METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Kerangka umum dasar pemikiran perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Gambar 9.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Kerangka umum dasar pemikiran perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Gambar 9."

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerangka umum dasar pemikiran perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Gambar 9. Protokol Akta Notaris Dalam Media Faktor - faktor Yang Dapat Mempengaruhi Proses Transformasi atau Perubahan Bentuk Protokol Akta Notaris Digital Gambar 9 Kerangka umum pemikiran Kerangka umum dasar pemikiran ini adalah melakukan transformasi atau perubahan dari protokol akta notaris dalam media kertas menjadi protokol akta notaris dalam media digital. Dalam transformasi protokol akan memperhatikan faktor faktor yang dapat mempengaruhi perubahan perubahan tersebut, seperti faktor faktor keamanan. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 10.

2 32 Mulai Studi Pustaka / Studi Lapangan / Riset Jurnal Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat - Analisis Protokol Akta Notaris Dalam Media - Perancangan Protokol Akta Notaris digital - Evaluasi Protokol Akta Notaris Digital Sesuai Harapan T Y Simpulan dan Saran Selesai Gambar 10 Tahapan penelitian Secara garis besar penelitian memiliki tahapan sebagai berikut. a. Analisis protokol akta notaris media kertas, dalam tahap ini melakukan analisis terhadap protokol akta notaris dalam media kertas yang dipakai sekarang ini. Dalam tahap analisis juga mempelajari faktor faktor yang dapat mempengaruhi akta notaris tersebut seperti faktor keamanan. Tahapan dalam analisis protokol akta notaris media kertas sebagai berikut. 1. Menguraikan akta media kertas sesuai sistematika akta supaya lebih mudah dipahami.

3 33 2. Membuat protokol akta media kertas untuk mengetahui langkahlangkah pembuatan akta dalam media kertas. 3. Membuat alur protokol akta notaris media kertas. 4. Analisis keamanan protokol akta notaris dalam media kertas. b. Perancangan protokol akta notaris digital, berdasarkan analisis protokol akta notaris media kertas perancangan protokol akta notaris digital dilaksanakan melalui langkah berikut. 1. Membuat protokol akta notaris digital untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan akta digital. 2. Menambahkan faktor keamanan dalam protokol akta notaris digital berdasarkan informasi yang didapatkan dari analisis keamanan protokol akta notaris digital. 3. Membuat alur protokol akta notaris digital. c. Evaluasi hasil perancangan, dalam tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap perancangan protokol akta notaris digital yang telah dibuat. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan protokol akta notaris media kertas dengan protokol akta notaris digital. d. Simpulan dan saran, tahap terakhir dari penelitian ini adalah membuat simpulan dan saran berdasarkan hasil dari informasi informasi yang telah di dapatkan dari semua tahapan-tahapan yang telah dilakukan di atas. Dalam saran akan diberikan masukan untuk penelitian lebih lanjut, berdasarkan informasi dari penelitian ini. Alat Bantu Alat bantu yang dipergunakan dalam perancangan protokol akta notaris digital seperti, perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak yang dipakai adalah Ms. Word dan Ms. Visual Basic versi 6.0. Perangkat keras yang dipakai adalah PC Desktop Pentium III, 446 MHZ, RAM 128. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Kantor Notaris Taufiqurrachman, laboratorium komputer program Pascasarjana Ilmu komputer, FMIPA-IPB. Mulai Juli 2006 hingga Mei 2007.

4 dan untuk melakukan tindakan hukum dimaksud dalam akta ini, Direksi telah ---- mendapat persetujuan dari Komisaris PT CAHAYA ABADI, sebagaimana akan disebut dibawah ini; Tuan Haji RAHMAT KARTOLO, Komisaris PT CAHAYA ABADI, bertempat tinggal di Palembang, Perindustrian 7 Lorong Manis Nomor 128, Rukun Tetangga 039, Rukun Warga 016, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami; -(4) menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas, -- dan selaku demikian memberikan persetujuan kepada Direksi PT CAHAYA ABADI untuk melakukan tindakan hukum dimaksud dalam akta ini Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris Para penghadap dalam kedudukannya sebagaimana tersebut menerangkan kepada saya, Notaris dengan ini membuka cabang perseroan di Palembang, sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perseroan mengangkat: Nyonya SANTI, Sarjana Hukum sebagai pimpinan cabang perseroan di daerah tersebut, dengan hak-hak/kekuasaan-kekuasaan dan larangan-larangan sebagai berikut: (5) I. HAK-HAK/KEKUASAAN-KEKUASAAN Membuka, menguasai, mengurus, memimpin dan menjalankan cabang perseroan di daerah tersebut Membuat perjanjian-perjanjian, memenuhi dan/atau menuntut supaya perjanjian-perjanjian itu dipenuhi atau merubahnya dan melaksanakan segala sesuatunya sampai selesai Mengajukan penawaran-penawaran kepada instansi-instansi yang bersangkutan,- mengenai usaha-usaha perseroan yang dipandang baik dan/atau perlu Membeli dan menjual barang dagangan secara tunai atau kredit, membayar dan - menerima uang pembayarannya, menerima dan menyerahkan serta menerima barang-barang Menerima surat-surat berharga termasuk pos wesel, mandat-mandat, Letter of -- Credit (L/C) dan lain-lain Menerima surat-surat, baik yang biasa maupun tercatat, paket-paket, barang-barang, surat-surat pengangkutan, surat-surat kawat Mengerjakan segala urusan yang bersangkutan dengan bank, antara lain membuka - rekening Menyimpan/menitipkan uang atas nama cabang perseroan pada bank atau perusahaan-perusahaan lain, dan mengambil/menerima kembali uang yang disimpan/dititipkan tersebut Menyelenggarakan dan mengurus pembukuan dengan sebaik baiknya Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan, bea dan cukai serta pajak-pajak lainnya yang merupakan kewajiban cabang perseroan tersebut Melakukan penagihan-penagihan pada orang atau badan-badan yang berhutang kepada kantor cabang perseroan tersebut, menerima uang pembayarannya, untuk itu memberikan tanda penerimaan atau kuitansinya yang sah Jika dianggap perlu, mengajukan tuntutan dan/atau gugatan dihadapan pengadilan atau pejabat-pejabat lainnya, dan kalau ada tuntutan/gugatan dari pihak lain, membela kepentingan cabang perseroan serta mengerjakan segala urusan yang dapat/boleh atau harus menurut hukum, jika perlu memberi kuasa kepada Advokat/Pengacara dengan - hak untuk mencabut kuasa itu kembali

5 Membuat perdamaian, baik di dalam maupun di luar pengadilan Menghadap dimana perlu, memberi keterangan-keterangan, membuat, minta --- dibuatkan dan menandatangani surat-surat yang diperlukan dan pada umumnya ---- melakukan segala tindakan yang dianggap perlu dan berguna untuk kepentingan --- cabang perseroan di Palembang, tidak ada tindakan yang dikecualikan II. LARANGAN-LARANGAN Pimpinan cabang perseroan tidak berhak untuk: (a) meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan/cabang perseroan; ---- (b) mengikat perseroan/cabang perseroan sebagai penjamin; (c) memperoleh, memberati, mengasingkan, menyewa atau menyewakan barang --- tidak bergerak, untuk dan atas nama perseroan/cabang perseroan, kecuali dengan -- persetujuan dari atau akta/surat yang berkenaan turut ditandatangani oleh Direkturdan/atau Komisaris perseroan Pimpinan cabang perseroan tidak diperbolehkan untuk mengalihkan dan memindahkan, baik sebagian maupun seluruhnya kuasa-kuasa tersebut diatas. --(6) DEMIKIAN AKTA INI Dibuat dan diselesaikan di Palembang, pada hari, tanggal, bulan dan tahun seperti tersebut pada awal akta ini, dengan dihadiri oleh: Tuan Doktorandus MASYAHUDDIN, lahir di Upang, pada tanggal dua belas Januari seribu sembilan ratus enam puluh lima ( ), bertempat tinggal di Palembang, Jalan Kolonel Atmo Nomor 251, Rukun Tetangga 06, Kelurahan Kecamatan Ilir Timur I; dan Nyonya DEWI PUJIANI, lahir di Cilacap-Jawa Tengah, pada tanggal dua belas- Desember seribu sembilan ratus enam puluh delapan ( ), bertempat tinggal di Palembang, Jalan Kebon Jahe Nomor 530, Rukun Tetangga 07, Kelurahan 18 Ilir, - Kecamatan Ilir Timur I; keduanya karyawan Kantor Notaris, dan sebagai para saksi Setelah akta ini selesai dibacakan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap danpara saksi, maka segera para penghadap, para saksi dan saya, Notaris menandatangani akta ini (7) Pembacaan yang dilakukan oleh Notaris kepada masing-masing pihak (8). Pihak Pertama, Pihak Kedua, Meterai (9) (TT) (TT) (Nyonya Santi ) (10) ( Tuan Haji RAHMAT KARTOLO ) (11) Saksi : 1. Udin (TT) (12) 2. Dewi (TT) (13) Notaris, Stempel (14 ) TT (15) ( TAUFIQURRACHMAN, SH.)

6 37 Protokol Akta Notaris Media. Protokol atau langkah-langkah membuat akta notaris media kertas sebagai berikut. 0. Mulai. 1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta, memilih notaris). Pelanggan membuat kesepakatan untuk membuat akta dan memilih notaris yang akan mereka gunakan untuk pembuatan akta notaris. 2. Pelanggan pergi ke kantor notaris, lalu melakukan registrasi atau pendaftaran pada kantor notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan yang datang, mengisi buku tamu yang disediakan kantor notaris. Buku tamu berisi, nama, alamat dan tujuan datang para pelanggan. 2. Pelanggan bertemu notaris. Data pendaftaran pelanggan yang datang, digunakan oleh kantor notaris sebagai arsip pelanggan yang pernah datang atau berkunjung ke kantor tersebut. Setiap pelanggan yang datang wajib melakukan pendaftaran atau registrasi Pelanggan menjelaskan maksud kedatangan mereka berdua untuk membuat 2. Notaris memberikan penjelasan cara pembuatan akta dan biaya pembuatan Pelanggan yang datang ke kantor notaris, setelah mengetahui cara pembuatan akta biasanya akan bertanya berapa besar biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan akta?. Biaya dapat menentukan jadi atau tidak pelanggan membuat akta notaris. 4. Jika pelanggan setuju dengan biaya pembuatan akta maka notaris memeriksa identitas pelanggan dan surat-surat yang akan dibutuhkan untuk membuat akta dengan cara sebagai berikut. 1. Notaris meminta identitas Pihak 1 dan Pihak 2 seperti, KTP dan suratsurat untuk membuat 2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP. 3. Jika KTP tidak bermasalah maka notaris mengcopy KTP tersebut. Jika bermasalah pembuatan akta batal. 4. Notaris memeriksa surat-surat untuk pembuatan akta seperti masa berlaku. 5. Jika surat-surat tidak bermasalah maka notaris mengcopy surat-surat itu Jika bermasalah pembuatan akta batal. Jika pelanggan tidak setuju dengan biaya maka pembuatan akta batal.

7 38 Notaris wajib memeriksa identitas pelanggan dan surat-surat yang dibutuhkan dalam pembuatan Identitas sebagai otentikasi entitas bahwa memang benar orang yang datang ke notaris sama dengan yang terdapat dalam identitas. Suratsurat dibutuhkan memang masih berlaku bukan kadaluarsa. 5. Notaris memberikan rincian biaya administrasi pada pelanggan. Rincian biaya yang diberikan kepada pelanggan hanya untuk memperjelas biaya yang harus dibayarkan pelanggan kepada notaris. 6. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris dan mendapatkan bukti pembayaran dari notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris. 2. Notaris memberikan kwitansi kepada Pihak 1 dan Pihak 2 yang berisi jumlah uang dibayar, tanggal pembayaran, tandatangan notaris dan stempel dari kantor notaris sebagai bukti pembayaran. Pelanggan mendapat bukti pembayaran dari notaris, yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan akta notaris bila telah selesai dan sebagai bukti telah membayar biaya pembuatan akta notaris. 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir 8. Notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak Jika pelanggan tidak setuju isi akta maka dilakukan perubahan oleh notaris. Jika pelanggan setuju maka tidak dilakukan perubahan akan isi 10. Notaris menempelkan meterai pada daerah tandatangan Pihak 1 di dalam 11 Pihak 1melakukan tandatangan pada daerah tandatangan yang telah disediakan dalam akta dengan menyentuh meterai yang telah ditempelkan. 12 Pihak 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah disediakan dalam 13 Saksi 1melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam 14 Saksi 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam 15 Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam

8 39 16 Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada Dalam 8 pembuatan akta notaris yang dilakukan oleh notaris menurut sistematika Sistematika akta dapat dilihat pada Lampiran Notaris membuat salinan akta dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir 8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam 9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada Salinan akta diberikan kepada Pihak 1, sebagai pegangan untuk Pihak 1. Salinan diberikan notaris kepada Pihak 1 sebagai pegangan untuk Pihak 1. Bila terjadi sengketa Pihak 1 mempunyai bukti. 9. Notaris juga memberikan salinan akta kepada Pihak 2 sebagai pegangan untuk Pihak 2. Salinan diberikan juga oleh notaris kepada Pihak 2 sebagai pegangan untuk Pihak 2. Bila terjadi sengketa Pihak 2 mempunyai bukti. 10. Selesai. Protokol akta notaris telah selesai dibuat. Protokol akta notaris media kertas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Protokol akta notaris media kertas 0. Mulai. 1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta, memilih notaris).

9 2. Pelanggan pergi ke kantor notaris, lalu melakukan registrasi atau pendaftaran pada kantor notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan yang datang, mengisi buku tamu yang disediakan kantor notaris. Buku tamu berisi, nama, alamat dan tujuan datang para pelanggan. 2. Pelanggan bertemu notaris Pelanggan menjelaskan maksud kedatangan mereka berdua untuk membuat 2. Notarismemberikan penjelasan cara pembuatan akta dan biaya pembuatan akta 4. Jika pelanggan setuju dengan biaya pembuatan akta maka notaris memeriksa identitas pelanggan dan surat-surat yang akan dibutuhkan untuk membuat akta dengan cara sebagai berikut. 1. Notaris meminta identitas Pihak 1 dan Pihak 2 seperti, KTP dan surat-surat untuk membuat 2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP. 3. Jika KTP tidak bermasalah maka notaris mengcopy KTP tersebut. Jika bermasalah pembuatan akta batal. 4. Notaris memeriksa surat-surat untuk pembuatan akta seperti masa berlaku. 5. Jika surat-surat tidak bermasalah maka notaris mengcopy surat-surat itu Jika bermasalah pembuatan akta batal. Jika pelanggan tidak setuju dengan biaya maka pembuatan akta batal. 5. Notaris memberikan rincian biaya administrasi pada pelanggan. 6. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris dan mendapatkan bukti pembayaran dari notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris. 2. Notaris memberikan kwitansi kepada Pihak 1 dan Pihak 2 yang berisi jumlah uang dibayar, tanggal pembayaran, tandatangan notaris dan stempel dari kantor notaris sebagai bukti pembayaran. 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir 8. Notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak Jika pelanggan tidak setuju isi akta maka dilakukan perubahan oleh notaris. Jika pelanggan setuju maka tidak dilakukan perubahan akan isi 10. Notaris menempelkan meterai pada daerah tandatangan Pihak 1 di dalam 11 Pihak 1melakukan tandatangan pada daerah tandatangan yang telah disediakan dalam akta dengan menyentuh meterai yang telah ditempelkan. 12 Pihak 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah disediakan dalam 13 Saksi 1melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam 14 Saksi 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam 15 Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam 16 Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada 8. Notaris membuat salinan akta dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 40

10 41 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir 8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam 9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada Salinan akta diberikan kepada Pihak 1, sebagai pegangan untuk Pihak Notaris juga memberikan salinan akta kepada Pihak 2 sebagai pegangan untuk Pihak Selesai. Alur Protokol Akta Notaris Media. Alur protokol akta notaris media kertas dapat dilihat pada Gambar 11. Analisis Keamanan Protokol Akta Notaris Pembukaan Cabang Dalam Media. Dalam melakukan analisis keamanan protokol ada beberapa hal dapat menjadi bahan perhatian seperti, kerahasiaan, integritas data, otentikasi, nonrepudiasi, sertifikat notaris dan keamanan stempel notaris. Kerahasiaan (confidentiality). Dalam layanan ini dilakukan analisis terhadap isi akta perlu atau tidak suatu akta diberikan penyandian. Diberikan isi akta sebagai berikut. PEMBUKAAN CABANG Nomor: 01.- Pada hari ini, Selasa, tanggal tujuh belas Oktober dua ribu ( ) Jam :13.00" (tiga belas) Bagian Barat Waktu Indonesia Menghadap kepada saya, TAUFIQURRACHMAN, Sarjana Hukum, Notaris di ---- Palembang, dengan dihadiri oleh para saksi yang dikenal oleh saya, Notaris dan--- akan disebutkan pada akhir akta ini: isi akta dalam akta notaris dapat dilihat oleh pihak-pihak yang berkepentingan atau pihak-pihak yang terlibat, seperti Pihak 1, Pihak 2 atau notaris yang bersangkutan. Selain itu fungsi akta dapat digunakan sebagai sarana informasi bagi pihak luar yang berkepentingan. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan, akta tidak harus melalui proses penyandian atau confidentiality.

11 38 Pihak 1 Pihak 2 Notaris Saksi 1 Saksi 2 1. Membuat kesepakatan dengan Pihak 2 6. Membayar biaya administrasi 2. Membuat kesepakatan dengan Pihak 1. Pihak 1 dan Pihak 2 pergi ke Notaris. 6. Membayar biaya administrasi 3,4,5. Pihak 1 dan Pihak 2 melakukan registrasi atau pendaftaran di Notaris. Notaris memeriksa syarat-syarat untuk membuat akta (KTP, Akta pendirian). Semua beres, Notaris mempersilakan Pihak 1 dan Pihak 2 membayar sebelum akta dibuat Memberikan persetujuan isi akta 7.11 Tandatangan akta 7.9. Memberikan persetujuan isi akta 7.12 Tandatangan akta akta dibuat, pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak Menempelkan materai pada 7.13.Tanda tangan Tanda tangan. 8.Terima salinan dari Notaris 9. Terima salinan dari Notaris. 7.15, 7.16, 8,9,10. Stempel, tanda tangan lalu membuat salinan utk Pihak 1 dan Pihak 2. Selesai. Gambar 11 Alur protokol akta notaris media kertas. 42

12 43 Keutuhan (Integrity) data. Layanan ini berhubungan dengan keutuhan isi Diberikan isi akta yang belum diubah dan sudah diubah sebagai berikut. PEMBUKAAN CABANG Nomor: 01.- Pada hari ini, Selasa, tanggal tujuh belas Oktober dua ribu ( ) Jam :13.00" (tiga belas) Bagian Barat Waktu Indonesia Menghadap kepada saya, TAUFIQURRACHMAN, Sarjana Hukum, Notaris di ---- PEMBUKAAN CABANG Nomor: 01.- Pada hari ini, Selasa, tanggal tujuh belas Oktober dua ribu ( ) Jam :13.00" (tiga belas) Bagian Barat Waktu Indonesia Menghadap kepada saya, TAUFIQURRACHMAN, Sarjana Hukum, Notaris di ---- Isi akta harus dapat di jaga atau terjamin untuk keutuhannya (integrity), isi akta merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang membuat (pasal 38 ayat 3c PJN). Jika isi akta mengalami perubahan tanpa si pembuat mengetahuinya, maka dapat menyebabkan kerugian pada pihak yang membuat dan akta di anggap telah cacat hukum. Dari analisis dapat dihasilkan kesimpulan bahwa isi akta memerlukan proses integritas data untuk menjaga keutuhan dari isi akta, supaya isi akta tidak mengalami proses modifikasi atau perubahan. Keaslian (authentication). Untuk melakukan otentikasi entitas (identifikasi) dapat dilakukan dengan menggunakan KTP. Pada Gambar 12 contoh KTP. Gambar 12 Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sebelum melakukan pembuatan akta, notaris melakukan otentikasi pada pihakpihak yang telibat baik Pihak 1 atau Pihak 2. Untuk keaslian identitas dari orang-

13 44 orang yang terlibat dapat dilakukan dengan pembuktian identitas diri, seperti KTP. Kejelasan identitas para pihak perlu diketahui dalam pembuatan akta (pasal 38 ayat 3a PJN). Untuk otentikasi asal data dapat dilakukan dengan menggunakan proses integritas data. Dari hasil analisis yang didapat, otentikasi entitas dan asal data perlu dilakukan untuk memeriksa kebenaran identitas dari Pihak 1 atau Pihak 2 dan juga keaslian isi akta tersebut. Tidak Menyangkal (Nonrepudation). Pada layanan ini ditujukan untuk mencegah terjadinya penyangkalan oleh masing-masing pihak. Layanan ini dapat menggunakan tandatangan. Dalam Gambar 13 dapat dilihat contoh tandatangan. Gambar 13 Tandatangan. Dalam pembuatan akta dapat saja terjadi sengketa antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan akta tersebut. Masing-masing pihak dapat saja melakukan penyangkalan terhadap isi akta yang telah dibuat atau mereka tidak mengakui isi akta tersebut. Jika ada pihak yang melakukan penyangkalan maka dapat digunakan tanda tangan, karena akta ditandatangani oleh setiap penghadap, saksi dan notaris (pasal 44 ayat 1 PJN). Pembubuhan tanda tangan tersebut berfungsi sebagai identifikasi diri dari pihak yang tanda tangan dan memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk melakukan verifikasi. Dari hasil analisis disimpulkan, proses nonrepudiasi perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya penyangkalan oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam pembuatan akta tersebut.

14 45 Sertifikat Notaris. Akta notaris dibuat dan disahkan oleh notaris, dimana notaris yang bersangkutan memiliki SK pengangkatan oleh Menteri Kehakiman (pasal 2 PJN). Dibawah ini contoh surat keputusan yang dimiliki oleh Notaris. Notaris : Taufiqurrachman, SH Surat Keputusan : SK. MENKEH RI. NO : C-510. HT TH TANGGAL 16 NOVEMBER Surat keputusan ini, memberikan kejelasan identitas dari notaris kepada pihak-pihak yang ingin menggunakan jasa notaris tersebut. Jika tidak memiliki SK maka identitas dari notaris menjadi tidak jelas. Bisa saja seseorang mengaku notaris tetapi ketika kita minta untuk menunjukkan SK pengangkatan dia tidak dapat memberikan atau memperlihatkan SK tersebut. Dapat disimpulkan, proses sertifikat pada notaris perlu dilakukan untuk memberikan kejelasan identitas bagi notaris dan juga pihak-pihak yang ingin menggunakan jasa notaris. Keamanan Stempel Notaris. Dalam akta notaris terdapat stempel dengan logo notaris, stempel notaris tersebut harus dapat dilindungi oleh pihak yang tidak berhak untuk menggunakannya. Peraturan Jabatan Notaris (PJN) Pasal (Ps) 19, ayat(ay.) 2 yang mengatakan : Setiap notaris harus mempunyai cap yang memuat di dalamnya gambar Lambang Negara Republik Indonesia dan di pinggir sekelilingnya huruf-huruf pertama nama, jabatan, dan tempat kedudukan notaris. Stempel itu menunjukkan bahwa surat yang dikeluarkan itu benar-benar berasal dari seorang notaris tertentu (Tan 2000). Jika stempel tersebut digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan atau yang tidak mempunyai hak untuk menggunakan stempel tersebut maka akan merugikan bagi pihak yang mempunyai stempel tersebut yaitu notaris yang bersangkutan. Kerugian ini dapat berupa penyalahgunaan wewenang dari notaris, pencemaran nama baik notaris. Keamanan stempel notaris perlu dilakukan, hal ini mengingat betapa pentingnya stempel tesebut untuk dilindungi dari pihak yang tidak berhak untuk menggunakan stempel tersebut selain dari Notaris tersebut

15 46 Perancangan Protokol Akta Notaris Digital Protokol akta notaris digital dirancang dengan memperhatikan langkahlangkah pada protokol akta notaris media kertas berikut dan melakukan transformasi atau perubahan yang diperlukan. 0. Mulai. 1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta, memilih notaris). Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. 0. Mulai. Digital 1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta, memilih notaris). Dalam 1 tidak terjadi perubahan atau transformasi dari media kertas ke media digital karena dalam 1 tidak tergantung dalam media. Pada Gambar 14 alur 1. Mulai Pelanggan sepakat Gambar 14 Alur Pelanggan pergi ke kantor notaris, lalu melakukan registrasi atau pendaftaran pada kantor notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan yang datang, mengisi buku tamu yang disediakan kantor notaris. Buku tamu berisi, nama, alamat dan tujuan datang para pelanggan. 2. Pelanggan bertemu notaris. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital 2. Jika pelanggan baru maka harus pergi ke kantor notaris untuk bertemu notaris dan melakukan registrasi atau pendaftaran sebagai berikut. 1. Notaris meminta identitas pelanggan seperti, KTP.

16 47 2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP 3. Jika KTP tidak bermasalah notaris mengcopy KTP tersebut. Jika ada masalah pembuatan akta batal. 4. Notaris membuka menu registrasi pada aplikasi. 5. Notaris mengisikan nomor KTP N pelanggan. 6. Notaris mengisikan nama pelanggan. 7. Notaris mengisikan tempat dan tanggal lahir pelanggan. 8. Notaris mengisikan alamat pelanggan. 9. Notaris mengisikan masa berlaku KTP pelanggan. 10. Notaris meminta pelanggan untuk mengisi dan mengingat password yang akan digunakan dalam aplikasi akta notaris. Password diubah dalam nilai hash sebelum disimpan dalam database dengan cara sebagai berikut. 1. Pelanggan mengisi password M. 2. Password M diubah dengan fungsi Hash H menghasilkan nilai hash h. h = H(M) 11. Data yang telah diisikan disimpan dalam database yang dimiliki oleh notaris. Jika pelanggan tidak baru maka dapat langsung masuk atau login ke dalam aplikasi akta notaris dengan cara berikut. 1. Isi nomor KTP N yang dimiliki pada aplikasi. 2. Isi password yang dimiliki pada aplikasi. 3. Tekan tombol login pada aplikasi. 4. Aplikasi melakukan verifikasi terhadap nomor KTP dan Password yang diisikan pelanggan dengan yang dimiliki notaris dengan cara berikut. 1. Nomor KTP N yang diisikan tidak diubah. 2. Password M yang disikan diubah dalam nilai hash h dengan fungsi hash H. h = H(M) 3. Jika N=N dan h=h maka pengguna diterima aplikasi. Jika N<>N atau h <> h maka pengguna ditolak aplikasi. Prototipe perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Lampiran 3 dan untuk rancangan database dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada Gambar 15 alur 2. Jika pelanggan baru maka melakukan pendaftaran. Jika pelanggan tidak baru maka dapat langsung login atau masuk aplikasi. Pelanggan baru Y Pendaftaran T Login Gambar 15 Alur 2.

17 48 Dalam media kertas tidak diperlukan password untuk otentikasi entitas (identifikasi) pelanggan karena pelanggan langsung bertemu dengan notaris tidak menggunakan aplikasi. Password digunakan untuk otentikasi entitas (identifikasi) para pihak oleh notaris dalam aplikasi akta notaris digital. Untuk melindungi password yang dimiliki oleh pelanggan, notaris menyimpan data password dengan menggunakan fungsi hash karena untuk membalikan nilai hash ke password merupakan suatu hal yang sulit atau tidak mungkin Pelanggan menjelaskan maksud kedatangan mereka untuk membuat 2. Notaris memberikan penjelasan cara pembuatan akta notaris dan biaya pembuatan Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk menjelaskan maksud mereka dengan cara sebagai berikut. 1. Pilih menu pesan. 2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh prototipe 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh prototipe ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris. 5. Isi file jika ada file yang akan dikirim untuk notaris, jika tidak ada file yang akan dikirim kosongkan saja isian pada file. 6. Tekan tombol kirim pesan. 2. Notaris menerima pesan dari pelanggan. 3. Notaris membalas pesan pelanggan dengan menyebutkan surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta dan biaya pembuatan Dalam media kertas pelanggan tidak perlu mengirim pesan untuk menjelaskan maksud mereka karena pelanggan datang langsung kepada notaris. Dalam media digital diperlukan fasilitas untuk mengirim pesan kepada notaris, jika jarak antara pelanggan dan notaris jauh maka akan sulit untuk melakukan komunikasi. Setelah mengirim pesan, pihak pengirim tinggal menunggu balasan dari notaris. Pada Gambar 16 alur 3.

18 49 Pelanggan kirim pesan kepada Notaris Menjelaskan maksud mereka Notaris terima pesan dari pelanggan. Notaris balas pesan kepada pelanggan yang isinya syarat surat dan biaya buat Gambar 16 Alur Jika pelanggan setuju dengan biaya pembuatan akta maka notaris memeriksa identitas pelanggan dan surat-surat yang akan dibutuhkan untuk membuat akta dengan cara sebagai berikut. 1. Notaris meminta identitas Pihak 1 dan Pihak 2 seperti, KTP dan suratsurat untuk membuat 2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP. 3. Jika KTP tidak bermasalah maka notaris mengcopy KTP tersebut. Jika bermasalah pembuatan akta batal. 4. Notaris memeriksa surat-surat untuk pembuatan akta seperti masa berlaku. 5. Jika surat-surat tidak bermasalah maka notaris mengcopy surat-surat itu. Jika bermasalah maka pembuatan akta batal. Jika pelanggan tidak setuju dengan biaya maka pembuatan akta batal. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital Jika pelanggan setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pelanggan mengirimkan surat-surat dalam bentuk file dan pesan setuju atas biaya kepada notaris dengan cara berikut. 1. Pilih menu pesan. 2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh aplikasi. 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh aplikasi ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris. 5. Isi file yang akan dikirim. 6. Tekan tombol kirim pesan. Jika pelanggan tidak setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pembuatan akta batal. 2. Notaris menerima kiriman surat-surat dan pesan dari pelanggan. 3. Notaris memeriksa identitas dan surat-surat dari pelanggan. 4. Jika identitas atau surat-surat tidak bermasalah maka akta akan dibuat. Jika

19 50 identitas atau surat-surat bermasalah maka pembuatan akta batal. 5. Notaris mengirimkan pesan hasil pemeriksaan surat-surat kepada pelanggan yang berisi bahwa akta dapat dibuat atau tidak. 6. Jika akta dapat dibuat maka notaris mengirimkan rincian biaya pembuatan akta notaris dan nomor rekening kepada pelanggan. Jika akta tidak dapat dibuat maka notaris tidak perlu mengirimkan rincian biaya. Dalam media kertas surat-surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta yang akan diihat oleh notaris dalam bentuk kertas. Dalam media digital surat-surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta yang akan dilihat oleh notaris dalam bentuk digital atau file.surat-surat yang akan dikirim kepada notaris dapat menggunakan fasilitas pesan. Pada Gambar 17 alur 4. Tanda * berarti menuju kearah selesai. Pelanggan p setuju dengan biaya? T * Y Pelanggan kirim surat dan pesan setuju atas biaya kepada Notaris. Notaris terima surat dan pesan dari pelanggan. Notaris memeriksa surat dan pesan. Surat-surat ada masalah? Y * T Notaris kirim rincian biaya dan nomor rekening akta kepada pelanggan. Gambar 17 Alur 4.

20 51 5. Notaris memberikan rincian biaya administrasi pada pelanggan. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital 5. Pelanggan menerima rincian biaya administrasi dan nomor rekening yang disediakan notaris untuk pembayaran. Dalam 5 media digital pelanggan terima rincian biaya administrasi dan nomor rekening. Dalam media digital jika pelanggan mempunyai jarak yang jauh dari kantor notaris maka memerlukan waktu untuk menemui notaris. Untuk mengatasi hal itu notaris menyiapkan nomor rekening untuk pembayaran.pembuatan akta Pelanggan terima rincian biaya dan nomor rekening pembayaran akta. Gambar 18 Alur Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris dan mendapatkan bukti pembayaran dari notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan membayar biaya administrasi kepada notaris. 2. Notaris memberikan kwitansi kepada Pihak 1 dan Pihak 2 yang berisi jumlah uang dibayar, tanggal pembayaran, tandatangan notaris dan stempel dari kantor notaris sebagai bukti pembayaran. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital Pelanggan membayar biaya administrasi pada nomor rekening yang disediakan notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan membayar biaya dengan cara transfer uang ke nomor rekening. 2. Pelanggan mendapatkan bukti transfer dari bank. 2. Pelanggan mengirim pesan kepada notaris bahwa akta telah dibayar. 3. Notaris mengecek pembayaran pada bank. 4. jika biaya sudah diterima maka notaris mengirim pesan kepada pelanggan biaya sudah diterima dan akta akan dibuat. Jika biaya belum diterima maka

21 52 notaris mengirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya belum diterima dan akta belum dibuat. Pada 6 media digital pelanggan mendapatkan bukti transfer dari bank sebagai bukti pembayaran. Pada Gambar 19 alur 6. Pelanggan bayar biaya, dapat bukti transfer, kirim pesan sudah bayar kepada notaris dan dapat pesan bila biaya belum atau sudah diterima Notaris mengecek pembayaran pada bank Biaya akta sudah dibayar pelanggan? T Notaris kirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya belum diterima dan akta belum dibuat. Y Notaris kirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya sudah diterima dan akta akan dibuat. Gambar 19 Alur Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul akta 2. Notaris mengetikan nomor akta 3. Notaris mengetikan awal akta 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan 6. Notaris mengetikan isi akta 7. Notaris mengetikan akhir akta 8. Notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak Jika pelanggan tidak setuju isi akta maka dilakukan perubahan oleh notaris. Jika pelanggan setuju maka tidak dilakukan perubahan akan isi 10. Notaris menempelkan meterai pada daerah tandatangan Pihak 1 di dalam

22 53 11 Pihak 1melakukan tandatangan pada daerah tandatangan yang telah disediakan dalam akta dengan menyentuh meterai yang telah ditempelkan. 12 Pihak 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah disediakan dalam 13 Saksi 1melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam 14 Saksi 2 melakukan tandatangan pada daerah yang telah di sediakan dalam 15 Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam 16 Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1 Notaris mengetikan judul 2 Notaris mengetikan nomor 3 Notaris mengetikan awal 4 Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5 Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6 Notaris mengetikan isi 7 Notaris mengetikan akhir 8 Notaris membuat integritas akta dengan cara berikut. 1. Akta M di proses dengan menggunakan fungsi Hash H oleh notaris untuk menghasilkan nilai hash h. h = H(M). 2. Akta M digabung nilai hash h disimpan notaris dalam database. M h 9 Notaris mengirimkan pesan kepada pelanggan untuk melihat akta dan mengecek integritas akta yang telah dibuat dengan cara berikut. 1. Akta M digabung nilai hash h dikirim oleh notaris kepada pelanggan. M h 2. Pelanggan menerima akta M dan nilai hash h dari notaris. M h 3. Pelanggan mengecek akta M yang dikirim oleh notaris dengan fungsi hash H untuk menghasilkan nilai hash h. h = H(M). 4. Nilai hash h yang dihasilkan disamakan dengan nilai hash h yang dikirim oleh notaris. 5. Jika h = h maka isi akta yang dibuat oleh notaris sama dengan isi akta yang dikirimkan oleh notaris. 10 Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk pernyataan setuju atau tidak terhadap isi Jika setuju maka isi akta tidak dirubah, jika tidak setuju maka isi akta akan di rubah. 11 Notaris membuat sertifikat untuk akta termasuk di dalamnya stempel notaris, meterai dengan tulisan telah dimateraikan dengan cara berikut. 1. Notaris membuka menu sertifikat. 2. Notaris mengisi form sertifikat sebagai berikut. 1. Nomor Seri 2. Nama Notaris 3. Surat Keputusan (SK) yang dimiliki oleh notaris. 4. Masa berlaku dari akta tersebut. 5. Judul akta

23 6. Meterai 7. Logo notaris 3. Notaris menyimpan isi sertifikat dalam database. 4. Notaris mengirimkan sertifikat ke pelanggan. 12 Pihak 1 melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut. 1. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga menghasikan nilai hash h. h = H(M). 2. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV. S = E(h, Kv). 3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris. 4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan. 5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h. h = D(S,Kp) 6. Jika h=h maka tandatangan otentik. 13 Pihak 2 melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut. 1. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga menghasikan nilai hash h. h = H(M). 2. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV. S = E(h, Kv). 3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris. 4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan. 5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h. h = D(S,Kp) 6. Jika h=h maka tandatangan otentik 14 Saksi 1 tidak ada. 15 Saksi 2 tidak ada. 16 Stempel telah dibuat pada Notaris melakukan tandatangan digital ditempat yang telah disediakan pada akta dengan cara berikut. 1. Akta M dihitung dengan menggunakan fungsi hash H sehingga menghasikan nilai hash h. h = H(M). 3. Nilai hash h yang dihasilkan ditandatangani S dengan cara mengenkripsi h dengan kunci privat KV. S = E(h, Kv). 3. Dihasilkan tandatangan digital S dan kunci publik KP, yang disimpan dalam database notaris. 4. Kunci publik KP pelanggan digunakan untuk verifikasi tandatangan digital pelanggan. 5. Proses verifikasi, tandatangan digital didekripsi dengan kunci publik KP pelanggan dan dihasilkan nilai hash h. h = D(S,Kp) 6. Jika h=h maka tandatangan otentik 54

24 55 Pada Gambar 20 alur 7. Dalam 7 media digital, ada proses yang berbeda dengan media kertas., Proses yang mengalami perbedaan sebagai berikut. 1. Dalam media kertas untuk proses no 8.8 notaris melakukan pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2. Dalam media digital proses pembacaan akta dihadapan Pihak 1 dan Pihak 2 tidak dilakukan tetapi diganti dengan proses notaris mengirimkan pesan kepada pelanggan untuk melihat akta dan integritas data akta yang telah dibuat. Alasan penggantian proses karena pada pembuatan akta digital untuk jarak jauh notaris tidak dapat melakukan pembacaan dihadapan Pihak 1 atau Pihak 2. Penggantian proses pembacaan akta dengan proses integritas data mempunyai maksud yang sama yaitu untuk menyakinkan kepada Pihak 1 atau Pihak 2 bahwa isi akta yang dibuat oleh notaris memang sesuai dengan isi akta yang didengar atau dilihat oleh Pihak 1 dan Pihak Dalam media kertas untuk proses no 8.10 notaris menempelkan meterai pada akta dan 8.15 notaris mencapkan stempel pada Dalam media digital kedua proses diganti dengan proses notaris membuat sertifikat digital untuk akta, dalam sertifikat terdapat cap stempel dan meterai. 3. Dalam media kertas untuk proses 8.13 saksi 1 melakukan tandatangan pada akta dan 8.14 saksi 2 melakukan tandatangan pada Dalam media digital kedua proses tidak ada, saksi dalam media digital diganti dengan tandatangan digital. Alasan penggantian, fungsi saksi adalah membantu menguatkan kesaksian notaris jika Pihak 1 atau Pihak 2 menyangkal isi akta yang telah dibuat. Dalam tandatangan digital terdapat alat verifikasi yang dapat dilakukan oleh setiap orang terhadap tandatangan yang telah dibuat, sehingga pembuat tandatangan tidak dapat menyangkal tandatangan yang telah dibuatnya. Alat verifikasi yang digunakan adalah kunci publik dan kunci privat. Kunci privat hanya diketahui oleh pembuat dan bersifat rahasia sedangkan kunci publik diketahui oleh umum dan tidak rahasia. Jika h = h maka tandatangan adalah otentik. Jika h <> h maka tandatangan tidak otentik sehingga pesan dianggap tidak asli atau pengirimnya bukan orang yang sebenarnya.

25 56 Notaris membuat akta Notaris membuat integritas akta dengan fungsi hash h = H(M) Pelanggan cek integritas akta dengan fungsi hash h = H(M) h = h T Isi akta tidak sama * Y Isi akta sama Notaris buat sertifikat Pihak 1 tandatangan digital Pihak 2 tandatangan digital Notaris tandatangan digital Gambar 20 Alur 7.

26 57 8. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 1 dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir 8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam 9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada Salinan akta diberikan kepada Pihak 1, sebagai pegangan untuk Pihak 1. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital 8. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 1 dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir akta dan membuat integritas data Akta. 8. Notaris melakukan tandatangan digital pada 9. Akta notaris disimpan dalam bentuk file. 10. Notaris membuka menu pesan. 11. Dalam menu pesan terdapat tempat untuk mengisi tujuan dan file. 12. Tekan tombol kirim. Salinan akta dikirimkan sebagai pegangan untuk Pihak 1. Dalam 8 media digital notaris membuat salinan akta yang dikirimkan kepada Pihak 1 dalam bentuk file, sebagai pegangan untuk Pihak 1. Pada Gambar 21 alur 8. Notaris membuat salinan untuk Pihak 1 Notaris mengirim salinan untuk Pihak 1 Gambar 21 Alur 8

27 58 9. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 2 dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir 8. Notaris mencapkan stempel pada daerah yang telah di sediakan dalam 9. Notaris melakukan tandatangan pada tempat yang telah disediakan pada Salinan akta diberikan kepada Pihak 2, sebagai pegangan untuk Pihak 1. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. Digital 9. Notaris membuat salinan akta untuk Pihak 2 dengan cara berikut. 1. Notaris mengetikan judul 2. Notaris mengetikan nomor 3. Notaris mengetikan awal 4. Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5. Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6. Notaris mengetikan isi 7. Notaris mengetikan akhir akta dan membuat integritas data Akta. 8. Notaris melakukan tandatangan digital pada 9. Akta notaris disimpan dalam bentuk file. 10. Notaris membuka menu pesan. 11. Dalam menu pesan terdapat tempat untuk mengisi tujuan dan file. 12. Tekan tombol kirim. Salinan akta dikirimkan sebagai pegangan untuk Pihak 2. Salinan akta selain diberikan kepada Pihak 1, Pihak 2 juga mendapatkan salinan. Pada Gambar 22 alur 9. Notaris membuat salinan untuk Pihak 2 Notaris mengirim salinan untuk Pihak 2 Gambar 22 Alur 9.

28 Selesai. Perubahan atau transformasi ke dalam media digital sebagai berikut. 10. Selesai. Digital Pada 10 protokol akta notaris digital selesai. Pada Gambar 21 alur 10. Selesai * Gambar 23 Alur 10. Perancangan protokol akta notaris digital dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Perancangan protokol akta notaris digital Digital 0. Mulai. 1. Pihak 1 dan Pihak 2 (pelanggan) membuat kesepakatan (membuat akta, memilih notaris). 2. Jika pelanggan baru maka harus pergi ke kantor notaris untuk bertemu notaris dan melakukan registrasi atau pendaftaran sebagai berikut. 1. Notaris meminta identitas pelanggan seperti, KTP. 2. Notaris memeriksa data KTP, seperti photo, nama, alamat, tgl berlaku KTP 3. Jika KTP tidak bermasalah notaris mengcopy KTP tersebut. Jika ada masalah pembuatan akta batal. 4. Notaris membuka menu registrasi pada aplikasi. 5. Notaris mengisikan nomor KTP N pelanggan. 6. Notaris mengisikan nama pelanggan. 7. Notaris mengisikan tempat dan tanggal lahir pelanggan. 8. Notaris mengisikan alamat pelanggan. 9. Notaris mengisikan masa berlaku KTP pelanggan. 10. Notaris meminta pelanggan untuk mengisi dan mengingat password yang akan digunakan dalam aplikasi akta notaris. Password diubah dalam nilai hash sebelum disimpan dalam database dengan cara sebagai berikut. 1. Pelanggan mengisi password M. 2. Password M diubah dengan fungsi Hash H menghasilkan nilai hash h. h = H(M) 11. Data yang telah diisikan disimpan dalam database yang dimiliki oleh notaris. Jika pelanggan tidak baru maka dapat langsung masuk atau login ke dalam aplikasi akta notaris dengan cara berikut. 1. Isi nomor KTP yang dimiliki pada aplikasi. 2. Isi password yang dimiliki pada aplikasi. 3. Tekan tombol login pada aplikasi. 4. Aplikasi melakukan verifikasi terhadap nomor KTP dan Password yang diisikan pelanggan dengan yang dimiliki notaris dengan cara berikut.

29 1. Nomor KTP N yang diisikan tidak diubah. 2. Password M yang disikan diubah dalam nilai hash h dengan fungsi hash H. h = H(M) 3. Jika N=N dan h=h maka pengguna diterima aplikasi. Jika N<>N atau h <> h maka pengguna ditolak aplikasi Pelanggan mengirimkan pesan kepada notaris untuk menjelaskan maksud mereka dengan cara sebagai berikut. 1. Pilih menu pesan. 2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh prototipe 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh prototipe ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris. 5. Isi file jika ada file yang akan dikirim untuk notaris, jika tidak ada file yang akan dikirim kosongkan saja isian pada file. 6. Tekan tombol kirim pesan. 2. Notaris menerima pesan dari pelanggan. 3. Notaris membalas pesan pelanggan dengan menyebutkan surat yang dibutuhkan untuk pembuatan akta dan biaya pembuatan Jika pelanggan setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pelanggan mengirimkan surat-surat dalam bentuk file dan pesan setuju atas biaya kepada notaris dengan cara berikut. 1. Pilih menu pesan. 2. Untuk isi identitas pengirim langsung diisi oleh aplikasi. 3. Untuk isi tujuan langsung diisi oleh aplikasi ke notaris. 4. Isi pesan untuk notaris. 5. Isi file yang akan dikirim. 6. Tekan tombol kirim pesan. Jika pelanggan tidak setuju dengan surat-surat pembuatan akta dan biaya maka pembuatan akta batal. 2. Notaris menerima kiriman surat-surat dan pesan dari pelanggan. 3. Notaris memeriksa identitas dan surat-surat dari pelanggan. 4. Jika identitas atau surat-surat tidak bermasalah maka akta akan dibuat. Jika identitas atau surat-surat bermasalah maka pembuatan akta batal. 5. Notaris mengirimkan pesan hasil pemeriksaan surat-surat kepada pelanggan yang berisi bahwa akta dapat dibuat atau tidak. 6. Jika akta dapat dibuat maka notaris mengirimkan rincian biaya pembuatan akta notaris dan nomor rekening kepada pelanggan. Jika akta tidak dapat dibuat maka notaris tidak perlu mengirimkan rincian biaya. 5. Pelanggan menerima rincian biaya administrasi dan nomor rekening yang disediakan notaris untuk pembayaran Pelanggan membayar biaya administrasi pada nomor rekening yang disediakan notaris dengan cara berikut. 1. Pelanggan membayar biaya dengan cara transfer uang ke nomor rekening. 2. Pelanggan mendapatkan bukti transfer dari bank. 2. Pelanggan mengirim pesan kepada notaris bahwa akta telah dibayar. 3. Notaris mengecek pembayaran pada bank. 4. jika biaya sudah diterima maka notaris mengirim pesan kepada pelanggan biaya sudah diterima dan akta akan dibuat. Jika biaya belum diterima maka notaris mengirim pesan kepada pelanggan bahwa biaya belum diterima dan akta belum dibuat 7. Notaris membuat akta, dengan cara berikut. 1 Notaris mengetikan judul 2 Notaris mengetikan nomor 3 Notaris mengetikan awal 4 Notaris mengetikan komparisasi atau tindakan menghadap. 5 Notaris mengetikan premmise atau keterangan. 6 Notaris mengetikan isi 60

Lampiran 67. Lampiran 1 Akta notaris media kertas

Lampiran 67. Lampiran 1 Akta notaris media kertas DAFTAR PUSTAKA Andasasmita K. 1994. Sepintas Informasi Tentang Pendidikan Dan Praktek Notariat Di Indonesia. Bandung. Ikatan Mahasiswa Notariat Fakultas Hukum UNPAD. Bruce S. 1996. Applied Cryptography

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini keamanan terhadap data yang tersimpan dalam komputer sudah menjadi persyaratan mutlak. Dalam hal ini, sangat terkait dengan betapa pentingnya data tersebut

Lebih terperinci

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 - Pada hari ini, Kamis, tanggal tiga puluh November tahun dua ribu sebelas (30-11-2011), pukul 10.00 WIB (sepuluh nol-nol Waktu Indonesia Barat);-----------------------------

Lebih terperinci

NOTARIS MOCH. DIDIT ERVADHI, SH SK. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK AZASI MANUSIA RI. TANGGAL 4 NOPEMBER 2002 NOMOR: C-1655.HT Th.

NOTARIS MOCH. DIDIT ERVADHI, SH SK. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK AZASI MANUSIA RI. TANGGAL 4 NOPEMBER 2002 NOMOR: C-1655.HT Th. NOTARIS MOCH. DIDIT ERVADHI, SH SK. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK AZASI MANUSIA RI TANGGAL 4 NOPEMBER 2002 NOMOR: C-1655.HT.03.02 Th.2002 Jalan Pandugo Timur I A / 8-9, Telp. (031) 8792964, 8792974 Fax. (031)

Lebih terperinci

2. Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau yang MENERIMA HAK ATAS TANAH

2. Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau yang MENERIMA HAK ATAS TANAH SURAT PERNYATAAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH Pada hari ini, tanggal Bulan Tahun Dua Ribu, bertempat di, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Umur : Warga Negara : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya

Lebih terperinci

KUASA MENJUAL Nomor : 06/2014

KUASA MENJUAL Nomor : 06/2014 KUASA MENJUAL Nomor : 06/2014 -Pada hari ini, Senin, tanggal 10 (sepuluh) Maret 2014 (dua ribu empat belas), pukul 11.00 WIB (sebelas Waktu Indonesia Bagian Barat). ---------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun

PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA Nomor : 28.- -Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun 2013 (dua ribu tiga belas), pukul 13.50 (tiga belas lewat lima puluh menit) WIB (Waktu

Lebih terperinci

NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI

NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pembangunan Nasional menuntut keikutsertaan segenap

Lebih terperinci

PELEPASAN HAK Nomor : Pada hari ini, Senin, tanggal (sembilan Februari duaribu limabelas).

PELEPASAN HAK Nomor : Pada hari ini, Senin, tanggal (sembilan Februari duaribu limabelas). PELEPASAN HAK Nomor : 10. --Pada hari ini, Senin, tanggal 9-2-2015 (sembilan Februari duaribu limabelas). --Mulai pukul 10.00 (sepuluh nol nol) Waktu Indonesia Barat sampai -------------- dengan selesainya

Lebih terperinci

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM A. Bentuk-bentuk Rapat Umum Pemegang Saham dan Pengaturannya 1. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Notaris yang hadir dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA METERAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pembangunan Nasional menuntut keikutsertaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH

PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Perancangan

Lebih terperinci

PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : 13.- ribu sebelas), pukul (tiga belas lewat tiga puluh lima menit),

PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : 13.- ribu sebelas), pukul (tiga belas lewat tiga puluh lima menit), PEMBAGIAN HAK BERSAMA Nomor : 13.- -Pada hari ini, Rabu, Tanggal 14 (empat belas), Bulan Desember, tahun 2011 (dua ribu sebelas), pukul 13.35 (tiga belas lewat tiga puluh lima menit),--------------------

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. ( n a m a ), ( u m u r ), ( pekerjaan ), ( alamat lengkap ), ( nomer KTP / SIM ), dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT PT BINA PERTIWI. Nomor 72. Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh

PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT PT BINA PERTIWI. Nomor 72. Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh Z4 17/PKR-BP M1/AAA/AFR PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT PT BINA PERTIWI Nomor 72. Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh ----------------------------------- April dua ribu tujuh belas (20-4-2017), pukul ------------

Lebih terperinci

H A N N Y W A T I G U N A W A N, S.H. S ALIN AN

H A N N Y W A T I G U N A W A N, S.H. S ALIN AN NOTARIS & PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH H A N N Y W A T I G U N A W A N, S.H. SK Menkeh & HAM RI No. C-796 HT. 03-02-th. 2002 tanggal 13 Mei 2002 SK Kepala BPN No. 16 - X - 2002 tanggal 29 Oktober 2002 Surat

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN FIRMA SUMBER KENCONO Nomor: 20

AKTA PENDIRIAN FIRMA SUMBER KENCONO Nomor: 20 AKTA PENDIRIAN FIRMA SUMBER KENCONO Nomor: 20 -- Pada hari ini Jumat, tanggal 13-01-2012 (tiga belas ---- Januari duaribu dua belas), pukul 07.15 WIB (tujuh lewat -- lima belas waktu Indonesia barat).

Lebih terperinci

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 Pada hari ini, Kamis, tanggal tigapuluh satu bulan Januari tahun dua ribu tiga belas (31-01-2013). --------- Menghadap kepada saya, DODDY SAIFUL ISLAM,

Lebih terperinci

SOAL : Hukum Waris Islam

SOAL : Hukum Waris Islam SOAL : A dan B sebagai suami isteri yang telah menikah pada tahun 1980. Dan mereka telah dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki dan perempuan) yang sudah dewasa. Pada tahun 2010 A (suami) meninggal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, a. bahwa dengan

Lebih terperinci

-Menghadap kepada Saya. Notaris di..., dan akan disebut pada bagian akhir akta ini:

-Menghadap kepada Saya. Notaris di..., dan akan disebut pada bagian akhir akta ini: BERITA ACARA RAPAT MENON-AKTIFKAN PERUSAHAAN Nomor : -Pada hari ini, tanggal Pukul -Menghadap kepada Saya Sarjana Hukum. Notaris di..., dengan dihadiri saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472]

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472] UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472] BAB VIII KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 46 (1) Barang siapa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

AKTA JAMINAN FIDUSIA. Nomor : Pada hari ini, Pukul. Waktu Indonesia Bagian Barat

AKTA JAMINAN FIDUSIA. Nomor : Pada hari ini, Pukul. Waktu Indonesia Bagian Barat AKTA JAMINAN FIDUSIA Nomor : Pada hari ini, Pukul Waktu Indonesia Bagian Barat. ---------------------------------------------------------- Berhadapan dengan saya, ----------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

1) Sebuah rumah dan tanahnya dengan harga Rp ) 200 lembar saham pada P.T. Budi Jaya senilai Rp

1) Sebuah rumah dan tanahnya dengan harga Rp ) 200 lembar saham pada P.T. Budi Jaya senilai Rp SOAL : Budi dan Badu bersaudara kandung. Budi meninggal pada tahun 2011, selama hidupnya Budi tidak pernah menikah. Badu telah menikah dengan Shinta dan dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki

Lebih terperinci

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain Tahapan desain pada penelitian ini berupa perancangan antarmuka sistem dengan pengguna. Tahapan ini juga menjelaskan proses kerja sistem. Implementasi Tahapan implementasi mencakup batasan sistem,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PENGAMANAN TANDA TANGAN DENGAN MENGUNAKAN METODE SCHNORR AUTHENTICATION DAN DIGITAL SIGNATURE SCHEME

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PENGAMANAN TANDA TANGAN DENGAN MENGUNAKAN METODE SCHNORR AUTHENTICATION DAN DIGITAL SIGNATURE SCHEME PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PENGAMANAN TANDA TANGAN DENGAN MENGUNAKAN METODE SCHNORR AUTHENTICATION DAN DIGITAL SIGNATURE SCHEME 1 Amiluddin, 2 Berto Nadeak 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BEA MATERAI. Pengenaan pajak atas dokumen

BEA MATERAI. Pengenaan pajak atas dokumen BEA MATERAI Pengenaan pajak atas dokumen Benda materai : Materai tempel dan kertas materai yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pemateraian kemudian : suatu cara pelunasan bea materai yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III KEABSAHAN AKTA HIBAH MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi di Kantor Notaris dan PPAT Dina Ismawati, S.H.,MM)

BAB III KEABSAHAN AKTA HIBAH MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi di Kantor Notaris dan PPAT Dina Ismawati, S.H.,MM) BAB III KEABSAHAN AKTA HIBAH MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi di Kantor Notaris dan PPAT Dina Ismawati, S.H.,MM) A. Profil Kantor Notaris dan PPAT Dina Ismawati, S.H.,MM Kantor Notaris dan

Lebih terperinci

SOAL : Hukum Waris Barat (BW) Harta bawaan A + Harta Campuran (HC) Rp ,- + Rp ,- = Rp ,-

SOAL : Hukum Waris Barat (BW) Harta bawaan A + Harta Campuran (HC) Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- SOAL : A dan B sebagai suami isteri yang telah menikah pada tahun 1980. Dan mereka telah dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki dan perempuan) yang sudah dewasa. Pada tahun 2010 A (suami) meninggal

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perjanjian Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian.

TINJAUAN PUSTAKA Perjanjian Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian. TINJAUAN PUSTAKA Perjanjian Perjanjian berasal dari kata janji yang mempunyai arti persetujuan antara dua pihak (masing-masing menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat sesuatu). Definisi perjanjian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N 24 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N SERI E NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) I. PERSYARATAN DOKUMEN PERIZINAN UANG ELEKTRONIK BAGI LEMBAGA SELAIN

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

PENUNJUK UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS PENUNJUK UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS 1 (satu) bulan ~ Notaris tidak membuat akta Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Notaris tidak membuat akta, Notaris, secara sendiri atau melalui kuasanya menyampaikan

Lebih terperinci

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUTON, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR. No. Jakarta, HH BB TTTT. Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit

I. PENGANTAR. No. Jakarta, HH BB TTTT. Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit No. Jakarta, HH BB TTTT Kepada Yang Terhormat : Jl.. Up. :.. Hal : Laporan Hasil Legal Audit I. PENGANTAR Kami, kantor konsultan hukum Harri Baskoro and Partners, yang berkantor di -----------, untuk dan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

berada di Kabupaten Bogor;-

berada di Kabupaten Bogor;- PERSEROAN KOMANDITER DIBAWAH FIRMA "CV. NOTARIS ANIEK" Nomor : 1.- -Pada hari ini, Kamis tanggal 2-6-2005 (dua Juni tahun dua ribu lima) pukul 18.30 WIB (delapan belas lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia

Lebih terperinci

SOAL : KASUS POSISI :

SOAL : KASUS POSISI : SOAL : KASUS POSISI : A dan B sebagai suami isteri yang telah menikah pada tahun 1980. Dan mereka telah dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki dan perempuan) yang sudah dewasa. Pada tahun 2010

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBUATAN AKTA III Akta Pembagian dan Pemisahan Harta Peninggalan 2014

TEKNIK PEMBUATAN AKTA III Akta Pembagian dan Pemisahan Harta Peninggalan 2014 1 AKTA PEMBAGIAN DAN PEMISAHAN HARTA PENINGGALAN NOMOR : 01 Pada hari ini, Sabtu, tanggal 04-06-2013 (empat juni duaribu tigabelas), pukul 10.00 (sepuluh) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN (BERTAHAP SESUAI PENJUALAN KAVLING)

PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN (BERTAHAP SESUAI PENJUALAN KAVLING) PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN (BERTAHAP SESUAI PENJUALAN KAVLING) Pada hari ini, -------- tanggal --------- bulan ------- tahun ------------ (-------------) telah disepakati antara 2 (dua) pihak

Lebih terperinci

KASUS (DARI KULIAH MEI 2014)

KASUS (DARI KULIAH MEI 2014) KASUS (DARI KULIAH MEI 2014) Tuan MUKRI - umur 40 tahun, guru, WNI - Alamat : Jakarta, Jl. Kedondong No.9 - Kelurahan : Jagakarsa - Kecamatan : Pasar Minggu - Jakarta Selatan - TANAH : HM 607/Jagakarsa,

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.3, 2014 HUKUM. Notaris. Jabatan. Jasa Hukum. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5491) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN HUKUM

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN HUKUM LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN HUKUM OLEH : Boris Tampubolon and Partner Attorney at law No. Jakarta, Kepada Yang Terhormat : Jl. Up. : Dengan Hormat, Hal : Laporan Hasil Pemeriksaan Hukum I. PENGANTAR Kami,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang : a. bahwa administrasi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBELIAN LAHAN (BERTAHAP)

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBELIAN LAHAN (BERTAHAP) PERJANJIAN KERJASAMA PEMBELIAN LAHAN (BERTAHAP) Pada hari ini, -------- tanggal --------- bulan ------- tahun ------------ (-------------) telah disepakati antara 2 (dua) pihak dengan dihadiri para saksi

Lebih terperinci

Anak-anak dari Saudara kandung tidak mendapat bagiannya karena tidak terjadi pergantian.

Anak-anak dari Saudara kandung tidak mendapat bagiannya karena tidak terjadi pergantian. SOAL : Budi dan Badu bersaudara kandung. Budi meninggal pada tahun 2011, selama hidupnya Budi tidak pernah menikah. Badu telah menikah dengan Shinta dan dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DEWI I{AKTINI BATUBARA,SII

DEWI I{AKTINI BATUBARA,SII NOTARIS & P.P.A.T DEWI I{AKTINI BATUBARA,SII KEPUTUSAN ttllenteri KEHAKI]II AN DAN HAKASASI ItllAl.lUSIA REPUBLIK II.IDONESIA N0ilIOR : C.203,HT,03,01. TH.2004 DAN SK [(A, BPN N0,3.)(A.2005 AI(TE NOMOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA Kepada : PT. Bonavara Finance Dengan hormat, Kami, Harapah Sambilan, PT NPWP : XX..XX.X-. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB I KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB I KETENTUAN UMUM UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,

Lebih terperinci

2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent

2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent No.570, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/PMK.04/2017 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris)

LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris) LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris) PERJANJIAN PEMBANGUNAN, PENGELOLAAN DAN PENYERAHAN KEMBALI TANAH, BANGUNAN DAN FASILITAS PENUNJANG Nomor : - Pada hari ini, - Pukul -Hadir dihadapan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa penilai mempunyai

Lebih terperinci

21 Mei 2018 BERITA ACARA. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. MITRABARA ADIPERDANA Tbk.

21 Mei 2018 BERITA ACARA. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. MITRABARA ADIPERDANA Tbk. 21 Mei 2018 21 BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. MITRABARA ADIPERDANA Tbk. W6-18/BAR-MA1 BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA "PT. MITRABARA ADIPERDANA Tbk." Nomor: 21

Lebih terperinci

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PEMBUATAN AKTA-AKTA TERKAIT DENGAN PERSEROAN TERBATAS YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH NOTARIS Oleh: Alwesius, SH, MKn Notaris-PPAT Surabaya, Shangrila Hotel, 22 April 2017 PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN

Lebih terperinci

TUGAS DIGITAL SIGNATURE

TUGAS DIGITAL SIGNATURE TUGAS DIGITAL SIGNATURE OLEH : Herdina Eka Kartikawati 13050974091 S1. PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA I. 5 Soal dan Jawaban terkait

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

, (tempat & tanggal)

, (tempat & tanggal) Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/28/DPM tanggal 17 November 2003 Lampiran 1 CONTOH PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI ANGGOTA PIPU ============================================================= K

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH

PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Perancangan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

2012, No Mengingat membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

2012, No Mengingat membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2012 POLITIK. PEMILU. DPR. DPD. DPRD. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN . PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat dan efisien,

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 -----------------------NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------------ --------------------------------------------- Pasal 1 ------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan, pengakuan,

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

Otentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature)

Otentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature) Bahan Kuliah ke-18 IF5054 Kriptografi Otentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3. ANALISA Analisa pada bab ini akan mencakup alur kerja perangkat lunak, perancangan tampilan animasi, proses pembentukan kunci, proses kerja skema otentikasi (authentication),

Lebih terperinci

Halaman Pertama W A S I A T. Nomor: 14. -Pada hari ini, Rabu, tanggal 27 (dua puluh tujuh) Nopember-

Halaman Pertama W A S I A T. Nomor: 14. -Pada hari ini, Rabu, tanggal 27 (dua puluh tujuh) Nopember- Halaman Pertama W A S I A T Nomor: 14 -Pada hari ini, Rabu, tanggal 27 (dua puluh tujuh) Nopember- 2013 (dua ribu tiga belas), Pukul 09.00(sembilan tepat)----- Waktu Indonesia Barat.--------------------------------------

Lebih terperinci

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF Indonesia Berbisnis Credit Company AKTA KONTRAK IBis 54 Pro Sepeda Motor / Mobil NO : HGP / II / 48 / DPK / 2015 Kami yang bertandatangan dibawah ini : Mewakili Indonesia Berbisnis

Lebih terperinci

NOTARIS 8^ PPAT S.K. MENTERI KEHAKIMAN R.I. Tgl. 28 Februari 1990, No. C-6. HT Th Tgl. 1 September 1998, No. C-145. HT Th.

NOTARIS 8^ PPAT S.K. MENTERI KEHAKIMAN R.I. Tgl. 28 Februari 1990, No. C-6. HT Th Tgl. 1 September 1998, No. C-145. HT Th. NOTARIS 8^ PPAT FATHIAH HELMI, SH S.K. MENTERI KEHAKIMAN R.I. Tgl. 28 Februari 1990, No. C-6. HT.03.01-Th. 1990 Tgl. 1 September 1998, No. C-145. HT.03.02-Th. 1998 S.K. BADAN PERTANAHAN NASIONAL Tgl. 17

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : 21.- ribu sebelas), pukul (tiga belas lewat tiga puluh lima menit),

PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : 21.- ribu sebelas), pukul (tiga belas lewat tiga puluh lima menit), PEMBAGIAN HAK BERSAMA Nomor : 21.- -Pada hari ini, Rabu, Tanggal 14 (empat belas), Bulan Desember, tahun 2011 (dua ribu sebelas), pukul 13.35 (tiga belas lewat tiga puluh lima menit),--------------------

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) Pada hari ini ( ) tanggal [( ) ( tanggal dalam huruf )] ( bulan dalam huruf ) tahun [( ) ( tahun dalam huruf )], kami yang bertanda

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN KEPALA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN) DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

SOAL : KASUS POSISI :

SOAL : KASUS POSISI : SOAL : KASUS POSISI : A dan B sebagai suami isteri yang telah menikah pada tahun 1980. Dan mereka telah dikarunia 2 (dua) orang anak kandung (laki-laki dan perempuan) yang sudah dewasa. Pada tahun 2010

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN MERANTI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERJANJIAN KEANGGOTAAN AKSELERAN ANTARA. ANDA sebagai Anggota. dan. PT AKSELERAN KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA sebagai Akseleran

PERJANJIAN KEANGGOTAAN AKSELERAN ANTARA. ANDA sebagai Anggota. dan. PT AKSELERAN KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA sebagai Akseleran Pribadi dan Rahasia Hak cipta draft ini dipegang oleh PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia PERJANJIAN KEANGGOTAAN AKSELERAN ANTARA ANDA sebagai Anggota dan PT AKSELERAN KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci