BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia, sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah nasional yang
|
|
- Utami Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan Indonesia yang dinamis beberapa tahun belakangan membawa dampak angin segar pada industri perbankan syariah. Berdasarkan data Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (LPPS) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah nasional yang masih didominasi struktur asetnya sekitar ±98 persen oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Usaha Unit Syariah (UUS) relatif cukup baik, tercermin dari (1) fungsi intermediasi berada pada tingkat optimal dengan rata-rata FDR sebesar 97,16 persen (2) tingkat kecukupan modal (CAR) masih jauh di atas minimum 8 persen dengan rata-rata CAR sebesar ± 15,17 persen dan (3) tingkat pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) masih di bawah 5 persen dengan rata-rata sebesar 2,72 persen. Dari sisi profitabilitas, perbankan syariah mengalami pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 33,8 persen (yoy) yang ditopang dari oleh pendapatan dari aset produktif (penyaluran dana) yang tumbuh sebesar 36 persen (yoy). Pendapatan dari pembiayaan yang mencapai Rp15,1 triliun masih mendominasi sumber pendapatan dari penyaluran dana (88,9 persen), hal mana mencerminkan konsistensi preferensi dan keseriusan bank-bank syariah melakukan intermediasi langsung ke sektor riil. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan perbankan syariah nasional memiliki prospek yang baik, hal ini akan berpengaruh positif pada nilai bisnis perbankan syariah di 1
2 2 mata investor. Ekspektasi investor yang tinggi tersebut merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan perbankan syariah dalam mengembangkan usahanya dengan memperoleh tambahan modal usaha melalui penerbitan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Salah satu bank syariah yang berkembang dan berminat untuk melakukan ekspansi adalah Bank Muamalat Indonesia yang akan melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebagian kepemilikan saham mereka kepada publik. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp106 miliar. Untuk menghadapi tuntutan peningkatan kebutuhan modal kerja, PT Bank Muamalat Indonesia (PT. BMI) berencana melakukan penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) yang rencananya akan dilaksanakan paling cepat pada kuartal III tahun Tujuan dari penawaran saham perdana ini selain menambah modal juga meningkatkan alternatif sumber pendanaaan, karena selama ini PT. BMI biasanya menggunakan penerbitan obligasi/sukuk sebagai sumber pendanaan.
3 3 Bersama dengan masuknya perusahaan ke pasar modal, muncul kewajiban terhadap kepentingan publik yang tercermin dari peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu pemenuhan aspek transparency, accountability, Responsibility, dan fairness. Bank Muamalat Indonesia (BMI) dituntut mempublikasikan kinerja mereka yang tercermin dari laporan keuangan setiap tahunnya dengan mengikuti aturan pelaporan akuntansi yang benar dan tidak diperkenankan melakukan segala tindakan yang mengelabui publik dalam kinerjanya. Semua hal tersebut bermuara pada tujuan meningkatnya kepercayaan publik kepada perusahaan, aspek yang tidak kalah penting lainnya adalah upaya perusahaan dalam menghasilkan laba, peningkatan laba merupakan salah satu faktor penting bagi terciptanya keunggulan daya saing perusahaan secara berkelanjutan, dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan harga saham. Bila harga saham meningkat hal ini akan memberikan sinyal yang positif bagi investor dalam melihat kinerja perusahaan dan memudahkan perusahaan untuk mencari dana lagi di pasar modal dengan melakukan penerbitan saham kembali. Valuasi merupakan alat yang sangat penting dalam menilai harga wajar saham suatu perusahaan secara akurat, berdasarkan kondisi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Investor perlu mengetahui nilai intrinsik saham tersebut sebelum mengambil keputusan. Dengan asumsi bahwa dalam jangka waktu yang panjang, pasar adalah rasional dan ketidakwajaran dalam harga saham akan dihilangkan melalui mekanisme pasar (arbitrage), maka nilai saham pada akhirnya akan kembali pada nilai wajarnya. Oleh sebab itu, hasil dari valuasi secara fundamental bisa dijadikan acuan untuk
4 4 pertimbangan yang lebih objektif untuk pengambilan keputusan investasi yang rasional. Harga saham yang ditawarkan saat penawaran saham perdana merupakan faktor penting dalam menentukan jumlah dana yang dapat diperoleh PT. BMI dan dapat menentukan minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Harga yang tinggi memungkinkan PT. BMI memperoleh dana yang besar namun berpotensi menurunkan minat investor untuk berinvestasi. Sebaliknya harga yang rendah membuat dana yang diperoleh PT. BMI kecil namun dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di PT. BMI. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai harga pasar wajar saham PT. Bank Muamalat Indonesia untuk mengetahui harga paling tepat untuk ditawarkan kepada investor terkait dengan rencana penawaran saham perdana (IPO) Rumusan masalah Terkait dengan penjelasan sebelumnya, dapat dirumuskan masalah bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) perlu memiliki acuan nilai yang wajar saat melakukan penawaran saham perdana, acuan nilai yang wajar dibutuhkan agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan berupa kehilangan potensi pengumpulan modal saat IPO, bila harga yang ditetapkan lebih rendah (underpriced) daripada nilai pasar saham wajarnya. Sebaliknya penetapan harga jual yang terlampau tinggi di atas nilai wajarnya (overpriced) akan menimbulkan keengganan investor untuk berinvestasi, sehingga tidak tercapainya target penerimaan modal yang diinginkan perusahaan, untuk itu perlu adanya acuan penilaian yang bersifat transparan dalam rangka penentuan berapakah nilai wajar ekuitas PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) terkait dengan rencana IPO.
5 5 Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berapakah rentang nilai wajar harga pasar saham PT. Bank Muamalat Indonesia melalui IPO menggunakan metoda free cash flow to equity?. 2. Berapakah harga saham PT.BMI yang dapat dijadikan patokan dalam menentukan nilai wajar harga saham PT. BMI?. 1.2 Keaslian Penelitian Secara umum penelitan mengenai estimasi nilai wajar saham PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) belum pernah dilakukan sebelumnya, namun penelitian pada topik ini dan metoda yang digunakan telah banyak dilakukan. Pada Tabel 1.1 diperlihatkan penelitian-penelitian terdahulu berkaitan penilaian saham perusahaan dan metodologi yang digunakan. Tabel 1.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu No Peneliti Tentang Metoda yang digunakan Hasil 1. Deev (2011) Meneliti tentang metoda penilaian umum yang dipakai dalam menilai bank dan membandingkan metoda mana yang paling cocok dengan kelebihan dan kekurangannya. 2. Cassia, et al., (2007) Penilaian ekuitas menggunakan DCF. Asset-Based Approach, Market Approach, Income Approach dan Contingent Claim Valuation Discounted Cash Flow Dalam bentuk matriks ditemukan bahwa setiap metoda memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing sehingga akan menguntungkan jika semua metoda digunakan secara simultan. Enterprise value adalah nilai yang sangat sensitif pada variasi perpetual growth rate.
6 6 3. Liu, Nissim, and Thomas, (2007) 4. Sellers, Keith and Campbell, (2008) 5. Alok dan Vaidyanathan (2009) 6. Magni dan Pereja (2009) 7. Kurniaty (2010) 8. Arnold, Tom and S. North, David (2011) Apakah Metoda cash flow raja dari penilaian ekuitas. Central Tendency dalam penilaian bisnis. Determinasi harga IPO yang underpricing pada national stock exchange di India. Meneliti tentang pemakaian Potential Dividend atau Actual Cash Flows yang dipakai sebagai nilai yang dapat memberikan nilai perusahaan yang paling wajar. Penilaian harga pasar wajar saham PT Bank Agroniaga terkait kegiatan akuisisi. Meneliti tentang terminal value dalam proses penilaian yang sesuai dengan PER, DPS, EPS Metoda pengukuran statistik yang dapat digunakan dalam proses penilaian bisnis adalah. 1. Arithmatic mean. 2. Geometric mean. 3. Harmonic mean 4. Median. Regresi dan statistik deskriptif Cash Flow to Equity, Discounted Cash Flow FCFE (Free Cash Flow to Equity), PER (Price to Earning Ratio), PBV (Price to Book Value) Discounted Cash Flows (DCF) Multiple yang didasarkan pada laba yang dilaporkan mendekati harga perdagangan saham. Geometric mean dan harmonic mean tidak dapat diaplikasikan pada data yang mempunyai nilai yang negatif. Mendapatkan kesimpulan bahwa derajat underpricing stock di India saat IPO berkurang dari tahun ke tahunnya. Teori penilaian sangat jelas bahwa nilai aset tergantung dengan kas aktual yang diterima oleh investor dan bukan kas yang bisa diterima karena akan mengarah pada nilai yang benar. Harga saham PT Bank agroniaga pada saat akuisisi adalah undervalue. Metoda tradisional mengukur terminal value dengan pertumbuhan konstan sedangkan penelitian
7 7 9. Mielcarz, dan Wnuzak (2011) 10. Nurbiyanto (2011) siklus bisnis perusahaan. Pengkajian metoda DCF pada penilaian. Estimasi nilai wajar ekuitas privatisasi PT Semen Baturaja. 10. Zen (2012) Analisis nilai pasar wajar saham PT Danamon pasca right issue. Discount Cash Flow FCFE (Free Cash Flow to Equity), WACC,pendekatan pasar dan RIM (Residual Income Method) FCFF (Free Cash Flow to Firm),relative valuation ini mencoba memberikan alternatif penilaian terminal value yang disesuaikan dengan sifat cash flows yang membentuk siklus. Solusi yang dikemukakan bahwa dalam melakukan adjustment harus dihilangkan faktor ketidakefisienan, perhitungan aset berlebih dan non operating aset sehingga hasil penilaian tidak bias. Nilai indikasi ekuitas berdasar masingmasing metoda, dan nilai pasar wajar setelah rekonsiliasi. Menghasilkan estimasi nilai intrinsik Bank Danamon yang ternyata berada di atas harga pasar. Penelitian-penelitian di atas menganalisis tentang penentuan nilai wajar/intrinsic saham perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana/initial public offerings (IPO). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pendapatan dengan metoda Discounted Free Cash Flow to Equity. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek dan tanggal penelitian yang berbeda.
8 8 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian Tujuan penelitian berdasarkan dari isi rumusan masalah di atas adalah untuk mengestimasi rentang nilai pasar wajar saham PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) terkait rencana IPO dengan menggunakan metoda free cash flow to equity dan harga yang dapat dijadikan patokan dalam menentukan nilai wajar harga saham PT. BMI Manfaat penelitian Pada penelitian ini juga terdapat manfaat penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. manfaat empiris. Analisis penelitian ini akan memberikan suatu tambahan literatur terkait dalam penelitian, terutama dalam penilaian nilai pasar wajar saham khususnya untuk perusahaan jasa keuangan seperti bank dengan menggunakan metoda Discounted Free Cash Flow to Equity; 2. manfaat untuk PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan penjamin emisinya karena dengan mengetahui nilai wajar harga sahamnya, PT. BMI dan penjamin emisinya akan mempunyai bahan pertimbangan dalam menentukan harga saham terkait rencana IPO; 3. manfaat untuk investor, dapat mengetahui metoda penghitungan nilai pasar wajar saham PT BMI terutama bagi yang ingin melakukan pembelian maupun penjualan saham tersebut agar terhindar dari kerugian.
9 9 1.4 Sistematika Penulisan Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk laporan penelitian tesis yang sistematis dan dituangkan ke dalam 5 (Lima) bab. Bab I Pengantar, berisi latar belakang masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan sistematikan penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, berisi tinjauan pustaka yang menjadi acuan pemahaman teoritis dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini menjelaskan tentang berbagai literatur penelitian terdahulu yang mendasari hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Bab III Analisis Data, berisi tentang bagaimana penelitian ini dilakukan, analisis data, dan Bab IV Pembahasan yang berisi pembahasan hasil penghitungan serta penjelasan asumsi. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran.
BAB I PENDAHULUAN. proses yang disebut Initial Public Offering (IPO). Perusahaan publik adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Tuntutan bisnis dan dunia usaha membuat perusahaan berlomba-lomba untuk menerbitkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dari suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat dipenuhi dengan pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha sangat diperlukan perusahaaan untuk dapat terus tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini seringkali menghadapi kendala
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perusahaan untuk memperoleh dana, salah satunya adalah dengan Right issue.
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam pengembangan dan ekspansi usahanya akan memerlukan tambahan modal. Banyak mekanisme yang bisa ditempuh oleh perusahaan untuk memperoleh dana, salah
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif, mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam industri maupun strategi keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Perusahaan sebagai salah satu penopang perekonomian baik itu sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian menciptakan berbagai kebutuhan baru untuk mampu berkembang ataupun bertahan pada kondisi yang memiliki persaingan tinggi. Perusahaan sebagai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk
64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara bidang perbankan yang terdaftar di BEI yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. struktur permodalan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan usaha.
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Harga pasar saham merupakan cerminan dari kinerja keuangan sebuah perusahaan. Jika kinerja perusahaan meningkat maka hal ini akan diapresiasi oleh pasar dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari tuntutan era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tanggal 10 April 2014 PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah salah satu bank yang memiliki masalah
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam sebuah perekonomian modern bergantung pada adanya sektor keuangan yang efisien. Salah satu komponen penting dari sektor keuangan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana untuk mengembangkan bisnis dalam suatu perusahaan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar target pengembangan bisnis tercapai. Perolehan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika perusahaan tidak memiliki sumber dana internal yang mencukupi, pasar modal merupakan salah satu tempat bagi perusahaan mencari sumber dana alternatif selain
Lebih terperincidalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing
Untuk membandingkan kinerja keuangan dari ketiga saham tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau pinjaman dari luar negeri. Beberapa kelebihan pasar modal adalah peluang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada dasarnya, pasar modal merupakan sarana pembiayaan usaha. Melalui penerbitan saham atau obligasi, perusahaan dapat membiayai berbagai kebutuhan modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi mengindikasi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi mengindikasi kebutuhan penyedia jasa keuangan yang tinggi pula. Bank menjalankan operasionalnya dengan menghimpun dana masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. waktu karena sebab-sebab tertentu pemegang saham utama atau pendiri (founders)
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Komposisi pemegang saham di perusahaan publik tidak selamanya tetap. Selalu ada peluang untuk terjadi perubahan susunan pemegang saham, bahkan perubahan di level pemegang
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA
BAB III KAJIAN PUSTAKA 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Harga Saham Harga saham yang digunakan dalam melakukan transaksi dipasar modal merupakan harga yang terbentuk dari mekanisme pasar yaitu permintaan dan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. stabil merupakan salah satu pendorong berkembangnya pasar modal.
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan pendanaan perusahaan selain pembiayaan oleh bank. Adapun kondisi di pasar modal memiliki kaitan yang erat dengan kondisi perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya adalah memproduksi barang dan menyediakan jasa. Dalam melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, pilihan berinvestasi masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, emas, ataupun properti mulai bergeser ke dalam bentuk saham. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai akuisisi PT. Indosat Tbk jika dibuyback oleh pemerintah. Dengan menggunakan Empat metode yang saling keterkaitan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai pasar yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut (Hartono 2009:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya bagi perusahaan perusahaan yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi investor untuk menginvestasikan dananya bagi perusahaan perusahaan yang membutuhkan dana dan terdaftar dalam Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), selanjutnya disebut Sampoerna, berdiri pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
55 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa dan Pembahasan Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai valuasi harga saham PT. Bank Mandiri Tbk, dengan menggunakan metode discounted cash flow valuation.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana maupun pasar sekunder, investor terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap emiten.
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. per tanggal 15 Juli 2013 pasca Penawaran Umum Terbatas V, dan penerbitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciErmia Fayana/ Pembimbing : Dr. Singgih Jatmiko, M.Sc., S.Si
PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM) DAN METODE PRICE TO BOOK VALUE RATIO (PBV RATIO) PADA SEKTOR PERBANKAN YANG TERMASUK SAHAM LQ45 DI BEI Ermia Fayana/20208453
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis terhadap jenis industri atau perusahaan yang akan dipilih. Terdapat dua jenis analisis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat bagi perusahaan yang membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu terhadap badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, selain membuka peluang bisnis yang kian mendunia, pelaku bisnis juga dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
BAB II LANDASAN TEORI II Kerangka Teori dan Literatur II.1 Saham / Sekuritas II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas Menurut Suad Husnan (2005 : 29), sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba yang sebesar besarnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kekayaan dari pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu organisasi jasa yang mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi penyalur dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (private) menjadi perusahaan publik atau sering dikenal dengan istilah go public
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan bisnis yang ada pada saat ini tentunya akan menciptakan suatu persaingan yang ketat. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk bertumbuh
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Dalam menentukan keputusan, pimpinan perusahaan dituntut untuk
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Dalam menentukan keputusan, pimpinan perusahaan dituntut untuk mengambil keputusan yang dapat memaksimalkan nilai perusahaannya. Di lain pihak, pimpinan juga dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pasar modal bagi perusahaan bagaikan lumbung dana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya perekonomian di Indonesia, investasi dalam pasar modal pun turut mengalami perkembangan. Keberadaan pasar modal memiliki peran penting bagi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Perekonomian Indonesia Menurut data Badan Pusat Statistik pada tanggal 5 Pebruari 2014 Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen. Datanya dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Komodo, begitulah julukan yang diberikan The Economist. salah satu negara yang perekonomiannya stabil dan meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia tampak mengalami perkembangan si Ekonomi Komodo, begitulah julukan yang diberikan The Economist untuk menggambarkan perekonomian Indonesia,
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham di Bura Efek Indonesia dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin memudahkan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya terlebih bagi perusahaan yang telah go public. Dalam upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) khususnya di industri perbankan dibutuhkan sebuah bank nasional yang besar, kuat, kompeten, maju,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. PENILAIAN PERUSAHAAN BERDASARKAN PER, PBV, DAN EV/EBITDA Menurut Damodaran (2002), ada tiga pendekatan untuk menilai suatu perusahaan, yaitu: penilaian menggunakan discounted
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. earning per share, book value per share, dan cash flow per share
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk meneliti apakah dividend per share, earning per share, book value per share, dan cash flow per share berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. operasionalnya pada bulan Mei Pendirian bank dimaksud, diprakarsai oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan yang pertama menggunakan sistem syariah adalah PT Bank Muamalat Indonesia TBK yang didirikan pada tahun 1991 dan memulai operasionalnya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan aktivitas yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan nilai atau jumlah sumber daya yang dimiliki saat ini untuk masa yang akan datang (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengertian perusahaan atau perseroan dirumuskan sebagai badan hukum yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas, pengertian perusahaan atau perseroan dirumuskan sebagai badan hukum yang merupakan persekutuan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. makro atas suatu negara, sedangkan investasi di pasar modal merupakan
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sebagian dari gambaran perekonomian secara makro atas suatu negara, sedangkan investasi di pasar modal merupakan gambaran suatu perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada saat ini, sektor transportasi nasional khususnya jasa udara dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat ketat. Kondisi tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan semakin lama akan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya produktivitas dan performa perusahaan. Modal investasi dulunya dapat dipenuhi dengan utang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Loan (NPL),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: waskita.co.id Didirikan pada 1 Januari 1961 Waskita Karya adalah salah satu BUMN terkemuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk memperluas usahanya, hal ini dilakukan dengan mengadakan ekspansi. Untuk melakukan ekspansi ini perusahaan memerlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil objek perusahaan yang tergolong ke dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perusahaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hermawan (2009 :17), penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ekonomi, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Pada saat itu, perusahaan harus menentukan untuk menambah modal dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ekonomi di Indonesia berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang pada akhirnya tercipta persaingan bisnis yang ketat. Dikarenakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penilaian saham diketahui terdapat tiga jenis nilai saham, yaitu nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.a. Latar Belakang Masalah Dalam penilaian saham diketahui terdapat tiga jenis nilai saham, yaitu nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik. Nilai buku adalah nilai yang tercatat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi khususnya pada efek (surat berharga), tentunya investor harus berfikir rasional dalam menghadapi perdagangan di pasar modal. Pasar modal merupakan suatu pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.
Lebih terperinciEstimasi Nilai Pasar Wajar Ekuitas PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Dalam Persiapan Initial Public Offering (IPO)
JEKT 8 [2] : 205-209 ISSN : 2301-8968 Estimasi Nilai Pasar Wajar Ekuitas PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Dalam Persiapan Initial Public Offering (IPO) Ahmad Rizani *) Program Studi Ekonomi Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Perkembangan pasar modal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang ingin go public.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal (capital market) merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengubah komponen investasi dalam portofolio-nya.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Awal tahun biasanya merupakan titik awal bagi seseorang untuk melakukan investasi. Dana yang sudah dinvestasikan dalam bentuk portofolio akan diteruskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan Pada Subsektor Batu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1933, yang sebelumnya bernama Lever s Zeepfabrieken N.V. Kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dalam bentuk konkrit berupa Bursa Efek (securities / stock
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dalam bentuk konkrit berupa Bursa Efek (securities / stock exchange). Bursa efek sebenarnya sama dengan pasar-pasar lainnya yaitu tempat bertemunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehati-hatian (prudential banking) agar semua aktivitas yang dilakukan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan organ vital yang penting dalam menjaga stabilitas perekonomian suatu negara. Perbankan menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang berguna untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini situasi dalam perokonomian yang semakin terbuka, mendorong perkembangan dunia usaha. Hal tersebut menyebabkan perusahaan semakin terdorong untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat bertemunya para calon investor dan perusahaan yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka perusahaan harus memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.
Lebih terperinci