PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UJI COMPUTER BASED TEST (CBT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UJI COMPUTER BASED TEST (CBT)"

Transkripsi

1

2 PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UJI COMPUTER BASED TEST (CBT) Component 2 HPEQ Project

3 Daftar Isi 1 Petunjuk Pembuatan Soal Jenis Soal Kaidah Umum Kesalahan Struktur Soal Kaidah Penulisan Stem Kaidah Penulisan Lead in Contoh-contoh Soal Formulir Soal Uji Kompetensi Dokter Indonesia Checklist Administrasi Item Soal Daftar Tilik Soal Penyamaan Istilah Component 2 HPEQ Project 2010 Page 1

4 Annex 1. Petunjuk Pembuatan Soal 1. Jenis Soal Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban soal. Soal terdiri dari stem soal yang berbentuk skenario (vignette), pertanyaan, dan lima pilihan jawaban dengan satu jawaban benar. Jumlah soal-soal ujian seluruhnya adalah 200 soal. Untuk memudahkan penulisan soal, pada petunjuk ini juga mencantumkan pola redaksional soal yang dapat digunakan sebagai template pembuatan soal. (Lihat Pola Soal dengan menggunakan Vignette). 2. Kaidah Umum Kaidah kaidah umum yang penting diperhatikan di dalam pembuatan soal: 1) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100 % benar atau salah. 2) Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin. 3) Hindari informasi berlebihan pada soal. 4) Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan. 5) Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal. 6) Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti biasanya atau sering. 7) Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN. 8) Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta. 9) Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki potensi masalah serius. 10) Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi. 11) Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. 12) Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan klinik. 3. Kesalahan Struktur Soal Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari karena mengarah pada dua hal, yakni, testwiseness dan irrelevant difficulty. Testwiseness adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat menjawab soatu soal bukan karena penguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena kepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. Sementara itu irrelevant difficulty berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan karena sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab, yang ditimbulkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut: A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness: 1. Grammatical Cues 2. Logical Cues 3. Istilah yang absolut 4. Jawaban benar yang panjang 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban 6. Konvergensi soal Component 2 HPEQ Project 2010 Page 2

5 B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan 1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi 2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya 3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi 4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis 5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban 6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Untuk memberikan kejelasan poin poin di atas, berikut ini dipaparkan contoh contoh soal yang mengandung kesalahan struktur beserta uraiannya. A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness: 1. Grammatical Cues Contoh soal : Seorang pria, berusia 60 tahun, dibawa ke bagian gawat darurat oleh seorang polisi, yang menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diri di sisi jalan. Setelah memastikan bahwa saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat, langkah pertama dalam manajemen adalah administrasi intravena: A. pemeriksaan cairan serebrospinal B. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine) C. CT scan kepala D. fenitoin E. diazepam Grammatical cues: satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan yang disusun dalam suatu soal. Hal ini terjadi karena penulis hanya memfokuskan diri dalam pembuatan atau pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor tidak diperhatikan dalam pembuatannya. Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat dengan mudah menyingkirkan A & C sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak mungkin benar berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan terapi, sementara A & C jelas tidak termasuk suatu terapi. 2. Logical Cues Contoh soal : Kejahatan adalah A. terjadi secara merata pada berbagai kelas social B. lebih sering muncul pada golongan orang miskin C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya. D. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment E. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara Logical cues: sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang benar. Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari jawaban A, B, atau C terdapat jawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak terlalu cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi D dan E. Seringkali, jawaban jawaban ini pun sebagian mengandung kebenaran dan membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bisa diurutkan kedudukannya.kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata - kata bertambah, berkurang, atau tetap Component 2 HPEQ Project 2010 Page 3

6 3. Istilah yang absolut Contoh soal : Pada pasien dengan demensia lanjut,tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi A. dapat diberikan terapi secara adekuat dengan fosfatidilkolin (lesitin) B. dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini C. tidak pernah terjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi D.tidak pernah menjadi berat E.mungkin melibatkan sistem kolinergik Istilah yang absolut: kata selalu atau tidak pernah digunakan dalam opsi jawaban Pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak sebagaimana opsi C dan D. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung mutlak tersebut. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan 4. Jawaban benar yang panjang Contoh soal : Secondary gain adalah A. synonym dengan malingering B. Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic Jawaban benar yang panjang: pada soal di atas pilihan jawaban C lebih panjang dari yang lain. Selain itu terdapat 2 hal pada pilihan tersebut. Penulis soal kadang terlalu memberi perhatian lebih pada jawaban yang benar sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau distraktor lebih pendek pernyataannya. 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Contoh soal: Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan sebelumnya pernah dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan agitasi. Dia mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut: A. depersonalisasi B. derailment C. derealisasi D. focal memory deficit E. tanda anxietas Pengulangan kata: pada soal di atas, digunakan kata unreal, sementara itu muncul kata derealisasi pada pilihan jawaban C sebagai jawaban yang benar. Kadang kadan hal ini terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan kata dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari. Component 2 HPEQ Project 2010 Page 4

7 6. Konvergensi soal Contoh soal: Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi: A. dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf B. dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf C. dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf D. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf E. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf Konvergensi: jawaban yang benar mengandung komponen komponen yang paling sering muncul pada pilihan pilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu kentara terlihat, tetapi dapat terjadi ketika seorang penulis soal mencoba membuat jawaban yang benar, kemudian mencoba membuat jawaban yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban yang benar denga suatu elemen yang salah. Sebagai contoh kalau pilihan jawaban berupa kombinasi sebagai berikut: Pensil dan pen, pensil dan spidol, pensil dan krayon, pen dan penghapus. Maka dengan penghitungan sederhana kita dapat menghitung bahwa pensil muncul sebanyak 3 kali, sementara pen sebanyak 2 kali pada jawaban. Sementara elemen lain hanya muncul 1 kali. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi ketika seorang penulis mencoba mencari pilihan yang salah. Dari soal di atas peserta dapat mengeliminasi bentuk anionic sebagai jawaban yang benar, demikian pula dengan dari luar membrane syaraf yang lebih jarang muncul dibandingkan dengan dari dalam membrane syaraf. Sehingga hanya pilihan B dan D yang mungkin benar, dan karena tiga pilihan mengandung tidak bermuatan maka peserta akan menebak jawabanya adalah B B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan 1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Contoh soal: Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusan dokter dalam penanganan kesehatan anggotanya. Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima proses klarifikasi. Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja? A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan ditunjukkan bukti yang memberatkan. B. Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu di pengadilan dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankannya. C. Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan keputusan, kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankan. Pilihan jawaban yang panjang, dan kompleks: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk menjawabnya karena hal teknis tersebut. 2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Contoh soal: Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa kemungkinan seorang wanita mengalami keadaan infertile? A. kurang dari 20% B % C. Lebih dari 50% D. 90% E. 75% Component 2 HPEQ Project 2010 Page 5

8 Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai yang besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam menjawabnya. 3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretative Contoh soal: Penderita obesitas berat dewasa muda: A. biasanya berrespon secara dramatis terhadap regimen diet B. sering berkaitan dengan kelainan hormon C. memiliki kemungkinan 75 % untuk kembali normal secara spontan D. mempunyai prognosis yang buruks E. biasanya berrespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif Pilihan jawaban yang multi interpretative: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban mengandung unsur frekuensi yang mengundang perdebatan, seperti biasanya, sering, dll. Hal ini sebaiknya dihindari karena jawabannya bisa bersifat subjektif. 4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis Contoh soal: Pada penilitian terhadap suatu vaksin, 200 anak laki laki yang berusia 2 tahun diberikan vaksin terhadap suatu penyakit tertentu kemudian diikuti selama 5 tahun untuk melihat apakah penyakit tersebut muncul atau tidak. Dari kelompok ini, 85 % tidak pernah bersinggungan dengan penyakit ini. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar untuk hasil penelitian tersebut? A. Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena follow up dilakukan terhadap anak anak yang tidak divaksinasi. B. Jumlah kasus yang diteliti (30 kasus selama 5 tahun) terlalu sedikit untuk menghasilkan kesimpulan yang secara statistic bermakna C. C.Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena percobaan hanya melibatkan anak laki laki. D. Vaccine efficacy (%) dihitung dengan 85-15/ Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban Contoh soal: Kota apa yang terdekat dengan kota New York? A. Boston B. Chicago C. Dallas D. Los Angeles E. bukan salah satu di atas 6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Contoh soal: Di bawah ini merupakan orang tua yang memiliki anak dengan Sindroma Down dengan urutan risiko muncul dari yang tertinggi sampai terendah. Diasumsikan umur wanita pada waktu hamil pada semua kasus adalah 22 tahun dan kehamilan terjadi dengan jarak lima tahun. Karyotype anak perempuan adalah: I: 46, XX, -14, +T (14q21q) pat II: 46, XX, -14, +T (14q21q) de novo III: 46, XX, -14, +T (14q21q) mat IV: 46, XX, -21, +T (14q21q) pat V: 47, XX, -21, +T (21q21q) (orang tua tidak karyotyped) Component 2 HPEQ Project 2010 Page 6

9 A. III, IV, I, V, II B. IV, III, V, I, II C. III, I, IV, V, II D. IV, III, I, V, II E. III, IV, I, II, V Kaidah Penulisan Stem Skenario klinik ( vignette ) terdiri dari deskripsi data pasien dan skenario kliniknya dengan beberapa atau seluruh informasi di bawah ini: o o o o o o o o Umur dan jenis kelamin Tempat perawatan (contoh, Unit Emergensi) Keluhan utama Durasi dari keluhan Riwayat pasien lainnya yang berhubungan dengan keluhan Temuan Pemeriksaan Fisik Hasil-hasil pemeriksaan investigasi diagnostik Hasil-hasil terapi sebelumnya, atau penemuan selanjutnya. 4. Kaidah Penulisan Lead In Pola vignette soal dan pertanyaan (lead in) a. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (jenis trauma dan tempat). Struktur anatomi manakah dibawah ini yang paling mungkin mengalami kerusakan akibat trauma tersebut? b. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (temuan perjalanan penyakit) dan meminum suatu jenis obat. Obat manakah di bawah ini yang paling tepat dapat mengakibatkan (keluhan, tanda, atau temuan hasil lab) sebagaimana kasus di atas? c. Seorang (deskripsi pasien) mempunyai (kondisi/temuan abnormal). Gejala atau keluhan tambahan apa yang dapat mengarahkan kecenderungan diagnosis pasien tersebut lebih pada (penyakit A) dibandingkan pada (penyakit B)? d. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Hal hal tersebut menunjukkan bahwa kelainan tersebut diakibatkan (adanya/kurangnya/tidak adanya) dari (enzim/mekanisme) berikut ini: e. Seorang (deskripsi pasien) mengikuti suatu (regimen diet tertentu). Kondisi manakah yang akan terjadi pada pasien tersebut? f. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan, gejala atau penyakit yang spesifik) dan saat ini sedang menjalani pengobatan dengan (obat atau golongan obat). (Proses atau fungsi) manakah dibawah ini yang di inhibisi sebagai akibat mekanisme kerja obat tersebut? g. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keadaan abnormal). Berdasarkan kondisi tersebut, (Hasil pemeriksaan lab) manakah dibawah ini yang diperkirakan positif? h. (periode waktu) setelah (suatu kejadian seperti perjalanan atau mengkonsumsi suatu makanan), seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Manakah organisme di bawah ini yang mungkin ditemukan pada analisis Component 2 HPEQ Project 2010 Page 7

10 i. Setelah menjalani (suatu prosedur) seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Hasil pemeriksaan lab menunjukkan (hasil lab). Manakah dibawah ini yang paling tepat menyebabkan keadaan tersebut? j. Seorang (deskripsi pasien) meninggal karena menderita (suatu penyakit). Manakah temuan di bawah ini yang diduga akan terlihat pada proses otopsi? k. Seorang pasien mengalami (keluhan dan gejala). Penjelasan manakah di bawah ini yang dapat mengakibatkan kejadian tersebut? l. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (gejala dan keluhan). Zat (toksik) manakah yang paling tepat sebagai paparan di bawah ini yang dapat mengakibatkan kasus di atas? m. Mekanisme kerja manakah di bawah ini dari (jenis obat) yang dapat memberikan efek terapi pada pasien (penyakit tertentu)? n. Seorang pasien mengalami (keadaan abnormal), namun dengan (keadaan normal). Diagnosis manakah dibawah ini yang paling tepat untuk kasus tersebut? Berbagai contoh Jenis Pertanyaan Memperkirakan obat yang dikonsumsi Memperkirakan paparan zat beracun Memperkirakan jenis diet Memperkirakan mood Memprediksi hasil pemeriksaan fisik Memprediksi hasil lab Memprediksi sekuel yang timbul Mengidentifikasi penyebab/diagnosis Mengidentifikasi sebab reaksi terhadap obat Mengidentifikasi obat yang harus diberikan 5. Kaidah Penulisan Option a. Option yang salah disebut distractor. b. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen (semuanya merupakan diagnosis, langkah langkah penanganan pasien, dan lain - lain). c. Berbeda dari jawaban yang benar d. Merupakan option yang masuk akal dan membuat mahasiswa yang tidak tahu akan memilihnya. e. Memiliki bentuk maupun panjang yang menyerupai jawaban yang benar f. Tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat pada stem. Demikianlah kesalahan kesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal beserta dengan contoh contohnya. Referensi: Susan M. Case & David B. Swanson. Constructing Written Test Questions for the Basic and Clinical Sciences, Third ed. Philadelphia: National Board of Medical Examiners (NBME), Component 2 HPEQ Project 2010 Page 8

11 Blue Print, Formulir Soal, Template Pembuatan Soal dan Contoh Soal A. Kedokteran ID Tinjauan 1 Formulir Soal Uji Kompetensi Dokter Indonesia (Tidak perlu diisi penulis soal) Komunikasi efektif Ketrampilan dasar klinis Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga Manajemen masalah kesehatan primer Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi Profesionalisme, etik, dan pengembangan pribadi Tinjauan 2 Kognitif / Procedural knowledge / konatif Tinjauan 3 Recall / Reasoning Tinjauan 4 Head and neck / Neurobehaviour / Respiratory / Cardiovascular / Dermatomusculoskeletal / Urogenital / Hematoimmunology / Gatrointestinal, hepatobilier, dan pankreas / Reproductive / Endocrin and Metabolism / Lainnya:..(sebutkan) Tinjauan 5 Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi / Kelainan genetik dan kongenital / Penyakit infeksi dan imunologi / Penyakit neoplasma / Penyakit akibat trauma atau kecelakaan / Lainnya: (sebutkan) Tinjauan 6 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit / Penapisan (Diagnosis) / Manajemen (Terapi) / Rehabilitasi / Tinjauan 7 : Individu / Keluarga / Masyarakat / Stem soal Vignette Pertanyaan Pilihan jawaban a. b. c. d. e. Kunci jawaban Penulis soal Bagian/Departemen Asal Institusi Referensi literatur Component 2 HPEQ Project 2010 Page 9

12 CONTOH SOAL ID : (Tidak perlu diisi penulis soal) Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga Tinjauan 2 Kognitif Tinjauan 3 : Reasoning Tinjauan 4 : Penyakit infeksi dan imunologi Tinjauan 5 : Hemato dan immunology Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis) / Tinjauan 7 : Individu Stem soal Vignette : 1) Seorang perempuan berusia 32 tahun yang menderita diabetes mellitus tipe 1 mengalami gagal ginjal progresif dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Dialisis belum dilakukan pada pasien ini. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan tanda-tanda abnormalitas. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin = 9 g/dl, hematokrit = 28 %, dan MCV 94 m3. Apus darah tepi menunjukkan sel-sel eritrosit normositer dan normokromik. Pertanyaan: Manakah jawaban di bawah ini yang paling mungkin sebagai penyebab kondisi pasien tersebut? Pilihan jawaban: a. Perdarahan akut b. Leukemia limfositik kronik c. Anemia Sideroblast d. Defisiensi erythropoietin e. Defisiensi enzim eritrosit Kunci jawaban : D Penulis soal : Pandji Irani Fianza,dr,SpPD Bagian/Departemen : Ilmu Penyakit Dalam Referensi literatur : Harrison s Internal Medicine Component 2 HPEQ Project 2010 Page 10

13 CONTOH SOAL ID Tinjauan 1 (Tidak perlu diisi penulis soal) Komunikasi efektif Ketrampilan dasar klinis Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga Manajemen masalah kesehatan primer Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi Profesionalisme, etik, dan pengembangan pribadi Tinjauan 2 Kognitif / Procedural knowledge / konatif Tinjauan 3 Recall / Reasoning Tinjauan 4 Head and neck / Neurobehaviour / Respiratory / Cardiovascular / Dermatomusculoskeletal / Urogenital / Hematoimmunology / Gatrointestinal, hepatobilier, dan pankreas / Reproductive / Endocrin and Metabolism / Lainnya:..(sebutkan) Tinjauan 5 Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi / Kelainan genetik dan kongenital / Penyakit infeksi dan imunologi / Penyakit neoplasma / Penyakit akibat trauma atau kecelakaan / Lainnya: (sebutkan) Tinjauan 6 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit / Penapisan (Diagnosis) / Manajemen (Terapi) / Rehabilitasi / Tinjauan 7 : Individu / Keluarga / Masyarakat / Stem soal Vignette Pertanyaan Pilihan jawaban Kunci jawaban Penulis soal Bagian/Departemen Asal Institusi Sebuah penelitian berkenaan hubungan antara toksisitas aluminium dan timbulnya demensia, tipe Alzheimer, 400 pasien yang menderita penyakit tersebut dan 400 orang kontrol yang bebas dari penyakit tersebut dilakukan wawancara untuk menanyakan penggunaan panci aluminium selama 10 tahun ke-4 dalam masa hidupnya. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko relatif dari penyakit tersebut atas penggunaan panci aluminium adalah sebesar 2.6 (interval kepercayaan 95% berkisar ). Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan panci aluminium menyebabkan demensia tipe Alzheimer Manakah Aspek dibawah ini yang berpotensi mengakibatkan kesalahan pengambilan kesimpulan tersebut? a. Bias diagnosis b. Ecologic fallacy c. Kurangnya statistical power d. Tidak bermakna secara statistic e. Bias recall E Dwi Agustian, dr Epidemiologi & Biostatistika Universitas Padjadjaran Component 2 HPEQ Project 2010 Page 11

14 Checklist Administrasi Item Soal (Untuk Item Administrator) ( ) Biodata & CV ( ) Sertifikat Formulir Soal ( ) Lengkap ( ) Tidak Lengkap Hasil Preliminary Review ( ) Soal layak untuk direview ( ) Soal tidak layak untuk direview Alasan Item soal tidak layak review: Tertanda Item Administrator Component 2 HPEQ Project 2010 Page 12

15 Daftar Tilik Soal/Item (Untuk Reviewer) Catatan: satu set daftar tilik berlaku untuk tiap satu soal/item Diisi dengan tanda silang (X) ID Soal : Isi soal Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi dokter umum ( ) Sangat Relevan ( ) Relevan ( ) Ragu ragu ( ) Kurang relevan ( ) Tidak relevan Bahasa yang digunakan Tingkat kesulitan soal ( ) Sulit dimengerti ( ) Sangat sulit ( ) Kurang dimengerti ( ) Sulit ( ) Mudah dimengerti ( ) Sedang ( ) Mudah ( ) Sangat Mudah Struktur Soal 1. Kesalahan tata bahasa ( ) Ya ( ) Tidak 2. Soal yang tidak logis ( ) Ya ( ) Tidak 3. Istilah yang absolut ( ) Ya ( ) Tidak 4. Jawaban benar yang panjang ( ) Ya ( ) Tidak 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban ( ) Ya ( ) Tidak 6. Konvergensi soal ( ) Ya ( ) Tidak 7. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi ( ) Ya ( ) Tidak 8. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya ( ) Ya ( ) Tidak 9. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian ( ) Ya ( ) Tidak bersifat multi interpretasi 10. Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis ( ) Ya ( ) Tidak 11. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban ( ) Ya ( ) Tidak 12. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks ( ) Ya ( ) Tidak Komentar Umum Reviewer Kesimpulan Hasil Review ( ) Diterima tanpa perbaikan ( ) Diterima dengan perbaikan ( ) Tidak perlu konfirmasi dengan pembuat soal ( ) Perlu konfirmasi pembuat soal ( ) Dikembalikan kepada pembuat soal ( ) Berpotensi diterima dengan perbaikan ( ) Memerlukan perbaikan keseluruhan Saran Perbaikan Tanggal: (DD) / (MM) / (YY) Tanda Tangan Reviewer Nama Jelas : Dengan ini menyatakan bahwa proses review soal di atas telah benar benar telah dilakukan oleh nama yang bertanda tangan di atas, tidak dilakukan oleh orang lain atau juga tidak dilakukan oleh orang lain yang mengatasnamakan nama di atas. Component 2 HPEQ Project 2010 Page 13

16 Penyamaan istilah: Istilah yang ada wanita pria Hemoglobin UGD g/dl umur Puskesmas Diagnose Prognosa serologis Thorax mm3 Ronchi bahasa asing / nama latin Istilah di UKDI perempuan laki-laki Hb unit gawat darurat RS g/dl usia puskesmas (kecuali jika ada nama, Puskesmas) diagnosis prognosis serologis toraks 3 mm ronkhi italic Pertanyaan Kalimat pertanyaan (Apakah...?) Hematokrit Leukosit Thrombosis urine / urin BAB BAK Anamnesa nadi nafas / RR Suhu angka 15x/menit...pasien ini? Seorang... berusia... datang ke... /dibawa ke... oleh... hematokrit leukosit trombosit urine CO2 CO 2 buang air besar buang air kecil anamnesis denyut nadi frekuensi napas temperatur 15 x/menit...pasien ini? Composmentis anti hipertensi Radiologis Farmakologis Ca / carcinoma Cholesterol Tachycardia Tachiepneu Penderita compos mentis antihipertensi radiologik farmakologik karsinoma kolesterol takhikardia takhipneu pasien Component 2 HPEQ Project 2010 Page 14

17 Blue print ID Tinjauan 1 Komunikasi efektif / Ketrampilan dasar klinis / Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga / Manajemen masalah kesehatan primer / Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi / Profesionalisme, etik, dan pengembangan pribadi / Tinjauan 2 Kognitif / Procedural knowledge / konatif Tinjauan 3 Recall / Reasoning Tinjauan 4 Head and neck / Neurobehaviour / Respiratory / Cardiovascular / Dermatomusculoskeletal / Urogenital / Hematoimmunology / Gatrointestinal, hepatobilier, dan pankreas / Reproductive / Endocrin and Metabolism / Lainnya:..(sebutkan) Tinjauan 5 Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi / Kelainan genetik dan kongenital / Penyakit infeksi dan imunologi / Penyakit neoplasma / Penyakit akibat trauma atau kecelakaan / Lainnya: (sebutkan) Tinjauan 6 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit / Penapisan (Diagnosis) / Manajemen (Terapi) / Rehabilitasi / Tinjauan 7 : Individu / Keluarga / Masyarakat / Stem soal Vignette Pertanyaan Pilihan jawaban Kunci jawaban Penulis soal Bagian/Departemen Asal Institusi Referensi literatur Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis (10 20%) Aplikasi biomedis, behavior, clinical, & epidemiologi pada kedokteran keluarga (40 60%) Komunikasi efektif (10 20%) Manajemen masalah kesehatan primer (10 20%) Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi (2 5%) Profesionalisme, moral, dan etika praktik kedokteran Component 2 HPEQ Project 2010 Page 15

18 (5 10%) Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal (5 10%)) Tinjauan 2 Kognitif (20 40%) Procedural knowledge (20 40%) Konatif (20 40%) Tinjauan 3 Recall (5 10%) Reasoning (90 95%) Tinjauan 4 Saraf dan perilaku (5 15%) Kepala dan leher (5 15%) Endokrin dan Metabolisme (5 15%) Saluran cerna, hepatobilier, dan pankreas (5 15%) Saluran pernafasan (5 15%) Ginjal dan saluran kemih (5 15%) Jantung, pembuluh darah dan sistem limfatik (5 15%) Darah dan sistem kekebalan tubuh (5 15%) Kulit, otot, tulang dan jaringan lunak (5 15%) Reproduksi (5 15%) Tinjauan 5 Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi (15 25%) Kelainan genetik dan kongenital (15 25%) Penyakit Infeksi dan Imunologi (15 25%) Penyakit neoplasma (15 25%) Penyakit akibat trauma atau kecelakaan (15 25%) Tinjauan 6 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (20-30%) Penapisan/Diagnosis (20-30%) Manajemen/Terapi (20-30%) Rehabilitasi (10-20%) Tinjauan 7 Individu (20 40%) Keluarga (20 40%) Masyarakat (20 40%) Component 2 HPEQ Project 2010 Page 16

19 No Komponen PANDUAN PEMBUATAN DAN REVIEW SOAL A Umum 1 Soal menilai kriteria unjuk kerja yang terdapat dalam standar atau blue print atau kerangka assessment 2 Terminologi mengukur secara tepat kemampuan berpikir sesuai dengan blue print atau assessment framework 3 Soal ditulis sesuai dengan level kognitif yang diharapkan atau sesuai dengan blue print 4 Soal memuat informasi yang akurat 5 Soal tidak mengandung informasi atau instruksi atau stimulus yang membuat bias (gender, ras, kelas sosial, etnis, dll) 6 Soal mencakup hal yang telah dipelajari (bukan hal baru) sesuai dengan blue print 7 Soal harus jelas, lengkap, padat dan penulisanya benar sesuai EYD 8 Hindari adanya kata kunci yang mengarahkan dalam satu jawaban atau antar jawaban 9 Soal harus adil untuk semua peserta 10 Soal yang memerlukan estimasi, harus memuat kualifikasi yang jelas (contoh: yang paling tepat, yang paling benar, paling penting, dll) 11 Bila ada kasus atau gambar atau grafik, harus jelas dan bisa dimengerti 12 Gambaran kasus tidak terlalu panjang antara (30-50 kata) atau sesuai kesepakatan 13 Semua pernyataan, kasus, jawaban atau distraktor harus mengacu pada literatur baku yang digunakan B Jawaban/distraktor 1 Hindari kata negatif dalam soal yang diikuti pilihan jawaban negatif (double negative) 2 Hindari kalimat berulang dalam jawaban 3 Distraktor dalam MCQ harus meliputi kesalahan umum dari peserta dan hanya terdapat satu jawaban benar 4 Distraktor harus logis 5 Hindari item jawaban bukan salah satu diatas atau semua jawaban diatas benar 6 Distraktor harus memiliki korelasi yang benar terhadap pertanyaan atau kasusnya 7 Hindari informasi yang tidak perlu atau arahan dalam distraktor 8 Kalimat distraktor harus sejajar dalam segi panjang kalimat, grammar dan kompleksitasnya dengan kunci jawaban 9 Hindari overlapping dalam distraktor 10 Pilihan jawaban sebaiknya tidak terlalu panjang ( kata atau maksimum 20 kata, namun hanya beberapa soal saja dalam satu tes) 11 Jawaban bukan merupakan petunjuk atas jawaban lain Penilaian Baik Buruk Tdk ada Component 2 HPEQ Project 2010 Page 17

20 C Merangkai soal 1 Soal tidak boleh merupakan petunjuk jawaban atas soal lain 2 Formulasi soal harus seimbang dalam hal gender, etnik, kunci, dll 3 Soal harus mencakup topic yang bayak dan variatif sesuai kompetensi yang sangat penting/esensial bagi lulusan baru 4 Soal harus mengacu pada blue print atau assessment framework. 5 Jawaban harus secara merata terdistribusi 6 Sebelum di cetak, teliti kata demi kata dalam soal 7 Kata atau istilah harus konsisten dalam semua soal 8 Besarnya huruf harus terstandard (11-12 minimal) 9 Jarak antar soal sebaiknya 2 kali lebih besar dari spasi pernyataan atau pilihan jawaban soal 10 Bila terdapat kasus (vignette), antara kasus dan pertanyaan harus dipisahkan dalam paragrap baru Kesalahan umum dalam pembuatan soal yang perlu diwaspadai 1. Ketidak sesuaian antara pertanyaan dengan kompetensi 2. Ketidak sesuaian tingkat kesulitan soal dengan tingkat kognitif 3. Kemaknaan klinis yang tidak relevan dengan kompetensi 4. Bahasa dan kalimat tidak logis atau multi interprestasi 5. Menanyakan sesuau yang bersifat hafalan (recall) sederhana 6. Kasus (vignette) tidak menggambarkan suasana klinis yang sebenarnya 7. Substansi tidak logis (misalnya data pemeriksaan kliniks dan atau laboratorium) 8. Pilihan jawaban tidak homogen Component 2 HPEQ Project 2010 Page 18

21 B. Kedokteran Gigi Blue Print MCQ Kedokteran Gigi Kode Soal Depart 013 : 0001 BIOMED 013 : 0002 BIOMED 013 : 0003 BIOMED 013 : 0005 BIOMED 013 : 0014 BIOMED 013 : 0015 BIOMED 013 : 0016 BIOMED 013 : 0018 BIOMED 013 : 0019 BIOMED 013 : 0021 BIOMED 013 : 0022 BIOMED 013 : 0032 BIOMED 013 : 0037 BIOMED 013 : 0038 BIOMED 013 : 0048 BIOMED 013 : 0059 BIOMED Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 Tinjauan 7 10% 10% 25% 25% 20% 10% 50% 25% 25% 40% 60% 10% 10% 40% 10% 10% 20% 20% 15% 50% 15% 0% 20% 20% 20% 20% 20% 60% 20% 20% Component 2 HPEQ Project 2010 Page 19

22 Spesifikasi UKDGI 0ID (KODE DIISI OLEH PJ ITEM BANK) Distribusi persentase soal Tinjauan 1 1. Profesionalisme 2. Penguasaan ilmu pengetahuan kedokteran dan kedokteran gigi 3. Pemeriksaan fisik secara umum dan system stomatognatik 4. Pemulihan fungsi sistem stomatognatik 5. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat 6. Manajemen praktik kedoktean gigi 10% 10% 25% 25% 20% 10% Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6 1. Kognitif 2. Procedural knowledge 3. Konatif 1. Recall 2. Reasoning 1. Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi 2. Kelainan genetic dan kongenital 3. Penyakit infeksi dan imunologi 4. Penyakit neoplasma 5. Penyakit akibat trauma atau kecelakaan 6. Lainnya: (sebutkan) 1. kedokteran gigi dasar (Biologi Oral & Dental Material) 2. kedokteran gigi para klinik (patologi gigi mulut, patologi klinik) 3. kedokteran gigi klinik (ilmu periodonsia, ilmu Bedah Mulut, ilmu penyakit mulut, prostodonsia, othodonsia, konservasi gigi, pedodonsia, radiologi kedokteran gigi 4. kedokteran gigi masyarakat & kedokteran gigi pencegahan (epidemiologi oral, perilakukesehatan gigi, manajemen/ administrasi kesehatan gigi, ilmu kesehatan gigi pencegahan, ilmu kedokteran gigi keluarga) 5. ilmu kedokteran gigi interdisiplin (anestesi kedokteran gigi, gerodontologi, implan kedokteran gigi, kedokteran gigi estetik, kedokteran gigi forensik, kedokteran gigi khusus, kedokteran gigi militer, oklusi dan gangguan sendi rahang) 1. Promotif 2. Preventif 3. Kuratif/diagnosis 4. Rehabilitatif 50 % 25% 25% 40% 60% 10% 10% 40% 10% 10% 20% 15% 15% 50% 15%?? 20% 20% 20% 20% Component 2 HPEQ Project 2010 Page 20

23 Tinjauan 7 Vignette Pertanyaan Pilihan Jawaban Kunci Penulis soal Asal Institusi Referensi 5. Hukum dan etik 20% 1. Individu 60% 2. Keluarga 20% 3. Masyarakat 20% Component 2 HPEQ Project 2010 Page 21

24 DAFTAR TILIK SOAL/ ITEM Kedokteran Gigi Diisi dengan tanda ( ) Satu daftar tilik berlaku untuk satu item soal untuk reviewer ID SOAL : ISI SOAL Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi dokter gigi ( ) Sangat relevan ( ) Relevan ( ) Ragu ragu ( ) Kurang relevan ( ) Tidak relevan Bahasa yang digunakan Tingkat kesulitan soal ( ) Sulit dimengerti ( ) Sangat sulit ( ) Kurang dimengerti ( ) Sulit ( ) Mudah dimengerti ( ) Sedang ( ) Mudah ( ) Sangat mudah STRUKTUR SOAL Vignette Terdapat ( ) YA ( ) TIDAK Berfungsi ( ) YA ( ) TIDAK Badan soal terllu panjang sulit dan kompleks ( ) YA ( ) TIDAK Lead in memenuhi close the option rule s ( ) YA ( ) TIDAK Berupa pertanyaan/ pernyataan negatif ( ) YA ( ) TIDAK Option Kesalahan tata bahasa Penggunaan Istilah yang absolut ( ) YA ( ) TIDAK Jawaban benar yang panjang ( ) YA ( ) TIDAK Pengulangan kata dari badan soal ( ) YA ( ) TIDAK Konvergensi soal ( ) YA ( ) TIDAK Pilihan jawaban panjang, kompleks, duplikasi ( ) YA ( ) TIDAK Pilihan berupa angka tidak urut ( ) YA ( ) TIDAK Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis ( ) YA ( ) TIDAK Penggunaan BSSD pada pilihan jawaban ( ) YA ( ) TIDAK KESIMPULAN HASIL REVIEW ( ) Diterima tanpa perbaikan ( ) Diterima dengan perbaikan ( ) Perlu konfirmasi pembuat soal ( ) Tidak perlu konfirmasi pembuat soal ( ) Dikembalikan kepada pembuat soal ( ) Berpotensi diterima dengan perbaikan ( ) Memerlukan perbaikan secara menyeluruh SARAN PERBAIKAN : Tanggal : / / / tanda tangan reviewer Nama terang Component 2 HPEQ Project 2010 Page 22

25 C. Profesi Bidan Blue Print CBT Profesi Bidan TINJAUAN 1 TINJAUAN 2 TINJAUAN 3 TINJAUAN 4 TINJAUAN 5 TINJAUAN 6 SIKLUS KES PRO KOMPETENSI S B AKHIR DOMAIN S B AKHIR PEREMPUAN B S AKHIR kewenangan B S AKHIR Manajemen Asuhan % S AKHIR B S AKH KOMUNIKASI EFEKTIF KOGNITIF BAYI BARU LAHIR fisiologis Pengkajian Inidvidu ETIKA LEGAL DAN KESELAMATAN PASIEN AFEKTIF KNOWLEDGE (KONATIF) BAYI DAN BALITA deteksi dini Diagnosis Keluarga MANAJEMEN, KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN PROSEDURAL % REMAJA kegawatdaruratan Planning Masayarakt PROMOSI KESEHATAN PRA NIKAH komplikasi Intervensi PENGEMBANGAN DIRI DAN PROFESIONALISME HAMIL Evaluasi APLIKASI PRAKTIK KEBIDANAN BERSALIN Dokumentasi NIFAS ASPEK LEGAL MASA ANTARA PERIMENOPAUSE Blue print ini dinarasikan lagi untuk pelaksanaan uji kompetensi Bidan Disseminasi ke semua institusi naskah ini TINJAUAN YANG DISEPAKATI, BATAM 17 JULI 2010 Component 2 HPEQ Project 2010 Page 23

26 Contoh Pembuatan Soal CBT Profesi Bidan CONTOH SOAL ID : Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Vignette (Tidak perlu diisi penulis soal) - Pengetahuan kebidanan/ knowledge of midwifery - Pra Konsepsi Kb dan Ginekologi / pra conception, family planning and gynecology - Asuhan dan Konseling Selama Kehamilan/ Antenatal care and counseling - Asuhan Persalinan Dan Kelahiran/ intranatal care - Asuhan Pada Ibu Nifas Dan Menyusui/ postnatal care and lactation - Asuhan Pada Bayi Baru Lahir/ newborn care - Asuhan Pada Bayi Dan Balita/ health infant and toddler care - Kebidanan Komunitas/ community midwifery Asuhan Pada Ibu Wanita Dengan Gangguan Reproduksi/ reproductive health care for women - Etika Legal & Keselamatan Pasien - Komunikasi Efektif - Promosi Kesehatan - Asuhan Kebidanan - Manajerial & Leadership - Pengembangan Diri & Profesionalisme - Recall - Reasoning Seorang wanita berusia 25 tahun GI PO AO, aterm, telah melahirkan bayi secara spontan. Setelah placenta lahir, bidan melakukan masase uterus dan tidak teraba adanya kontraksi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ibu mengalami perdarahan, placentaa lahir lengkap, kandung kemih kosong dan terjadi robekan perineum derajat 1. Pertanyaan Menurut saudara apa diagnose ibu tersebut? Pilihan Jawaban a. Robekan perineum b. Robekan serviks c. Sisa placenta d. Atonia uteri e. Inversio uteri Kunci D Penulis soal Dewi Purwaningsih Asal institusi Jurusan kebidanan Bandung Referensi Component 2 HPEQ Project 2010 Page 24

27 D. Profesi Perawat Blue Print CBT Perawat TINJAUAN YANG DISEPAKATI, JW MARRIOT, 7 JULI KOMPETENSI % DOMAIN % SISTEM % TINJAUAN 5(Kebutuhan) UPAYA % Tinjauan 9 (Nursing proses) TINJAUAN 10(Keilmuan) Praktik professional, etis, 15-25% legal dan peka budaya KOGNITIF 60-70% Sist. Kardiovaskular % PROMOTIF 15-25% Asuhan dan manajemen 65-75% asuhan keperawat Sist. Respirasi % Oksigen (10-20) PREVENTIF 30-40% Pengkajian (20-30%) Maternitas (5-15%) 10 Pengembangan 5-15% professional AFEKTIF KNOWLEDGE 20-30% Sist. Imun Hematologi % KURATIF % Sist. Neuro behav % Cairan dan elektrolit (10-20) penentuan diagnosa (20-30%) Anak (5-15%) 10 PROSEDURAL 10-20% Sist. Sensori Persepsi 5 3-7% REHABILITATIF 15-25% KNOWLEDGE Sist. Endokrin % Nutrisi (10-20%) perencanaan (20-30%) KMB (25-35%) 30 Sist. Pencernaan % Sist. Muskulo skleletal % Eliminasi (8-12%) Implementasi (10-20%) Jiwa (5-15%) 10 Sist. Integumen % Sist. Perkemihan % Aktivitas dan istirahat (4-7%) Evaluasi (8-12%) Keluarga (5-15%) 10 Sist. Reproduksi % Rekreasi (4-7%) Lainnya.(1-5%) Gerontik (4-8%) 6 Aman dan Nyaman (4-7% Manajemen (5-15%) 10 Blue print hanya untuk perawat generalis level S1 + Stress dan adaptasi (4-7%) Gadar (6-10%) 8 Seksual (4-7%) Komunitas (4-8%) 6 Other (4-7%) Value dan belief (4-7%) Psikososial (4-7%) MIX Component 2 HPEQ Project 2010 Page 25

28 Format Pembuatan Soal dan Contoh Soal yang Baik 1. Template soal 2. Contoh soal yg telah direview 3. Panduan pembuatan soal dan review 4. Blue print hasil kesepakatan stakeholder keperawatan Template Soal Perawat (berwarna hijau pada item yang sesuai pada kolom jabaran) ID soal Tinjauan Tinjauan 1 Tinjauan 2 (diisi kode identitas soal oleh panitia) Jabaran Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief / Psikososial Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-lain Tinjauan 7 : Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik / Manajemen Kasus (vignete) Pertanyaan soal Pilihan jawaban a. b. c. d. e. Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat: Institusi/bagian: Component 2 HPEQ Project 2010 Page 26

29 CONTOH SOAL DALAM TEMPLATE Template soal (berwarna hijau pada item yang sesuai pada kolom jabaran) ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia) Tinjauan Jabaran Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge) Pengetahuan afektif (konatif) Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief / Psikosisial Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Tinjauan 7 Evaluasi / Lain-lain Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik / Manajemen Kasus (vignete) Seorang pria berusia 34 tahun dilakukan pemasangan kateter urine (foley chateter) untuk persiapan operasi pemasangan plate dan screw tibia dextra, data status urinarius tidak ada kelainan. Setelah pelumasan kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urin terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok/ penampung yang telah disiapkan. Pertanyaan soal Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya? Pilihan jawaban a. Menekan pubis pasien dengan lembut b. Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9 % c. Menyambungkan kateter ke kantung urin d. Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas e. Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangannya Kunci Jawaban: Referensi: Nama pembuat Institusi/bagian E Delaune, S.C & Ladner, P.K, 2002 Fundamentals of Nursing: Standar & Practice, USA : Thomson Learning, Inc Aam (dengan sedikit editan) PPNI Component 2 HPEQ Project 2010 Page 27

TECHNICAL ITEM FLAWS (KESALAHAN STRUKTUR SOAL)

TECHNICAL ITEM FLAWS (KESALAHAN STRUKTUR SOAL) TECHNICAL ITEM FLAWS (KESALAHAN STRUKTUR SOAL) WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT & REVIEW KEBIDANAN HPEQ KOMPONEN 2 JW MARIOT MEDAN TEST WISENESS Keadaan dmnpeserta ujian dapat menjawab suatu soal bukan

Lebih terperinci

Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia. 1. Jenis Soal

Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia. 1. Jenis Soal Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia 1. Jenis Soal Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban soal. Soal terdiri dari stem

Lebih terperinci

Item Development and Review

Item Development and Review Item Development and Review LATAR BELAKANG Era perdagangan bebas barang & jasa Dampak ganda: kesempatan kerja yang luas dan persaingan yang semakin ketat TANTANGAN MENINGKATKAN DAYA SAING & KEUNGGULAN

Lebih terperinci

Tahap Telaah soal (Review)

Tahap Telaah soal (Review) Bagaimanakah step mereview soal? Tahap Telaah soal (Review) Apakah isi soal Essensial dlm pekerjaan Apakah struktur soal terstandar baik Bila keduanya Baik: DITERIMA 1 Struktur Soal Vignette/kasus/pernyataan

Lebih terperinci

Pengertian penilaian secara luas

Pengertian penilaian secara luas IBI DAN AIPKIND Pengertian penilaian secara luas Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta kebijakan dalam pendidikan. 1 Metode? Metode

Lebih terperinci

Item Development and Review

Item Development and Review Item Development and Review Oleh : I MADE KARIASA,SKp.,MM.,MKep.,SpKMB.,PG.Cert Objektif Memahami prinsip: 1. Dasar dasar ujian regional/nasional 2. Dasar prinsip assesment 3. Standar kualitas soal MCQ

Lebih terperinci

Kerangka Hasil Ujian

Kerangka Hasil Ujian Standard Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) sebagai Dasar Uji Kompetensi Dokter Indonesia Setiawan KB UKDI Kerangka Hasil Ujian Item Peserta Hasil Ujian 1 Kerangka Hasil Ujian Item Peserta Hasil Ujian

Lebih terperinci

Item Development. Pengertian penilaian secara luas

Item Development. Pengertian penilaian secara luas Item Development Beta Ahlam Gizela Fakultas Kedokteran UGM Pengertian penilaian secara luas Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop Divisi Ujian Tulis Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Bandung, 15 Maret 2008 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writer

Lebih terperinci

Item Review Workshop Kebidan I HPEQ JAKARTA, 2011

Item Review Workshop Kebidan I HPEQ JAKARTA, 2011 Item Review Workshop Kebidan I HPEQ JAKARTA, 2011 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writing Standard 3. Item Reviewer Standard 4. ICT support 1. Review Process 2.

Lebih terperinci

Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Dokter. Penulisan Soal MCQ untuk Uji Kompetensi

Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Dokter. Penulisan Soal MCQ untuk Uji Kompetensi 1 Penulisan Soal MCQ untuk Uji Kompetensi IRWIN ARAS Departemen Pendidikan Kedokteran FK UNHAS Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Dokter Competency-based assessment is the assessment of the

Lebih terperinci

Sistematika Presentasi

Sistematika Presentasi PRAKTIK BAIK UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA Dwi Agustian KB UKDI Makassar, 13 14 Maret 2010 Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Komponen 2 HPEQ Project Sistematika Presentasi Pengembangan Perangkat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : REPRODUKSI Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN NILAI UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA PADA DOKTER LULUSAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN NILAI UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA PADA DOKTER LULUSAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 664 HUBUNGAN ANTARA INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN NILAI UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA PADA DOKTER LULUSAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA Oleh : Arif Wicaksono 1, Abstrak

Lebih terperinci

Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural

Lebih terperinci

I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert

I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert Persiapan uji kompetensi Manejemen soal Manejemen ujian Analisis soal Standard setting untuk menentukan kelulusan Workflow of Item Bank Administration Item

Lebih terperinci

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT KEDOKTERAN GIGI GEL. 2

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT KEDOKTERAN GIGI GEL. 2 LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT KEDOKTERAN GIGI GEL. 2 Hotel Santika Bogor, 13 14 Juli 2010 Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional WORKSHOP KOMPONEN

Lebih terperinci

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN 7 LAMPIRAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA UNTUK PENDIDIKAN KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Questions) Teknik dan Trik Yulherina

Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Questions) Teknik dan Trik Yulherina Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Questions) Teknik dan Trik Yulherina Soal Pilihan Ganda Struktur Vignette Lead in Penjelasan/ keterangan/ skenario masalah/ kasus Kalimat tanya/ pertanyaan

Lebih terperinci

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia Daftar Pokok Bahasan Lampiran 4 SKDI Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia 2012 Pendahuluan Lampiran 4 Daftar Pokok Bahasan Standar Kompetensi Dokter

Lebih terperinci

OLEH : LISA TRINA ARLYM. SST., M.Keb

OLEH : LISA TRINA ARLYM. SST., M.Keb OLEH : LISA TRINA ARLYM. SST., M.Keb Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta kebijakan dalam pendidikan. Isi yang diujikan tidak

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI K N U K P KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI Uji Kompetensi Bagian dari credentialing Penapisan seseorang disebut profesional oleh komunitas profesi berdasarkan standar profesi Credentialing professional

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif

Lebih terperinci

LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal

LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1 ID soal TINJAUAN 1 TINJAUAN 2 TINJAUAN 3 TINJAUAN 4 TINJAUAN 5 TINJAUAN 6 Area kompetensi bidan: Etik legal dan keselamatan pasien Komunikasi efektif Pengembangan

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris Standar Kompetensi Lulusan Sekretaris Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan. KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK) TENAGA KEPERAWATAN NOMOR:.../RSNH/SK-DIR/XII/2013 DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH Menimbang : 1. Bahwa setiap tenaga keperawatan

Lebih terperinci

Nama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS)

Nama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS) III. FORMULIR ASESMEN MANDIRI Nama : Program Studi: Diploma III Keperawatan_ Peserta diharapkan mengisi setiap pertanyaan pada dibawah ini sebagai bentuk asesmen mandiri. Peserta harusmemberi tanda X pada

Lebih terperinci

Metodologi Asuhan Keperawatan

Metodologi Asuhan Keperawatan Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop Divisi Ujian Tulis Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Bandung, 20 Desember 2010 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga nantikan selama 9

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA Lulusan dokter gigi yang diharapkan sesuai dengan standar pendidikan dan kompetensi sebagai berikut: DOMAIN I : PROFESIONALISME Melakukan praktik di bidang kedokteran

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992 Rumah Sakit merupakan salah satu tempat dari sarana kesehatan menyelenggarakan kesehatan, bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia akibat adanya pembuahan antara sel kelamin laki laki dan sel kelamin perempuan, dimulai dari adanya

Lebih terperinci

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang mencakup : A. Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya adalah kemampuan

Lebih terperinci

Panduan Identifikasi Pasien

Panduan Identifikasi Pasien Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop Divisi Ujian Tulis Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Bandung, 28-29 Maret 2012 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : D III Kebidanan Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Kode Mata Kuliah : KEB. 301 Semester : II (dua) SKS : 4 SKS (T : 1 SKS, P : 3 SKS) Dosen

Lebih terperinci

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 894 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2008 Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula peningkatan

Lebih terperinci

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak mira asmirajanti introduction Perawat merawat manusia sebagai mahluk yang unik dan utuh, menerapkan pendekatan komprehensif dan merencanakan perawatan bersifat individual

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN Standar PAB.1. Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Item Development and Review

Item Development and Review Item Development and Review Workshop WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT & REVIEW KEBIDANAN HPEQ KOMPONEN 2 JW MARIOT MEDAN Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writing

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus

Lebih terperinci

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DESKRIPTOR KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN ( Review 270510) - Draft LEVEL DESKRIPTOR HASIL PEMBELAJARAN (Learning Outcomes) 6 (S1) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB) PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB) STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN >/= 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar PAB.1. Tersedia pelayanan

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Problem Oriented Medical Record merupakan suatu sistem yang memberikan cara dokumentasi menurut sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan

Lebih terperinci

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN Lampiran 6 No. No. RM IDENTITAS PASIEN Nama TTL JK Pekerjaan SP Agama Ayah Ibu Alamat anamnesis diagnosis Tindakan/ Pengobatan Dokter/

Lebih terperinci

Materi Konsep Kebidanan

Materi Konsep Kebidanan Materi Konsep Kebidanan A. MANAJEMEN KEBIDANAN 1. KONSEP DAN PRINSIP MANAJEMEN SECARA UMUM Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1400, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Jaminan Kesehatan Nasional. Pelayanan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN

Lebih terperinci

Preeklampsia dan Eklampsia

Preeklampsia dan Eklampsia Preeklampsia dan Eklampsia P2KS PROPINSI SUMATERA UTARA 1 Tujuan Membahas praktek terbaik untuk mendiagnosis dan menatalaksana hipertensi, pre-eklampsia dan eklampsia Menjelaskan strategi untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN WORKSHOP Item Analysis & Standard Setting Kedokteran Gigi Gelombang 3 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

LAPORAN WORKSHOP Item Analysis & Standard Setting Kedokteran Gigi Gelombang 3 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ LAPORAN WORKSHOP Item Analysis & Standard Setting Kedokteran Gigi Gelombang 3 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ Hotel Sanur Paradise Bali 22 23 November Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian

Lebih terperinci

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi Bab 1: Mengenal Hipertensi Daftar Isi Pengantar... vii Bab 1. Mengenal Hipertensi... 1 Bab 2. Faktor Risiko... 11 Bab 3. Diagnosis... 17 Bab 4. Komplikasi Hipertensi... 27 Kiat Menghindari Stroke... 33

Lebih terperinci

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

Mata Kuliah Askeb III (Nifas) No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok/Sub Pokok Bahasan Waktu Sumber T P K Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat : Menjelaskan konsep dasar masa nifas. Pengertian masa nifas. tujuan masa nifas. peran dan

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan

Lebih terperinci

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK AIPNI HPEQ-DIKTI Makasar 13-14 Maret 2010 8/20/2012 INDONESIA 1 INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK PRAKTIK PROFESSIONAL, ETIS, LEGAL, PEKA BUDAYA KERANGKA KERJA KOMPETENSI PERAWAT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita pada dasarnya harus menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Kebidanan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dibidang pendidikan kesehatan, diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan dapat membantu

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus: Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II Catatan Fasilitator Rangkuman Kasus: Agus, bayi laki-laki berusia 16 bulan dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester Standar Kompetensi : Pendidikan Dokter : KBK403 : UROGENITAL : 4 SKS : IV : Mengidentifikasi dan menyusun

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

Outline of presentation

Outline of presentation HEALTH PROFESSION EDUCATION QUALITY PROJECT (HPEQ PROJECT) COMPONENT 2 JOGYAKARTA, 11 OKTOBER 2010 Outline of presentation Overview of Component 2 Report for first semester 1 Overview of Component 2 Introducing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KASUS Hambatan komunikasi verbal adalah penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol

Lebih terperinci

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER Tujuan Terapi Ketergantungan Narkotika Abstinensia: Tujuan terapi ini tergolong sangat ideal. Sebagian besar pasien ketergantungan narkotika tidak mampu atau kurang termotivasi

Lebih terperinci

SILABUS KEPERAWATAN. 1. Siswa diberi penjelasan tentang istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh. manusia

SILABUS KEPERAWATAN. 1. Siswa diberi penjelasan tentang istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh. manusia SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR ANATOMI KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi tubuh secara umum KODE

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN (Permenkes No. 43/ 2016)

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN (Permenkes No. 43/ 2016) PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN (Permenkes No. 43/ 2016) Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI 1 DASAR HUKUM STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman : SOP PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Terbit berlaku Halaman : UPT Puskesmas Sangatta Selatan Dr.Suriani NIP. 196212261999032001 1. Pengertian Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung

Lebih terperinci