SILABUS KEPERAWATAN. 1. Siswa diberi penjelasan tentang istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh. manusia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SILABUS KEPERAWATAN. 1. Siswa diberi penjelasan tentang istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh. manusia"

Transkripsi

1 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR ANATOMI KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi tubuh secara umum KODE KOMPETENSI :076 : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan anatomi, fisiologi, patologi sebagai sistem tubuh secara umum Menjelaskan istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh manusia secara umum Menjelaskan Cairan tubuh Menjelaskan struktur tubuh manusia Menjelaskan jaringan dasar tubuh manusia Menyebutkan anatomi permukaan tubuh manusia Pengantar anatomi fisiologi 1. Siswa diberi penjelasan tentang istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh manusia 2. Siswa bisa memahami dengan benar tentang istilah umum anatomi dan fisiologi tubuh manusia 3. Siswa bisa menjawab bagian-bagian anatomi permukaan tubuh manusia PI 4 2 Buku Panduan Keperawatan. Kerangka Manusia. Patung Organ Tubuh Manusia Menyebutkan anantomi tulang dan pembagiannya Menjelaskan fisiologi sistem tulang Menyebutkan struktur otot kerangka Mejelaskan fisiologi otot kerangka Sistem kerangka dan otot kerangka 1. Siswa diberi penjelasan tentang anantomi tulang dan pembagiannya 2. Siswa mengamati anantomi dan fisiologi tulang 3. Siswa bisa menjawab dan menjelaskan struktur dan fisiologi otot kerangka 4 2 1

2 Menyebutkan anatomi jantung Menjelaskan fisiologi jantung Menjelaskan sirkulasi darah Menjelaskan fisiologi vaskuler Menjelaskan darah dan golongan darah Sistem peredaran darah 1. Siswa diberi penjelasan tentang anatomi dan fisiologi jantung 2. Siswa diberi penjelasan tentang sirkulasi darah, vaskuler, darah dan golongan darah 3. Siswa bisa menjawab dan menjelaskan anatomi jantung dan fisiologinya 6 2 Menyebutkan organ pernafasan Menjelaskan proses terjadinya pernafasan Menjelaskan fisiologi pernafasan Menyebutkan susunan saluran pencernaan Menyebutkan dan Menjelaskan struktur pencernaan Menjelaskan fisiologi sistem pencernaan Menjelaskan proses pencernaan makanan Menjelaskan metabolisme dan klasifikasi bahan makanan Sistem pernafasan Sistem pencernaan 1. Siswa diberi penjelasan tentang organ pernafasan, proses terjadinya pernafasan dan fisiologi pernafasan 2. Siswa bisa menyebutkan organ pernafasan dengan benar 3. Siswa bisa menjawab dan memjelaskan proses dan fisiologi penafasan 1. Siswa diberi penjelasan tentang susunanan saluran pencernaan, struktur, fisiologi, proses pencernaan makanan 2. Siswa bisa mnyebutkan susunan dan struktur saluran pencernaan 3. Siswa menjawab dan menjelaskan fisiologi dan proses pencernaan makanan 4. Siswa bisa menjawab metabolisme dan klasifikasi bahan makanan 2

3 Menyebutkan macammacam hormon Menjelaskan fungsi masing-masing hormon Sistem endokrin 1. Siswa diberi penjelasan tentang macam-macam hormon dan fungsinya 2. Siswa bisa menyebutkan dengan benar macammacam hormon 3. Siswa bisa menjawab dan menjelaskan fungsi dari masing-masing hormon Menyebutkan organ perkemihan dan fungsinya Menjelaskan fisiologi perkemihan Sistem perkemihan 1. Siswa diberi penjelasan organ, fungsi dan fisiologi perkemihan 2. Siswa mampu menyebutkan dengan tepat organ perkemihan 3. Siswa mampu menjelaskan fungsi dan fisiologi perkemihan Menyebutkan organ reproduksi wanita Menjelaskan fisisologi reproduksi wanita Menyebutkan organ reproduksi pria Menjelaskan fisiologi reproduksi pria Sistem reproduksi 1. Siswa diberi penjelasan organ, fisiologi reproduksi wanita dan pria 2. Siswa mengamati organ reproduksi wanita dan pria 3. Siswa bisa menjawab dan menjelaskan fisiologi reproduksi wanita dan pria Menyebutkan anatomi otak dan fungsinya Menjelaskan sistem saraf Menyebutkan pembagian susunan saraf Menjelaskan fisiologi Sistem Persyarafan 1. Siswa diberi penjelasan tentang anatomi, fungsi otak, sistem saraf, pembagian sistem saraf dan fisologi sistem saraf 2. Siswa bisa menyebutkan kembali anantomi otak dan pembagian susunan saraf 3. Siswa bisa menjawab dan menjelaskan fungsi otak, sistem saraf dan fisiologi sistem saraf 3

4 2. Menjelaskan konsep dasar homeostasis, dan patogenesis Menjelaskan homeostatis Menyebutkan pengertian patologi dan pembagiannya Menjelaskan biologi sel dan injuri sel Menjelaskan proses peradangan (inflamasi) Menjelaskan neoplasma Menjelaskan patologi khusus Homeostasis dan patogenesis 1. Siswa diberi penjelasan tentang homeostatis, patologi dan pembagiannya, biologi sel dan injuri sel, proese peradangan, neoplasma dan patologi khusus 2. Siswa bisa menjawab tentang homeostatis, patologi dan pembagiannya, biologi sel dan injuri sel, proese peradangan, neoplasma dan patologi khusus 4

5 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : MEMAHAMI SEHAT- SAKIT KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami kontinu sehat-sakit : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan keseimbangan tubuh manusia normal 2. Menjelaskan definisi sehat-sakit 3. Menjelaskan model-model sehat dan sakit 4. Menjelaskan nilainilai yang mempengaruhi kesehatan 5. Menjelaskan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 6. Menjelaskan faktor-faktor resiko dalam kehidupan manusia 7. Menjelaskan dampak sakit pada klien/pasien dan keluarga Menjelaskan definisi tentang arti sehat sakit Menjelasakn faktorfaktor yang mempengaruhi sakit Menjelaskan beberapa tahapan sakit Menjelaskan peningkatan kesehatan dan pencegahan Menjelaskan dampak sakit pada klien/ pasien dan keluarga Arti Sehat Sakit 1. Siswa dijelaskan tentang definisi sehat sakit, faktorfaktor yang mempengaruhi sakit, peningkatan kesehatan dan pencegahan dan dampak sakit pada klien/ pasien dan keluarga 2. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan dan meresume 5

6 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami kebutuhan dasar manusia : SILABUS KEPERAWATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan kebutuhan fisiologis manusia 2. Menjelaskan kebutuhan keselamatan dan rasa aman 3. Menjelaskan kebutuhan cinta dan rasa memiliki 4. Menjelaskan kebutuhan penghargaan dan harga diri 5. Menjelaskan kebutuhan aktualisasi diri 6

7 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital : SILABUS KEPERAWATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan pedoman untuk mengukur tanda vital Menjelaskan pengertian tandatanda vital Menyebutkan yg termasuk tanda-tanda vital Mendemonstrasikan prosedur tanda-tanda viatl Pemeriksaan tanda-tanda vital 1. Siswa diberi penjelasan tentang pengertian, beberapa hal yang termasuk tanda-tanda vital dan prosedur tanda-tanda vital 2. Siswa menelaah dan memdemonstrasikan prosedur tanda-tanda vital PI 2. Menjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh Menjelaskan pengertian suhu tubuh Menyebutkan dan mengidentifikasi tiga jenis termometer klinik dan bagaimana cara penggunaannya Membaca termometer Mengidentifikasi tentang nilai normal Mendemontrasikan prosedur penggunaan setiap jenis termometer 1. Siswa diberi penjelasan tentang pengertian suhu tubuh, menyebutkan dan mengidentifikasi tiga jenis termometer klinik dan penggunaannya, membaca termometer, mengidentifikasi nilai normal 2. Siswa menelaah dari hasil penjelasan dan mendemonstrasikan di depan kelas 7

8 3. Melaksanakan pengukuran nafas Mengidentifikasi rentang normal nilai pernafasan Mendemonstrasikan penggunaan stetoskop Mendemonstrasikan prosedur pengukuran pernafasan 1. Siswa diberi penjelasan tentang rentang normal penafasan, penggunaan stetoskop dan prosedur pengukuran pernafasan 2. Siswa menelaah dari materi yang telah dijelaskan dan mendemonstrasikan di deapn kelas 4. Melaksanakan pengukuran nadi Mendefinisikan nadi Menjelaskan pentingnya memonitor denyut nadi Mengidentifikasi rentang normal nadi Mengukur nadi dilokasi yang berbeda Menyebutkan karakteristik nadi Mendemonstrasikan prosedur pengukuran nadi 1. Siswa diberi penjelasan tentang pengertian suhu tubuh, pentingnya memonitor denyut nadi, rentang normal nadi, memahami lokasi nadi yang berbeda, karakteristik nadi dan prosedur pengukuran nadi 2. Siswa menelaah ddari hasil metri yang telah dijelaskan dan mendemonstrasikan di depan kelas 3. Siswa mampu menjawab dari pertanyaan yang telah diberikan baik secara tertulis maupun lisan 8

9 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : DOKUMENTASI KEPERAWATAN KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan : SILABUS KEPERAWATAN KOMPETENSI DASAR 1. Menjelaskan komunikasi multidisiplin dalam tim INDIKATOR Menjelaskan sejarah dokumentasi keperawatan Menjelaskan definisi dokumentasi keperawatan Menjelaskan teori-toeri yang mendasari proses keperawatan Menjelaskan standar praktik keperawatan profesional Menjelaskan prinsip-prinsip etik keperawatan MATERI PEMAN Dokumentasi Tindakan Keperawatan KEGIATAN PEMAN Siswa dijelaskan tentang sejarah dokumentasi keperawatan, definisi, teoriteori yang mendasari proses keperawatan, standat praktik kepe dan prinsip-prinsip etik keperawatan Siswa mendiskusikan dari hasil materi yang telah dijalaskan dan meresume PENILAIAN PI 2. Membuat dokumentasi sesuai dengan pedoman Menjelaskan pengertian tentang pengkajian Menjelaskan tentang data dasar dan data fokus Menjelaskan tahapan dalam pengkajian (pengumpulan data, sumber data, metode data) Menjelaskan masalah dalam pengumpulan data Menjelaskan pengertian diagnosa keperawatan Menjelaskan perbedaan Siswa dijelaskan tentang pengertian pengkajian, data dasar dan fokus, tahapan dalam pengkajian, masalah dalam pengumpulan data Siswa menelaah dari materi yang telah dijelaskan dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan Siswa diberi penjelasan pengertian diagnosa keperawatan, perbedaan diagnosa medis dan keperawatan, tujuan, 9

10 diagnosa medis dan diagnosa keperawatan Menjelaskan tujuan diagnosa keperawatan Menjyebutkan dan mejelaskan langkah-langkah menentukan diagnosa keperawatan (klasifikasi data, identifikasi data, validasi data dan merumuskan diagnosa keperawatan) Menjelaskan diagnosa keperawatan menurut Carpenito Menjelaskan pengertian tentang perencanaan keperawatan Menjelaskan tujuan perencanaan Menjelaskan langkahlangkah perencaan keperawatan (Menentukan prioritas, kriteria hasil, rencana tindakan dan dokumentasi) Menjelaskan pengertian tentang pelaksanaan Menjelaskan tahap tindakan keperawatan (persiapan, intervensi dan dokumentasi) Menjelaskan pengertian tentang evaluasi Menjelaskan tujuan evaluasi Menjelaskan proses evaluasi (mengukur pencapaian tujuan klien, membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan) langkah-langkah menentukan diagnosa keperawatan Siswa mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan baik tertulis maupun lisan Siswa mampu mengaplikasikan dari hasil materi yang telah diberikan Siswa mampu memahami dari materi (pengertian perencanaan keperawatan, tujuan, langkah-langkah) yang telah dijelaskan Siswa mendiskusikan dari hasil yang telah dijelaskan dan meresume Siswa diberikan penjelasn tentang pengertian tentang pelaksanaan, tahap tindakan keperawatan, pengertaian tentang evaluasi, tujuan proses evaluasi Siswa mampu menjwab pertanyaan yang telah diberikan dan mendiskusikan materi yang telah disampaikan Siswa mampu menaplikasikan dalam prose asuhan keperawatan 10

11 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : K3LH KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Pengertian Hiperkes dijelas-kan dengan benar Tujuan dan kegiatan hiperkes Hakikat hiperkes Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja : Pengertian Tujuan dan kegiatan hiperkes Hakikat hiperkes Diskusi dan informasi tentang pengertian Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja Menjelaskan tujuan dan kegiatan hiperkes Diskusi tentang hasil kegiatan PI 2. Melaksanakan prosedur K3 Tingkat pencegahan gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja Penyakit akibat kerja Upaya pencegahan penyakit akibat Tingkat pencegahan gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja Penyakit akibat kerja Upaya pencegahan penyakit akibat kerja Diskusi dan informasi tentang tingkat pencegahan gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja Menjelaskan tentang Penyakit Akibat Kerja Menjelaskan Upaya pencegahan penyakit akibat kerja Diskusi 11

12 3. Menerapkan konsep lingkungan hidup Berbagai istilah dan pengertiannya Air bersih Food sanitation Milk sanitation Waste disposal Air polutioan Perumahan Berbagai istilah dan pengertian kesehatan lingkungan Ruang lingkup kesehatan lingkungan : - Air bersih - Food sanitation - Milk sanitation - Waste disposal - Air polutioan - Perumahan Diskusi dan informasi tentang Kesehatan lingkungan : Menjelaskan tentang : - Air bersih - Food sanitation - Milk sanitation - Waste disposal - Air polutioan - Perumahan 4. Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pengertian P3K Tindakan yang harus dilakukan Gangguan umum Pernafasan buatan Luka Patah tulang Pembalut Keracunan Gigitan ular Kecelakaan karena listrik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan : - Pengertian P3K - Tindakan yang harus dilakukan - Gangguan umum - Pernafasan buatan - Luka - Patah tulang - Pembalut - Keracunan - Gigitan ular - Kecelakaan karena listrik Diskusi dan informasi tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan : - Pengertian P3K - Tindakan yang harus dilakukan - Gangguan umum - Pernafasan buatan - Luka - Patah tulang - Pembalut - Keracunan - Gigitan ular - Kecelakaan karena listrik 12

13 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : KEMAMPUAN INTERPERSONAL DAN MASSA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami kemampuan interpersonal dan massa : SILABUS KEPERAWATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan berbagai tingkatan komunikasi 2. Menjelaskan proses komunikasi 3. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi 4. Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi komunikasi 5. Mendiskusikan komunikasi terapeutik 6. Menjelaskan bantuan dalam berkomunikasi PI 13

14 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : MELAKSANAKAN PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Melaksanakan pemberian obat kepada klien/pasien : SILABUS KEPERAWATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan caracara pemberian obat kepada pasien Menjelaskan falsafah obat Menjelaskan secara umum mengenai resep Menjelaskan pengertian obat Menjelaskan kegunaan obat Menjelaskan obat menurut undangundang peraturan pemerintah Menjelaskan cara pemberian obat Farmakologi Keperawatan Siswa memahami resep secara umum Siswa menunjukkan kemampuannya dalam memahami obat Siswa menjawab pertanyaan materi yang telah disampaikan Siswa memahami obat undang-undang peraturan pemerintah PI Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter Memberikan obat dengan benar sesuai resep dokter Farmakologi Keperawatan Siswa bisa menunjukkan kemampuan dengan cara demonstrasi

15 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : MEMAHAMI PEMBERIAN OBAT KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami pemberian obat : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan nomenklatur dan bentuk obat oral 2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kerja obat Menjelaskan nomenklatur dan bentuk obat diantaranya : pulvis, pulveres, tablet, pil, kapsul, kaplet, larutan,suspensi, emulsi, galenik, ekstrak, infusa, salep, suppositoria, obat tetes dan injeksi Standart obat Penggunaan obat nonterapeutik - Menjelaskan faktor yang mempengaruhi cara kerja obat - Menjelaskan cara obat bekerja dalam tubuh - Menjelaskan efek obat Farmakologi Keperawatan Farmakologi Keperawatan Siswa diberi penjelasan tentang nomenklatur dan bentuk obat diantaranya : pulvis, pulveres, tablet, pil, kapsul, kaplet, larutan,suspensi, emulsi, galenik, ekstrak, infusa, salep, suppositoria, obat tetes dan injeksi, standart obat, penggunaan obat nonterapeutik Siswa memahami akan perbedaan dari setiap bentuk dan nomenklatur obat Siswa mendiskusikan dengan guru setelah materi diberikan Siswa mendengarkan dan menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan Siswa mengajukan pertanyaan secara lisan

16 3. Menjelaskan kemampuan memberikan obat oral - Menjelaskan cara dan waktu penggunaan obat yang tepat - Menjelaskan cara penyimpanan - Memahmi tanggal kedaluwarsa obat Farmakologi Keperawatan Siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru Siswa lebih teliti dalam pemberian obat oral 4 16

17 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : PEMBERIAN NUTRISI KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Melakukan pemberian nutrisi : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan nutrisi seimbang Menjelaskan pengertian gizi, nutrisi, proses makanan, nutrisi berdasarkan tahap perkembangan Menjelaskan faktor yang mempengaruhi nutrisi seseorang Menjelaskan dasar gizi seimbang Menjelaskan masalah nutrisi diantaranya : kekurangan gizi, kelebihan gizi, obesitas, malnutrisis, diabetes mellitus, hipertensi, kanker dan anoreksia nervosa Menjelaskan macammacam diet dianataranya : diet wanita hamil, diet ibu sedang menyusui Nutrisi Siswa diberi penjelasan tentang pengertian gizi, proses makanan, nutrisi berdasarkan tahap perkembangan Siswa Menjawab pertanyaan yang telah disampaikan berdasarkan materi Siswa mendiskusikan materi dengan guru setelah materi disampaikan Siswa diberi penjelasan materi tentang masalahmasalah nutrisi Siswa membedakan anatara masalah nutrisi dari satu dengan yang lainnya Siswa bisa menelaah dari materi yang telah disampaikan Siswa memberikan pertanyaan secara lisan 17

18 2. Menunjukan kemampuan memberikan makan peroral pada pasien/klien Memahami prosedur nutrisi Siswperoral Mengaplikasikan dengan cara dialog dan demonstrasi didepan kelas Siswa dapat memahami dan mengerti prosedur pemberian nutrisi peroral Siswa secara kelompok berdialog dengan mendemonstrasikan memberikan makan peroral pada pasien/klien Siswa menganalisa hasil dialog yang ditampilkan 18

19 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : MOBILISASI PASIF TERHADAP PASIEN KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/pasien : SILABUS KEPERAWATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan tentang mobilisasi dan pengaturan gerak 2. Menjelaskan gangguan mobilisasi 3. Menjelaskan latihan mobilisasi 4. Menunjukan kemampuan melakukan mobilisasi pasif dan aktif 5. Menjelaskan gangguan mobilisasi TM PS 19

20 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : ETIKA KEPERAWATAN KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Melaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan, dan kaidah hukum : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan pentingnya etika dan hukum keperawatan dalam melaksanakan tugas 2. Melakukan perilaku kinerja asisten perawat sesuai dengan etika dan hukum keperawatan.

21 MATA PELAJARAN : Memahami tentang stres KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami tentang stres : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan konsep stres 2. Menjelaskan adaptasi terhadap stres 3. Menjelaskan respon terhadap stres 4. Menjelaskan proses keperawatan dan adaptasi terhadap stres

22 MATA PELAJARAN : PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN MANUSIA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami prinsip-prinsip perkembangan manusia : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia 2. Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia 3. Menjelaskan tentang konsepsi 4. Menjelaskan proses kelahiran

23 MATA PELAJARAN : TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami tahap-tahap perkembangan manusia : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan perkembangan masa bayi 2. Menjelaskan perkembangan masa balita 3. Menjelaskan perkembangan anak masa usia sekolah 4. Menjelaskan perkembangan masa remaja 5. Menjelaskan perkembangan masa dewasa muda 6. Menjelaskan perkembangan masa dewasa 7. Menjelaskan perkembangan masa lansia

24 MATA PELAJARAN : KOMUNIKASI TERAPEUTIK KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Menunjukan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan definisi komunikasi terapeutik Menjelaskan pengertian komunikasi, tujuan, fungsi, prinsip dan tingkatan, karakteristik, jenis dan metode, faktor yang mempengaruhi komunikasi Menjelaskan pengertian komunikasi terpeutik Komunikasi terpeutik Siswa diberi penjelasan tentang pengertian komunikasi, tujuan, fungsi, prinsip dan tingkatan, karakteristik, jenis dan metode, faktor yang mempengaruhi komunikasi secara umum Siswa bisa membedakan antara komunikasi secara umum dan komunikasi terapeutik 6 2. Menjelaskan fungsi, dan manfaat komunikasi terapeutik Menjelaskan tujuan, prinsip, sikap paerawt dalam komunikasi, teknik komunikasi terapeutik dan komunikasi non terpeutik Komunikasi terpeutik Siswa diberi penjelasan tentang tujuan, prinsip, sikap paerawt dalam komunikasi, teknik komunikasi terapeutik dan komunikasi non terpeutik Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan 6 3. Melaksanakan setiap tindakan keperawatan menggunakan komunikasi terapeutik Mampu mengaplikasikan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan Siswa berdialog dengan komunikasi terapeutik Siswa menganalisa dari hasil dialog 4 6

25 4. Mendiskusikan komunikasi terapeutik Mengidentifikasi karakteristik diri perawat sebelum komunikasi terpeutik Menjelaskan pengertian komunikasi terpeutik Mnejlaskan tujuan komunikasi terpeutik Mengidentifikasi prinsipprinsip komunikasi terapeutik\ Mengidentifikasi tahaptahap komunikasi terapeutik Mengidentifikasi sikap perawat komunikasi terapeutik Mengidentifikasi teknikteknik komunikasi terapeutik Mengidentifikasi teknikteknik komunikasi nonterapeutik Komunikasi terpeutik Siswa diberikan penjelasan tentang pengertian komunikasi terpeutik, tujuan, prinsip-prinsip, sikap perawat, teknik-teknik teraputi dan non terapeutik Siswa mendiskusikan dari hasil materi yang telah dijelaskan Siswa mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan Siswa mampu mebuat dialog komunikasi terapeutik seuai tahapan komunikasi terapeutik 6 25

26 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : PERILAKU EMPATY KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami perilaku empaty : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan sikap empaty terhadap kehilangn, kematian, duka cita saat melakukan tindakan keperawatan 2. Menjelaskan bantuan yang diberikan sesuai dengan agama, dan kebutuhan spiritual klien 26

27 MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR PENYAKIT SEDERHANA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar-dasar penyakit sederhana yang umum di masyarakat : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan penyakit penyakit sistem integumen sederhana yang umum di masyarakat 2. Menjelaskan penyakit penyakit sistem gastro intestinal sederhana yang umum di masyarakat 3. Menjelaskan penyakit-penyakit sistem genito urinaria sederhana yang umum di masyarakat 4. Menjelaskan penyakit penyakit sistem respiratori sederhana yang umum di masyarakat

28 5. Menjelaskan penyakit penyakit sistem kardio vaskuler sederhana yang umum di masyarakat 6. Menjelaskan penyakit penyakit sistem persarafan sederhana yang umum di masyarakat 7. Menjelaskan penyakit penyakit sistem reproduksi sederhana yang umum di masyarakat 28

29 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : KEMAMPUAN MELAYANI PASIEN KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Menunjukan kemampuan melayani klien/pasien berpenyakit ringan : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Membangun hubungan antar manusia 2. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik 3. Mengidentifikasi kebutuhan dasar klien/pasien 4. Merencanakan kebutuhan dasar klien/pasien 5. Melaksanakan kebutuhan dasar klien/pasien 6. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan pasien/klien yang penyakit ringan 29

30 NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : KEMAMPUAN MENGASUH BAYI, BALITA, ANAK, DAN LANSIA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia sesuai tingkat perkembangan : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Membangun hubungan antar manusia 2. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik 3. Mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia 4. Merencanakan kebutuhan dasar manusia 5. Melaksanakan kebutuhan dasar manusia 6. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan dasar manusia sesuai tingkat perkembangan

31 MATA PELAJARAN : PEMERIKSAAN LABORATORIUM KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh klien/pasien : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh klien/pasien 2. Menjelaskan persiapan klien/pasien yang akan diperiksa di laboratorium 3. Mengantarkan klien/pasien untuk periksa di laboratorium

32 SILABUS KEPERAWATAN NAMA SEKOLAH : SMK KESEHATAN WIDYA MATA PELAJARAN : PENINGKATAN KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN UTAMA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan tindakan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 2. Menjelaskan tindakan pelayanan kesehatan utama 3. Menjelaskan peran asisten perawat dalam pemberian perawatan utama

33 MATA PELAJARAN : KESEHATAN REPRODUKSI KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami tentang kesehatan reproduksi : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi 2. Menjelaskan anatomi dan fisiologi alat reproduksi 3. Menjelaskan masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi

34 MATA PELAJARAN : MENGASUH BAYI, BALITA, ANAK, DAN LANSIA KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia sesuai tingkat perkembangan : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Membangun hubungan antar manusia 2. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik 3. Mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia 4. Merencanakan kebutuhan dasar manusia 5. Melaksanakan kebutuhan dasar manusia 6. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan dasar manusia sesuai tingkat perkembangan

35 MATA PELAJARAN : PELAYANAN PERAWAT KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan tahapan perkembangan : KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMAN KEGIATAN PEMAN PENILAIAN 1. Menjelaskan sikap perawat terhadap klien/pasien sesuai dengan tahap perkembangan 2. Menjelaskan pelayanan perawatan kesehatan komunitas dan panti Keterangan TM : Tatap Muka PS : di Sekolah (2 jam praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka) PI : di Industri (4 jam praktik di Du/ Di setara dengan 1 jam tatap muka)

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN KOMPETENSI KEAHLIAN : KEPERAWATAN (076) A. DASAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar) KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang : Kesehatan : SMK/MAK KOMPETENSI PEDAGOGIS Kompetensi Inti Guru (Standar 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari

Lebih terperinci

HOME CARE BAB I PENDAHULUAN

HOME CARE BAB I PENDAHULUAN HOME CARE BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Standar Kompetensi Guru

KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Standar Kompetensi Guru KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2015 Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru St. Inti/SK Kompet. Guru Mapel 1.Menguasai karakteristik 1.1.Memahami karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PEKARYA KESEHATAN JENJANG II berbasis

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PEKARYA KESEHATAN JENJANG II berbasis KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PEKARYA KESEHATAN JENJANG II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN Kompetensi Keahlian: - Keperawatan - Farmasi - Keperawatan g - Farmasi Industri - Analisis Kesehatan Kompetensi Utama Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Patofisiologi Kode Mata Kuliah : IAD-3 Jumlah SKS : 2 SKS Teori Prasyarat : Anatomi dan fisiologi Koordinator Mata Ajar : Masykur Khair, S.Kep., Ns.

Lebih terperinci

KEPERAWATAN GIGI (577)

KEPERAWATAN GIGI (577) KEPERAWATAN GIGI (577) Pedago gik Inti. Menguasai karakteristikpes erta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,emosio nal, dan intelektual. guru Guru.. Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang mencakup : A. Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya adalah kemampuan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : D III Kebidanan Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Kode Mata Kuliah : KEB. 301 Semester : II (dua) SKS : 4 SKS (T : 1 SKS, P : 3 SKS) Dosen

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

Nama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS)

Nama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS) III. FORMULIR ASESMEN MANDIRI Nama : Program Studi: Diploma III Keperawatan_ Peserta diharapkan mengisi setiap pertanyaan pada dibawah ini sebagai bentuk asesmen mandiri. Peserta harusmemberi tanda X pada

Lebih terperinci

Metodologi Asuhan Keperawatan

Metodologi Asuhan Keperawatan Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

Lebih terperinci

: FARMASI INDUSTRI Mengenal karakteristik peserta didik Menganalisis potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

: FARMASI INDUSTRI Mengenal karakteristik peserta didik Menganalisis potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : FARMASI INDUSTRI : SMK FARMASI INDUSTRI (60) Kompetensi Pedagogik. Menguasai karakteristik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan

Lebih terperinci

II. Standar Kompetensi SILABUS. Kode : : Teori : 2 sks Praktik : 1 SKS

II. Standar Kompetensi SILABUS. Kode : : Teori : 2 sks Praktik : 1 SKS SILABUS Program Studi : D III Kebian Mata kuliah : Anatomi Kode : SKS : : 2 sks Praktik : 1 SKS Semester : 1 (satu) MK Prasyarat & Kode : - Dosen : H. Paryon S.Kep. Ns. M.Kes Gita Kostania, SST, M.Kes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia akibat adanya pembuahan antara sel kelamin laki laki dan sel kelamin perempuan, dimulai dari adanya

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN Kompetensi Keahlian: Keperawatan Farmasi Keperawatan gigi Farmasi Industri Analisis Kesehatan KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Kompetensi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN 2. KODE MATA KULIAH : Bd.201 3. BOBOT KREDIT : 4 SKS (T:2, P:2) 4. SEMESTER PENEMPATAN : I (SATU) 5. KEDUDUKAN MATA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa partisipan memahami discharge planning sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebutuhan kesehatan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan pembangunan menuju masyarakat industri. Salah satu tujuan pembangunan yang ingin dicapai adalah peningkatan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN FATWA IMELDA, S.Kep, Ns PENGERTIAN Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya / kecelakaan. ( Tarwoto dan Wartonah,

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan. KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK) TENAGA KEPERAWATAN NOMOR:.../RSNH/SK-DIR/XII/2013 DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH Menimbang : 1. Bahwa setiap tenaga keperawatan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

Kompetensi Dasar Indikator Esensial KISI-KISI UKA TAHUN 2014 GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN KESEHATAN HEWAN i guru Profesional Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang

Lebih terperinci

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI OLEH : KELOMPOK 5 HAPPY SAHARA BETTY MANURUNG WASLIFOUR GLORYA DAELI DEWI RAHMADANI LUBIS SRI DEWI SIREGAR 061101090 071101025 071101026 071101027 071101028 Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya industri merupakan penyebab berubahnya pola perilaku kehidupan dalam masyarakat. Dengan meningkatnya kesibukan

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh memiliki pusat pengaturan yang diatur oleh otak. Otak merupakan organ paling besar dan paling kompleks pada sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem fungsional

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ

Lebih terperinci

Isi Praktika/Praktik klinik/ kom.

Isi Praktika/Praktik klinik/ kom. 5.1.2.2 Tuliskan substansi praktika/praktik klinik/komunitas yang mandiri ataupun yang merupakan bagian dari mata kuliah tertentu, dengan mengikuti format di bawah ini: Nama Isi Praktika/Praktik klinik/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio

Lebih terperinci

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DESKRIPTOR KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN ( Review 270510) - Draft LEVEL DESKRIPTOR HASIL PEMBELAJARAN (Learning Outcomes) 6 (S1) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan pada tahun 2011 mencapai

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 47 BAGAN KLASIFIKASI UDC (UNIVERSAL DECIMAL CLASSIFICATION) BERBAHASA INDONESIA (KELAS , )

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 47 BAGAN KLASIFIKASI UDC (UNIVERSAL DECIMAL CLASSIFICATION) BERBAHASA INDONESIA (KELAS , ) Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 47 BAGAN KLASIFIKASI UDC (UNIVERSAL DECIMAL CLASSIFICATION) BERBAHASA INDONESIA (KELAS 611-619, 711-719) Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator utama tingkat kesehatan masyarakat adalah meningkatnya usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin banyak penduduk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya beban ekonomi, makin lebarnya kesenjangan sosial, serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi suatu hal yang mengancam bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KASUS Hambatan komunikasi verbal adalah penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol

Lebih terperinci

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO. 131 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN 17. Bidang Pijat Pengobatan Refleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat lebih dari

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500

Lebih terperinci

DIAJUKAN KOMPETENSI. 1 Berpenampilan (Unjuk Kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi

DIAJUKAN KOMPETENSI. 1 Berpenampilan (Unjuk Kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi NO KOMPETENSI DIAJUKAN 1 Berpenampilan (Unjuk Kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi 2 Merujuk klien/pasien kepada ahli lain pada saat situasinya berada di luar kompetensinya. 3 Ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

SILABUS. : Teori : 2 sks Praktik : 1 SKS

SILABUS. : Teori : 2 sks Praktik : 1 SKS FM-POLTEKKES-SKA-BM-09-05/R0 SILABUS Program Studi : D IV Kebian Mata kuliah : Anatomi Kode : Bd.6.201 SKS : : 2 sks Praktik : 1 SKS Semester : 1 (satu) MK Prasyarat & Kode : - Dosen : H. Paryono, S.Kep.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria

Lebih terperinci

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan (menyerap) gula

Lebih terperinci

GBPP. Mahasiswa dapat menerapkan konsep dasar asuhan dalam pelayanan ANC dengan benar.

GBPP. Mahasiswa dapat menerapkan konsep dasar asuhan dalam pelayanan ANC dengan benar. GBPP Program Studi : Prodi DIV Kebidanan Kode MK : Bd. 502A (T : 2, P : 2) Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Lanjutan I Semester : I (satu) Pertemuan Pokok Bahasan ke (Tujuan Intruksional Umum/TIU) 1 KONSEP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu melalui perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit. Perbedaan ini karena laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit. Perbedaan ini karena laki-laki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cairan dalam tubuh mencakup 50% - 60% dari total berat badan (Ignatavicius & Workman, 2006). Jumlah tersebut sangat bervariasi tergantung dari umur, jenis kelamin dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek

Lebih terperinci

By. Lufthiani, S.Kep, Ns

By. Lufthiani, S.Kep, Ns By. Lufthiani, S.Kep, Ns Optimalkan tumbuh kembang anak artinya : Pencapaian optimal pada setiap aspek tumbuh kembang asah asih asuh Pencapaian tergantung kesehatan dan tahapan tumbuh kembang sangat individual

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris Standar Kompetensi Lulusan Sekretaris Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR

Lebih terperinci

KOMPETENSI MATA KULIAH PARA KLINIK

KOMPETENSI MATA KULIAH PARA KLINIK KOMPETENSI MATA KULIAH PARA KLINIK No. Mata Kuliah Kode SKS Prasyarat TIU Kompetensi 1. FARMAKOLOGI I AFF 331 2 (2-0) AFF 222 Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat menerapkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

RANCANGAN BAHAN AJAR. Nama Mata Kuliah : KESEHATAN OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : KOR 541 Bobot SKS : 4 SKS

RANCANGAN BAHAN AJAR. Nama Mata Kuliah : KESEHATAN OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : KOR 541 Bobot SKS : 4 SKS RANCANGAN BAHAN AJAR Nama Mata Kuliah : KESEHATAN OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : KOR 541 Bobot SKS : 4 SKS Deskripsi: Kesehatan Olahraga (Sport Medicine) membahas semua aspek medis dan olahraga muali dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hati adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran dalam proses penyimpanan energi, pembentukan protein, pembentukan asam empedu, pengaturan

Lebih terperinci

KEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016

KEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016 BUKU KOMPETENSI (LOG KEPERAWAT AN BOOK) ANA K Edisi Tahun 0 NAMA :...... UNIT KERJA :... TANGGAL :...... RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA KOMITE KEPERAWATAN - SUB KOMITE KREDENSIAL JL. Lintas Timur Unit II No.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : REPRODUKSI Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 Jumlah SKS : 4 SKS (T=2, P=2) Prasyarat : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II Koordinator Mata Ajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan perawatan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan kesehatan masyarakat dan harapan-harapannya. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita jumpai banyak orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh merokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, kanker, hipertensi diabetes mellitus dan sebagaian penyakit paru yang kemudian sering disebut dengan penyakit

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA MATA KULIAH / KODE ASUHAN BIDANAN HAMILAN SKS CAPAIAN PEMBELAJARAN: KODE MK MWF212 TEORI PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI D-IV BIDANAN 3 2 - FAKULTAS ILMU SEHATAN SEMESTER DOSEN

Lebih terperinci

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun di perkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar

Lebih terperinci

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Typhi dengan masa tunas 6-14

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan adalah bertemunya sel sperma dan ovum matang di tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, 2002). Kehamilan dan persalinan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN 7 LAMPIRAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA UNTUK PENDIDIKAN KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

GBPP MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN) KODE MATA KULIAH : BD 301 BEBAN STUDI : 4 SKS. (T : 1, P : 3) PENEMPATAN : SEMESTER II

GBPP MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN) KODE MATA KULIAH : BD 301 BEBAN STUDI : 4 SKS. (T : 1, P : 3) PENEMPATAN : SEMESTER II GBPP MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN) KODE MATA KULIAH : BD 301 BEBAN STUDI : 4 SKS. (T : 1, P : 3) PENEMPATAN : SEMESTER II A. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN URAIAN TUGAS KEPERAWATAN Nama Jabatan : Bidan / perawatan Pengertian : Seorang bidan/perawat professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan

Lebih terperinci

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit degeneratif seperti jantung

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI Kustini Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Persalinan gemelli merupakan salah satu penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya : LAPORAN PENDAHULUAN A. KONSEP MEDIK 1. DEFINISI Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yg ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya disebabkan oleh sumbatan lumen apendiks, obstruksi limfoid, fekalit, benda asing, dan striktur karena

Lebih terperinci

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI Oleh : Furkon Nurhakim INTERVENSI PASCA OPERASI PASE PASCA ANESTHESI Periode segera setelah anesthesi à gawat MEMPERTAHANKAN VENTILASI PULMONARI Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian Maternal merupakan kematian seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi,

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG)

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI GURU SD/SMP/SMA/SMK (KI) KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) PEDAGOGIK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)

RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) Judul Mata Ajar : Sistem Reproduksi 2 Kode MK : KEP 301 Beban Studi : 3 SKS (T:2 SKS, P: 1 SKS) PJMK : Anita Rahmawati, S.Kep.,Ns Periode : Semester 6 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus adalah sebuah penyakit yang timbul jika terjadi kelainan pada fungsi - fungsi tubuh tertentu yang memanfaatkan karbohidrat, lemak dan protein

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit maupun kelemahan. Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan karakteristik adanya tanda-tanda hiperglikemia akibat ketidakadekuatan fungsi dan sekresi insulin (James,

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s

Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain Lilik s Perbedaan peran antar profesi Peluang melakukan kolaborasi berbagi, mengisi dan memberi masukan dalam tim menciptakan iklim kerja yang saling memuaskan dan

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK L1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK TIK1 Pokok Bahasan : Sistem Gerak - Tulang - Otot - Sistem Rangka TIK2 Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah - Darah - Pembuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup

Lebih terperinci

No Mata Kuliah SKS T P K KODE 1 Agama Bd Pancasila Bd Kewarganegaraan Bd

No Mata Kuliah SKS T P K KODE 1 Agama Bd Pancasila Bd Kewarganegaraan Bd DAFTAR MATA KULIAH PROGRAM D IV KEBIDANAN. Mata Kuliah Wajib (pasal 5, UU RI no tahun 0) KODE Agama Bd. 6..0 Pancasila Bd. 6..0 Kewarganegaraan Bd. 6..0 Bahasa Indonesia Bd. 6..0 Jumlah 8 SKS. Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang semakin pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Persaingan yang muncul dalam usaha memenuhi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

Mata Kuliah Askeb III (Nifas) No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok/Sub Pokok Bahasan Waktu Sumber T P K Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat : Menjelaskan konsep dasar masa nifas. Pengertian masa nifas. tujuan masa nifas. peran dan

Lebih terperinci