investor summit and capital market expo 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "investor summit and capital market expo 2009"

Transkripsi

1 investor summit and capital market expo 2009 The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, 02 December 2009

2 Daftar Isi Operator & Investor Jalan Tol yang Terkemuka 3 Pertumbuhan Aset-aset yang Konsisten dan Terprediksi 9 Peningkatan Efisiensi Biaya 16 Kemampuan Finansial 19 Pengembangan Aset-aset Baru 26 Pengadaan Lahan 31 Proyeksi

3 Penyangkalan Dengan menghadiri presentasi ini, Anda menyepakati batasan-batasan dibawah ini. Kegagalan dalam mematuhi batasan-batasan dibawah ini merupakan pelanggaran atas peraturan efek yang berlaku. Seluruh informasi dan pendapat yang terdapat dalam presentasi ini ditujukan hanya untuk referensi pribadi dan bersifat sangat rahasia. Seluruh informasi dan pendapat yang terdapat dalam presentasi ini tidak diverifikasi secara tersendiri, dan tidak ada jaminan baik secara eksplisit maupun implisit, sehubungan dengan, dan presentasi ini tidak untuk diandalkan dalam hal kewajaran, akurasi, kelengkapan atau kebenaran atas informasi atau pendapat yang ada di dalamnya. Presentasi ini tidak bertujuan untuk, sehingga dan Anda tidak dapat mengandalkan presentasi ini untuk memberikan, analisa lengkap dan komprehebsif atas kondisi (keuangan atau lainnya), pendapatan, kegiatan usaha, prospek usaha, sifat atau hasil operasi Perusahaan atau Anak Perusahaan. Informasi dan pendapat yang terdapat dalam presentasi ini disajikan per tanggal presentasi dan dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Baik Perusahaan (termasuk afiliasi, penasihat dan perwakilannya) maupun underwriters (termasuk afiliasi, penasihat atau perwakilannya) tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun (kelalaian atau lainnya) atas keakuratan atau kelengkapan, atau kesalahan atau penghilangan apapun dalam informasi atau pendapat apapun yang terdapat di dalam presentasi ini, tidak juga untuk kerugian dalam bentuk apapun akibat penggunaan presentasi ini. Selain itu, informasi yang terdapat dalam presentasi ini dapat mengandung proyeksi dan pernyataan mengenai proyeksi di masa mendatang yang merefleksikan pandangan Perusahaan saat ini terhadap kejadian dan kinerja keuangan di masa mendatang. Pandangan-pandangan ini didasarkan pada serangkaian estimasi dan asumsi-asumsi saat ini yang tergantung pada usaha, ekonomi dan ketidakpasitan kompetisi dan kontingensi serta berbagai risiko dan hal ini dapat berubah dari waktu ke waktu dan kebanyakan diluar kendali Perusahaan dan Direksinya. Tidak ada jaminan bahwa kejadian di masa mendatang akan terjadi, bahwa proyeksi akan tercapai, atau asumsi-asumsi Perusahaan ada benar. Hasil aktual dapat berbeda secara material dengan yang diprediksi dan diproyeksi. Presentasi ini tidak menjadi dan bukan merupakan bagian dari penawaran, undangan atau rekomendasi apapun untuk membeli efek dalam bentuk apapun dan tidak ada bagian dari presentasi ini yang menjadi dasar atau acuan dalam kaitannya dengan kontrak, komitmen atau keputusan investasi yang berkaitan dengan efek tersebut. Presentasi ini tidak untuk digunakan dan dijadikan dasar oleh pihak lain, atau untuk tujuan apapun lainnya, dan tidak untuk direproduksi, disebarkan atau dikutip tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Perusahaan. Investasi apapun pada efek yang dikeluarkan Perusahaan atau afiliasinya harus berdasarkan hanya pada dokumen penawaran final yang dikeluarkan sehubungan dengan investasi atas efek tersebut. Anda dilarang memberikan salinan presentasi ini kepada orang lain di perusahaan Anda atau tempat lain. 2

4 Operator & Investor Jalan Tol yang Terkemuka 3

5 Kekuatan Utama Jasa Marga Operator Jalan Tol Terbesar di Indonesia. Konsesi Jalan Tol Terlama di Asia. Market Leader dalam Mengoperasikan Jalan Tol di Indonesia. Memiliki dan Mengelola Ruas-ruas Jalan Tol Terpadat di Indonesia. Volume Lalu Lintas yang Resilien dan Tidak Sensitif. Pendapatan yang Terus Meningkat dan Terdiversifikasi. Struktur Neraca yang Kuat. Prudent dalam Pengembangan Aset-aset Baru. Membangun Tujuh Proyek Jalan Tol Baru (211 km). 4

6 Operator Jalan Tol Terbesar di Indonesia Jasa Marga mengelola dan mengoperasikan 529 km jalan tol yang merupakan 77% dari total jalan tol di Indonesia. Sebagian besar jalan tol berada di Jabotabek jalan tol terpadat di Indonesia. Secara regional mengoperasikan jalan tol di Jawa dan Sumatra pulau terdapat di Indonesia. Strait of Malacca SUMATERA UTARA Belmera: 42,7 km SUMATRA MALUKU JABOTABEK & JAWA BARAT Jagorawi: 59,0 km Jakarta-Tangerang (2) : 38,55 km Camareng (1) : 37,85 km Jakarta-Cikampek: 83,0 km JORR: 45,0 km Purbaleunyi (3) : 122,9 km Palikanci: 26,3 km Bogor Ring Road: 11,0 km (4) Cengkareng-Kunciran: 15,2 km (4) Kunciran-Serpong: 11,2 km (4) JORR W2 North: 7,67 km (4) Java Sea JAVA Indian Ocean KALIMANTAN SULAWESI Banda Sea JAWA TENGAH Semarang: 24,75 km Semarang-Solo: 75,7 km (4) IRIAN JAYA Timor Sea JAWA TMUR Surabaya-Gempol: 49,0 km Gempol-Pasuruan: 32,0 km (4) Surabaya-Mojokerto: 36,3 km (4) Catatan: (1) Jalan Tol Dalam Kota Jakarta terdiri dari Cawang-Tomang-Pluit milik Jasa Marga (23,55 km) dan Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (14,3 km). (2) Jakarta-Tangerang terdiri dari dua konsesi: Jakarta-tangerang (33 km) dan Ulujami-Pondok Aren (5,55 km). (3) Purbaleunyi terdiri dari dua konsesi: Cikampek-Padalarang (58,5 km) dan Padalarang-Cileunyi (64,4 km). (4) Konsesi jalan tol baru milik Jasa Marga, belum beroperasi. 5

7 Konsesi Jalan Tol Terlama di Asia Jasa Marga memiliki sisa masa konsesi selama 36 tahun untuk ruas-ruas yang telah beroperasi dan 43 tahun untuk ruas-ruas baru. Memiliki 13 konsesi ruas jalan tol beroperasi dengan masa konsesi 40 tahun sejak 2005 (1). Memiliki konsesi jalan tol selama 45 tahun sejak 2006 untuk 3 ruas baru, konsesi selama 35 tahun sejak 2008 untuk 2 ruas baru dan konsesi selama 35 tahun sejak 2006 untuk 1 ruas baru. Masa konsesi yang panjang untuk ruas-ruas yang telah lama beroperasi arus kas yang berkesinambungan selama konstruksi ruas baru. Catatan: (1) Tidak Termasuk JORR Seksi S Konsesi yang telah terpakai 6 Sisa konsesi

8 Market Leader dengan Aset-aset Berkualitas Tinggi Sebagian besar ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga merupakan ruas terpadat di Indonesia. Volume Lalu Lintas Harian *) (September 2009) Jalan Tol Jasa Marga 000 kendaraan per hari Jalan Tol Operator Lain 2,844 2, Sumber: Jasa Marga *) (1) Volume lalu lintas harian adalah volume lalu lintas dibagi dengan 273 hari. (2) Seluruh data berdasarkan volume lalu lintas s.d. 30 September

9 Memiliki dan Mengelola Ruas-ruas Jalan Tol Terpadat di Indonesia Jaringan jalan tol yang terintegrasi di Jakarta dan sekitarnya. 8

10 Pertumbuhan Aset-aset yang Konsisten dan Terprediksi 9

11 Industri yang Resilien: Volume Lalu Lintas yang Tidak Sensitif Jumlah penjualan mobil yang fluktuatif di Indonesia berdampak minimal terhadap volume lalu lintas Jasa Marga; disisi lain peningkatan angka penjualan mobil akan memberikan kontribusi peningkatan volume lalu lintas dalam jangka panjang. Penjualan Mobil Lalin pada Jalan Tol Jasa Marga ('000) (juta) Dampak langsung krisis economi Dampak langsung kenaikan BBM 1) Sep Sep 2009 Sumber: GAIKINDO Sumber: Perusahaan Catatan: (1) Kenaikan BBM secara signifikan terjadi pada bulan Oktober 2005 tetapi dampaknya baru terasa secara penuh pada tahun

12 Pertumbuhan Lalu Lintas dan Pendapatan Harian yang Berkesinambungan Peningkatan volume lalu lintas harian rata-rata & penyesuaian tarif yang terjadwal memberikan kepastian pada peningkatan pendapatan tol harian. Kenaikan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata Kenaikan Pendapatan Tol Harian Rata-rata Penyesuaian Tarif Terjadwal 11

13 Pertumbuhan Pendapatan Harian yang Konsisten Volume lalu lintas yang terus tumbuh didukung oleh kenaikan tarif yang terprediksi telah secara signifikan meningkatkan pendapatan tol harian. Kenaikan Pendapatan Harian Rata-rata 12

14 Volume Lalu Lintas per Ruas (juta kendaraan) 13

15 Volume Lalu Lintas per Ruas (3Q08 vs 3Q09) (juta kendaraan) Volume lalu lintas meningkat 3,9%. 14

16 Pertumbuhan yang Berkesinambungan 21% pendapatan CAGR dan 30% EBITDA CAGR. Pertumbuhan Pendapatan yang Tinggi Pertumbuhan EBITDA yang Tinggi (Rp Miliar) 1,632 1,924 1,071 1,346 2,500 2,619 3,353 2,296 2,645 (Rp Miliar) ,380 1,138 1,419 1,463 1, Sep 2008 Sep Sep 2008 Sep 2009 Faktor Pemicu Utama: Kenaikan volume lalu lintas yang dipicu oleh meningkatnya tuntutan akan jaringan jalan tol yang saling terkoneksi (interconnected). Kenaikan tarif tol pada tahun 2003, 2005, 2006, 2007, 2008 and Pelebaran ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi. Pengoperasian ruas-ruas baru. 15

17 Peningkatan Efisiensi Biaya 16

18 Upaya Efisiensi Biaya terbesar Jasa Marga adalah beban finansial dan beban SDM. Secara bertahap Jasa Marga telah melakukan retrukturisasi hutang. Cost of Debts & Weighted Average Cost of Debts 15.00% 10.00% 13.29% 13.62% 11.83% 12.01% 12.05% 12.05% 5.00% 0.00% Sep 2008 Sep 2009 Bank SLA Bond Weight Average Cost of Debt Untuk meningkatkan efisiensi beban SDM, secara bertahap Jasa Marga telah melakukan upaya-upaya perbaikan sebagai berikut: Menerapkan kebijakan Zero Growth dengan memperhatikan rasio karyawan terhadap panjang jalan dan pengembangan usaha. Melakukan otomatisasi sistem kerja dan menerapkan strategi outsourcing. 17

19 Ringkasan Marjin 18

20 Kemampuan Finansial 19

21 Kinerja yang Baik di Pasar Obligasi Domestik Sejak 1983 telah menerbitkan obligasi senilai Rp 5,9 triliun, Rp 1,1 triliun telah lunas, tidak pernah default. Meraih rating id AA - oleh Pefindo (Credit Rating Indonesia) tanggal 28 April Obligasi I Seri A Rp 23,2 miliar Obligasi II/1 Seri C Rp 20,0 miliar Obligasi III/2 Seri F/2 Rp 30,0 miliar Obligasi IV/2 Seri G/2 Rp 60,0 miliar Obligasi V/1 Seri H Rp 60,0 miliar Obligasi II/I Seri B Rp 40,0 miliar Obligasi II/2 Seri D Rp 20,0 miliar Obligasi IV/1 Seri G/1 Rp 40,0 miliar Obligasi V/2 Seri I Rp 40,000 miliar Obligasi II/2 Seri E Rp 20,0 miliar Obligasi III/1 Seri F/1 Rp 40,0 miliar Obligasi VI/1 Seri J Rp 75,0 miliar Obligasi VI/2 Seri K Rp 50,0 miliar Obligasi Index Pendapatan Tahap I Rp 40,0 miliar Obligasi VII Seri L Rp 100,0 miliar 2000 Obligasi VIII Seri M Rp 150,0 miliar 2002 Obligasi IX Seri N Rp 400,0 miliar 2002 Obligasi X Seri O Rp 650,0 miliar * Non Listed Obligasi Index Pendapatan Tahap II Rp 30,0 miliar Obligasi VI/1 Seri P Rp 1,0 triliun JORR I * Rp 274,3 miliar JORR II * Rp 261,0 miliar 20 Status Obligasi: Obligasi XII Seri Q Rp 1,0 triliun Lunas Obligasi XIII Seri R Rp 1,5 triliun Belum Lunas

22 Struktur Kepemilikan Saham Struktur kepemilikan publik terhadap saham Jasa Marga berubah kearah yang lebih positif dibandingkan dengan pada saat IPO. Sifat bisnis Jasa Marga terlihat pada struktur kepemilikan saham. Porsi kepemilikan saham didominasi oleh investor yang bersifat fundamentalis & jangka panjang. Struktur Kepemilikan Saham Publik (30%) 9.78% 8.90% 7.02% 4.29% 12.40% 10.91% 11.66% 10.14% 10.51% 9.11% 8.84% 7.37% 7.56% 7.55% 7.42% 7.35% 7.42% 6.08% 4.53% 5.02% 5.23% 4.84% 3.46% 2.62% 12 Nov Jun Sep Dec Jun Sep 2009 Foreign (Institution) Domestic (Institution) Domestic Mutual Fund Domestic Individual/Retail 21

23 Ikhtisar Keuangan 2008 Tahun 2008 merupakan masa yang penting dalam memberikan dasar yang kuat bagi kinerja Jasa Marga di masa mendatang dan merupakan pondasi menuju pertumbuhan yang berkesinambungan pasca IPO. Indikator Dibandingkan dengan 2007 Keterangan 1. Pertumbuhan Lalu Lintas 2.41% Didukung oleh pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta- Cikampek dan Palikanci 2. Pendapatan 26.8% Diharapkan melampaui CAGR 20% sepanjang 6 tahun kebelakang. 3. Laba Usaha 35.0% 4. EBITDA 31.0% Marjin Operasi naik dari 38,4% (2007) menjadi 40,9% (2008). Marjin EBITDA naik dari 52,2% (2007) menjadi 53,9% (2008). 5. Laba Bersih 154.6% Marjin Laba Bersih naik dari 10,5% (2007) menjadi 21,1% (2008). 6. ROIC (EBIT) Meskipun terdapat kenaikan signifikan of invested capital, Jasa Marga berhasil memperbaiki ROIC dengan 15.2% 18.8% mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan berhasil menerapkan manajemen biaya yang efektif. 22

24 Ikhtisar Keuangan 2008 Di tahun 2008, Jasa Marga memiliki struktur neraca yang kuat sehingga dapat mempertahankan kemampuan keuangan Perusahaan. Indikator Dibandingkan dengan 2007 Keterangan 1. Jumlah Aktiva 5,7% Increased capital. 2. Interest Bearing Debt (Total Outstanding) (3,8%) Repayment of few highest interest cost debts. 3. Leveraged Ratio (Debt to equity) ,7% 96,2% Increased leverage capacity. 4. Interest Rates (Weighted Average Cost of Debts) ,83% 12,01% 5. Jumlah Ekuitas 10,0% Increase capital. 23

25 Ikhtisar Laba Rugi 24

26 Ikhtisar Neraca 25

27 Pengembangan Aset-aset Baru 26

28 Strategi dalam Pengembangan Asset-aset Baru Kebijakan Pokok dalam Pengembangan Ruas-ruas Tol Baru: 1. Jasa Marga harus menjadi pemegang saham mayoritas di Perusahaan Patungan jalan tol baru. 2. Ruas tol baru tersebut harus memiliki tingkat kelayakan finansial yang baik. 3. Ruas tol baru tersebut sedapat mungkin harus merupakan extension dari ruas jalan tol existing Jasa Marga. Jasa Marga menerapkan strategi pengembangan untuk: Meningkatkan pendapatan Perusahaan. Meningkatkan nilai aset yang berkualitas. Melakukan usaha bisnis lain melalui diversifikasi aset. Mengoptimalkan kesempatan pengembangan usaha dengan kemampuan keuangan Perusahaan. Meningkatkan kualitas pelayanan pada pengguna jalan tol. 27

29 Mengembangkan Aset-aset Baru Secara Prudent Untuk menjaga IRR tetap berada pada range yang telah ditetapkan, Jasa Marga melakukan langkah-langkah: Secara berkala melakukan evaluasi pengaruh eskalasi biaya dan cost overrun. Melakukan kajian hukum atas perjanjian konsesi dalam kaitannya dengan penyesuaian tarif awal dan penyesuaian konsesi. Secara berkala mengkaji peraturan dan perundang undangan baru untuk menilai dampaknya terhadap bisnis Perusahaan. Melakukan langkah-langkah re-engineering atau value engineering. Menetapkan standar prosedur pengadaan barang dan jasa yang efisien dan efektif. Memanfaatkan fasilitas dana bergulir untuk pengadaan lahan. Memanfaatkan program land capping. 28

30 Tujuh Proyek Baru Konsesi jalan tol baru menjamin pertumbuhan jangka panjang Jasa Marga. Tiga dari empat konsesi jalan tol baru Jasa Marga merupakan bagian dari koridor jalan tol Trans Jawa sementara sisanya merupakan bagian dari ruas Jabotabek. Pengadaan tanah untuk konsesi tersebut akan didanai melaui skema dana bergulir Pemerintah. Ruas-ruas Jalan Tol Baru Jasa Marga (Belum Beroperasi) Konsesi/Ruas Konsesi Berakhir Panjang (km) Mitra Kepemilikan JM Bogor Ring Road BUMD 55% Gempol-Pasuruan (bagian Trans Jawa) BUMD 60% Semarang-Solo (bagian Trans Jawa) BUMD 60% JORR W2 Utara (bagian JORR) BUMD 65% JORR2 (Cengkareng-Kunciran) BUMN & Swasta menjadi 75%* JORR2 (Kunciran-Serpong) Swasta menjadi 60%** Surabaya-Mojokerto BUMN & Swasta 55% Catatan: Kepemilikan Jasa Marga sejak 31 Juli 2009: * 20% ** 30% 29

31 Jadwal Tujuh Proyek Baru Keterangan: = Pengadaan Lahan = Konstruksi = Uji Coba oleh BPJT = Operasi 30

32 Pengadaan Lahan 31

33 Program Dana Bergulir & Land Capping Pemerintah telah menunjukkan komitmennya melalui program dana bergulir dan land capping. Jasa Marga telah memanfaatkan kedua program tersebut. Ruas Semarang-Solo Biaya Awal = Rp 247 miliar Catatan: Grafik tidak dalam skala sebernarnya Ekspektasi Realisasi Biaya = Rp 547 miliar Rp 221 miliar Program Dana Bergulir: Pembayaran dilakukan setelah Pengadaan Lahan selesai Program Land Capping Jasa Marga membayarkan biaya pengadaan lahan sementara pada bulan Desember 2008, dan telah diganti dan dibayarkan kembali oleh Pemerintah 2-3 hari setelah memberikan dokumen yang diperlukan. Ruas Bogor Ring Road Biaya Awal = Rp 50 miliar Catatan: Grafik tidak dalam skala sebernarnya Ekspektasi Realisasi Biaya = Rp 140 miliar Rp 67 miliar Program Dana Bergulir Program Land Capping Jasa Marga membayarkan biaya pengadaan lahan sementara pada bulan Desember 2008, dan telah diganti dan dibayarkan kembali oleh Pemerintah 2-3 hari setelah memberikan dokumen yang diperlukan. 32

34 Jalan Tol Bogor Ring Road Sudah Dioperasikan Tanggal 23 November 2009 Jalan Utama: Belentuk Gerbang Tol Jalan Utama: Tanah Baru Jalan Utama: Tanah Baru Jembatan Penyeberangan Orang Jalan Utama: Tanah Baru-IPAL 33

35 Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I Semarang-Ungaran Tahap Konstruksi SS Tembalang Jembatan Banyumanik II Jembatan Gedawang Jembatan Susukan Jalan Utama & TI SS Ungaran 34

36 Jalan Tol Gempol-Pasuruan Kegiatan Pengadaan Lahan 35

37 Jalan Tol JORR W2 Utara Kegiatan Pengadaan Lahan 36

38 Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Kegiatan Konstruksi 37

39 Proyeksi

40 Rencana Belanja Modal 2009 (Rp juta) 39

41 Proyeksi 2009 Kondisi pasar yang tidak dapat diprediksi namun dengan pertumbuhan aset yang stabil, target manajemen Jasa Marga untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut: Kinerja Keuangan & Operasional Keterangan Pendapatan IDR 3.35 triliun IDR 3.69 triliun Volume Lalu Lintas 880 juta 929 juta Marjin Laba Operasi 40.9% 41.2% Marjin EBITDA 53.9% 55.5% Kekuatan Finansial Keterangan Total Aktiva IDR 14.9 triliun IDR 18.2 triliun Interest Coverage Ratio Debt To Equity Ratio

42 Beberapa pernyataan dalam dokumen ini bersifat pernyataan tentang proyeksi di masa mendatang dalam kaitan dengan kondisi keuangan, hasil operasi dan usaha, kondisi ekonomi, kondisi sektoral, kondisi lalu lintas, dan rencana dan tujuan yang berkaitan. Pernyataan-pernyataan ini tidak secara langsung dan secara ekslusif berhubungan dengan fakta historis dan merefleksikan maksud, rencana, harapan, asumsi dan keyakinan Perusahaan saat ini tentang kejadian di masa datang. Pernyataan-pernyataan tersebut berkaitan dengan risiko dan ketidakpastian yang diketahui dan tidak diketahui yang dapat menyebabkan hasil aktual, kinerja atau kejadian yang berbeda secara material dengan pernyataan yang dibuat sebelumnya. Pernyataan-pernyataan tersebut tidak, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai representasi kinerja Perusahaan di masa mendatang. Anda diminta melihat seluruh pernyataan tentang proyeksi di masa mendatang yang ada di dokumen ini dengan hati-hati. 41

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia

Lebih terperinci

Strategi Bisnis yang Telah Terbukti

Strategi Bisnis yang Telah Terbukti Strategi Bisnis yang Telah Terbukti 1 Memaksimalkan kolokasi pada menara yang ada Selama 9 tahun telah mengakumulasikan lebih dari 10.500 kolokasi 2 3 Pertumbuhan melalui konstruksi menara Pertumbuhan

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL Oleh FRANS S. SUNITO DIREKTUR UTAMA PT JASA MARGA (PERSERO) KONFERENSI NASIONAL TEKNIK JALAN KE-8, HOTEL MERCURE,JAKARTA, 4-5 SEPTEMBER 2007 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun kemacetan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar khusunya ibu kota Jakarta. Kemacetan

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK. Dharmawangsa Hotel, Jakarta, 20 April 2015

PAPARAN PUBLIK. Dharmawangsa Hotel, Jakarta, 20 April 2015 PAPARAN PUBLIK Dharmawangsa Hotel, Jakarta, 20 April 2015 Disclaimer Informasi dalam presentasi ini adalah informasi umum mengenai PT Petrosea Tbk ("Perseroan") yang disiapkan oleh Perseroan per tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan oleh penulis atas laporan keuangan PT XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: V.1.1 Analisis Strategi

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA)

LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA) Press Release SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN USAHA KONSOLIDASI TAHUN 2013 SEBESAR RP 4.583 MILIAR LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk dan entitas anak (SSIA) IKHTISAR KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 06/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENERUSAN PENGUSAHAAN JALAN TOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN

Lebih terperinci

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI Obligasi adalah wesel jangka panjang yang diterbitkan oleh unit perusahaan dan pemerintah Penerbit obligasi menerima uang dalam pertukaran untuk melakukan pembayaran

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Maret 2013 1 IKHTISAR Industri batubara terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya

Lebih terperinci

Paparan Publik. Jakarta, 20 April 2016

Paparan Publik. Jakarta, 20 April 2016 Paparan Publik Jakarta, 20 April 2016 DISCLAIMER Materi presentasi ini disiapkan oleh PT PETROSEA Tbk. ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik. Setiap orang yang menerima materi ini atau berpartisipasi

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK. 30 Maret PT Logindo Samudramakmur Tbk.

PAPARAN PUBLIK. 30 Maret PT Logindo Samudramakmur Tbk. PAPARAN PUBLIK 30 Maret 2015 PT Logindo Samudramakmur Tbk. Peringatan dan Pengesampingan Presentasi ini disusun oleh PT Logindo Samudramakmur Tbk ( Perseroan ) dan hanya dipergunakan sebagai informasi

Lebih terperinci

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Paparan Publik Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS )

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK. 5 Desember 2014

PAPARAN PUBLIK. 5 Desember 2014 PAPARAN PUBLIK 5 Desember 2014 G e d u n g G r a h a K i r a n a, R u a n g S a b h a K i r a n a L a n t a i 2, J l. Y o s S u d a r s o K a v. 8 8 J a k a r t a 1 4 3 5 0 Agenda Pendahuluan Visi dan

Lebih terperinci

Paparan Publik. Presentation Title. PT Solusi Tunas Pratama Tbk 29 M E I

Paparan Publik. Presentation Title. PT Solusi Tunas Pratama Tbk 29 M E I Paparan Publik PT Solusi Tunas Pratama Tbk Presentation Title 29 M E I 2 0 1 5 Disclaimer Dokumen ini disusun oleh PT Solusi Tunas Pratama, Tbk ("STP" atau "Perseroan") dan tidak diverifikasi secara independen.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tahun 1978 sebagai operator tunggal

Lebih terperinci

PT Baramulti Suksessarana Tbk

PT Baramulti Suksessarana Tbk PT Baramulti Suksessarana Tbk PAPARAN PUBLIK Jakarta, 15 Maret 2016 Disclaimer: Materi presentasi ini disiapkan oleh PT. Baramulti Suksessarana Tbk ( Perseroan ) dan belum diverifikasi secara independen.

Lebih terperinci

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah:

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah: BAB V ANALISIS DATA V.1. Pendahuluan Berdasarkan data yang diperoleh dari data sekunder (data dari feasibility study jalan tol Solo Kertosono) dan data primer yang berupa pendapat dari responden, kemudian

Lebih terperinci

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011 Jakarta, 30 Oktober, 2012 Press Release AKRA 9M 2012 mencatat pertumbuhan yang stabil pada Pendapatan Penjualan dan Laba Neto Pendapatan Penjualan meningkat 13,4% mencapai Rp 16.3 Triliun; Laba Neto meningkat

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Indo Straits Tbk. Jakarta, 11 Desember 2015

PAPARAN PUBLIK PT Indo Straits Tbk. Jakarta, 11 Desember 2015 PAPARAN PUBLIK 2015 PT Indo Straits Tbk Jakarta, 11 Desember 2015 Gedung Graha Kirana Lantai 9 Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk Jl. Yos Sudarso Kav. 88 Jakarta 13450 Visi dan Misi Perseroan Kinerja Perseroan

Lebih terperinci

PT Indo Straits Tbk Paparan Publik/Public Expose Insidentil

PT Indo Straits Tbk Paparan Publik/Public Expose Insidentil PT Indo Straits Tbk Paparan Publik/Public Expose Insidentil 7 Desember 2016 Gedung Graha Kirana Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta 13450 Penilaian Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal 1 2014 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Maret 2014 1 RINGKASAN Di Kuartal 1 2014 (K1 2014), harga Newcastle Index mengalami penurunan sebesar 13,2%

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN Gedung Graha Kirana, Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta Utara

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN Gedung Graha Kirana, Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta Utara PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2016 Gedung Graha Kirana, Lantai 2 Ruang Sabha Kirana Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta Utara Jakarta 7 Desember 2016 Didirikan pada tahun 1985, PT Indo Straits Tbk (PTIS) telah beroperasi

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Juni 1 IKHTISAR Kondisi Industri Batubara masih terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya

Lebih terperinci

National Summit 2009

National Summit 2009 National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009 2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA 1 KERANGKA PEMIKIRAN Peraturan PERUNDANGAN

Lebih terperinci

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta 27 April 2017 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen

Lebih terperinci

PEMBEBASAN LAHAN BAGI INFRASTRUKTUR

PEMBEBASAN LAHAN BAGI INFRASTRUKTUR PEMBEBASAN LAHAN BAGI INFRASTRUKTUR SIDANG KOMISI BIDANG EKONOMI PADA NATIONAL SUMMIT 2009 oleh Frans S. Sunito Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. H l Ri C l P ifi Pl J k Hotel Ritz Carlton Pacific

Lebih terperinci

PT Petrosea Tbk Analyst Presentation. Paparan Publik Maret 2012

PT Petrosea Tbk Analyst Presentation. Paparan Publik Maret 2012 PT Petrosea Tbk Analyst Presentation Anggota July 2011 Paparan Publik Maret 2012 Perhatian Informasi dalam presentasi ini adalah informasi umum mengenai PT Petrosea Tbk ("Perseroan") yang disiapkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks sehubungan dengan standar-standar baru, teknologi canggih, dan keinginan pemilik proyek untuk melakukan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS RINGKAS PEMBELI SIAGA. Akan ditentukan kemudian

PROSPEKTUS RINGKAS PEMBELI SIAGA. Akan ditentukan kemudian PROSPEKTUS RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK 15 Maret 2017 Disclaimer: Materi presentasi ini disiapkan oleh PT. Baramulti Suksessarana Tbk ( BSSR / Perseroan ) dan belum diverifikasi secara independen.

Lebih terperinci

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak 30 September 2014 1 RINGKASAN Secara kuartalan, masih melemahnya harga batubara global tercermin pada

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Strategi Sekuritisasi Aset pada Piutang Pembiayaan Konsumen Seperti telah diuraikan maka salah satu aset yang memungkinkan untuk disekuritisasi oleh Perseroan adalah piutang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk.

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk. Presentasi ini disusun oleh PT Logindo Samudramakmur Tbk ( Perseroan ) dan hanya dipergunakan sebagai informasi kepada publik. Tidak satupun dari informasi yang disampaikan dalam presentasi ini boleh disebarluaskan

Lebih terperinci

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk.

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk. Presentasi ini disusun oleh PT Logindo Samudramakmur Tbk ( Perseroan ) dan hanya dipergunakan sebagai informasi kepada publik. Tidak satupun dari informasi yang disampaikan dalam presentasi ini boleh disebarluaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan suatu penelitian, diperlukan suatu desain penelitian yang didalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang sistematis, terorganisasi

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Elnusa Tbk

PAPARAN PUBLIK PT Elnusa Tbk PAPARAN PUBLIK PT Elnusa Tbk Graha Elnusa, 18 Desember 2012 Agenda 1 2 Perbaikan Kinerja Elnusa Tahun 2012 Rencana Pengembangan Bisnis Elnusa 2 1 Perbaikan Kinerja Elnusa Tahun 2012 Paparan Publik Elnusa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar dalam perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi sekaligus: fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester 1 2014 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Juni 2014 1 RINGKASAN Secara kuartalan, dari Kuartal 1 2014 (K1 2014) ke Kuartal 2 2014 (K2 2014), melemahnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penentuan Skenario Pilihan Model penilaian saham ada 3 macam yaitu free cashflow model, relative model dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

Lebih terperinci

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018 Paparan Publik Mindaugas Trumpaitis Bursa Efek Jakarta April 27, 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS ) semata-mata

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 28 April 2016 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk, ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik, Setiap orang yang menerima

Lebih terperinci

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN. ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id 1. LAPORAN KEUANGAN Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu: A. Neraca B. Laporan laba-rugi C. Laporan aliran kas a. neraca Neraca menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH xi xi xii xii 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 8 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara berkembang selalu berupaya dalam meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang perekonomian. Sebagai suatu

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi oleh

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009-2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA Kerangka Pemikiran Peraturan PERUNDANGAN KONDISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal

Lebih terperinci

Analisis Aktivitas Pendanaan

Analisis Aktivitas Pendanaan TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam teori keuangan perusahaan, terdapat tiga keputusan mendasar yang harus dipertimbangkan secara cermat dan hati-hati, pertama: keputusan investasi (investment decision)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan penilaian atas nilai wajar dari suatu saham, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi

Lebih terperinci

PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT pencatatan saham fmii Surabaya, 23 Juni 2016

PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT pencatatan saham fmii Surabaya, 23 Juni 2016 PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT pencatatan saham fmii Surabaya, 23 Juni 2016 DAFTAR ISI I. PROFILE PERUSAHAAN II. KINERJA KEUANGAN DAN OPERASI Ikhtisar Data Keuangan

Lebih terperinci

PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT Pencatatan Saham FMII Surabaya, 9 Juni 2017

PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT Pencatatan Saham FMII Surabaya, 9 Juni 2017 PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT Pencatatan Saham FMII Surabaya, 9 Juni 2017 DAFTAR ISI I. PROFILE PERUSAHAAN II. KINERJA KEUANGAN DAN OPERASI Ikhtisar Data Keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Desember 2012 1 IKHTISAR Penurunan kondisi ekonomi global di tahun 2012 menyebabkan terkoreksinya harga acuan

Lebih terperinci

Press Release Investor Summit & Capital Market Expo 2015 PT AKR Corporindo Tbk Berkedudukan di Jakarta Barat Tanggal 12 November 2015

Press Release Investor Summit & Capital Market Expo 2015 PT AKR Corporindo Tbk Berkedudukan di Jakarta Barat Tanggal 12 November 2015 Press Release Investor Summit & Capital Market Expo 2015 Berkedudukan di Jakarta Barat Tanggal 12 November 2015 ( AKRA ) adalah Pemain Utama di Bidang Penyedia Jasa Logistik & Solusi Pengadaan untuk Bahan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 752% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 12 dengan total aset perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007 PRESS RELEASE Akhir Tahun 27 Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Pasar Modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK Untuk Segera Diterbitkan Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada 2014 JAKARTA PT AKR Corporindo Tbk (Bloomberg: AKRA IJ) salah satu perusahaan terkemuka penyedia solusi logistik dan supply

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Juni 2015 1 RINGKASAN Secara kuartalan dari K1 2015 ke K2 2015, kelebihan pasokan pada pasar batubara global

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. risk 3 Investor yang mempunyai sifat konservatif cenderung melakukan

BAB I PENDAHULUAN. risk 3 Investor yang mempunyai sifat konservatif cenderung melakukan risk 3 Investor yang mempunyai sifat konservatif cenderung melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan suatu komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Desember 2014 1 RINGKASAN Kelanjutan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan batubara dunia yang terutama

Lebih terperinci

Pendapatan AKRA 2012 Rp ,0 miliar, naik 15,3% digerakkan oleh bisnis perdagangan dan distribusi

Pendapatan AKRA 2012 Rp ,0 miliar, naik 15,3% digerakkan oleh bisnis perdagangan dan distribusi Jakarta, 25 Maret 2013 Press Release UNTUK DISAMPAIKAN SEGERA Pendapatan AKRA 2012 Rp 21.674,0 miliar, naik 15,3% digerakkan oleh bisnis perdagangan dan distribusi JAKARTA, 25 Maret 2013 - PT AKR Corporindo,

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PENGURUS PERSEROAN DEWAN KOMISARIS DIREKSI REZA HERMAN SURJANINGRAT KOMISARIS UTAMA SHADIK WAHONO DIREKTUR UTAMA IEVAN DANIAR SUMAMPOW KOMISARIS INDRAWAN SUMANTRI DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data

Lebih terperinci

ANALISA OPTIMASI STRUKTUR MODAL DAN MANAJEMEN KAS PT.INDONESIA POWER DALAM USAHANYA UNTUK MEMENUHI EKSPANSI USAHA YANG DIMILIKI

ANALISA OPTIMASI STRUKTUR MODAL DAN MANAJEMEN KAS PT.INDONESIA POWER DALAM USAHANYA UNTUK MEMENUHI EKSPANSI USAHA YANG DIMILIKI UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI SKRIPSI ANALISA OPTIMASI STRUKTUR MODAL DAN MANAJEMEN KAS PT.INDONESIA POWER DALAM USAHANYA UNTUK MEMENUHI EKSPANSI USAHA YANG DIMILIKI Diajukan Oleh : Mohamat Emir

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT SOLO NGAWI JAYA OLEH PT JASA MARGA (PERSERO) TBK LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu komponen investasi dengan manfaat dan tingkat pengembalian yang relatif lebih pasti, karena pada hakekatnya obligasi merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri merupakan

Lebih terperinci