BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Kebidanan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dibidang pendidikan kesehatan, diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan dapat membantu memecahkan masalah kesehatan di masyarakat dengan pendekatan ilmiah. Menurut standar pendidikan yang ada sekarang ini, lulusan diploma kebidanan dapat dikategorikan sebagai tenaga profesional disebabkan pendidikan vokasi kebidanan yang tertinggi di Indonesia baru tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk membantu menekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia yang masih tinggi. Dengan bertambahnya tenaga yang berpendidikan profesional diharapkan prevalensi kematian ibu dan anak dapat menurun, memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani melakukan pengembangan kurikulum Nasional Program Studi Diploma III Kebidanan Tahun 2002 kearah Kurikulum Berbasis Kompetensi dimana penyusunannya berdasarkan: (1) Keputusan Mendiknas Nomer 232/U/2000, tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa (2) Keputusan Mendiknas Nomer 045/U/2002 tentang Kurikulum Perguruan Tinggi (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum ini mempunyai tujuan untuk mencapai lulusan yang memenuhi standar kualifikasi profesi.

2 2 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk pelaksanaan pendidikan tersebut dibutuhkan kurikulum yang dapat memberikan arah bagi satuan pendidikan tertentu. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pendidikan Diploma III Kebidanan dalam menyelenggarakan pendidikan berpedoman pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan profesi dan penyusunannya mengacu pada kompetensi Inti Bidan Indonesia. Kompetensi Inti Bidan Indonesia tersebut terbagi menjadi 5 kelompok kompetensi yang disesuaikan dengan kelompok mata kuliah yang diatur dalam Surat Keputusan Mendiknas 232/U/2000. Adapun kelima kelompok kompetensi tersebut meliputi : 1) Mengembangkan diri sebagai bidan profesional yang berkepribadian Indonesia; 2) Menerapkan konsep dan prinsip serta keilmuan dan ketrampilan yang mendasari profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan pelayanan kebidanan; 3) Melaksanakan asuhan kebidanan secara profesional kepada wanita dalam siklus

3 3 kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu hami, ibu bersalin, nifas, klimakterium, menopause dan masa antara, asuhan neonatus, bayi dan anak balita) di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas; 4) Mengembangkan sikap profesional dalam praktek kebidanan, komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalin kerjasama dalam tim kesehatan; 5) Memberikan pelayanan kebidanan dengan mempertimbangkan kultur dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi melalui pendidikan kesehatan, pemberdayaan wanita, keluarga serta masyarakat dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif. Berdasarkan kompetensi tersebut maka diharapkan lulusan Pendidikan Diploma III Kebidanan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan dan sikap serta perilaku sebagai bidan professional. Proses pembelajaran di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang dilakukan secara teori maupun praktek, baik praktek di laboratorium maupun praktek lapangan. Pembelajaran Praktikum (laboratorium) adalah strategi pembelajaran atau bentuk pembelajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik (keterampilan), kognitif (pengetahuan), dan afektif (sikap) yang menggunakan sarana laboratorium. Untuk pelaksanaan pembelajaran praktikum (laboratorium) kebidanan ini selain dosen, membutuhkan keterlibatan petugas laborat dan pengelola Prodi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang seperti yang diatur dalam Kurikulum Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan dinyatakan bahwa 1 SKS (Satuan Kredit Semester) praktek setara dengan 2 kali 60 menit atau 120 jam. Salah satu

4 4 tujuan praktek laboratorium adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipunyai sebelumnya secara nyata dalam praktek. Mata kuliah yang membutuhkan praktikum (laboratorium) pada semester ganjil di Prodi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Mata Kuliah yang dilakukan Pembelajaran Praktikum (Laboratorium) di Prodi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang No Mata Kuliah Penempatan SKS 1 Keterampilan Dasar Praktik Klinik Semester I 4 2 Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Semester III 3 3 Asuhan Kebidanan Neonatus,bayi dan anak balita Semester III 3 4 Asuhan Kebidanan IV (Patologi) Semester V 2 Sumber : Panduan Akademik Prodi D-III Kebidanan Stikes Maharani Malang Para lulusan bidan dituntut kompeten sehingga kemampuan yang dimiliki tersebut akan dijadikan bekal setelah terjun kemasyarakat. Selain itu bidan sebagai ujung tombak dari tenaga kesehatan dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB). Keselamatan ibu saat melahirkan sangat dipengaruhi oleh kemampuan penolong. Lulusan Diploma III Kebidanan yang telah memiliki Surat Ijin Praktek dan Surat Ijin Bidan diberi wewenang untuk menolong persalinan, untuk mempersiapkan calon bidan menjadi bidan yang kompeten dengan cara pembelajaran praktikum

5 5 (laboratorium). Pengalaman belajar praktikum (laboratorium) merupakan proses pembelajaran di laboratorium dalam rangka memperkuat teoriteori/pengetahuan yang didapat dengan cara pengalaman belajar lain. Strategi rancangan pembelajaran praktikum merupakan pengintegrasian antara teori dan keterampilan dasar profesional dengan menggunakan pendekatan model dan metode pembelajaran praktikum (laboratorium). Pembelajaran praktikum (laboratorium) ini telah dilaksanakan sejak 3 tahun yang lalu, sampai saat ini belum pernah dilakukan pengkajian untuk memberi umpan balik model pembelajaran praktikum (laboratorium) terhadap pencapaian kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu penelitian ini akan merekonstruksi pembelajaran praktikum (laboratorium) sebagai upaya peningkatan pencapaian kompetensi mahasiswa. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah upaya meningkatkan mutu pembelajaran praktikum (laboratorium) pada semester ganjil yaitu semester V, yang bertujuan untuk peningkatan pencapaian kompetensi pada keterampilan Asuhan Kebidanan IV (Patologi). Untuk menajamkan kajian penelitian ini, maka permasalahan atau fokus penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran praktikum (laboratorium) pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang?

6 6 2. Bagaimanakah mutu pembelajaran praktikum (laboratorium) pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang? 3. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran praktikum (laboratorium) pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan mutu pembelajaran praktikum (laboratorium) pada semester ganjil yaitu semester V, yang bertujuan untuk peningkatan pencapaian kompetensi mahasiswa pada keterampilan Asuhan Kebidanan IV (Patologi). Adapun secara rinci tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran praktikum (laboratorium) pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang. 2. Mengidentifikasi mutu pembelajaran praktikum (laboratorium) pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang? 3. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pembelajaran praktikum (laboratorium) pada mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) di Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang

7 7 D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut : 1. Secara Teoritis a. Sebagai wacana dalam penerapan pembelajaran praktikum (laboratorium) sebagai bentuk implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada pendidikan Diploma III Kesehatan. b. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Secara Praktis a. Bagi para dosen khususnya dosen pembimbing praktikum mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi) di lingkungan lembaga pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan umpan balik dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran praktikum (laboratorium) yang sudah mengacu pada pembelajaran KBK. b. Bagi pimpinan di lingkungan Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dari penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan sebagai masukan bagi pengambil kebijakan pendidikan untuk melakukan suatu evaluasi kurikulum dalam menyempurnakan kurikulum institusional. c. Bagi pimpinan di lingkungan Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes Maharani Malang, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang khusus berhubungan dengan model pembelajaran praktikum (laboratorium).

8 8 E. Penegasan Istilah Penegasan istilah merupakan penjelasan dari istilah-istilah khas yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini untuk menghilangkan adanya salah penafsiran dalam memahami suatu istilah, dengan kata lain untuk menghilangkan adanya perbedaan dalam memahami suatu istilah yang sering muncul dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran praktikum (laboratorium) dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran di laboratorium dalam rangka menumbuhkan sikap, tingkah laku, pengetahuan serta keterampilan untuk mata kuliah asuhan kebidanan IV (pathologis). 2. Kebidanan (Midwifery) adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan komunitasnya. 3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 4. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan IV (Pathologis) adalah mata kuliah membahas tentang asuhan kebidanan ibu dengan kelainan atau komplikasi dengan pendekatan menajemen kebidanan yang meliputi: patologi obstetrik, penyakit-penyakit penyerta kehamilan, persalinan dan nifas, prinsip-prinsip asuhan dalam penanganannya, rujukan dan pendokumentasiannya.

9 9 5. Mutu/kualitas pembelajaran praktikum adalah suatu kondisi dalam pelayanan pelaksanaan pembelajaran praktikum yang dirasakan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi mata kuliah asuhan kebidanan IV (pathologis).