DISTRIBUTION STRATEGY EXPORT BUSINESS COACHING PROGRAM
|
|
- Yenny Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DISTRIBUTION STRATEGY EXPORT BUSINESS COACHING PROGRAM Materi disusun oleh: Dika Rinakuki HAAI IPB
2 Faktor yg berpengaruh dalam menentukan Strategi Distribusi Jenis Produk Kemasan Volume Jalur Distribusi (udara/laut/darat) Kebutuhan Logistik Sarana transportasi Jarak dan Lama Distribusi Rantai Distribusi
3 JENIS PRODUK EKSPOR yang mempengaruhi Strategi Distribusi PERISHABLE VS NON PERISHABLE HARD PRODUCT VS SOFT PRODUCT SPECIAL HANDLING VS COMMON HANDLING BENTUK PRODUK (LIQUID, SOLID, GAS) PREMIUM PRODUCT VS COMMON PRODUCT
4 KEMASAN yang mempengaruhi Strategi Distribusi BAHAN KEMASAN (Karton, Plastik, Logam, Kayu, dll) STANDARD VS NON STANDARD HARD PACKAGE VS SOFT PACKAGE SPECIAL HANDLING VS COMMON HANDLING STRENGTH
5 VOLUME yang mempengaruhi Strategi Distribusi VOLUME BESAR VS VOLUME KECIL BULK VS PACKAGE
6 JALUR DISTRIBUSI yang mempengaruhi Strategi Distribusi UDARA LAUT DARAT Pesawat Kapal laut Truk Truk berpendingin
7 KEBUTUHAN LOGISTIK yang mempengaruhi Strategi Distribusi GUDANG (biasa, reefer, terbuka, tertutup, dll) FORKLIFT SARANA ANGKUTAN SAFETY
8 SARANA TRANSPORTASI yang mempengaruhi Strategi Distribusi CONTAINER VS NON CONTAINER UDARA VS LAUT VS DARAT JENIS SARANA YANG TERSEDIA MEMERLUKAN PERGANTIAN SARANA DI ANTARANYA SUPPORTING SPECIAL CONDITION
9 JARAK DAN LAMA DISTRIBUSI yang mempengaruhi Strategi Distribusi DEKAT VS JAUH WAKTU SINGKAT VS WAKTU LAMA TRANSIT VS NON TRANSIT SARANA YANG DIGUNAKAN
10 RANTAI DISTRIBUSI yang mempengaruhi Strategi Distribusi PENDEK VS PANJANG JUMLAH LINI YANG DILALUI TRANSIT VS NON TRANSIT DIANTARA LINI MEMERLUKAN PERGANTIAN SARANA DIANTARA LINI
11 STRATEGI DISTRIBUSI EKSPOR Target Pasar (NTE) Saluran dan Rantai Distribusi Distribusi biaya di setiap rantai pemasaran Sarana Distribusi yang digunakan Partner Dagang
12 STRATEGI PEMILIHAN PASAR YANG DITUJU (NTE) Demand atas produk Akses masuk NTE Harga Positioning produk Karakter Pasar/Pembeli Partner Dagang
13 SALURAN dan RANTAI DISTRIBUSI PRODUCER / PRODUSEN TRADER / PEDAGANG PERANTARA Harga >> Jumlah << EXPORTER (TRADING COMPANY) Harga << Jumlah >> IMPORTER (TRADING COMPANY) DISTRIBUTOR WHOLESALER / GROSIR RETAILER CONSUMER / KONSUMEN
14 JALUR DISTRIBUSI VS HARGA Importer Trading House Distributor Wholesaler Agent Retailer Produk hrs lebih siap jual kemasan baik Harga cenderung makin tinggi Kompetisi harga makin spesifik Strategi harga + benefit perlu lbh tajam Keunikan & Desain semakin penting
15 JALUR DISTRIBUSI VS HARGA PRODUCER / PRODUSEN 10% EKSPORTIR (TRADING COMPANY) IMPORTIR (TRADING COMPANY) 10% DISTRIBUTOR 15% WHOLESALER/ GROSIR 15% RETAILER 20% Note : Studi kasus pasar Jepang CONSUMER/ KONSUMEN
16 PEMILIHAN PARTNER DAGANG Pemahaman akan produk (Product Knowledge) Kuantitas (volume) dan Kualitas (terutama kekhususan produk) Komitmen Reliabilitas Kemampuan finansial Rencana promosi Perjanjian dagang
17 PEMILIHAN PARTNER DAGANG Importer Trading House Distributor Wholesaler Agent Retailer Semakin panjang jalur, biaya semakin besar Semakin spesifik produknya, semakin spesifik jalurnya Produk dengan penanganan khusus, memerlukan jalur distribusi yang paling khusus Strategi Distribusi yang tepat menentukan level harga terbaik
18 PEMILIHAN TEKNOLOGI untuk memperpanjang Shelf Life Reefer Controlled Atmosphere Modified Atmosphere Regulated Atmosphere Dry ice Pengemasan individual dengan atmosfer termodifikasi (MAP)
19 KEBUTUHAN LINGKUNGAN PRODUK SELAMA PENYIMPANAN/DISTRIBUSI
20 JENIS-JENIS CONTAINER Berdasarkan pengaturan suhu : Dry Container Reefer Container Berdasarkan bentuk : Open Container Closed Container Berdasarkan ukuran : 20 ft Container 40 ft Container High Cube Container
21 Manajemen Container Pengelolaan dalam Container merupakan pengelolaan penyimpanan dalam perjalanan, mencakup aspek : Manajemen Suhu Manajemen Lingkungan (atmosfir) Manajemen Kelembapan Perlakuan Pendinginan (Cold treatment) Sistem Monitoring
22 INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN PENYIMPANAN PRODUK YANG TEPAT UNTUK MENJAGA KESEGARAN DAN KUALITASNYA
23 CONTROLLED ATMOSPHERE (Atmosfir yang terkendali) CA merupakan teknologi pengelolaan container dengan mengendalikan tingkat dan keseimbangan dari oksigen karbondioksida dan nitrogen pada kondisi optimal yang dapat memperpanjang umur simpan produk. CA telah terbukti dapat memperpanjang umur simpan sampai 3 kali lipat dibandingkan dengan metode konvensional. Fitur pada CA : Sistem komputer berteknologi maju yang digunakan untuk memantau dengan tepat dan secara aktif mengendalikan suasana dalam container Kondisi atmosfer ini dirancang untuk menyediakan lingkungan yang optimal Perubahan komposisi atmosfer dicatat selama perjalanan untuk digunakan dalam pengendalian kualitas dan analisis Manfaat Memperpanjang hidup pasca panen hingga tiga kali lebih banyak daripada metode konvensional lainnya Memperlambat kerusakan penampilan, tekstur, rasa dan kualitas gizi produk. Mengurangi gangguan fisiologis tertentu termasuk luka akibat pendinginan (chilling injury) Menjaga kesegaran komoditas selama perjalanan panjang Menyediakan pengendalian serangga untuk membantu memenuhi persyaratan karantina negara pengimpor
24 Controlled Atmosphere
25 INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN PENYIMPANAN PRODUK YANG TEPAT UNTUK MENJAGA KESEGARAN DAN KUALITASNYA
26 Regulated Atmosphere (Lingkungan yang diatur) Dilakukan dengan mengatur komposisi udara lingkungan selama perjalanan. Komposisi udara melingkupi tingkat dan keseimbangan dari oksigen dan karbondioksida. Sistem umumnya digunakan pada komoditas yang membutuhkan pengelolaan lingkungan (atmosfer) untuk memperpanjang kesegaran, tapi tidak perlu CA dengan aplikasi lengkap. Fitur : Memanfaatkan sistem respirasi untuk mencapai tingkat oksigen yang ditentukan Menjaga lingkungan agar target tingkat oksigen tercapai Mempertahankan karbon dioksida dengan menggunakan scrubber untuk mengendalikan tingkat penyerapan dengan membran permeabel Membuang etilen Manfaat Menyediakan manajemen lingkungan yang lebih tepat daripada sistem CA Biaya alternatif yang efektif untuk menggunakan CA Contoh produk yang menguntungkan dengan RA Pisang Mangga Selada
27 Modified Atmosphere (Lingkungan yang dimodifikasi) Dilakukan dengan mengatur komposisi udara lingkungan selama perjalanan, mengikuti tahapan perkembangan produk. Komposisi udara melingkupi tingkat dan keseimbangan dari oksigen, karbondioksida, nitrogen dan produksi etilen. Sistem umumnya digunakan pada komoditas yang membutuhkan manajemen atmosfer yang berubah-ubah selama perjalanan, untuk memperpanjang kesegaran. Fitur : Memantau perubahan tingkat respirasi yang diperlukan sesuai tahapan kematangan produk, dan menggunakannya dalam pengendalian lingkungan Menjaga lingkungan agar target kondisi optimal tercapai Manfaat Menyediakan manajemen suasana yang lebih optimal karena menyesuaikan dengan tahapan perkambangan produk Biaya agak lebih mahal, karenanya baik untuk produk yang bernilai jual tinggi Contoh produk yang menguntungkan dengan MA Sayuran daun Paprika, Baby corn Manggis, Rambutan, Mangga Gedong Gincu
28 Modified Atmosphere
29 Modified Atmosphere
30 INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN PENYIMPANAN PRODUK YANG TEPAT UNTUK MENJAGA KESEGARAN DAN KUALITASNYA
31 INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN PENYIMPANAN PRODUK YANG TEPAT UNTUK MENJAGA KESEGARAN DAN KUALITASNYA
32 INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN PENYIMPANAN PRODUK YANG TEPAT UNTUK MENJAGA KESEGARAN DAN KUALITASNYA
33 INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN PENYIMPANAN PRODUK YANG TEPAT UNTUK MENJAGA KESEGARAN DAN KUALITASNYA
34 Perlakuan pendinginan (cold treatment) Cold Treatment (CT) adalah proses pasca panen khusus yang mematikan hama tanpa perlu fumigasi. Lalat buah dan larva mereka dapat berkembang tanpa pengelolaan lingkungan simpan yang baik, menyebabkan kegagalan dalam pengiriman karena tidak memenuhi peraturan impor. Pemberian perlakuan dingin (suhu rendah) yang konsisten akan dapat membunuh hama tersebut secara alami. Fitur Dilakukan dalam proses transit dengan kontainer yang telah bersertifikasi Sistem ventilasi udara dipasang dengan layar pelindung untuk mencegah serangan potensial dari lalat buah selama transit Proses CT disesuaikan dan dalam perjalanan dengan pemantauan Manfaat Efektif memusnahkan hama lalat buah mediterania dan tropis, beserta larvanya Menghilangkan kebutuhan untuk fumigasi yg umumnya menggunakan bahan kimia yang dilarang di NTE Efektif dilakukan selama perjalanan dibandingkan dengan perlakuan dingin dalam penyimpanan sebelum distribusi Memungkinkan produk untuk mendapatkan nilai premium karena bersertikat dan memenuhi preferensi konsumen untuk produk non - difumigasi Contoh produk yang mendapatkan keuntungan dari CT buah Kiwi, anggur, jeruk, leci
35 Sistem Monitoring Sistem monitoring yang baik diperlukan selama perjalanan, untuk memastikan efektifitas penerapan teknologi yang digunakan dalam menjaga kualitas produk Pencatatan dilakukan oleh penyedia container dengan mengambil data dari decal reefer untuk memastikan pengaturan sesuai dg yang diinginkan oleh shiiper/pengirim produk. Pengguna/shipper juga dapat memantau seluruh proses secara real-time
36 Beberapa Perusahaan Pelayaran penyedia Reefer Container CMA HANJIN OOCL K LINE APL NYK _indonesia.html HAPAG LLYOD MAERSK LINE
Sifat Fisiologis Pasca Panen PENYIMPANAN. a. Respirasi. a. Respirasi 12/17/2012
PENYIMPANAN Teknik Penanganan Pasca Panen Sifat Fisiologis Pasca Panen a. Respirasi b. Produksi Ethilen c. Transpirasi 17/12/2012 Fisiologi Pasca Panen 2011 1 d. Sensitivitas 17/12/2012 Fisiologi Pasca
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan berbagai jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya, masih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah buah pisang. Tahun 2014, buah pisang menjadi buah dengan produksi terbesar dari nilai produksi
Lebih terperinciEXPORT MARKETING STRATEGY EXPORT BUSINESS COACHING PROGRAM
EXPORT MARKETING STRATEGY EXPORT BUSINESS COACHING PROGRAM Materi disusun oleh: Dika Rinakuki HAAI IPB dikarinakuki@gmail.com MANFAAT EKSPOR Meningkatkan volume dan nilai penjualan Memperluas pasar Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan produk peternakan yang banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Penggunaannya pun bermacam-macam, baik langsung diolah menjadi masakan
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN
PENANGANAN PASCA PANEN KENAPA PERLU PENANGANAN PASCA PANEN??? Buah-buahan, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup, untuk itu butuh penanganan pasca panen yang tepat supaya susut kuantitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu jenis buah segar yang disenangi masyarakat. Pisang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan salah satu jenis buah segar yang disenangi masyarakat. Pisang Cavendish memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya karbohidrat, antioksidan,
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan
Lebih terperinciTEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS
TEKNOLOGI DAN SARANA PASCA PANEN MANGGIS Dr.Y. Aris Purwanto Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor arispurwanto@gmail.com 08128818258 ... lanjutan Proses penanganan buah yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah produksi yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk pengembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu komoditi yang banyak di budidayakan oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu komoditi yang banyak di budidayakan oleh masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Lampung. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lahan pekarangan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENANGANAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
TEKNOLOGI PENANGANAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN Oleh : Usman Ahmad Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung mampu memproduksi pisang sebanyak 319.081 ton pada tahun 2003 dan meningkat hingga
Lebih terperinciFaktor Yang Berpengaruh. Mutu komoditas Metode pemanenan dan penanganannya Pendinginan awal (pre-cooling) Sanitasi ruangan penyimpanan
PENYIMPANAN BUAH Faktor Yang Berpengaruh Mutu komoditas Metode pemanenan dan penanganannya Pendinginan awal (pre-cooling) Sanitasi ruangan penyimpanan Waktu Penyimpanan Penyimpanan sementara (temporary
Lebih terperinciPERSOALAN-PERSOALAN UMUM
PERSOALAN-PERSOALAN UMUM RANTAI DINGIN PRODUK PANGAN INDONESIA KHUSUSNYANYA PELABUHAN DAN ANGKUTAN LAUT Dr. Saut Gurning Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Trans-Log) Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu produk pertanian yang memiliki potensi cukup tinggi untuk ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura. Komoditas hortikultura
Lebih terperinciPASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)
PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN) Post 04 Desember 2014, By Ir. Elvina Herdiani, MP. bbpplbungapotperkembangan bisnis bunga potong meningkat dengan cukup pesat dari waktu ke waktu, hal ini menunjukkan
Lebih terperinciMATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP
MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP KERUSAKAN FISIK/MEKANIS KERUSAKAN KIMIAWI KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS KEAMANAN PANGAN, CEGAH : o CEMARAN FISIK o CEMARAN KIMIAWI o CEMARAN
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA
Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN PENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA Kebanyakan pasca panen produk hortikultura segar sangat ringkih dan mengalami penurunan mutu sangat cepat.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu
Lebih terperinciPenanganan Hasil Pertanian
Penanganan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi FTP UB Penanganan Hasil Pertanian (1) Penanganan saat panen Penanganan segera setelah panen Penanganan pasca
Lebih terperinci5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN
5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Aktivitas pendistribusian hasil tangkapan dilakukan untuk memberikan nilai pada hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan yang didistribusikan sangat bergantung kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah nonklimaterik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah nonklimaterik berkulit tipis, memiliki rasa yang manis dan menyegarkan, juga memiliki kadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti buah-buahan dan sayuran tropis. Produk hortikultura Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil produk hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran tropis. Produk hortikultura Indonesia memiliki keanekaragaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buah (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura. Buah mudah sekali mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor keadaan fisik buah yang
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI PRODUK UDANG BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS 900 BUNGKUS (0,882 TON)/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN
DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI PRODUK UDANG BLOCK FROZEN DENGAN KAPASITAS 900 BUNGKUS (0,882 TON)/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: IMACULATA MARCELLA 6103007015 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terong atau yang dikenal dengan nama latin Solanum melongena L.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terong atau yang dikenal dengan nama latin Solanum melongena L. adalah jenis tanaman yang hidup baik pada daerah tropis dan wilayah iklim sedang. Di daerah tropis terong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi, apabila membicarakan mengenai perekonomian dunia maka tidak akan terlepas dari kegiatan perdagangan. Perekonomian yang baik ditandai dengan
Lebih terperinciKarakteristik Produk Hasil Pertanian
Karakteristik Produk Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Klasifikasi Produk Hasil Pertanian Tanaman Tanaman Pangan : Padi dan palawija Tanaman hortikultura
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. akan cepat mengalami kerusakan. Masa simpan buah yang pendek diawali
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah setelah dipanen buah akan cepat mengalami kerusakan. Masa simpan buah yang pendek diawali dengan terbentuknya lapisan absisi di pangkal buah sehingga buah
Lebih terperinciPENGELOLAAN RANTAI PASOK
PENGELOLAAN RANTAI PASOK Manajemen Rantai Pasokan Manajemen Rantai Pasokan Rantai pasok adalah sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. baik tumbuhan, manusia maupun hewan. Menurut Winarno (2004), respirasi
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Respirasi Respirasi merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh mikroorganisme hidup baik tumbuhan, manusia maupun hewan. Menurut Winarno (2004), respirasi merupakan proses
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN
PENANGANAN PASCA PANEN Pasca Panen Sayuran yang telah dipanen memerlukan penanganan pasca panen yang tepat agar tetap baik mutunya atau tetap segar seperti saat panen. Selain itu kegiatan pasca panen dapat
Lebih terperinciPENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI)
PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI) Cara-cara penyimpanan meliputi : 1. penyimpanan pada suhu rendah 2. penyimpanan dengan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pola Distribusi Pemasaran Cabai Distribusi adalah penyampaian aliran barang dari produsen ke konsumen atau semua usaha yang mencakup kegiatan arus barang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis umbi-umbian banyak terdapat di Indonesia. Salah satu jenis umbi yang dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi dengan masa panen
Lebih terperinciBeberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,
Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis, oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman buah-buahan tropis. Banyak buah yang dapat tumbuh di Indonesia namun tidak dapat tumbuh
Lebih terperinciPERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN
PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN (Changes in the quality of mangosteen fruits (Garcinia mangosiana L.) after transportation and
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017
7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai
Lebih terperinciPENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH TITIS SARI KUSUMA
PENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH TITIS SARI KUSUMA Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mengetahui prinsip penyimpanan sayur dan buah Mahasiswa mengetahui tujuan penyimpanan sayur dan buah Mahasiswa mengetahui jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan salah satu produk hortikultura. Jagung manis memiliki laju respirasi yang tinggi sehingga mudah mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan kondisi alam yang subur untuk pertanian. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman terung belanda berbentuk perdu yang rapuh dengan
TINJAUAN PUSTAKA Terung Belanda Tanaman terung belanda berbentuk perdu yang rapuh dengan pertumbuhan yang cepat dan tinggi dapat mencapai 7,5 meter. Tanaman ini mulai berproduksi pada umur 18 bulan setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia adalah buah-buahan yaitu buah
Lebih terperinciDistribusi komoditi hortikultura segar mulai saat dari panen sampai. baik untuk transportasi, penyimpanan, maupun penanganan lebih lanjut, apalagi
I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Distribusi komoditi hortikultura segar mulai saat dari panen sampai dikonsumsi, membutuhkan waktu yang cukup lama. Selang waktu dibutuhkan baik untuk transportasi, penyimpanan,
Lebih terperinciBunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura
Cold Storage Hortikultura Panen C 6 H 12 O 6 + O 2 Respirasi 6 CO 2 + 6 H 2 O + 673 Kal Umur simpan produk Tergantung dari laju evolusi panas Kondisi lingkungan daun buah Sayuran : kailan, brokoli, horenzo,
Lebih terperinciTEKNIK ATMOSFIR TERMODIFIKASI DALAM PENANGANAN BUAH DAN SAYUR SEGAR. Nur Kusuma Dewi. Dosen Biologi FMIPA UNNES. Abstract
TEKNIK ATMOSFIR TERMODIFIKASI DALAM PENANGANAN BUAH DAN SAYUR SEGAR Nur Kusuma Dewi Dosen Biologi FMIPA UNNES Abstract Fruits and vegetable are spoiled easily commoditie. It is because the activity of
Lebih terperinciPENGELOLAAN RANTAI PASOK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) HORTIKULTURA
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) HORTIKULTURA Prof.Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc, PhD FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Surabaya, 13-14 Nopember 2007 PENGERTIAN 1. SC: adalah sebuah sistem yang
Lebih terperinciPENGEPAKAN DAN TRANSPORTASI PRODUK PANENAN. Bambang B. Santoso
PENGEPAKAN DAN TRANSPORTASI PRODUK PANENAN Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM 2012/2013 RANTAI PENANGANAN PRODUK PANENAN (Kegiatan Pascapanen) production Harvest Transportation Storage Transportation
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Buah jambu biji merupakan buah klimakterik yang berkulit tipis. Jambu biji
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Panen dan Pascapanen Jambu Biji Buah jambu biji merupakan buah klimakterik yang berkulit tipis. Jambu biji memiliki masa simpan yang relatif pendek, berkisar 6-7 hari pada suhu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Siam Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var Microcarpa) merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang
Lebih terperinciStrategi Promotion (Promosi)
Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memproduksi komoditas hortikultura yang diminati oleh konsumen mancanegara. Permintaan akan komoditas hortikultura di mancanegara belum bisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan dan pelayaran karena memiliki sumber daya alam yang berlimpah.
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN III.1. PENANGANAN PASCA PANEN BUAH
III. PENANGANAN PASCA PANEN III.1. PENANGANAN PASCA PANEN BUAH Potensi pengembangan buah-buahan di indonesia sangat besar. keanekaragaman varietas dan didukung oleh iklim yang sesuai untuk buah-buahan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Laju Respirasi Wortel Terolah Minimal
HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Respirasi Wortel Terolah Minimal cold chaín Perubahan laju produksi CO 2 pada wortel terolah minimal baik pada wortel utuh (W1) maupun irisan wortel (W2) pada penelitian pendahuluan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C
TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:
BAB V PENUTUP Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut: 5.1. Simpulan 5.1.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat didentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang beranekaragam dan melimpah. Beberapa jenis buah yang berasal dari negara lain dapat dijumpai dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami kerusakan saat penyimpanan yaitu buah mengalami kerontokan dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah mengalami kerusakan saat penyimpanan yaitu buah mengalami kerontokan dan pencoklatan karena adanya lapisan absisi yang terbentuk, sehingga buah memiliki
Lebih terperinciV. PEMODELAN SISTEM Pendekatan Sistem Analisis Sistem
V. PEMODELAN SISTEM 5.1. Pendekatan Sistem 5.1.1.Analisis Sistem Kegiatan awal dalam rantai pasok mangga gedong gincu adalah pemanenan. Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN
PENANGANAN PASCA PANEN WBS 1 Penanganan Pasca Panen Penyimpanan Transportasi Pemasaran 2 1 Handling systems Sorting, sizing atau grading Curing Degreening 3 Sorting, sizing atau grading Pemisahan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu produk hortikultura yang mudah rusak dan membusuk pada saat panen maupun setelah panen. Kerusakan buah-buahan diawali dengan adanya
Lebih terperinciTujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2
Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional Pertemuan ke-2 TUJUAN PERDAGANGAN / PERNIAGAAN: 1.Memenuhi Kebutuhan Manusia 2.Memperoleh Penghasilan 3.Mengusahakan Pemerataan Hasil 4.Meningkatkan Kemakmuran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. ukurannya membesar, buah diberi perlakuan pra-pendinginan pada ruangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Panen dan Pascapanen Jambu Biji Buah jambu biji dapat dipanen dengan melihat ukuran, bentuk, dan perubahan warna buah. Setelah buah mulai berubah warna menjadi hijau lebih pucat
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA
TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA Ir Sitawati, MS Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Pengembangan Model Pemasaran Tanaman Hias/Bunga di Kota Batu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lalat buah merupakan hama penting yang menyerang buah-buahan. Lalat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalat buah merupakan hama penting yang menyerang buah-buahan. Lalat buah yang termasuk dalam Familia Tephritidae telah banyak diketahui sebagai organisme pengganggu
Lebih terperinciKAJIAN JENIS KEMASAN SELAMA TRANSPORTASI DAN PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L.
KAJIAN JENIS KEMASAN SELAMA TRANSPORTASI DAN PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L.) Oleh : REZKI YUNIKA F14051372 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. SUSUT BOBOT Susut bobot merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan mutu tomat. Perubahan terjadi bersamaan dengan lamanya waktu simpan dimana semakin lama tomat disimpan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tabel 1 Ekspor komoditas hortikultura tahun Volume. Nilai (US$)
PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan salah satu hasil pertanian yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Perkembangan volume dan nilai perdagangan tanaman hias, sayur-sayuran, buah-buahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Seperti yang terdapat pada Gambar 1.1, dari 110.804.042
Lebih terperinciKetentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium
Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus Premium Fair Trade USA Versi 1.1.0 Versi 1.1.0 A. Tujuan Dokumen ini berisi penjelasan tentang ketentuan-ketentuan Harga Khusus Premium yang berlaku untuk produk-produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan
Lebih terperinciMENGELOLA ECERAN, PERDAGANGAN BESAR, DAN LOGISTIK PASAR BY : DIANA MA RIFAH
MENGELOLA ECERAN, PERDAGANGAN BESAR, DAN LOGISTIK PASAR BY : DIANA MA RIFAH ECERAN. Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yg tercakup dlm penjualan barang atau jasa lgsg kpd konsumen akhir utk penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. majunya gizi pangan, masyarakat semakin sadar akan pentingnya sayuran sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Dengan semakin majunya gizi pangan, masyarakat semakin sadar akan pentingnya sayuran sebagai asupan gizi. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendistribusian suatu barang merupakan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik oleh pemerintah maupun oleh produsen. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional
Lebih terperinciPEMASARAN PRODUK HORTIKULTURA
2011 PEMASARAN PRODUK HORTIKULTURA OLEH M U N T A Z I R 09C10407005 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR Teknik Pasca Panen MEULABOH - ACEH BARAT Page 1 2011 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional sangat memerlukan adanya transportasi khususnya dibidang ekspor karena dapat memperlancar pengiriman barang sampai negara tujuan, barang-barang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Manggis Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur
PENDAHULUAN Latar Belakang Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dapat dimakan dan dapat dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah
Lebih terperinciBAB III SARANA PRASARANA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 217 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB III SARANA PRASARANA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGATURAN PENYIMPANAN KOMODITI PERTANIAN PASCA PANEN
PENGATURAN PENYIMPANAN KOMODITI PERTANIAN PASCA PANEN PENYIMPANAN DINGIN Diperlukan untuk komoditi yang mudah rusak, karena dapat mengurangi Kegiatan respirasi dan metabolisme lainnya Proses penuaan karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna mendapatkan perhatian internasional. Hal ini terkait dengan maraknya kegiatan penangkapan ikan tuna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Jawa sebesar ton (Badan Pusat Statistik, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu produk hortikultura Indonesia yang memiliki nilai ekonomis penting. Cabai termasuk ke dalam salah satu di antara
Lebih terperinciMENGELOLA ECERAN, PERDAGANGAN BESAR, DAN LOGISTIK PASAR BY : DIANA MA RIFAH
MENGELOLA ECERAN, PERDAGANGAN BESAR, DAN LOGISTIK PASAR BY : DIANA MA RIFAH ECERAN. Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yg tercakup dlm penjualan barang atau jasa lgsg kpd konsumen akhir utk penggunaan
Lebih terperinciDAN. Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno. Tjetjep Nurasa
LAPORAN AKHIR TA. 2013 KAJIAN EFISIENSI MODA TRANSPORTASI TERNAK DAN DAGING SAPI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno Bambang Winarso Amar K. Zakaria Tjetjep Nurasa
Lebih terperinciAnang Suhardianto FMIPA Universitas Terbuka. ABSTRAK
ANALISIS PERUBAHAN SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK CAISIN DENGAN PERLAKUAN PENGATURAN SUHU DIMULAI DARI SESAAT SETELAH PANEN, SELAMA PENGANGKUTAN, HINGGA SETELAH PENYIMPANAN *) Anang Suhardianto FMIPA Universitas
Lebih terperinci2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1895, 2017 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Perubahan Kedua. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006) tataniaga dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Hortikultura Komoditas hortikultura termasuk produk yang mudah rusak (perishable product), dimana tingkat kerusakan dapat terjadi dari masa panen hingga pascapanen dan pada saat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rantai pasok merupakan sekumpulan entitas baik berupa organisasi maupun individual yang secara langsung dan bersama-sama terlibat dalam aliran mulai hulu sampai hilir
Lebih terperinci