Item Development and Review

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Item Development and Review"

Transkripsi

1 Item Development and Review Oleh : I MADE KARIASA,SKp.,MM.,MKep.,SpKMB.,PG.Cert Objektif Memahami prinsip: 1. Dasar dasar ujian regional/nasional 2. Dasar prinsip assesment 3. Standar kualitas soal MCQ (type A) 4. Prinsip prinsip proses review Mampu melakukan 1. Self review 2. Review soal orang lain 1

2 LATAR BELAKANG Era perdagangan bebas barang & jasa Dampak ganda: kesempatan kerja yang luas dan persaingan yang semakin ketat MENINGKATKAN DAYA SAING & KEUNGGULAN KOMPETETITIF YANG MEMENUHI STANDARD KEBUTUHAN GLOBAL Urgensi ujian nasional Uji nasional adalah proses standarisasi penilaian kemampuan Menegakan akuntabilitas profesional Menegakan standard dan ethik profesi Melindungi kepercayaan publik Melindungi pemberi jasa 2

3 Tahapan uji nasional 1. Pembentukan dan validasi standar kompetensi oleh stakeholders 2. Menentukan kompetensi dasar yang diujikan 3. Pembuatan blue print sesuai objektif dari pendidikan (kriteria lulusan Perawat) 4. Menentukan model test yang efektif dan efisien 5. Membuat instrument test yang valid/reliable (psychometric principles) 6. Membuat standard setting dan proses pengambilan putusan Langkah Pengembangan uji 1. menyusun spesifikasi test, 2. menulis soal, 3. menelaah soal test, 4. melakukan uji coba test, 5. menganalisis butir soal, 6. memperbaiki test, 7. marakit test, 8. melaksanakan test, 9. menafsirkan hasil test 3

4 Pilihan assessment Menentukan level kompetensi lulusan baru Menentukan kompetensi mana yang paling penting dan esensial dalam perspektif public safety Menentukan apa yang bisa di ujikan dengan alat ukur yang telah ditetapkan 4

5 Kenapa MCQ type A? Paling umum digunakan pada ujian lisensi oleh profesi profesi (standardized test) Sejarah panjang riset tentang psychometric Cost effective untuk skala besar Paling objektif & reliable (tanpa halo effect) Memungkinkan berbagai variasi dan topik Sulit & memakan waktu untuk dibuat Evidence Health Education Institution Exit exam (HESI E2) predictor of NCLEX RN employment success (Reiter, 2005; Joho, 2007) HESI Exit Exam (E 2 ) was 96.30% to 98.30% accurate in predicting NCLEX RN success (Britt, 2007) E 2 scores are potentially useful determinants of the new graduate nurses ability to assume entry level positions within the practice setting (Pine, 2007) 5

6 Masalah Ujian Isi yang diujikan tidak konsisten Proporsi tidak konsisten Soal ada yg terlalu mudah/sulit Soal yang tidak layak masih sering keluar Tahap Penjaminan Mutu Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writer Standard 3. Item Reviewer Standard 4. ICT support 1. Review Process 2. Try-out 3. Examination guideline 4. Report on Examination 5. Feedback process. 6. Item Bank Criterionreference. Standard setting exercise 6

7 Kompetensi Esensial Terujikan Ujian diharapkan memenuhi tingkat safety Bagi tenaga kesehatan pemula: Penciri nakes (Kompetensi Inti) Sangat penting dan prinsip untuk dikuasai oleh lulusan baru Sangat sering dilakukan oleh Nakes baru Ujian Tulis Multiple Choice Question One Best Answer 7

8 Why One Best Answer Jenis soal lebih mudah ditebak Soal sebab akibat sering membingungkan, aspek bahasanya terlalu rumit Satu pilihan terbaik, mencerminkan peran profesional yang harus mencari alternatif terbaik bagi klien Membuat Soal MCQ UNTUK LEVEL TINGGI (PROVINSI/NASIONAL) Tidak semudah yang dibayangkan Kedalam, aplikasi, berpikir kritis sesuai kompetensi Perlu sounding multidiscipline team Perlu ketetapan istilah bersama Perlu Standarisasi bahasa Perlu Standarisasi struktur 8

9 Ciri Soal Kelas Tinggi Bukan soal ingatan sederhana (recall) Menggabungkan berbagai data Menggambarkan situasi nyata praktek (pekerjaan) Bisa menjadi prediktor terhadap kemampuan kinerja C1 C2 Taxonomy Cognitive Bloom: Mengetahui (menyebutkan) Pengethuan umum, konsep umum, nilai/fakta Memahami (menjelaskan) Interprestasi chart, grafik, nilai, justifikasi Urutan prosedur C1. C2 Menerapkan C. 3 (menghubungkan) C3 Aplikasi konsep dlm situasi baru, aplikasi prosedur, memecahkan hitungan matematika 9

10 C4 C5 C6 Bloom Menganalisa (membandingkan) Menggunakan logika untuk pemecahan masalah, mengevaluasi relevansi data Mensintesa (menyimpulkan, menyusun) mengungkap sebuah konsepsi dengan baik, merumuskan konsepsi baru, Mengevaluasi (mengkritik, SOAP) Menyesuaikan, menjustifikasi suatu pekerjaan RANAH KOGNITIF dlm UJIAN Penggabungan: Pengetahuan komprehensif (C1-C2) (nilai normal, definisi, konsep, dasar patofisiologi, dll) Aplikasi klinis (C3) (ilmu terapan, diagram masalah, tindakan, tetesan, dosis) Berpikir kritis (C4-C6) (menegakan masalah, prioritas, analisa hubungan, prediksi, evaluasi perkembangan, dll) Afektif (A1-A5) (sikap dalam bekerja bersama klien/keluarga, tim kes) 10

11 Kaidah kaidah umum pembuatan soal (penting) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat pilihan jawaban Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin Hindari informasi berlebihan pada soal. Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan. Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal. Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti biasanya atau sering. Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN. Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta. Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki potensi masalah serius. Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi. Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan klinik 11

12 Kaidah Penulisan Stem Skenario klinik ( vignette ) terdiri dari deskripsi data pasien dan skenario kliniknya dengan beberapa atau seluruh informasi di bawah ini: Umur dan jenis kelamin Tempat perawatan (contoh, Unit Emergensi) Keluhan utama Durasi dari keluhan Riwayat pasien lainnya yang berhubungan dengan keluhan Temuan Pemeriksaan Fisik Hasil-hasil pemeriksaan investigasi diagnostik Hasil-hasil terapi sebelumnya, atau penemuan selanjutnya. Lead in (pertanyaan) Kata tanya di depan (apakah, manakah, dll) Diakhiri dengan tanda tanya (?) Terpisah satu baris dari kasus (vignette) agar jelas terlihat 12

13 Kaidah Penulisan Option Option yang salah disebut distractor. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen (semuanya merupakan diagnosis, langkah langkah penanganan pasien, dan lain - lain). Berbeda dari jawaban yang benar Merupakan option yang masuk akal dan membuat mahasiswa yang tidak tahu akan memilihnya. Memiliki bentuk maupun panjang yang menyerupai jawaban yang benar Tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat pada stem. Kesalahan struktur soal Hindari kesalahan jenis, testwiseness dan irrelevant difficulty. Testwiseness dapat menjawab soal bukan karena penguasaan materi tetapi karena kepintaran dalam menebak jawaban yang benar. irrelevant difficulty kesulitan menjawab soal, bukan karena materi sulit tapi karena struktur soal buruk. 13

14 Kesalahan testwiseness: Grammatical Cues Logical Cues Istilah yang absolut Jawaban benar yang panjang Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Konvergensi soal Kesalahan irrelevant difficulty Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks 14

15 Grammatical Cues Contoh soal : Seorang pria, berusia 60 tahun, dibawa ke bagian gawat darurat oleh seorang polisi, yang menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diri di sisi jalan. Setelah memastikan bahwa saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat. Apakah langkah pertama dalam manajemen administrasi intravena? A. pemeriksaan cairan serebrospinal B. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine) C. CT scan kepala D. fenitoin E. diazepam Cat: lihat yang berwarna merah. Apakah cocok dg pertanyaan? Logical Cues Contoh Kejahatan adalah A. terjadi secara merata pada berbagai kelas social B. lebih sering muncul pada golongan orang miskin C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya. D. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment E. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara Cat: A,B,C : orang pintar mungkin akan benar D & E, orang kurang mampu sering berfikir ini 15

16 Istilah yang absolut Contoh soal : Pada pasien dengan demensia lanjut, tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi A. dapat diberikan terapi secara adekuat dengan fosfatidilkolin (lesitin) B. dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini C. tidak pernah terjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi D.tidak pernah menjadi berat E.mungkin melibatkan sistem kolinergik Istilah yang absolut: kata selalu atau tidak pernah digunakan dalam opsi jawaban Pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak sebagaimana opsi C dan D. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung mutlak tersebut. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan kedalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan leadin Jawaban benar yang panjang Contoh soal : Secondary gain adalah A. synonym dengan malingering B. Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic Jawaban benar yang panjang: jawaban C lebih panjang dari yang lain. terdapat 2 hal : 1. pilihan benar di beri perhatian yang terlalu berlebih 2. Distraktornya sangat tidak mendapat perhatian, sehingga pernyataan pendek 16

17 Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Contoh soal: Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan sebelumnya pernah dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan agitasi. Dia mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut: A. depersonalisasi B. derailment C. derealisasi D. focal memory deficit E. tanda anxietas Konvergensi soal Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi: A. dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf B. dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf C. dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf D. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf E. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf 17

18 Kesalahan irrelevant difficulty Pilihan jawaban panjang, kompleks, atau duplikasi Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusan dokter dalam penanganan kesehatan anggotanya. Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima proses klarifikasi. Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja? A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan ditunjukkan bukti yang memberatkan. B. Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu di pengadilan dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankannya. C. Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan keputusan, kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankan. Pilihan jawaban yang panjang, dan kompleks: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk menjawabnya karena hal teknis tersebut. 18

19 Pilihan berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa kemungkinan seorang wanita mengalami keadaan infertile? A. kurang dari 20% B % C. Lebih dari 50% D. 90% E. 75% Pilihan mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretative Penderita obesitas berat dewasa muda: A. biasanya berrespon secara dramatis terhadap regimen diet B. sering berkaitan dengan kelainan hormon C. memiliki kemungkinan 75 % untuk kembali normal secara spontan D. mempunyai prognosis yang buruks E. biasanya berrespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif Pakai kata kata : biasanya, sering, dll. Multi tafsir 19

20 Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis Pada penilitian terhadap suatu vaksin, 200 anak laki laki yang berusia 2 tahun diberikan vaksin terhadap suatu penyakit tertentu kemudian diikuti selama 5 tahun untuk melihat apakah penyakit tersebut muncul atau tidak. Dari kelompok ini, 85 % tidak pernah bersinggungan dengan penyakit ini. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar untuk hasil penelitian tersebut? a. Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena follow up dilakukan terhadap anak anak yang tidak divaksinasi b. Jumlah kasus yang diteliti (30 kasus selama 5 tahun) terlalu sedikit untuk menghasilkan kesimpulan yang secara statistic c. Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena percobaan hanya melibatkan anak laki laki d. Vaccine efficacy (%) dihitung dengan 85-15/100 Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban Kota apa yang terdekat dengan kota New York? a. Boston b. Chicago c. Dallas d. Los Angeles e. bukan salah satu di atas 20

21 Vignette / kasus / stem (klinis) Jenis kelamin, Umur (e.g. laki-laki 25 tahun) Kasus spesifik wanita kehamilan Kasus anak-anak, dewasa, geriatri? Tempat pelayanan/setting (IGD, poli, puskesmas) Keluhan Utama Lama atau derajat keluhan Gejala penyerta dan keterangan lainnya Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Kasus / vignete Seorang pasien datang dengan keluhan anemia. Tekanan darah 110/80mmHg, Apakah ada pasien mengeluh anemia? Apakah ada hubunganya antara anemia dengan tekanan darah? Apakah ada arah yang jelas dari kasus? Kasus terlalu pendek, tidak lengkap 21

22 Kasus (Vignete) Seorang pria berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan tidak mampu mengontrol pengeluaran urine. Keluhan ini menyebabkan pasien merasa malu dengan kondisinya dan membatasi aktifitas normalnya. Sebelumnya pernah dilakukan tindakan operasi prostat 1. Apakah ini penting untuk menjalankan tugas sebagai perawat baru? 2. Apakah ini bermanfaat? Seorang ibu membawa bayinya berusia 15 bulan kerumah sakit dengan keluhan buang air besar 10 kali disertai muntah-muntah. Ibu mengatakan bayinya sering menangis dan tidak mau makan dan minum. Hasil pemeriksaan fisik di dapat : ubun-ubun cekung, kulit kering, mata cekung. Ibu gelisah melihat kondisi bayinyanya. 22

23 Kasus (vignete) Seorang laki-laki berusia 34 tahun dilakukan pemasangan kateter urine (Foley chateter) untuk persiapan operasi pemasangan plate and screw tibia dextra, data status urinarius tidak ada kelainan. Setelah pelumasan kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urin terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok/penampung yang telah disiapkan. Pertanyaan soal Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya? Pilihan jawaban : A. Menekan pubis pasien dengan lembut B. Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9 % C. Menyambungkan kateter ke kantung urin D. Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas E. Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangannya Contoh Pertanyaan yang Kurang tepat Penyebab klien tidak bisa BAB sejak masuk kemungkinan disebabkan oleh Dari kasus diatas terdapat.. masalah utama 23

24 Tip! Vignette / kasus dianggap berfungsi jika tanpa vignete, pertanyaan tidak berfungsi dengan jelas Pertanyaan baik, terlihat bila peserta pintar bisa menebak jawaban tanpa melihat pilihan jawaban Pilihan Jawaban Homogen: gramatikal, semantik, panjangpendek. Hindari absolutisme: selalu, tidak pernah. Hindari konvergensi. Hindari kesamaan istilah dengan vignette. Hindari urutan yang tidak sistematis menyulitkan. Hindari kalimat: bukan salah satu di atas 24

25 Contoh pilihan kurang baik a. Telkomsel b. Exelcomindo c. Satelindo d. simpati Contoh pilihan yang kurang baik a. Pernah mengalami cedera kepala b. Adanya luka pada telinga tengah atau penyakit telinga lainnya. c. Sering mengalami ISPA d. Mungkin secara hematogen e. Benar semua 25

26 Refleksi Berdasarkan diskusi.., apakah yang bapak ibu pikirkan dan rasakan? Apa yang bapak/ibu inginkan hari ini? D Kompetensi Tingkat kognitif Area keilmuan Kompetensi : Askep : Berpikir kritis : Medikal-bedah : Diagnosa keperawatan KUK: Mampu menentukan prioritas diagnosa kep. Seorang wanita berusia 37 tahun di rawat di bangsal bedah, 1 hari paska operasi histerektomy selesai jam 12 siang. Jam 3 pagi ia memanggil perawat karena kesakitan dan tidak bisa tidur nyenyak. Ekpresi wajah tampak menahan nyeri dan kelelahan. Nyeri skala 6-7 di bagian abdomen. Saat diperiksa, klien takut untuk bergerak miring kiri/kanan. Balutan operasi kering, tanda vital stabil. Apakah masalah keperawatan utama klien di atas? a. Gangguan pola tidur b. Nyeri sedang-berat c. Cemas sedang-berat d. Gangguan mobilisasi 26

27 D Kompetensi Tingkat kognitif Area keilmuan Kompetensi : Asuhan dan manajemen keperawatan : berpikir kritis : KMB : Memasang Kateter Urine Pria KUK: Saat memasang kateter urine seorang pria (44 thn). Anamnesa status urologi tidak ada abnormalitas. Ketika anda memasang kateter, saat selang kateter masuk ±10 cm terasa ada tahanan lunak. Apakah reaksi pertama anda sebaiknya? a. Menambahkan cylocain jelly diujung meatus urinarius b. Menekan dengan keras ujung kateter hingga masuk c. Menganjurkan klien menarik nafas dalam d. Sedikit menegakan penis sambil memasukan kateter Bagaimanakah step mereview soal? 27

28 Tahap Telaah soal (Review) Apakah isi soal Essensial dlm pekerjaan Apakah struktur soal terstandar baik Bila keduanya Baik: DITERIMA Struktur Soal Vignette/kasus/pernyataan Pertanyaan Pilihan jawaban 28

29 I S I Apakah secara isi, topik soal yang ditanyakan esensial dalam menjalankan pekerjaan? Rujukan: Standard Kompetensi Baca soal sekilas, ambil kesan umum, Tentukan relevansi isi dengan Pekerjaan sebagai Nakes Baru Lulus STOP: Baca Soal Anda! Apakah soal anda sangat penting untuk dapat menjalankan pekerjaan sehari-hari? Menanyakan hal yang bermanfaat untuk ditanyakan? 29

30 Contoh : Untuk calon Nakes baru???? Berapakah jumlah tulang diseluruh tubuh Manusia? Berapakah tagihan yang bisa diberikan oleh Askeskin? Apakah pertanyaan diatas pantas dan Vignete Bisa Berisi: Pernyataan Situasi Kasus pasien Ketentuan: Logis Sistematis Jangan terlalu panjang / pendek 30

31 Apa saja yang perlu ditelaah? Materi : Relevansi dengan pekerjaan inti Bahasa Tingkat kesulitan Klasifikasi : sesuai blue print Apa saja yang perlu ditelaah? Struktur : Stem (vennette) Lead in Option Kesimpulan Komentar umum dan saran Diterima/revisi/dikembalikan 31

32 Kesalahan umum dalam pembuatan soal yang perlu diwaspadai Ketidak sesuaian antara pertanyaan dengan kompetensi Ketidak sesuaian tingkat kesulitan soal dengan tingkat kognitif Kemaknaan klinis yang tidak relevan dengan kompetensi Bahasa dan kalimat tidak logis atau multi interprestasi Menanyakan sesuau yang bersifat hafalan (recall) sederhana Kasus (vignyet) tidak menggambarkan suasana klinis yang sebenarnya Subtansi tidak logis (misalnya data pemeriksaan kliniks dan atau laboratorium) Pilihan jawaban tidak homogen Evaluasi butir soal secara umum Apakah butir soal relevan untuk menilai learning objectives atau kompetensi? Apakah tata bahasa, penulisan dan ejaan sudah benar? Apakah kosa kata yang tidak perlu dan sulit dipahami sudah dihindari? Apakah menggunakan kalimat-kalimat yang ringkas, berisi dan mudah dipahami? 32

33 Evaluasi butir soal secara spesifik menggunakan stem/vignette Apakah stem butir soal tidak mengandung materi yang tidak relevan? Apakah vignette berisi informasi/data yang memungkinkan mahasiswa yang kompeten mampu menjawab dengan benar? Apakah vignette merepresentasikan keadaan yang mungkin terjadi di konteks nyata? Apakah vignette memfoskuskan prinsip atau konsep penting/ esensial yang perlu dimengerti oleh mahasiswa, bukan hanya soal hafalan? Apakah stem bisa dijawab oleh mahasiswa yang kompeten tanpa melihat jawaban yang tersedia? Apakah stem tidak menjebak dan juga tidak terlalu rumit? Evaluasi Lead in Question: Apakah dibuat dengan kalimat tanya? Apakah telah dihindari menanyakan tentang opini? Apakah pertanyaan berhubungan dengan stem? Apakah telah dihindari penggunaan kata kecuali? 33

34 Evaluasi Pilihan Jawaban Apakah alternatif jawaban sudah dibuat jelas dan singkat? Apakah alternatif jawaban sudah homogen? Apakah alternatif jawaban mempunyai panjang yang hampir sama dengan jawaban kunci? Apakah alternatif jawaban sudah menghindari alternatif yang tidak rasional? Apakah alternatif jawaban merupakan jawaban yang tidak benar atau kurang benar dibandingkan dengan jawaban kunci? Lanjut.. Apakah alternatif jawaban cukup menarik mahasiswa yang tidak kompeten untuk memilihnya? Apakah alternatif jawaban secara tata bahasa konsisten dan cocok dengan stem dan lead in question? Apakah alternatif jawaban sudah menghindari penggunaan salah satu di atas dan bukan salah satu di atas? Apakah alternatif jawaban sudah menghindari kata selalu, jarang, kadang-kadang? Apakah poin jawaban yang benar sudah diletakkan posisinya secara acak terhadap distractornya? 34

35 Kesimpulan Hasil Review Diterima tanpa perbaikan Diterima dengan perbaikan Perlu konfirmasi pembuat soal Tidak perlu konfirmasi (langsung edit) Dikembalikan kepada pembuat soal Berpotensi diterima dengan perbaikan Alasan penolakan Isi tidak esensial Isi terlalu spesialistis. Isi tidak realistis, terlalu teoritis Tidak ada vignette. Vignette tidak berfungsi 35

36 Daftar Tilik Soal/Item (Untuk Reviewer) Catatan: satu set daftar tilik berlaku untuk tiap satu soal/item Diisi dengan tanda silang (X) ID Soal : Isi soal Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi ners Indonesia ( ) Sangat Relevan ( ) Relevan ( ) Ragu ragu ( ) Kurang relevan ( ) Tidak relevan Bahasa yang digunakan Tingkat kesulitan soal ( ) Sulit dimengerti ( ) Sangat sulit ( ) Kurang dimengerti ( ) Sulit ( ) Mudah dimengerti ( ) Sedang ( ) Mudah ( ) Sangat Mudah Struktur Soal Vingete Terdapat ( ) Ya ( ) Tidak Berfungsi Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks ( ) Ya ( ) Tidak Lead in Memenuhi Close the option rules ( ) Ya ( ) Tidak Pertanyaan/pernyataan negatif ( ) Ya ( ) Tidak Option Kesalahan tata bahasa ( ) Ya ( ) Tidak Penggunaan istilah yang absolut ( ) Ya ( ) Tidak Jawaban benar yang panjang ( ) Ya ( ) Tidak Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban ( ) Ya ( ) Tidak Konvergensi option ( ) Ya ( ) Tidak Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi ( ) Ya ( ) Tidak Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian ( ) Ya ( ) Tidak bersifat multi interpretasi ( ) Ya ( ) Tidak Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis ( ) Ya ( ) Tidak Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban ( ) Ya ( ) Tidak Komentar Umum Reviewer 36

37 Kesimpulan Hasil Review ( ) Diterima tanpa perbaikan ( ) Diterima dengan perbaikan ( ) Tidak perlu konfirmasi dengan pembuat soal ( ) Perlu konfirmasi pembuat soal ( ) Dikembalikan kepada pembuat soal ( ) Berpotensi diterima dengan perbaikan ( ) Memerlukan perbaikan keseluruhan Saran Perbaikan Tanda Tangan Reviewer Tanggal: (DD) / (MM) / (YY) Nama Jelas : Dengan ini menyatakan bahwa proses review soal di atas telah benar benar telah dilakukan oleh nama yang bertanda tangan di atas, tidak dilakukan oleh orang lain atau juga tidak dilakukan oleh orang lain yang mengatasnamakan nama di atas. Next step? Bekerja dalam kelompok untuk mereview soal-soal menggunakan formulir review yang ada. 37

38 Terima kasih 38

Item Development and Review

Item Development and Review Item Development and Review LATAR BELAKANG Era perdagangan bebas barang & jasa Dampak ganda: kesempatan kerja yang luas dan persaingan yang semakin ketat TANTANGAN MENINGKATKAN DAYA SAING & KEUNGGULAN

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PP PERSATUAN PERAWATAN NASIONAL INDONESIA Objektif Memahami prinsip: 1. Dasar-dasar ujian regional/nasional 2. Dasar prinsip

Lebih terperinci

Tahap Telaah soal (Review)

Tahap Telaah soal (Review) Bagaimanakah step mereview soal? Tahap Telaah soal (Review) Apakah isi soal Essensial dlm pekerjaan Apakah struktur soal terstandar baik Bila keduanya Baik: DITERIMA 1 Struktur Soal Vignette/kasus/pernyataan

Lebih terperinci

TECHNICAL ITEM FLAWS (KESALAHAN STRUKTUR SOAL)

TECHNICAL ITEM FLAWS (KESALAHAN STRUKTUR SOAL) TECHNICAL ITEM FLAWS (KESALAHAN STRUKTUR SOAL) WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT & REVIEW KEBIDANAN HPEQ KOMPONEN 2 JW MARIOT MEDAN TEST WISENESS Keadaan dmnpeserta ujian dapat menjawab suatu soal bukan

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop Divisi Ujian Tulis Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Bandung, 15 Maret 2008 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writer

Lebih terperinci

Item Review Workshop Kebidan I HPEQ JAKARTA, 2011

Item Review Workshop Kebidan I HPEQ JAKARTA, 2011 Item Review Workshop Kebidan I HPEQ JAKARTA, 2011 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writing Standard 3. Item Reviewer Standard 4. ICT support 1. Review Process 2.

Lebih terperinci

Pengertian penilaian secara luas

Pengertian penilaian secara luas IBI DAN AIPKIND Pengertian penilaian secara luas Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta kebijakan dalam pendidikan. 1 Metode? Metode

Lebih terperinci

Item Development. Pengertian penilaian secara luas

Item Development. Pengertian penilaian secara luas Item Development Beta Ahlam Gizela Fakultas Kedokteran UGM Pengertian penilaian secara luas Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop Divisi Ujian Tulis Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Bandung, 20 Desember 2010 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI K N U K P KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI Uji Kompetensi Bagian dari credentialing Penapisan seseorang disebut profesional oleh komunitas profesi berdasarkan standar profesi Credentialing professional

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop. Health Professional Education Quality Project (HPEQ-Nurse)

Item Development and Review Workshop. Health Professional Education Quality Project (HPEQ-Nurse) Item Development and Review Workshop Health Professional Education Quality Project (HPEQ-Nurse) Objektif Memahami prinsip: 1. Dasar-dasar ujian regional/nasional 2. Dasar prinsip assesment 3. Standar kualitas

Lebih terperinci

Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia. 1. Jenis Soal

Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia. 1. Jenis Soal Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia 1. Jenis Soal Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban soal. Soal terdiri dari stem

Lebih terperinci

Item Development and Review

Item Development and Review Item Development and Review Workshop WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT & REVIEW KEBIDANAN HPEQ KOMPONEN 2 JW MARIOT MEDAN Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item Writing

Lebih terperinci

OLEH : LISA TRINA ARLYM. SST., M.Keb

OLEH : LISA TRINA ARLYM. SST., M.Keb OLEH : LISA TRINA ARLYM. SST., M.Keb Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta kebijakan dalam pendidikan. Isi yang diujikan tidak

Lebih terperinci

Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Questions) Teknik dan Trik Yulherina

Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Questions) Teknik dan Trik Yulherina Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Questions) Teknik dan Trik Yulherina Soal Pilihan Ganda Struktur Vignette Lead in Penjelasan/ keterangan/ skenario masalah/ kasus Kalimat tanya/ pertanyaan

Lebih terperinci

Model Uji Kompetensi

Model Uji Kompetensi Model Uji Kompetensi Perawat Nasional KNUKP Persatuan Perawat Nasional Indonesia ISU STRATEGIS 1 2 3 4 Kompetensi lulusan baru dan perawat yang telah bekerja sangat bervariasi dan belum terstandar sehingga

Lebih terperinci

I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert

I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert Persiapan uji kompetensi Manejemen soal Manejemen ujian Analisis soal Standard setting untuk menentukan kelulusan Workflow of Item Bank Administration Item

Lebih terperinci

(ITEM REVIEW) Item Review sebagai Bagian dari Manajemen Soal TELAAH BUTIR SOAL. Pengelolaan soal 9/24/2016

(ITEM REVIEW) Item Review sebagai Bagian dari Manajemen Soal TELAAH BUTIR SOAL. Pengelolaan soal 9/24/2016 TELAAH BUTIR SOAL (ITEM REVIEW) Anas Tamsuri* Dosen Akper Pamenang Pengurus AIPViKI Jatim Item Reviewer Item Review sebagai Bagian dari Manajemen Soal Pengelolaan soal BANK SOAL (ITEM BANKING) DIUJIKAN/

Lebih terperinci

Item Review sebagai Bagian dari Manajemen Soal

Item Review sebagai Bagian dari Manajemen Soal TELAAH BUTIR SOAL (ITEM REVIEW) Anas Tamsuri* Dosen Akper Pamenang Pengurus AIPViKI Jatim Item Reviewer Item Review sebagai Bagian dari Manajemen Soal BANK SOAL (ITEM BANKING) FINALISASI SOAL (PANEL EXPERT)

Lebih terperinci

Item Development and Review Workshop

Item Development and Review Workshop Item Development and Review Workshop Divisi Ujian Tulis Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Bandung, 28-29 Maret 2012 Tahap Penjaminan Mutu UKDI Input Process Output 1. Blueprinting 2. Item

Lebih terperinci

Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Dokter. Penulisan Soal MCQ untuk Uji Kompetensi

Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Dokter. Penulisan Soal MCQ untuk Uji Kompetensi 1 Penulisan Soal MCQ untuk Uji Kompetensi IRWIN ARAS Departemen Pendidikan Kedokteran FK UNHAS Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Dokter Competency-based assessment is the assessment of the

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL PILIHAN GANDA

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL PILIHAN GANDA PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL PILIHAN GANDA Langkah-langkah menyusun soal pilihan ganda: dimulai dengan menyusun kisi-kisi soal, selanjutnya adalah menulis/menyusun soal, sebelum test digunakan melakukan penelaahan

Lebih terperinci

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP TOTAL ATAU SEMENTARA

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP TOTAL ATAU SEMENTARA FORMULIR KLAIM CACAT TETAP TOTAL ATAU SEMENTARA PENTING Formulir ini harus dilengkapi oleh Pemegang Polis, diisi dengan jelas dan dikembalikan kepada Penanggung, disertai Surat Keterangan Dokter untuk

Lebih terperinci

Panduan Identifikasi Pasien

Panduan Identifikasi Pasien Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian

Lebih terperinci

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Problem Oriented Medical Record merupakan suatu sistem yang memberikan cara dokumentasi menurut sistem

Lebih terperinci

CLINICAL PROCESS dan POMR

CLINICAL PROCESS dan POMR CLINICAL PROCESS dan POMR Pendahuluan Pasien datang berobat karena mempunyai MASALAH KLINIS Dokter bekerja untuk menyelesaikan MASALAH KLINIS PASIEN Penyelesaian masalah klinis pasien memerlukan langkah-langkah

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UJI COMPUTER BASED TEST (CBT)

PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UJI COMPUTER BASED TEST (CBT) PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UJI COMPUTER BASED TEST (CBT) Component 2 HPEQ Project Daftar Isi 1 Petunjuk Pembuatan Soal... 2 2.1 Jenis Soal... 2 2.2 Kaidah Umum....2 2.3 Kesalahan Struktur Soal... 2 2.4

Lebih terperinci

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640)

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640) Modul 4 Bedah Anak SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640) 1. TUJUAN : 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi preputium penis,

Lebih terperinci

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL 2015 Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ Modul tutorial Modul 1 (bengkak pada wajah dan perut) Modul 2 ( produksi kencing menurun) Modul 3 (

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN Modul 5 Bedah Anak BUSINASI (No. ICOPIM: 5-731) 1. TUJUAN : 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari anal canal, diagnosis dan pengelolaan

Lebih terperinci

Ditetapkan Tanggal Terbit

Ditetapkan Tanggal Terbit ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekitar 5%-10% dari seluruh kunjungan di Instalasi Rawat Darurat bagian pediatri merupakan kasus nyeri akut abdomen, sepertiga kasus yang dicurigai apendisitis didiagnosis

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH Oleh BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG NOVEMBER 2014 I. Waktu Mengembangkan kompetensi

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) A. DEFINISI 1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik

Lebih terperinci

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN Modul 2 Bedah Anak POLIPEKTOMI REKTAL (No. ICOPIM: 5-482) 1. TUJUAN : 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi rektum dan isinya, menegakkan

Lebih terperinci

Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia

Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia Pengantar Forum Mutu Jakarta, 29-30 Juni 2005 Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta 2001-2004 Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia Adi Utarini,

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI A. PENGERTIAN Chikungunya berasal dari bahasa Shawill artinya berubah bentuk atau bungkuk, postur penderita memang kebanyakan membungkuk

Lebih terperinci

riwayat personal-sosial

riwayat personal-sosial KASUS OSCE PEDIATRIK 1. (Gizi Buruk) Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 9 bulan ke puskesmas karena kha2atir berat badannya tidak bisa naik. Ibu pasien juga khawatir karena anaknya belum bisa

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992 Rumah Sakit merupakan salah satu tempat dari sarana kesehatan menyelenggarakan kesehatan, bertujuan

Lebih terperinci

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1. APK.1 Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada misi serta sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit X merupakan RS Nasional, yang mengampu tujuh RS di Jawa Barat dan

Lebih terperinci

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab : E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu) CONTOH KASUS Setiap lansia pada akhirnya akan mengalami penurunan fungsi organ, Hal ini timbul karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urin (Brockop dan Marrie, 1999 dalam Jevuska, 2006). Kateterisasi urin ini

BAB I PENDAHULUAN. urin (Brockop dan Marrie, 1999 dalam Jevuska, 2006). Kateterisasi urin ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kateterisasi urin merupakan salah satu tindakan memasukkan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urin (Brockop dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2006). Kateterisasi urin ini dilakukan dengan cara memasukkan selang plastik

BAB 1 PENDAHULUAN. 2006). Kateterisasi urin ini dilakukan dengan cara memasukkan selang plastik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kateterisasi urin merupakan salah satu tindakan memasukkan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urin (Brockop, 2006). Kateterisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KASUS Hambatan komunikasi verbal adalah penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 894 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2008 Oleh :

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data melalui wawancara dan observasi parsipatif. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II

Lebih terperinci

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG 2 0 1 5 BAB I DEFINISI Transfusi darah adalah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran

Lebih terperinci

Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem

Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem Komponen dalam pendekatan berorientasi problem Daftar problem Catatan SOAP Problem? A problem is defined as a patient concern, a

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari separuh kematian didunia karena cedera, cedera kepala berperan nyata atas outcome. Pada pasien dengan cedera kepala, kepala adalah bagian yang paling sering

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Nosokomial 1. Pengertian Infeksi nosokomial atau hospital acquired infection adalah infeksi yang didapat klien ketika klien tersebut masuk rumah sakit atau pernah dirawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan primer. Dunia pendidikan terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan perubahan

Lebih terperinci

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah

Lebih terperinci

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK AIPNI HPEQ-DIKTI Makasar 13-14 Maret 2010 8/20/2012 INDONESIA 1 INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK PRAKTIK PROFESSIONAL, ETIS, LEGAL, PEKA BUDAYA KERANGKA KERJA KOMPETENSI PERAWAT

Lebih terperinci

a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert A. Model Dokumentasi Keperawatan Ada 6 model dokumentasi yang dapat digunakan di dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia yaitu sebagai berikut : 1) SOR (Source Oriented Record), 2) POR (Problem Oriented

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN I. DEFINISI Pelayanan pasien adalah penyediaan jasa oleh Rumah Sakit kepada orang sakit yang dirawat di Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha meningkatkan

Lebih terperinci

REVIEW STAF MEDIS Penilaian aktifitas staf medis senior dan para kepala unit kerja dilakukan oleh otor

REVIEW STAF MEDIS Penilaian aktifitas staf medis senior dan para kepala unit kerja dilakukan oleh otor REVIEW STAF MEDIS Penilaian aktifitas staf medis senior dan para kepala unit kerja dilakukan oleh otoritas internal atau eksternal yang layak. Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP Pertemuan 5 PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP 1. Prinsip Pendokumentasian a. Pengertian : o Prinsip adalah suatu hal yang diyakini, yang mendasari sesuatu hal

Lebih terperinci

Metodologi Asuhan Keperawatan

Metodologi Asuhan Keperawatan Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien

Lebih terperinci

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip I.Pengertian Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu

Lebih terperinci

Dewi Gayatri, M.Kes.

Dewi Gayatri, M.Kes. Dewi Gayatri, M.Kes. Observasi Wawancara Angket Test Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan cara tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara Bentuk Observasi non sistematis (tanpa instrumen) Observasi

Lebih terperinci

Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi

Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi kompleks. Dokter secara individu tidak bisa menjadi ahli untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di

BAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Rita Sibarani, saat ini sedang menjalani pendidikan

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Rita Sibarani, saat ini sedang menjalani pendidikan LAMPIRAN 1 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi Bapak/Ibu Yth, Saya dr. Rita Sibarani, saat ini sedang menjalani pendidikan spesialis saraf di FK USU dan saat ini sedang melakukan

Lebih terperinci

Preeklampsia dan Eklampsia

Preeklampsia dan Eklampsia Preeklampsia dan Eklampsia P2KS PROPINSI SUMATERA UTARA 1 Tujuan Membahas praktek terbaik untuk mendiagnosis dan menatalaksana hipertensi, pre-eklampsia dan eklampsia Menjelaskan strategi untuk mengendalikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Motivasi dan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Peneliti

Lebih terperinci

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2 3 Menanyakan identitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN HUBUNGN PENGETAHUAN TENTANG TRAUMA KEPALA DENGAN PERAN PERAWAT (PELAKSANA) DALAM PENANGANAN PASIEN TRAUMA KEPALA DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT QADR TANGERANG

Lebih terperinci

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF LISAN INDIVIDUAL KELOMPOK ESAI BERSTRUKTUR BEBAS TULISAN TERBATAS ALAT PENILAIAN TES OBSERVASI OBJEKTIF B-S MENJDHKAN MELENGKAPI NON TES KUESIONER/WAWANCARA

Lebih terperinci

a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif

a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif E BAB V: MENGENAL ANALISIS KUALITATIF Tujuan Pembelajaran a) Mengenal Analisis Kualitatif b) Mengetahui komponen Analisis Kualitatif c) Mengenal perbedaan analisis kuantitatif dan kualitatif Definisi:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI Oleh : Furkon Nurhakim INTERVENSI PASCA OPERASI PASE PASCA ANESTHESI Periode segera setelah anesthesi à gawat MEMPERTAHANKAN VENTILASI PULMONARI Periode

Lebih terperinci

TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK

TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK A. PENDAHULUAN Sebagai guru, kita dihadapkan pada persoalan bagaimana kita mengajar, bagaimana kita menguji dan bagaimana kita mengevaluasi/menilai kemampuan siswa. Namun ada

Lebih terperinci

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT NERS TAHAP 2 Komponen 2- Health Professional Education Quality (HPEQ Project) Hotel Novotel Bandung, 9-10 November 2011 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BAB I DEFINISI Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.A.

BAB I PENDAHULUAN I.A. BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Penggunaan multiple choice question (MCQ soal pilihan berganda) sebagai metode untuk menguji pencapaian hasil akhir belajar saat ini sudah sangat luas. Mulai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepatuhan 2.1.1 Defenisi Kepatuhan Kepatuhan perawat profesional adalah sejauh mana perilaku seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan perawat

Lebih terperinci

3 KUESIONER PENELITIAN

3 KUESIONER PENELITIAN Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DM TIPE 2 DALAM KONTEKS ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA

PENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA PENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA Dr.dr.Sutoto.,M.Kes KARS TEMPAT/TGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI 1952 Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKes JABATAN SEKARANG: 1. Ketua KARS Th 2011-2014/2014-2018

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Benigna prostatic hyperplasia adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, yang disebabkan hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar/jaringan

Lebih terperinci

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning : BAB I DEFENISI Pelayanan yang diberikan kepada pasien di unit pelayanan kesehatan rumah sakit misalnya haruslah mencakup pelayanan yang komprehensif (bio-psiko-sosial dan spiritual). Disamping itu pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN Sheraton Mustika Yogyakarta, 22 23 Agustus 2011 Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional WORKSHOP KOMPONEN

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN Pelayanan yang beresiko tinggi merupakan pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang mengancam jiwa, resiko bahaya pengobatan, potensi

Lebih terperinci

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia Daftar Pokok Bahasan Lampiran 4 SKDI Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia 2012 Pendahuluan Lampiran 4 Daftar Pokok Bahasan Standar Kompetensi Dokter

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KOMITE MEDIK RSUD DR. SAIFUL ANWAR KESALAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT BAKORDIK RSSA/FKUB MALANG 2015 BILA BERHADAPAN DENGAN PASIEN,

Lebih terperinci