Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
|
|
- Susanto Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMILIHAN PEMASOK DAN ALOKASI ORDER BAHAN UTAMA FINNED HEAT EXCHANGER DENGAN INTEGRASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING DI PT. X INDONESIA Mohammad Effendi 1 dan Suparno 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl.Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia meffendi1257@gmail.com 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia ABSTRAK Pemilihan pemasok dan penentuan alokasi order yang tepat merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pengadaan bahan baku. Dalam penelitian ini, pemilihan pemasok dan penentuan alokasi order dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Nework Process (ANP) dan Goal Programming. Metode ANP digunakan untuk menentukan bobot kriteria dari pemasok untuk memperoleh urutan pemasok yang tepat. Penentuan alokasi order yang tepat dari pemasok yang ada dilakukan dengan menggunakan Goal Programming. Langkah pertama adalah menentukan kriteria pemasok yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kriteria tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam BOCR Subnetwork (Benefits, Opportunities, Costs, dan Risks). Langkah kedua adalah menentukan peringkat pemasok terbaik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Langkah ketiga adalah menentukan alokasi jumlah order yang tepat terhadap masing-masing pemasok dengan mempertimbangkan beberapa fungsi tujuan. Hasil metode pemilihan pemasok menunjukkan dengan 17 kriteria yang digunakan diperoleh Met Tube sebagai pemasok terbaik pipa tembaga, Nilo Asia sebagai pemasok terbaik plat aluminium dan Dingseng sebagai pemasok terbaik Fin aluminium. Penetapan alokasi order pada pemasok terpilih telah dilakukan dengan tujuan minimasi deviasi pada masing-masing fungsi tujuan. Kata kunci: Pemilihan Pemasok, Alokasi Order, Analytic Nework Process, Programming Goal PENDAHULUAN Perusahaan memiliki kecenderungan untuk memiliki lebih dari satu pemasok bahan bakunya. Hal ini disebabkan tidak ada pemasok yang sempurna (Gencer and Guerpinar, 2006), misalkan ada pemasok memiliki harga yang lebih murah dan flesibilitas yang baik, namun disisi lain kualitas dan ketepatan pengirimannya lebih rendah. Juga disebabkan aspek antisipasi pada kebutuhan bahan baku yang sering berubah dengan simpangan yang kurang menentu. PT. X Indonesia adalah sebuah perusahaan manufaktur memproduksi Finned Heat Exchanger yang berlokasi di Pasuruan. PT. X Indonesia ingin terus menerus melakukan perbaikan dalam aktifitas-aktifitas rantai pasoknya untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efesien, salah satunya adalah proses pengadaan bahan utamanya. Untuk itu dalam proses pengadaan tersebut dibutuhkan perbaikan dalam melakukan seleksi pemasok dan alokasi A-40-1
2 order untuk memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan pemasok yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan ada beberapa kriteria baik tangible maupun intangible, seperti yang ada di Dickson s criteria vendor selection dimana termasuk permasalahan Multi Criteria Decision Making (MCDM). MCDM merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia berdasarkan kriteria atau aturan tertentu yang digunakan. Metode yang sering dapat dipakai dalam menyelesaikan permasalahan multikriteria antara lain adalah Analytic Network Process (ANP) dan Goal Programming. Analityc Network Process (ANP) merupakan teori pengukuran secara umum diterapkan pada dominasi pengaruh (dominance of influence) di antara stakeholder atau alternatif dalam hubungannya dengan atribut atau kriteria. Dominasi merupakan konsep yang digunakan dalam membuat sesuatu perbandingan diantara elemen-elemen yang berhubungan dengan atribut yang dimiliki atau pemenuhan terhadap suatu kriteria. Suatu elemen dikatakan melakukan dominasi terhadap elemen yang lain, apabila elemen tersebut lebih penting, lebih disukai ataupun lebih mungkin terjadi (Ramadhani, 2011). Tan, dkk (2007) melakukan penelitian pemilihan pemasok menggunakan ANP dengan cara mengelompokkan elemen kriteria yang ada ke dalam BOCR subnetwork untuk mempermudah melakukan pembobotan kriteria. Masing-masing dari BOCR subnetwork diberikan nilai bobot tersendiri sesuai dengan ketentuan dari perusahaan. Goal Programming merupakan metode Multi Objective Decision Making (MODC) hasil pengembangan dari linier programming yang diperkenalkan oleh charnes dan cooper pada tahun Berbeda dengan linier programming selain bertujuan memecahkan masalah dengan banyak tujuan, Goal Programming juga bertujuan meminimalkan deviasi antar tujuan dan untuk mencari solusi yang tepat sesuai dengan tujuan (goal) yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kriteria penting yang digunakan dalam pemilihan pemasok oleh PT. X Indonesia yang dikelompokkan dalam BOCR subnetwork, kemudian menentukan urutan prioritas pemasok sesuai dengan kriteria tersebut dan untuk menentukan alokasi order yang tepat pada pemasok yang ada. METODE Pada penelitian ini, pemilihan pemasok dilakukan pada tiga bahan baku yaitu pipa tembaga, plat aluminium dan fin aluminium. Penelitian dilakukan dengan langkah pertama mengidentifikasi kriteria yang digunakan dalam pemilihan pemasok oleh PT. X Indonesia dengan melakukan brainstorming dengan pihak yang berkompeten dibagian pengadaan bahan baku. Selanjutnya mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Data tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi penentuan kriteria pemasok dan kuesioner untuk pembobotan alternatif pemasok terhadap kriteria yang telah ditentukan tersebut. Sedangkan data sekunder meliputi jenis bahan baku yang digunakan, alternatif pemasok, kebutuhan bahan baku, harga bahan baku, minimum jumlah pembelian, kapasitas supply dan prosentase cacat dari masing-masing pemasok. Dalam penetapan kriteria pemilihan pemasok diperoleh dari hasil diskusi atau brainstorming dengan perusahaan berdasarkan pada pendekatan Dickson s Vendor Selection Criteria dan kriteria dari perusahaan sendiri. Diperoleh tujuh belas kriteria yang telah ditetapkan untuk digunakan dalam pemilihan pemasok yang diklasifikasikan dalam 5 kluster. Berdasarkan pada hasil brainstorming dengan pihak perusahaan juga kriteria dalam kluster tersebut diklasifikasikan berdasarkan pada alternatif mana yang memiliki kemungkinan besar memberikan pada masing-masing kategori Benefit, Opportunity, Cost dan Risks seperti yang A-40-2
3 ditunjukkan pada Gambar 1. Nilai bobot dari masing-masing BOCR Subnetwork dalam penelitian ini adalah sama yaitu masing-masing B Benefits C Costs Fleksibilitas Pelayanan Biaya 1. Garansi 2. Prosedur Komplain 1. Harga Produk 1. Frekuensi Pengiriman 2. Bentuk pembayaran 3. Consignment 4. Jumlah pembelian Alternatif Alternatif O Opportunities R Risks Profil Pemasok 1. Manajemen dan organisasi 2. Histori kinerja 3. Hubungan timbang balik 4. Prilaku 5. Kondisi Finansial 6. Kapasitas 7. Fasilitas Alternatif Ketidaksesuaian 1. Kualitas Produk(defect) 2. Waktu Pengiriman(delay) 3. Kuantitas Produk (less) Alternatif Gambar 1. BOCR Subnetworks Pemilihan Pemasok Selanjutnya dilakukan perhitungan bobot prioritas lokal dilakukan berdasarkan hasil penyebaran kuisioner. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui bobot masing-masing elemen yang saling berhubungan. Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan bobot prioritas lokal ini adalah nilai inkositensinya. Nilai inkonsistensi dari masing-masing perbandingan berpasangan tidak boleh lebih dari 0.1. Jika inkonsistensi terpenuhi maka dapat dilakukan penentuan bobot dan prioritas alternatif pemasok pada tiap-tiap jenis bahan baku sehinga dapat diperoleh peringkat alternatif pemasok berdasarkan BOCR Subnetworks. Setelah bobot dan peringkat alternatif pemasok ditentukan, langkah selanjutnya adalah dilakukan perhitungan alokasi order pada masing-masing pemasok dengan menggunakan Goal Programming. Permodelan Goal Programming di mulai dengan menentukan goal yang ingin dicapai, variabel keputusan dan fungsi kendala sehingga terbentuk sebagai model awal. Selanjutnya menentukan formulasi Goal Programming dengan menambahkan goal deviation pada fungsi tujuan. Tujuan yang merupakan kriteria kinerja yang ingin diharapkan yaitu minimalkan biaya pembelian, meminimalkan cacat kualitas, memaksimalkan jumlah pembelian dan memaksimalkan ketepatan waktu pengiriman. Fungsi tujuan dari persamaan Goal Programming dalam penelitian ini adalah: 1 Meminimalkan biaya pembelian, yaitu meminimalkan biaya pembelian pada pemasok terpilih dengan harga yang di tawarkan. (1) Pi = Harga yang ditawarkan oleh pemasok i = Deviasi negatif yang menunjukkan nilai harga pembelian kurang dari target yang ingin dicapai A-40-3
4 = Deviasi positif yang menunjukkan nilai harga pembelian lebih dari target yang ingin dicapai. Ct = Total biaya pembelian pada peride t 2 Meminimalkan jumlah cacat, yaitu menimimalkan jumlah bahan baku yang cacat dari pemasok (2) qi = Cacat rata-rata dari pemasok i = Deviasi negatif yang menunjukkan pengurangan jumlah cacat yang terkirim ke perusahaan kurang dari target yang ingin dicapai = Deviasi positif yang menunjukkan pengurangan jumlah cacat yang terkirim ke perusahaan lebih dari target yang ingin dicapai. Q = Nilai rata-rata dari cacat yang dapat diterima oleh perusahaan Dt= Jumlah permintaan bahan periode tertentu 3 Memaksimalkan jumlah produk yang dibeli, yaitu memaksimalkan bobot pembelian dari masing-masing pemasok (3) Wi= Bobot pemasok I dari perhitungan ANP =Deviasi negatif yang menunjukkan tingkat pencapaian jumlah pembelian kurang dari target yang ingin dicapai =Deviasi positif yang menunjukkan tingkat pencapaian jumlah pembelian lebih dari target yang ingin dicapai. Kt=Batas atas jumlah bahan yang dapat dibeli pada periode t 4 Memaksimalkan pengiriman tepat waktu, yaitu memaksimalkan pengiriman tepat waktu dari masing-masing pemasok (4) li= Ketepatan pengiriman dari pemasok i =Deviasi negatif yang menunjukkan tingkat pencapaian ketepatan waktu pengiriman kurang dari target yang ingin dicapai =Deviasi positif yang menunjukkan tingkat pencapaian ketepatan waktu pengiriman lebih dari target yang ingin dicapai. D= Jumlah permintaan bahan baku perusahaan Tujuan akhirnya adalah meminimasi deviasi goal dari masing-masing fungsi tujuan. Konstrain yang digunakan dalam perhitungan alokasi order kepada pemasok yang ada adalah sebagai berikut : 1. Fungsi kendala kapasitas atau kemampuan pemasok menyediakan bahan yang dipesan. Xi ki. Yi, dengan i=1,2.3 n A-40-4
5 ki adalah kapasitas pemasok i Yi adalah 1 jika dilakukan pada pembelian ke pemasok i dan 0 jika tidak dilakukan pembelian pada pemasok i 2. Fungsi kendala minimal order, yaitu jumlah minimal order yang harus dipesan oleh perusahaan. Xi oi Yi, dengan i=1, 2, 3 n oi adalah minimal order pemasok i Yi adalah 1 jika dilakukan pada pembelian ke pemasok i dan 0 jika tidak dilakukan pembelian pada pemasok i 3. Fungsi kendala jumlah permintaan (demand), yaitu jumlah permintaan perusahaan yang harus dipenuhi dengan i=1, 2, 3 n D adalah jumlah permintaan pada periode tertentu 4. Fungsi kendala non negativity dan binary Xi 0, dengan i=1,2,3..n Yi = 0 atau 1, integer, dengan i= 1,2,3 n HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perhitungan bobot dan peringkat alternatif pemasok diperoleh bobot peringkat pada tiap-tiap pemasok. Dari Gambar 2. menunjukkan bahwa pemasok pipa tembaga terbaik adalah Met Tube dengan prosentase %. Pemasok plat tembaga terbaik adalah Nilo Asia dengan prosentase 69.96% dan pemasok fin aluminium terbaik adalah Dingseng dengan prosentase 66,77%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemasok Met Tube, Nilo Asia dan Dingseng adalah pemasok prioritas terbaik bagi PT. X Indonesia. Gambar 2. Grafik Prioritas Alternatif Pemasok Dengan perhitungan Goal Programming diperoleh penetapan jumlah alokasi order pembelian bahan baku pada masing-masing pemasok untuk enam bulan kedepan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. untuk alokasi order pipa tembaga, Tabel 2 untuk alokasi order plat aluminium dan Tabel 3 untuk alokasi order fin aluminium. A-40-5
6 Tabel 1. Alokasi Order pada Alternatif Pemasok Pipa Tembaga Pemasok Alokasi order (kg) per periode Weiland 16,000 16,000 13, ,000 Golden Dragon 0 0 9,586 22,913 24,000 4,000 Met Tube 24,000 24,000 24,000 24,000 24,000 24,000 Heiliang Tabel 2. Alokasi Order pada Alternatif Pemasok Plat Aluminium Pemasok Alokasi order (kg) per periode Nilo Asia 20, ,000 20,000 20,000 20,000 Henan Mingtai , Berry Alumindo 12,000 12,000 12,000 9,560 12,000 12,000 Tabel 3. Alokasi Order pada Alternatif Pemasok Fin Aluminium Pemasok Alokasi order (kg) per periode Italcoat ,480 Dingseng 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Alcom 28,000 28,000 28,000 28,000 28,000 28,000 Almi 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pemasok dengan alokasi order terbanyak dalam 6 bulan kedepan untuk bahan pipa tembaga adalah Met Tube sebesar 144,000 kg, untuk plat aluminium adalah Nilo Asia sebesar 120,000 kg dan untuk fin aluminium adalah Dingseng sebesar 240,000 kg. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1. Diperoleh17 kriteria yang digunakan untuk melakukan pemilihan pemasok, yang dapat diklasifikasikan ke dalam BOCR subnetwork yaitu garansi, prosedur komplain, frekuensi pengiriman, bentuk pembayaran, jumlah pembelian, consigment, manajemen dan organisasi, histori kinerja, hubungan timbang balik,kondisi finansial, prilaku, kapasitas, fasilitas kualitas produk, waktu pengiriman, dan kuantitas Produk 2. Dari hasil perhitungan prioritas alternatif pemasok dengan menggunakan ANP, diperoleh: a. Met Tube sebagai pemasok pipa tembaga terbaik dengan bobot sebesar 69,71%, diikuti Weiland 17.86%, Golden Dragon dengan bobot sebesar 9,72%, dan yang terakhir Heiliang dengan bobot sebesar 2,72%. b. Nilo Asia sebagai pemasok plat aluminium terbaik dengan bobot sebesar 69,96%, diikuti Alumindo dengan bobot 21.47%, Henan Mingtai dengan bobot sebesar 7,17% dan terakhir Berry dengan bobot1,40 % A-40-6
7 c. Dingseng sebagai pemasok terbaik fin aluminium dengan bobot 66.77% diikuti dengan Almi dengan bobot 17.49%, Alcom dengan bobot 12,59 % dan terakhir Italcoat dengan bobot 3.14%. 3. Pengalokasian order tiap-tiap pemasok dengan tujuan minimasi deviasi adalah sebagai berikut: a. Pembelian pipa tembaga selama 6 periode ke depan dengan kepada Met Tube sebanyak 144,000 kg, kepada Weiland sebanyak 61,397 kg, kepada Golden Dragon sebanyak 60,499 kg dan kepada Heiliang sebanyak 16,721 kg b. Pembelian plat aluminium selama 6 periode ke depan dialokasikan kepada Nilo Asia sebanyak 120,000 kg, kepada Alumindo sebanyak 69,560 kg dan kepada Henan Mingtai sebanyak 4,000 kg c. Pembelian fin aluminium selama 6 periode ke depan dialokasikan kepada Dingseng sebanyak 240,000 kg, kepada Alcom sebanyak 168,000 kg dan kepada Almi sebanyak 60,000 kg dan kepada Italcoat sebanyak 10,480 kg. Saran: 1. Saran bagi perusahaan adalah sebaiknya memberikan prioritas atau pembobotan terhadap benefits, opportunities, costs, dan risks (BOCR) subnetwork agar proses penentuan peringkat pemasok lebih obyektif. 2. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah sebaiknya menambahkan kriteria-kriteria strategis pada masing-masing benefits, opportunities, costs, dan risks (BOCR) subnetwork dan melakukan perhitungan analisis sensitivitas pada pemilihan alternatif pemasok. DAFTAR PUSTAKA Bayazit, O. (2006), Use of analytic network process in vendor selection decisions, Benchmarking: An International Journal, Vol. 3 No. 5 hal Demirtas E.A. and Ustun O. (2008), An integrated multi-objective decision-making process formulti-period lot-sizing with supplier selection, The International Journal of Management Science Vol 36, hal Gencer C. and Gürpinar D. (2007), Analytic Network process in supplier selection: A case study in an electronic firm, Applied Mathematical Modelling Vol.31, hal Hariono (2008), Analisa Pemilihan Mitra LSM dan Optimasi Budgeting dengan Menggunakan Metode AHP dan Goal Programming. Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawathi (2010), Supply Chain Management, Edisi Kedua, Guna Widya, Surabaya. Polat G. (2010), Using ANP priorities with goal programming in optimally allocating marketing resources, Construction Innovation Vol. 10 hal Ramadhani (2011), Integrasi Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming dalam Optimasi Pemilihan Alternatif Pemasok di PT. XYZ Indonesia Power. Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Rahman (2011), Seleksi Supplier dan Alokasi order Bahan Baku dengan Pendekatan Fuzzy Analytic Netwrk Process serta Goal Programming (Studi Kasus PT. IGLAS (Persero). Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya A-40-7
8 Saaty T.L. (1999), Fundamental of the Analytic Network Process, ISAHP, Kobe, hal Saaty T.L. (2001), Decision making With Dependence And feedback: The Analytic Network Process, 2 nd edition, RWS Publications, Pittsburgh. Saaty T.L. (2005), Theory and Application of the Analytic Network Process: Decision Making with Benefits, Opportunities, Costs and Risks, RWS Publications, Pittsburgh. Tan X., Ma K., Guo W. and Huang T. (2007), An Application of ANP with Benefits, Opportunities, Cost, and Risks in Supplier Selection: A Case Study in a Diesel Engine Manufacturing Firm, Proceedings of the IEE international Conference on Automation and Logistic, Jinan, hal Taylor III, Bernard W. (1999), Management Science, 6 th edition, Prentice hall, New Jersey. Weber C. A dan john R. C. (1991), Vendor selection criteria and methods, Jurnal Operational research, Vol. 50, hal Yunus (2007), Pemilihan Supplier Produk Import Melalui Analitycal Hierarchy Process (Studi Kasus Pengadaan Barang di PT. Pertamina (Persero) DOH JBT-Cepu) Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya A-40-8
PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT.
PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT. SA) SUPPLIER SELECTION AND ORDER ALLOCATION USING FUZZY- ANALYTIC
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
PEMILIHAN PEMASOK DAN ALOKASI PEMESANAN BAHAN BAKU PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING. STUDI KASUS DI CV. SUMBER CAHAYA HIDUP Fandy Hartono,1) dan Suparno 2) 1)Program
Lebih terperinciPengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy
Pengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy Skala Linguistik Nilai Kepentingan pada ANP Bilangan fuzzy untuk fuzzy ANP Skala TFN (l, m, u) Fungsi Keanggotaan Contoh Kuesioner Sama
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
SELEKSI SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS SERTA GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus PT. IGLAS (Persero)) SUPPLIER SELECTION AND ALLOCATION ORDER OF RAW MATERIALS
Lebih terperinciINTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER
INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER Juwita Metrihayu Rahmadani dan Udisubakti Ciptomulyono Program
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN
Sidang Tesis PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN Disusun oleh : Ivan Angga Shodiqi NRP : 2509 203 011 Dibimbing
Lebih terperinciEVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION
EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION Efraim S. Ginting 1,Sugiharto Pujangkoro 2, Tuti Sarma Sinaga 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN
PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN SUPPLIER SELECTION INTEGRATING CLUSTER ANALYSIS, ANP AND TOPSIS WITH MULTI
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciUsuslan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process
Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP)
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) Winda Sulistiana 1 dan Evi Yuliawati 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam hal memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG
PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG 1 Febriarto Adhi Wiwoho 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Jalan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS
ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU TEPUNG AGAR-AGAR PADA PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANP DAN FUZZY TOPSIS Nama : Retno Eka NPM : 36412164 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : 1.
Lebih terperinciSaaty, T. L. and Vargas, L. G. (2006). Decision Making With The Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications
71 DAFTAR PUSTAKA Aronson, Jay. E. et at, (2005), Decision Support System, Penerbit ANDI, Jakarta Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dun Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT.
SEMINAR TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI
PEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI Yogi Yusuf Wibisono dan Kristi D. A. Gondo Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PADA CV TX
PENERAPAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PADA CV TX 1) Ignatius A. Sandy, 2) Alfian, 3) Moch. Giovani A. P. Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Permasalahan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria, dimana ada saling keterkaitan dan ketergantungan antar kriteria dapat dimodelkan dengan ANP (Analytic Network
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a) Pada permasalahan pemilihan order
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai supplier maupun sebagai pelanggan, baik yang beroperasi dalam wilayah Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang
Petunjuk Sitasi: Tantrika, C. F., Azlia, W., & Arfiansyah, A. (2017). Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang. Prosiding SNTI
Lebih terperinciUSULAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN INTEGRASI METODE ENTROPY DAN TOPSIS
USULAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN INTEGRASI METODE ENTROPY DAN TOPSIS (Studi kasus : CV Cahaya Makmur) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciTekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciOleh: Emy Syuprihatin Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT
Penerapan Multi-Choice Goal Programming (MCGP) untuk pemilihan supplier dan alokasi order bahan baku di PT. X menggunakan analisa Taguchi Loss Function dan AHP Oleh: Emy Syuprihatin 1206 100 033 Dosen
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK)
PEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK) Didien Suhardini, Adhitya Tuhagono Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAfif Hakim Mahasiswa MTI, FTI, UII, Yogyakarta (
ISSN 1829-5266 (print) ISSN 2301-8550 (online) SELEKSI VENDOR DENGAN INTEGRASI ANP TOPSIS DAN OPTIMALISASI ALOKASI ORDER DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT. XYZ) Afif Hakim Mahasiswa
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
INTEGRASI METODE DEMATEL (DECISION MAKING TRIAL AND EVALUATION LABORATORY) DAN ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS) DALAM EVALUASI KINERJA SUPPLIER DI PT. XYZ Yosta Yoserizal 1 *), Moses L. Singgih 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, melainkan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga menuntut
Lebih terperinciPEMILIHAN VENDOR DAN ALOKASI ORDER UNTUK JASA TRANSPORTASI DARAT (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN ROKOK)
PEMILIHAN VENDOR DAN ALOKASI ORDER UNTUK JASA TRANSPORTASI DARAT (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN ROKOK) Kurniawan Wiyono, I Nyoman Pujawan 2 Program Pascasarjana, Bidang Keahlian Manajemen Industri Institut
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING
PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING Oleh : Heny Nurhidayanti 1206 100 059 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciPemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.157-161 ISSN 2302-495X Pemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis Harry Darmawan 1, Hadi Setiawan 2, Sirajuddin
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
Lebih terperinciPDF Compressor Pro. Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN MITRA LSM DAN OPTIMASI BUDGETING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GOAL PROGRAMMING
ANALISIS PEMILIHAN MITRA LSM DAN OPTIMASI BUDGETING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GOAL PROGRAMMING Joko Agus Hariyono 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1. Mahasiswa Magister Manajemen Teknologi ITS,
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Pemilihan Portofolio Proyek Berdasarkan Kriteria Strategi dengan Bantuan Sistem Pendukung Keputusan Yogi Yusuf Wibisono, I G.
Lebih terperinciINTEGRASI PENDEKATAN FUZZY
INTEGRASI PENDEKATAN FUZZY ANP DAN TOPSIS DALAM PERMASALAHAN PEMILIHAN LOGISTIC SERVICE PROVIDER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BENEFIT, OPPORTUNITIES, COST, RISK (STUDI KASUS: PT.EPT) Yindala Drata Yayin, Udisubakti
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY) Yani Iriani 1, Topan Herawan 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciOPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Fransiscus Xaverius Aucky Wibisono dan Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO PADA PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN PENDEKATAN METODE INTERPRETIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM), ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP), DAN HOUSE OF RISK (HOR) Chendrasari
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK COOPER ROD MENGGUNAKAN METODE ANP (Studi Kasus : PT. Olex Cables Indonesia (OLEXINDO))
PEMILIHAN PEMASOK COOPER ROD MENGGUNAKAN METODE ANP (Studi Kasus : PT. Olex Cables Indonesia (OLEXINDO)) Triwulandari S. Dewayana 1, Ahmad Budi W. 2 Jurusan Teknik Industri, FTI - Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang & Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang & Permasalahan Permasalahan dalam mengevaluasi supplier selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier yang tepat, dengan alokasi kuotanya yang berbeda-beda. Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetisi yang ketat di dalam industri. Dalam menghadapi kompetisi tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menyebabkan banyak perusahaan harus menghadapi kompetisi yang ketat di dalam industri. Dalam menghadapi kompetisi tersebut, perusahaan harus senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia 15-59 tahun berada di urutan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BIJI PLASTIK POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD PADA PT ARISAMANDIRI PRATAMA Diana Puspita Sari 1 *, Agil Saputro 2, Susatyo Nugroho 3 1,2,3 Program Studi
Lebih terperinciOleh: Putri Narita Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M. Eng. Sc
PEMILIHAN PRIORITAS PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI KECIL MENENGAH POTENSIAL DI KABUPATEN BANGKALAN PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU DENGAN METODE DELPHI DAN ANP Oleh: Putri Narita 2505 100 117 Pembimbing:
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TOPSIS (Studi Kasus UD PRAKTIS)
PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TOPSIS (Studi Kasus UD PRAKTIS) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)
EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENDEKATAN FUZZY-QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN SUPPLIER
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 PENDEKATAN FUZZY-QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN SUPPLIER Suhartini, Suparno, dan Hari Supriyanto. Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN PIHAK KETIGA PENYEDIA PEMBIAYAAN PROGRAM KEPEMILIKAN RUMAH UNTUK KARYAWAN
ANALISA PEMILIHAN PIHAK KETIGA PENYEDIA PEMIAYAAN PROGRAM KEPEMILIKAN RUMAH UNTUK KARYAWAN Muhamad Hasan Ismail 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Kriteria Dalam industri manufaktur, pemilihan supplier akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dari perusahaan (Herbon dkk,
Lebih terperinciPemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP
Pemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP Heri Guntar 1,Hadi Setiawan 2,Nurul Ummi 3 1,2, 3 JurusanTeknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hery_guntar@yahoo.com
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK
STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing secara global. Persaingan merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciJournal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1 Oktober 2017
PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BATIK MADURA DENGAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECICION MAKING Indra Cahyadi Jurusan Teknik Industri Universitas Universitas Trunojoyo Madura PO Box 2, Jalan Raya Telang, Kamal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan pelanggan akan produk yang berkualitas tinggi menyebabkan perusahaan selalu berusaha untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang terbaik. Produk dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama beberapa tahun belakangan ini, keunggulan optimasi dan integrasi supply chain menjadi fokus dari beberapa organisasi perusahaan besar di dunia, Persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang, pasti bekerja sama dengan pemasok untuk menjamin ketersediaan barang yang
Lebih terperinciPenggalian Kriteria Vendor Teknologi Informasi di Pondok Pesantren Mojokerto Jawa Timur Berdasarkan Metode Analytic Network Process
A803 Penggalian Kriteria Vendor Teknologi Informasi di Pondok Pesantren Mojokerto Jawa Timur Berdasarkan Metode Analytic Network Process Defit Setya Ike, Bekti Cahyo Hidayanto, Hanim Maria Astuti Jurusan
Lebih terperinciPenerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ
Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ Suhartanto 1, Putiri Bhuana Katili 2, Hadi Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya kondisi perekonomian menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut para pelaku bisnis melakukan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL KLASIFIKASI INVENTORY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN COMPONENT COMMONALITY
PENGEMBANGAN MODEL KLASIFIKASI INVENTORY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN COMPONENT COMMONALITY Indra Dwi F ), Imam Baihaqi ), dan Erwin Widodo 3) ) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)
Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik produksi merupakan suatu terobosan rangkaian proses dan aliran produk yang saling terintegrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER METALLIC BOX MENGGUNAKAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: PT XYZ Malang) SUPPLIER SELECTION ANALYSIS OF METALLIC BOX USING FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
Lebih terperinciFakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman era persaingan global saat ini, perusahaan dituntut untuk melakukan peningkatan produktivias dalam rangka untuk menghasilkan output yang optimal. Output
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciPEMILIHAN PENYEDIA JASA TRANSPORTASI DI PT.XYZ MENGGUNAKAN TAGUCHI LOSS FUNCTION, ANALYTIC HIERARCHY PROCESS, DAN MULTI-CHOICE GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN PENYEDIA JASA TRANSPORTASI DI PT.XYZ MENGGUNAKAN TAGUCHI LOSS FUNCTION, ANALYTIC HIERARCHY PROCESS, DAN MULTI-CHOICE GOAL PROGRAMMING M. Hakul Yakien D. dan I Nyoman Pujawan Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERAPAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Prind Triajeng Pungkasanti 1 Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang e-mail : 1 prind@usm.ac.id Titis Handayani
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman Yogyakarta)
1 Makalah Penelitian Tugas Akhir 2015 MAKALAH PENELITIAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 data statistik bahan baku aspal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Sebuah bisnis tidak terlepas dari adanya persaingan. Persaingan merupakan salah satu faktor pendorong bagi suatu perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERAPAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Prind Triajeng Pungkasanti 1 Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang e-mail : 1 prind@usm.ac.id Titis Handayani
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem persediaan di Toko Tekstil Budiono 2, maka dapat disimpulkan bahwa skenario B merupakan solusi dari permasalahan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan dalam mengevaluasi supplier selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier yang tepat, dengan alokasi kuotanya yang berbeda-beda. Satu kesalahan dalam
Lebih terperinciSistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting
Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting Johana Harjayanti 1, Anief Fauzan Rozi 2 1 2 Program Studi Sistem
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK PETROLEUM DAN CHEMICAL DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK PETROLEUM DAN CHEMICAL DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING Dimas Ismunandar dan Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Industri
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK MENENTUKAN MODEL PEMASOK
PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK MENENTUKAN MODEL PEMASOK Muhammad Yusuf Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :
PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN
Lebih terperinciPenggunaan Metode Analytic Network Process (ANP) dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku Kertas pada PT Mangle Panglipur
Penggunaan Metode Analytic Network Process (ANP) dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku Kertas pada PT Mangle Panglipur Alfian 1, Ignatius A. Sandy 2, Hanif Fathurahman 3 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-261
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-261 Optimasi Pemilihan Supplier dan Alokasi Supply Batubara Pada PLTU Kapasitas 615MW dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ)-TIMOR LESTE DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO ERGONOMI DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Jeronimo da Silva 1), Sri Gunani Partiwi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Bab ketiga ini adalah untuk menguraikan objek penelitian, alat, tata cara penelitian dan data yang akan dikaji serta cara analisis yang dipakai dan
Lebih terperinciMancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process
MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process Chandra Kusuma Dewa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14 Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 FlowChat Penelitian Berikut merupakan diagram penelitian yang menggambarkan urutan proses dari awal penelitian hingga tahap akhir dilakukannnya penelitian : Mulai Tahap Persiapan
Lebih terperinciINTEGRASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN PEMASOK
INTEGRASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN PEMASOK Annisa Kesy Garside dan Martina Juan Kristiandy Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Widya Teknika Vol.20 No.2; Oktober 2012 ISSN 1411 0660: 32-38 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Widyagama Malang 32 PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL
Lebih terperinci