PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI"

Transkripsi

1

2 PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI i

3 KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif, adil dan bermutu, serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Tujuan tersebut untuk menyelesaikan agenda Pendidikan Untuk Semua (PUS) dan Millenium Development Goals (MDGs), serta menjawab sebagai tantangan nasional. Kesepakatan yang dibuat ini lebih dikenal dengan Agenda Pendidikan 030 Agenda Pendidikan 030 disusun berdasarkan prinsip bahwa pendidikan merupakan komoditi masyarakat, hak azasi manusia, dan dasar penjaminan hak-hak lainnya. Secara lebih tegas, Agenda Pendidikan 030 memuat komitmen untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, pada seluruh lingkungan dan tingkat pendidikan. Hal ini termasuk penjaminan kepastian bagi semua remaja dan orang dewasa, terutama anak perempuan untuk memperoleh tingkat keterampilan keaksaraan, serta memberikan mereka berbagai kesempatan pembelajaran, pendidikan dan pelatihan. Sejalan dengan Agenda Pendidikan 030, layanan pendidikan masyarakat memegang peran strategis dan penting. Hal ini disebabkan karena secara nasional masih terdapat sebesar 3,86% atau penduduk usia tahun buta aksara, dua pertiga di antaranya adalah perempuan (PDSP, Kemdikbud, 014) Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan keaksaraan dan kesetaraan maka perlu dirumuskan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat dan penilaian sebagai acuan di lapangan. Saya menyambut baik diterbitkannya norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, perangkat pembelajaran dan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri, sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat. Jakarta, Oktober 015 Direktur Jenderal Ir. Harris Iskandar, Ph.D. NIP Agar dapat menjangkau seluruh sasaran tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat berupaya memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan masyarakat melalui keragaman layanan program, seperti pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan minat dan budaya baca, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, dan penataan kelembagaan. ii PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI iii

4 KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan DAFTAR ISI Penilaian pendidikan keaksaraan usaha mandiri merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik bagi peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian meliputi penilaian awal, proses, dan akhir program. Penilaian dalam pendidikan keaksaraan usaha mandiri bertujuan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik, baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan dalam membaca, menulis, berhitung, serta keterampilan berusaha yang dikomunikasikan dalam bahasa Indonesia. Dalam rangka penjaminan mutu pendidikan keaksaraan usaha mandiri maka perlu dirumuskan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan penilaian pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Panduan ini terdiri dari 4 (empat) bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Penilaian Akhir dan Tim Pelaksana Penilaian Akhir Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri, Bab III Mekanisme Penerbitan Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan, dan Bab IV Penutup, serta lampiran pendukung. Kami berharap panduan yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini dapat menjadi pedoman bagi para pelaku pendidikan keaksaraan di lapangan dalam rangka penjaminan mutu lulusan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun panduan ini, untuk mendukung penyelenggaraan penilaian pendidikan keaksaraan yang lebih berkualitas. Semoga panduan yang telah disusun dengan kesungguhan dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, Amin. Jakarta, Oktober 015 Direktur Kata Sambutan... ii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... C. Tujuan, Manfaat, Hasil, dan Dampak... D. Pengertian... 3 BAB II PENILAIAN AKHIR DAN TIM PELAKSANA PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI... 4 A. Deskripsi Penilaian... 4 B. Aspek Penilaian... 6 C. Tim Pelaksana Penilaian Akhir D. Jenis-Jenis Penilaian BAB III MEKANISME PENERBITAN SURAT KETERANGAN MELEK AKSARA LANJUTAN... 5 A. Kriteria Kelulusan... 5 B. Prosedur dan Mekanisme Penerbitan SUKMA-Lanjutan... 5 C. TindakLanjut... 9 BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Dr. Erman Syamsuddin NIP iv PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI v

5 LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh Rencana Pelaksanaan Penilaian Akhir KUM... 3 Lampiran. Contoh Format Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Akhir KUM Lampiran 3. Contoh Lembar Pernyataan Keabsahan Hasil Penilaian Akhir KUM Lampiran 4. Contoh Surat Permohonan Nomor Seri SUKMA-L Lampiran 5. Contoh Surat Permohonan Blanko SUKMA-L Lampiran 6. Contoh Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Akhir KUM Lampiran 7. Contoh Instrumen Penilaian Akhir KUM Lampiran 8. Contoh Pedoman Penskoran Nilai Akhir KUM Lampiran 9. Contoh Perhitungan Nilai Akhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Indonesia penyandang buta aksara pada tahun 014 usia tahun sebanyak orang atau 3,70% (PDSP Kemdikbud, 015). Dari sejumlah penduduk yang belum melek aksara itu, tergolong pada usia produktif antara tahun, yang laiknya menjadi sumber daya yang bermutu. Untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut tentunya perlu dilakukan bukan hanya pendidikan keaksaraan yang sekadar mendidik masyarakat mampu membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga pendidikan keaksaraan untuk pengembangan kemampuan individu agar mampu mengatasi persoalan kehidupan melalui keaksaraan. Sebagian besar mereka tinggal di daerah pedesaan termasuk masyarakat tertinggal dan miskin, seperti petani kecil, buruh, nelayan dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan, sehingga akses terhadap informasi dan komunikasi untuk membuka cakrawala dunia terbatas karena mereka belum memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Untuk mengentaskan penduduk dari buta aksara, pemerintah telah memberikan layanan program pendidikan keaksaraan dasar. Angka penduduk buta aksara yang telah mengalami penurunan cukup signifikan, harus kita pelihara agar mereka tidak buta aksara kembali. Untuk itu, penduduk yang telah melek aksara dan mencapai kompetensi keaksaraan dasar tersebut memerlukan program keaksaraan lanjutan untuk memelihara keberaksaraan mereka. Salah satunya adalah program pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Diharapkan dengan program keaksaraan usaha mandiri, para peserta didik mampu mengembangkan kompetensi mereka dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Sejalan dengan itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan program pendidikan dan keaksaraan lanjutan yang dimanifestasikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 015. Pada Pasal Ayat 1 Permendikbud tersebut, dijelaskan bahwa Pendidikan Keaksaraan Lanjutan terdiri dari program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dan Pendidikan Multikeaksaraan. Selanjutnya pada Ayat, dijelaskan bahwa Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan pendidikan keaksaraan yang menekankan pada peningkatan keberaksaraan dan vi PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 1

6 pengenalan kemampuan berusaha. Dalam rangka penjaminan mutu pendidikan keaksaraan usaha mandiri maka perlu dilakukan penilaian akhir bagi peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri untuk mengetahui ketercapaian kompetensi lulusan. Keberhasilan pendidikan keaksaraan usaha mandiri sangat ditentukan oleh sistem pembelajaran dan penilaian yang baik. Sistem penilaian yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Selama ini penilaian pendidikan keaksaraan usaha mandiri yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik sangat beragam, baik dari segi instrumen, teknis maupun materi penilaiannya. Hal tersebut terjadi karena belum adanya standar penilaian. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, memandang perlu untuk menyusun Panduan Penilaian Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri sebagai acuan dalam pelaksanaan penilaian akhir program keaksaraan usaha mandiri. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 0 Tahun 003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA). 4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0 Tahun 007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 86 Tahun 014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan. C. Tujuan, Manfaat, Hasil, dan Dampak 1. Tujuan Tujuan panduan ini untuk menjadi acuan bagi: a. Pendidik dalam melaksanakan penilaian awal, penilaian proses, dan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri.. Manfaat a. Pendidik mempunyai pemahaman dan mampu melaksanakan penilaian awal, penilaian proses, dan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. b. Pendidik dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat memahami cara menyusun instrumen penilaian akhir, melaksanakan penilaian, dan menetapkan tingkat kelulusan peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri sesuai dengan ketentuan. 3. Hasil Terciptanya penilaian pendidikan keaksaraan usaha mandiri yang objektif, sistematis, dan akuntabel. 4. Dampak Adanya penjaminan mutu lulusan peserta didik program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. D. Pengertian Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 015, dijelaskan bahwa: 1. Pendidikan Keaksaraan adalah layanan pendidikan bagi warga masyarakat buta aksara latin agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, berbahasa Indonesia, dan menganalisa sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi diri.. Pendidikan Keaksaraan Lanjutan adalah layanan pendidikan keaksaraan yang menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik yang telah selesai melaksanakan pendidikan keaksaraan dasar dalam rangka mengembangkan kompetensi bagi warga masyarakat pasca pendidikan keaksaraan dasar. Pendidikan Keaksaraan Lanjutan terdiri dari Keaksaraan Usaha Mandiri dan Multikeaksaraan. 3. Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri adalah pendidikan keaksaraan yang menekankan peningkatan keberaksaraan dan pengenalan kemampuan berusaha. 4. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk engukur capaian pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pendidikan keaksaraan lanjutan. 5. Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) adalah sertifikat yang diberikan kepada peserta didik yang telah memenuhi kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan lanjutan. PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 3

7 BAB II PENILAIAN AKHIR DAN TIM PELAKSANA PENILAIAN AKHIR PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI A. Deskripsi Penilaian 1. Hakikat Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.. Tujuan Penilaian Penilaian dalam pendidikan keaksaraan usaha mandiri bertujuan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik, baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan dalam membaca, menulis, berhitung, serta keterampilan berusaha yang dikomunikasikan dalam bahasa Indonesia. 3. Pelaksana Penilaian Mengacu pada Permendikbud Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 015 Pasal 16 Ayat 1, penilaian pada pendidikan keaksaraan lanjutan, termasuk pendidikan keaksaraan usaha mandiri dilaksanakan oleh pendidik dan Dinas. Selanjutnya, masih pada Pasal 16, ayat disebutkan bahwa penilaian oleh pendidik dilakukan pada awal, proses, dan akhir pembelajaran pendidikan keaksaraan lanjutan. Pasal 16 Ayat 4 menyebutkan bahwa penilaian oleh Dinas dilakukan pada akhir program pendidikan keaksaraan lanjutan melalui pembentukan tim penilai untuk mengetahui tingkat capaian kompetensi lulusan peserta didik pendidikan keaksaraan lanjutan. Dari Pasal 16 Ayat, 1, dan 4 tersebut, Dinas yang dimaksud adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang mempunyai kapasitas untuk melakukan penilaian akhir keaksaraan usaha mandiri, dengan cara membentuk tim penilai yang dipriotaskan berasal dari unsur pendidik dan tenaga kependidikan yang berpengalaman dan kompeten dalam pengelolaan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 4. Prinsip Penilaian a. Mendidik; penilaian mampu memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar. b. Sistematis; penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan. c. Menggunakan acuan kriteria; penilaian menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. d. Akuntabel; penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang kompeten, baik aspek teknik, prosedur, dan hasil. e. Objektif; penilaian tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif penilai. f. Menyeluruh; penilaian meliputi berbagai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam membaca, menulis, dan menghitung dalam bahasa Indonesia. g. Transparan; prosedur, kriteria, dan dasar pengambilan keputusan hasil penilaian dapat diakses oleh semua pihak. h. Adil; tidak ada peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender. 5. Karakteristik Penilaian Penilaian dalam pendidikan keaksaraan usaha mandiri memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Belajar tuntas; asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya; b. Otentik; harus mencerminkan masalah dunia nyata peserta didik. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan berusaha). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik; c. Berkesinambungan; dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis penilaian secara berkelanjutan; d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi; teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri; 4 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 5

8 e. Berdasarkan acuan kriteria; kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan keaksaraan usaha mandiri. KKM diperlukan agar pendidik mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai peserta didik secara tuntas. Pendidik bisa mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki, dan hal tersebut harus menjadi catatan pendidik. 6. Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penilaian akhir ditetapkan oleh masing-masing lembaga penyelenggara dengan mengacu ketuntasan program belajar selama minimal 86 jam menit, dapat juga dikoordinir oleh Dinas. Tempat pelaksanaan penilaian dapat berlokasi di masing-masing lembaga penyelenggara program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 7. Biaya Penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri dapat dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), swadaya masyarakat dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat. B. Aspek Penilaian 1. Pengetahuan dan keterampilan a. Membaca dan menulis 1) teks penjelasan; bacaan yang menceritakan proses yang ditandai dengan kata mengapa dan bagaimana dengan struktur kalimat berisi tentang pengenalan, penjelasan dan penutupan; aspek yang dinilai dari teks penjelasan adalah kemampuan peserta didik untuk: menggali informasi dari teks penjelasan tentang jiwa kewirausahaan untuk kemandirian minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; menggali informasi dari teks penjelasan tentang pemetaan peluang dan perintisan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; mengolah informasi dari teks penjelasan tentang jiwa kewirausahaan untuk kemandirian dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan tertulis; mengolah teks penjelasan tentang pemetaan peluang dan perintisan usaha yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara tertulis. ) teks khusus; kata atau kalimat yang dipergunakan untuk mengisi dokumen tertentu, cirinya bersifat resmi atau formal; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggali informasi dari teks khusus dalam bentuk formulir dan kuitansi sederhana yang berkaitan dengan kegiatan usaha; mengolah teks khusus dalam bentuk formulir dan kuitansi sederhana yang berkaitan dengan kegiatan usaha baik di bidang produk/jasa sesuai dengan potensi setempat. 3) teks petunjuk atau arahan; bacaan yang berisi petunjuk pengerjaan sesuatu secara berurutan, cirinya berbentuk kalimat perintah dan kata penghubung seperti pertama, berikutnya, lalu, setelah itu, terakhir, dll.; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggali informasi dari teks petunjuk/arahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; mengolah teks petunjuk/arahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha minimal dalam 5 (lima) kalimat sederhana. 4) teks narasi; bacaan yang berisi cerita mengenai suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu yang didalamnya terdapat kalimat majemuk yang mengunakan kata dan, tetapi, walaupun, meskipun, dll; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggali informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan kemitraan usaha dalam kegiatan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana; mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan kemitraan usaha dalam kegiatan kewirausahaan di bidang produk/jasa. 5) teks laporan; bacaan yang berisi laporan hasil pengamatan tentang suatu kejadian secara umum, objektif, dan tidak mengandung prasangka; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggali informasi dari teks laporan yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran suatu produk usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran dari suatu produk usaha/jasa. b. Berhitung 1) pecahan sederhana; operasi hitung dalam menyederhanakan atau menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan, serta menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan produk barang, jasa, 6 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 7

9 dan uang pada kegiatan usaha; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggunakan konsep pecahan sederhana pada kegiatan usaha; menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan produk barang, jasa, dan uang pada kegiatan usaha sesuai dengan potensi wilayahnya. ) bangun datar dan bangun ruang sederhana dari berbagai benda/ produk barang/jasa sehari-hari yang berkaitan dengan kegiatan, pengelolaan, penyimpanan dan pengemasan produk; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang sederhana dari berbagai benda/ produk barang dan jasa sehari-hari yang berkaitan dengan kegiatan penyimpanan dan pengemasan produk; 3) penghitungan lama produksi, berat, dimensi/ukuran untuk menentukan biaya produksi dan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha sesuai dengan potensi wilayahnya; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk memperkirakan suatu produk/ jasa (lama produksi, berat, dimensi/ukuran) untuk menentukan biaya produksi dan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha sesuai dengan potensi wilayahnya; 4) penghitungan uang dalam kegiatan usaha produk/jasa dalam kehidupan sehari-hari; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: mengenal operasi bilangan tentang produk barang atau jasa, dan uang atau usaha lainnya; menggunakan sifat operasi hitung dalam menyederhanakan atau menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan; menggunakan uang dalam kegiatan usaha produk/jasa maupun kehidupan sehari-hari; 5) pengukuran luas, panjang, waktu, volume, berat, dan suhu yang berkaitan dengan kegiatan pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan produk usaha; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggunakan satuan pengukuran luas, panjang, waktu, volume, berat, dan suhu yang berkaitan dengan kegiatan pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan produk; mempraktikkan pengemasan produk usaha secara kreatif dan menarik; 6) penghitungan dalam tabel/diagram data berupa kata, kalimat dan angka yang tersusun dengan garis pembatas sebagai kolomkolom berupa prediksi dan rencana jumlah produksi, penjualan, dan pembelian untuk menentukan laba rugi usaha; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik untuk: menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan ragam pencatatan keuangan melalui aktivitas berhitung pada kegiatan usaha. menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk teks tabel, diagram, dan grafik sederhana untuk memprediksi dan merencanakan jumlah produksi, penjualan, dan pembelian pada kegiatan usaha untuk menentukan laba rugi; menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk teks tabel, diagram, dan grafik sederhana untuk memprediksi dan merencanakan jumlah produksi, penjualan, dan pembelian pada kegiatan usaha untuk menentukan laba rugi;. Sikap a. meningkatkan rasa syukur dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas potensi diri yang dimiliki; aspek yang dinilai antara lain aktifitas dan perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman selama pembelajaran; b. menunjukkan sikap jujur sebagai dasar dalam membangun hubungan sosial seperti ketika pembelajaran dan praktek usaha produk/jasa; c. menunjukkan komitmen untuk membangun kebersamaan dalam mengembangkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat seperti; kepedulian terhadap sesama, terbuka dalam membangun hubungan sosial, bertanggung jawab dalam melakukan usaha mandiri, disiplin dalam menjalankan usaha mandiri, bekerja keras dalam melakukan usaha mandiri. 3. Kemampuan Berusaha mempraktikkan kegiatan usaha produk/jasa dan kerjasama dengan mitra usaha di wilayahnya dengan berbagai strategi penjualan; aspek yang dinilai adalah kemampuan peserta didik dalam menjalankan kegiatan usaha sampai proses pembelajaran selesai. 8 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 9

10 C. Tim Pelaksana Penilaian Akhir 1. Kriteria a. Berasal dari unsur pendidik dan tenaga kependidikan yang sedang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. b. Berpendidikan minimal SMA/Sederajat, kecuali untuk daerah-daerah tertentu. c. Terdaftar dalam struktur organisasi lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan usaha mandiri.. Tugas a. Mengidentifikasi dan menetapkan jumlah sasaran penilaian akhir. b. Menyusun jadwal penilaian akhir. c. Menyusun instrumen penilaian akhir. d. Menggandakan dan mendistribusikan soal penilaian akhir. e. Melaksanakan penilaian akhir. f. Menganalisis hasil penilaian akhir. g. Menetapkan peserta didik yang berhak memperoleh SUKMA Lanjutan. h. Mengajukan blanko dan nomor seri SUKMA Lanjutan ke Direktorat, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. i. Melaksanakan pengisian blanko SUKMA Lanjutan dan nilai hasil penilaian akhir masing-masing peserta didik. j. Mendistribusikan SUKMA Lanjutan. k. Menyusun laporan penyelenggaraan penilaian akhir. l. Menyerahkan laporan penyelenggaraan penilaian akhir ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Direktorat. 3. Jumlah Tim pelaksana penilaian akhir pada setiap kabupaten/kota disesuaikan dengan: a. Jumlah peserta didik dengan rasio satu orang penilai bertugas menilai dua kelompok/rombongan belajar atau dua puluh orang peserta didik. Setelah itu dapat melaksanakan penilaian akhir pada tempat atau rombel yang berbeda;. b. Kondisi geografis domisili sasaran peserta didik. 4. Penetapan dan masa tugas a. Ditetapkan melalui Surat Keputusan yang ditandatangani kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau kepala bidang PNF atas nama kepala dinas. b. Masa tugas satu tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kondisi dan kebutuhan. D. Jenis-Jenis Penilaian 1. Penilaian awal Penilaian awal merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pendidik sebelum pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri dimulai. Penilaian awal bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan calon peserta didik dalam membaca, menulis, dan berhitung dengan mempergunakan bahasa Indonesia. Penilaian awal juga bermanfaat untuk pengelompokkan peserta didik, dan untuk memetakan kemampuan keaksaraan peserta didik yang berguna untuk menentukan prioritas/penguatan kompetensi keaksaraan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Penilaian awal dalam pendidikan keaksaraan usaha mandiri, dapat dilakukan dengan cara: a. portofolio; menelaah perolehan nilai membaca, menulis, dan berhitung yang terdapat pada SUKMA peserta didik; b. lisan; misalnya dengan cara meminta peserta didik untuk menjawab tentang data diri (teks personal) minimal dalam tiga kalimat sederhana yang ditujukan untuk mengetahui minat dan motivasi belajar peserta didik; c. tulisan; misalnya dengan cara mempersilahkan peserta didik untuk menulis pada selembar kertas atau di papan tulis; d. unjuk kinerja; misalnya dengan cara mempersilahkan peserta didik mengerjakan soal membaca dan berhitung operasional perkalian, pembagian, penambahan, maupun pengurangan. Penilaian awal dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan identifikasi kebutuhan belajar peserta didik, terutama yang berkenaan dengan kebutuhan untuk belajar keterampilan membuat produksi/jasa, sehingga hasil penilaian awal juga dapat menjadi masukan bagi pendidik untuk menentukan materi belajar yang berhubungan dengan kewirausahaan yang sepakat dipelajari secara bersama-sama dengan peserta didik. Selain itu, hasil penilaian awal juga dapat dipergunakan oleh pendidik untuk menentukan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang cocok untuk dipergunakan selama kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri.. Penilaian proses pembelajaran Penilaian proses merupakan kegiatan pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian selama proses pembelajaran dilakukan secara periodik untuk: 10 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 11

11 a. melihat perkembangan belajar peserta didik; b. mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik, dan; c. menentukan perbaikan proses pembelajaran untuk menentukan remedial atau pengayaan pembelajaran. Selama proses pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri, pendidik harus melakukan penilaian berkenaan dengan ranah: a. sikap; dapat dilaksanakan dengan cara: 1) observasi; dilakukan secara berkesinambungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Berikut ini, contoh instrumennya; Nama Rombongan Belajar :... Tema Belajar :... Waktu Pengamatan :... No Aspek yang dinilai Skor Total Catatan 1 Menunjukkan rasa syukur dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa Menunjukkan sikap jujur dalam hubungan sosial 3 Komitmen untuk membangun kebersamaan Keterangan: 1. K (kurang) jika sikap peserta didik tidak menunjukkan aspek yang dinilai.. C (cukup) jika sikap peserta didik jarang menunjukkan aspek yang dinilai. 3. B (baik) jika sikap peserta didik sering menunjukkan aspek yang dinilai. 4. SB (sangat baik) jika sikap peserta didik selalu menunjukkan aspek yang dinilai. ) penilaian diri; meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi keaksaraan. Contoh instrumen yang dapat digunakan berupa lembar penilaian diri seperti di bawah ini. Nama : Kelompok Belajar : Petunjuk Berilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi diri Anda. No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1 Saya selalu taat melaksanakan ajaran agama Saya merasa bersyukur atas kehidupan saya 3 Saya berlaku jujur pada diri sendiri maupun orang lain 4 Saya selalu peduli terhadap sesama 5 Saya pribadi yang terbuka dalam hubungan sosial 6 Saya selalu bertanggung jawab dalam usaha mandiri yang saya kelola 7 Saya selalu disiplin dalam melaksanakan usaha mandiri 8 Saya selalu bekerja keras dalam mengelola usaha mandiri 3) jurnal pembelajaran; berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan perilaku selama mengikuti proses pembelajaran. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi. Contoh: Nama Rombongan Belajar :... Materi Pokok :... Waktu Pengamatan :... No Nama Catatan Kejadian Kesimpulan Dst. Semua instrumen di atas tidak harus digunakan secara bersamaan dalam satu kali kegiatan pembelajaran. Bisa jadi dalam satu tatap muka, pendidik hanya menggunakan satu atau maksimal dua instrumen saja. b. pengetahuan; dapat dilakukan dengan cara: 1) tes tulis; tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa isian, benarsalah, menjodohkan, dan uraian; ) tes lisan; pertanyaan yang diberikan pendidik secara lisan sehingga peserta didik menjawab pertanyaan tersebut secara lisan juga, jawaban dapat berupa kata, kalimat maupun paragraf yang diucapkan; 3) penugasan; berupa pekerjaan rumah, baik secara individu maupun 1 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 13

12 kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. Contoh instrumen ranah pengetahuan. Bacalah Pemasaran Usaha Hasil usaha perlu dipasarkan. Ada berbagai cara untuk menjualnya. Dapat dijual di pasar. Dapat juga dijual secara keliling. Kita pun dapat menitipkan di warung. Dapat juga dititipkan di toko. Semua itu agar produk kita cepat laku. Pertanyaan: Sebutkan 4 (empat) strategi penjualan usaha! c. keterampilan, dapat dilakukan dengan cara: 1) observasi; mengamati kemampuan peserta didik dalam keterampilan berusaha. Contoh instrumennya sebagai berikut: Nama Rombongan Belajar :... Nama Peserta Didik :... Waktu Pengamatan :... No Keterampilan Indikator Catatan 1 Melaksanakan kegiatan usaha Mengemas produk usaha Mengidentifikasi berbagai peluang dan sumber daya yang ada disekitar untuk usaha produktif. Membuat produk usaha sesuai potensi lokal. Kemampuan mengelola kegiatan usaha secara mandiri dan berkelanjutan. Mengidentifikasi jenis dan bahan pengemasan produk yang cocok dan sesuai dengan karakteristik produk. Mempraktikkan pembuatan kemasan produk usaha yang kreatif, inovatif, menarik dengan memperhatikan aspek ekonomi, estetika, nilai jual, keamanan dan kesehatan. 3 Memasarkan produk usaha 4 Menjalin kemitraan usaha Teknik menjual produk usaha. Mengelola keuangan usaha. Mengidentifikasi potensi lembaga mitra yang ada diwilayahnya. Membuat kesepakatan sederhana mengenai bentuk kerjasama yang akan dilakukan dengan lembaga mitra. Menjalin kemitraan dengan lembaga lembaga mitra yang ada diwilayahnya. ) penilaian kinerja; meminta peserta didik untuk melakukan suatu tugas. Contoh instrumennya sebagai berikut: Hitunglah! Ibu Ika membeli 10 buah tomat. Dari sejumlah tersebut, terdapat 4 buat tomat yang busuk. Berapa persen buah tomat yang busuk? 3) penilaian projek; tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Contoh instrumennya sebagai berikut: Bacalah Tanggal 8 Agustus 015 Ibu Nurul menjual saos tomat. Ia menjual 10 kilogram ke Pak Wiro dengan harga Rp30.000,- Tuliskan kuitansi pembeliannya! 4) portofolio; melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi selama kurun waktu tertentu dalam proses pembelajaran. Portofolio merupakan suatu kumpulan atau berkas bahan pilihan yang dapat memberi informasi bagi suatu penilaian peserta didik secara objektif. Berkas tersebut misalnya berupa tulisan, karangan dan gambar yang dibuat oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang alami, bukan dalam suasana pembelajaran 14 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 15

13 yang dibuat-buat dan dimanipulasi. Penilaian pembelajaran secara portofolio, dapat dilakukan dengan cara: menilai perkembangan dari dokumen-dokumen kegiatan belajar; mencatat di buku harian pendidik/tutor; mengamati kemampuan peserta didik saat pembelajaran berlangsung; melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kemajuan belajar, kesulitan belajar, dan hasil belajar yang telah dicapai. 5) tes formatif; ditujukan untuk mengetahui: indikator perkembangan belajar peserta didik; mengetahui perkembangan kompetensi keaksaraan, apakah kompetensinya sudah mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta sudah siapkah peserta didik untuk di nilai kompetensi keaksaraannya; menentukan tindak lanjut pembelajaran. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penilaian proses melalui tes formatif, sebagai berikut: menelaah kompetensi inti, kompetensi dasar, dan silabus pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri; menentukan kompetensi dasar yang akan dinilai (membaca, menulis, berhitung, dan berusaha); menentukan waktu penilaian; menyusun instrumen, sesuai dengan konteks pembelajaran (dapat dipahami pada sub-bab penilaian akhir); menelaah data awal kompetensi keaksaraan peserta didik hasil penilaian awal; melaksanakan penilaian (ketentuan penskoran mengacu pada penjelasan yang terdapat pada sub-bab penilaian akhir); membuat rekapitulasi penilaian; membuat laporan penilaian. 3. Penilaian akhir pembelajaran Penilaian akhir dilaksanakan setelah peserta didik tuntas mengikuti pembelajaran keaksaraan usaha mandiri sesuai SKL yang ditetapkan. Penilaian dilakukan untuk: memperoleh data tentang capaian kompetensi keaksaraan lanjutan; memperoleh informasi tentang tingkat capaian hasil belajar peserta didik dengan mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pendidikan keaksaraan usaha mandiri; memperoleh informasi tentang jumlah peserta didik yang berhak memperoleh SUKMA Lanjutan. Peserta didik yang berhak dilibatkan dalam penilaian akhir adalah mereka yang memenuhi kriteria: sudah mengikuti proses pembelajaran pendidikan keaksaraaan usaha mandiri selama minimal 86 menit; telah tuntas mempelajari semua kompetensi keaksaraan usaha mandiri yang telah ditetapkan; kehadiran minimal 80% dibuktikan dengan daftar hadir dan portofolio kemajuan belajar. Adapun kompetensi keaksaraan yang menjadi aspek penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri, meliputi ranah pengetahuan dan keterampilan yang berkenaan dengan kompetensi: membaca dan menulis; teks penjelasan, teks khusus, teks petunjuk atau arahan, teks narasi, teks laporan; berhitung; bangun datar dan bangun ruang, pecahan sederhana (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian bilangan, desimal dan persen), berat, dimensi/ukuran, biaya produksi, uang, luas, panjang, waktu, volume, berat, suhu, dan tabel/diagram yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Penilaian akhir dilaksanakan di masing-masing lembaga penyelenggara program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Adapun unsur yang menjadi tim pelaksana penilaian akhir ini adalah pendidik atau tenaga kependidikan yang memenuhi kriteria: ditetapkan melalui SK yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kepala Bidang PNF; berpendidikan minimal SMA/Sederajat, kecuali untuk daerah-daerah tertentu. Prosedur pengembangan instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri, sebagai berikut: a. Prosedur penilaian akhir 1) Persiapan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota meminta pimpinan/ketua lembaga yang sedang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri untuk mengajukan pendidik/tenaga kependidikan (sesuai kriteria) yang akan menjadi calon tim penilai dengan rasio 1 (satu) orang penilai untuk menilai maksimal 0 (dua puluh) orang peserta didik. Dinas Pendidikan menetapkan tim penilai melalui Surat Keputusan 16 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 17

14 (SK) darikepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kepala Bidang PNF. Dinas Pendidikan melaksanakan orientasi tim penilai, materi berkaitan dengan penyusunan instrumen, teknik penilaian, dan analisis hasil penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. tim penilai menghimpun dan menetapkan jumlah peserta didik yang akan menjadi calon peserta penilaian akhir dengan mengacu pada jumlah peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri pada tahun yang bersangkutan, baik yang mempergunakan dana swadaya masyarakat, APBN, APBD maupun dana lain yang sah dan tidak mengikat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menyebarkan format biodata calon peserta penilaian akhir yang minimal berisi informasi tentang nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal mulai pembelajaran, tanggal berakhir pembelajaran, dan tahun pelaksanaan pembelajaran. tim penilai menyiapkan soal penilaian akhir dengan cara mengadaptasi soal atau mengadopsi soal yang disusun oleh Direktorat. Soal penilaian akhir dimungkinkan juga disusun sendiri oleh tim penilai dengan mengacu kepada SKL yang ditetapkan. ) Pelaksanaan tim penilai berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota untuk rencana pelaksanaan penilaian akhir yang ditindaklanjuti dengan pemberian surat tugas kepada tim penilai untuk melaksanakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. tim penilai menggandakan soal sesuai kebutuhan. tim penilai mempersiapkan administrasi pendukung penilaian akhir, minimal terdiri dari: daftar hadir peserta dan penilai, berita acara hasil penilaian akhir dan pernyataan keabsahan hasil penilaian akhir. tim penilai melaksanakan penilaian akhir secara jujur, partisipatif, edukatif dan tertib yang dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Penilaian akhir bisa dilaksanakan secara langsung dan serentak pada hari yang sama di semua lokasi yang telah ditentukan, dapat juga dilakukan bertahap pada hari yang berbeda sesuai kesepakatan di antara tim penilai, ketua penyelenggara dan pendidik program KUM, serta kesiapan peserta didik. tim penilai mengisi dan menandatangani lembar pernyataan integritas penilai, keabsahan hasil penilaian akhir, dan berita acara pelaksanaan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. pemerintah daerah dan/atau pemerintah pusat dapat melaksanakan monitoring ke semua atau beberapa lokasi yang sedang melaksanakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 3) Tindak lanjut Tim pelaksana menganalisis dan menetapkan hasil penilaian akhir, serta merekomendasikan peserta didik (melalui SK) yang berhak mendapatkan SUKMA-L ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mencetak atau mengajukan blanko SUKMA-L ke Direktorat. Jika Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berinisatif untuk mencetak, maka format blanko SUKMA-L harus mempergunakan format standar yang telah ditentukan dengan tetap diwajibkan untuk mengajukan nomor seri SUKMA-L ke Direktorat. Direktorat mendistribusikan blanko SUKMA-L sesuai ajuan yang telah disertai nomor seri SUKMA-L sesuai kode masing-masing daerah pengusul. tim penilai menyusun laporan pelaksanaan penilaian akhir dan menyerahkan laporan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota yang ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat. b. Penyusunan instrumen penilaian akhir Tim penilai diperbolehkan untuk mengadaptasi soal atau mengadopsi contoh soal yang telah disusun oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Mengadaptasi soal berarti mengganti materi soal dengan materi belajar konteks lokal yang diajarkan kepada peserta didik. Mengadopsi soal berarti menggunakan contoh soal secara utuh untuk menjadi instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri di masing-masing kabupaten/kota. Tim penilai juga dipersilahkan untuk menyusun sendiri instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri dengan menerapkan langkah-langkah: 1) melakukan analisis konteks supaya materi soal sesuai dengan materi yang dibelajarkan kepada peserta didik di masing-masing lokasi penyelengara pendidikan keaksaraan usaha mandiri; ) menyusun kisi-kisi soal berdasarkan kompetensi minimal yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan dan memilih kompetensi dasar esensial (penting) yang harus dikuasai oleh peserta didik, serta memperhatikan prinsip sebagai berikut: urgen; materi soal harus dikuasai peserta didik; 18 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 19

15 kontinuitas; materi soal berkesinambungan antar kompetensi; relevansi; soal sesuai dengan materi yang diajarkan. Contoh Format Kisi-Kisi Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal 3) menyusun soal dengan memperhatikan, antara lain: validitas/ketepatan; soal dapat dikatakan alat pengukur yang valid apabila soal tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat; memiliki daya pembeda; soal dikatakan baik apabila mampu membedakan peserta didik yang berkompeten dan/atau belum berkompeten kemampuan keaksaraannya; reliabilitas; merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh peserta didik yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda; praktis; mudah dikerjakan oleh peserta didik dan tidak menyulitkan pendidik/tim penilai ketika akan memeriksa jawaban dari soal tersebut; sistematis; memperhatikan aspek yang akan di nilai, bentuk soal yang akan digunakan, format butir soal, jumlah butir soal, dan tingkat kesukaran butir soal. Jenis soal yang dapat dikembangkan dalam instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri, antara lain: soal pertanyaan; terdiri dari butir-butir soal yang dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang diawali dengan kata tanya; soal pertanyaan jawaban pendek; jawaban terhadap jenis soal ini diharapkan diberikan secara singkat dan pendek; Ibu Ika membeli 10 buah tomat. Dari sejumlah tomat tersebut, terdapat 4 buah tomat yang busuk. Berapa persen buah tomat yang busuk? soal melengkapi; terdiri dari butir-butir soal yang masing-masing berbentuk wacana pendek yang harus dilengkapi oleh peserta pada bagian yang dikosongkan dari teks aslinya. Harga tomat di pasar sangat murah. Harga per kilo gram Rp.000,-. Biasanya Rp 6.000,- sampai Rp 8.000,- per kilo gram. Petani tomat menjadi bingung, karena biaya tanam melebihi harga jual. Harga tomat di.. sangat murah. Harga per kilo gram Rp..,-. Biasanya Rp 6.000,- sampai Rp 8.000,- per tomat menjadi bingung, karena biaya. melebihi harga jual. soal essai; mengacu pada soal yang jawabannya berupa uraian; Pemasaran Usaha Pertanyaan: Hasil usaha perlu dipasarkan. Ada berbagai cara untuk menjualnya. Dapat dijual dipasar. Dapat juga dijual secara keliling. Kitapun dapat menitipkan di warung. Dapat juga dititipkan di toko. Itu semua agat prodik kita cepat laku Sebutkan 4 (empat) strategi penjualan usaha? 4) melaksanakan ujicoba terbatas dan analisis setiap butir soal penilaian akhir dengan memperhatikan aspek: kesesuaian soal dengankompetensi dasar dan indikator; penggunaan bahasa; tingkat kesukaran; kesesuaian soal dengan petunjuk pengerjaan soal; kesesuaian jenis dan ukuran huruf; kejelasan ruang lingkup soal; kesesuaian dengan materi belajar; kesesuaian soal dengan kondisi kehidupan peserta didik. 5) memperbaiki dan menyusun instrumen, sehingga instrumen penilaian memenuhi kriteria: 0 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 1

16 setiap butir soal sudah mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar; berjenjang dari yang relatif mudah ke yang relatif sukar untuk dijawab peserta didik; menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasaindonesia; menggunakan bahasa yang mudah dimengerti; menggunakan rumusan kalimat soal yang menggunakan kata tanya atau perintah, seperti bacalah, tuliskan dan hitunglah, disertai petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal; dilengkapi dengan pedoman penskoran, contohnya sebagai berikut: Bacalah! Jiwa Wirausaha Hidup perlu usaha. Dalam usaha perlu kerja keras. Perlu juga sikap disiplin. Jujur juga sangat penting. Memang tidak mudah. Tetapi kita harus mencoba. Tidak lupa disertai berdoa. Pertanyaan: 1. Sebutkan hal-hal yang harus dimiliki seorang pengusaha!. Mengapa sikap-sikap tersebut harus dimiliki oleh seorang pengusaha? Pedoman penskoran soal nomor 1: 1. Menjawab 3 nilai (kerja keras, disiplin, jujur) skor 3. Menjawab nilai skor 3. Menjawab 1 nilai skor 1 4. Tidak menjawab skor 0 Pedoman penskoran saol nomor.: 1. Menjawab dalam satu kalimat disertai alasan skor. Menjawab dalam satu kalimat tanpa alasan skor 1 3. Tidak menjawab skor 0 6) menganalisa karakteristik butir soal mencakup analisis parameter kuantitatif dan kualitatif butir soal. Parameter kuantitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian alternatif pilihan jawaban. Parameter kualitatif berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas pertimbangan ahli (expert judgement). c. Pedoman penghitungan nilai Setiap soal dalam instrumen penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri harus disertai pedoman penskoran secara rinci (seperti contoh), sehingga tidak diperlukan adanya pembobotan, dengan demikan bisa dipergunakan skala 100 dengan rumus: Membaca = Jumlah skor membaca yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal soal membaca Menulis = Jumlah skor menulis yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal soal menulis Berhitung = Jumlah skor berhitung yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal soal berhitung Nilai Akhir = Jumlah skor menulis+ membaca+berhitung X 100 Jumlah skor maksimal semua soal d. Kriteria nilai Kriteria nilai bagi peserta didik yang mengikuti penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri dan dijadikan acuan untuk memformulasikan nilai membaca, menulis, dan berhitung dalam blanko SUKMA-L, sebagai berikut: Rentang Nilai Klasifikasi Nilai Predikat A Sangat Baik B Baik C Cukup 55 D Kurang e. Monitoring dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Direktorat dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi ke semua atau beberapa lokasi pelaksanaan penilaian akhir, antara lain bertujuan untuk: PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 3

17 1) memperoleh gambaran tentang proses dan hasil penilaian akhir; ) mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan penilaian akhir; 3) memperoleh masukan untuk penyempurnaan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri di waktu yang akan datang. f. Pelaporan Tim penilai di masing-masing kabupaten/kota berkewajiban untuk menyusun laporan pelaksanaan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri, minimal berisi informasi yang berkenaan dengan: 1) lokasi dan waktu pelaksanaan penilaian akhir; ) jumlah peserta didik yang mengikuti penilaian akhir; 3) jumlah peserta didik yang memperoleh SUKMA-L; 4) jumlah peserta didik yang tidak lulus penilaian akhir; 5) faktor pendukung dan faktor penghambat penilaian akhir. Tim penilai menyerahkan laporan pelaksanaan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang ditembuskan pada Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat. g. Kriteria keberhasilan 1) minimal 80% peserta berhak memperoleh SUKMA-L. ) terbentuknya tim penilai di tingkat kabupaten/kota melalui dari SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3) tersedianya dokumen penyelenggaraan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. h. Tindak lanjut Peserta yang tidak lulus penilaian akhir, difasilitasi dengan kegiatan remedial dan/atau mengulang pembelajaran, jika sudah siap, bisa dilakukan kembali penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri. BAB III MEKANISME PENERBITAN SURAT KETERANGAN MELEK AKSARA LANJUTAN A. Kriteria Kelulusan Dalam Pasal 17 Ayat 1 Permendikbud Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 015 disebutkan bahwa peserta didik yang telah memenuhi kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan lanjutan memperoleh sertifikat berupa Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) yang diterbitkan oleh Dinas yang ditandatangani oleh Kepala Bidang yang menangani pendidikan nonformal atas nama Kepala Dinas. Selanjutnya, masih pada pasal yang sama Ayat, menyebutkan bahwa nomor seri SUKMA-L dikeluarkan oleh Direktorat yang menangani pendidikan masyarakat. Dalam hal ini Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri yang dinyatakan lulus dan berhak memperoleh SUKMA-L adalah mereka yang memenuhi kriteria: 1. Minimal mendapatkan nilai akhir 56 dengan kriteria cukup;. Memperoleh keterangan bahwa peserta didik bersikap positif dari pendidik; 3. Dipandang sudah mempunyai kemampuan dasar untuk mengelola kegiatan usaha 4. Disiplin selama mengikuti pembelajaran (80% kehadiran). B. Prosedur dan Mekanisme Penerbitan SUKMA-Lanjutan 1. Tujuan penerbitan SUKMA-L a. bukti bagi peserta didik yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pendidikan keaksaraan usaha mandiri. b. penghargaan kepada peserta didik yang telah lulus dan selesai mengikuti pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri.. Manfaat a. sebagai bukti peserta didik sudah meningkat kemampuan keberaksaraannya. b. sebagai bukti peserta didik sudah mempunyai kemampuan dasar untuk berusaha secara mandiri. c. sebagai bentuk akuntabilitas program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 4 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 5

18 3. Blanko SUKMA-Lanjutan a. Bagian depan NO. SERI: b. Bagian belakang KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SURAT KETERANGAN MELEK AKSARA LANJUTAN (SUKMA-L) PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota... Provinsi..., menerangkan bahwa : nama :... tempat, tanggal lahir :... jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan alamat : telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri yang diselenggarakan oleh pada tanggal...,... s.d....,..., tahun... di Desa/Kelurahan......, Kecamatan... Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, yang bersangkutan dinyatakan telah mencapai kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri....,... a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota... Foto u.b. Kepala Bidang... 3 x 4... NIP.... Hasil Belajar Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri No Kompetensi Nilai Predikat 1 Membaca Menulis 3 Berhitung Deskripsi Nilai Sikap: Deskripsi Kemampuan Berusaha:...,..., 0... Ketua Penyelenggara Pembagian peran dalam pengisian blanko SUKMA Lanjutan a. Halaman depan: 1) bagian atas pada nomor seri SUKMA-L disediakan oleh Direktorat dengan menggunakan sistem penomoran yang ditentukan; ) keterangan identitas penerima SUKMA-L diisi oleh tim penilaian yang disertai pas foto penerima SUKMA-L; 3) bagian bawah dilegalisasi oleh Kepala Bidang yang menangani program PNF atas nama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dilengkapi dengan cap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b. Halaman belakang, 1) pada tabel nilai dan predikat kompetensi membaca, menulis, dan berhitung diisi oleh tim penil ) pada kotak deskripsi nilai sikap diisi oleh pendidik berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan deskripsi yang mengacu pada kompetensi dasar dan indikator sikap yang sudah ditentukan. 3) pada kotak deskripsi nilai kemampuan berusaha diisi oleh pendidik berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan deskripsi yang mengacu pada kompetensi dasar ranah keterampilan yaitu mengemas produk usaha, melaksanakan kegiatan usaha, memasarkan produk usaha, dan menjalin kemitraan usaha. 4) bagian bawah dilegalisasi oleh ketua/pimpinan lembaga penyelenggara pendidikan keaksaran usaha mandiri dengan membubuhkan nama, tanda tangan dan cap lembaga. 5. Cara pengisian blanko SUKMA-Lanjutan a. Bagian depan Aspek Cara Pengisian Nomor Seri = Nomor seri SUKMA-L terdiri dari: 1- digit untuk kode provinsi. 1- digit untuk kode kabupaten/kota. I untuk Sumber Dana APBN II untuk Sumber Dana APBD Provinsi III untuk Sumber Dana APBD Kabupaten/Kota 6 digit nomor urut blanko (dimulai dari untuk tiap tingkat setiap kabupaten/kota) Contoh: 15.8.I.PKL = Provinsi... 8 = Kab/Kota... I = Sumber Dana APBN PKL= Pendidikan Keaksaraan Lanjutan = nomor urut peserta didik Dinas Pendidikan = Nama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota lokasi penyelenggaraan Kabupaten/Kota program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Provinsi = Nama provinsi lokasi penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Nama = Nama peserta didik pemeroleh SUKMA-L. Tempat, tanggal lahir = Tempat, tanggal, bulan dan tahun kelahiran, peserta yang memperoleh SUKMA-L 6 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 7

19 Jenis Kelamin = Coret jenis kelamin yang tidak sesuai dengan peserta yang memperoleh SUKMA-L. Alamat = Alamat lengkap tempat peserta didik berdomisili. Diselenggarakan oleh = Nama penyelenggara (lembaga/kelompok belajar) program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Pada tanggal = Tanggal dimulai dan tanggal berakhirnya pembelajaran program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Tahun = Tahun pelaksanaan pembelajaran program pendidikan keaksaraan usaha mandiri Desa/Kelurahan = Nama desa/kelurahan tempat penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Kecamatan = Nama kecamatan tempat penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri, Titimangsa = Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan SUKMA-L. Kabupaten/Kota = Nama kabupaten/kota (ditulis secara lengkap). u.p Kepala Bidang = Nama Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tanda tangan = Tanda tangan Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. NIP = NIP Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Pas foto Ditempel pas foto peserta didik ukuran 3 X 4 b. Bagian belakang Aspek Cara Pengisian Nilai membaca = Nilai kompetensi membaca hasil penilaian akhir Nilai menulis = Nilai kompetensi menulis hasil penilaian akhir Nilai berhitung = Nilai kompetensi berhitung hasil penilaian akhir Predikat membaca = Predikat kompetensi membaca hasil penilaian akhir Predikat menulis = Predikat kompetensi menulis hasil penilaian akhir Predikat berhitung = Predikat kompetensi berhitung hasil penilaian akhir Deskripsi nilai = Catatan tentang sikap peserta didik berdasarkan pengamatan dan sikap penilaian pendidik selama proses pembelajaran. Aspek nilai sikap peserta didik yang harus dideskripsikan dalam SUKMA-L meliputi: aktifitas dan perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman selama pembelajaran; menunjukkan sikap jujur sebagai dasar dalam membangun hubungan sosial seperti ketika pembelajaran dan praktek usaha produk/jasa; menunjukkan komitmen untuk membangun kebersamaan dalam mengembangkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat seperti; kepedulian terhadap sesama, terbuka dalam membangun hubungan sosial, bertanggung jawab dalam melakukan usaha mandiri, disiplin dalam menjalankan usaha mandiri, bekerja keras dalam melakukan usaha mandiri. Deskripsi kemampuan berusaha Catatan hasil observasi tentang perkembangan kemampuan berusaha peserta didik selama terlibat dalam pembelajaran keaksaraan usaha mandiri. Kemampuan berusaha yang dideskripsikan dalam SUKMA-L adalah melaksanakan kegiatan usaha, mengemas produk usaha, memasarkan produk usaha, dan menjalin kemitraan usaha. 6. Mekanisme penerbitan SUKMA-L a. master blanko SUKMA-L bisa dicetak oleh pemerintah pusat (Direktorat) atau pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Jika pemerintah tidak mencetak SUKMA-L, maka dipersilahkan untuk mengajukan blanko SUKMA ke Direktorat berdasarkan kebutuhan. b. nomor seri SUKMA-L disediakan oleh pusat, dengan kata lain pemerintah daerah dan penyelenggara program pendidikan keaksaraan usaha mandiri tidak diperbolehkan mengeluarkan nomor seri SUKMA-L sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga akuntabilitas program dan untuk menjadi input bagi data base nasional tentang warga masyarakat yang telah lulus program pendidikan keaksaraan usaha mandiri setiap tahunnya. c. SUKMA-L dapat digandakan/didistribusikan oleh Direktorat dan DInas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan/permintaan. d. SUKMA-L diberikan kepada tim penilai di masing-masing kabupaten/ kota untuk diisi identitas peserta didik pada halaman depan dan nilai membaca, menulis, berhitung pada halaman belakang SUKMA-L. e. pendidik menuliskan deskripsi nilai sikap dan deskripsi nilai kemampuan berusaha pada bagian belakang SUKMA-L, berdasarkan pada penilaian sikap dan kemampuan berusaha peserta didik selama proses pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri. f. penyelenggara program pendidikan keaksaraan usaha mandiri, menandatangani halaman belakang SUKMA-L. g. tim penilai mengajukan legalisasi SUKMA-L kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk ditandatangani oleh Kabid PNF setempat. h. tim penilai mendistribusikan SUKMA-L yang telah terdapat nilai dan sudah ditandatangani Kabid PNF kepada lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan usaha mandiri. i. lembaga mendistribusikan SUKMA-L kepada peserta didik yang berhak memperolehnya. C. TindakLanjut 1. Peserta didik yang memperoleh SUKMA-L, dimotivasi dan difasilitasi untuk mengikuti program pendidikan kesetaraan Paket A.. Pendidik dan tenaga kependidikan memfasilitasi dan mendampingi pengembangan usaha para lulusan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 3. Pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkesinambungan yang bertujuan untuk memelihara kemampuan keberaksaraan para lulusan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 8 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 9

20 BAB IV PENUTUP Daftar Pustaka Panduan ini berusaha untuk menguraikan secara terperinci aspek dan komponen yang dipandang perlu untuk diketahui dan dipahami oleh semua pihak yang kompeten dalam pelaksanaan penilaian pendidikan keaksaraan usaha mandiri, supaya proses dan hasilnya dapat berkualitas serta terstandar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, baik secara akademis, empiris maupun yuridis untuk mendukung terwujudnya akuntabilitas dan transparansi publik penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri di Indonesia. Apabila terdapat hal-hal yang belum jelas dalam panduan ini, dipersilahkan untuk mencari dan mempelajari referensi lain yang relevan atau dapat menghubungi: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, u.p. Subdit Pendidikan Keaksaraan dan Budaya Baca Alamat: Kompleks Kemdikbud. Gedung E Lantai 8 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 1070 Telepon (01) jardikmas@gmail.com Laman: paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas/ atau bindikmas.kemdikbud.go.id Abas Sudjiono.(1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Apik Budi Santoso. (003). Penilaian Berbasis Kelas Makalah.Semarang; Jurusan Geografi, FIS UNNES. Burhanudin Tola. (006). Penilaian Diri. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Mimin Haryati.(008). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Nan Sudjana (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya , Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 86 Tahun 014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar , Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan. Saifuddin Azwar. (009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Surapranata, Sumarna. Hatta, M. (006). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 0 Tahun PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 31

21 Lampiran 1. Contoh Rencana Pelaksanaan Penilaian Akhir KUM Lampiran. Contoh Format Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Akhir KUM Kop Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Kop Lembaga Nama Lembaga : Nama Rombongan Belajar : Alamat : Desa.... Kecamatan... Kab/Kota..... Provinsi.... Nama Pimpinan : Nomor Telepon/HP : No Nama Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Umur Alamat Tanggal mulai belajar Tanggal selesai belajar Pada hari ini tanggal bulan.. tahun. telah dilaksanakan penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri di: Nama lembaga Nama rombongan belajar Alamat Tilp/HP Nama Pimpinan Waktu Pelaksanaan Jumlah Peserta : : : : : : s.d : Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dan dipertanggungjawabkan secara hukum., Penilai Ketua Lembaga,..0.. Ketua Lembaga.. Ttd ttd dan stempel Ttd dan stempel Nama 3 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 33

22 Lampiran 3. Contoh Lembar Pernyataan Keabsahan Hasil Penilaian Akhir KUM Lampiran 4. Contoh Surat Permohonan Nomor Seri SUKMA-L Kop Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA... Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Alamat : Tim Penilai Kab./Kota : Provinsi : Dengan ini menyatakan bahwa: Data yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Saya bertanggungjawab atas semua hasil penilaian akhir dan data lainnya yang diberikan dalam dokumen hasil penilaian akhir pendidikan keaksaraan usaha mandiri ini. Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Pernyataan ini dibuat pada tanggal Di Nomor : Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan Nomor Seri SUKMA Lanjutan Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Di Jakarta Dengan hormat disampaikan bahwa sehubungan dengan berakhirnya penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun... yang diselenggarakan oleh lembaga PKBM/ yayasan/organisasi se-kabupaten/kota... Provinsi..., kami mohon kesediaannya memberikan nomor seri SUKMA-L sebanyak... bagi peserta didik yang telah mengikuti penilaian akhir dan dinyatakan telah mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Demikian permohonan kami, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih...., 0... Kadis/Kabid PNF Dinas Pendidikan Kab/Kota... Penilai Ttd ( ) Keterangan: -Lampirkan daftar nama peserta didik yang lulus. Ttd dan Cap Nama Lengkap NIP PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 35

23 Lampiran 5. Contoh Surat Permohonan Blanko SUKMA-L Nomor : Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan SUKMA-L KOP DINAS PENDIDIKAN... Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Di Jakarta Dengan hormat disampaikan bahwa sehubungan dengan berakhirnya penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun... yang diselenggarakan oleh lembaga PKBM/ yayasan/organisasi se-kabupaten/kota...provinsi... maka kami mohon kesediaannya memberikan Blanko dan nomor seri SUKMA-L sebanyak... bagi peserta didik yang telah mengikuti penilaian akhir dan dinyatakan telah mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Demikian permohonan kami, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih...., 0... Kadis/Kabid PNF Dinas Pendidikan Kab./Kota... Ttd dan Cap Nama Lengkap NIP.... Lampiran 6. Contoh Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Akhir KUM Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Membaca Kemampauan menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia Menulis Kemampuan mengolah, menalar, dan menyajikan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia. Menggali informasi dari teks penjelasan tentang jiwa kewirausahaan untuk kemandirian minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana. Menggali informasi dari teks laporan yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran dari suatu produk usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana Mengolah teks petunjuk/ arahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha minimal dalam 5 (lima) kalimat sederhana. Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan kemitraan usaha dalam kegiatan kewirausahaan di bidang produk/jasa. Mengolah teks penjelasan tentang pemetaan peluang dan perintisan usaha yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia minimal 5 (lima) kalimat sederhana Mengolah teks khusus dalam bentuk formulir dan kwitansi sederhana yang berkaitan dengan kegiatan usaha baik di bidang produk/jasa sesuai dengan potensi setempat Disajikan teks penjelasan dalam 7 kalimat sederhana, peserta didik dapat membaca per kalimat dengan lancar. Disajikan teks laporan tentang pemasaran, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab secara lisan tentang pertanyaan yang diajukan. Disajikan teks petunjuk/ arahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menuliskan kembali teks yang disajikan. Disajikan teks narasi yang berkaitan dengan kemitraam usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Disajikan teks penjelasan tentang pemetaan peluang usaha, peserta didik dapat menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Disajikan bacaan tentang jual beli usaha dan lembar kwitansi, peserta didik dipersilahkan untuk mengisi kwitansi berdasar pada teks yang disajikan. No Soal Bentuk Soal 1 Pertanyaan Essai 3 4 Pertanyaan 5 Essai 6 Essai 36 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 37

24 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Berhitung Kemampuan mengolah, menalar, dan menyajikan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik untuk kemandirian berkarya dalam menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia. Menggunakan uang dalam kegiatan usaha produk/jasa dalam kehidupan seharihari. Memperkirakan suatu produk/jasa (lama produksi, berat, dimensi/ukuran) untuk menentukan biaya produksi dan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha sesuai dengan potensi wilayah. Menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan produk barang, jasa, dan uang pada kegiatan usaha sesuai dengan potensi wilayahnya. Menggunakan satuan pengukuran luas, panjang, waktu, volume, berat, dan suhu yang berkaitan dengan kegiatan pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan produk Disajikan soal tentang opera si bilangan penjumlah an, pengurangan, perkalian, dan pembagian uang, peser ta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. Disajikan soal tentang memperkirakan suatu produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. Disajikan teks tentang potongan harga suatu produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menghitung persen dari teks yang disajikan. Disajikan soal yang berkaitan dengan penghitungan luas pada pengemasan produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. Disajikan soal yang berkaitan dengan penghitungan panjang pada pengemasan produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. Disajikan soal yang berkaitan dengan waktu penyimpanan produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. No Soal 7 Isian 8 Isian 9 Isian 10 Isian 11 Isian 1 Isian Bentuk Soal Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk teks tabel, diagram, dan grafik sederhana untuk memprediksi dan merencanakan jumlah produksi, penjualan, dan pembelian pada kegiatan usaha untuk menentukan laba rugi Disajikan soal yang berkaitan dengan penghitungan berat produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. Disajikan soal yang berkaitan dengan penghitungan volume/ isi produk usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. Disajikan bacaan tentang pemasukan dan pengeluaran usaha, peserta didik dipersilahkan untuk menjawab soal yang disajikan. No Soal Bentuk Soal 13 Isian 14 Isian 15 Isian 38 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 39

25 Lampiran 7. Contoh Instrumen Penilaian Akhir KUM 1. Bacalah bacaan berikut dengan jelas! Hidup harus berusaha. Dalam usaha harus kerja keras. Kita juga harus jujur. Kita harus pantang menyerah. Selain itu, kita juga harus disiplin. Kerjasama juga sangat pen ng. Itulah kunci sukses berusaha.. Baca dan jawablah pertanyaan ini berdasarkan bacaan di bawah ini! Hasil usaha perlu dipasarkan. Ada berbagai cara untuk menjualnya. Dapat dijual di pasar. Dapat juga dijual secara keliling. Kita pun dapat meni pkan di warung. Dapat juga di pkan di toko. Semua itu agar produk kita cepat laku. Sebutkan 4 (empat) strategi penjualan usaha! 3. Bacalah kalimat-kalimat berikut! Membuat Saus Tomat 1. Kupas kulit tomat dan buang bijinya.. Tumbuk sampai halus. 3. Tambah merica, pala, gula, dan garam. 4. Masak dan aduk sampai rata. 5. Masukkan tepung kanji supaya kental. Tulis kembali kalimat di atas! Bacalah kalimat-kalimat di bawah ini dan tuliskan jawabannya! Pak Hamzah adalah pengusaha sukses sembako. Dia mendapat pinjaman modal dari bank. Hasil usahanya dijual di toko. Dia juga meni pkan sembako di koperasi desa. Dengan bekerjasama, usaha Pak Hamzah semakin berkembang. Tuliskan 3 (tiga) mitra usaha Pak Hamzah? a. b. c. 5. Baca dan tuliskan jawabannya berdasarkan bacaan di bawah ini! Tomat di kebun sudah merah. Mengapa petani dak memanennya? Karena harga tomat sedang turun. Ternyata tomat bisa dibuat manisan dan dodol. Mari kita merin s usaha dengan mengolah tomat. a. Mengapa petani tidak memanen tanaman tomatnya?... b. Sebutkan (dua) olahan dari tomat? a. b. 6. Bacalah kalimat di bawah ini, kemudian tuliskan bukti jual belinya pada kwitansi! Ibu Nurul menjual saos tomat 10 kilogram. Ia jual ke Pak Wiro seharga Rp30.000,- Di Lembang tanggal 8 Agustus PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 41

26 Jawablah soal berikut dengan tepat! 9. Jawablah soal berikut dengan benar! + + = Rp = Rp x 6 = Rp x 10 = Rp 7. Perkirakan berat masing-masing buah tomat di bawah ini! 1 3 Kemasan segitiga, alasnya 10 cm. Tingginya adalah 10 cm. Berapa luas kemasan tersebut? 10. Jawablah soal berikut dengan benar! Perkiraan berat tomat nomor 1 adalah...gram Perkiraan berat tomat nomor adalah... ons Perkiraan berat tomat nomor 3 adalah...kilogram 8. Jawablah soal berikut dengan langkah- langkah yang benar! Harga 5 kg tomat yang dibeli Ibu Erna Rp30.000,- Ibu Erna mendapat potongan harga 0%. Berapa harga 5 kg tomat setelah potongan harga?... Gambar di atas bentuknya balok. Panjang 5 cm., Lebar 5 cm, Tinggi cm. Berapa isi balok tersebut? 11. Jawablah soal berikut dengan benar! Membuat manisan tomat sangat mudah. Bahan dan alatnya mudah di dapat. Manisan tomat dibuat selama 3 hari. Berapa jam, waktu untuk membuat manisan tomat? 4 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 43

27 1. Jawablah soal berikut dengan langkah-langkah yang benar! 14. Baca dan hitunglah dengan benar! a. Hitunglah pemasukan usaha Pak Dani! Tanggal Keterangan Pemasukan (Rp) Modal , Menjual tomat ke pasar ,- Jumlah. b. Hitunglah pengeluaran usaha Pak Dani! 1 kg tomat dibuat manisan seberat 750 gram. Manisan 750 gram, sama dengan berapa kilogram? 13. Jawablah soal berikut dengan benar! Ibu Rika membuat manisan tomat. Ia memasukkan air gula 8 liter. Kemudian ditambah 500 mililiter. Berapa liter air gula dalam manisan tomat? Tanggal Keterangan Pengeluaran (Rp) Membeli benih tomat , Membeli pupuk ,- Jumlah.. c. Hitunglah pendapatan usaha Pak Dani! Pemasukan = Rp.,- Pengeluaran = Rp.,- (-) Pendapatan/omset = Rp,- d. Hitung keuntungan usaha Pak Dani Keuntungan = Pendapatan Modal = Rp.. Rp = Rp.,- 44 PANDUAN PENILAIAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI 45

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu memastikan pendidikan yang

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global,

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3 No. 1264, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Pendidikan Keaksaraan Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan Seri 1 Membaca dan Menulis Huruf Seri 2 Membaca, Menulis Angka dan Kalimat Sederhana Seri 3 Belajar Berhitung Permulaan Seri 4 Membaca dan Menulis Teks Sederhana

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Sikap Wirausaha Seri 2 Pandai Mencari Peluang Usaha Seri 3 Terampil Membuat Produk Usaha Seri 4 Terampil Menghitung Biaya Produksi Usaha Seri 5

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

Pendidikan Keaksaraan Dasar

Pendidikan Keaksaraan Dasar Pendidikan Keaksaraan Dasar i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 5, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan 32 SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA) PENDAHULUAN Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar cakrawala

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan. Agenda pendidikan tahun 2030, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan. Agenda pendidikan tahun 2030, komitmen dunia untuk mendukung kesempatan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia Buta aksara adalah ketidakmampuan untuk membaca, menulis dan berhitung untuk fungsi efektif dan pengembangan individu dalam masyarakat. Menurut definisi UNESCO Buta aksaya, adalah : literacy is the ability

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

Document Title KATA PENGANTAR

Document Title KATA PENGANTAR Document Title Page 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan

Lebih terperinci

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan,

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) adalah Deklarasi Millennium hasil kesepakatan yang ditandatangani oleh kepala negara dan perwakilan dari

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VIII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 90 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 90 TAHUN 2015 TENTANG 1 GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 90 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TEMU KOORDINASI PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TEMU KOORDINASI PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TEMU KOORDINASI PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT Ida M Kosasih Kepala Sub Direktorat Pembelajaran dan Peserta Didik Direktorat Bindikmas DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan pendidikan global, yaitu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Seri Membaca dan Menulis Huruf Seri Membaca, Menulis Angka dan Kalimat Sederhana Seri Belajar Berhitung Permulaan Seri Membaca dan Menulis Teks Sederhana Seri 5 Membaca dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DAN UNIT PENGOLAH TERBAIK DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

B U P A T I B A L A N G A N

B U P A T I B A L A N G A N 1 SALINAN B U P A T I B A L A N G A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.67/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2016 KEMEN-LHK. Jabatan Fungsional. Penyuluh Kehutanan. Uji Kompetensi. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.37/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2016

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan dengan telah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ` PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa salah satu syarat

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012 STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK TA HUN 2012 Yogyakarta, 16-18 Februari 2012 Sub Direktorat Pembelajaran dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2015 PERATURAN BERSAMA. Pendidikan Indonesia. Luar Negeri. Penyelenggaraan. Pengelolaan. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , , Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725501, 5725502, 5725507, 5725715, 5725716 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas@depdiknas.go.id Website

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Jalan Prof.dr. HR. Boenjamin No. 708 Kotak Pos 115 Purwokerto 53122 Telp (0281) 635292 hunting Faks. 631802 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh: Fitta Ummaya Santi PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN Oleh: Fitta Ummaya Santi Fitta Ummaya Santi SASARAN Peserta didik program pendidikan keaksaraan dasar adalah penduduk buta aksara, usia 15-59 tahun Tutor Memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Uraian Materi Secara umum, langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru meliputi: (1) Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat,

Lebih terperinci

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA PENILAIAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Widi Purwa W (A1C109030) Dewi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 2014 TENTANG SEKOLAHRUMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 2014 TENTANG SEKOLAHRUMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 2014 TENTANG SEKOLAHRUMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 456 TAHUN 2018 TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK- KANAK/RAUDHATUL ATHFAL, SEKOLAH DASAR/MADRASAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa kemiskinan

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa pendidikan Kota

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SERTIFIKASI BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH

Lebih terperinci

2 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

2 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan No.1660, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Sekolahrumah. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci