peserta didik dalam membaca, menulis, dan berhitung dengan mempergunakan bahasa Indonesia. Penilaian awal juga bermanfaat untuk pengelompokkan peserta didik, dan untuk memetakan kemampuan keaksaraan peserta didik yang berguna untuk menentukan prioritas/penguatan kompetensi keaksaraan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Hasil penilaian awal dapat juga dipergunakan oleh pendidik untuk menentukan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang cocok untuk dipergunakan selama kegiatan pembelajaran pendidikan multikeaksaraan. Penilaian awal pada pembelajaran program pendidikan multikeaksaraan dapat dilakukan melalui: a. portofolio; menelaah perolehan nilai membaca, menulis, dan berhitung yang terdapat pada Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) peserta didik; b. tes lisan; misalnya dengan cara meminta peserta didik untuk menjawab tentang data diri minimal dalam tujuh kalimat sederhana yang ditujukan untuk mengetahui minat dan motivasi belajar peserta didik; c. tes tulisan; misalnya dengan cara mempersilahkan peserta didik untuk menulis pada selembar kertas atau di papan tulis minimal lima kalimat sederhana; dan d. unjuk kinerja; misalnya dengan cara mempersilahkan peserta didik mengerjakan soal membaca dan berhitung operasional perkalian, pembagian, penambahan, maupun pengurangan. Penilaian awal dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan identifikasi kebutuhan belajar peserta didik, terutama yang berkaitan dengan tema belajar program pendidikan multikeaksaraan yang harus disepakati untuk dipelajari secara bersama-sama, apakah tema tentang: a. profesi, keahlian, dan pekerjaan;; b. pengembangan dalam seni budaya; c. sosial, politik, dan kebangsaan; d. kesehatan dan olah raga; dan e. ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Penilaian proses Penilaian proses merupakan kegiatan pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian selama proses pembelajaran dilakukan secara periodik untuk: a. melihat perkembangan belajar peserta didik; b. mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik; dan c. menentukan perbaikan proses belajar untuk menentukan remedial atau pengayaan pembelajaran. Selama proses pembelajaran program pendidikan multikeaksaraan., pendidik harus melakukan penilaian berkenaan dengan dimensi: a. sikap, dapat dilakukan dengan teknik observasi, penyebaran instrument penilaian diri, dan mengisi jurnal pembelajaran; b. pengetahuan; dapat dilaksanakan dengan memberikan tes tertulis, tes lisan, penugasan, dan observasi.; dan c. keterampilan, dapat dilakukan melalui portofolio, penilaian produk, dan penilaian proyek/karya. 3. Penilaian akhir pembelajaran Penilaian akhir berguna untuk mengukur ketercapain satu kompetensi dasar atau satu materi pembelajaran yang sudah ditetapkan pada silabus pembelajaran pendidikan multikeaksaraan. Penilaian akhir belajar, dapat dilakukan melalui: a. tes formatif; ditujukan untuk mengetahui: 1) menentukan tindak lanjut pembelajaran, apakah diperlukan remedial atau pengayaan terhadap kompetensi dasar tertentu kepada peserta didik; dan 2) perkembangan pencapaian dalam membaca, menulis, dan berhitung. Indikator pencapaiannya, antara lain: kemampuan memahami bacaan: memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam bacaan; mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam bacaan; menjawab pertanyaan yang terdapat dalam bacaan; menjawab pertanyaan dalam bacaan, meskipun diungkapkan dengan kalimat yang berbeda; dan mampu menarik kesimpulan dan menceritakan kembali isi bacaan. rincian kemampuan melafalkan bacaan: kejelasan; pelafalan bacaan keseluruhan dan bagiannya terdengar jelas dan tidak menimbulkan salah pengertian; kelancaran; secara keseluruhan bacaan diungkapkan secara lancar tanpa jeda atau terbata-bata; 6 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 7

9 ketepatan; secara keseluruhan pelafalan kata-kata dan bagian bacaan diungkapkan secara tepat; dan kewajaran; secara keseluruhan pelafalan kata dan bagian dari bacaan diungkapkan secara wajar sebagaimana seorang penutur asli. rincian kemampuan menuliskan bacaan dan mengerjakan soal hitungan: relevan; isi tulisan/jawaban sesuai dan relevan dengan tema dan kompetensi dasar yang dimaksud; sistematis; isi tulisan/hitungan disusun secara sistematis menurut pola tertentu, berdasarkan materi belajar yang dipelajari. penggunaan simbol/tanda yang baik dan benar; bacaan/hitungan dituliskan dengan susunan yang tepat sesuai aturan yang berlaku. D. Lingkup Penilaian 1. Penilaian dimensi sikap a. Pengertian Penilaian dimensi sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan dan penanaman/pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik pendidikan multikeaksaraan. b. Lingkup 1) rasa syukur dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas potensi diri yang dimiliki, indikatornya: a) memiliki kepedulian terhadap sesama; dan b) melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut. 2) sikap jujur sebagai dasar dalam membangun hubungan sosial, indikatornya: a) bertanggung jawab; dan b) bersikap terbuka dalam membangun hubungan sosial. 3) komitmen untuk membangun kebersamaan dalam mengembangkan peran dan fungsi dalam masyarakat, indikatornya: a) disiplin dalam menjalankan aktivitas sehari-hari; dan b) bekerja keras dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. c. Teknik 1) observasi, yaitu teknik penilaian dengan cara mengamati perilaku peserta didik kemudian mencatatkan perilaku positif atau negatif yang berkaitan indicator aspek sikap yang telah ditetapkan. Catatan positif digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan catatan negatif dapat dipergunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dapat dicacat pada format penilaian di bawah ini. Nama Kelompok Belajar : Materi Belajar : No Waktu Nama Kejadian Indikator Tindak Lanjut 2) jurnal, berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan aspek sikap pada diri peserta didik. Jurnal merupakan rekapitulasi dari catatan hasil observasi. Di bawah ini adalah contoh format penilaian jurnal. Nama Kelompok Belajar : Tanggal : No Nama Kejadian 3) penilaian diri, dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. 8 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 9

10 Penilaian diri dilakukan melalui wawancara langsung dengan peserta didik dengan mempergunakan contoh instrumen di bawah ini. Nama Kelompok Belajar : Nama Peserta didik : No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1 Saya pribadi yang peduli terhadap sesama 2 Saya pribadi yang taat terhadap ajaran agama 3 Saya pribadi yang bertanggung jawab 4 Saya pribadi yang terbuka dalam bermasyarakat 5 Saya pribadi yang disiplin dalam kehidupan sehari-hari 6 Saya pribadi yang senang bekerja keras dalam kehidupan Penilaian dimensi sikap dalam pendidikan multikeaksaraan dilakukan secara berkelanjutan oleh pendidik selama pembelajaran. Hasil dari penilaian sikap merupakan referensi bagi pendidik untuk menyimpulkan nilai sikap peserta didik untuk dideskripsikan pada halaman belakang SUKMA-Lanjutan 2. Penilaian dimensi pengetahuan a. Pengertian Penilaian dimensi pengetahuan merupakan kegiatan untuk mengukur kompetensi pengetahuan faktual dan konseptual yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan multikeaksaraan. Penilaian pada aspek/ dimensi pengetahuan sangat bermanfaat untuk mendiagnosis kelemahan dan kekuatan kompetensi oleh peserta didik, serta berguna untuk penentuan umpan balik kepada peserta didik, sehingga hasil penilaian dapat dipergunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran pendidikan multikeaksaraan. b. Lingkup 1) menggali informasi dari teks penjelasan. 2) menggali informasi dari teks khusus berbentuk brosur/leaflet sederhana. 3) mengenal penggunaan operasi bilangan. 4) mengenal konsep pecahan sederhana. 5) menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana. 6) mengidentifikasi keruangan (geometri) sederhana. 7) menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan. 8) menggali informasi dari teks narasi minimal. 9) menggali informasi dari teks laporan. c. Teknik 1) tes tertulis adalah melakukan penilaian dengan cara menyajikan soal tertulis untuk mengukur kemampuan peserta didik sebagai bentuk representasi penguasaan terhadap suatu kompetensi. Soal tes tertulis dapat berupa soal menjodohkan, yaitu memberi tugas kepada peserta didik untuk menjodohkan/mencocokkan 2 (dua) bagian tes yang dari segi isi secara naral berkaitan; dan 2) tes lisan merupakan pemberian pertanyaan yang mengharuskan peserta didik menjawabnya secara lisan. Jawaban peserta didik dapat berupa kata, kalimat, maupun paragraf. Tes lisan ini bermanfaat untuk menumbuhkan keberanian peserta didik untuk berpendapat atau mengungkapkan gagasan. Tes lisan dalam pendidikan multikeaksaraan dapat diberikan dengan jenis soal sebagai berikut: tes kosakata, tes tentang penguasaan arti/makna dari suatu kosakata yang berkaitan dengan materi belajar. Biasanya diawali dengan perintah sebutkan kembali, apa makna cerita, dll; tes pertanyaan menggunakan tanda tanya, yaitu memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diawali pertanyaan siapa, apa, kapan, mengapa, di mana, bagaimana, dll; dan tes jawaban pendek, yaitu memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan secara singkat dan pendek, diusahakan alternatif jawaban terdiri dari 1 (satu) kata. 3. Penilaian keterampilan a. Pengertian Penilaian keterampilan adalah kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memenuhi indikator pecapaian kompetensi keterampilan yang ditetapkan pada kurikulum pendidikan multikeaksaraan. b. Lingkup 1) mengolah informasi dari teks penjelasan secara lisan dan tertulis. 2) mengolah teks penjelasan secara tertulis. 3) mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana. 4) menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. 5) menggunakan uang atau jenis transaksi lainnya dalam kehidupan. 6) menerapkan pecahan sederhana ke bentuk desimal dan persen. 7) menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, dan berat. 10 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 11

11 8) menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana. 9) mengolah informasi dari teks narasi sederhana secara lisan dan tertulis. 10) mengolah informasi teks laporan. c. Teknik 1) observasi, dilakukan untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pada aspek pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk menguatkan penguasaan indikator yang belum muncul pada diri peserta didik. Pelaksanaan observasi dapat mempergunakan format di bawah ini. Nama Kelompok Belajar : Tanggal : No Nama Indikator Dapat menggali informasi dari teks penjelasan Dapat Menggali informasi dari teks khusu Ya Tidak Ya Tidak Keterangan: Diisi tanda cek ( ): Y = ya/benar/tepat. T = tidak tepat 2) tes tertulis adalah melakukan penilaian dengan cara menyajikan soal tertulis untuk mengukur kemampuan peserta didik sebagai bentuk representasi penguasaan terhadap suatu kompetensi. Soal tes tertulis untuk mengetahui aspek keterampilan beserta dapat berupa uraian/ esai yang meminta peserta didik untuk menuliskan jawaban dari soal yang diberikan dengan kalimatnya sendiri. 3) penilaian praktik, dilakukan dengan cara menugaskan dan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Penilaian unjuk kerja/praktik, dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: langkah-langkah yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kemampuan penguasaan suatu kompetensi; kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai; kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas; dan kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pengerjaan yang akan diamati. 4) portofolio, merupakan penilaian untuk untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Pada akhir suatu periode, misalnya perdua minggu sekali dengan cara mengumpulkan hasil belajar peserta didik, dan dinilai bersamasama peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan dan dapat terus melakukan perbaikan, sehingga dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik. Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio sebagai berikut: setiap peserta didik diusahakan memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil belajar pada setiap kompetensi dasar; menentukan jenis hasil belajar yang perlu dikumpulkan/disimpan; pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti peserta didik; peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil belajarnya; catatan pendidik dan perbaikan hasil belajar yang dilakukan peserta didik diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik; dan dokumen portofolio dalam periode tertentu dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian hasil belajar peserta didik. 4. Penilaian hasil karya/produk a. Pengertian Penilaian hasil karya merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan peserta didik dalam melakukan atau membuat suatu produk/kegiatan sebagai perwujudan hasil belajar dalam bentuk karya, baik karya pribadi maupun karya kelompok dengan mengacu pada tema belajar pendidikan multikeaksaraan yang dipelajari. b. Lingkup 1) kemampuan memperkirakan kebutuhan komponen produk yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan. 2) kemampuan mempraktikkan pengetahuan dan kreativitas yang dimiliki dan diminati dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya yang ada di sekitarnya. 12 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 13

12 3) kemampuan mengomunikasikan ide dan produk inovatif berkaitan dengan ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang diminati. 4) kemampuan mempraktikkan kemitraan dalam mengembangkan produk secara inovatif yang diminati di wilayahnya. c. Teknik 1) penilaian produk, meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk produk, teknologi, dan seni, seperti leaflet/brosur, makanan, pakaian, sarana kebersihan, alat-alat teknologi, dan karya seni sesuai tema belajar multikeaksaraan yang dipelajari.penilaian produk, meliputi penilaian pada tahap: persiapan; meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; pembuatan produk; meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik; dan produk; meliputi penilaian terhadap produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. 2) penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu. Penilaian proyek digunakan untuk mengetahui inovasi, kreativitas, dan kemampuan peserta didik dalam mengaktualkan hasil belajar dalam bentuk karya/ kegiatan secara nyata, misalnya mendemonstrasikan dalam bentuk kegiatan olahraga, presentasi, berkesenian, dan melakukan kegiatan sosial. Setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian karya pendidikan multikeaksaraan, yaitu: pengelolaan; kemampuan peserta didik dalam memilih bentuk karya yang akan dikerjakan; relevansi; kesesuaian bentuk karya dan hasilnya dengan tema belajar dan kompetensi dasar pendidikan multikeaksaraan; keaslian; karya yang dibuat harus merupakan hasil karya sendiri dengan mempertimbangkan bimbingan pendidik dan pihak lain berupa dukungan terhadap pkarya yang dikerjakan; dan inovasi; karya yang dikerjakan peserta didik terdapat unsur-unsur baru/kekinian dan sesuatu yang dilakukan untuk menjawab/solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik. Di bawah ini, adalah contoh instrumen untuk menilai hasil karya peserta didik. Tema Belajar : Bentuk Karya : Alokasi Waktu : Nama Peserta didik : Nama Kelompok : No Tahapan Skor ( 1 5 )* 1 Tahap Perencanaan 2 Tahap Proses a. Persiapan alat dan bahan b. Teknik pembuatan/kegiatan c. Keterlibatan mitra/warga masyarakat 3 Tahap Akhir a. Bentuk b. Inovasi TOTAL SKOR Catatan : *) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya E. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap tidak ada remedial atau pengayaan, namun menumbuhkembangkan perilaku dan karakter kepada setiap peserta didik. 1. Remedial, setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain: a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat; 14 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 15

13 b. pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan (tutorial). Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan; c. pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka pelaksanaan remedial, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan penilaian akhir; d. pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah peserta didik yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada peserta didik lain yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. 2. Pengayaan, bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui: a. belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama di luar jam pelajaran; dan b. belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati. BAB III PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN A. Pengertian Penilaian akhir dilaksanakan setelah peserta didik tuntas mengikuti pembelajaran multikeaksaran sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan. Penilaian dilakukan untuk memperoleh: 1. Data capaian kompetensi pendidikan multikeaksaraan; 2. Informasi tentang tingkat capaian hasil belajar peserta didik dengan mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pendidikan multikeaksaraan; dan 3. Informasi tentang jumlah peserta didik yang berhak memperoleh SUKMA Lanjutan. B. Peserta Penilaian Akhir Peserta didik yang berhak dilibatkan dalam penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan adalah mereka yang memenuhi kriteria: 1. Sudah mengikuti proses pembelajaran pendidikan multikeaksaraan, minimal 86 menit; 2. Telah tuntas mempelajari semua kompetensi multikeaksaraan yang telah ditetapkan; 3. Kehadiran minimal 80% dibuktikan dengan daftar hadir dan portofolio kemajuan belajar. C. Pelaksana Penilaian Akhir Unsur yang menjadi tim pelaksana penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan adalah pendidik atau tenaga kependidikan yang memenuhi kriteria: 1. Ditetapkan melalui SK yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kepala Bidang PNF atau UPT PAUD dan Dikmas; 2. Kualifikasi pendidikan minimal SMA/Sederajat, kecuali untuk daerah-daerah tertentu; dan 16 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 17

14 3. Diprioritaskan telah mengikuti kegiatan orientasi tim penilai program pendidikan multikeaksaraan yang diselenggarakan oleh Direktorat, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan atau unsur lain yang kompeten dalam program pendidikan multikeaksaraan. D. Lingkup Penilaian Akhir 1. Kemampuan membaca dan menulis a. menggali informasi dari teks penjelasan tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan sesuai dengan yang diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. b. menggali informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. c. menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan kajian ilmu keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati. d. menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. e. mengolah informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis. f. mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana tentang ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya. g. mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis. h. mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan hasil produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, secara inovatif yang diminati. 2. Kemampuan berhitung a. menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kehidupan sehari-hari. b. mengenal penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya atau jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan. c. mengidentifikasi pengetahuan keruangan (geometri) sederhana yang diterapkan dalam kajian keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. d. menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan yang berkaitan dengan uang dan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif dan diminati. e. menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana mengenai kajian ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati. f. memperkirakan kebutuhan komponen produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan. g. menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif E. Penyusunan Instrumen Penilaian Akhir Tim penilai diperbolehkan untuk mengadaptasi soal atau mengadopsi contoh soal yang telah disusun oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Mengadaptasi soal berarti mengganti materi soal dengan materi belajar konteks lokal yang diajarkan kepada peserta didik dengan mengacu pada kisi-kisi penilaian pendidikan multikeaksaraan yang disusun oleh Direktorat. Mengadopsi soal berarti menggunakan contoh soal secara utuh untuk menjadi instrumen penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan di masing-masing kabupaten/kota. Tim penilai juga dipersilahkan untuk menyusun instrumen penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan dengan melakukan langkah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis konteks supaya materi soal sesuai dengan materi yang dibelajarkan kepada peserta didik di masing-masing lokasi penyelengara program pendidikan multikeaksaraan; 2. Menyusun kisi-kisi soal berdasarkan kompetensi minimal yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan dan memilih kompetensi dasar esensial (penting) yang harus dikuasai oleh peserta didik, serta memperhatikan prinsip sebagai berikut: a. urgen; materi soal harus dikuasai peserta didik; b. kontinuitas; materi soal berkesinambungan antar kompetensi; dan c. relevansi; soal sesuai dengan materi yang diajarkan. 18 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 19

15 Contoh Format Kisi-Kisi Tema : Subtema : Kompetensi : Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No Soal Bentuk Soal 3. Menyusun soal dengan memperhatikan, antara lain: a. validitas/ketepatan; soal dapat dikatakan alat pengukur yang valid apabila soal tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat; b. memiliki daya pembeda; soal dikatakan baik apabila mampu membedakan peserta didik yang berkompeten dan/atau belum berkompeten kemampuan keaksaraannya; c. reliabilitas; merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh peserta didik yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda; d. praktis; mudah dikerjakan oleh peserta didik dan tidak menyulitkan tim penilai ketika akan memeriksa jawaban dari soal tersebut; dan e. sistematis; memperhatikan aspek yang akan dinilai, bentuk soal yang akan digunakan, format butir soal, jumlah butir soal, dan tingkat kesukaran soal. Jenis soal yang dapat dikembangkan dalam instrumen penilaian akhir program pendidikan multikeaksaraan, antara lain: a. soal melengkapi; terdiri dari butir-butir soal yang masing-masing berbentuk wacana pendek yang harus dilengkapi oleh peserta pada bagian yang dikosongkan dari teks aslinya; b. soal pilihan ganda, butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal dan pilihan jawaban. Dari pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah jawaban yang benar atau tepat, dan pilihan jawaban yang lainnya disebut pengecoh; c. uraian/esai, menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan dan menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri; d. tes kosakata, tes tentang penguasaan arti/makna dari suatu kosakata yang berkaitan dengan materi belajar, misalkan diawali dengan kata sebutkan kembali, apa makna cerita, dll; e. tes pertanyaan menggunakan tanda tanya, memberi tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diawali kata-kata seperti siapa, apa, kapan, mengapa, di mana, bagaimana, dll; dan f. tes jawaban pendek, memberi tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan secara singkat dan pendek, diusahakan alternatif jawaban terdiri dari 1 (satu) kata. g. tes menulis teks/karangan minimal lima kalimat sederhana. 4. Melaksanakan ujicoba terbatas dan analisis setiap butir soal dengan memperhatikan aspek: a. kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator; b. penggunaan bahasa; c. tingkat kesukaran; d. kesesuaian soal dengan petunjuk pengerjaan soal; e. kesesuaian jenis dan ukuran huruf; f. kejelasan ruang lingkup soal; g. kesesuaian dengan materi belajar; dan h. kesesuaian soal dengan kondisi kehidupan peserta didik. 5. Memperbaiki dan menyusun instrumen sehingga memenuhi kriteria: a. setiap butir soal sudah mempunyai satu jawaban yang benar; b. berjenjang dari yang relatif mudah ke yang relatif sukar; c. menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia; d. menggunakan bahasa yang mudah dimengerti; e. menggunakan rumusan kalimat soal yang menggunakan kata tanya atau perintah, seperti bacalah, tuliskan dan hitunglah, disertai petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal; dan f. dilengkapi dengan pedoman penskoran. 6. Menganalisa karakteristik butir soal mencakup analisis parameter kuantitatif dan kualitatif butir soal. Parameter kuantitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian alternatif pilihan jawaban. Parameter kualitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas pertimbangan ahli (expert judgement). 20 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 21

16 F. Pedoman Penghitungan Nilai Setiap soal dalam instrumen penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan harus disertai pedoman penskoran secara rinci (seperti contoh), sehingga tidak diperlukan adanya pembobotan, dengan demikan bisa dipergunakan skala 100 dengan rumus: Membaca = Jumlah skor membaca yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal soal membaca Menulis = Jumlah skor menulis yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal soal menulis Berhitung = Jumlah skor berhitung yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal soal berhitung Nilai Akhir = Jumlah skor menulis+ membaca+berhitung x 100 Jumlah skor maksimal semua soal G. Kriteria Nilai Kriteria nilai bagi peserta didik yang mengikuti penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan dan dijadikan acuan untuk memformulasikan nilai membaca, menulis, dan berhitung dalam blanko SUKMA-L, sebagai berikut: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat A Sangat Baik B Baik C Cukup 55 D Kurang H. Prosedur Penilaian Akhir 1. Persiapan a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau UPT PAUD dan Dikmas meminta pimpinan/ketua lembaga yang sedang menyelenggarakan program pendidikan multikeaksaraan untuk mengajukan pendidik/tenaga kependidikan (sesuai kriteria) yang akan menjadi calon tim penilai dengan rasio 1 (satu) orang penilai untuk menilai maksimal 20 (dua puluh) orang peserta didik. b. Dinas Pendidikan atau UPT PAUD dan Dikmas menetapkan tim penilai melalui Surat Keputusan (SK) dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota atau Kepala Bidang PNF atau Kepala UPT PAUD dan Dikmas. c. Direktorat, Dinas Pendidikan, UPT PAUD dan Dikmas, dan/atau unsur lain yang kompeten melaksanakan orientasi tim penilai, materi berkaitan dengan penyusunan instrumen, teknik penilaian, dan analisis hasil penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan. d. tim penilai menghimpun dan menetapkan jumlah peserta didik yang akan menjadi calon peserta penilaian akhir dengan mengacu pada jumlah peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran pendidikan multikeaksaraan pada tahun yang bersangkutan, baik yang mempergunakan dana swadaya masyarakat, APBN, APBD maupun dana lain yang sah dan tidak mengikat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menyebarkan format biodata calon peserta penilaian akhir yang minimal berisi informasi tentang nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal mulai pembelajaran, tanggal berakhir pembelajaran, dan tahun pelaksanaan pembelajaran. e. tim penilai menyiapkan soal penilaian akhir dengan cara mengadaptasi soal atau mengadopsi soal yang disusun oleh Direktorat. Soal penilaian akhir dimungkinkan juga disusun sendiri oleh tim penilai dengan mengacu kepada SKL yang ditetapkan. 2. Pelaksanaan a. tim penilai berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau UPT PAUD dan Dikmas untuk rencana pelaksanaan penilaian akhir yang ditindaklanjuti dengan pemberian surat tugas kepada tim penilai untuk melaksanakan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan. b. tim penilai menggandakan soal sesuai kebutuhan. c. tim penilai mempersiapkan administrasi pendukung penilaian akhir, minimal terdiri dari: daftar hadir peserta dan penilai, berita acara hasil penilaian akhir dan pernyataan keabsahan hasil penilaian akhir. d. tim penilai melaksanakan penilaian akhir secara jujur, partisipatif, edukatif dan tertib yang dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Penilaian akhir bisa dilaksanakan secara langsung dan serentak pada hari yang sama di semua lokasi yang telah ditentukan, dapat juga dilakukan bertahap pada hari yang berbeda sesuai kesepakatan diantara tim penilai, ketua penyelenggara dan pendidik program pendidikan multikeaksaraan serta kesiapan peserta didik. 22 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 23

17 e. tim penilai mengisi dan menandatangani lembar pernyataan integritas penilai, keabsahan hasil penilaian akhir, dan berita acara pelaksanaan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan. 3. Tindak lanjut a. tim penilai menganalisis dan menetapkan hasil penilaian akhir, serta merekomendasikan peserta didik (melalui SK) yang berhak mendapatkan SUKMA-L ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b. dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mencetak atau mengajukan blanko SUKMA-L ke Direktorat. Jika Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota berinisatif untuk mencetak, maka format blanko SUKMA-L harus mempergunakan format standar yang telah ditentukan, dengan tetap diwajibkan untuk mengajukan nomor seri SUKMA-L ke Direktorat. c. Direktorat mendistribusikan blanko SUKMA-L sesuai ajuan yang telah disertai nomor seri SUKMA-L sesuai kode masing-masing daerah pengusul. d. tim penilai menyusun laporan pelaksanaan penilaian akhir dan menyerahkan laporan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang ditembuskan kepada Direktorat, dan unsur lain yang kompeten dengan hasil penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan. I. Monitoring dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Direktorat atau UPT PAUD dan Dikmas dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi ke semua atau beberapa lokasi pelaksanaan penilaian akhir, antara lain bertujuan untuk: 1. Memperoleh gambaran tentang proses dan hasil penilaian akhir; 2. Mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan penilaian akhir; dan 3. Memperoleh masukan untuk penyempurnaan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan di waktu yang akan datang. J. Pelaporan dan Tindak Lanjut 1. Pelaporan Tim penilai di masing-masing kabupaten/kota berkewajiban untuk menyusun laporan pelaksanaan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan, laporan minimal berisi informasi yang berkenaan dengan: a. Lokasi dan waktu pelaksanaan penilaian akhir; b. Jumlah peserta didik yang mengikuti penilaian akhir; c. Jumlah peserta didik yang memperoleh SUKMA-L; d. Jumlah peserta didik yang tidak lulus penilaian akhir; e. Rekapitulasi hasil penilaian akhir; f. Faktor pendukung dan faktor penghambat penilaian akhir. Tim penilai menyerahkan laporan pelaksanaan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau UPT PAUD dan Dikmas yang ditembuskan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan untuk menjadi data base nasional. 2. Tindak lanjut Peserta yang tidak lulus penilaian akhir bisa di fasilitasi kembali dengan kegiatan remedial dan/atau mengulang pembelajaran, jika sudah siap dan memungkinkan bisa diajukan kembali bisa untuk dilakukan penilaian akhir oleh tim penilai pada tahun yang sama. K. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan penyelenggaraan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan adalah sebagai berikut: 1. Minimal 80% peserta berhak memperoleh SUKMA-L; 2. Terbentuknya tim penilai di tingkat kabupaten/kota melalui dari SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau UPT PAUD dan Dikmas; dan 3. Terformulasikannya laporan dan dokumen penyelenggaraan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan. 24 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 25

18 A. Pengertian BAB IV SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN Sertifikasi pendidikan multikeaksaraan adalah proses pengakuan akan pencapaian kompetensi peserta didik dengan mengacu standar dan kriteria kelulusan yang telah ditetapkan. Sertifikasi dalam pendidikan multikeaksaraan disimbolkan dengan pemberian sertifikat berupa Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) B. Kriteria Kelulusan Kriteria peserta didik pendidikan multikeaksaraan yang dinyatakan lulus dan berhak memperoleh SUKMA-L adalah: 1. Minimal mendapatkan nilai akhir 56 dengan kriteria CUKUP pada masingmasing aspek membaca, menulis, dan berhitung; 2. Memperoleh keterangan dari pendidik, bahwa yang bersangkutan memili ki sikap positif selama menjadi peserta didik program pendidikan multikeaksaraan; 3. Disiplin selama mengikuti pembelajaran pada program pendidikan multikeaksaraan, ditandai dengan minimal 80% kehadiran; dan 4. Sudah mempunyai kemampuan/keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan tema belajar program pendidikan multikeaksaraan yang diikutinya. C. Tujuan Pemberian SUKMA-L 1. Sebagai bukti bahwa kemampuan peserta didik sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) program pendidikan multikeaksaraan. 2. Sebagai penghargaan bagi peserta didik yang telah lulus dan selesai mengikuti pembelajaran pada program pendidikan multikeaksaraan. 3. Sebagai bentuk pertanggunjawaban dan akuntabilitas penyelenggaraan program pendidikan multikeaksaraan. D. Penerbitan SUKMA-L Pada pasal 17 ayat (1) Pemendikbud Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, dijelaskan bahwa bahwa peserta didik yang telah memenuhi kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan lanjutan memperoleh sertifikat berupa Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) yang diterbitkan oleh Dinas yang ditandatangani oleh Kepala Bidang yang menangani pendidikan nonformal atas nama Kepala Dinas, dalam hal ini dinas pendidikan kabupaten/kota. Selanjutnya pada ayat (2) dijelaskan bahwa nomor seri SUKMA-L dikeluarkan oleh Direktorat yang menangani pendidikan masyarakat, dalam hal ini adalah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. E. Blangko SUKMA-L 1. Bagian depan 26 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 27

19 2. Bagian belakang F. Pengisian i Blangko SUKMA-L 1. Halaman depan, diisi dengan mekanisme sebagai berikut: a. bagian atas pada nomor seri SUKMA-L disediakan oleh Direktorat dengan menggunakan sistem penomoran yang ditentukan; b. keterangan identitas penerima SUKMA-L diisi oleh tim penilai yang disertai pas foto peserta didik yang akan menerima SUKMA-L; dan c. bagian bawah dilegalisasi oleh Kepala Bidang yang menangani program PNF atas nama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dilengkapi dengan cap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Aspek Cara Pengisian Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota = Nama dinas pendidikan kabupaten/kota dari lokasi penyelenggara program. Provinsi = Nama provinsi lokasi penyelenggaraan program. Nama = Nama peserta didik yang memperoleh SUKMA-L. Tempat, tanggal lahir = Tempat, tanggal, bulan dan tahun kelahiran peserta didik Jenis Kelamin = Coret keterangan tentang jenis kelamin yang tidak sesuai dengan jenis kelamin peserta didik. Alamat = Alamat lengkap domisili peserta didik. Diselenggarakan oleh = Nama lembaga/satuan PNF penyelenggara program. Pada tanggal = Tanggal dimulai dan tanggal berakhirnya program. Tahun = Tahun penyelenggaraan program. Desa/Kelurahan = Nama desa/kelurahan lokasi penyelenggaraan program. Kecamatan = Nama kecamatan lokasi penyelenggaraan program. Titimangsa = Tempat, tanggal, bulan, tahun penerbitan SUKMA-L. Kabupaten/Kota = Nama kabupaten/kota (ditulis secara lengkap). u.p Kepala Bidang = Nama Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tanda tangan = Tanda tangan Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. NIP = NIP Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Pas foto Pas foto peserta didik ukuran 3 X 4 (berwarna dan terbaru). 2. Bagian belakang, diisi dengan mekanisme sebagai berikut: a. tabel nilai dan predikat kompetensi membaca, menulis, dan berhitung diisi oleh tim penilai mengacu pada pencapaian hasil penilaian akhir peserta didik program pendidikan multikeaksaraan. b. deskripsi nilai sikap diisi oleh pendidik berdasarkan hasil penilaian selama pembelajaran dengan mengacu pada kompetensi dasar dan indikator sikap pendidikan multikeaksaraan. c. deskripsi nilai kemampuan berusaha/berkarya diisi oleh pendidik berdasarkan pada hasil penilaian karya peserta didik, dan mengacu pada tema belajar pendidikan multikeaksaraan yang dipilih; dan d. bagian bawah dilegalisasi oleh ketua/pimpinan lembaga/satuan PNF penyelenggara program pendidikan multikeaksaraan yang dilengkapi informasi nama, pembubuhan tanda tangan, dan legalisasi cap lembaga. Aspek Cara Pengisian Nilai membaca = Nilai kompetensi membaca hasil penilaian akhir Nilai menulis = Nilai kompetensi menulis hasil penilaian akhir Nilai berhitung = Nilai kompetensi berhitung hasil penilaian akhir Predikat membaca = Predikat kompetensi membaca hasil penilaian akhir Predikat menulis = Predikat kompetensi menulis hasil penilaian akhir Predikat berhitung = Predikat kompetensi berhitung hasil penilaian akhir Deskripsi nilai sikap = Catatan tentang sikap peserta didik oleh pendidik dengan mengacu pada penilaian sikap selama proses pembelajaran atau portopolio hasil belajar peserta didik pendidikan multikeaksaraan. Deskripsi kemampuan berusaha/berkarya = Catatan hasil observasi dan penilaian pendidik terhadap penguasaan suatu kemampuan/keahlian peserta didik dalam bidang tertentu sesuai dengan tema belajar program pendidikan multikeaksaraan yang diikutinya. 28 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 29

20 G. Mekanisme Penerbitan, Pengajuan, dan Distribusi SUKMA-L 1. Penerbitan blangko dan nomor seri SUKMA-L a. Master blangko SUKMA-L dicetak oleh pusat, dalam hal ini adalah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. b. Jika pemerintah daerah, dalam hal ini dinas pendidikan kabupaten/ kota mempunyai alokasi dana untuk pencetakan blangko SUKMA-L dipersilahkan untuk melakukan pencetakan blangko SUKMA-L, dengan terlebih dahulu melakukan konfirmasi atau menginformasikannya kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. c. Nomor seri SUKMA-L disediakan oleh pusat, dengan kata lain pemerintah daerah dan/atau penyelenggara program pendidikan multikeaksaraan tidak diperbolehkan mengeluarkan nomor seri SUKMA-L. Hal ini dilakukan untuk menjaga akuntabilitas program dan untuk menjadi input bagi database nasional tentang peserta didik yang berhasil lulus dan telah selesai mengikuti program pendidikan multikeaksaraan. 2. Pengajuan dan legalisasi SUKMA-L a. Penyelenggara program pendidikan multikeaksaraan mengajukan blangko SUKMA-L kepada dinas pendidikan kabupaten/kota secara lisan dan tulisan dengan menyertakan rekapitulasi data jumlah dan biodata calon penerima SUKMA-L. b. Pemerintah daerah, dalam hal ini dinas pendidikan kabupaten/kota mengajukan mengajukan blangko dan nomor seri SUKMA-L ke Direktorat berdasarkan kebutuhan, dengan mengajukan surat permohonan dan data rekapitulasi calon penerima SUKMA-L (surat permohonan dan format rekapitulasi terlampir). c. Direktorat memberikan blangko dan nomor seri SUKMA-L sesuai permintaan. d. Pemerintah daerah menugaskan tim penilai untuk mengisi dan merekapitulasi data penerima SUKMA-L sesuai ketentuan. e. Pemerintah daerah melakukan legalisasi terhadap SUKMA-L yang sudah terisi sesuai ketentuan. 3. Distribusi a. SUKMA-L yang sudah diisi dan dilegalisasi didistribusikan kepada lembaga/satuan PNF yang mengajukan permohonan SUKMA-L. b. Ketua/kepala lembaga menugaskan pendidik untuk mengisi bagian belakang SUKMA-L sesuai ketentuan. c. Ketua/kepala lembaga melegalisasi SUKMA-L sesuai ketentuan. d. Penyelenggara program mendistribusikan SUKMA-L kepada lulusan program pendidikan multikeaksaraan. H. Tindak Lanjut 1. Lembaga penyelenggara sesegara mungkin melakukan penyusunan laporan akhir penyelenggaraan program pendidikan multikeaksaraan. Laporan akhir disertai: a. Rekapitulasi jumlah keseluruhan peserta didik; b. Rekapitulasi jumlah peserta didik yang lulus, dengan dilengkapi nomor seri SUKMA-L; dan c. Rekapitulasi nilai lulusan. 2. Dinas pendidikan kabupaten/kota menginformasikan hasil pelaksanaan program kepada Direktorat, sesuai kesepakatan dan ketentuan yang berlaku. Serta melakukan pencatatan untuk keperluan data base daerah. 3. Direktorat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penilaian akhir dan validitas penyelenggaraan program pendidikan multikeaksaraan secara keseluruhan, serta melakukan pencatatan untuk keperluan data base nasional. 30 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 31

21 BAB V PENUTUP Daftar Pustaka Panduan ini berusaha untuk menguraikan secara terperinci aspek dan komponen yang dipandang perlu untuk diketahui dan dipahami oleh semua pihak yang kompeten dalam pelaksanaan penilaian dan sertifikasi program pendidikan multikeaksaraan, supaya proses dan hasilnya dapat berkualitas serta terstandar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk mendukung terwujudnya akuntabilitas dan transparansi publik penyelenggaraan program pendidikan multikeaksaraan di Indonesia. Apabila terdapat hal-hal yang belum jelas dalam panduan ini, dipersilahkan menghubungi atau melakukan konfirmasi kepada: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, u.p. Subdit Keaksaraan dan Budaya Baca Alamat: Kompleks Kemdikbud. Gedung E Lantai 8 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, Telepon (021) Faksimili (021) jardikmas@gmail.com Apik Budi Santoso. (2003). Penilaian Berbasis Kelas Makalah. Semarang; Jurusan Geografi, FIS UNNES. Burhanudin Tola. (2006). Penilaian Diri. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Mimin Haryati. (2008). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Saifuddin Azwar. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Surapranata, Sumarna. Hatta, M. (2006). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 32 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 33

22 Lampiran 1. Contoh Rencana Pelaksanaan Penilaian Akhir Kop Lembaga Lampiran 2. Contoh Format Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Akhir Kop Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Nama Lembaga/Rombongan Belajar :... Alamat : Desa... Kecamatan... Kab/Kota... Provinsi... Nama Pimpinan :... Nomor Telepon/HP :... Nilem (Khusus PKBM) :... No Nama Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Umur Alamat Tanggal mulai belajar Tanggal selesai belajar Pada hari ini tanggal bulan.. tahun. telah dilaksanakan penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan di: Nama lembaga/ rombongan belajar : Alamat : Telp/HP : Nama Pimpinan : Waktu Pelaksanaan : s.d Jumlah Peserta : Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dan dipertanggungjawabkan secara hukum., Penilai Pimpinan Lembaga, Ttd dan stempel Ttd ttd dan stempel Pimpinan Lembaga 34 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 35

23 Lampiran 3. Contoh Lembar Pernyataan Keabsahan Hasil Penilaian Akhir Lampiran 4. Contoh Surat Permohonan Nomor Seri SUKMA-L Kop Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota KOP DINAS PENDIDIKAN... Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Alamat : Tim Penilai Kab./Kota : Provinsi : Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Data yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. 2. Saya bertanggung jawab atas semua hasil penilaian akhir dan data lainnya yang diberikan dalam dokumen hasil penilaian akhir pendidikan multikeaksaraan ini. Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh dan rasa tanggung jawab. Nomor :. Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan Blanko dan Nomor seri SUKMA Lanjutan Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Di Jakarta Dengan hormat disampaikan bahwa sehubungan dengan telah dilaksanakannya penilaian akhir program pendidikan multikeaksaraan tahun.. yang diselenggarakan oleh lembaga, maka kami mohon kesediaannya memberikan Blangko dan Nomor Seri SUKMA Lanjutan sejumlah.. peserta didik yang telah lulus/mencapai kompetensi pendidikan multikeaksaraan. Demikian permohonan kami, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh dan rasa tanggung jawab. Pernyataan ini dibuat pada tanggal Di Penilai..., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota... Ttd dan Cap Nama Lengkap NIP.... Ttd ( ) 36 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 37

24 Lampiran 5 Contoh Format Rekapitulasi Peserta Didik Pendidikan Multikeaksaraan untuk Pengajuan SUKMA-L SUMBER DANA HASIL BELAJAR WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK TEMPAT BELAJAR 1) APBN, 2) APBD I, 3) APBD II 4) Lainnya Tidak Mencapai Standar Kompetensi Mencapai Standar Kompetensi Selesai Bln. Thn Mulai Bln. Thn No HP/ Telp Nama Penanggung Jawab Pendidikan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Lembaga Nama Lembaga No KTP Nomor Seri Sukma- Lanjutan Nomor Seri Sukma (KD) Kecamatan/ Distrik No Kabupaten Pekerjaan 1. KD, 2. Lainnya Tgl. Bln. Thn Nama L P Desa Dusun/ RT/RW A B JUMLAH JUMLAH Kolom 10 diisi tanggal, bulan dan tahun lahir peserta didik bila APBD II dan ketik 4 untuk lainnya Kolom 11 diisi nomor KTP peserta didik Kolom 12 diisi pendidikan peserta didik, ketik 1 bila Keaksaraan Dasar (KD), dan ketik 2 bila Lainnya Kolom 13 diisi pekerjaan peserta didik Kolom 14 diisi lembaga dimana peserta didik belajar Kolom 15 diisi alamat lembaga dimana peserta didik belajar Kolom 16 diisi nama penanggung jawab lembaga Kolom 17 diisi nomor handphone penanggung jawab lembaga Kolom 18 diisi mulai belajar dan selesai belajar peserta didik Kolom 19 diisi angka 1 jika memenuhi standar kompetensi Kolom 20 diisi angka 1 jika tidak memenuhi standar kompetensi Kolom 21 diisi sumber dana, ketik 1 bila APBN, ketik 2 bila APBD I dan ketik 3 Keterangan: Kolom 1A diisi nomor urut keseluruhan Kolom 1B nomor urut berdasarkan dimana peserta didik belajar Kolom 2 diisi Kabupaten dimana lembaga berada/peserta didik belajar Kolom 3 diisi kecamatan atau distrik dimana peserta didik belajar Kolom 4 diisi desa dimana peserta didik belajar Kolom 5 diisi dusun/rt/rw dimana peserta didik belajar Kolom 6 diisi nomor seri SUKMA (Keaksaraan Dasar) Kolom 7 diisi nomor seri SUKMA Lanjutan peserta didik * Kolom 8 diisi nama peserta didik Kolom 9 diisi, bila laki-laki ketik 1 di kolom sebelah kiri, bila perempuan ketik 1 dikolom sebelah kanan Lampiran 6 Contoh Kisi-Kisi, Instrumen, dan Pedoman Penskoran Hasil Penilaian Akhir Pendidikan Multikeaksaraan KISI-KISI DAN INSTRUMEN PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN BAGIAN 1 TEMA PROFESI, KEAHLIAN, DAN PEKERJAAN subtema pekerjaan dan usaha di bidang pertanian 38 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 39

25 BACA TULIS KOMPETENSI INTI 2. Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia KISI-KISI PENDIDIKAN MULTI KEAKSARAAN TEMA PROFESI, KEAHLIAN, DAN PEKERJAAN Subtema Pertanian KOMPETENSI DASAR 2.1. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan sesuai dengan yang diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.2. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana 2.6. Menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan kajian ilmu keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati. MATERI Membaca lancar teks penjelasan Melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks Membaca isi teks tabel atau diagram sederhana Menyimpulkan teks tabel atau diagram sederhana INDIKATOR SOAL Disajikan teks penjelasan tentang budidaya tanaman sayur 7-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat membaca teks tersebut secara lancar Disajikan teks penjelasan tentang pekerjaan profesi atau kemahiran terkait pertanian 7-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks tersebut Disajikan sebuah tabel/ diagram sederhana tentang pertanian, (misalnya: hasil panen, tinggi tanaman, harga benih) peserta didik dapat: menjawab pertanyaan jumlah terbanyak sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut, menjawab pertanyaan bagaimana sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut. NO. SOAL BENTUK SOAL 1 Tes Praktik 2 Isian 3 4 Jawaban singkat Jawaban singkat 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. Membaca teks petunjuk atau arahan 3. Kemampuan Menuliskan mengolah, menalar, kembali teks dan menyaji penjelasan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana tentang ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya; Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam 5 kalimat sederhana secara lisan dan tertulis. Menulis teks khusus dalam bentuk brosur atau leaflet sederhana Menulis teks narasi Disajikan teks petunjuk yang berkaitan dengan pertanian 7-10 kalimat sederhana (misanyal cara membuat pupuk organik), peserta didik dapat: menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut menentukan maksud salah satu kalimat dalam teks petunjuk tersebut Disajikan teks penjelasan tentang pertanian 5 7 kalimat sederhana (misalnya jenis petani) peserta didik dapat menuliskan ringkasan isi teks tersebut. Disajikan teks berbentuk brosur/leaflet sederhana tentang pertanian (misalnya tentang budidaya pertanian), peserta didik diminta untuk menuliskan kembali isi brosur tersebut dengan kalimat sendiri. Disajikan tema atau judul berkaitan dengan pertanian (misal budidaya pertanian), peserta didik dapat menulis teks minimal 5 kalimat sederhana sesuai dengan tema atau judul tersebut. 5 6 Pilihan Ganda Jawaban singkat 7 Uraian 8 Uraian singkat 9 Menulis teks narasi 40 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 41

26 BERHITUNG KOMPETENSI INTI 2.Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan hasil produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, secara inovatif yang diminati. KOMPETENSI DASAR 2.5. Menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kehidupan seharihari; 2.4. Mengenal penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya atau jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan Mengiden tifikasi pengetahuan keruangan (geometri) sederhana yang diterapkan dalam kajian keilmuan dan teknologi, kese hatan dan olahraga, seni, buda ya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati dan digu nakan dalam kehidupan seharihari. Menulis teks laporan MATERI Pecahan sederhana (pecahan biasa, desimal, persen) dalam operasi bilangan yang digunakan dalam bidang pertanian Operasi hitung dari bilangan cacah dan pecahan sederhana. Masalah sehari hari tentang operasi bilangan cacah dan pecahan Gambar bangun datar dan bangun ruang Identifikasi bangun datar dan bangun ruang Peserta didik diminta menuliskan teks laporan minimal dalam 5 kalimat sederhana berdasarkan hasil kunjungan ke tempat usaha tani (misalnya lahan pertanian, toko sarana produksi pertanian, koperasi pertanian, dan toko pemasaran hasil pertanian) yang pernah dikunjungi. INDIKATOR SOAL Disajikan soal cerita tentang operasi bilangan pecahan biasa, desimal, persen yang berhubungan dengan pertanian (misal produk pertanian), peserta didik dapat menyelesaikan hasilnya. Peserta didik dapat menentukan hasil operasi hitung bilangan pecahan (penjumlahan dan perkalian) Disajikan soal cerita sederhana tentang pertanian (misal biaya produksi, hasil panen atau hasil usaha pertanian) peserta didik dapat menyelesaikan dengan operasi hitung yang menyangkut bilangan cacah dan persen Disajikan gambar bangun datar atau bangun ruang yang berhubungan dengan pertanian (misal persemaian benih padi) peserta didik menyebutkan bentuk bangun datar atau bangun ruang yang sesuai dengan gambar. Disajikan sifat bangun datar atau bangun ruang yang berkaitan dengan pertanian peserta didik dapat menyebutkan nama bangun tersebut 10 Menulis teks laporan NO. BENTUK SOAL SOAL 11 Uraian Uraian Uraian Isian Jawaban singkat 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Menerapkan Pengubahan pecahan sederhana pecahan ke bentuk pecahan biasa menjadi desimal dan persen pecahan desimal pada perhitungan atau menjadi yang berkaitan persen yang dengan uang dan berhubungan produk teknologi dengan pertanian sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif dan diminati Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana mengenai kajian ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati 3.7. Memperkirakan kebutuhan komponen produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan Menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif Penyajian hasil pengolahan data dalam bentuk tabel yang berhubungan dengan pertanian Identifikasi komponen yang diperlukan dalam pertanian Mengenal berbagai satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau lainnya(misalnya jarak, suhu, gula darah, dll) Masalah sehari hari yang berhubungan dengan satuan pengukuran Diberikan soal pecahan tentang data yang berhubungan dengan pertanian (misal hasil panen tanaman hortikultura), peserta didik mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan desimal atau persen atau sebaliknya dengan cara menuliskan jawaban Diberikan cerita data berkaitan dengan pertanian yang ada di masyarakat (misal pendapatan hasil usaha tani), peserta didik dapat menyajikan data tersebut menjadi tabel sederhana yang logis Disajikan masalah tentang (misal membuat tanaman pot), peserta didik dapat menghitung perkiraan keperluan dengan menggunakan operasi hitung bilangan Diberikan beberapa pernyataan benar salah tentang satuan pengukuran yang berhubungan dengan pertanian, peserta didik menjawab secara benar Peserta didik dapat menafsirkan hasil pengukuran panjang atau waktu, atau berat yang berkaitan dengan masalah pertanian 16 Isian/ jawaban singkat 17 Uraian 18 Uraian B/S Isian 42 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 43

27 SOAL-SOAL PENILAIAN MULTIKEAKSARAAN TEMA PEKERJAAN, PROFESI, DAN KEAHLIAN SUBTEMA PERTANIAN 1. Bacalah teks di bawah ini dengan jelas dan benar! Menanam Tanaman Sayur Kebun Pak Sani ditanami tanaman sayur. Ada bayam, kacang panjang, dan tomat. Tanaman akan tumbuh subur jika dipupuk dan disirami. Jika ada rumput perlu disiangi. Bayam dapat dipanen setelah berumur 20 hari. Tomat baru dapat dipanen setelah berumur 2-3 bulan. Kacang panjang dipanen setelah berumur 3-4 bulan. Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Hasil panen kebun Pak Sani cukup banyak. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 2! Petani Petani adalah orang yang bergerak di bidang pertanian. Dalam aktivitasnya, petani melakukan pengolahan tanah. Tujuannya untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman. Harapannya untuk memperoleh hasil tanaman. Hasil tanaman dapat digunakan sendiri ataupun dijual. Mereka juga dapat menyediakan bahan mentah bagi industri. Setiap orang bisa menjadi petani asalkan punya sebidang tanah. Walaupun ia sudah punya pekerjaan bukan sebagai petani. Maksudnya pemilik tanah bisa bekerjasama dengan petani tulen. Ini berarti pemilik tanah memberi pekerjaan kepada orang lain. 2. Lengkapilah isi teks berikut sesuai dengan bacaan di atas! Petani adalah orang yang bergerak di bidang... Dalam aktivitasnya, petani melakukan pengolahan tanah. Tujuannya untuk menumbuhkan dan memelihara... Harapannya untuk memperoleh hasil tanaman. Mereka juga dapat menyediakan... bagi industri. Setiap orang bisa menjadi petani asalkan punya sebidang tanah. Walaupun ia sudah punya pekerjaan bukan sebagai petani. Maksudnya pemilik tanah bisa bekerjasama dengan petani tulen. Ini berarti pemilik tanah memberi pekerjaan kepada orang lain. Perhatikan tabel berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 3! Jumlah Hasil Panen Desa Sukamakmur No Jenis Tanaman Jumlah Hasil Panen 1 Singkong 17 ton 2 Kacang tanah 5 ton 3 Padi 35 ton 4 Kacang kedelai 11 ton 5 Jagung 20 ton 3. Hasil panen apakah yang terbanyak berdasarkan tabel di atas? Perhatikan tabel berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 4! Hasil Panen Padi Desa Jatiwangi No Tahun Jumlah Hasil Panen ton ton ton ton ton 44 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 45

28 4. Bagaimana kecenderungan hasil panen padi di Desa Jatiwangi tersebut? Bacalah teks petunjuk berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 5-6! 8. Bacalah brosur berikut ini, kemudian tulislah kembali isi brosur tersebut dengan kalimat sendiri! Cara Membuat Pupuk Organik Cair (1) Siapkan bahan dasar dari kotoran hewan dan dedaunan. (2) Cacah daun-daun tersebut. (3) Campur bahan-bahan tersebut menjadi satu. (4) Masukkan ke dalam tong plastik yang kedap udara. (5) Tambahkan air gula dan EM4 ke dalam tong tersebut. (6) Perbandingan bahan cair dan padat sebaiknya 70% : 30%. (7) Lubangi tutup tong dan masukkan sebuah selang yang terhubung dengan botol berisi air. (8) Kemudian tutuplah tong tersebut dengan rapat. (9) Buka tutup tong ketika tercium bau seperti tape, setelah hari. (10) Kemudian saring adonan dari tong tersebut dan ambil bagian yang cair sebagai pupuk. 5. Pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk di atas adalah. a. Bahan dasar pupuk cair organik terdiri dari kotoran hewan dan tanah b. Selain bahan dasar, tambahkan juga air garam dan EM4 ke dalam tong c. Untuk perbandingan bahan cair dan padat sebaiknya 70% : 30% d. Tutup tong bisa dibuka setelah 7 hari 6. Apa maksud kalimat nomor 9 pada teks petunjuk tersebut? 7. Bacalah teks berikut, kemudian buatlah ringkasannya! Jenis Petani Petani adalah orang yang bercocok tanam pada tanah pertanian. Ada petani pemilik lahan, petani penggarap, dan buruh tani. Petani pemilik lahan memiliki lahan pertanian. Petani penggarap adalah orang yang menggarap lahan orang lain. Buruh tani adalah orang yang diupah untuk melakukan pekerjaan pertanian. Seperti mengolah lahan, menanam bibit, menyiangi, memupuk, dan memanen. Ketiga jenis petani ini saling membutuhkan untuk keberhasilan usaha tani. 9. Buatlah teks narasi minimal 5 kalimat sederhana dengan judul (pilih salah satu): 1. Budidaya Padi 2. Budidaya Tanaman Sayur (dipilih jenis sayurannya) 3. Budidaya Ubi Jalar 4. Budidaya Tanaman Hias (dipilih jenisnya) 10. Tulislah teks laporan minimal 5 kalimat sederhana berdasarkan hasil kunjungan ke tempat usaha tani (pilih: lahan pertanian, toko sarana produksi pertanian, koperasi pertanian, dan toko pemasaran hasil pertanian) yang pernah anda kunjungi! 11. Pak Agus memanen jagung dari 3 lahan yang dimilikinya sebanyak 1 ton. Lahan A menghasilkan 0,3 ton. Lahan B menghasilkan ½ ton. a. Berapa ton jagung yang dihasilkan dari lahan C? 46 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 47

29 b. Lahan apa yang menghasilkan jagung paling sedikit? c. Berapa persen hasil panen jagung yang dihasilkan oleh lahan B dari keseluruhan hasil panen Pak Agus? 12. Hitunglah operasi bilangan berikut! berikan langkah jawaban! (½ x 60) + (1/3 x 60) = 13. Pak Hamzah membeli benih padi sebanyak 1,2 kwintal. Setelah diperiksa, ternyata 6 kg benih tidak layak tanam. Berapa persen benih padi yang layak tanam? 14. Apakah nama bangun datar pada gambar di samping? Kerjakan seperti contoh! a. 20% dari 40 kg bawang putih =... =... b. 0,2 dari 30 kg bawang merah =... = Data hasil penjualan panen buah dari kebun Pak Samad. (a) Buah mangga Rp ,- (b) Buah manggis Rp ,- (c) Buah papaya Rp ,- (d) Buah jambu Rp ,-. Buatlah tabel dari data tersebut! 18. Untuk membuat satu tanaman buah jambu kristal dalam pot dibutuhkan bibit, drum, kompos, dan sekam. Harga bibit jambu Kristal Rp25.000,-. Harga drum Rp50.000,- kompos Rp30.000,- sekam Rp5.000,-. Berapa uang yang dibutuhkan untuk membuat 5 pot tanaman buah jambu Kristal? 19. Jawablah pernyataan berikut, BENAR atau SALAH! a. Luas sawah Pak Toni 1,5 hektar atau m 2. b. Lama masa tanam padi 3,5 bulan atau 95 hari. c. Berat hasil panen mangga 2 kwintal atau kg. d. Jarak tanam pohon karet 5 meter atau 500 cm. e. Bu Erna memupuk tanaman jagung selama 3 jam atau 150 menit. 20. Satu periode musim tanam padi adalah 4 bulan. Dalam satu tahun, berapa kali tanam padi dapat dilakukan? 15. Salah satu pelengkap yang digunakan petani ketika ke sawah adalah topi caping. Topi ini digunakan oleh petani untuk melindungi petani dari panasnya sinar matahari. Topi ini berbentuk unik dengan alasnya berbentuk lingkaran, dan ujung lancip di atasnya. Bangun ruang apakah topi caping tersebut? 16. Perhatikan contoh pernyataan berikut! 50% dari 20 kg cabai = ½ dari 20 kg cabai = 10 kg cabai 0,4 dari 100 kg tomat = 40% dari 100 kg tomat = 40 kg tomat 48 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 49

30 KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN Membaca, Menulis No. Aspek yang Dinilai Skor 1 Membaca kata demi kata dalam semua (8) kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 8 Membaca kata demi kata dalam 7 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 7 Membaca kata demi kata dalam 6 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 6 Membaca kata demi kata dalam 5 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 5 ATAU membaca kata demi kata dalam sebagian kecil kalimat dalam teks dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 4 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 4 ATAU membaca kata demi kata dalam semua kalimat atau sebagian besar kalimat dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 3 Membaca kata demi kata dalam 2 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 2 Membaca kata demi kata dalam 1 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 1 Tidak dapat membaca dengan benar/diam 0 Skor Maksimun 8 No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 2 Menjawab dengan benar 3 - Pertanian Menjawab ada satu salah 2 Menjawab ada dua salah 1 Menjawab salah semua 0 - Tanaman - Bahan mentah Skor Maksimun 3 No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 3 Menjawab dengan benar 1 - Padi Menjawab salah/tidak menjawab 0 Skor Maksimun 1 No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 4 Menjawab dengan benar 1 Meningkat ATAU mengalami Menjawab salah/tidak menjawab 0 peningkatan Skor Maksimun 1 No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 5 Menjawab dengan benar 1 a. untuk perbandingan Menjawab salah/tidak menjawab 0 bahan cair dan padat sebaiknya 70 : 30% Skor Maksimun 1 No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 6 Menjawab dengan lengkap 2 Tutup tong harus dibuka Menjawab kurang lengkap 1 setelah tercium seperti bau tape, kisaran waktu antara Menjawab salah/tidak menjawab hari. Skor Maksimun 2 No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 7 Ringkasan lengkap 2 Petani adalah orang yang Ringkasan kurang lengkap 1 bekerja di bidang pertanian. Ada petani pemilik lahan, Ringkasan tidak lengkap/tidak 0 petani penggarap, dan menjawab buruh tani. Ketiganya Skor Maksimun 2 saling membutuhkan untuk keberhasilan usaha tani. No. Aspek yang dinilai Skor Contoh jawaban 8 Menulis isi brosur dengan kalimat sendiri dan sesuai Menulis kalimat brosur persis sama dengan soal 3 2 Jenis usaha yang ada dalam brosur ada studi wisata, produksi agen hayati, produksi bokasi organik, produksi sayur Menulis isi brosur tapi tidak sesuai 1 mayur, dan petik apel. Menjawab salah/tidak menjawab Skor Maksimun 3 No. Aspek yang dinilai Skor 9 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam karangan sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi karangan sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi karangan sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi karangan tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam karangan tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam karangan berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam karangan berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam karangan berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 0 Skor Maksimun 8 50 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 51

31 No. Aspek yang dinilai Skor 10 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam karangan sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi karangan sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi karangan sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi karangan tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam karangan tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam karangan berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam karangan berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam karangan berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 0 Skor Maksimun 8 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 11 Menjawab 3 benar 3 a. 0,2 ton Menjawab 2 benar 2 Menjawab 1 benar 1 b. Lahan C c. 50% Menjawab salah 0 Skor Maksimun 3 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 12 Menjawab benar dengan langkah = 50 Menjawab benar tanpa langkah atau 1 langkah benar jawaban salah Menjawab salah 0 Skor Maksimun 2 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 13 Menjawab benar dengan langkah 2 = 1,2 kwt 6 kg Menjawab benar tanpa langkah atau 1 = 120 kg 6 kg langkah benar jawaban salah = 114 kg Menjawab salah 0 Skor Maksimun 2 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 14 Menjawab benar 1 Persegi panjang Menjawab salah 0 Skor Maksimun 1 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 15 Menjawab benar 1 Kerucut Menjawab salah 0 Skor Maksimun 1 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 16 Menjawab 4 isian benar 4 1/5 dari 40 kg bawang putih Menjawab 3 isian benar 3 = 8 kg bawang putih Menjawab 2 isian benar 2 Menjawab 1 isian benar 1 20% dari 30 kg bawang merah Menjawab salah 0 = 6 kg bawang merah Skor Maksimun 4 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 17 Menjawab isian tabel benar 3 Urutan tabel Menjawab isian tabel satu salah 2 No Buah Harga Menjawab isian tabel dua salah 1 1 Mangga Rp ,- Menjawab salah Manggis Rp ,- Skor Maksimun 3 Pepaya Rp ,- 4 Jambu Rp ,- No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 18 Menjawab benar dengan langkah 3 Untuk membuat 1 pot Menjawab salah langkah benar 2 = Menjawab salah langkah salah 1 = Tidak menjawab 0 5 pot = 5x = Rp ,- Skor Maksimun 3 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 19 Menjawab benar semua 5 Menjawab ada satu salah 4 a. Benar Menjawab ada dua salah 3 b. Salah Menjawab ada tiga salah 2 c. Salah Menjawab ada empat salah 1 d. Benar Menjawab salah semua 0 Skor Maksimun 5 e. Salah No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 19 Menjawab benar dengan langkah 2 = 12 : 4 Menjawab benar tanpa langkah 1 = 3 kali tanam padi Menjawab salah 0 Skor Maksimun 2 52 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 53

32 Contoh Perhitungan Nilai Akhir Peserta Didik Nama : Ibu Tina Alamat :... Rombongan Belajar :... No. Soal Skor Perolehan Skor Maksimum Membaca (skor mak 16) Menulis (skor mak 21) Berhitung (skor maks 26) Skor maks calistung 58 Membaca = x 100 = 12 x 100 = 75 (Predikat Baik) Menulis = x 100 = 16 x 100 = 76,19 (Predikat Baik) Berhitung = x 100 = 21 x 100 = 80,77 (Predikat Baik) Kriteria Kelulusan: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat A Sangat Baik B Baik C Cukup 55 D Kurang BAGIAN 2 TEMA PENGEMBANGAN SENI BUDAYA Subtema Kearifan Budaya Lokal 54 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 55

33 BACA TULIS KOMPETENSI INTI 2. Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia KISI-KISI PENDIDIKAN MULTI KEAKSARAAN TEMA PENGEMBANGAN SENI BUDAYA SUBTEMA KEARIFAN BUDAYA LOKAL KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL 2.1. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan sesuai dengan yang diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.2. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana 2.6. Menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan kajian ilmu keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati. Membaca lancar teks penjelasan Melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks Membaca isi teks tabel atau diagram sederhana Menyimpulkan teks tabel atau diagram sederhana Disajikan teks penjelasan tentang wawasan kearifan budaya lokal (misal upacara adat daerah, tradisi daerah, pakaian daerah, lagu daerah, tarian daerah, makanan khas) 7-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat membaca teks tersebut secara lancar Disajikan teks penjelasan tentang pekerjaan profesi atau kemahiran terkait kearifan budaya lokal 7 10 kalimat sederhana (misal upacara adat daerah, tradisi daerah, pakaian daerah, lagu daerah, tarian daerah, makanan khas), peserta didik dapat melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks tersebut Disajikan sebuah tabel/ diagram sederhana tentang keuangan (misal pada program desa wisata berbasis seni), peserta didik dapat: menjawab pertanyaan bagaimana sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut, menjawab pertanyaan kapan sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut. NO. SOAL BENTUK SOAL 1 Tes Praktik 2 Isian 3 4 Jawaban singkat Jawaban singkat 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana Mengolah informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis; 3.3. Mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana tentang ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam 5 kalimat sederhana secara lisan dan tertulis Mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan hasil produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, secara inovatif yang diminati. Membaca teks petunjuk atau arahan Menuliskan kembali teks penjelasan Menulis teks khusus dalam bentuk brosur atau leaflet sederhana Menulis teks narasi Menulis teks laporan Disajikan teks petunjuk yang berkaitan dengan kearifan budaya lokal 7-8 kalimat sederhana (misal cara memasak makanan khas daerah), peserta didik dapat: menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut menentukan maksud salah satu kalimat dalam teks petunjuk tersebut Disajikan teks penjelasan tentang kearifan budaya lokal 5 7 kalimat sederhana (misal upacara adat daerah, tradisi daerah, pakaian daerah, lagu daerah, tarian daerah, makanan khas), peserta didik dapat menuliskan ringkasan isi teks tersebut. Disajikan teks berbentuk brosur/leaflet sederhana tentang seni budaya (misal promosi kearifan budaya lokal), peserta didik diminta untuk menuliskan kembali isi brosur tersebut dengan kalimat sendiri. Disajikan tema atau judul berkaitan dengan pelestarian kearifan budaya lokal (misal menjadi penari tari daerah, menjadi peserta upacara adat, menjadi pengiring lagu pada upacara tradisional, menyiapkan makanan khas daerah), peserta didik dapat menulis teks 5-7 kalimat sesuai dengan tema atau judul tersebut. Peserta didik diminta menuliskan teks laporan minimal dalam 5 kalimat sederhana berdasarkan hasil kunjungan ke tempat wisata yang pernah dikunjungi. 5 6 Pilihan Ganda Jawaban singkat 7 Uraian 8 Uraian singkat 9 Menulis teks narasi 10 Menulis teks laporan 56 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 57

34 BERHITUNG KOMPETENSI INTI 2. Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL 2.5. Menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kehidupan sehari-hari; 2.4. Mengenal penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya atau jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan Mengidentifikasi pengetahuan keruangan (geometri) sederhana yang diterapkan dalam kajian keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pecahan Disajikan soal cerita kalimat sederhana tentang operasi bilangan (pecahan biasa pecahan yang berhubungan dan desimal) dengan cerita desa wisata/ dalam operasi kue khas daerah (misal bilangan yang luas daerah wisata), peserta digunakan didik dapat menyelesaikan dalam hasilnya. hubungannya dengan desa wisata/ makanan khas daerah Operasi hitung dari bilangan cacah dan pecahan sederhana. Masalah sehari hari tentang operasi bilangan cacah dan pecahan Gambar bangun datar dan bangun ruang Identifikasi bangun datar dan bangun ruang Peserta didik dapat menentukan hasil operasi hitung bilangan pecahan (penjumlahan dan perkalian) Disajikan soal cerita sederhana tentang kelompok tarian (misal banyak penari) peserta didik dapat menyelesaikan dengan operasi hitung yang menyangkut bilangan cacah dan persen Disajikan gambar bangun datar atau bangun ruang yang berhubungan dengan rumah adat (misal bentuk limasan) peserta didik menyebutkan bentuk bangun datar atau bangun ruang yang sesuai gambar. Disajikan sifat bangun datar atau bangun ruang yang berkaitan dengan bentuk alat musik, (misal Gendang), peserta didik dapat menyebutkan nama bangun tersebut NO. SOAL BENTUK SOAL 11 Uraian Uraian Uraian Isian Lisan/ jawaban singkat 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan yang berkaitan dengan uang dan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif dan diminati; Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana mengenai kajian ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati Memperkirakan kebutuhan komponen produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan Menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif. Pengubahan pecahan biasa menjadi pecahan desimal atau menjadi persen yang berhubungan dengan seni tradisional daerah Penyajian hasil pengelolaan data dalam bentuk tabel yang berhubungan dengan seni daerah Identifikasi komponen yang diperlukan dalam hitungan biaya dalam rias seni 3.9. Menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif. Diberikan soal pecahan tentang data yang berhubungan dengan banyak seniman (misal jumlah penari dalam pecahan), peserta didik mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan desimal atau persen atau sebaliknya dengan cara menuliskan jawaban Disajikan soal cerita berupa data tentang jenis kegiatan yang ada di masyarakat (misal data peran seni daerah), peserta didik dapat menyajikan data tersebut menjadi tabel sederhana yang logis Disajikan masalah tentang kegiatan sederhana (misal merias wajah seniman), peserta didik dapat menghitung perkiraan keperluan dengan melibatkan operasi hitung bilangan Disajikan beberapa pernyataan benar salah tentang satuan pengukuran yang berhubungan dengan seni/budaya, peserta didik menjawab secara benar Peserta didik dapat menafsirkan hasil pengukuran panjang atau waktu, atau berat yang berkaitan dengan masalah jarak. 16 Isian/ jawaban singkat 17 Uraian 18 Uraian B/S Isian 58 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 59

35 SOAL-SOAL PENILAIAN MULTIKEAKSARAAN TEMA PENGEMBANGAN SENI BUDAYA SUBTEMA KEARIFAN BUDAYA LOKAL 2. Bacalah teks berikut! 1. Bacalah teks berikut dengan jelas! Tradisi Lompat Batu di Nias Para pemuda Nias di Sumatera Utara mempunyai tradisi lompat batu. Tradisi itu disebut Fahombo. Tradisi itu dilakukan oleh para pemuda. Pemuda yang mampu melompati batu setinggi 2 m akan menjadi pembela kampungnya. Tradisi lompat batu ini terdapat di wilayah Teluk Dalam, Nias. Mereka sering berlatih bermain melompat batu. Mereka membuat batu tumpuan lalu melompatinya. Mereka bermain dengan semangat kebersamaan. Reog Ponorogo Kesenian Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Reog sering dipentaskan dalam acara pernikahan, khitanan, atau hari besar Nasional. Seni Reog terdiri atas tiga tarian pembukaan. Tarian pertama dibawakan oleh enam pria dengan pakaian serba hitam. Mukanya dipoles warna merah. Mereka menggambarkan sosok singa yang pemberani. Tarian kedua dibawakan oleh enam penari yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Tarian ketiga dibawakan anak-anak kecil. Mereka membawakan adegan lucu. Lengkapilah urutan tarian Reog Ponorogo berikut sesuai dengan teks di atas! (1) Tarian pertama dibawakan oleh enam pria dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. (2) [.] (3) Tarian ketiga dibawakan anak-anak kecil yang beradegan lucu. 60 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 61

36 Perhatikan tabel berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 3 dan 4! JUMLAH WISATAWAN TALAGA SAWARNA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016 BULAN WISATAWAN Januari 1110 Februari 1250 Maret 1325 April 1375 Mei 1430 Juni Pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut adalah A. Api kompor dinyalakan sebelum minyak goreng dituangkan ke dalam wajan. B. Bumbu halus, telur, nasi putih, dan garam dimasukkan ke wajan bersamaan. C. Nasi goreng telur terasa lezat setelah dihias dengan irisan tomat dan mentimun. D. Bumbu nasi goreng dimasukkan ke wajan setelah minyak goreng panas. 3. Bagaimana perkembangan Wisatawan Talaga Sawarna dari bulan Januari hingga Mei 2016? 4. Kapan terjadi kunjungan wisatawan Talaga Sawarna tertinggi? Bacalah teks petunjuk berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 5-6! Cara Membuat Nasi Goreng Telur (1) Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, terasi, dan garam secukupnya. (2) Siapkan wajan, tuangkan minyak goreng secukupnya, lalu nyalakan api kompor dengan nyala sedang! (3) Setelah minyak panas, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan. (4) Masukkan telur dan orak-arik hingga matang! (5) Masukkan nasi putih dan aduk hingga tercampur dengan semua bahan! (6) Tambahkan saus tomat dan kecap manis sesuai selera hingga tercampur rata! (7) Jika sudah matang, angkat, sajikan di atas piring! (8) Agar menarik, hiaslah dengan irisan tomat dan mentimun! (9) Nasi goreng telur siap dihidangkan. 6. Apa maksud kalimat nomor 7 pada teks petunjuk tersebut? 7. Bacalah teks berikut, kemudian buatlah ringkasannya! Gugur Gunung Gugur Gunung berarti kerja yang dilakukan bersama tanpa mengharap imbalan. Gugur Gunung merupakan istilah gotong royong yang ada di masyarakat Jawa. Kerja gotong royong ini dilakukan dengan ikhlas Gotong royong dilakukan dalam membangun sarana umum. Bisa juga untuk sarana pribadi atas dasar keinginan saling membantu. Keinginan tersebut untuk mewujudkan kerukunan bersama. Kegiatan ini juga merupakan wujud persaudaraan sejati dalam masyarakat. 62 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 63

37 8. Bacalah brosur berikut ini, kemudian tulislah kembali isi brosur tersebut dengan kalimat sendiri! 11. Dalam kelompok kesenian masyarakat Jawa ada 40 orang yang akan dipilih dalam acara perayaan. Jika ¼ nya dipilih untuk menari Gambyong, berapa banyak orang yang dipilih untuk menari? Berapakah 0,6 dari mereka yang akan dipilih menjadi pemain seni Ludruk? Jika sisanya dipilih untuk menjadi Sinden (penyanyi lagu Jawa), berapa jumlah mereka? 12. Hitunglah operasi bilangan berikut! Berikan langkah jawaban! (¼ x 80) + (½ x 30) = 13. Pada pentas kesenian Ketoprak di desa Suka Seni, jumlah pemain yang pentas sebanyak 40 orang. Jika 70% dari jumlah orang tersebut berperan sebagai prajurit. Berapa orang yang tidak berperan sebagai prajurit? Berikan langkah jawabanmu! 9. Buatlah teks narasi minimal 5 kalimat sederhana dengan judul (pilih salah satu) 1. Menjadi Pengiring Lagu Tradisional di Daerahku 2. Mengikuti Upacara Adat di Daerahku 3. Menjadi Penari Tari Daerah 4. Menyiapkan Makanan Khas Daerah 10. Tulislah teks laporan minimal 5 kalimat sederhana berdasarkan hasil kunjungan ke suatu tempat/desa wisata yang pernah anda kunjungi! 14. Perhatikan Gambar bentuk rumah adat berikut! Apakah nama bentuk bangun ruang dari atap rumah pada gambar di atas? 15. Gendang adalah alat musik yang berupa kayu bulatan panjang dan pada kedua ujung berupa kulit hewan lingkaran. Disebut bangun ruang apakah bentuk gendang tersebut? 64 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 65

38 16. Perhatikan contoh pernyataan berikut! 25% dari 20 penari kecak = ¼ dari 20 penari kecak = 5 penari kecak 0,4 dari 100 penari kecak = 40% dari penari kecak = 40 penari kecak Kerjakan seperti contoh! a. 20% dari 60 pelawak =... =... b. 0,2 dari 40 penari saman =... = Data anggota dalam kelompok kesenian lenong terdiri dari jenis peran: lima orang berperan sebagai anak, empat orang berperan sebagai orangtua, dua orang berperan sebagai hansip, dan sembilan orang berperan sebagai warga desa. Buatlah tabel dari data tersebut! 18. Untuk menghitung biaya dalam merias wajah pemain dalam pentas kesenian, diperlukan alas bedak seharga 150 ribu rupiah, bedak seharga 100 ribu rupiah, 2 lipstik dengan harga 70 ribu rupiah per satuan, 2 pensil alis seharga 50 ribu rupiah per satuan. Berapa jumlah uang yang harus dibelanjakan untuk keperluan tersebut? Berikan langkah jawabanmu! 19. Jawablah pernyataan berikut, BENAR atau SALAH! f. Lama waktu pertunjukkan tari serimpi ¼ jam sama dengan 15 menit. g. Berat sebuah gong gamelan 20 kilogram sama dengan ¼ kuintal. h. Jarak antara Jakarta ke Bekasi 25 km sama dengan m. i. Luas pemandian di desa wisata 5 hektar sama dengan meter persegi. j. Panjang selendang tari ada 3 m sama dengan 300 cm. 20. Dalam sebuah pementasan wayang orang, acara dimulai pukul 19.45, berakhir pukul Berapa lama waktu pentas wayang orang tersebut? KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN No. Aspek yang Dinilai Skor 1 Membaca kata demi kata dalam semua (8) kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 8 Membaca kata demi kata dalam 7 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 7 Membaca kata demi kata dalam 6 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 6 Membaca kata demi kata dalam 5 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 5 ATAU membaca kata demi kata dalam sebagian kecil kalimat dalam teks dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 4 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 4 ATAU membaca kata demi kata dalam semua kalimat atau sebagian besar kalimat dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 3 Membaca kata demi kata dalam 2 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 2 Membaca kata demi kata dalam 1 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 1 Tidak dapat membaca dengan benar/diam 0 Skor Maksimum 8 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 2 Menjawab dengan benar 1 Tarian kedua dibawakan oleh Menjawab salah/tidak menjawab enam penari yang berpakaian 0 wanita. Skor Maksimum 1 3 Menjawab dengan benar 1 Meningkat ATAU terus Menjawab salah/tidak menjawab meningkat ATAU meningkat 0 dari bulan ke bulan. Skor Maksimum 1 4 Menjawab dengan benar 1 Mei 2016 ATAU bulan Mei Menjawab salah/tidak menjawab ATAU Mei 0 Skor Maksimum 1 5 Menjawab dengan benar 1 D. Bumbu nasi goreng Menjawab salah/tidak menjawab dimasukkan ke wajan setelah 0 minyak goreng panas Skor Maksimum 1 66 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 67

39 6 Menjawab dengan benar 1 Nasi yang sudah matang Menjawab salah/tidak menjawab digoreng di wajan, diambil, 0 kemudian disajikan di atas Skor Maksimum 1 piring. ATAU Jika nasi yang digoreng sudah matang, angkat dan sajikan di atas piring. 7 Ringkasan lengkap 2 Gugur Gunung merupakan Ringkasan kurang lengkap 1 kerja gotong royong yang ada di masyarakat Jawa, yang Ringkasan tidak lengkap/tidak menjawab 0 dilakukan tanpa mengharap Skor Maksimum 2 imbalan.gotong royong dilakukan untuk membangun sarana umum dan pribadi atas dasar saling membantu. 8 Menulis teks dengan kalimat sendiri dan sesuai 3 Taman Bunga Nusantara terletak di Cianjur, Jawa Barat. Menulis kalimat brosur persis sama dengan soal 2 Merupakan koleksi bunga Menulis isi brosur tapi tidak sesuai dan tanaman hias sebagai 1 wisata agro. Buka setiap hari Menjawab salah/ 0 pukul WIB. Skor Maksimum 3 Menyediakan sarana edukatif dan rekreatif bagi pengunjung. No. Aspek yang Dinilai Skor 9 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam teks narasi sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi teks narasi sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi teks narasi sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi teks narasi tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam teks narasi tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam teks narasi berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam teks narasi berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam teks narasi berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam teks narasi tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam teks narasi tidak berkoherensi 0 Skor Maksimum 8 Hal-hal yang akan dinilai dalam teks narasi adalah sebagai berikut. a. Kesesuaian isi judul. b. Kepaduan/koherensi antarkalimat. No. Aspek yang Dinilai Skor 10 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam teks laporan sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi teks laporan sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi teks laporan sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi teks laporan tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam teks laporan tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam teks laporan berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam teks laporan berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam teks laporan berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam teks laporan tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam teks laporan tidak berkoherensi 0 Skor Maksimum 8 11 Menjawab 3 benar 3-10 orang Menjawab 2 benar 2 Menjawab 1 benar 1-24 orang - 6 orang Menjawab salah 0 Skor Maksimum 3 12 Menjawab benar dengan langkah = 30 Menjawab benar tanpa langkah 1 Menjawab salah 0 Skor Maksimum 2 13 Menjawab benar dengan langkah 2 70% dari 40 = 28 orang Menjawab benar tanpa langkah 1 Jadi banyak yang tidak berperan sebagai prajurit Menjawab salah = 12 orang Skor Maksimum 2 68 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 69

40 14 Menjawab benar 1 Limas Menjawab salah 0 Skor Maksimum 1 15 Menjawab benar 1 Tabung Menjawab salah 0 Skor Maksimum 1 16 Menjawab 4 isian benar 4 a. 1/5 dari 60 pelawak = 12 pelawak Menjawab 3 isian benar 3 b. 20% dari 40 penari Saman = Menjawab 2 isian benar 2 8 orang Menjawab 1 isian benar 1 Menjawab salah 0 Skor Maksimum 4 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 17 Menjawab isian tabel benar 3 Isian tabel Menjawab isian tabel satu salah 2 No Jenis Peran Banyak Anak Menjawab isian tabel dua salah 1 1 Anak 5 Menjawab salah Orang 4 Tua Skor Maksimun 3 Hansip 2 4 Warga Desa 9 18 Menjawab benar dengan langkah 2 = (2x70.000) + (2x50.000) Menjawab benar tanpa langkah 1 = Menjawab salah = Jadi jumlah uang yang harus Skor Maksimum dibelanjakan adalah sebesar Rp ,- 19 Menjawab benar semua 5 Menjawab ada satu salah 4 Menjawab ada dua salah 3 a. BENAR b. SALAH c. SALAH Menjawab ada tiga salah 2 d. BENAR Menjawab ada empat salah 1 e. BENAR Menjawab salah semua 0 Skor Maksimum 5 12 Menjawab benar 2 3 jam 45 menit Menjawab tidak lengkap 1 Menjawab salah 0 atau 3,75 jam Skor Maksimum 2 Atau 3 ¾ jam Contoh Perhitungan Nilai Akhir Peserta Didik Nama : Ibu Tina Alamat :... Rombongan Belajar :... No. Soal Skor Perolehan Skor Maksimum Membaca (skor mak 13) Menulis (skor mak 21) Berhitung (skor maks 26) PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 71

41 Skor maks calistung 50 Membaca = x 100 = 11 x 100 = 84,62 (Predikat Baik) Menulis = x 100 = 15 x 100 = 71,42 (Predikat Baik) BAGIAN 3 TEMA SOSIAL, POLITIK, DAN KEBANGSAAN Subtema Wawasan Kebangsaan Berhitung = x 100 = 20 x 100 = 80 (Predikat Baik) Kriteria Kelulusan: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat A Sangat Baik B Baik C Cukup 55 D Kurang 72 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 73

42 KISI-KISI PENDIDIKAN MULTI KEAKSARAAN TEMA SOSIAL, POLITIK, DAN KEBANGSAAN SUBTEMA: WAWASAN KEBANGSAAN MEMBACA DAN MENULIS KOMPETENSI INTI Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL 2.1. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan sesuai dengan yang diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.2. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.6. Menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan kajian ilmu keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati Menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. Membaca lancar teks penjelasan Melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks Membaca isi teks tabel atau diagram sederhana Menyimpulkan teks tabel atau diagram sederhana Membaca teks petunjuk atau arahan Disajikan teks penjelasan tentang wawasan kebangsaan 7-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat membaca teks tersebut secara lancar Disajikan teks penjelasan tentang wawasan kebangsaan, 7-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks tersebut Disajikan sebuah tabel/diagram sederhana tentang penggunaan uang (misalnya untuk kegiatan pembelajaran), peserta didik dapat: menjawab pertanyaan siapa sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut, mengurutkan data dari yang terbesar ke terkecil berdasarkan tabel Disajikan teks petunjuk (misalnya yang berkaitan dengan penanggulangan banjir) 7-8 kalimat sederhana, peserta didik dapat: menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut menentukan maksud salah satu kalimat dalam teks petunjuk tersebut NO. SOAL BENTUK SOAL 1 Tes Praktik 2 Isian Jawaban singkat Jawaban singkat PG Jawaban singkat Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia. BERHITUNG KOMPETENSI INTI 2.Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas 3.1. Mengolah informasi Menuliskan dari teks penjelasan tentang kembali pekerjaan, profesi, atau teks kemahiran yang dimiliki penjelasan dan diminati dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis 3.3. Mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana tentang ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya; Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam 5 kalimat sederhana secara lisan dan tertulis Mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan hasil produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, secara inovatif yang diminati. KOMPETENSI DASAR 2.5. Menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kehidupan sehari-hari; 2.4. Mengenal penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya atau Menulis teks khusus dalam bentuk brosur atau leaflet sederhana Menulis teks narasi Menulis teks laporan MATERI Pecahan sederhana (pecahan biasa, desimal, persen) dalam operasi bilangan yang digunakan dalam bidang wawasan kebangsaan Operasi hitung dari bilangan cacah dan pecahan sederhana. Disajikan teks penjelasan tentang pahlawan daerah 5 7 kalimat sederhana, peserta didik dapat menuliskan ringkasan isi teks tersebut. Disajikan teks berbentuk brosur/leaflet sederhana tentang seni budaya (misal brosur benteng Vredeburg), peserta didik diminta untuk menuliskan kembali isi brosur tersebut dengan kalimat sendiri. Disajikan tema atau judul berkaitan dengan wawasan kebangsaan (misalnya menjaga keutuhan NKRI), peserta didik dapat menulis teks 5-7 kalimat sesuai dengan tema atau judul tersebut. Peserta didik diminta menuliskan teks laporan minimal dalam 5 kalimat sederhana berdasarkan hasil kunjungan atau tayangan media elektronik yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan. 7 Uraian 8 Isian 9 Mengarang 10 Menulis teks laporan INDIKATOR SOAL NO. SOAL BENTUK SOAL Disajikan soal cerita Uraian kalimat tentang operasi bilangan pecahan biasa, persen yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan (misal hasil pemilihan RT), peserta didik dapat menyelesaikan hasilnya Peserta didik dapat 12 Uraian menentukan hasil operasi hitung bilangan pecahan (penjumlahan dan perkalian) 74 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 75

43 membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia. jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan Mengidentifikasi pengetahuan keruangan (geometri) sederhana yang diterapkan dalam kajian keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari Menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan yang berkaitan dengan uang dan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif dan diminati; Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana mengenai kajian ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati. Masalah sehari hari tentang operasi bilangan cacah dan pecahan Gambar bangun datar dan bangun ruang Identifikasi bangun datar dan bangun ruang Pengubahan pecahan biasa menjadi pecahan desimal atau menjadi persen yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan Penyajian hasil pengolahan data dalam bentuk tabel yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan Disajikan soal cerita sederhana tentang wawasan kebangsaan (misal pemilihan umum, pilkada, pilkades) peserta didik dapat menyelesaikan dengan operasi hitung yang menyangkut bilangan cacah dan persen Disajikan gambar bangun datar atau bangun ruang yang berhubungan dengan lambang wawasan kebangsaan (misal bentuk bintang) peserta didik menyebutkan bentuk bangun datar atau bangun ruang yang sesuai gambar. Disajikan sifat bangun datar atau bangun ruang yang berkaitan dengan masalah wawasan kebangsaan peserta didik dapat menyebutkan nama bangun tersebut Diberikan soal pecahan tentang data yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan (misal jumlah anggota dewan dalam pecahan), peserta didik mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan desimal atau persen atau sebaliknya dengan cara menuliskan jawaban Diberikan cerita data tentang jenis kegiatan yang ada di masyarakat (misal data penduduk desa), peserta didik dapat menyajikan data tersebut menjadi tabel sederhana yang logis 13 Uraian Isian Jawaban singkat 16 Isian / jawaban singakat 17 Uraian 3.7. Memperkirakan kebutuhan komponen produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan Menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif. Identifikasi komponen yang diperlukan dalam wawasan kebangsan Mengenal berbagai satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau lainnya(misalnya jarak, suhu, gula darah, dll) Masalah seharihari yang berhubungan dengan satuan pengukuran Disajikan masalah tentang pembuatan proyek sederhana (misal membuat bilik suara dalam pilkada), peserta didik dapat menghitung perkiraan keperluan dengan menggunakan operasi hitung bilangan Diberikan beberapa pernyataan benar salah tentang satuan pengukuran yang berhubungan dengan sosial politik, peserta didik menjawab secara benar Peserta didik dapat menafsirkan hasil pengukuran panjang atau waktu, atau berat yang berkaitan dengan masalah sosial, politik dan kebangsaan. 18 Uraian 19 B/S 20 Isian 76 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 77

44 SOAL PENILAIAN MULTIKEAKSARAAN TEMA SOSIAL, POLITIK, DAN KEBANGSAAN SUBTEMA WAWASAN KEBANGSAAN 1. Bacalah teks berikut dengan jelas! Perjuangan Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia berjuang melawan penjajah. Salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia adalah Belanda. Awalnya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah bersifat kedaerahan. Hal ini disebabkan para pejuang bangsa kita belum bersatu. Meskipun demikian, para pejuang tetap semangat melawan penjajah. Para pejuang akhirnya sadar untuk bersatu mengusir penjajah. Usaha mereka pun berhasil. Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus Bacalah teks berikut! Wawasan Kebangsaan Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang melawan penjajah. Awalnya perjuangan bangsa Indonesia belum berhasil. Tetapi perlawanan para pejuang tidak pernah padam. Para pejuang sadar bahwa berjuang itu harus bersatu agar kuat. Kesadaran itu terbentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo. Masa itu adalah tonggak awal perjuangan bangsa yang bersifat nasional. Tekad perjuangan ditegaskan lagi melalui Sumpah Pemuda. Wawasan kebangsaan itu kemudian mencapai satu tonggak sejarah. Meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus Lengkapilah dengan kalimat urutan rangkaian peristiwa berikut sesuai dengan isi teks tersebut! (1) Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang melawan penjajah. (2) Awalnya perjuangan bangsa Indonesia belum berhasil. (3) [...] (4) Para pejuang sadar bahwa berjuang itu harus bersatu agar kuat. Perhatikan tabel berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 3 dan 4! HASIL PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN KEPALA DESA No. Nama Calon Kades Jumlah Perolehan Suara 1. Hamzah Samto Alipi Erna Johan Siapa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa tersebut? 4. Urutkan nama calon Kepala Desa berdasarkan hasil perolehan suara dari yang terbesar ke yang terkecil! Bacalah teks petunjuk berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 5-6! Cara penanggulangan bencana banjir: 1. Menjaga kebersihan sungai dan selokan dari sampah. 2. Melakukan reboisasi pada lahan gundul. 3. Memperbanyak lahan terbuka sebagai lahan hijau untuk penyerapan air. 4. Tidak membangun perumahan di tepi sungai. 5. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara ilegal. 78 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 79

45 6. Membuang sampah jangan di tempat sembarang. 7. Membuat sumur serapan untuk menampung air hujan 5. Pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut adalah A. Menanam tanaman hias di halaman rumah sebagai penyerap air hujan yang efektif. B. Memanfaatkan lahan terbuka sebagai lahan pertanian yang menguntungkan penduduk. C. Berhenti membangun rumah di pedesaan karena akan menambah kepadatan bangunan rumah. D. Tidak menebang pohon-pohon di hutan secara ilegal. Di Masa Raden Ajeng Kartini Di masa Raden Ajeng Kartini, perempuan di negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan seperti kaum bangsawan dan Belanda. Mereka juga belum bebas memilih jodoh atau suami sendiri. Ini yang menumbuhkan keinginan dan tekadnya untuk mengubah kebiasan tersebut. Sejak saat itu, dia bercita-cita untuk memajukan kaum perempuan melalui pendidikan. Dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak perempuan di Jepara tempat kelahirannya. Di sekolah itu diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, dan memasak tanpa dipungut biaya. 8. Bacalah brosur berikut ini, kemudian tulislah kembali isi brosur tersebut dengan kalimat sendiri! engan kalimat sendiri! 6. Apa maksud kalimat nomor 6 pada teks petunjuk di atas? 7. Bacalah teks berikut dan buatlah ringkasannya! 80 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 81

46 9. Buatlah sebuah karangan 5-7 kalimat dengan judul (pilih salah satu): 1. Menjaga Keutuhan NKRI 2. Bhinneka Tunggal Ika Hal-hal yang akan dinilai dalam karangan adalah sebagai berikut. a. Kesesuaian isi judul. b. Kepaduan/koherensi antarkalimat. 10. Tulislah teks laporan minimal 5 kalimat sederhana berdasarkan hasil kunjungan ke suatu tempat atau tayangan media elektronik yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan! 11. Ada 60 orang yang akan memilih dalam pemilihan Ketua RT yang diikuti tiga calon. Jika 0,2 dari total pemilih, memilih calon pertama, berapa banyak orang yang memilih calon pertama? Jika ¼ dari total pemilih, memilih calon kedua, berapa banyak orang yang memilih calon kedua? Jika sisanya memilih calon ketiga, berapa banyak orang yang memilih calon ketiga? 12. Hitunglah operasi bilangan berikut! berikan langkah jawaban! (½ x 60) + (1/3 x 60) = 13. Pada pemilihan kepala desa Maju Makmur, ada orang pemilih, dimana 1% nya tidak ikut memilih (golput). Berapa banyak pemilih yang ikut dalam pemilihan kepala desa tersebut? Berikan langkah jawabanmu! 14. Perhatikan gambar bendera Indonesia di bawah ini! Apakah nama bangun datar dari gambar di samping? 15. Bendera negara Republik Indonesia berbentuk bangun datar yang mempunyai empat sudut sama besar, dua pasang garis yang sama panjang. Disebut bangun datar apakah bentuk bendera tersebut? 16. Perhatikan contoh pernyataan berikut! 50% dari 20 kartu pemilu = ½ dari 20 kartu pemilu = 10 kartu pemilu 0,4 dari 100 kartu pemilu = 40% dari 100 kartu pemilu = 40 kartu pemilu Kerjakan seperti contoh! a. 20% dari 40 anggota Dewan =... =... b. 0,2 dari 30 wanita desa =... = Data warga desa berdasarkan umur sebagai berikut: umur 5 tahun ada 8 anak ; umur 6 tahun ada 9 anak ; umur 7 tahun ada 5 anak ; umur 8 tahun ada 7 anak. Buatlah tabel dari data tersebut! 18. Untuk membuat kotak surat suara pemilu, diperlukan 2 lembar kayu triplek. Satu lembar triplek harga 150 ribu rupiah. Paku ¼ kilogram harga 20 ribu rupiah. Bahan lainnya seharga 50 ribu rupiah. Berapa uang yang telah diperlukan untuk membuat kotak tersebut? Berikan langkah jawabanmu! 19. Jawablah pernyataan berikut, BENAR atau SALAH! a. Pemilihan Presiden Indonesia setiap lima tahun atau 60 bulan. b. Masa jabatan Kepala Desa selama delapan tahun atau 80 bulan. c. Jarak antara Jakarta ke Bogor 60 km atau m. d. Berat gabah sekarung 1 kuintal sama dengan kg. e. Panjang meja di kelurahan 3 m sama dengan 300 cm. 20. Pasukan penjaga perbatasan wilayah terluar NKRI berjaga secara bergantian dua shift dalam sehari. Shift pertama dari pukul 7.00 sampai Berapa jam pasukan shift pertama berjaga? 82 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 83

47 PEDOMAN PENSKORAN Membaca, Menulis No. Aspek yang Dinilai Skor 1 Membaca kata demi kata dalam semua (8) kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 8 Membaca kata demi kata dalam 7 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 7 Membaca kata demi kata dalam 6 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 6 Membaca kata demi kata dalam 5 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 5 ATAU membaca kata demi kata dalam sebagian kecil kalimat dalam teks dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 4 kalimat dalam teks dengan lancar dan 4 benar ATAU membaca kata demi kata dalam semua kalimat atau sebagian besar kalimat dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 3 Membaca kata demi kata dalam 2 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 2 Membaca kata demi kata dalam 1 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 1 Tidak dapat membaca dengan benar/diam 0 Skor Maksimum 8 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 2 Menjawab dengan benar 1 Tetapi perlawanan para pejuang Menjawab salah/tidak menjawab tidak pernah padam. 0 Skor Maksimum 1 3 Menjawab dengan benar 1 Samto Menjawab salah/tidak menjawab 0 Skor Maksimum 1 4 Menjawab dengan benar 1 Samto, Alipi, Hamzah, Johan, Menjawab salah/tidak menjawab Erna 0 Skor Maksimum 1 5 Menjawab dengan benar 1 D. Tidak menebang pohonpohon Menjawab salah/tidak menjawab di hutan secara ilegal 0 Skor Maksimum 1 6 Menjawab dengan benar 1 Buanglah sampah pada tempat yang disediakan Menjawab salah/tidak menjawab 0 ATAU Membuang sampah Skor Maksimum 1 pada tempat yang disediakan No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 7 Ringkasan lengkap 2 Wanita-wanita Indonesia Ringkasan kurang lengkap 1 pada masa Kartini belum memperoleh kebebasan Ringkasan tidak lengkap/tidak menjawab 0 seperti pria. Kartini bertekad Skor Maksimum 2 mengubah keadaan itu melalui pendidikan. No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 8 Menulis teks dengan kalimat sendiri dan sesuai Menulis kalimat brosur persis sama dengan soal 3 2 Benteng Vredeburg di Yogyakarta banyak menyimpan sejarah tentang Indonesia. Koleksinya terdiri dari koleksi Menulis isi brosur tapi tidak sesuai 1 bangunan, realia, foto, dan Menjawab salah/tidak menjawab diorama perjuangan bangsa 0 Indonesia. Buka setiap hari Skor Maksimum 3 dengan harga tiket berbeda untuk dewasa, anak-anak, dan asing. No. Aspek yang Dinilai Skor 9 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam karangan sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi karangan sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi karangan sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi karangan tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam karangan tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam karangan berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam karangan berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam karangan berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 0 Skor Maksimum 8 84 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 85

48 Contoh Jawaban untuk nomor 9 Menguatkan Kebhinnekaan Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara Indonesia. Artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Tunjukkan bahwa Indonesia milik kita bersama. Bhinneka Tunggal Ika merupakan kekuatan bangsa Indonesia. Jika ada negara asing mencoba mengusik, akan berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia. Mari kita berjuang untuk mempertahankan NKRI ini. Bangsa ini adalah bangsa pejuang. No. Aspek yang Dinilai Skor 10 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam karangan sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi karangan sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi karangan sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi karangan tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam karangan tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam karangan berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam karangan berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam karangan berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 0 Skor Maksimum 8 11 Menjawab 3 benar 3 Menjawab 2 benar 2 Menjawab 1 benar 1-12 orang - 15 orang Menjawab salah - 33 orang 0 Skor Maksimum 3 12 Menjawab benar dengan langkah 2 Menjawab benar tanpa langkah 1 Menjawab salah = - 50 Skor Maksimum 2 13 Menjawab benar dengan langkah 2-1% dari 1000 = 10 Menjawab benar tanpa langkah 1 Menjawab salah 0 - Jadi banyak pemilih = 990 Skor Maksimum 2 14 Menjawab benar 1 Menjawab salah 0 Persegi panjang Skor Maksimum 1 15 Menjawab benar 1 Menjawab salah 0 Persegi panjang Skor Maksimum 1 16 Menjawab 4 isian benar 4 = 1/5 dari 40 anggota dewan = 8 anggota dewan Menjawab 3 isian benar 3 = 20% dari 30 wanita desa = 6 Menjawab 2 isian benar 2 wanita desa Menjawab 1 isian benar 1 Menjawab salah 0 Skor Maksimum 4 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 17 Menjawab isian tabel benar 3 Isian tabel Menjawab isian tabel satu salah 2 No Umur Banyak Anak Menjawab isian tabel dua salah tahun 8 Menjawab salah tahun 9 Skor Maksimun 3 7 tahun tahun 7 18 Menjawab benar dengan langkah ribu x 2 = 300 ribu Menjawab salah langkah benar ribu ditambah 20 ribu ditambah 50 ribu Menjawab salah langkah salah 1 - = 370 ribu Tidak menjawab 0 Skor Maksimum 3 86 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 87

49 19 Menjawab benar semua 5 Menjawab ada satu salah 4 Menjawab ada dua salah 3 a. BENAR b. SALAH c. BENAR Menjawab ada tiga salah 2 d. SALAH Menjawab ada empat salah 1 e. BENAR Menjawab salah semua 0 Skor Maksimum 4 19 Menjawab benar 1 Menjawab salah 0 12 Jam Skor Maksimum 2 Contoh Perhitungan Nilai Akhir Peserta Didik Nama : Ibu Tina Alamat :... Rombongan Belajar :... No. Soal Skor Perolehan Skor Maksimum Membaca (skor mak 13) Menulis (skor mak 21) Berhitung (skor maks 26) Skor maks calistung 50 Membaca = x 100 = 11 x 100 = 84,62 (Predikat Baik) Menulis = x 100 = 15 x 100 = 71,42 (Predikat Baik) Berhitung = x 100 = 20 x 100 = 80 (Predikat Baik) Kriteria Kelulusan: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat A Sangat Baik B Baik C Cukup 55 D Kurang 88 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 89

50 KISI-KISI PENDIDIKAN MULTI KEAKSARAAN TEMA KESEHATAN DAN OLAHRAGA SUBTEMA KESEHATAN LANSIA BAGIAN 4 TEMA: KESEHATAN DAN OLAH RAGA Subtema: Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) MEMBACA dan MENULIS KOMPETENSI INTI 2. Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia KOMPETENSI DASAR 2.1. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan sesuai dengan yang diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.2. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.6. Menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan kajian ilmu keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati Menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. MATERI Membaca lancar teks penjelasan Menceritakan kembali isi teks penjelasan Membaca isi teks tabel atau diagram sederhana Menyimpulkan teks tabel atau diagram sederhana Membaca teks petunjuk atau arahan INDIKATOR SOAL Disajikan teks penjelasan kesehatan lansia (misal: manfaat pola hidup sehat) 7-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat membaca teks tersebut secara lancar Disajikan teks penjelasan tentang kesehatan lansia 7-10 kalimat sederhana (misal: pekerjaan, profesi, atau kemahiran berkaitan dengan kesehatan lansia), peserta didik dapat melengkapi urutan peristiwa sesuai isi teks tersebut Disajikan sebuah tabel/diagram sederhana tentang gangguan penyakit lansia (misal: ketidakseimbangan gizi lansia, pengukuran tekanan darah), peserta didik dapat menyusun pernyataan yang sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut Disajikan sebuah tabel/diagram sederhana tentang keuangan dalam pemenuhan kesehatan (misal: pengobatan, kecukupan gizi, rekreasi), peserta didik dapat menyimpulkan isi tabel tersebut Disajikan teks petunjuk yang berkaitan dengan program kesehatan lansia 7-10 kalimat sederhana (misal: kegiatan senam lansia), peserta didik dapat: melengkapi teks yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut menentukan pesan yang ingin disampaikan dari teks petunjuk tersebut 6 NO. BENTUK SOAL SOAL 1 Tes Praktik Membaca 2 Isian 3 Jawaban Singkat 4 Jawaban Singkat 5 Isian Jawaban singkat 90 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 91

51 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Mengolah informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis; 3.3. Mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana tentang ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya; Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam 5 kalimat sederhana secara lisan dan tertulis Mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan hasil produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, secara inovatif yang diminati. BERHITUNG KOMPETENSI KOMPETENSI INTI DASAR 2.Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan 2.5. Menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kehidupan sehari-hari; Menuliskan kembali teks penjelasan Menulis teks khusus dalam bentuk brosur atau leaflet sederhana Menulis teks narasi Menulis teks laporan MATERI Pecahan sederhana (pecahan biasa, desimal, persen) dalam operasi bilangan yang digunakan dalam bidang kesehatan lansia Disajikan teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang mendukung kualitas hidup lansia 5 7 kalimat sederhana (misal: profesi perawat, pengolah makanan sehat), peserta didik dapat menuliskan ringkasan isi teks tersebut. Disajikan teks berbentuk brosur/ leaflet sederhana tentang promosi program kesehatan lansia (misal: brosur menu sehat bagi lansia) yang belum lengkap, peserta didik dapat melengkapinya dengan kalimat yang tepat Disajikan tema atau judul berkaitan dengan gangguan penyakit lansia (misal: menjadi terapis yang melatih lansia akibat jatuh, pengolah makanan sehat dalam menyiapkan menu sehat bagi lansia), peserta didik dapat menulis teks 5-7 kalimat sesuai dengan tema atau judul tersebut. Disajikan sebuah teks laporan sederhana (misal: tentang penggunaan kartu jaminan kesehatan, menjaga kebersihan diri) yang belum lengkap pada bagian awal, tengah, atau akhirnya, peserta didik dapat melengkapinya dengan kalimat yang tepat INDIKATOR SOAL Disajikan soal tentang penjumlahan atau pengurangan pecahan biasa yang berhubungan dengan kesehatan lansia (misal: berat badan, suhu badan, atau kandungan gizi dalam makanan), peserta didik dapat menuliskan dalam notasi matematika dan menyelesaikan hasilnya 7 Uraian 8 Isian 9 Mengarang 10 Isian NO. SOAL BENTUK SOAL 11 Uraian memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Mengenal penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya atau jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan Mengidentifikasi pengetahuan keruangan (geometri) sederhana yang diterapkan dalam kajian keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari Menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan yang berkaitan dengan uang dan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif dan diminati; Operasi hitung dari bilangan cacah dan pecahan sederhana. Masalah sehari hari tentang operasi bilangan cacah dan pecahan Gambar bangun datar dan bangun ruang Identifikasi bangun datar dan bangun ruang Pengubahan pecahan biasa menjadi pecahan desimal atau menjadi persen yang berhubungan dengan kesehatan lansia Disajikan pernyataan yang berkaitan dengan kesehatan lansia (misal: keseimbangan gizi dengan tekanan darah), peserta didik dapat menentukan: operasi penjumlahan cacah dan pecahan operasi pengurangan cacah dan pecahan operasi perkalian cacah dan pecahan operasi pembagian cacah dan pecahan. Disajikan soal cerita sederhana tentang kesehatan lansia (misal: kesesuaian harga dengan bahan makanan yang bergizi) peserta didik dapat menyelesaikan dengan operasi hitung yang menyangkut bilangan cacah dan pecahan. Disajikan gambar bangun datar atau bangun ruang yang berhubungan dengan kesehatan lansia (misal: alat-alat kesehatan) peserta didik menyebutkan bentuk bangun gabungan datar atau bangun ruang gabungan yang sesuai gambar. Identifikasi bangun datar dan bangun Disajikan sifat bangun datar atau bangun ruang yang berkaitan kesehatan lansia, peserta didik dapat menyebutkan nama bangun tersebut ruang Disajikan soal pecahan tentang data yang berhubungan dengan kesehatan lansia (misal:kebutuhan kalori bagi lansia), peserta didik mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan desimal atau persen atau sebaliknya dengan cara menuliskan jawaban 12 Isian 13 Uraian 14 Isian 15 Jawaban singkat 16 Isian 92 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 93

52 3.10. Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana mengenai kajian ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati Memperkirakan kebutuhan komponen produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan Menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif. Penyajian hasil pengelolaan data dalam bentuk tabel yang berhubungan dengan kesehatan lansia Identifikasi komponen yang diperlukan dalam kesehatan lansia Mengenal berbagai satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau lainnya (misalnya jarak, suhu, gula darah, dll.) Masalah seharihari yang berhubungan dengan satuan pengukuran Diberikan cerita data tentang jenis kegiatan kesehatan yang ada di komunitas (misal: data pengukuran tekanan darah dari komunitas lansia), peserta didik dapat menyajikan data tersebut menjadi tabel sederhana yang logis Disajikan kasus tentang pembuatan proyek sederhana (misal: menu sehat lansia), peserta didik dapat menghitung perkiraan kebutuhan gizi dalam makanan sehat lansia dengan melibatkan operasi hitung bilangan Diberikan beberapa pernyataan benar salah tentang satuan pengukuran yang berhubungan dengan kesehatan lansia, peserta didik menjawab secara benar Peserta didik dapat menafsirkan hasil pengukuran panjang atau waktu, atau berat yang berkaitan dengan masalah kesehatan lansia 17 Isian 18 Uraian 19 B/S 20 Isian SOAL-SOAL PENILAIAN MULTIKEAKSARAAN TEMA KESEHATAN DAN OLAHRAGA SUBTEMA KESEHATAN LANSIA 1. Bacalah teks di bawah ini dengan nyaring! Menjaga Kesehatan Lansia Hidup sehat di usia lanjut. Makanan harus sehat. Hindari makanan berlemak. Rajin olah raga ringan. Jalan kaki atau senam. Banyak waktu istirahat. Tidak lupa selalu berdoa. 2. Bacalah teks berikut ini! Lansia adalah sekelompok orang dengan usia di atas 60 tahun. Disarankan perbanyak konsumsi sayur, buah, dan air putih. Hal ini untuk mencegah sembelit. Hindari mengonsumsi daging dan lemak. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau berlari kecil sebaiknya dilakukan minimal 2 hari sekali. Ciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. Selalu cek kesehatan minimal sebulan sekali. Isilah teks di bawah ini sesuai bacaan di atas sehingga menjadi lengkap! adalah sekelompok orang dengan usia di atas 60 tahun. Disarankan perbanyak konsumsi sayur, buah, dan air putih. Hal ini untuk mencegah penyakit.. Hindari mengonsumsi daging dan lemak. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau berlari kecil sebaiknya dilakukan minimal 2 hari sekali. Ciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. Selalu cek kesehatan minimal sebulan sekali. 94 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 95

53 3. Gula darah normal 130 mg/dl. Siapa yang memiliki resiko terkena penyakit gula darah tinggi berdasarkan tabel di bawah? NAMA Jabarudin Rakhmat Agustina Sidik Neneng GULA DARAH 120 mg/dl 150 mg/dl 130 mg/dl 180 mg/dl 125 mg/dl 6. Jika lansia banyak mengonsumsi garam akan mengalami penyakit 7. Ahli gizi adalah salah satu tenaga kesehatan. Seorang ahli gizi bertugas mengukur dan mencatat kesehatan setiap pasien. Pengukuran yang dilakukan seperti menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan lingkar lengan. Selain itu ahli gizi mengatur pola makan setiap pasien. Hal ini dilakukan untuk mencapai gizi seimbang. Menurut paragraf di atas, apa saja tugas yang dilakukan oleh ahli gizi? 8. Perhatikan Brosur di bawah ini! 4. Tes kesehatan apa yang paling mahal menurut tabel di bawah? JENIS TES KESEHATAN HARGA Darah Rp. 750,000 Urin Rp. 500,000 Jantung Rp. 800,000 Mata Rp. 150,000 Bacalah paragraf di bawah untuk soal nomor 5 & 6 Lansia adalah sekelompok orang dengan usia di atas 60 tahun. Disarankan perbanyak konsumsi sayur, buah, dan air putih. Hal ini untuk mencegah sembelit. Tingginya konsumsi garam akan menyebabkan penyakit darah tinggi. Hindari mengonsumsi daging dan lemak. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau berlari kecil sebaiknya dilakukan minimal 2 hari sekali. Ciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. Selalu cek kesehatan minimal sebulan sekali. 5. Pernyataan yang sesuai dengan paragraf di atas adalah? a. Lansia adalah sekelompok orang dengan usia di atas 60 tahun. b. Selalu cek kesehatan minimal sebulan dua kali. c. Olahraga ringan seperti jalan kaki sebaiknya dilakukan minimal 3 hari sekali. d. Disarankan perbanyak konsumsi garam, daging, dan lemak. Berdasarkan brosur di atas, isilah kotak di bawah ini dengan contoh makanan yang sesuai dengan jenisnya! 96 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 97

54 Lauk Pauk Makanan Pokok Buah-buahan Sayuran 11. Satu piring makan harus mengandung nasi, lauk, buah, dan sayur dengan bagian 1/3 nasi, 1/6 lauk, 1/6 buah. Berapa sisanya untuk sayur? 12. Untuk memenuhi kebutuhan cairan usia lanjut, harus minum 1 ½ liter air putih per hari. Siang hari ini nenek Ida baru minum ¾ liter. Beberapa liter lagi yang nenek Ida butuhkan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya? 13. Harga 1 liter beras Rp Bapak Dhani akan membeli 2 ½ liter beras, berapa rupiah yang harus dibayar? Bangun datar apa saja yang terdapat pada gambar timbangan berat badan tersebut? 9. Buatlah teks yang terdiri dari 5 sampai dengan 7 kalimat dengan tema Makanan Bergizi untuk Lansia! 10. Lengkapi kalimat nomor 2, 4, dan 6 dalam poster mencuci tangan berikut! 15. Lemari P3K tersebut memiliki luas sisi panjang, lebar, dan tinggi yang berbeda, apa jenis bangun ruang gyang menggambarkan lemari P3K tersebut? 98 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 99

55 16. Bulan lalu berat badan kakek 70 kg. Bulan ini mengalami penurunan 10% dari bulan lalu, berapa berat badan kakek bulan ini? 17. Anemia adalah salah satu penyakit berkurangnya jumlah sel darah merah. Di kecamatan A lansia yang mengalami anemia sebanyak 35%, kecamatan B lansia anemia 15 %, kecamatan C lansia anemia 20%, dan kecamatan D lansia anemia 30%. Buatlah tabel mulai dari angka yang besar ke yang kecil! 18. Menu makan siang nenek 1 porsi nasi, 1 potong tempe, 1 potong ayam goreng, 1 ½ mangkok bayam dan 1 buah pisang. Berapa kalori makan siang nenek? (Jika diketahui bahwa 1 porsi nasi = 175 kalori, 1 potong tempe = 40 kalori, 1 potong ayam goreng = 95 kalori, 1 mangkok bayam = 50 kalori,1 buah pisang = 40 kalori) 19. Anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah. Seseorang mengalami anemia ketika angka hemoglobin di bawah 12 mg. Hemoglobin kakek Budi 13 mg, kakek Budi mengalami anemia. Benar atau salah? 20. Berapa kilogram berat badan yang tertera pada gambar timbangan di bawah ini? KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN Membaca, Menulis No. Aspek yang Dinilai Skor 1 Membaca kata demi kata dalam semua (8) kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 8 Membaca kata demi kata dalam 7 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 7 Membaca kata demi kata dalam 6 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 6 Membaca kata demi kata dalam 5 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar ATAU 5 membaca kata demi kata dalam sebagian kecil kalimat dalam teks dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 4 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar ATAU 4 membaca kata demi kata dalam semua kalimat atau sebagian besar kalimat dengan tidak lancar tetapi benar Membaca kata demi kata dalam 3 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 3 Membaca kata demi kata dalam 2 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 2 Membaca kata demi kata dalam 1 kalimat dalam teks dengan lancar dan benar 1 Tidak dapat membaca dengan benar/diam 0 Skor Maksimum 8 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 2 Menjawab dengan benar 2 Tetapi perlawanan para pejuang tidak pernah Menjawab ada satu salah 1 padam. Menjawab salah semua 0 Skor Maksimum 2 3 Menjawab dengan benar 2 Rakhmat dan Sidik Menjawab satu yang benar 1 Menjawab salah/tidak menjawab 0 Skor Maksimum 2 4 Menjawab dengan benar 1 Jantung Menjawab salah/tidak menjawab 1 Skor Maksimum 1 5 Menjawab dengan benar 1 b. Lansia adalah sekelompok Menjawab salah/tidak menjawab orang dengan usia di atas 1 60 tahun Skor Maksimum PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 101

56 6 Menjawab dengan benar 1 Darah tinggi Menjawab salah/tidak menjawab 1 Skor Maksimum 1 7 Menjawab dua jawaban benar 2 Mengukur dan mencatat kesehatan pasien Menjawab satu jawaban benar 1 Mengatur pola makan Menjawab salah 0 pasien Skor Maksimum 2 8 Menjawab empat kelompok dengan benar 4 Ikan, daging Nasi, singkong Menjawab tiga kelompok dengan benar 3 Apel, pisang Menjawab dua kelompok dengan benar 2 Bayam, kangkung Menjawab satu kelompok dengan benar 1 Menjawab salah/tidak menjawab 0 Skor Maksimum 4 No. Aspek yang Dinilai Skor 9 a. KESESUAIAN ISI DENGAN JUDUL 0-4 Semua isi kalimat dalam karangan sesuai dengan judul 4 Sebagian besar dari isi karangan sesuai dengan judul 3 Setengah dari seluruh isi karangan sesuai dengan judul 2 Sebagian besar dari isi karangan tidak sesuai dengan judul 1 Semua isi kalimat dalam karangan tidak sesuai dengan judul 0 KOHERENSI ANTARKALIMAT 0-4 Semua kalimat dalam karangan berkoherensi 4 Sebagian besar kalimat dalam karangan berkoherensi 3 Setengah dari seluruh kalimat dalam karangan berkoherensi 2 Sebagian besar kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 1 Semua kalimat dalam karangan tidak berkoherensi 0 Skor Maksimum 8 No. Aspek yang Dinilai Skor Contoh Jawaban 10 Menjawab semua benar 3 Gunakan sabun untuk mencuci tangan Menjawab ada satu salah 2 Bilaslah tanganmu Menjawab ada dua salah 1 dengan air Menjawab salah semua 0 Keringkan tanganmu dengan lap atau tisu Skor Maksimum 3 11 Menjawab benar dengan langkah 3 Sisa untuk sayur = Menjawab salah dengan langkah 2 Menjawab benar tanpa langkah 1 = 1 1/3 1/6 1/6 = 6/6 1/3 1/6 1/6 = 6/6 2/6 1/6 1/6 Tidak menjawab 0 = 2/6 atau 1/3 Skor Maksimum 3 12 Menjawab benar dengan langkah 2 = 1 ½ liter ¾ liter Menjawab benar tanpa langkah atau langkah 1 = 3/2 liter 3/4 liter benar jawaban salah = 6/4 liter 3/4 liter Menjawab salah 0 = 3/4 Skor Maksimum 2 13 Menjawab benar dengan langkah 2 = 2 ½ liter x Rp8.000 Menjawab benar tanpa langkah atau langkah benar jawaban salah 1 = Rp Menjawab salah 0 Skor Maksimum 2 14 Menjawab dua benar 2 Lingkaran Persegi panjang Menjawab satu benar 1 Menjawab salah 0 Skor Maksimum 2 15 Menjawab benar 1 Balok Menjawab salah 0 Skor Maksimum PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 103

57 16 Menjawab benar dengan langkah 2 Penurunan berat badan = 10% x 70 kg= 7 kg Menjawab benar tanpa langkah atau 1 langkah benar jawaban salah Berat badan kakek bulan ini Menjawab salah 0 = 70 kg 7 kg = 63 kg Skor Maksimum 2 No. Aspek yang dinilai Skor Jawaban 17 Menjawab isian tabel benar 3 Urutan tabel Menjawab isian tabel satu salah 2 No Kecamatan Jumlah Amnesia Menjawab isian tabel dua salah 1 1 A 35% Menjawab salah 0 2 D 30% Skor Maksimun 3 3 C 20% 4 B 15% 18 Menjawab benar dengan langkah 3 Nasi : 1 x 175 kalori = 175 kalori Menjawab salah langkah benar 2 Menjawab salah langkah salah 1 Tempe : 1 x 40 kalori = 40 kalori Ayam : 1 x 95 kalori = 95 kalori Tidak menjawab Bayam : 1,5 x 50 kalori = 75 kalori 0 Pisang : 1 x 40 kalori = 40 kalori Skor Maksimum 3 Total : = 425 kalori 19 Menjawab benar 1 Salah Menjawab salah 0 Skor Maksimum 1 19 Menjawab benar kg Menjawab tidak lengkap 1 Menjawab salah 0 Skor Maksimum 1 Contoh Perhitungan Nilai Akhir Peserta Didik Nama : Ibu Tina Alamat :... Rombongan Belajar :... No. Soal Skor Perolehan Skor Maksimum Membaca (skor mak 15) Menulis (skor mak 17) Berhitung (skor maks 21) Skor maks calistung 53 Membaca = x 100 = 11 x 100 = 73,33 (Predikat Baik) Menulis = x 100 = 12 x 100 = 70,59 (Predikat Baik) Berhitung = x 100 = 20 x 100 = 76,19 (Predikat Baik) Kriteria Penilai: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat A Sangat Baik B Baik C Cukup 55 D Kurang 104 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 105

58 KISI-KISI PENDIDIKAN MULTI KEAKSARAAN TEMA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SUBTEMA LITERASI KEUANGAN BAGIAN 5 TEMA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Subtema Literasi Keuangan MEMBACA DAN MENULIS KOMPETENSI INTI Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL 2.1. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan sesuai dengan yang diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.2. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; 2.6. Menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan kajian ilmu keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati Menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. Membaca lancar teks penjelasan Menceritakan kembali isi teks penjelasan Membaca isi teks tabel atau diagram sederhana Menyimpulkan teks tabel atau diagram sederhana Membaca teks petunjuk atau arahan Disajikan teks penjelasan tentang literasi keuangan (misal L/C pada kegiatan ekspor) 8-10 kalimat sederhana, peserta didik dapat membaca teks tersebut secara lancar Disajikan teks penjelasan tentang literasi keuangan 8 9 kalimat sederhana (misal peran lembaga keuangan), peserta didik dapat melengkapi pernyataan sesuai isi teks tersebut. Disajikan sebuah tabel/ diagram sederhana tentang keuangan (misal permintaan dan penawaran barang), peserta didik dapat menyusun pernyataan yang sesuai dengan isi tabel/ diagram tersebut Disajikan sebuah tabel/diagram sederhana tentang keuangan (misal permintaan dan penawaran barang, peserta didik dapat menyimpulkan isi tabel tersebut Disajikan teks petunjuk yang berkaitan dengan literasi keuangan lokal 7-8 kalimat sederhana (misal cara mencairkan bantuan sosial jamkesmas), peserta didik dapat: menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut menentukan maksud salah satu kalimat dalam teks petunjuk tersebut NO. SOAL BENTUK SOAL 1 Tes Praktik 2 Isian 3 Jawaban singkat 4 Jawaban singkat 5 6 PG Jawaban singkat 106 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 107

59 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia. BERHITUNG KOMPETENSI INTI 2.Kemampuan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, 3.1. Mengolah informasi dari teks penjelasan tentang pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis; 3.3. Mengolah teks khusus yang berbentuk brosur atau leaflet sederhana tentang ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya; Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau kemahiran yang dimiliki dan diminati dalam 5 kalimat sederhana secara lisan dan tertulis Mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan hasil produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, secara inovatif yang diminati. Menuliskan kembali teks penjelasan Menulis teks khusus dalam bentuk brosur atau leaflet sederhana Menulis teks narasi Menulis teks laporan Disajikan teks penjelasan tentang literasi keuangan 5 7 kalimat sederhana (misal mengenai pertukaran uang), peserta didik dapat menuliskan ringkasan isi teks tersebut. Disajikan teks berbentuk brosur/leaflet sederhana tentang literasi keuangan (misal layanan perbankan) yang belum lengkap, peserta didik dapat melengkapinya dengan kalimat yang tepat Disajikan tema atau judul berkaitan dengan literasi keuangan (misal Rencana Naik Haji atau Wisata Religi, Investasi aman dan menguntungkan, Perluasan Usaha), peserta didik dapat menulis teks 6-8 kalimat sesuai dengan tema atau judul tersebut. Disajikan sebuah teks laporan sederhana (misal tentang kejahatan keuangan berupa investasi bodong) yang belum lengkap pada bagian awal, tengah, atau akhirnya, peserta didik dapat melengkapinya dengan kalimat yang tepat. KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL 2.5. Menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kehidupan sehari-hari; 2.4. Mengenal penggunaan operasi bilangan tentang produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya atau jasa, dan uang yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pecahan sederhana (pecahan biasa, desimal, persen) dalam operasi bilangan yang digunakan dalam bidang wawasan kebangsaan Operasi hitung dari bilangan cacah dan pecahan sederhana. Disajikan soal cerita 6-8 kalimat tentang penjumlahan atau pengurangan pecahan biasa yang berhubungan dengan masalah anggaran pendapatan dan pengeluaran, peserta didik dapat menuliskan dalam notasi matematika dan menyelesaikan hasilnya Disajikan pernyataan yang berkaitan dengan keuangan (misal menghitung cicilan hutang), peserta didik dapat menentukan: operasi penjumlahan cacah dan pecahan 7 Uraian 8 Isian 9 Mengarang 10 Isian NO. SOAL BENTUK SOAL 11 Uraian 12 Isian menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia 3. Kemampuan mengolah, menalar, dan menyaji pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia 2.7. Mengidentifikasi pengetahuan keruangan (geometri) sederhana yang diterapkan dalam kajian keilmuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan tertentu yang diminati dan digunakan dalam kehidupan seharihari Menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan yang berkaitan dengan uang dan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif dan diminati; Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik sederhana mengenai kajian ilmu dan teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, politik dan kebangsaan serta keterampilan tertentu yang diminati. Masalah sehari hari tentang operasi bilangan cacah dan pecahan Gambar bangun datar dan bangun ruang Identifikasi bangun datar dan bangun ruang Pengubahan pecahan biasa menjadi pecahan desimal atau menjadi persen yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan Penyajian hasil pengelolaan data dalam bentuk tabel yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan operasi pengurangan cacah dan pecahan operasi perkalian cacah dan pecahan operasi pembagian cacah dan pecahan. Disajikan soal cerita sederhana tentang keuangan (suku bunga) peserta didik dapat menyelesaikan dengan operasi hitung yang menyangkut bilangan cacah dan pecahan. Disajikan gambar bangun datar atau bangun ruang yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (peralatan sehari-hari) peserta didik menyebutkan bentuk bangun gabungan datar atau bangun ruang gabungan yang sesuai gambar. Disajikan sifat bangun datar atau bangun ruang yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari peserta didik dapat menyebutkan nama bangun tersebut Dibacakan soal pecahan tentang data yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi peserta didik, peserta didik mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan desimal atau persen atau sebaliknya dengan cara menuliskan jawaban Diberikan cerita data tentang jenis kegiatan yang ada di masyarakat (harga barang kebutuhan pokok), peserta didik dapat menyajikan data tersebut menjadi tabel sederhana yang logis. 13 Uraian 14 Isian 15 Lisan/ jawaban singkat 16 Isian 17 Uraian 108 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 109

60 3.7. Memperkirakan kebutuhan komponen produk teknologi, kesehatan dan olahraga, seni, budaya yang inovatif yang sedang dikerjakan, dimiliki dan diminati untuk menentukan biaya yang diperlukan Menggunakan satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau satuan lainnya yang diperlukan pada kegiatan menciptakan produk teknologi sederhana, kesehatan dan olahraga, seni, budaya, yang inovatif. Identifikasi komponen yang diperlukan dalam menghitung perkiraan peluang pasar. Mengenal berbagai satuan pengukuran panjang, waktu, berat, atau lainnya (misalnya jarak, suhu, gula darah, dll) Masalah sehari hari yang berhubungan dengan satuan pengukuran Disajikan masalah tentang penjualan produk, peserta didik dapat menghitung perkiraan peluang pasar dan keuntungan dengan melibatkan operasi hitung bilangan Diberikan beberapa pernyataan benar salah tentang satuan pengukuran yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari. Peserta didik diminta menentukan pernyataan tersebut benar atau salah Peserta didik dapat menafsirkan hasil pengukuran panjang atau waktu, atau berat yang berkaitan dengan masalah ekonomi sehari-hari. 18 Uraian 19 B/S 20 Isian SOAL-SOAL PENILAIAN MULTIKEAKSARAAN TEMA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SUBTEMA LITERASI KEUANGAN 1. Bacalah teks berikut dengan nyaring dan jelas! Koperasi Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam menyediakan jasa peminjaman dan penyimpanan untuk anggota. Tujuannya agar anggota mendapat pinjaman dengan mudah. Proses pembagian hasil keuntungan disepakati dalam rapat anggota. Manfaat menjadi anggota koperasi ini adalah saat peminjaman dana tidak perlu jaminan. Salah satu pengajuan pinjaman di koperasi yaitu untuk modal usaha. Pemohon mengajukan proposal untuk pengajuan pinjaman. Kemudian proposal tersebut akan dipertimbangkan oleh pihak koperasi. Jika disetujui, pihak koperasi akan memberikan pinjaman kepada pemohon. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 2! Peran Lembaga Keuangan Lembaga keuangan penting bagi perekonomian. Bentuknya bisa berupa bank atau nonbank. Berperan mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya. Dana masyarakat dapat berupa tabungan, deposito, asuransi, dan saham. Dana yang terkumpul disalurkan dalam bentuk kredit. Jenis kredit antara lain, kredit rumah, mobil, dan usaha. Lembaga keuangan berupa bank bahkan memberikan layanan lebih. Dimana adanya perbankan online. Menjadikan semua mendapatkan layanan tanpa pergi ke bank. 110 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 111

61 2. Lengkapilah pernyataan di bawah ini sesuai dengna isi teks Peran Lembaga Keuangan di atas! Lembaga keuangan mengumpulkan dana masyarakat. Bentuknya bisa berupa tabungan, deposito, asuransi, dan saham. [ ] Kredit yang dikenal antara lain, kredit rumah, mobil, dan usaha. Perhatikan tabel berikut kemudian jawablah pertanyaan nomor 3 dan 4! Permintaan dan Harga Beras di Desa Sukamulya Tahun 2015 NO Keterangan Permintaan (kg) Harga (Rp/kg) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Bagaimana perkembangan permintaan beras dari bulan Januari-Juni tahun 2015? 4. Kapan terjadi permintaan dan harga tertinggi? Bacalah teks petunjuk di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5 dan 6! Cara Menyusun Anggaran Keluarga 1) Jujur dalam menyusun anggaran keluarga. 2) Susun pengeluaran rutin bulanan, seperti listrik, air, telepon, makan, dan lainnya! 3) Susun pengeluaran tidak rutin, seperti membeli pakaian, rekreasi, dan lainnya! 4) Susun rencana menabung, berbentuk tabungan atau lainnya! 5) Susun dana darurat keluarga! 6) Pastikan rencana pendapatan lebih besar dari pengeluaran! 7) Bila sebaliknya, susun ulang anggaran! B. Dana darurat keluarga tergantung pada sisa anggaran. C. Rencana pengeluaran menyesuaikan dengan pendapatan. D. Pengeluaran rutin dapat dihapuskan bila pengeluaran terlalu besar. 6. Apa maksud kalimat nomor 7 pada teks petunjuk tersebut? 7. Bacalah teks berikut dan buat ringkasannya! Menabung di Bank Menabung merupakan cara menyisihkan pendapatan. Menabung sulit dilakukan bagi sebagian orang. Karena sebagian orang penghasilannya masih terbatas. Menabung di bank menjadi pilihan daripada menyimpan di rumah. Penabung mendapatkan bunga setiap bulannya. Tabungan juga aman karena dijamin pemerintah. Dapat diambil kapan saja sesuai kebutuhan. 8. Brosur ajakan untuk menabung di Bank 5. Pernyataan yang sesuai dengan isi teks petunjuk tersebut adalah A. Pengeluaran tidak rutin disusun sebelum pengeluaran rutin. Isilah titik-titik pada brosur di atas sehingga menjadi lengkap! 112 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 113

62 9. Buatlah sebuah karangan dengan judul (pilih salah satu): 1) Rencana Naik Haji atau Wisata Religi 2) Investasi Aman dan Menguntungkan 3) Perluasan Usaha Hal-hal yang akan dinilai dalam karangan adalah sebagai berikut. a. Kesesuaian isi judul. b. Kepaduan/koherensi antarkalimat. Bacalah teks berikut untuk menjawab nomor 10! Penipuan Dimas Kanjeng Sebagian masyarakat masih bertindak tanpa berpikir panjang. Ingin menjadi kaya dalam waktu singkat. Sehingga mudah terpedaya oleh Dimas Kanjeng. Ada banyak orang yang menjadi pengikutnya. Mereka diminta menyetor sejumlah uang yang disebut mahar. Ada yang menyetor jutaan bahkan milyaran rupiah. Mereka dijanjikan akan mendapat uang yang berlipat ganda. Namun pengembalian ini tidak kunjung datang. Mereka baru sadar telah ditipu. 10. Lengkapilah pernyataan di bawah ini sesuai dengan isi teks Penipuan Dimas Kanjeng! Ada banyak pengikut Dimas Kanjeng. Mereka diminta menyetorkan mahar. [. ] Mereka dijanjikan akan mendapat uang yang berlipat ganda 11. Ibu Ida bekerja sebagai penjaga toko. Dia mendapatkan gaji bulanan. Dia menggunakan 2/3 gajinya membeli beras. 1/6 untuk biaya sekolah anaknya. Sisanya untuk ditabung. Berapa sisa uang bu Ida? 12. Pak Adi membutuhkan uang untuk membeli bibit. Dia berencana meminjam Rp ,- Dia akan mencicil selama 6 bulan. Pinjaman dikenakan bunga 1% per bulan. Berapa cicilan hutang Pak Adi per bulan? 13. Pak Amir meminjam uang di Bank. Awal tahun 2017 bunga pinjaman 15,5% per tahun. Tahun 2016 bunga pinjaman 15,25%. Berapa selisih bunga pinjaman Pak Amir? 14. Sebutkan bentuk bangun datar atau ruang berikut ini! Jawablah secara singkat pertanyaan di bawah ini! a. Ada sebuah akuarium di dalam rumah. Memiliki panjang dan lebar yang sama, namun memiliki tinggi yang berbeda. Berbentuk bangun ruang apakah akuarium tersebut? b. Layar kapal memiliki 3 sisi yang sama panjang. Berbentuk apakah layar kapal ini? c. Berbentuk apakah uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia? 114 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 115

63 16. Ibu Ari seorang penjual donat. Pembelian bahan 1/4 dari penjualan. Pengemasan 1/5 dari penjualan. Ubahlah pembelian bahan dan pengemasan dari bentuk pecahan ke dalam bentuk desimal! 17. Harga gula di Cirebon selalu berubah. Pada Januari 2016 harga gula per kilogram Rp14.000,- Bulan Februari 2016 harga per kilogram Rp14.500,- Pada bulan Maret 2016 harga per kilogram Rp15.500,- Buatlah sebuah tabel berdasarkan data di atas! 18. Ibu Nia seorang ibu rumah tangga. Dia ingin membuat usaha kue kering. Dia bisa membuat sendiri atau membeli jadi. Berikut informasi untuk setiap toples kue. Biaya yang dibutuhkan jika membuat kue sendiri Beli bahan kue Rp Biaya produksi Rp Pengemasan Rp Hasil jadi 20 toples Harga jual per toples Rp Biaya yang dibutuhkan jika mengambil dari produsen kue Beli produk kue per toples Rp Banyak toples 20 toples Harga jual per toples Rp Pilihan mana yang lebih menguntungkan? Membuat kue sendiri atau mengambil dari produsen kue? Berikan langkah jawabanmu! 1. Digunakan untuk mengukur berat badan. 2. Digunakan untuk mengukur suhu badan. 3. Digunakan untuk mengukur panen padi. 4. Digunakan untuk mengukur berat benda. 5. Digunakan untuk mengetahui waktu. 19. Tuliskan B bila benar, dan S bila salah dari pernyataan berikut! 116 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN 117

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global,

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan Seri 1 Membaca dan Menulis Huruf Seri 2 Membaca, Menulis Angka dan Kalimat Sederhana Seri 3 Belajar Berhitung Permulaan Seri 4 Membaca dan Menulis Teks Sederhana

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3 No. 1264, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Pendidikan Keaksaraan Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan. Agenda pendidikan tahun 2030, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan. Agenda pendidikan tahun 2030, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan,

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Pendidikan Keaksaraan Dasar

Pendidikan Keaksaraan Dasar Pendidikan Keaksaraan Dasar i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 5, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2016 KEMEN-LHK. Jabatan Fungsional. Penyuluh Kehutanan. Uji Kompetensi. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.37/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2016

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-1.3C

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VIII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa pendidikan Kota

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

Document Title KATA PENGANTAR

Document Title KATA PENGANTAR Document Title Page 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh: Fitta Ummaya Santi PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN Oleh: Fitta Ummaya Santi Fitta Ummaya Santi SASARAN Peserta didik program pendidikan keaksaraan dasar adalah penduduk buta aksara, usia 15-59 tahun Tutor Memiliki

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 90 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 90 TAHUN 2015 TENTANG 1 GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 90 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.67/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.45, 2015 PENDIDIKAN. Standar Nasional. Kurikulum. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII /Satu : Menggambar Model : 3 x 40

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN A. Pendahuluan Penilaian merupakan langkah lanjutan yang umumnya dilakukan oleh pendidik dengan berbasis pada data pengukuran yang tersedia. Penilaian atau Assessment

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR

Lebih terperinci

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG (Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU HO - 7 A. Tujuan Penyusunan Instrumen Tes Uji Kompetensi Guru Penyusunan instrumen tes Uji Kompetensi Guru bertujuan untuk menghasilkan seperangkat alat ukur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

IKLAN. File bisa dikirim Via  ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda. IKLAN Kami menyediakan Paket Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 lengkap untuk semua mata pelajaran tingkat SMA/Ma/SMK, SMP/MTs, dan SD/Mi lengkap Semester 1 dan 2. File bisa dikirim Via email ataupun

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi hak

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP N 2 BANJAR : Seni Budaya (Seni Teater) : VIII / (Satu) : x pertemuan (3 JP) A. Kompetensi Inti. Menghargai dan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2009

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA FINAL HARMONISASI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 05) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII/ Satu : Menggambar Ilustrasi : 3 x

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa PENDAHULUAN A. Latar Belakang Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa mengakses informasi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap positifnya. Akibatnya,

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat : a. bahwa pendidikan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Uraian Materi Secara umum, langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru meliputi: (1) Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat,

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat No.1836, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Diklat PB. Pencabutan PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dewasa ini pendekatan Pelatihan dan Penilaian Berbasis Kompetensi telah berkembang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan dengan telah

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DAN UNIT PENGOLAH TERBAIK DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci