BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sebagaimana ditetapkan dalam
|
|
- Dewi Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT. Taspen (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari Program Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 1981 dan 26 Tahun 1981 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun. Komitmen PT. Taspen (Persero) untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan keluarganya telah dimulai sejak tahun 1960, yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor: 380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan kesejahteraan pegawai negeri. Keputusan Menteri Pertama tersebut, ditingkatkan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1963 yaitu tentang Pembelanjaan dan Kesejahteraan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor: 10 Tahun 1963 tentang Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Untuk melaksanakan Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 1963 tentang Pendirian 1
2 2 Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN) tanggal 17 April Perubahan status PN Taspen menjadi PERUM Taspen ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KEP.749/MK/V/II/1970. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 26 Tahun 1981, badan hukum PERUM Taspen diubah menjadi PT. Taspen (Persero) sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar PT. Taspen (Persero) Nomor: 3 Tahun 1982 tanggal 4 Januari Berdasarkan persetujuan Pemegang Saham dengan Nomor: KEP- 17/D1.MBU/2008, dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang merupakan penyesuaian modal dasar yang disetor dari Rp12,50 miliar ditingkatkan menjadi Rp100 miliar untuk memenuhi modal disetor 25 persen dari modal dasar sebesar Rp400 miliar yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Nomor: 06 tanggal 26 November 2008, dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan HAM Nomor: AHU AH Tahun 2009 pada tanggal 9 Januari 2009, sebagaimana diumumkan dalam Berita Negara RepubIik Indonesia Nomor: 16 tanggal 24 Pebruari 2009; Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 5625/2009. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial PNS maka lingkup usaha PT. TASPEN terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Pensiun. Program THT telah dilaksanakan sejak pendirian TASPEN. Untuk program Pembayaran Pensiun PNS yang semula diselenggarakan oleh Ditjen Anggaran telah dialihkan kepada PT. TASPEN
3 3 (PERSERO) secara bertahap sejak tahun Penyelenggaraan pembayaran Program Pensiun secara nasional dilakukan sejak tahun Sejak awal berdirinya TASPEN mengelola Program Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri, sejak tahun 1987 mulai mendapat tugas untuk mengelola Program Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan demikian TASPEN telah sepenuhnya mengelola Program Asuransi Sosial sesuai PP 25 Tahun 1981 yaitu Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana Pensiun dan THT. Selain mengelola Program Asuransi Sosial yang kepesertaannya bersifat wajib (compulsory) bagi PNS, saat ini TASPEN juga mengelola program THT, THT Multiguna dan THT Ekaguna untuk pegawai BUMN/BUMD yang kepesertaannya bersifat sukarela (voluntary). PT. Taspen (Persero) menginvestasikan kekayaannya dalam berbagai instrumen investasi yang diperkenankan berdasarkan regulasi yaitu: deposito, obligasi, saham dan lain-lain. Portofolio investasi terbesar dana THT Taspen masih didominasi oleh instrumen obligasi 60 persen dan deposito sebesar 25 persen. Sementara saham dan investasi lainnya tercatat hanya 15 persen. PT. Taspen (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi sosial dengan kegiatan utamanya yang bergerak dalam penyimpanan tabungan pegawai negeri, yang menjadi peserta dan memberikan manfaat atas tabungan tersebut dalam bentuk asuransi bagi peserta. PT. Taspen (Persero) dapat melakukan kewajibannya sebagai penyelenggara asuransi secara optimal. Oleh karena itu, agar pemberian manfaat bagi peserta dapat dilakukan secara maksimal maka PT. Taspen (Persero) perlu menghasilkan kinerja-kinerja yang berorientasi
4 4 pada pemerolehan laba bagi perusahaan. Kinerja yang berorientasi pada pemerolehan laba bagi perusahaan sangat diperlukan, karena kegiatan tersebut sangat menunjang eksistensi dari PT. Taspen (Persero). Pengelolaan dana tabungan yang terkumpul dari peserta ke dalam aktivitas dunia investasi merupakan bentuk dari kinerja yang berorientasi laba. Pengelolaan dana yang efektif pada PT. Taspen (Persero) akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan, keuntungan dari pengelolaan dana dapat menghasilkan pemberian manfaat yang maksimal bagi peserta. Salah satu instrumen investasi yang dilakukan oleh PT. Taspen (Persero) adalah dalam bentuk saham. PT. Taspen (Persero) melakukan investasi langsung pada program pensiun di beberapa perusahaan antara lain PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi, PT. Pasaraya Toserjaya, PT. Marga Mandalasakti dan PT. Continental Carbon Indonesia, Investasi langsung PT. Taspen (Persero) pada PT. Marga Mandalasakti dalam bentuk penyertaan saham sebesar 0,45 persen saham. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.010/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keungan Nomor 199/PMK.010/2008 tentang investasi dana pensiun pasal 21 ayat 3 huruf a investasi dana pensiun hanya berupa tabungan, deposito berjangka, deposito on call, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia, dan/atau Surat Berharga. Berdasarkan aturan tersebut pengelolaan dana pensiun dalam bentuk saham tidak dapat dilakukan oleh PT. Taspen (Persero). PT. Marga Mandalasakti akan melakukan pembelian kembali/buy back saham yang dimiliki oleh PT. Taspen (Persero) yang tidak dapat melakukan investasi langsung dalam bentuk saham pada program dana pensiun
5 5 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.010/ Rumusan Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.010/2012 tentang investasi dana pensiun tidak dapat berbentuk saham, oleh sebab itu PT. Taspen (Persero) akan melakukan pelepasan saham penyertaan miliknya sebesar 0,45 persen di PT. Marga Mandalasakti. Kondisi saat ini PT. Taspen (Persero) belum memiliki informasi mengenai nilai pasar wajar dari saham penyertaan yang akan dilepas tersebut, sehingga PT. Taspen (Persero) membutuhkan informasi tersebut. Oleh sebab itu, penulis berinisiatif untuk melakukan proses penilaian usaha dari saham penyertaan 0,45 persen saham PT. Taspen (Persero). 1.3 Keaslian Penelitian Berbagai penelitian mengenai penilaian perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Peneliti Topik Penelitian Metoda Hasil Dimche dan Metoda penilaian Discounted cash flow MetodaDiscounted Biljana (2013) perusahaan, bukti empiris di Macedonia dan relative valuation. cash flow danrelative valuation menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapitalisasi pasar. Joshi, (2013) dkk. Penilaian perusahaan menggunakan discounted cash flow 10 metoda pada discounted cash flow. Hasil yang didapat memiliki hasil yang sama berdasarkan 10 metoda yang digunakan
6 6 Fernandez (2013) Fernandez (2014) Widodo (2011) Pudyastuti (2011) Metoda penilaian perusahaan Penilaian perusahaan Analisis saham PT. Cipta Marga Nusaphala Persada pasca (pemberlakuan) Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 Tahun 2007 Penilaian divestasi saham Merchiston Group Limited pada PT. Hotel Sahid Jaya International. Metoda neraca keuangan, metoda laba/rugi, metoda campuran, dan metoda arus kas. 10 metoda discounted cash flow. Discounted cash flowdan Relative Valuation. Discounted cash flowdan Relative Valuation. Hasil penelitian bahwa metoda yang paling tepat adalah mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan. 1. Equity cash flow. 2. Free cash flow. 3. Capital cash flow. 4. APV. 5. Residual income. 6. EVA. 7. The business s risk-adjusted free cash flows. 8. The business s risk-adjusted equity cash flows. 9. The risk free adjusted free cash flows. 10. The risk free adjusted equity cash flows. Metoda DCF nilai instrinsik saham sebesar Rp717,56 sedangkan menggunakan relative valuation didapatkan nilai instrinsik saham sebesar Rp2.927,00 dan rata-rata keduanya didapatkan Rp1.601,23 per lembar saham. Berdasarkan metoda arus kas didiskontokan didapatkan estimasi nilai saham sebesar Rp1.494,- sedangkan
7 7 Pakpahan (2013) Penilaian saham PT. Sejahteraraya Anugrahjaya dalam rangka investasi oleh PT. Nirmala Kencana Mas untuk pembangunan Mayapada Hospital. Discounted cash flowdan Relative Valuation berdasarkan 2 (dua) skenario. menggunakan penilaian relatif sebesar Rp1.464,- Nilai saham PT. Sejahteraraya Anugrahjaya dan rasio keuangan apabila investasi anak perusahaan dilanjutkan meningkat, bila dibandingkan dengan nilai saham dan rasio keuangan apabila investasi anak perusahaan tidak dilanjutkan, sehingga dengan skenario investasi perusahaan anak dilanjutkan merupakan pilihan yang tepat oleh manajemen dan aman bagi para pemegang saham. Berdasarkan penelitian sebelumnya penelitian ini terdapat persamaan berupa metode penelitian yang menggunakan pendekatan pendapatan dan pendekatan pasar. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini di bandingkan pada penelitian sebelumnya berupa jumlah prosentase penyertaaan saham. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi nilai pasar wajar dari 0,45 persen saham penyertaan milik PT. Taspen (Persero) pada PT. Marga
8 8 Mandalasakti pada tanggal 31 Desember 2013, dengan menggunakan pendekatan pendapatan dan pendekatan pasar. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi PT. TASPEN (Persero) hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi PT TASPEN (Persero) dalam melepas penyertaan saham pada PT. Marga Mandala Sakti. 2. Bagi PT. Marga Mandala Sakti hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan serta referensei berkaitan dengan penilaian perusahaan dalam rangka penyertaan saham. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari empat bab. Bab I adalah Pengantar yang akan disampaikan uraian tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam Bab II adalah Tinjauan Pustaka, berisikan tentang tinjauan pustaka yang akan digunakan dan yang berkaitan dengan judul penelitian, landasan teori yang mendukung dalam operasional penelitian. BAB III Metoda Penelitian yang menguraikan mengenai metoda dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Analisis Data, yang berisi uraian tentang data dan sumber data, gambaran umum perusahaan, analisis makroekonomi dan industri, serta proses penilaian
9 9 saham dengan menggunakan beberapa pendekatan dan metoda yang berbeda. Bagian terakhir adalah Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang hasil analisis dan pembahasan guna mencapai tujuan penelitian, keterbatasan penelitian berupa kendala dalam penelitian dan saran ataupun sumbangan pemikiran yang dapat diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dari suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat dipenuhi dengan pembiayaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 79/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN BADAN PENYELENGGARA PROGRAM TABUNGAN HARI TUA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama kurang lebih tujuh bulan, yaitu mulai bulan November 2009 sampai dengan Mei 2010. 2. Tempat
Lebih terperinciBAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN
7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH
- 11 - LAPORAN AKTIVA BERSIH Per. Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX
Lebih terperinci- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH
Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada laporan akuntansi DPLK AIAF, periode akuntasi (tahun buku) adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. A. Jurnal Pencatatan Akuntansi Dana Pensiun Pencatatan Transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah menjaga dan mengelola kekayaan negera dengan baik. Hal ini selaras
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tugas penting yang diamanatkan oleh rakyat kepada pemerintah adalah menjaga dan mengelola kekayaan negera dengan baik. Hal ini selaras dengan UUD 45 pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), selanjutnya disebut Sampoerna, berdiri pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai pasar yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut (Hartono 2009:
Lebih terperinci- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH
Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Perusahaan sebagai salah satu penopang perekonomian baik itu sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian menciptakan berbagai kebutuhan baru untuk mampu berkembang ataupun bertahan pada kondisi yang memiliki persaingan tinggi. Perusahaan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif, mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam industri maupun strategi keunggulan
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 126.026.683.00 102.978.183.00 Tabungan 319.181.46 183.688.885,00 Deposito on Call 16.200.000.00 11.929.000.00 Deposito Berjangka 178.308.000.00
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha sangat diperlukan perusahaaan untuk dapat terus tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini seringkali menghadapi kendala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap orang mendambakan kehidupan yang layak, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik memulai wirausaha atau menjadi pegawai sebuah perusahaan,
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. per tanggal 15 Juli 2013 pasca Penawaran Umum Terbatas V, dan penerbitan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN
Lebih terperinci2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang
No.19, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Iuran Pensiun. PNS. Pejabat Negara. Pengelolaan. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ketentuan Program Tabungan Hari Tua PNS PT Taspen (Persero) Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017
http://192.168.1.15/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdevmjaxnw=... Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017 Deskripsi 01/01/2017-31/08/2017 01/01/2017-31/07/2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Lebih terperinci1 L a p o r a n T a h u n a n
Laporan Aset Neto ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 35,950,725,000 29,484,215,000 Deposito On Call 9,600,000,000 20,000,000,000 Deposito Berjangka 70,000,000,000 123,000,000,000 Saham
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Arus Kas Periode 01 Januari 2016 s.d. 30 April 2016 Deskripsi 01/01/2016-30/04/2016 01/01/2016-31/03/2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 9.362.060.278,00 6.037.200.50
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 102.978.183.00 84.665.683.00 Tabungan 183.688.885,00 579.633.18 Deposito on Call 11.929.000.00 Deposito Berjangka 204.066.000.00 234.266.000.00
Lebih terperinci2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t
No.1976, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Program THT, JKK, dan JM Prajurit TNI, Anggota POLRI dan Pegawai ASN. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/PMK.02/2018
Lebih terperinciDANA PENSIUN ANTAM ) ASET INVESTASI
Laporan Aset Neto ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 29,484,215,000 45,045,850,000 Deposito On Call 20,000,000,000 2,000,000,000 Deposito Berjangka 123,000,000,000 38,500,000,000 Saham
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. struktur permodalan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan usaha.
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Harga pasar saham merupakan cerminan dari kinerja keuangan sebuah perusahaan. Jika kinerja perusahaan meningkat maka hal ini akan diapresiasi oleh pasar dalam bentuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. juta rupiah. Belum lagi green fee dan pemasukan dari club house yang menyediakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri golf saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat, minat para golfer setiap tahunnya terus bertambah. Sebagai industri, golf memang ladang bisnis yang menggiurkan.
Lebih terperinciLAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012
1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Ind
No.1809, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Biaya. Penyelenggaraan. Pembayaran Pensiun. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 211/PMK.02/2015 TENTANG BIAYA OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIA Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciLAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012
1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap orang mendambakan hidup tenang, tenteram, bahagia dan sejahtera. Berbagai cara dilakukan untuk dapat memperolehnya. Hal yang biasa dilakukan adalah
Lebih terperinciLAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011
1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012
LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012 Laporan Tahunan Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI ini merupakan hasil pengawasan terhadap pengelolaan Dana Pensiun BRI periode tahun 2012, dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perusahaan untuk memperoleh dana, salah satunya adalah dengan Right issue.
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam pengembangan dan ekspansi usahanya akan memerlukan tambahan modal. Banyak mekanisme yang bisa ditempuh oleh perusahaan untuk memperoleh dana, salah
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Surat Berharga Negara 43.996.444.448 100.081.670.878 Tabungan 2.581.094.681 2.983.430.198 Deposito on call 30.000.000.000 0 Deposito Berjangka 77.060.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham di Bura Efek Indonesia dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan dana pensiun mengalami perubahan seiring diterbitkannya PSAK 18 Revisi 2010. Ada 3 (tiga) alternatif bentuk laporan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT.TASPEN(PERSERO) Kantor Cabang Utama(KCU) Bandung berkedudukan di Jl. PH.H Mustofa no 78 Bandung.Cakupan kerja KCU Bandung adalah wilayah
Lebih terperinciEstimasi Nilai Pasar Wajar Ekuitas PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Dalam Persiapan Initial Public Offering (IPO)
JEKT 8 [2] : 205-209 ISSN : 2301-8968 Estimasi Nilai Pasar Wajar Ekuitas PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Dalam Persiapan Initial Public Offering (IPO) Ahmad Rizani *) Program Studi Ekonomi Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengubah komponen investasi dalam portofolio-nya.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Awal tahun biasanya merupakan titik awal bagi seseorang untuk melakukan investasi. Dana yang sudah dinvestasikan dalam bentuk portofolio akan diteruskan
Lebih terperinciTabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 34.768 35.601 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124
Lebih terperinciTabungan/ Deposito On Call/
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 31.302 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 Tabungan/ 146 117 244 274 230 219 141 124 156
Lebih terperinciLaporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124 156 Deposito On Call/ 1.419
Lebih terperinci) ( ASET INVESTASI
Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito
Lebih terperinci1 L a p o r a n T a h u n a n
Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara - Konvensional 317,710,940,000 228,807,677,154 - Syariah 20,027,140,856 Deposito
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017
Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 5.657.375.000 Penerimaan Dividen 0 Penerimaan Sewa 0 Pendapatan Investasi Lain 0 Pelepasan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA. Per 31 Desember 2009 dan 2008 (dalam jutaan rupiah) NO KEKAYAAN
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 NO KEKAYAAN 2009 2008 I INVESTASI 1 Deposito 2.266.400,00 2.672.650,00 2 Sertifikat Deposito - - 3 Sertifikat Bank Indonesia - - 4 Saham 717.18
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan program asuransi sosial dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para peserta yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Badan Usaha
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017
Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 144.460.956.000 Tabungan 345.101.805 Deposito On Calls 0 Deposito Berjangka 115.660.000.000 Sertifikat Deposito
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmduvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 3.813.471.000 Penerimaan Dividen
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdqvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 5.089.875.000 Penerimaan
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdmvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 4.826.687.500 Penerimaan
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdyvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 3.795.024.500 Penerimaan Dividen
Lebih terperinciHasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015
Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Menunjuk Peraturan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, pilihan berinvestasi masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, emas, ataupun properti mulai bergeser ke dalam bentuk saham. Sebagaimana
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Semester II 2015 Semester I 2015 Surat Berharga Negara 20.056.075.000 5.058.305.000 Tabungan 4.684.964.144 5.714.635.010 Deposito on call 0 0 Deposito
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar di Indonesia. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika perusahaan tidak memiliki sumber dana internal yang mencukupi, pasar modal merupakan salah satu tempat bagi perusahaan mencari sumber dana alternatif selain
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)
ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen (PERSERO). Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.02/2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat tetap menjalankan kegiatan operasinya, hal ini dikarenakan perkembangan dunia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2012
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI DAN PT. JAMKRIDA BALI MANDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT BANK NEGARA INDONESIA TBK.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT BANK NEGARA INDONESIA TBK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 26 TAHUN 1981 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN UMUM DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN, Menimbang : Bahwa Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di latar belakangi keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri pada tanggal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual dan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari tuntutan era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER-01/BL/2009 TENTANG DASAR PENILAIAN JENIS-JENIS INVESTASI DANA PENSIUN Menimbang KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
BAB I PENDAHULUAN Humas merupakan disiplin ilmu yang berasal dari ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi menurut para ahli adalah proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia, sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah nasional yang
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan Indonesia yang dinamis beberapa tahun belakangan membawa dampak angin segar pada industri perbankan syariah. Berdasarkan data Laporan Perkembangan Perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Proses penilaian terhadap perusahaan tertutup membutuhkan identifikasi atas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penilaian terhadap perusahaan tertutup membutuhkan identifikasi atas ciri spesifik pada perusahaan karena keterbatasan data pembanding yang umumnya tidak terlalu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang memberikan jasa perlindungan kepada masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. waktu karena sebab-sebab tertentu pemegang saham utama atau pendiri (founders)
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Komposisi pemegang saham di perusahaan publik tidak selamanya tetap. Selalu ada peluang untuk terjadi perubahan susunan pemegang saham, bahkan perubahan di level pemegang
Lebih terperinciLaporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009
Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009 I. Pendahuluan Dana Pensiun Perhutani (DPP) didirikan oleh Direksi Perum Perhutani pada 9 Mei 1997 dan telah disetujui
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 21 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT TIRTA GEMAH RIPAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 21 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT TIRTA GEMAH RIPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinci2016, No Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar N
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.325, 2016 KEUANGAN. Modal Negara. BUMN. PT. Penatausahaan. Penyertaan. Tata Cara. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6006)
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 218/PMK. 02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA PENSIUN YANG DILAKSANAKAN OLEH PT TASPEN (PERSERO) DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga keuangan dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini menimbulkan iklim persaingan sangat ketat. Perusahaan harus mampu menciptakan kondisi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, aset-aset publik, dan fasilitas umum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber pendanaan penting bagi perekonomian Indonesia. Sejalan dengan fungsi utama yang diinginkan dalam peraturan perpajakan yaitu fungsi anggaran
Lebih terperinciANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MENILAI HARGA WAJAR SAHAM STUDI KASUS PT HOLCIM INDONESIA TBK.
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI SKRIPSI ANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MENILAI HARGA WAJAR SAHAM STUDI KASUS PT HOLCIM INDONESIA TBK. Diajukan Oleh : Aidil Akbar 0604000897
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007 TENTANG PENGADMINISTRASIAN, PELAPORAN DAN PENGAWASAN PENITIPAN DANA IURAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEJABAT NEGARA MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperinci2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1915, 2015 KEMENKEU. Penyertaan Modal Negara. PT. Sarana Multi Infrastruktur. Pengalihan. Investasi Pemerintah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232
Lebih terperinciNo. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar)
1 No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar) Pasal 6 PP No.73/92 yang diubah. b. Bukti Persyaratan Penempatan Deposito Jaminan Pasal 7 PP No.73/92 yang
Lebih terperinciDANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref
Jumlah % ASET 1 INVESTASI (Nilai Wajar) Tabungan pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito on call pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito Berjangka pada Bank 1 6,000,000,000 20,000,000,000 (14,000,000,000) 30 Sertifikat Deposito
Lebih terperinci