BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Penentuan Kansei Word ini berdasarkan persepsi atau andangan penguji atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Penentuan Kansei Word ini berdasarkan persepsi atau andangan penguji atau"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Penentuan Kansei Word Langkah awal penentuan Kansei Word yaitu dengan memberikan beberapa gambar produk Workstation kepada penguji atau responden yang akan di uji. Penentuan Kansei Word ini berdasarkan persepsi atau andangan penguji atau responden terhadap produk yang diperlihatkan. Dari penelitian awal didapatkan 24 Kansei Word. 24 Kansei Word awal ini dapat dilihat pada lampiran B. Kemudian kata ini diberikan kepada responden yang akan diteliti. Dari hasil pemilihan Kansei Word didapatkan 17 Kansei Word yang relevan dan sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini dapat kita lihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1. Kansei Word Di dapat Dari Observas Kansei Word 1. Praktis 2. Halus 3. Modern 4. Artistik 5. Elegan 6. Berwarna 7. Rapi 8. Menarik 56

2 9. Ergonomis 10. Kasual 11. Murah 12. Ramai 13. Nyaman 14. Inovatif 15. Awet 16. Komplek 17. Unik 4.2 Evaluasi Kuesioner Pertama (Semantic Differential I) Dari 17 Kansei Word yang relevan dan sesuai dengan keinginan konsumen, maka langkah selanjutnya adalah membuat kuisioner pertama (Semantic Differential I) yang dapat dilihat di lampiran C. Kuisioner dibagikan kepada responden yang sudah ditentukan, dimana pada kuisioner responden diberi 5 skala Semantic Differential. Responden harus menilai satu poin pada masingmasing Kansei Word diantara angka-angka berskala yang sesuai dengan gambar yang dipresentasikan pada kuisioner. Dalam pengisian kuisioner setiap Kansei Word disajikan dalam 2 kata yang berlawanan, hal ini bertujuan agar responden lebih mudah menilai apakah citra produk berada disisi positif dari Kansei Word 57

3 atau disisi negatif dari Kansei Word. Penjelasan dari 5 skala Semantic Differential adalah sebagai berikut : 1= Jika citra produk berkaitan erat dengan Kansei Word di kiri skala. 2= Jika citra produk sedikit berkaitan erat dengan Kansei Word di kiri skala. 3= Jika citra produk netral yaitu berada diantara Kansei Word di kiri dan di kanan skala. 4= Jika citra produk sedikit berkaitan dengan Kansei Word di kanan skala. 5= Jika citra produk berkaitan erat dengan Kansei Word dikanan skala. Dari kuisioner yang sudah dibagikan, kemudian merekap hasil kuisioner yang dapat dilihat di lampiran D1 dan D Uji Kecukuan Data Data kuisioner yang disebarkan sebanyak 45 kuisioner kepada responden yang sudah ditentukan. Dari rekapan hasil kuisioner, peneliti melakukan uji kecuuan data. Dibawah ini adalah hasil perhitungan uji kecukuan data. N = [ k s N (Ʃx 2 i ) (Ʃx i )² 2 Ʃx i ], N N Dimana : 58

4 N = Jumlah Pengamatan yang seharusnya dilakukan K = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan (k = 2, 1-α = 95%) s = Derajat ketelitian dalam pengamatan (5% = 0,05) N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan yaitu 45 Xi = Data Pengamatan Jumlah data dikatakan cukup jika N N, Jadi jumlah pengamatan yang harus dilakukan adalah sebanyak : N = [ 2 0,05 45 X ] 2 N = [ ] 2 N = 44.7 Besarnya N adalah 44,7 sedangkan nilai N adalah 45, sehingga N N. Hasil uji kecukupan data dapat dinyatakan bahwa data sudah cukup untuk menjadi sampel Uji Validitas Setelah jumlah data dinyatakan cukup data tersebut dilakukan pengujian validitas. Data dinyatakan valid jika Kansei Word yang diuji dalam kuisioner dapat menggambarkan image produk. Software yang digunakan untuk pengolahan data adalah SPSS. Data bisa dikatakan valid apabila nilai r kalkulasi r tabel, 59

5 dngan menggunakan toleransi kesalahan sebesar 5% dan dengan nilai df = 45-2 = 43, sehingga nilai r tabel yaitu sebesar 0,301. Hasil pengolahan data kuisioner pertama dilakukan dengan software SPSS dapat dilihat pada lampiran D3. Dibawah ini merupakan tabel 4.2 rekapan hasil uji validitas pada iterasi pertama : Kansei Word Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Iterasi 1 Korelasi total item yang dikorelasi Keterangan 1. Praktis Valid 2. Halus Valid 3. Modern Valid 4. Artistik Valid 5. Elegan Tidak Valid 6. Berwarna Tidak Valid 7. Rapi Valid 8. Menarik Valid 9. Ergonomis Valid 10. Kasual Valid 11. Murah Tidak Valid 12. Ramai Tidak Valid 13. Nyaman Valid 14. Inovatif Valid 15. Awet 0417 Valid 60

6 16. Komplek Valid 17. Unik Valid Hasil dari uji validitas pada iterasi yang pertama, ada 13 variabel yang valid dan ada 4 variabel yang tidak valid. Variabel yang tidak valid menunjukkan nilai rkalkulasi < Keempat variabel yang tidak valid kemudian dihapuskan dari daftar variabel. Sedangkan variabel yang valid harus melewati tes validitas untuk iterasi yang kedua. Variabel yang harus diuji validitas pada iterasi kedua adalah sebanyak 13 variabel, hasilnya dari uji validitas pada iterasi kedua dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Iterasi 2 Kansei Word Korelasi total item yang Keterangan dikorelasi 1. Praktis Valid 2. Halus Valid 3. Modern Valid 4. Artistik Valid 5. Rapi Valid 6. Menarik Valid 7. Ergonomis Valid 8. Kasual Valid 9. Nyaman Valid 10. Inovatif Valid 61

7 11. Awet Valid 12. Komplek Valid 13. Unik Valid Hasil dari uji validitas pada iterasi yang kedua seluruh variabelnya valid karena nilai rkalkulasi > Hasil akhir dari uji validitas menunjukkan ada 13 variabel yang valid Uji Realibilitas Setelah variabel dinyatakan valid, maka langkah selanjutnya melakukan tes realibilitas dengan menggunakan software SPSS. Hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.4. Variabel dinyatakan reliabel jika ralpha > rtabel. Dalam hl ini, nilai r tabel jika level ke-signifikanan sebesar 5% dan derajat kebebasan db=n-2=45-2=43 adalah Nilai ralpha dapat dilihat pada nilai Guttman Split-Half Coefficient pada tabel 4.4 yaitu Jadi hasil dari uji reliabilitas menyatakan nilai ralpha > rtabel yaitu 0.88 > 0.301, maka data kuisioner dinyatakan reliable. 62

8 Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Part1 Value N of Items 7 a Part 2 Value N of Items 6 b Total N of Items 13 Correlation Between Forms Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient Analisa Faktor Analisa Faktor digunakan untuk mengetahui faktor mana yang unggul atau yang dominan dari beberapa variabel yang akan dipilih. Analisis faktor dapat juga membedakan variabel prioritas yang dirangking berdasarkan hasil analisis tersebut. Dalam konsep Kansei Engineering System hasil analisa faktor ini akan memberikan ruang tujuan dalam menetukan item dan kategori desain produk berdasarkan citra atau perasaan pelanggan dalam Kansei Word. Kemudian variabel Kansei Word yang lolos dalam pengujian analisis faktor ini akan digunakan kembali pada evaluasi Semantic Differential yang kedua. Dari 13 63

9 variabel yang dinyatakan valid dan reliable, kemudian variabel dilakukan analisis faktor dengan menggunakan Software SPSS. Hasil tes nilai KMO (Kaiser-Mayer- Olkin) dan tes bartless dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Tes Nilai KMO dan Bartless KMO and Bartlett s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy Bartlett s Test of Sphericity Approx. ChiSquare Df 78 Sig Pada hasil perhitungan menunjukkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure Of Sampling Adequacy sebesar 0,806. Hal ini menunjukkan nilai KMO > 0,5 maka proses analisis faktor dapat dilanjutkan. Pada tes MSA dari korelasi anti image dalam proses Matrik Anti Image dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Tes Nilai MSA Kansei Word Nilai MSA Keterangan 1. Praktis Layak 2. Halus Layak 3. Modern Layak 4. Artistik Layak 64

10 5. Rapi Layak 6. Menarik Layak 7. Ergonomis Layak 8. Kasual Layak 9. Nyaman Layak 10. Inovatif Layak 11. Awet Layak 12. Komplek Layak 13. Unik Layak Berdasarkan teori, variabel yang layak untuk dianalisis adalah variabel dengan nilai MSA lebih dari 0,5. Dari hasil tes MSA diatas menujukkan hasil analisis ternyata semua variabel dikatakan layak karena nilai MSA. 0, Penentuan Item dan Kategorinya Dalam penelitian ini, inovasi rancang-bangun fideks compack workstation terbagi menjadi 5 komponen atau item desain, yaitu Bentuk, Sarana Pendukung, Bahan, dan Ukuran. Dari kelima item, peneliti menentukan kategori atau atribut setiap itemnya. Kategori atau atribut dari setiap item dapat dilihat di tabel 4.7 dibawah ini. 65

11 Tabel 4.7 Item dan Kategori Desain Fideks Compack Workstation No Elemen No Kategori Notasi 1 Mudah Dibongkar X11 1 Bentuk 2 Tetap atau Statis X12 1 Monitor Komputer X21 2 Sarana Pendukung 2 Telepon X22 3 Lampu X23 1 Kayu X31 3 Bahan 2 Besi X32 1 Polos X Dua warna atau lebih X42 3 Bermotif X43 1 Kecil X51 5 Ukuran 2 Besar X52 Gambar dari masing-masing kategori dan item dapat dilihat di lampiran F. Langkah selanjutnya yaitu menetukan sampel berdasarkan item dan kategori yang sudah ditentukan. Sampel yang telah ditentukan berdasarkan item dan kategori merupakan sampel dari workstation yang akan dirancang. Sampelsampel tersebut dapatdilihat pada tabel 4.8 berikut ini : 66

12 Tabel 4.8 Item dan Kategori-Kategori Masing-Masing Sampel No Bentuk Sampel 1 Tetap atau Statis 2 Tetap atau Statis 3 Tetap atau Statis 4 Tetap atau Statis 5 Tetap atau Statis 6 Tetap atau Statis 7 Mudah Dibongkar 8 Mudah Dibongkar Sarana Pendukung Bahan Ukuran Monitor Komputer Kayu Polos Besar Monitor komputer Kayu Kecil Monitor Komputer Besi Bermotif Kecil Telepon Kayu Kecil Lampu Besi Polos Besar Lampu Besi Polos Kecil Monitor Komputer Kayu Kecil Monitor Komputer Besi Polos Kecil 4.5 Hasil Kuisioner Kedua (Semantic Differential II) Kuisioner Kedua merupakan lanjutan dari kuisioner pertama yang diberikan kepada responden yang sama. Responden mengevaluasi masing-masing Kansei Word terhadap setiap sampel yang diberikan. Sampel yang diberikan kepada responden yaitu sejumlah 8 sampel, sampel yang diberikan dalam bentuk gambar yang sesuai dengan spesifikasi setiap sampel. Pada kuisioner kedua juga menggunakan skala Semantic denga skala 5 dan perintahnya sama seperti kuisioner pertama. Tujuan dari evaluasi kedua Semantic Differential yang kedua adalah menganalisa hubungan antara masing-masing Kansei Word dengan sampel-sampel sesuai dengan image responden. Formulir kuisioner kedua dapat 67

13 dilihat pada lampiran G. Setelah melakukan penyebaran kuisioner, hasil kuisioner direkap, kemudian dihitung nilai rata-rata setiap Kansei Word pada setiap sampel. Nilai rata-rata dari hasil data kuisioner II dijadikan input dala proses analisa Conjoint. Hasil dari kuisioner kedua dapat dilihat pada lampiran H dan nilai rata-rata masing-masing Kansei Word pada setiap sampel, dapat dilihat pada lampiran I. 4.6 Analisa Conjoint Nilai rata-rata setiap Kansei Word pada setiap sampel diolah menggunakan Software SPSS dengan menggunakan analisa Conjoint. Analisa Conjoint digunakan untuk mengetahui hubugan antara elemen desain dengan Kansei Word sesuai dengan hasil kuisioner kedua Penentuan Sampel Minimum Penentuan sampel minimum berdasarkan item dan kategori yang telah disiapkan, dimana terdiri dari 12 kategori dengan 5 item. Sehingga sampel minimum yang dibutuhkan dengan persamaan (3.3) dalam penelitian ini : Sampel minimum = (12-5) + 1 = 8 68

14 Jumlah sampel yang diberikan yaitu 8, jadi jumlah sampel sudah tercukupi sesuai dengan jumlah sampel minimum Perhitungan Analisa Conjoint Perhitungan analisa Conjoint menggunakan Software SPSS. Pada perhitungan analisa Conjoint menggunakan menu editor syntax dalam memasukkan perintah. Langkah pertama yaitu memasukkan perintah pada syntax sesuai dengan item dan kategori pada setiap sampel yang sudah ditentukan. Langkah untuk memasukkan perintah syntax pada software SPSS yaitu : 1. Klik File 2. Klik New 3. Klik Syntax 4. Muncul tampilan SPSS Syntax Editor, memasukkan perintah syntax seperti dibawah ini : ORTHOPLAN /FACTORS= Bentuk Bentuk Meja ( Mudah Dibongkar Tetap ) Sarana Pendukung Sarana pendukung meja ( Monitor Komputer Telepon Lampu ) Bahan Bahan dari meja ( Kayu Besi ) meja ( Polos Bermotif ) Ukuran Ukuran dari meja ( Besar Kecil ) /HOLDOUT=0 SAVE OUTFILE= ujiconjoint1.sav. 69

15 5. Klik Run kemudian klik all 6. Output dari syntax conjoint 1 7. Menyimpan file dengan nama ujiconjoin1.sav 8. Memasukkan perintah syntax yang kedua dengan input yaitu hasil dari nilai rata-rata setiap Kansei Word pada setiap sampel pada kuisioner 2. Menampilkan lagi SPSS Syntax Editor yang baru, kemudian memasukkan perintah syntax seperti di bawah ini : DATA LIST FREE/ KODE SAMPEL1 TO SAMPEL8. BEGIN DATA O END DATA. CONJOINTPLANT= ujiconjoint1.sav /FACTORS= Bentuk Bentuk Meja ( Mudah Dibongkar Tetap ) Sarana Pendukung Sarana pendukung meja ( Monitor Komputer Telepon Lampu ) Bahan Bahan dari meja ( Kayu Besi ) meja ( Polos Bermotif ) Ukuran Ukuran dari meja ( Besar Kecil ) /SUBJECT=KODE /SCORE=SAMPEL1 SAMPEL2 SAMPEL3 SAMPEL4 SAMPEL5 SAMPEL6 SAMPEL7 SAMPEL8 /UTILITY= ujiconjoint2.sav 70

16 9. Klik Run kemudian Ok 10. Hasil dari analisa conjoint dengan SPSS syntax editor dapat dilihat dilampiran J Analisa Deviasi Hasil Conjoint Dari hasilperhitungan analisa conjoint dapat diketahui nilai deviasi setiap kansei word pada setiap sampel yang ada. Hasil dan analisa perhitungandeviasi dengan analisa conjoint setiap kansei word dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Dengan Analisa Conjoint Menggunakan SPSS Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Praktis Selisih Elemen Desain Kategori Tidak Praktis Praktis Mudah Dibongkar Bentuk Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi 0.95 Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Halus Elemen Desain Kategori Selisih Kasar Halus Bentuk Mudah Dibongkar

17 Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu 0.63 Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall 0, Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Modern Elemen Desain Kategori Selisih Konvensional Modern Bentuk Mudah Dibongkar Tetap Atau Statis 0,105 Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Artistik Elemen Desain Kategori Selisih Tidak Artistik Artistik Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Monitor Komputer Telepon

18 Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Rapi Elemen Desain Kategori Selisih Berantakan Rapi Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Menarik Elemen Desain Kategori Selisih Membosankan Menarik Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi

19 Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson E-47 Kendall 0, Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Ergonomis Elemen Desain Kategori Selisih Tdk Ergonomis Ergonomis Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall 0, Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Kasual Elemen Desain Kategori Selisih Formal Kasual Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif

20 Ukuran Besar Kecil Constant 3.22 Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Nyaman Elemen Desain Kategori Selisih Tdk Nyaman Nyaman Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall 0, Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Inovatif Elemen Desain Kategori Selisih Tdk Inovatif Inovatif Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant

21 Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Awet Elemen Desain Kategori Selisih Cepat Rusak Awet Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Komplek Elemen Desain Kategori Selisih Tdk Komplek Komplek Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu E-16 Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson E-48 76

22 Kendall Hasil Perhitungan Deviasi Pada Kansei Word Unik Elemen Desain Kategori Selisih Tdk Unik Unik Bentuk Mudah Dibongkar Tetap atau Statis Monitor Komputer Sarana Pendukung Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Polos warna atau lebih Bermotif Ukuran Besar Kecil Constant Correlation Coefficient Pearson 1 Kendall 1 Significance Pearson 0 Kendall 0, Dari hasil perhitungan deviasi diketahui nilai dari setiap kategori terletak pada sisi positif kansei word atau sisi negatif kansei word. Nilai negatif pada kansei word menunjukkan bahwa kategori desain lebih kerah sisi kiri dari kansei word. Nilai dari setiap kategori ini digunakan sebagai pendekatan dari elemen desain. Jika dalam satu sisi kansei word terdapat dua kategori maka dipilih kategori dengan nilai deviasi yang paling besar. Pada Tabel 4.10 menunjukkan pendekatan elemen desain berdasarkan nilai deviasi dari setiap kategori pada kansei word. 77

23 Tabel 4.10 Pendekatan Elemen Desain Kansei Word : Praktis Elemen Desain Tidak Praktis Praktis Bentuk Tetap atau Statis Mudah dibongkar Sarana Pendukung Telepon Monitor Komputer, Lampu Bahan Kayu Besi Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Besar Kecil Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Tetap atau Statis, Telepon, kayu, bermotif, Besar Mudah dibongkar, Monitor Komputer, Lampu, Besi, Polos, 2 warna atau lebih, Kecil Kansei Word : Halus Elemen Desain Kasar Halus Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Monitor komputer, Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Kecil Besar Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Monitor komputer, Telepon, kayu, Bermotif, Kecil Tetap atau Statis, Lampu, Besi, Polos, 2 warna atau lebih, Besar Kansei Word : Modern Elemen Desain Konvensional Modern Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Monitor komputer, Telepon Lampu Bahan Kayu Besi 2 warna atau lebih Polos, Bermotif Ukuran Kecil Besar 78

24 Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Monitor komputer, Telepon, kayu, 2 warna atau lebih, Kecil Tetap atau Statis, Lampu, Besi, Polos, Bermotif, Besar Kansei Word : Artistik Elemen Desain Tidak Artistik Artistik Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Telepon Monitor komputer, Lampu Bahan Besi Kayu Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Kecil Besar Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Telepon, Besi, Bermotif, Kecil Tetap atau Statis, Monitor komputer, Lampu, kayu, Polos, 2 wara atau lebih, Besar Kansei Word : Rapi Elemen Desain Berantakan Rapi Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Telepon, Lampu Monitor komputer Pendukung Bahan Kayu Besi Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Besar Kecil Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Telepon, Lampu, Kayu, Bermotif, Besar Tetap atau Statis, Monitor komputer, Polos, 2 warna atau lebih, Kecil Kansei Word : Menarik Elemen Desain Membosankan Menarik Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Telepon, Lampu Monitor komputer Pendukung Bahan Kayu Besi Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Kecil Besar 79

25 Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Telepon, Lampu, Kayu, Bermotif, Kecil Tetap atau Statis, Monitor komputer, Polos, 2 warna atau lebih, Besar Kansei Word : Ergonomis Elemen Desain Tidak Ergonomis Ergonomis Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Telepon, Lampu Monitor komputer Pendukung Bahan Kayu Besi Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Besar Kecil Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Telepon, Lampu, Kayu, Bermotif, Besar Tetap atau Statis, Monitor komputer, Polos, 2 warna atau lebih, Kecil Kansei Word : Kasual Elemen Desain Formal Kasual Bentuk Tetap atau Statis Mudah dibongkar Sarana Pendukung Monitor Komputer, Telepon Lampu Bahan Kayu Besi Bermotif Polos, 2 warna atau Lebih Ukuran Kecil Besar Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Tetap atau Statis, Monitor Komputer, Telepon, Kayu, Bermotif, Kecil Mudah dibongkar, Lampu, Besi, Polos, 2 warna atau lebih, Besar Kansei Word : Nyaman Elemen Desain Tidak Nyaman Nyaman Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Telepon Bahan Kayu Besi 2 warna atau lebih, Bermotif Polos Ukuran Kecil Besar Monitor komputer, Lampu 80

26 Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Telepon, Kayu, 2 warna atau lebih, Bermotif, Kecil Tetap atau Statis, Monitor komputer, Lampu, Besi Polos, Besar Kansei Word : Inovatif Elemen Desain Tidak Inovatif Inovatif Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Monitor Komputer, Telepon Lampu Bahan Besi Kayu 2 warna atau lebih, Bermotif Polos Ukuran Kecil Besar Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Monitor Komputer, Telepon,Besi, 2 warna atau lebih, bermotif, Kecil Tetap atau Statis, Lampu,Kayu, Polos, Besar Kansei Word : Awet Elemen Desain Cepat Rusak Awet Bentuk Tetap atau Statis Mudah dibongkar Sarana Pendukung Monitor Komputer, Telepon Lampu Bahan Besi Kayu Polos, 2 warna atau Lebih Bermotif Ukuran Kecil Besar Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Tetap atau Statis, Monitor Komputer, Telepon,Besi, Polos 2 warna atau lebih, Kecil Mudah dibongkar, Lampu,Kayu, Bermotif, Besar Kansei Word : Komplek Elemen Desain Tidak Komplek Komplek Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Pendukung Monitor Komputer, Lampu Telepon Bahan Kayu Besi 2 warna atau lebih Polos, Bermotif Ukuran Kecil Besar 81

27 Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Monitor Komputer, Lampu,Kayu, 2 warna atau lebih, Kecil Tetap atau Statis, Telepon, Besi, Polos, Bermotif, Besar Kansei Word : Unik Elemen Desain Tidak Unik Unik Bentuk Mudah dibongkar Tetap atau Statis Sarana Monitor Komputer, Telepon, lampu Pendukung Bahan Kayu Besi 2 warna atau lebih, Bermotif Polos Ukuran Kecil Besar Pendekatan elemen Desain berdasarkan nilai terbesar Mudah dibongkar, Monitor Komputer, Kayu, 2 warna atau lebih, Bermotif, Kecil Tetap atau Statis, Telepon, lampu,besi, Polos, Besar Besar Analisa Pentingnya Faktor Menghitung pentingnya faktor digunakan untuk mengetahui prosentase (%) faktor-faktor dalam kontribusi kansei word. Prosentase pentingnya faktor dapat menggunakan citra image konsumen maupun responden terhadap suatu produk berdasarkan kansei word. Dalam perhitungan analisa pentingnya faktor didapatkan dari pengolahan analisa conjoint, dan hasilnya dapat dilihat di Lampiran J. 1. Kansei Word = Praktis a. Faktor penting untuk bentuk adalah 11,667% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 24,444% 82

28 c. Faktor penting untuk bahan adalah 10,556% d. Faktor penting untuk warna adalah 30% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 23,333% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word praktis adalah warna meja. Hal ini menunjukkan, warna meja merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image praktis dibandingkan faktor lain. 2. Kansei Word = Halus a. Faktor penting untuk bentuk adalah 23,858% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 5,584% c. Faktor penting untuk bahan adalah 35,594% d. Faktor penting untuk warna adalah 26,396% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 4,569% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word halus adalah bahan. Hal ini menunjukkan, bahan merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image halus dibandingkan faktor yang lain. 3. Kansei Word = Modern a. Faktor penting untuk bentuk adalah 17,949% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 23,932% c. Faktor penting untuk bahan adalah 8,54% d. Faktor penting untuk warna adalah 21,368% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 28,205% 83

29 Faktor penting yang terbesar untuk kansei word modren adalah ukuran. Hal ini menunjukkan, ukuran merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image modern dibandingkan faktor yang lain. 4. Kansei Word = Artistik a. Faktor penting untuk bentuk adalah 16,364% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 22,72% c. Faktor penting untuk bahan adalah 13,636% d. Faktor penting untuk warna adalah 40,909% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 6,364% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word artistik adalah warna. Hal ini menunjukkan, warna merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image artistik dibandingkan faktor lain. 5. Kansei Word = Rapi a. Faktor penting untuk bentuk adalah 23,03% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 17,801% c. Faktor penting untuk bahan adalah 19,895% d. Faktor penting untuk warna adalah 30,366% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 8,901% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word rapi adalah warna. Hal ini menunjukkan, warna merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image rapi dibandingkan faktor yang lain. 6. Kansei Word = Menarik 84

30 a. Faktor penting untuk bentuk adalah 14,525% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 21,229% c. Faktor penting untuk bahan adalah 16,201% d. Faktor penting untuk warna adalah 36,872% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 11,173% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word menarik adalah warna. Hal ini menunjukkan, warna merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image menarik dibandingkan faktor yang lain. 7. Kansei Word = Ergonomis a. Faktor penting untuk bentuk adalah 32% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 24% c. Faktor penting untuk bahan adalah 22,667% d. Faktor penting untuk warna adalah 19,111% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 2,222% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word ergonomi bentuk. Hal ini menunjukkan, bentuk merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image ergonomi dibandingkan faktor yang lain. 8. Kansei Word = Kasual a. Faktor penting untuk bentuk adalah 13,846% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 16,154% c. Faktor penting untuk bahan adalah 15,385% d. Faktor penting untuk warna adalah 40,769% 85

31 e. Faktor penting untuk ukuran adalah 13,846% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word kasual adalah warna. Hal ini menunjukkan, warna merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image kasual dibandingkan faktor yang lain. 9. Kansei Word = Nyaman a. Faktor penting untuk bentuk adalah 28,788% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 30,303% c. Faktor penting untuk bahan adalah 17,424% d. Faktor penting untuk warna adalah 21,970% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 1,515% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word nyaman adalah bentuk. Hal ini menunjukkan, bentuk merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image nyaman dibandingkan faktor yang lain 10. Kansei Word = Inovatif a. Faktor penting untuk bentuk adalah 15,741% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 37,037% c. Faktor penting untuk bahan adalah 7,40% d. Faktor penting untuk warna adalah 21,296% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 18,519% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word inovatif adalah sarana pendung. Hal ini menunjukkan, sarana pendukung merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image inovatif dibandingkan faktor yang lain. 86

32 11. Kansei Word = Awet a. Faktor penting untuk bentuk adalah 17,910% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah % c. Faktor penting untuk bahan adalah 26,119% d. Faktor penting untuk warna adalah 26,119% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 9,701% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word awet adalah bahan dan warna. Hal ini menunjukkan, bahan dan warna merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image awet dibandingkan faktor yang lain. 12. Kansei Word = Komplek a. Faktor penting untuk bentuk adalah 34,395% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 12,739% c. Faktor penting untuk bahan adalah 13,376% d. Faktor penting untuk warna adalah 19,745% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 19,745% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word komplek adalah bentuk. Hal ini menunjukkan, bentuk merupakan faktor yang memepengaruhi penabahan image komplek dibandingkan faktor yang lain. 13. Kansei Word = Unik a. Faktor penting untuk bentuk adalah 20,792% b. Faktor penting untuk sarana pendukung adalah 25,473% c. Faktor penting untuk bahan adalah 49,505% 87

33 d. Faktor penting untuk warna adalah 0% e. Faktor penting untuk ukuran adalah 3,96% Faktor penting yang terbesar untuk kansei word unik adalah bahan. Hal ini menunjukkan, bahan merupakan faktor yang mempengaruhi penambahan image unik dibandingkan faktor yang lain Analisa Pembahasan Conjoint Setelah melakukan analisa pentingnya faktor, maka langkah selanjutnya menganalisa korelasi Pearson dan Kendall. Analisa korelasi Pearson dan Kendall dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel estimasi dengan image konsumen (Kansei Word). Analisa korelasi Pearson dan Kendall berdasarkan hasil analisa conjoint, dapat diketahui dari nilai Pearson dan Kendall dari nilai value dan significant pada correlation yang terlampir pada Lampiran J. Hipotesa dari analisa significant ini adalah : H0 : Ada hubungan (korelasi) yang kuat antara variabel estimasi dengan image konsumen rata-rata yang nyata (Kansei Word). H1 : Tidak ada korelasi yang kuat antara variabel estimasi dengan image konsumen rata-rata yang nyata (Kansei Word). Area Kritis : Sig. > 0,05, H0diterima 88

34 Sig. < 0,05, H0 ditolak Nilai value dan significant pada correlation yang terlampir pada Lampiran J, menunjukkan nilai korelasi Pearson dan Kendall 1 semua. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel-variabel item dan kategori dengan citra konsumen. Sedangkan untuk nilai signifikan, semua Kansei Word bernilai kurang dari 0,05 sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa semua korelasi adalah signifikan. 4.7 Konsep Desain dan Spesifikasi Berdasarkan pendekatan elemen desain dari hasil perhitungan deviasi dengan analisa Conjoint, didapatkan 26 elemen desain. Dari 26 elemen desain terdapata 6 elemen desain dengan spesifikasi yang sama. Kemudian 6 elemen desain yang sama dihilangkan, sehingga terdapat 20 elemen desain yang terpilih yang hasil rekapannya dapat dilihat pada Lampiran K. Elemen desain yang akan dipilih dan dirancang yaitu elemen desain yang terbentuk dari banyaknya nilainilai terbesar masing-masing item yang sering muncul. Dari 20 elemen desain, nilai terbesar masing-masing item yang sering muncul dan menjadi konsep rancangan produk adalah : 1. Bentuk : Mudah Dibongkar 2. Sarana Pendukung : Monitor Komputer dan Telepon 3. Bahan : Kayu 4. : Polos 89

35 5. Ukuran : Kecil Sehingga desain produk yang dipilih dan dirancang memiliki spesifikasi seperti tersebut. Setelah mengetahui konsep desain, maka peneliti merancang desain meja workstation menggunakan Software Solidwork. Hasil dari rancangan desain workstation dapat dilihat pada gambar 4.1, gambar 4.2 dan gambar 4.3, sedangkan dimensi dari setiap desain dapat dilihat pada Lampiran L. Dimensi produk yang dirancang memperhatikan sisi ergonomis, yaitu dengan menggunakan data antropometri orang Indonesia. Gambar Fideks Compack Workstation 90

36 Gambar Fideks Compack Workstation 4.8 Perancangan Produk Gambar Fideks Compack Workstation Dalam pembuatan Fideks Workstation terdapat 4 proses utama, diantaranya: 91

37 1. Proses pembutan kerangka. 2. Proses perakitan Gambar Kerangka Fideks Compack Workstation Gambar Perakitan Fideks Compack Workstation 3. Proses finishing, yaitu proses penghalusan permukaan serta proses pewarnaannya. 92

38 Gambar Finishing Fideks Compack Workstation 4. Proses akhir, yaitu proses pemasangan sarana pendukung dan pengecekan terakhir. Gambar Proses Akhir Fideks Compack Workstation 93

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Penentuan Kansei Word. Langkah awal penentuan kansei word yaitu dengan memberikan beberapa gambar produk dopplet bookcase kepada penguji atau responden yang akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN I DESAIN COMPACK WORKSTATION

LAMPIRAN LAMPIRAN I DESAIN COMPACK WORKSTATION LAMPIRAN LAMPIRAN I DESAIN COMPACK WORKSTATION Gambar 1 Autocad Compack Workstation 84 Gambar 2 Autocad Compack Workstation 85 LAMPIRAN II KUESIONER Lampiran A Gambar Contoh Workstation Sampel 1 Sampel

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Metode Penelitian Mulai Studi Pustaka Identifikasi dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Interview dan observasi untuk penentuan Kansei Word Penyebaran, Penyusunan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran A Gambar Contoh Workstation. Sampel 1 Sampel 2. Sampel 3 Sampel 4

LAMPIRAN. Lampiran A Gambar Contoh Workstation. Sampel 1 Sampel 2. Sampel 3 Sampel 4 LAMPIRAN Lampiran A Gambar Contoh Workstation Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 97 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Lampiran B Kata Kata Kansei Awal 1. Artistik 13. Prosedural 2. Elegan 14. Murah

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN : INOVASI RANCANG BANGUN FIDEKS COMPACK ENGINEERING DISETUJUI DAN DITERIMAH OLEH : DOSEN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN : INOVASI RANCANG BANGUN FIDEKS COMPACK ENGINEERING DISETUJUI DAN DITERIMAH OLEH : DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PERSETUJUAN NAMA : DEDI GUNAWAN NPM : 10. 322. 009 FAKULTAS PROGRAM STUDI JUDUL PROPOSAL : TEKNIK : TEKNIK INDUSTRI : INOVASI RANCANG BANGUN FIDEKS COMPACK WORKSTATION MENGGUNAKAN METODE KANSEI

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN ULANG FASILITAS BELAJAR PADA TAMAN KANAK-KANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING (STUDI KASUS TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Mifta Khurrohmah M, Dutho Suh Utomo, Lina Dianati Fathimahhayati

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen penelitian harus berkualitas yang sudah distandarkan yang sesuai dengan kriteria teknik pengujian validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI DAN MEJA RUANG TAMU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING

PERANCANGAN KURSI DAN MEJA RUANG TAMU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN KURSI DAN MEJA RUANG TAMU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING DALAM UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMIS PRODUK ROTAN DI DESA TRANGSAN Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dan instrumen data digunakan untuk mengetahui bagaimana data yang dipakai, apakah telah memenuhi kriteria validitas

Lebih terperinci

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari Uji Validitas Instrumen by Ifada Novikasari Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2016 Uji Validitas Instrumen a. Validitas Isi/Konten Validitas isi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 Dengan Hormat, Dalam rangka melengkapi data yang diperlukan untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik. PERANCANGAN SMART PACKAGING INTIP DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ECO-DESIGN (Studi Kasus: Industri Pembuatan Intip Wilayah Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 58 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian Quasi eksperimen yang mengungkap perbedaan penguasaan materi suhu dan kalor melalui penerapan LKS inkuiri terbimbing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1. KUESIONER 120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical

Lebih terperinci

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel Responden penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 14 Medan. Data jumlah siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

Raharjo Raharjo@gmail.com http://raharjo.ppknunj.org

Raharjo Raharjo@gmail.com http://raharjo.ppknunj.org Uji Validitas dan Reliabilitas Raharjo Raharjo@gmail.com http://raharjo.ppknunj.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VALIDITAS DAN RELIABILITAS VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI VALIDITAS Validitas dalam bahasa sederhana digunkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Validitas dapat diuji

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Oleh: Aftoni Sutanto UJI VALIDITAS Berikut langkah-langkah uji validitas. Dengan menggunakan contoh data sebagai berikut: 1. Uji Validitas

Lebih terperinci

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut : ANALISIS KONJOIN Analisis konjoin adalah suatu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan yang dibawa oleh suatu produk tertentu dan

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAHAN SERUNDENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAHAN SERUNDENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAHAN SERUNDENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING JANRIKO SIREGAR Program Studi Teknik Industri, Universitas TanjungPura. janriko_siregar@yahoo.com Abstrak- Buah kelapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kansei Engineering 1 3.1.1 Defenisi Kansei Engineering Kansei Engineering adalah jenis teknologi yang menerjemahkan perasaan pelanggan menjadi spesifikasi desain. Tim R & D menterjemahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

Kata kunci: Sukarelawan, P3K, Ergonomi, Kansei. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Sukarelawan, P3K, Ergonomi, Kansei. Universitas Kristen Maranatha RANCANGAN TAS P3K KHUSUS UNTUK SUKARELAWAN EVAKUASI KORBAN BANJIR YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE REKAYASA KANSEI (Studi Kasus di Palang Merah Indonesia Cabang Bandung) Abstrak Banjir

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Perancangan Produk

BAB 3. Metode Perancangan Produk BAB 3 Metode Perancangan Produk Berikut adalah flow diagram dari tahapan-tahapan yang dilakukan mulai dari awal sampai pengujian konsep dalam melakukan proses pengembangan produk: Gambar 3.1 Flow Diagram

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan Reliabilitas 1 Pendahuluan Tujuan pengukuran suatu obyek adalah menghasilkan informasi yang akurat dan obyektif mengenai obyek tersebut. Pengukuran berat suatu logam mulia bertujuan mengetahui berapa gram bobot logam

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET vi Marlyana 1, Nurwidiana 2, Taufiq A. R. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Kuesioner tahap I (Uji Coba) Kuesioner tahap I ini dibagikan kepada 30 responden. Hasil kuesioner yang didapat terhadap penilaian terhadap

Lebih terperinci

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini ditunjukkan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, serta untuk memperbaiki strategi

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh :

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh : HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh : Suharto Email: hartoumm@gmail.com Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kuesioner uji coba kepada member kaskus yang menggunakan forum jual-beli kaskus

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kuesioner uji coba kepada member kaskus yang menggunakan forum jual-beli kaskus BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Responden Kuesioner Sebagai langkah awal akan dilakukan penyebaran kuesioner dengan metode nonprobability sampling yaitu penyebaran dimana setiap unsur populasi tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24 60 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana point pertanyaan yang ada pada lembar kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dan diproses. Sebelum data penelitian hasil survey dengan kuesioner terkumpul, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN KEMASAN KRIPIK TEMPE MOCAF DENGAN MENGGUNAKAN KANSEI ENGINEERING (Studi Kasus Pada IKM Suka Nicky Banjarnegara)

SKRIPSI PERANCANGAN KEMASAN KRIPIK TEMPE MOCAF DENGAN MENGGUNAKAN KANSEI ENGINEERING (Studi Kasus Pada IKM Suka Nicky Banjarnegara) SKRIPSI PERANCANGAN KEMASAN KRIPIK TEMPE MOCAF DENGAN MENGGUNAKAN KANSEI ENGINEERING (Studi Kasus Pada IKM Suka Nicky Banjarnegara) Diajukan untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Strata-1 Program

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

kecocokan dengan pelanggan. Karena jika pelanggan puas akan produk yang

kecocokan dengan pelanggan. Karena jika pelanggan puas akan produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menciptakan sebuah produk yang benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen adalah sangat penting. Karena akan berpengaruh pada tingkat penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum modul 3 ini adalah : 1. Mahasiswa memahami apa yang dilakukan dalam proses Analisis Faktor; 2. Mahasiswa dapat menjalankan prosedur Analisis Faktor dalam SPSS; 3.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Menurut Surakhmad (2004), deskriptif analitik, yaitu metode yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang baru dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang baru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk dalam dunia industri sudah semakin maju. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang baru dan inovatif. Produk-produknya

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang benar-benar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif. Jenis penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menunjukkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Secara khusus, penelitian ini akan dilakukan terhadap industri fesyen. Bab ini mencakup metode pengumpulan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validiatas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apa yang akan diukur melalui suatu kelayakan instrumen. Menurut Sugiyono dalam Suparman (2015)instrumen

Lebih terperinci

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN PERTEMUAN KE-5 UJI PERSYARATAN INSTRUMEN Materi : 1. Uji Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1: Bentuk Kuesioner Penelitian

Lampiran 1: Bentuk Kuesioner Penelitian Lampiran 1: Bentuk Kuesioner Penelitian ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INFERIORITAS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ( Studi kasus pada Mahasiswa Diploma (D3) Statistika FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang 15 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PT. Uvindo Prima Cemerlang PT. Uvindo Prima Cemerlang merupakan perusahaan jasa UV Varnish yang berdiri pada tahun 2002. Pada awalnya PT. Uvindo Prima Cemerlang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP Disusun oleh : Nama : Tiyas Widya Anggraini NPM : 17211133 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM Latar Belakang Salah

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET

MATA KULIAH METODE RISET MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS KUESIONER Uji Reliabilitas Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawabanjawaban seseorang konsisten atau stabil

Lebih terperinci